9
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States Kelompok 1 : Dedik Kurniawan (J1B107056) Syamsun Jaya (J1B111012) Tutriyanti (J1B112025) M. Iqbal Pratama (J1B112033)

Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Clasification of Metal IonsStability Constant

Stabilization of Oxidation States

Kelompok 1 :

Dedik Kurniawan (J1B107056)

Syamsun Jaya (J1B111012)

Tutriyanti (J1B112025)

M. Iqbal Pratama (J1B112033)

Page 2: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

2

Clasification of Metal IonsHard-Soft Acid Base (HSAB)TheoryTahun 1963 Pearson menemukan konsep hard and soft (keras-lunak) untuk menggambarkan ion logam dan ligan. Pada dasarnya, asam keras akan membentuk kestabilan kompleks bila berinteraksi dengan basa keras, begitu juga dengan asam lunak akan lebih stabil bila berinteraksi dengan basa lunak.

"Asam basa lunak adalah asam basa yang elektron-elektron valensinya mudah terpolarisasi atau terlepaskan, sedangkan asam basa keras adalah asam basa yang tidak mempunyai elektron valensi atau yang elektron valensinya sukar terpolarisasi. Dengan kata lain asam basa lunak mempunyai sifat terpolarisasi tinggi dan asam basa keras mempunyai sifat terpolarisasi rendah. Konsep ini kemudian dikenal dengan nama HSAB yang singkatan dari “hard soft acids and base” (asam basa keras lemah) atau yang biasa dikenal sebagai asam basa pearson".Asam keras memiliki densitas elektron yang kecil untuk berpasangan dengan ligan. Basa keras tidak langsung menyerahkan pasangan elektron bebasnya kepada asam keras tetapi interaksi keduanya dalam senyawa kompleks distabilkan secara elektrostatik (Contohnya : Mg2+ dan HPO3

2-, atau Na+ dan CH3CO2

-). Sedangkan, asam lunak dan basa akan lebih mudah melakukan serah terima elektron bila derajat ikatan kovalennya lebih besar.

Page 3: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Sifat- sifat Asam Basa Keras

Ligan-ligan dengan atom yang sangat elektronegatif dan memiliki ukuran kecil merupakan basa keras (misalnya : OH-, F-), . Sedangkan ion-ion logam yang berukuran kecil, bermuatan positif besar, elektron terluar tidak mudah dipengaruhi oleh ion lain dari luar, dikelompokkan ke dalam asam keras (contohnya : H+, Si4+),

Asam Basa Lunak

Ion-ion logam yang berukuran besar, bermuatan kecil atau nol, elektron terluarnya mudah dipengaruhi oleh ion lain, dikelompokkan ke dalam asam lemah (contohnya : Ag+, Cd2+). Sedangkan, ligan-ligan dengan atom yang elektron terluarnya mudah terpolarisasi akibat pengaruh ion dari luar merupakan basa lemah (misalnya : S2O32-, I-). Selain dari asam basa keras dan lunak, terdapat juga ligan dan ion logam yang tidak termasuk pada golongan keras ataupun lunak, yaitu golongan intermediet (bisa berinteraksi dengan keras-lunak)

Secara umum urutan afinitas elektron dari ligan adalah sebagai berikut :

F > O > N > Cl > Br > I > > C ~ S.

Page 4: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Clasification of Lewis Acids and bases by Hard/Soft Criteria

Sifat Asam Basa

Keras H+, Li+, Na+, K+, Mg+, Ca2+, Mn2+, Al3+, Ln3+, Cr3+, Co3+, Fe3+, VO2+, MnO3+, SO3, CO2

H2O, ROH, NH3, RNH2, RCO2, Cl-, F-,

PO43-, HPO4

2-, H2PO4, SO42-

Intermediet Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, Pb2+, Sn2+, SO2, NO+, Ru2+

Imidazole, Pyridine

Soft Cu+, Ag+, Au+, Ti+, Hg+, Cd+, Pd2+, Pt2+, Hg2+

RSH, R2S, CN-, I-, S2O32-

Page 5: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

04/15/23

ContohBerikut ini adalah contoh dari suatu reaksi berdasarkan sifat :

1. HgF2(g) + BeI2(g) → HgI2(g) + BeF2(g)

lunak-keras, keras-lunak lunak-lunak, keras-keras

2. CH3HgOH(aq) + HSO3-(aq) → CH3HgSO3-(aq) + HOH(l)

lunak-keras, keras-lunak lunak -lunak, keras-keras

asam basa keras : ikatan Ionik

asam basa lunak : ikatan kovalen

intermediet : ikatan ionik dan ikatan kovalen

Page 6: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Stability ConstantStabilitas termodinamika dari logam kompleks dapat ditunjukkan pada konstanta penstabilan (Kn) dan total konstanta penstabilan βn. Contoh perubahan molekul air oleh ligan pada ion logam M(H2O)n dapat dituliskan sebagai berikut :

M + L ML K1 = [ML]/[M][L]

ML + L ML2 K2 = [ML2]/[ML][L]

ML2 + L ML3 K3 = [ML3]/[ML2][L]

Dimana Kn merupakan constanta penstabilan

Kita ketahui bahwa selektifitas ligan terhadap ion logam disebabkan karena banyak faktor diantaranya adalah reaksi oksidasi, geometri, dan teori HSAB.

Page 7: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Faktor yang mempengaruhi konstanta stabilitas kompleks

Efek chelate Efek makrosiklik Faktor geometri Klasifikasi ion logam Pengaruh radius ionik

Page 8: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Stabilization of Oxidation States

Stabilisasi terhadap tinggi rendahnya tingkat oksidasi dipengaruhi oleh ligan tertentu.

Page 9: Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States

Kesimpulan Basa keras akan stabil bila berikatan dengan asam keras begitu juga dengan asam lunak akan lebih stabil bila berikatan dengan basa lunak.

Interaksi asam-basa keras cenderung bersifat ionik (secara elektrostatik). sementara Interaksi asam-basa lunak cenderung bersifat kovalen.

Faktor yang memepengaruhi konstanta stabilitas kompleks adalah Efek chelate, efek makrosiklik, faktor geometri, klasifikasi ion logam, pengaruh radius ionik.