13
BAB 10 Bersikap Kritis Terhadap Ideologi, Aliran atau Paham dan Tren – tren yang Sedang Berkembang

Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

BAB 10

Bersikap Kritis Terhadap Ideologi, Aliran atau Paham dan

Tren – tren yang Sedang Berkembang

Page 2: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Apa itu ideologi?

secara sederhana ideologi berarti keseluruhan pemikiran, cita rasa, dan segala upaya, terutama di bidang politik dan ekonomi. Oleh sebab itu ideologi sering berkaitan dengan politik dan partai politik.

ideologi dapat berarti sebagai falsafah hidup dan cara pandang terhadap sesama dan dunia. Negara kita memiliki falsafah pancasila sebagai landasan negara

Page 3: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Jenis-Jenis Ideologi

a) nasionalisme nasionalisme dapat di sebut semacam etno-sentrisme atau pandangan yang berpusat pada bangsa sendiri. Nasionalisme sendiri dibagi lagi menjadi dua yaitu :

-nasionalisme negatif: nasionalisme yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan meremehkan/ menghina bangsa lain

-nasionalisme positif : nasionalisme yang mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, sekaligus menghormati kemerdekaan dan kedaulatan bangsa lain!

Page 4: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

b) Marxisme marxisme adalah suatu kumpulan ajaran yang menjadi dasar sosialisme dan komunisme.tujuan utama marxisme: menghapus kapitalisme yang dianggap menyengsarakan dan menjajah kaum proletar, yaitu kaum buruh/ rakyat kecil

. unsur positif : perjuangan mensejahterakan kaum buruh atau proletar unsur negatif : ideologi ini mengahalalkan segala cara karena tidak

percaya kepada Tuhan

c) Komunisme ( anak dari marxisme )Komunisme mencita- citakan suatu sistem masyarakat dimana

sarana- sarana produksi dilakukan berdasarkan asas bahwa setiap anggota masyarkat dapat memperoleh hasil sesuai dengan kebutuhan.

Page 5: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

d) Teokrasiteokrasi merupakan sebuah paham yang menghendaki agama

menguasai masyarakat politis. Dalam hal ini, pemerintah dianggap melakukan kehendak ilahi. Negara adalah negara agama .

e) Neo - Liberalisme Liberalisme adalah suatu paham dan gerakan yang memperjuangkan kebebasan dari penindasan apa pun.

Neo- Liberalisme ialah paham yang berkembang dewasa ini dalam hubungannya dengan globalisasi dan pasar bebas yang dikuasai oleh mereka yang kuat scara ekonomis dan politis.

unsur positif:- liberalisme memperjuangkan kebebasan dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Unsur negatif: - liberalisme, terutama neo liberalisme dapat menguasai pasar karena terjadi persaingan yang tidak

seimbang . - neo – liberalisme melahirkan sikap-sikap asosial

Page 6: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Macam – Macam Aliran dan Sekte

Di Indonesia terdapat beberapa agama besar. Di samping itu, terdapat juga banyak aliran kepercayaan dan sekte- sekte kecil, misalnya :

Saksi yehowa, yang ingin membentuk umat beriman yang hanya terdiri atas yang terpilih dan diselamatkan pada hari kiamat

Mormon , yakni gereja yesus kristus dari orang-orang kudus hari- hari terakhir

children of god, disebut gereja setan katolik liberal, yang menolak beberapa tradisi dan ajaran katolik akhir-akhir ini muncul berbagai aliran yang sering disebut “ Agama Baru”

Page 7: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Saat-saat ini muncul banyak trend dan isu yang semakin lama semakin kuat yang harus kita sikapi dengan kritis. Trend- trend dan isu- isu yang aktual dan relevan untuk ditanggapi secara kritis adalah sebagai berikut

1. Budaya Materialistik dan Hedonistik Budaya materialistik dan hedonistik adalah hidup bergelimpahan materi

berkesenangan. Manusia diukur dari apa yang mereka miliki (rumah, mobil, gadget, dsb),bukan karakter. Budaya ini akan melahirkan sikap konsumerisme. Konsumerisme adalah orang yang terdorong untuk terus menerus tingkat konsumsi, bukan karena dibutuhkan, melainkan demi status

2. Individualisme Individual umumnya muncul pada masyarakat menengah keatas yang hidup di

kota. Pagi hari ayah secara fisik dan emosional meninggalkan rumah keluarganya selama 8-11 jam, menyibukkan diri pada tugas kantor. Apabila pulang pada malam hari tidak membawa pekerjaan barulah tersedia waktu untuk keluarganya. Dengan demikian budaya kampung, ketetanggaan, dan kekeluargaan dalam arti luas berubah. Orang menjadi individualistik dan privatistik.

Page 8: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

3. PluralismePluralisme berarti bahwa orang dari berbagai suku, daerah, keyakinan,

religius, dan politik bercampur baur di tempat mana pun; tidak ada masyarakat yang tertutup dan tradisional murni. Lingkungan sosial tidak menentukan lagi dalan hal agama, keyakinan, politik, atau kepercayaan. Masyarakat menentukan sendiri, dengan begitu agama menjadi urusan pribadi seseorang, bukan urusan pemerintah

4. Fundamentalisme Gerakan fundamentalisme terjadi karena ada tekanan atau perasaan tidak

puas terhadap kelompok tertentu / agama. Umumnya berkedok agama, namun ada juga yang non-agama cth: sukuisme, nasionalisme,dsb.

Page 9: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

5. Isu Gender Pembebasan kaum perempuan akan menjadi pembebasan umat manusia

seluruhnya menuju masyarakat baru, dengan pradigma sosial yang baru. Menuju pola hubungan yang sederajar sebagai mitra, gerakannya akan merubah pradigma sosial lama Dari sistem patriarkal-kiriarkal menuju masyarakat baru yang lebih egalitarian.

6. Isu Demokrasi, Otonomi, dan Hak Asasi Alam demokratis semakin dibutuhkan pada masa sekarang, bukan saja

sebagai sikap politik, tetapi sebagai sikap budaya. Sikap demokratis dibutuhkan terutama karena munculnya kekuatan” baru yang dibawa globalisasi yang menimbulkan berbagai perubahan yang akan menjadi produktif jika ditanggapi secara demokratis. Semakin kuat di millennium ini

Page 10: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

7. Isu lingkungan hidup Lingkungan hidup sangat erat hubungannya dengan mutu dan kelangsungan hidup

manusia. Sikap acuh tak acuh kepada lingkungan merupakan tindakan konyol dan bunuh diri. Budaya modern mulai sedikit digeser oleh budaya pasca modern yang lebih sosial dan akrab dengan alam.

Page 11: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

Yesus Kritis Terhadap Tawaran - Tawaran Duniawi

Sesudah Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun, iblis menawarkan kepada Yesus hal- hal yang menggiurkan.

Pertama : roti, rezeki, jaminan sosial ekonomi Kedua : kedudukan dan kekuasaan Ketiga : kesenangan dan kenikmatan

Godaan- godaan iblis bertujuan agar Yesus meninggalkan pilihan (opsi) mewartakan kerajaan Allah, dan menyibukkan diri dengan jaminan sosial, ekonomi, kekuasaan, dan kesenangan. Yesus menolakknya, bukan karena hal itu jelek, tetapi karena ada hal yang lebih pokok, yaitu Kerajaan Allah !

Page 12: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

YESUS KRISIS TERHADAP BERBAGAI IDEOLOGI DAN ALIRAN PADA ZAMANNYA

Page 13: Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran atau paham dan tren – tren yang sedang berkembang

c. ESENIMereka hidup bermatiraga melaksanakan hukum taurat dengan sangat ketat, hidup berkelompok tanpa milik pribadi, dan sebagian dari mereka tidak menikah, mereka yakin bahwa mereka akan bangkit dan hidup kembali pada akhir zaman, waktu dimana hampir semua orang menjadi murtad.

d. ZELOTDalam rangka mewartakan dan memberi kesaksian tentang kerajaan Allah, Yesus menyapa orang miskin. Yesus bercampur dengan orang- orang yang paling rendah dan menyamakan diri-Nya dengan mereka. Mereka adalah orang miskin, buta, lumpuh, kusta, kerasukan setan (dikuasai oleh roh najis), pendosa, pelacur, pemungut cukai, rakyat gembel yang buta hukum, lintah darah, dan penjudi. Mereka yang dianggap sampah dan di singkirkan dari masyarakat oleh orang farisi.