21

Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi
Page 2: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013

KEPERAWATAN MATERNITAS I

Asuhan Keperawatan Pasien dengan

Masalah Kesehatan Reproduksi

Penulis:

Dra Atin Karjatin M.Kes

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

2013

Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013

Page 3: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Tujuan Pembelajaran UmumTujuan Pembelajaran Khusus

Kegiatan Belajar

1 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

I

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, mahasiswa dapat menjelaskan asuhan keperawatan pada pasein dengan perdarahan uterus difungsional dan gang-guan menstruasi

TUJUANPembelajaran Umum

TUJUANPembelajaran Khusus

Setelah mempelajari kegiatan belajat 1, mahasiswa dapat menjelaskan:

a. Asuhan keperawatan pada pasien dengan perdarahan uterus difung-sional

b. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan menstruasi

Pokok-Pokok Materi

a. Konsep perdarahan uterus difung-sional dan askep pada pasien den-gan perdarahan uterus difungsional

b. Konsep gangguan menstruasi dan askep pada pasien dengan gang-guan menstruasi

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Page 4: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Uraian Materi1. Uraian materi

A. Perdarahan uterus disfungsional

Perdarahan uterus disfungsinal adalah abnomalitas perdarahan yang berat, ringan dan tidak teratur. Sebagian besar perdarahan uterus dis-fungsional berhubungan dengan gangguan endokrin yang mengganggu perubahan siklus normal dalam endometrium. Abnormalitas perdarahan uterus yang dapat disebabkan oleh penyakit organik seperti neoplasma dan infeksi. DUB dapat berupa masalah kronik yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi atau dapat berupa perdarahan akut disertai kehilangan banyak darah sehingga menyebabkan syok hipovalemik.

Tabel 1. Penyebab Umum Perdarahan Ginekologis

Usia 5 – 13 Usia 14 - 25 Usia 25 - 35 Usia 35 - 45 Usia > 45 pasca menopause

Benda asing

Laserasi yang disebab-kan oleh diri sendiri

Vaginitis tidak spesifik

Kemungkinan

infeksi saluran

kemih dan

perdarahan

rektum

Kehamilan

Kont raseps i oral atau kon-trasepsi dalam rahim (AKDR)

Eversi serviks atau servisitis

Anovulasi

Laserasi atau infeksi vagina

Benda asing polip serviks

Kehamilan

Kontrasepsi oral atau AKDR

Eversi Serviks atau sevisitis

Polip serviks

Anovulasi

Laserasi dan

infeksi vagina

Benda asing

Mioma uteri

Hyperplasia

Endometrium

Endometrio-sis

Kehamilan

Anovulasi

Hyperplasia

endometri-um

Mioma uter-us

Adenomiosis

Endometrio-sis

Kontrasepsi oral

atau AKDR

Polip serviks

Terapi estrogen

Polip

Hyperplasia en-dometrium

Karsinoma en-dometrium

Mioma uterus

Cedera koitus yang berhungan dengan atrofi vagina

Page 5: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

3 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

a. Menoragia

Menoragia adalah aliran darah menstruasi yang sangat banyak, biasanya lebih dari 7-8 hari, yang ditandai dengan kehilangan darah lebih dari 80-100 ml. Masalah ginekologi yang umum ini terjadi paada 15%-20% wanita (Long et al., 1990). Penyebab utamanya adalah kurang kuatnya dukungan hormon untuk endometrium. Stimulasi estrogen yang konstan menghasilkan pertumbuhan endometrium yang berlebi-han. Selain itu, terdapat pengeluaran jaringan endometrium yang ban-yak dan tdak normal, yang menyebabkan perdarahan yang lama atau pelepasan jaringan yang tidak teratur. Pemberian medroksiprogesteron asetat (Provera) atau kombinasi terapi estrogen –progestin (kontrasepsi oral) dapat mengatur keseimbangan hormon, mengontrol perdarahan hebat, dan mempertahankan siklus menstruasi, biasanya dalam 3 sam-pai 6 bulan.

b. Anovulasi

Anovulasi kegagalan ovarium untuk melepas atau memproduksi telur yang matang,merupakan penyebab sekitar 90% DUB, khususnya pada wanita di awal atau di akhir masa subur. Akibat anovulasi, pola menstruasi menjadi bermacam-macam, dan perdarahan mungkin leb-ih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Sekresi estrogen yang terus menerus dan tidak dihambat menyebabkan gangguan ovulasi; dengan demikian, korpus luteum yang memproduksi progesteron yang penting dalam konversi sekresi endometrium tidak terbentuk. Stimulasi estro-gen yang tidak dihambat pada endometrium dapat mencetuskan hiper-plasia kistik, diikuti hiperplasia adenomatosa, hiperplasia atipikal, dan pada akhirnya adenokarsinoma.

Anovulasi juga dapat terjadi akibat adenoma hipofisis, yang mem-produksi prolaktin berlebih sehingga menggangu aksis hipotalamus-hipofisis. Sindrom polikistik ovarium juga menyebabkan anovulasi akibat sekresi gonadotropik yang tidak normal dan aktivitas androgen yang berlebihan.

Perdarahan hebat mungkin terjadi akibat penggunaan kontrasepsi. Wanita kadangkala mengalami episode perdarahan hebat saat men-gonsumsi kontrasepsi oral.Setelah menghentikan kontrasepsi oral, wanita dapat mengalami peningkatan aliran darah menstruasi. Peng-

Page 6: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 4 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

gunaan AKDR berhubungan dengan 10% kejadian peningkatan aliran darah menstruasi. Pada kasus menoragia menetap, biasanya perlu di-lakukan pelepasan AKDR atau penggantian kontrasepsi oral.

Infeksi endometrium dapat menyebabkan perdarahan menstruasi berat karena terganggunya mekanisme pembekuan darah. Merokok dan servistis berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi pelvis. Menstruasi biasanya nyeri dan berbau busuk. Mungkin ada demam, ny-eri tekan disertai pembesaran uterus, rabas serviks mukopurulen. Jika tuba atau ovarium termasuk dalam infeksi pelvis, mungkin adneksa akan terlihat menonjol, teraba massa atau nyeri saat ditekan. Apabila pasien diduga menderita penyakit radang panggul (PID), kultur akan dilakukan untuk memeriksa adanya organisme Neisseria gonorhoeae dan Chlamydia. Selain itu, pasien diprogramkan menjalani pemeriksaan hitung sel darah putih bentuk turunannya. PID ditangani dengan anti-biotik, dan bila berat, pasien mungkin perlu dirawat.

Penyebab organik perdarahan mestruasi berat meliputi lesi serviks dan uterus, termasuk leiomioma (fibroid), polip, hiperplasia endome-trium, dan keganasan. Leiomioma biasanya dideteksi dengan palpasi uterus ; bentuknya membesar atau tidak teratur. Polip dan hiperpla-sia lebih sering terjadi pada perimenopause, periode ketika kesuburan dan menstruasi menjadi tidak teratur minimal selama satu tahun sete-lah menopause. Biasanya terdapat pula perdarahan antarmenstruasi. Karena kemungkinan terdapat keganasan dan kesamaan gejala, lesi ini harus menjalani pemeriksaan diagnosis jaringan.

Meskipun angka kejadiannya kecil, penyakit sistemik mungkin da-pat menyebabkan perdarahan menstruasi berlebihan. Diskrasia darah dan penyakit hati serta ginjal kadang kala menyebabkan menoragia. Kegemukan dapat menyebabkan anovulasi, yang pada akhirnya me-nyebabkan menoragia. Berbagai obat, seperti kemotrapi, antikoagulan, hormon steroid, neuroleptik, dan obat penenang mayor, juga dapat menggangu pola menstruasi normal yang menyebabkan moneragia.

c. Hipomenorea

Hipomenorea merupakan aliran menstruasi yang sedikit, dalam waktu singkat yang dapat disebabkan oleh disfungsi endokrin. Aliran menstruasi sedikit dan berupa bercak darah selama 1 sampai 2 hari.

Page 7: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

5 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Siklus yang pendek 17 – 20 hari mungkin mengindikasikan anovulasi.Wanita berusia berusia kurang dari 30 tahun dengan siklus anovulasi yang konsisten lebih rentan mengalami infertilitas dan berisiko terk-ena karsinoma endometrium. Berdasarkan kajian fisik normal dan do-kumentasi ovulasi menggunakan kalender menstruasi.Grafik suhu tu-buh dan pemantauan lendir serviks , pola menstruasi merupakan variasi normal.Jika siklus merupakan siklus anovulasi dibutuhkan tindak lanjut untuk mengidentifikasi infertilitas.

Kontrasepsi oral sering kali menyebabkan menstruasi ringan sebab dapat menyebabkan defisiensi estrogen relatif atau menimbulkan pen-garuh androgenik pada endometrium.Apabila gejala lain defisiensi es-trogen tidak ditemukan.Hipomenorea dianggap sebagai efek samping yang jinak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan kecuali wanita merasa terganggu dengan hipomenorea.

Stenosis serviks dapat menyebabkan menstruasi ringan yang ditan-dai dengan bercak darah yang berwarna coklat tua dan kram. Lubang serviks mungkin terlihat tersumbat pada saat pengkajian pelvis atau tidak dapat dimasuki oleh sonde ( sebuah alat yang dimasukkan untuk mendilatasi atau mendeteksi benda asing). Terapi medis seringkali meli-puti dilatasi serviks secara progresif.

Penurunan aliran menstruai dapat juga terjadi akibat penurunan berat badan dan ketidakadekuatan suplai protein.Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, dapat menyebabkan masalah tersebut.Beberapa medikasi dan obat – obatan rekreasional dapat menurunkan aliran menstruasi dengan menghambat estrogen.

d. Perdarahan antar menstruasi

Perdarahan antar menstruasi mengacu pada perdarahan atau ber-cak darah di antara waktu menstruasi .Ini munkin disebabkan oleh in-feksi organik atau masalah fungsional. Bercak darah pada pertengahan siklus (mittelstaining) yang terkait dengan ovulasi, adalah bercak darah berwarna merah muda yang berlangsung selama beberapa jam sampai satu hari. Kondisi fungsional ini disebabkan oleh penurunan estrogen relatif di pertengahan siklus sesaat sebelum ovulasi.Kondisi ini hanya terjadi secara rutin atau hanya sesekali. Apabila pengkajian fisik dan riwayat kesehatan normal, tanda ovulasi lain dapat membantu men-

Page 8: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 6 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

guatkan diagnosis tersebut. Biasanya, pasien tidak memerlukan terapi medis, walaupun pemberian estrogen dalam dosis kecil di sekitar waktu ovulasi dapat mencegah munculnya bercak darah.

Vaginitis atau servistis dapat menyebabkan bercak darah atau pen-darahan ringan antarmenstruasi. Kondusi ini sering kali disertai dengan peningkatan rabas, gatal, bercak darah delam sanggama, atau ketidakn-yamanan selama sanggama. Pemeriksaan pelvis dapat menunujukan adanya peningkatan rabas vagina, eriterma, rabas serviks, polip, atau peradangan. Apabila diagnosis yang ditegakan adalah vaginitis, terapi medis spesifik diberikan adalah vaginitis, terapi medis spesifik diberikan sesuai dengan organisme penyebab.

Perdarahan antarmenstruasi yang tidak teratur mungkin merupakan awal terjadinya perubahan sitologi yang disebabkan oleh dietilstibe-strol, khususnya jika kondisi ini dialami oleh remaja dan dewasa muda. Papanicolaou (Pap) smear dan kolposkopi dibutuhkan untuk evaluasi menyeluruh.

Benda asing merupakan penyebab lain terjadinya bercak darah antarmenstruasi nonsiklik. Ini sering terjadi pada remaja putri, walau-pun tidak jarang terjadi pada wanita yang lupa melepas tampon atau diafragma dari dalam vaginanya selama beberapa hari. Gejala penyer-tanya meliputi kram pada abdomen bawah, peningkatan rabas vagina yang berbau tidak sedap, dan penekanan. Benda asing biasanya dilihat pada pemeriksaan dengan spekulum dan kemudian dikeluarkan.

Apabila pengkajian riwayat atau pemeriksaan fisik tidak menunjukan adanya penyebab perdarahan antarmenstruasi, kemungkinan trauma. Penganiayaan seksual merupakan masalah yang sering terjadi pada anak perempuan dan wanita dewasa dan merupakan salah satu pe-nyebab trauma genital yang paling sering. Pertanyaan sensitif yang dia-jukan dalam suasana yang mendukung dan penuh penerimaan mung-kin diperlukan untuk mendapat riwayat penganiayaan. Penyebab lain trauma mungkin berupa luka goresan, jatuh, dan laserasi saat meng-gunakan tampon, spons vagina, atau diafragma.

Kontrasepsi oral dapat menyebabkan perdarahan lucut (break-through bleeding) kapan pun di dalam siklus mentruasi. Kejadian ini bi-asanya tidak terjadi secara siklik dan tidak teratur, tetapi dapat berulang.

Page 9: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

7 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Perdarahan dapat berkisar dari bercak darah ringan sampai perdarahan hebat berwarna merah pekat, dan dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari. Biasanya, terdapat sedikit atau tidak ada nyeri atau kram. Perdarahan di luar periode menstruasi terjadi jika peluruhan endometrium berlangsung tidak sempurna selama menstruasi lucut. Selanjutnya, lapisan endometrium dibentuk dengan berbagai tingkat ketebalan sampai kadar estrogen yang disediakan oleh kontrasepsi oral tidak lagi mencukupi untuk mempertahankan endometrium.

Kehamilan harus selalu dipertimbangkan sebagai kemungkinan pe-nyebab perdarahan antarmenstruasi pada wanita subur. Bahkan wanita yang menggunakan kontrasepsi harus menjalani evaluasi kehamilan karena ada kemungkinan kontrasepsi tersebut digunakan secara salah. Beberapa wanita hamil terus mengalami perdarahan ringan saat men-struasi, biasanya terjadi.

Hiperplasia endometrium yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon sering kali menyebabkan perdarahan hebat yang terjadi secara mendadak, tanpa suatu pola siklus, terutama pada wanita yang fungsi ovariumnya hampir berakhir. Ovarium yang sudah tua gagal meng-hasilkan estrogen dan progesteron yang dilepas secara teratur dalam jumlah yang mencukupi, dan ovulasi menjadi tidak teratur. Progesteron yang memadai penting untuk mengatur peluruhan endometrium se-lama fase menstruasi. Apabila estrogen memengaruhi endometrium yang kekurangan progesteron, endometrium akan terus berproliferasi dan ketebalannya akan bertambah. Selama menstruasi, endometrium meluruh secara tidak sempurna sehingga penebalan penebalan lapisan endometrium menjadi tidak teratur. Saat kadar hormon tidak lagi men-dukung endometrium hiperplastik terjadi perdarahan mendadak yang sangat hebat, yang berisi bekuan besar dan berlangsung beberapa minggu.

Apabila pemeriksaan diagnostik memperlihatkan hiperplasia endo-metrium, penanganan dapat berupa kuretase atau terapi hormon.

Pengkajian keperawatan

• Kaji riwayat menstruasi :

Page 10: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 8 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Jumlah perdarahan ( jumlah membalut yang digunakan, berapa kali ganti pembalut dalam sehari)

Adakah bekuan darah

Berapa banyak darah dalam pembalut selama 4 jam

• Riwayat masalah perdarahan

Tanggal awal perdarahan

Berapa hari perdarahan berlangsung

Apakah mempengaruhi siklus menstruasi?

Jumlah perdarahan (lihat jumlah darah dalam pembalut)

Ada tidaknya bekuan atau jaringan dan bau dari rabas menstruasi

Adakah nyeri terjadi sebelum atau sesudah perdarahan

Apakah aktivitas terganggu karena nyeri

Apakah rabas menstruasi berbau busuk ( Infeksi)

Demam

Penurunan BB

Stres

Diet ketat

Penggunaan obat – obatan/ kontrasepsi

• Pemeriksaan fisik meliputi :

Pemeriksaan panggul untuk melihat alat – alat reproduksi (perineum,vagina, serviks,uterus,uretra dan rektum).

Mengidentifikasi penyebab perdarahan (laserasi, polip, inflamasi vagi-na, lesi pada serviks).

Pemeriksaan bimanual adanya pembesaran uteru, nyeri tekan, massa

• Pemeriksaan diagnostik

Page 11: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

9 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

9

Pap smear

Apusan vagina atau serviks untuk dikulur atau pemeriksaan mikroskopik

Hematokrit dan hemoglobin

Hitung darah lengkap

Faeses

Kultur urin

Pemeriksaan kehamilan

Kultur gonorea atau Chlamydia

USG panggul atau CT jika masaa dipanggul teridentifikasi

Diagnosa keperawatan

• Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi

• Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi, terapi, dan tindakan keperawatan

• Kecemasan berhubungan dengan ketdakpastian hasil terapi

• Gangguan citra diri berhubungan efek psikologis akibat disfungsi men-struasi dan penangannya

• Harga diri rendah berhubungan dengan disfungsi menstruasi

• Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan

Efek terapi

Gangguan disfungsi menstruasi pada ekspresi seksual

Ketidak harmonisan hubungan dengan orang terdekat

Perencanaan dan Intervensi keperawatan

Asuhan keperawatan berfokus pada :

• Peningkatan pengetahuan:

Page 12: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Upaya mengetahui penyebab masalah

Terapi klinis

Perkiraan hasil

• Diet

• Kompres panas dan dingin

• Olahraga

• Mengurangi kecemasan

• Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan

B. Gangguan menstruasi umum, yang memiliki efek negatif pada kualitas ke-hidupan wanita dan keluarga.

a. Amenorea Hipogonadotropi

Amenorea Hipogonadotropi paling banyak menyebabkan supresi hipotalamus, akibat pengarauh stres ( dirumah, sekolah atau tempat kerja) atau rasio lemak dalam tubuh kritis terhadap tubuh tanpa lemak ( berat badan dibawah normal , penurunan berat yang cepat, gangguan makan, seperti ; anoreksia nervosa atau bulimia, latihan fisik yang me-lelahkan). Keteraturan menstruasi dapat dicapai dengan mempertahan berat dan lemak tubuh di atas kadar kritis.Kadar endorfin perifer men-ingkat karena latihan fisik berat dan diduga memberi efek supresif pada hipotalamus.

b. Dismenore

Dismenore atau menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia.

Dismenore primer

Dismenore primer terjadi jika tidak ada penyakit organik, biasanya dari bulan keenam sampai tahun kedua setelah menarke. Dismenore ini seringkali hilang pada usis 25 tahun atau setelah wanita hamil dan

Page 13: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

11 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

melahirkan per vagina. Faktor psikogenik dapat mempengaruhi gejala, tetapi gejala pasti berhubungan dengan ovulas dan tidak terjadi saat ovulasi disupresi. Selama fase luteal dan aliran menstruasi berikutnya, prostaglandin F2 alfa (PGF2α) disekresi. Pelepasan PGF2 α yang berle-bihan meningkatkan amplitudo dan frekuensi kontraksi uterus, sehing-ga mengakibatkan iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik. Respon sistematik terhadap PGF2 α , meliputi nyeri punggung, kelemahan, pengeluaran keringat, gejala saluran cerna ( anoreksia, nual, muntah dan diare) dan gejala sistem saraf pusat (pusing, sinkop, nyeri kepala dan kensentrasi buruk). Penyebab pelepasan prostaglan-din yang berlebihan tidak diketahui.

Untuk meredakan dismenore primer, dengan mandi air panas, masase, distraksi, latihan fisik dan tidur yang cukup. Panas dapat mereda-kan iskemia dengan menurunkan kontraksi dan meningkatkan sirkulasi. Orgasme dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan aliran mentruasi dan meredakan vasokongesti pelvis. Diet dengan mengurangi garam dan peningkatan penggunaan diure-tik alami seperti asparagus dapat mengurangi edema dan rasa tidak nyaman yang timbul.

Dismenore Sekunder

Dismenore Sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organik sep-erti endometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis cerviks, neoplasma ovarium atau uterus dan polip uterus serta IUD juga dapat merupakan penyebab dimenore ini.

c. Sindrom Pramenstruasi

Sindrom pramenstruasi ( pramenstrual syndrome ) (PMS) dimulai fase luteal yakni pada sekitar hari ke 7 dan ke 10 sebelum menstruasi dan berakhir dengan awal menstruasi. Wanita dapat merasakan pening-katan kreativitas dan energi fisik serta mental. Gejala negatif berhubun-gan dengan edema ( abdomen kembung, pelvis penuh, edema pada

Page 14: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

ektremitas bawah, nyeri tekan pada payudara dan peningkatan berat badan) atau ketidakstabilan emosi (depresi, tiba – tiba menangis, irita-bilitas, sering panik dan tidak mampu kosentrasi). Nyeri kepala, keleti-han dan nyeri punggung merupakan keluhan umum.Pemahaman PMS yang kurang dapat menimbulkan harga diri rendah dan stress.Secara teori penyebab PMS karena defisiensi progesteron, kelebihan prolaktin dan prostaglandin dan defisiensi diet serta masalah psikologis.

d. Endometriosis

Endometriosis dicerminkan oleh keberadaan dan pertumbuhan jar-ingan endometrium di luar uterus. Jaringan tersebut mungkin tertanam di ovarium, kavum douglasi, ligamen uterosakrum, septum rektovaginal, sigmoid kolon, ligamentum rotundum, peritoneum pelvis atau kandung kemih.

Jaringan endometriosis ektopik berespons terhadap stimulasi hor-monal dengan cara yang sama dengan respons endometriosis uterus. Selama fase proliferatif dan fase sekresi siklus, endometrium tumbuh. Selama atau segera setelah menstruasi jaringan mengeluarkan darah, menimbulkan respons peradangan disertai fibrosis dan adesi ke organ – organ yang terdekat. Jaringan parut dan distorsi atau blok organ – or-gan di sekitarnya dapat terjadi.

Penyebab Endometriosis menurut teori jaringan endometrium dire-gurgitasi dari uterus selama menstruasi ke tuba falapii dan ke dalam rongga peritoneum, dimana jaringan tersebut tertanam di ovarium dan organ lain. Gejala bervariasi di antara wanita dan berubah seiring per-jalanan waktu.Gejala utama mengeluh nyeri defekasi pada sekitar siklus menstruasi, pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke paha. Gejala yang tidak terlalu umum seperti nyeri akibat latihan fisik atau selama hubun-gan seksual akibat adesi dan perdarahan abnormal, yaitu hipermenorea, menoragia, atau srtaining pramenstruasi kemungkinan adesi ovarium yang merusak produksi normal hormon ovarium.

Kerusakan infertilitas dapat terjadi akibat adesi disekitar uterus, yang menarik uterus ke dalam posisi tetap dan retraversi. Adesi di sekitar tuba falopii dapat mencegah gerakan spontan yang membawa ovum ke

Page 15: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

13 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

uterus atau memblok ujung – ujung fimbriae.

Terapi didasarkan pada tingkat keparahan gejala atau tujuan wani-ta atau pasangan. Wanita yang tidak merasa nyeri dan tidak bersedia hamil tidak membutuhkan terapi. Wanita yang mengalami nyeri ringan dan menginginkan kehamilan di masa depan membutuhkan analgesik. Wanita yang mengalami nyeri berat dan dapat menunda kehamilan da-pat ditangani dengan memberi kontrasepsi oral dengan rasio estrogen terhadap progestin rendah.

Endometriris mungkin tidak dapat diobati dengan terapi hormonal dan nyeri dapat kembali dalam tiga sampai 9 bulan saat terapi dihenti-kan. Kehamilan dapat menjadi terapi yang baik untuk mengatasi endo-metriosis. Baik kehamilan maupun laktasi mendepresi menstruasi dan menyebabkan jaringan endometrium ektopik lepas. Nyeri dapat mere-da selama bertahun – tahun setelah wanita hamil.

Intervensi bedah dengan laparoskopi atau laparatomi.

Selama masa klimakterium, atrofi jaringan endometrium dan endo-metriosis tidak lagi menjadi masalah. Namun pada wanita yang meng-gunakan HRT untuk menangani masalah yang berhubungan dengan menopause harus mengetahui bahwa endometriosis dapat menjadi reaktif selama terapi ini.

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi, seksual, obstetri, menstruasi se-cara terinci, pernah ditangani oleh tenaga kesehatan sebelumnya, gaya hidup, budaya mengatasi masalah. Nyeri yang dirasakan, efek aktivitas se-hari – hari, obat – obatan yang digunakan dan resep untuk meredakan rasa tidak nyaman. Emosi, prilaku, fisik, diet, pola latihan dan pola istirahat.

Diagnosa Keperawatan

• Resiko tinggi terhadap koping individu atau keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan

Page 16: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Kurangnya pengetahuan tentang penyebab

Efek fisiologis dan gangguan emosional.

• Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan

Perawatan diri

Terapi yang tersedia untuk mengatasi gangguan

• Resiko tinggi gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan

Gangguan mentruasi

• Resiko tinggi harga diri rendah yang berhubungan dengan

Persepsi orang lain tentang rasa tidak nyaman

Ketidakmampuan untuk hamil

• Nyeri yang berhubungan dengan

Gangguan menstruasi

Hasil yang diharapkan

Setelah data dikumpulkan dan tinjau kembali, hasil akhir yang diharapkan dan rencana keperawatan dikembangkan, hasil akhir yang diharapkan meliputi :

• Wanita akan mengungkapkan pemahaman tentang penyebab gangguan dan progam pengobatan

• Wanita/pasangan akan memahami dan menerima kondisinya dan respon fisik serta respon emosional terhadap siklus mentruasi

• Wanita/pasangan akan mengembangkan tujuan personal yang berman-faat bagi dirinya baik secara emosional maupun fisik

• Wanita/pasangan akan memilih tindakan teurapetik yang sesuai

• Wanita / pasangan akan berhasil beradaptasi terhadap kondisi yang ada, jika gangguan yang dialaminya tidak dapat disembuhkan

Page 17: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

15 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Evaluasi Keperawatan.

Gangguan yang dikaitkan dengan menstruasi merusak kualitas hidup wan-ita dan keluarga. Apabila wanita melaporkan suatu kemajuan dalam kualitas hidupnya, ketrampilan perawatan diri, konsep diri yang positif maka dapat dikatakan bahwa perawatan yang diberikan efektif.

Page 18: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Perdarahan uterus disfungsinal adalah abnomalitas perdarahan yang berat, ringan dan tidak teratur. Sebagian besar perdarahan uterus disfungsional ber-hubungan dengan gangguan endokrin yang mengganggu perubahan siklus normal dalam endometrium, seperti Menoragia adalah aliran darah menstruasi yang sangat banyak, biasanya lebih dari 7-8 hari, yang ditandai dengan kehilan-gan darah lebih dari 80-100 ml. Anovulasi, kegagalan ovarium untuk melepas atau memproduksi telur yang matang,merupakan penyebab sekitar 90% DUB, khususnya pada wanita di awal atau di akhir masa subur. Infeksi endometrium da-pat menyebabkan perdarahan menstruasi berat karena terganggunya mekanisme pembekuan darah. Penyebab organik perdarahan mestruasi berat meliputi lesi serviks dan uterus, termasuk leiomioma (fibroid), polip, hiperplasia endometrium, dan keganasan .Hipomenorea merupakan aliran menstruasi yang sedikit, dalam waktu singkat yang dapat disebabkan oleh disfungsi endokrin. Aliran menstruasi sedikit dan berupa bercak darah selama 1 sampai 2 hari. Sedangkan perdarahan antar menstruasi mengacu pada perdarahan atau bercak darah di antara waktu menstruasi .Ini mungkin disebabkan oleh infeksi organik atau masalah fungsional. Bercak darah pada pertengahan siklus (mittelstaining) yang terkait dengan ovu-lasi, adalah bercak darah berwarna merah muda yang berlangsung selama be-berapa jam sampai satu hari.

Gangguan menstruasi umum, yang memiliki efek negatif pada kualitas ke-hidupan wanita dan keluarga. Seperti Amenorea Hipogonadotropi paling banyak menyebabkan supresi hipotalamus, akibat pengarauh stres ( dirumah, sekolah atau tempat kerja) atau rasio lemak dalam tubuh kritis terhadap tubuh tanpa lemak ( berat badan dibawah normal , penurunan berat yang cepat, ganggu-an makan, seperti ; anoreksia nervosa atau bulimia, latihan fisik yang melelah-kan). Dismenore atau menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling unun dialami wanita dari berbagai tingkat usia.

Rangkuman

Page 19: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

17 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Test Formatif

Pilih jawaban yang paling tepat

1. Remaja sering mengalami dismenore ketika akan atau sedang menstruasi, apa

kah gejala dismenore ? (Kecuali )

a. Nyeri daerah abdomen bawah

b Pusing

c. Kurang kosentrasi

d. Mual dan muntah

e. Mengeluarkan darah yang banyak

2. Tindakan keperawatan yang anda berikan pada remaja yang mengalami

dismenore?

a. Kompres panas sekitar abdomen

b. Mandi air dingin

c. Masase daerah punggung

d. Tidak melakukan aktivitas

e. Minum air es

3. Apakah gejala pada wanita yang mengalami endometriosis?

a. Defekasi lancar

b. Pelvis terasa ringan

c. Nyeri menyebar ke paha

Page 20: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

d. Pusing

e. Rendah diri

4. Apa yang anda lakukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pasien yang

mengalami masalah endometriosis ?

a. Memberikan pengetahuan tentang penyebab dan penanganannya

b. Mengurangi dukungan

c. Memberikan makanan

d. Melatih aktivitas

e. Membiarkan berfikir sendiri

5. Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasein dengan endometriosis ada

lah, kecuali ...

a. Konsep diri (citra tubuh ) positif

b. Dapat merawat dirinya sendiri

c. Terlihat ada kemajuan dalam kualitas hidupnya

d. Mudah diajak diskusi

e. Menangis

Kunci jawaban : 1.E, 2. A, 3.C, 4.A, 5.E

Page 21: Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstruasi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

19 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas

Tugas Mandiri

Baca tentang materi gangguan reproduksi pada wanita , agar pengetahuan kita

lebih banyak dan dapat berguna bagi kita sebagai wanita atau yang mempunyai

anak remaja ketika akan dan sedang menstruasi.