Upload
erfi-indriastuti
View
120
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
APBD(ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH)
Kelompok 3 :• Eri Anggraini (10)• Galang Sansaka M. (12)• Hendri Dwi A. (16)• Jalu Wedajati T. N (17)• Joyka Tyas R. (18)• Syehfrizal Y. P. D (28)• Triana Retnosari (29)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
FUNGSI APBDFungsi otorisasi bermakna bahwa
anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.
Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
TUJUAN APBD
Pada dasarnya tujuan penyusunan APBD sama halnya dengan tujuan penyusunan APBN. APBD disusun sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran penyelenggara negara di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Dengan APBD maka pemborosan, penyelewengan, dan kesalahan dapat dihindari.
PRINSIP PENYUSUNAPBD Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan daerah Tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal
yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
Transparan, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang APBD
Melibatkan partisipasi masyarakat Memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan Substansi APBD tidak bertentangan dengan
kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
ASAS PENYUSUN APBD
Asas Kemandirian, artinya pembiayaan negara didasarkan atas kemampuan negara, sedangkan pinjaman luar negeri hanya sebagai pelengkap.
Asas penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktifitas.
Asas penajaman prioritas pembangunan, artinya mengutamakan pembayaan yang lebih bermanfaat.
MEKANISME PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
CONTOH APBDRealisasi APBD Kab. Klaten Tahun 2004
URAIAN JUMLAH
Daerah1. Sisa lebih anggaran tahun lalu2. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b. Retribusi daerah c. Laba BUMD d. Lain-lain PAD
501.906.042.896-
27.047.600.952
10.291.535.3878.483.925.8591.195.358.0007.076.781.706
Dana Perimbangan
a. Bagi hasil pajak
b. Bagi hasil bukan
pajak
c. Dana Alokasi umum
d. Dana Alokasi khusus
4. Pinjaman Daerah
5. Lain-lain
pendapatan
yang
sah/penerimaan
dari propinsi
417.521.164.117
24.408.273.496
737.890.621
382.345.000.000
10.030.000.000
-
57.337.277.827
B. Belanja1. Pengeluaran rutin/ belanja aparatur2. Pengeluaran pembangunan /belanja publik
C. Pembiayaan1. Penerimaan
2. Pengeluaran
494.976.201.703
116.655.469.216
384.320.732.487
(6.929.841.193)
15.886.341.243
22.816.182.436
TERIMAKASIH……