Upload
rahmatia-azzindani
View
1.293
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
ANGGARAN PARSIALANGGARAN PARSIAL
Rahmi Sri Ramadhani, SE.,M.Si.
Anggaran PenjualanAnggaran PenjualanRencana kerja perusahaan di masa
mendatang pada suatu kurun waktu tertentu di bidang penjualan produk perusahaan (Rudianto,2009 :48)
Rencana yang lebih rinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan, serta tempat/daerah penjualannya (Tendi H & Sri Rahayu , 2007;45).
Anggaran Penjualan Anggaran Penjualan dikelompokkan dikelompokkan berdasarkan :berdasarkan :Wilayah pemasaranKelompok KonsumenJenis ProdukKelompok WiraniagaWaktu terjadinya Penjualandll
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyusunan mempengaruhi Penyusunan Anggaran penjualan :Anggaran penjualan :1. Faktor Internal : Penjualan tahun-tahun yang lalu Kebijakan perusahaan yang
berhubungan dengan masalah penjualan
Kapasaitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasanya.
Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
Modal kerja yang dimiliki perusahaan Fasilitas lain yang menunjang
2. Faktor eksternal Keadaan Persaingan di pasar Posisi Perusahaan dalam
persaingan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Elastisitas permintaan terhadap
harga barang yang dihasilkan Kebijaksanaan pemerintah yang
berpengaruh.
Proses Penyusunan Proses Penyusunan Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Ramalan Penjualan(Forecast Penjualan)
Anggaran Penjualan
Ramalan PenjualanRamalan PenjualanPrediksi volume barang yang akan dijual
pada suatu periode tertentu di waktu mendatang (Rudiyanto , 2009;53)
Suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu (Tendi h & Sri Rahayu, 2007:35)
Proses kegiatan memperkirakan produk yang akan di jual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi (Nafarin,2004:31)
Metode Peramalan Metode Peramalan I. Meramal berdasarkan Pendapat (Judgment
Method) yakni Metode memproyeksikan penjualan yang berdasarkan pada pendapat salesman, sales manager, para ahli dan survey konsumen.
II. Statistical MethodA. Analisa Trend, yang terdiri dari :
1. Penerapan garis trend secara bebas2. Penerapan garis trend metode setengah rata-rata3. Penerapan garis trend secara matematis, yang
terbagi menjadi :a. Metode Momentb. Metode Kuadrat terkecil (least square)c. Metode Kuadrat (Garis Lengkung)B. Analisa korelasi
Metode PeramalanMetode Peramalan
III. Specific Purpose Methode , meliputi :
A. Analisa IndustriB. Analisa Product LineC. Analisa Pengguna Akhir
CONTOH :CONTOH :
TAHUN PENJUALAN (UNIT)
1995 8.000
1996 8.800
1997 10.000
1998 9.200
1999 10.400
2000 10.800
2001 12.000
2002 12.400
PERUSAHAAN ROTI BOBOYDATA PENJUALAN SELAMA 8 TAHUN TERAKHIR
Latihan :Latihan :
Buat ramalan penjualan berdasaraka data berikut :
Dengan metode Kuadrat terkecil
TAHUN PENJUALAN (UNIT)
1997 1500
1998 2116
1999 2500
2000 3240
2001 4500
• Dengan Metode momentDengan Metode moment
TAHUN PENJUALAN (UNIT)
2005 1.300
2006 1.320
2007 1.350
2008 1.390
2009 1.400
2010 1.450
• Dengan Metode setengah Dengan Metode setengah rata-ratarata-rata
TAHUN PENUALAN (UNIT)
1999 1.200
2000 1.250
2001 1.350
2002 1.500
2003 1.600
2004 1.750
Fase Penyusunan Fase Penyusunan AnggaranAnggaran
Anggaran Produksi Anggaran Produksi Rencana Perusahaan untuk menghasilkan
produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjulan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan padaawaldan akhir periode tertentu (Rudianto, 2009:80)
Dalam arti luas : penjabaran rencana penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja, dan kapasitas produksi.
Dalam arti sempit : perencanaan volume barang yang harus diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.
(Tendi H & Sri R, 2007:57)
Manfaat Penyusunan Anggaran Manfaat Penyusunan Anggaran ProduksiProduksi
Menunjang kegiatan bagian penjualan, sehingga barang dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan
Menjaga tingkat persediaan yang optimum
Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum
Faktor-Faktor Yang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Mempengaruhi Anggaran Produksi :Produksi :Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual.
Kapasitas mesin dan peralatan pabrikTenaga Kerja Stabilitas Bahan BakuModal kerjaFasilitas GudangTingkat persediaan barang jadi
Pendekatan Penyusunan Pendekatan Penyusunan Anggaran PoduksiAnggaran PoduksiMetode Produksi StabilMetode Persediaan Stabil Metode FleksibelPerencanaan Produksi Perencanaan Produksi Mencakup Masalah-Masalah Mencakup Masalah-Masalah yang Bersangkutan dengan yang Bersangkutan dengan Penentuan :Penentuan :• Tingkat Produksi• Kebutuhan Fasilitas-Fasilitas Produksi• Tingkat Persediaan Barang Jadi
Penyusunan Anggaran Penyusunan Anggaran ProduksiProduksiTingkat Penjualan xxxTingkat Persediaan akhir xxx
+Jumlah/Tingkat Kebutuhan xxxTingkat Persediaan awal xxx
-Tingkat Produksi xxx
Anggaran ProduksiAnggaran Produksi
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Persediaan
akhir
Anggaran Persediaan
akhir
Anggaran Persediaan
awal
Anggaran Persediaan
awal
Rudianto, 2009:80
Gunawan & Marwan, 1996:183
Contoh…………..Contoh…………..Sebuah perusahaan merencanakan menjual produknya sebanyak 14.200 unit pada tahun 2011. Jumlah persediaan barang pada awal tahun 2011 diperkirakan sebanyak 2.000 unit dan jumlah persediaan barang pada akhir tahun 2011 yang diinginkan sebesar 1.500 unit. Dari total volume penjualan selama 1 tahun,direncanakan akan dijual dalam 12 bulan dengan rincian sebagai berikut :
BULAN VOLUME
Januari 1.500
Februari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400
Tabel 1 : Volume Penjualan Tahun Tabel 1 : Volume Penjualan Tahun 20112011
Metode Produksi StabilMetode Produksi StabilIkhtisar ProduksiPenjualan 1 tahun 14.200 unitPersediaan akhir tahun 1.500 unit +Kebutuhan 1 tahun 15.700 unitPersediaan awal tahun 2.000 unit -Tingkat produksi 1 tahun 13.700 unit
Produksi per bulan = 13.700 unit = 1.141,67 = 1.100 unit
12Kekurangannya : 13.700- (1.100x12) = 500 unit
Dialokasikan pada bulan-bulan dengan tingkat penjualan tinggi, masing-masing : 500 unit = 100 unit
5
Anggaran Produksi tahun Anggaran Produksi tahun 20112011
Bulan Renc Penjuala
n
Persd akhir
Kebutuhan
Persd awal
Renc Produks
i
Jan 1.500 1.700 3.200 2.000 1.200
Feb 1.600 1.300 2.900 1.700 1.200
Mar 1.600 900 2.500 1.300 1.200
Apr 1.400 700 2.100 900 1.200
Mei 1.200 600 1.800 700 1.100
Jun 1.000 700 1.700 600 1.100
Jul 700 1.100 1.800 700 1.100
Agust 600 1.600 2.200 1.100 1.100
Sept 900 1.800 2.700 1.600 1.100
Okt 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
Nov 1.200 1.700 2.900 1.800 1.100
Des 1.400 1.500 2.900 1.700 1.200
Total 14.200 1.500 15.700 2.000 13.700
Metode Persediaan StabilMetode Persediaan StabilPersediaan awal = Pesediaan akhir
Persediaan awal = 2.000 unitPersediaan akhir= 1.500 unitSelisih 500 unit
Selisih dialokasikan pada bulan Januari-Mei masing-masing 100 unit.
Bulan
Renc Penjual
an
Persd akhir
Kebutuhan
Persd awal
Renc Produksi
Jan 1.500 1.900 3.400 2.000 1.400
Feb 1.600 1.800 3.400 1.900 1.500
Mar 1.600 1.700 3.300 1.800 1.500
Apr 1.400 1.600 3.000 1.700 1.300
Mei 1.200 1.500 2.700 1.600 1.100
Jun 1.000 1.500 2.500 1.500 1.000
Jul 700 1.500 2.200 1.500 700
Agust 600 1.500 2.100 1.500 600
Sept 900 1.500 2.400 1.500 900
Okt 1.100 1.500 2.600 1.500 1.100
Nov 1.200 1.500 2.700 1.500 1.200
Des 1.400 1.500 2.900 1.500 1.400
Total 14.200 15.700 13.700
Anggaran Produksi tahun 2011Anggaran Produksi tahun 2011
Metode FleksibelMetode Fleksibel
Metode produksi di mana perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi menjadi tidak stabil.
Metode ini menggunakan volume produksi dan persediaan sesuai dengan keinginan perusahaan atau kebijakan manajemen.
MisalnyaMisalnya manajemen manajemen mengambil kebijakan seperti :mengambil kebijakan seperti :Tingkat produksi tidak boleh
berfluktuasi lebih dari 15 % di atas atau di bawah rata-rata bulanan.
Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal
Produksi bulan Juli, agustus, September boleh dikurangi 30 % dari tingkat produksi normal.
Bulan
Renc Penjual
an
Persd akhir
Kebutuhan
Persd awal
Renc Produksi
Jan 1.500 1.600 3.100 2.000 1.100
Feb 1.600 1.300 2.900 1.600 1.300
Mar 1.600 1.000 2.600 1.300 1.300
Apr 1.400 900 2.300 1.000 1.300
Mei 1.200 950 2.150 900 1.250
Jun 1.000 1.200 2.200 950 1.250
Jul 700 1.305 2.005 1.200 805
Agust 600 1.510 2.110 1.305 805
Sept 900 1.415 2.315 1.510 805
Okt 1.100 1.565 2.665 1.415 1.250
Nov 1.200 1.600 2.800 1.565 1.235
Des 1.400 1.500 2.900 1.600 1.300
Total 14.200 15.700 13.700
Anggaran Produksi tahun 2011Anggaran Produksi tahun 2011
Anggaran Bahan Baku Anggaran Bahan Baku Bahan Baku dalam Proses produksi dikelompokkan dalam :1.Bahan Baku Langsung (direct material), Yaitu bahan yang yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan produk jadi dan merupakan komponen utama dari suatu produk.2.Bahan Baku Tidak Langsung (Inderect Material), Yaitu bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk
Tujuan Penyusunan Tujuan Penyusunan 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan
baku langsung.2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan
Baku langsung yang diperlukan.3. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan
dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung
4. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi.
5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung.
Anggaran Bahan Baku :Anggaran Bahan Baku :
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku2. Anggaran Pembelian Bahan Baku 3. Anggaran Persediaan Bahan Baku4. Anggaran Biaya bahan Baku habis
digunakan dalam produksi (pemakaian bahan baku)
Anggaran Kebutuhan Anggaran Kebutuhan Bahan BakuBahan Baku
Disusun untuk merencanakan jumlah fisik bhan baku yang diperlukan.
Anggaran ini mencantumkan :a.Jenis barang jadi yang akan dihasilkanb.Jenis bahan baku yang akan digunakanc.Bagian-bagian yang akan dilalui dalam
proses produksid.Standar penggunaan bahan baku
(standart usage rate/SUR) adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk jadi.
e.Waktu penggunaan bahan baku
Anggaran Pembelian Anggaran Pembelian Bahan BakuBahan Baku
Rencana kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang.
Jumlah Pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity/EOQ), yaitu jumlah pembelian yang paling optimal. Dengan syarat/asumsi :
a. Bahan tidak mudah rusak dan pengiriman bahan tidak terlambat
b. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan per unit konstan
c. Kebutuhan bahan baku relatif stabil sepanjang tahun (periode)
d. Harga beli bahn baku per uni konstan
e. Setiap bahan baku diperlukan selalu tersedia di pasar
f. Bahan baku yang dipesan tidak terikat dengan bahan baku yang lain
Rumus EOQ Rumus EOQ
Keterangan :R = Jumlah bahan baku yang akan
dibeli dalam suatu periode tertentuS = Biaya PemesananP = Harga per unit bahan bakuI = Biaya penyimpanan yang dinyatakan
dalam persentase dari persediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost)
(P.I) = Besarnya biaya penyimpanan per unit
IP
SREOQ
.
..2
Biaya yang bersifat variabel Biaya yang bersifat variabel ::
1. Biaya Pemesanan, yaitu biaya yang dikeluatkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan baku. biaya ini berubah sesuai dengan frekuensi pemesanan.biaya ini meliputi biaya persiapan pemesanan, biaya administrasi, biaya pengiriman pesanan biaya penerimaan pesanan dan biaya proses pembayaran.
2. Biaya Penyimpanan, yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli.biaya ini meliputi biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan bahan baku, biaya asuransi, biaya pajak, dan lain-lain
Waktu Pembelian Bahan Waktu Pembelian Bahan BakuBakuLead time : Jangka waktu sejak
dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi
Reorder point : saat harus melakukan pemesanan kembali bahan baku langsung yang dibutuhkan
Extra carrying cost : biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat bahan baku langsung datang terlalu awal
Stock out cost ; biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat keterlambatan datangnya bahan baku langsung.
Bentuk Dasar Anggaran Bentuk Dasar Anggaran Pembelian Bahan Baku :Pembelian Bahan Baku :
Kebutuhan Bahan Baku yyyPersediaan akhir yyy +Jumlah kebutuhan yyyPersediaan awal yyy -Pembelian Bahan Baku yyyHarga per unit Rp yyy xNilai Rp yyyy
Anggaran Persediaan Bahan Anggaran Persediaan Bahan BakuBaku Tujuan : pengawasan terhadap
penggunaan bahan baku. Kebijakan tentang penilaian
persediaan dikelompokkan menjadi :
1. Kebijaksanaan FIFO (Frist in Frist out)
2. Kebijaksanaan LIFO (Last in Frist Out)
Besarnya bahan baku yang tersedia Besarnya bahan baku yang tersedia untuk kelancaran proses produksi untuk kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa faktor :tergantung pada beberapa faktor :
1. Volume produksi selama satu periode tertentu (anggaran produksi)
2. Volume bahan baku minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi/persediaan pengaman/penyangga)
3. Besarnya pembelian yang ekonomis 4. Estimasi tentang naik turunya harga bahan
mentah pada waktu-waktu mendatang5. Biaya-biaya penyimpanan dan
pemeliharaan6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi
rusak
Safety Stock/Iron StockSafety Stock/Iron StockPersediaan minimal bahan baku
yang harus dipertahankan untuk menjamin kelasungan proses produksi.
Persediaan pengaman tidak boleh dipakai kecuali dalam keadaan darurat.
Persediaan engaman bersifat permanen dan termasuk dalam kelompok aktiva tidak lancar.
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mempengaruhi besarnya safety stock :safety stock :
1. Kebiasaan laveransir menyerahkan bahan baku yang dipesan
2. Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali pemesanan
3. Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan baku secara tepat.
4. Perbandingan antara biaya penyimpanan (carrying cost) dan biaya ekstra karena kehabisan bahan baku (stockout cost)
Bentuk Anggaran Persediaan Bentuk Anggaran Persediaan Bahan BakuBahan BakuBulan/ Kuartal
Bahan Baku A Bahan Baku B Nilai (Rp)Unit Harga Jumlah Unit Harg
a Jumlah
Persediaan awal :
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
Kuartal III
Kuartal IV
Persediaan Akhir tahun
Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis DigunakanYang Habis Digunakan2 hal yang menyebabkan tidak semua
bahan baku habis digunakan dalam proses produksi :
1.Perlu adanya persediaan akhir2.Perlu adanya safety stock/iron stock Manfaat anggaran ini ;1.Untuk keperluan product costing yaitu
perhitungan harga pokok barang yang dihasilkan perusahaan
2.Untuk keperluan pengawasan penggunaan bahan baku.
Bentuk Dasar AnggaranBentuk Dasar AnggaranAnggaran bahan baku yang habis digunakan, memperinci hal-hal :a.Jenis bahan baku yang digunakanb.Jumlah masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk produksic.Harga per unit masing-masing jenis bahan bakud.Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk produksie.Jenis barang yang dmenggunakan bahan bakuf.Waktu penggunaan bahan baku
Bahan baku & Waktu
Barang A Barang B Nilai
Keb. BB
(Unit)
Harga
Jumlah
Keb. BB
(Unit)
Harga
Jumlah Unit Rp
Bahan baku X
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
Kuartal III
Kuartal IV
Bahan baku Y
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
ANGGARAN TENAGA ANGGARAN TENAGA KERJAKERJARencana kebutuhan tenaga kerja langsung
yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran produksi.dan penentuan harga pokok produk per unit.
Manfaat Anggaran Tenaga Kerja Langsung :
a.Penggunaan tenaga kerja lebih efisienb.Biaya tenaga kerja dapat direncanakan
dan diatur secara lebih efisienc.Harga pokok produk dapat dihitung secara
tepat.d.Sebagai alat pengawasan biaya tenaga
kerja.
Proses Penyusunan Proses Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja :Anggaran Tenaga Kerja :Meaning table : merupakan daftar
kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan :
a.Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
b.Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.
c.Bagian-bagian yang membutuhkan.Menghitung jam tenaga kerja langsung
(Direct Labor Hour) untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja.atau mencari berdasarkan analisis gerak dan waktu. Waktu standar
Tingkat upah rata-rata (Average Wage Rate) : membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.
contohcontohDalam sebuah perusahaan, tenaga
kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah :
Golongan I : Rp 150 per orang DHLII : Rp 200 per orang DHLIII : Rp 250 per orang DHL
Jumlah masing-masing golongan adalah :Golongan I = 50 orang
II = 20 orangIII = 5 orang
Jumlah 75 orang
Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut :Golong
anTingat
upah per jam (RP)
Jumlah (orang
)
Jumlah DLH
Jumlah (Rp)
I 150 50 100 750.000
II 200 20 400.000
III 250 5 125.000
75 100 1.275.000
DHLperRpratarataupahTingkat 170500.7
000.275.1
Contoh 2Contoh 2PT Mekar Sari mempunyai 3 bagian produksi, yakni bagian I, II dan III. Ada dua macam barang yang diproduksi yakni Sabun cuci super soft dan sabun cuci biasa. Saun cuci super soft melalui ketiga bagian, sedangkan sabun cuci biasa hanya melalui bagian I dan III saja.Rencana jam buruh per unit barang adalah :
BagianDLH per unit barang
Sabun cuci soft Sabun cuci biasa
I 0,4 0,2
II 0,2 -
III 0,4 0,2
Rencana tingkat Upah Rata-rata adalah :
Rencana tingkat produksi tahun 1983 sbb :
Bagian Tingkat upah per DHL
I Rp 20,-
II Rp 15,-
III Rp 10,-
Bulan/KuartalProduk (000)
Sabun Cuci Soft Sabun cuci biasa
Januari 70 34
Februari 80 36
Maret 80 38
Kuartal I 240 140
Kuartal II 230 127
Kuartal III 260 145
Jumlah 960 520
Anggaran Biaya Tenaga Anggaran Biaya Tenaga Kerja LangsungKerja Langsung
Bulan / Kuartal
Sabun Cuci Soft Sabun Cuci Biasa
Produksi
DHL per unit
Total DHL
TK upah
Jumlah
Produksi
DHL per unit
Total DHL
TK upah
Jum lah
Januari
Bagian I 70 0,4 20 34 0,2 20
Bagian II 70 0,2 15 - - - -
Bagian III
70 0,4 10 34 0,2 10
Jumlah
Anggaran Jam buruh Anggaran Jam buruh langsunglangsungJenis barang yang dihasilkan oleh
perusahanBagian-bagian yang turut dalam
proses produksiJumlah DHL yang diperlukan
untuk tiap jenis barangWaktu produksi
ANGGARAN OVERHEAD ANGGARAN OVERHEAD Seluruh biaya produksi selain biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, yang direncanakan akan dibayarkan salam satu periode tertentu.
Penyusunan anggaran biaya overhead ditetapkan berdasarkan jam kerja per unit atau biaya per unit produk berdasarkan persentase tertentu dari biaya produksi.
Tarif biaya overheadTarif biaya overhead1. Jumlah jam Kerja :a. Jumlah jam kerja langsung : besarnya biaya
overhead total yang dianggarkan dibagi dengan jam kerja total yang direncanakan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per jam kerja langsung
b. Jumlah jam kerja mesin : besarnya biaya overhead total yang dianggarkan dibagi dengan jam kerja mesin total yang direncanakan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per jam kerja mesin
2. Volume produk yang dihasilkan : maka besarnya biaya overhead total yang dianggarkan dibagi dengan volume produksi yang dianggarkan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per unit produk.