56
ANGGARAN PARSIAL ANGGARAN PARSIAL Rahmi Sri Ramadhani, SE.,M.Si.

Anggaran penjualan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anggaran penjualan

ANGGARAN PARSIALANGGARAN PARSIAL

Rahmi Sri Ramadhani, SE.,M.Si.

Page 2: Anggaran penjualan

Anggaran PenjualanAnggaran PenjualanRencana kerja perusahaan di masa

mendatang pada suatu kurun waktu tertentu di bidang penjualan produk perusahaan (Rudianto,2009 :48)

Rencana yang lebih rinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan, serta tempat/daerah penjualannya (Tendi H & Sri Rahayu , 2007;45).

Page 3: Anggaran penjualan

Anggaran Penjualan Anggaran Penjualan dikelompokkan dikelompokkan berdasarkan :berdasarkan :Wilayah pemasaranKelompok KonsumenJenis ProdukKelompok WiraniagaWaktu terjadinya Penjualandll

Page 4: Anggaran penjualan

Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyusunan mempengaruhi Penyusunan Anggaran penjualan :Anggaran penjualan :1. Faktor Internal : Penjualan tahun-tahun yang lalu Kebijakan perusahaan yang

berhubungan dengan masalah penjualan

Kapasaitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasanya.

Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya

Modal kerja yang dimiliki perusahaan Fasilitas lain yang menunjang

Page 5: Anggaran penjualan

2. Faktor eksternal Keadaan Persaingan di pasar Posisi Perusahaan dalam

persaingan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Elastisitas permintaan terhadap

harga barang yang dihasilkan Kebijaksanaan pemerintah yang

berpengaruh.

Page 6: Anggaran penjualan

Proses Penyusunan Proses Penyusunan Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan

Ramalan Penjualan(Forecast Penjualan)

Anggaran Penjualan

Page 7: Anggaran penjualan

Ramalan PenjualanRamalan PenjualanPrediksi volume barang yang akan dijual

pada suatu periode tertentu di waktu mendatang (Rudiyanto , 2009;53)

Suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu (Tendi h & Sri Rahayu, 2007:35)

Proses kegiatan memperkirakan produk yang akan di jual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi (Nafarin,2004:31)

Page 8: Anggaran penjualan

Metode Peramalan Metode Peramalan I. Meramal berdasarkan Pendapat (Judgment

Method) yakni Metode memproyeksikan penjualan yang berdasarkan pada pendapat salesman, sales manager, para ahli dan survey konsumen.

II. Statistical MethodA. Analisa Trend, yang terdiri dari :

1. Penerapan garis trend secara bebas2. Penerapan garis trend metode setengah rata-rata3. Penerapan garis trend secara matematis, yang

terbagi menjadi :a. Metode Momentb. Metode Kuadrat terkecil (least square)c. Metode Kuadrat (Garis Lengkung)B. Analisa korelasi

Page 9: Anggaran penjualan

Metode PeramalanMetode Peramalan

III. Specific Purpose Methode , meliputi :

A. Analisa IndustriB. Analisa Product LineC. Analisa Pengguna Akhir

Page 10: Anggaran penjualan

CONTOH :CONTOH :

TAHUN PENJUALAN (UNIT)

1995 8.000

1996 8.800

1997 10.000

1998 9.200

1999 10.400

2000 10.800

2001 12.000

2002 12.400

PERUSAHAAN ROTI BOBOYDATA PENJUALAN SELAMA 8 TAHUN TERAKHIR

Page 11: Anggaran penjualan

Latihan :Latihan :

Buat ramalan penjualan berdasaraka data berikut :

Dengan metode Kuadrat terkecil

TAHUN PENJUALAN (UNIT)

1997 1500

1998 2116

1999 2500

2000 3240

2001 4500

Page 12: Anggaran penjualan

• Dengan Metode momentDengan Metode moment

TAHUN PENJUALAN (UNIT)

2005 1.300

2006 1.320

2007 1.350

2008 1.390

2009 1.400

2010 1.450

Page 13: Anggaran penjualan

• Dengan Metode setengah Dengan Metode setengah rata-ratarata-rata

TAHUN PENUALAN (UNIT)

1999 1.200

2000 1.250

2001 1.350

2002 1.500

2003 1.600

2004 1.750

Page 14: Anggaran penjualan

Fase Penyusunan Fase Penyusunan AnggaranAnggaran

Page 15: Anggaran penjualan

Anggaran Produksi Anggaran Produksi Rencana Perusahaan untuk menghasilkan

produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjulan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan padaawaldan akhir periode tertentu (Rudianto, 2009:80)

Dalam arti luas : penjabaran rencana penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja, dan kapasitas produksi.

Dalam arti sempit : perencanaan volume barang yang harus diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.

(Tendi H & Sri R, 2007:57)

Page 16: Anggaran penjualan

Manfaat Penyusunan Anggaran Manfaat Penyusunan Anggaran ProduksiProduksi

Menunjang kegiatan bagian penjualan, sehingga barang dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan

Menjaga tingkat persediaan yang optimum

Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum

Page 17: Anggaran penjualan

Faktor-Faktor Yang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Mempengaruhi Anggaran Produksi :Produksi :Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual.

Kapasitas mesin dan peralatan pabrikTenaga Kerja Stabilitas Bahan BakuModal kerjaFasilitas GudangTingkat persediaan barang jadi

Page 18: Anggaran penjualan

Pendekatan Penyusunan Pendekatan Penyusunan Anggaran PoduksiAnggaran PoduksiMetode Produksi StabilMetode Persediaan Stabil Metode FleksibelPerencanaan Produksi Perencanaan Produksi Mencakup Masalah-Masalah Mencakup Masalah-Masalah yang Bersangkutan dengan yang Bersangkutan dengan Penentuan :Penentuan :• Tingkat Produksi• Kebutuhan Fasilitas-Fasilitas Produksi• Tingkat Persediaan Barang Jadi

Page 19: Anggaran penjualan

Penyusunan Anggaran Penyusunan Anggaran ProduksiProduksiTingkat Penjualan xxxTingkat Persediaan akhir xxx

+Jumlah/Tingkat Kebutuhan xxxTingkat Persediaan awal xxx

-Tingkat Produksi xxx

Anggaran ProduksiAnggaran Produksi

Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan

Anggaran Persediaan

akhir

Anggaran Persediaan

akhir

Anggaran Persediaan

awal

Anggaran Persediaan

awal

Rudianto, 2009:80

Gunawan & Marwan, 1996:183

Page 20: Anggaran penjualan

Contoh…………..Contoh…………..Sebuah perusahaan merencanakan menjual produknya sebanyak 14.200 unit pada tahun 2011. Jumlah persediaan barang pada awal tahun 2011 diperkirakan sebanyak 2.000 unit dan jumlah persediaan barang pada akhir tahun 2011 yang diinginkan sebesar 1.500 unit. Dari total volume penjualan selama 1 tahun,direncanakan akan dijual dalam 12 bulan dengan rincian sebagai berikut :

Page 21: Anggaran penjualan

BULAN VOLUME

Januari 1.500

Februari 1.600

Maret 1.600

April 1.400

Mei 1.200

Juni 1.000

Juli 700

Agustus 600

September 900

Oktober 1.100

November 1.200

Desember 1.400

Tabel 1 : Volume Penjualan Tahun Tabel 1 : Volume Penjualan Tahun 20112011

Page 22: Anggaran penjualan

Metode Produksi StabilMetode Produksi StabilIkhtisar ProduksiPenjualan 1 tahun 14.200 unitPersediaan akhir tahun 1.500 unit +Kebutuhan 1 tahun 15.700 unitPersediaan awal tahun 2.000 unit -Tingkat produksi 1 tahun 13.700 unit

Produksi per bulan = 13.700 unit = 1.141,67 = 1.100 unit

12Kekurangannya : 13.700- (1.100x12) = 500 unit

Dialokasikan pada bulan-bulan dengan tingkat penjualan tinggi, masing-masing : 500 unit = 100 unit

5

Page 23: Anggaran penjualan

Anggaran Produksi tahun Anggaran Produksi tahun 20112011

Bulan Renc Penjuala

n

Persd akhir

Kebutuhan

Persd awal

Renc Produks

i

Jan 1.500 1.700 3.200 2.000 1.200

Feb 1.600 1.300 2.900 1.700 1.200

Mar 1.600 900 2.500 1.300 1.200

Apr 1.400 700 2.100 900 1.200

Mei 1.200 600 1.800 700 1.100

Jun 1.000 700 1.700 600 1.100

Jul 700 1.100 1.800 700 1.100

Agust 600 1.600 2.200 1.100 1.100

Sept 900 1.800 2.700 1.600 1.100

Okt 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100

Nov 1.200 1.700 2.900 1.800 1.100

Des 1.400 1.500 2.900 1.700 1.200

Total 14.200 1.500 15.700 2.000 13.700

Page 24: Anggaran penjualan

Metode Persediaan StabilMetode Persediaan StabilPersediaan awal = Pesediaan akhir

Persediaan awal = 2.000 unitPersediaan akhir= 1.500 unitSelisih 500 unit

Selisih dialokasikan pada bulan Januari-Mei masing-masing 100 unit.

Page 25: Anggaran penjualan

Bulan

Renc Penjual

an

Persd akhir

Kebutuhan

Persd awal

Renc Produksi

Jan 1.500 1.900 3.400 2.000 1.400

Feb 1.600 1.800 3.400 1.900 1.500

Mar 1.600 1.700 3.300 1.800 1.500

Apr 1.400 1.600 3.000 1.700 1.300

Mei 1.200 1.500 2.700 1.600 1.100

Jun 1.000 1.500 2.500 1.500 1.000

Jul 700 1.500 2.200 1.500 700

Agust 600 1.500 2.100 1.500 600

Sept 900 1.500 2.400 1.500 900

Okt 1.100 1.500 2.600 1.500 1.100

Nov 1.200 1.500 2.700 1.500 1.200

Des 1.400 1.500 2.900 1.500 1.400

Total 14.200 15.700 13.700

Anggaran Produksi tahun 2011Anggaran Produksi tahun 2011

Page 26: Anggaran penjualan

Metode FleksibelMetode Fleksibel

Metode produksi di mana perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi menjadi tidak stabil.

Metode ini menggunakan volume produksi dan persediaan sesuai dengan keinginan perusahaan atau kebijakan manajemen.

Page 27: Anggaran penjualan

MisalnyaMisalnya manajemen manajemen mengambil kebijakan seperti :mengambil kebijakan seperti :Tingkat produksi tidak boleh

berfluktuasi lebih dari 15 % di atas atau di bawah rata-rata bulanan.

Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal

Produksi bulan Juli, agustus, September boleh dikurangi 30 % dari tingkat produksi normal.

Page 28: Anggaran penjualan

Bulan

Renc Penjual

an

Persd akhir

Kebutuhan

Persd awal

Renc Produksi

Jan 1.500 1.600 3.100 2.000 1.100

Feb 1.600 1.300 2.900 1.600 1.300

Mar 1.600 1.000 2.600 1.300 1.300

Apr 1.400 900 2.300 1.000 1.300

Mei 1.200 950 2.150 900 1.250

Jun 1.000 1.200 2.200 950 1.250

Jul 700 1.305 2.005 1.200 805

Agust 600 1.510 2.110 1.305 805

Sept 900 1.415 2.315 1.510 805

Okt 1.100 1.565 2.665 1.415 1.250

Nov 1.200 1.600 2.800 1.565 1.235

Des 1.400 1.500 2.900 1.600 1.300

Total 14.200 15.700 13.700

Anggaran Produksi tahun 2011Anggaran Produksi tahun 2011

Page 29: Anggaran penjualan

Anggaran Bahan Baku Anggaran Bahan Baku Bahan Baku dalam Proses produksi dikelompokkan dalam :1.Bahan Baku Langsung (direct material), Yaitu bahan yang yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan produk jadi dan merupakan komponen utama dari suatu produk.2.Bahan Baku Tidak Langsung (Inderect Material), Yaitu bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk

Page 30: Anggaran penjualan

Tujuan Penyusunan Tujuan Penyusunan 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan

baku langsung.2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan

Baku langsung yang diperlukan.3. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan

dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung

4. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi.

5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung.

Page 31: Anggaran penjualan

Anggaran Bahan Baku :Anggaran Bahan Baku :

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku2. Anggaran Pembelian Bahan Baku 3. Anggaran Persediaan Bahan Baku4. Anggaran Biaya bahan Baku habis

digunakan dalam produksi (pemakaian bahan baku)

Page 32: Anggaran penjualan

Anggaran Kebutuhan Anggaran Kebutuhan Bahan BakuBahan Baku

Disusun untuk merencanakan jumlah fisik bhan baku yang diperlukan.

Anggaran ini mencantumkan :a.Jenis barang jadi yang akan dihasilkanb.Jenis bahan baku yang akan digunakanc.Bagian-bagian yang akan dilalui dalam

proses produksid.Standar penggunaan bahan baku

(standart usage rate/SUR) adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk jadi.

e.Waktu penggunaan bahan baku

Page 33: Anggaran penjualan

Anggaran Pembelian Anggaran Pembelian Bahan BakuBahan Baku

Rencana kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang.

Jumlah Pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity/EOQ), yaitu jumlah pembelian yang paling optimal. Dengan syarat/asumsi :

a. Bahan tidak mudah rusak dan pengiriman bahan tidak terlambat

b. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan per unit konstan

c. Kebutuhan bahan baku relatif stabil sepanjang tahun (periode)

d. Harga beli bahn baku per uni konstan

e. Setiap bahan baku diperlukan selalu tersedia di pasar

f. Bahan baku yang dipesan tidak terikat dengan bahan baku yang lain

Page 34: Anggaran penjualan

Rumus EOQ Rumus EOQ

Keterangan :R = Jumlah bahan baku yang akan

dibeli dalam suatu periode tertentuS = Biaya PemesananP = Harga per unit bahan bakuI = Biaya penyimpanan yang dinyatakan

dalam persentase dari persediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost)

(P.I) = Besarnya biaya penyimpanan per unit

IP

SREOQ

.

..2

Page 35: Anggaran penjualan

Biaya yang bersifat variabel Biaya yang bersifat variabel ::

1. Biaya Pemesanan, yaitu biaya yang dikeluatkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan baku. biaya ini berubah sesuai dengan frekuensi pemesanan.biaya ini meliputi biaya persiapan pemesanan, biaya administrasi, biaya pengiriman pesanan biaya penerimaan pesanan dan biaya proses pembayaran.

2. Biaya Penyimpanan, yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli.biaya ini meliputi biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan bahan baku, biaya asuransi, biaya pajak, dan lain-lain

Page 36: Anggaran penjualan

Waktu Pembelian Bahan Waktu Pembelian Bahan BakuBakuLead time : Jangka waktu sejak

dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi

Reorder point : saat harus melakukan pemesanan kembali bahan baku langsung yang dibutuhkan

Extra carrying cost : biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat bahan baku langsung datang terlalu awal

Stock out cost ; biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat keterlambatan datangnya bahan baku langsung.

Page 37: Anggaran penjualan

Bentuk Dasar Anggaran Bentuk Dasar Anggaran Pembelian Bahan Baku :Pembelian Bahan Baku :

Kebutuhan Bahan Baku yyyPersediaan akhir yyy +Jumlah kebutuhan yyyPersediaan awal yyy -Pembelian Bahan Baku yyyHarga per unit Rp yyy xNilai Rp yyyy

Page 38: Anggaran penjualan

Anggaran Persediaan Bahan Anggaran Persediaan Bahan BakuBaku Tujuan : pengawasan terhadap

penggunaan bahan baku. Kebijakan tentang penilaian

persediaan dikelompokkan menjadi :

1. Kebijaksanaan FIFO (Frist in Frist out)

2. Kebijaksanaan LIFO (Last in Frist Out)

Page 39: Anggaran penjualan

Besarnya bahan baku yang tersedia Besarnya bahan baku yang tersedia untuk kelancaran proses produksi untuk kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa faktor :tergantung pada beberapa faktor :

1. Volume produksi selama satu periode tertentu (anggaran produksi)

2. Volume bahan baku minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi/persediaan pengaman/penyangga)

3. Besarnya pembelian yang ekonomis 4. Estimasi tentang naik turunya harga bahan

mentah pada waktu-waktu mendatang5. Biaya-biaya penyimpanan dan

pemeliharaan6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi

rusak

Page 40: Anggaran penjualan

Safety Stock/Iron StockSafety Stock/Iron StockPersediaan minimal bahan baku

yang harus dipertahankan untuk menjamin kelasungan proses produksi.

Persediaan pengaman tidak boleh dipakai kecuali dalam keadaan darurat.

Persediaan engaman bersifat permanen dan termasuk dalam kelompok aktiva tidak lancar.

Page 41: Anggaran penjualan

Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mempengaruhi besarnya safety stock :safety stock :

1. Kebiasaan laveransir menyerahkan bahan baku yang dipesan

2. Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali pemesanan

3. Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan baku secara tepat.

4. Perbandingan antara biaya penyimpanan (carrying cost) dan biaya ekstra karena kehabisan bahan baku (stockout cost)

Page 42: Anggaran penjualan

Bentuk Anggaran Persediaan Bentuk Anggaran Persediaan Bahan BakuBahan BakuBulan/ Kuartal

Bahan Baku A Bahan Baku B Nilai (Rp)Unit Harga Jumlah Unit Harg

a Jumlah

Persediaan awal :

Januari

Februari

Maret

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

Persediaan Akhir tahun

Page 43: Anggaran penjualan

Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis DigunakanYang Habis Digunakan2 hal yang menyebabkan tidak semua

bahan baku habis digunakan dalam proses produksi :

1.Perlu adanya persediaan akhir2.Perlu adanya safety stock/iron stock Manfaat anggaran ini ;1.Untuk keperluan product costing yaitu

perhitungan harga pokok barang yang dihasilkan perusahaan

2.Untuk keperluan pengawasan penggunaan bahan baku.

Page 44: Anggaran penjualan

Bentuk Dasar AnggaranBentuk Dasar AnggaranAnggaran bahan baku yang habis digunakan, memperinci hal-hal :a.Jenis bahan baku yang digunakanb.Jumlah masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk produksic.Harga per unit masing-masing jenis bahan bakud.Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk produksie.Jenis barang yang dmenggunakan bahan bakuf.Waktu penggunaan bahan baku

Page 45: Anggaran penjualan

Bahan baku & Waktu

Barang A Barang B Nilai

Keb. BB

(Unit)

Harga

Jumlah

Keb. BB

(Unit)

Harga

Jumlah Unit Rp

Bahan baku X

Januari

Februari

Maret

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

Bahan baku Y

Januari

Februari

Maret

Kuartal II

Page 46: Anggaran penjualan

ANGGARAN TENAGA ANGGARAN TENAGA KERJAKERJARencana kebutuhan tenaga kerja langsung

yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran produksi.dan penentuan harga pokok produk per unit.

Manfaat Anggaran Tenaga Kerja Langsung :

a.Penggunaan tenaga kerja lebih efisienb.Biaya tenaga kerja dapat direncanakan

dan diatur secara lebih efisienc.Harga pokok produk dapat dihitung secara

tepat.d.Sebagai alat pengawasan biaya tenaga

kerja.

Page 47: Anggaran penjualan

Proses Penyusunan Proses Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja :Anggaran Tenaga Kerja :Meaning table : merupakan daftar

kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan :

a.Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan

b.Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.

c.Bagian-bagian yang membutuhkan.Menghitung jam tenaga kerja langsung

(Direct Labor Hour) untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja.atau mencari berdasarkan analisis gerak dan waktu. Waktu standar

Page 48: Anggaran penjualan

Tingkat upah rata-rata (Average Wage Rate) : membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

Page 49: Anggaran penjualan

contohcontohDalam sebuah perusahaan, tenaga

kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah :

Golongan I : Rp 150 per orang DHLII : Rp 200 per orang DHLIII : Rp 250 per orang DHL

Jumlah masing-masing golongan adalah :Golongan I = 50 orang

II = 20 orangIII = 5 orang

Jumlah 75 orang

Page 50: Anggaran penjualan

Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut :Golong

anTingat

upah per jam (RP)

Jumlah (orang

)

Jumlah DLH

Jumlah (Rp)

I 150 50 100 750.000

II 200 20 400.000

III 250 5 125.000

75 100 1.275.000

DHLperRpratarataupahTingkat 170500.7

000.275.1

Page 51: Anggaran penjualan

Contoh 2Contoh 2PT Mekar Sari mempunyai 3 bagian produksi, yakni bagian I, II dan III. Ada dua macam barang yang diproduksi yakni Sabun cuci super soft dan sabun cuci biasa. Saun cuci super soft melalui ketiga bagian, sedangkan sabun cuci biasa hanya melalui bagian I dan III saja.Rencana jam buruh per unit barang adalah :

BagianDLH per unit barang

Sabun cuci soft Sabun cuci biasa

I 0,4 0,2

II 0,2 -

III 0,4 0,2

Page 52: Anggaran penjualan

Rencana tingkat Upah Rata-rata adalah :

Rencana tingkat produksi tahun 1983 sbb :

Bagian Tingkat upah per DHL

I Rp 20,-

II Rp 15,-

III Rp 10,-

Bulan/KuartalProduk (000)

Sabun Cuci Soft Sabun cuci biasa

Januari 70 34

Februari 80 36

Maret 80 38

Kuartal I 240 140

Kuartal II 230 127

Kuartal III 260 145

Jumlah 960 520

Page 53: Anggaran penjualan

Anggaran Biaya Tenaga Anggaran Biaya Tenaga Kerja LangsungKerja Langsung

Bulan / Kuartal

Sabun Cuci Soft Sabun Cuci Biasa

Produksi

DHL per unit

Total DHL

TK upah

Jumlah

Produksi

DHL per unit

Total DHL

TK upah

Jum lah

Januari

Bagian I 70 0,4 20 34 0,2 20

Bagian II 70 0,2 15 - - - -

Bagian III

70 0,4 10 34 0,2 10

Jumlah

Page 54: Anggaran penjualan

Anggaran Jam buruh Anggaran Jam buruh langsunglangsungJenis barang yang dihasilkan oleh

perusahanBagian-bagian yang turut dalam

proses produksiJumlah DHL yang diperlukan

untuk tiap jenis barangWaktu produksi

Page 55: Anggaran penjualan

ANGGARAN OVERHEAD ANGGARAN OVERHEAD Seluruh biaya produksi selain biaya

bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, yang direncanakan akan dibayarkan salam satu periode tertentu.

Penyusunan anggaran biaya overhead ditetapkan berdasarkan jam kerja per unit atau biaya per unit produk berdasarkan persentase tertentu dari biaya produksi.

Page 56: Anggaran penjualan

Tarif biaya overheadTarif biaya overhead1. Jumlah jam Kerja :a. Jumlah jam kerja langsung : besarnya biaya

overhead total yang dianggarkan dibagi dengan jam kerja total yang direncanakan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per jam kerja langsung

b. Jumlah jam kerja mesin : besarnya biaya overhead total yang dianggarkan dibagi dengan jam kerja mesin total yang direncanakan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per jam kerja mesin

2. Volume produk yang dihasilkan : maka besarnya biaya overhead total yang dianggarkan dibagi dengan volume produksi yang dianggarkan. Hasilnya adalah tarif biaya overhead per unit produk.