Upload
karla-pallevi
View
15.108
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
memberikan informasi mengenai pelajaran seni rupa khususnya aliran "dadaisme" sumber : Yayat Nusantara.2006.Seni Budaya untuk SMA kelas XII.Jakarta:Erlangga. Dharsono Sony Kartika.2004.Seni Rupa Modern.Bandung:Rekayasa Sains. Rasjoyo.1997.Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas I.Jakarta:Erlangga.
Citation preview
APRESIASI SENI
“DADAISME”
Sejarah Munculnya Aliran Dadaisme
Bulan Februari 1916, pada saat berkecamuk PD I, penyair Runmania : Tristan Tzara & Marcel Janco, penulis Jerman : Hugo Ball & Richard Heulsenbeck, dan senirupawan Perancis Hans Arp, berkumpul di Cabaret Voltaire, Zurich, Switzerland. Mereka membentuk kelompok yang diberi nama Dada.
Dada berasal dari istilah Perancis yang berarti kuda, nama tersebut menunjukkan sikap nihilitas, menolak semua hukum seni dan keindahan yang sudah ada. Sebagai bentuk protes terhadap nilai sosial dan estetika yang hilang akibat PD I. Perkumpulan orang Dada muncul akibat persamaan nasib.
ALIRAN DADAISME
Aliran Dadaisme merupakan pemberontak konsep-konsep aliran sebelumnya. Aliran ini memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir “seni tinggi” karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
PERKEMBANGAN ALIRAN DADAISME
Aliran ini mencapai puncaknya pada tahun 1920-an. Menjelang tahun 1924, Dadaisme berubah menjadi surealisme dan menjelang akhir PD II seniman Dada Eropa melarikan diri ke Amerika dan sebagian mati di camp kematian Hitler, karena dianggap sebagai seni yang buruk.
Tahun 1967, pertemuan yang diadakan untuk mengenang kembali gerakan ini diadakan di Paris, Prancis. Tahun 2006, Museum Seni Modern di New York City mengadakan pameran Dadaisme bersama Galeri Seni Nasional (National Gallery of Art) di Washington D.C. dan Centre Pompidou di Paris.
CIRI-CIRI ALIRAN DADAISME
Dilatar belakangi oleh PD I yang tak kunjung berhenti.
Sinis, nihil dan berusaha melenyapkan ilusi pada karyanya.
Dominasi warna hitam, merah, putih, hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras.
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, dan naive (kekanak-kanakan), dan menimbulkan kejutan.
TOKOH-TOKOH ALIRAN DADAISMEo Paul klee, o Tritan Tzara, o Marcel Janco,o Marcel Duchampo Jean (Hans) Arpo Lazlo Mohoyi Nagyo Kurt Scwitterso Hugo Ball
HUGO BALL AT CABARET VOLTAIRE
RICHARD HEULSENBECK
TRISTAN TZARA
MARCEL JANCO
JEAN (HANS) ARP
PAUL KLEE
MARCEL DUCHAMP
LAZLO MOHOYI NAGY
KURT SCHWITTERS
ROBERT GOBER
Contoh Karya Seni Beraliran Dadaisme
TROUGHT THE “EYE” BY PAUL KLEE
THEO VAN DOESBURG KLEINE DADA SOIREE BY TRISTAN TZARA
CONSTELLATION ACCORDING TO THE LAWS OF CHANGE BY JEAN (HANS) ARP
THE BRIDE AND BACHELOR BY MARCEL DUCHAMP
MECHANICALL HEAD BY RAOUL HAUSSMANN
NIGHT DISPLAY MACHINE BY LAZLO MOHOYI NAGY
UNTITLED BY ROBERT GOBER
CADEAU BY MAN RAY