22
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,yang telah menberikan kesempatan dan semangat untuk menulis makalah ini. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pelajaran agama dengan judulAgama dan Masyarakat”. Dalam makalah ini kami menyajikan pembahasan yang menitikberatkan peranan agama khususnya agama islam dalam masyarakat. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengerti betapa pentingnya aplikasi agama dalam kehidupan sehari-hari,kita dapat hidup secara adil dan damai bila segala sesuatu berdasarkan hukum agama,karena sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan pada keburukan. Kita dituntut untuk bertaqwa kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya : نَ مَ . وُ م يِ ظَ عْ ل اُ زْ وَ فْ ل اَ كِ لَ ذَ ا وَ ه يِ فَ ن يِ دِ الَ خُ ازَ هْ نَ ال اَ هِ * يْ حَ * ت نِ م يِ رْ / جَ * تٍ * اتَ ّ نَ / جُ هْ لِ خْ دُ يُ هَ ولُ سَ زَ وَ َ ّ اِ عِ طُ ي نَ مَ وٌ ن يِ هُ ّ مٌ / اتَ دَ عُ هَ لَ ا وَ ه يِ فً داِ الَ خً زا اَ يُ هْ لِ خْ دُ يُ هَ وذُ دُ خَ ّ دَ عَ * تَ يَ وُ هَ ولُ سَ زَ وَ َ ّ اِ صْ عَ ي[ ساء لن ا* وزه س4/13 - 14 ] Artinya : "Barangsiapa taat kepada Allah dan rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan." Kami menyadari bahwa dalam penulisan mungkin terdapat kesalahan yang harus diperbaiki,mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi siapa yang membaca makalah ini. Amin Page | 1

Agama islam dan budaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Agama islam dan budaya

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,yang telah menberikan kesempatan dan semangat untuk menulis makalah ini. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pelajaran agama dengan judul” Agama dan Masyarakat”.

Dalam makalah ini kami menyajikan pembahasan yang menitikberatkan peranan agama khususnya agama islam dalam masyarakat.

Dengan mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengerti betapa pentingnya aplikasi agama dalam kehidupan sehari-hari,kita dapat hidup secara adil dan damai bila segala sesuatu berdasarkan hukum agama,karena sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan pada keburukan.Kita dituntut untuk bertaqwa kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya :

(ف+و(ز' ال 0ك+ و+ذ+ل ف0يه+ا 0د0ين+ ال خ+ (ه+ار' ن+ األ 0ه+ا ت +ح( ت م0ن +ج(ر0ي ت EاتG ج+ن (ه' 'د(خ0ل ي +ه' ول س' و+ر+ Gه+ الل 'ط0ع0 ي و+م+ن

و+م+ن . (ع+ظ0يم' ال Rه0ينSم Rع+ذ+اب +ه' و+ل ف0يه+ا W 0دا ال خ+ W +ارا ن (ه' 'د(خ0ل ي ح'د'ود+ه' Gع+د+ +ت و+ي +ه' ول س' و+ر+ Gه+ الل +ع(ص0 سورة ]  ي

[14-4/13النساء Artinya :

"Barangsiapa taat kepada Allah dan rasul Nya, niscaya Allah

memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya

sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah

kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah

dan rasul Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan Nya, niscaya

Allah memasukkkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di

dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan."

Kami menyadari bahwa dalam penulisan mungkin terdapat kesalahan yang harus diperbaiki,mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi siapa yang membaca makalah ini. Amin

Palembang,November 2011

Page | 1

Page 2: Agama islam dan budaya

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ............ ... 1Daftar Isi ................................................................................... .................................... 2BAB I Pendahuluan .................................................................................. ................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3

B. Tujuan Permasalahan ............................................................................................. 3

C. Manfaat Permasalahan .......................................................................................... 4

D. Metode Penulisan..........................................................................................

.......... 4

BAB II Pembahasan .................................................................................................... 5

A. Pengertian Agama dan Masyarakat ................................................................. 51. Fungsi Agama dalam

Masyarakat ............................................................... 52. Peranan Agama dalam

Masyarakat ............................................................ 7B. Hak Asasi Manusia dan Kaitannya dalam

Islam ............................................. 71. Pengertian Hak Asasi

Manusia .................................................................... 72. Ruang Lingkup Hak Asasi

Manusia ............................................................ 93. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif

Islam .............................................. 9C. Praktek Demokrasi dan kaitannya dalam

Islam ............................................. 11

Page 3: Agama islam dan budaya

1. Pengertian Demokrasi .................................................................................... 11

2. Demokrasi di Dunia Islam .............................................................................. 11

BAB III Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 15

1. Kesimpulan ..................................................................................................... 15

2. Saran ................................................................................................................. 15

BAB IV Penutup .......................................................................................................... 16

BAB V Daftar Pustaka .............................................................................................. 17

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak terjadi konflik di masyarakat akibat kurangnya penerapan aktualisasi agam dalam kehidupan sehari-hari , sebenarnya segala sesuatu akan lebih tentram dan damai. Apabila hidup ini berpedoman pada islam. Oleh karena itu makalah ini bermaksud untuk memberi pengertian akan pentingnya penerapan nilai agam dalam masyarakat.

Page 4: Agama islam dan budaya

Dalam hal ini islam juga berperan penting dalam penegakkan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi. Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasanyang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi . Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.

Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Demokrasi adalah isu yang masih selalu relevan untuk dibicarakan. Terlebih jika menengok perkembangan politik di dunia Islam akhir-akhir ini, maka pembicaraan seputar isu Islam dan Demokrasi tidak akan terhindarkan. Sebagaimana telah dimafhumi bahwa konsepsi demokrasi sendiri berakar dari tradisi Barat yang sekuler.

Sehingga isu yang dimaksud di sini adalah seputar pertanyaan mendasar bagaimanakah perspektif ajaran Islam terhadap sistem demokrasi yang hari ini telah menjadi ideologi politik secara global. Pada akhirnya pertanyaan ini akan menggiring untuk membicarakan juga seperti apakah konsepsi politik di dalam Islam.

Oleh karena itu disini kami akan membahas tentang fungsi dan peranan islam dalam masyarakat, penegakkan Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi.

B. Tujuan Permasalahan

T ujuan dari mengangkat materi tentang agama dan masyarakat diantaranya adalah :

Untuk mengetahui fungsi dan peranan agama dalam masyarakat, agar tercipta masyarakat yang hidup saling berdampingan secara damai.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang HAM dan pandangannya menurut islam.

Untuk memberi sedikit penjelasan mengenai praktek demokrasi dan kaitannya dalam islam.i

C. Manfaat permasalahan

Manfaat yang dapat kita ambil dari membaca makalah ini adalah :

Mengetahui peranan agama dalam masyarakat, agar tercipta masyarakat yang hidup saling berdampingan secara damai.

Mengetahui lebih dalam tentang Hak Asasi Manusia dan pandangannya menurut islam.

Mengetahui tanggung jawab umat beragama dalam demokrasi.

D. Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode mesinpencari “ di internet, yaitu dengan memanfaatkan google.com atau yahoo.com. dan beberapa referensi buku agama.

Page 5: Agama islam dan budaya

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Agama dan MasyarakatAgama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip

kepercayaan kepada Tuhan, Agama bukan dari kebudayaan yang diciptakan oleh seorang atau sejumlah orang melainkan dari Allah SWT (Tuhan kita). Agama yang benar tidak dirumuskan oleh manusia. Manusia hanya dapat merumuskan kebajikan atau kebijakan, bukan kebenaran. Kebenaran hanyalah berasal dari yang benar yang mengetahui segala sesuatu yang tercipta, yaitu Sang Pencipta itu sendiri. Dan apa yang ada dalam agama selalu berujung pada tujuan yang ideal. Ajaran agama berhulu pada kebenaran dan bermuara pada keselamatan. Ajaran yang ada dalam agama memuat berbagai hal yang harus dilakukan oleh manusia dan tentang hal-hal yang harus dihindarkan. Kepatuhan pada ajaran agama ini akan menghasilkan kondisi ideal.

Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama di suatu tempat tertentu dan menghasilkan kebudayaan.Manusia sendiri berasal dari satu rumpun,yaitu Adam dan mempunyai unsur yang serupa dan sama. Sewajarnya manusia mempunyai hak dan kewajiban serta penilaian dan pelayanan yang sama. Namun terdapat perbedaan yang disebabkan oleh kehidupan sosial ekonomi,sifat yang timbul akibat gen,dan lingkungan tempat dimana manusia tinggal.

Manusia diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan supaya kamu saling mengenal.1

1 Al Qur’an surah Al Hujaraat ayat 13

Page 6: Agama islam dan budaya

Pada dasarnya manusia sama dimata Allah yang membedakannya hanyalah ketaqwaannya,yang membuat seseorang berkualitas di hadapan Allah SWT.

1. Fungsi Agama dalam Masyarakat

Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat   dipecahakan   secara   empiris   karena   adanya   keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan   fungsinya   sehingga   masyarakat   merasa   sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :

a.       Fungsi edukatif.

Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam,

guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.

b.      Fungsi penyelamatan.

Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin.

c.       Fungsi pengawasan sosial (social control)

Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :

Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.

Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

d.      Fungsi memupuk Persaudaraan.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsur kesamaan.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.

Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja

Page 7: Agama islam dan budaya

melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama.

e.       Fungsi transformatif.

Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.

Sedangkan  menurut   Thomas   F.  O’Dea  menuliskan   enam  fungsi agama dan masyarakat yaitu:

1. Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.

2. Sarana hubungan  transendental  melalui  pemujaan dan upacara Ibadat.

3. Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.

4. Pengoreksi fungsi yang sudah ada.

5. Pemberi identitas diri.

6. Pendewasaan agama.

Sedangkan menurut Hendro Puspito lebih ringkas lagi, akan tetapi intinya hampir sama, menurutnya fungsi agama dan masyarakat itu adalah edukatif, penyelamat, pengawasan sosial,memupuk persaudaraan, dan trasformatif.

2. Peranan Agama dalam masyarakat

Dalam hal peranan,Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan masyarakat, karena agama memberikan sebuah system nilai yang memiliki derivasi pada norma-norma masyarakat untuk memberikan pengabsahan dan pembenaran dalam mengatur pola perilaku manusia, baik di level individu dan masyarakat. Agama menjadi sebuah pedoman hidup singkatnya. Dalam memandang nilai, dapat kita lihat dari dua sudut pandang. Pertama, nilai  agama dilihat dari sudut intelektual yang menjadikan nilai agama sebagai norma  atau prinsip. Kedua, nilai agama dirasakan di sudut pandang emosional yang menyebabkan adanya sebuah dorongan rasa dalam diri yang disebut mistisme.

Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.

B. Tanggung Jawab Umat Beragama dalam Menegakkan Hak Asasi Manusia

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Oleh karena itu, tidak ada kekuasaan apapun yang dapat mencabutnya. Meskipun demikian bukan berarti manusia dengan hak-haknya itu dapat berbuat semau-maunya. Sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang dapat melecehkan hak asasi orang lain , ia harus mempertanggunjawabkan perbuatannya.

Page 8: Agama islam dan budaya

Pada hakikatnya HAM terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak inilah lahir HAM yang lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini hak asasi manusia lainnya sulit ditegakkan.2

Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999 Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dansetiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).

Dalam Undang-undang ini pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan dengan berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB, konvensi PBB tentangpenghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita, konvensi PBB tentang hak-hakanak dan berbagai instrumen internasional lain yang mengatur tentang Hak AsasiManusia. Materi Undang-undang ini disesuaikan juga dengan kebutuhan masyarakat danpembangunan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan TAP MPR RINomor XVII/MPR/1998.

Hak-hak yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia terdiri dari:

1. Hak untuk hidup Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup,

meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahirdan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat.

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunanSetiap orang berhak untuk membentuk

kelaurga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah atas kehendak yangbebas.3. Hak mengembangkan diri

Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hakpengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangunmasyarakat, bangsa dan negaranya.4. Hak memperoleh keadilan

Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperolehkeadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkarapidana, perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas

2 H. Baharuddin Lopa . Al qur’an dan Hak Asasi Manusia .(Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa ,1996), hlm. 2.

Page 9: Agama islam dan budaya

dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secaraobyektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan benar.5. Hak atas kebebasan pribadi

Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyaikeyakinan politik, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebasbergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.6. Hak atas rasa aman

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.7. Hak atas kesejahteraan

Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupunbersama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakatdengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan,berhak atas pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demimelindungi dan memperjuangkan kehidupannya.8. Hak turut serta dalam pemerintahan

Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali dalam setiap jabatan pemerintahan.9. Hak wanita

Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan,profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan. Di samping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.10. Hak anak

Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakatdan negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diridan tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.

2. Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia

Hak Asasi manusia mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal ini diungkapkan sebagai berikut :a. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,

martabat, dan hak miliknya.b. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi

dimana saja ia berada.c. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap

ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.d. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan

kehidupan pribadi di dalam tempat kediamannya.e. Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi

melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai undang-andang.

f. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa, dan penghilangan nyawa.

Page 10: Agama islam dan budaya

g. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuans secara sewenang-wenang.

h. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman, dan tentram yang menghormati, melindungi, dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang.

3. Hak Asasi manusia dalam perspektif Islam

Ide mengenai HAM juga terdapat dalam Islam, yang telah tertuang dalamsyari’ah sejak diturunkannya Islam. Hal ini dapat dilihat dalam ajaran tauhid. Tauhid dalam islam mengandung arti bahwa hanya ada satu pencipta bagi alam semesta. Ajaran dasar pertama dalam Islam adalah la ilaha illa Allah (tiada Tuhan selain Allah SWT). Seluruh alam dan semua yang ada dipermukaan bumi adalah ciptaan Allah, semua manusia, hewan, tumbuhan dan benda tak bernyawa berasal dari Allah.

Dengan demikian, dalam tauhid terkandung ide persamaan dan persaudaraan seluruh manusia. Dari ajaran dasar persamaan dan persaudaraan manusia tersebut, timbullah Kebebasa- kebebasan manusia, seperti kebebasan dari perbudakan, kebebasan beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat dan lain-lain. Dari situ pulalah timbul hak-hak asasi manusia, seperti hak hidup, hak memiliki harta, hak berbicara, hak berpikir dan sebagainya.

Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Dalam Islam seluruh hak asasi merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi tersebut, melainkan juga mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menjamin hak-haktersebut. Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara transenden untuk kepentingan manusia, lewat syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu.

Menurut syari’ah, manusia adalah makhluk bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, dan karenanya ia juga mempunyai hak dan kebebasan. Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar persamaan atau egaliter, tanpa pandang bulu. Artinya, tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa adanya kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial tidak terwujud tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri.

Sistem HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan penghormatan terhadap sesama manusia.8 Persamaan, artinya Islam memandang semua manusia sama dan mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas manusia lainya hanya ditentukan oleh tingkat ketakwaannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 13, yang artinya sebagai berikut : “Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kaum adalah yang paling takwa.”

Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum dalam Islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia. Al-Qur’an sebagai sumber hukum pertama bagi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar HAM serta kebenaran dan keadilan, jauh sebelum timbul pemikiran mengenai hal tersebut pada masyarakat dunia. Ini dapat dilihat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an, antara lain :

Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 80 ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup dan penyediaan sarana kehidupan, misalnya dalam Surat Al-Maidah ayat 32. Di samping itu,Al-Qur’an juga berbicara tentang kehormatan dalam 20 ayat. Al-Qur’an juga menjelaskan dalam sekitas 150 ayat tentang ciptaan dan makhluk-makhluk,serta tentang persamaan dalam penciptaan, misalnya dalam Surat Al-Hujaratayat 13.

Al-Qur’an telah mengetengahkan sikap menentang kezaliman dan orang-orang yang berbuat zalim dalam sekitar 320 ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam 50 ayat yang diungkapkan dengan kata-kata : adl, qisth dan qishash.Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang berbicara mengenai larangan memaksa untuk menjamin kebebasan berpikir, berkeyakinan danmengutarakan aspirasi.

Page 11: Agama islam dan budaya

Misalnya yang dikemukakan oleh Surat Al-Kahfi ayat 29. Begitu juga halnya dengan Sunnah Nabi. Nabi Muhammad saw telah memberikan tuntunan dan contoh dalam penegakkan dan perlindungan terhadap HAM. Hal ini misalnya terlihat dalam perintah Nabi yang menyuruh untuk memelihara hak-hak manusia dan hak-hak kemuliaan, walaupun terhadap orangyang berbeda agama, melalui sabda beliau.“ Barang siapa yang menzalimi seseorang mu’ahid (seorang yang telahdilindungi oleh perjanjian damai) atau mengurangi haknya ataumembebaninya diluar batas kesanggupannya atau mengambil sesuatu dari padanya dengan tidakrela hatinya, maka aku lawannya di hari kiamat.”

Pengaturan lain mengenai HAM dapat juga dilihat dalam Piagam Madinah dan Khutbah Wada’. Kedua naskahyang berkenaan dengan Nabi ini kemudian menjadi masterpeacenya HAM dalam perspektif Islam.

Piagam Madinah adalah suatu kesepakatan antara berbagai golongan diMadinah dalam menegakkan ikatan kebersamaan dan kemanusiaan. Adapun golongan masyarakat di Madinah pada masa itu terdiri dari tiga kelompok, yaitu golongan Islan yang terdiri dari golongan Anshar dan Muhajirin, golongan Yahudi dan para penyembah berhala. Di tengah-tengah pluralitas masyarakat seperti ituNabi saw berusaha membangun tatanan kehidupan bersama yang dapatmenjamin hidup berdampingan secara damai dan sejahtera.

Prakteknya, Nabi saw mempererat persaudara Muhajirin dan Anshar berdasarkan ikatan akidah. Sedangkan terhadap mereka yang berlainan agama, beliau mempersatukannya atas ikatan sosial politik dan kemanusiaan. Bukti konkretnya adalah adanya kesepakatan yang tertuang dalam piagama Madinah tersebut. Adapun inti dari Piagam Madinah ini meliputi prinsip-prinsip persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, perdamaian, tolong menolong dan membela yang teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh.

Berikut adalah substansi ringkasan dari Piagam Madinah. Deklarasi Islam Universal tentang Hak Asasi Manusia Deklarasi ini disusun dalam Konferensi Islam di Mekkah pada tahun 1981.

Deklarasi ini terdiri dari 23 pasal yang menampung dua kekuatan dasar, yaitu keimanan kepada Tuhan dan pembentukan tatanan Islam. Dalam pendahuluan deklarasi ini dikemukakan bahwa hak-hak asasi manusia dalam Islam bersumber dari suatu kepercayaan bahwa Allah SWT, dan hanya Allah sebagai hukum dan sumber dari segala HAM.Salah satu kelebihan dari deklarasi ini adalah bahwa teksnya memuat acuanacuan yang gamblang dan unik dari totalitas peraturan-peraturan yang berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah serta hukum-hukum lainnya yang ditarik dari kedua sumber tersebut dengan metode-metode yang dianggap sah menurut hukum Islam.

Dalam deklarasi ini antara lain dijelaskan bahwa :1. Penguasa dan rakyat adalah subjek yang sama di depan hukum (pasal IV a).2. Setiap individu dan setiap orang wajib berjuang dengan segala cara yangtersedia untuk melawan pelanggaran dan pencabutan hak ini (pasal IV c dan d).3. Setiap orang tidak hanya memiliki hak, melainkan juga mempunyai kewajibanmemprotes ketidakadilan (pasal IV b).4. Setiap muslim berhak dan berkewajiban menolak untuk menaati setiap

perintahyang bertentangan dengan hukum, siapa pun yang memerintahkannya

C. Praktek Demokrasi dan Kaitannya dalam Islam1. Pengertian Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos artinya rakyat dan cratein yang berarti pemerintah. Abraham Lincoln (1809-1865)mendefinisikan demokrasi sebagai ”Government of the people, by the people, forthe people” (suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat).

2. Demokrasi di Dunia Islam

Page 12: Agama islam dan budaya

Setidaknya terdapat tiga kelompok sikap dalam memandang hubungan antara Islam dan demokrasi:

Pertama, Islam dan demokrasi adalah dua hal yang berbeda. Konsep demokrasi sebagai konsep yang lahir bersamaan dengan sekulerisme di Barat. Sehingga kelompok ini menolak sama sekali demokrasi.3

Kedua, yang mengatakan bahwa demokrasi memang bukan berasal dari ajaranIslam, tetapi Islam bisa memberikan nilai-nilai dalam demokrasi. Sehingga diperlukan penyesuaian dan penafsiran terhadap konsep domokrasi itu sendiri maka munculah konsep demokrasi Islami.4

Ketiga, bahwa antara Islam dan demokrasi tidak ada masalah. Menurut kelompok ini Islam adalah sistem nilai yang membenarkan dan mendukung sistem politik demokrasi. Pendapat ketiga ini yang agaknya lebih dominan, termasuk di Indonesia.5

Para pengusung demokrasi dari kalangan muslim sebagaimana yang dikemukakan oleh kelompok ketiga di atas, biasanya menggiring pada pemahaman bahwa sekularisasi juga harus dilakukan oleh umat Islam. Bahwa umat Islam semestinya meniru kemajuan Barat dengan konsep demokrasinya. Mereka juga beranggapan bahwa Islam tidak memiliki konsepsi yang jelas tentangnegara. Di Turki, misalnya, Kemal Ataturk yang berhasil merebut kekuasaan pada tahun 1923, melakukan de-islamisasi secara besar-besaran. Yang mencolok adalah prinsip republikanisme-nya, bahwa negara Turki modern menerapkan sistem demokrasi parlementer yang dipimpin oleh seorang presiden, bukan kesultanan atau khilafah. Sehingga pada saat itu, tanggal 3 Maret 1924, Khilafah Utsmaniyyah yang telah berkuasa selama lebih dari 700 tahun (1299-1922) itu resmi dihapuskan.6

Di Mesir muncul nama ’Ali ’Abdur-Raziq dengan bukunya yang kontroversial, al-Islam wa Ushul al-Hukm (Islam dan Dasar-Dasar Pemerintahan), di mana ia mengklaim bahwa Islam khilafah tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an, Hadits maupun ijma’ ulama. Islam tidak memberikan aturan yang pasti tentang pengelolaan negara. Baginya Muhammad saw hanyalah seorang nabi bukan penguasa. Semestinya agama tidak dikait-kaitkan dengan urusan politik, pola pemerintahan, administrasi negara dan lain-lain. Bahkan Abdur-Raziq juga menuding sistem khilafah bertanggungjawab atas ketertinggalan umat Islam.7

Paska kolonialisasi oleh bangsa-bangsa Eropa di negeri-negeri Muslim dan di Dunia Ketiga, demokratisasi kemudian menjadi semacam paradigma politik yang diyakini kebenarannya sehingga digarap secara sistematis dan terencana hingga sekarang, era negara adidaya AS dengan imprealisme gaya barunya, di bidang ekonomi, politik, budaya dan pemikiran.8

Dengan kekuatannya AS melakukan internasionalisasi ideologi kapitalismenya –termasuk demokrasi. Ditilik dari sudut pandang ini nampak bahwa ada kepentingan ideologis negaranegara kapitalis seperti AS terhadap seruan demokrasi di Dunia Ketiga. Mengapa? karena hanya dengan sistem demokrasilah, ideologi kapitalisme bisa tumbuh

3 Pendapat ini belakangan disuarakan oleh gerakan politik Hizbut Tahrir, lihat misalnya dalambuku Ad-Dimuqrathiyah Nizham Kufr: Yahrumu Akhdzuha aw Tathbiquha aw Ad-Da’watu ilayhakarangan Abdul Qadim Zallum. Beliau menyatakan bahwa demokrasi yang dijajakan Barat yangkafir ke negeri-negeri Islam sesungguhnya merupakan sistem kufur…. Oleh karena itu, kaumMuslim diharamkan secara mutlak untuk mengambil, menerapkan dan menyebarluaskannya.4 Tahir Azhary menyimpulkan ada sembilan prinsip Negara hukum menurut al-Qur’an danSunnah; diantaranya syuro, al-‘adalah, al-musawah dst. Menurut kelompok ini semua prinsip itumerupakan prinsip demokrasi Cuma demokrasi perlu diislamkan dengan memberikan landasansubstansial kedaulatan ilahi yang diamanahkan kepada rakyat. Lihat misalnya M. Masykur Amindan Muhammad Najib, Agama, Demokrasi, dan Transformasi Sosial (Yogyakarta: LKPSM,1993). Hal 3-115 Lihat Civic Education, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani oleh TimIndonesian Center of Civic Education (ICCE). Hal 526 Lihat Syamsuddin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran (Jakarta: Gema Insani Press,7 Ibid. hal 948 Bandingkan misalnya dengan pengantar Abdurrahman Al-Baghdady dalam Nuim Hidayat,Imperialisme Baru. (Jakarta: Gema Insani Press, 2009) Hal 17-40

Page 13: Agama islam dan budaya

subur. Ujungnya mereka dapat dengan mudah mengeruk kekayaan dan mengeksploitasi negara di Dunia Ketiga.

Pada prakteknya terjadi resistensi yang cukup kuat terhadap arus demokratisasi di dunia Islam. Karena pada hakikatnya demokrasi membawa spirit sekularisasi, yang dengan sendirinya mengingkari jiwa ajaran Islam sehingga tidak akan pernah bisa berjalan dengan mulus. Masalah ini nampaknya juga disadari oleh para pemikir dan ahli demokrasi di Barat

Elie Khudourie misalnya menganggap pemahaman doktrinal sebagai penghambat praktek demokrasi, Bernard Lewis mengajukan teori kultur masyarakat muslim yang terbiasa dengan otokrasi dan ketaatan absolut kepada pemimpin, baik pemimpin agama maupun penguasa sebagai penghambatnya. Kemudian ada tesis Clash of Civilization-nya Samuel F. Huntington yang meragukan Islam dapat sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi Barat.9

Melihat fakta dan realitas di atas, demokrasi, yang hari ini sudah menjadi bagian integral sistem pemerintahan negara-negara muslim termasuk di Indonesia, semestinya tidak hanya difahami, misalnya, hanya sekadar pemilihan kepala negara (pemimpin) oleh rakyat; atau hanya proses pengambilan keputusan yang sama dalam musayawarah; atau sekadar kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan mengkritik penguasa. Dari pemahaman seperti ini biasanya demokrasi kemudian dikontradikkan dengan otoritarianisme. Sehingga ketika membicarakannya seakan-akan melupakan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem politik yang berakar dari sekularisme yang secara mendasar bertentangan dengan prinsip-prinsip.

9Demokrasi pada prakteknya selalu mengalami distorsi. Konsep representasi (representativedemocracy) misalnya hanyalah ilusi dan mustahil untuk diwujudkan. Mana mungkin satu oranganggota dewan dapat mewakili dan menyerap misalnya 400 ribu orang konstituennya. Sementaramereka hanya duduk di bangku sidang sembari berasumsi bahwa rakyat yang memilihnya akanmenyepakati apapun yang diputuskan di gedung parlemen. Di Indonesia misalnya distorsi inisemakin terbukti ketika banyak produk legislasi wakil rakyat justru mementingkan pihak asing,pemilik modal dan merugikan rakyat, seperti UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal Asing,UU BHP dll.

Page 14: Agama islam dan budaya

BAB III

Kesimpuan dan Saran

A. Kesimpulan

Islam itu adalah agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam meliputi seluruh aspek dan sisi kehidupan manusia. Islam memberikan pengaturan dan tuntunan pada manusia, mulai dari urusan yang paling kecil hingga urusan manusia yang berskala besar. Seperti mengenai fungsi nilai-nilai agama yang sangat penting di kalangan masyarakat , mengenai Hak Asasi Manusia serta pentingnya diadakan suatu demokrasi.

Agama sangat penting peranannya di dalam masyarakat, agar terciptanya masyarakat yang hidup berdampingan secara adil dan damai. Penciptaan tatanan kehidupan masyarakat salah satunya adalah penegakkan demokrasi. Wawasan dasar islam tentang prinsip-prinsip demokrasi seperti keadilan, persamaan, serta pengakuan atas hak-hak asasi manusia.

B. Saran

Kita sebagai umat beragam hendaknya mengaktualisasi nilai-nilai agama dalam bersikap dan berperilaku di masyarakat, dengan memprtimbangkan baik buruknya tindakan yang akan kita lakukan.

Dan Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan

Page 15: Agama islam dan budaya

memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati. Dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.

Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

Kita juga harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi terlebih mengenai keadilan.

BAB IV

Penutup

Dengan mengucapkan syukur AlHAMdulillah kehadirat Allah Swt. Akhirnya Kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar walaupun dalam pelaksanaanya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, segala hal yang mengenai pentingnya agama dalam masyarakat ,Penegakan Hak Asasi Manusia dan demokrasi , tidak akan seluruhnya terselesaikan tanpa adanya keinginan yang kuat untuk mengkaji diri sendiri.

Makalah merupakan sarana yang tepat untuk mengkaji ilmu dan pengetahuan. Sehingga makalah sangatlah berperan dalam menyimpulkan isi-isi penting dari sebuah bahan kajian atau materi. Sehingga kami tidak hanya sekedar melaksakan tugas kuliah saja namun benar-benar mendapat ilmu dan pengetahuan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah in terutama kepada Allah Swt.

Kami menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam makalah ini.

Terimakasih juga kepada pihak yang sudah membaca makalah ini semoga dapat bermanfaat untuk yang akan datang. Amin.

Page 16: Agama islam dan budaya

BAB V

Daftar Pustaka

Zainuddin Ali, Haji.2011.Pendidikan Agama Islam. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Muhammad Najib, Agama, Demokrasi, dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:LKPSM, 1993.

Abdul Qadim Zallum, Demokrasi Sistem Kufur (terj), Jakarta: HTI Press, 1992.

Tim Indonesian Center of Civic Education (ICCE). Civic Education, Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani oleh Jakarta: PenerbitKencana. 2008.

Syamsuddin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran (Jakarta: Gema InsaniPress, 2008)

Nuim Hidayat, Imperialisme Baru. Jakarta: Gema Insani Press, 2009

Sosiologi Agama, Drs. D. Hendropuspito, O. C.

Agama Dan Masyarakat, Elizabeth K Nottingham.

http://obyramadhani.wordpress.com/2009/11/20/agama-dan-masyarakat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Page 17: Agama islam dan budaya
Page 18: Agama islam dan budaya

i