151
SEJARAH DAN PENGERTIAN UANG MASYARAKAT PENAWARAN UANG PERMINTAA N UANG JUMLAH UANG BEREDAR BANK BANK UMUM BANK CENTRAL BANK PERKREDITA N RAKYAT KEBIJAKAN MONETER

Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

SEJARAH DAN PENGERTIAN UANG

MASYARAKAT

PENAWARAN UANGPERMINTAAN

UANG

JUMLAH UANG BEREDAR

BANK

BANK UMUM

BANKCENTRAL

BANKPERKREDITAN

RAKYAT

KEBIJAKAN MONETER

Page 2: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa lampau masyarakat tidak mengenal uang, barang dan jasa yang dibutuhkan dihasilkan sendiri.

Semakin maju peradaban masyarakat, dimana orang tidak mampu lagi memproduksi seluruh barang dan jasa maka dilakukanlah barter (cara tukar-menukar)

SEJARAH UANG

Page 3: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kelemahan barter :kesulitan menemukan kebutuhan yang sesuai (double coincidence of wants)

kesulitan menyimpan barang yang akan ditukarkan

Kesulitan menentukan nilai tukar barang

SEJARAH UANG

Page 4: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

uang adalah semua benda yang dapat digunakan atau diterima masyarakat untuk melakukan tukar- menukar barang, jasa atau faktor produksi

PENGERTIAN UANG

Page 5: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

J.M Keynes (ahli ekonomi) menyatakan bahwa uang merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dipegang masyarakat selain dalam bentuk tabungan di bank, saham atau surat berharga lainnya

PERMINTAAN UANG

Page 6: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Motif yang mendorong masyarakat memegang

(meminta) uang :

Page 7: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Motif Transaksi (Transaction Motive) :

merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk melancarkan

transaksi sehari-hari

Page 8: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Motif Berjaga- jaga (Precautionary Motive) :

merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk mengantisipasi kejadian yang

tidak bisa diramalkan sebelumnya

Page 9: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Motif Spekulasi (Speculative Motive) motif ini muncul setelah

permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi

Page 10: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Sejarah uang

BARTER

UANG BARANG

(COMODITY MONEY)

UANG LOGAM(METALIC MONEY)

UANG KERTAS

&UANG

LOGAM

Page 11: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Adalah commodity money yaitu uang

dengan nilai dan nominal yang sama dengan nilai

barang-barang yang ditetapkan sebagai

standar nilai dan dapat ditukarkan dengan

barang-barang standar tersebut atas dasar

perbandingan tertentu.

Page 12: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

SYARAT BENDA YANG DIJADIKAN

UANG BARANG :benda disenangi oleh

masyarakat benda memiliki kekuatan

gaibbenda yang menjadi

kebutuhan pokok sehari-hari

Page 13: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

CONTOH UANG BARANG YANG BERLAKU

Kerang (uang barang yang berlaku di india)

Kuda (uang barang yang berlaku di rusia

Garam (uang barang yang dipakai di

romawi)

Teh kering (uang barang yang berlaku di

Tibet)

Page 14: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kelemahan Uang Barang Banyak jenis uang yang beredar

dan hanya berlaku di daerah masing-masing

Belum memiliki pecahan sehingga sulit menentukan nilai uang

Sulit disimpan dan diangkut

Mudah hancur dan tidak tahan lama

Page 15: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kulit kerang hanya berlaku di

India tidak di daerah lain

Tidak mungkin membeli ayam dan

sapi dengan harga yang sama

Uang barang berupa kuda untuk

menyimpannya dibutuhkan kandang

Page 16: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

• Dipilih karena uang barang dianggap tidak efektif

• Logam yang dipilih berupa emas dan perakAlasan dipilih emas dan

perak karena : Disukai Banyak Orang Tahan Lama Dan Tidak

Cepat Rusak Nilainya Tinggi Mudah Di Pindah Mudah Dipecah-pecah Tidak Mudah Dipalsukan

3. Uang Logam

Page 17: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang logam atau kadangkala disebut koin (dari bahasa inggris coin) adalah logam yang digunakan

sebagai alat transaksi ekonomi dan biasanya diterbitkan oleh pemerintah.

Biasanya uang logam berbentuk bulat meski hal ini tidak selalu demikian. Sebuah uang logam biasanya memiliki dua sisi: sisi yang menampilkan nilai uang

yang diwakili dan sisi sebaliknya yang biasanya berbentuk gambar.

Uang logam dari negara-negara kerajaan biasanya menampilkan gambar kepala negara pada sisi

terakhir ini.

Page 18: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam yang pernah berlaku di dunia

Page 19: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kelemahan Uang LogamJumlah logam di alam terbatasBerat sehingga sulit diangkat dan di angkut jika dalam jumlah banyakTidak aman

Page 20: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang KertasAwalnya uang kertas yg beredar hanya surat bukti kepemilikan emas atau perak tetapi selanjutnya uang kertas dikeluarkan pemerintah melalui bank central

Page 21: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kelebihan uang kertas ringan mudah dibawa dan disimpan biaya pembuatan murah

Kelemahan uang kertas mudah rusak , kotor dan robek tidak tahan lama mudah dipalsukan

Page 22: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kriteria Uang

• Acceptability & Cognizability• Stability of Value• Elasticity of Supply• Portability• Durability• Divisibility

Page 23: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kriteria Uang

• Acceptability & Cognizability– Diterima dan diketahui secara umum

• Stability of Value– Nilainya stabil/fluktuasi secara kecil

• Elasticity of Supply– Cukup memenuhi kebutuhan usaha (tidak

terlalu banyak/kurang)• Portability

– Mudah dibawa

Page 24: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kriteria Uang

• Durability– Tidak mudah rusak

• Divisibility– Dapat dibagi tanpa mengurangi nilai

• Tidak mudah dipalsukan• Memiliki hanya satu kualitas

Page 25: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

FUNGSI UANG

Fungsi Asli

Fungsi Turunan

Sbg alat tukar menukar

Sbg Satuan Hitungan

Sbg penunjuk harga sbg alat pembayaran sbg alat menyimpan / menabung sbg pendorong kegiatan ekonomi sbg pembentuk dan pemindah kekayaan sbg standar pembayaran utang sbg alat pencipta kesempatan kerja

Page 26: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

NILAI UANG

NILAIEKSTERNAL

NILAIINTRINSIK

NILAINOMINAL

NILAIINTERNAL

Nilai yang tertulis pada mata uang itu sendiri

Nilai yg diukur dari jumlah barang yang dapat ditukar oleh suatu mata uang

Nilai bahan pembuat mata uang

Nilai suatu mata uang yang diukur dg mata uang negara lain

Page 27: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

1. Berdasarkan Nilai

a. Uang Penuh (full bodied money)

NILAI NOMINAL =

NILAI INTRINSIK

b. Uang Tanda (token money)

NILAI NOMINAL > NILAI INTRINSIK

Page 28: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Nilai NominalNilai yang tertera atau tertulis

pada Setiap mata uang bersangkutan.

Nilai IntristikNilai bahan yang digunakan untuk membuat mata

uang tersebut (kertas atau logam).

Page 29: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

2. Bahan pembuatannya

Logam

Kertas

NILAI INTRINSIKNilai NominalNILAI TUKAR

Nilai NominalNILAI TUKAR

Page 30: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pihak yang mengeluarkannya

Kartal

Giral

Page 31: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Giral yaitu merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank/ instansi tertentu.Uang Giral dapat berupa :

Cek Giro

Kartu kredit perangko dll

Page 32: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Catatan : Cek, Perintah membayar, Telegraphic transfer merupakan alat untuk memindahkan dan mengubah uang giral menjadi uang kartal Giro merupakan alat untuk memindahkan uang giral

Proses Terjadinya Uang Giral

Uang kartal

Disimpan di bank

Primary deposit

Uang kartal (pinjaman

bank)

Disimpan di bank

Loan deposit

Page 33: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Macam – Macam uang giral

Cek Credit card

Perangkogiro

Page 34: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

a. Uang Domestikuang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja

Wilayah Berlakunya

Rupiah - IndonesiaReal – Arab Saudi

US Dollar - USARinggit - Malaysia

Page 35: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

b. Uang Regionaluang yang hanya berlaku di kawasan tertentu

Wilayah Berlakunya

Euro

Berlaku dikawasan eropa

Page 36: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

c. Uang Internasionaluang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara di dunia (internasional)

Wilayah Berlakunya

Page 37: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Berapa nilai uang kertas Rp. 5.000,- ?Sama dengan harga kertas yg digunakan ! Berapa ?Tidak ada harganya. (nilainya nol)

Meskipun uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik; nasyarakat mau menerima uang kertas, hal ini disebabkan masyarakat percaya bahwa pemerintah mau menerima uang kertas. masyarakat percaya bahwa pemerintah mengeluarkan uang kertas dengan jaminan emas di bank sirkulasi. masyarakat percaya bahwa uang kertas mempunyai daya beli.

Uang kertas Uang kepercayaan/ fiduciary

Page 38: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Contoh mata uang beberapa negara :1. Amerika Serikat : Dollar AS ( US $ )2. Arab Saudi : Riyal Saudi ( R/SR )3. Australia : Dollar Australia ( $A )4. Brunai Darussalam : Dollar Brunei ( Br$ )5. Negara-negara Eropa : Euro ( Zone Euro )6. Denmark : Krona ( Dkr )7. Swedia : Krona ( Skr )8. Hongkong : Dollar Hongkong(HK$)9. Cina : Renminbi/ Yuan ( Y )10. Iran : Rial ( RI )11. Jepang : Yen ( ¥ )12. Korea Selatan : Won ( W )13. Federasi Rusia : Rubel14. Mesir : Paun mesir ( E )15. Portugal : Escudo ( Esc )

Page 39: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Sejarah Uang di Indonesia

Page 40: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan1. Uang masa Kerajaan Mataram Kuno 850 M

Kerajaan ini menggunakan koin-koin emas dan perak berbentuk kotak sebagai alat tukarnya.

Koin-koin Kerajaan Mataram memiliki tiga satuan berbeda, yang nominalnya paling besar yakni Masa atau Ma dengan berat 2,4 gram; satu langkah di bawah Ma adalah Atak dengan berat 1,2 gram, 1 Atak setara dengan ½ Ma; dan Kupang atau Ku dengan berat 0,6 gram, 1 Ku setara dengan ½ Atak.

Page 41: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)  koin-koin emas dan perak

tetap digunakan meski terdapat perubahan pada desain dan bentuk.

Selain koin-koin emas dan perak, kerajaan ini juga menggunakan uang kepeng dari Cina sebagai alat pembayaran resmi (bahkan lebih sering digunakan daripada koin emas dan perak). Ini adalah bukti pengaruh hubungan dagang dengan bangsa Cina

Page 42: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan3. Uang “Ma” Kerajaan Majapahit (Abad ke-12 (1293 – 1500M))

 

Kerajaan Majapahit kembali menggunakan mata uang Ma, seperti Kerajaan Mataram Kuno. Tidak hanya Ma, kerajaan ini juga memiliki satuan mata uang Tahil, yang juga berupa koin emas. 

Selain itu, Kerajaan Majapahit juga menggunakan uang-uang dari emas dan perak dalam berbagai bentuk: segiempat, setengah atau seperempat lingkaran, segitiga, trapesium, bahkan bentuk yang tidak jelas.

Ini menunjukkan bahwa rupa uang tersebut tidak penting. Selama ada cap bergambar teratai atau jambangan di permukaannya, uang tersebut bisa digunakan.

Ada juga Gobog Wayang, sebuah keping uang dengan lubang di tengahnya. Gobog Wayang merupakan bentuk satuan mata uang yang ada dalam pengaruh budaya Cina

Page 43: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan 4. Uang Dirham, Kerajaan Samudera Pasai (1297 M)  Uang Dirham di Samudra Pasai

dikeluarkan oleh Sultan Malik Al Zahir tahun 1297 hingga 1326 dan didominasi oleh tulisan arab dengan nama Malik al Zahir dan Sultan al Adul di sisi yang lain.

Malik al Zahir adalah petinggi teladan. Uang yang dikeluarkan setiap periode selalu mencantumkan nama Malik Al Zahir.

Nilai 16 Dirham sama nilainya dengan 1 Real Spanyol atau nilai 5 Dirham sama dengan 1 Silling Inggris.

Dirham Samudra Pasai berkadar emas 70% dan 22 karat. Kemudian dalam perkembangannya kandungan emas terus diturunkan. Nilai mata uang Dirham dibuat dengan nilai 1 Dirham dan 1/2 Dirham.

Page 44: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan5. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14) 

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain di nusantara yang menggunakan koin emas dan perak sebagai alat tukar, Kerajaan Buton memberi warna sendiri pada sejarah Indonesia.

Mereka menggunakan uang berbahan kain tenun sebagai alat tukar. Uang Kerajaan Buton ini disebut Kampua, terbuat dari sehelai tenunan persegi panjang yang ditenun oleh puteri-puteri istana. Corak dan desain Kampua dibuat berbeda setiap tahun untuk mengantisipasi pemalsuan

Page 45: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan6. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)

Dalam sejarah uang Indonesia sebelum era penjajahan, uang Kasha adalah mata uang Kesultanan Banten. Dibuat pada 1550 – 1596 M, koin emas ini juga mencerminkan pengaruh Cina pada desainnya dan pengaruh Arab pada ukirannya. Selain itu terdapat pula koin-koin tembaga dan timah.

Page 46: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan7. Uang Jinggara, Kesultanan Gowa (Abad ke-16)

Kerajaan yang terkenal dengan kisah patriotik Sultan Hasanuddin ini mengukir sejarah uang Indonesia dengan mengeluarkan mata uang Jingara.

Jingara menggunakan campuran timah dan tembaga sebagai bahannya.

Page 47: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan8. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)

Sejarah uang Indonesia pada masa Kesultanan Cirebon juga tidak terlepas dari pengaruh Cina.

Kesultanan Cirebon membuat mata uang dengan bantuan seorang Cina, mata uang tersebut disebut Picis. Picis terbuat dari timah tipis dan mudah pecah.

Page 48: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Pra Penjajahan9. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)

Sejarah uang Indonesia di Kesultanan Sumenep terkait dengan masuknya Spanyol ke Indonesia.

Kesultanan Sumenep menggunakan uang Spanyol sebagai alat tukar. Selain itu, kerajaan ini juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.

Page 49: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa PenjajahanTahun 1595 untuk pertama kalinya kapal-kapal Belanda menginjak daratan Indonesia. Ekspedisi ini dikepalai oleh dua bersaudara, Cornelis dan Frederick de Houtman, dan mendarat di pelabuhan Banten. Mereka membawa koin-koin perak untuk dipakai membeli rempah-rempah, baik yang dinamakan Real Batu ataupun Real Bundar.

Kemudian mereka juga mencetak mata uangnya sendiri guna dipakai sebagai alat pembayaran, dengan tahun 1601/1602. Sampai akhirnya, pada bulan Maret 1602 didirikan sebuah perusahaan dagang baru yang dinamakan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Pada tahun 1799 VOC akhirnya

dinyatakan bangkrut. Semua harta dan kekuasaannya diambil alih oleh pemerintahan Belanda, yang dimulailah babak baru masa penjajahan Belanda yang sesungguhnya.

Page 50: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank Zaman berganti menjadi penguasaan Belanda sepenuhnya. De

Javasche Bank adalah instansi yang berperan aktif dalam hal moneter di Hindia Belanda setelah kejatuhan VOC. Mereka mulai ambil bagian pada tahun 1828 dengan mengedarkan satu seri biljet Javasche Bank yang masih berupa uang "sebelah", tapi sudah semakin maju, dan setiap mata uang yang dikeluarkan sudah memiliki nomer seri dengan tulisan tangan.

Page 51: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank Lalu pada tahun 1832 dikeluarkan seri Tembaga, di mana uang

kertas ini mirip dengan kwitansi yang kita kenal sekarang. Pada tahun 1846 diedarkan uang seri "Recipes", kemudian tahun 1851 diedarkan uang seri "biljet Javasche Bank".

De Javasche Bank (DJB) tetap mengeluarkan uang kertas dengan pecahan 5 Gulden ke atas. Untuk uang kertas yang dicetak DJB di antaranya seri Bingkai, seri Coen Mercurius

Page 52: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank seri “Gedung Javasche Bank“ 1919 -

1920 Seri ‘Coen 1‘ 1901 -

1924

Uang Seri Munbiljet 1 ,1919-1920

Uang Seri Munbiljet 2, 1920

Page 53: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Penjajahan

Seri “Wayang” 1933 - 1939

Seri “Coen 2” 1925 - 1931

Page 54: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Penjajahan Pada tahun 1940 keluar lagi uang kertas Hindia Belanda seri

Munbiljet 3, dimana yang menarik dari seri ini adalah pada pecahan 1 guldennya di bagian belakangnya menggunakan gambar "Stupa candi Borobudur"

Page 55: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa PenjajahanJEPANG Gulden berjaya di Indonesia untuk waktu yang relatif lama. Bahkan

pada masa pemerintahan kolonial Jepang pun mata uang Belanda ini masih digunakan.

Hanya saja, pada gulden di masa penjajahan Jepang tertera tulisan “De Japansche Regering” (“pemerintah Jepang”). Selain itu, pemerintah kolonial Jepang juga mengedarkan mata uangnya sendiri, yaitu Dai Nippon Teikoku Seihu (1943)

Page 56: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pemerintah Dai Nippon 1944

Page 57: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI.

Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional.

Page 58: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Seri NICA (Nederlands Indies Civil Administration)1943

Page 59: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang nica, maka pada tanggal 26 oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA.

karena protesnya tidak ditanggapi, maka

pemerintah ri mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh

rakyat indonesia menggunakan mata

uang Nica sebagai alat tukar. langkah ini

sangat penting karena peredaran mata uang

Nica berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan

perbaikan ekonomi nasional.

Page 60: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa KemerdekaanOeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.

ORI 1 Tahun 1945ORI resmi diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946. ORI tampil dalam bentuk uang kertas dengan 8 pecahan, yaitu bernominal 1 sen, 5 sen, 10 sen, 1/2 rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah, 100 rupiah. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saaat itu A.A Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.

Page 62: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan ORI 2 Tahun 1947

ORI II hanya mempunyai 4 pecahan, yaitu 5, 10, 25 dan 100 rupiah. Tiga diantaranya yaitu pecahan 5, 10 dan 100 rupiah mempunyai bentuk yang sama dengan ORI I. Hanya pecahan 25 rupiah saja yang berbeda. Semua pecahan bertanggal Djokjakarta 1 Djanuari 1947 dan ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara

Page 66: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan ORIDA Banten (1947)

ORIDA Sumatra (1948)

Page 67: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan ORIDA Jawa Tengah (1948)

BON Campur(1947)

Page 68: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949 – 1950)

Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada bulan Agustus 1949 antara pihak Belanda, menghasilkan terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Pemerintah RIS mengeluarkan uang kertasnya yang pertama dan sekaligus yang terakhir dengan pecahan 5 dan 10 Rupiah dengan tanggal emisi 1 Januari 1950. Uang ini dicetak di Thomas de la Rue & Co. Ltd, London, dan demi pertimbangan penyehatan keuangan, pada sekitar Februari 1950, uang ORI ditarik dari peredaran dan diganti dengan De Javasche Bank

Page 69: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Pada dua dasawarsa awal (1950-1970) ditandai dengan usaha pemerintah RI untuk memiliki percetakan uang kertas dan uang logam sendiri yang dapat memenuhi persyaratan mata uang modern. Dan langkah itu dimulai pada tanggal 17 April 1952, pemerintah RI dan Johan Enschede en Zonen Grafische Inrichting NV dari Haarlem Belanda membentuk Perseroan Terbatas "Percetakan Kebayoran“ (PERKEBA)

Page 70: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Pada tanggal 18 September 1954 berdasarkan Surat Keputusan No. 261156 / UMI diputuskan didirikan "Perusahaan Negara Artha Yasa" yang bertugas mencetak mata uang logam Indonesia dan baru mulai berproduksi pada tanggal 1 Januari 1957.

Page 71: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)Kemudian berdasarkan UU No. 19

Prp / 1960, maka Peraturan Pemerintah No. 34 / 1960 tertanggal 3 Juni 1969 mengubah status perusahaan Perkeba menjadi "Perusahaan Negara Perkeba", dan PN Artha Yasa dilebur menjadi satu, berstatus Perum dengan nama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau disingkat "Peruri".

Sedangkan di sisi lain pada tanggal 1 Juli 1953 didirikan Bank Indonesia dan berakhirlah De Javasche Bank di Indonesia.

Page 72: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Seri "Pemandangan Alam I“ 1951

Seri "Pemandangan Alam II“ 1953

Page 73: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa KemerdekaanSeri “Kebudayaan“ 1952

Page 74: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Masa KemerdekaanSeri “Suku Bangsa“ 1954 dan 1956

Page 75: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Hewan“ 1957

Page 76: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Pekerja Tangan“ 1958

Page 77: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Bunga & Burung“ 1959

Page 78: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Sukarno“ 1960 & 1964

Page 79: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Sandang Pangan“ 1961

Page 80: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Sukarelawan“ 1964

Page 81: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Sudirman“ 1968

Page 82: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Seri “Diponegoro“ 1971

Page 83: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pada tahun 1975, BI mengeluarkan uang kertas pecahan : 1.000 rupiah bergambar Pangeran Diponegoro 5.000 rupiah bergambar Nelayan, 10.000 rupiah bergambar relief Candi Borobudur

Page 84: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

tahun 1977, BI mengeluarkan uang kertas pecahan : 100 rupiah bergambar badak Jawa 500 rupiah bergambar wanita dan

bunga anggrek

Page 85: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pada tahun 1979 diedarkan lagi uang kertas pecahan 10.000 rupiah bergambar orang menabuh gambang (gamelan-alat musik Jawa)

Tahun 1980, pecahan 1.000 rupiah bergambar Dr.Soetomo dan pecahan 5.000 rupiah bergambar Pengasah Intan;

Page 86: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tahun 1982, pecahan 500 rupiah bergambar bunga Bangkai raksasa;

Tahun 1984, pecahan 100 rupiah bergambar burung Dara Mahkota;

Tahun 1985, pecahan 10.000 rupiah bergambar RA. Kartini

Page 87: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tahun 1986, pecahan 5.000 rupiah bergambar Teuku Umar

Tahun 1987, pecahan 1.000 rupiah bergambar Sisingamangaraja XII;

Tahun 1988, pecahan 500 rupiah bergambar Rusa Timor.

Page 88: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

tahun 1992 dan terdiri dari pecahan 100 rupiah bergambar perahu Phinisi, 500 rupiah bergambar Orang Utan, 1.000 rupiah bergambar Danau Toba, 5.000 rupiah bergambar alat musik Sasando dan tenunan

Rote, 10.000 rupiah bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono

IX,dan 20.000 rupiah bergambar Cendrawasih merah.

Page 89: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pada tahun 1993 dikeluarkan lagi pecahan 50.000 rupiah yang bergambar Presiden Suharto

Page 90: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Bank Indonesia kemudian mengeluarkan uang-uang baru sebagai pengganti emisi 1992:

100.000 rupiah beremisi tahun 1999 bergambar Dr.Ir. Soekarno, Dr.Muh. Hatta dan teks proklamasi, dimana

pecahan ini merupakan uang plastik (Polymer) dan dicetak di Australia dan

Thailand.

Tahun 1999, pecahan 50.000 rupiah bergambar Wage Rudolf

Soepratan

Tahun 1998, pecahan 10.000 rupiah bergambar Tjut Nyak Dhien dan 20.000 rupiah bergambar Ki Hadjar Dewantoro

Page 91: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tahun 2000, pecahan 1.000 rupiah bergambar Kapitan Pattimura

Tahun 2001, pecahan 5.000 rupiah bergambar Tuanku Imam Bondjol

Tahun 2004, pecahan 20.000 rupiah bergambar Otto

Iskandar Dinata dan 100.000 rupiah bergambar Soekarno, Hatta dan teks proklamasi

Page 92: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tahun 2005, • 10.000 rupiah bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II • 50.000 rupiah bergambar I Gusti Ngurah Rai.

Page 93: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAMSejak kemerdekaan kita, Indonesia telah mengeluarkan berbagai bentuk pecahan uang logam, ada yang terbuat dari nickel, kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal. Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah. Pecahan-pecahan tersebut adalah:

Page 94: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 95: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 96: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 97: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 98: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 99: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 100: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

UANG LOGAM

Page 101: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat Dari Perak

Page 102: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat dari emas

Page 103: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Terbuat dari emas

SERI WWF 1974

Terbuat dari Perak

Page 104: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Terbuat dari emas

SERI WWF 1987

Terbuat dari Perak

SERI SAVE THE CHILDREN 1990

Terbuat dari Perak Terbuat dari emas

Page 105: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990

SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995

Terbuat dari emas

Terbuat dari emas

Page 106: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

SERI 50 TAHUN UNICEF 1999

Terbuat dari emas Rp 150.000

Terbuat dari Perak Rp 10.000

Page 107: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

• Berasal dari bahasa Mongolia ‘rupia’ yang artinya perak

• Memiliki arti sama dengan mata uang India (Rupee)

• Penambahan konsonan ‘h’ sesuai dengan pelafalan asli orang Indonesia

Page 108: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

SEJARAH PERBANKAN• Dimulai dari jasa penukaran uang• Selanjutnya menjadi tempat penitipan /

penyimpanan uang• Diawali di benua Eropa di Italia, Babylonia,

Yunani kuno• Bank Venesia merupakan bank pertama di

Eropa pada tahun 1171 M• Disusul Bank of Genoa dan Bank of

Barcelona pada 1320 M

Page 109: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

SEJARAH PERBANKAN• Dimulai dari jasa penukaran uang• Selanjutnya menjadi tempat penitipan /

penyimpanan uang• Diawali di benua Eropa di Italia, Babylonia,

Yunani kuno• Bank Venesia merupakan bank pertama di

Eropa pada tahun 1171 M• Disusul Bank of Genoa dan Bank of

Barcelona pada 1320 M

Page 110: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

PENGERTIAN BANK UU RI NO.10 Tahun 1998: Bank Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Dari definisi di atas terdapat 3 tugas bank:1. Menghimpun Dana Masyarakat 2. Menyalurkan Dana kepada Masyarakat3. Memberikan Jasa Lalulintas Pembayaran dan Peredaran Uang

Page 111: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

JENIS-JENIS BANKUU RI NO.10 Tahun

1998:1.Bank Sentral2.Bank Umum3.Bank Perkreditan

Rakyat (BPR)

Page 112: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

BANK SENTRALPengertian:

Bank Sentral adalah bank yang bertugas memelihara agar sistem moneter berjalan atau bekerja secara efisien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan kredit/ uang yang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan inflasi

Page 113: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

BANK SENTRAL

Fungsi utama BANK SENTRAL adalah

mengatur masalah yang terkait dengan

keuangan suatu negara, baik di dalam negeri

maupun di luar negeri. Peran bank sentral di Indonesia dijalankan

oleh

Page 114: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Merupakan lembaga negara yang independen atau mandiri, bebas dari

campur tangan pemerintah dan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam

Undang-Undang

Page 115: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

1. Menetapkan dan Melaksanakan

Kebijakan Moneter

Tugas utama

Page 116: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pengertian Kebijakan Moneter

merupakan tindakan yang dilakukan petugas moneter

biasanya bank sentral untuk mempengaruhi

jumlah uang yang beredar dan kredit.

Page 117: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tujuan Kebijakan Moneter

untuk mencapai kestabilan ekonomi, dimana

kestabilan ekonomi dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga dan

keseimbangan neraca pembayaran internasional

Page 118: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah maupun valuta asing dengan cara menjual sertifikat bank Indonesia (SBI)Penetapan tingkat diskonto, yaitu menentukan tingkat suku bunga kredit pada bank umumPenetapan cadangan wajib minimumPengaturan kredit atau pembiayaan

Bentuk Kebijakan Moneter

Page 119: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sistem pembayaran

Mewajibkan penyelenggara sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya

Menetapkan penggunaan alat pembayaran

Mengatur sistem kliring antarbank, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing

Tugas utama

Page 120: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank

Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah

Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk mamberikan penggantian nilai yang sama

Page 121: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

3. Mengatur dan Mengawasi Bank

Menetapkan ketentuan perbankan yang memuat

prinsip kehati-hatian

Page 122: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

PENGERTIAN BANK UMUM

Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 123: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

BANK UMUM

UMUM KONVENSIONAL

BUNGA / INTERESTSYARIAH

BAGI HASIL

Page 124: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga Keuangan bertujuan mencari

keuntungan

BANK UMUM KONVENSIONAL

Keuntungan

diperoleh dari

selisih biaya dan

pendapatan

Sumber pendapatan utama diperoleh

dari “spread

Page 125: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

JENIS BANK UMUM

MILIK PEMERINTAH

MILIK SWASTA

PUSAT

DAERAH NASIONALASING

Page 126: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan

aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak

lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah

Islam. 

BANK SYARIAH

Page 127: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Pentingnya Sistem Perbankan Syariah

•Kepatuhan terhadap syariah Islam

•Memenuhi kepentingan pendanaan dan investasi bagi umat Islam

•Memenuhi permintaan individu dan kebutuhan komersial

•Menyemangati inovasi keuangan yang sesuai dengan syariah

•Tidak mengalami negative spread

Page 128: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Sejarah Perkembangan Bank Syariah•1960’s Mit Ghamr Bank•1975 Islamic Development Bank

•Islamic Research and Training Institute

•1970-1980 Islamic Bank in some countries (Malaysia, 1983)

•1990 The first Islamic Bank in Indonesia

Page 129: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem perbankan syariah

•Perubahan Legal, political dan ekonomi secara internasional

•Islamisasi dan reformasi institutional (Pakistan Iran, Sudan, Malaysia, Indonesia)

•Internasionalisasi organisasi-organisasi Islam (OKI, IDB, dll)

•Respon internasional untuk memperoleh modal /dana dari negara-negara Islam yang kaya minyak (contoh: citibank, dll).

Page 130: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

FUNGSI BANK UMUM (1)

Menghimpun dana & menyalurkan dana kpd masyarakat dlm bentuk

pinjaman

Menyediakan mekanisme & alat

pembayaran yg efisien dlm kegiatan ekonomi

Menciptakan uang melalui pembayaran

kredit & investasi

Menyediakan jasa pengelolaan dana &

trust atau wali amanat bagi individu &

perusahaan

Menyediakan fasilitas untuk perdagangan

internasional

Memberikan pelayanan penyimpanan untuk

barang-barang berharga

Menawarkan jasa-jasa keuangan lain berupa:

kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana dll

Page 131: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

FUNGSI BANK UMUM (2)AGENT OF

TRUST•Percaya dari masyarakat kepada bank•Percaya dari bank kepada masyarakat

AGENT OF DEVELOPMENT

•Memperlancar kegiatan pembangunan

AGENT OF SERVICE

•Memberikan penawaran jasa-jasa perbankan kepada masyarakat

Page 132: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL

Funding• Tabungan• Giro• Cek

Page 133: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL

Lending• Kredit Konsumsi

• Kredit Investasi

• Kredit Modal

Kerja

Page 134: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL

Service• Transfer

• Payment

• Safe Deposit

Box

Page 135: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Page 136: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Tugas Pokok BPR1. Menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk tabungan (saving deposit) atau deposito berjangka (time deposit)

2. Memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan

3. Menyediakan pembayaran kepada nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai ketentuan yang berlaku

4. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, tabungan atau deposito berjangka pada bank lain

Page 137: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

KEGIATAN YANG DILARANG DILAKUKAN OLEH BPR1. Menerima simpanan

berupa giro dan ikut dalam lalu lintas pembayaran.

2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

3. Melakukan penyertaan modal.

4. Melakukan usaha perasuransian

Page 138: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK

Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan

di bidang keuangan, secara langsung ataupun

tidak langsung, menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali

kepada masyarakat untuk kegiatan produktif

Page 139: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

ASURANSI

perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab

hukum pada  pihak  ketiga karena peristiwa ketidakpastian

Page 140: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

PEGADAIANsuatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barangbergerak

Page 141: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

DANAREKSA

Perusahaan yang mengelola kumpulan dana dari para investor yang dikelola secara profesional oleh manajer investasi

Page 142: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

LEASINGBadan Usaha sewa guna merupakan badan yang melayani pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual

Page 143: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang menerima simpanan dan memberikan

pinjaman uang kepada para

anggota yang memerlukan

dengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan

Page 144: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

PASARMODAL

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang

bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif

maupun instrumen lainnya.

Page 145: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga Negara Yang Dibentuk Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 Yang Berfungsi Menyelenggarakan Sistem Pengaturan Dan Pengawasan Yang Terintegrasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan Di Dalam Sektor Jasa Keuangan

OTORITASJASAKEUANGAN

Page 146: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

TUJUAN

1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan

3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

Page 147: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

TUGAS DAN WEWENANGOJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

1. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan;

2. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Pasar Modal; Dan

3. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya

Page 148: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

• menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;

• menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

• menetapkan peraturan dan keputusan OJK; • menetapkan peraturan mengenai pengawasan

di sektor jasa keuangan;• menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan

tugas OJK;

WEWENANG PENGATURAN

Page 149: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

• menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;

• menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;

• menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban;

• menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.

Page 150: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

WEWENANG PENGAWASAN1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap

kegiatan jasa keuangan;2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang

dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,

perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;

Page 151: Uang Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

5. melakukan penunjukan pengelola statuter;6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan 8. memberikan dan/atau mencabut: izin usaha; izin orang perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran; surat tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha; pengesahan; persetujuan atau penetapan pembubaran; dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

WEWENANG PENGAWASAN