5

Click here to load reader

Reksadana syariah atau reksadana konvensional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Reksadana syariah atau reksadana konvensional

Reksadana Syariah atau

Reksadana Konvensional?

Page 2: Reksadana syariah atau reksadana konvensional
Page 4: Reksadana syariah atau reksadana konvensional

Reksadana Syariah atau Reksadana Konvensional?

Reksadana Syariah atau Konvensional, hal ini terpulang kembali kepada investor,

apa yang menjadi tujuan keuangannya

Salam kenal Mbak Sari,

Saya Rina (25 tahun), baru satu tahun bekerja di salah perusahaan swasta di Jakarta. Saya

sebenarnya berencana untuk menyisihkan sebagian gaji yang saya terima dengan membeli reksa

dana. Salah satu teman kantor saya menyarankan untuk membeli reksadana syariah. Saya masih

belum tahu apa perbedaan reksadana konvensional dengan reksadana syariah.

Apa saja jenis dari reksadana syariah, apakah sama dengan reksadana konvensional. Lalu

bagaimana dengan tingkat risikonya. Mana yang lebih baik saya beli, reksadana konvensional atau

syariah?

Terima kasih.

Page 5: Reksadana syariah atau reksadana konvensional

Jawab :

Salam kenal juga Mbak Rina,

Pada prinsipnya Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional sama saja, hanya dalam

pengelolaannya Reksadana Syariah tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah. Kebijakan

investasi Reksadana Syariah (RDS) : hanya berinvestasi pada perusahaan dengan kategori

halal, dan memenuhi rasio keuangan tertentu. Halal yang dimaksud adalah perusahaan tersebut

tidak memproduksi atau menjual sesuatu yang haram menurut Islam, seperti menjual daging babi,

minuman keras, bisnis hiburan maksiat, judi, pornografi, dsb, tidak merugikan orang banyak, tidak

merugikan orang dan bersifat mudarat (rokok), tidak boleh investasi pada portfolio yang yang

bersifat riba (Adanya bunga), bukan judi (maysir), perdagangan yang tidak disertai penyerahan

barang, perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu (bay al najsy), jual beli mengandung

ketidakpastian (gharar) dan spekulatif, serta transaksi suap (risywah). Jadi untuk bank dan asuransi

biasanya tidak termasuk ke dalam RDS.

Selain itu persyaratan lainnya adalah, memenuhi rasio keuangan tertentu, maksudnya total utang

yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82 persen (delapan puluh

dua per seratus) yang berarti modal 55 persen dan utang 45 persen, total pendapatan bunga dan

pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan

pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10 persen.

Jenis RDS sama seperti Reksadana Konvensional, yaitu RDS Saham, RDS Campuran dan RDS

Pendapatan Tetap. Memang saat ini sudah ada RDS Indeks dan Reksadana Terproteksi Syariah,

tetapi jumlahnya belum banyak. Mengenai tingkat resiko tentunya sama saja untuk investasi

manapun, untuk jenis investasi di saham risikonya lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk obligasi

atau surat hutang.

Saya tidak dapat menjawab mana yang lebih baik antara RDS dengan Konvensional, hal ini

terpulang kembali kepada investor, apa yang menjadi tujuan keuangannya. Jika memang ingin

berinvestasi dalam produk yang memenuhi prinsip Syariah, tentunyanya RDS ini memenuhi syarat.

Jika mengharapkan kinerja, Anda dapat membandingkannya dengan acuan masing-masing. Untuk

RDS bisa mengacu pada kinerja JII (Jakarta Islamic Indeks) dan ISSI (Indeks Saham Syariah

Indonesia). Sedangkan untuk konvensional bisa mengacu pada IHSG (Indeks Harga Saham

Gabungan). Dengan membandingkan kinerjanya selama katakan 5 tahun ke belakang, Anda dapat

melihat mana yang prospeknya lebih menguntungkan.

Selamat berinvestasi.

Penulis : Sari Insaniwati, CFP.

Source Link : Reksadana Syariah, Reksadana Syariah

Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner

Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com

Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia

Google+. Kemandirian Finansial, Email. [email protected],

Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog