Upload
ali-wafa
View
205
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORANARUS KAS
1 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Melalui tulisan ini penulis ingin membantu kesulitan rekan se profesi Akuntan dalam membuat laporan keuangan arus kas. Titik berat yang akan diuraikan dalam tulisan ini adalah logika pengerjaan laporan arus kas itu sendiri. Sebab logika berpikir tersebut akan membantu rekan dalam menyelesaikan kesulitan yang ada sesulit apapun kesulitan tersebut.
Dalam menjelaskan Logika pengerjaan laporan arus kas penulis membuat empat (4) poin asumsi diantaranya:
1. Bentuk dan Bagian Laporan Arus Kas
Secara umum bentuk laporan arus kas ada dua metode langsung (Direct) dan metode tidak langsung (Indirect) perbedaan dari kedua bentuk laporan arus kas tersebut hanya di bagian aktivitas operasi dari laporan arus kas yang bersangkutan. Sementara untuk Aktivitas Investasi dan Aktivitas pendanaan baik metode langsung dan metode tidak langsung adalah sama. Contoh Laporan Arus Kas metode langsung dapat dilihat pada table 1.1
Pada Laporan Arus Kas Tidak Langsung, perhitungan dimulai dari pendapatan bersih (Net Income) atau dari bawah ke atas dari laporan laba rugi. Sementara pada Laporan arus kas metode langsung perhitungan dimulai dari atas ke bawah dimulai dari pendapatan hingga ke bawah.
Pada metode langsung akun-‐akun beban penyusutan, beban amortisasi, beban deplesi, keuntungan atau kerugian dari penjualan aset atau utang dikeluarkan dari komponen Aktivitas Operasi. Maka akun akun tersebut tidak muncul seperti pada ilustrasi di bawah ini.
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 16 Pengguna Jasa (Customer) 5.577.000 Pembayaran Kas Ke 17 Vendor (2.837.000) 18 Operasi Perusahaan (500.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 2.240.000 Ilustrasi 1.1 Laporan Arus Kas Metode Langsung Operating Activities
Sementara kebalikannya metode tidak langsung akun akun tersebut dimasukkah sebagai penambah atau pengurang aktivitas operasi yang ada.
2 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
PT XXX Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi
Pendapatan Bersih XXX Kenaikan Piutang (XXX) Kenaikan Utang Karyawan XXX
Kerugian dari Penjualan Tanah XXX Beban Amortisasi Paten XXX Beban Depresiasi Kendaraan XXX Beban Depresiasi Gedung XXX
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi XXX Aktivitas Investasi 8 Penjualan Tanah XXX 9 Pembelian Tanah (XXX) 11 Pembelian Kendaraan (XXX) 13 Pembelian Gedung (XXX) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (XXX) Aktivitas Pendanaan 1 Pembayaran Dividen (XXX) 15 Penerbitan Saham Biasa XXX Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (XXX) Kas (1 Januari 2013) XXX Kas Digunakan (XXX) Kas (31 December 2013) XXX
Ilustrasi 1.2 Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Dari kedua bentuk laporan keuangan metode langsung dan metode tidak langsung terdapat 3 bagian laporan arus kas utama1 yaitu terdiri dari
♦ Aktivitas Operasi (Operating Activities) Komponen yang boleh masuk dalam aktivitas operasi biasanya adalah komponen neraca baik ASET atau KEWAJIBAN yang nilainya tidak lebih dari satu tahun. Contohnya adalah piutang, hutang usaha jangka pendek, persediaan, peralatan yang nilainya ditaksir bertahan kurang dari setahun. Prepaid.
♦ Aktivitas Investasi (Investing Activities)
1 Ketiga bagian tersebut tidak perlu harus ada, misalkan perusahaan tidak memiliki utang masa cukup ditampilkan
3 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Komponen yang boleh masuk dalam aktivitas investasi biasanya adalah komponen neraca bagian ASET yang nilainya lebih dari satu tahun. Contohnya misalnya pembelian tanah, gedung, kendaraan, paten dll.
♦ Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Komponen yang boleh masuk dalam aktivitas pendanaan biasanya adalah komponen neraca bagian KEWAJIBAN yang nilainya lebih dari satu tahun. Contohnya misalnya penerbitan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Atau penerbitan Saham Biasa atau Saham Preferen perusahaan.
Transaksi yang sifatnya NON CASH tidak boleh masuk dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut contohnya menukar tanah dengan memberikan 3 buah mobil. Atau menukar tanah dengan memberikan saham biasa.
Lebih jauh akan dijelaskan pada contoh soal di uraian selanjutnya.
4 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
2. Rumus pengerjaan
PT GROMANG SEJAHTERA Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET TOTAL ASET XXX XXX KEWAJIBAN TOTAL KEWAJIBAN XXX XXX EKUITAS TOTAL EKUITAS XXX XXX
Untuk menghafal rumus Arus Kas tidaklah sulit cukup dengan
Pendapatan + Aset Awal 2 Keuntungan atas penjualan suatu aset memiliki efek mengurangi (-‐) pendapatan bersih yang ada di laporan arus kas. Sementara kebalikannya kerugian atas penjualan aset memiliki efek menambah (+) pendapatan bersih yang ada di laporan arus kas.
PT GROMANG SEJAHTERA Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan XXX Beban Penjualan XXX Keuntungan Kotor XXX Beban Operasi XXX Keuntungan Operasi XXX Keuntungan dari penjualan Aset2 XXX Keuntungan dari penjualan Aset XXX Pendapatan Bersih XXX
+ -‐
+ -‐
+ -‐
+
-‐
-‐
+
-‐ +
A
-‐(B)
Pendapatan
Beban
5 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Dari pendekatan tersebut dapat dikembangkan atau diturunkan lebih jauh menjadi beberapa:
• Pendapatan + Aset Awal – Aset Akhir + Kewajiban Akhir – Kewajiban Awal • Aset Awal – Aset Akhir • Kewajiban Akhir – Kewajiban Awal • -‐(Beban + Kewajiban Awal – Kewajiban Akhir + Aset Akhir – Aset Awal) • -‐(Kewajiban Awal – Kewajiban Akhir) • -‐(Aset Akhir – Aset Awal)
Uraian rumus diatas dapat dengan mudah dihapal mengikuti garis yang telah penulis tulis pada ilustrasi diatas.
Contoh Penerapannya:
Cash Flow Metode Langsung – Bagian Operasi
Cash From Customer = Penjualan + Piutang Usaha Awal – Piutang Usaha Akhir
Cash Paid to Supplier = -‐(COGS+ Utang Usaha Awal – Utang Usaha Akhir + Persediaan Akhir – Persediaan Awal)
Apabila diperhatikan lebih jeli ternyata persamaannya mengikuti garis yang penulis maksud. 5 Latihan dibawah ini akan membawa anda kepada pemahaman logika pengerjaan laporan arus kas yang lebih baik.
6 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
3. Contoh Soal dan Jawaban SOAL 1
PT CIBALAPULANG Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET Kas 90.000 100.000 Piutang Usaha 123.000 100.000 Perlengkapan3 56.000 64.000 Paten 54.000 70.000 Kendaraan 100.000 50.000 Ak Peny Kendaraan (80.000) (40.000) Gedung 200.000 100.000 Ak Peny Gedung (50.000) (25.000) Tanah 2.000.000 1.500.000 TOTAL ASET 2.493.000 1.919.000 KEWAJIBAN Utang Usaha 500.000 200.000 Utang Karyawan 324.000 186.000 Utang Pajak 700.000 56.000 TOTAL KEWAJIBAN 1.524.000 442.000 EKUITAS Saham Biasa 700.000 200.000 Laba Ditahan 269.000 1.277.000 TOTAL EKUITAS 969.000 1.919.000
PT CIBALAPULANG Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan 5.600.000 Beban Penjualan 4.000.000 Keuntungan Kotor 1.600.000 Beban Operasi 500.000 Keuntungan Operasi 1.100.000 Keuntungan dari penjualan Perlengkapan 45.000 Keuntungan dari penjualan Tanah 400.000
3 Asumsi Nilai Perlengkapan memiliki umur lebih dari setahun
7 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Pendapatan Bersih 1.545.000 PT CIBALAPULANG Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi 1 Pendapatan Bersih 1.545.000 2 Kenaikan Piutang (23.000) 3 Kenaikan Utang Usaha 300.000 4 Kenaikan Utang Karyawan 138.000 5 Kenaikan Utang Pajak 644.000 6 Keuntungan dari Penjualan Perlengkapan (45.000) 8 Keuntungan dari Penjualan Tanah (400.000) 10 Beban Amortisasi Paten 16.000 12 Beban Depresiasi Kendaraan 40.000 14 Beban Depresiasi Gedung 25.000 Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 2.240.000 Aktivitas Investasi 6 Penjualan Perlengkapan 65.000 7 Pembelian Perlengkapan (12.000) 8 Penjualan Tanah 1.400.000 9 Pembelian Tanah (1.500.000) 11 Pembelian Kendaraan (50.000) 13 Pembelian Gedung (100.000) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (197.000) Aktivitas Pendanaan 1 Pembayaran Dividen (2.553.000) 15 Penerbitan Saham Biasa 500.000 Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (2.053.000) Kas (1 Januari 2013) 100.000 Kas Digunakan (10.000) Kas (31 December 2013) 90.000
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 16 Pengguna Jasa (Customer) 5.577.000 Pembayaran Kas Ke 17 Vendor (2.837.000) 18 Operasi Perusahaan (500.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 2.240.000
8 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Informasi Tambahan
A. Perusahaan menjual perlengkapan yang memiliki nilai buku Rp20.000 B. Perusahaan menjual Tanah yang memiliki nilai buku Rp1.000.000 C. Perusahaan mencatat Beban Karyawan, Beban Pajak, Beban Depresiasi dan Beban Amortisasi ke
dalam komponen Beban Penjualan
1 Perhitungan Net Income dan Dividen 2 Kenaikan Piutang Laba Ditahan Awal 1.277.000 Piutang Awal 100.000 + Pendapatan Bersih 1.545.000 -‐Piutang Akhir (123.000) -‐Laba Ditahan Akhir (269.000) Kas Keluar (23.000) Pembayaran Dividen 2.553.000 3 Kenaikan Utang Usaha 4 Kenaikan Utang Karyawan Utang Usaha Akhir 500.000 Utang Karyawan Akhir 324.000 -‐Utang Usaha Awal (200.000) -‐Utang Karyawan Awal (186.000) Kas Masuk 300.000 Kas Masuk 138.000 5 Kenaikan Utang Pajak 6 Penjualan Perlengkapan Utang Pajak Akhir 700.000 Cost 20.000 -‐Utang Pajak Awal (56.000) Keuntungan dari
penjualan perlengkapan 45.000
Kas Masuk 644.000 Kas Masuk 65.000 7 Pembelian Perlengkapan 8 Penjualan Tanah Perlengkapan Awal 64.000 Cost 1.000.000 -‐Perlengkapan dijual (20.000) Keuntungan dari
penjualan Tanah 400.000
-‐Perlengkapan Akhir (56.000) Kas Masuk 600.000 Kas Keluar (12.000) 9 Pembelian Tanah 10 Beban Amortisasi Paten Tanah Awal 1.500.000 Paten Awal 70.000 -‐Tanah dijual (1.000.000) -‐Paten Akhir (54.000) -‐Tanah Akhir (2.000.000) Kas Keluar 16.000 Kas Keluar (1.500.000) 11 Pembelian Kendaraan 12 Beban Depre Kendaraan Kendaraan Awal 50.000 Acc Dep Kend Awal (25.000) -‐Kendaraan Akhir (100.000) -‐Acc Dep Kend Akhir 50.000 Kas Keluar (50.000) Beban Depre Kendaraan 25.000
9 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
13 Pembelian Gedung 14 Beban Depre Gedung Gedung Awal 100.000 Accum Dep Ged Awal (25.000) -‐Gedung Akhir (200.000) -‐Accum Dep Ged Akhir 50.000 Kas Keluar (100.000) Beban Depre Gedung 25.000 15 Menerbitkan Saham 17 Kas dibayar ke Vendor Saham Biasa Akhir 700.000 Beban Penjualan 4.000.000 -‐Saham Biasa Awal (200.000) +Utang Usaha Awal 200.000 Kas Masuk 500.000 -‐Utang Usaha Akhir (500.000) +Utang Karyawan Awal 186.000 16 Kas Diterima Dari
Customer -‐Utang Karyawan Akhir (324.000)
Penjualan 5.600.000 +Utang Pajak Awal 56.000 +Piutang Usaha Awal 100.000 -‐Utang Pajak Akhir (700.000) -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) -‐Beban Amortisasi Paten (16.000) Kas Masuk 5.577.000 -‐Beban Depre Kendaraan (40.000) -‐Beban Depre Gedung (25.000) 18 Kas dibayar untuk
Operasi Perusahaan Kas Keluar 2.837.000
Beban Operasi 500.000 Kas Keluar (500.000)
Prepared By AA, Copyright by Nyontoh, 2013 November
10 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
SOAL 2
PT CIKUPA Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET Kas 90.000 100.000 Piutang Usaha 123.000 100.000 Perlengkapan 56.000 64.000 Paten 54.000 70.000 Kendaraan 100.000 50.000 Ak Peny Kendaraan (80.000) (40.000) Gedung 200.000 100.000 Ak Peny Gedung (50.000) (25.000) Tanah 2.000.000 1.500.000 TOTAL ASET 2.493.000 1.919.000 KEWAJIBAN Utang Usaha 500.000 200.000 Utang Karyawan 324.000 186.000 Utang Pajak 700.000 56.000 TOTAL KEWAJIBAN 1.524.000 442.000 EKUITAS Saham Biasa 700.000 200.000 Laba Ditahan 269.000 1.277.000 TOTAL EKUITAS 969.000 1.919.000
PT CIKUPA Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan 5.600.000 Beban Penjualan 4.000.000 Keuntungan Kotor 1.600.000 Beban Operasi 500.000 Keuntungan Operasi 1.100.000 Keuntungan dari penjualan Kendaraan 200 Kerugian dari penjualan Gedung (3.456) Pendapatan Bersih 1.096.744
11 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
PT CIKUPA Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi 1 Pendapatan Bersih 1.096.744 2 Kenaikan Piutang (23.000) 3 Penurunan Peralatan 8.000 4 Kenaikan Utang Usaha 300.000 5 Kenaikan Utang Karyawan 138.000 6 Kenaikan Utang Pajak 644.000 7 Kerugian Dari Penjualan Gedung 3.456 10 Keuntungan Dari Penjualan Kendaraan (200) 13 Beban Amortisasi Paten 16.000 12 Beban Depresiasi Kendaraan 42.000 9 Beban Depresiasi Gedung 27.000
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 2.240.000 Aktivitas Investasi 7 Penjualan Gedung 4.544 8 Pembelian Gedung (110.000) 10 Penjualan Kendaraan 3.200 11 Pembelian Kendaraan (55.000) 14 Pembelian Tanah (500.000) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (657.256) Aktivitas Pendanaan 1 Pembayaran Dividen (2.104.744) 15 Penerbitan Saham Biasa 500.000 Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (1.604.744) Kas (1 Januari 2013) 100.000 Kas Digunakan (10.000) Kas (31 December 2013) 90.000
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 16 Pengguna Jasa (Customer) 5.577.000 Pembayaran Kas Ke 17 Vendor (2.825.000) 18 Operasi Perusahaan (500.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 2.252.000
Informasi Tambahan
12 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
A. Perusahaan menjual gedung yang memiliki historical cost Rp10.000 dan sudah 20% terdepresiasi penyusutan.
B. Perusahaan menjual kendaraan dengan nilai buku Rp5.000 dan sudah 40% terdepresiasi penyusutan.
C. Perusahaan mencatat seluruh aktivitas operasinya di Beban penjualan.
1 Perhitungan Net Income dan Dividen 2 Peningkatan Piutang Laba Ditahan Awal 1.277.000 Piutang Usaha Awal 100.000 +Pendapatan Bersih 1.096.744 -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) -‐Laba Ditahan Akhir -‐269.000 Kas Keluar (23.000) Pembayaran Dividen 2.104.744 3 Penurunan Peralatan 4 Peningkatan Utang Usaha Peralatan Awal 64.000 Utang Usaha Akhir 500.000 -‐Peralatan Akhir (56.000) -‐Utang Usaha Awal (200.000) Kas Masuk 8.000 Kas Masuk 300.000 5 Peningkatan Utang Karyawan 6 Peningkatan Utang Pajak Utang Karyawan Akhir 324.000 Utang Pajak Akhir 700.000 -‐Utang Karyawan Awal (186.000) -‐Utang Pajak Awal (56.000) Kas Masuk 138.000 Kas Masuk 644.000 7 Jual Gedung, Cost 10.000, 20%
Depreciated 8 Pembelian Gedung
Cost 10.000 Gedung Awal 100.000 -‐Acc Depre Gedung (2.000) -‐Gedung Dijual (10.000) Nilai Buku 8.000 -‐Gedung Akhir (200.000) -‐Kerugian penjualan Gdng (3.456) Kas Keluar (110.000) Kas Masuk 4.544 9 Depresiasi Peny Gedung 10 Jual Kendaraan, Cost 5.000, 40%
Depreciated Ak Depre Gedung Awal (25.000) Cost 5.000 -‐Ak Depre Dijual 2.000 -‐Acc Depre Kendaraan (2.000) -‐Ak Depre Gedung Akhir 50.000 Nilai Buku 3.000 Depresiasi Peny Gedung 27.000 +Keuntungan penj Kend 200 Kas Masuk 3.200 11 Beli Kendaraan 12 Depresiasi Peny Kendaraan Kendaraan Awal 50.000 Accum Depre Kend Awal (40.000) -‐Kendaraan Dijual (5.000) -‐Accum Depre Kend SOLD 2.000 -‐Kendaraan Akhir (100.000) -‐Accum Depre Kend Akhir 80.000 Kas Keluar (55.000 Depre Peny Kendaraan 42.000 13 Beban Amortisasi Paten 14 Pembelian Tanah Paten Awal 70.000 Tanah Awal 1.500.000 -‐Paten Akhir (54.000) -‐Tanah Akhir (2.000.000)
13 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Amortisasi Paten 16.000 Kas Keluar (500.000) 15 Menerbitkan Saham 17 Kas dibayar ke Vendor Saham Biasa Akhir 700.000 Beban Penjualan 4.000.000 -‐Saham Biasa Awal (200.000) +Utang Usaha Awal 200.000 Kas Masuk 500.000 -‐Utang Usaha Akhir (500.000) +Utang Karyawan Awal 186.000 16 Kas Diterima Dari
Customer -‐Utang Karyawan Akhir (324.000)
Penjualan 5.600.000 +Utang Pajak Awal 56.000 +Piutang Usaha Awal 100.000 -‐Utang Pajak Akhir (700.000) -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) +Peralatan Akhir (64.000) Kas Masuk 5.577.000 -‐Peralatan Awal 56.000 -‐Beban Amortisasi Paten (16.000) 18 Kas dibayar untuk
Operasi Perusahaan -‐Beban Depre Kendaraan (42.000)
Beban Operasi 500.000 -‐Beban Depre Gedung (27.000) Kas Keluar (500.000) Kas Keluar 2.825.000
Prepared By AA, Copyright by Nyontoh, 2013 November
14 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
SOAL 3
PT CIKAMPEK Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET Kas 790.000 100.000 Piutang Usaha 123.000 100.000 Perlengkapan 56.000 64.000 Paten 64.000 74.000 Kendaraan 100.000 50.000 Ak Peny Kendaraan (80.000) (40.000) Gedung 200.000 100.000 Ak Peny Gedung (50.000) (25.000) Tanah 2.000.000 1.500.000 TOTAL ASET 3.203.000 1.923.000 KEWAJIBAN Utang Usaha 500.000 200.000 Utang Karyawan 324.000 186.000 Utang Pajak 700.000 56.000 Utang Dividen 10.000 4.000 Utang Obligasi 700.000 -‐ TOTAL KEWAJIBAN 2.234.000 446.000 EKUITAS Saham Biasa 700.000 200.000 Laba Ditahan 269.000 1.277.000 TOTAL EKUITAS 969.000 1.477.000
PT CIKAMPEK Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan 35.600.000 Beban Penjualan 14.000.000 Keuntungan Kotor 21.600.000 Beban Operasi 15.000.000 Keuntungan Sebelum Pajak 6.600.000 Beban Pajak 4.000.000 Pendapatan Bersih 2.600.000
15 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
PT CIKAMPEK Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi 1 Pendapatan Bersih 2.600.000 2 Peningkatan Piutang Usaha (23.000) 3 Penurunan Peralatan 8.000 4 Peningkatan Utang Usaha 300.000 5 Peningkatan Utang Karyawan 138.000 6 Peningkatan Utang Pajak 644.000 7 Beban Amortisasi Paten 10.000 8 Beban Depresiasi Kendaraan 40.000 9 Beban Depresiasi Gedung 25.000
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 3.742.000 Aktivitas Investasi 10 Pembelian Kendaraan (50.000) 11 Pembelian Gedung (100.000) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (150.000) Aktivitas Pendanaan 1 Pembayaran Dividen (3.602.000) 12 Penerbitan Saham Biasa 500.000 13 Penerbitan Obligasi 200.000 Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (2.902.000) Kas (1 Januari 2013) 100.000 Kas Diterima 690.000 Kas (31 December 2013) 790.000
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 15 Pengguna Jasa (Customer) 35.577.000 Pembayaran Kas Ke 18 Vendor (8.500.000) 14 Operasi Perusahaan (14.917.000) 20 Usaha (2.200.000) 16 Karyawan (2.862.000) 17 Pajak (3.356.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 3.742.000
16 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Informasi Tambahan
A. Dalam Beban Penjualan terdapat beban karyawan sebesar Rp3.000.000 dan beban usaha Rp2.500.000
B. Untuk membeli Tanah perusahaan terpaksa menerbitkan Obligasi kepada penjualnya. (Non Cash Transaction)
C. Dalam Beban Operasi terdapat komponen Beban Depresiasi dan Beban Amortisasi
1 Perhitungan Net Income dan Dividen 2 Peningkatan Piutang Laba Ditahan Awal 1.277.000 Piutang Awal 100.000 +Pendapatan Bersih 2.600.000 -‐Piutang Akhir (123.000) -‐Laba Ditahan Akhir (269.000) Kas Keluar (23.000) -‐Utang Dividen Akhir (10.000) +Utang Dividen Awal 4.000 Pembayaran Dividen 3.602.000 3 Penurunan Peralatan 4 Peningkatan Utng Usaha Peralatan Awal 64.000 Utang Usaha Akhir 500.000 -‐Peralatan Akhir (56.000) -‐Utang Usaha Awal (200.000) Kas Masuk 8.000 Kas Masuk 300.000 5 Peningkatan Utang
Karyawan 6 Peningkatan Utang Pajak
Utang Karyawan Akhir 324.000 Utang Pajak Akhir 700.000 -‐Utang Karyawan Awal (186.000) -‐Utang Pajak Awal (56.000) Kas Masuk 138.000 Kas Masuk 644.000 7 Beban Amortisasi Paten 8 Beban Penyusutan Kendaraan Paten Awal 74.000 Akum Peny Kend Awal (40.000) -‐Paten Akhir (64.000) -‐Akum Peny Kend Akhir 80.000 Beban Amortisasi Paten 10.000 Beban Penyusutan Kend 40.000 9 Beban Penyusutan Gedung 10 Pembelian Kendaraan Akum Peny Ged Awal (25.000) Kendaraan Awal 50.000 -‐Akum Peny Ged Akhir 50.000 -‐Kendaraan Akhir (100.000) Beban Peny Gedung 25.000 Kas Keluar (50.000) 11 Pembelian Gedung 12 Penerbitan Saham Biasa Gedung Awal 100.000 Saham Biasa Akhir 700.000 -‐Gedung Akhir (200.000) -‐Saham Biasa Awal (200.000) Kas Keluar (100.000) Kas Masuk 500.000 13 Penerbitan Obligasi 14 Beli Tanah Dituker Obligasi(Non Cash
17 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Transaction) Obligasi Akhir 700.000 Tanah Awal 1.500.000 -‐Obligasi Awal -‐ -‐Tanah Akhir (2.000.000) +Tanah Awal 1.500.000 Tanah yang dibeli (500.000) -‐Tanah Akhir (2.000.000) Dibayar dengan Obligasi 500.000 Kas Masuk 200.000 Cash Diterima -‐ 15 Kas Diterima dari Customer 16 Kas Dibayar untuk Karyawan Penjualan 35.600.000 Beban Karyawan 3.000.000 +Piutang Usaha Awal 100.000 +Utang Karyawan Awal 186.000 -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) -‐Utang Karyawan Akhir (324.000) Kas Masuk 35.577.000 Kas Keluar 2.862.000 17 Kas Dibayar untuk Pajak 18 Kas Dibayar ke Vendor Beban Pajak 4.000.000 Beban Penjualan 14.000.000 +Utang Pajak Awal 56.000 -‐Beban Usaha (2.500.000) -‐Utang Pajak Akhir (700.000) -‐Beban Karyawan (3.000.000) Kas Keluar 3.356.000 Kas Keluar 8.500.000 19 Kas Dibayar untuk Operasi Perusahaan 20 Kas Dibayar untuk Usaha Beban Operasi 15.000.000 Beban Usaha 2.500.000 -‐Amortisasi Paten (10.000) +Utang Usaha Awal 200.000 -‐Beban Peny Kendaraan (40.000) -‐Utang Usaha Akhir (500.000) -‐Beban Peny Gedung (25.000) Kas Keluar 2.200.000 +Peralatan Awal 56.000 -‐Peralatan Akhir (64.000) Kas Keluar 14.917.000
Prepared By AA, Copyright by Nyontoh, 2013 November
18 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
SOAL 4
PT CIKARANG Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET Kas 17.400.000 4.700.000 Piutang Usaha 123.000 100.000 Peralatan 200.000 50.000 Paten 950.000 150.000 Kendaraan 20.000.000 2.000.000 Akum Peny Kendaran (5.000.000) (1.000.000) Gedung 40.000.000 4.000.000 Akum Peny Gedung (8.000.000) (2.000.000) Tanah 20.550.000 1.500.000 TOTAL ASET 86.223.000 9.500.000 KEWAJIBAN Utang Dividen 10.000 4.000 Utang Obligasi 700.000 TOTAL KEWAJIBAN 710.000 4.000 EKUITAS Saham Biasa 78.200.000 200.000 Laba Ditahan 7.313.000 9.296.000 TOTAL EKUITAS 85.513.000 9.496.000
PT CIKARANG Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan 70.000.000 Beban Penjualan 14.000.000 Pendapatan Kotor 56.000.000 Beban Operasi 15.000.000 Pendapatan Sebelum Pajak 41.000.000 Beban Pajak 4.000.000 Pendapatan Operasional 37.000.000 Kerugian Penjualan Gedung (500.000) Keuntungan Penjualan Kendaraan 200.000
19 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Pendapatan Bersih 36.700.000
PT CIKARANG Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi 1 Pendapatan Bersih 36.700.000 2 Peningkatan Piutang (23.000) 3 Kerugian Penjualan Gedung 500.000 5 Beban Penyusutan Gedung 8.000.000 4 Keuntungan Penjualan Kendaraan (200.000) 6 Beban Penyusutan Kendaraan 5.000.000
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 49.977.000 Aktivitas Investasi 3 Penjualan Gedung 500.000 4 Penjualan Kendaraan 200.000
Kas Diterima Dari Aktivitas Investasi 700.000 Aktivitas Pendanaan 1 Pembayaran Dividen (38.677.000) 7 Penerbitan Obligasi 700.000 8 Penerbitan Saham Biasa -‐
Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (37.977.000) Kas (1 Januari 2013) 4.700.000 Kas Diterima 12.700.000 Kas (31 December 2013) 17.400.000
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 9 Pengguna Jasa (Customer) 69.977.000 Pembayaran Kas Ke 10 Vendor (6.000.000) 11 Operasi (10.000.000) 12 Pajak (4.000.000)
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 49.977.000
20 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Informasi Tambahan
A. Selama 2013, Perusahaan melakukan ekspansi usaha besar-‐besaran dengan menukar Saham Biasa untuk ditukar dengan Peralatan, Paten, Kendaraan, Gedung dan Tanah.
B. Gedung dengan nilai buku Rp3.000.000 dan sudah didepresiasi 2/3 nya dijual. C. Kendaraan dengan nilai buku Rp1.000.000 dan sudah didepresiasi seluruhnya dijual. D. Depresiasi Gedung terkandung dalam Beban Penjualan, Sementara Depresiasi Kendaraan
terkandung dalam Beban Operasi.
1 Perhitungan Net Income dan Dividen 2 Peningkatan Piutang Laba Ditahan Awal 9.296.000 Piutang Usaha Awal 100.000 +Pendapatan Bersih 36.700.000 -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) -‐Laba Ditahan Akhir (7.313.000) Cash Keluar (23.000) -‐Utang Dividen Akhir (10.000) +Utang Dividen Awal 4.000 Pembayaran Dividen 38.677.000 3 Penjualan Gedung 4 Penjualan Kendaraan Cost 3.000.000 Cost 1.000.000 -‐Akum Peny Gedung (2.000.000) -‐Akum Pen Kendaraan (1.000.000) Book Value 1.000.000 Book Value -‐ -‐Kerugian Penj Gedung (500.000) +Keuntungan Penj Kend 200.000 Kas Diterima 500.000 Kas Diterima 200.000 5 Beban Peny Gedung 8 Penukaran Saham Biasa (Non Cash
Transaction) Akum Peny Gedung Awal (2.000.000) +Saham Biasa Akhir 78.200.000 -‐Akum Pen Gedung SOLD 2.000.000 -‐Saham Biasa Awal (200.000) -‐Akum Peny Gedung
Akhir 8.000.000 +Peralatan Awal 50.000
Beban Peny Gedung 8.000.000 -‐Peralatan Akhir (200.000) +Paten Awal 150.000 6 Beban Peny Kendaraan -‐Paten Akhir (950.000) Akum Peny Kend Awal (1.000.000) +Kendaraan Awal 2.000.000 -‐Akum Peny Kend SOLD 1.000.000 -‐Kendaraan been SOLD (1.000.000) -‐Akum Peny Kendaraan
Akhir 5.000.000 -‐Kendaraan Akhir (20.000.000)
Beban Peny Kendaraan 5.000.000 +Gedung Awal 4.000.000 -‐Gedung been SOLD (3.000.000) 7 Penerbitan Obligasi -‐Gedung Akhir (40.000.000) +Utang Obligasi Akhir 700.000 +Tanah Awal 1.500.000 -‐Utang Obligasi Awal -‐ -‐Tanah Akhir (20.550.000) Kas Diterima 700.000 Kas Diterima -‐
21 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
9 Kas Diterima Dari Customer 10 Kas Dibayar ke Vendor Penjualan 70.000.000 Beban Penjualan 14.000.000 +Piutang Usaha Awal 100.000 -‐Beban Peny Gedung (8.000.000) -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) Kas Keluar 6.000.000 Kas Diterima 69.977.000 11 Kas Dibayar untuk Operasi Perusahaan 12 Kas Dibayar ke Pajak Beban Operasi 15.000.000 Beban Pajak 4.000.000 -‐Beban Penyusutan
Kendaraan (5.000.000) Kas Keluar 4.000.000
Kas Keluar 10.000.000
Prepared By AA, Copyright by Nyontoh, 2013 November
22 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
SOAL 5
PT CIKAPUNDUNG Neraca Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ASET Kas 17.400.000 4.700.000 Piutang Usaha 123.000 100.000 Peralatan 200.000 50.000 Paten 950.000 150.000 Kendaraan 20.000.000 2.000.000 Akum Peny Kendaran (5.000.000) (1.000.000) Gedung 40.000.000 4.000.000 Akum Peny Gedung (8.000.000) (2.000.000) Tanah 20.550.000 1.500.000 TOTAL ASET 86.223.000 9.500.000 KEWAJIBAN Utang Dividen 10.000 4.000 Utang Obligasi 700.000 TOTAL KEWAJIBAN 710.000 4.000 EKUITAS Saham Biasa 78.200.000 200.000 Laba Ditahan 7.313.000 9.296.000 TOTAL EKUITAS 85.513.000 9.496.000
PT CIKAPUNDUNG Laba Rugi Per December 31, 2013 Penjualan 70.000.000 Beban Penjualan 14.000.000 Pendapatan Kotor 56.000.000 Beban Operasi 15.000.000 Pendapatan Sebelum Pajak 41.000.000 Beban Pajak 4.000.000 Pendapatan Operasional 37.000.000 Kerugian Penjualan Gedung (500.000) Keuntungan Penjualan Kendaraan 200.000
23 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Pendapatan Bersih 36.700.000 PT CIKAPUNDUNG Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk periode yang berakhir, December 31, 2013 Aktivitas Operasi
1 Pendapatan Bersih 36.700.000 2 Peningkatan Piutang (23.000) 3 Kerugian Penjualan Gedung 500.000
13.2 Peningkatan Peralatan (150.000) 5 Beban Penyusutan Gedung 8.000.000 4 Keuntungan Penjualan Kendaraan (200.000) 6 Beban Penyusutan Kendaraan 5.000.000
Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 49.827.000 Aktivitas Investasi
3 Penjualan Gedung 500.000 4 Penjualan Kendaraan 200.000
13.3 Peningkatan Paten (800.000) 13.4 Peningkatan Tanah (19.050.000) 13.5 Peningkatan Kendaraan (19.000.000) 13.6 Peningkatan Gedung (39.000.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Investasi (77.150.000) Aktivitas Pendanaan
1 Pembayaran Dividen (38.677.000) 7 Penerbitan Obligasi 700.000
13.1 Penerbitan Saham Biasa 78.000.000 Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 40.023.000 Kas (1 Januari 2013) 4.700.000 Kas Diterima 12.700.000 Kas (31 December 2013) 17.400.000
Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas Dari 9 Pengguna Jasa (Customer) 69.977.000
Pembayaran Kas Ke 10 Vendor (6.000.000) 11 Operasi (10.000.000) 12 Pajak (4.000.000) 13.2 Vendor Peralatan (150.000) Kas Diterima Dari Aktivitas Operasi 49.827.000
24 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
Informasi Tambahan
A. Selama 2013, Perusahaan melakukan ekspansi usaha besar-‐besaran dengan menerbitkan Saham Biasa untuk ditukar dengan Peralatan, Paten, Kendaraan, Gedung dan Tanah.
B. Gedung dengan nilai buku Rp3.000.000 dan sudah didepresiasi 2/3 nya dijual. C. Kendaraan dengan nilai buku Rp1.000.000 dan sudah didepresiasi seluruhnya dijual. D. Depresiasi Gedung terkandung dalam Beban Penjualan, Sementara Depresiasi Kendaraan
terkandung dalam Beban Operasi.
1 Perhitungan Net Income dan Dividen 2 Peningkatan Piutang Laba Ditahan Awal 9.296.000 Piutang Usaha Awal 100.000 +Pendapatan Bersih 36.700.000 -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) -‐Laba Ditahan Akhir (7.313.000) Cash Keluar (23.000) -‐Utang Dividen Akhir (10.000) +Utang Dividen Awal 4.000 Pembayaran Dividen 38.677.000 3 Penjualan Gedung 4 Penjualan Kendaraan Cost 3.000.000 Cost 1.000.000 -‐Akum Peny Gedung (2.000.000) -‐Akum Pen Kendaraan (1.000.000) Book Value 1.000.000 Book Value -‐ -‐Kerugian Penj Gedung (500.000) +Keuntungan Penj Kend 200.000 Kas Diterima 500.000 Kas Diterima 200.000 5 Beban Peny Gedung 8 Penukaran Saham
Biasa
Akum Peny Gedung Awal
(2.000.000) +Saham Biasa Akhir 78.200.000
-‐Akum Pen Gedung SOLD
2.000.000 -‐Saham Biasa Awal (200.000)
-‐Akum Peny Gedung Akhir
8.000.000 +Peralatan Awal 50.000
Beban Peny Gedung 8.000.000 -‐Peralatan Akhir (200.000) +Paten Awal 150.000 6 Beban Peny Kendaraan -‐Paten Akhir (950.000) Akum Peny Kend Awal (1.000.000) +Kendaraan Awal 2.000.000 -‐Akum Peny Kend SOLD 1.000.000 -‐Kendaraan been SOLD (1.000.000) -‐Akum Peny Kendaraan
Akhir 5.000.000 -‐Kendaraan Akhir (20.000.000)
Beban Peny Kendaraan 5.000.000 +Gedung Awal 4.000.000 -‐Gedung been SOLD (3.000.000) 7 Penerbitan Obligasi -‐Gedung Akhir (40.000.000) +Utang Obligasi Akhir 700.000 +Tanah Awal 1.500.000 -‐Utang Obligasi Awal -‐ -‐Tanah Akhir (20.550.000) Kas Diterima 700.000 Kas Diterima -‐ 9 Kas Diterima Dari Customer 10 Kas Dibayar ke Vendor Penjualan 70.000.000 Beban Penjualan 14.000.000
25 Logika Pengerjaan Laporan Arus Kas
+Piutang Usaha Awal 100.000 -‐Beban Peny Gedung (8.000.000) -‐Piutang Usaha Akhir (123.000) Kas Keluar 6.000.000 Kas Diterima 69.977.000 11 Kas Dibayar untuk Operasi Perusahaan 12 Kas Dibayar ke Pajak Beban Operasi 15.000.000 Beban Pajak 4.000.000 -‐Beban Penyusutan
Kendaraan (5.000.000) Kas Keluar 4.000.000
Kas Keluar 10.000.000
13.1 Penerbitan Saham 13.2 Peningkatan Peralatan Saham Biasa Akhir 78.200.000 Peralatan Awal 50.000 -‐Saham Biasa Awal (200.000) -‐Peralatan Akhir (200.000) Kas Masuk 78.000.000 Kas Keluar (150.000)
13.3 Peningkatan Paten 13.4 Peningkatan Tanah Paten Awal 150.000 Tanah Awal 1.500.000 -‐Paten Akhir (950.000) -‐Tanah Akhir (20.550.000) Kas Keluar (800.000) Kas Keluar (19.050.000)
13.5 Peningkatan Kendaraan 13.6 Peningkatan Gedung Kendaraan Awal 2.000.000 Gedung Awal 4.000.000 -‐Kendaraan Been SOLD (1.000.000) -‐Gedung Been SOLD (3.000.000) -‐Kendaraan Akhir (20.000.000) -‐Gedung Akhir (40.000.000) Kas Keluar (19.000.000) Gedung Keluar (39.000.000)
Prepared By AA, Copyright by Nyontoh, 2013 November
4. Batasan
Tulisan ini belum mempertimbangkan perkembangan Standar Akuntansi yang berlaku di suatu Negara. Standar Akuntansi yang berlaku disuatu negara mungkin saja berbeda dengan standar yang berlaku di negara lain. Esensi dari tulisan ini adalah untuk memberikan suatu Logika pengerjaan laporan arus kas. Sehingga walaupun peraturan tidak sama namun Logika pengerjaan laporan arus kas dapat dipahami dan dapat menjawab setiap perbedaan yang ada.
Karena keterbatasan waktu yang penulis miliki, tulisan ini mungkin masih jauh dari harapan kesempurnaan, apabila berkenan untuk memberi kritik dan saran agar dapat ditujukan ke [email protected]
Prepared byAdiwoso, Aryo
nyontoh 2013