View
98
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Manajemen Pendapatan dan Penanggulangan Kemiskinan
di Daerah Kaya Industri Ekstraktif
Disampaikan dalam Konferensi Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif, “Extracting the Future: Menata Sumberdaya Ekstraktif untuk
Pembangunan Berkelanjutan.” Jakarta, 17 November 2015
Maryati Abdullah
DBH SDA VS Angka Kemiskinan
[Minimnya alokasi belanja sosial]
Kabupaten
AlokasiBelanjamenurutFungsi
BelanjauntukModalManusia(%)
BelanjaFisik(%)
Belanjauntuk
PerlindunganSosial(%)
AcehUtara 47.19 23.75 0.97
IndragiriHulu 36.40 34.65 1.41
Bojonegoro 49.94 24.83 1.26
SumbawaBarat 29.59 50.28 0.79
KutaiKartanegara 26.29 43.16 2.29
Temuan KABUPATEN MASALAHUTAMAKEMISKINANDIDAERAH
Pendidikanyang
Rendah
Kesehatanyang
Rendah
InfrastrukturyangBuruk
TopografiDaerahyangSulit
KekuranganModalUsaha
Disabilitas FaktorBudaya
Masyarakat
PengaruhPerubahanEkonomiMakro
PerubahanStruktur
PerekonomianDaerah
KutaiKartanegara
V V V V V V
IndragiriHulu
V V V V V
SumbawaBarat
V V V V V
AcehUtara
V V V V V
Bojonegoro
V V V V
Analisis
• Asumsi : DBH SDA Tinggi >> Kapasitas fiskal tingggi >> kemampuan untuk belanja penanggulangan kemiskinan tinggi
• DBH SDA yang tinggi belum tentu berkontribusi positip terhadap penurunan angka kemiskinan >> faktor politik anggaran yang berpihak pada masy.miskin (alokasi belanja sosial, pelayanan dasar, energi, dsb)
• Efektifitas program penanggulangan kemiskinan menjadi faktor penting (tidak overlapping, ketepatan sasaran, penentuan prioritas dan pemilihan program yang sesuai)
• Data dan Koordinasi antar-instansi menjadi salah satu faktor penting dalam efektifitas pencapaian sasaran penanggulangan kemiskinan
Daerah Kaya Mineral & Batubara
Miskin Listrik
0
20
40
60
80
100
120
ELEKTRIFIKASI 12 WILAYAH MINERAL DAN BATUBARA 2014
2012
2013
Series4
Linear (Rata-Rata
Elektrifikasi nasional
2014)
Daerah Kaya Migas
Miskin Listrik
0
20
40
60
80
100
120
ELEKTRIFIKASI 18 WILAYAH MINYAK DAN GAS 2011
2012
2013
2014
Linear
(Rata-Rata
Elektrifikasi
nasional
2014)