43
Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya 2013 KAJIAN EKONOMI KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya 2013

KAJIAN EKONOMI KOTA PALANGKA RAYA

TAHUN 2013

Page 2: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya 2013

KAJIAN EKONOMI KOTA PALANGKA RAYA

2013

Page 3: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 i

KATA PENGANTAR

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 merupakan lanjutan kajian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan hasil penghitungan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya.

Pada penerbitan publikasi tahun 2014 ini telah dilakukan beberapa perbaikan

data dari masing-masing sektor ekonomi per lapangan usaha pada tahun-tahun

sebelumnya baik itu yang bersifat revisi ataupun melengkapi (updating) dari data

yang digunakan sebagai sumber untuk penghitungan PDRB Kota Palangka Raya.

Walaupun telah dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan namun disadari

tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan dalam penerbitan publikasi

ini.

Dengan demikian kami mengharapkan adanya saran atau masukan yang

berguna dari para konsumen data untuk perbaikan pada masa mendatang.

Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terbitnya buku ini, diucapkan

terima kasih.

Kepala Bappeda

Kota Palangka Raya,

H. Rahmadi HN

Nip. 19590518 198603 1 013

Palangka Raya, Oktober 2014

Kepala Badan Pusat Statistik

Kota Palangka Raya,

Sindai M. O. Sea, SE.

Nip. 19580910 197803 2 001

Page 4: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii

Ringkasan Ekonomi Kota Palangka Raya .................................................................... 1

Kajian Ekonomi .......................................................................................................... 12

Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................................. 13

Strujtur Ekonomi ....................................................................................................... 17

PDRB Menurut Penggunaan ...................................................................................... 19

Perkembangan Sektor-sektor Ekonomi ..................................................................... 20

Lampiran ................................................................................................................... 28

Page 5: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................... 5

Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................... 6

Tabel 3 Distribusi Persentase PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................... 7

Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................................... 8

Tabel 5 Sumber Pertumbuhan PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................... 9

Tabel 6 Laju Implisit/Inflasi PDRB Bruto Palangka Raya Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah) ............................................................................................... 10

Tabel 7 Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Menurut Penggunaan 2009 - 2013 (Juta Rupiah) ................................................................................................. 11

Tabel 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan Kota Palangka Raya Menurut Sektor (persen).... 14

Tabel 2 Peranan Komponen Penggunaan Terhadap PDRB Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku (persen) .......................................................................................... 19

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Pertanian (Juta Rupiah) .................................... 22

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian (persen) ........................ 22

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Penggalian, Industri, Listrik, dan Air Bersih (Juta Rupiah) .......................................................................................................... 23

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Penggalian, Industri, Listrik, dan Air Bersih (persen) ................................................................................................. 23

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Konstruksi & Perdagangan (Juta Rupiah) ......... 24

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi & Perdagangan (persen) .................................................................................................................. 24

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Pengangkutan & Komunikasi (Juta Rupiah) ..... 25

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi (persen) .................................................................................................................. 25

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Keuangan (Juta Rupiah) .................................... 26

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan (persen) ........................ 26

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Sektor Jasa-jasa (Juta Rupiah) ...................................... 27

Tabel 2 Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa (persen) .......................... 27

Page 6: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 1

RINGKASAN EKONOMI PALANGKA RAYA

Page 7: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 2

PENDAHULUAN

Perencanaan pembangunan ekonomi memerlukan data statistik sebagai

kompas dan pelita dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran

pembangunan dapat tepat sasaran (BPS Kalimantan Tengah).

Data Statistik Penentu Arah Ekonomi Masa Depan

Kondisi dan arah ekonomi Palangka Raya adalah salah satu motivasi yang

menggerakkan pelaku ekonomi dan stakeholders di Palangka Raya. Meskipun

tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi masa depan, stakeholders, dalam hal

ini pemerintah, dan pelaku ekomoni selalu mencari tanda-tanda perubahan yang

mungkin mempengaruhi perekonomian di masa depan melalui indikator-indikator

ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ketika indikator-indikator

ekonomi yang rilis melebihi atau gagal dari ekspektasi, mereka bereaksi

berdasarkan indikator–indikator ekonomi yang dirilis tersebut.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nenek moyang indikator

ekonomi. Sebagai pengukuran agregat dari total produksi ekonomi untuk suatu

daerah atau regional, PDRB mencerminkan nilai pasar dari semua barang dan

layanan yang dihasilkan oleh seluruh pelaku ekonomi selama periode tertentu.

PDRB juga dapat diukur melalui agregat konsumsi rumahtangga, belanja

pemerintah, inventori, pembentukan modal tetap bruto dan keseimbangan

perdagangan (ekspor ditambahkan, impor dikurangi). PDRB menyajikan banyak

indikator dengan sangat komprehensif dan rinci yang yang ditunggu-tunggu oleh

para pelaku ekonomi dan pemerintah.

Laju pertumbuhan PRDB atau disebut juga pertumbuhan ekonomi adalah salah

satu indikator yang mengatakan tentang kesehatan perekonomian sebelum dirilis

dan hampir selalu akan menggerakkan para pelaku ekonomi. Indikator ini banyak

didiskusikan oleh para ekonom, analis, investor dan para pembuat kebijakan.

Konsensus umum menyatakan bahwa 2,5-3,5 persen per tahun pertumbuhan

ekonomi cukup untuk memberikan pekerjaan dan pertumbuhan keuntungan

perusahaan namun belum cukup untuk tidak menghapus kekhawatiran inflasi yang

tidak semestinya. Jika perekonomian baru keluar dari resesi (definisi umum resesi

ekonomi adalah dua tahun berturut-turut pertumbuhan PDRB negatif), adalah baik

jika angka pertumbuhan ekonomi melompat ke dalam kisaran 6-8 persen.

Pertumbuhan di kisaran tersebut menunjukkan bahwa perekonomian sedang

Page 8: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 3

tumbuh, namun belum tentu dapat bertahan lama. Sehingga investor akan mencari

tingkat jangka panjang untuk menanamkan modalnya.

Sedangkan bagi pemerintah, PDRB diperlukan sebagai evaluasi hasil-hasil

kebijakan di masa lalu dan monitoring sasaran-sasaran yang akan dicapai di

masa kini dan yang akan datang. Secara umum tujuan pembangunan ekonomi

adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, pendistribusian pendapatan

yang adil dan merata, menjaga kestabilan harga, mengatasi masalah

pengangguran, dan meningkatkan hubungan ekonomi regional. Dengan perkataan

lain arah pembangunan adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik

disertai tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Karena PDRB diperlukan oleh

pemerintah, karena dapat menyajikan gambaran pendapatan masyarakat secara

makro dan bersifat kuantitatif. Maka data ini perlu disajikan secara berkala untuk

memberikan gambaran tentang pendapatan masyarakat tersebut.

Oleh karena itu, Bappeda Kota Palangka Raya bersama BPS melakukan

analisis PDRB agar Pemerintah Kota Palangka Raya mampu menentukan sasaran

yang tepat untuk pembangunan ekonomi ke depannya. Analisis data tahunan ini

disajikan untuk setiap sektor ekonomi yang mungkin berguna bagi para investor

yang tertarik khususnya industri yang terkait dengan kepemilikan mereka. Namun,

kelemahan terbesar dari indikator ini adalah kurangnya ketepatan waktu. Investor

dan pemerintah daerah hanya mendapatkan satu update setelah satu tahun

berjalan.

Page 9: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 4

Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil, ekonomi Palangka Raya

tumbuh pada tingkat tertinggi di tahun 2013 sebesar 7,72 persen yang

disumbang oleh sektor-sektor berikut:

Sektor Jasa-jasa sebesar 2,84 persen, yang tumbuh sebesar 8,30 persen

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 1,43 persen, yang

tumbuh sebesar 7,27 persen

Sektor Keuangan sebesar 1,27 persen, yang tumbuh sebesar 15,59 persen

PDRB Palangka Raya atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 5.475,73 miliar

pada tahun 2013. Kontributor-kontributor terbesar terhadap PDRB pada tahun

2013 adalah sebagai berikut:

Sektor Jasa-jasa sebesar 35,50 persen

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 17,60 persen

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 16,66 persen

PDRB dari sisi penggunaan, peranan komponen penggunaan terhadap PDRB

pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Konsumsi Rumah Tangga sebesar 59,92 persen, yang tumbuh sebesar 6,63

persen

Konsumsi LNPRT sebesar 3,15 persen, yang tumbuh sebesar 7,36 persen

Konsumsi Pemerintah sebesar 41,81 persen, yang tumbuh sebesar 12,19

persen

Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 44,62 persen, yang tumbuh

sebesar 11,58 persen

Perubahan Stock sebesar 2,61 persen, yang tumbuh sebesar 5,76 persen

Ekspor Sebesar 5,39 persen, yang tumbuh sebesar 6,19 persen

Dikurangi Impor sebesar 57,50 persen, yang tumbuh sebesar 11,45 persen

PDRB Palangka Raya mempunyai peranan 9,56 persen terhadap PDRB

Kalimantan Tengah. Besaran ini merupakan yang terbesar keempat se-

Kalimantan Tengah setelah Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Kapuas.

Inflasi PDRB (laju implisit) atau tingkat perubahan harga di tingkat produsen

sebesar 7,34 persen.

RINGKASAN EKONOMI PALANGKA RAYA

Page 10: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 5

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 212.494,44 222.976,89 237.140,69 258.718,53 289.746,42

a. Tabama 12.365,68 13.058,66 13.427,29 14.732,31 15.104,40

b. Perkebunan 2.415,16 2.667,85 2.874,01 3.173,45 3.329,61

c. Peternakan 129.196,85 137.952,19 147.782,07 161.910,57 182.120,28

d. Kehutanan 1.625,76 1.700,14 1.799,71 1.857,02 1.888,00

e. Perikanan 66.891,00 67.598,05 71.257,61 77.045,17 87.304,13

2. Pertambangan & Penggalian 53.613,53 58.455,34 61.794,34 66.093,39 76.923,81

a. Pertamb. Non Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Penggalian 53.613,53 58.455,34 61.794,34 66.093,39 76.923,81

3. Industri Pengolahan 166.354,20 177.961,26 187.319,08 202.560,05 227.163,49

a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Industri Bukan Migas 166.354,20 177.961,26 187.319,08 202.560,05 227.163,49

4. Listrik dan Air Bersih 87.243,92 96.210,68 108.559,11 125.186,88 138.028,47

a. Listrik 61.600,27 68.729,97 76.641,76 88.949,52 99.511,97

b. Air Bersih 25.643,65 27.480,71 31.917,35 36.237,37 38.516,50

5. Konstruksi 222.500,38 239.403,02 267.219,29 309.109,30 361.565,72

6. Perdagangan, Hotel, Resto 505.447,72 572.470,91 672.122,11 790.676,43 912.206,22

a. Perdag Besar&Eceran 392.822,93 448.152,83 527.099,33 619.152,67 712.924,78

b. Hotel 27.338,46 29.881,27 35.026,43 43.174,37 49.932,05

c. Restoran 85.286,33 94.436,80 109.996,35 128.349,39 149.349,39

7. Angkutan & Komunikasi 623.164,48 681.309,67 750.034,44 837.850,58 963.710,53

a. Pengangkutan 585.418,68 639.966,67 705.513,38 787.731,41 906.858,71

1. Angkutan Jalan Raya 299.503,05 343.129,17 407.853,82 469.387,94 554.121,83

2. Angkutan Sungai 180.361,58 175.382,03 156.985,57 155.712,10 163.676,25

3. Angkutan Udara 98.834,97 114.585,28 133.006,29 154.591,56 179.835,37

4. Jasa Penunjang Ang 6.719,08 6.870,19 7.667,70 8.039,81 9.225,26

b. Komunikasi 37.745,80 41.342,99 44.521,07 50.119,16 56.851,81

8. Keuangan 203.541,40 309.924,69 391.246,13 467.841,28 562.378,97

a. Bank 106.299,72 202.309,30 276.277,78 342.322,47 421.753,61

b. LKBB 5.846,67 6.694,58 7.076,74 8.286,08 9.082,08

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 0,00 190,78 225,02 253,02

d. Real Estate 65.169,80 71.639,40 75.370,07 82.489,38 93.470,19

e. Jasa Perusahaan 26.225,21 29.281,41 32.330,76 34.518,32 37.820,06

9. Jasa-Jasa 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40

a. Pemerintahan Umum 912.307,96 1.122.616,28 1.324.504,71 1.512.023,90 1.759.576,15

b. Swasta 121.193,44 132.826,28 148.047,24 165.620,47 184.430,80

1. Sos Kemasyarakatan 70.017,00 75.185,86 83.191,86 92.250,08 99.129,98

2. Hiburan Rekereasi 4.234,47 4.714,48 5.322,04 6.013,16 6.748,64

3. Perorangan & Rumta 46.941,97 52.925,94 59.533,34 67.357,23 78.552,18

PDRB 3.107.861,47 3.614.155,01 4.147.987,15 4.735.680,80 5.475.730,58

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 11: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 6

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar

Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 92.519,28 90.546,88 90.818,50 93.075,33 96.594,32

a. Tabama 6.121,99 5.926,71 5.801,07 6.042,43 5.693,63

b. Perkebunan 1.370,07 1.406,42 1.415,56 1.477,97 1.494,35

c. Peternakan 53.780,80 52.439,73 52.659,98 53.970,88 56.322,63

d. Kehutanan 748,56 731,68 745,06 732,12 722,00

e. Perikanan 30.497,86 30.042,35 30.196,83 30.851,91 32.361,72

2. Pertambangan & Penggalian 24.141,52 25.618,98 25.951,37 26.819,56 29.649,98

a. Pertamb. Non Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Penggalian 24.141,52 25.618,98 25.951,37 26.819,56 29.649,98

3. Industri Pengolahan 82.115,69 84.227,50 85.928,90 87.688,77 92.231,36

a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Industri Bukan Migas 82.115,69 84.227,50 85.928,90 87.688,77 92.231,36

4. Listrik dan Air Bersih 23.329,18 24.321,44 25.335,84 27.118,90 28.633,00

a. Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Air Bersih 7.174,18 7.562,31 8.062,20 8.622,28 8.807,22

5. Konstruksi 117.235,17 125.377,01 136.518,39 147.917,68 159.848,77

6. Perdagangan, Hotel, Resto 269.919,90 291.255,14 320.735,12 354.673,64 380.458,17

a. Perdag Besar&Eceran 210.910,09 229.254,65 252.386,45 278.869,83 297.694,94

b. Hotel 13.968,09 15.152,59 17.134,55 19.654,00 21.613,42

c. Restoran 45.041,72 46.847,90 51.214,12 56.149,81 61.149,81

7. Angkutan & Komunikasi 260.176,73 273.394,75 288.867,64 301.076,31 315.990,40

a. Pengangkutan 242.185,54 254.034,86 268.051,88 277.488,53 289.537,86

1. Angkutan Jalan Raya 124.476,96 135.132,37 149.402,35 158.710,11 168.975,01

2. Angkutan Sungai 68.435,71 64.285,99 58.939,04 55.417,76 53.769,00

3. Angkutan Udara 46.758,13 51.990,37 56.997,04 60.523,88 63.822,89

4. Jasa Penunjang Ang 2.514,74 2.626,14 2.713,46 2.836,78 2.970,97

b. Komunikasi 17.991,19 19.359,89 20.815,76 23.587,78 26.452,54

8. Keuangan 94.341,58 115.531,92 127.959,05 146.868,22 169.760,67

a. Bank 53.885,39 72.685,91 83.254,04 99.386,89 119.489,53

b. LKBB 2.677,89 2.911,26 2.969,93 3.265,14 3.365,14

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 80,76 82,38 90,57 99,16

d. Real Estate 26.869,98 28.535,52 29.976,56 31.957,91 34.139,14

e. Jasa Perusahaan 10.908,32 11.318,47 11.676,13 12.167,70 12.667,70

9. Jasa-Jasa 499.006,86 534.233,56 571.784,24 615.168,28 666.211,83

a. Pemerintahan Umum 446.309,69 478.749,87 513.124,11 552.942,54 600.440,34

b. Swasta 52.697,17 55.483,70 58.660,13 62.225,74 65.771,48

1. Sos Kemasyarakatan 28.411,51 29.986,81 31.642,08 33.498,31 34.630,44

2. Hiburan Rekereasi 2.038,28 2.186,85 2.351,52 2.578,44 2.838,44

3. Perorangan & Rumta 22.247,38 23.310,04 24.666,53 26.148,99 28.302,60

PDRB 1.462.785,90 1.564.507,20 1.673.899,06 1.800.406,68 1.939.378,50

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 12: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 7

Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 6,84 6,17 5,72 5,46 5,29

a. Tabama 0,40 0,36 0,32 0,31 0,28

b. Perkebunan 0,08 0,07 0,07 0,07 0,06

c. Peternakan 4,16 3,82 3,56 3,42 3,33

d. Kehutanan 0,05 0,05 0,04 0,04 0,03

e. Perikanan 2,15 1,87 1,72 1,63 1,59

2. Pertambangan & Penggalian 1,73 1,62 1,49 1,40 1,40

a. Pertamb. Non Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Penggalian 1,73 1,62 1,49 1,40 1,40

3. Industri Pengolahan 5,35 4,92 4,52 4,28 4,15

a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Industri Bukan Migas 5,35 4,92 4,52 4,28 4,15

4. Listrik dan Air Bersih 2,81 2,66 2,62 2,64 2,52

a. Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Air Bersih 0,83 0,76 0,77 0,77 0,70

5. Konstruksi 7,16 6,62 6,44 6,53 6,60

6. Perdagangan, Hotel, Resto 16,26 15,84 16,20 16,70 16,66

a. Perdag Besar&Eceran 12,64 12,40 12,71 13,07 13,02

b. Hotel 0,88 0,83 0,84 0,91 0,91

c. Restoran 2,74 2,61 2,65 2,71 2,73

7. Angkutan & Komunikasi 20,05 18,85 18,08 17,69 17,60

a. Pengangkutan 18,84 17,71 17,01 16,63 16,56

1. Angkutan Jalan Raya 9,64 9,49 9,83 9,91 10,12

2. Angkutan Sungai 5,80 4,85 3,78 3,29 2,99

3. Angkutan Udara 3,18 3,17 3,21 3,26 3,28

4. Jasa Penunjang Ang 0,22 0,19 0,18 0,17 0,17

b. Komunikasi 1,21 1,14 1,07 1,06 1,04

8. Keuangan 6,55 8,58 9,43 9,88 10,27

a. Bank 3,42 5,60 6,66 7,23 7,70

b. LKBB 0,19 0,19 0,17 0,17 0,17

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

d. Real Estate 2,10 1,98 1,82 1,74 1,71

e. Jasa Perusahaan 0,84 0,81 0,78 0,73 0,69

9. Jasa-Jasa 33,25 34,74 35,50 35,43 35,50

a. Pemerintahan Umum 29,35 31,06 31,93 31,93 32,13

b. Swasta 3,90 3,68 3,57 3,50 3,37

1. Sos Kemasyarakatan 2,25 2,08 2,01 1,95 1,81

2. Hiburan Rekereasi 0,14 0,13 0,13 0,13 0,12

3. Perorangan & Rumta 1,51 1,46 1,44 1,42 1,43

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 13: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 8

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar

Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 2,45 -2,13 0,30 2,48 3,78

a. Tabama -6,48 -3,19 -2,12 4,16 -5,77

b. Perkebunan 2,14 2,65 0,65 4,41 1,11

c. Peternakan 3,68 -2,49 0,42 2,49 4,36

d. Kehutanan -9,61 -2,26 1,83 -1,74 -1,38

e. Perikanan 2,62 -1,49 0,51 2,17 4,89

2. Pertambangan & Penggalian 9,48 6,12 1,30 3,35 10,55

a. Pertamb. Non Migas - - - - -

b. Penggalian 9,48 6,12 1,30 3,35 10,55

3. Industri Pengolahan 3,85 2,57 2,02 2,05 5,18

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Bukan Migas 3,85 2,57 2,02 2,05 5,18

4. Listrik dan Air Bersih 3,13 4,25 4,17 7,04 5,58

a. Listrik 2,64 3,74 3,07 7,08 7,19

b. Air Bersih 4,26 5,41 6,61 6,95 2,14

5. Konstruksi 9,13 6,94 8,89 8,35 8,07

6. Perdagangan, Hotel, Resto 8,51 7,90 10,12 10,58 7,27

a. Perdag Besar&Eceran 9,68 8,70 10,09 10,49 6,75

b. Hotel 8,65 8,48 13,08 14,70 9,97

c. Restoran 3,31 4,01 9,32 9,64 8,90

7. Angkutan & Komunikasi 3,06 5,08 5,66 4,23 4,95

a. Pengangkutan 2,51 4,89 5,52 3,52 4,34

1. Angkutan Jalan Raya 9,96 8,56 10,56 6,23 6,47

2. Angkutan Sungai -12,58 -6,06 -8,32 -5,97 -2,98

3. Angkutan Udara 10,38 11,19 9,63 6,19 5,45

4. Jasa Penunjang Ang 4,21 4,43 3,33 4,54 4,73

b. Komunikasi 11,14 7,61 7,52 13,32 12,15

8. Keuangan 12,51 22,46 10,76 14,78 15,59

a. Bank 18,39 34,89 14,54 19,38 20,23

b. LKBB 4,87 8,71 2,02 9,94 3,06

c. Jasa Penunjang Keu. - - 2,02 9,94 9,49

d. Real Estate 6,40 6,20 5,05 6,61 6,83

e. Jasa Perusahaan 3,62 3,76 3,16 4,21 4,11

9. Jasa-Jasa 4,09 7,06 7,03 7,59 8,30

a. Pemerintahan Umum 4,02 7,27 7,18 7,76 8,59

b. Swasta 4,73 5,29 5,72 6,08 5,70

1. Sos Kemasyarakatan 5,03 5,54 5,52 5,87 3,38

2. Hiburan Rekereasi 6,45 7,29 7,53 9,65 10,08

3. Perorangan & Rumta 4,19 4,78 5,82 6,01 8,24

PDRB 5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 14: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 9

Tabel 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Dasar

Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 0,16 -0,13 0,02 0,13 0,20

a. Tabama -0,03 -0,01 -0,01 0,01 -0,02

b. Perkebunan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

c. Peternakan 0,14 -0,09 0,01 0,08 0,13

d. Kehutanan -0,01 0,00 0,00 0,00 0,00

e. Perikanan 0,06 -0,03 0,01 0,04 0,08

2. Pertambangan & Penggalian 0,15 0,10 0,02 0,05 0,16

a. Pertamb. Non Migas - - - - -

b. Penggalian 0,15 0,10 0,02 0,05 0,16

3. Industri Pengolahan 0,22 0,14 0,11 0,11 0,25

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Bukan Migas 0,22 0,14 0,11 0,11 0,25

4. Listrik dan Air Bersih 0,05 0,07 0,06 0,11 0,08

a. Listrik 0,03 0,04 0,03 0,07 0,07

b. Air Bersih 0,02 0,03 0,03 0,03 0,01

5. Konstruksi 0,71 0,56 0,71 0,68 0,66

6. Perdagangan, Hotel, Resto 1,53 1,46 1,88 2,03 1,43

a. Perdag Besar&Eceran 1,34 1,25 1,48 1,58 1,05

b. Hotel 0,08 0,08 0,13 0,15 0,11

c. Restoran 0,10 0,12 0,28 0,29 0,28

7. Angkutan & Komunikasi 0,56 0,90 0,99 0,73 0,83

a. Pengangkutan 0,43 0,81 0,90 0,56 0,67

1. Angkutan Jalan Raya 0,81 0,73 0,91 0,56 0,57

2. Angkutan Sungai -0,71 -0,28 -0,34 -0,21 -0,09

3. Angkutan Udara 0,32 0,36 0,32 0,21 0,18

4. Jasa Penunjang Ang 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

b. Komunikasi 0,13 0,09 0,09 0,17 0,16

8. Keuangan 0,76 1,45 0,79 1,13 1,27

a. Bank 0,60 1,29 0,68 0,96 1,12

b. LKBB 0,01 0,02 0,00 0,02 0,01

c. Jasa Penunjang Keu. - - 0,00 0,00 0,00

d. Real Estate 0,12 0,11 0,09 0,12 0,12

e. Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,02 0,03 0,03

9. Jasa-Jasa 1,42 2,41 2,40 2,59 2,84

a. Pemerintahan Umum 1,24 2,22 2,20 2,38 2,64

b. Swasta 0,17 0,19 0,20 0,21 0,20

1. Sos Kemasyarakatan 0,10 0,11 0,11 0,11 0,06

2. Hiburan Rekereasi 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

3. Perorangan & Rumta 0,06 0,07 0,09 0,09 0,12

PDRB 5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 15: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 10

Tabel 6. Laju Implisit/Inflasi PDRB Bruto Palangka Raya Menurut Lapangan Usaha,

2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

1. Pertanian 6,06 7,22 6,03 6,45 7,91

a. Tabama 3,76 9,08 5,05 5,34 8,81

b. Perkebunan 7,87 7,61 7,03 5,76 3,77

c. Peternakan 8,96 9,51 6,68 6,90 7,79

d. Kehutanan 2,71 6,99 3,95 5,01 3,09

e. Perikanan 1,04 2,59 4,87 5,83 8,03

2. Pertambangan & Penggalian 7,08 2,74 4,36 3,49 5,28

a. Pertamb. Non Migas - - - - -

b. Penggalian 7,08 2,74 4,36 3,49 5,28

3. Industri Pengolahan 6,58 4,30 3,17 5,97 6,62

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Bukan Migas 6,58 4,30 3,17 5,97 6,62

4. Listrik dan Air Bersih 3,78 5,78 8,32 7,73 4,43

a. Listrik 3,53 7,55 8,19 8,39 4,37

b. Air Bersih 4,47 1,66 8,94 6,16 4,06

5. Konstruksi 5,42 0,61 2,51 6,76 8,24

6. Perdagangan, Hotel, Resto 6,50 4,96 6,62 6,38 7,55

a. Perdag Besar&Eceran 6,56 4,96 6,84 6,31 7,86

b. Hotel 1,76 0,76 3,66 7,46 5,17

c. Restoran 7,85 6,46 6,55 6,43 6,85

7. Angkutan & Komunikasi 4,76 4,04 4,19 7,18 9,59

a. Pengangkutan 5,15 4,22 4,48 7,86 10,33

1. Angkutan Jalan Raya 3,07 5,53 7,51 8,34 10,88

2. Angkutan Sungai 9,38 3,52 -2,37 5,49 8,34

3. Angkutan Udara 6,32 4,27 5,88 9,46 10,32

4. Jasa Penunjang Ang 7,02 -2,09 8,02 0,29 9,56

b. Komunikasi -0,21 1,79 0,16 -0,66 1,15

8. Keuangan 4,62 24,34 13,98 4,18 4,00

a. Bank 1,30 41,09 19,23 3,79 2,48

b. LKBB 5,30 5,32 3,62 6,50 6,35

c. Jasa Penunjang Keu. - -! - 7,28 2,70

d. Real Estate 9,57 3,51 0,15 2,66 6,07

e. Jasa Perusahaan 9,65 7,61 7,03 2,45 5,24

9. Jasa-Jasa 5,27 13,46 9,59 5,89 7,00

a. Pemerintahan Umum 5,14 14,71 10,08 5,94 7,17

b. Swasta 6,17 4,09 5,42 5,46 5,35

1. Sos Kemasyarakatan 6,48 1,74 4,86 4,74 3,94

2. Hiburan Rekereasi 7,89 3,77 4,98 3,04 1,95

3. Perorangan & Rumta 5,50 7,61 6,30 6,73 7,75

PDRB 5,27 8,73 7,27 6,15 7,34

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 16: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 11

Tabel 7. Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Menurut Penggunaan

2009 - 2013 (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

111. Konsumsi Rumah Tangga 2.141.772,81 2.247.432,81 2.495.817,12 2.873.526,85 3.280.996,38

a. Makanan 1.464.561,12 1.537.611,95 1.663.924,70 1.877.226,48 2.110.115,24

b. Non Makanan 677.211,69 709.820,85 831.892,42 996.300,37 1.170.881,14

2. Konsumsi LNPRT 79.543,60 94.690,86 114.060,17 142.502,72 172.376,04

3. Konsumsi Pemerintah 1.117.627,01 1.340.522,52 1.591.997,44 1.891.528,42 2.289.629,94

4. PMTB 1.075.365,81 1.527.042,98 1.801.313,12 2.119.859,88 2.443.375,75

5. Perubahan Stock 204.530,06 137.578,33 218.843,50 136.053,46 142.985,63

6. Ekspor Barang dan Jasa 171.734,32 209.386,09 236.698,75 259.662,56 295.127,56

7. Dikurangi Impor 1.682.712,14 1.942.498,57 2.310.742,95 2.687.453,08 3.148.760,73

PDRB 3.107.861,47 3.614.155,01 4.147.987,15 4.735.680,80 5.475.730,58

Atas Dasar Harga Berlaku

111. Konsumsi Rumah Tangga 998.321,06 1.053.871,09 1.121.861,13 1.201.750,58 1.281.443,79

a. Makanan 675.751,37 708.660,47 743.325,94 772.197,23 800.178,66

b. Non Makanan 322.569,69 345.210,62 378.535,19 429.553,35 481.265,13

2. Konsumsi LNPRT 42.423,26 44.212,06 46.201,60 48.557,88 52.132,95

3. Konsumsi Pemerintah 555.422,61 613.908,61 692.767,97 776.592,90 871.286,33

4. PMTB 489.823,85 523.486,38 587.601,56 646.458,77 721.337,71

5. Perubahan Stock 105.295,48 130.673,04 137.861,68 148.489,41 157.035,66

6. Ekspor Barang dan Jasa 89.131,93 94.889,85 101.357,26 104.610,83 111.082,01

7. Dikurangi Impor 817.632,30 896.533,82 1.013.752,14 1.126.053,69 1.254.939,94

PDRB 1.462.785,90 1.564.507,20 1.673.899,06 1.800.406,68 1.939.378,50

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 17: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 12

KAJIAN EKONOMI

Page 18: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 13

Perekonomian Palangka Raya telah mencatat pertumbuhan yang kuat

selama beberapa tahun terakhir juga disertai dengan inflasi yang stabil.

2013 menjadi capaian tertinggi Ekonomi Palangka Raya

Gambar 1. Laju Pertumbuhan PDRB dan Tingkat Inflasi PDRB Palangka Raya

(persen)

Sumber: BPS Kota Palangka Raya (diolah)

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil

dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh stake holders,

baik pemerintah, dunia usaha mapun masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu gambaran dari peningkatan

pendapatan yang berakibat pada peningkatan kemakmuran dan taraf hidup.. Untuk

melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke

tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar harga konstan. Sumber

pertumbuhan digunakan untuk mengidentifikasi peranan masing-masing sektor

terhadap perekonomian total (total PDRB). Sumber pertumbuhan menunjukkan

besaran persentase yang disumbangkan oleh masing-masing sektor ekonomi

terhadap pertumbuhan total ekonomi. Besaran angka tiap sektor dapat menambah

pertumbuhan total ataupun mengurangi pertumbuhan total. Pertumbuhan dan

kontribusi masing-masing sektor adalah yang menentukan besaran sumber

pertumbuhannya.

Pertumbuhan ekonomi Palangka Raya terus tumbuh dari tahun ke tahun

dengan rata-rata pertumbuhan 5,67 persen dan telah tumbuh pada tingkat

tertinggi di tahun 2013 sebesar 7,72 persen. Ekonomi Palangka Raya tumbuh di

PERTUMBUHAN EKONOMI

Page 19: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 14

atas 5 persen sejak tahun 2004, dan tumbuh di atas 7 persen sejak tahun 2013.

Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan kedua se-Kalimantan Tengah setelah

Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi jika dilihat dari pelaku di luar sektor

pemerintah tumbuh sebesar 8,59 persen. Pertumbuhan tersebut, yang tumbuh di

atas pertumbuhan PDRB sejak tahun 2010, menunjukkan giatnya pelaku dunia

usaha dari tahun ke tahun turut serta membangun perekonomian Palangka Raya.

Tingkat inflasi PDRB, atau tingkat perkembangan di tingkat produsen masih relatif

stabil, karena masih di bawah 10 persen pada beberapa tahun terakhir. Dan pada

tahun 2014. Tingkat inflasi PDRB sebesar 7,34. Perkembangan harga yang

demikian memberikan iklim ekonomi yang aman bagi semua pelaku ekonomi.

Tabel 1. Laju dan Sumber Pertumbuhan Kota Palangka Raya Menurut Sektor

(persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

LaLaju Pertumbuhan

1. Pertanian 2,45 -2,13 0,30 2,48 3,78

2. Pertambangan & Penggalian 9,48 6,12 1,30 3,35 10,55

3. Industri Pengolahan 3,85 2,57 2,02 2,05 5,18

4. Listrik, Gas & Air Bersih 3,13 4,25 4,17 7,04 5,58

5. Bangunan 9,13 6,94 8,89 8,35 8,07

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 8,51 7,90 10,12 10,58 7,27

7. Pengangkutan & Komunikasi 3,06 5,08 5,66 4,23 4,95

8. Keuangan, Persw, & Jasa Prsh. 12,51 22,46 10,76 14,78 15,59

9. Jasa-jasa 4,09 7,06 7,03 7,59 8,30

PDRB 5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

Sumber Pertumbuhan

1. Pertanian 0,16 -0,13 0,02 0,13 0,20

2. Pertambangan & Penggalian 0,15 0,10 0,02 0,05 0,16

3. Industri Pengolahan 0,22 0,14 0,11 0,11 0,25

4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,05 0,07 0,06 0,11 0,08

5. Bangunan 0,71 0,56 0,71 0,68 0,66

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 1,53 1,46 1,88 2,03 1,43

7. Pengangkutan & Komunikasi 0,56 0,90 0,99 0,73 0,83

8. Keuangan, Persw, & Jasa Prsh. 0,76 1,45 0,79 1,13 1,27

9. Jasa-jasa 1,42 2,41 2,40 2,59 2,84

PDRB 5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Apabila kita melihat lebih jauh pertumbuhan tiap sektor sebagaimana pada

tabel 1, S-sektor yang tumbuh paling tinggi tahun 2014 adalah sektor Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 15,59 persen. Sektor ini memberikan

sumber pertumbuhan sebesar 1,27 persen kepada pertumbuhan total. Sektor ini

selalu tumbuh di atas 10 persen yang merupakan sinyal perkembangan aktivitas

ekonomi di Palangka Raya. Lembaga pembiayaan baik bank maupun lembaga

Page 20: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 15

keuangan bukan bank semakin dibutuhkan dalam mendukung aktivitas pada sektor

riil. Selain itu meningkatnya aktivitas pengembang perumahan mempengaruhi

peningkatan sektor ini. Pertumbuhan sektor primer (pertanian dan pertambangan)

dan sektor sekunder (industri; listrik, gas, dan air bersih; dan konstruksi) yang

membutuhkan jasa sektor Keuangan mendorong peningkatan output perbankan.

Kredit investasi yang disalurkan oleh perbankan menunjukkan peningkatan yang

cukup besar.

Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 10,55 persen namun

hanya menyumbang 0,16 persen terhadap pertumbuhan total. Sedikitnya

sumbangan sektor ini dikarenakan aktivitas ekonomi sektor ini hanya pada

subsektor penggalian. Nilai tambah sektor ini tidak cukup signifikan dalam

pembentukan PDRB. Batubara belum diproduksi di Palangka Raya, namun sudah

mulai ada kegiatan eksplorasi di Kecamatan Rakumpit.

Kemudian, sektor pertumbuhan tertinggi ketiga adalah sektor Jasa-jasa yang

tumbuh sebesar 8,30 persen. Sektor ini menyumbang sumber tertinggi sebesar

2,84 persen. Sektor ini memberikan sumber pertumbuhan yang signifikan karena

juga merupakan sektor yang mendominasi pembentukan PDRB Palangka Raya

yaitu sebesar 35,30 persen dari total PDRB. Kota Palangka Raya merupakan

ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Selain Pemerintah Kota Palangka Raya,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan instansi-instansi pusat juga

berkativitas di Palangka Raya. Sehingga Palangka Raya adalah kota dengan

dominasi kegiatan ekonominya berada di sektor pemerintah.

Gambar 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Palangka Raya (persen)

Sumber: BPS Kota Palangka Raya (diolah)

Page 21: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 16

Lebih rinci lagi, gambar 2 memberikan gambaran subsektor yang berperan

besar dalam memberikan pertumbuhan ekonomi Palangka Raya. Melalui gambar

tersebut sekali lagi menunjukkan bagaimana Subsektor Jasa Pemerintah dan Bank

penggerak perekonomian Palangka Raya. Subsektor ini dimainkan oleh pemerintah

sementara Subsektor di Bank dimainkan oleh pelaku ekonomi dengan padat

modal dan hanya menyerap tenaga kerja terdidik dan terpilih.

Sedangkan sumber pertumbuhan tertinggi lainnya adalah Subsektor

Perdagangan, Besar dan Eceran yang memberi sumber pertumbuhan sebesar 1,05

persen pada tahun 2014. Barang yang diperdagangkan di Palangka Raya hanya

sedikit yang dihasilkan oleh sektor primer (pertanian dan pertambangan) Palangka

Raya sendiri. Supply dan distribusi barang diperoleh dari kabupaten dan provinsi

lain.

Sebagai kota yang berkembang, seperti umumnya kabupaten-kabupaten lain di

Kalimantan Tengah, Sektor Konstruksi terus menggerakkan perekonomian Palangka

Raya. Konstruksi masih akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Perlu menjadi perhatian bahwa sektor ini merupakan sektor yang padat modal

dibandingkan padat tenaga kerja.

Pertanian, Industri pengolahan, Listrik, dan Air Bersih walaupun tidak

memberikan sumber pertumbuhan yang signifikan, tetap tumbuh dari tahun ke

tahun. Sektor Pertanian yang juga merupakan sektor yang umumnya menyerap

tenaga kerja pada level rendah, tumbuh sangat lambat. Sektor ini tumbuh di

bawah 5 persen bahkan pernah mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2010.

Page 22: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 17

Struktur ekonomi yang dibangun oleh sektor-sektor produksi bergerak menjadi

kekuatan ekonomi. Sektor dengan NTB terbesar akan menjadi tulang punggung

perekonomian suatu daerah dan semakin besar NTB suatu sektor maka semakin

besar pula tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap sektor ekonomi

tersebut. (BPS Kalimantan Tengah)

Ekonomi Palangka Raya Tidak Bergantung Pada Sumber Daya Alam

Gambar 3. Perkembangan PDRB Palangka Raya

Sumber: BPS Kota Palangka Raya (diolah)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku atau

kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh Palangka Raya pada

tahun 2013 mencapai Rp. 5476 milyar. Ini merupakan total nilai tambah bruto

(NTB) yang dibentuk oleh seluruh sektor-sektor ekonomi di Palangka Raya. PDRB

Palangka Raya mempunyai peranan 9,56 persen terhadap PDRB Kalimantan

Tengah. Besaran ini merupakan yang terbesar keempat se-Kalimantan Tengah

setelah Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Kapuas.

Ketiga kabupaten tersebut memiliki komoditas unggulan di sektor pertanian

dan pertambangan. Berbeda dengan tiga kabupaten tersebut, sumber daya

ekonomi Palangka Raya bersumber pada kelompok sektor tersier yaitu sektor

perdagangan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan

Sektor Pertanian dan Pertambangan Palangka Raya hanya berkontribusi kurang

dari 10 persen.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, subsektor Pemerintahan yang merupakan

bagian dari Sektor Jasa-jasa menjadi sumber pertumbuhan terbesar karena

STRUKTUR EKONOMI

Page 23: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 18

memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Palangka Raya. Kontribusi sektor ini

terhadap PDRB Palangka Raya sebesar 32,13 persen. Sedangkan Subsektor Jasa

Swasta hanya berperan sebesar 3,37 persen.

Gambar 4. Struktur Ekonomi Palangka Raya (persen)

Sumber: BPS Kota Palangka Raya (diolah)

Setelah melihat besaran yang dihasilkan, untuk gambaran yang komprehensif

tentang perkonomian Palangka Raya, maka dapat dilihat lebih dalam pada

strukturnya. Besarnya sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Palangka Raya

menunjukkan ekonomi Palangka Raya tidak bergantung pada sumber daya alam

(resource base). Namun demikian kontribusi sektor ini dari tahun ke tahun

mengalami penurunan. Menurunnya kontribusi sektor pertanian ini tidak berarti

bahwa NTB yang dibentuk oleh sektor ini menurun, tetapi lebih disebabkan oleh

meningkatnya kontribusi pada sektor-sektor lainnya. Peningkatan kontribusi terjadi

pada kelompok tersier yang telah disebutkan sebelumnya. Peranan skelompok

ektor ini mengalami peningkatan selama periode 2009-2014. Meningkatnya arus

barang dan aktivitas ekonomi masyarakat mendorong peningkatan kontribusi

kelompok sektor ini.

Page 24: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 19

PDRB dari sisi sektoral (penyediaan) menjelaskan tentang besaran nilai

tambah, atau dalam pengertian sederhana diartikan sebagai pendapatan

masyarakat yang dihasilkan di suatu wilayah melalui proses produksi dari sektor-

sektor ekonomi. PDRB dari sisi permintaan atau penggunaan akhir menjelaskan

tentang bagaimana pendapatan yang diciptakan melalui proses ekonomi

digunakan oleh berbagai pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi itu adalah rumahtangga,

lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), pemerintah, investor,

serta eksportir dan importir.

Komponen penggunaan akhir ini meliputi: konsumsi rumah tangga, konsumsi

LNPRT, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan

inventori, serta permintaan luar negeri (ekspor dan impor). Melalui pendekatan ini

akan dapat diketahui perilaku masyarakat dalam menggunakan pendapatannya,

apakah hanya untuk tujuan konsumsi akhir atau juga investasi. Selain itu juga

dapat diketahui besar ketergantungan ekonomi domestik (wilayah) terhadap

wilayah lain dalam bentuk perdagangan barang dan jasa (transaksi eksternal).

Tabel 2. Peranan Komponen Penggunaan Terhadap PDRB Palangka Raya

Atas Dasar Harga Berlaku (persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Peranan

111. Konsumsi Rumah Tangga 68,91 62,18 60,17 60,68 59,92

c. Makanan 42,12 42,54 40,11 39,64 38,54

d. Non Makanan 21,79 19,64 20,06 21,04 21,38

2. Konsumsi LNPRT 2,56 2,62 2,75 3,01 3,15

3. Konsumsi Pemerintah 35,96 37,09 38,38 39,94 41,81

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 34,60 42,25 43,43 44,76 44,62

5. Perubahan Stock 6.58 3,81 5,28 2,87 2,61

6. Ekspor Barang dan Jasa 5,53 5,79 5,71 5,48 5,39

7. Dikurangi Impor 54,14 53,75 55,71 56,75 57,50

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Laju Pertumbuhan

111. Konsumsi Rumah Tangga 5,64 5,56 6,45 7,12 6,63

c. Makanan 5,01 4,87 4,89 3,88 3,62

d. Non Makanan 6,98 7,02 9,65 13,48 12,04

2. Konsumsi LNPRT 3,22 4,22 4,50 5,10 7,36

3. Konsumsi Pemerintah 6,57 10,53 12,85 12,10 12,19

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 7,13 6,87 12,25 10,02 11,58

5. Perubahan Stock 23,96 24,10 5,50 7,71 5,76

6. Ekspor Barang dan Jasa 4,35 6,46 6,82 3,21 6,19

7. Dikurangi Impor 9,17 9,65 13,07 11,08 11,45

PDRB 5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PDRB MENURUT PENGGUNAAN

Page 25: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 20

Konsumsi rumah tangga meningkat pada kecepatan yang kuat dan stabil

selama beberapa tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan dari sekitar 6,28

persen per tahun. Pertumbuhan ini lebih cepat daripada rata-rata pertumbuhan

penduduk Palangka Raya (sekitar 1-2 persen). Pertumbuhan konsumsi kuat juga

mencerminkan meningkatnya pendapatan atau mengindikasikan masyarakat

bergerak keluar dari kemiskinan ke kelas menengah Indonesia. Hal itu ditandai

dengan pertumbuhan konsumsi non-makanan tumbuh lebih dari dua kali lipat

rata-rata pertumbuhan konsumsi makanan.

Pada Tabel 2, terlihat di tahun 2013 bahwa komposisi konsumsi rumah

tangga mencapai 59,92 persen, konsumsi LNPRT mencapai 7,36 persen, dan

konsumsi pemerintah mencapai 41,81 persen. Komponen konsumsi LNPRT

merupakan komponen yang terkecil sumbangannya untuk PDRB dari sisi

penggunaan. Penggunaan untuk PMTB mencapai 44,62 persen. Investasi (PMTB)

yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir, rata-rata tumbuh di sekitar 9

persen.

Sementara nilai barang-barang yang dikirim keluar daerah (ekspor) Kota

Palangka Raya mencapai 5,39 persen dari total PDRB, sebaliknya untuk

pemenuhan barang-barang dan jasa di wilayah Kota Palangka Raya,

mendatangkan barang-barang dari luar wilayah Kota Palangka Raya (impor)

dengan komposisi 57,50 persen. Secara riil pertumbuhan komponen impor selalu

lebih tinggi dibandingkan ekspor, sehingga komponen impor terus bertambah di

Palangka Raya. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap impor ini menunjukkan

masih belum bergeraknya sektor industri, khususnya industri barang-barang jadi

untuk konsumsi rumahtangga.

Page 26: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 21

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA

PRODUK DOMESTIK REGI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA ONAL BRUTO KOTA PRODUK

PERKEMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI

Page 27: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 22

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sektor Pertanian (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Pertanian 212.494,44 222.976,89 237.140,69 258.718,53 289.746,42

c. Tabama 12.365,68 13.058,66 13.427,29 14.732,31 15.104,40

d. Perkebunan 2.415,16 2.667,85 2.874,01 3.173,45 3.329,61

e. Peternakan 129.196,85 137.952,19 147.782,07 161.910,57 182.120,28

f. Kehutanan 1.625,76 1.700,14 1.799,71 1.857,02 1.888,00

g. Perikanan 66.891,00 67.598,05 71.257,61 77.045,17 87.304,13

Atas Dasar Harga Konstan

Pertanian 92.519,28 90.546,88 90.818,50 93.075,33 96.594,32

a. Tabama 6.121,99 5.926,71 5.801,07 6.042,43 5.693,63

b. Perkebunan 1.370,07 1.406,42 1.415,56 1.477,97 1.494,35

c. Peternakan 53.780,80 52.439,73 52.659,98 53.970,88 56.322,63

d. Kehutanan 748,56 731,68 745,06 732,12 722,00

e. Perikanan 30.497,86 30.042,35 30.196,83 30.851,91 32.361,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian (persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Pertanian 6,84 6,17 5,72 5,46 5,29

a. Tabama 0,40 0,36 0,32 0,31 0,28

b. Perkebunan 0,08 0,07 0,07 0,07 0,06

c. Peternakan 4,16 3,82 3,56 3,42 3,33

d. Kehutanan 0,05 0,05 0,04 0,04 0,03

e. Perikanan 2,15 1,87 1,72 1,63 1,59

Laju Pertumbuhan

Pertanian 2,45 -2,13 0,30 2,48 3,78

a. Tabama -6,48 -3,19 -2,12 4,16 -5,77

b. Perkebunan 2,14 2,65 0,65 4,41 1,11

c. Peternakan 3,68 -2,49 0,42 2,49 4,36

d. Kehutanan -9,61 -2,26 1,83 -1,74 -1,38

e. Perikanan 2,62 -1,49 0,51 2,17 4,89

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PERTANIAN

Page 28: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 23

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sub-Sektor Penggalian, Industri, Listrik, dan Air

Bersih (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Penggalian 53.613,53 58.455,34 61.794,34 66.093,39 76.923,81

Industri Pengolahan 166.354,20 177.961,26 187.319,08 202.560,05 227.163,49

Listrik 61.600,27 68.729,97 76.641,76 88.949,52 99.511,97

Air Bersih 25.643,65 27.480,71 31.917,35 36.237,37 38.516,50

Atas Dasar Harga Konstan

Penggalian 24.141,52 25.618,98 25.951,37 26.819,56 29.649,98

Industri Pengolahan 82.115,69 84.227,50 85.928,90 87.688,77 92.231,36

Listrik 16.155,00 16.759,14 17.273,64 18.496,62 19.825,78

Air Bersih 7.174,18 7.562,31 8.062,20 8.622,28 8.807,22

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sub-Sektor Penggalian, Industri,

Listrik, dan Air Bersih (persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Penggalian 1,73 1,62 1,49 1,40 1,40

Industri Pengolahan 5,35 4,92 4,52 4,28 4,15

Listrik 1,98 1,90 1,85 1,88 1,82

Air Bersih 0,83 0,76 0,77 0,77 0,70

Laju Pertumbuhan

Penggalian 9,48 6,12 1,30 3,35 10,55

Industri Pengolahan 3,85 2,57 2,02 2,05 5,18

Listrik 2,64 3,74 3,07 7,08 7,19

Air Bersih 4,26 5,41 6,61 6,95 2,14

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PENGGALIAN, INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR BERSIH

Page 29: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 24

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sektor Konstruksi & Perdagangan (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Konstruksi 222.500,38 239.403,02 267.219,29 309.109,30 361.565,72

Perdagangan 505.447,72 572.470,91 672.122,11 790.676,43 912.206,22

a. Perdag Besar&Eceran 392.822,93 448.152,83 527.099,33 619.152,67 712.924,78

b. Hotel 27.338,46 29.881,27 35.026,43 43.174,37 49.932,05

c. Restoran 85.286,33 94.436,80 109.996,35 128.349,39 149.349,39

Atas Dasar Harga Konstan

Konstruksi 117.235,17 125.377,01 136.518,39 147.917,68 159.848,77

Perdagangan 269.919,90 291.255,14 320.735,12 354.673,64 380.458,17

a. Perdag Besar&Eceran 210.910,09 229.254,65 252.386,45 278.869,83 297.694,94

b. Hotel 13.968,09 15.152,59 17.134,55 19.654,00 21.613,42

c. Restoran 45.041,72 46.847,90 51.214,12 56.149,81 61.149,81

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi & Perdagangan

(persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Konstruksi 7,16 6,62 6,44 6,53 6,60

Perdagangan 16,26 15,84 16,20 16,70 16,66

a. Perdag Besar&Eceran 12,64 12,40 12,71 13,07 13,02

b. Hotel 0,88 0,83 0,84 0,91 0,91

c. Restoran 2,74 2,61 2,65 2,71 2,73

Laju Pertumbuhan

Konstruksi 9,13 6,94 8,89 8,35 8,07

Perdagangan 8,51 7,90 10,12 10,58 7,27

a. Perdag Besar&Eceran 9,68 8,70 10,09 10,49 6,75

b. Hotel 8,65 8,48 13,08 14,70 9,97

c. Restoran 3,31 4,01 9,32 9,64 8,90

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

KONSTRUKSI, PERDAGANGAN, HOTEL, & RESTORAN

Page 30: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 25

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sektor Pengangkutan & Komunikasi (Juta

Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Angkutan & Komunikasi 623.164,48 681.309,67 750.034,44 837.850,58 963.710,53

Pengangkutan 585.418,68 639.966,67 705.513,38 787.731,41 906.858,71

a. Angkutan Jalan Raya 299.503,05 343.129,17 407.853,82 469.387,94 554.121,83

b. Angkutan Sungai 180.361,58 175.382,03 156.985,57 155.712,10 163.676,25

c. Angkutan Udara 98.834,97 114.585,28 133.006,29 154.591,56 179.835,37

d. Jasa Penunjang Ang 6.719,08 6.870,19 7.667,70 8.039,81 9.225,26

Komunikasi 37.745,80 41.342,99 44.521,07 50.119,16 56.851,81

Atas Dasar Harga Konstan

Angkutan & Komunikasi 260.176,73 273.394,75 288.867,64 301.076,31 315.990,40

Pengangkutan 242.185,54 254.034,86 268.051,88 277.488,53 289.537,86

a. Angkutan Jalan Raya 124.476,96 135.132,37 149.402,35 158.710,11 168.975,01

b. Angkutan Sungai 68.435,71 64.285,99 58.939,04 55.417,76 53.769,00

c. Angkutan Udara 46.758,13 51.990,37 56.997,04 60.523,88 63.822,89

d. Jasa Penunjang Ang 2.514,74 2.626,14 2.713,46 2.836,78 2.970,97

Komunikasi 17.991,19 19.359,89 20.815,76 23.587,78 26.452,54

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi

(persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Angkutan & Komunikasi 20,05 18,85 18,08 17,69 17,60

Pengangkutan 18,84 17,71 17,01 16,63 16,56

a. Angkutan Jalan Raya 9,64 9,49 9,83 9,91 10,12

b. Angkutan Sungai 5,80 4,85 3,78 3,29 2,99

c. Angkutan Udara 3,18 3,17 3,21 3,26 3,28

d. Jasa Penunjang Ang 0,22 0,19 0,18 0,17 0,17

Komunikasi 1,21 1,14 1,07 1,06 1,04

Laju Pertumbuhan

Angkutan & Komunikasi 3,06 5,08 5,66 4,23 4,95

Pengangkutan 2,51 4,89 5,52 3,52 4,34

a. Angkutan Jalan Raya 9,96 8,56 10,56 6,23 6,47

b. Angkutan Sungai -12,58 -6,06 -8,32 -5,97 -2,98

c. Angkutan Udara 10,38 11,19 9,63 6,19 5,45

d. Jasa Penunjang Ang 4,21 4,43 3,33 4,54 4,73

Komunikasi 11,14 7,61 7,52 13,32 12,15

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

Page 31: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 26

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sektor Keuangan (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Keuangan 203.541,40 309.924,69 391.246,13 467.841,28 562.378,97

a. Bank 106.299,72 202.309,30 276.277,78 342.322,47 421.753,61

b. LKBB 5.846,67 6.694,58 7.076,74 8.286,08 9.082,08

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 0,00 190,78 225,02 253,02

d. Real Estate 65.169,80 71.639,40 75.370,07 82.489,38 93.470,19

e. Jasa Perusahaan 26.225,21 29.281,41 32.330,76 34.518,32 37.820,06

Atas Dasar Harga Konstan

Keuangan 94.341,58 115.531,92 127.959,05 146.868,22 169.760,67

a. Bank 53.885,39 72.685,91 83.254,04 99.386,89 119.489,53

b. LKBB 2.677,89 2.911,26 2.969,93 3.265,14 3.365,14

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 80,76 82,38 90,57 99,16

d. Real Estate 26.869,98 28.535,52 29.976,56 31.957,91 34.139,14

e. Jasa Perusahaan 10.908,32 11.318,47 11.676,13 12.167,70 12.667,70

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan (persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Keuangan 6,55 8,58 9,43 9,88 10,27

a. Bank 3,42 5,60 6,66 7,23 7,70

b. LKBB 0,19 0,19 0,17 0,17 0,17

c. Jasa Penunjang Keu. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

d. Real Estate 2,10 1,98 1,82 1,74 1,71

e. Jasa Perusahaan 0,84 0,81 0,78 0,73 0,69

Laju Pertumbuhan

Keuangan 12,51 22,46 10,76 14,78 15,59

a. Bank 18,39 34,89 14,54 19,38 20,23

b. LKBB 4,87 8,71 2,02 9,94 3,06

c. Jasa Penunjang Keu. - - 2,02 9,94 9,49

d. Real Estate 6,40 6,20 5,05 6,61 6,83

e. Jasa Perusahaan 3,62 3,76 3,16 4,21 4,11

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

KEUANGAN

Page 32: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 27

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Sektor Jasa-jasa (Juta Rupiah)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Berlaku

Jasa-Jasa 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40 1.033.501,40

a. Pemerintahan Umum 912.307,96 1.122.616,28 1.324.504,71 1.512.023,90 1.759.576,15

b. Swasta 121.193,44 132.826,28 148.047,24 165.620,47 184.430,80

1. Sos Kemasyarakatan 70.017,00 75.185,86 83.191,86 92.250,08 99.129,98

2. Hiburan Rekereasi 4.234,47 4.714,48 5.322,04 6.013,16 6.748,64

3. Perorangan & Rumta 46.941,97 52.925,94 59.533,34 67.357,23 78.552,18

Atas Dasar Harga Konstan

Jasa-Jasa 499.006,86 534.233,56 571.784,24 615.168,28 666.211,83

a. Pemerintahan Umum 446.309,69 478.749,87 513.124,11 552.942,54 600.440,34

b. Swasta 52.697,17 55.483,70 58.660,13 62.225,74 65.771,48

1. Sos Kemasyarakatan 28.411,51 29.986,81 31.642,08 33.498,31 34.630,44

2. Hiburan Rekereasi 2.038,28 2.186,85 2.351,52 2.578,44 2.838,44

3. Perorangan & Rumta 22.247,38 23.310,04 24.666,53 26.148,99 28.302,60

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel 2. Distribusi NTB dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa (persen)

Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)

Distribusi Terhadap PDRB

Jasa-Jasa 33,25 34,74 35,50 35,43 35,50

a. Pemerintahan Umum 29,35 31,06 31,93 31,93 32,13

b. Swasta 3,90 3,68 3,57 3,50 3,37

1. Sos Kemasyarakatan 2,25 2,08 2,01 1,95 1,81

2. Hiburan Rekereasi 0,14 0,13 0,13 0,13 0,12

3. Perorangan & Rumta 1,51 1,46 1,44 1,42 1,43

Laju Pertumbuhan

Jasa-Jasa 4,09 7,06 7,03 7,59 8,30

a. Pemerintahan Umum 4,02 7,27 7,18 7,76 8,59

b. Swasta 4,73 5,29 5,72 6,08 5,70

1. Sos Kemasyarakatan 5,03 5,54 5,52 5,87 3,38

2. Hiburan Rekereasi 6,45 7,29 7,53 9,65 10,08

3. Perorangan & Rumta 4,19 4,78 5,82 6,01 8,24

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

JASA-JASA

Page 33: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 28

LAMPIRAN

Page 34: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 29

Berikut ruang lingkup, definisi, cara-cara perhitungan nilai tambah baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber data dari sektor-sektor

yang disajikan di bab sebelumnya

PDRB SEKTORAL

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

1.1. Tanaman Bahan Makanan

Mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela

rambat, kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, kentang, sayur-sayuran, buah-buahan,

tanaman pangan lainnya dan hasil-hasil produk ikutannya.

1.2. Tanaman Perkebunan

Mencakup hasil tanaman perkebunan baik yang diusahakan oleh rakyat maupun yang

dikelola oleh perusahaan perkebunan (perkebunan besar), seperti karet, kelapa sawit,

kelapa/kopra, kopi, kapuk, teh, tebu, tembakau, cengkeh, lada dan sebagainya. Termasuk

produk ikutan dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti lidi/daun kelapa dan

sebagainya.

1.3. Peternakan dan Hasilnya

Mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas, maupun hasil-hasil ternak

seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, telur ayam dan itik, susu segar serta

hasil pemotongan ternak seperti daging, jeroan, kulit ternak dan sebagainya.

1.4. Kehutanan

Mencakup tiga jenis kegiatan seperti penebangan kayu, pengambilan hasil hutan

lainnya dan perburuan. Kegiatan kayu menghasilkan kayu gelondongan, kayu bakar, arang

dan bambu. Sedangkan hasil kegiatan pengambilan hasil hutan lainnya berupa rotan,

damar, kulit kayu, sirap, nipah, akar-akaran, getah-getahan dan sebagainya. Perburuan

menghasilkan binatang liar seperti babi hutan, rusa, penyu, buaya, ular, madu, sarang

burung dan lainnya sebagainya.

1.5. Perikanan

Mencakup semua hasil dari kegiatan perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam,

sawah dan keramba, serta pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan).

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

Hanya ada kegiatan penggalia di Palangka Raya. Perkiraan output penggalian dilakukan

dengan pendekatan produksi yaitu dengan mengalikan produksi dengan harga. Biaya

antara sub sektor pertambangan mempergunakan rasio yang dipakai oleh Badan Pusat

Statistik sedangkan untuk sub sektor penggalian dari hasil SKPR Palangka Raya.

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

Sektor ini terdiri dari dua sub sektor yaitu industri migas dan industri tanpa migas. Di

Palangka Raya sampai saat ini belum terdapat industri migas, oleh karena itu yang akan

dijelaskan berikut ini hanya industri non migas.

3.1. Industri Besar dan Sedang

Industri besar dan sedang adalah perusahaan industri pengolahan yang mempunyai

tenaga kerja 20 orang dan lebih. Data yang dipakai dalam penghitungan nilai tambah

Page 35: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 30

industri besar dan sedang adalah data hasil survei industri besar/sedang oleh BPS. Dari

hasil survei tersebut diperoleh output, nilai tambah dan input atas dasar harga berlaku.

Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dimana indeks

harga perdagangan besar (IHPB) barang-barang hasil industri sebagai deflatornya.

3.2. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga

Industri kecil dan kerajinan rumah tangga adalah perusahaan industri yang mempunyai

tenaga kerja dari 1-19 orang. Output industri kecil dan kerajinan rumah tangga atas dasar

harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output

per tenaga kerja. Rata-rata output/tenaga kerja dan rasio biaya antara diperoleh dari

hasil SKPR Palangka Raya, sedangkan jumlah tenaga kerja diperoleh dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Palangka Raya. Nilai tambah atas dasar harga konstan

2000 dihitung dengan cara revaluasi.

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

4.1. Listrik

Sub sektor ini mencakup kegiatan produksi dan distribusi listrik baik yang diusahakan

oleh PT (Persero ) Listrik Negara, maupun non-PLN. Data produksi dan harga listrik

diperoleh dari PT (Persero) PLN Cabang Palangka Raya.

Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian produksi dengan harga yang

berlaku masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh

dengan cara revaluasi. Output listrik non-PLN diperoleh dari hasil perkalian jumlah tenaga

kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Rasio biaya antara diperoleh dari hasil

SKPR Palangka Raya. Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara deflasi dengan IHK Palangka Raya sub kelompok penerangan dan air sebagai

deflatornya.

4.2. Gas

Mencakup produksi gas dari perusahaan gas negara. Sampai saat ini di Palangka Raya

belum terdapat perusahaan gas negara.

4.3. Air Bersih

Mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum se Palangka

Raya. Data produksi dan harga diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten/Kota di Palangka Raya. Rasio biaya antara diperoleh dari hasil SKPR Palangka

Raya. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga

konstan 2000 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada sub sektor listrik (PLN).

5. BANGUNAN

Sektor bangunan mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi, baik berupa

gedung, jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi, eksploitasi minyak bumi maupun

jaringan listrik, gas, air, telepon dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku dihitung dengan menggunakan pendekatan pendapatan yaitu menjumlahkan

seluruh belanja pegawai, pajak tak langsung neto, penyusutan serta surplus usaha yang

dikeluarkan oleh perusahaan konstruksi AKI dan non AKI.

Selanjutnya bangunan yang dikerjakan sendiri oleh masyarakat diperkirakan sebesar

73,05 persen terhadap output perusahaan konstruk¬si (AKI + non AKI). Sumber data dari

publikasi Perusahaan Konstruksi AKI dan Non AKI oleh BPS. Nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dimana untuk deflatornya adalah IHPB

bangunan yakni untuk bangunan yang dikerjakan oleh perusahaan konstruksi AKI + Non

Page 36: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 31

AKI memakai IHPB bangunan bukan tempat tinggal sedang¬kan IHPB Bangunan tempat

tinggal untuk bangunan yang dikerjakan sendiri oleh masyarakat.

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

6.1. Perdagangan Besar dan Eceran

Perhitungan nilai tambah sub sektor perdagangan besar dan eceran dilakukan dengan

pendekatan arus barang yaitu dengan cara menghitung besarnya nilai komoditi pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri serta komoditi impor yang diperdagangkan. Dari

nilai komoditi yang diperdagangkan ini diturunkan nilai margin yang merupakan output

perdagangan yang selanjutnya dipakai untuk menghitung nilai tambahnya. Rasio besarnya

barang-barang yang diperdagangkan, margin perdagangan mempergunakan rasio yang

dipakai oleh BPS menghitung nilai tambah sektor yang sama. Nilai tambah bruto atas

dasar harga konstan 2000 dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas, dengan output

atas dasar harga konstan 2000 dari sektor-sektor pertanian, pertambangan & penggalian,

industri dan impor.

6.2. Hotel

Mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak berbintang serta berbagai

jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam kamar

dengan rata-rata output per malam kamar. Data malam kamar dan rata-rata output per

malam kamar serta rasio biaya antara diperoleh dari Badan Pusat Statistik Palangka Raya.

6.3. Restoran

Karena belum tersedia data restoran secara lengkap maka nilai tambah sub sektor ini

dihitung dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja di restoran dengan rata-rata output

per tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja di restoran dan rata-rata output per tenaga kerja

serta rasio biaya antara diperoleh dari Badan Pusat Statistik Palangka Raya. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi

menggunakan IHK kelompok makanan.

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

7.1. Pengangkutan

7.1.1. Angkutan Jalan Raya

Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh

perusahaan angkutan umum, baik bermotor ataupun tidak bermotor, seperti bis, truk,

oplet, taksi, becak dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

didasarkan pada data jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang wajib uji

yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ), serta rata-rata output dan

rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Palangka Raya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara

ektrapolasi dengan menggunakan indeks produksi masing-masing jenis angkutan jalan

raya.

7.1.2. Angkutan Laut

Tidak ada kegiatan angkutan laut di Palangka Raya.

7.1.3. Angkutan Sungai dan Danau

Mencakup semua kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan

menggunakan kapal/perahu baik bermotor maupun tidak bermotor di sungai dan danau

yang sifatnya melayani kepentingan umum. Output diperkirakan berdasarkan hasil perkalian

Page 37: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 32

antara jumlah barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata tarif per ton

barang dan rata-rata tarif per penumpang.

Data jumlah penumpang dan barang yang diangkut diperoleh dari Dinas Perhubungan

Palangka Raya, sedangkan rata-rata tarif dan rasio biaya antara diperoleh dari Badan

Pusat Statistik Palangka Raya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara yang sama atas dasar harga berlaku hanya disini rata-rata tarif adalah rata-

rata tarif tahun 2000.

7.1.4. Angkutan Udara

Menyangkut kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kegiatan lain yang

berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan milik

nasional, baik penerbangan dalam negeri maupun internasional. Nilai tambah bruto

dihitung dengan pendekatan produksi yaitu jumlah penumpang, barang, bagasi dan pos

paket dikali dengan rata-rata tarifnya masing-masing. Data produksi, rata-rata tarif dan

rasio biaya antara diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik

Palangka Raya. Perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara ekstrapolasi dengan indeks produksi gabungan jumlah ton-km barang dan km

penumpang digunakan sebagai ekstrapolatornya.

7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan

a. Terminal dan Perparkiran

Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas

kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik barang maupun

penumpang, seperti kegiatan terminal dan parkir, pelabuhan laut, pelabuhan udara dan

pelabuhan sungai. Pelayanan yang disediakan di pelabuhan laut meliputi fasilitas berlabuh,

tambat, pandu, distribusi air tawar serta kegiatan pencatatan muatan barang dan

penumpang. Data tarif dan rata-rata output per indikator produksi serta struktur biaya dari

Survei Khusus, sedangkan data produksi bersumber dari Badan Pusat Statistik Palangka

Raya, Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota dan Dinas Perhubungan Palangka Raya.

Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara

ektrapolasi, menggunakan indikator-indikator produksi masing-masing jenis kegiatan.

b. Bongkar Muat

Mencakup pemberian pelayanan bongkar muat angkutan barang melalui laut dan darat.

Indikator produksi untuk bongkar muat melalui laut adalah jumlah barang yang di bongkar

dan di muat, yang datanya bersumber dari seluruh Administrator Pelabuhan yang ada di

Palangka Raya. Sedangkan bongkar muat malalui darat dan udara saat ini di Palangka

Raya masih belum ada ataupun bila ada masih sangat kecil. Rata-rata output dan struktur

biaya diperoleh dari hasil survei khusus. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi.

c. Keagenan

Kegiatan keagenan mencakup pelayanan keagenan barang dan penumpang yang

diberikan kepada usaha angkutan, baik angkutan darat, laut, sungai maupun udara.

Perkiraan output atas dasar harga berlaku adalah hasil perkalian jumlah ton barang dan

penumpang yang diageni dengan rata-rata tarif per ton barang dan rata-rata tarif per

penumpang. Tarif dan struktur biaya diperoleh dari survei khusus, sedangkan data

produksi dari DLLAJ, dan Badan Pusat Statistik. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi.

Page 38: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 33

d. Ekspedisi

Mencakup jasa pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan ekspedisi muatan,

baik melalui laut dan udara. Perkiraan output atas dasar harga berlaku adalah perkalian

antara jumlah ton barang yang dikirim dengan rata-rata output per ton barang. Nilai

tambah atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi.

e. Pergudangan

Mencakup pemberian jasa penyimpanan barang, dalam suatu bangunan ataupun di

lapangan terbuka dalam wilayah suatu pelabuhan laut. Data mengenai jumlah ton barang

yang dilayani, diperoleh dari Statistik Impor-Ekspor BPS, dan Badan Pusat Statistik

Palangka Raya. Data untuk penghitungan rata-rata output dan struktur biaya diperoleh dari

hasil survei khusus. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan

cara revaluasi.

7.2. Komunikasi

Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos dan giro, telekomunikasi dan jasa penunjang

komunikasi seperti wartel dan warparpostel. Data output diperoleh langsung dari Perum

Pos dan Giro dan Perum Telekomunikasi Palangka Raya.

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

8.1. Bank

Angka nilai tambah bruto sub sektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari

Bank Indonesia melalui BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara deflasi mempergunakan indeks harga konsumen (IHK) umum untuk kegiatan

operasional perbankan. Sedangkan kegiatan non operasional memakai indeks implisit PDRB

tanpa bank.

8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Kegiatan sub sektor ini mencakup asuransi, koperasi simpan pinjam, pegadaian, dana

pensiun, lembaga pembiayaan seperti sewa guna usaha, modal ventura, anjak piutang,

pembiayaan konsumen, kartu kredit dan lain sebagainya. Karena belum tersedia data yang

lengkap maka besarnya nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas

dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan persentase tetap yaitu sebesar

56,20 persen terhadap output bank.

8.3. Jasa Penunjang Keuangan

Jasa penunjang keuangan disini adalah pedagang valuta asing, pasar modal serta jasa

penunjangnya seperti perantara perdagangan efek/pialang/broker/adjuster/penilai,

penjamin emisi, lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, manajer investasi,

penasehat investasi, reksa dana, biro administrasi efek serta tempat penitipan harta atau

sejenisnya. Kegiatan jasa penunjang keuangan tersebut diatas di Palangka Raya masih

belum ada kecuali rentenir.

8.4. Sewa Bangunan

Termasuk dalam kegiatan sub sektor ini adalah usaha persewaan bangunan bukan

tempat tinggal dan bangunan tempat tinggal. Persewaan bangunan tempat tinggal adalah

jasa atas penggunaan rumah/bangunan sebagai tempat tinggal oleh rumah tangga tanpa

memperhatikan apakah rumah itu milik sendiri atau rumah yang disewakan, sedangkan

persewaan bangunan bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan dan persewaan

tanah.

Page 39: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 34

Perkiraan nilai tambah bruto persewaan bangunan tempat tinggal didasarkan pada

data pengeluaran konsumsi rumah tangga khususnya pengeluaran untuk sewa, kontrak,

sewa beli, rumah dinas serta imputasi rumah sendiri. Nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi mempergunakan IHK kelompok perumahan

sebagai deflatornya. Sedangkan persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh

dengan menggunakan persentase tetap terhadap nilai tambah bruto sewa bangunan

tempat tinggal.

8.5. Jasa Perusahaan

Meliputi jasa pengacara, jasa akuntan, biro arsitektur, jasa pengolahan data, jasa

periklanan, jasa notaris, persewaan alat-alat dan sebagainya. Perkiraan output dan nilai

tambah didasarkan pada jumlah tenaga kerja dan rata-rata output per tenaga kerja yang

bersumber dari hasil survei khusus. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara ekstrapolasi, menggunakan indeks jumlah tenaga kerja.

9. JASA-JASA

9.1. Jasa Pemerintahan Umum

Sub Sektor ini dipecah menjadi Administrasi Pemerintahan Umum dan Jasa

Pemerintahan lainnya. Termasuk dalam kegiatan administrasi pemerintahan umum

mencakup semua Departemen dan Lembaga Non Departemen, Badan/Lembaga Negara

yang ada di Daerah Palangka Raya, Dinas/ Badan/ Kantor baik tingkat Provinsi maupun

tingkat kabupaten/kota yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan

pertahanan. Jasa pemerintahan lainnya terdiri dari Jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa

kemasyarakatan lainnya dan jasa hiburan & kebudayaan yang diselenggarakan oleh

pemerintah.

Sumbangan sub sektor pemerintahan umum terhadap PDRB terdiri dari upah dan gaji

rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah, perkiraan komponen upah dari belanja

pembangunan, dengan perkiraan penyusutan sebesar 5 persen. Data yang dipakai

didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah pusat yang ada di Daerah Palangka

Raya, pemerintah daerah otonom Provinsi dan Kabupaten/Kota, pemerintah desa serta

hankam yang diperoleh dari berbagai sumber seperti BPS (Badan Pusat Statistik) Palangka

Raya, seluruh KPKN di Palangka Raya, Biro Keuangan Setda Palangka Raya.

Perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara

ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai menurut golongan

kepangkatan.

9.2. S w a s t a

9.2.1. Jasa sosial dan kemasyarakatan

a. Jasa Pendidikan

Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah jasa pendidikan adalah jumlah

murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan, diperoleh dari Dinas Pendidikan

Nasional Palangka Raya dan Badan Pusat Statistik Palangka Raya (registrasi sekolah diluar

Dinas Diknas). Data output per murid dan rasio biaya antara diperoleh dari survei khusus.

Perhitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000, dilakukan dengan cara

ekstrapolasi menggunakan indeks jumlah murid.

b. Jasa Kesehatan

Mencakup jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik, dokter praktek, bidan praktek,

dukun bayi dan sebagainya. Perkiraan output masing-masing kegiatan didasarkan pada

Page 40: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 35

hasil perkalian antara rata-rata output per rumah sakit dengan jumlah rumah sakit, rata-

rata output/rumah bersalin dengan jumlah rumah bersalin, rata-rata output per dokter

dengan jumlah dokter praktek, rata-rata output per bidan/dukun bayi dengan jumlah

bidan praktek/dukun bayi.

Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara ekstrapolasi

menggunakan indeks produksi masing-masing kegiatan.

c. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Lainnya

Output sub sektor ini adalah perkalian antara jumlah anak/orang tua asuh, jumlah

rumah ibadah dengan rata-rata output per rumah ibadah. Data jumlah anak asuh pada

panti asuhan dan orang tua asuh pada panti wreda diperoleh dari Dinas Kesejahteraan

Masyarakat Palangka Raya, data jumlah tempat-tempat ibadah dari Kanwil Departemen

Agama Palangka Raya, sedangkan rata-rata output per jenis kegiatan serta rasio biaya

antara diperoleh dari hasil survei khusus.

Untuk kegiatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palang merah, yayasan

pemeliharaan anak cacat dan sebagainya diperkirakan dengan persentase tetap sebesar 2

persen terhadap total nilai tambah bruto kegiatan yang telah disebutkan diatas. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi.

9.2.2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan

Yang dicakup dalam sub sektor ini, adalah jasa bioskop, panggung kesenian, studio

radio swasta, taman hiburan dan klub malam. Output bioskop atas dasar harga berlaku

dihitung dengan cara mengalikan jumlah penonton dengan rata-rata tarif per penonton,

diskotik dan karaoke jumlah tenaga kerja dengan rata output per tenaga kerja sedangkan

bilyar dan radio swasta adalah jumlah bilyar/radio swasta dengan rata-rata output kerja.

Data jumlah penonton bioskop dari Badan Pusat Statistik Palangka Raya, jumlah tenaga

kerja diskotik & karaoke dan jumlah bilyar/radio swasta serta rata-rata output per jenis

kegiatan dari hasil survei khusus. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan

2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi.

9.2.3. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

Sub sektor ini mencakup jasa perbengkelan, reparasi, jasa perorangan dan pembantu

rumah tangga. Jasa perorangan seperti tukang binatu, salon, tukang semir, pangkas

rambut, tukang jahit, tukang setrum accu, tukang patri, tukang poto amatir, cuci

kendaraan dan sebagainya. Perkiraan output atas dasar harga berlaku adalah hasil

perkalian antara jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, sedangkan

atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi menggunakan IHK Umum

sebagai deflatornya. Data jumlah tenaga kerja diperoleh dari hasil Sakernas dan Susenas

sedangkan rata-rata output per tenaga kerja dan rasio biaya antara diperoleh dari hasil

survei khusus.

Page 41: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 36

PDRB PENGGUNAAN

Seperti telah dijelaskan terlebih dahulu, bahwa PDRB menurut penggunaan merupakan

jumlah seluruh nilai akhir barang jadi dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah selama

satu tahun. Dengan demikian dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai

berikut:

Y = C + I + E – M

C = Cr + Cn + Cp

I = If + Is

Dimana,

Y = Produk Domestik Regional Bruto

C = Konsumsi

Cr = Konsumsi Rumahtangga

Cn = Konsumsi Nirlaba

Cp = Konsumsi Pemerintah

I = Pembentukan Modal

If = Pembentukan Modal Tetap Bruto

Is = Perubahan Stok

E = Ekspor

M = Impor

1. Konsumsi Rumahtangga

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, konsumsi rumah tangga terdiri dari 2

komponen yaitu untuk pengeluaran makanan dan bukan makanan. Sumber data yang

digunakan adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Metode penghitungan untuk konsumsi makanan adalah gabungan dari metode

langsung dan penilaian harga eceran/harga yang dibayar oleh rumah tangga. Metode

tersebut digunakan untuk memperkirakan konsumsi rumahtangga perkapita per jenis

barang selama satu tahun. Data konsumsi yang dipakai adalah rata-rata konsumsi

perkapita dalam kuantum selama seminggu. Untuk memperoleh selama satu tahun rata-

rata konsumsi tersebut dikali dengan 52.

2. Pengeluaran LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga)

Produksi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga adalah biaya antara

ditambah dengan nilai tambah bruto, sedangkan pengeluarannya adalah output dikurangi

dengan penerimaan hasil penjualan barang produksi dan penerimaan atas pelayanan jasa.

Penghitungan pengeluaran LNPRT ini, dengan menjumlahkan semua output atau

pengeluaran. Sumber data diperoleh dari survei khusus, data tersebut dalam bentuk nilai

pengeluaran atas barang dan jasa oleh lembaga serta barang dan jasa dari transfer pihak

lain yang digunakan dalam rangka menghasilkan layanan, sedangkan jumlah ormas, LSM

dan organisasi keagamaan diperoleh dari Bakesbang dan Linmas Kota Palangka Raya.

3. Konsumsi Pemerintah

Sumber data yang digunakan dalam penghitungan besarnya konsumsi pemerintah

adalah pengeluaran pemerintah pusat dan pertahanan, realisasi pengeluaran daerah

tingkat I, tingkat II, dan pemerintah desa, serta jumlah pegawai negeri pusat dan daerah.

Metode penghitungan dalam memperkirakan besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah

Page 42: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya

Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya Tahun 2013 37

sama dengan total output dikurangi dengan nilai penjualan barang dan jasa yang

dihasilkan oleh kegiatan pemerintah yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan

pemerintahan.

Untuk pemerintah daerah, belanja barang dan belanja pegawai diperoleh dari sisi

pengeluaran APBD (tingkat I, II) dan desa. Perkiraan penyusutan diperoleh dari persentase

tertentu terhadap belanja pegawai. Nilai penjualan barang dan jasa (output pasar)

diperoleh dari sisi penerimaan APBD yang merupakan penerimaan dari bagian pendapatan

asli daerah (PAD) rincian penerimaan lain-lain. Nilai penjualan barang dan jasa yang

dihasilkan adalah penjualan barang dan jasa pada setiap tingkat pemerintahan yaitu

tingkat I, tingkat II dan desa (untuk pemerintah desa data tidak tersedia).

Belanja barang, belanja pegewai serta nilai penjualan barang dan jasa pemerintah

daerah tingkati II (kabupaten/kota) mencakup belanja barang, belanja pegawai serta nilai

penjualan barang dan jasa pemerintah desa, pemerintah daerah tingkat II

(kabupaten/kota), ditambah nilai penjualan barang dan jasa pemerintah daerah tingkat I

(propinsi) dan pemerintah pusat yang merupakan bagian dari belanja barang, belanja

pegawai serta nilai penjualan barang dan jasa pemerintah daerah tingkat II

(kabupaten/kota).

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

Pembentukan modal tetap bruto dapat dibedakan atas pembentukan modal dalam

bentuk bangunan/konstruksi dan pembentukan modal dalam bentuk mesin dan peralatan.

Metode yang digunakan dalam penghitungan pembentukan modal tetap bruto adalah

pendekatan yang berdasarkan pada arus barang (commodity flow), yaitu suatu pendekatan

melalui penggunaan komoditi barang di seluruh sektor ekonomi. Untuk mengestimasi

pembentukan modal dalam bentuk bangunan/konstruksi diperoleh dengan menggunakan

rasio sebesar 0,9215 dari output konstruksi yang merupakan pembentukan. Sedangkan

pembentukan modal dalam bentuk mesin dan peralatan diperoleh dengan cara

ekstrapolasi.

5. Perubahan Stok

Nilai perubahan stok dalam komponen PDRB masih merupakan selisih

statistik.Perhitungan dari PDRB hasil penjumlahan nilai tambah bruto sektoral dikurangi

dengan komponen permintaan akhir lainnya.

6. Ekspor dan Impor

Ekspor dan Impor merupakan transaksi barang dan jasa antara penduduk Kota

Palangka Raya yang meliputi ekspor dan impor barang dan jasa. Termasuk juga dalam

ekspor adalah pembelian langsung atas barang dan jasa di wilayah domestik oleh

penduduk negara lain. Sebaliknya pembelian langsung barang dan jasa di luar negeri oleh

penduduk Kota Palangka Raya, dimasukkan dalam impor.

Data yang digunakan didasarkan pada :

- Impor antar daerah yang merupakan selisih konsumsi domestik dengan produk

domestik.

- Data impor luar negeri yang diperoleh dari Departemen Perdagangan, demikian

juga untuk ekspor luar negeri.

- Ekspor antar daerah yang merupakan penjumlahan impor dengan ekspor neto,

cara ini digunakan karena tidak tersedia data yang lengkap.

Page 43: Kajian Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya