43
AKAD MUSYARAKAH Kelompok 1: Oky Faizal H. (25319) Fajar Mawanto (25387) Edwin Irwanto (25388) Afi Sherina R. (25655) Amanda Dwi J. (25657)

Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

AKAD MUSYARAKAH

Kelompok 1:

Oky Faizal H. (25319)

Fajar Mawanto (25387)

Edwin Irwanto (25388)

Afi Sherina R. (25655)

Amanda Dwi J. (25657)

Page 2: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

PENGERTIAN MUSYARAKAH

Bahasa : al-syirkah/al-ikhtilath (percampuran) atau persekutuan dua orang atau lebih, sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana

Page 3: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Karakteristik Akad Musyarakah

Modal musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud seperti lisensi dan hak paten yang sesuai dengan syariah.

Setiap mitra harus memberi kontribusi dalam modal dan pekerjaan

Page 4: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Karakteristik Akad Musyarakah

Keuntungan atau pendapatan musyarakah dibagi di antara mitra musyarakah berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian musyarakah dibagi diantara mitra musyarakah secara proporsional berdasarkan modal yang disetorkan

Keuntungan dibagi menggunakan nisbah yang disepakati dan menggunakan nilai realisasi keuntungan

Page 5: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Karakteristik akad mudharabah

Jaminan modal

Dalam pembiayaan musyarakah setiap mitra tidak dapat menjamin modal mitra lainnya, namun setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang di sengaja.

Page 6: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Karakteristik akad mudharabahPerjanjian

Untuk menghindari persengketaan di kemudian hari, sebaiknya akad kerjasama dibuat secara tertulis dan dihadiri para saksi. Akad atau perjanjian tersebut harus mencakup berbagai aspek antara lain terkait dengan besaran modal dan penggunaannya (tujuan usaha musyarakah), pembagian kerja diantara mitra, nisbah yang digunakan sebagai dasar pembagian laba, periode pembagian laba dan lain sebagainya.

Page 7: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Karakteristik akad musyarakah

Persengketaan

Apabila terjadi perselisihan diantara dua belah pihak maka dapat diselesaikan secara musyawarah diantara mereka berdua atau melalui badan arbitrase syari’ah.

Page 8: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Hikmah akad musyarakah

dalam musyarakah dapat ditemukan nilai ajaran Islam tentang ta’awun (gotong royong), ukhuwah (persaudaraan) dan keadilan. Keadilan sangat terasa ketika penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa saja berbeda dari porsi modal karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal misalnya keahlian, ketersediaan waktu dan sebagainya. Selain itu keuntungan yang dibagikan kepada pemilik modal merupakan keuntungan riil, bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti bunga/riba. Prinsip keadilan juga terasa ketika hanya orang yang punya modal saja yang dapat dibebankan/menanggung resiko finansial.

Page 9: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Mitra 1Mitra 1 Mitra 2Mitra 2

Proyek usaha

Proyek usaha

keuntungankeuntungan

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)Bagi hasil keuntungan sesuai

porsi kontribusi modal (nisbah)

musyarakah

Laba Mitra1 Laba mitra2

Skema Musyarakah

Page 10: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Sifat Musyarakah Musyarakah permanen

Dalam musyarakah permanen bagian modal setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

Musyarakah menurun

Dalam musyarakah menurun, bagian modal salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lain, sehingga pada akhir akad mitra yang lain akan memiliki usaha tersebut secara penuh.

Page 11: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Jenis Musyarakah

1. Syirkah Al Milk merupakan kepemilikan bersama dan keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan (asset) tanpa telah membuat perjanjian kemitraan yang resmi. a. Apabila harta bersama (warisan/hibah/wasiat) dapat dibagi, namun para mitra memutuskan untuk tetap memilikinya bersama, maka syirkah Al Milk tersebut bersifat ikhtiari (sukarela/voluntary). b. Apabila barang tersebut tidak dapat dibagi-bagi dan mereka terpaksa harus memilikinya bersama, maka syirkah Al Milk tersebut bersifat jabari (tidak sukarela/involuntary atau terpaksa).

Page 12: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Jenis Musyarakah2. Syirkah Al ’uqud (kontrak), yaitu kemitraan yang tercipta dengan

kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Setiap mitra dapat berkontribusi dengan modal/modal dan atau kerja, serta berbagi keuntungan dan kerugian. Syirkah jenis ini dapat dianggap sebagai kemitraan yang sesungguhnya, karena para pihak yang bersangkutan secara sukarela berkeinginan untuk membuat suatu kerjasama investasi dan berbagi untung dan risiko. Berbeda dengan syirkah al milk, dalam kerjasama jenis ini setiap mitra dapat bertindak sebagai wakil dari pihak lainnya.Syirkah Al’uqud dibagi menjadi:Syirkah AbdanSyirkah WujuhSyirkah ‘InanSyirkah Mufawwadhah

Page 13: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Syirkah Al ’uqud (kontrak),

1. Syirkah AbdanSyirkah abdan (syirkah fisik)/syirkah a’mal (syirkah kerja)/ syirkah shanaa’i (syirkah para tukang)/ syirkah taqabbul (syirkah penerimaan). Merupakan bentuk syirkah antara dua pihak atau lebih dari kalangan pekerja/profesional dimana mereka sepakat untuk bekerja sama mengerjakan suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan yang diterima. Contoh: kerjasama antara para akuntan, dokter, ahli hukum, tukang jahit, tukang bangunan dan lainnya

Page 14: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Syirkah Al ’uqud (kontrak),2. Syirkah Wujuh

kerjasama antara dua pihak di mana masing-masing pihak sama sekali tidak menyertakan modal. Mereka menjalankan usahanya berdasar kan kepercayaan pihak ketiga. Setiap mitra menyumbangkan nama baik, reputasi, creditworthiness, tanpa menyetorkan modal.

Page 15: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Syirkah Al ’uqud (kontrak),3. Syirkah ’inan

sebuah persekutuan di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah tidak sama, baik dalam hal modal maupun pekerjaan. setiap mitra bertindak sebagai agen untuk kepentingan pihak lain (mutual agency), karena tindakan yang dilakukan atas nama mitra lain harus berdasarkan pengakuan hukum.

Page 16: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Syirkah Al ’uqud (kontrak),

4. Syirkah mufawwadhah

sebuah persekutuan di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus sama, baik dalam hal modal, pekerjaan, agama, keuntungan maupun resiko kerugian.

Bentuk syirkah ini mirip seperti firma, namun dalam firma jumlah modal yang disetorkan tidak harus sama

Page 17: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Dasar SyariahAl Qur’an

Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS.an-Nisa:12)

”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh.” QS.Shad:24As Sunnah

Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.” (HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu Hurairah).

Page 18: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Rukun Musyarakah

1. Pelaku (para mitra)

2. Obyek musyarakah

3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

4. Nisbah keuntungan

Page 19: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Ketentuan Syariah

1. Pelaku a) Para mitra harus cakap hukum

b) Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari mitra lain dan dari usaha kerjasama

2. Obyek Musyarakaha) Modal

b) Kerja

Page 20: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Ketentuan Syariah1. Modal

– Modal yang diberikan harus tunai.– Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak,

atau aset perdagangan– Jika modal dalam bentuk non kas, maka harus menggunakan

nilai tunainya – Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur. – Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk

mengelola aset kemitraan. – Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha

musyarakah, demikian juga meminjamkan uang kepada pihak ketiga

– Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan modal itu untuk kepentingannya sendiri

– Pada prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada penjaminan modal,

– Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau investasi yang dilarang oleh syariah.

Page 21: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Ketentuan Syariah2. Kerja

– Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah,

– Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam kemitraan tersebut.

– porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak harus sama.

– Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya.

– Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.

– Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar wilayah tugas yang ia sepakati, berhak mempekerjakan orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut.

– Jika seorang mitra mempekerjakan pekerja lain untuk melaksanakan tugas yang menjadi bagiannya, biaya yang timbul harus ditanggungnya sendiri.

Page 22: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Ketentuan Syariah

3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) Akad

dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara cara komunikasi modern. Namun bentuk perjanjian musyarakah secara tertulis lebih baik dengan disaksikan oleh saksi-saksi yang memenuhi syarat untuk menghindari persengketaan di kemudian

hari.

Page 23: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Ketentuan SyariahNisbaha. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus

disepakati oleh para mitra diawal akad b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua

belah pihak.c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar

perhitungan keuntungan d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai

proyeksi akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi keuntungan,

e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan menyatakan nilai nominal tertentu

f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun Diperbolehkan mengalokasikan keuntungan untuk pihak ketiga bila disepakati

Kerugiankerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan porsi modal dari masing masing mitra.

Page 24: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Berakhirnya akad musyarakah

Jika : – salah seorang mitra menghentikan akad,– salah seorang mitra meninggal, atau hilang

akal. Dalam hal ini mitra yang meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh salah seorang ahli warisnya yang cakap hukum (baligh dan berakal sehat) apabila disetujui oleh semua ahli waris lain dan mitra lainnya..

– modal musyarakah hilang/habis.

Page 25: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Penentuan Nisbah1. Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal

Menurut pendapat ini, keuntungan harus dibagi di antara para mitra secara proporsional sesuai modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama ataupun tidak sama. Apabila salah satu pihak menyetorkan modal lebih besar, maka pihak tersebut akan mendapatkan proporsi laba yang lebih besar.

2. Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal Menurut pendapat ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan bukan hanya modal yang disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman, kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.

Page 26: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifPengakuan Investasi Musyarakah

Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha musyarakah.

Pengukuran investasi musyarakah:Pencatatan ketika mitra aktif mengeluarkan biaya pra akad:Dr. Uang muka akad xxx Cr. Kas xxxApabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Investasi musyarakah xxx

Cr. Uang muka akad xxxApabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Beban Musyarakah xxx

Cr. Uang muka akad xxx

Page 27: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasifapabila investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar jumlah yang diserahkan; dan dicatat:

Dr. Investasi Musyarakah – Kas xxx Cr. Kas xxx

Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih besar dari nilai buku, maka selisihnya akan dicatat dalam akun selisih penilaian asset musyarakah:Dr. Investasi Musyarakah xxxDr. Akumulasi Penyusutan xxx

Cr. Selisih penilaian aset musyarakah xxxCr. Aset non kas xxx

Page 28: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifPencatatan amortisasi selisih penilaian asset musyarakah adalah sebagai berikut:Dr. Selisih penilaian asset musyarakah xxx

Cr Keuntungan xxx

Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih kecil dari nilai buku, maka selisihnya dicatat sebagai kerugian:Dr. Investasi Musyarakah xxxDr. Akumulasi Penyusutan xxxDr. Kerugian xxx

Cr. Aset non kas xxx

Page 29: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifApabila investasi dalam bentuk aset non-kas dan diakhir akad akan diterima kembali maka atas aset nonkas musyarakah disusutkan berdasarkan nilai wajar tersebut.

Dr. Beban Depresiasi xxx

Cr. Akumulasi Depresiasi xxx

Apabila dari investasi musyarakah diperoleh keuntungan Jurnal:Dr. Kas/Piutang xxx

Cr. Pendapatan investasi musyarakah xxx

Apabila dari investasi yang dilakukan rugi, jurnal: Dr. Kerugian xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx

Page 30: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifApabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar aset non kas yang disepakati ketika aset tersebut diserahkan. Ketika akad musyarakah berakhir, aset nonkas akan dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva ini (selisih antara nilai buku dengan nilai jual) didistribusikan pada setiap mitra sesuai kesepakatan. Jika untung maka akan dicatat:

Dr. Piutang xxx Cr. Pendapatan xxx

Jika rugi, akan dicatat: Dr. Kerugian xxx Cr Penyisihan Kerugian xxx

Page 31: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifPencatatan di akhir akad:

1. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa kas: - Jika tidak ada kerugian, Jurnal: Dr. Kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx - Jika ada kerugian, jurnal: Dr. Kas xxx Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx 2. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan dalam bentuk aset non kas yang sama pada akhir akad: - Jika tidak ada kerugian, jurnal: Dr. Aset non-kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx - Jika ada kerugian, maka perusahaan harus menyetorkan uang sebesar nilai kerugian, jurnal: Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr. Kas xxx Dr. Aset non kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx

Page 32: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif

3. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar ketika aset non kas diserahkan,

- Jika tidak ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan keuntungan; Dr. Kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx Cr.Piutang xxx

- Jika ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan keuntungan:Dr. Kas xxxDr Penyisihan Kerugian xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx Cr. Piutang xxx

Page 33: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif

Penyajian Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai

berikut yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:

(a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif disajikan sebagai investasi musyarakah

(b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.

Page 34: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola Dana1. Pengukuran investasi musyarakah:

Dr. Uang muka akad xxx Cr. Kas xxx

2. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra.Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah

Dr. Investasi musyarakah xxx Cr. Uang muka akad xxx

Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakahDr. Beban xxx Cr. Uang muka akad xxx

Page 35: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola DanaPenerimaan dana musyarakah dari mitra pasif atau mitra aktif diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar:

(a) jumlah yang diterima untuk penerimaan dalam bentuk kas, Jurnal:

Dr. Kas xxx Cr. Dana syirkah Temporer xxx

dana syirkah temporer harus dipisahkan (dalam bentuk sub ledger) antara dana yang berasal dari mitra aktif atau mitra pasif.

(b) nilai wajar untuk penerimaan dalam bentuk aset nonkas, Jurnal:

Dr. Aset non-kas xxx

Cr. Dana Syirkah Temporer xxx

Page 36: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola DanaApabila diakhir akad aset nonkas tidak dikembalikan maka yang mencatat beban depresiasi adalah usaha musyarakah atas dasar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis. Sedangkan jika dikembalikan, yang mencatat beban depresiasi adalah mitra yang menyerahkan aset nonkas sebagai modal investasinya.

Dr. Beban Depresiasi xxx Cr. Akumulasi Depresiasi xxx

Sebelum pembagian laba, pengelola akan mengakui pendapatan dan beban dimana dicatat dengan cara yang tidak berbeda dengan akuntansi konvensional. Jurnal penutup:

Dr. Pendapatan xxx Cr. Beban xxx Cr. Pendapatan yang belum dibagikan xxx

Page 37: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola DanaPencatatan untuk pembagian laba untuk mitra aktif/pasif :

Dr. Beban bagi hasil xxx

Cr. Utang xxx

Pada saat pembagian laba tersebut dibagikan

Dr. Utang xxx

Cr. Kas xxxPada akhir periode, akun pendapatan yang belum dibagikan dan beban bagi hasil ditutup. Jurnal:

Dr. Pendapatan belum dibagihasilkan xxx Cr. Beban bagi hasil xxx

Page 38: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola Dana

Jika pengelola mengakui adanya kerugian, jurnal penutup:

Dr. Pendapatan xxx Dr. Kerugian yang belum dialokasikan xxx Cr. Beban xxx

Untuk pengakuan pendisitribusian kerugian,Jurnal: Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr Kerugian yang belum dialokasikan xxx

Page 39: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola DanaPencatatan yang dilakukan pada akhir akad:

1. Apabila dana investasi yang diserahkan kas, jurnal: Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx

2. Apabila dana investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan, jurnal:

Dr. Dana Syirkah Temporer xxx

Cr. Aset nonkas xxx

Jika aset harus dikembalikan, dan terjadi kerugian maka harus menyerahkan kas untuk menutup kerugian. Jurnal:

Dr. Kas xxx

Cr. Penyisihan Kerugian xxx

Page 40: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola Dana3. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas,

dan diakhir akad dikembalikan dalam bentuk kas, maka aset nonkas harus dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva didistribusikan pada setiap mitra sesuai kesepakatan. Jika penjualan menghasilkan keuntungan:

Dr. Kas xxx Dr. Akumulasi Depresiasi xxx Cr. Aset non kas xxx Cr. Keuntungan xxx Dr. Keuntungan xxx Cr. Utang xxx Jika penjualan tersebut menghasilkan kerugian, : Dr. Kas xxx Dr. Akumulasi Depresiasi xxx Dr. Kerugian xxx Cr. Aset non kas xxx Dr. Piutang xxx Cr. Kerugian xxx

Page 41: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola Dana

4. Ketika Pelunasan, asumsi tidak ada penyisihan kerugian dan dari penjualan aset non-kas mengalami kerugian:

Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas xxx Cr. Piutang xxx

Ketika Pelunasan, asumsi ada penyisihan kerugian dan dari penjualan aset non-kas mengalami kerugian:

Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas/Kewajiban xxx Cr. Piutang xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx

Page 42: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola Dana

Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian modal mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah modal syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi kerugian (jika ada).

Page 43: Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah

Akuntansi untuk Pengelola DanaPenyajian Pengelola menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait

dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:(a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang

diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah;

(b) Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer;

(c) Selisih penilaian aset musyarakah, disajikan sebagai unsur ekuitas.

Pengungkapan Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi

musyarakah, tetapi tidak terbatas, pada:(a) isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana,

pembagian hasil usaha,aktivitas usaha musyarakah, dan lain-lain;

(b) pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.