ZAT HIJAU DAUN
LAPORAN
OLEH
MUHAMMAD IKHWAN INDARTO/150301159
AGROEKOTEKNOLOGI / III A
LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ZAT HIJAU DAUN
LAPORAN
OLEH
MUHAMMAD IKHWAN INDARTO/150301159
AGROEKOTEKNOLOGI / III A
Paper sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Botani ,Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Judul :ZAT HIJAU DAUN
Nama :MUHAMMAD IKHWAN INDARTO
NIM :150301159
Prodi :AGROEKOTEKNOLOGI
Grup :AET 3A
Diperiksa Oleh Diketahui Oleh
Asisten Korektor Asisten Koordinator
( ) ( )
NIM : NIM:
Ditugaskan Oleh,
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
( Ir. Ratna Rosant y Lahay, Mp.)
NIP.19631019 198903 2 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunia-nya berupa kesehatan, kesempatan, serta kemudahan
sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Zat Hijau Daun”. Paper merupakan salah
satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian Laboratorium Botani, Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Botani
Ir. Rahat Rosanty Lahay, Mp.,Dr. Ir. Yaya Hasanah,M.S. , Dr. Nini Rahmawati
S.P.M.Si. , Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, M.S., Ir. Lisa Mawarni, Mp., Ir.Irsal
M.P., Ir.T.Irmansyah ,M.P., Ir.Alida Lubis,M.S., Dr. Ir. Mukhlis M.Si., Ir.
Meiriani, Mp.
Ir.Syarifuddin,M.S., Ir.Benny Hidayat,M.P dan kepada kakak dan abang asisten
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini .
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Medan, November 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Kegunaan Penulisan.......................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum……………………………………………...
Alat dan Bahan……………………………………………………………...
Metode Praktikum………………………………………………………......
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil…………………………………………………...................................
Pembahasan....................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan....................................................................................................
Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Klorofil (chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh-
tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa Yunani: khloros (hijau kekuningan) dan
phullon (daun). Nama klorofil pada mulanya diberikan pada pigmen-pigmen hijau
yang berperan pada proses fotosintesis tanaman tingkat tinggi, yang kemudian
diperluas kepada semua golongan pigmen porfirin fotosintetik (Francis, 1985).
Secara kimiawi, klorofil adalah porfirin yang mengandung cincin dasar
tetrapirol, dimana keempat cincin berikatan dengan ion Mg2+. Cincin isosiklik
yang kelima berada dekat dengan cincin pirol ketiga. Dalam cincin keempat,
subtituen asam propionat diesterifikasi oleh diterpen alkohol fitol yang bersifat
hidrofobik, dan jika dihilangkan menjadi hidrofilik (Gross, 1991). Molekul
klorofil terdiri dari sebuah porfirin sebagai kepala, yang bersifat polar (larut dalam
air), yang terbentuk dari cincin tetrapirol dengan sebuah atom Mg dan sebuah fitol
sebagai ekor (Hall dan Rao, 1986).
Klorofil dapat ditemukan pada daun dan permukaan batang, yaitu di dalam
lapisan spongi di bawah kutikula. Klorofil terletak dalam badan-badan plastid
yang disebut kloroplas. Kloroplas memiliki bentuk yang teratur, di bawah
mikroskop lensa lemah tampak sebagai lempengan berwarna hijau dengan
panjang sekitar 5-10 mikrometer dan lebar 1-2 mikrometer. Klorofil berikatan erat
dengan lipid, protein dan lipoprotein. Kloroplas kering mengandung sekitar 10%
klorofil dan 60% protein (Hutchings, 1994).
Beberapa jenis klorofil telah diketahui seperti klorofil a, b, c, d,
bakterioklorofil a dan b, dan klorobium klorofil, beberapa tipe klorofil tersebut
distribusinya kecil hanya dua yang perlu diperhatikan karena peranannya dalam
warna hijau daun pada tanaman yaitu klorofil-a dan b. Klorofil a adalah suatu
struktur tetrapirol melalui ikatan Mg, dengan subtitusi metil pada posisi 1, 3, 5
dan 8, vinil pada posisi 2, etil pada posisi 4, propionat yang diesterifikasi dengan
fitil alkohol (fitol) pada posisi 7, keto pada posisi 9 dan karbometoksi pada posisi
10. Rumus molekul klorofil-a adalah C55H72N4O5Mg. Klorofil–b memiliki
struktur yang sama dengan klorofil-a, kecuali pada posisi 3 terdapat gugus formil,
bukan gugus metil yang dimiliki klorofil a. Rumus empiris dari klorofil-b adalah
C55H70N4O6Mg. Rumus struktur dari klorofil ditentukan oleh Fischer (1940) di
Jerman dan ditegaskan melalui sintesis molekul yang lengkap oleh Woodward
(1960) di Harvard (Clydesdale et al., 1976).
Perbedaan kecil dalam struktur dari dua klorofil menghasilkan perbedaan
dalam penyerapan spektrum, biru-hijau untuk klorofil-a dan kuning-hijau untuk
klorofil-b. Posisi penyerapan maksimum bervariasi sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Klorofil merupakan ester dan larut pada pelarut organik. Kandungan
klorofil pada beberapa tanaman sekitar 1% basis kering. Pada semua tanaman
hijau, sebagian besar klorofil berada dalam dua bentuk yaitu klorofil-a dan
klorofil-b dengan perbandingan 3:1 (Robinson, 1991).
Klorofil-a terdapat sekitar 75% dari pigmen hijau tanaman. Dengan
analisis yang sama, total klorofil daun suji sebesar 3773 mg/g bahan dengan rasio
klorofil a dan klorofil b sebesar 2:1 (Hakim, 2005).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk melihat dan mengenal
zat warna yang terdapat pada tanaman.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari laporan ini adalah untuk dapat memenuhi
komponen penilaian Laboratorium Botani Tumbuhan, Program studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan. Serta
dapat menjadi bahan referensi bagi yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Klorofil (chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh-
tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa Yunani: khloros (hijau kekuningan) dan
phullon (daun). Nama klorofil pada mulanya diberikan pada pigmen-pigmen hijau
yang berperan pada proses fotosintesis tanaman tingkat tinggi, yang kemudian
diperluas kepada semua golongan pigmen porfirin fotosintetik (Francis, 1985).
Secara kimiawi, klorofil adalah porfirin yang mengandung cincin dasar
tetrapirol, dimana keempat cincin berikatan dengan ion Mg2+. Cincin isosiklik
yang kelima berada dekat dengan cincin pirol ketiga. Dalam cincin keempat,
subtituen asam propionat diesterifikasi oleh diterpen alkohol fitol yang bersifat
hidrofobik, dan jika dihilangkan menjadi hidrofilik (Gross, 1991). Molekul
klorofil terdiri dari sebuah porfirin sebagai kepala, yang bersifat polar (larut dalam
air), yang terbentuk dari cincin tetrapirol dengan sebuah atom Mg dan sebuah fitol
sebagai ekor (Hall dan Rao, 1986).
Klorofil dapat ditemukan pada daun dan permukaan batang, yaitu di dalam
lapisan spongi di bawah kutikula. Klorofil terletak dalam badan-badan plastid
yang disebut kloroplas. Kloroplas memiliki bentuk yang teratur, di bawah
mikroskop lensa lemah tampak sebagai lempengan berwarna hijau dengan
panjang sekitar 5-10 mikrometer dan lebar 1-2 mikrometer. Klorofil berikatan erat
dengan lipid, protein dan lipoprotein. Kloroplas kering mengandung sekitar 10%
klorofil dan 60% protein (Hutchings, 1994).
Beberapa jenis klorofil telah diketahui seperti klorofil a, b, c, d,
bakterioklorofil a dan b, dan klorobium klorofil, beberapa tipe klorofil tersebut
distribusinya kecil hanya dua yang perlu diperhatikan karena peranannya dalam
warna hijau daun pada tanaman yaitu klorofil-a dan b. Klorofil a adalah suatu
struktur tetrapirol melalui ikatan Mg, dengan subtitusi metil pada posisi 1, 3, 5
dan 8, vinil pada posisi 2, etil pada posisi 4, propionat yang diesterifikasi dengan
fitil alkohol (fitol) pada posisi 7, keto pada posisi 9 dan karbometoksi pada posisi
10. Rumus molekul klorofil-a adalah C55H72N4O5Mg. Klorofil–b memiliki
struktur yang sama dengan klorofil-a, kecuali pada posisi 3 terdapat gugus formil,
bukan gugus metil yang dimiliki klorofil a. Rumus empiris dari klorofil-b adalah
C55H70N4O6Mg. Rumus struktur dari klorofil ditentukan oleh Fischer (1940) di
Jerman dan ditegaskan melalui sintesis molekul yang lengkap oleh Woodward
(1960) di Harvard (Clydesdale et al., 1976).
Perbedaan kecil dalam struktur dari dua klorofil menghasilkan perbedaan
dalam penyerapan spektrum, biru-hijau untuk klorofil-a dan kuning-hijau untuk
klorofil-b. Posisi penyerapan maksimum bervariasi sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Klorofil merupakan ester dan larut pada pelarut organik. Kandungan
klorofil pada beberapa tanaman sekitar 1% basis kering. Pada semua tanaman
hijau, sebagian besar klorofil berada dalam dua bentuk yaitu klorofil-a dan
klorofil-b dengan perbandingan 3:1 (Robinson, 1991).
Klorofil berbentuk butir-butir hijau yang tedapat didalam koroplas. Pada
umumnya kloroplas berbentuk oval, yang terdiri dari bahan dasar yang disebut
stroma, sedangkan butir-butir yang terkandung didalam stroma disebut grana.
Pada tanaman terdapat 2 macam klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a
merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan
autotrof. Klorofil b terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhandarat.
Klorofil itu fluoresen, artinya dapat menerima sinar dan mengembalikannya
dalam bentuk gelombang yang berlainan. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat
menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Klorofil a
terlihat berwarna hijau-tua, tetapi jika sinar direfleksikan, akan menampakan
warna merah. Klorofil b terlihat berwarna merah-cokelat. Klorofil banyak
menyerap sinar merah dan nila (Dwijoseputro, 1980).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadappembentukan klorofil:
a.Faktor pembawaan. Pembentukan klorofil sama halnya dengan
pembentukan pigmen-pigmen lain pada hewan dan manusia yang dibawa oleh
suatu gen tertentu di dalam kromosom.
b. Cahaya. Tanaman yang disimpan didalam gelap tidak akan berhasil membentuk
klorofil, kecuali pada beberapa tanaman Angiospermae. Jika tanaman tidak
terkena cahaya akan terdapat protoklorofil yang mirip
dengan klorofil
c. Reduksi protoklorofil untuk menjadi klorofil a memerlukan sinar untuk
mengubah dirinyasendiri menjadi klorofil a, peristiwa ini disebut
autotransformasi.
d. Oksigen. Oksigen sangat diperlukan dalam pembentukan pada masa
perkecambahan.
e. Karbohidrat. Karbohidrat terutama dalam bentuk gula ternyata diperlukan
dalam pembentukan klorofil dalam daun-daun yang tumbuh dalam keadaan gelap
(etiolasi).
f. Nitrogen, magnesium, besi. Unsur-unsur tersebut sudah menjadi keharusan
dalam pembentukan klorofil. Kekurangan akan unsur-unsur tersebut akan
menyebabkan klorosis pada tumbuhan.
f. Air. Kekurangan air mengakibatkan desintegrasi klorofil. g. Suhu. Suhu yang
baik untuk pembentukan klorofil berkisar antara 26° - 30° C.
(Dwijoseputro, 1980
Energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk menguraikan
molekul air, membentuk gas oksigen, dan mereduksi molekul NADP menjadi
NADPH. Energi cahaya-cahaya juga digunakan untuk membentuk molekul-
molekul ATP, NADP dan ATP digunakan untuk reaksi-reaksi yang menghasilkan
glukosa. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplas sel tanaman. Pigmen klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis
dengan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Proses tersebut
dibutuhkan tidak hanya bagi tumbuhan tetapi juga pada hewan dan manusia, 11
karena sebagian besar kebutuhan gizi berasal dari proses fotosintesis (Kusmita
dan Limantara, 2009).
Klorofil-a terdapat sekitar 75% dari pigmen hijau tanaman. Dengan analisis yang
sama, total klorofil daun suji sebesar 3773 mg/g bahan dengan rasio klorofil a dan
klorofil b sebesar 2:1 (Hakim, 2005).
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Tempat dilaksanakannya praktikum mengenai zat hijau daun dilakukan di
Laboratorium Botani Tanaman, Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, 2015.Adapun waktu
dilaksanakannya praktikum adalah hari Senin 07 Desember pukul 11.00 WIB
sampai dengan Selesai.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang dipergunakan dalam praktikum kali ini adalah daun
Bayam Hijau, dan Daun Payam Merah sebagai bahan preparat praktikum zat hijau
daun di laborarorium botani, Program Studi Agroekotekologi, Universitas
Sumatera Utara. Kertas pencatat laporan,sebagai tempat mencatat laporan.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Air,
berfungsi untuk mensterilkan daerah yang akan diambil. serbet, berfungsi sebagai
pengalas kaki pada mikroskop.Gunting Besar berfungsi untukmemotong-motong
daun..Bejana kaca sebagai tempat dihaluskannya Daun.Alat pengaduk ,berfungsi
sebagai mengaduk larutan dan menghaluskan daun, kertas filter, berfungsi untuk
melihat perubahan warna. Aseton berfungsi sebagai alat untuk memunculkan
perubahan warna..Gelas Breaker , berfungsi sebagai tempat dicampurkannya
larutan.
Metode Praktikum.
-Dipotong-potong daun pada tempat yang disediakan
-Ditumbuk-tumbuk daun hingga menjadi halus
-Dilarutkan daun dalam aseren breaker glass sampai rata lalu endapkan
-Dipisah larutan tersebut dalam tempat lain.
-Dicelupkan lidah kertas saring ke dalam tabung.
-Ditunggu 15 menit hingga terjadi prubahan warna.
-Dituliskan yang terjadi dispektum pada kertas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR ISI
Clydesdale, F. M. dan F. J. Francis. 1976. Pigments Didalam O.R. Fennema
Principles of Food Science. New York:Marcel Dekker, Inc.
Downham, A. dan P. Collins. 2000. Colouring Our Foods in the Last and Next
Millennium.International Journal of Food Science and Technology. 35
(2):5- 22.
Francis, F. J. 1985. Pigments and Other Colorant in Fennema, O.R. (ed.). Food
Chemistry. 2nd Ed. Mercekl Dekker. New York. Garcia, A.L., L. Galindo,
and S. Navaro. 1980. Chlorophyllase in citrus leaves. kinetic aspects of
reaction. Biol. Plant. 22(4):255-262.
Gross, J. 1991. Pigments in Vegetables, Chlorophylls and Carotenoids. New
York:Van Nostrand Reinhold
Hakim, Nurlina. 2005. Evaluasi Sifat Fisiko Kimia dan Mikrobiologis Ekstrak
Daun suji (Pleomele angustifolia, N.E. Brown) Selama Penyimpana suhu
Rendah. Bogor : IPB.
Hall, D. O. and K.K Rao. 1986. Photosynthesis Fourth Edition. London:Edward
Arnold.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I.Jakarta:Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Hutchings, J.B. 1994. Food Colour and Appearance. London :Blackie Academic
& Profesional, p. 367-376.
Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khopkar S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: UI Press
Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung:Institut
Teknologi Bandung,
Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S., 1991. Pengantar Kromatografi.
Bandung: Penerbit ITB.
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia. Jakarta.
Kusmita, L dan L Limantara. 2009. Pengarauh Asam Kuat dan Asam Lemah terhadap Agregasi dan Feofitinisasi Klorofil a dan b. Indo. J. Chem., Vol 9 No. 1, hal: 70-76
Fauconnier, R. 1993. Sugarcane. The Macmilian Press LTD. London and Basing
stoke.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 286 hal.
Indranada, HK. 1989. Pengelolaan Kesuburan Tanah. PT Bina Aksara. Jakarta
Leiwakabessy, FM. 2004. Kesuburan Tanah (Diktat Kuliah). Departemen Ilmu
Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Leiwakabessy, FM dan A Sutandi. 1998. Pupuk dan Pemupukan (Diktat Kuliah).
Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Lestari, P. 2009. Analisis Kandungan Klorofil dan Laju Fotosintesis Tebu
Transgenik PS-IPB 1 yang Ditanam di Kebun Percobaan
PG Djatiroto, Jawa Timur [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
Lingga, P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Marliani.2011. Analisis Kandungan Hara N Dan P Serta Klorofil Tebu Transgenik Ipb 1
Yang Ditanam Di Kebun Percobaan Pg Djatiroto, Jawa Timur.Bogor: Fp-ITB