2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 3
BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG ............................................ 9
A. Karakteristik Produk HS 4802 di Jepang .................................................................. 9
B. Spesifikasi Produk HS 4802 di Jepang ................................................................... 11
HS 480256 .................................................................................................................. 11
HS 480261 .................................................................................................................. 12
HS 480257 .................................................................................................................. 13
HS 480255 .................................................................................................................. 14
HS 480262 .................................................................................................................. 15
HS 480258 .................................................................................................................. 16
HS 480210 .................................................................................................................. 16
HS 480220 .................................................................................................................. 17
HS 480254 .................................................................................................................. 17
HS 480240 .................................................................................................................. 18
BAB 3 INFORMASI PASAR .......................................................................... 19
A. Trend Produk HS 4802 di Jepang ........................................................................... 19
B. Prospek Produk HS 4802 di Jepang ....................................................................... 23
C. Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna ................................................................. 25
D. Perilaku Pembeli Akhir ........................................................................................... 26
BAB 4 INFORMASI PERDAGANGAN ......................................................... 27
A. Impor Produk HS 4802 di Jepang ........................................................................... 27
B. Negara Pemasok .................................................................................................... 33
C. Analisa Pesaing ..................................................................................................... 35
D. Peran Indonesia dalam Memasok Produk HS 4802 di Jepang ............................... 37
BAB 5 REGULASI IMPOR ............................................................................ 41
BAB 6 STRATEGI ......................................................................................... 50
BAB 7 INFORMASI PENTING ...................................................................... 53
REFERENSI ..................................................................................................... 60
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Market Brief edisi kali ini akan membahas mengenai produk dengan kode HS
4802, yaitu uncoated paper and paperboard, of a kind used for writing, printing
or other graphic purposes, and non perforated punch card and punch tape
paper , in rolls or rectangular (including square) sheets of any size, other than
paper of heading 4801 (newsprint) or 4803 (toilet paper); handmade paper and
paperboard atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kertas atau
karton untuk menulis, mencetak atau fungsi grafik lain; dan kertas untuk
membuat punch card tanpa lubang dan punch tape; dalam bentuk rol atau
lembaran persegi segala ukuran selain produk kode HS 4801 (kertas koran)
atau HS 4803 (tissue toilet) serta kertas hand-made dan karton. Dalam bahasa
Jepang dapat diartikan sebagai 筆記用、印刷用の紙、板紙、せん孔カード用紙、
せん孔テープ用紙、手すき紙、手漉きの板紙.
Sumber : www.sakaep.co.jp Gambar 1.1 Kertas tulis
4
Sumber : hpcgi3.nifty.com Gambar 1.2 せん孔カード用紙 atau punch paper
Sumber : kami-mokei.com dan ehs.ucsc.edu Gambar 1.3板紙 atau paperboard
Sumber : jp.123rf.com Gambar 1.4 punch tape atau せん孔カード用紙
5
Sumber http://shi-you.jp/?p=3424 Gambar 1.5 手すき紙 atau handmade paper
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan eksportir kertas
terbesar di dunia. Menurut berita pada tanggal 26 Juni 2015 yang dikutip dari
POS KOTA news.com, produksi industri kertas Indonesia menduduki peringkat
ke sembilan di dunia. Menurut Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and
Paper (RAPP) Tony Wenas, dari total lahan hutan yang ada di Indonesia,
sebanyak 70 juta ha bisa dimanfaatkan sebagai produksi industri. Menurut
beliau, ada 70 juta HTI (hutan tanaman industri) di Indonesia, namun dari jumlah
tersebut hanya ada 10 juta ha HTI yang mendapat izin beroperasi dan baru
sebanyak 3,5 juta ha yang dikelola. Mengutip data Kementerian Perindustrian
(Kemenperin), industri pulp dan kertas pada 2013 mencapai 7,9 juta ton untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku pulp dan kertas sebesar 35,3 juta meter kubik.
(diambil dari
http://poskotanews.com/2015/06/26/produksi-kertas-indonesia-peringkat-9-duni
a/).
6
Menurut Trade Statistic fot International Business Development
(www.intracen.com) Indonesia mengekspor produk HS 4802 sebanyak US
$1,92 milyar pada tahun 2015. Negara tujuan utama ekspor produk HS 4802
Indonesia adalah Jepang dengan nilai ekspor US $316 juta, dilanjutkan dengan
Amerika US dengan nilai ekspor US $232 juta. Selanjutnya adalah Malaysia
dengan nilai US $146.5 juta dan Filipin US $83,4 juta.
Tabel 1.3 Daftar negara – negara dengan nilai ekspor produk HS 4802 terbesar di dunia tahun
2015 dalam satuan 1000 dolar US.
Partner terbesar Indonesia di pasar ekspor – impor produk HS 4802 adalah
Jepang.
Jepang merupakan negara pengimpor ke – 7 terbesar di dunia dengan jumlah
impor sebesar 655,061 ton pada tahun 2015. Selain itu Indonesia merupakan
partner terbesar Jepang dalam pasar impor kertas dalam 5 tahun (2011 – 2015)
ini. Jumlah impor produk HS 4802 Jepang dari Indonesia juga mencakup angka
7
yang tidak sedikit, yaitu US $336 juta pada tahun 2015. Berikut ini adalah grafik
jumlah impor produk HS 4802 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $). Dapat dilihat dari tabel berikut ini, hampir setengah jumlah
impor produk HS 4802 Jepang berasal dari Indonesia. Perbedaan jumlah impor
dari negara lain juga cukup besar.
Tabel 1.1 Nilai impor produk HS 4802 Jepang dari beberapa negara di dunia dari tahun 2011
sampai 2015
8
Tabel 1.2 Nilai ekspor HS 4802 Jepang ke beberapa negara dari tahun 2011 sampai 2015
Sebaliknya dilihat dari jumlah ekspor Jepang, yaitu sebanyak US $194 juta
pada tahun 2015, dapat dilihat bahwa sebagian besar produk HS 4802 yang
diimpor Jepang digunakan untuk keperluan konsumsi dalam negeri, baik
sebagai bahan dasar untuk memproduksi benda kerajinan lain atau digunakan
sebagai produk konsumsi sehari – hari.
9
BAB 2
POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG
Dalam bab ini akan dibahas potensi pasar produk HS 4802 di Jepang
secara umum. Bab ini akan dibagi menjadi 2 sub-bab, sub-bab pertama
membahas keadaan pasar produk HS 4802 dalam masyarakat Jepang serta
target pasar di Jepang. Selanjutnya di sub-bab kedua membahas mengenai
produk HS 4802 secara lebih mendetail, dijabarkan menjadi kode HS 6 digit.
a. Karakteristik Produk HS 4802 di Jepang
Penggunaan produk uncoated paper sangat luas ditemukan di Jepang.
Uncoated paper adalah jenis kertas yang tidak memantulkan cahaya bila
terpapar sinar. Keuntungan penggunaan kertas ini adalah, karena kertas jenis
ini tidak memantulkan cahaya, kertas ini sangat cocok digunakan sebagai
bahan untuk mencetak, karena tulisan dapat terbaca dengan jelas. Selain itu
kertas ini juga bagus digunakan sebagai kertas warna karena dapat
menampilkan warna dengan baik. Namun, penggunaan kertas ini
memerlukan lebih banyak tinta dibandingkanjenis kertas lain.
Sumber : www.mgxcopy.com dan www.saxoprint.co.uk
Gambar 2.1a Perbedaan uncoated paper dengan jenis kertas lain.
10
Pengelompokan kertas dalam kode HS 4802 kebanyakan berdasarkan berat
dan besar kertas tersebut. Berikut ini daftar berat kertas beserta kegunaannya di
Jepang. (berat yang ditunjukan adalah berat 1000 lembar kertas)
BERAT DEFINISI KEGUNAAN
70 Kg Sedikit lebih tebal dari
kertas HVS biasa
Cocok untuk mencetak selebaran,
pamphlet, kartu pos
90 Kg Kertas dengan
ketebalan menyerupai
kertas kalendar
Cocok untuk mencetak selebaran,
pamphlet, majalah, poster,
calendar, kartu, perekat buklet (中
綴じ冊子印刷_無線綴じ冊子印刷)
110 Kg Ketebalan seperti kertas
pamphlet atau
selebaran.
Cocok untuk mencetak selebaran,
pamphlet, majalah, poster,
calendar, kartu, perekat buklet
(中綴じ冊子印刷_無線綴じ冊子印
刷)
135 Kg Ketebalan seperti kertas
karton atau cardboard.
Cocok untuk mencetak selebaran,
pamphlet, flier, kartu pos, kartu.
Sumber : http://www.kitapri.com/faq/paper/#shurui
Gambar 2.1b Contoh dua jenis perekat buklet.
11
Penggunaan uncoated paper di Jepang sangat besar, hampir seluruh
wilayah di Jepang membutuhkan uncoated paper. Di sekolah, kantor,
perusahaan, bahkan rumah tangga sekalipun. Produk HS 4802 ini memiliki
nilai impor terbesar di antara jenis kertas lain, dan jumlah impornya
merupakan kedua terbesar dibawah coated paper. Keterangan selanjutnya
akan dibahas secara mendalam pada bab 3.
b. Spesifikasi Produk HS 4802 di Jepang
Berikut ini adalah jabaran produk kode HS 4802 diurutkan berdasarkan
banyaknya jumlah impor Jepang dari dunia.
Keterangan : dibawah ini muncul beberapa kosakata khusus, seperti
chemigroundwood pulp yang memiliki arti bubur kayu (woodpulp) yang
dihasilkan dari pohon yang diberikan perawatan dengan bahan kimia tertentu
(sodium sulfite)
HS 480256
Produk yang tergolong dalam kode HS ini adalah uncoated paper
dengan berat lebih dari 0 g per m2 kurang dari 150 g per m2 , dalam bentuk
lembaran dengan panjang kurang dari 435 mm dan lebar kurang dari 297 mm
dalam keadaan tidak terlipat.
Kertas dalam kategori ini banyak digunakan sebagai kertas cetak
dengan bentuk khusus misalnya untuk kertas undangan, selebaran, logo, flier
dan lain – lain.
12
Sumber : www.printfesta.com
Gambar 2.2.1 Contoh produk HS 480256, undangan berbentuk hati dan kertas logo.
HS 480261
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau
cardboard untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical
pulp (MP) dan chemi-mechanical pulp lebih besar dari 10% berat total, dalam
bentuk gulungan. Dalam bahasa Inggris dapat disebut paper and paperboard, of
which >10 % by weight of the total fiber content consists of fibers obtained by a
mechanical/chemi-mechanical process, in rolls (紙・板紙_非塗工紙_筆記用・印
刷用・グラフィック用_機械パルプとケミグランドパルプの含有量が全繊維重量
の 10%超_ロール状)
Contoh produk dengan kode HS ini adalah kertas menggambar, kertas
poster, kertas warna, automatic data processing machine paper.
13
Sumber : www.stationeryinfo.com
Gambar 2.2.3 gulungan poster paper
HS 480257
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau
cardboard untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical
pulp (MP) dan chemiground pulp kurang dari 10% dari berat total, berat 1 m2
berkisar antara 40g dan 150g, selain produk yang sudah disebutkan diatas.
(紙・板紙_非塗工紙_筆記用・印刷用・グラフィック用_機械パルプとケミグラ
ンドパルプの含有量が全繊維重量の 10%以下_重量が 1平方mにつき 40g以上
150グラム以下、その他のもの)
14
Contoh produk HS ini adalah kertas menggambar, kertas untuk buku
bank, currency note, kertas untuk security printing, uang kertas, stamp paper,
litho and offset paper
Sumber : goldtradersamerica.com dan www8.hp.com
Gambar 2.2.4 Contoh produk HS 480257 : uang kertas (atas) dan kertas HVS
(bawah)
HS 480255
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau
cardboard untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical
pulp (MP) dan chemigroundwood pulp kurang dari 10% dari berat total, berat 1
m2 berkisar antara 40g dan 150g, dalam bentuk gulungan. (紙・板紙_非塗工紙_
筆記用・印刷用・グラフィック用_機械パルプとケミグランドパルプの含有量が
15
全繊維重量の 10%以下_重量が 1平方mにつき 40g以上 150g以下でロール状)
bank, bond and cheque paper, currency note paper, drawing paper
Sumber : stationery.indiabizclub.com dan www.alibaba.com
Gambar 2.2.5 Contoh produk HS 480255 : (kiri) bank paper dan (kanan) paper for
security printing
HS 480262
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau
cardboard untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical
pulp (MP) dan chemiground pulp lebih besar dari 10% berat total, dalam bentuk
lembaran dengan panjang kurang dari 435 mm dan lebar kurang dari 297 mm
dalam keadaan tidak dilipat. (paper and paper board, of which >10 % by weight
of the total fiber content consists of fibers obtained by a
mechanical/chemi-mechanical process, in sheets with one side not>435mm&the
other side not>297mm in the unfolded stat. 紙・板紙_非塗工紙_筆記用・印刷
用・グラフィック用_機械パルプとケミグランドパルプの含有量が全繊維重量の
16
10%超_折り畳んでない状態、1辺の長さが435mm以下、他の辺の長さが297mm
以下のシート状)
HS 480258
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau cardboard
untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical pulp (MP)
dan chemiground pulp kurang dari 10% dengan berat lebih dari 150g/m2 (紙・板
紙_非塗工紙_筆記用・印刷用・グラフィック用_機械パルプとケミグランドパル
プの含有量が全繊維重量の 10%以下_重量が 1平方 mにつき 150g超)
HS 480210
Produk yang tergolong dalam kode HS ini adalah handmade paper dan
karton dalam segala ukuran (紙・板紙_非塗工紙_手すき.)
Sumber : www.shinetsu-furusato.jp dan www.yame-kougeikan.jp
17
Gambar 2.2.2 Contoh handmade paper yang banyak digunakan untuk berbagai jenis
kerajinan di Jepang.
HS 480220
Produk yang tergolong dalam kode HS ini adalah kertas yang
digunakan sebagai dasar untuk kertas yang sensitive pada cahaya
(photo-sensitive), panas (heat-sensitive) atau aluran listrik (electro-sensitive) :
uncoated, dalam bentuk gulungan dengan lebar lebih dari 15 cm atau dalam
bentuk lembaran dengan panjang lebih dari 36 cm dan lebar lebih dari 15 cm
dalam keadaan tidak terlipat (板紙_非塗工紙_写真感光紙・感熱紙、感電子紙の
原紙に使用する種類もの)
Sumber : www.terapeak.com dan ccne.mofcom.gov.cn
Gambar 2.2.8 Contoh produk HS 480220 photographic base paper dalam bentuk
lembaran (kiri) dan gulungan (kanan)
HS 480254
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah uncoated paper atau
cardboard untuk menulis, mencetak, membuat grafik, mengandung mechanical
pulp (MP) dan chemiground pulp kurang dari 10% dengan berat totalkurang dari
18
40g (紙・板紙_非塗工紙_筆記用・印刷用・グラフィック用_機械パルプとケミ
グランドパルプの含有量が全繊維重量の 10%以下_重量が 1平方 mにつき 40g
未満)
HS 480240
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah kertas pelapis dinding
(紙・板紙_非塗工紙_壁紙原紙)
Sumber : levinger.en.alibaba.com
Gambar 2.2.10 Kertas dasar pelapis dinding.
19
BAB 3
INFORMASI PASAR
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kondisi pasar produk HS 4802, mulai
dari sedikit sejarah perkembangan industry kertas di Jepang, trend produk HS
4802 di Jepang, prospek produk, segmentasi pasar dan perilaku konsumen akhir.
a. Trend Produk HS 4802 di Jepang
Penggunaan produk HS 4802 di Jepang sangat luas. Berdasarkan data
ekspor kertas Jepang yang diambil dari International Trade Center (ITC),
produk HS 4802 menduduki peringkat ke-4 (secara kuantitas) dari produk
kertas yang diekspor Jepang. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa produk
HS 4802 selain diimpor untuk konsumsi dalam negeri juga untuk diekspor
ulang.
Pada tahun 2004 Jepang termasuk dalam 3 besar negara
pengekspor kertas. Industri kertas di Jepang berkembang pesat karena
pemerintah memberikan kebebasan penuh pada produsen swasta. Pada
tahun 1870an (jaman restorasi Meiji) produksi koran, buku, majalah, dan
berbagai hasil cetak lain meningkat pesat.
20
Sumber : pulverer.si.edu
Gambar 3.1 Contoh buku barat yang diterjemahkan kedalam Bahasa Jepang pada era Meiji
Buku – buku dari barat banyak diterjemahkan dan diterbitkan.
Sebagian besar media cetak pada saat itu menirukan style dan trend barat.
Kertas yang digunakan pada saat itu juga diimpor dari barat. Akhirnya
perusahaan kertas di Jepang berusaha meningkatkan produksi kertas dalam
negeri. Sayangnya, kekalahan Jepang pada Perang Dunia II mengakibatkan
menurunnya produksi kertas di Jepang. Sebaliknya, permintaan akan kertas
terus meningkat, kertas digunakan bukan hanya untuk media cetak, namun juga
sebagai bahan untuk mengemas benda.Hal ini menyebabkan permintaan akan
kertas meningkat sangat pesat . Perusahaan di seluruh Jepang terus
meningkatkan produksi kertasnya, meningkatkan investasi pada mesin dan
inovasi teknologi. Perkembangan pesat ini mengakibatkan dampak buruk pada
lingkungan. Polusi dan limbah yang dihasilkan berbagai pabrik kertas
21
menyebabkan berbagai penyakit dan dampak negatif serius lainnya.
Berdasarkan kejadian ini, pemerintah Jepang membuat berbagai peraturan
ketat untuk meregulasi polusi dan limbah.
Sumber daya alam yang dimiliki Jepang sangat terbatas, maka dari itu
Jepang memaksimalkan R&D (Research and Development) dan membuat
banyak terobosan baru untuk mengatasi kekurangan sumber daya alam mereka,
salah satunya adalah diciptakannya bibit unggul Eucalyptus globulus dan
menciptakan hutan buatan khusus untuk menanam kayu (timber) di dalam dan
luar negeri dengan mengaplikasikan program afforestation.
Sumber : www.florabank.org.au dan www.vanherbaryum.yyu.edu.tr
Gambar 3.2 Eucalyptus globulus
Menurut laporan JOPP (Japan Overseas Plantation Center for
Pulpwood) pada akhir tahun 2010 terdapat 33 hutan buatan khusus di luar
Jepang yang terkait secara langsung dengan perusahaan produksi kertas di
Jepang (di Indonesia terdapat 1 hutan buatan khusus milik Oji Paper). Selain itu
dikembangkan juga berbagai teknologi untuk pengolahan limbah air. Produsen
22
kertas di Jepang menaati setiap regulasi yang ditentukan, karena bila
perusahaan tersebut didapati tidak menepati peraturan tersebut, atau
menggunakan bahan dasar illegal, mereka akan kehilangan kepercayaan
konsumen dan kehilangan pelanggan.
Sumber : www.kamipa.co.jp dan www.papnews.com
Gambar 3.3 recovered paper atau disebut juga kertas daur ulang (kiri) dan bubur kayu (kanan)
Saat ini industri kertas di Jepang menggunakan 60% kertas bekas dan
40% bubur kayu sebagai bahan dasar. Pada tahun 2005, 71,1% kertas di
Jepang di daur ulang. Banyak pihak berasumsi bahwa seiring berkembangnya
industri teknologi informasi dan maraknya berbagai gerakan untuk mengurangi
konsumsi kertas, permintaan kertas di Jepang akan menurun, tetapi sampai
saat ini tidak terlihat tanda – tanda akan menurunnya permintaan terhadap
kertas. Permintaan terhadap kertas terus meningkat setiap tahunnya.
Namun, jumlah produksi dalam negeri Jepang terus menurun dari
tahun ke tahun, sehingga produksi dalam negeri saja tidak dapat memenuhi
jumlah permintaan kertas. Ada beberapa faktor dibalik menurunnya jumlah
produksi kertas di Jepang, yaitu dikarenakan ketatnya aturan menyangkut alam
23
dan polusi di Jepang, harga produksi menjadi sangat tinggi. Pengolahan kertas
daur ulang membutuhkan mesin khusus dan pengolahan khusus sehingga
serendah apapun pemerintah maupun industri kertas berusaha menekan biaya
produksi,biaya yang dibutuhkan tetap tinggi sehingga produksi dalam negeri
terus menurun. Selain itu tingginya harga minyak dan batu bara juga
mempengaruhi produksi kertas dalam negeri.
b. Prospek Produk HS 4802 di Jepang
Bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi kertas di Jepang
berasal dari 60,7% bubur kertas hasil daur ulang dan 39,3% dari bubur kertas
baru. 32,2% bubur kertas baru adalah hasil produksi dalam negeri dan 7,1%
merupakan hasil impor (data tahun 2006). Dari persentase itu dapat dilihat
bahwa lebih dari setengah bahan baku produksi kertas berasal dari hasil daur
ulang. Oleh karena itu, kertas yang dapat didaur ulang sangatlah penting dan
merupakan jenis kertas yang digunakan di Jepang (walau sempat terdapat
skandal penipuan jumlah recycle paper yang digunakan dalam proses
produksi oleh perusahaan kertas terbesar di Jepang, Oji Paper dan Nippon
Paper Group pada tahun 2008. Kedua perusahaan terbesar itu menyatakan
bahwa selama ini telah membohongi masyarakat; mereka menyatakan
bahwa perusahaan mereka menggunakan 50% kertas daur ulang dalam
proses produksi kertas cetak mereka, sedangkan sebenarnya hanya 5 - 10%
24
saja. Hal ini disebabkan karena asupan kertas daur ulang yang tetap tidak
dapat memenuhi permintaan akan kertas yang terus meningkat.
Di era informasi dimana teknologi informasi berkembang sangat pesat,
timbul sebuah kekhawatiran bahwa penggunaan kertas akan menurun.
Banyak perusahaan media cetak di Indonesia maupun Jerman dan berbagai
negara lain mulai beralih ke portal berita, memanfaatkan fungsi teknologi
informasi untuk beroperasi dan memberhentikan produksi media cetak
mereka.
Sumber : www.itmedia.co.jp dan ja.wikipedia.org
Gambar 3.4. Contoh media elektronik (komik elektronik) dan media cetak.
Namun, permintaan terhadap kertas di Jepang tidak menunjukan
tendensi menurun sedikitpun. Dari tahun ke tahun permintaan terhadap
kertas terus meningkat. Tentu saja,media elektronik (buku elektronik, koran
dan majalah elektronik) juga marak digunakan di Jepang. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Rakutan Research Center pada tahun 2015, dalam 1
tahun ini sekitar 80% masyarakat Jepang tetap memilih untuk membaca
media cetak. (57.2% hanya membaca media cetak, 21.8% membaca media
25
cetak maupun media elektronik). Dapat disimpulkan bahwa walaupun
teknologi informasi Jepang sangat maju, masyarakat Jepang tetap memilih
untuk membaca media cetak daripada media elektronik.
Menurut data yang diperoleh dari RISI (http://www.risiinfo.com/) ,
jumlah konsumsi kertas Jepang pada tahun 2014 mencapai 215,1 kg per
orang. Jumlah ini termasuk dalam level yang tinggi dibandingkan rata – rata
dunia yaitu 56.8 kg.
c. Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna
Dengan berkembangnya teknologi media elektronik, banyak pihak
yang memperkirakan bahwa pasar media cetak akan menurun. Namun
sebenarnya, kebutuhan akan kertas semakin naik dari tahun ke tahun. Hal ini
dikarenakan kertas memiliki banyak keuntungan yang tidak dimiliki media
elektronik, yaitu ringan, dapat dibawa kemanapun tanpa terpengaruh oleh
ketersediaan listrik dan internet, dapat dilipat, mudah digunakan dan masih
banyak lagi.
Pasar konsumen produk HS 4802 sangat luas, namun dapat
disimpulkan pada perusahaan percetakan, perkantoran, pendidikan (sekolah
dan universitas), bank atau badan keuangan lainnya dan rumah tangga.
Selain itu, produk seperti HS 480210 (handmade paper) juga banyak
digunakan untuk usaha kerajinan tangan dan rumah tangga. Selain itu produk
HS 480220 (photo-sensitive and heat sensitive paper) banyak digunakan oleh
26
perusahaan dan took yang menggunakan thermal printer contohnya cash
registers dan credit card terminals. Produk HS 480240 (wallpaper) banyak
digunakan oleh perusahaan dekorasi dan percetakan.
d. Perilaku Pembeli Akhir
Penggunaan kertas di Jepang sangat besar, dan tidak terpengaruh
oleh musim maupun cuaca. Hanya satu hal yang perlu diperhatikan adalah,
Jepang mendaur ulang 80% kertas yang diproduksinya, sehingga jika
produsen Indonesia ingin mengekspor produk kertas ke Jepang, penggunaan
bahan yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan sangatlah penting.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Paper Recycling Promotion Center
pada Agustus 2015, di tahun 2014 dari 26.479 juta ton produksi kertas,
Jepang menggunakan 17.091 juta ton kertas daur ulang dan 9.695 ton wood
pulp (informasi lebih lanjut dapat dilihat di www.prpc.or.jp). Selain itu industri
kertas Jepang terpusat pada pasar dalam negeri.
27
BAB 4
INFORMASI PERDAGANGAN
Dalam bab ini akan dibahas informasi tentang kegiatan dan kebijakan
perdagangan produk HS 4802 di Jepang. Aspek yang akan dibahas antara lain
data impor produk HS 4802 Jepang dijabarkan kedalam HS 6 digit, negara –
negara pemasok setiap produk dan analisa pesaing. Data diambil dari
International Trade Center (ITC website : www.intracen.com)
a. Impor Produk HS 4802 di Jepang
Tabel 4.1 Nilai impor Jepang produk turunan HS 6 digit dari produk HS 4802 dalam
satuan ribuan US $.
28
4.1.1 HS 480256
Tabel 4.1.1 Nilai impor produk HS 48025 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015
(dalam satuan ribuan US $)
4.1.2 HS 480261
Tabel 4.1.2 Nilai impor produk HS 480261 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015
(dalam satuan ribuan US $)
29
HS 480257
Tabel 4.1.3 Nilai impor produk HS 480257 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $)
4.1.3 HS480255
Tabel 4.1.4 Nilai impor produk HS 480255 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015
(dalam satuan ribuan US $)
4.1.4 HS 480262
30
Tabel 4.1.5 Nilai impor produk HS 480262 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $)
4.1.5 HS 480258
Tabel 4.1.6 NIlai impor produk HS 480258 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US$)
4.1.6 HS 480210
31
Tabel 4.1.7 Nilai impor produk HS 480210 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $)
4.1.7 HS 480220
Tabel 4.1.8 NIlai impor produk HS 480220 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $)
4.1.8 HS 480269
32
Tabel 4.1.9 Nilai impor produk HS 480269 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015 (dalam
satuan ribuan US $)
Berdasarkan data dari International Trade Center (ITC), dilihat dari data
impor produk HS 4802 Jepang, negara yang paling banyak mengekspor produk
HS 4802 pada tahun 2015 adalah Indonesia (US $336,1 juta), diikuti oleh Cina
(US $173,2 juta), US Amerika (US $44 juta), Sweden (US $11 juta), dan
Thailand (US $9 juta).
Untuk produk kode HS 480256 Indonesia menjadi pemasok utama ke
Jepang yaitu sebanyak 333,9 ribu ton dan senilai US $319,8 juta pada tahun
2015. Setelah Indonesia, eksportir terbanyak adalah Cina (US $144,98 juta),
Thailand (US $6,8 juta) dan US Amerika (US $1,7 juta). Permintaan impor
Jepang akan produk ini ke Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun,
sedangkan permintaan pada Cina meningkat.
33
Produk kode HS 480256 adalah produk terbanyak dalam kode HS
4802 yang diekspor Indonesia ke dunia. Jumlah ekspor Indonesia mencapai
US $1,08 triliun pada tahun 2015.
b. Negara Pemasok
Seslain Indonesia sebagai pemasok utama untuk produk HS 4802 juga
ada beberapa pemasok selain Indonesia yaitu : untuk produk HS 480261,
negara eksportir utama adalah Amerika dengan nilai US $40,98 juta pada
tahun 2015. Setelah Amerika, negara yang paling banyak mengekspor
adalah Sweden (US $10,96 juta), China (US $5,9 juta), Finlandia (US $2,4
juta), dan Austria (US $1,02 juta). Indonesia terletak di posisi ke- 6 setelah
Austria dengan jumlah ekspor 981 ton dan nilai ekspor sebanyak US $893
ribu. Teknologi yang dimiliki Indonesia belum dapat memproduksi kertas
dalam bentuk gulungan dengan kandungan serat lebih dari 10% seperti
negara pengimpor lainnya.
Untuk produk HS 480257, Indonesia merupakan negara eksportir
utama ke Jepang yaitu senilai US $9,03 juta pada tahun 2015 diikuti oleh
China (US $5,7 juta), Taipei (US $467 ribu), US Amerika (US $231 ribu).
Jumlah impor produk HS kode 480257 Jepang semakin turun dari tahun ke
tahun. Produk kode HS ini merupakan produk kedua yang banyak diekspor
Indonesia,
34
Untuk produk HS 480255, Indonesia merupakan negara eksportir utama
ke Jepang dengan nilai US $3,8 juta pada tahun 2015. Negara pengekspor lain
adalah China (US $1,97 juta), Taipei (US $818 ribu), Jerman (US $1,8 juta).
Jumlah impor Jepang untuk produk kode HS ini terus menurun dari tahun ke
tahun.
Untuk produk HS 480262 negara eksportir utama adalah Vietnam dengan
nilai US $2,9 juta. Dilanjutkan dengan Cina dengan nilai US $2,8 juta pada tahun
2015, lalu oleh Indonesia (US $2,3 juta), dan Thailand (US $356 ribu). Jumlah
impor Jepang dapat tergolong stabil dalam produk kode HS ini.
Untuk produk HS 480258 negara eksportir utama adalah Austria dengan nilai
US $818 ribu pada tahun 2015, diikuti oleh Amerika (US $364 ribu), Jerman (US
$257 ribu), Inggris (US $256 ribu) dan Perancis (US $254 ribu). Jumlah impor
Jepang pada produk HS ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk HS 480210 negara yang menjadi pengekspor utama adalah
CIna dengan jumlah ekspor 930 ton dan nilai US $10,2 juta pada tahun 2015
diikuti oleh Thailand (108 ton dan US $1,4 juta), Taipei (95 ton dan US $1,6
juta), Filipin (31 ton dan US $454 ribu) dan Korea (5 ton dan US $198 ribu).
Jumlah impor Jepang pada produk HS ini cenderung menurun dari tahun ke
tahun. Jika dilihat dari nilai impor, produk HS ini memiliki nilai impor sebanyak
US $13,8 milyar, menempati posisi ke – 4 setelah HS 480257 yang memiliki
jumlah impor 18,136 ton dan $15,7 milyar dolar pada tahun 2015 padahal
35
jumlah impor HS 480210 tidak terlalu banyak, yaitu 1,175 ton pada tahun
2015. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa harga kertas ini tinggi.
Indonesia tidak termasuk dalam negara yang mengekspor produk HS ini ke
Jepang.
Untuk produk HS 480220 negara eksportir utama produk ini adalah
Cina dengan nilai US $1,2 juta pada tahun 2015 diikuti oleh Korea (US $401
ribu), Amerika (US $126), dan Jerman (US $63 ribu). Jumlah impor Jepang
untuk produk kode HS ini mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2015,
namun di tahun lain menunjukan peningkatan. Indonesia tidak termasuk
dalam negara yang mengekspor produk HS ini ke Jepang.
Untuk produk HS 480269 negara eksportir utama adalah Thailand
dengan nilai US $305 ribu pada tahun 2015 diikuti oleh Cina (US $264),
Indonesia (US $102), dan Amerika (US $53 ribu). Indonesia selalu menjadi
negara utama pengekspor produk HS ini, namun jumlah ekspor Indonesia
menurun drastis pada tahun 2015, sehingga tersusul oleh Thailand dan Cina.
Jumlah impor Jepang untuk produk kode HS ini cenderung menurun dari
tahun ke tahun.
c. Analisa Pesaing
Secara umum negara pesaing Indonesia dalam bidang ekspor
produk kertas adalah Cina, Amerika, Sweden dan Thailand. Jumlah impor
kertas Jepang ke Indonesia semakin turun dari tahun 2011 sampai 2015,
36
sedangkan jumlah impor ke China meningkat secara konstan dalam jangka
waktu tersebut. Pertumbuhan industri kertas Cina memang sangat pesat
seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Namun Cina lebih banyak mengimpor kertas dibandingkan mengekspor.
Permintaan kertas dalam negeri di Cina sangat tinggi, terlebih lagi Cina tidak
memiliki cukup lahan hutan untuk menunjang kebutuhan bahan baku
produksi kertas. Cina banyak melakukan impor fiber baik dalam bentuk log,
woodchips, pulp, hingga kertas bekas untuk di daur ulang.
Menurut data yang diambil dari Analisa Industri Pulp dan Kertas
Dunia : Masukan Bagi Pengelola BUMN oleh Biro Riset LM FEUI
(http://www.lmfeui.com/data/artikel%20bumn%203%20ags%202012%20Anal
isis%20Industri%20Kertas.pdf) , dari sisi perusahaan, kapasitas produksi
kertas terbesar dunia dimiliki oleh International Paper dari Amerika Serikat
(sekitar 16 juta ton), disusul oleh Stora Enso dan UOM dari Eropa (10 – 12,5
juta ton). 5 besar produsen dunia adalah Nine Dragons dan Asia Pulp &
Paper (APP) yang merupakan anggota grup Sinar Mas dari Indonesia.
Eksportir terbesar produk kertas adalah Swedia (2,15 juta ton
pada tahun 2015 atau sebesar US $1,5 milyar). Swedia mengembangkan
industri pulp & paper berbasis kertas bekas sebagai bahan baku. Secara
umum sekitar 75% kertas di Swedia telah berhasil didaur ulang. Produsen
asal Swedia, contohnya Holmen, menggunakan bahan baku daur ulang yang
37
dikumpulkan bukan dari dalam negeri saja, namun juga dari negara – negara
tetangga seperti Portugal dan Spanyol dengan sistem afilias. Dengan
menggunakan bahan baku daur ulang, produsen dapat menekan biaya bahan
baku sehingga biaya produksi juga dapat ditekan. Selain itu walaupun luas
hutan Swedia lebih kecil daripada Indonesia, Swedia mengembangkan sector
kehutanannya secara serius. Swedia banyak memiliki pusat penelitian
kehutanan yang menghasilkan berbagai terobosan teknologi baru.
Perusahaan di Eropa seperti Stora Enso menggunakan bahan
baku murah virgin fiber yang banyak ditemukan di hutan Amerika Selatan dan
Asia Tenggara. Stora Enso memiliki lahan dan fasilitas produksi pulp di Brazil
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sumber bahan baku untuk
fasilitas produksi utama di Eropa.
d. Peran Indonesia dalam Memasok Produk HS 4802 di Jepang
Dari data impor di atas dapat diamati bahwa Indonesia menguasai
pasar impor produk HS 4802 Jepang, menjadi negara utama pengimpor
dalam beberapa grup golongan HS. Menurut Okezone.com, saat ini
Indonesia berada pada peringkat enam untuk industri kertas dan peringkat 10
untuk industri pulp.
38
Indonesia diuntungkan karena letak geografis Indonesia yang
berada di garis khatulistiwa yang rata-rata memiliki pepohonan yang tumbuh
tiga kali lebih cepat dibandingkan di negara-negara yang berada di daerah
dingin, sehingga tersedia hutan yang luas sebagai sumber bahan baku.
Selain itu Indonesia juga berada di tengah-tengah Asia yang sedang
berkembang menjadi raksasa ekonomi baru yang menjadi pasar terbesar
pulp dan kertas dunia di masa depan
Namun, kondisi industri kertas dan pulp Indonesia melemah dalam
beberapa tahun belakangan ini. Menurut Wakil Ketua Umum II Asosiasi Pulp
dan Kertas Indonesia (APKI) Rusli Tan dalam Bisnis.com pada Sabtu, 13
Februari 2016, di sektor industri pulp dan kertas terjadi pelemahan harga,
yang tadinya US $1000 per ton turun sebanyak 25%. Selain itu pasokan
bahan baku pun berkurang sehingga utilisasi industri hanya tersisa 40%. Saat
ini sejumlah perusahaan kertas telah menghentikan produksi dan sejumlah
39
BUMN kertas mati suri. Dari total 81 perusahaan pulp dan kertas swasta
hanya sekitar 15 unit yang masih bertahan melakukan ekspor. Akibat dari
kesulitan bahan baku, seiring dengan terjadinya kebakaran (kebakaran hutan
medio Juli-Oktober pada tahun 2015) dan pembekuan izin usaha perusahaan
yang divonis melakukan pembakaran (terdapat 9 perusahaan), beberapa
produsen kertas harus mengimpor bahan baku.
Sumber : www.kompasiana.com
Gambar 4.2.1 Pembakaran hutan Medio
Menurut TEMPO.co (Rabu, 23 Desember 2015) Industri kertas
selama ini sangat bergantung pada kayu hasil hutan industri. Jika bahan baku
tidak ada, otomatis keberlangsungan industri kertas nasional terancam.
"Soalnya pasokan bahan baku bubur kertas (pulp) bakal berkurang hingga 48
persen atau sekitar 3 juta ton," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha
Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto di Kantor Kementerian
Perindustrian.
40
Selain itu, pasar ekspor kertas Indonesia juga masih sering diwarnai
dengan tuduhan dumping, karena harga kertas Indonesia yang sangat
kompetitif. Indonesia sering menerima tuduhan dumping dari negara-negara
tujuan ekspor kertas. Meskipun sebagian besar tuduhan tersebut dapat
dibuktikan tidak benar, tetapi untuk menghadapi tuduhan tersebut memakan
tenaga, waktu dan biaya. Industri kertas Indonesia juga sering harus
menghadapi pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Countervailing
Duty (CVD), sehingga Indonesia terpaksa harus membayar bea masuk yang
lebih besar. Contoh kasus adalah ekspor kertas tulis-cetak ke Korea Selatan
dan kertas koran ke Malaysia. Kedua negara tersebut tetap mengenakan
BMAD meskipun sudah melewati batas waktu 5 tahun yang ditetapkan WTO.
41
BAB 5
REGULASI IMPOR
Berdasarkan buku pegangan aturan impor yang diterbitkan Japan
External Trade Organization (Jetro), secara umum ada dua aturan penting yang
perlu diketahui, yaitu kebijakan sewaktu impor dan kebijakan saat memasarkan.
Sebenarnya untuk kebijakan sewaktu impor tidak ada kebijakan khusus yang
mengatur kecuali kebijakan impor pada umumnya, namun ada hal yang harus
diperhatikan yaitu jika produk impor tergolong barang pelanggaran hak
kekayaan intelektual atau bukan (知的財産権侵害物品). Pemasukan produk
palsu atau merk palsu dilarang dan termasuk kedalam pelanggaran hak
kekayaan intelektual. Selain itu untuk peraturan saat pemasaran, terdapat
beberapa peraturan penting yaitu:
a. JIS Mark
Pengimpor (dan bisnis terkait) bisa mencantumkan label tambahan.
Label tambahan yang sesuai dengan ketentuan hukum adalah lambang
JIS (Japan Industrial Standard) Lambang ini digunakan apabila produk
tersebut telah memenuhi standar kualitas produk, efisiensi, dan standar
produksi sesusai yang ditentukan oleh organisasi sertifikasi yang
berwenang. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di website Japan
Industrial Standards Committee (www.jisc.go.jp/eng/) dan Japan
Standards Association (http://www.jsa.or.jp/)
42
Sumber : www.jqa.jp Gambar 5.1 Contoh tanda JIS
b. Standar ISO
Standar ISO (the International Organization for Standardization) yang
digunakan untuk kertas adalah A4 (210 x 297mm). Selain itu juga ISO
14024 : 1999 yang mengatur tentang label – label lingkungan, mengenai
prinsip dan prosedur. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di www.iso.org
Sumber : recycle.meridian.mi.us Gambar 5.2 label – label yang menunjukan produk
ramah lingkungan
c. Law for the Promotion of Effective Utilization of Resources
Peraturan yang merupakan amandemen dari Resource Recycling
Promotion Law (1991). Tujuan dari peraturan ini adalah untuk
mempromosikan penggunaan bahan baku secara efektif dan menekankan
43
pentingnya 3 R (reduce, reuse, recycle) yang sangat penting untuk
membangun sebuah masyarakat yang sustainable. Secara umum
peraturan ini mengharuskan perusahaan – perusahaan untuk menerapkan
sistem 3R dan menjaga lingkungan dari berbagai polusi.
d. SVLK (Timber Legality Verification /Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)
Sumber : www.majawana.net gambar 5.3 Contoh label SVLK
Suatu sistem sertifikasi khusus untuk produk kayu dari Indonesia yang
menyatakan bahwa bahan baku kayu yang digunakan berasal dari
sumber legal. Verifikasi ini dapat mengurangi kemungkinan produk
ekspor yang menggunakan bahan baku kayu terjerat European Union
Timber Regulation (EUTR), the US Lacey Act, Australia’s Illegal Logging
Prohibition dan lain – lain Peraturan SVLK terbaru 2014 menyebutkan
bahwa:
1. Semua pemegang ETPIK harus punya SVLK pada akhir Desember
2014. Permendag No.64 Pasal 15 menyebutkan mulai tanggal 1
Januari 2015 semua produk industri yang berbahan baku kayu (selain
rotan dan kertas karton) mewajibkan ekspor dilengkapi dokumen
44
v-legal sebagai syarat kepabeanan. Sedangkan untuk bisa
mendapatkan dokumen v-legal maka industri tersebut harus
mengantongi SVLK
2. Semua Supplier yang memasok bahan baku ke industri bersertifikat
SVLK, harus punya SVLK, atau menerbitkan Deklarasi Kesesuaian
Pemasok (DKP) paling lambat 31 Desember 2014. Perusahaan yang
telah mendapatkan SVLK atau sedang mengurus SVLK harus
menggunakan bahan baku dari supplier yang telah mendapatkan
SVLK atau yang mengeluarkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok
(DKP) paling lambat 31 Desember 2014.
Supplier yang harus punya SVLK diantaranya :
a. Industri Primer (pedagang kayu yang punya penggergajian), yaitu
pemegang IUIPHHK yang memasok kayu ke industri ber-SVLK
b. Industri Lanjutan (mengolah kayu gergajian menjadi produk kayu
olahan / produk jadi) yaitu pemegang IUI dan TDI yang memasok
produk setengah jadi ke industri lain yang ber-SVLK
Supplier yang tidak harus punya SVLK, tetapi harus menerbitkan
Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) sesuai pasal 5 (2) Permenhut
P.43 :
a. Tempat Penampungan Terdaftar (TPT) yaitu pedagang kayu yang
mengantongi ijin, yang memasok ke industri ber-SVLK
45
b. Pemilik Hutan Hak (hutan rakyat) yang kayunya dibeli oleh TPT
(pedagang kayu), IUIPHHK (penggergajian) atau Industri ber-SVLK
c. Industri Rumah Tangga/Pengrajin yang produknya dibeli oleh
industri / pedagang ekspor ber-SVLK
d. Importir kayu yang memasok ke industri ber-SVLK
e. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012
tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan
1 Di dalam Permendag tersebut, pulp dan kertas tercantum dalam
lampiran I baik kelompok A maupun kelompok C dengan rincian:
1.1 Pulp dan kertas yang tercantum dalam lampiran I kelompok A
ditetapkan sebagai produk yang ekspornya wajib dilengkapi
dokumen V-Legal, dan eksportirnya wajib mendapat pengakuan
sebagai ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan)
1.2 Pulp dan kertas yang tercantum dalam lampiran I kelompok C
ditetapkan sebagai produk yang eksportirnya wajib mendapat
pengakuan sebagai ETPIK
2 Nomor pos tarif/HS produk pulp dan kertas baik yang tercantum dalam
lampiran Ikelompok A maupun kelompok C tersebut tidak membedakan
asal-usul bahan bakunya, sehingga produk pulp dan kertas berbahan
baku non-kayu dalam pelaksanaan ekspornya juga ditafsirkan
dikenakan kewajiban sebagai ETPIK dan harus dilengkapi dokumen
46
V-Legal. Padahal alur ekspor untuk lampiran I kelompok C hanya
diwajibkan mendapat pengakuan sebagai ETPIK tanpa harus dilengkapi
dokumen V-Legal.
3 Di dalam Permendag tersebut, produk pulp dan kertas yang
dimaksudkan untuk dikenakan kewajiban ETPIK dan dokumen V-Legal
hanya terhadap produk pulp dan kertas berbahan baku kayu.
4 Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, serta masukan dan hasil
rapat dengan para stakeholder pada tanggal 7 Januari 2013 mengenai
produk pulp dan kertas yang berbahan baku non-kayu, maka”
4.1 Produk pulp dan kertas yang berbahan baku non-kayu
dikecualikan dari ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012, artinya tanpa dilengkapi ETPIK
dan dokumen V-Legal;
4.2 Pengecualian terhadap produk pulp dan kertas yang berbahan
baku non-kayu dapat dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi
dari Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Kementerian
Perindustrian dan ditembuskan kepada Kementerian Perdagangan
dan Kementerian Kehutanan;
4.3 Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada huruf b diterbitkan
setelah eksportir menyampaikan bukti bahwa bahan baku produk
pulp dan kertas tersebut bukan berasal dari kayu berdasarkan
hasil uji laboratorium.
47
f. ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan)
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
64/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri
Kehutanan, ekspor produk industri kehutanan hanya dapat dilaksanakan
oleh perusahaan industri kehutanan yang telah mendapatkan pengakuan
sebagai ETPIK dan perusahaan perdagangan di bidang ekspor produk
industri kehutanan yang telah mendapatkan pengakuan sebagai ETPIK
Non-Produsen. Masa berlaku untuk ETPIK PRODUSEN & NON
PRODUSEN adalah 5 tahun
A) ETPIK PRODUSEN
PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN DENGAN PEMBATASAN
EKSPOR
Perusahaan industri kehutanan yang dapat diakui sebagai ETPIK
adalah perusahaan industri kehutanan yang telah memiliki izin usaha
industri yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan memenuhi persyaratan. Untuk mendapat pengakuan
sebagaiETPIK PRODUSEN , perusahaan industri kehutanan harus
mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri Perdagangan u.p.
Direktur Jenderal dengan dilengkapi dokumen sebagai berikut:
48
BAP - berita acara pemeriksaan fisik industri dan rekomendasi dari
instansi teknis di daerah yang membina bidang industri kehutanan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Copy Izin Usaha Industri (IUI) atau Tanda Daftar Industri (TDI);
Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
Copy akte notaris pendirian perusahaan beserta perubahannya
sesuai peraturan yang berlaku.
Setiap ekspor produk industri kehutanan yang berbahan baku kayu ulin
harus memperoleh Surat Persetujuan Ekspor (SPE) dari Direktur
Jenderal Perdagangan setelah mendapatkan rekomendasi dari
Departemen Kehutanan. Untuk memperoleh SPE perusahaan industri
kehutanan yang telah diakui sebagai ETPIK harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan dengan
melampirkan fotokopi dokumen ETPIK dan rekomendasi dari
Departemen Kehutanan. Ekspor Produk Industri Kehutanan yang
termasuk dalam
Syarat untuk pengajuan ETPIK Non Produsen sama dengan syarat
untuk ETPIK Produsen, hanya ditambah:
BAP- berita acara pemeriksaan dan Rekomendasi dari Instansi
Teknis di daerah setempat yang membina bidang industri
kehutanan.
49
copy SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan
copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
copy akte notaris pendirian perusahaan beserta perubahannya
sesuai peraturan yang berlaku
copy perjanjian kerjasama dengan industri produk kehutanan skala
kecil, bukan industri yang disahkan Notaris
50
BAB 6
STRATEGI
Berdasarkan data dan pengamatan industri kertas Indonesia dan
Jepang, dapat disimpulkan bahwa industri kertas Indonesia berpotensi besar
untuk menjadi salah satu industri besar yang dapat bersaing secara
internasional. Sayangnya ada beberapa poin yang perlu diperhatikan lebih lanjut
jika Indonesia ingin menguasai pasar kertas dunia.
Berikut ini adalah strategi yang dapat meningkatkan ekspor Indonesia:
Menciptakan kertas dengan bahan baku bukan kayu. Saat ini Indonesia
hanya mengandalkan sumber daya alam Indonesia yang kaya saja.
Memang bahan baku untuk memproduksi kertas sangat berlimpah di
Indonesia, namun jika produsen hanya bergantung pada sumber daya
bahan baku yaitu kayu saja, maka kecil kemungkinan Indonesia dapat
merebut pasar kertas dunia. Alasannya adalah, saat ini pasar kertas dunia
sedang mencurahkan perhatiannya terhadap kertas daur ulang dan kertas
ramah lingkungan, sedangkan Indonesia masih kurang sekali dalam segi
daur ulang. Jika Indonesia hanya mengandalkan sumber bahan baku baru
saja, maka bila suatu ketika terjadi bencana alam yang menyebabkan
terjadinya kebakaran hutan besar atau hilangnya sumber bahan baku,
perusahaan kertas tidak akan bisa berkutik. Indonesia perlu memikirkan
cara bagaimana supaya tanpa mengandalkan sumber daya alam pun
perusahaan tetap bisa produksi.
51
Meningkatkan teknologi daur ulang
Memperhatikan efek produksi terhadap lingkungan.
Memikirkan cara bagaimana caranya memproduksi kertas tanpa terlalu
bergantung pada sumber daya alam.
Memperoleh kepercayaan dunia internasional dengan menggunakan kayu
berlisensi
Terjadi berbagai kasus mengenai tuduhan dumping saat
mengekspor kertas ke berbagai negara, walau pada akhirnya terbukti
tuduhan itu salah. Mungkin salah satu penyebab adanya tuduhan itu adalah
dengan maraknya berita penebangan hutan illegal dan penggunaan kayu
secara illegal di Indonesia yang bocor ke dunia internasional sehingga
Indonesia kehilangan kepercayaan. Selain itu harga kertas produksi
Indonesia sangat kompetitif, sehingga memunculkan kecurigaan.
Salah satu cara meningkatkan kepercayaan dunia
internasional terhadap Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas
kertas Indonesia, dengan menggunakan kayu legal berlisensi. Walau
mungkin harga kertas produksi Indonesia akan naik karena biaya produksi
meningkat, namun bila kualitas kertas produksi Indonesia terbukti baik,
maka memperoleh pangsa pasar yang lebih besar lagi bukanlah mimpi.
Bagaimanapun Indonesia memiliki banyak kelebihan secara geografis
maupun sumber daya dibandingkan negara lain, sehingga permintaan akan
52
kertas Indonesia tidak akan pernah surut. Sudah saatnya Indonesia
menaikan level dan kualitas kertas produksinya.
Selain itu, sampai saat ini Indonesia hanya terfokus pada
beberapa jenis kertas saja. Pengembangan jenis barang produksi juga
penting untuk menambah nilai jual hasil produksi Indonesia.
53
BAB 7
INFORMASI PENTING
Bab ini berfungsi untuk menyediakan informasi mengenai perwakilan
perdagangan di Jepang berserta informasi lainnya yang dapat mendukung dunia
usaha Indonesia dalam mewujudkan peluang ekspor produk HS 4802 di Jepang.
7.1 TPO dan/atau kedutaan Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Duta Besar: Tanizaki YASUAKI
Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta
Pusat 10350, Indonesia
Tel: (62-21) 3192-4308
Fax: (62-21) 3192-5460
Web: www.id.emb-jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang – Medan
Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro
No. 18, Medan, Sumatera Utara,
Indonesia
Tel: (62-61) 457-5193
Fax: (62-61) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang –
Jakarta
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta
Pusat 10350, Indonesia
Tel: (62-21) 3192-4308
Fax: (62-21) 315-7156
Konsulat Jenderal Jepang
–Makassar
Konsul Jenderal: Masaki TANI
Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Makassar, Sulawesi Selatan,
Indonesia
Tel: (62-411) 871-030, 872-323
Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang
–Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa
Timur, Indonesia
Konsulat Jenderal Jepang
–Denpasar
Konsul Jenderal: Noboru NOMURA
Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,
54
Tel: (62-31) 503-0008
Fax: (62-31) 503-0037
Denpasar, Bali, Indonesia
Tel: (62-361) 227-628
Fax: (62-361) 265-066
7.2 Chamber of Commerce di Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)
3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan
Telepon: (813) 3283-7523
Fax: (813) 3216-6497
Website: www.tokyo-cci.or.jp
Email: [email protected]
Fukuyama Chamber of Commerce & Industry
2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan
Telepon: (818) 4921-2345
Fax: (818) 4922-0100
Website: www.fukuyama.or.jp/e
Email: [email protected]
Hiroshima Chamber of Commerce & Industry
44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan
Telepon: (818) 2222-6610
Fax: (818) 2211-0108
Website: www.hiroshimacci.or.jp
Kawasaki Chamber of Commerce & Industry
11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan
Telepon: (814) 4211-4111
Fax: (814) 4211-4118
Website: www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan
Telepon: (817) 5212-6450
Fax: (817) 5255-0428
Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e
55
Email: [email protected]
Osaka Chamber of Commerce & Industry
2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan
Telepon: (816) 6944-6400
Fax: (816) 6944-6293
Website: www.osaka.cci.or.jp/e
Okinawa Chamber of Commerce & Industry
15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan
Telepon: (819) 8938-8022
Fax: (819) 8938-2755
Website: www.okinawacci.or.jp
Email: [email protected]
Nagahama Chamber of Commerce & Industry
10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan
Telepon: (817) 4962-2500
Fax: (817) 4962-8001
Website: www.nagahama.or.jp
Email: [email protected]
7.3 Kamar Dagang Jepang di Indonesia dan/atau KADIN Indoneia yang
memiliki hubungan dagang khusus/bidang khusus dengan Jepang
56
7.4 Asosiasi Produk Paper di Jepang
7.4.1 Japan Paper Association (JPA)
Asosiasi perkumpulan berbagai jenis perusahaan kertas di Jepang dan
berbagai asosiasi bersangkutan dengan kertas lainnya. Untuk info lebih lanjut
dapat dilihat di https://www.jpa.gr.jp/en/.
KBRI Tokyo
Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra
Atase Perdagangan: Julia Silalahi
5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan
Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697
Website: www.kbritokyo.jp
KJRI Osaka
Konsul Jendral: Wisnu Edi Pratignyo
Nakanoshima Intes Bld 22Fl, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka
530-0005, Japan
Telepon: (816) 6252-9824
Fax: (816) 6252-9872
Website: www.indonesia-osaka.org
Email: [email protected]
ITPC Osaka
Kepala: Hotmida Purba
Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim
Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan
Telepon: (816) 6947-3555
Fax: (816) 6947-3556
Website: www.itpc.or.jp
Email: [email protected]
57
7.4.2 Japan Technical Association of the Pulp and Paper Industry (JAPAN
TAPPI)
Alamat : Kami Pulp Kaikan Bldg., 11th Floor
9-11 Ginza 3-chome, Chuo-ku, Tokyo 104-8139 Japan
telp +81-3-3248-4843. fax+81-3-3248-4841
7.4.3 ICFPA (International Council of Forest & Paper Associations)
Sebuah asosiasi internasional yang menyediakan wadah untuk
menyelenggarakan global dialog mengenai perhutanan dan kertas. Keterangan
lebih lanjut dapat dilihat di [email protected]
7.5 Daftar Pameran Produk HS 4802
a. The 18th Eco-Products 2016 (Eco-Products)
Waktu : 7 Desember 2016 sampai 10 Desember 2016
Tempat : Tokyo, Japan
Penyelenggara : Japan Environmental Management Association for Industry
(JEMAI)/ Nikkei Inc.
Kontak : Eco-Products Secretariat
TEL : +81-3-6812-8686
FAX : +81-3-6812-8649
E-mail : [email protected]
Website : http://eco-pro.com/2016/
58
b. ISOT 2016 -27th INTERNATIONAL STATIONERY & OFFICE
PRODUCTS FAIR TOKYO(ISOT)
Waktu : 6-Jul-2016 to 8-Jul-2016
Tempat : Tokyo Big Sight (Tokyo International Exhibition Center)
Penyelenggara : Reed Exhibitions Japan Ltd.
TEL : +81-3-3349-8505
FAX : +81-3-3349-8523
E-mail : [email protected]
c. Biwako Business Messe 2016
Waktu : 19-Oct-2016 to 21-Oct-2016
Tempat: Nagahama Dome
Penyelenggara: Biwako Environmental Business Exhibition Executive
Committee
TEL : +81-77-528-3793
FAX : +81-77-528-4876
E-mail : [email protected] d. LABEL FORUM JAPAN 2017
Waktu: 6-Jul-2017 to 7-Jul-2017
Tempat: TOKYO INTERNATIONAL FORUM
Penyelenggara: Label Shimbun Co.
TEL : +81-3-3866-6577
60
REFERENSI
Biro Riset LMFEUI
http://www.lmfeui.com/data/artikel%20bumn%203%20ags%202012%20A
nalisis%20Industri%20Kertas.pdf
http://www.antaranews.com/berita/407710/nasib-industri-kertas
www.customs.go.jp
http://www.ide.go.jp/English/Publish/Download/Vrf/pdf/427.pdf
www.intracen.org
http://industri.bisnis.com/read/20160213/257/518789/2016-tahun-ujian-terb
erat-industri-kertas
www.jpif.gr.jp/english/index.html
http://www.kitapri.com/faq/paper/#shurui
www.meti.go.jp/policy/recycle/main/data/pamphlet/pdf/e_all.pdf
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/23/090730057/bahan-baku-menipis-i
ndustri-kertas-terancam
www.trademap.org