TUGAS MAKALAH TENTANG :
PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI KERJA DALAM SUATU USAHA
PERTAMBANGAN
DiSusun Oleh Kelompok 3 :
Ketua kelompok : Pinson Wandio
Anggota kelompok :
1. Satriadi
2. M. Ridwan
3. Herul Amin
4. Taroreh Evan C
5. Exel Randy O
6. Fajar Enriawan
1
HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................... 4
1.5 Metode Pembuatan Makalah......................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan............................... 5
2.1.1 Kebutuhan Personel.............................................................. 6
2.1.2 Job Description..................................................................... 6
2.2. Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2 Saran.............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indikator keberhasilan perusahaan pertambangan (Accredited Mining
Enterprise) menyangkut indikator keberhasilan manajemen usaha
pertambangan. Indikator keberhasilan manajemen usaha pertambangan dapat
meliputi dari kegiatan hulu (manajemen cadangan), manajemen kegiatan
produksi, sampai dengan kegiatan hilir (manajemen pasar) serta masalah yang
berhubungan dengan pengembangan wilayah dan lingkungan termasuk CSR
(corporate social responsibity).
Pada akhirnya indikator keberhasilan dalam usaha pertambangan di
tandai oleh kemampuan internal dalam hal mengkoordinir tenaga kerja pada
suatu perusahaan, sehingga diperlukanlah manajemen dalam uasaha
pertambangan. Oleh sebagian orang manajemen dikatakan sebagai suatu seni
(art), ada pula yang mengatakan sebagai suatu ilmu (science), dan ada yang
menyatakan sebagai suatu profesi (profession). Kaitannya dengan
pertambangan atau biasa disebut dengan Manajemen Tambang adalah
penerapan prinsip – prinsip ekonomi/manajemen dalam masalah pengusahaan
mineral. Biasanya hal ini berkaitan dengan keterdapatan bahan galian; faktor
supply-demand regional, nasional & internasional; fungsi eksplorasi,
pengembangan, produksi dan pengolahan/ pemurnian; analisis komoditi
mineral; metode keuangan, struktur dan komponen kapital dari industri;
analisis kebijakan mineral, kebijakan pemerintah, peraturan & perundangan;
perumusan kebijakan mineral; pemasaran dan penggunaan komoditas
mineral; faktor-faktor bahan pengganti, sekunder, daur ulang, dan
saingannya; metode dan ongkos; dampak-dampak perubahan teknologi dan
ekonomi; kualitas lingkungan; dan sebagainya.
Pada dasarnya manajemen tambang diperlukan untuk mengatur sumber
daya mineral & sumber daya manusia agar suatu perusahaan dapat
terorganisir dengan sempurna dan mendapatkan hasil yang optimal.
3
Dari uraian latar belakang diatas, maka penyusun akan menyusun
makalah dengan judul “Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha
Pertambangan”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan
2. Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan
2. Mengetahui fungsi organisasi dalam suatu usaha pertambangan
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini di buat agar bermanfaat untuk:
1) Bagi Mahasiswa dan Penulis :
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai organisasi dalam suatu
uasaha pertambangan secara lebih terperinci
2) Bagi Tenaga pengajar :
Sebagai bahan referensi terhadap mata kuliah yang bersangkutan dan
materi yang di ajarkan
3) Bagi Masyarakat dan Pembaca :
Agar masyarakat dapat mengetahui lebih detail mengenai batubara dan
dapat memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kehidupan sehari-hari.
1.5 Metode Pembuatan Makalah
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
sekunder, yaitu metode berdasarkan data dari buku, internet atau artikel-
artikel terkait lainnya dan pemahaman yang dilihat dari sudut pandang
penulis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Organisasi Dalam Suatu Usaha Pertambangan
Organisasi dalam dunia tambang tidak berbeda jauh proses
pembentukannya, akan tetapi yang membedakannya adalah strukturalnya, yaitu
dalam organisasi tambang lebih dominan pada bidang operasional lapangan.
Keragaman jenis perusahaan di dunia pertambangan mengakibatkan
konsumsi terhadap sumberdaya manusia yang dibutuhkan beragam,
tergantung daripada jenis perusahaan yang ada. Pembagian jenis perusahaan
dari segi bidang usaha adalah :
a. Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan
jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio,
video rental, biro perjalanan, dsb.
b. Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula
tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun
dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup
berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb.
c. Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolah-an, produksi, atau pembuatan barang dengan
menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang
dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis
kegiatan produksi antara lain :
Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik)
Pertambangan
Kerajinan (mis: sepatu, konveksi)
Preservasi (pengawetan makanan)
Perakitan (Assembling)
5
2.1.1. Kebutuhan Personel
Secara umum dapat digambarkan kebutuhan personel perusahaan
dapat diurut mulai dari dewan komisaris, direksi, sekretaris, keuangan,
divisi / bagian beserta staff, superintenden / supervisor / seksi beserta
staff, pengawas / mandor / kepala lapangan, operator, dan lain-lain.
Sementara untuk tenaga staff, jumlah tenaga kerja cukup dengan
memeriksa jabatan-jabtan yang masih kosong, (belum ada pejabatnya).
Untuk tenaga operasional, perlu dihitung terlebih dahulu berdasarkan
beban kerja yang ada. Dengan memperhitungkan absensi dan
perputaran tenaga kerja yang ada (sebagai cadangan ) maka akan
diperoleh angka jumlah tenaga kerja operasional yang diperlukan.
2.1.2. Job Description
Job description/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis
jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi tambang adalah
memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya,
perincian tugas, wewenang, tanggung jawab, maupun hubungan-
hubungan antar jabatan.
Pada sebuah perusahaan tambang besar biasanya sudah
menggunakan sistem management modern yang antara lain
strukturalnya (urutan dari paling bawah hingga keatas), adalah :
Dewan Direksi
Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang saham
perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden Direktur.
Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General
Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan.
6
General Manager
General manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang
menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa
Senior Manager.
Senior Manager
Senior manager membawahi beberapa manager.
Contoh :
1. Senior Manager Produksi
Membawahi :
a. Manajer Penambangan
b. Manajer Preparasi dan Pengolahan
c. Manajer Penunjang Tambang
d. Manajer Pemasaran
e. Manajer Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
f. Manajer Geologi & Eksplorasi
2. Senior Manager Administrasi Perusahaan
Membawahi :
a. Manajer Keuangan
b. Manajer Pelatihan dan Pengembangan
c. Manajer Hubungan Masyarakat
d. Manajer Sarana Prasarana Umum
e. Manajer Dokumentasi dan Pengarsipan
f. Manajer Informasi dan Teknologi
MANAJER
Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada
bidang-bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun
7
rencana dalam pengelolaan faktor-faktor operasional yang manjadi
tanggung jawabnya.
Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super
Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.
Contoh :
1. Manajer Penambangan
Membawahi :
a. Ass.Man. PIT A
b. Ass.Man. PIT B
c. Ass.Man. Disposal
d. Ass.Man. Perencanaan
e. Ass.Man. Pusat Kendali Tambang
f. Dan seterusnya
2. Manajer Penunjang Tambang
Membawahi :
a. Ass.Man. Peledakan
b. Ass.Man. Dewatering
c. Ass.Man. Alat Berat
d. Ass.Man. Perawatan Elekrik dan Mekanik
e. Dan seterusnya
3. Manajer Geologi dan Eksplorasi
Membawahi :
a. Ass.Man Geologi dan Topografi
b. Ass.Man Geotek
c. Ass.Man Explorasi
d. Dan seterusnya
Assisten Manajer
Assisten Manajer adalah sebagai wakil dari manajer sehingga
tugasnya adalah menguraikan gagasan dan garis-garis dasar
kebijaksanaan dan teknik-teknik pengusahaan kedalam suatu rencana
8
kerja dan pelaksanaannya. Kemudian juga memberikan instruksi
kepada pengawas (supervisor) dan memantau operasional
penambangan secara tidak langsung. Sebagai bawahannya adalah
supervisor.
Contoh :
1. Ass.Man. PIT A
Membawahi :
a. Supervisor Bench 1,2,3: PIT. A
b. Supervisor Bench 4,5,6; PIT. A
c. Dan seterusnya
2. Ass.Man Perencanaan
Membawahi :
a. Tim Perencanaan Tambang
b. Tim Surveyor
c. Tim Gambar Teknik
d. Dan seterusnya
3. Ass. Man. Peledakan
Membawahi :
a. Supervisor Gudang Handak
b. Supervisor Pemboran Lubang Ledak
c. Supervisor Pelaksanaan Peledakan
d. Dan seterusnya
Supervisor
Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi
pada jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana
dan pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik
pelaksanaan. Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman
(mandor)
Contoh :
1. Supervisor Bench 1,2,3 ; PIT. A
9
Membawahi :
a. Foreman Backhoe, untuk penggarukan dan pemuatan
b. Foreman Dumptruck, untuk pengangkutan.
c. Dan seterusnya
2. Tim Perencanaan
Membawahi :
a. Perencanaan operasi Mingguan
b. Perencanaan operasi bulanan
c. Perencanaan operasi Tahunan.
d. Dan seterusnya
Foreman
Forman adalah sebagai mandor yang selalu berada di lapangan
untuk mengawasi operasi produksi.
Contoh :
Foreman backhoe
Membawahi :
a. Operator Backhoe 1
b. Operator Backhoe 2
Operator
Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu
mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien. Biasanya
dari mulai assisten manajer hingga ke bagian direksi juga memiliki
jajaran staff pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari
sekertaris, juru ketik, keuangan, pesuruh dan lain-lain.
Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti
diuraikan di atas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana
perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar kecilnya
perusahaan itu sendiri, sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.
10
2.2. Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan
Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang
bertanggung jawab kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik
tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi penambangan, yang
membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi operasi
tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi
administrasi dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff
untuk kelancaraan pekerjaan. Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
11
Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut :
A. Divisi Perencanaan
Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab
terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka
panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran
produksi dan kualitas produk.
B. Divisi Operasi Tambang
Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan
ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang
bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan
serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
C. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang
mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.
D. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap:
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)
Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang.
Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.
Sarana penerangan daerah tambang.
Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
E. Divisi Administrasi dan keuangan
12
Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung
jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang,
anatara lain:
Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)
Administrasi dan surat-menyurat
Personalia dan umum.
Security / satpam
Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat
fPendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan segala sumber daya
yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien.
Unsur-Unsur Manajemen Tambang
1. Manusia (man)
1. Bahan (materials)
2. Mesin (machines)
3. Metode/cara kerja (methods)
4. Modal uang (money)
Fungsi organisasi dalam suatu usaha pertambangan :
a. Divisi Perencanaan
Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab
terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka
panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran
produksi dan kualitas produk.
b. Divisi Operasi Tambang
Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan
ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang
bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan
serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
c. Divisi Pengolahan
14
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang
mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.
d. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap:
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)
Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang.
Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.
Sarana penerangan daerah tambang.
Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
e. Divisi Administrasi dan keuangan
Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung
jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang,
anatara lain:
Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)
Administrasi dan surat-menyurat
Personalia dan umum.
Security / satpam
Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat
Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
3.2 Saran
Untuk makalah mengenai “fungsi organisasi dalam suatu usaha
petambangan” saran saya adalah Dosen, Tenaga Pengajar lainnya maupun
Mahasiswa khusunya di jurusan Teknik Pertambangan dapat mempelajari
lebih detail lagi mengenai mata kuliah yang bersangkutan, karena dalam
materi dari fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan sendiri
tersimpan ilmu-ilmu yang tidak kalah pentingnya dari mata kuliah lainnya.
15
Dan juga pembahasan mengenai makalah ini mempunyai banyak manfaat
terlebih setelah memasuki lapangan kerja nantinya. Misalnya dapat
mengetahui susunan organisasi pada suatu perusahaan pertambangan. Saya
berharap materi untuk fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan
dapat menjadi referensi dalam proses pembelajaran di ruang perkuliahan.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://dennynatalian.blogspot.com/2010/11/manajemen-tambang_30.html
http://jemyannas.blogspot.com/2011/02/manajemen-organisasi.html
http://mheea-nck.blogspot.com/2011/01/manajemen-tambang.html
http://www.realminers.com/2010/12/mechanism-of-rock-fracturing-by.html
http://www.slideshare.net/vestersaragih/manajemen-tambang-materi-1
17