5/22/2018 Tugas Knowledge Management
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah,
pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk
yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam,
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama pPengetahuan tentang pengelolaan sampah sebenarnya masih relative minim dan
dipahami secara parsial. Padahal permasalahan sampah memiliki dampak dan ruang lingkup
yang sangat luas baik lokal, nasional bahkan internasional terhadap lingkungan dan tata ruang
juga aspek sosial ekonomi. Sehingga diperlukan pemikiran, pengelolaan dan pengaturankebijakan sampah yang terintegrasi.
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang
berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
1.2 Rumusan Masalah
Pembuatan rancangan knowledge management system serta pengukuran peningkatan
kinerja karyawan dalam perusahaan menjadi fokus dari Group Field Project ini dengan
perumusan masalah sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan sampah ? Apa penyebab orang membuang sampah sembarangan ? Dari mana sampah-sampah itu berasal ? Apa saja dampak yang akan di timbulkan sampah bagi kesehatan manusia ? Sampah terbagi atas beberapa bagian ?
Bagaimana cara pengelolaan sampah yang benar ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan ini adalah :
Memahami apa itu sampah dan pengaruhnya. Dapat menanggulangi sampah dangan system yang dianjurkan. Dapat mengetahui pengelompokkan sampah. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan mengakibatkan berbagai macam gangguan
kesehatan.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
2/20
Manfaat dari penulisan ini adalah :
Memperkenalkan tentang sampah. Memberi tahu dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari adanya sampah. Untuk mengetahui cara penanggulangan sampah.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
3/20
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sampah
Gambar 1 : Sampah yang ada di kota bandung
Sampah adalah barang buangan. Sampah adalah materi sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang merupakan konsep buatan manusia. Sampah merupakan
masalah bagi orang di seluruh dunia ini karena sampah merupakan suatu barang yg tidak
terpakai lagi. Seiring dengan semakin tingginya populasi manusia, maka produksi sampah jugaakan semakin tinggi. Hal itu tidak bisa dielakkan.
Sampah sebagai materi sisa jelas sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak memiliki nilai
ekonomi, sedangkan kesadara masyarakat sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya
juga masih rendah. Masalah lainnya dari sampah adalah penanganan sampah. Selama ini sampah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan pemerintah sendiri kekurangan
dana, teknologi dan sumberdaya manusia untuk pengangan sampah itu sendiri. Biaya retribusi
yg selama ini di bayar oleh masyarakat diakuin oleh pemerintah hanya menutupi 10% dari biaya
penanganan sampah. Tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)
serta tong-tong sampah selama ini selalu di tolak keberadaannya oleh masyarakat
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
4/20
2.2 Jenis-jenis Sampah
2.2.1 Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya sampah dibedakan atas:
o Sampah Alamo Sampah Manusiao Sampah Pertambangano Sampah Industrio Sampah Nukliro Sampah Konsumsi
2.2.2 Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan oleh :
a. Sampah organik - dapat diurai (degradable)b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
2.2.3 Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai :
a) Sampah PadatSampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang
berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran,
hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi
lagi menjadi :
Biodegradable : yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna olehproses biologi baik aerob atau anaerob, seperti : sampah dapur, sisa-sisa hewan,
sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable : yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.Dapat dibagi lagi menjadi :
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karenamemiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapatdiolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal
dan lain-lain.
b) Sampah Cair
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
5/20
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam : sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandungpatogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dantempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi : padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia,
sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira
mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak
membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
c) Sampah AlamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar
kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
d) Sampah ManusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti dan . Sampah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai (sarana perkembangan)
penyakit yang disebabkan dan. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia
adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup
yang higienis dan. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa
(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
e) Sampah KonsumsiSampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini
adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampahkategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
f) Limbah RadioaktifSampah merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia.
Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi
untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam
atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
6/20
BAB III
PERMASALAHAN
Sampah merupakan hasil sampingan dari kegiatan manusia sehari-hari. Jumlah sampah
yang semakin besar memerlukan pengelolaan yang harus dilakukan secara bertanggung
jawab.Selama tahapan penanganan sampah banyak kegiatan dan fasilitas yang bila tidak
dilakukan / disediakan dengan benar akan menimbulkan dampak yang berpotensi mengganggu
lingkungan. Berikut ini merupakan dampak yang ditimbulkan akibat masalah sampah, antara lain
:
3.1 Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak
sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman,
perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan
lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan
gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi
menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air
lindi dari bak kendaraan.
Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke udara dari hasil
pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa : partikulat, SO x, NO x,
hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan
berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-
lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong
terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di
sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi
menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupaasap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.
Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat
penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA
akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan
yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap
yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.
3.2 Perkembangan Faktor Penyakit
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
7/20
Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan faktor penyakit
terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam
jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara / Container juga merupakan tempat
berkembangnya faktor tersebut karena alasan yang sama. Sudah tentu ini akan menurunkan
kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.
Faktor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi TPA. Hal ini
terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang tidak dilakukan sesuai ketentuan
sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi larva telah berlangsung sebelum penutupan
dilaksanakan. Gangguan akibat lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi
TPA.
3.3 Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang
sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik
di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat
mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan
gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering
terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup
angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area
pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan
sekitarnya. Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakansumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.
Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang
kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal
ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal
berdekatan dengan lokasi tersebut.
3.4 Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atauTPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami
pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan
Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama
sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat
berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
3.5 Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi
terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
8/20
Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup
besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk
menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin
mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air
tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan
cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak
pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi
syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lindi yang sangat besar akan
sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah
mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.
3.6 Gangguan Kebisingan
Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem,
gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di
sekitarnya.
Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah
disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah
atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut
sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.
3.7 Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat
pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap
menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional
akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga
sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif
untuk menghindarinya.
3.8 Kemacetan Lalu lintas
Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan
dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat
sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.
Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station
atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain;
terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi pengolahan akan
berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di sekitarnya terutama berupa
kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA besar dengan frekwensi kedatangan truck yang
tinggi sering menimbulkan kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan
dengan jalan umum.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
9/20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sampah dan Pengelolaannya
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang
berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah merupakan hasil suatu kegiatan manusia
yang dibuang karena sudah tidak berguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak
digunakan dan dibuang disebut sampah, misalnya : benda-benda alam, benda-benda yang keluar
dari bumi akibat gunung meletus, banjir,pohon di hutan yang tumbang akibat angin rebut, dan
sebagainya. Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :
Adanya sesuatu benda atau bahan padat. Adanya hubungan langsung atau tak langsung dengan kegiatan manusia. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi.
4.2 Sistem Pengelolaan Sampah
1. Teknologi Tepat Guna (TTG)Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang memiliki kriteria ekonomis, teknis,
ergonomis, sosiobudaya, hemat energi, dan melindungi lingkungan. Ekonomis adalah sesuai
dengan kebutuhan dan mempertimbangkan skala prioritas. Teknis adalah mudah
diaplikasikan di lapangan. Ergonomis maksudnya adalah mengikuti prinsip ergonomi.
Sosiobudaya mencakup kebiasaan yang ada. Hemat energi berarti memberikan kontribusi
pada pengembangan berkelanjutan. Sedangkan melindungi lingkungan berarti tidakmemberikan dampak negatif pada lingkungan.
2. Sustainability, Siklus Biogeokimiawi dan Carrying CapacitySustainability adalah keberlanjutan sistem kehidupan yang berjalan secara
sinambung. Siklus biogeokomiawi merupakan proses biologi, geologi, dan kimia yang
berkaitan dengan materi. Sampah adalah materi yang merupakan Sumber Daya Alam.
Menurut hukum kekekalan materi, maka materi tak ada habisnya, mengalir dari suatu bagian
ke bagian lain dan dari dunia hidup ke tak hidup serta kembali ke dunia hidup.
Materi pada sampah dapat berupa unsur kimia seperti C (karbon), H (hidrogen), O
(oksigen), N (nitrogen), dan S (Sulfur). Sustainability dan Siklus biogeokimiawi yang berjalandengan baik akan memberikan daya dukung lingkungan (carrying capacity) yang baik pula
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
10/20
pada kehidupan manusia. Carrying capacity merupakan kemampuan lingkungan untuk
mendukung kehidupan populasi yang salah satunya adalah manusia.
TTG (Teknologi Tepat Guna) pada manajemen/ pengelolaan sampah yang
dirumuskan, selain didasarkan pada 6 kriteria TTG pada ergonomi total, perumusannya juga
harus mengacu pada sustainability, siklus biogeokimiawi, dan daya dukung lingkungan. TTG
(Teknologi Tepat Guna) ini merupakan salah satu solusi saja untuk mengatasi masalah
sampah.
4.3 Penyebab Orang Membuang Sampah Sembarangan
Sesuai dengan visi, misi dan filosofi perusahaan, maka sistem informasi yang
diimplementasi perusahaan perlu mengandung kriteria: komunikatif, cepat, dapat diandalkan dan
dapat meneruskan pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hal tersebut makadilakukan analisis berdasarkan metode yang telah disebutkan dalam BAB 3 Perancangan
Pemodelan. Penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan
bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain :
a. Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampahsembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.
b. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempatpekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar didalam munculnya suatu
perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti membuang sampah sembarangan,
akan menjadi faktor besar dalam munculnya perilaku membuang sampah sembarangan.
c. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi,orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat
sampah.
d. Temmpat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanyaterdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah
sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk
membuang sampahnya di tempat itu.
e. Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untukmembuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya
sembarangan.
4.4 Sumber-Sumber Sampah
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah
dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas
pembukus, baik itu kertas, plastic, daun dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-
bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
11/20
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan,
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa : kertas, plastic, botol,
daun, dan sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoranSampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen,
perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastic, karbon, klip, dan
sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar (rabbish).
4. Sampah yang berasal dari jalan rayaSampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umunya terdiri dari kertas-kertas, kardus-
kardus, debu, batuan-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh,
daun-daunan, plastic, dan sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan
industri dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-sampah
pengepakan barang, logam, plastic, kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunanSampah ini sebagai dari perkebunan atu pertanian, misalnya : jerami, sisa sayur-mayur,
batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari pertambanganSampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantungdari jenis usaha
pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran
(arang), dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikananSampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa : kotoran-kotoran ternak,
sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.
4.5 Dampak yang Ditimbulkan Sampah
Sampah-sampah yang berserakan, terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapatmengundang lalat, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara,
tanah dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat
ditimbulkan sampah, antara lain :
a. Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampahdengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum
masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.
b. Selama ini ada anggapan bahwa sampah menimbulkan pemanasan global. Berdasarkanpenelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja
berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkangas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
12/20
menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga
20-30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfer selama
sekitar 7-10 tahundan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.
c. Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yangdibuang kesungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat
aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan
banjir.
d. Selain pernyataan diatas, sampah juga dapat merusak pemandangan.
4.6 Macam-Macam Sampah
Kalau kita berbicara sampah, sebenarnya meliputi 2 jenis sampah :
a. Sampah padatSampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu:
Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi : Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk,
misalnya : logam/besi, pecahan gelas, plastic dan sebagainya,
Sampah organic adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan, dan sebagainya.
Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastic, kain bekas,
dan lain-lain.
Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya : kaleng-kaleng bekas, besi/logambekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.
Berdasarkan karakteristik sampah Garbage adalah jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan yang
umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel, dan
sebagainya.
Rabish adalah sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan, baik yangmudah terbakar seperti kertas, karton, plastic, maupun yang tidak mudah
terbakar, seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas dan sebagainya.
Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudahg ter bakertermasuk abu rokok.
Sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari pembersihanjalan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan,
plastic, besi, debu dan sebagainya.
Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari industri atau pabrik-pabrik. Bangkai binatang (dead animal) yaitu bangkai binatang yang mati karena alam,
ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang.
Bangkai kendaraan (abandoned vehicle) yaitu bangkai mobil, sepeda, sepedamotor, dan lain-lain.
Sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari prosespembangunan gedung dan sebagainya, yang berupa puing-puing, potongan-
potongan kayu, besi beton bambu dan lain-lain.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
13/20
b. Sampah cair (Air Limbah)Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu
lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairandan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan
industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari
kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain, seperti industri,
perhotelan, da sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena
kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang
lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan
mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, airbuangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, dapat dikelompokkan menjadi :
Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaituair limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekstreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,
dan pada umumnya terdiri dari bahan organic.
Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenisindustri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat
bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,
antara lain : zat pewarna, mineral, nitrogen, sulfide, amoniak, lemak, garam-
garam, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan
jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih
rumit.
Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasaldari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum,
tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung
dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
1) Karakteristik Air LimbahKarakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahanyang tepat. Sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik
air limbah ini digolongkan sebagai berikut :
Karakteristik FisikSebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat
dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram
seperti larutan sabun, sedikt berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa
kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan
sebagainya.
Karakteristik Kimiawi
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
14/20
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia an-organik yang
berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organic berasal dari
penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada
umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila
sudah mulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari 2
gabungan, yaitu :
Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya : urea, protein, amine, danasam amino
Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya : lemak, sabun, dankarbohidrat, termasuk selulosa.
Karakteristik BakteriologisKandungan bakteri pathogen serta organisme coli terdapat juga dalam air limbah,
tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses
pengolahan air buangan.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah
terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan
hidup, antara lain :
Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama : cholera, thypusabdominalis, desentri baciler.
Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen. Menjadi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman, dan
sebagainya.
Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan kondisi,
persyaratan dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut :
Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat-
tempat rekreasi
Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus serta tidak menjadi tempat berkembangbiaknyaberbagai bibit penyakit dan vector.
Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat sicapai oleh anak-anak. Baunya tidak mengganggu.
2) Cara Pengolahan Air Limbah secara SederhanaPengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap
pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya
dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
15/20
limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang
terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
Beberapa cara sederhana pengolahan air limbah antara lain :
Pengenceran (Dilution)Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya
penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air
limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperlukan air pengebceran terlalu
banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Di samping itu, ini
menimbulkan kerugian lain, di antaranya : bahaya kontamonasi terhadap badan-
badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti : selokan, sungai, danau.
Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)Pada prinsipnya pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigan dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah
di\alirkna ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara
1 2 m. dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam
harus jauh dari daerah pemukiman, dan di daerah yang terbuka, sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
4.7 Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena
itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih
dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni
dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu :
pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan
akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi,
maupun biologis.
Ada dua proses pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka)
dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping, sampah ditimbun
secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
Alternatif Mengolah SampahSampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal.
Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang
tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai
material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip
ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
16/20
Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yangkita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin
banyak sampah yang kita hasilkan
Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisadipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum
barang menjadi sampah.
Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daurulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak
industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barangyang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-
barang yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan
berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan
produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa
melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
4.8 Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Peran Masyarakat Pembiayaan
Lembaga
Pemerintah
PeraturanTeknik Operasional
Gambar 2 Teknik Pengolahan Sampah
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
17/20
Gambar 3 Sampah dibiarkan ditengah jalan
Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk
mengurangi jumlah dan volume sampah.
a. Kriteria Peningkatan Peran MasyarakatKriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina
peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secaraterarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepadapenyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan
pembentukan perilaku.
Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut : Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan ingkungan Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan. Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan. Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah. Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota
masyarakat lainnya.
Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.b. Strategi peningkatan peran serta masyarakat
Pengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan
secara edukatif menggunakan strategi 2 tahap, yaitu :
Pengembangan petugas. Kunci dari pengembangan petugas ialah keterbukaan, danpengembangan komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, atar petugas dan atau
masyarakat dan atau anggota masyarakat).
Pengembangan masyarakat. Kunci dari pengembangan masyarakat ialahpengembangan kesamaan persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi
dikatakan berhasil bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
18/20
Isi adalah informasi, penjelasan dan penyuluhan. Sedangkan umpan balik berupa
ketentuan masyarakat untuk memenuhi kewajiban (membayar retribus, memelihara
kebersihan lingkungan dan dukungan moril kepada petugas kebersihan).
Berikut ini penjabaran strategi peningatan peran serta masyarakat :
Menyampaikan informasi, atau meneruskan informasi melalui media masa. Membujuk dan menghukum, bertujuan untuk mempengaruhi (kepercayaan, nilai, cara
bertindak) pihak yang diajak berkomunikasi. Bila bujukan belum berhasil, dilakukan
hukuman yang merupakan senjata terakhir untuk memaksa masyarakat mengubah
sikap.
Mengadakan dialog.c. Aspek yang menentukan peran serta masyarakat
Peningkatan peran serta masyarakat relatif akan berhasil bila memperhatikat aspek-aspek
berikut :
Komunikasi, yang menumbuhkan pengertian yang berhasil. Perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku yang diakibatkan oleh pengertian yang
menumbuhkan kesadaran.
Kesadaran, yang didasarkan kepada perhitungan dan pertimbangan. Antusiasme, yang menumbuhkan spontanitas. Adanya rasa tanggung jawab, terhadap kepentingan bersama.
4.9 Aspek-aspek yang perlu dimuat
Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai masing
masing aspek yang perlu dimuat :
Aspek aktivitas fungsional dan fasilitasAktivitas fungsional merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan manajemen
sampah, mulai dari munculnya sampah atau waste generation, penyimpanan sampah pada
sumbernya, pengumpulan sampah menuju TPS, pemindahan dan transportasi, pengolahan
dan pembuangan akhir sampah. Masingmasing aktivitas fungsional tersebut memiliki
fasiltas dalam operasionalnya, yaitu bak sampah, gerobak sampah, TPS, truk pengangkut,
dan TPA.
Aspek Pilihan TeknologiAspek pilihan teknologi ini terdiri atas pilihan teknologi apa saja yang dapat diterapkan
dalam menangani masalah sampah.
Aspek StakeholderStakeholder adalah pihakpihak yang berkepentingan/ bersangkut paut dengan
keberadaan sampah. Pada aspek ini akan dieksplorasi stakeholder yang saat ini intens pada
manajemen sampah.
Aspek Pembiayaan dan Retribusi
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
19/20
Perspektif ini menjelaskan sumber dana untuk operasional manajemen sampah eksisting.
Sumber dana yang ada berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota
dan retribusi kebersihan.
Aspek Legalitas dan HukumPerspektif ini menjelaskan keberadaan produk hukum yang ada dalam rangka menunjukan
keberhasilan management (mengatur) sampah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pejelasan-penjelasan diatas adalah sampah merupakan
konsekuensi yang ada karena aktifitas manusia. Akan tetapi, manusia tidak menyadari bahwa setiap
hari manusia menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Kebanyakan orang tidak mau
untuk mengolah sampah yang telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa
hal itu sah-sah saja untuk dilakukan.
Adapun program Bank Sampah yang merupakan rekayasa Engineering yang mampu menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah dengan cara membiasakan diri untuk
memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Program Bank Sampah ini menerapkan sistem
seperti bank pada umumnya, namun jika bank pada umumnya menerapkan sistem bunga, Bank
Sampah menerapkan sistem reward. Adapun alur utamanya terdiri dari: pengumpulan, pengolahan,
penjualan, pemberian reward.
Oleh karena itu, peran serta setiap orang sangat diperlukan dalam mengatasi masalah sampah yang
tak ada hentinya ini. Kita sebagai generasi muda diharapkan untuk dapat mengolah sampah dengan
baik dan benar agar tidak mencemari lingkungan.
5/22/2018 Tugas Knowledge Management
20/20
Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan, antara lain :
a. Janganlah membuang sampah sembarangan. Agar jumlah sampah yang ada tidakmeningkat.
b. Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat dimulai dengan mengangkatsampah yang ada disekitar kita dan membuangnya ketempat sampah.
c. Mendaur ulang sampah. Kegiatan mendaur ulang sampah ini merupakan kegiatan yangcukup menarik. Karena kita tidak perlu membeli bahan-bahan yang baru untuk membuat
suatu kerajinan, kita dapat memanfaatkan sampah yang dianggap masih dapat
dimanfaatkan untuk membuat suatu kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
d. Sebagai generasi muda, kita harus menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yangbesar untuk masa depan bangsa. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan
kreasi-kreasi baru dengan memanfaatkan sampah. Dengan ini, tanpa kita sadari kita telah
menyelamatkan masa depan bangsa dari bayang-bayang sampah.
e. Membuat program bank sampah disetiap desa agar sampah dapat dikelola dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://amroelz-aldjaisya.blogspot.com/2012/11/ Koperasi Babe Mengatasi Sampah-
menjadi.html
http://Taufik-Ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-sampah.html
http://Green.Kompasiana.com/polusi/2012/10/06/sampah-dan-dampaknya-pada-kehidupan-
kita-499498.html
http://Vininazihah.blogspot.com/2012/03/penyebab-orang-membuang-sampah.html
http://Uleguleg.wordpress.com/2010/08/21/mengolah-sampah-jadi-uang/
http://Juju bandung.com/2012/06/02/peran-serta-masyarakat-dalam-pengelolaan-sampah/
Soekidjo Notoatmodjo, Prof. Dr : Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar,
PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Daroyni, S. Longsornya TPA Bantar Gebang, Buruknya Manajemen Sampah, DKI Jakarta,
Rakyat Selalu Dikorbankan, 2006 .
http://www..walhi.or.id/kampanye/cemar/sampah/060908_smph-dki-jkt_sp/
Trihadiningrum, Y. dkk, Program Pelatihan Sistem Pengelolaan Sampah. Makalah
Pelatihan. Jurusan Teknik Lingkungan ITS. Surabaya. 2002.