Tugas Knowledge Management

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah,

    pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk

    yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah

    berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam,

    sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah

    dan selama pPengetahuan tentang pengelolaan sampah sebenarnya masih relative minim dan

    dipahami secara parsial. Padahal permasalahan sampah memiliki dampak dan ruang lingkup

    yang sangat luas baik lokal, nasional bahkan internasional terhadap lingkungan dan tata ruang

    juga aspek sosial ekonomi. Sehingga diperlukan pemikiran, pengelolaan dan pengaturankebijakan sampah yang terintegrasi.

    Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh

    manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan

    dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah

    sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang

    berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.

    1.2 Rumusan Masalah

    Pembuatan rancangan knowledge management system serta pengukuran peningkatan

    kinerja karyawan dalam perusahaan menjadi fokus dari Group Field Project ini dengan

    perumusan masalah sebagai berikut:

    Apa yang dimaksud dengan sampah ? Apa penyebab orang membuang sampah sembarangan ? Dari mana sampah-sampah itu berasal ? Apa saja dampak yang akan di timbulkan sampah bagi kesehatan manusia ? Sampah terbagi atas beberapa bagian ?

    Bagaimana cara pengelolaan sampah yang benar ?

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penulisan ini adalah :

    Memahami apa itu sampah dan pengaruhnya. Dapat menanggulangi sampah dangan system yang dianjurkan. Dapat mengetahui pengelompokkan sampah. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan mengakibatkan berbagai macam gangguan

    kesehatan.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    2/20

    Manfaat dari penulisan ini adalah :

    Memperkenalkan tentang sampah. Memberi tahu dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari adanya sampah. Untuk mengetahui cara penanggulangan sampah.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    3/20

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Sampah

    Gambar 1 : Sampah yang ada di kota bandung

    Sampah adalah barang buangan. Sampah adalah materi sisa yang tidak diinginkan

    setelah berakhirnya suatu proses yang merupakan konsep buatan manusia. Sampah merupakan

    masalah bagi orang di seluruh dunia ini karena sampah merupakan suatu barang yg tidak

    terpakai lagi. Seiring dengan semakin tingginya populasi manusia, maka produksi sampah jugaakan semakin tinggi. Hal itu tidak bisa dielakkan.

    Sampah sebagai materi sisa jelas sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak memiliki nilai

    ekonomi, sedangkan kesadara masyarakat sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya

    juga masih rendah. Masalah lainnya dari sampah adalah penanganan sampah. Selama ini sampah

    sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan pemerintah sendiri kekurangan

    dana, teknologi dan sumberdaya manusia untuk pengangan sampah itu sendiri. Biaya retribusi

    yg selama ini di bayar oleh masyarakat diakuin oleh pemerintah hanya menutupi 10% dari biaya

    penanganan sampah. Tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)

    serta tong-tong sampah selama ini selalu di tolak keberadaannya oleh masyarakat

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    4/20

    2.2 Jenis-jenis Sampah

    2.2.1 Berdasarkan Sumbernya

    Berdasarkan sumbernya sampah dibedakan atas:

    o Sampah Alamo Sampah Manusiao Sampah Pertambangano Sampah Industrio Sampah Nukliro Sampah Konsumsi

    2.2.2 Berdasarkan Sifatnya

    Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan oleh :

    a. Sampah organik - dapat diurai (degradable)b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

    2.2.3 Berdasarkan Bentuknya

    Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.

    Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai :

    a) Sampah PadatSampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan

    sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,

    plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi

    sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang

    berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran,

    hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-

    potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

    Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi

    lagi menjadi :

    Biodegradable : yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna olehproses biologi baik aerob atau anaerob, seperti : sampah dapur, sisa-sisa hewan,

    sampah pertanian dan perkebunan.

    Non-biodegradable : yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.Dapat dibagi lagi menjadi :

    Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karenamemiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

    Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapatdiolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal

    dan lain-lain.

    b) Sampah Cair

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    5/20

    Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan

    kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

    Limbah hitam : sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandungpatogen yang berbahaya.

    Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dantempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi : padat, cair, atau gas. Ketika

    dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat

    dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia,

    sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan

    limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk

    industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira

    mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak

    membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.

    c) Sampah AlamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur

    ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar

    kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di

    lingkungan pemukiman.

    d) Sampah ManusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan

    terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti dan . Sampah manusia dapat menjadi

    bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai (sarana perkembangan)

    penyakit yang disebabkan dan. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia

    adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup

    yang higienis dan. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa

    (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem

    urinoir tanpa air.

    e) Sampah KonsumsiSampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna

    barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini

    adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampahkategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari

    proses pertambangan dan industri.

    f) Limbah RadioaktifSampah merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan

    uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia.

    Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi

    untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam

    atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    6/20

    BAB III

    PERMASALAHAN

    Sampah merupakan hasil sampingan dari kegiatan manusia sehari-hari. Jumlah sampah

    yang semakin besar memerlukan pengelolaan yang harus dilakukan secara bertanggung

    jawab.Selama tahapan penanganan sampah banyak kegiatan dan fasilitas yang bila tidak

    dilakukan / disediakan dengan benar akan menimbulkan dampak yang berpotensi mengganggu

    lingkungan. Berikut ini merupakan dampak yang ditimbulkan akibat masalah sampah, antara lain

    :

    3.1 Pencemaran Udara

    Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak

    sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman,

    perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan

    lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga

    menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan

    gangguan bagi lingkungan sekitarnya.

    Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi

    menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air

    lindi dari bak kendaraan.

    Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke udara dari hasil

    pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa : partikulat, SO x, NO x,

    hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan

    berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-

    lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong

    terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di

    sekitarnya.

    Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi

    menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupaasap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.

    Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat

    penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA

    akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan

    yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap

    yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.

    3.2 Perkembangan Faktor Penyakit

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    7/20

    Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan faktor penyakit

    terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam

    jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara / Container juga merupakan tempat

    berkembangnya faktor tersebut karena alasan yang sama. Sudah tentu ini akan menurunkan

    kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.

    Faktor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi TPA. Hal ini

    terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang tidak dilakukan sesuai ketentuan

    sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi larva telah berlangsung sebelum penutupan

    dilaksanakan. Gangguan akibat lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi

    TPA.

    3.3 Gangguan Estetika

    Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang

    sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik

    di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.

    Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat

    mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan

    gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering

    terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.

    Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup

    angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area

    pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan

    sekitarnya. Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakansumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.

    Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang

    kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal

    ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal

    berdekatan dengan lokasi tersebut.

    3.4 Pencemaran Tanah

    Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atauTPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami

    pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan

    Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama

    sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat

    berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.

    3.5 Pencemaran Air

    Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi

    terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan

    terjadinya pencemaran.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    8/20

    Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup

    besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk

    menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin

    mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air

    tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan

    cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak

    pada elevasi yang lebih rendah.

    Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi

    syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lindi yang sangat besar akan

    sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah

    mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.

    3.6 Gangguan Kebisingan

    Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem,

    gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di

    sekitarnya.

    Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah

    disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah

    atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut

    sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.

    3.7 Dampak Sosial

    Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat

    pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap

    menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional

    akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga

    sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif

    untuk menghindarinya.

    3.8 Kemacetan Lalu lintas

    Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan

    dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat

    sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.

    Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station

    atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain;

    terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.

    Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi pengolahan akan

    berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di sekitarnya terutama berupa

    kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA besar dengan frekwensi kedatangan truck yang

    tinggi sering menimbulkan kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan

    dengan jalan umum.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    9/20

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Sampah dan Pengelolaannya

    Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh

    manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan

    dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah

    sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang

    berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.

    Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah merupakan hasil suatu kegiatan manusia

    yang dibuang karena sudah tidak berguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak

    digunakan dan dibuang disebut sampah, misalnya : benda-benda alam, benda-benda yang keluar

    dari bumi akibat gunung meletus, banjir,pohon di hutan yang tumbang akibat angin rebut, dan

    sebagainya. Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :

    Adanya sesuatu benda atau bahan padat. Adanya hubungan langsung atau tak langsung dengan kegiatan manusia. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi.

    4.2 Sistem Pengelolaan Sampah

    1. Teknologi Tepat Guna (TTG)Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang memiliki kriteria ekonomis, teknis,

    ergonomis, sosiobudaya, hemat energi, dan melindungi lingkungan. Ekonomis adalah sesuai

    dengan kebutuhan dan mempertimbangkan skala prioritas. Teknis adalah mudah

    diaplikasikan di lapangan. Ergonomis maksudnya adalah mengikuti prinsip ergonomi.

    Sosiobudaya mencakup kebiasaan yang ada. Hemat energi berarti memberikan kontribusi

    pada pengembangan berkelanjutan. Sedangkan melindungi lingkungan berarti tidakmemberikan dampak negatif pada lingkungan.

    2. Sustainability, Siklus Biogeokimiawi dan Carrying CapacitySustainability adalah keberlanjutan sistem kehidupan yang berjalan secara

    sinambung. Siklus biogeokomiawi merupakan proses biologi, geologi, dan kimia yang

    berkaitan dengan materi. Sampah adalah materi yang merupakan Sumber Daya Alam.

    Menurut hukum kekekalan materi, maka materi tak ada habisnya, mengalir dari suatu bagian

    ke bagian lain dan dari dunia hidup ke tak hidup serta kembali ke dunia hidup.

    Materi pada sampah dapat berupa unsur kimia seperti C (karbon), H (hidrogen), O

    (oksigen), N (nitrogen), dan S (Sulfur). Sustainability dan Siklus biogeokimiawi yang berjalandengan baik akan memberikan daya dukung lingkungan (carrying capacity) yang baik pula

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    10/20

    pada kehidupan manusia. Carrying capacity merupakan kemampuan lingkungan untuk

    mendukung kehidupan populasi yang salah satunya adalah manusia.

    TTG (Teknologi Tepat Guna) pada manajemen/ pengelolaan sampah yang

    dirumuskan, selain didasarkan pada 6 kriteria TTG pada ergonomi total, perumusannya juga

    harus mengacu pada sustainability, siklus biogeokimiawi, dan daya dukung lingkungan. TTG

    (Teknologi Tepat Guna) ini merupakan salah satu solusi saja untuk mengatasi masalah

    sampah.

    4.3 Penyebab Orang Membuang Sampah Sembarangan

    Sesuai dengan visi, misi dan filosofi perusahaan, maka sistem informasi yang

    diimplementasi perusahaan perlu mengandung kriteria: komunikatif, cepat, dapat diandalkan dan

    dapat meneruskan pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hal tersebut makadilakukan analisis berdasarkan metode yang telah disebutkan dalam BAB 3 Perancangan

    Pemodelan. Penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan

    bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain :

    a. Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampahsembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.

    b. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempatpekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar didalam munculnya suatu

    perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti membuang sampah sembarangan,

    akan menjadi faktor besar dalam munculnya perilaku membuang sampah sembarangan.

    c. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi,orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat

    sampah.

    d. Temmpat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanyaterdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah

    sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk

    membuang sampahnya di tempat itu.

    e. Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untukmembuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya

    sembarangan.

    4.4 Sumber-Sumber Sampah

    1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah

    dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas

    pembukus, baik itu kertas, plastic, daun dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-

    bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.

    2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    11/20

    Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan,

    terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa : kertas, plastic, botol,

    daun, dan sebagainya.

    3. Sampah yang berasal dari perkantoranSampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen,

    perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastic, karbon, klip, dan

    sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar (rabbish).

    4. Sampah yang berasal dari jalan rayaSampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umunya terdiri dari kertas-kertas, kardus-

    kardus, debu, batuan-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh,

    daun-daunan, plastic, dan sebagainya.

    5. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan

    industri dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-sampah

    pengepakan barang, logam, plastic, kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya.

    6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunanSampah ini sebagai dari perkebunan atu pertanian, misalnya : jerami, sisa sayur-mayur,

    batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.

    7. Sampah yang berasal dari pertambanganSampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantungdari jenis usaha

    pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran

    (arang), dan sebagainya.

    8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikananSampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa : kotoran-kotoran ternak,

    sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.

    4.5 Dampak yang Ditimbulkan Sampah

    Sampah-sampah yang berserakan, terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapatmengundang lalat, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara,

    tanah dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat

    ditimbulkan sampah, antara lain :

    a. Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampahdengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum

    masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah

    dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.

    b. Selama ini ada anggapan bahwa sampah menimbulkan pemanasan global. Berdasarkanpenelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja

    berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkangas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    12/20

    menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga

    20-30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfer selama

    sekitar 7-10 tahundan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.

    c. Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yangdibuang kesungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat

    aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan

    banjir.

    d. Selain pernyataan diatas, sampah juga dapat merusak pemandangan.

    4.6 Macam-Macam Sampah

    Kalau kita berbicara sampah, sebenarnya meliputi 2 jenis sampah :

    a. Sampah padatSampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu:

    Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi : Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk,

    misalnya : logam/besi, pecahan gelas, plastic dan sebagainya,

    Sampah organic adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan, dan sebagainya.

    Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastic, kain bekas,

    dan lain-lain.

    Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya : kaleng-kaleng bekas, besi/logambekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.

    Berdasarkan karakteristik sampah Garbage adalah jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan yang

    umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel, dan

    sebagainya.

    Rabish adalah sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan, baik yangmudah terbakar seperti kertas, karton, plastic, maupun yang tidak mudah

    terbakar, seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas dan sebagainya.

    Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudahg ter bakertermasuk abu rokok.

    Sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari pembersihanjalan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan,

    plastic, besi, debu dan sebagainya.

    Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari industri atau pabrik-pabrik. Bangkai binatang (dead animal) yaitu bangkai binatang yang mati karena alam,

    ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang.

    Bangkai kendaraan (abandoned vehicle) yaitu bangkai mobil, sepeda, sepedamotor, dan lain-lain.

    Sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari prosespembangunan gedung dan sebagainya, yang berupa puing-puing, potongan-

    potongan kayu, besi beton bambu dan lain-lain.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    13/20

    b. Sampah cair (Air Limbah)Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,

    industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-

    bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu

    lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairandan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan

    industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.

    Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari

    kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain, seperti industri,

    perhotelan, da sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena

    kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang

    lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan

    mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, airbuangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.

    Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, dapat dikelompokkan menjadi :

    Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaituair limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini

    terdiri dari ekstreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,

    dan pada umumnya terdiri dari bahan organic.

    Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenisindustri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat

    bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,

    antara lain : zat pewarna, mineral, nitrogen, sulfide, amoniak, lemak, garam-

    garam, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan

    jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih

    rumit.

    Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasaldari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum,

    tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung

    dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

    1) Karakteristik Air LimbahKarakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahanyang tepat. Sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik

    air limbah ini digolongkan sebagai berikut :

    Karakteristik FisikSebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat

    dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram

    seperti larutan sabun, sedikt berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa

    kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan

    sebagainya.

    Karakteristik Kimiawi

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    14/20

    Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia an-organik yang

    berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organic berasal dari

    penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada

    umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila

    sudah mulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari 2

    gabungan, yaitu :

    Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya : urea, protein, amine, danasam amino

    Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya : lemak, sabun, dankarbohidrat, termasuk selulosa.

    Karakteristik BakteriologisKandungan bakteri pathogen serta organisme coli terdapat juga dalam air limbah,

    tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses

    pengolahan air buangan.

    Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah

    terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan

    hidup, antara lain :

    Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama : cholera, thypusabdominalis, desentri baciler.

    Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen. Menjadi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman, dan

    sebagainya.

    Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan kondisi,

    persyaratan dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut :

    Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat-

    tempat rekreasi

    Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus serta tidak menjadi tempat berkembangbiaknyaberbagai bibit penyakit dan vector.

    Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat sicapai oleh anak-anak. Baunya tidak mengganggu.

    2) Cara Pengolahan Air Limbah secara SederhanaPengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap

    pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya

    dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    15/20

    limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang

    terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.

    Beberapa cara sederhana pengolahan air limbah antara lain :

    Pengenceran (Dilution)Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,

    kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya

    penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air

    limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperlukan air pengebceran terlalu

    banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Di samping itu, ini

    menimbulkan kerugian lain, di antaranya : bahaya kontamonasi terhadap badan-

    badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan

    pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti : selokan, sungai, danau.

    Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

    Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)Pada prinsipnya pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang

    (algae), bakteri dan oksigan dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah

    di\alirkna ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara

    1 2 m. dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam

    harus jauh dari daerah pemukiman, dan di daerah yang terbuka, sehingga

    memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

    4.7 Pengolahan Sampah

    Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena

    itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan

    mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih

    dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni

    dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu :

    pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan

    akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi,

    maupun biologis.

    Ada dua proses pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka)

    dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping, sampah ditimbun

    secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.

    Alternatif Mengolah SampahSampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal.

    Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang

    tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai

    material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.

    Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip

    ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    16/20

    Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yangkita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin

    banyak sampah yang kita hasilkan

    Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisadipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum

    barang menjadi sampah.

    Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daurulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak

    industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

    Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barangyang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-

    barang yang lebih ramah lingkungan.

    Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan

    berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan

    produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa

    melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.

    4.8 Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah

    Peran Masyarakat Pembiayaan

    Lembaga

    Pemerintah

    PeraturanTeknik Operasional

    Gambar 2 Teknik Pengolahan Sampah

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    17/20

    Gambar 3 Sampah dibiarkan ditengah jalan

    Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk

    mengurangi jumlah dan volume sampah.

    a. Kriteria Peningkatan Peran MasyarakatKriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina

    peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :

    Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secaraterarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepadapenyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan

    pembentukan perilaku.

    Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut : Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan ingkungan Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan. Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan. Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah. Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota

    masyarakat lainnya.

    Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.b. Strategi peningkatan peran serta masyarakat

    Pengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan

    secara edukatif menggunakan strategi 2 tahap, yaitu :

    Pengembangan petugas. Kunci dari pengembangan petugas ialah keterbukaan, danpengembangan komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, atar petugas dan atau

    masyarakat dan atau anggota masyarakat).

    Pengembangan masyarakat. Kunci dari pengembangan masyarakat ialahpengembangan kesamaan persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi

    dikatakan berhasil bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    18/20

    Isi adalah informasi, penjelasan dan penyuluhan. Sedangkan umpan balik berupa

    ketentuan masyarakat untuk memenuhi kewajiban (membayar retribus, memelihara

    kebersihan lingkungan dan dukungan moril kepada petugas kebersihan).

    Berikut ini penjabaran strategi peningatan peran serta masyarakat :

    Menyampaikan informasi, atau meneruskan informasi melalui media masa. Membujuk dan menghukum, bertujuan untuk mempengaruhi (kepercayaan, nilai, cara

    bertindak) pihak yang diajak berkomunikasi. Bila bujukan belum berhasil, dilakukan

    hukuman yang merupakan senjata terakhir untuk memaksa masyarakat mengubah

    sikap.

    Mengadakan dialog.c. Aspek yang menentukan peran serta masyarakat

    Peningkatan peran serta masyarakat relatif akan berhasil bila memperhatikat aspek-aspek

    berikut :

    Komunikasi, yang menumbuhkan pengertian yang berhasil. Perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku yang diakibatkan oleh pengertian yang

    menumbuhkan kesadaran.

    Kesadaran, yang didasarkan kepada perhitungan dan pertimbangan. Antusiasme, yang menumbuhkan spontanitas. Adanya rasa tanggung jawab, terhadap kepentingan bersama.

    4.9 Aspek-aspek yang perlu dimuat

    Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai masing

    masing aspek yang perlu dimuat :

    Aspek aktivitas fungsional dan fasilitasAktivitas fungsional merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan manajemen

    sampah, mulai dari munculnya sampah atau waste generation, penyimpanan sampah pada

    sumbernya, pengumpulan sampah menuju TPS, pemindahan dan transportasi, pengolahan

    dan pembuangan akhir sampah. Masingmasing aktivitas fungsional tersebut memiliki

    fasiltas dalam operasionalnya, yaitu bak sampah, gerobak sampah, TPS, truk pengangkut,

    dan TPA.

    Aspek Pilihan TeknologiAspek pilihan teknologi ini terdiri atas pilihan teknologi apa saja yang dapat diterapkan

    dalam menangani masalah sampah.

    Aspek StakeholderStakeholder adalah pihakpihak yang berkepentingan/ bersangkut paut dengan

    keberadaan sampah. Pada aspek ini akan dieksplorasi stakeholder yang saat ini intens pada

    manajemen sampah.

    Aspek Pembiayaan dan Retribusi

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    19/20

    Perspektif ini menjelaskan sumber dana untuk operasional manajemen sampah eksisting.

    Sumber dana yang ada berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota

    dan retribusi kebersihan.

    Aspek Legalitas dan HukumPerspektif ini menjelaskan keberadaan produk hukum yang ada dalam rangka menunjukan

    keberhasilan management (mengatur) sampah.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat ditarik dari pejelasan-penjelasan diatas adalah sampah merupakan

    konsekuensi yang ada karena aktifitas manusia. Akan tetapi, manusia tidak menyadari bahwa setiap

    hari manusia menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Kebanyakan orang tidak mau

    untuk mengolah sampah yang telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa

    hal itu sah-sah saja untuk dilakukan.

    Adapun program Bank Sampah yang merupakan rekayasa Engineering yang mampu menumbuhkan

    kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah dengan cara membiasakan diri untuk

    memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Program Bank Sampah ini menerapkan sistem

    seperti bank pada umumnya, namun jika bank pada umumnya menerapkan sistem bunga, Bank

    Sampah menerapkan sistem reward. Adapun alur utamanya terdiri dari: pengumpulan, pengolahan,

    penjualan, pemberian reward.

    Oleh karena itu, peran serta setiap orang sangat diperlukan dalam mengatasi masalah sampah yang

    tak ada hentinya ini. Kita sebagai generasi muda diharapkan untuk dapat mengolah sampah dengan

    baik dan benar agar tidak mencemari lingkungan.

  • 5/22/2018 Tugas Knowledge Management

    20/20

    Saran

    Saran-saran yang dapat disampaikan, antara lain :

    a. Janganlah membuang sampah sembarangan. Agar jumlah sampah yang ada tidakmeningkat.

    b. Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat dimulai dengan mengangkatsampah yang ada disekitar kita dan membuangnya ketempat sampah.

    c. Mendaur ulang sampah. Kegiatan mendaur ulang sampah ini merupakan kegiatan yangcukup menarik. Karena kita tidak perlu membeli bahan-bahan yang baru untuk membuat

    suatu kerajinan, kita dapat memanfaatkan sampah yang dianggap masih dapat

    dimanfaatkan untuk membuat suatu kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.

    d. Sebagai generasi muda, kita harus menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yangbesar untuk masa depan bangsa. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan

    kreasi-kreasi baru dengan memanfaatkan sampah. Dengan ini, tanpa kita sadari kita telah

    menyelamatkan masa depan bangsa dari bayang-bayang sampah.

    e. Membuat program bank sampah disetiap desa agar sampah dapat dikelola dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://amroelz-aldjaisya.blogspot.com/2012/11/ Koperasi Babe Mengatasi Sampah-

    menjadi.html

    http://Taufik-Ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-sampah.html

    http://Green.Kompasiana.com/polusi/2012/10/06/sampah-dan-dampaknya-pada-kehidupan-

    kita-499498.html

    http://Vininazihah.blogspot.com/2012/03/penyebab-orang-membuang-sampah.html

    http://Uleguleg.wordpress.com/2010/08/21/mengolah-sampah-jadi-uang/

    http://Juju bandung.com/2012/06/02/peran-serta-masyarakat-dalam-pengelolaan-sampah/

    Soekidjo Notoatmodjo, Prof. Dr : Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar,

    PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

    Daroyni, S. Longsornya TPA Bantar Gebang, Buruknya Manajemen Sampah, DKI Jakarta,

    Rakyat Selalu Dikorbankan, 2006 .

    http://www..walhi.or.id/kampanye/cemar/sampah/060908_smph-dki-jkt_sp/

    Trihadiningrum, Y. dkk, Program Pelatihan Sistem Pengelolaan Sampah. Makalah

    Pelatihan. Jurusan Teknik Lingkungan ITS. Surabaya. 2002.