Taksonomi & Nomenklatur
Oleh:
I G A Dyah Ambarawati
Taksonomi
• Gigi Sulung/Gigi susu / Gigi Desidui/Temporary Teeth/ Primary Teeth/Deciduous Teeth/Primary Teeth
20 ( 8 gigi insisivus, 4 gigi taring & 8 gigi molar)
• Gigi Tetap/Gigi Permanen/Permanent Teeth
32 (8 gigi insisivus, 4 gigi taring, 8 gigi premolar & 12 gigi molar)
2
Gigi Depan/ Anterior• Central Incisor/Incisivus Centralis
Gigi Seri Tengah (2 bh)
• Lateral Incisor/Incisivus Lateralis
Gigi Seri Samping (2
• Cuspid/Caninus
Gigi Taring (2 bh)
3
Gigi Belakang / Posterior• Premolar /Bicuspid/ Geraham Kecil(4 bh) • Molar /Gigi Geraham Besar (6 bh) • Pada gigi susu, gigi premolar tidak ada• Succedaneus Teeth
Gigi permanen yang menggantikan gigi susu
• Non Succedaneus Teeth
Gigi permanen yang tidak menggantikan gigi susu
4
MIDSAGITTAL PLANE
• Bidang imajiner yg membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama, yaitu kiri dan kanan secara simetris
5
MEDIAN LINE
• Garis vertikal yang melalui tengah2 dari wajah, yang seolah membagi wajah menjadi dua bagian sama besar kiri dan kanan
6
Gambar anatomi gigi Rahang atas
7
• Permukaan Mesial/mesial surface
permukaan/sisi gigi yang berdekatan dengan garis median
• Permukaan Distal/distal surface
permukaan/sisi gigi yang jauh dari garis median
8
• Buccal Surface/facies buccalis
Permukaan gigi/ sisi yang berhadapan dengan pipi/buccum ( gigi posterior)
• Labial surface/facies labial
Permukaan gigi/ sisi yang berhadapan dengan bibir/labium ( gigi anterior)
• Lingual surface/facies lingual
Permukaan gigi/ sisi yang berdekatan dengan lidah/lingual (RB)
9
• Palatal surface/facies palatinalis
Permukaan gigi/ sisi yang berdekatan dengan langit-langit/palatum ( gigi RB)
• Occlusal Surface/facies occlusalis
Permukaan puncak gigi yang digunakan untuk mastikasi (gigi posterior)
• Incisal Surface/facies incisalis
Permukaan puncak gigi yg digunakan untuk memotong/menggigit
(gigi anterior)10
• Facial Surface/permukaan fasialis
Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dgn pipi atau bibir (gigi posterior & anterior)
• Proximal Surface/Permukaan proksimalis
Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dgn permukaan gigi tetangga pada lengkung rahang yg sama
11
• Embrassure
Ruangan yang terletak antara dataran occlusal dengan titik kontak
• Contact area
Tempat berkontaknya permukaan proximal suatu gigi dgn bagian proximal gigi tetangganya dalam satu lengkung rahang
12
• Processus alveolaris/tulang alveolar
Bagian tulang rahang di mana akar2 gigi terletak, yang mengikat gigi dalam suatu posisi relasi terhadap gigi lainnya dlm satu lengkung gigi
• Alveolus/alveoli
Lubang tempat akar-akar gigi tertanam pada tulang rahang
13
• Gingiva/gusi
jaringan lunak dalam mulut yang meliputi tulang alveolar & yangmengelilingi gigi geligi
• Lobe
Bagian menonjol yang merupakan bagian permulaan dari pertumbuhan gigi & pembentukan korona gigi
14
• Cups
Penonjolan pada permukaan occlusal atau incisal dari gigi
• Mamellon
Tonjolan yang terdapat pada incisal edge gigi incisivus yg baru erupsi (yang
belum pernah digunakan untuk mengunyah)
15
• Cingulum
Tonjolan kecil pada sepertiga servikal dari permukaan palatal/lingual dari gigi anterior (palatal/lingual lobe gigi anterior yg tdk berkembang)
• Tubercle/tuberculum
Penonjolan kecil pd beberapa bagian mahkota gigi oleh kerena pembentukanenamel yang berlebih
16
• Fossa
Suatu lekukan/cekungan atau depresi yang bulat, lebar,dangkal & tak rata yg terdapat pada permukaan gigi
• Fossa palatal/lingual
Fossa yang terdapat pada permukaan
palatal/ lingual dari gigi incisivus dan caninus• Fossa central
Fossa yang terdapat pada permukaan occlusal gigi molar, dimana merupakan pertemuan beberapa developmental groove, yang merupakan suatu depresi sentral
17
• Triangular fossa
• F ossa yang berupa suatu segitiga, terdapat pada permukaan oklusal gigi molar & pemolar yg letaknya sebelah mesial/distal marginal;atau pada permukaan palatal/lingual gigi incisivus yang terbentuk dari pertemuan marginal ridge & cingulum
18
Gambar Fossa
19
• Pit
Depresi kecil sebesar ujung jarum, terdapat pada permukaan oklusal gigi molar, merupakan pertemuan/persilangan developmental groove
• Groove
Lekukan/depresi yg dangkal, sempit, panjang; yang terdapat pada suatu permukaan gigi
20
• Fissura/fissure
Celah yang dalam & memanjang pada permukaan gigi (oklusal, fasial, proksimal) Yg merupakan dasar dari developmental groove
• Sulcus
Parit/depresi yang panjang pd permukaan oklusal, antara ridge2 dan cusp2 oklusal
21
• Ridge/crista/edge
Tonjolan runcing & panjang pada permukaan gigi, yg dinamakan menurut letak dan bentuknya
22
• Contact point/titik kontak
Persentuhan berupa titik pada daerah kontak
• Line angle/sudut garis
Pertemuan antara dua permukaan
• Point angle/ sudut titik
Pertemuan antara tiga permukaan
23
Kontak pointIstilah-istilah Pertemuan kontak point• DI :Disto Incisal• MI :Mesio Incisal • OB : Oclusal Bucal• DL :Disto Lingual• MO :Mesio Oclusal• DO :Disto Oclusal• MOD :Mesio Oclusal Distal• LI :Linguo Incisal• MODBL :Mesio Oclusal Disto bucco Lingual
24
Penampang gigi anterior & posterior
25
Nomenklatur1. Cara Zsigmondy
2. Cara Palmer”s
3. Cara Amerika
4. Cara Applegate
5. Cara Haderup
6. Sistem Scandinavian
7. Cara G.B. Denton
8. System 2 angka dari International Dental Federation
9. Cara Utrecht/Belanda
26
1. Cara Zsigmondy.
• Gigi tetap : 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
• Gigi susu : V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
Contoh : P2 atas kanan = 5 |
m2 atas kiri = | V
27
2. Cara Palmer.
cara yang paling mudah dan universal untuk dental record
• Gigi tetap : 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
• Gigi susu : E D C B A A B C D E
E D C B A A B C D E
Contoh : P2 atas kanan = 5 |
m2 atas kiri = | E28
3. Cara 2 angka (FID = Federation International Dentaire).
Angka pertama menunjukan kuadran gigi
Angka kedua menunjukan elemen gigi• Gigi tetap :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
• Gigi susu : 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh :43 = permanen, caninus bawah kanan
29
4.Cara Amerika• dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, kebawah
kanan lalu bawah kiri.• Gigi tetap
16 15 . . . . . 9 8 . . . . . 2 1
17 18 . . . . .24 25 . . . . .31 32• Contoh : P2 atas kanan = 13
I1 bawah kiri = 25• Gigi Decidui
X IX . . VI V IV . . I
XI XII . . XV XVI XVIII . . … XX• Contoh : m2 bawah kanan = XI
c atas kiri = III
30
5. Cara Applegate
• Kebalikan dari cara Amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, ke kiri, kebawah , lalu ke kanan
• Gigi tetap
1 2 . . . . . 8 9 . . . . . 15 16
32 31 . . . . .25 24 . . . . .18 17• Contoh : P2 atas kanan = 4
I1 bawah kiri = 24• Gigi Decidui
I II . . V VI . . X
XX XIX . . XVI XV XI• Contoh : c bawah kanan = XVIII
m2 atas kiri = X31
6. System Scandinavian
• Jarang digunakan dalam praktek dokter gigi
• + = untuk gigi atas
• - = untuk gigi bawah
Contoh : P2 atas kanan = + 5
m2 atas kiri = 5 -
32
7. Cara Haderup• Gigi tetap : + +
_ _
Contoh : P2 atas kanan = 5 +
I1 bawah kiri = -1
• Gigi susu : _ _ Contoh : C bawah kanan = 03 -
m2 atas kiri = + 05
33
8. Cara G. B. Denton
• Gigi tetap : 2 1
3 4
Contoh :P2ataskanan=2.5
• Gigi susu : b a
c d
• m2 atas kiri = a.5
34
9. Cara Utrecht / Belanda• Dengan menggunakan tanda-tanda :
1. S = superior / atas
2. I = inferior / bawah
3. d = dexter / kanan
4. s = sinister / kiri• Gigi permanent (penulisan dengan huruf besar)
Contoh : P2 atas kanan = P2 Sd
I1 bawah kiri = I1 Is
• Gigi Decidui (penulisan dengan huruf kecil)• Contoh : c bawah kanan = c Id
m2 atas kiri = m235
TERIMAKASIH
36