Download doc - Tak Halusinasi

Transcript
Page 1: Tak Halusinasi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI 1. Latar Belakang

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan

gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan

klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian

dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan

disekitarnya.

Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas

Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal

sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini

adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada

saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang

lain.

2. Pengertian/ Landasan Theory

a. Defenisi Halusinasi

Halusinasi adalah

Satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang

(stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental

Health Nursing, 1987).

Gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan suatu yang sebenarnya

tidak terjadi, suatu peneraapan panca indera tanpa adanya ransangan dari luar.

(maramis,1998)

Sebagai suatu persepsi dari luar tanpa adanya sumber dari luar.

(Schultz.J.ra. dark, 1986).

 b. Klasifikasi Halusinasi

Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan

karakteristik tertentu, diantaranya :

1)      Halusinasi pendengaran

Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara orang,

biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang

sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

Page 2: Tak Halusinasi

2)      Halusinasi penglihatan

Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran

cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas dan

kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.

3)      Halusinasi penghidu

Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang

menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup bau

harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.

4)      Halusinasi peraba

Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus

yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati

atau orang lain.

5)      Halusinasi pengecap

Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan

menjijikkan.

6)      Halusinasi sinestetik

Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir

melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.

c. Tanda dan gejala (Townsend, 1998)

1. Berbicara sendiri

2. Tersenyum atau tertawa sendiri

3. Disorientasi

4. Pikiran cepat berubah – ubah

5. Bersikaap seperti mendengar

6. Konsentrasi rendah

7. Berhenti berbicara di tengah-tengah kalimat untuk mendengarkan

sesuatu

8. Kekacauan alur piker

9. Respon tidak sesuai

d. Penyebab dari Halusinasi

Page 3: Tak Halusinasi

Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual : halusinasi yaitu

isolasi social : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk

menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang

lain (Rawlins,1993).

e. .Akibat dari Halusinasi

Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat

beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko

mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/

membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.

f. Pohon Masalah

g. Tahapan Halusinasi, Karakteristik Dan Perilaku Yang Ditampilkan

TAHAP KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN

Tahap I

Memberi rasa

nyaman tingkat

ansietas sedang

secara umum,

halusinasi

merupakan

Mengalami ansietas, kesepian,

rasa bersalah dan ketakutan.

Mencoba berfokus pada pikiran

yang dapat menghilangkan

Tersenyum, tertawa sendiri

Menggerakkan bibir tanpa

suara

Pergerakkan mata yang cepat

Risiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan (perilaku kekerasan )

akibat

halusinasi Core problem

Menarik diri Penyebab

Page 4: Tak Halusinasi

suatu

kesenangan

ansietas

Fikiran dan pengalaman sensori

masih ada dalam kontol

kesadaran, nonpsikotik.

Respon verbal yang lambat

Diam dan berkonsentrasi

Tahap II

Menyalahkan

Tingkat

kecemasan

berat secara

umum

halusinasi

menyebabkan

perasaan

antipasti

Pengalaman sensori

menakutkan

Merasa dilecehkan oleh

pengalaman sensori tersebut

Mulai merasa kehilangan

kontrol

Menarik diri dari orang lain non

psikotik.

Terjadi peningkatan denyut

jantung, pernafasan dan

tekanan darah

Perhatian dengan lingkungan

berkurang

Konsentrasi terhadap

pengalaman sensori kerja

Kehilangan kemampuan

membedakan halusinasi

dengan realitas

Tahap III

Mengontrol

Tingkat

kecemasan

berat

Pengalaman

halusinasi tidak

dapat ditolak

lagi

Klien menyerah dan menerima

pengalaman sensori

(halusinasi).

Isi halusinasi menjadi atraktif.

Kesepian bila pengalaman

sensori berakhir psikotik.

 

Perintah halusinasi ditaati.

Sulit berhubungan dengan

orang lain.

Perhatian terhadap

lingkungan berkurang hanya

beberapa detik.

Tidak mampu mengikuti

perintah dari perawat,

tremor dan berkeringat

Tahap IV

Page 5: Tak Halusinasi

Klien sudah

dikuasai oleh

Halusinasi.

Klien panik.

 

Pengalaman sensori mungkin

menakutkan jika individu tidak

mengikuti perintah halusinasi,

bisa berlangsung dalam

beberapa jam atau hari apabila

tidak ada intervensi terapeutik.

Perilaku panik.

Resiko tinggi mencederai.

Agitasi atau kataton.

Tidak mampu berespon

terhadap lingkungan.

 

h. Hubungan Schizoprenia dengan Halusinasi

Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari

gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizoprenia). Bentuk

halusinasi ini bisa berupa suara–suara bising atau mendengung. Tetapi paling

sering berupa kata–kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang mempengaruhi

tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons tertentu seperti: bicara

sendiri, bertengkar atau respons lain yang membahayakan.

Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan

mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada benda

mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan

schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi, psikosa

mania depresif dan syndroma otak organik.

Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi,

sehingga halusinasi menjadi bagian hidup klien. Biasanya dirangsang oleh

kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan harga

diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.

Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada skizoprenia, suara –

suara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau relatif. Halusinasi ini

menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan tersebut di

atas ( tingkat halusinasi, karakteristik dan perilaku yang dapat diamati ).

3. Metode Therapy Aktifitas Kelompok.

Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode:

1.      Diskusi dan tanya jawab.

2.      Melengkapi jadwal harian.

Page 6: Tak Halusinasi

Kegiatan TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi,

setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada TAK kali ini adalah

melanjutkan kegiatan TAK sebelumnya, kali ini adalah TAK untuk sesi kelima yaitu

tentang program pengobatan.

a. Tata Tertib dan Program Antisipasi

1) Tata Tertib

2) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.

3) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.

4) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.

5) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)

berlangsung.

6) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan

kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.

7) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.

8) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.

9) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum

selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk

memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

b. Program Antisipasi

Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan

yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam

program antisipasi masalah adalah:

1) Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada

saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah:

mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria

dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.

2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata

tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih

dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.

3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader

memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh

dilakukan.

Page 7: Tak Halusinasi

c. Penutup

Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya

dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

4. Sesi – sesi Terapi Aktivitas Kelompok.

a. Sesi I : mengenal halusinasi

1) Tujuan Therapy aktivitas Kelompok

Tujuan :

1. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.

2. Klien mampu mengontrol halusinasinya.

3. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

2) Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini

adalah :

a. Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).

3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Tempat :

4) Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya

sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Page 8: Tak Halusinasi

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai

cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :

a. c. e.

b. d.

Klien peserta TAK cadangan :

a.

b.

5) Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,

penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti :

a. Spidol dan whiteboard atau papan tulis

b. Jadwal kegiatan harian(jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).

c. Beberapa contoh obat.

d. Tape recorder untuk game jika ada.

6) Metode

a. Diskusi dan Tanya jawab.

b. Bermain peran atau simulasi.

7) Susunan pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap

sesi yang telah disepakati, sebagai berikut :

a. Leader :

b. Co. Leader :

c. Fasilitator 1 :

d. Fasilitator 2 :

e. Fasilitator 3 :

f. Fasilitator 4 :

g. Fasilitator 5 :

h. Fasilitator 6 :

i. Observer :

8) Uraian Tugas Pelaksana

Page 9: Tak Halusinasi

a. Leader

Tugas :

1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.

2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.

3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

4. Memimpin diskusi kelompok.

b. Co. Leader

Tugas :

1. Membuka acara.

2. Mendampingi leader

3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.

5. Menutup acara diskusi.

c. Fasilitator

Tugas :

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk

aktif mengikuti jalannya therapy.

d. Observer

1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang

tersedia )

2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,

proses, hingga penutupan.

9) Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah

sebagai berikut

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

Ruangan nyaman dan tenang.

keterangan:

Page 10: Tak Halusinasi

10) Mekanisme Kegiatan

a) Persiapan

(1). Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan

persepsi sensori : halusinasi

(2). Membuat kontrak dengan klien.

(3). Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b). Orientasi

(1) Salam terapeutik.

- Salam dari terapis kepada klien.

- Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama)

- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )

(2) Orientasi

Menanyakan perasaan klien saat ini.

(3) Kontrak

(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu

mengenal suara –suara yang di dengar.

(b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :

(1) Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok, harus minta izin

kepada terapis.

(2) Lama kegiatan 45 menit

(3) Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir.

c). Tahap Kerja

Page 11: Tak Halusinasi

(1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-

suara yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan

perasaan klien pada saat terjadi.

(2) Terapis meminta klien menceritakan isii halusinasi, kapan terjadinya, situasi

yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari

klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat

giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard.

(3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.

(4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara

yang biasa didengar.

d). Tahap Terminasi

(1). Evaluasi

-Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

-Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

(2). Tindak Lanjut

Terapis meminta klien untuuk melaprkan isi, waktu, situasi, dan perasaanya

jika terjadi halusinasi.

(3). Kontrak yang akan dating

- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.

- menyepakati waktu dan tempat.

11) Evaluasi dan Dokumentasi.

a) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. ASpek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adlah

mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi,

dan perasaan saat terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut :

b) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yanh dimiliki klien saatt TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :

halusinasi sesi !. Klein mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyuruh memukul ),

waktu ( pukul 9 malam ), situasi ( sedang sendiri), perasaan (jika sedang geram ).

Page 12: Tak Halusinasi

Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada

perawat.

12)Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata Tertib :

1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

2. Berpakaian rapi dan bersih.

3. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan

TAK.

4. Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama 5

menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut

diganti peserta cadangan.

5. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib

dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti

kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak

dapat diganti oleh peserta cadangan.

6. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.

7. Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih

dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.

8. TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 08.30 sampai 09.15.

b. Program Antisipasi

1. Usahakan dalam keadaan terapeutik.

2. Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,

menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.

3. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh

cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu

kepada peserta.

4. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak

bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.

5. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan

dari peserta TAK yang lain.

Page 13: Tak Halusinasi

6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,

leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa,

dikeluarkan dari kelompok.

7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.

13)Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

Sesi 1 : TAK

Stimulasi persepsi : Halusinasi

Kemampuan mengenal halusinasi

No Nama Klien Menyebut isi

halusinasi

Menyebut

waktu terjadi

halusinasi

Menyebut

situasi terjadi

halusinasi

Menyebut

perasaan saat

halusinasi

1

2

3

4

5

6

7

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,

situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klien

tidak mampu.

Page 14: Tak Halusinasi

b. Sesi II : Kemapuan menghardik halusinasi

1) Tujuan terapi aktivitas kelompok

a) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi

halusinasi.

b) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.

c) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

2) Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :

a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi

sensori halusinasi.

b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang.

c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)

d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.

3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Tempat :

4) Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai

cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Page 15: Tak Halusinasi

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan

yaitu :

Klien peserta TAK :

a) …..

b) …..

Klien cadangan peserta TAK :

a) …...

b) …...

5) Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat

hanya yang ada diruangan saja seperti :

a) Spidol dan whiteboard / papan tulis

b) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya)

c) Beberapa contoh obat

d) Tape recordr untuk game jika ada

6) Metode

a) Diskusi dan Tanya jawab

b) Bermain peran / simulasi

7) Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang

telah disepakati. Sebagai berikut :

a) Leader :

b) Co. Leader :

c) Fasilitator 1 :

d) Fasilitator 2 :

e) Fasilitator 3 :

f) Fasilitator 4 :

g) Fasilitator 5 :

h) Fasilitator 6 :

i) Observer :

Page 16: Tak Halusinasi

8) Uraian Tugas Pelaksana

a) Leader

Tugas :

(1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.

(2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

(3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

(4) Memimpin diskusi kelompok.

b) Co. Leader

Tugas ;

(1) Membuka acara.

(2) Mendampingi Leader.

(3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

(4) Menyerahkan kembali posisi pada Leader.

c) Fasilitator

Tugas :

(1) Ikut dalam kegiatan keompok

(2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif

mengikuti jalannya terapi.

d) Observer

Tugas :

(1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang

tersedia)

(2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,

hingga penutupan .

9) Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah

sebagai berikut

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

Ruangan nyaman dan tenang.

keterangan:

Page 17: Tak Halusinasi

10) Mekanisme Kegiatan

a) Persiapan

(1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.

(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b) Orientasi

(1) Salam terapeutik

(a) Salam dari Terapis kepada klien.

(b) Klien dan terapis pakai papan nama.

(2) Evaluasi / Validasi.

(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.

(b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,

situasi, dan perasaan.

(3) Kontrak

(a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara

mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).

(b) Menjelaskan aturan main, yaitu :

i. Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta

ijin pada terapis.

ii. Lama kegiatan 45 menit.

iii. Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai.

c) Tahap Kerja

Page 18: Tak Halusinasi

(1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat

mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua

klien mendapat giliran.

(2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.

(3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik

halusinasi saat halusinasi muncul.

(4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :

“Pergi,.jangan ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan teman

saya…”.

(5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara

menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis berurutan

searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.

(6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semuaklien bertepuk tangan

saat klien selesai menghardik halusinasi.

d) Tahap Terminasi.

(1) Evaluasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

(b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

(2) Rencana Tindak Lanjut

(a) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah

dipeljari jika halusinasi muncul

(b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian

klien.

(3) Kontrak yang akan datang

(a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang

berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan

melakukan kegiatan.

(b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

11) Evaluasi dan Dokumentasi

a) Evaluasi

Page 19: Tak Halusinasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAk berlangsung, khususnyapada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan

TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang

diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik.

b) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

roses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :

halusinasi Sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi.

Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam

hari (buat jadwal).

12) Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata Tertib :

1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

2. Berpakaian rapi dan bersih.

3. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok

selama kegiatan TAK.

4. Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib

dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan

maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.

5. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah

tata tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak

bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka

peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan.

6. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.

7. Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat

tangan terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.

8. TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 08.30 sampai

09.15.

b. Program Antisipasi

1. Usahakan dalam keadaan terapeutik.

2. Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,

menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.

Page 20: Tak Halusinasi

3. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh

cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu

kepada peserta.

4. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak

bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.

5. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan

dari peserta TAK yang lain.

6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,

leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa,

dikeluarkan dari kelompok.

7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

13) Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

Sesi 2 :

Stimulasi Persepsi ; halusinasi

Kemapuan menghardik halusinasi

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1.Menyebutkan cara yang selama ini

digunakan mengatasi halusinasi

2. Menyebutkan efektivitas cara

3.Menyebutkan cara mengatasi

halusinasi dengan menghardik.

4.Memperagakan menghardik

halusinasi

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan : cara yang bisa

digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik

√ ×

Page 21: Tak Halusinasi

halusinasi, dan memper v agakannya.Beri tanda jika klien mampu dan tanda

jika klien tidak mampu.

c. Sesi III : kemampuan melakukan kegiatan

1) Tujuan

a) Tujuan umum

(1) klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya

(2) klien mampu mengontrol halusinasinya

(3) klien mengikuti program pengobatan secara optimal

b) Tujuan khusus

(1) klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk

mencegah halusinasinya

(2) klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah

terjadinya halusinasi

2) Kriteria anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini

adalah :

a) klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori : halusinasi

b) klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, klien dalam suasana tenang

c) klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)

d) klien sudah mengikuti TAK sesi I dan II

Page 22: Tak Halusinasi

3) Waktu dan tempat pelaksanaan

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Tempat :

4) Nama klien

Klien yang mengikuti kegiatan TAK ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya

sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Adapun nama-nama klien yang mengikuti kegiatan TAK serta klien sebagai

cadangan yaitu :

a) klien peserta TAK :

b) klien cadangan peserta TAK :

5) Media Alat

a) jadwal kegiatan harian

b) bolpoin

c) spidol dan whiteboard/papan tulis

6) Metode

a) diskusi dan tanya jawab

b) bermain peran/simulasi dan latihan

7) Susunan pelaksana

Yang bertugas dalam TAK ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah

disepakati yaitu :

a) Leader

b) Co. Leader

c) Fasilitator 1

d) Fasilitator 2

e) Fasilitator 3

f) Fasilitator 4

g) Fasilitator 5

h) Fasilitator 6

i) Observer

Page 23: Tak Halusinasi

8) Uraian tugas pelaksana

a) Leader

memimpin jalannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi

menyampaikan teori sesuai tujuan TAK

memimpin diskusi kelompok

b) Co. Leader

membuka acara

mendampingi leader

mengambil alih posisi leader jika leader bloking

menyerahkan kembali posisi kepada leader

menutup acara diskusi

c) Fasilitator

ikut serta dalam kegiatan kelompok

memberi stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif

mengikuti jalannya terapi

d) Observer

mencatat dan mengamati respon klien (dicatat dalam format yang

tersedia)

mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,

hingga penutupan

9) Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah

sebagai berikut

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

Ruangan nyaman dan tenang.

keterangan:

Page 24: Tak Halusinasi

10) Mekanisme Kegiatan

a) Persiapan

(1) mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti

Sesi 2

(2) mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b) Orientasi

(1) Salam terapeutik

(a) salam dari terapis kapada klien

(b) klien dan terapis pakai papan nama

(2) Evaluasi/validasi

(a) terapis menanyakan keadaan klien saat ini

(b) terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari

(c) terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik

halusinasi

(3) Kontrak

(a) terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu

mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.

(b) menjelaskan aturan main, yaitu :

jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

meminta izin kepada terapis

lama kegiatan 45 menit

setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Page 25: Tak Halusinasi

c) Tahap kerja

(1) Terapis menjelaskan cara

kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan

melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.

(2) Terapis meminta tiap klien

menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan ditulis di

whiteboard.

(3) Terapis membagikan

formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir yang sama di

whiteboard.

(4) Terapis membimbing satu

per satu klien untuk membuat jadwal harian, dari bangun pagi sampai

tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapis menggunakan

whiteboard.

(5) Terapis melatih klien

memperagakan kegiatan yang telah disusun.

(6) Berikan pujian dengan

tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal

dan memperagakan kegiatan.

d) Tahap terminasi

(1) Evaluasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai

menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.

(b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan

kelompok

(2) Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol

halusinasinya, yaitu dengan menghardik dan melakukan kegiatan.

(3) Kontrak yang akan datang

(a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk

TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap.

Page 26: Tak Halusinasi

(b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

11) Evaluasi Dan Dokumentasi

a) Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK.

Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3, kemampuan yang

diharapkan adalah mencegah timbulnya halusinasi.

b) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi

persepsi halusinasi Sesi 3. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan

menyusun jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah

halusinasi.

12) Tata Tertib dan Program Antisipasi

a) Tata Tertib :

(1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

(2) Berpakaian rapi dan bersih.

(3) Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama

kegiatan TAK.

(4) Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan

selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka

peserta tersebut diganti peserta cadangan.

(5) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib

dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa

mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta

tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan.

(6) Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.

(7) Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan

terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.

(8) TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 08.30 sampai 09.15.

b) Program Antisipasi

(1) Usahakan dalam keadaan terapeutik.

Page 27: Tak Halusinasi

(2) Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota

kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang

menyinggung.

(3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti

oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih

dahulu kepada peserta.

(4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika

tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan

penawaran.

(5) Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta

persetujuan dari peserta TAK yang lain.

(6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan

tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak

bisa, dikeluarkan dari kelompok.

(7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.

13) Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

Sesi 3 TAK

Stimulasi Persepsi Halusinasi

Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

No. Aspek yang dinilaiNama klien

1. Menyebutkan kegiatan

yang biasa dilakukan

2. Memperagakan kegiatan

yang biasa dilakukan

3. Menyusun jadwal kegiatan

harian

4. Menyebutkan dua cara

mengontrol halusinasi

Page 28: Tak Halusinasi

Petunjuk :

a.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

b. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan

harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun

jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi.

Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X)jika klien tidak mampu.

d. Sesi IV : kemampuan bercakap-cakap

1. Tujuan :

a) Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah munculnya halusinasi.

b) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

2. Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:

a) Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori;halusinasi.

b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang.

c) Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ).

d) Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III.

3. Waktu dan Tempat pelaksanaan

Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :

Page 29: Tak Halusinasi

Hari,Tanggal :

Waktu :

Tempat :

4. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai

cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan

mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :

a. ……

b. ………

Klien peserta TAK cadangan :

a. …..

b. ……..

5. Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan media yang spesifik, penggunaan alat hanya

yang ada di ruangan saja seperti :

a. Spidol dan whiteboard/ papan tulis / flipchart

b. Jadwal kegiatan klien ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya )

c. Pulpen

6. Metode

a. diskusi dan tanya jawab

b. bermain peran/simulasi dan latihan

7. Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalaam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang

telah disepakati , sebagai berikut :

a. Leader :

b. Co.Leader :

c. Fasilitator 1 :

d. Fasilitator 2 :

e. Fasilitator 3 :

f. Fasilitator 4 :

g. Fasilitator 5 :

Page 30: Tak Halusinasi

h. Fasilitator 6 :

i. Observer :

8. Uraian Tugas Pelaksana

a. Leader

Tugas :

1. Memimpin jalannya TAK

2. Merencanakan,mengontrol dan mengatur jalannya terapi

3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

4. Memimpin diskusi kelompok

b. Co. Leader

Tugas :

1. Membuka acara

2. Mendampingi leader

3. Mengambila alih posisi leader jika leader blocking

4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader

5. Menutup acara diskusi

c. Fasilitator

Tugas :

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok

2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif

mengikuti jalannya terapi.

d. Observer

Tugas :

1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang

tersedia )

2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok mulai dari persiapan, proses,

hingga penutupan

9. Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah

sebagai berikut

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

Page 31: Tak Halusinasi

Ruangan nyaman dan tenang.

keterangan:

10. Mekanisme Kegiatan

a. Persiapan

1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi

2) Terapis membuat kontrak dengan klien 3

3) Mempersiapkan alaat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

1) Salam Terapeutik

a) Salam dari terapis kepada klien

b) Klien dan terapis pakai papan nama

2) Evaluasi / validasi

a) Menanyakan perasaan klien saat ini

b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah

dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah )

untuk mencegah halusinasi

3) Kontrak

Page 32: Tak Halusinasi

a) Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap

b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :

(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta

ijin kepada terapis.

(2) Lama kegiatan 45 menit

(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Tahap Kerja

1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mengontrol dan mecegah halusinasi.

2) Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak

bercakap-cakap.

3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan

bisa dilakukan .

4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “

Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja dengan suster ” atau “

Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.

5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain

disebelahnya.

6) Berikan pujian atas keberhasilan klien.

7) Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.

d. Tahap Terminasi

1) Evaluasi

a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih.

c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

2) Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu

menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.

3) Kontrak yang akan datang

Page 33: Tak Halusinasi

a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu

belajar cara mengontrol halusinasi dengan paatuh minum obat.

b) Terapis menyepakati waktu dan tempat.

11. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan

TAK. Untuk stimulasi perssepssi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang

diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.

b. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimilikiklien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

halusinasi Sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan

perawat dan klien lain di ruang rawa

12. Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata Tertib :

1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

2) Berpakaian rapi dan bersih

3) Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama

kegiatan TAK.

4) Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan

selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta

tersebut diganti peserta cadangan.

5) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib

dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti

kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak

dapat diganti oleh peserta cadangan.

6) Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.

7) Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih

dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.

Page 34: Tak Halusinasi

8) TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 08.30 sampai 09.15.

b. Program Antisipasi

1) Usahakan dalam keadaan terapeutik.

2) Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,

menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.

3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh

cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu

kepada peserta.

4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika

tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan

penawaran.

5) Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan

dari peserta TAK yang lain.

6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan

tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa,

dikeluarkan dari kelompok.

7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.

13. Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

Sesi 4 TAK

Stimulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilaiNama klien

1.Menyebutkan orang yang

biasa diajak bicara

2. Memperagakan percakapan

3.Menyusun jadwal

percakapan

4. Menyebutkan 3 cara

mengontrol dan mencegah

Page 35: Tak Halusinasi

halusinasi

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien , beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biaasa

diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,

menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi . Beri tanda jika klien mampu, dan

tanda jika klien tidak mampu.

e. SESI V : KEMAMPUAN UNTUK PATUH MINUM OBAT

1. Tujuan terapi aktivitas kelompok

a) Klien memahami pentingnya minum obat

b) Klien memahami akibat tidak patuh minim obat

c) Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

2. Kriteria anggota

Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :

a) Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori halusinasi

b) Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , tidak

mengamuk, dalam kondisi tenang

c) Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif )

d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.

3. Waktu dan tempat pelaksanaan

Terapi Aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada :

a. Hari , tanggal :

Page 36: Tak Halusinasi

b. Waktu :

c. Tempat :

4. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai

cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Adapun nama – nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai

cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :

c. ……

d. ………

Klien peserta TAK cadangan :

c. …..

d. ……..

5. Media dan alat tulis

Tak kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat

hanya yang ada di ruangan saja seperti :

a. Spidol dan Whiteboard / papan tulis

b. Jadwal kegiatan harian ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya )

c. Beberapa contoh obat

6. Susunan Pelaksanaan

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang

telah disepakati, sebagai berikut :

a. Leader :

b. CO. Leader :

c. Fasilitator 1 :

d. Fasilitator 2 :

e. Fasilitator 3 :

f. Fasilitator 4 :

g. Fasilitator 5 :

Page 37: Tak Halusinasi

h. Fasilitator 6 :

i. Observer :

7. Uraian dan Tugas Pelaksanaan

a. Leader

Tugas :

Menjelaskan keuntungan patuh minum obat pada klien

Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat pada klien

Menjelaskan 5 benar minum obat pada klien

Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

Meminta klien untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan

( melakukan Evaluasi pada pasien )

Memimpin diskusi kelompok

b. Co. Leader

Tugas :

Membuka acara

Mendampingi Leader

Mengambil alih posisi Leader jika Leader sedang bloking

Menyerahka kembali posisi kepada Leader

Menutup acara diskusi

c. Fasilitator

Tugas :

Ikut serta dalam kegiatan kelompok

Memberikan Stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk

aktif mengikuti jalannya kegiatan

d. Observer

Tugas :

Mencatat sewrta mengamati respon klien ( dicatat dalam format yang

tersedia )

Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,

proses, hingga penutupan

8. Mekanisme Kegiatan

1. Persiapan

Page 38: Tak Halusinasi

a. Mengimgatkan kontrak pada klien dengan halusinasi yang telah

mengikuti TAK SESI 4

b. Mempersiapkan tempat dan alat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Salam dari terapis kepada pasien

Terapis dan klien memakai papan nama

b. Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi

setelah menggunakan 4 cara yang telah dipelajari.

c. Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan

patuh minum obat

Menjelaskan aturan main berikutnya

1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

minta izin kepada terapis

2. Lama kegiatan 30 menit

3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dari akhir

3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah

kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat

kambuh

b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu penyebab

kambuh

c. Terapis meminta klien menyampaikan klien menyampaikan obat yang

dimakan dan waktu memakannya (Buat daftar di whiteboard )

d. Menjelaskan 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar

orang, benar dosis, benar cara .

e. Meminta klien untuk menyebutkan 5 benar minum obat

f. Berikan pujian pada klien yang benar

g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat

Page 39: Tak Halusinasi

( catat di whiteboard )

h. Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat ( catat di whiteboard )

i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara

mencegah halusinasi kambuh )

j. Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu kejadian halusinasi

kambuh

k. Meminta klien untuk menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat

dan kerugian tidak patuh minum obat

l. Memberi pujian secukupnya tiap kali klien benar.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan pada klien setelah mengikuti TAK

Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah

dipelajari

Terapis memberikan pujian secukupnya atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol halusinasi, yaitu patuh

minum obat dan 3 cara mengontrol halusinasi lainnya yang telah diajarkan

pada sesi yang lalu, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan

bercakap – cakap

d. Kontrak yang akan Datang

Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol

halusinasi

Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi

klien.

9. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada

tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi halusinasi Sesi 5,

Page 40: Tak Halusinasi

kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan patuh

minum obat.

b. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5, TAK stimulasi

persepsi Halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum

obat , manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat

( kambuh ). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

10. Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah

sebagai berikut

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

Ruangan nyaman dan tenang.

keterangan:

Page 41: Tak Halusinasi

11. Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata tertib

1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.

2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.

3) Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.

4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, selama kegiatan

( TAK ) berlangsung.

5) Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan , peserta mengangkat

tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.

6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dileluarkan.

7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.

8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum

selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk

memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

b. Program Antisipasi

Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi

kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah

yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah :

1) Apabila klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada

saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil

adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai

dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.

2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati

tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur

terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari

kegiatan.

3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader

memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak

boleh dilakukan.

Page 42: Tak Halusinasi

12. Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

SESI 5 : TAK

Stimulasi persepsi : Halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah Halusinasi

No Nama Klien Menyebutkan

5 benar cara

minum obat

Menyebutkan

keuntungan

minum obat

Menyebutkan

akibat tidak

patuh minum

obat

1

2

3

4

5

6

7

8

Penutup

Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta

partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

Page 43: Tak Halusinasi

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( SP TAK )

HALUSINASI

SESI I

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : -

2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi

3. Kriteria Anggota :

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah :

a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori

halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk

dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).

4. Nama Anggota

Klien peserta TAK :

a. c. e.

b. d.

Klien peserta TAK cadangan :

a.

b.

5. Tujuan

a. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.

b. Klien mampu mengontrol halusinasinya.

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

6. Tindakan Keperawatan

- Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama)

- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )

Page 44: Tak Halusinasi

- Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara yang

didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan klien pada

saat terjadi.

- Meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat

terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.

- Menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang

biasa didengar

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi

Selamat Pagi, perkenalkan nama saya......, saya mahasiswa Keperawatan Poltekkes

Surakarta yang dinas di bangsal ini. Sudah siap semua untuk memulai acara hari ini?

Kira-kira kita butuh waktu 45 menit.baiklah untuk acara kali ini akan dipimpin oleh......,

untuk selanjutnya saya persilahkan untuk mas.... untuk memimpin jalannya acara.

Baiklah saudara-saudara sekalian disini saya sebagai ketua kelompok akan memimpin

jalannya kegiatan, saya akan menjelaskan aturannya, nanti kalau mas dan mbak mau

minta ijin buat keluar dari acara harus ijin dulu ya, dan diharapkan bisa mengikuti acara

dari awal sampai akhir. Nah, saat ini kita akan mulai acara hari ini dengan saya

perkenalkan para Terapis. Setelah itu, mas dan mbak yang memperkenalkan diri.

Sekarang akan saya bagikan kertas jadwal harian dan spidol untuk nanti membuat

jadwal harian masing-masing.

2. Fase Kerja

Permainan dimulai...Sekarang mas yang mendapat giliran sedotan silahkan coba mas

ceritakan mengapa mas bisa dibawa kemari? sebutkan suara- suara yang didengar

isinya tentang apa? kalau mas sedang sendirian. kapan waktu terjadinya? Bagus….nah

sekarang ganti mbak yang sebelahnya untuk menyebutkan seperti yang tadi sudah

diceritakan teman anda. Bagus…sekarang coba sebutkan mbak mendengar suara itu jika

sedang apa? misalnya sedang sendirian atau yang lain. Nah sekarang sebutkan berapa

lamanya. O, mbak seringnya jika sendirian mendengar suara bisikan untuk mencuri

barang temannya ya. Sebenarnya suara-suara yang mas dan mbak dengarkan itu tidak

ada, dan anda sendiri yang mendengarkannya.

Page 45: Tak Halusinasi

3. Fase Terminasi

Bagus kelompok ini sudah berani mengungkapkan perasaannya masing-masing. Nah

setelah mas dan mbak bercerita apa yang dirasakan? Jadi lebih lega kan?

Setelah ini kita akan berkumpul dan bertemu kembali, selanjutnya kita akan latih untuk

mas dan mbak dapat mengontrol Halusinasi yang sering muncul. Kita akan bertemu

besok di tempat ini lagi ya??kita bertemu di jam yang sama, jam sepuluh ya??

Sekarang acara sudah slesai, mas dan mbak juga kelihatan sudah lelah. Sekang mas dan

mbak boleh kembali ke tempat masing-masing dan beristirahat. Jangan lupa kita

bertemu besik. Sampai jumpa. Selamat Siang.

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( SP TAK )

HALUSINASI

SESI II

A. PROSES KEPERAWATAN

Page 46: Tak Halusinasi

1. Kondisi Klien :

2. Kriteria Anggota :

a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi

sensori halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)

d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.

3. Nama Anggota :

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan

yaitu :

Klien peserta TAK :

a) …..

b) …..

Klien peserta TAK :

a) …...

b) …...

4. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi

5. Tujuan :

- Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi

halusinasi

- Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

- Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

6. Tindakan Keperawatan :

a. Persiapan

1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.

2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b. Orientasi

1. Salam terapeutik

a) Salam dari Terapis kepada klien.

b) Klien dan terapis pakai papan nama.

2. Evaluasi / Validasi.

Page 47: Tak Halusinasi

a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.

b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,

waktu, situasi, dan perasaan.

3. Kontrak

a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara

mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).

b. Menjelaskan aturan main, yaitu :

1) Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus

minta ijin pada terapis.

2) Lama kegiatan 45 menit.

3) Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai

selesai.

c. Tahap Kerja

1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat

mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai

semua klien mendapat giliran.

2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.

3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik

halusinasi saat halusinasi muncul.

4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :

“Pergi,.jangan gangu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan…”.

5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara

menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis

berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.

6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk

tangan saat klien selesai menghardik halusinasi.

d. Tahap Terminasi.

1. Evaluasi

a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

Page 48: Tak Halusinasi

2. Rencana Tindak Lanjut

a) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah

dipeljari jika halusinasi muncul.

b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian

klien.

3. Kontrak yang akan datang

a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang

berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan

melakukan kegiatan.

b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

berikutnya.

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi Bapak,Ibu, Mas, dan Mbak…masih ingat dengan

saya bukan..?”

b. Validasi

“Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? Bagus…Oh

ya..masih ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi

kelompok tentang apa..? Bagus,ternyata masih pada ingat semua

ya..”

c. Kontrak

“Baiklah…hari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan

mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik… Sudah

siap semua Bapak, Ibu, Mbak dan Mas.. Oke.. ingin berapa lama

ini nanti kegiatan kita? Setuju...30 menit saja seperti kemarin ya..

Mari kita mulai..”

2. Fase Kerja

“Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak? Baiklah, karena

tidak ada kita langsung mulai saja ya.. Jadi, ketika suara-suara itu

datang..Bapak, Ibu, Mas, dan mbak bisa mengatakan hal seperti ini..”

Pergi,.jangan gangu saya”, “Saya tidak mau mendengar suara Anda dan

Page 49: Tak Halusinasi

saya mau bercakap-cakap dengan…” Bagaimana..bisa kan? Coba tolong

dipraktekkan satu per satu tapi dengan undian bola ini ya, dimulai dari kiri

terus berputar searah jarum jam dan ketika musik berhenti yang terakhir

memegang bola ini nanti yang akan praktek dulu dan begitu seterusnya

ya..jadi biar adil dan merata semua mendapat giliran..Oke..kita mulai

sekarang..” Wah..bagus sekali yang telah dilakukan Mbak...beri tepuk

tangan untuk keberhasilan Mbak..karena telah sukses melakukannya..Nah

sekarang kita mulai lagi undiannya…

4. Fase Terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana perasaan teman-teman setelah melakukan kegiatan ini?

Wah saya sangat bangga dengan teman-teman karena mampu

memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik..tepuk

tangan untuk semua..”

b. Rencana Tindak lanjut

“Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan

suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika

halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti teman-teman?

Bagus…Oh ya, saya lupa bilang..jangan lupa juga untuk

memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian seperti yang kemarin

ya…”

c. Kontrak yang akan datang

“Baiklah..karena waktu kesepakatan kita telah berakhir..bagaimana kalu

besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain yaitu dengan

melakukan kegiatan..? Setuju semua? Baiklah, besok mau terapi

kelompok lagi dimana dan jam berapa? Oke..seperti hari ini lagi

ya..baiklah..sekarang teman-teman bisa melanjutkan kegiatannya lagi..

Selamat siang...”

Page 50: Tak Halusinasi

SP TAK

HALUSINASI

SESI 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien :

2. Diagnosa

Gangguan persepsi sensori : halusinasi

3. Kriteria anggota:

Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini

adalah :

a. klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori : halusinasi

Page 51: Tak Halusinasi

b. klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, klien dalam suasana tenang

c. klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)

d. klien telah mengikuti TAK Sesi 1 dan 2

4. Nama klien:

5. Tujuan

a. Tujuan umum

klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya

klien mampu mengontrol halusinasinya

klien mengikuti program pengobatan secara optimal

b. Tujuan khusus

klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk

mencegah halusinasinya

klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya

halusinasi

6. Tindakan keperawatan

a. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan

(kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah)

c. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

”Selamat pagi semuanya? Apa kabar? Masih ingat dengan saya kan? Masih

semangat semuanya? Bagus. Papan namanya sudah dipakai semua? Oke.”

b. Validasi

Page 52: Tak Halusinasi

”Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah kegiatan kemarin sudah

dipraktekkan? Bagus. Apakah ada pertanyaan tentang kegiatan kemarin?”

c. Kontrak

”Oke, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan

tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.

Sebelum kita mulai, saya akan menjelaskan aturan mainnya dulu. Tolong

didengarkan baik-baik ya...”

”Begini, jika nanti ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus

meminta izin pada saya dulu ataupun ke mbak yang satunya ya? Jangan

langsung pergi begitu saja. Kegiatan ini nanti sekitar 45 menit saja. Tidak

terlalu lama kan??”

”Harus diingat juga bahwa setiap anggota kelompok harus mengikuti

kegiatan ini dari awal sampai selesai. Jangan berhenti di tengah jalan.

Bagaimana? Setuju kan semuanya?? Bagus... Apakah sudah jelas semua

tentang aturan mainnya? Bisa kita mulai sekarang?”

2. Fase kerja

”Cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah dengan melakukan

kegiatan. Apakah sudah ada yang melakukan sebelumnya? Apakah sudah ada

yang tahu bagaimana caranya? Oh, tidak apa-apa...saya akan menjelaskannya

nanti. Dengan kita melakukan kegiatan, kita tidak akan mengalami halusinasi

tersebut. Ada yang tahu mengapa? Karena pikiran kita terfokus dengan kegiatan

yang kita lakukan sehingga halusinasi itu tidak akan terjadi pada kita. Sudah

mengerti semuanya??”

”Nah, sekarang coba sebutkan kegiatan-kegitan apa saja yang biasa

dilakukan di sini?? Maju satu persatu dan tulis di papan tulis ya??? Ayo mulai

dari mbak ’A’...”

”Sudah maju dan menulis semuanya? Bagus... Sekarang saya akan

membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Saya akan membantu kalian satu

persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, mulai dari bangun pagi sampai

dengan tidur malam. Kalian menulis di formulir, sedangkan saya akan menulis

di papan...”

Page 53: Tak Halusinasi

”Kita mulai dari mbak ’A’, apa yang biasanya mbak lakukan setelah bangun

tidur? Ya bagus, merapikan tempat tidur,, lalu selanjutnya??” (berlanjut sampai

semua klien)

”Ada yang sudah selesai membuat jadwalnya sampai tidur malam?? Oh, mas

’D’...Ayo semua tepuk tangan untuk mas ’D’ karena yang pertama kali telah

menyelesaikan jadwalnya... Ayo yang lain jangan mau kalah.... Sekarang mas

’D’ silahkan memperagakan apa saja yang telah mas tulis di jadwal.... Bagus

sekali, tepuk tangan untuk mas ’D’...”

3. Terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan kegiatan tadi? Oiya bagus

berati sudah mengerti apa yang telah didapat hari ini.

b. RTL

Coba kegiatan yang sudah di tulis di jadwal tadi dipraktekkan ya dan di ingat-

ingat ya mas mbak semuanya.

c. Kontrak

Berhubung waktu kita sudah habis, bagaimana kalau besok kita ketemu lagi

membicarakan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap?

Baiklah besok jam berapa? Jam berapa?. Oke besok jam 11.00 di tempat ini lagi

ya..semua sepakat ya ??? Kalau begitu cukup sekian ,sampai jumpa besok .

Selamat Siang !!!!!!!!!

Page 54: Tak Halusinasi

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( SP TAK )

HALUSINASI

SESI IV

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien :

2. Kriteria Anggota :

a. Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori ;

halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ).

d. Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III.

3. Nama Anggota :

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai

cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan

mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :

a. ……

b. ………

Klien peserta TAK cadangan :

Page 55: Tak Halusinasi

a. …..

b. ……..

4. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi halusinasi

5. Tujuan :

Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

munculnya halusinasi.

Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

6. Tindakan Keperawatan :

a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mengontrol dan mecegah halusinasi.

b. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak

bercakap-cakap.

c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan

bisa dilakukan .

d Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “

Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja .dengan suster ” atau

“ Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.

e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain

disebelahnya.

f. Pujian atas keberhasilan klien.

g. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi

a. Fase terapeutik

Selamat pagi semua ? Perkenalkan nama saya ...... Saya mahasiswa dari

Poltekkes Surakarta. Silahkan kalian memperkenalkan diri! Mulai dari

yang paling ujung ya..

Bagaimana perasaannya hari ini? semuanya terlihat cakep dan

cantik….

b. Kontrak

Page 56: Tak Halusinasi

Bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi sama-sama? apakah semua

mau ? mau berapa menit? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana

tempatnya? Bagaimana kalau disini saja? Oke?!

2. Fase Kerja

Sebelum kita mulai apakah ada pertanyaan ? Kalau gak ada mari kita mulai

sekarang.

Sekarang coba sebutkan apa keuntungan becakap – cakap dengan orang lain?

apakah ada yang tau?iya benar sekali, jika kita bercakap – cakap dengan

orang lain bisa membantu untuk mengontrol dan mencegah halusinasi. Nah,

sebagai contoh, mbak A biasa bercakap-cakap dengan mbak B, maka mbak

A memilih mbak B untuk teman bercakap-cakap,nah kalian juga bisa

melakukan cara seperti yang mbak A lakukan … Sekarang saya Tanya pada

mbak A, biasanya kalau bercakap-cakap dengan mbak B yang dibicarakan

itu apa? Wah, bagus. Ternyata mbak B sering menceritakan hal-hal yang

mbak B sukai , seperti mencuci piring, menyapu dan membersihkan rumah..

Ouw,kalau begitu, sekarang saya akan memperagakan cara bercakap-cakap

jika halusinasi itu itu ,muncul..

Coba, kalian lakukan apa yang saya contohkan tadi…

Wah, bagus sekali, ternyata kalian sudah bisa melakukannya dengan baik.

Sekarang kalian bisa melakukannya dengan teman-teman disini.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?Coba

sekarang diulaangi lagi apa yang telah saya latih tadi.Bagus , ternyata

kelompok ini sudah mengerti apa yang saya ajarkan untuk mengontrol

halusinasi..

b. RTL

Kalian bisa menggunakan 3 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu

dengan menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap

seperti yang diajarkan kemarin.

c. Kontrak yang akan datang

Page 57: Tak Halusinasi

Berhubung waktu yang kita sepakati sudah habis, diskusi kali ini kita

akhiri, besok saya akan berdiskusi kembali dengan kalian tentang cara

megontrol halusinasi dengan patuh minum obat. Mau jam berapa?

Dimana? Baik, jam 9 ya disini. Oke, saya kembali ke ruang perawat

dulu.. jangan sampai lupa ya apa yang telah saya ajarkan hari ini.

Selamat siang..

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( SP TAK )

HALUSINASI

SESI V

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien : -

2. Kriteria Anggota :

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah :

a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori

halusinasi

b. Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , tidak

mengamuk, dalam kondisi tenang

c. Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif )

d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.

3. Nama Anggota

Klien peserta TAK :

a. c. e.

b. d.

Klien peserta TAK cadangan :

a.

b.

4. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi

5. Tujuan

Klien memahami pentingnya minum obat

Page 58: Tak Halusinasi

Klien memahami akibat tidak patuh minim obat

Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

6. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur.

c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi

Selamat Pagi, semuanya mbak dan mas, masih ingat dengan kami kan? coba

sebutkan? Ya,, bagus.

Bagaimana mas dan mbak masih ingatdengan latihan yang kita lakukan kemarin?

Bagus, sekali

Jangan lupa latihan kemarin dimasukkan dalam jadwal masing- masing ya. Sesuai

janji kita kemarin, kita bertemu lagi disini kan? Masih ingat berapa menit? Ya, benar

15 menit yha..

Kita mulai berbincang-bincang bersama sekarang ya..

2. Fase Kerja

Sebelum kita mulai ada yang mau ditanyakan? Bagaimana mas dan mbak

sudah sarapan kaan? Obat nya sudah diminum belum? Sehari mas dan mbak minum

obatnya berapa kali? Coba sebutkan obat apasaja yang harus diminum? Dari masnya

yang paling ujung. Ya bagus..

Ada berapa jenis atau warna obat yang diminum? Apakah mas dan mbak sudah tahu

manfaat minum obat secara benar dan teratur? Begini mas dan mbak, minum teratur

itu mempercepat kesembuhan mas dan mbak. Dan apakah mbak dan mas tahu

dampak minum obat sembarangan itu apa? Ehmm,, begini ya minum obat itu ada

aturannya, tidak boleh sembarangan, kalau kita minum obat kita harus tahu obatnya

itu sendiri, dosis sekali minum obat nya, bagaimana serta untuk siapa obat ituu

diberikan.

Page 59: Tak Halusinasi

Yang paling harus diingat adalah 5B yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis,

benar waktu, benar cara. Bagaimana mas dan mbak sudah mengerti? Ya,, bagus..

Nah, kegiatan ini dimasukkan dalam jadwal kegiatan yang mas dan mbak miliki.

Seperti kegiatan yang kemarin, sudah bias kan?

3. Fase Terminasi

Tadi kita sudah berbincang-bincang tentang cara minum obat yang benar yaitu

dengan prinsip 5B.

Kita sudah membahas tentang manfaat minum obat kan?

Bagaimana perasaan mas dan mbak sekarang? Apa lebih enakan? Coba sekarang

sebutkan dari mas yang paling ujung. Ya bagus.. jangan sampai lupa ya mas dan

mbak.

Kami harapkan mas dan mbak mulai saat ini dan seterusnya harus minum obat

dengan benar dan teratur biar cepat sembuh.. ya bagus.

Berhubung waktu kita sudah habis dan kelihatannya mbak dan mas sudah lelah

berbincang-bincangnya saya akhiri cukup sekian.

Page 60: Tak Halusinasi

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas

Kelompok. Jakarta: EGC.

Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama