Download pptx - Syringomyelia New

Transcript

SYRINGOMYELIA

SYRINGOMYELIAPembingbing:dr. Agus Guntoro, Sp. BS

Penyusun:Lynda Kurniasari(2007.04.0.0005)

Anatomi medula spinalisMedula spinalis adalah bagian dari susunan saraf pusat yang seluruhnya terletakdalam kanalis vertebralis. Medula spinalis dikelilingi oleh struktur-struktur yang secara berurutan dari luar ke dalam terdiri atas:a. Dinding kanalis vertebralis yang terdiri atas tulang vertebrae dan ligamen.b. Lapisan jaringan lemak ekstradural yang mengandung anyaman pembuluh darah vena.c. Meningen4Pada tubuh orang dewasa panjang medula spinalis adalah sekitar 43 cm.

Perbedaan panjang medula spinalis dan korpus vertebrae mengakibatkan terbentuknya konus medularis (bagian paling kaudal dari medula spinalis yang berbentuk kerucut dan terutama terdiri atas segmen-segmen sakral medula spinalis) dan cauda equina (kumpulan radiks nervus lumbalis bagian kaudal dan radiks nervus sakralis yang mengapung dalam CSF).4

Berdasarkan arah aliran impulsnya, traktus dalam medula spinalis dibagi menjadi 3, yaitu:2Tractus ascenden yang membawa implus ke arah kranial atau ke pusat-pusat fungsional yang lebih tinggi.Tractus descenden yang membawa impuls dari pusat-pusat fungsional yang lebih tinggi ke medula spinalis.Tractus intersegmentalis, yang mengantarkan impuls dari dua arah.2

CSFCairan serebrospinal terdapat di dalam ventrikel otak serta di ruang subarakhnoid di sekeliling otak dan medula spinalis.4 FungsiSebagai bantalan dan pelindung susunan saraf pusat dari traumaMemberikan daya apung mekanik dan menyangga otakBerfungsi sebagai tempat penampungan dan membantu regulasi isi kraniumMemberi nutrisi untuk susunan saraf pusatMengangkut zat-zat metabolit dari susunan saraf pusat4

SYRINGOMYELIADEFINISISyringomyelia didefinisikan sebagai suatu kavitasi tubuler berisi cairan di dalam sumsum tulang belakang (dapat melibatkan beberapa segmen)Dengan kata lain, syringomyelia dapat merupakan segala macam kista pascatrauma yang berisi cairan likuor, kista akibat abnormalitas bawaan daerah kranio-vertebra atau kista tumor-tumor intrameduler.Hydromielia yang merupakan istilah yang lebih spesifik, adalah terminologi dari kavitas intrameduler yang merupakan pelebaran dari kanalis sentralis, dindingnya adalah lapisan ependim, dan mengandung cairan yang identik dengan likuor. Siringobulbi adalah sebutan bagi kasus yang kavitasnya meluas sampai ke batang otak.5

ETIOLOGI Penyebab syringomyelia yang spesifik masih belum diketahui. Beberapa kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkan syringomyelia :Chiari malfomasi, suatu kondisi dimana jaringan otak keluar ke medula spinalis melalui foramen magnumMeningitisTumor medula spinalis, yang dapat mengganggu sirkulasi dai CSFKongenitalCedera medula spinalis, yang dapat menimbulkan gejala setelah bebeapa bulan bahkan beberapa tahun setelah cedera yang petama.6 KLASIFIKASIMenurut Adams dan Victor yang merupakan modifikasi dari Barnet et al, klasifikasi dari siringomielia ada empat tipe:1. Siringomielia dengan sumbatan foramen magnum dan dilatasi kanal sentralis (tipe perkembangan)a. Dengan tipe Chiari malformasi Ib. Dengan lesi sumbatan foramen magnum lainnya2. Siringomielia tanpa sumbatan foramen magnum (tipe idiopatik)3. Siringomielia dengan penyakit lain dari medula spinalis (tipe didapat)4. Hidromielia murni (dilatasi perkembangan dari kanalis sentralis) dengan atau tanpa hidrosefalus1

Pembagian lainnya membagi siringomielia menjadi 2:81. Communicating SyringomyeliaPada kebanyakan kasus, siringomielia dihubungkan dengan abnormalitas otak yang disebut Chiari type 1 malformation. Kelainan ini disebabkan karena bagian bawah cerebellum menonjol dari lokasi normal pada belakang kepala ke dalam cervical/leher.Sirings akan berkembang dalam daerah cervikal medulla spinalis. Karena hubungan antara otak dan medulla spinalis pada tipe ini, maka disebut juga communicating syringomyelia.

2. Non-Communicating SyringomyeliaSiringomielia yang terjadi akibat komplikasi trauma, meningitis, hemorrhagic, tumor, atau arachnoiditis. Pada keadaan ini, sirings berkembang dalam segmen medulla spinalis yang rusak oleh salah satu kondisi tersebut.patogenesis

Gejala klinisNyeri kepala suboksipital adalah gejala yang paling sering pada pasien ini. Nyeri kepala terletak di oksipital dan semakin meningkat ketika manuver valsava ( seperti : batuk, bersin ).7Nyeri leher VertigoGejala telinga juga ada yaitu tinnitus dan telinga terasa penuhGejala mata seperti nyeri retro orbita,diplopia, penglihatan kabur, dan photofobia

Siringomielia paling sering melibatkan bagian servikal dan mengakibatkan hilangnya rasa nyeri dan suhu pada bahu dan lengan. Jika kedua kornu anterior mengalami kerusakan, akan terjadi paralisis flaksid kedua lengan yang berhubungan dengan atrofi. Jika kornu lateral terlibat, lengan dapat mengalami gangguan trofik, mungkin dalam derajat tertentu di mana jari-jari menjadi cacat. Kadang-kadang traktus piramidalis berdegenerasi dan degenerasi ini mungkin menjadi penyebab paresis spastik dari tungkai.3

Physical signsKeterlibatan berbagai struktur saraf menyebabkan tanda fisik campuran yaitu :First motor neuron : generalised hypereflexia, spasticity, dan babinski reflex, terutama di tungkai bawahSecond motor neuron : atrophy, weakness, fasikulasi, dan areflexia, terutama di tungkai atasSensory system : central cord syndrome typical of syringomyeliaCerebellum : nystagmus, ataxia, dan dismetriaLower cranial nerves : vocal cord paralysis, soft palate weakness, lingual atrophy, cricopharyngeal achalasia, facial hypoesthesia, dan absent gag reflex.7

diagnosaAnamnesaPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya kantong kista di tepi medula spinalis dan dapat mengalami perluasan. Dengan MRI dapat dilihat sejauh mana kelainan-kelainan kanalis spinalis dari medula spinalis atau kelainan lain di dalam rongga kranio vertebralis.1

CT myelography Pemeriksaan penunjang lainnya adalah CT-scan. CT-scan dapat memperlihatkan adanya aliran CSF pada ruang subarachnoid atau kavitasi medulla spinalis. Keseluruhan pemeriksaan penunjang ini merupakan hal yang penting dalam menegakkan diagnosis.5

Diagnosa bandingHematomielia, terjadi rasa sakit mendadak pada area yang terkena dan adanya riwayat traumaTumor intrameduler, kelainan neurologi cenderung berjalan lebih cepat dan protein LCS meningkatTumor ekstrameduler, lebih sering muncul dengan nyeri radikuler dan obstruksi atau bloking rongga suraknoid, protein LCS meningkat.ALS, tidak ada abnormal sensorik dan secara umum ada peningkatan refleks Spondilosis servikalis, hilangnya sensori sesuai radix yang terkena3

penatalaksanaan1. Farmakologis (Non Bedah) / Simtomatik : tidak ada pengobatan spesifik untuk terapi siringomielia. Akan tetapi bisa diterapi dengan obat-obatan analgetik dan muscle relaxan : Analgetik Nyeri neuropatik sebaiknya diberikan multifaktor obat yang bekerja pada berbagai komponen nyeri, termasuk kerusakan aktifitas neuron (antikonvulsan dan local anastesi), potensial peningkatan jalur hambatan (antidepresan) atau pusatnya termasuk pada pengembangan dan konduksi respon nosiseptik (analgesic). 7

NSAID (non steroid anti-inflammation drugs) NSAID biasanya digunakan untuk pasien dengan siringomielia. Apabila dalam dua minggu dengan monoterapi tidak efektif maka bisa dikombinasikan dari kelas yang lebih tinggi. Obat yang biasa digunakan adalah ibuprofen, asem asetilsalisilat, naproksen, indometasin, asam mefenamat dan piroxicam.7 Muscle Relaxan Obat ini berfungsi sebagai pelemas otot dan untuk mengurangi kegelisahan pasien. Obatnya antara lain: Methocarbamol7

2. Pembedahan Beberapa teknik operasi yang dilakukan pada siringomielia adalah Dekompresi occipital dan cervical: untuk melancarkan aliran CSF. Laminektomi dan syringotomi: setelah dekompresi siringo didrainase menjadi ruang subarachnoid melalui insisi longitudinal pada zona masuk serabut dorsalis (a natara columna anterior dan posterior) biasanya pada C2-C3. Shunting: shunting pada ventrikuloperitoneal dilakukan bila diindikasikan adanya ventrikulomegali dan peningkatan tekanan intracranial yang sedang berlangsung. Biasanya pada Chiari Malformasi type I yang ada hidrosefalus dna type II yang disertai meningomielokel. 7

Pada semua prosedur pembedahan, dekompresi pada foramen magnum pada Chiari malformation tidak bebas dari komplikasi. Kebanyakan mereka memasukkan gangguan CSF, dimana biasanya terjadi pada 10% pasien, antara lain fistula CSF, meningitis, hidrosefalus, atau progresif siringomielia. Penyembuhan post operatif dari patologis pre operasi 83% pasien mengalami perbaikan.7 Kebanyakan pasien akan meningkat kualitas hidupnya setelah menjalani pembedahan. Gejala yang masih ada biasanya hanya sakit kepala dan nyeri leher, diikuti gejala yang berhubungan cerebellum atau batang otak (seperti disfagia, ataxia, nistagmus, dan diplopia). Sedangkan gejala yang berhubungan dengan siringomielia (nyeri, skoliosis dan kehilangan sensitifitas) mulai mereda. 7

komplikasiScoliosis - kurva abnormal dari tulang belakangHorner syndrome - gangguan yang dapat terjadi ketika saraf yang berjalan dari otak ke mata dan wajah (serabut saraf simpatis) rusakChronic pain - kerusakan pada sumsum tulang belakang dapat nyeri kronisMotor difficulties - kelemahan dan kekakuan pada otot-otot kaki yang dapat mempengaruhi cara berjalan6

edukasiHindari latihan beresiko tinggi seperti berlari dan melompat pada kasus-kasus yang berhubungan dengan ketidakstabilan servikalHindari aktivitas yang disertai maneuver valsava.

prognosisSyringomyelia dan syringobulbi adalah penyakit yang berkembangnya lambat tetapi dapat menimbulkan disabilitas. Beberapa pasien menunjukkan kemajuan setelah beberapa tahun.3Terima kasih


Recommended