i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TIM
DI BPRS ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Disusun Oleh :
NOVIYANTO 092503050
PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Mei 2012
Deklarator,
Noviyanto
v
MOTTO
Hal - Hal Baiklah Yang Kita Tanam
Yang Pada Akhirnya Akan Membangun Kita
Ingin Berlari Kedalam Arah Pencapaian
Impianku
Akan Kuperjuangkan Impianku Sampai Titik
Darah Penghabisan
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segenap kerendahan hati kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada
orang-orang yang telah memberi warna dalam kehidupanku :
1. Allah SWT penguasa semesta alam.
2. Nabi Muhammad SAW pemberi syafa’at.
3. Orang tuaku tercinta (Bp. Paidi dan Ibu Mulyani) yang senantiasa mendukung
dalam setiap langkahku. Dan selalu memberikan bantuan dan dorongan dengan
tulus, ikhlas dan moril serta materiil. Ini adalah sebagian perjuangan dari cita-
citaku. Doa dan dukunganmu senantiasa terus kuharapkan agar langkahku esok
terus maju.
4. Kakakku Rahayu Slamet dan Mulyadi serta adik-adikku Sri Mardiyani, Agus
Mardiyanto dan Diyah Anggreani yang aku sayangi, semoga menjadi anak yang
sholeh sholekah dan berbakti kepada kedua orangtua.
5. Keluarga Besarku dari Mbah terutama semua Tante dan Om, terima kasih atas doa
dan semangatnya selama ini.
6. Samrotul Istifadah, terima kasih untuk kasih sayang dan cintanya, serta motivasi
juga kesetiaannya dalam menemaniku.
7. Untuk sahabat-sahabat DIII Perbankan Syari’ah khususnya kelas B, terima kasih
atas nasihatnya, dukungannya dan bantuannya selama ini.
vii
8. Untuk Novita Kurniatudien, Robby Tri Suwito, dan Susy Nur Azizah yang telah
berjasa dalam penyelesaian tugas akhir ini karena telah baik hati dan kerendahan
hatinya untuk saya pinjam laptopnya untuk penyusunan tugas akhir ini
Akhirya kupersembahkan karya sederhana ini untuk ketulusan kalian semua
semoga apa yang aku impikan akan menjadi kenyataan. Amin . . . .
viii
ABSTRAK
Strategi pemasaran adalah. langkah dimana suatu produk yang akan
dipasarkan ke masyarakat untuk tujuan mengetahui apakah produk yang ditawarkan dapat diminati oleh masyarakat, seperti halnya produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) di BPRS Artha Surya Barokah Semarang dalam pemasarannya dilakukan didaerah sekitar semarang seperti dipasar-pasar, sekolah-sekolah, atau dilingkungan masyarakat sekitar semarang yang kebanyakan pedagang kecil dan menengah. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) di BPRS Artha Surya Barokah Semarang dan faktor-faktor yang menghambat pemasaran produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) di BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian lapangan, yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi yang dilakukan di BPRS Artha Surya Barokah Semarang. Agar dalam penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemasaran dan strategi pemasaran yang dilakukan di BPRS Artha Surya Barokah Semarang. Dari hasil penelitian tugas akhir ini, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa BPRS Artha Suya Barokah Semarang berhasil dalam pemasaran produknya, sebab kepercayaan masyarakat sudah menjadi bukti banyak masyarakat di semarang sudah mengenal dan menjadi nasabah BPRS Artha Surya Barokah Semarang. Perkembangan produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) mengalami peningkatan karena adanya faktor-faktor yang mempermudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan menggunakan sistem jemput bola sehingga nasabah merasa dimudahkan dalam hal menabung ataupun pengambilan karena bisa dilakukan sewaktu-waktu.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta karena segala
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas akhir yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk TIM ( Tabungan Investasi
Masyarakat ) di BPRS Artha Surya Barokah Semarang”. Tugas akhir ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan DIII pada
jurusan Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini
dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta
perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr.H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Drs. Wahab Zaenuri M.M., selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas
Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
4. Afif Noor, S.Ag.,M.Hum. selaku dosen pembimbing dari Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
x
5. Seluruh dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang, yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis sebagai bekal
dalam kegiatan praktek kerja lapangan.
6. Retno,SE, selaku Direktur Utama BPRS Artha Surya Barokah Semarang beserta
stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmunya dan membantu mencari data untuk terselesaikannya laporan ini.
7. Sahabat-sahabatku semua di DIII Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
yang telah memberikan motivasi dan doa.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga
penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, Mei 2011
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
DEKLARASI .................................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
E. Metodologi Penelitian .............................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 7
BAB II : GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA SURYA BAROKAH
SEMARANG
A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Surya Barokah Semarang ...... 11
B. Visi, Misi dan Core Belief BPRS Artha Surya Barokah
Semarang .................................................................................. 12
C. Struktur Organisasi BPRS Artha Surya Barokah Semarang .... 13
D. Tugas-tugas Pengelola BPRS Artha Surya Barokah
Semarang ................................................................................. 16
E. Jenis Produk BPRS Artha Surya Barokah Semarang .............. 22
xii
BAB III : PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pemasaran Produk TIM ................................ 25
1. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................... 25
2. Pengertian TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) ............ 26
B. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Tentang Tabungan ..... 32
C. Strategi Pemasaran Produk TIM BPRS Artha Surya Barokah
Semarang ................................................................................... 34
D. Faktor-faktor Yang Menghambat Pemasaran Produk TIM BPRS
Artha Surya Barokah Semarang ................................................ 38
E. Analisis SWOT ........................................................................ 40
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 43
B. Saran ......................................................................................... 44
C. Penutup .................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syari’ah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep
ekonomi islam, terutama dalam bidang keuangan. Perbankan dalam istilah
internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau disebut juga dengan interest-free.
Bank syari’ah pada awalnya dikembangkan untuk suatu respon dari kelompok
ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya untuk mewujudkan keinginan
agar tersedia jasa transaksi keuangan yang sejalan dengan prinsip-prinsip syari’ah.
Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syari’ah apabila transaksi tersebut tidak
mengandung unsur riba, gharar (ketidak jelasan), maysir (spekulasi), dan tidak untuk
kegiatan yang diharamkan.
Akhir tahun 1991 perekonomian nasional mengalami masa-masa sulit.
Keadaan ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Hal ini
mengakibatkan kacaunya sektor-sektor perekonomian. Kekacauan ini juga di alami
oleh sektor perbankan. Tidak pelak lagi 20 Bank swasta di likudasi. Dari keadaan
yang sulit itu munculah pikiran-pikiran mengenai perbankan syari’ah yang beroperasi
dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam.
Akhirnya munculah peraturan mengenai bank syari’ah di Indonesia,
walaupun peraturan ini hanya mencangkup lingkup yang kecil tapi di kemudian hari
2
diharapkan akan mengalami perbaikan kemajuan yang akan mendukung kemajuan
perbankan syari’ah. Peraturan tersebut adalah undang-undang No.10 tahun 1998
tentang Perubahan undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.1
Penetapan undang-undang No. 10 tahun 1998 sangat menguntungkan bagi
dunia perbankan khususnya perbankan syari’ah. Keuntungan tersebut antara lain
dalam undang-undang No. 10 tahun 1998 mengatur bank syari’ah secara cukup jelas
dan kuat dalam segi kelembagaan dan operasional. Selanjutnya, muncullah peraturan
perundang-undangan yang mendukung tumbuh kembangnya perbankan syari’ah.
Salah satunya adalah undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Undang-undang ini memberi peluang bagi Bank Indonesia untuk menetapkan
kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.
Peraturan yang mengatur keberadaan perbankan syari’ah membangkitkan
semangat untuk mendirikan lembaga keuangan berbasis syari’ah baik itu bank, Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), maupun Baitul Maal wat-Tamwil (BMT). Mulai berdirilah
Bank Syari’ah Mandiri, BNI Syari’ah, dan lembaga-lembaga keuangan yang lainnya.
Munculnya Bank syari’ah, Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) dan
Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) memunculkan pula produk-produk dan akad-akad
yang beraneka ragam serta penyesuaian dengan prinsip syari’ah. Akad-akad tersebut
antara lain adalah murabahah, mudharabah, musyarakah, salam, qardh, istishna’,
dan lain sebagainya. Akad-akad inilah yang nantinya akan menentukan kesepakatan
1 Wibowo, Edy dan Untung Hendy Widodo, Mengapa Memilih Bank Syari’ah, 2005, Bogor;
Ghalia Indonesia. (Kata Pengantar Mahkamah Agung RI Prof. Dr. Bangir Manan,S;H.,Mcl)
3
yang dilakukan oleh bank dan nasabah-nasabahnya, akad-akad ini pulalah yang
nantinya akan menjamin kelancaran transaksi-transaksi agar sesuai yang di inginkan
ke dua belah pihak.2
Kondisi perbankan di Indonesia mengalami masa-masa sulit yang
membahayakan perekonomian nasional sebagai akibat krisis finansial yang terjadi
sejak tahun 1997 yang dipicu oleh krisis nilai tukar. Krisis yang ditandai dengan
likuidasi beberapa bank swasta tersebut telah mengakibatkan merosotnya kinerja
perekonomian nasional yang menimbulkan efek lanjut krisis berkepanjangan
diberbagai bidang. Akibatnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
menurun tajam.
Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan
representasi dari kehidupan masyarakat dimana BPRS mampu mengakomodir
kepentingan ekonomi masyarakat untuk menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat serta menawarkan produk-produk perbankan dengan menggunakan
prinsip-prinsip syariah yang bertujuan mencari keuntungan tanpa meninggalkan jiwa
sosial di dalamnya dan menghapus rentenir sehingga menjadi kendala dalam
perkembangan, tetapi BPRS berusaha meningkatkan teknik pemasaran guna
memperkenalkan eksistensi BPRS di tengah-tengah masyarakat serta meningkatkan
kualitas layanan yang strategik dalam bisnis. Strategi pemasaran yang di gunakan
BPRS untuk mengembangkan produk-produknya yaitu dengan memasuki pasar-pasar
2 Ibid., hlm 36
4
dan sekolah serta lingkungan sekitar kantor. BPRS harus terus membandingkan
produk promosinya dengan pesaing dekatnya dengan cara ini BPRS dapat
menentukan bidang dimana ia memiliki keuntungan dan kelemahan kompetitif.3
Di zaman ini minat menabung masyarakat semakin meningkat karena
tuntutan hidup untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang sehingga masyarakat di
tuntut untuk bisa menyisihkan sebagian penghasilannya dengan menabung. Adapun
kegiatan paling utama adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana. Adanya
produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) yang di tawarkan BPRS ARTHA
SURYA BAROKAH sangat menguntungkan bagi masyarakat yang ingin melakukan
simpanan dan setoran. Simpanan TIM ini berlandaskan akad wadiah yadh-dhamanah
yaitu dengan seizin penitip uang tersebut dapat di manfaatkan oleh BPRS. Dengan
konsekuensi dari titipan murni tersebut, bila pihak BPRS memperoleh penghasilan
atas pengelolaan yang dimaksud, keuntungan terebut sepenuhnya adalah milik BPRS.
Kemudian BPRS atas kehendaknya sendiri tanpa perjanjian dimuka, dapat
memberikan bonus kepada nasabahnya.
Produk TIM yang ada di BPRS dikembangkan atas dasar transaksi dalam
islam dan tidak semua transaksi diperbolehkan menjadi produk BPRS. Dalam
prakteknya, sebagian besar BPRS masih membatasi diri dengan penerapan beberapa
produk saja yang dianggap aman dan profitable dengan adanya produk baru yang
lebih menjanjikan dan menguntungkan bagi nasabah BPRS Artha Surya Barokah,
3 Philip Khotler dan A.B Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta; Salemba
Empat, 1999, hlm 292
5
mungkin akan lebih baik meningkatkan pendapatan BPRS. Akan tetapi sejauh ini
produk yang banyak diminati masyarakat adalah produk TIM (Tabungan Investasi
Masyarakat) yaitu simpanan dan setoran dapat dilakukan di kantor atau juga
marketing mendatangi nasabah, dengan setoran awal 20.000 dan selanjutnya 10.000.
Karena di BPRS Artha Surya Barokah menggunakan jemput bola, sehingga
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi baik dalam simpanan ataupun
pengambilan.
Berdasarkan strategi yang diterapkan di untuk menawarkan produk TIM
sangat menarik untuk di bahas agar masyarakat tahu tentang salah satu produk yang
di tawarkan oleh BPRS. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul
tugas akhir “Strategi Pemasaran Produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat)
di BPRS Artha Surya Barokah Semarang”.
Penulis mempunyai alasan mengapa memilih produk TIM untuk dijadikan
suatu objek tugas akhir ini karena produk TIM di BPRS Artha Surya Barokah
Semarang merupakan produk tabungan yang didesain seminimalis mungkin, dengan
setoran awal Rp 20.000 dan selanjutnya Rp 10.000 harga yang begitu kecil untuk
suatu produk yang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan khususnya di Bank
syari’ah, dengan menggunakan sistem jemput bola sehingga memudahkan
nasabahnya untuk melakukan transaksi baik dalam simpanan ataupun penarikan.
B. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pokok permasalahan yang akan di
bahas penulis berkaitan dengan judul diatas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pemasaran produk TIM di BPRS ARTHA SURYA
BAROKAH SEMARANG?
2. Faktor-faktor apakah yang menghambat pemasaran produk TIM di BPRS
ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk TIM di BPRS ARTHA SURYA
BAROKAH SEMARANG.
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang menghambat pemasaran produk TIM di
BPRS ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG.
D. Manfaat Penelitian
1. Penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang strategi
pemasaran dan faktor-faktor apa saja yang menghambat pemasaran di
BPRS ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG
7
b. Dapat memberikan kesempatan untuk lebih mengetahui tentang dunia
perbankan
c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan ( D3 ) perbankan syariah
2. Bagi BPRS Artha Surya Barokah
a. Dalam memasarkan dan mengetahui faktor-faktor apakah yang
menghambat produk TIM di BPRS ARTHA SURYA BAROKAH agar
lebih baik dan kondusif
b. Sebagai sarana dan masukan pemikiran pemilik agar tetap bertahan dalam
mengembangkan produknya di masa yang akan datang
3. Program D3 Perbankan Syari’ah
Merupakan bahan referensi dan tambahan khususnya bagi mahasiswa
yang sedang menyusun proposal yang berkaitan dengan produk TIM
(Tabungan Investasi Masyarakat).
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, dan jenis penelitian
yang di gunakan adalah jenis penelitian lapangan, yaitu dengan penelitian
8
yang secara langsung dapat di peroleh data-data dari lapangan dengan tempat
penelitian di BPRS Artha Surya Barokah Semarang.
9
2. Jenis Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik
individu ataupun perseorangan, seperti hasil wawancara.4 Dalam hal ini
penulis memperoleh data langsung dari BPRS Artha Surya Barokah, staf
bagian marketing yang bernama Zuhroni.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data primer yang diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang
diperoleh dari sumber lain dan dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu.
Data ini di peroleh dengan menggunakan metode dokumentasi. Dalam hal
ini, data sekunder berupa gambaran umum perusahan meliputi sejarah,
lokasi, dan struktur pengurus BPRS Atrha Surya Barokah Semarang.5
3. Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan, meliputi kegiatan pemuat perhatian
terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.6 Observasi
4 Husain Umar, Research Methodhs in Finance and Banking, Jakarta; PT Gramedia Pustaka
Utama, 2000, hlm 82 5 Ibid., hlm 82 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta;PT Rineka
Cipta, 2006, hlm 229
10
yang dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung strategi
pemasaran produk TIM di BPRS Artha Surya Barokah Semarang.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh sebuah informasi dari terwawancara.7
Penulis melakukan wawancara kepada staf bagian marketing khususnya
yang bernama zuhroni. Hasil wawancara tersebut diperoleh data dalam
bentuk jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang diajukan
adalah seputar produk TIM di BPRS Artha Surya Barokah Semarang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan mencari dan
mempelajari data-data dari berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah,brosur pemasaran,serta dokumen-dokumen BPRS Artha
Surya Barokah Semarang.8
7 Ibid., hlm 227 8 Ibid., hlm 231
11
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberi kemudahan dalam memahami isi tugas akhir ini, maka
penulis akan menjelaskan sistematika penulisan agar terhindar dari kesalahan ketika
pembahasan masalah. Susunan tugas akhir ini secara sistematis adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menyajikan keterangan singkat terhadap tugas akhir ini
secara garis besar yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA SURYA BAROKAH
Bab ini menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya, struktur
organisasi BPRS ARTHA SURYA BAROKAH, tugas-tugas pengelola dan produk-
produk yang dimiliki.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang bagaimana strategi pemasaran BPRS ARTHA
SURYA BAROKAH, dan faktor-faktor apakah yang menghambat pemasaran produk
TIM di BPRS ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG
BAB 1V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup.
12
BAB II
GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA SURYA BAROKAH
SEMARANG
A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Surya Barokah
BPRS Artha Surya Barokah didirikan oleh Majelis Ekonomi Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Secara kelembagaan telah dirintas sejak
tahun 2002 berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan memperoleh izin Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 15 Juli 2003 No.
C-16414.HT-2003 dan telah dilakukan penyesuaian UU PT tahun 2008 dan telah
mendapat pengesahaan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-09853-AH-01.02 tahun 2010. Mulai berjalan 30 Juni 2004
berdasarkan izin usaha : KEPUTUSAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA
No. 6/8/KEP.DpG/2004.
Pendirian BPRS Artha Surya Barokah ini di dukung amal usaha Majelis
Ekonomi yang lebih dulu lahir sekaligus sebagai pemegang saham manyoritas yaitu
Amal Usaha Dana Sosial (ASADAS) dan Simpanan Masa Depan (SIMAPAN).
Selain itu juga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan Pimpinan
Daerah Muhammadiyah seJawa Tengah amal usaha lainya diantaranya Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Semarang
(UNIMUS), Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Rumah Sakit Islam
Roemani dan Rumah Sakit Islam Cepu. Pendirian ini dilakukan karena banyaknya
13
potensi intern Muhammadiyah yang membutuhkan sumber modal dan sekaligus
lembaga keuangan syari’ah dalam pengelolaan keuangan syari’ah dalam pengelolaan
keuangan serta potensi ekonomi ummatnya sektor usaha kecil menengah
membutuhkan lembaga keuangan yang mudah di akses sebagai partner
mengembangkan usaha. Lahan dakwah dibidang ekonomi ini tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan bidang-bidang lain.
B. Visi, Misi dan Core Belief BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Visi, misi dan core belief yang diusung BPRS Artha Surya Barokah
Semarang adalah:
a. Visi
Visi dari BPRS Artha Surya Barokah Semarang adalah adalah menjadi bank
syari’ah regional Jawa Tengah yang unggul dan terpercaya.
b. Misi
Misi dari BPRS Artha Surya Barokah Semarang adalah:
1. Lembaga intermediasi yang berpegang teguh pada prinsip syari’ah dengan
pengelolaan profesional.
2. Menjadi bagian dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan
umat.
3. Menjadi bagian dakwah Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
14
c. Core belief
Core belief BPRS Artha Surya Barokah Semarang adalah:
1. Dengan berpegah teguh pada prinsip syria’ah akan menumbuhkan keberkahan
dan memberikan kemanfaatan yang lebih luas.
2. Pengelolaan yang profesional merupakan wujud ikhtiar menuju keunggulan.
3. Sukses adalah memperoleh hasil optimal dengan tetap pada kerangka. syari’ah.
C. Struktur Organisasi BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Struktur Organisasi pada BPRS Artha Surya Barokah Semarang telah
menunjukkan garis wewenang dan garis tanggung jawab secara sederhana, fleksibel
dan tegas sehingga mencerminkan pemisahan fungsi dengan jelas. Dalam organisasi
jenis ini kesatuan perintah tetap dipertahankan, maksudnya adalah atasan memiliki
bawahan dan bawahan tersebut hanya menerima perintah dari atasan serta harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan peekerjaan tersebut. Untuk lebih jelasnya
dapat deperhatikan gambar struktur organisasi PT BPRS Artha Surya Barokah
Semarang pada Gambar 2.1
15
Gambar 2.1
Struktur Organisasi BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Sumber: PT BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Susunan pengurus BPRS Artha Surya Barokah Semarang
1. Dewan Pengawas Syari’ah
Prof. Dr.H.M.Zuhri, M.Ag : Ketua
Drs.H.Marpuji Ali, M.Si : Anggota
Drs.H.Rozihan,M.Ag : Anggota
2. Dewan Komisaris
Dr.H.Sugeng Pamuji,Msi,Akt : Komisaris Utama
Drs.H.Dahlan Rais,M.Hum : Komisaris
DEWAN KOMISARIS
DEWAN PENGAWAS
SYARIAH
DIREKSI DIR. UTAMA & DIR. OPERASI
SPI
BAG. MARKETING
BAG. OPERASIONAL
ACCOUNT OFFICER
TELLER JASA NASABAH
AKUNTANSI
KEPALA CABANG
BAG. UMUM
16
Drs.H.Haerudin,MT : Komisaris
3. Direksi
Retno Dewi Hariyani,SE : Direktur Utama
Sukamto,SE : Direktur
4. Pengurus Kantor Pusat
Widiyanti Kurnia Ulfah,SE,Akt : SPI
Moh. Zuhroni, S.Si : Marketing
Puji Lestari,A.Md : Teller
Rahayu Widiyaningsih, SE : Akuntansi
Miftaqul,A.Md : Customer Service
Wiwit Ayu,SE : Admnistrasi
Ahmad Imam Baehaqi,SE : IT & Marketing
Hendro Suparno : Taksir Emas (Gadai)
Supardi : Umum
5. Pengurus Kantor Cabang
Ahmad Baquni, A.Md : Kepala Cabang
Ardian, A.Md : Marketing
Ruwah Isnaini,SE : Akuntansi
Mita Wahyu,A.Md : Teller
Agus Sunaryo : Umum
6. Pengurus Kantor Kas Mijen
Arifin, A.Md : Kepala kantor kas
17
Arisma Kurniawati,S.Si : Customer Service
Anissa, AM.d : Teller
7. Pengurus Kantor Kas Kendal
Chandra Nur Hidayati, SE : Kepala kantor kas
Dwi Khairawati,S.H : Customer Service
Nur Hidayah,A.Md : Teller
D. Tugas-tugas Pengelola BPRS Artha Surya Barokah Semarang
1. Dewan komisaris
Tugas dan wewenang dewan komisaris:
a. Mewakili para pemegang saham dalam merumukan kebijaksanaan
pembiayaan yang diususlkan oleh Direksi.
b. Dalam kegiatan operasional, Dewan Komisaris dapat memberikan
persetujuan atas pembiayaan khusus yang diajukan Direksi.
2. Dewan Pengawas Syari’ah (DPS)
Keberadaan dewan ini adalah pembeda yang sangat jelas antara BPR
Konvensional dengan BPR Syari’ah. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur
Bank Indonesia No.32/36/KEP/DIR/BI tanggal 12 Mei 1999, tugas DPS
adalah :
a. Mengawasi dan melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha pembiayaan
BPRS agar selalu sesuai dengan prinsip Syari’ah.
18
b. Dalam melaksanakan fungsinya, DPS wajib mengikuti fatwa Dewan
Syari’ah Nasional (DSN). DPS merupakan lembaga independen yang
bertugas mengawasi jalannya operasional atau kebijakan pembiayaan Bank
agar selalu sesuai dengan hukum Syari’ah.
3. Direksi
Tugas dan wewenang Direksi :
a. Bertanggung jawab atas mekanisme pembiayaan dengan membuat acuan
buku yang menjamin sistem, organisasi, dan usaha pembiayaan agar dapat
berkembang dengan baik.
b. Bertanggung jawab atas keselamatan aset perusahaan dengan
meminimalkan risiko usaha.
c. Bertanggung jawab atas pengamanan kepentingan pemegang saham,
deposan atau penabung, pengurus atau karyawan, mudharib atau nasabah
pembiayaan secara adil.
d. Bertanggung jawab atas kesesuaian operasional pembiayaan dengan sistem
Syari’ah yang berlaku.
4. Sistem Pengendalian Intern ( SPI )
SPI atau bidang pengawasan disini adalah membantu serta menerapkan
strategi apa yang akan digunakan bagian pembiayaan ataupun tabungan untuk
memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian keandalan informasi
keuanagan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta
efektifitas dan efisiensi operasi.
19
5. Operasional
Tugas dan wewenang operasional :
a. Melaksanakan supervise terhadap pelayanan dan pengamanan jasa-jasa
perbankan dari setiap unit atau bagian yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
b. Melakukan monitoring, evaluasi, review dan kondisi terhadap pelaksanaan
tugas-tugas pelayanan di bidang operasional.
c. Aktif memberikan saran dan pendapatan kepada direksi mengenai masalah-
masalah yang berkaitan dengan tugas sehari-hari termasuk mengusulkan
produk-produk perbankan yang diperlukan nasabah.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepada direksi sepanjang
tugas-tugas tersebut masih dalam ruang lingkup dan fungsinya kepada
bidang operasional.
6. Teller
Tugas dan wewenang teller :
a. Melayani dan mencatat transaksi masuk dan keluar serta menata bukti
transaksi berdasarkan urutan. Dalam hal jumlah penarikan besar dan di luar
kewenangan, teler meminta persetujuan pejabat di atasnya terlebih dahulu.
b. Membuat Proof Sheet yang berisi balancing antar transaksi dan jumlah
transaksi.
c. Teller bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.
20
7. Akuntansi
Tugas dan wewenang akuntansi :
a. Mencatat perubahan atau mutasi pada setiap kartu rekening buku besar,
kartu rekening sub buku besar, kartu transaksi pada kartu penghasilan dan
kartu biaya, rekap mutasi buku besar.
b. Memberi masukan kepada Direksi mengenai posisi keuangan, tingkat
kesehatan bank, dan merupakan bagian dari Tim Manajemen Bank dalam
menentukan prioritas pembiayaan.
8. Administrasi Pembiayaan
Tugas dan wewenang administrasi pembiayaan:
a. Menata usahakan pembiayaan, baik yang telah disalurkan maupun yang
akan segera disalurkan.
b. Menyiapkan formulir permohonan pembiayaan dan menyimpan lampiran
permohonan pembiayaan nasabah.
c. Mencatat dan memberi nomor formulir pembiayaan yang masuk kemudian
mengajukan kepada pejabat berwenang dan diteruskan kepada Account
Officer (AO)
d. Mengajukan rekomendasi tim pembiayaan untuk diajukan kepada Direksi.
e. Menyiapkan berbagai dokumen pencairan dana pembiayaan yang telah
disetujui.
f. Membuat daftar nominatif nasabah pembiayaan secara lengkap untuk
memantau aktivitas angsuran oleh Account Officer (AO).
21
g. Membuat daftar pembiayaan yang diklasifikasikan berdasarkan jangka
waktu, jenis usaha, sendi ekonomi, kolektivitas, serta baki debetnya
sebagai data pendukung Laporan Bulanan.
9. Customer Service ( CS )
Tugas Customer Service ( CS ) :
a. Bertanggung jawab atas validitas mutasi pada kartu tabungan dan atau
buku tabungan milik nasabah.
b. Bertanggung jawab penuh atas material yang digunakan.
c. Menghitung porsi bagi hasil dan mendistribusikan pada tiap-tiap rekening,
juga bertanggung jawab terhadap validitas data atas saldo-saldo terakhir
tiap nasabah.
10. Bagian Pembiayaan atau Account Officer (AO)
Tugas Bagian Pembiayaan atau Account Officer (AO) :
a. Mencari calon nasabah potensial
b. Melakukan pemeriksaan lapangan atas Surat Permohonan Pembiayaan
yang telah di disposisi pejabat berwenang.
c. Menentukan akad pembiayaan yang akan dipakai, skema pembiayaan, dan
skema angsuran dengan persetujuan pihak Bank dan nasabah.
d. Menyusun analisa kuantitatif dan kualitatif atas kinerja calon nasabah dan
mengusulkannya kepada pejabat berwenang.
e. Bersama administrasi pembiayaan, menyiapkan dokumen yang diperlukan
dalam pencairan dana.
22
f. Memantau kelangsungan dan kelancaran angsuran, memantau dan
menyelesaikan angsuran pembiayaan kurang lancar, bermasalah, dan
pembiayaan macet. Untuk pembiayaan bermasalah dan macet, Account
Officer (AO) harus berusaha untuk segera mengamankan aset milik Bank.
g. Membuat daftar nominative berdasarkan tanggal angsuran dan atau
berdasarkan domili.
h. Memantau funding atau penghimpunan dan pemasaran dana pihak ketiga.
i. Melakukan penagihan dari rumah ke rumah bagi nasabah yang
teridentifikasi pembayarannya tidak tertib.
11. Marketing atau Penghimpun Dana Pihak Ketiga
Tugas Marketing atau Penghimpun Dana Pihak Ketiga :
a. Mencari calon nasabah potensial, baik lembaga atau perorangan untuk
menitipkan dananya di Bank dalam bentuk tabungan dan atau deposito.
b. Dapat bergabung dengan pembiayaan, dengan meminta nasabah
menabung secara rutin dan pada waktu angsuran jatuh tempo, tabungan di
overbooking menjadi setoran angsuran.17
17 Company profile, BPRS Artha Surya Barokah Semarang
23
E. Jenis Produk BPRS Artha Surya Barokah Semarang
1. Produk Simpanan Artha Surya Barokah Semarang
a. Tabungan Investasi Masyarakat (TIM)
Tabungan perseorangan atau pribadi dengan akad wadiah (titipan)
untuk berbagi keperluan, yang dapat ditarik setiap saat. Setoran awal
minimal Rp 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) dan setoran selanjutnya
minimal Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
b. Tabungan Aktivitas Masyarakat (TAM)
Tabungan yang didesain untuk menampung dana dari lembaga atau
institusi yang dikembangkan masyarakat seperti sekolah, masjid, badan
usaha, dan badan hukum lainnya. Dan setoran awal minimal Rp 50.000,00
(lima puluh ribu rupiah) dan setoran selanjutnya minimal Rp 25.000,00
(dua puluh lima ribu rupiah).
c. Tabungan Anak dan Remaja (TARA)
Tabungan perseorangan yang dikhususkan untuk melatih anak-anak
dan remaja menabung di Bank Syari’ah. Tabungan ini dapat menampung
tabungan sekolah, tabungan untuk persiapan biaya ujian akhir sekolah,
tabungan persiapan study tour, dan lain-lain. Setoran awal minimal
Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan setoran selanjutnya minimal
Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah).
24
d. Tabungan Haji dan Umrah (TAHAROH)
Tabungan yang dikhususkan bagi masyarakat yang merencanakan
dan melaksanakan pergi beribadah haji atau umrah. Setoran awal minimal
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan setoran selanjutnya minimal
Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).
e. Deposito Investasi Mudharabah (DIM)
Simpanan berjangka dengan menggunakan akad wadiah. Nominal
deposito minimal Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Dengan ketentuan
nisbah bagi hasil berdasarkan jangka waktu.
1) Deposito 1 bulan, nisbah bagi hasil 40 : 60 (Nasabah : Bank).
2) Deposito 3 bulan, nisbah bagi hasil 45 : 55 (Nasabah : Bank).
3) Deposito 6 bulan, nisbah bagi hasil 48 : 52 (Nasabah : Bank).
4) Deposito 12 bulan, nisbah bagi hasil 52 : 48 (Nasabah : Bank).
2. Jenis Produk Pembiayaan BPRS Artha Surya Barokah Semarang
BPRS Artha Surya Barokah menyalurkan pembiayaan untuk berbagai
keperluan, sepanjang tidak melanggar hukum syari’ah pembiayaan yang di
ditawarkan oleh BPRS sebagai berikut:
a. Pembiayaan iB Kepemilikan Kendaraan
Dimana bank akan membelikan barang yang dibutuhkan oleh
nasabah, bank meminta tambahan keuntungan sesuai kesepakatan. Produk
ini fleksibel untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun investasi.
25
1. Pembiayaan kepemilikan motor, mobil.
2. Kepemilikan tanah, rumah
3. Kepemilikan alat-alat produksi
b. Pembiayaan iB Multiguna Syari’ah
Pembiayaan yang berbasis pada sewa, untuk jasa pendidikan, event
organizer (wedding) maupun yang lainnya.
c. Pembiayaan iB Modal Kerja
Pembiayaan penyertaan dengan prinmsip bagi hasil yang porsinya
disesuaikan dengan porsi penyertaan untuk meningkatkan hasil usaha.
Pembiayaan ini mempermuah nasabah untuk mengembangkan usaha,
memperluas jaringan dan meningkatkan aset.
d. Pembiayaan iB Gadai Emas
Untuk pembiayaan jangka pendek dan sifatnya pendek.
e. Pembiayaan iB Qordhul Hasan
Pembiayaan kebijakan, untuk masyarakat dhuafa atau tidak mampu.18
18 Brosur,BPRS Artha Surya Barokah Semarang
25
BAB lll
PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pemasaran Produk TIM
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah melakukan tindakan yang benar dan
tindakan yang benar tersebut kita lakukan pula dengan cara yang benar pula,
inilah yang dimasudkan dengan pemasaran strategis dan strategi pemasaran.
Kita haruslah memilih dan merencanakan kegiatan pemasaran itu, sehingga
tindakan tersebut adalah tindakan yang benar (strategis). Kemudian kita
membuat perencanaan lebih lanjut untuk menjabarkan perencanaan strategis
tersebut kedalam perencanaan operasional, sehingga tindakan kita dapat
berjalan dengan cara yang benar pula. Usaha itu tidak lain ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada nasabah dan bahkan hanya sekedar menawarkan
produk kepada nasabah.21
Strategi pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan
kegiatan pemasaran seperti penentuan harga, pemberian merek pada produk
simpanan, penentuan saluran distribusi, pemasangan iklan dan sebagainya.
Kegiatan pemasaran sering dikenal dengan sebutan marketing mix yang juga
21Indriyo Gitosudarno, Manajemen Strategis, Yogyakarta;BPEE Yogyakarta,2001, hlm 197
26
dikenal dengan singkatan 4P sebagai singkatan dari produk, price, place dan
promotion.22
Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
pasar. Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia. Definisi pemasaran itu sendiri adalah proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu
sama lain.23
Adapun pengertian lain dari pemasaran adalah suatu fungsi
perusahaan yang selalu berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan.
Definisi ini tampak sangat berbeda dengan definisi-definisi yang lain, yang
dikemukan oleh literatur pemasaran. Pada umumnya pemasaran didefinisikan
sebagai semua kegiatan yang menyangkut perencanaan dan pengendalian
terhadap aliran barang dari BPRS ke nasabah terdapat pula definisi yang
mendefinisikan pemaaran sebagai semua kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
nasabah dan memperoleh keuntungan dari kepuasan nasabah tersebut.24
22Ibid., hlm 195
23 Philip Khotler, A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta;Salemba Empat, 2000, hlm 18-19
24 Indriyo Gitosudarmo, Op.Cit., hlm. 192-193
27
2. Pengertian TIM ( Tabungan Investasi Masyarakat )
Simpanan TIM ini dengan berlandaskan akad wadiah yad adh-
dhamanah yaitu titipan murni yang dengan seizin penitip boleh digunakan oleh
BPRS dengan konsekuensi jika uang itu dikelola oleh pihak BPRS dan mendapat
keuntungan, maka seluruh keuntungan menjadi milik BPRS. Di samping itu, atas
kehendak BPRS, tanpa ada persetujuan sebelumnya dengan pemilik uang, dapat
memberikan semacam bonus kepada para nasabah.25
Adanya simpanan TIM ini sangat menguntungkan bagi pihak BPRS,
karena dana yang dititipkan dapat dimanfaatkan yang nantinya akan mendapat
keuntungan. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi pihak BPRS untuk
memberikan hasil keuntungan kepada si penitip, dan semakin banyak nasabah
yang menggunakan produk TIM semakin meningkat pula volume pendapatan
BPRS karena dana yang dititipkan tersebut nantinya akan di kelola untuk
pembiayaan.
Setoran awal minimal Rp 20.000, dan selanjutnya Rp 10.000 sangat
meringankan nasabah untuk melakukan setoran dan penyimpanan juga dapat
dilakukan setiap waktu pada jam kerja, dengan mendapatkan bonus setiap
bulannya.
1. Prosedur Pembukaan rekening simpanan TIM
a) Alat yang digunakan
1. Mengisi formulir permohonan menjadi nasabah
25 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta;Gaya Media Pratama, 2007, hlm 251
28
2. Slip setoran 2 rangkap
3. Foto copy identitas diri (KTP atau SIM)
4. Buku simpanan
b) Prosedur petugas
1. Petugas memberikan salam kepada nasabah dan tanyakan apa yang
dapat dibantu, jelaskan apa yang diinginkan nasabah, khususnya
mengenai aturan dan kebijakan yang berlaku untuk pembukaan
rekening simpanan.
2. Apabila informasi yang diberikan sudah cukup jelas, berikan formulir
permohonan menjadi nasabah, berikan penjelasan cara pengisian dan
juga diperlukan bantulah dalam pengisianya secara lengkap.
3. Petugas meminta calon nasabah menandatangani specimen tanda
tangan pada kolom yang tersedia dan menyediakan fotocopy identitas
diri.
4. Petugas menerima formulir permohonan yang telah diisikan, periksa
ulang kelengkapannya, pastikan seluruhnya telah terisi lengkap dan
dapatkan foto copy kartu identitasnya.
5. Petugas memberikan slip setoran kepada calon nasabah, minta calon
nasabah mengisikan slip setoran tersebut sesuai dengan jumlah yang
akan disetorkan
29
6. Petugas menerima uang apakah telah sesuai dengan nilai tertera di slip
setoran.
7. Jika telah selesai, tandatangani kedua slip setoran dan bubuhi stempel.
8. Petugas menginput nomor nasabah dan nomor rekeningnya serta
jumlah setoran yang diterimanya.
9. Print out buku simpanan, paraf dan validasi
10. Petugas mencatat data nasabah sebagai nasabah penyimpan baru dalam
buku registrasi anggota simpanan
11. Petugas menyerahkan buku simpanan dan slip lembar ke-2, anggota
menandatangani pada kolom paraf pada buku registrasi penyimpan
baru.
12. Petugas mengucapkan terima kasih kepada anggota atas kepercayaan
menyimpan di BPRS Artha Surya Barokah.
13. Kemudian petugas menyerahkan slip setoran kepada bagian
pembukuan
c) Prosedur nasabah
1. Dapatkan penjelasan yang lengkap dari petugas mengenai produk dan
kebijakan mengenai simpanan di BPRS Artha Surya Barokah.
2. Isi dan tandatangani formulir permohonan dengan lengkap.
3. Serahkan formulir permohonan beserta fotocopy identitas diri (KTP
atau SIM) kepada petugas.
30
4. Isi slip setoran dan siapkan uang sejumlah yang tertera pada slip
setoran.
5. Serahkan slip setoran beserta uang kepada petugas.
6. Dapatkan slip setoran lembar ke-2 yang telah diparaf dan divalidasi
oleh petugas sebagai bukti penyetoran.
7. Tandatangani buku registrasi penyimpanan baru pada kolom paraf.26
d) Landasan Syari’ah
1. Al-Qur’an
Sebagai salah satu akad yang bertujuan untuk saling membantu
antara sesama manusia, maka para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa
al-wadiah disyariatkan dan hukum menerimanya adalah sunat. Alasannya
adalah firman Allah.
QS. An-nisa:58
وا األمانات إلى أهلهاإن هللا يأمركم أن تؤد
Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya”.16F
27
26 Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperaasi Modern Yogyakarta;ISES Publising, 2008,
hlm 131-132 27 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan terjemahnya, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001,hlm.87
31
Ayat diatas menerangkan bahwa sebagai orang yang beriman kita
diwajibkan untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan janganlah kita tidak menyampaikan amanat itu kepada
orang yang berhak tersebut.
QS. Al-Baqarah;283
فإن أمن بعضكم بعضا فليؤد الذي اؤتمن أمانته وليتق هللا ربهة
Artinya: “Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya)
dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya”.17F
28
Ayat ini menerangkan bahwasannya ketika kita diberikan atau
dipercayai orang untuk menyampaikan amanat hendaklah disampaikan
sebab amanat seperti halnya mempunyai utang
2. Al-hadits:
عليه صلى هللا عنه قال : قال رسول هللا عن أبي هريرة رضي هللا
األمانة إلى من ائتمنك وال تخن من خانك وسلم : أد
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda
“Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada orang yang mempercayakan
28 Ibid, hlm.71
32
(menitipkan) kepadamu dan janganlah engkau berkhianat kepada orang
yang mengkhianatimu.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)29
Hadits ini menerangkan bahwasanya kita haruslah menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya dan janganlah kita membalas
khianat kepada orang yang pernah mengkhianatimu, seperti halnya kita
memberikan bantuan kepada yang pernah membenci diri kita.
Dari kedua ayat (QS. An-nisa: 58 dan QS. Al-Baqarah: 283) dan
hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Abu Daud. Menjadi dasar
bahwa diperbolehkan produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) guna
untuk keperluan yang akan datang dan untuk berjaga-jaga bila ada hal yang
tidak diinginkan.
B. FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL (DSN) TENTANG TABUNGAN
Dewan Syari’ah Nasional setelah:
Menimbang :
a. Bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dan dalam
penyimpanan kekayaan, pada masa kini, memerlukan jasa perbankan; dan salah
satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah
tabungan, yaitu simpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan
29 Drs. H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta : Amzah, 2010, hlm. 458.
33
menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak sedapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Bahwa kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan oleh hukum Islam
(syari’ah).
c. Oleh karena itu, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang bentuk-bentuk
mu’amalah syar’iyah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tabungan pada
bank syari’ah
Mengingat firman Allah QS. An-nisa;29
…
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”
1. Ijma. Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang, mudharib)
harta anak yatim sebagai mudharabah dan tak ada seorang pun mengingkari
mereka. Karenanya, hal itu dipandang sebagai ijma.
2. Qiyas. Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi musaqah.
3. Para ulama menyatakan, dalam kenyataan banyak orang yang mempunyai harta
namun tidak mempunyai kepandaian dalam usaha memproduktifkannya;
sementara itu, tidak sedikit pula orang yang tidak memiliki harta namun ia
34
mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh karena itu,
diperlukan adanya kerjasama di antara kedua pihak tersebut.
Dewan Syari’ah Nasional menetapkan bahwa ada dua jenis tabungan yang di
tetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan
perhitungan bunga.
2. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah
dan Wadi’ah.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan wadiah adalah sebagai berikut:
a. Bersifat simpanan.
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan.
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang
bersifat sukarela dari pihak bank.30
C. Strategi Pemasaran Produk TIM di BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan BPRS Artha Surya Barokah, yang berkaitan
dengan penentuan bagaimana BPRS Artha Surya Barokah menyajikan penawaran
produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya.
Marketing mix merupakan kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
30 Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah
Nasional, NO: 02/DSN-MUI/IV/2000
35
variabel mana dapat dikendalikan oleh BPRS Artha Surya Barokah untuk
mempengaruhi tanggapan nasabah dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan
tersebut perlu dikombinasikan dan dikordinasikan oeh BPRS seefektif mungkin,
dalam melakukan kegiatan pemasarannya, dengan demikian BPRS tidak hanya
sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja akan tetapi dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan
program pemasaran secara efektif.
BPRS Artha Surya Barokah dalam kegiatan pemasaran produknya juga
menggunakan strategi agar tujuan target yang telah direncanakan tercapai. Selama
penulis magang di BPRS Artha Surya Barokah penulis dapat mengetahui strategi
yang diterapkan di BPRS tersebut. Strategi yang diterapkan tersebut adalah bauran
pemasaran (marketing mix).
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (marketing mix) tersebut
atau yang disebut 4P adalah sebagai berikut :
a. Strategi produk (product)
b. Strategi harga (price)
c. Strategi penyaluran atau distribusi (place)
d. Strategi promosi (promotion)
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
BPRS. Disamping itu, marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang
dapat dikendalikan BPRS, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat
dijelaskan sedikit leih mendalam sebagai berikut:
36
1. Produk (product)
Kebijakan mengenai produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) di
BPRS Artha Surya Barokah dalam pelayanan khususnya agar menarik perhatian
nasabah. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah BPRS
berusaha memenuhi “kebutuhan dan keinginan“ dari nasabah, namun keputusan itu
tidak berdiri sebab produk sangat erat hubunganya dengan target market yang dipilih.
2. Harga (price)
Setiap lembaga keuangan selalu mengejar keuntungan guna keseimbangan
produksi. Keuntungan yang diperoleh oleh produk TIM ini dari tabungan nasabah
yang kemudian dana itu akan dikelola untuk pembiayaan sehingga menghasilkan
keuntungan yang akan meningkatkan pendapatan BPRS. Penetapan harga produk
TIM dengan mencantumkan harga pada pembukaan rekening yang relaitf murah
dengan setoran awal Rp 20.000,00 dan setoran selanjutnya Rp 10.00,00 harga suatu
produk ditentukan pula dari banyaknya peminat produk tersebut dan keuntungan yang
diharapkan. Oleh karena itu penentuan harga produk dari suatu lembaga keuangan
merupakan masalah yang cukup penting karena dapat mempengaruhi hidup matinya
serta pendapatan dari BPRS.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang produk yang
dipasarkan.Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk.Dalam
penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi berbagai macam produk
serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini nasabah
akan mengambil keputusan apakah dia memilih produk tersebut atau tidak. Juga
37
nasabah menetapkan berapa jumlah produk yang akan dipilih berdasarkan harga
tersebut. Tentunya keputusan dari nasabah ini tidak hanya berdasarkan pada harga
semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya setoran
dan penngambilan yang bisa dilakukan sewaktu-wktu sehingga tidak menyulitkan
nasabah ketika tiba-tiba butuh dan diambil pada saat itu juga.
Hendaknya setiap BPRS dapat menetapkan harga yang paling tepat, dalam
arti dapat memberikan keuntungan yang paling tepat, dalam arti dapat memberikan
keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek untuk maupun jangka
panjang.
3. Saluran Distribusi (place)
Setelah BPRS berhasil menciptakan produk yang dibutuhkan nasabah
menetapkan sistem setoran an pengambilan yang layak, tahap berikutnya menentukan
metode penyampaian produk BPRS ke pasar, sekolah, dan ligkungan masyarakat
sekitar melalui rute-rute yang efektif sehingga tiba pada tempat yang tepat, dengan
harapan produk BPRS tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
nasabah yang kurang megetahui produk BPRS yang menggunakan sistem syari’ah
dengan pola bagi hasil.
Adapun yang tidak boleh di abaikan dalam langkah kegiatan memperlancar
arus produk BPRS adalah memilih saluran distribusi adalah masalah yang
berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat
bahkan memacetkan usaha penyaluran produk ke nasabah
38
4. Promosi (promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi
pada pasar tentang produk yang ditawarkan BPRS. Ada beberapa cara menyebarkan
informasi ini. Antara lain periklanan (advertising), radio, penyebaran brosur,
penjualan pribadi dengan cara marketing datang langsung di lokasi dimana produk
BPRS akan dipasarkan. Seingga masyarakat lebih mengenal dan tahu, ataupun bagi
yang sudah kaenal dapat menyenangi produk itu. Cara yang dilakukan untuk
mempromosikan produk TIM dengan mendatangi pasar-pasar, sekolah-sekolah dan
masyarakat sekitar dilingkungan Semarang.
D. Faktor-faktor Yang Menghambat Pemasaran Produk TIM di BPRS Artha
Surya Barokah Semarang
Dalam pemasaran BPRS mengalami kendala atau penghambatan dalam
sebuah produk tidak dapat berkembang secara signifikan dikarenakan ada beberapa
faktor yang kurang mendukung, adapun beberapa faktor yang menghambat dalam
pemasaran produk TIM yaitu sebagai berikut:
a. Karena kurangnya pemahaman masyarakat di sekitarnya yang masih belum
mengetahui keberadaan lembaga keuangan syari’ah dengan penerapan akad-akad
yang sesaui dengan syari’ah. Hal ini menjadi ambisi bagi seluruh karyawan BPRS
Artha Surya Barokah untuk lebih bekerja keras dalam mengembangkan BPRS.
39
b. Kurangnya (SDM) Sumber Daya Manusia yang memadai dalam ini yang
berpengaruh sangat dalam bagaimana suatu BPRS untuk dapat memasarkan
produknya dengan baik.
c. Masyarakat masih memandang di BPRS sama saja dengan Bank konvensional
lainnya dengan sistem bunga bukan bagi hasil.
d. Peran serta tokoh-tokoh masyarakat seperti Ulama, Ustadz dan Kyai. Ketika
memberikan dakwah harus pula juga memberitahukan bahwa keberadaan Bank
Syari’ah, BPRS dan BMT itu lembaga keuangan syari’ah bahwa didalamnya tidak
ada unsur riba. Untuk itu para tokoh mayarakat berusaha memberikan arahan pada
masyarkat yang belum tahu untuk mengarahkan masyarakat yang mau menyimpan
uang ya untuk di arahkan ke Bank Syari’ah, BPRS dan BMT.
e. Alat untuk bertransaksi yang belum ada, seperti halnya Bank konvensional yang
memudahkan nasabahnya dengan diberikan ATM untuk memudahkan nasbahnya
dalam mengakses, sedangkan BPRS memanfaatkan petugas lapangan untuk
melakukan transaksi, atau menunggu nasabah yang datang kekantor untuk
melakukan transaksi
f. Kurangnya pendekatan pada masyarakat sehingga masyarakat masih meragukan
keamanan di BPRS dan masyarakat lebih mempercayakan Bank yang menurut
mereka lebih aman
40
g. Banyaknya lembaga keuangan syari’ah lainnya didaerah Semarang sehingga
menyebabkan tingkat persaingan yang sangat tinggi sehingga menghabat volume
pendapatan BPRS Artha Surya Barokah dalam pencapai target.31
E. Analisis SWOT
Setelah penulis meneliti tentang strategi pemasaran produk TIM untuk
meningkat volume pendapatan BPRSArtha Surya Barokah Semarang, penulis
menganalisis berdasarkan analisis SWOT.
1. Kekuatan ( strength )
a. Produk TIM menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Sehingga pihak
BPRS lebih leluasa dalam mengelola barang titipan itu atas seizin penitip dan
kosekuensi titipan murni tersebut, bila pihak BPRS memperoleh keuntungan
dan atas kehendak BPRS dapat memberikan bonus kepada para nasabahnya.
b. Nasabah merasa diuntungkan karena bisa menyisihkan dana mereka untuk masa
depan. Dan karena pengembaliannya bisa dilakukan sewaktu-waktu sehingga
nasabah bisa mengambil kapan saja ketika membutuhkan dana.
c. Pada simpanan TIM ini tidak ada biaya administrasi setiap bulannya tetapi
malah sebaliknya nasabah akan mendapatkan bonus atas kehendak BPRS .
d. Menggunakan strategi jemput bola untuk melayani nasabah, sehingga
memudahkan nasabah untuk bertransaksi tanpa harus datang langsung kekantor
31 Wawancara dengan Zuhroni, karyawan BPRS Artha Surya Barokah, jum’at, 17 Februari
2012
41
e. Mampu menghimpun dana masyarakat (dalam arti mengajak menjdi nasabah)
dengan pengelolaan manajemen yang disiplin, tertib dan professional.
2. Kelemahan (weakness)
a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang keberadaan simpanan TIM BPRS
Artha Surya Barokah Semaran.
b. Masyarakat masih memandang di BPRS sama saja dengan Bank konvensional
lainnya dengan sistem bunga bukan bagi hasi.
c. Kurangnya pendekatan pada masyarakat sehingga masyarakat masih
meragukan keamanan di BPRS dan masyarakat lebih mempercayakan Bank
yang menurut mereka lebih aman.
3. Kesempatan (opportunity)
Dengan adanya produk TIM dapat menjadi solusi bagi nasabah sebagai
media penyimpanan dana nasabah. Agar lebih aman dan juga dana tersebut dapat
terkumpul untuk kebutuhan yang akan datang dan mendesak. Dan ketika sewaktu-
waktu membutuhkan dapat diambil dengan mudah
4. Ancaman ( treatment )
a. Adanya produk-produk dari lembaga keuangan syari’ah lainnya yang sejenis
dengan simpanan TIM.
b. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai keberadaan lembaga keuangan
syari’ah, dimana masyarakat masih memandang bahwa BPRS sama saja dengan
Bank konvensional.
42
c. Masyarakat masih ragu untuk menyimpan dana mereka di BPRS dan cenderung
memilih Bank umum atau Bank syari’ah yang sudah besar karena alasan
keamanan dan keunggulan yang ditawarkan dengan iming-iming bonus yang
diberikan lebih besar.
Analisa Penulisan Tugas Akhir ini terhadap strategi pemasaran produk
TIM (Tabungan Investasi masyarakat) di BPRS Artha Surya Barokah
Semarang, hasil analisa penulis yaitu bahwa antara teori yang didapat penulis
mengenai strategi pemasaran produk TIM (Tabungan Investasi masyarakat)
dengan penerapannya sudah sesuai, hanya saja ada kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan produk TIM (Tabungan Investasi masyarakat) di BPRS
Artha Surya Barokah Semarang telah sesuai dengan prinsip syari’ah karena
berlandaskan akad wadiah yad adh-dhamanah, yang menjadi ketertarikan
penulis yaitu suatu produk tabungan yang didesain seminimalis dengan setoran
awal Rp 20.000 dan selanjutnya Rp 10.000, penulis melihat dengan
memberikan harga yang murah sudah termasuk dalam strategi pemasaran suatu
produk, BPRS Artha Surya Barokah Semarang bermaksud agar produk
tabungan TIM ini dapat memberikan suatu solusi kepada nasabahnya, yang
dimaksud solusi adalah memberikan harga yang kecil kepada nasabah sehingga
nasabah merasa mampu dan pantas menyimpan dana ke BPRS Artha Surya
Barokah Semarang
Kelemahan produk TIM (Tabungan Investasi masyarakat) di BPRS
Artha Surya Barokah Semarang, penulis melihat dalam strategi pemasaran
43
antara teori mengenai strategi pemasaran produk TIM (Tabungan Investasi
masyarakat) dengan penerapannya sudah sesuai akan tetapi BPRS harus melihat
dan mengetahui keinginan nasabahnya dalam produk TIM ini, dengan
memperluas jaringan kantor serta memberikan fasilitas transaksi yang
memudahkan nasabah dalam mengakses tidak akan memungkiri produk TIM
ini bisa menjadi dambaan masyarakat semarang khususnya. Untuk itu pengurus
BPRS Artha Surya Barokah Semarang harus mencari dan segera merealisasikan
apa yang menjadi kebutuhan nasabahnya.
44
BAB lV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Artha Surya Barokah Semarang
terhadap produk TIM (Tabungan Investasi Masyarakat) dengan
menggunakan marketing mix atau biasa disebut dengan 4P yaitu produk,
price, place, promotion. Dimana produk TIM merupakan elemen yang paling
penting sebab dengan inilah BPRS dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
nasabah. Dengan ketentuan harga yang relatif murah dengan setoran awal
Rp 20.000 dan selanjutnya Rp 10.000, dengan saluran distribusi ke pasar-
pasar, sekolah-sekolah dan lingkungan sekitar di daerah semarang adapun
cara lain untuk mempromosikan BPRS Artha Surya Barokah dan produknya
yaitu dengan memasang iklan, menyebarkan brosur-brosur dan penjualan
pribadi dengan cara marketing mendatangi langsung ke lokasi dimana produk
BPRS akan ditawarkan.
2. Faktor-faktor yang menghambat pemasaran produk TIM di BPRS Artha
Surya Barokah Semarang, dalam pemasaran BPRS pun mengalami kendala
atau penghambatan dalam sebuah produk tidak dapat berkembang secara
signifikan dikarenakan ada beberapa faktor yang kurang mendukung, antara
lain. Sumber Daya Manusia (SDM), peran tokoh masyarakat, fasilitas
transaksi, tempat kantor yang kurang strategis, kurangnya pemahan
masyarakat terhadap BPRS, banyaknya lembaga keuangan syari’ah
45
B. Saran
1. Perlu ditingkatkan lagi upaya sosialisasi baik melalui media dan promosi
melalui media elektronik maupun media cetak. Upaya ini diharapkan akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem dan produk BPRS, keran
masih adanya pandangan dan persepsi masyarakat terhadap BPRS, bahwa
BPRS sama dengan Bank pada umumnya.
2. Perlu adanya pengembangan dan memperluas jaringan kantor serta
menambah jumlah unit-unit BPRS di daerah lain agar nasabah merasa
dipermudahkan untuk mengakses.
C. Penutup
Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, akhirnya walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis mengakui bahwa penulisan tugas akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan yang kesemuanya itu karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis. Semoga kekurang sempurnaan ini bisa menjadi cambuk
bagi penulis untuk lebih giat dalam menempuh kegiatan- kegiatan akademik lainnya.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
mahasiswa pada umumnya, sebagai masukan dan bahan kritikan yang saatnya
membangun demi penyusunan tugas akhir masa yang akan datang. Akhirnya segala
sesuatu kita kembalikan kepada-Nya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta;PT
Rineka Cipta, 2006
Brosur, BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Company profile, BPRS Artha Surya Barokah Semarang
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan terjemahnya, Jakarta: Gema Insani Press, 2001
Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan
Syari’ah Nasional, NO: 02/DSN-MUI/IV/2000
Edy, Wibowo, & Hendy Widodo, Untung Mengapa Memilih Bank Syari’ah, 2005,
Bogor; Ghalia Indonesia. (Kata Pengantar Mahkamah Agung RI Prof. Dr.
Bangir Manan,S;H.,Mcl)
Gitosudarno, Indriyo. Manajemen Strategis, Yogyakarta;BPEE Yogyakarta,2001
Haroen, Nasrun Fiqh Muamalah, Jakarta;Gaya Media Pratama, 2007
Khotler, Philip & Susanto, A.B. Manajemen Pemasaran di Indonesia,
Jakarta;Salemba Empat, 2000
Sumiyanto, Ahmad. BMT Menuju Koperasi Modern Yogyakarta;ISES Publising,
2008
Umar, Husain. Research Methodhs in Finance and Banking, Jakarta; PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000
Wardi Muslich, Ahmad. Fiqh Muamalah, Jakarta : Amzah, 2010
Wawancara dengan Zuhroni, karyawan BPRS Artha Surya Barokah, Jum’at, 17
Februari 2012