ISSN 2442-7659
TEMBAKAUdi Indonesia
SITUASI UMUM KONSUMSI
Penggunaan tembakau adalah penyebab global yang utama dari kematian yang dapat dicegah. Dunia Organisasi Kesehatan �WHO� menghubungkan hampir � juta kematian per tahun disebabkan tembakau. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari � juta kematian di tahun ���� �Global Youth Tobacco Survey, �����. Merokok merupakan bentuk utama penggunaan tembakau. Secara global, terjadi peningkatan konsumsi rokok terutama di negara berkembang. Diperkirakan saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai �,� milyar orang �Tobacco Control Support Centre, �����.
Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar di dunia, yaitu pada urutan ketiga setelah China dan India �sehatnegeriku.kemkes.go.id�. Konsumsi tembakau di Indonesia meningkat secara bermakna, karena faktor-faktor meningkatnya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan penduduk, rendahnya harga rokok dan mekanisasi industri kretek �Tobacco Control Support Centre, �����. Berdasarkan data dari Tobacco Atlas tahun ����, jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia cenderung meningkat dari ��� milyar batang pada tahun ���� menjadi ���,� milyar batang pada tahun ���� �Tobacco Control Support Centre, �����. Meskipun bahaya rokok sudah banyak diinformasikan namun jumlah perokok di Indonesia tidak menurun, bahkan ada kecenderungan meningkat setiap tahun.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal �� Mei, tak terkecuali di Indonesia. Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dapat menjadi momentum untuk mengingatkan dan menyebarluaskan kepada masyarakat tentang bahaya merokok serta dampaknya bagi kesehatan.
Di Indonesia, merokok adalah bentuk utama penggunaan tembakau. Secara nasional, prevalensi merokok adalah sebesar ���. Provinsi dengan prevalensi merokok tertinggi di Indonesia adalah Jawa Barat ���,���. Sedangkan prevalensi merokok terendah adalah Provinsi Papua ���,���. Terdapat �� provinsi dari �� provinsi yang mempunyai prevalensi merokok lebih dari rata-rata nasional. Secara lengkap, data tersebut dapat dilihat pada Gambar �.
Prevalensi�Merokok�secara�Nasional
01
TEMBAKAUdi Indonesia
SITUASI UMUM KONSUMSI
02
21,9
22,4 25,7
25,9 26
26,2
26,5
26,9 27
27,4
27,6
27,8
28,1
28,2
28,3
28,4
28,6
28,9
29,2
29,7
29,3
Papu
aBa
liKa
lsel
NTT
Sult
raSu
lbar
DIY
Suls
elKa
lbar
Jam
biKa
ltim
Papb
ar
Jate
ngRi
auSu
mut
Mal
uku
Jati
mD
KI Ja
kart
a
29,3
Ace
h
30,1
30,3
30,3
30,4
30,4
Sum
sel
Sum
bar
NTB
Beng
kulu
Sulu
t30,7
30,8
31,3
31,3
32,3
31,9
32,7
Sult
eng
Kepr
iLa
mpu
ng
Bant
en
Gor
onta
lo
Mal
ut
Jaba
r
Kep.
Bab
el
Indo
nesi
a
Kalt
eng
Gambar�1Persentase�Perokok�Umur�>�10�Tahun�berdasarkan�Provinsi�di�Indonesia�Tahun�2013
Sumber: RISKESDAS ����. Catatan: merokok tiap hari dan kadang-kadang
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi merokok memiliki kesamaan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu prevalensi merokok pada laki-laki selalu lebih tinggi daripada perempuan. Pada tahun ����, prevalensi merokok laki-laki dewasa meningkat dari ��,�� tahun ���� menjadi ���. Demikian juga proporsi perempuan perokok dewasa meningkat dari �,�� tahun ���� menjadi �,��. Secara keseluruhan, prevalensi merokok pada laki-laki dan perempuan mengalami kenaikan �Tobacco Control Support Centre, �����. Secara detail data tersebut dapat dilihat pada Gambar �.
Gambar�2Prevalensi�Konsumsi�Tembakau�Penduduk�Umur�>15�Tahun�berdasarkan�Jenis�Kelamin�di�IndonesiaTahun�1995,�2001,�2004,�2007,�2010,�dan�2013
Sumber: SUSENAS ����, SKRT ����, SUSENAS ����, RISKESDAS �����, ����� dan �����Catatan: Konsumsi tembakau tiap hari dan kadang-kadang;�� data ����, ����, dan ���� tembakau hisap dan kunyah
100%
50%
0%
1995
53,4
1,7
27
2001
62,2
1,3
2004
63,1
4,5
2007
65,6
5,2
2010
65,8
4,10%
2013
66
6,7
31,534,4 34,2 34,3 34,3
=�Laki-laki =�perempuan =�Laki-laki�dan�Perempuan
Jika dilihat lebih lanjut pada tahun ����, proporsi laki-laki yang mengkonsumsi tembakau hisap lebih besar daripada tembakau kunyah ���,�� dan �,���. Pola sebaliknya nampak pada perempuan, proporsi perempuan pengkonsumsi tembakau kunyah lebih banyak � kali lipat dibandingkan perempuan pengkonsumsi tembakau hisap ��,�� dan �,���. Secara lengkap, data tersebut dapat dilihat pada Gambar � di bawah ini.
Konsumsi jumlah batang rokok yang dikonsumsi di daerah perdesaan lebih banyak dibandingkan perkotaan, baik pada laki-laki maupun perempuan kecuali pada tahun ����, perempuan di perkotaan lebih banyak mengonsumsi rokok dan tembakau dibandingkan perempuan di perdesaan.
Secara ekonomi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan semakin banyak pula mengonsumsi rokok dan tembakau. Berdasarkan tingkat pendidikan, secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin meningkat pula jumlah konsumsi rokok dan tembakau, baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun terjadi perubahan pola konsumsi pada laki-laki di mana terdapat penurunan jumlah konsumsi rokok dan tembakau sehingga mengakibatkan penurunan total konsumsi di tahun ����.
Dilihat dari status bekerja, konsumsi rokok dan tembakau banyak pada mereka yang bekerja baik pada laki-laki maupun perempuan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan umur, jumlah konsumsi terendah berada pada kelompok umur ��-�� tahun kemudian meningkat hingga mencapai puncak di usia antara ��-�� tahun dan kembali menurun di usia �� tahun ke atas.
Konsumsi�Tembakau�berdasarkan�Karakteristik�Demografi
03
Gambar�3Prevalensi�Konsumsi�Tembakau�Penduduk�Umur�>�15berdasarkan�Jenis�Kelamin�di�Indonesia�Tahun�2013
100
50
60
70
80
90
0
10
20
30
40
Kunyah
Hisap
Laki-laki�+�
Perempuan
Laki-lakiPerempuan
Sumber: RISKESDAS ����. Catatan: merokok tiap hari dan kadang-kadang
1,1
64,9
4,6
2,1
2,9
33,4
04
Tabel�1
Rata-rata�Konsumsi�Rokok�(Batang�per�Hari)pada�Penduduk�Umur�>�15�Tahun�
menurut�Karakteristik�Demografi�Tahun�2007,�2010,�2013
NoNoNo KarakteristikKarakteristikKarakteristikTahun�2007Tahun�2007Tahun�2007
Jenis�KelaminJenis�KelaminJenis�Kelamin Jenis�KelaminJenis�KelaminJenis�Kelamin Jenis�KelaminJenis�KelaminJenis�Kelamin
Tahun�2010Tahun�2010Tahun�2010 Tahun�2013Tahun�2013Tahun�2013
L�L�L� PPP TotalTotalTotal L�L�L� PPP TotalTotalTotal L�L�L� PPP TotalTotalTotal
PerkotaanPerkotaanPerkotaan
K1�(terendah)K1�(terendah)K1�(terendah)
K3K3K3
K5�(tertinggi)K5�(tertinggi)K5�(tertinggi)
10,110,110,1
10,010,010,0
10,5�10,5�10,5�
11,2�11,2�11,2�
6,86,86,8
7,17,17,1
7,47,47,4
7,77,77,7
9,89,89,8
9,89,89,8
10,210,210,2
11,011,011,0
10,110,110,1
9,09,09,0
10,410,410,4
11,911,911,9
6,46,46,4
5,15,15,1
5,45,45,4
8,18,18,1
9,99,99,9
8,78,78,7
10,210,210,2
11,611,611,6
10,510,510,5
10,810,810,8
10,410,410,4
11,411,411,4
5,35,35,3
5,85,85,8
5,25,25,2
6,76,76,7
10,310,310,3
10,510,510,5
10,210,210,2
11,311,311,3
LokasiLokasiLokasi
Kelompok�PendapatanKelompok�PendapatanKelompok�Pendapatan
111
222
PerkotaanPerkotaanPerkotaan
K2K2K2
K4K4K4
10,710,710,7
10,210,210,2
10,710,710,7
7,87,87,8
7,77,77,7
7,47,47,4
10,510,510,5
10,010,010,0
10,410,410,4
10,610,610,6
9,99,99,9
11,111,111,1
5,65,65,6
5,65,65,6
6,16,16,1
10,210,210,2
9,69,69,6
10,910,910,9
11,011,011,0
10,410,410,4
10,710,710,7
5,65,65,6
4,94,94,9
4,84,84,8
10,810,810,8
10,310,310,3
10,510,510,5
DasarDasarDasar
KawinKawinKawin
TinggiTinggiTinggi
10,710,710,7
10,910,910,9
10,7�10,7�10,7�
7,27,27,2
7,37,37,3
8,28,28,2
10,310,310,3
10,610,610,6
10,610,610,6
10,510,510,5
10,910,910,9
10,710,710,7
5,65,65,6
5,95,95,9
7,57,57,5
10,110,110,1
10,610,610,6
10,610,610,6
10,810,810,8
11,411,411,4
10,510,510,5
5,35,35,3
5,35,35,3
7,17,17,1
10,510,510,5
11,211,211,2
10,410,410,4
Tingkat�PendidikanTingkat�PendidikanTingkat�Pendidikan
Status�PerkawinanStatus�PerkawinanStatus�Perkawinan
333
444
MenengahMenengahMenengah
Tidak�KawinTidak�KawinTidak�Kawin
10,210,210,2
8,88,88,8
8,28,28,2
9,29,29,2
10,110,110,1
8,88,88,8
10,110,110,1
8,88,88,8
6,96,96,9
5,95,95,9
10,010,010,0
8,68,68,6
10,710,710,7
9,19,19,1
5,65,65,6
5,85,85,8
10,610,610,6
9,09,09,0
Tidak�BekerjaTidak�BekerjaTidak�Bekerja 8,28,28,2 7,37,37,3 7,97,97,9 7,77,77,7 5,85,85,8 7,37,37,3 8,28,28,2 5,15,15,1 7,97,97,9
Status�PekerjaanStatus�PekerjaanStatus�Pekerjaan
Kelompok�UmurKelompok�UmurKelompok�Umur
555
555
BekerjaBekerjaBekerja 10,810,810,8 7,77,77,7 10,710,710,7 10,710,710,7 6,06,06,0 10,510,510,5 11,111,111,1 5,95,95,9 11,111,111,1
35�-�4435�-�4435�-�44
55+55+55+
11,211,211,2
10,310,310,3
7,77,77,7
6,96,96,9
11,111,111,1
9,79,79,7
11,211,211,2
10,010,010,0
5,95,95,9
5,35,35,3
10,910,910,9
9,39,39,3
11,711,711,7
10,110,110,1
5,45,45,4
5,35,35,3
11,511,511,5
9,89,89,8
45�-�5445�-�5445�-�54 11,511,511,5 7,17,17,1 11,111,111,1 11,311,311,3 6,26,26,2 11,011,011,0 11,611,611,6 5,65,65,6 11,411,411,4
15�-�2415�-�2415�-�24 8,48,48,4 9,49,49,4 8,48,48,4 8,28,28,2 6,36,36,3 8,18,18,1 8,68,68,6 5,55,55,5 8,58,58,5
25�-�3425�-�3425�-�34 10,610,610,6 8,58,58,5 10,410,410,4 10,610,610,6 7,17,17,1 10,510,510,5 11,211,211,2 5,45,45,4 11,111,111,1
TotalTotalTotal 10,510,510,5 7,47,47,4 10,210,210,2 10,410,410,4 5,95,95,9 10,110,110,1 10,710,710,7 5,45,45,4 10,510,510,5
Sumber: RISKESDAS ����, ���, ����Catatan : merokok tiap hari dan kadang-kadang
Di Indonesia, sebesar ��,�� siswa pernah menggunakan tembakau berasap produk. Peningkatan prevalensi yang cukup tinggi pada kelompok remaja laki-laki usia �� � �� tahun atau usia sekolah SMP, SMA, dan perguruan tinggi dari ��,�� pada tahun ���� menjadi ��,�� pada tahun ����. Hal ini berkaitan dengan sifat remaja laki-laki yang lebih cenderung mengambil risiko, adanya kekuatan �peer pressure�, rasa ingin tahu yang lebih tinggi, serta pengaruh lingkungan keluarga. Sementara pada perempuan, prevalensi lebih tinggi dan meningkat pada kelompok usia lebih tua ��� tahun ke atas�, yang kemungkinan berkaitan dengan kebiasaan konsumsi tembakau kunyah di beberapa daerah di Indonesia �Tobacco Control Support Centre, ���� �.
Menurut laporan Global Youth Tobacco Survey tahun ����, secara keseluruhan perokok remaja usia ��-�� tahun mulai merokok di usia ��-�� tahun ���,��� dan sebanyak ��,�� mulai merokok pada usia ��-�� tahun. Keinginan untuk mencoba rokok juga dilakukan pada usia sangat dini, yakni sebanyak �,�� mulai merokok saat usia ≤ � tahun. Secara lengkap data ini dapat dilihat pada Tabel �.
Berdasarkan jenis produk rokok, menurut laporan Global Adult Tobacco Survey tahun ����, rokok kretek merupakan produk rokok yang paling populer di Indonesia. Jumlah pengguna rokok linting ��,� juta� lebih tinggi dari jumlah pengguna rokok putih ��,� juta�. Sekitar ��,� juta orang merokok kretek dan hampir setengah juta merokok produk lain seperti pipa, cerutu, shisha, dan lainnya. Untuk konsumsi jenis produk rokok, sebanyak ��,��� perokok dewasa mengonsumsi rokok kretek saja, sedangkan �,�� mengonsumsi rokok linting saja, dan �,�� mengonsumsi rokok putih saja �GATS, �����. Jenis produk tembakau yang dikonsumsi perokok secara detail dapat dilihat pada Gambar � berikut ini.
Konsumsi�Tembakau�berdasarkan�Jenis�Rokok
05
Tabel�2
Usia�Inisiasi�Merokok�pada�Perokok�Usia�13-15�Tahunberdasarkan�Jenis�Kelamin�di�Indonesia�Tahun�2014
%�Laki-Laki%�Laki-Laki%�Laki-Laki%�Keseluruhan%�Keseluruhan%�Keseluruhan %�Perempuan%�Perempuan%�Perempuan
<�7�tahun<�7�tahun<�7�tahun
7��-�11�tahun7��-�11�tahun7��-�11�tahun
14�-�15�tahun14�-�15�tahun14�-�15�tahun
___ 8,9�(7,2�-�11,1)8,9�(7,2�-�11,1)8,9�(7,2�-�11,1)
25,6�(22,7�-�28,8)25,6�(22,7�-�28,8)25,6�(22,7�-�28,8)
11,4�(9,2�-�14,0)11,4�(9,2�-�14,0)11,4�(9,2�-�14,0)
7,3�(5,6�-�9,3)7,3�(5,6�-�9,3)7,3�(5,6�-�9,3)
26,7�(23,4�-�30,4)26,7�(23,4�-�30,4)26,7�(23,4�-�30,4)
11,7�(9,5�-�14,2)11,7�(9,5�-�14,2)11,7�(9,5�-�14,2)
21,5�(12,5�-�34,5)21,5�(12,5�-�34,5)21,5�(12,5�-�34,5)
18,0�(11,9�-�26,3)18,0�(11,9�-�26,3)18,0�(11,9�-�26,3)
9,5�(4,3�-�19,5)9,5�(4,3�-�19,5)9,5�(4,3�-�19,5)
95%�CI95%�CI95%�CIUsia�Inisiasi�MerokokUsia�Inisiasi�MerokokUsia�Inisiasi�Merokok
8�-�9�tahun8�-�9�tahun8�-�9�tahun
12�-�13�tahun12�-�13�tahun12�-�13�tahun
TotalTotalTotal
10,9�(9,1�-�13,0)10,9�(9,1�-�13,0)10,9�(9,1�-�13,0)
43,2�(39,5�-�46,9)43,2�(39,5�-�46,9)43,2�(39,5�-�46,9)
100,0100,0100,0
10,9�(9,0�-�13,2)10,9�(9,0�-�13,2)10,9�(9,0�-�13,2)
43,4�(39,6�-�47,3)43,4�(39,6�-�47,3)43,4�(39,6�-�47,3)
100,0100,0100,0
11,0�(6,7�-�17,6)11,0�(6,7�-�17,6)11,0�(6,7�-�17,6)
40,0�(30,0�-�50,9)40,0�(30,0�-�50,9)40,0�(30,0�-�50,9)
100,0100,0100,0
Sumber: Global Youth Tobacco Survey, ����
Pakar kesehatan mengklaim karena adanya filter pada ujung batang rokok, dari ���� bahaya asap rokok hanya ��� saja yang dirasakan oleh perokok aktif, ��� sisa bahaya dari asap rokok didapatkan oleh perokok pasif karena terpapar asap rokok secara langsung. Setidaknya ada ���� senyawa kimia berbahaya seperti sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya yang dihirup oleh perokok pasif. Oleh karena itu, perokok pasif juga berpotensi mendapatkan penyakit-penyakit mengerikan seperti asma atau kanker paru-paru. Selain itu, perokok pasif juga berisiko mendapatkan serangan jantung atau stroke secara mendadak karena darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih kental dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah �http:��www.p�ptm.kemkes.go.id��.
Pada tahun ����, sebesar ��,�� penduduk semua umur ��� juta� terpajan asap rokok di dalam rumah. Sementara tahun ����, prevalensi perokok pasif dialami oleh dua dari lima penduduk dengan jumlah berkisar �� juta penduduk. Pada tahun ����, jumlah ini meningkat menjadi sekitar �� juta jiwa. Sebesar ���, atau setara dengan �� juta anak usia �-� tahun terpajan asap rokok �Tobacco Control Support Centre, �����.
Berdasarkan laporan Global Adult Tobacco Survey tahun ����, sebanyak ��,�� ���,� juta� pada orang dewasa terpapar asap tembakau di tempat kerja. Di rumah, ��,�� orang dewasa ����,� juta� terpapar asap tembakau. Di restoran, sebanyak ��,�� mereka yang mengunjungi restoran terpapar asap tembakau, sementara pada transportasi publik, sebanyak ��� orang terpapar tembakau �GATS, �����. Pemerintah telah mengatur aturan mengenai bebas asap rokok untuk area publik. Undang-Undang �UU� Nomor �� Tahun ���� tentang Kesehatan Pasal ��� menyebutkan bahwa yang termasuk Kawasan Tanpa Rokok adalah fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan �Ayat ��. Selain itu, disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya �Ayat ��.
Perokok�Pasif
06
Gambar�4Jenis�Produk�Rokokyang�Dikonsumsi�oleh�Perokok
Sumber: Global Adult Tobacco Survey, ����
2,30�%2,30�%2,30�%
7,70�%7,70�%7,70�%
5,60%5,60%5,60%
3,70�%3,70�%3,70�%0,30�%0,30�%0,30�%
0,0�%0,0�%0,0�%
80,40�%80,40�%80,40�%
Perokok�rokok�putih�Perokok�rokok�putih�dan�rokok�lintingdan�rokok�lintingPerokok�rokok�putih�dan�rokok�linting
Perokok�rokok�kretekPerokok�rokok�kretekdan�rokok�lintingdan�rokok�lintingPerokok�rokok�kretekdan�rokok�linting
Perokok�rokok�lintingPerokok�rokok�lintingPerokok�rokok�linting
Perokok�rokok�putihPerokok�rokok�putihPerokok�rokok�putihSemua�Jenis�RokokSemua�Jenis�Rokok(rokok,�putih,�rokok�kretek(rokok,�putih,�rokok�kretekdan�rokok�linting)dan�rokok�linting)
Semua�Jenis�Rokok(rokok,�putih,�rokok�kretekdan�rokok�linting)
Perokok�rokok�putihPerokok�rokok�putihdan�rokok�kretekdan�rokok�kretekPerokok�rokok�putihdan�rokok�kretek
Perokok�rokok�kretekPerokok�rokok�kretekPerokok�rokok�kretek
Tembakau merupakan penyebab tunggal kematian utama yang dapat dicegah. Konsumsi tembakau merupakan hal yang umum karena harganya yang relatif terjangkau, pemasaran yang tersebar luas dan agresif, kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan, serta inkonsistensi kebijakan publik terhadap penggunaan tembakau �Tobacco Control Support Centre, �����.
Penyakit yang disebabkan karena konsumsi tembakau adalah kanker paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah. Selain itu, merokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil di luar kandungan, gangguan pertumbuhan janin �fisik dan mental�, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. �Tobacco Control Support Centre, �����.
Jumlah kasus penyakit terkait tembakau menurut jenis kelamin pada tahun ���� dengan total kasus sebanyak ���.��� ����.��� pada laki-laki dan ���.��� pada wanita�. Penyakit paru obstruktif kronik merupakan jenis penyakit terbanyak terkait tembakau, kemudian diikuti oleh penyakit berat bayi lahir rendah, jantung koroner, penyakit stroke dan tumor paru, bronchus, dan trachea. Secara lengkap data tersebut dapat dilihat pada Tabel �.
Beban�Kesehatan�dan�Dampak�Ekonomi�karena�Merokok�di�Indonesia
07
Tabel�3
Jumlah�Populasi�yang�Terkena�Asap�Rokok�Orang�Lain�(Perokok�Pasif)�di�dalam�RumahBerdasarkan�Kelompok�Umur,�dan�Jenis�Kelamin�di�Indonesia
Tahun�2007,�2010,�dan�2013
Jumlah�Perokok�PasifJumlah�Perokok�PasifJumlah�Perokok�Pasif
201020102010 201320132013200720072007
LLL LLL LLLPPP PPP PPPTotalTotalTotal TotalTotalTotal TotalTotalTotal
5-95-95-9
15-1915-1915-19
25-2925-2925-29
35-3935-3935-39
45-4945-4945-49
KelKelUmurUmurKelUmur
0-40-40-4
10-1410-1410-14
20-2420-2420-24
30-3430-3430-34
40-4440-4440-44
50+50+50+
TotalTotalTotal
6.371.8096.371.8096.371.809
7.307.7097.307.7097.307.709
6.925.9526.925.9526.925.952
1.137.2821.137.2821.137.282
351.293351.293351.293
228.468228.468228.468
1.710.2771.710.2771.710.277
3.344.0703.344.0703.344.070
658.103658.103658.103
252.310252.310252.310
312.423312.423312.423
6.014.7906.014.7906.014.790
6.936.4356.936.4356.936.435
4.777.6184.777.6184.777.618
4.858.9564.858.9564.858.956
4.888.2604.888.2604.888.260
4.480.0634.480.0634.480.063
9.107.7419.107.7419.107.741
5.247.5925.247.5925.247.592
5.288.0815.288.0815.288.081
5.011.4815.011.4815.011.481
4.029.2284.029.2284.029.228
12.386.60012.386.60012.386.600
14.244.14414.244.14414.244.144
13.703.56913.703.56913.703.569
5.996.2385.996.2385.996.238
5.239.5535.239.5535.239.553
4.708.5314.708.5314.708.531
10.818.01710.818.01710.818.017
8.591.6618.591.6618.591.661
5.946.1845.946.1845.946.184
5.263.7915.263.7915.263.791
4.341.6514.341.6514.341.651
5.819.3535.819.3535.819.353
7.070.8787.070.8787.070.878
6.865.4556.865.4556.865.455
1.780.9701.780.9701.780.970
561.096561.096561.096
336.286336.286336.286
1.733.9961.733.9961.733.996
3.558.9403.558.9403.558.940
1.164.1351.164.1351.164.135
360.602360.602360.602
396.109396.109396.109
5.600.2995.600.2995.600.299
6.738.5366.738.5366.738.536
6.218.0696.218.0696.218.069
5.195.2645.195.2645.195.264
5.056.1055.056.1055.056.105
4.505.7154.505.7154.505.715
9.278.4849.278.4849.278.484
5.422.4625.422.4625.422.462
5.674.3725.674.3725.674.372
4.761.2344.761.2344.761.234
3.969.9973.969.9973.969.997
11.419.65211.419.65211.419.652
13.809.41413.809.41413.809.414
13.083.52413.083.52413.083.524
6.976.2346.976.2346.976.234
5.617.2015.617.2015.617.201
4.842.0014.842.0014.842.001
11.012.48011.012.48011.012.480
8.981.4028.981.4028.981.402
6.838.5076.838.5076.838.507
5.121.8365.121.8365.121.836
4.366.1064.366.1064.366.106
6.418.3716.418.3716.418.371
7.680.2017.680.2017.680.201
7.446.4517.446.4517.446.451
1.677.0481.677.0481.677.048
342.159342.159342.159
236.717236.717236.717
1.647.6631.647.6631.647.663
3.433.9953.433.9953.433.995
808.876808.876808.876
183.884183.884183.884
319.706319.706319.706
6.197.9266.197.9266.197.926
7.031.3087.031.3087.031.308
7.213.8017.213.8017.213.801
5.362.5705.362.5705.362.570
5.184.6855.184.6855.184.685
4.688.9504.688.9504.688.950
9.749.6319.749.6319.749.631
5.537.7315.537.7315.537.731
6.415.4716.415.4716.415.471
5.190.2525.190.2525.190.252
4.157.5014.157.5014.157.501
12.616.29712.616.29712.616.297
14.711.50914.711.50914.711.509
14.660.25214.660.25214.660.252
7.039.6197.039.6197.039.619
5.526.8445.526.8445.526.844
4.925.6664.925.6664.925.666
11.424.29511.424.29511.424.295
8.971.7278.971.7278.971.727
7.224.3487.224.3487.224.348
5.374.1365.374.1365.374.136
4.477.2074.477.2074.477.207
28.599.69628.599.69628.599.696 62.640.24562.640.24562.640.245 91.239.93991.239.93991.239.939 29.647.82029.647.82029.647.820 62.420.53762.420.53762.420.537 92.068.35792.068.35792.068.357 30.222.07130.222.07130.222.071 66.729.82666.729.82666.729.826 96.951.90096.951.90096.951.900
Sumber: Riskesdas ����, ����, ����
Kebiasaan merokok pada masyarakat Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan. Kematian prematur karena tembakau biasanya terjadi rata-rata �� tahun sebelum umur harapan hidup tercapai. Umumnya, penyakit yang terkait dengan tembakau memerlukan waktu lama ��� � �� tahun� setelah perilaku merokok dimulai, sehingga epidemi penyakit terkait tembakau dan jumlah kematian di masa mendatang dapat terus meningkat. Secara lengkap data tersebut dapat dilihat pada Tabel �.
Jumlah kematian terbanyak penyakit terkait tembakau adalah penyakit stroke, bayi berat lahir rendah�low birth weight, serta kanker trakea, bronkus, dan paru. Total jumlah kematian terkait tembakau pada tahun ���� diperkirakan sebesar ���.��� kasus ����.��� laki-laki dan ���.��� wanita� atau ��,� � dari total kematian pada tahun yang sama ��.���.����.
08
Tabel�4
Jumlah�Kasus�karena�Penyakit�terkait�Tembakau�berdasarkan�Jenis�Kelamin�di�Indonesia
Tahun�2013
Laki-lakiLaki-lakiLaki-lakiJumlah�KasusJumlah�KasusJumlah�Kasus WanitaWanitaWanita
Bayi�Berat�Lahir�RendahBayi�Berat�Lahir�RendahBayi�Berat�Lahir�Rendah
Tumor�EsofagusTumor�EsofagusTumor�Esofagus
Tumor�Paru,�Bronkus,Tumor�Paru,�Bronkus,dan�Trakeadan�TrakeaTumor�Paru,�Bronkus,dan�Trakea
Tumor�HatiTumor�HatiTumor�Hati
Tumor�OvariumTumor�OvariumTumor�Ovarium
216.050216.050216.050
1.7101.7101.710
54.30054.30054.300
13.40013.40013.400
7.6907.6907.690
112.870112.870112.870
1.0101.0101.010
47.79047.79047.790
6.7406.7406.740
---
103.190103.190103.190
700700700
6.5106.5106.510
6.6606.6606.660
7.6907.6907.690
PenyakitPenyakitPenyakit
Tumor�Mulut�dan�TenggorokanTumor�Mulut�dan�TenggorokanTumor�Mulut�dan�Tenggorokan
Tumor�PankreasTumor�PankreasTumor�Pankreas
Tumor�LambungTumor�LambungTumor�Lambung
Tumor�Mulut�RahimTumor�Mulut�RahimTumor�Mulut�Rahim
6.6706.6706.670
2.9102.9102.910
10.44010.44010.440
28.94028.94028.940
3.3503.3503.350
1.8701.8701.870
2.7802.7802.780
---
3.3103.3103.310
1.0401.0401.040
7.6607.6607.660
Penyakit�Jantung�KoronerPenyakit�Jantung�KoronerPenyakit�Jantung�Koroner
Penyakit�Paru�Obstruktif�KronikPenyakit�Paru�Obstruktif�KronikPenyakit�Paru�Obstruktif�Kronik
183.950183.950183.950
284.310284.310284.310
112.760112.760112.760
206.640206.640206.640
71.19071.19071.190
77.67077.67077.670
Tumor�Kandung�KemihTumor�Kandung�KemihTumor�Kandung�Kemih
Penyakit�StrokePenyakit�StrokePenyakit�Stroke
10.16010.16010.160
144.780144.780144.780
5.9905.9905.990
70.41070.41070.410
4.1704.1704.170
74.36074.36074.360
28.94028.94028.940
TotalTotalTotal 962.403962.403962.403 570.342570.342570.342 387.885387.885387.885
Sumber: Tobacco Control Support Centre, ����
Konsumsi tembakau di Indonesia masih cenderung tinggi. Konsumsi rokok rata-rata per orang per hari pada tahun ���� adalah ��,� batang atau ��� batang per bulan. Bila harga per batang rata-rata Rp ���,-, maka total biaya yang dihabiskan untuk membeli rokok mencapai Rp ���.���,- per bulan atau dalam setahun mencapai Rp �.���.���,-. Diperkirakan pada tahun ����, pengeluaran masyarakat untuk membeli tembakau mencapai ��� triliun rupiah. Angka ini naik lebih dari ��� dibandingkan dengan tahun ���� ��� triliun rupiah� �Tobacco Control Support Centre, �����.
Konsumsi tembakau tidak dapat dipisahkan dari perilaku merokok. Perilaku merokok terkait dengan kemiskinan. Hal ini karena untuk membeli rokok, seorang individu maupun keluarga harus mengurangi penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk keperluan lain yang lebih penting, seperti misalnya pendidikan, makanan berkualitas, dan pelayanan kesehatan. Sementara beban biaya yang berkaitan dengan penyakit akibat rokok akan lebih mahal dari yang sudah dibelanjakan untuk rokok, bukan hanya dari biaya pengobatan tetapi juga biaya hilangnya hari atau waktu produktivitas untuk bekerja bagi usia pekerja �Tobacco Control Support Centre, �����.
09
Tabel�5
Jumlah��Kematian�Prematur�karena�Penyakit�terkait�Tembakau�berdasarkan�Jenis�Kelamin�di�Indonesia�
Tahun�2013
Laki-lakiLaki-lakiLaki-lakiJumlah�KasusJumlah�KasusJumlah�Kasus WanitaWanitaWanita
Bayi�Berat�Lahir�RendahBayi�Berat�Lahir�RendahBayi�Berat�Lahir�Rendah
Tumor�EsofagusTumor�EsofagusTumor�Esofagus
Tumor�Paru,�Bronkus,Tumor�Paru,�Bronkus,dan�Trakeadan�TrakeaTumor�Paru,�Bronkus,dan�Trakea
Tumor�HatiTumor�HatiTumor�Hati
Tumor�OvariumTumor�OvariumTumor�Ovarium
34.80034.80034.800
13.50813.50813.508
28.89728.89728.897
7.0597.0597.059
9.7309.7309.730
19.45519.45519.455
7.9687.9687.968
27.32927.32927.329
3.5493.5493.549
---
15.34515.34515.345
5.5405.5405.540
1.5681.5681.568
3.5093.5093.509
9.7309.7309.730
PenyakitPenyakitPenyakit
Tumor�Mulut�dan�TenggorokanTumor�Mulut�dan�TenggorokanTumor�Mulut�dan�Tenggorokan
Tumor�PankreasTumor�PankreasTumor�Pankreas
Tumor�LambungTumor�LambungTumor�Lambung
Tumor�Mulut�RahimTumor�Mulut�RahimTumor�Mulut�Rahim
19.01719.01719.017
6.4466.4466.446
2.5802.5802.580
19.58019.58019.580
8.5438.5438.543
4.0124.0124.012
1.2101.2101.210
---
10.47310.47310.473
2.4342.4342.434
1.3701.3701.370
Penyakit�Jantung�KoronerPenyakit�Jantung�KoronerPenyakit�Jantung�Koroner
Penyakit�Paru�Obstruktif�KronikPenyakit�Paru�Obstruktif�KronikPenyakit�Paru�Obstruktif�Kronik
18.13718.13718.137
20.25420.25420.254
10.96210.96210.962
12.95612.95612.956
7.1757.1757.175
7.2987.2987.298
Tumor�Kandung�KemihTumor�Kandung�KemihTumor�Kandung�Kemih
Penyakit�StrokePenyakit�StrokePenyakit�Stroke
15.59815.59815.598
45.01245.01245.012
9.0879.0879.087
22.65622.65622.656
6.5116.5116.511
22.35622.35622.356
19.58019.58019.580
TotalTotalTotal 240.618240.618240.618 127.727127.727127.727 112.889112.889112.889
Sumber: Tobacco Control Support Centre, ����
Menurut WHO, tembakau adalah produk yang setiap tahun mengakibatkan lebih dari � juta kematian dan kerugian ekonomi sebesar USD �,� trilyun, dihitung dari biaya perawatan dan hilangnya produktivitas karena kehilangan hari kerja �http:��www.depkes.go.id�. Hal ini diperkuat oleh hasil Susenas tahun ���� di mana hasilnya baik di perkotaan maupun di perdesaan, persentase pengeluaran penduduk untuk kelompok rokok dan tembakau lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kelompok bahan makanan. Secara keseluruhan, berdasarkan data dari BPS, ��,��� pengeluaran per Kapita sebulan terhadap total pengeluaran makanan dialokasikan untuk padi-padian, sementara ��,��� untuk rokok �BPS, �����. Selama sepuluh tahun terakhir, data dari BPS menunjukkan konsistensi bahwa pengeluaran untuk rokok mengalahkan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan bahan pangan lain yang bermanfaat bagi bagi peningkatan gizi keluarga �http:��www.depkes.go.id�.
10
Gambar�5Persentase�Pengeluaran�terhadap�Total�Pengeluaran�Makanan�per�Kapita�Sebulanmenurut�Kelompok�Barang�dan�Daerah�Tempat�Tinggal�di�Indonesiapada�September�Tahun�2016
Sumber: Badan Pusat Statistik, ����
Berdasarkan hasil Susenas pada September ���� yang ditampilkan pada Gambar � diatas, baik perkotaan, perdesaan, maupun secara total �perkotaan dan perdesaan�, pengeluaran untuk rokok lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk membeli makanan �ikan, daging, dan sayur-sayuran�.
PerkotaanPerkotaanPerkotaan
Perkotaan�+�PerdesaanPerkotaan�+�PerdesaanPerkotaan�+�Perdesaan
TotalTotalTotal
9,259,259,25 10,0910,0910,09 6,546,546,546,96,96,9 34,3734,3734,37 10,3310,3310,33 22,5322,5322,53
11,5011,5011,50 9,849,849,84 7,277,277,277,197,197,19 29,6629,6629,66 11,9111,9111,91 22,6322,6322,63
RokokRokokRokok
=�Padi-padian=�Padi-padian=�Padi-padian
=�Ikan=�Ikan=�Ikan
=�Daging=�Daging=�Daging
=�Sayur-sayuran=�Sayur-sayuran=�Sayur-sayuran
=�Makanan�&=�Makanan�&����Minuman�jadi����Minuman�jadi=�Makanan�&����Minuman�jadi
=�Rokok�&=�Rokok�&���Tembakau���Tembakau=�Rokok�&���Tembakau
=�Lainnya=�Lainnya=�Lainnya
9,499,499,49 8,328,328,327,627,627,6214,7314,7314,73 22,8822,8822,88 14,1814,1814,18 22,7722,7722,77
����Kementerian Kesehatan RIPusat Data dan InformasiJl. HR Rasuna Said Blok X� Kav. �-�Jakarta Selatan
ISSN 2442-7659
Penanggung JawabRedakturPenyunting
: Didik Budijanto: Rudy Kurniawan: Nuning Kurniasih
: Intan Suryantisa: Dian Mulya
PenulisDesain Grafis�Layouter
Badan Pusat Statistik. ����. Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Susenas September ����. Jakarta: BPSKementerian Kesehatan. ����. Ancaman Bahaya Bagi Perokok Pasif. http:��www.p�ptm.kemkes.go.id�dokumen-p�ptm�ancaman-bahaya-bagi-perokok-pasif diakses pada tanggal �� Mei ���� pukul ��.��Kementerian Kesehatan. ����. Hari Tanpa Tembakau Sedunia ����: Rokok Ancam Pembangunan. http:��sehatnegeriku.kemkes.go.id�baca�rilis-media������������������har i-tanpa-tembakau-sedunia-����-rokok-ancam-pembangunan� diakses pada tanggal �� Mei ���� pukul ��.��Kementer ian Kesehatan. ����. Rokok : Akar Masalah Jantung dan Melukai Hat i Ke luarga. http:��www.depkes.go.id�article�view�������������rokok-akar-masalah-jantung-dan-melukai-hati-keluarga.html. Diakses pada �� Mei ���� pukul ��.��Tobacco Control Support Centre-IAKMI, Kementerian Kesehatan. ����. Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia Tahun ����. Jakarta: Tobacco Control Support Centre-IAKMITobacco Control Support Centre-IAKMI, Kementerian Kesehatan. ����. Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia Tahun ����. Jakarta: Tobacco Control Support Centre-IAKMIWHO. ����. Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report ����. Jakarta: WHOWHO. ����. Global Youth Tobacco Survey �GYTS� Indonesia Report, ����. Jakarta: WHO
Daftar�Pustaka
Tim Redaksi :