PAKET PENYULUHANTUBERKULOSIS PARUDi Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh :TIM PKRS
rumah sakit umum dr. saiful anwarmalangjuli, 2014
PAKET PENYULUHANTUBERKULOSIS PARUDi Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Disusun Oleh :KELOMPOK 15
Rosi Erna 105070200111013Prima Yusifa Mega105070200111013Hendra Dwi Cahyono105070201111016
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Pokok Bahasan: Tuberkulosis paru2. Sasaran: Pasien ruang HD RSSA dan keluarga pasien 3. Waktu dan Tempat Tempat : Ruang Hemodialisa, Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang Waktu: jumat, 25 Juli 2014, Pukul 09.00 WIB4. Alokasi Waktu: 30 menit5. Pemberi Materi: Kelompok 146. Metode: Ceramah dan tanya jawab7. Media: Leaflet dan proyektor8. Tujuan instruksionala. Tujuan UmumSetelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan memahami tentang Tuberkulosis paru dan penatalaksanaannya.
b. Tujuan KhususSetelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:1) Mengetahui dan memahami pengertian Tuberkulosis paru.2) Mengetahui dan memahami tanda dan gejala Tuberkulosis paru3) Mengetahui dan memahami penularan Tuberkulosis paru.4) Mengetahui dan memahami pengobatan Tuberkulosis paru.5) Mengetahui dan memahami etika batuk.
9. Sub Pokok Bahasan1) Pengertian Tuberkulosis paru.2) Tanda dan gejala Tuberkulosis paru3) Penularan Tuberkulosis paru.4) Pengobatan Tuberkulosis paru.5) Etika batuk.
10. Kegiatan Penyuluhan
TahapWaktuKegiatan PerawatKegiatan KlienMetodeMedia
Pendahuluan5 menit1. Memberi salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan pokok materi yang akan disampaikan4. Menggali pengetahuan pasien tentang TB paru1. Menjawab salam2. Mendengarkan dan memperhatikan3. Menjawab pertanyaanCeramah -
Penyajian15 menitMenjelaskan materi penyuluhan1. Mendengarkan dan memperhatikan2. Menganjukan pertanyaanCeramah dan Tanya JawabSlide power point
Penutup10 menit1. Penegasan materi2. Meminta peserta untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan singkat menggunakan bahasa peserta sendiri3. Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan4. Menutup acara dan mengucapkan salam1. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh2. Membalas salamTanya Jawab
11. Evaluasia. Evaluasi struktur Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang. Penyuluhan menggunakan Power Point Presentation. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Hemodialisa RSSA Malang. Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.b. Evaluasi prosesa. Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.b. Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.c. Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.d. Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima penjelasan dari penyaji. e. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilaksanakan.f. Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyuluhan berlangsung.g. Seluruh peserta mendapat leaflet mengenai Tuberkulosis paru.
c. Evaluasi hasilUntuk mengevaluasi penyuluhan Tuberkulosis paru maka dilakukan pretest dan post test dengan pertanyaan berikut :1. Apa pengertian dari Tuberkulosis paru?2. Bagaimana tanda dan gejala orang dengan Tuberkulosis paru?3. Bagaimana Tuberkulosis paru dapat ditularkan?4. Apa saja pengobatan untuk Tuberkulosis paru?5. Bagaimana cara batuk yang benar?
12. MediaPower Point Presentation dan Leaflet
13. Materi(terlampir)
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian TB paruTuberculosis (TB) adalah penyakit akibat kuman Mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000). 2. Tanda dan gejala TB parua. Batuk. Pada awalnya adalah batuk tidak berdahak kemudian berdahak bahkan dapat bercampur darah bila terdapat kerusakan jaringanb. Sesak nafasGejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sedah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax anemia dan lain-lain.c. Nyeri dadaNyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem pernafasan di pleura terkena.d. DemamBiasanya biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip dengan demam influenza, hilang timbul dan makin lam makin panjang serangan sedang masa bebas serangan makin pendek.e. Gejala sistemik lain yaitu keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malise
2. Penularan TB paruSumber penularan adalah penderita TB positif. Pada waktu bersin atau batuk, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar dalam beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan dan menyebar ke bagian tubuh lainnya (Depkes, 2004).Organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat kuman TB berhasil menginfeksi paru-paru, akan segera terbentuk koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TB ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding membuat jaringan sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TB akan menjadi dormant. Bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen. Pada orang dengan imun baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan system kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TB.
3. Pengobatan TB paruObat lini pertama (utama) adalah isonoazid (H), etambutol (E), pirazinamid (Z), rifampisin (R), sedangkan yang termasuk obat lini kedua adalah etionamide, sikloserin, amikasin, kanamisin kapreomisin, klofazimin dan lain-lain yang hanya dipakai pada pasien HIV yang terinfeksi dan mengalami multidrug resistant (MDR).
Efek sampingPenyebabTatalaksana
MINOROAT diteruskan
Tidak nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin
Obat diminum malam sebelum tidur
Nyeri sendi Pirazinamid Beri aspirin/ allopurinol
Kesemuran s/d rasa terbakar di kaki INH Beri vitamin B6 (piridoksin) 1 x 100 mg perhari
Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan, tidak perlu diberi apa-apa
MAYORHENTIKAN OBAT
Gatal dan kemerahan pada kulitSemua jenis OATBeri antihistamin dan dievaluasi ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan
Gangguan keseimbangan (vertigo & nistagmus) Streptomisin Streptomisin dihentikan
Ikterik / hepatitis imbas obat (penyebab lain disingkirkan) Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT sampai ikterik menghilang dan boleh diberikan hepatoprotektor
Muntah dan confusion Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT dan lakukan uji fungsi hati
Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan etambutol
Kelainan sistemik, termasuk syok dan purpura Rifampisin Hentikan rifampisin
Sumber : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006. Tuberkulosis: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.
4. Etika batukPasien yang batuk diinstruksikan untuk memalingkan kepala dan menutup mulut /hidung dengan tisu. Kalau tidak memiliki tisu maka mulut dan hidung ditutup dengan tangan atau pangkal lengan. Sesudah batuk, tangan dibersihkan, dan tisu dibuang pada tempat sampah yang khusus disediakan untuk ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnindar. 2000. Masalah TBC di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta : FKUIKementerian Hukum dan HAM RI. 2012. Petunjuk Teknik Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan.Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kepala Selekta Kedokteran Edisi 2. Jakarta : FKUI Media Aesaslipius