Climate Change Risk in Infrastructure
Andi Samyanugraha
Climate Change & Energy Advisor
Yayasan Mitra Hijau / Green Partner Foundation
Presentation Outline
• About Mitra Hijau
• Global Warming
• Climate Change
• Climate Change Impacts
• Climate Risks for Infrastructure
• Carbon Footprint & Offsetting
• Adaptation to Climate Change Impacts
Yayasan Mitra Hijau (or Green Partner Foundation) is an NGO focusing on low emissions development strategies (LEDS). We believe that is the pathway Indonesia shall take if we want inherit the future generations the chance of good livelihood in a decent environmental condition.
We look forward to partnering with YOU!!
LEDS is an element of sustainable development and we believe that sustainable development is not a mere concept created by those in the ebony towers but is a must-have for our nation’s sustainability.
Mitra Hijau programs focuses on this goal by utilizing various approaches, all with the aim to gain and disseminate knowledge to support the realization of low emissions development strategy in Indonesia.
Efek Rumah Kaca
Pemanasan Global
Sebagian dari pancaran inframerah
tersebut terperangkap di atmosfir
dan menghangatkannya
Sebagian energi tersebut
dipancarkan kembali oleh Bumi ke
angkasa dalam bentuk gelombang
inframerah
Sebagian besar energi ini
diserap oleh Bumi dan
menghangatkannya
Sebagian dari pancaran inframerah
tersebut terperangkap di atmosfir
dan menghangatkannya
Sebagian energi tersebut
dipancarkan kembali oleh Bumi ke
angkasa dalam bentuk gelombang
inframerah
Sebagian besar energi ini
diserap oleh Bumi dan
menghangatkannya
Sebagian dari pancaran inframerah
tersebut terperangkap di atmosfir
dan menghangatkannya
Sebagian energi tersebut
dipancarkan kembali oleh Bumi ke
angkasa dalam bentuk gelombang
inframerah
Sebagian besar energi ini
diserap oleh Bumi dan
menghangatkannya
EarthVenusMercury
167° C 457° C 15° C
Sumber: IPCC AR5
Data iklimterus
menunjukkan‘rekor’!
“Top-10” Tahun Terpanas
Peringkat TahunAnomali terhadap suhurata-rata abad-20 (◦C)
1 2015 0,9
2 2014 0,74
3 2010 0,7
4 2013 0,66
5 2005 0,65
6 1998; 2009 0,63
7 2012 0,62
8 2003; 2006; 2007 0,61
9 2002 0,6
10 2004; 2011 0,57
Sumber: US NOAA, diolah
Darat: 1,33 ◦C
Laut: 0,74 ◦C
Global: 0,9 ◦C
Hottest 2015!!
Sumber: IPCC AR5
Konsentrasi GRK menuju 400 ppm!
GRK dilepaskansecara massif sejakrevolusi industri!
Sumber: BMKG
Alarm 400 ppm telah berbunyi di Indonesia!
Pemanasan Global
Perubahan Iklim
Dampak Pemanasan Global
• Suhu permukaan bumi meningkat
• Suhu muka laut meningkat
• Tingkat penguapan air laut berubah
• Glacier mencair; Es di kutub mencair; tinggi muka laut meningkat
• Asidifikasi laut; coral bleaching
• Perubahan perilaku sistem hidrologi (kekeringan, curah hujantinggi, desertifikasi)
• Peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrim (badai, gelombangpanas, gelombang tinggi, dll)
Iklim berubah!
Estimasi tingkat kenaikan TML di
Perairan Indonesia berdasarkan model
dengan penambahandynamic ice melting (skenario high GHG)
Tren kenaikan Tinggi Muka Laut (TML) berdasarkan data
altimeter dari Januari1993 sampai
Desember 2008 dengan menggunakanspatial trend analysis
Sumber: Indonesia Climate Change Sectoral Report
Tren kenaikan SPL berdasarkan data NOAA OI
Tingkat kenaikan SPL berdasarkanskenario high GHG
Estimasi tingkatkenaikan SuhuPermukaan Lautdi perairanIndonesia:
• 0,65 oC (2030)
• 1,1 oC (2050)
• 1,7 oC (2080)
• 2,15 oC (2100)
Sumber: Indonesia Climate Change Sectoral Report
Sumber: BMKG
Ketersediaan Air
Kelangsungan Ekosistem
Ketersediaan Pangan
Kerusakan Pesisir
Ancaman Penyakit
Cuaca Ekstrim
Pelepasan GRK tambahan
Asidifikasi Laut
Perubahan Iklim
Peningkatan RisikoBencana
Sumber: US National Centers for Environmental Information (NOAA)
Sumber: IPCC AR5
Perubahan pola danproduktifitas
penangkapan ikan
Peningkatan risikoterhadap infrastrukturdan fasilitas di pesisir
Peningkatan kerusakaninfrastruktur dan
pemukiman akibatbanjir
Peningkatan risikososial ekonomi untuk
masyarakat pesisir
Kehilangan matapencaharian, pemukiman,
infrastruktur danstabilitas ekonomi
Disasters in Indonesia21.814 disasters (1815-2015)
• About 80% are climate-related disasters
• Climate-related disasters is in increasing trend
Batam, Jan 2016
Purworejo, Jun 2016
Cilacap, Jan 2016
Kotabaru, Mei 2016
Peningkatan RisikoBencana
Mitigasi dan Adaptasi
Risiko perubahan iklimlebih mudah dikelola bila
kenaikan suhu <2oC …
… dan itu berartiemisi GRK harusdikurangi secarabesar-besaran!
Sumber: IPCC AR5
Climate Change Risks for Infrastructure Projects
•Compliance Risk
•Climate-related Risk:• Lifetime risks• Performance risks• Costs risks
Comply to possible regulation to manage
and/or limit GHG emissions.
Ensuring service in uncertain future.
Mengurangi emisi infrastruktur
..dimulai dari menghitung jejakkarbon.
Mengapa menghitung jejak karbon?
• Indikator konsumsi dan efisiensi
• Indikator dampak lingkungan
• Alat perbandingan
• Alat komunikasi
• Kebutuhan di berbagai industri (minyak sawit, pulp & kertas, penerbangan)
Bagaimana menghitung jejak karbon?
• Secara umum, dihitung sebagai berikut:
Jejak Karbon = Faktor Emisi x Satuan Aktivitas
• Faktor Emisi adalah besaran emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer per satuan aktivitastertentu
• Contoh faktor emisi:
• tCO2e/MWh (pembangkitan listrik)
• gCO2e/km (pengoperasian kendaraan bermotor)
https://www.fhwa.dot.gov/environment/climate_change/mitigation/publications/carbon_estimator/
Tools to calculate carbon footprint
.. more are available online!
Pembagian Jejak Karbon?
• Jejak karbon organisasi. Emisi GRK yang dihasilkan olehaktivitas-aktivitas yang dilakukan suatuindividu/keluarga/organisasi/kantor dalam suatu periodewaktu.
• Jejak karbon aktivitas. Emisi GRK yang dihasilkan suatuaktivitas/proyek dalam suatu periode waktu tertentu atauselama aktivitas/proyek dilaksanakan.
• Jejak karbon produk. Emisi GRK yang dihasilkan oleh proses produksi suatu produk.
Standar Penghitungan Jejak Karbon
1. SNI ISO 14064 – 1 : Carbon footprint of organization;
2. SNI ISO 14064 – 2 : Carbon footprint of project/activity;
3. ISO/TS 14067 : Carbon footprint of product.
• Prinsip umum• Transparency• Relevance• Accuracy sejauh mana memungkinkan• Consistency• Completeness
• Prinsip batasan inventori• Cakupan organisasi: Control (financial/operational) atau
Equity• Cakupan emisi (scope 1, 2, 3)
GHG Emissions Scopes
Meningkatkan resiliensi infrastruktur
..dimulai dari memperkirakanrisiko iklim.
Sumber: IPCC AR5
Dampak Perubahan Iklim terhadap Infrastruktur
Sumber: The Royal Academy of Engineering
Dampak Perubahan Iklim terhadap Infrastruktur
Sumber: The Royal Academy of Engineering
Assessment of vulnerability to climate change
Identify hazards and
climate change risks
Establish the local context
Identify the technical, social and economic
coping capacity, e.g. specification,
etc.
Appraise the adaption options
Case: Tarakan coastal sector
Climate change related problem:
• The increase of sea surface temperature, resulting in more frequent coral bleaching events and extensive mortality;
• Increase of sedimentation, threatening the coastal wetland ecosystems;
• Degradation of coastal ecosystems (wetlands and coral reefs), seriously impacting the well-being of coastal societies;
• Increased flooding and degradation of freshwater, fisheries, and other resources, finally impacting people and its socio-economic system, causing lose of properties, natural resources, and environment.
Sumber: KRAPI, 2012
Scenarios of Cumulative Hazards in Tarakan
Sumber: KRAPI, 2012
Adaptation approach:• Retreat strategy• Accommodate strategy (rumah
panggung, flood proofing, etc.)• Coastal protection
• Structural Shoreline Stabilization (alat pemecah ombak, etc.)
• Beach Nourishment and Dune stabilization (reklamasi terbatas)
• Living Shoreline Stabilization (mangrove, etc.)
Inundation
risks in
Tarakan
Sumber: KRAPI, 2012
Let’s reduce climate-risk to infrastructure by re-
engineering our current practice!