Upload
muhammad-fadli
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
1/39
Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim
Provinsi Sumatera Selatan
Latar Belakang Perubahan Iklim di Indonesia
Masalah perubahan iklim di Indonesia biasanya dikaitkan dengan soal penggundulan hutan dan
meningkatnya emisi gas rumah kaca kita. Orang Indonesia jarang mendengar sisi lainnya dampak
perubahan iklim global terhadap Indonesia.
Kita sudah selalu berhadapan dengan berbagai bencana alam kemarau panjang! banjir! gempa bumi!
tsunami tetapi kini sebagai akibat dari perubahan iklim! kita akan berhadapan dengan cuaca yang
makin tidak menentu dan makin ekstrem! dengan berbagai akibat buruknya! terutama yang dapat
menimpa masyarakat kita yang paling miskin.
Apakah perubahan iklim itu! dan apa yang dapat kita lakukan terhadapnya" #aporan ini bermaksud
menjelaskan tantangan ke depan! dan menyoroti peluang$peluang untuk beralih ke model
pembangunan yang lebih berkelanjutan yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan serta
membuat rakyat miskin makin mampu bertahan dan tangguh di tengah peralihan kekuatan alam yang
dahsyat.
Pertama yang harus jelas lebih dulu adalah bah%a perubahan iklim bukanlah hal baru. Iklim global
sudah selalu berubah$ubah. &utaan tahun yang lalu! sebagian %ilayah dunia yang kini lebih hangat!
dahulunya merupakan %ilayah yang tertutupi oleh es! dan beberapa abad terakhir ini! suhu rata$rata
telah naik turun secara musiman! sebagai akibat 'luktuasi radiasi matahari! misalnya! atau akibat
letusan gunung berapi secara berkala.
(amun! yang baru adalah bah%a perubahan iklim yang ada saat ini dan yang akan datang dapat
disebabkan bukan hanya oleh peristi%a alam melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia.
Kemajuan pesat pembangunan ekonomi kita memberikan dampak yang serius terhadap iklim dunia!
antara lain le%at pembakaran secara besar$besaran batu bara! minyak! dan kayu! misalnya! serta
pembabatan hutan.
Kerusakannya terutama terjadi melalui produksi )gas rumah kaca*! dinamakan demikian karena gas$
gas itu memiliki e'ek yang sama dengan atap sebuah rumah kaca. +as$gas itu memungkinkan sinar
matahari menembus atmos'er bumi sehingga menghangatkan bumi! tetapi gas$gas ini mencegah
pemantulan kembali sebagian udara panas ke ruang angkasa. Akibatnya! bumi dan atmos'er! perlahan$
lahan memanas.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
2/39
+as rumah kaca utama yang terus meningkat adalah karbon dioksida. +as ini adalah salah satu gas
yang secara alamiah keluar ketika kita menghembuskan napas! juga dihasilkan dari pembakaran batu
bara! atau kayu! atau dari penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar. Sebagian dari
karbon dioksida ini dapat diserap kembali! antara lain melalui proses )'otosintesis* yang merupakan
bagian dari proses pertumbuhan tanaman atau pohon. (amun! kini kebanyakan negara memproduksi
karbon dioksida secara jauh lebih cepat ketimbang kecepatan penyerapannya oleh tanaman atau
pohon! sehingga konsentrasinya di atmos'er meningkat secara bertahap.
Ada beberapa gas rumah kaca yang lain. Salah satunya adalah metan! yang dapat dihasilkan dari lahan
ra%a dan sa%ah serta dari tumpukan sampah dan kotoran ternak. +as$gas rumah kaca lainnya! meski
jumlahnya lebih sedikit! antara lain adalah nitrogen oksida dan sul'ur heksa'lorida yang umumnya
digunakan pada lemari pendingin.
Gambar tingkat kerentanan akibat perubahan iklim di masing masing provinsi di seluruh
Indonesia
(egara$negara di seluruh dunia tanpa henti membuang gas$gas ini dalam jumlah besar ke atmos'er.
(egara$negara maju mengeluarkan emisi lebih banyak per kapita! terutama karena mereka memiliki
lebih banyak kendaraan atau secara umum membakar lebih banyak bahan bakar 'osil! tetapi begitu
negara$negara berkembang mulai membangun! mereka juga lalu menyusul dalam sumbangan emisi
gas$gas ini. #epas dari siapapun yang memproduksi gas itu! seluruh %arga dunia terkena e'eknya.
,umi dan atmos'er kita hanya ada satu- emisi tiap negara memperparah krisis dunia kita.
Masalahnya menjadi lebih parah karena kita sudah banyak kehilangan pohon yang dapat menyerap
karbon dioksida. ,rail! Indonesia! dan banyak negara lain sudah menggunduli jutaan hektar hutan
dan merusak lahan ra%a./indakan ini tidak saja menghasilkan karbon dioksida dengan terbakarnya
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
3/39
pohon dan vegetasi lain atau dengan mengeringnya gambut di daerah ra%a! tetapi juga mengurangi
jumlah pohon dan tanaman yang menggunakan karbon dioksida dalam 'otosintesis yang dapat
ber'ungsi sebagai )rosotan* 0sinks1 karbon! suatu proses yang disebut sebagai )penyerapan*
0se2uestration1.
Kehancuran hutan Indonesia berlangsung makin cepat saja yaitu dari 344.444 hektar per tahun pada
tahun 5674an menjadi sekitar 5.3 juta hektar per tahun di penghujung tahun 5664an. Akibatnya!
tutupan hutan menurun secara tajam dari 586 juta hektar pada tahun 5664 menjadi 78 juta di tahun
8444! dan diproyeksikan menjadi 37 juta hektar di tahun 8447! sehingga kini setiap tahun Indonesia
semakin mengalami penurunan daya serap karbon dioksida.
9engan meningkatnya emisi dan berkurangnya penyerapan! tingkat gas rumah kaca di atmos'er kini
menjadi lebih tinggi ketimbang yang pernah terjadi di dalam catatan sejarah. ,adan dunia yang
bertugas memonitor isu ini Intergovernmental Panel on :limate :hange 0IP::1 telah memperkirakan
bah%a antara tahun 5;l (i?o$Southern Oscillation
atau disingkat >(SO.
Pada saat terjadi >l (i?o! kita biasanya lebih sering mengalami kemarau. Ketika terjadi #a (i?a kita
lebih sering dilanda banjir.9alam kurun %aktu 57$8443! dari = kemarau panjang! sebanyak =; kali
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
4/39
berkaitan dengan >l (i?o. >(SO ini adalah juga salah satu 'aktor utama meningkatnya kekerapan
kebakaran besar hutan dan terbentuknya kabut asap di atmos'er yang menyesakkan napas.
,ahaya lain yang berkaitan dengan iklim di Indonesia adalah lokasi dan pergerakan siklon tropis di
%ilayah selatan timur Samudera India 0&anuari sampai April1 dan sebelah timur samudera Pasi'ik 0Meisampai 9esember1. 9i beberapa %ilayah Indonesia hal ini dapat menyebabkan angin kencang dan
curah hujan tinggi yang dapat berlangsung hingga berjam$jam atau berhari$hari. Angin kencang juga
sering terjadi selama peralihan angin munson 0angin musim hujan1 dari arah timur laut ke barat daya.
Gambar Peningkatan Jumlah Kejadian Bencana 1993 !! di Indonesia
Selama tahun$tahun terakhir ini! berbagai peristi%a iklim ekstrem ini menjadi lebih sering dan
dampak yang ditimbulkannya menjadi lebih parah. 9alam kurun %aktu tahun 57 dan 5634 kemarau
panjang terjadi rata$rata setiap empat tahun! tetapi antara tahun 5635 dan 8443 meningkat menjadi
setiap tiga tahun.8 ,anjir juga makin sering melanda. 9alam kurun %aktu 8445$844! telah
dilaporkan sekitar l (i?o 566;$5667 adalah yang paling parah selama l (i?o ini bertepatan dengan berlangsungnya pemanasan global. 9ata dari
(ational Oceanic and Atmospheric Administration 0(OAA1 menunjukkan bah%a sepuluh kejadian
>l$(i?o paling parah terjadi setelah tahun 56;4 an ketika pemanasan global mulai berlangsung
makin cepat. Apakah berbagai perubahan yang kita alami sekarang ini akibat >l (i?o! ataukah sebagai
e'ek rumah kaca! atau paduan keduanya! yang jelas Indonesia sudah mengalami perubahan iklim
dan bah%a konsekuensinya dapat dirasakan oleh generasi sekarang dan mendatang. ,eberapa hal
yang dapat kita perkirakan adalah-
Perubahan musim dan curah hujan 9alam beberapa tahun ini para petani di desa$desa di pulau &a%a
sudah membicarakan mengenai musim yang tidak normal. Keari'an kuno petani padi mengenai urut$
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
5/39
urutan musim tanam! pranata mangsa di &a%a! Palontara di Sula%esi Selatan! dan banyak keari'an
lainnya sudah dikacaukan oleh perubahan iklim. 9i sebagian besar %ilayah di Sumatera selama kurun
%aktu 5634$5664 dan 5665$844=! a%al musim hujan kini menjadi terlambat 54 hingga 84 hari dan
a%al kemarau menjadi terlambat 54 hingga 34 hari. ,erbagai pergeseran serupa juga sudah dirasakan
di pulau &a%a. Pola$pola ini berpeluang untuk berlanjut. 9i samping itu! iklim juga kemungkinan akan
menjadi makin berubah$ubah!dengan makin seringnya curah hujan yang tidak menentu. Suhu yang
lebih tinggi juga dapat mengeringkan tanah! mengurangi sumber air tanah! mendegradasi lahan! dan
dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan penggurunan.
Kejadian cuaca yang lebih ekstrem Kita akan mengalami badai pesisir yang lebih sering dan lebih
dahsyat! serta kemarau panjang dan curah hujan tinggi yang dapat memicu longsor.
Kenaikan muka air laut Sebagai akibat dari muainya air laut dan melelehnya gletser dan lapisan es
di kutub! pemanasan global dapat menyebabkan naiknya muka air laut antara 6 hingga544 cm.
Kenaikan ini akan mempercepat erosi di %ilayah pesisir! memicu intrusi air laut ke air tanah! merusak
lahan ra%a di pesisir! dan menenggelamkan pulau$pulau kecil.
Kenaikan suhu air laut Air laut yang lebih hangat dapat mencegah perkembangbiakan plankton dan
mengurangi ketersediaan makanan ikan. ,eberapa spesies ikan kemungkinan akan bermigrasi ke
%ilayah lain yang mena%arkan kondisi suhu dan makanan yang lebih baik. Suhu lebih tinggi juga
dapat merusak atau )memutihkan* terumbu karang.
Kenaikan suhu udara Ini akan mengubah pola$pola vegetasi! dan juga penyebaran serangga seperti
nyamuk yang akan mampu bertahan di %ilayah$%ilayah yang sebelumnya terlalu dingin untuk
perkembangbiakan mereka.
Pengaruh Perubahan Iklim Kepada Masyarakat
/ak seorang pun akan luput dari perubahan iklim. (amun! berbagai pengaruhnya dapat dirasakan
lebih parah oleh masyarakat yang paling miskin! mereka yang hidup di %ilayah paling pinggiran
yang! antara lain! rentan terhadap banjir! atau banjir dan longsor. Oleh karena mereka kebanyakan
mencari na'kah dengan bertani dan menjadi nelayan! sumber na'kah mereka juga amat rentan
terhadap perubahan iklim. Mereka juga hanya memiliki sumber daya terbatas untuk menanggung
bencana sehingga bencana apapun yang menimpa! akan membuat mereka mesti kehilangan harta
benda yang seadanya. Pada masa$masa sulit mereka mungkin terpaksa menjual misalnya! tanah
mereka! sepeda! atau peralatan pertanian! yang akan membuat mereka makin kesulitan untuk
mempertahankan sumber penghidupan mereka.
Dampak pada petani
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
6/39
Perubahan dalam pola curah hujan akan bervariasi bergantung pada lokasi. Para petani yang akan
paling sengsara adalah mereka yang tinggal di %ilayah dataran tinggi yang dapat mengalami
kehilangan lapisan tanah akibat erosi. Casil tanaman pangan dataran tinggi seperti kedelai dan jagung
bisa menurun 84 hingga 4 persen. (amun! nyaris seluruh petani akan merasakan dampaknya.
Sekarang saja! sudah banyak petani kesulitan menentukan %aktu yang tepat untuk memulai musim
tanam! atau sudah mengalami gagal tanam karena hujan yang tidak menentu atau kemarau panjang.
@ang paling kesusahan biasanya adalah mereka yang bertani di %ilayah paling ujung saluran irigasi
yang pada saat kelangkaan air tidak mendapatkan jatah air karena sudah lebih dulu digunakan oleh
para petani di daerah hulu irigasi
,erbagai beban ini memiliki implikasi besar pada ketahanan pangan nasional. #aboratorium Iklim di
Institut Pertanian ,ogor menyatakan bah%a selama kurun %aktu 5675$5664! setiap kabupaten di
Indonesia setiap tahunnya rata$rata mengalami penurunan produksi padi 544.444 tonB dan pada kurun
%aktu 5668$8444! jumlah penurunan ini meningkat menjadi =44.444 ton.
Dampak pada masyarakat nelayan
Perubahan iklim berdampak luas terhadap jutaan nelayan pesisir. Mereka bergantung pada ekosistem
yang amat rentan yang dengan perubahan kecil saja sudah berdampak besar- perubahan suhu air yang
merusak terumbu karang! misalnya! akan memperparah kondisi buruk yang dilakukan manusia seperti
polusi dan penangkapan ikan besar$besaran sehingga
menurunkan populasi ikan. Perahu$perahu penangkap ikan juga mesti mesti menghadapi cuaca yang
tidak menentu dan gelombang tinggi. Perubahan iklim juga sudah mengganggu mata pencaharian di
banyak pulau.9i Maluku! misalnya nelayan mengatakan mereka tidak lagi dapat memperkirakan
%aktu dan lokasi yang pas untuk menangkap ikan karena pola iklim yang sudah berubah.< Kenaikan
muka air laut juga dapat menggenangi tambak$tambak ikan dan udang di &ava! Aceh! dan Sula%esi.
Dampak pada masyarakat pesisir
Sebagai sebuah kepulauan amat luas yang memiliki lebih dari 5;.444 pulau dan 74.444 kilometer
garis pantai! Indonesia amat rentan terhadap kenaikan muka air laut. Kenaikan 5 meter saja dapat
menenggelamkan 4
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
7/39
penambangan pasir dan batu! dan perusakan hutan mangrove. Saat ini sekitar 8 juta penduduk
Indonesia mendiami %ilayah yang terletak 54 meter di atas permukaan laut.
Dampak pada pemukim perkotaan
Kenaikan muka air laut antara 7 hingga =4 centimeter juga akan berdampak parah pada kota$kota
pesisir seperti &akarta dan Surabaya yang akan makin rentan terhadap banjir dan limpasan badai.
Masalah ini sudah menjadi makin parah di &akarta karena bersamaan dengan kenaikan muka air laut!
permukaan tanah turun- pendirian bangunan bertingkat dan meningkatnya pengurasan air tanah telah
menyebabkan tanah turun. (amun &akarta memang sudah secara rutin dilanda banjir besar- pada a%al
Debruari! 844;! banjir di &akarta mene%askan
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
8/39
pembangunan dapat berjalan dengan tetap menjaga keseimbangan terhadap lingkungan sehingga
dapat terjaga keberlanjutannya dan dapat mencegah terjadinya berbagai bencana ekologi akibat
perubahan iklim. Perencanaan merupakan suatu proses a%al dari sebuah kegiatan! sehingga
perencanaan pembangunan yang merupakan a%al dari kegiatan pembangunan yang berorientasi
terhadap lingkungan secara berkelanjutan sangatlah diperlukan! dan perencanaan lingkungan ini dapat
diperoleh melalui pengintegrasian jejak ekologi 0>cological Dootprint1 kedalam perencanaan
pembangunan di daerah khususnya Rencana /ata Ruang Filayah 0R/RF1 yang e'ekti' dan
bertenurial kuat
Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global! mengakibatkan dua hal utama yaitu 'luktuasi
curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka laut. Sebagai negara kepulauan! Indonesia paling rentan
terhadap kenaikan muka laut. Proyeksi perubahan iklim untuk %ilayah Indonesia memperlihatkan
adanya kenaikan muka laut yang berdampak pada hilangnya daerah pesisir dan pulau$pulau kecil.
Provinsi Sumatera Selatan memiliki daerah pesisir yang memiliki tingkat kera%anan terhadap
kenaikan muka laut yang cukup tinggi. Kajian proyeksi kenaikan muka laut di %ilayah Sumatera
Selatan sedang dilakukan. /inggi muka laut menurut proyeksi tersebut dapat mencapai ketinggian
8;3!6 cm pada tahun 84=4 dengan menggunakan skenario = yaitu perpaduan antara gelombang
ekstrim! #a (ina! storm surge.
,erdasarkan hasil studi! Pola Ruang R/RF Sumatera Selatan belum adapti' terhadap Kenaikan Muka
Air #aut akibat perubahan iklim. Kenaikan muka air laut mengakibatkan beberapa pola ruang
terendam! seperti Perkebunan! Pertanian lahan basah! Cutan Suaka Alam! Cutan #indung! Pertanian
lahan kering! Cutan Produksi! Perikanan 9arat! Permukiman! Ka%asan /anjung Api$api! Areal
Penggunaan #ain dan in'rastruktur jalan. Pola ruang tersebut jika tidak direncanakan kembali dengan
memperhitungkan bahaya rendaman kenaikan muka air laut akan memberikan kerugian yang cukup
besar pada Provinsi Sumatera Selatan
Penyebab utama perubahan iklim adalah kegiatan manusia yang berkaitan dengan meningkatnya
emisi gas rumah kaca 0+RK1 seperti :O8! methana 0:C1! :O8! (O8! dan :D:s
0chloro'luorocarbons1 yang mendorong terjadinya pemanasan global dan telah berlangsung sejak
hampir 544 tahun terakhir.
Pengaruh perubahan iklim terhadap sektor pertanian bersi'at multidimensional! mulai dari
sumberdaya! in'rastruktur pertanian! dan sistem produksi pertanian! hingga aspek ketahanan dan
kemandirian pangan! serta kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya. Pengaruh tersebut
dibedakan atas dua indikator! yaitu kerentanan dan dampak. Secara har'iah! kerentanan terhadap
perubahan iklim adalah Gkondisi yang mengurangi kemampuan 0manusia! tanaman! dan ternak1
beradaptasi danH atau menjalankan 'ungsi 'isiologisHbiologis! perkembangan! pertumbuhan dan
produksi serta reproduksi secara optimal dan %ajar akibat cekaman perubahan iklim. 9ampak
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
9/39
perubahan iklim adalah Ggangguan atau kondisi kerugian dan keuntungan! baik secara 'isik maupun
sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh cekaman perubahan iklim.
Gambaran Umum Wilayah
Provinsi Sumatera Selatan merupakan bagian dari Pulau Sumatera yang mempunyai luas %ilayah
65.743!=3 Km8! yang terletak pada 5J$J #intang Selatan dan 548J$543J ,ujur /imur. Provinsi
Sumatera Selatan secara administrati' dibagi menjadi 55 0sebelas1 kabupaten dan 0empat1 kota! serta
85; kecamatan! 8.;;; desa dan =;= kelurahan. Propinsi Sumatera Selatan sebelah utara berbatasan
dengan Propinsi &ambi! sebelah selatan berbatasan Propinsi #ampung! sebelah barat berbatasan
dengan Propinsi ,engkulu! sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kepulauan ,angka
,elitung. ,erdasarkan kondisi mor'ologi Sumatera Selatan! sebagian besar terletak di daerah dataran
rendah! dan juga dialiri banyak sungai!
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
10/39
atmos'er di seluruh %ilayah Sumatra Selatan dan pola oseanogra'is di sekitar pesisir timur Sumatra.
(amun demikian data dan in'ormasi basis sainti'ik yang bersi'at spesi'ik untuk %ilayah Sumatra
Selatan masih sangat terbatas.
Kondisi Iklim dan Perubahan Iklim di Sumatera SelatanPola iklim dianalisis dari data historis yang diperoleh dari stasiun ,MK+ dan dari institusi basis data
iklim internasional. Casil analisis secara umum memperlihatkan bah%a Sumatra Selatan memiliki
iklim basah! dimana %ilayah ini merupakan batas antara pola monsunal yang dicirikan oleh satu
puncak periode hujan dan pola ekuatorial yang dicirikan oleh dua puncak periode hujan. 9ata di
sekitar Palembang menunjukkan dua puncak hujan yang tidak sama magnitudo$nya! yaitu di bulan
9esember$&anuari 0sekitar =44$
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
11/39
Secara geogra'is! pola curah hujan tersebut umumnya sama untuk seluruh %ilayah Sumatra Selatan.
/erdapat sedikit perbedaan di daerah pegunungan di %ilayah ,arat #aut dimana curah hujan relati'
lebih tinggi sepanjang tahun! sehingga musim kering menjadi kurang tampak jelas.
9i lain pihak! temperatur udara rata$rata adalah sekitar 8;J : untuk sekitar Palembang dan sekitar 83J: untuk rata$rata di seluruh %ilayah Sumatra Selatan.
9ampak pemanasan global di Sumatra Selatan dapat ditengarai oleh adanya tren kenaikan sepanjang
8< tahun terakhir sebesar 4!=5J: di sekitar Palembang dan 4!3;J: secara ratarata di seluruh Sumatra
Selatan. Meskipun demikian! angka tersebut mungkin dipengaruhi oleh berbagai 'aktor seperti
kesalahan sistematis dalam pengukuran serta perubahan lokal seperti e'ek pulau panas perkotaan
0urban heat island1 dan pergeseran iklim regional! karena jika dilihat pada kurun %aktu
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
12/39
dengan model empirik . 9itinjau dari komponen variasi antardasa%arsa tersebut! curah hujan rata$rata
dekade ini tidak tergolong kepada kondisi ekstrem. (amun demikian! ancaman bahaya 0haard1 iklim
yang ada saat ini justru lebih disebabkan oleh variabilitas iklim antar$tahunan 0inter$annual1 dan curah
hujan ekstrem.
+ariasi curah hujan antar.dasa4arsa di 4ila5ah (umatra (elatan6 %ata pengamatan curah hujan
garis hitam2 antara tahun 1971.!!9 dan model prediksi empirik garis merah2 sampai dengan
!!6
ariabilitas iklim antar$tahunan terutama yang berkaitan dengan 'enomena >l (ino 0>(SOB dari
Samudra Pasi'ik1 dan 9ipole Mode 0L1 0IO9B dari Samudra Cindia1 dapat menyebabkan terjadinya
kekeringan yang lebih panjang dari biasanya! terutama untuk periode bulan &uni$ &uli$Agustus dan
September$Oktober$(ovember. Meskipun 'enomena sebaliknya yaitu #a (ina dan 9ipole Mode 0$1
umumnya menyebabkan surplus curah hujan! kondisi netral justru menyebabkan ketidakpastian iklim
yang lebih tinggi. Cal ini perlu dicermati karena beberapa hasil studi menyebutkan bah%a pemanasan
global menyebabkan pergantian antara >l (ino dan #a (ina yang lebih sering yang berdampak pada
ketidakpastian iklim lebih tinggi. 9i %ilayah Sumatra Selatan ini pengaruh IO9 lebih kuat daripada
>(SO.
Proyeksi perubahan iklim akibat bertambahnya konsentrasi :O8 di atmos'er diturunkan berdasarkan
model IP:: 0Intergovernmental Panel 'or :limate :hange1 AR$ dengan tiga skenario emisi yaitu ,50rendah1! A5, 0sedang1! dan A8 0tinggi1. Secara umum! dalam semua skenario! tren kenaikan
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
13/39
temperatur yang ada saat ini digambarkan akan terus berlangsung dan setidaknya meningkat secara
rata$rata sekitar 5J: hingga tahun 84=4$an dibandingkan dekade 5664$an. Selanjutnya! tren kenaikan
yang lebih tinggi diproyeksikan pada skenario A5, dan A8 hingga mencapai kenaikan sebesar lebih
dari 8J: pada tahun 84;4$an.
Proyeksi perubahan curah hujan memperlihatkan adanya perubahan pola curah hujan yang tidak
signi'ikan hingga tahun 84
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
14/39
Perubahan peluang terjadin5a curah hujan ekstrem 5ang dideduksi dari korelasi kuat terhadap
curah hujan bulanan
Kondisi "seanografi dan Kenaikan Muka #ir Laut
Kondisi umum dinamik permukaan air laut dan arus di pantai timur Sumatera Selatan 0termasuk Selat
,angka1 dianalisis dari beberapa model oseanogra'i seperti C@:OM dan D:OM. Selama angin
monsum Asia berlangsung arus di permukaan laut mengarah ke selatan! dengan maksimum
=4cmHdetik di bulan &anuariB sebaliknya selama monsun Australia arus permukaan tersebut berbalik
mengarah ke utara dengan kecepatan lebih rendah. Sedangkan pengaruh arus pasang surut cukup
signi'ikan di Selat ,angka khususnya untukk 'ungsi pembilasan di muara Sungai Musi pada saat air
menuju surut. Akibat pola monsun itu pula! suhu permukaan air laut mengalami siklus musiman!
dimana kenaikan hingga maksimum terjadi pada bulan Mei mengingat pemanasan sinar matahari
yang intensi' dan rendahnya angin permukaan! seta sebaliknya mengalami penurunan menuju
minimum pada bulan &anuari. Daktor yang banyak mempengaruhi suhu permukaan air laut ini adalah
transpor massa air laut dari Samudra Pasi'ik yang melalui #aut :ina Selatan.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
15/39
(iklus tahunan suhu permukaan air laut di perairan timur (umatera (elatan
/ren kenaikan suhu permukaan laut di sekitar pantai timur Sumatera Selatan berkisar 4.48o:Htahun
yang setara dengan nilai rata$rata di seluruh perairan Indonesia.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
16/39
%istribusi laju kenaikan suhu permukaan air laut berdasarkan Path8inder ((# resolusi km
Kenaikan muka air laut direkonstruksikan dengan menggunakan model SO9A 0Simple Ocean 9ata
Assimiliation1! dimana laju kenaikan di pantai timur Sumatera Selatan berkisar 4!= mmHtahun antara
tahun 57;5 8447. Melalui gabungan model ROMS 0Regional Ocean Modeling Systems1 denganSO9A! pada periode 5634$8447 laju kenaikan muka air laut menjadi 5mmHtahun. ,erikutnya satelit
altimeter mengamati laju kenaikan muka air laut sebesar !5 mmHtahun sejak tahun 566=.
)ekonstruksi kenaikan muka air laut di 4ila5ah pantai timur (umatera (elatan tahun 1/:1 !!/
>stimasi kedepan laju kenaikan muka air alaut berdasarkan altimeter! model! dan data pasang surut
berkisar antara 4!(SO yang meliputi 'enomena >l$(ino dan #a$
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
17/39
(ina berdasarkan skenario SR>S a5b menunjukkan bah%a keduanya akan terjadi hampir pada setiap
tahun yang diselingi dengan kondisi normal pada tahun 845=H845! 8485H8488 dan 848;H8487.
Probabilitas kejadian #a$(ina! >l$(ino! dan kondisi normal masing$masing sekitar
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
18/39
Peta penggenangan pesisir akibat perubahan iklim hingga tahun !3!
9i antara %ilayah$%ilayah tersebut khusus Kota Palembang dan sekitarnya memiliki risiko sangat
tinggi terhadap penggenangan pesisir mengingat kombinasi 'aktor$'aktor kerentanan seperti
rendahnya muka tanah terhadap muka air laut rata$rata! landainya kemiringan topogra'i! lahan yang
banyak digunakan untuk pemukiman dan industri! populasi penduduk terbesar! serta adanya
in'rastruktur vital.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
19/39
Peta risiko terhadap penggenangan pesisir akibat perubahan iklim hingga tahun !3!
Entuk mengantisipasi risiko tersebut disusun opsi$opsi adaptasi perubahan iklim yang sesuai dengan
kondisi ekoregion dataran rendah dan estuari di pesisir Provinsi Sumatera Selatan. Opsi$opsi adaptasi
tersebut pada dasarnya adalah- pemeliharaan dan restorasi dataran rendah! pengelolaan transpor
sedimen! penataan pembangunan pesisir! pemeliharaan garis pantai secara alami 0so't measures1 dan
dengan teknologi 0hard measures1! konservasi habitat spesies! pengelolaan kualitas air! dan
ketersediaan sumber daya air. Entuk itu empat tipe adaptasi diajukan berdasarkan pembagian Provinsi
Sumatera Selatanke dalam enam region sebagai berikut.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
20/39
Peta regionalisasi adaptasi perubahan iklim hingga tahun !3!
5. Wilayah #$ area pesisir Banyuasin dan Musi Banyuasin %perikanan dan desa
permukiman&! yang didominasi oleh hutan lebat! ra%a dan mangrove di sepanjang garis
pantai desa. Oleh sebab itu! konsep adaptasi yang diusulkan pada area ini adalah restorasi
mangrove dan hutan pesisir serta diikuti dengan strategi proteksi$akomodasi bagi
permukiman dan tambak perikanan.
8. Wilayah B$ 'an(ung #pi)#pi %taman industri masa depan$ industri perikanan$ dan
permukiman&$ terdiri dari beberapa delta! sistem estuari! lahan basah dan hutan bakau.
Filayah ini akan dikembangkan sebagai pusat ekonomi di masa depan! yaitu sebagai
penggerak utama ekonomi 0outlet1 untuk ekspor sumber daya alam dari Provinsi Sumatera
Selatan dan provinsi tetangganya. Konsep adaptasi yang diusulkan pada %ilayah ini yaitu
strategi proteksi$akomodasi dan diikuti dengan restorasi mangrove.
=. Wilayah *)D)+$ "gan Komering Ilir %perikanan dan desa permukiman& ! hampir sama
dengan %ilayah A! didominasi oleh hutan lebat! ra%a dan mangrove di sepanjang garis pantaidesa. Filayah ini akan dikembangkan sebagai industri perikananbudidaya kolam ikan dan
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
21/39
budaya kelautan lainnya. (amun! pembangunan di daerah ini dibatasi oleh potensi tinggi
abrasi atau erosi akibat gelombang tinggi angin harian dari Selat Karimata. Oleh sebab itu!
konsep adaptasi yang diusulkan adalah Pengelolaan ona Pesisir /erpadu 0I:M1! terutama
melalui managed realignment dan coastal setback dengan proteksi$so't 0memelihara
mangrove
dan sand dune1.
. Filayah 9! Kota Metropolitan Palembang 0permukiman! industri! aktivitas ekonomi1! yang
merupakan sistem estuari dan sungai yang khas. Filayah ini terutama akan dikembangkan
sebagai permukiman! bisnis! pemerintahan! dan kegiatan transportasi laut. Konsep adaptasi
yang diusulkan berupa strategi akomodasi dan proteksi berupa perlindungan dengan teknologi
0hard1 pada area genangan sepanjang sungai. Selain itu juga diperlukan pemeliharaan dan
restorasi Sungai Musi.
/abel >mpat /ipe Adaptasi ,erdasarkan Regionalisasi Provinsi Sumatera Selatan
Filayah Karakteristik Strategi adaptasi
Filayah A!area pesisir
banyuasin dan musi
Perikanan dan desa
permukiman
Cutan lebat! ra%a dan
mangrove
Restorasi mangrove dan
hutan pesisir
9iikuti strategi proteksi
akomodasi permukiman
dan tmbak perikanan
Filayah , tanjung api$api
#ahan industry
masadepan !perikana
dan permukiman
9elta!sitem estuary!
lahan basah dan hutan
bakau
Penegmbangan pusat
ekonomi di masa depan
untuk ekspor S9A
Startegi proteksi$
akomodasi
9dikuti dengan restorasi
mangrove
Filayah :$9$> ogam
komeringilir
Perikanan dan desa
permukiman
Cutan lebat! ra%a dan
mangrove
Pengembangan industry
perikanan budidaya dan
budidaya kelautan
lainya
Pengelolaan ona pesisir terpadu
terutama
Managed realignment
:oastal setback
9engan proteksi$so't
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
22/39
Filayah Karakteristik Strategi adaptasi
Kendala potensi tinggi
abrasi akibat gelombang
tinggi dari selat
karimata
Filayah D kota Metropolitan
Plamebang
Pemrukiman industry
Pengembangan
permukiman!bisnis
emerintahan dan
transpotasi laut
Perlindungan dengan
teknolohi pada area
genangan sepanjang
sungai
Pemeliharaan dan
restorasi sungai musi
Implementasi adaptasi terhadap perubahan iklim pada ke$enam kabupatenHkota yang beresiko tinggi$
sangat tinggi tersebut dapat mengikuti peringkat berikut berdasarkan beberapa kriteria.
#abel Peringkat implementasi adaptasi perubahan iklim pesisir Provinsi (umatera (elatan (kala
prioritas 1 ;2
Kriteria
Kab,
asin K
ab,"
gan
Kome
ring
ir
Kab,Mus
Kab,M
uara
Kab,"
gan
ir
Kota
ang
Strategi #daptasi Prioritas
Daktor luas daerah
yang memiliki tingkat
risiko tinggi sangat
tinggi saja
5 8 = < 3 Akomodasi dan proteksi
Daktor luas daerah
yang memiliki tingkat
risiko tinggi$sangat
tinggi L Daktor
kepadatan penduduk
8 = 5
Akomodasi dan proteksi
khususnya pada daerah
permukiman di Palembang!
,anyuasin! dan Muara >nim
Daktor luas daerah
yang memiliki tingkat
risiko tinggi$sangat
tinggi L Daktor
in'rastruktur vital
dan daerah terbangun
5 8 = Proteksi secara alami
0so't1 dan teknologi 0hard1!
di daerah industri di
Palembang! ,anyuasin
0'okus- /anjung Api$Api1!
dan Muara >nim! serta lahan
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
23/39
Kriteria
Kab,
asin K
ab,"gan
Komering
ir
Kab,Mus
Kab,Muara
Kab,"gan
ir
Kota
ang
Strategi #daptasi Prioritas
perikanan di OKIDaktor luas daerah
yang memiliki tingkat
risiko tinggi$sangat
tinggi L Daktor
ekosistem lahan basah
dan mangrove
5 = 8
Restorasi hutan dan
mangrove! kehidupan di
pesisir! dan konservasi
lingkungan Dokus- /(
Sembilang
Sektor #ir
Pada prinsipnya! adaptasi di sektor air harus menjadi bagian yang terintegrasi dengan Manajemen
Sumber 9aya Air /erpadu 0Integrated Fater Resources Management $ IFRM1. 9alam adaptasi
dengan IFRM ini! perubahan iklim menjadi salah satu pertimbangan dasar dalam pengelolaan air!
misalnya dalam pengembangan in'rastruktur air dan sebagainya. Indikator dari IFRM sebagaimana
dinyatakan dalam #aporan IP::$AR 0844;1 antara lain- mempertimbangkan pandangan masyarakat!
mengintegrasikan dengan proses perencanaan! koordinasi manajemen sumber daya air! mengenali
keterkaitan kuantitas dan kualitas air! keterkaitan penggunaan air permukaan dan air tanah!
melindungi dan memulihkan sistem alam! dan pertimbangan perubahan iklim.
Pilihan adaptasi dapat berupa adaptasi hard 0pembangunan struktur1 maupun adaptasi so't 0non$
struktur1. ,erikut adalah pilihan adaptasi pada setiap risiko dalam sektor air yang direkomendasikan
di Sumatera Selatan berdasarkan risikonya! dimana banyak di antaranya merupakan adaptasi struktur.
a, #daptasi 'erhadap -isiko Kekurangan %Penurunan Ketersediaan& #ir
Strategi adaptasi pada sektor air dibagi dalam ona utama yang diklasi'ikasikan berdasarkan
9aerah Aliran Sungai 09AS1 dan susunan sungai! yaitu 9AS Musi! 9AS Sugihan! 9AS
Mesuji! dan 9AS ,anyuasin. Pertimbangan lain dalam mengidenti'ikasi pilihan adaptasi
adalah peta risiko kekurangan air dan periode pelaksanaan pilihan adaptasi. 9aerah dengan
tingkat risiko sangat tinggi sampai medium merupakan prioritas utama dalam adaptasi.
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
24/39
"mpat %$( ,tama untuk
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
25/39
Peta )isiko Penurunan Ketersediaan $ir di (umatera (elatan tahun !3!
#abel (trategi $daptasi #erhadap )isiko Kekurangan $ir di (umatera (elatan
.ona dan Sub .ona Strategi #daptasi
ona I- 9AS Musi! total area
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
26/39
.ona dan Sub .ona Strategi #daptasi
Regulasi perusahaan perkebunan dan pertambangan dalam
penyediaan air Peman'aatan air tanah dan panen air hujan
Pembangunan bendungan
0I$1 9AS #akitan
Konservasi lahan atau reboisasi! dan hutan konservasi
Pengembangan air tanah dan panen air hujan
Pembangunan bendungan
Regulasi perusahaan perkebunan dalam penyediaan air
0I$
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
27/39
.ona dan Sub .ona Strategi #daptasi
ona - 9AS ,engkulu
,agian
Atas
Keberlanjutan konservasi lahan! hutan konservasi dan
reboisasi untuk pemeliharaan kuantitas dan kualitas
penyediaan air
b, #daptasi 'erhadap -isiko Longsor
Ka%asan tanah longsor dibagi menjadi dua area utama dengan jenis yang berbeda yaitu area
permukiman dan non$permukiman. Peta risiko menunjukkan bah%a tingkatan risiko tinggi
hanya terjadi pada daerah berpopulasi penduduk! yaitu area irigasi seluas =.564!7 m8! area
permukiman seluas 74.735!= m8! perkebunan lahan basah seluas 848.884!= m8 dan lahan
pertanian seluas .5;5.nergi di Sumatera Selatan! terdapat = kasus longsor yang terjadi di area
jalanan 0road1.
,erdasarkan hal tersebut dan proyeksi guna lahan pada saat ini! maka terdapat dua strategi
utama dalam menangani longsor akibat perubahan iklim di Sumatera Selatan! yaitu adaptasi
pada daerah non$populasi penduduk dan daerah berpopulasi penduduk. Pada prinsipnya
adaptasi longsor berupa stabilisasi tanah yang dilakukan untuk mengurangi kekuatan
pendorong dan mela%annya. Adaptasi pada daerah non$populasi penduduk berupa
penghijauan atau menutup tanah dengan populasi vegetasi! sehingga sistem tanah akan
menguatkan dan memberi e'ek stabilisasi. Sementara pada daerah berpopulasi penduduk di
mana dominan area terbangun! maka dibutuhkan pengerjaan rekayasa teknik untuk
menerapkan penghijauan. /abel berikut adalah kondisi tanah longsor di Sumatera Selatan
beserta rekomendasi pilihan adaptasi yang dapat diterapkan.
#abel Pilihan $daptasi #erhadap )isiko -ongsor di (umatera (elatan
Kabupaten +una #ahan /ingkatan ,ahaya /ingkatan Resiko Pilihan Adaptasi
>mpat la%ang Pertanian 8!!< 8!=! Reboisasi
#ahat
Pertanian!industry
perhutanan!
permukiman
8!!< 8!=!Reboisasi dan
rekayasa teknik
Muara enim
Pertanian industry
perhutanan!
permukiman
8!< 8!=!Reboisasi dan
rekayasa teknik
OKE selatanPertanian dan
hutan lindung8 8!= Reboisasi
OKE Pertanian industry
perhutanan!
8 8!= Reboisasi dan
rekayasa teknik
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
28/39
Kabupaten +una #ahan /ingkatan ,ahaya /ingkatan Resiko Pilihan Adaptasi
permukiman
OKE timur
Pertanian!
permukiman
perkbunan lahanbasah
8 8!=Reboisasi dan
rekayasa teknik
Pagar alam Pertanian 8 8Reboisasi dan
rekayasa teknik
Musi banyuasin Pertanian 8 8!= Reboisasi
Musi ra%ass
Permukiman
!perkebunan lahan
basah! hutan
lindung
8 8 Reboisasi
#ubuk linggauPermukiman dan
ertanian8 8!=
Reboisasi dan
rekayasa teknik
Prabumulih permukiman 8 8!= Reboisasi
Keterangan- 5B sangat rendah. 8B rendah! =B sedang! B tinggi!
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
29/39
Gambar )isiko Penurunan Produksi Pertanian $kibat Perubahan Iklim0 a2 Padi -ahan Basah
Gambar )isiko Penurunan Produksi Pertanian $kibat Perubahan Iklim0 b2 Padai -ahan Kering
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
30/39
Gambar )isiko Penurunan Produksi Pertanian $kibat Perubahan Iklim dan Kenaikan &uka $ir
-aut0 a2 Padi -ahan Basah
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
31/39
Gambar )isiko Penurunan Produksi Pertanian $kibat Perubahan Iklim dan Kenaikan &uka $ir
-aut0 b2 Padai -ahan Kering
Oleh sebab itu perlu diterapkan berbagai strategi adaptasi untuk mengatasi perubahan iklim tersebut
terutama pada tiga komoditas tanaman utama tersebut. Strategi umum adaptasi tersebut antara lain-
51. meningkatkan produktivitas tanaman melalui varietas benih unggul! teknologi budidaya!
pupuk dan peralatan!
81. memperluas lahan pertanian dengan reklamasi! optimasi lahan! dan membuka lahan baru!
=1. diversi'ikasi pangan melalui penanaman tanaman potensial yang dapat beradaptasi dengan
perubahan iklim seperti tanaman yang lebih cepat dapat dipanen! tanaman yang tahan
terhadap kekeringan! dan yang tahan terhadap genangan air!
1. revitalisasi pola penanaman sesuai dengan perubahan pola distribusi dan 'rekuensi curah
hujan!
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
32/39
&enis Resiko Kabupaten Strategi adaptasi
Muara enim0padi lahan
kering1
Musi banyuasin dan
banyuasin 0jagung1
OKE timur dan #ahat
0kedelai1
Revitalisasi jaringan irigasi
Menggunakan bibit unggul
dengan produkti'itas tinggi!umur
pendek dan tahan kekeringan
serta kebanjiran
Penurunan lhan pertanian irigasi ,anyuasin 0padi lahan basah1
Peningkatan kapasitas %aduk air
hujan pada musim hujan
Revitalisasi jaringan irigasi
Menggunakan bibit unggul
dengan produkti'itas tinggi!umur
pendek dan tahan kekeringan
serta kebanjiran
Penurunan produksi tanaman
/anpa pengaruh bahaya
penggenangan pantai oleh
kenaikan muka air laut
Oku /imur 0padi lahan
basah 1
Muara enim 0padi lahan
kering1
Musi banyuasin0jagung1
OKE timur 0kedelai1
Menggunakan bibit
unggul dengan
produkti'itas
tinggi!umur pendek dan
tahan kekeringan serta
kebanjiran
Peningkatan teknik
budidaya pangan
mislanya P// dan
intensi'ikasi penanaman
Pengembangan system
tanam raised bed untuk
melestarikan tanah dan
air pada lahan pertanian
tadah hujan
Reboisasi lahan tadah
hujan
Optimalisasi lahan
reklamasi yang
ditinggalkan dan
membuka lahan baru
Sumber: Handoko dan Ruminta, 2011
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
33/39
Kajian Mitigasi Perubahan IklimProvinsi Sumatera Selatan
RAN GRKRencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK ini
meru!akan "okumen kerja #ang men#e"iakan lan"asan bagi berbagai
Kementerian$%embaga serta Pemerintah &aerah untuk !elaksanaan berbagai
kegiatan #ang secara langsung "an ti"ak langsung akan menurunkan emisi gas
rumah kaca "alam kerangka !enurunan laju !erubahan iklim global' Emisi gas
rumah kaca (GRK sen"iri "ihasilkan "ari alam "an berbagai kegiatan
!embangunan terutama "ari kegiatan "i bi"ang kehutanan lahan gambut
limbah !ertanian trans!ortasi in"ustri "an energi' )al ini telah menja"i
!erhatian ban#ak !ihak terkait "engan terja"in#a !erubahan iklim global #ang
gejala "an "am!akn#a telah "irasakan oleh berbagai negara "i "unia termasuk
In"onesia'
&okumen ini "isusun sebagai bagian "ari rencana !embangunan jangka !anjang
(RP*P "an menengah (RP*M "alam kerangka kebijakan !embangunan
berkelanjutan untuk menanggulangi "am!ak !erubahan iklim khususn#a untuk
menurunkan emisi GRK terutama untuk bebera!a bi"ang !embangunan #ang
!rioritas' Pen#usunan "okumen ini juga meru!akan tin"ak lanjut "ari komitmen
In"onesia terha"a! !enanggulangan !ermasalahan !erubahan iklim global'
+er"asarkan skenario SN, (Secon" National ,ommunication tingkat emisi "iIn"onesia "i!erkirakan akan meningkat "ari ./ Gton ,0/e !a"a tahun /111
(K%) /112 menja"i /23 Gton ,0/e !a"a tahun /1/1 (K%) /112' Perhitungan
tersebut akan "itinjau kembali secara !erio"ik "engan menggunakan
meto"ologi "ata "an in4ormasi #ang lebih baik' Peningkatan emisi tersebut
sebagian besar "iakibatkan oleh kegiatan atau aktivitas "i bi"ang kehutanan "an
lahan gambut !ertanian energi in"ustri "an trans!ortasi serta limbah'
+er"asarkan kon"isi tersebut secara sukarela In"onesia telah berkomitmen
untuk menurunkan emisi GRK sebesar /5 !ersen !a"a tahun /1/1 "ari tingkat
emisi +A6 (+ussiness as 6sual$7an!a Rencana Aksi' +ila "igunakan skenario SN,target !enurunan emisi GRK !a"a tahun /1/1 sebesar /58 a"alah 1.5. Gton
,0/e "an kemungkinan tambahan sebesar 3 !ersen (19.. Gton ,0/e
menja"i 9 !ersen a!abila a"a "ukungan !en"anaan internasional' +esaran
angkaangka !enurunan emisi GRK ini juga masih akan "i!erhitungkan kembali
secara lebih akurat "engan menggunakan meto"ologi "ata "an in4ormasi #ang
lebih baik'
&okumen ini "ihara!kan menja"i rencana aksi #ang bersi4at terintegrasi konkrit
terukur "an "a!at "iim!lementasikan untuk jangka :aktu /11-/1/1' Selain itu
rencana aksi ini "isusun ber"asarkan !rinsi! terukur "a!at "ila!orkan "an "a!at
"iveri;kasi (measurable re!ortable an" veri;able$MR
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
34/39
oleh 6N=,,, untuk kegiatan mitigasi !erubahan iklim #ang "ilakukan oleh
negara !ara !ihak'
6ntuk merealisasikan tujuan "an target "i atas !erlu "isusun berbagai intervensi
"an rencana aksi #ang "isesuaikan "engan kebijakan !rogram mitigasi
!erubahan iklim #ang "ilaksanakan "an "i"ukung oleh berbagaiKementerian$%embaga antara lain meli!uti Kementerian Koor"inator
Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional$+a!!enas
Kementerian &alam Negeri Kementerian %ingkungan )i"u! Kementerian
Kehutanan Kementerian Energi "an Sumber &a#a Mineral Kementerian
Perhubungan Kementerian Perin"ustrian Kementerian Pertanian Kementerian
Pekerjaan 6mum Kementerian Kelautan "an Perikanan serta +a"an Meteorologi
Klimatologi "an Geo;sika serta Pemerintah &aerah'
&okumen ini berisikan berbagai intervensi kegiatan strategis #ang "isusun
ber"asarkan Rencana Pembangunan *angka Menengah (RP*M terutama Rencana
Pembangunan *angka Menengah Nasional tahun /11-/19 "an Rencana
Pembangunan *angka Panjang (RP*P tahun /113-/1/3' Kegiatan !enurunan
emisi GRK "alam rencana aksi ini "isusun "engan mem!erhatikan sumber
!en"anaan "an besarn#a bia#a #ang "ibutuhkan untuk !elaksanaann#a
sehingga "ihara!kan rencana aksi ini akan "a!at "ilaksanakan ("oable "an
terencana "engan baik' Pembia#aan tahun /11-/19 "i"asarkan !a"a
!en"anaan #ang tercantum "alam RP*MN /11-/19 se"angkan !embia#aan
antara tahun /13-/1/1 "i"asarkan !a"a !erkiraan bia#a #ang "i!erlukan "alam
kegiatan !enurunan emisi GRK tersebut'
+er"asarkan ,o!enhagen Accor" "alam rangkaian kegiatan ,0P3 6N=,,, "i,o!enhagen bulan &esember /112 lalu "ise!akati bah:a "ibutuhkan u!a#a
mitigasi global (global coherent mitigation actions untuk membatasi
!eningkatan suhu global /o, "i ba:ah tingkat !ra-in"ustri !a"a tahun /131'
6ntuk itu "i!erlukan !enurunan emisi GRK baik oleh negara maju ("engan
kontribusi #ang signi;kan mau!un negara berkembang' >alau!un ,o!enhagen
Accor" bukan meru!akan kese!akatan #ang mengikat (legall# bin"ing namun
In"onesia secara sukarela turut berkontribusi "alam !enurunan emisi GRK'
&alam konteks 6N=,,, rencana aksi ini "i!an"ang sebagai suatu u!a#a
sukarela In"onesia "alam !enurunan emisi GRK "an "ihara!kan menja"i
!en"orong bagi negara-negara lain terutama negara maju untuk menurunkanemisin#a'
6ntuk !elaksanaan !enurunan emisi GRK "i "aerah !erlu "isusun Rencana Aksi
&aerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RA&-GRK "i tingkat Provinsi #ang
!en#usunann#a meru!akan tanggung ja:ab "aerah masing-masing "engan
koor"inasi "ari Kementerian &alam Negeri' RA&-GRK "isusun "engan melibatkan
"inas teknis terkait "an "iteta!kan "engan Peraturan Gubernur masing-masing
sesuai "engan !rioritas !embangunan "aerah ber"asarkan kemam!uan AP+&
"an mas#arakat'
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
35/39
Kedudukan RAN GRK dalam sistem perencanaan pembangunan
Prinsip Dasar dan Substansi RAN-GRK
Prinsi! &asar ?
7i"ak menghambat !ertumbuhan ekonomi
Meningkatkan kesejahteraan rak#at melalui !embangunan #ang
berkelanjutan
Perlin"ungan terha"a! mas#arakat miskin "an rentan
Substansi "an Kriteria Kegiatan ?
7erintegrasi "engan Rencana Pembangunan Nasional "an ter@ u!"ate
secara rutin
Kegiatan Inti mencaku! 3 (lima bi"ang untuk !enurunan emisi' Kegiatan
tersebut menghasilkan !enurunan emisi GRK "engan bia#a satuan
termurah B terintegrasi untuk menca!ai sasaran !rioritas !embangunan
(cobene;t
Kegiatan !en"ukung men"ukung kegiatan inti (secara ti"ak langsung
menurunkan emisi melalui !erkuatan kerangka kebijakan !eningkatan
ka!asitas manusia "an kelembagaan sosialisasi !enelitian "an kegiatan
lain #ang mem!un#ai an"il menurunkan emisi
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
36/39
&isusun ber"asarkan kegiatan #ang su"ah a"a "an memiliki man4aat
tambahan "alam !enurunan emisi gas rumah kaca (kegiatan@kegiatan
!embangunan #ang ren"ah karbon
&alam bi"ang kehutanan "an lahan gambut melalui !encegahan
"e4orestasi "egra"asi hutan konservasi serta kegiatan@kegiatan lainn#a
RAD GRK Provinsi Sumatera SelatanPemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi +as Rumah Kaca 0+RK1 pada
tahun 8484 sebesar 83 dengan upaya sendiri jika dibandingkan dengan garis dasar pada kondisi
,isnis Seperti ,iasa 0BAU baseline1 dan sebesar 5 apabila ada dukungan internasional. Rencana
Aksi (asional Penurunan >misi +as Rumah Kaca 0RA($+RK1 disusun sebagai tindak lanjut dari
komitmen tersebut dan memberikan kerangka kebijakan dan pedoman bagi pemerintah pusat!
pemerintah daerah! pemangku kepentingan dan pelaku usaha dalam pelaksanaanya untuk kurun %aktu
tahun 8454$8484.
Perpres (omor 35 /ahun 8455 tentang Rencana Aksi (asional Penurunan >misi +as Rumah Kaca
0RA($+RK1 mengamanatkan kepada provinsi bertanggung ja%ab dalam penyusunan Rencana Aksi
9aerah Penurunan >misi +as Rumah Kaca 0RA9$+RK1 selambat$lambatnya 58 bulan sejak
ditetapkannya Perpres RA($+RK yang ditetapkan dengan Peraturan +ubernur. Penyusunan RA9$
+RK merupakan penjabaran komitmen daerah dalam penurunan emisi yang dijabarkan dalam
program dan kegiatan yang dilakukan daerah dan didukung dengan pengalokasian anggaran dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menindaklanjuti Peraturan dimaksud maka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui ,appeda
dengan dukungan dari ,appenas dan &I:A 0Japan International Cooperation Agency1! telah
bekerjasama dengan /im Ahli dan sektor terkait mempersiapkan Rencana Aksi 9aerah yang disusun
sebagai salah satu Pedoman bagi SKP9 dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan terkait
penurunan emisi +RK yang terintegrasi ke dalam Rencana Pembangunan 9aerah dengan berbagai
kegiatan yang meliputi < 0enam1 bidang yaitu- Pertanian! Kehutanan dan #ahan +ambut! >nergi dan
/ransportasi! Industri dan Pengelolaan #imbah. Melalui Rencana Aksi ini juga para Perencana
sektoral dapat memperoleh in'ormasi yang akurat tentang Sumber dan Potensi Penurunan >misi +RK
Provinsi Sumatera Selatan dalam memberikan kontribusi terhadap target penurunan emisi +RK
(asional sebesar 83.
Rencana aksi ini harus sejalan "engan Rencana Pembangunan *angka Panjang
(RP*P /113-/1/3 "an Rencana Pembangunan *angka Menengah (RP*M /11-
/19' RAN-GRK ini "ikukuhkan "alam bentuk Per!res No' 5 7ahun /1 tersebut
mengamanatkan Pemerintah Provinsi untuk men#usun rencana aksi "aerah!enurunan emisi "i !rovinsin#a masing-masing agar target$sasaran !enurunan
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
37/39
emisi secara nasional "a!at terca!ai' Substansi "i "alam RAN-GRK meru!akan
"asar !en#usunan RA&-GRK "i setia! !rovinsi #ang "ikembangkan sesuai
"engan !otensi kemam!uan "an selaras "engan kebijakan !embangunan
masingCmasing !rovinsi'
RA&-GRK a"alah "okumen #ang men#e"iakan arahan bagi !emerintah "aerah
untuk melaksanakan berbagai kegiatan !enurunan emisi baik beru!a kegiatan
langsung mau!un ti"ak langsung menurunkan emisi Gas Rumah Kaca "alam
kurun :aktu tertentu' A"a!un kegiatan inti untukmenurunkan emisi GRK meli!uti
3 bi"ang #aitu? !ertanian kehutanan "an lahan gambut energi "an
trans!ortasi in"ustri serta !engelolaan limbah' Se"angkan kegiatan !enurunan
emisi Gas Rumah Kaca "iatur "alam Peraturan !resi"en No . tahun /1
tentang !e"oman !en#elenggaraan inventarisasi emisi Gas Rumah Kaca "i
"aerah' Inventarisasi GRK a"alah kegiatan untuk mem!eroleh "ata mengenai
tingkat status "an kecen"erungan !erubahan emisi GRK secara berkala "ari
berbagai sumber emisi "an !en#era!n#a termasuk sim!anan karbon "i tingkat
!eo!insi "an kabu!aten$kota'
Pro!insi Sumatera Selatan "i!ilih sebagai salah satu !ro!insi #ang akan menja"i
sebagai Pilot Project !en#usunan "okumen RA&-GRK' &i Sumatera Selatan
kegiatan #ang berhubungan "engan !erubahan iklim "an !engurangan emisiGas Rumah Kaca bukanlah sesuatu #ang baru karena Sumatera Selatan telah
memiliki bebera!a kegiatan a"a!tasi "an mitigasi !erubahan iklim' Se!erti
"iketahui Sumatera Selatan "alam kegiatan !erubahan iklim telah memiliki
!rogram RE&&D NAMA Inventarisasi GRK "isektor !ersam!ahan KRAPI (Kajian
Risiko "an A"a!tasi !erubahan Iklim "ll' Sehingga kegiatan !en#usunan RA&-
GRK ini akan men#atukan semua kegiatan mitigasi #ang !ernah "ilakukan "i
!ro!insi Sumatera Selatan'
%an"asan hukum !en#usunan RA&-GRK "i !ro!insi Sumatera Selatan antara lain?
a' 6n"ang C 6n"ang Nomor 5 7ahun 229 tentang !engesahan 6nite"
Nations =rame:ork ,onvention on ,limate ,hange'b' 6n"ang C 6n"ang Nomor /3 7ahun /119 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPNc' 6n"ang C 6n"ang Nomor / 7ahun /119 tentang Pemerintah &aerah'"' 6n"ang C 6n"ang Nomor / 7ahun /112 tentang Perlin"angan "an
Pengelolaan %ingkungan )i"u!'
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
38/39
e' Peraturan Pemerintah Nomor 2 7ahun /11 tentang Penguatan Peran
Gubernur sebagai >akil Pemerintah Pusat "i &aerah'4' Peraturan Presi"en Nomor 3 7ahun /11 tentang RP*MN /11 C /19'g' Peraturan Presi"en Nomor 5 7ahun /1 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca'h' Peraturan Presi"en Nomor . 7ahun /1 tentang Pen#elenggaraan
Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional'i' &ra4t Akhir R7R> Pro!insi Sumatera Selatan
Sumatera Selatan telah mencanangkan Green South Sumatra' 7ujuan "ari
!rogram ini a"alah untuk?
Menata tata ruang hijau sesuai 6n"ang-un"ang Penataan Ruang Nomor /5
7ahun /11. mengharuskan 1 !ersen "ari :ila#ah kota sebagai ruang
terbuka hijauF
Men"ukung Komitmen Presi"en Re!ublik In"onesia untuk menurunkan
emisi nasional !a"a 7ahun /1/1 sebesar /5 8 "engan kemam!uan sen"iri
"an sebesar 9 8 "engan bantuan "onatur globalF
Melakukan konservasi "an rehabilitasi hutan "engan mem!ertahan "an
mem!erka#a stok karbon serta !embangunan !ertanian #ang ramah
lingkungan "engan !engembangan teknologi ren"ah karbon'
Sumatera Selatan ber"asarkan kuota emisi !a"a 7ahun /1/1 secara nasional
bera"a !a"a !eringkat keenam' Peringkat kuota emisi nasional !a"a 7ahun /1/1
secara berurutan #akni? Riau (1 juta ton Kalimantan 7engah (/1. juta ton
Pa!ua (2 juta ton Kalimantan 7imur (3 juta ton Kalimantan +arat (/9
juta ton "an Sumatera Selatan (51 juta ton' Sumatera Selatan "engan
Komitmen Penurunan Emisi Nasional !a"a 7ahun /1/1 "engan level !enuruan
emisi sebesar /5 !ersen "ari kuota emisin#a "itargetkan menurunkan sebesar
/2. juta ton "an !a"a level 9 !ersen "itargetkan sebesar 95. juta ton'
I"enti;kasi a:al tentang !otensi sektoral "an sumber-sumber $sera!an emisi
GRK #ang ter"a!at "i :ila#ah !rovinsi (termasuk :ila#ah kabu!aten$kota baik
"ari bi"ang$kegiatan o!erasional$aset-aset milik !emerintah mau!un "ari
bi"ang$kegiatan o!erasional$aset-aset milik mas#arakat$!elaku usaha "an
!ermasalahan #ang "iha"a!in#a'
7/26/2019 Kajian Risiko Dan Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah ( Prov Sumsel)
39/39
Substansi RAD GRK
Diagram Substansi RAD GRK