7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
1/55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKehidupan sosial budaya bangsa Indonesia sangat dipengaruhi dan diwarnai
oleh nilai-nilai agama sehingga kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai negara yang berdasarkan agama, pendidikan
agama tidak dapat diabaikan dalam penyelengaraan pendidikan nasional. Umat
beragama beserta lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia merupakan potensi besar
dan sebagai modal dasar dalam pembangunan mental spiritual bangsa dan merupakan
potensi nasional untuk pembangunan fisik materiil bangsa Indonesia.Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu pembangunan
masyarakat seutuhnya dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Panasila dan
UU! "#$%. &leh karena itu, agama tidak dapat dipisahkan dengan penyelenggaraan
pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan sebagai salah satu komponen pembangun
bangsa memiliki fungsi strategis untuk membentuk manusia yang bermoral dan
berakhlak baik, sehingga dapat menghantarkan peserta didik menuju keseimbangan
pribadi antara keerdasan intelektual 'ilmu( dengan keerdasan emosional 'perilaku(
yang sejalan dengan tuntunan Islam.Pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan tradisional yang sejarahnya
telah mengakar selama berabad-abad. )urholis *adjid menyebutkan, bahwa pesantren
mengandung makna keislaman sekaligus keaslian 'indigenous( Indonesia. Pesantren
adalah sebuah kehidupan yang unik, sebagaimana +bdurrahman ahid mengatakan
bahwa pesantren sebagai sebuah subkultur masyarakat yang memiliki karakter, watak
dan tradisi tersendiri yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Pesantren bisa
disebut sebagai sebuah subkultur karena memiliki keunikan sendiri dalam aspek-aspek
kehidupannya seperti ara hidup yang dianut, pandangan hidup dan tata nilai yang
diikuti, serta hierarki kekuasaan intern tersendiri yang ditaati sepenuhnya. Ketiga
keunikan ini setidaknya dirasa ukup untuk mengenakan predikat subkultur pada
1
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
2/55
kehidupan itu. Subkultur tersebut lahir dan berkembang seiring dengan derap langkah
perubahan-perubahan yang ada dalam masyarakat global. Perubahan-perubahan yang
terus bergulir itu, epat atau lambat, pasti akan mengimbas pada komunitas pesantren
sebagai bagian dari masyarakat dunia.ila ditilik dari sejarah kehadiran pesantren, menarik kiranya untuk disimak
bahwa terbentuknya pesantren ternyata memiliki keunikan tersendiri. Kehadiran
pesantren disebut unik karenya ada dua alasan berikut Pertama, pesantren dilahirkan
untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi suatu masyarakat yang telah
dihadapkan pada runtuhnya sendi-sendi moral, melalui transformasi nilai yang
ditawarkan 'amar maruf nahi munkar(. Kehadirannya dengan demikian bisa disebut
sebagai agen perubahan sosial 'agent of social change(, yang selalu melakukan kerja-
kerja pembebasan pada masyarakatnya dari segala keburukan moral, penindasan politik,
pemiskinan ilmu pengetahuan, dan bahkan dari pemiskinan ekonomi. Kedua, salah satu
misi awal didirikannya pesantren adalah menyebarluaskan informasi ajaran tentang
uni/ersalitas Islam ke seluruh pelosok nusantara yang berwatak pluralis, baik dari
dimensi keperayaannya, budaya maupun kondisi sosial masyarakat. *elalui medium
pendidikan yang dikembangkan oleh para wali dalam bentuk pesantren ini, ajaran Islam
lebih epat membumi di Indonesia.Prinsip pendidikan modern munul dikarenakan model pendidikan yang ada dan
mapan selama ini dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman yang
sudah semakin maju, sehingga apabila hal ini dibiarkan tanpa ada langkah konkret
untuk merubahnya maka dikhawatirkan kualitas anak didik yang menjadi generasi
penerus bangsa akan semakin menurun dan tidak mampu lagi bersaing dengan bangsa
lain di era globalisasi. Pendidikan di masa lalu dirasa sangat monoton, membosankan,
tidak mengembangkan daya kreatifitas anak didik, tidak menyenangkan dan kurang
efisien, serta hanya mengandalkan bakat alam. Hal ini berdampak pada kualitas anak
didik seara umum menjadi rendah yang akhirnya akan berdampak pula pada
perkembangan dan kemajuan bangsa.
2
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
3/55
erdasarkan fakta tersebut maka para pemikir pendidikan berusaha untuk
memperbaiki model-model pendidikan yang lama menjadi suatu sistem pendidikan
yang /ariatif 'sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman(. !engan adanya
prinsip-prinsip pendidikan yang semaam ini 'modern(, maka diharapkan mutu
pendidikan akan naik dan akhirnya akan berdampak bagi kemajuan bangsa dan negara.Penyelenggaraan pendidikan nasional diatur oleh Undang-Undang )omor 01
2ahun 0113 tentang sistem Pendidikan )asional yang didalamnya memuat pengertian
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Panasila dan Undang-
Undang !asar )egara 4epublik Indonesia 2ahun "#$% yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
5aman. erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menoba mengemukakan
tentang 6rele/ansi antara pendidikan berbasis kultur pesantren dengan pendidikan
modern7.
B. Rumusan Masalah!ari latar belakang di atas, dalam penulisan makalah ini sebagai rumusan
masalah adalah sebagai berikut8". +pa yang dimaksud dengan pendidikan kultur pesantren90. +pa yang dimaksud dengan pendidikan modern93. agaimana rele/ansi pendidikan berbasis kultur pesantren dengan
pendidikan modern9
C. Tujuan Penulisan2ujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut8". Untuk mengetahui pengertian pendidikan kultur pesantren.0. Untuk mengetahui pengertian pendidikan modern.3. Untuk mengetahui rele/ansi pendidikan berbasis kultur pesantren dengan
pendidikan modern.
D. Manfaat Penulisan*anfaat yang ingin diapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut8". Untuk memperluas pemahaman penulis tentang sistem pendidikan pesantren
dan pendidikan modern.0. *elengkapi kha5anah intelektual tentang rele/ansi pendidikan pesantren
dengan pendidikan modern.
3
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
4/55
3. *emberikan kontribusi pemikiran kontemporer untuk dijadikan referensi
oleh tenaga pendidik dan peserta didik dalam mengembangkan keilmuan
tentang pendidikan pesantren dan pendidikan modern.
4
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
5/55
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
6/55
hari.3 Sistem pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsur-unsur
pendidikan dan bekarja sama seara terpadu, dan saling melengkapi satu sama lain
menuju terapainya tujuan pendidikan yang telah menjadi ita-ita bersama pelakunya.Seara sederhana, kultur sekolah dapat didefinisikan sebagai satuan pendidikan
dengan ?ara kita berbuat di sini.@ Aika ditransformasi ke pesantren, maka definisi ini
dapat kita kemukakan menjadi ?ara kita berprilaku di dalam atau sekitar pesantren@.
Kita hanya akan berbuat berdasarkan nilai dan keyakinan tertentu yang telah
disekpakati di dalamnya. Indikator budaya pesantren dapat bersifat kasat mata
'tangible( dan tidak kasat mata 'intangible(. &leh karenanya, kultur pesantren harus
dipahami seara komprehensif. Hal ini, berarti bahwa melihat sebagian unsur pesantren
tidak dapat kita jadikan generalisasi terhadap pesantren seara keseluruhan.Aadi, sistem pendidikan pesantren adalah kumpulan dasar-dasar umum tentang
bagaimana lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka membekali pengetahuan
kepada siswa yang di dasarkan kepada al-Bur@an dan sunah.Pesantren sebagai lembaga pendidikan merupakan sistem yang memiliki
beberapa sub sistem, setiap sub sistem memiliki beberapa sub-sub sistem dan
seterusnya, setiap sub sistem dengan sub sistem yang lain saling mempengarui dan
tidak dapat dipisahkan. Sub sistem dari sistem pendidikan pesantren antara lain,a. +ktor atau pelaku8 Kyai ustad5 santri dan pengurusb. Sarana perangkat keras8 *asjid rumah kyai rumah dan asrama ustad5
pondok dan asrama santri gedung sekolah atau madrasah tanah untuk
pertanian dan lain-lain.. Sarana perangkat lunak8 2ujuan kurikulum kitab penilaian tata tertib
perpustakaan pusat penerangan keterampilan pusat pengembangn
masyarakat dan lain-lain.$
Setiap pesantren sebagai institusi pendidikan harus memiliki ke-3 sub sistem
ini, apabila kehilangan salah satu dari ke-3nya belum dapat dikatakan sebagai sistem
pendidikan pesantren.
B. !ejarah Pen$i$ikan Pesantren
3 'asth,Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan ilai Sisten
Pendidikan Pesantren, (Jakarta: NS, "##$) hlm. *.
4 +hmad Sahid,Pesantren dan Pengembangan !konomi Umat, (Jakarta: !ea-, 2002), hlm. 25.
*
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
7/55
Cembaga-lembaga pendidikan Islam tumbuh dan berkembang sejak masuknya
Islam di Indonesia, proses Islamisasi di Indonesia tidak bisa lepas dari peranan
lembaga-lembaga tersebut. Cembaga ini belum munul pada masa kontak pertama
agama Islam dengan penduduk pribumi. *enurut +bdurrahman *as@ud bahwa
penelitian antropologi Dlifford Eeert5 yang mengasosiasiakan Islam dengan warisan-
warisan Hindu-udha. ahwa Islam di Aawa sinkretis dan superfisial sebagaimana
asumsi Eeert5 jelas tidak didasakan pada pengamatan proses Islamisasi dan trasformasi
sosial yang panjang serta memisahkan Islam Aawa dari peta dunia Islam seara
keseluruhan. Hal ini tentu tidak sah menurut pendekatan sejarah dan dengan waktu
yang sama telah megeilkan peran besar alisongo yang telah disepakati oleh ilmuan-
ilmuan muslim dan non muslim.%!ata sejarah tentang kapan pesantren berdiri dan siapa serta dimana seara
detail sulit untuk ditelusuri. !ata dan keterangan tentang pesantren tidak didapatkan
seara pasti. !ari hasil pendataan yang dilakukan oleh Subdit pesantren !epag 4.I.
pada tahun "##$F"##% di peroleh keterangan bahwa pondok pesantren tertua didirikan
pada "1G0 dengan nama pesantren Aan 2ampes II di Pamekasan, *adura. )amun data
ini memunulkan pertanyaan lebih lanjut8 jika ada pesantren Aan 2ampes II, tentu ada
pesantren Aan 2ampes I yang usianya lebih tua, sayangnya data tersebut tidak
mengikutkan data tentang Aan 2ampes I yang mungkin usianya lebih tua.G
". *asa alisongoSejarah perkembangan pesantren di Indonesai tidak sampai sekarang
tidak dapat dipisahkan dengan asul-usul pesantren yang dipengarui oleh
sejarah alisongo abad "%-"G masehi. alisongo adalah tokoh-tokoh
penyebar Islam di Aawa yang telah mengkombinasikan aspek-aspek sekuler
dan spiritual dalam memperkenalkan Islam pada masayarakat. *ereka
5 +drra/hman masd, Searah !an Bdaa Pesantren, dalam, smail S'. !kk.
Dinamika Pesantren dan "adrasah, (o-karta: Pstaka elaar, 2002) hlm. 5.
* +/hmad Sahid, #p$ %it$, hlm. 22.
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
8/55
seara berturut-turut adalah *aulana *alik Ibrahim, Sunan +mpel, Sunan
onang, Sunan Kalijogo, Sunan !erajat, Sunan Eiri, Sunan Kudus, Sunan
*uria, dan Sunan Eunung Aati."" !ari ke-# wali tersebut *aulana *alik
Ibrahim 'meninggal "$"#( sebagai spiritual father alisongo, dan dalam
masyarakat santri Aawa biasanya dipandang sebagai gurunya-guru tradisi
pesantren di Aawa.2radisi yang diperkenalkan alisongo merupakan kelanjutan
perjuangan 4asulullah yang diterjemahkan dalam menyebarkan agama Islam
tanpa kekerasan dan beorientasi pada perdamaian sebagaimana keberadaan
Islam sebagai rahmatan lil alamin. *enurut +bdurrahman *as@ud
modeling pesantren yang diontohkan oleh alisongo antara lain8a. &rientasi kehidupan yang lebih mementingkan akhirat dari pada
kehidupan dunia. Hal ini dapat dilihat dari pendirian masjid
!emak pada tanggal " ;ul>o@dah "$0 H. lebih dahulu dari pada
mendirikan sebuah negara 'pemerintahan( yaitu kerajaan !emak.b. Kepemimpinan dari seorang tokoh yang karismatik, seperti
kepemimpinan 4asulullah dan alisongo yang menjadi kiblat
para santri sehingga kepemimpinan yang bersifat paternalism
dan patronclient relation yang sudah mengakar pada budaya
Aawa.. *isi alisongo sebagai penerus )abi *uhammad S+. !imana
alisongo berusaha menerangkan, memperjelas dan
memeahkan persoalan masyarakat serta memberi model ideal
bagi kehidupan sosial masyarakat.d. alisongo berusaha menghilangkan dikotomi atau gap antara
ulama dan raja atau yang kita kenal dengan istilah 6Sabdo
Pandito 4atu7. Hal ini sesuai dengan watak dasar agama tauhid
yang tidak memberi ruang terhadap sekularisme.
&
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
9/55
e. Pendidikan alisongo yang mudah ditangkap dan dilaksakan.
Hal ini sesuai dengan sabda nabi &a khatibinnas 'ala (odri
u(ulihim$
)
0. *asa Sultan +gungSultan +gung adalan pemimpin *ataram yang yang berkuasa pada
tahun "G"3-"G$% dengan gelar 6 Sultan +bdurrahman7 dan 6kholifahtullah
sayyidin ponotogomo ing tanah Aawi. eliau menjadi salah satu rijukan
utama bagi dunia santri yang mampu menjalin hubungan baik dengan ulama,
dan menempatkan ulama pada posisi yang istimewa sebagai members of
highestrank*advisors$
Hubungna baik Sultan +gung dengan ulama tidak hanya terhadap
ulama Aawa, tapi juga terhadap ulama timur tengah yang menjadi kiblat
danstandar ilmu agama. Hal ini dapat dilihat dari anugrah yang gelar yang
diterima oleh Sultan +gung dari Syarif *akkah pada tahun "G$" dengan
sebutan8 6Sultan +bdullah *uhammad *aulana *atarani7.Kebijakan pemerintah kerajaan terhadap pesantren pada awal
perkembangan pesantren telah ditunjukkan oleh Sultan +gung, pesantren
pada waktu itu berkembang pesat sehingga jumlah pesantren tidak kurang
dari 311 buah. Hal ini didukung oleh kebijakan Sultan +gung dengan
menawarkan tanah perdikan kepada kaum santri yang turut memberikan
iklim sehat bagi kehidupan intelektualisme keagamaan saat itu.Sejak masa Sultan +gung tersebut, pesantren dapat diklasifikasikan
dalam beberapa hal8 pesantren besar atau master pesantren, pesantren
takhassus dengan spesialisasi abang ilmu agama tertentu, serta pesantren
tari>at, dan pada saat ini menurut *uhammad unus sebagai masa
keemasan pendidikan Islam. !an seara umum bahwa sejak 5aman
alisongo sampai Sultan +gung tidak ditemukan disparitas kehidupan sosial
antara keraton dan pesantren, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya para
+drra/hman masd, Searah !an Bdaa Pesantren, dalam, smail S'. !kk (eds).
#p$ %it$,hlm. 2*2%.
%
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
10/55
pujangga handal di kerajaan Islam yang berlatar belakang pendidikan
pesantren.
3. *asa Penjajahan
Pada masa penjajahan 'kolonialisme(. Kebijakan Pendidikan di
Indonesia pada masa penjajahan berawal dari bentuk pendidikan sparadis
oleh
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
11/55
pesantren, sikap yang munul adalan sikap uriga dan bertanya-tanya.
Kebanyakan pesantren menganggap bahwa sistem sekolah adalah warisan
kaum kafir kolonial, sementara mereka yang menirunya merupakan bagian
dari kaum kafir itu. Sebuah jargon yang sangat populer di kalangan
pesantren adalah8 %&&' ()&&*+ ,-&&/ -&&01 (&&2' 7barangsiapa -ang men-erupai
sebuah kaum, maka mereka termasuk bagian dari kaum tersebut7 sebagai
dasar penolakan mereka untuk kerjasama.aru memasuki era "#J1-an pesantren mengalami perubahan yang
signifikan. Perubahan ini dapat ditilik melalui dua sudut pandang8Pertama,
pesantren mengalami perkembangan kuantitas yang luar biasa dan
menakjubkan baik di wilayah pedesaan, pingir kota dan perkotaan. !ata
!eparteman +gama menyebutkan pada tahun "#JJ jumlah pesantren sekitar
$."% buah dengan jumlah santri sekitar GJJ.3#$ orang. Pada tahun "#%
jumlah pesantren sekitar G.03# buah dan jumlah santri ".1$.1" orang.
Pada tahun "##J jumlah pesantren sekitar #.3 buah, dan jumlah santri
sekitar ".JJ1.JG orang. !an pada tahun 011" dari jumlah "".3"0 pesantren
memiliki santri sekitar 0.J3J.1% orang. Kemudian pada tahun 011, terjadi
peningkatan yang sangat signifikan yakni terdapat 0".%0" pondok pesantren
dengan jumlah 3.".$G# santri. Aumlah ini meliputi jumlah pesantren
tradisional dan modern. Selain menunjukkan tingkat keragaman orientasi
pimpinan pesantren dan independensi kyai dan ulama. Aumlah ini
memperkuat argumentasi bahwa pesantren merupakan lembaga swasta yang
sangat mandiri dan sejatinya merupakan praktek pendidikan berbasis
masyarakat.Perkembangan kedua menyangkut penyelenggaraan pendidikan.
Sejak tahun "#J1-an bentuk bentuk pendidikan yang diselenggarakan di
pesantren sudah sangat ber/ariasi. entuk pesantren diklasifikan menjadi
empat tipe yakni8 tipe . pesantren yang menerapkan pendidikan formal dan
mengikuti kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah agama
11
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
12/55
seperti '*I, *2s, *+, dan P2 +gama Islam( maupun yang juga memiliki
sekolah umum 'S!, SCP, S*U dan P2 Umum(, seperti pesantren Aombang
dan pesantren Syafi@iyah tipe / pondok pesantren yang menyelenggarakan
pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu
umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional, seperti pesantren
Eontor Ponorogo, dan !arul 4ahmat Aakarta tipe 0pesantren yang hanya
mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniah '*!( sepeti
pesantren Cerboyo Kediri dan pesantren 2egal 4ejo *agelang dan tipe 1
pesantren yang hanya menjadi tempat pengajian."1Pada era reformasi, setelah !epartemen +gama memiliki unit
tersendiri yang khusus mengurusi pondok pesantren dalam sub-derektorat,
maka usaha-usaha untuk meningkatkan peran dan fungsi pondok pesantren
menjadi lebih sistematis. )ama pembina pondok pesantren ialah Sub
!irektorat pembinaan pondok pesantren dan madrasah 'Subdit PP *!( di
bawah direktorat pembinaan perguruan agama Islam '!itjen imbaga Islam(
!epartemen +gama 4I. !engan terbentuknya Sub !irektorat khusus
pesantren ini, usaha-usaha pengembangan dan pemberdayaan pondok
pesantren digalakkan dan diintensifkan. 4anangan program pondok
pesantren dewasa ini, dan kemungkinan besar akan dipertahankan pada
waktu mendatang, ialah mengembangkan dan membina namun tetap
mempertahankan keragaman dan iri khas masing-masing pesantren.
C. 3enis43enis PesantrenPesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan bentuk
sesuai dengan perubahan 5aman, terutama adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perubahan bentuk pesantren bukan berarti pesantren kehilangan iri khasnya.
Seara faktual, pesantren dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan
bangunan fisik dan berdasarkan kurikulum.". Pesantren erdasarkan angunan Lisik
10 'nd9ier Sarta,"anajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: !ea-, 2003), hlm. 45.
12
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
13/55
erdasarkan bangunan fisik atau sarana pendidikan yang dimiliki,
pesantren mempunyai lima tipe"", yaitu8
3enis5Ti#e eterangan
2ipe I8
a. *asjid. 4umah Kyai
Pesantren ini masih bersifat sederhana, di
mana kyai menggunakan masjid atau
rumahnya sendiri untuk mengajar. 2ipe ini
santri hanya datang dari daerah pesantren ini
sendiri, namun mereka telah mempelajari
agama seara kontinyu dan sitematis. *etode
pengajaran8 &etonan dansorongan$
2ipe II8
a. *asjid
b. 4umah Kyai/. PondokF+srama
2ipe pesantren ini telah memiliki pondok atau
asrama yang disediakan bagi santri yang
datang daerah di luar pesantren. *etodepengajaran8 &etonan dansorongan$
2ipe III8
a. *asjidb. 4umah Kyai. PondokF+sramad. *adrasah
Pesantren ini telah memakai sistem klasikal,
santri yang tinggal di pesantren mendapat
pendidikan di madrasah. +dakalanya santri
madrasah itu datang dari daerah sekitar
pesantren itu sendiri. !i samping sistem
klasikal, kyai memberikan pengajian dengan
system &etonan$
2ipe I
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
14/55
menerapkan sistem hala(ah atau mangaji tudang yang
dilaksanakan di masjid. Hakikat dari sistem pengajaran hala(ah
ini adalah penghapalan yang titik akhirnya dari segi metodologi
enderung kepada teriptanya santri yang menerima dan
memiliki ilmu. +rtinya ilmu tidak berkembang ke arah
paripurnanya ilmu itu, melainkan hanya terbatas pada apa yang
diberikan kyai. Kurikulum sepenuhnya ditentukan oleh para kyai
pengasuh pondok.
b. Pesantren *odern 'khalaf atau asri(Pesantren ini merupakan pengembangan tipe pesantren karena
orientasi belajarnya enderung mengadopsi seluruh sistem belajar
klasikal dan meninggalkan sistem belajar tradisional. Penerapan
sistem belajar modern ini terutama tampak pada penggunaan
kelas belajar baik dalam bentuk madrasah maupun sekolah.
Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum nasional.$ Kedudukan
para kyai sebagai koordinator pelaksana proses pembelajaran dan
sebagai pengajar di kelas. Perbedaannya dengan sekolah dan
madrasah terletak pada porsi pendidikan agama Islam dan bahasa
+rab lebih menonjol sebagai kurikulum lokal.. Pesantren Komprehensif
2ipe pesantren ini merupakan sistem pendidikan dan pengajaran
gabungan antara tradisional dan modern. Pendidikan diterapkan
dengan pengajaran kitab kuning dengan metode sorongan,
bandongan dan &etonan yang biasanya diajarkan pada malam
hari sesudah salat *agrib dan sesudah salat Subuh. Proses
pembelajaran sistem klasikal dilaksanakan pada pagi sampai
siang hari seperti di madrasahFsekolah pada umumnya.Ketiga tipe pesantren tersebut memberikan gambaran bahwa
pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berjalan dan
berkembang sesuai dengan tuntutan 5aman. !imensi kegiatan sistem
14
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
15/55
pendidikan dilaksanakan oleh pesantren bermuara pada sasaran utama yaitu
perubahan baik seara indi/idual maupun kolektif. Perubahan itu berwujud
pada peningkatan persepsi terhadap agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Santri juga dibekali dengan pengalaman dan keterampilan dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia.
D. Unsur4unsur !istem Pen$i$ikan PesantrenPesantren sebagai lembaga pendidikan tidak bisa lepas dari beberapa unsur
dasar yang membangunnya. *enurut ;amahsyari !hofier dalam bukunya 2radisi
Pesantren menyebutkan ada lima elemen, yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran
kitab-kitab klasik, kyai."0
a. Pondok 'asrama untuk para santri(Istilah pondok berasal dari bahasa +rab fundu( 'MNO( yang berarti
hotel, penginapan. Istilah pondok juga diartikan sebagai asrama. !engan
demikian pondok mengandung arti juga tempat tinggal. Sebuah pesantren
pasti memiliki asrama 'tempat tinggal santri dan kyai(. !i tempat tersebut
selalu terjadi komunikasi antara kyai dan santri dan kerjasama untuk
memenuhi kebutuhannya, hal ini merupakan pembeda dengan lembaga
pendidikan di masjid atau langgar.+da beberapa alasan pokok pentingnya pondok dalam suatu
pesantren, aitu8 pertama, banyaknya santri yang berdatangan dari tempat
yang jauh untuk menuntut ilmu kepada kyai yang sudah masyhur
keahliannya. Kedua, pesantren-pesantren tersebut terletak di desa-desa,
dimana tidak tersedia perumahan santri yang berdatangan dari luar daerah.
Ketiga, ada hubungan timbal balik antara kyai dan santri, dimana para santri
menganggap kyai sebagi orangtuanya sendiri.!isamping alasan-alasan di atas, kedudukan pondok sebagai unsur
pokok pesantren sangat besar sekali manfaatnya. !engan adanya pondok,
maka suasana belajar santri, baik yang bersifat intra kurikuler,
12 aidar Ptra !ala,2istoritas dan !ksistensi Pesantren, Sekolah dan "adrasah. (o-akarta: iara;a/ana o-a, 2001)$ hlm. 1*.
15
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
16/55
ekstrekurikuler, kokurikuler dan hidden kurikuler dapat dilaksanakan seara
efektif. Santri dapat di kondisikan dalam suasana belajar sepanjang hari dan
malam. +tas dasar demikian waktu-waktu yang digunakan siswa di
pesantren tidak ada yang terbuang seara peruma.
b. *asjid*asjid seara harfiah adalah tempat sujud, karena tempat ini
setidaknya seorang muslim lima kali sehari semalam melaksanakan sholat.
Lungsi masjid tidak hanya sabagai pusat ibadah 'sholat( tapi juga untuk
perkembangan kebudayaan lama pada khususnya dan kehidupan pada
umumnya, termasuk pendidikan. *asjid sebagai tempat pendidikan Islam,
telah berlangsung sejak masa 4asullah, dilanjutkan oleh Khulafaurrasidin,
dinasti ani Umayah, Latimiah, dan diasti lainnya. 2radisi menjadikan
masjid sebagai tempat pendidikan Islam, tetap di pegang oleh kyai sebagai
pimpinan pesantren sampai sekarang.!alam perkembangannya, sesuai dengan bertambahnya jumlah santri
dan tingkat pelajaran, dibangun tempat atau ruangan-ruangan khusus untuk
hala>oh-hala>oh berupa kelas, sebagaimana yang sekarang menjadi
madrasah-madrasah. )amun demikian masjid tetap menjadi tempat belajar
mengajar, hingga sekarang kyai sering membaa kitab-kitab klasik dengan
metode &etonan dansorogan$ Pada sebagian pesantren menggunakan masjid
sebagai tempat I@tikaf, dan melaksanakan latihan-latihan, atau suluk dan
d5ikir, ataupun latihan-latihan lain dalam kehidupan tarekat dan sufi.. Santri
Santri adalah siswa yang belajar di pesantren, santri dapat di
golongkan menjadi dua kelompok, yaitu8 Pertama$ Santri mukim, yaitu
santri yang berdatangan dari tempat yang jauh yang tidak memungkin dia
untuk pulang kerumahnya, maka dia mondok 'tinggal( di pesantren. Sebagai
santri mukim mereka punya kewajiban:kewajiban tertentu Kedua$ Santri
kalong, yaitu para siswa yang datang dari daerah-daerah sekitar pondok
1*
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
17/55
yang memungkin dia pulang kerumahnya masing- masing. Santri kalong ini
mengikuti pelajaran dengan jalan pulang pergi antara rumah dan pesantren.!i dunia pesantren biasa juga biasa diperlakukan, seorang santri
pindah dari satu pesantren ke pesantren yang lain, setelah seorang santri
merasa ukup lama tinggal di pesantren. iasanya kepindahannya itu untuk
menambah dan mendalami suatu ilmu yang menjadi keahlian dari seorang
kyai yang di datanganginya. Pada pesantren yang tergolong tradisioanal,
lamanya santri bermukim tidak ditentukan pada lamanya dia bermukim atau
kelas, tetapi pada seberapa banyak kitab yang telah di baa. Kitab kitab
tersebut bersifat dasar, menengah, dan kitab-kitab besar.Pada awalnya, pesantren diselenggarakan untuk mendidik santri agar
menjadi taat menjalankan agamanya dan berakhlak mulia. 2etapi dalam
perkembangan selanjutnya, santri dituntut memiliki kejelasan profesi, maka
banyak dari pesantren membuka pendidikan kejuruan dan umum dari
sekolah, madrasah bahkan perguruan tinggi.d. Kiyai
Kyai adalah tokoh sentral dalam sebuah pesantren, maju mundur
pesantren di tentukan oleh wibawa dan kharismati kyai. agi pesantren kyai
adalah unsur yang paling dominan. Kemasyhuran, perkembangan dan
kelangsungan hidup suatu pesantren tergantung dari kedalaman dan keahlian
ilmu serta kemampuannya dalam mengelola pesantren. !alam konteks ini
kepribadian kyai sangat menentukan sebab terhadap keberadaan pesantren
karena dia sebagai tokoh sentral dalam pesantren.Eelar kyai diberikan oleh masyarakat yang memiliki pengetahuan
mendalam tentang agama Islam dan memiliki serta memimpin pondok
pesantren serta mengajarkan kitab-kitab klasik kepada para santri. !alam
perkembangannya kadang-kadang sebutan kyai diberikan kepada mereka
yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Islam, dan tokoh
masyarakat walaupun tidak memiliki pesantren, pemimpin dan mengajar di
pesantren, umumnya mereka adalah alumni pesantren.e. Pengajian Kitab-Kitab Islam Klasik
1
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
18/55
Unsur pokok lain yang membedakan pesantren dengan lembaga
pendidikan lain adalah bahwa dipondok pesantren diajarkan kitab-kitab
klasik yang dikarang oleh 5aman dulu 'kitab kuning(, mengenai berbagai
maam ilmu pengatahuan agama Islam dan bahasa +rab. Pelajaran diberikan
mulai dari yang sederhana, kemudian dilanjutkan dengan kitab-kitab tentang
berbagai ilmu yang mendalam. !an tingkatan suatu pesantren dan
pengajarannya biasanya biasaanya di ketahui dari jenis kitab-kitab yang di
ajarkannya. Kriteria kemampun membaa dan mengarahkan kitab bukan
saja merupakan kriteria diterima atau tidaknya seorang sebagai ulama, atau
kyai pada 5aman dulu, tapi juga pada saat sekarang. Salah satu persyaratan
seorang dapat di terima menjadi seorang kyai dari kemampuannya dalam
membaa kitab-kitab tersebut.Kitab-kitab klasik yang dibaa di pesantren dapat di golongkan
menjadi kelompok8 yaitu, nahwuFsharaf, fi>ih, ushul fi>ih, hadits, tafsir,
tauhid, tasauf dan etika, serta abang-abang ilmu lain seperti tarikh dan
balaghah.
E. As#ek4As#ek !istem Pen$i$ikan Pesantren+spek-aspek sisitem pendidikan pesantren yang dikaji dalam makalah ini
meliputi8". *anajemen Pendidikan Pesantren
Pesantren sebagai lembaga pendidikan 'nonformal( dan bagian dari
sistem pendidikan nasional yang memiliki tanggung jawab sama dengan
lembaga pendidikan lain 'formal( dalam rangka menerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk itu, semua unsur pesantren menentukan keberhasilan dalam
menapai tujuan pendidikan pesantren melalui menajemen yang sesuai
dengan karekteristiknya. *anajemen diartikan sebagai proses merenana,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi terapai seara efektif dan efisien.!alam pelaksanannya, manajemen di setiap pesantren tidak sama,
sesuai dengan kemampuan pesantren dalam melalukan pembaharuan.
1&
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
19/55
Pesantren menurut Hasan asri sekurang-kurangnya pesantren dibedakan
menjadi tiga orak yaitu8 "( pesantren tadisional, 0( pesantren transisional,
3( pesantren modern.
"3
Pertama, pesantren tradisional yaitu pesantren yang masih
mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya dalam arti tidak mengalami
transformasi yang berarti dalam sistem pendidikannya, manajemen
'pengelolaan( pendidikannya masih sepenuhnya berada pada seorang kyai,
dan kyai sebagai satu-satunya sumber belajar dan pemimpin tunggal serta
menjadi otoritas tertinggi di lingkungan pesantrennya.Kedua, pesantren transisional, pesantren ini ditandai dengan adanya
porsi adaptasi pada nilai-nilai baru 'sistem pendidikan modern(. !alam
manajemen dan administrasi sudah mulai ditata seara modern meskipun
sistem tradisionalnya masih dipertahankan seperti pimpinan masih berporos
pada keturunan, wewenang dan kebijakan dipegang oleh kyai karismatik dan
lain sebagainya. !ari segi kelembagaan sudah mulai ada yang mengelola
atau mengurus melalui kesepakatan bersama dan kyai sudah membebaskan
santri untuk memberikan pendapat. Pada umumnya pesantren ini tidak
terdapat perenanaan-perenanaan yang tepat dan tidak mempunyai renana
induk pengembangan pasantren untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.Ketiga, pesantren modern, pesantren telah mengalami transformasi
yang sangat signifikan baik dalam sitem pendidikannya maupun unsur-unsur
kelembagaannya. Pesantren ini telah dikelola dengan manajemen dan
administrasi yang sangat rapi dan sistem pengajarannya dilaksanakan
dengan porsi yang sama antara pendidikan agama dan pendidikan umum,
dan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa +rab. Sejak pertengahan tahun
"#J1-an pesantren telah berkembang dan memiliki pendidikan formal yang
merupakan bagian dari pesantren tersebut mulai pendidikan dasar,
13+ddin Nata, Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan 3embaga*3embaga Pendidikan slam Di
ndonesia, (Jakarta: 7rasindo, 2001), hlm. 124.
1%
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
20/55
pendidikan menengah bahkan sampai pendidikan tinggi, dan pesantren telah
menerapkan prinsip-prinsip manajemen."$
Sejalan dengan pendidikan formal memang pesantren mengalami
beberapa perkembang pada aspek menejerial, organisasi, administrasi dan
pengelolaan keuangan. !ari beberapa kasus, perkembangan ini dimulai dari
perubahan gaya kepemimpinan pesantren dari karismatik ke rasionalistik
dari otoriter-patneralistik ke diplomatik-partisipatik. Seperti kedudukan
dewan kyai di pesantren 2ebu Ireng sebagai bagian atau unit kerja kesatuan
administrasi pengelolaan penyelenggaraan pesantren, sehingga kekuasaan
sedikit terdistribusi dari kalangan elit pesantren dan tidak terlalu terpusat
pada kyai . pengaruh sistem pendidikan formal menuntut kejelasan pola dan
pembagian kerja diantara unit-unit kerja.0. 2ujuan Pendidikan Pesantren
2ujuan dan fungsi pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan sebagai usaha untuk menjadikan pondok pesantren tetap terjaga
dalam eksistensinya. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan
yang unik dan berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain, untuk itu
pengembangan fungsi dan tujuan pendidikan pesantren sebagai panduan dan
arah pendidikan sangat penting. Selain tujuan dan fungsi pendidikan
pesantren yang tidak kalah pentingnya adalah /isi dan misi pesantren.
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
21/55
Untuk memahami tujuan pendidikan pesantren haruslah terlebih
dahulu memahami tujuan hidup menusia menurut Islam. +rtinya tujuan
pendidikan pondok pesantren haruslah sejalan dengan tujuan hidup manusia
menurut konsep Islam, karena pada umumnya pesantren tidak merumuskan
tujuan pendidikan seara rini, dijabarkan dalam sebuah sistem pendidikan
yang lengkap dan konsisten.+l-Buran menegaskan bahwa manusia diiptakan dimuka bumi ini
untuk menjadi khalifah yang berusaha melaksanakan ketaatan kepada +llah
dan meminta petuntuk-)ya untuk kehidupan didunia dan akhirat. Kemudian
dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan pesantren sama dengan dasar-dasar
penetapan tujuan pendidikan Islam, karena pesantren bagian yang tak
terpisahkan atau bentuk lembaga pendidikan Islam.Seara umum tujuan pendidikan pesantren sebagaiman yang tertulis
dalam kitab Talim al6"utaalim karya ;arnu5i, sebagai pedoman etika dan
pembelajaran di pesantren dalam menuntut ilmu, yaitu menuntut dan
mengembangkan ilmu itu semata-mata merupakan kewajiban yang harus
dilakukan seara ikhlas. Keikhlasan merupakan asas kehidupan di pesantren
yang ditetapkan seara taktis dalam pembinaan santri, melalui amal
perbuatan sehari-hari. Sedangkan ilmu agama yang dipelajari merupakan
nilai dasar yang mengarahkan tujuan pendidikannya, yakni membentuk
manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa ajaran Islam sebagai dasar
nilai yang bersifat menyeluruh."G
2ujuan pendidikan di atas bersifat ideal, umum dan sulit untuk
dilaksanakan seara langsung oleh lembaga pendidikan dalam le/el praktis,
untuk itu setiap pondok pesantren memiliki hak untuk menentukan tujuan
seara operasional tujuan pendidikannaya. *enurut H.*. +rifin tujuan
pesantren dibagi8a. 2ujuan umum8 membimbing anak didik untuk menjadi manusia
yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmunya
1* Nr/holis 'adid,5ilik*5ilik Pesantren, (Jakarta: Paramadina, 1%%), hlm. 1&.
21
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
22/55
menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu
dan amalnya.b. 2ujuan khusus8 mempersiapkan para santri untuk menjadi orang
yang alim dalam ilmu agama yang diajarka oleh kyai yang
bersangkutan dan mengamalkan dalam masyarakat."J
Sedangkan menurut beberapa peneliti pesantren seperti yang
dikemukakan oleh *astuhu, bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah
meniptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu pribadi yang
beriman dan berta>wa kepada 2uhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi
masyarakat atau berkhidmad pada masyarakat dengan jalan menjadi kaula
atau abdi masyarakat atau rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat
sebagaimana pribadi )abi *uhammad 'mengikuti sunah nabi(, mempu
berdiri sendiri, bebas dan tangguh dalam kepribadian, menyebarkan agama
atau menegakkan Islam dan kejayaan umat islam ditengah-tengah umat
masyarakat ''77ul slam &al "uslimin8 dan menintai ilmu dalam rangka
mengembangkan kepribadian Indonesia.*enurut )ur Kholis *adjid, bahwa tujuan pendidikan pesantren
adalah8 terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya
akan bimbingan agama Islam, weltanshauung yang bersifat menyeluruh,
dan diperlengakapi dengan kemampuan setinggi-tinginya untuk mengadakan
responsi terhadap tentangan-tantangan hidup dalam konteks ruang dan
waktu yang ada8 Indonesia dan dunia abad sekarang.Sesuai dengan pendapat di atas bahwa tujuan pendidikan pesantren
seara umum adalah untuk membentuk santri yang beriman dan berta>wa
sehingga terbentuk manusia yang paripurna 'insan kamil8. 2ujuan utama ini
akan tampak sempurna apabila seorang santri juga dibekali dengan
pengetahuan umum dan tehnologi serta pemanfaatannya untuk membentuk
manusia yang kaffah, sebagaimana Lirman +llah dalam surat +l Bhashas
ayat8 JJ.
1 .' +ri"n,Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: Bmi +ksara, 1%%5), 8et. 3, hlm. 14&.
22
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
23/55
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
24/55
ekonomi orang tuanya. eberapa orang tua sengaja mengirimkan
anaknya ke pesantren dan menyerahkan kepada pengasuh untuk
dirahkan kejalan yang benar, karena mereka peraya bahwa
seorang kyai tidak akan menyesatkan anaknya, dan banyak lagi
masyarakat pergi ke pesantren dengan segala kepentingannya.. Cembaga Penyiaran +gama
Sebagai lembaga penyiaran agama, masjid pesantren juga sebagai
masjid umum, yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah
bagi masyarakat umum dan masjid pesantren seringkali dipakai
untuk menyelenggarakan majlis taklim 'pengajian(, diskusi-
diskusi keagamaan, dan sebagainya oleh masyarakat. "
!emikian pula yang dikemukakan oleh *anfred ;iemek bahwa
fungsi dan watak pesantren digabungkan dan memiliki sudut pandang
berbeda-beda, apalagi dilihat dari perspektif internis dan ekternis, yaitu8a. Perananya sebagai basis pedesaan untuk penyebaran Islam pada
masa lampau dan sekarang sama pentingnya dengan re/olusi
kaum tani untuk melawan pendudukan penjajahb. Selama beberapa dasa warsa, dalam sektor pendidikan, pesantren
merupakan sistem sekolah yang terbuka bagi mayoritas pribumi.
Sementara sekolah-sekolah kristen dan ina hanya melayani
sebagian keil masyarakat.. !alam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pesantren
menyumbangkan kepemimpinan dan memberikan moti/asi
kepada para petani untuk berperang melawan penjajah.Aadi fungsi pesantren menurut hal-hal di atas adalah, sebagai
lembaga pendidikan, lembaga sosial, lembaga penyiaran agama dan sarana
perjuangan untuk membebaskan diri terhadap penjajah 'dulu(.$. Kurikulum Pendidikan Pesantren
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Catin yaitu curriculum yang
memiliki pengertian running cource dalam bahasa Inggris carier yang
berarti to run$ Istilah ini kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan menjadi
1& 'asth, Op. Cit. hlm. 5%*0.
24
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
25/55
sejumlah mata pelajaran 'ouse( yan harus ditempuh untuk menapai suatu
gelar penghargaan dalam dunia pendidikan yang dikenal sebagai ija5ah.Sedangkan menurur H.*. +rifin definisi kurikulum diperluas tidak
sebatas pada mata pelajaran tetapi seluruh program sekolah yang
mempengarui proses belajar mengajar baik langsung dalam sekolah maupun
luar sekolah."#
Sehingga kurikulum dapat meliputi kegiatan-kegiatan intra kurikuler,
kokurikuler dan ekstra kulikuler serta aktifitas para santri maupun aktifitas
para kyai sebagai pendidik atau guru.
Hasil penelitian
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
26/55
!i antara kitab kuning populer yang digunakan sebagai bagian
kurikulum antara lain8a. Kitab !asar
ang termasuk kitab dasar adalah 5ina 'sharaf(, a&amil
'nahwu(,4(idat al*4&al 'akidah(, dan +asha-a 'akhlak(.b$ Kitab menengah
Untuk kitab menengah meliputi 4mtsilat al-Tasrifiah
'sarfF2sanawiyah(, Kailani, "a(shud 'sarfF+liyah(, arib, =ath al*Lahab, "ahalli Tahrir 'fi>ihF+liyah-
Khawas( Sanusi Kif-at 4&am,
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
27/55
berisi sejarah kehidupan nabi *uhammad S.+.. Setiap bidang studi
memiliki tingkat kemudahan kompleksitas pembahasan masing-masing, oleh
karena itu e/aluasi kemajuan belajar pada 6pesantren7 juga berbeda dengan
e/aluasi dari madrasah dan sekolah umum.Aenis pendidikan madrasah dan sekolah umum bersifat formal dan
kurikulumnya mengikuti ketentuan pemerintah. *adrasah mengikuti
ketentuan dari depag dengan perbandingan 31Q berisi mata pelajaran
agama, dan J1Q pelajaran umum, tetapi beberapa pesantren menggunakan
perbandingan terbalik, dengan bobot perbandingan agak berbeda8 01Q berisi
pelajaran umum, 1Q pelajaran agama, seperti pada kurikulum madrasah
yang diasuh oleh PP 2ebu Ireng.Kurikuler pesantren sebenarnya meliputi seluruh kegiatan yang
dilakukan pesantren selama sehari semalam. !iluar pelajaran banyak
kegiatan yang bernilai pendidikan dilakukan di pondok berupa latihan untuk
hidup sederhana, mengatur kepentingan bersama, mengurusi kebutuhan
sendiri latihan beladiri, dan ibadah dengan tertib dan riyadhah.Aadi, kurikulum pesantren dalam rangka menetak manusia yang
beriman dan bertakwa, beraklakul karimah dan sebagainya diajarkan dalam
kehidupan pesantren baik melalui penedidikan formal dan nonformal
pesantren, kegiatan yang bersifat insidental dan nilai-nilai agama yang
dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari pesantren atas bimbingan pengasuh
'kyai( untuk menapai tujuan yang diita-itakan.%. Proses elajar-*engajar Pesantren
Proses belajar-mengajar di pesantren mengunakan pendekatan
tradisional, yaitu didasarkan pada proses belajar seara monologis. 2ehnik
pengajaran yang diberikanpada jenis pendidikan pesantren adalah sorogan
dan bandongan. Kedua teknik belajar ini sangat popular sehingga menjadi
irri khas pesantren.Sorogan adalah pelajaran yang diberikan seara indi/idual. Kata
soroganberasal dari bahasa jawa sorog yang berati menyodorkan. Seorang
santri menyodorkan kitabnya kepada seorang kyai untuk meminta diajari.
2
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
28/55
&leh karena sifatnya pribadi, santri harus menyiapkan diri sebelumnya
mengenai apa yang akan diajarkan kyai. 2ehnik sorogan telah terbukti
efektif sebagai langkah pertama bagi seorang murid yang berta-ita
menjadi seorang alim. 2ehnik ini memungkinkan seorang guru mengawasi,
menilai dan membimbing seara maksimal kemampuan seorang murid
dalam menguasai literatur +rab.5andongan adalah pelajaran yang diberikan seara berkelompok.
Kata bandonganberasal dari bahasa jawa yang berarti berbondong-bondong
seara kelompok. 2ehnik bandongan disebut juga tehnik &etonan, yaitu
metode kuliah dimana santri mengikiti pelajaran dengan duduk disekeliling
kyai yang menerangkan pelajaran. !alam tehnik bandongan, seorang tidak
harus menunjukkan ia mengerti tentang kitab yang sedang dipelajari. Para
kyai biasanya membaa dan menerjemahkan arti seara epat dan tidak
menerjemahkan kata-kata yang mudah. !engan ara tersebut seorang kyai
dapat menyelesaikan kitab-kitabnya dengan epat. 2ehnik bandongan ini
dimaksudkan untuk santri menengah dan tingi yang sudah mengikuti tehnik
sorogan seara intensif.Selain kedua ara tersebut juga dikenal dua ara lagi, tetapi
merupakan kegiatan belajar mandiri oleh santri, yaitu hala(ah dan lalaran.2ala(oh adalah belajar bersama seara diskusi untuk menookkan
pemahaman tentang arti terjemah dari isi kitab. Aadi bukan mendiskusikan
isi kitab dan terjemahnya yang diberikan oleh kyai itu benar atau salah.
*aka yang didiskusikan untuk mengetahui pertanyaan 6apa7 bukan
pertanyaan 6mengapa7. 3alaran adalah belajar sendiri dengan jalan menghafal biasanya
dilakukan diman saja baik di dekat makam, masjid, atau kamar. Calaran ini
dapat juga disebut tehnik hafalan yaitu santri menghafal teks atau kalimat
tertentu dari kitab yang di pelajarinya, materi hafalan biasanya berbentuk
na5ham.
2&
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
29/55
2ehnik-tehnik belajar tersebut berdasarkan pada keyakinan bahwa
kitab yang diajarkan adalah benar dan kyai atau u5tad tidak mungkin
megajarkan sesuatu yang kelirudan menyesatkan jadi sifatnya mekanis,
terus menerus dan seara berurutan 'tidak melompat-lompat(. Kyai atau
ustad dalam kegiatan belajar mengajar, merupakan satu satunya sumber ilmu
yang emmiliki otoritas penuh dalam menjabarkan dan menentukan arti dan
maksud suatu teks. agi santri. belajar merupakan kewajiban yang bernilai
ibadah kepada +llah, oleh karena itu diperolah atau tidaknya sebagai hasil
belajar tergantung pada 4idho +llah.00
Aadi proses belajar dan mengajar di pesantren sebagaimana di atas
telah berjalan sejak lama dan menjadi iri khas sebagai proses pembelajaran
tradisionalisme pesantren.
22 'asth, #p$ %it., hlm. 144.
2%
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
30/55
BAB III
PENDIDIAN M6DERN
A. Konsep Pendidikan Modern1. akikat Pendidikan
'enrt == No. 20 ahn 2003 tentan- Sistem Pendidikan
Nasional, endidikan adalah saha sadar dan teren/ana ntk
me men-eman-kan otensi dirina ntk
memiliki kekatan sirital kea-amaan, en-endalian diri,
keriadian, ke/erdasan, akhlak mlia, serta keteramilan an-
dierlkan dirina, masarakat, an-sa, dan ne-ara.+hmad !. 'arima menatakan aher ilm
elaka, kan trans>ormasi nilai dan ementkan keriadian
den-an se-ala asek an- di/akna. Peredaan endidikan
den-an en-aaran terletak ada enekanan endidikan terhada
ementkan kesadaran dan keriadian anak didik, di samin-
30
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
31/55
trans>er ilm dan keahlian. !en-an roses sema/am ini sat
an-sa daat mesir mende"nisikan endidikan
sea-ai ?en-eman-an riadi dalam sema aseknaA den-an
enelasan ah
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
32/55
ada hilan-na kreati"tas dan keeasan erikir ada diri
elaar.al inilah an- kemdian menadikan a/an ntk
meromak model endidikan an- ada selama ini an- dian--a
telah memelen-- dan tidak memeri keeasan a-i elaar
ata anak didik ntk erkeman- dan menentkan sendiri tan
hidna. !en-an demikian en-ertian (de"nisi) endidikan -a
men-alami erahan, endidikan diartikan sea-ai roses
hominisasi dan hmanisasi seseoran- an- erlan-sn- di dalam
lin-kn-an hid kelar-a dan masarakat an- erdaa, kini
dan masa dean.24
Pendidikan erarti roses hmanisasi, oleh sea it erl
dihormati hakhak asasi mansia. +nak didik kanlah root,
tetai mansia an- hars diant dalam roses enden-si sea-ai motiator dan
>asilitator an- selal memant dan memimin- anak didikna
ke arah kede
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
33/55
Conse endidikan modern dimn/lkan karena adana
sat kesadaran ahat sea-ai ank an- hana ert-as ntk
meniman se-ala ma/am teori an- dierikan oleh -r
keadana sehin--a mrid seakan hana sea-ai rototi dari
-rna dan tidak memnai kemaman ntk men-atr dan
men-ah dirina sendiri.!en-an demikian enlis daat menimlkan ah
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
34/55
lin-kn-an hid kelar-a dan masarakat an- erdaa, dalam
hal ini endidikan terset sesai den-an tnttan aman (modern).Pada dasarna rinsirinsi endidikan modern san-atlah
anak, diantarana: rinsi kesksesan endidikan dien-arhi oleh
>aktor Emotional Intelligence ($D$E) dan pirit!al Intelligence (SDSE),
rinsi keeasan dalam erkeman-, rinsi endidikan erdasar
ada kethan masarakat, rinsi minat dan erhatian dalam
ekera (elaar), rinsi /eat dan e>ekti>, rinsi kesenan-an dalam
elaar, dan lainlain.Fleh karena it rinsirinsi endidikan modern dalam
ensnan makalah ini kami atasi den-an hana emat rinsi,
ait:a. Emotional Intelligence (ke/erdasan emosional) an- la9im
diset $E (Emotional "!otion).. Cesenan-an dalam elaar./. 8eat dan e>ekti>.
d. Ceeasan erkeman-.Ceemat rinsi terset sekirana /k meaktor lain an- san-at mendkn- dan memnai
eran an- esar dalam kesksesan endidikan seseoran-, an-
salah sat diantarana adalah $E. E menman- 20 G a-i >aktor
>aktor an- menentkan skses dalam hid, maka an- &0 G
adalah diisi oleh kekatankekatan lain. Ce/erdasan tin-kat tin--i
34
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
35/55
memadkan $E den-an E, dan tidak hana memertahankan
kemaman er>n-si, tetai -a menadikanna leih heat.Sedan-kan rinsi kesenan-an dalam elaar dimaksdkan
sea-ai seah teroosan ar dalam dnia endidikan an-
ersaha men-ah andan-an masarakat ah ika dilakkan dalam
sasana menenan-kan. Jika seseoran- men-alami kesenan-an
dalam elaar maka otomatis akan memat oran- terset
memnai kein-inan an- kat ntk ters elaar dan elaar, dan
ika seseoran- dalam keadaan an- senan- ketika elaar sesat
maka materi elaaran an- diterima n akan menadi leih /eat
ntk diterima dan menadikanna leih tahan lama di dalam
in-atan. Prinsi /eat dan e>ekti> an- dimaksdkan di sini adalah
ah. al ini sesai den-an
erkeman-an aman an- menntt se-alana ntk daat
dilakkan den-an /eat, sehin--a terkesan leih men-e"sienkan
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
36/55
sek an- erhak men-atr dan men-olah serta men-eman-kan
otensi dirina, kanna sea-ai oek an- tersmeners dieali
ilm en-etahan oleh -rna sehin--a erakiat mematikan
kreatiitasna dalam men-eman-kan otensi an- ada dalam
dirina. !i ndonesia hal ini dikenal sea-ai ro-ram 8ara Belaar
Sis (8BS+) dan an- sekaran- eksistensina telah di-antikan
den-an emelaaran kooerati> (Cooperati#e $earning).
C. Perubahan Pembelajaran dalam Pendidikan Modern
!i dalam perkembangan proses pembelajaran, terjadi perubahan tata ara
penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran dari kon/ensional menjadi
modern di dalam kelas atau lingkungan sekitar lembaga pendidikan tempat peserta
didik menimba ilmu. Perubahan itu meliputi proses pembelajaran8
1. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswaAika dahulu biasanya yang terjadi adalah guru berbiara dan siswa
mendengar, menyimak, dan menulis : maka saat ini guru harus lebih banyak
mendengarkan siswanya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan
berkolaborasi. Lungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi
fasilitator bagi siswa-siswanya.0. dari satu arah menuju interaktif
Aika dahulu mekanisme pembelajaran yang terjadi adalah satu arah dari guru
ke siswa, maka saat ini harus terdapat interaksi yang ukup antara guru dan
siswa dalam berbagai bentuk komunikasinya. Euru berusaha membuat kelas
semenarik mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang
dipersiapkan dan dikelola.3. dari isolasi menuju lingkungan jejaring
Aika dahulu siswa hanya dapat bertanya pada guru dan berguru pada buku
yang ada di dalam kelas semata, maka sekarang ini yang bersangkutan dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh /ia internet.$. dari pasif menuju aktif-menyelidiki
Aika dahulu siswa diminta untuk pasif saja mendengarkan dan menyimak
baik-baik apa yang disampaikan gurunya agar mengerti, maka sekarang
3*
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
37/55
disarankan agar siswa harus lebih aktif dengan ara memberikan berbagai
pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya.
5. dari mayaFabstrak menuju konteks dunia nyata
Aika dahulu ontoh-ontoh yang diberikan guru kepada siswanya
kebanyakan bersifat artifisial, maka saat ini sang guru harus dapat
memberikan ontoh-ontoh yang sesuai dengan konteks kehidupan sehari-
hari dan rele/an dengan bahan yang diajarkan.
*. dari pribadi menuju pembelajaran berbasis timAika dahulu proses pembelajaran lebih bersifat personal atau berbasiskan
masing-masing indi/idu, maka yang harus dikembangkan saat ini adalah
model pembelajaran yang mengedepankan kerjasama antar indi/idu.J. dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan
Aika dahulu ilmu atau materi yang diajarkan lebih bersifat umum 'semua
materi yang dianggap perlu diberikan(, maka saat ini harus dipilih benar-
benar ilmu atau materi yang benar-benar rele/an untuk ditekuni dan
diperdalam seara sungguh-sungguh 'hanya materi yang rele/an bagi
kehidupan sang siswa yang diberikan(.. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke sehala penjuru
Aika dahulu siswa hanya menggunakan sebagian pana inderanya dalam
menangkap materi yang diajarkan guru 'mata dan telinga(, maka saat ini
seluruh pana indera dan komponen jasmani-rohani harus terlibat aktif
dalam proses pembelajaran 'kognitif, afektif, dan psikomotorik(.#. dari alat tunggal menuju alat multimedia
Aika dahulu ilmu guru hanya mengandalkan papan tulis untuk mengajar,
maka saat ini diharapkan guru dapat menggunakan beranekaragam peralatan
dan teknologi pendidikan yang tersedia : baik yang bersifat kon/ensional
maupun moderen."1. dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif
Aika dahulu siswa harus selalu setuju dengan pendapat guru dan tidak boleh
sama sekali menentangnya, maka saat ini harus ada dialog antar guru dan
siswa untuk menapai kesepakatan bersama."". dari produksi massa menuju kebutuhan pelangganAika dahulu seluruh siswa tanpa keuali memperoleh bahan atau konten
materi yang sama, maka sekarang ini setiap siswa berhak untuk
3
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
38/55
mendapatkan konten sesuai dengan ketertarikan atau keunikan potensi yang
dimilikinya."0. dari usaha sadar tunggal menuju jamak
Aika dahulu siswa harus seara seragam mengikuti sebuah ara dalam
berproses maka yang harus ditonjolkan saat ini justru adanya keberagaman
inisiatif yang timbul dari masing-masing indi/idu."3. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak
Aika dahulu siswa hanya mempelajari sebuah materi atau fenomena dari satu
sisi pandang ilmu, maka saat ini konteks pemahaman akan jauh lebih baik
dimengerti melalui pendekatan pengetahuan multi disiplin.
"$. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan keperayaanAika dahulu seluruh kontrol dan kendali kelas ada pada sang guru, maka
sekarang ini siswa diberi keperayaan untuk bertanggung jawab atas
pekerjaan dan akti/itasnya masing-masing."%. dari pemikiran faktual menuju kritis
Aika dahulu hal-hal yang dibahas di dalam kelas lebih bersifat faktual, maka
sekarang ini harus dikembangkan pembahasan terhadap berbagai hal yang
membutuhkan pemikiran kreatif dan kritis untuk menyelesaikannya."G. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan
Aika dahulu yang terjadi di dalam kelas adalah 6pemindahan7 ilmu dari guru
ke siswa, maka dalam abad moderen ini yang terjadi di kelas adalah
pertukaran pengetahuan antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan
sesamanya.0G
D. Aliran Pendidikan Modern+liranaliran endidikan merakan emikiranemikiran an-
mema
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
39/55
Jalalddin ma/amma/am aliran endidikan modern di ndonesia
adalah sea-ai erikt2:
1. Pro-resiisme
a. Pen-ertianPro-resiisme adalah -erakan endidikan an-
men-tamakan enelen--araan endidikan di sekolah
ersat ada anak (c%ild¢ered), sea-ai reaksi
terhada elaksanaan endidikan an- masih ersat
ada -r (teac%er¢ered)ata ahan
elaaran (s!b'ect¢ered).
. an Pendidikanan endidikan dalam aliran ini adalah melatih anak
a-ar kelak daat ekera, ekera se/ara sistematis,
men/intai kera, dan ekera den-an otak dan hati. =ntk
men/aai tan terset, endidikan harsna
merakan en-eman-an seenhna akat dan minat
setia anak./. Criklm
Criklm endidikan Pro-resiisme adalah kriklm
an- erisi en-alamanen-alaman ata ke-iatan
ke-iatan elaar an- diminati oleh setia eserta
didik (eperience c!rric!l!m).d. 'etode Pendidikan
Pendidikan Pro-resiisme men-ant rinsi endidikan
ersat ada anak. +nak adalah sat dari keselrhan
ke-iatanke-iatan endidikan. Pendidikan Pro-resiisme
san-at memliakan harkat dan martaat anak dalam
endidikan. +nak kanlah oran- de
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
40/55
ke/il. +nak adalah anak, an- san-at ereda den-an
oran- de.
2) 'etode memonitor ke-iatan elaar.
3) 'etode enelitian ilmiah
2. $sensialisme
a. Pen-ertian$sensialisme modern dalam endidikan adalah -erakan
endidikan an- memrotes -erakan ro-resiisme
terhada nilainilai an- tertanam dalam
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
41/55
ntk diketahi oleh sema oran-. Pen-etahan ini diikti
oleh ketramilan. Cetramilan, sikasika dan nilai an-
teat, mementk nsrnsr an- inti (esensial) dari
seah endidikan Pendidikan ertan ntk men/aai
standar akademik an- tin--i, en-eman-an intelek
ata ke/erdasan./. 'etodePendidikan:
1) Pendidikan ersat ada -r (teac%er centered).
2) Peserta didik diaksa ntk elaar.
3) #atihan mental
d. CriklmCriklm ersat ada mata elaaran an- men/ak
matamata elaaran akademik an- okok. Criklm
sekolah dasar ditekankan ada en-eman-an
ketramilan dasar dalam mema/a, menlis, dan
matematika.Sedan-kan kriklm ada sekolah
menen-ah menekankan ada erlasan dalam mata
elaaran matematika, ilm kealaman, serta ahasa dan
sastra.
3. 6ekonstrksionalisme
a. Pen-ertian6ekonstrksionalisme memandan- endidikan sea-ai
rekonstrksi en-alamanen-alaman an- erlan-sn-
ters dalam hid. Sekolah an- menadi temat tama
erlan-sn-na endidikan harslah merakan
-amaran ke/il dari kehidan sosial di masarakat. an Pendidikan
41
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
42/55
Sekolahsekolah rekonstrksionis er>n-si sea-ai
lema-a tama ntk melakkan erahan sosial,
ekonomi dan olitik dalam masarakat. an endidikan
rekonstrksionis adalah meman-kitkan kesadaran ara
eserta didik tentan- masalah sosial, ekonomi dan olitik
an- dihadai mat mansia dalam skala -loal, dan
men-aarkan keada mereka keteramilanketeramilan
an- dierlkan ntk men-atasi masalahmasalah
terset./. Criklm
Criklm dalam endidikan rekonstrksionalisme erisi
matamata elaaran an- erorientasi ada kethan
kethan masarakat masa dean. Criklm anak
erisi masalahmasalah sosial, ekonomi, dan olitik an-
dihadai mat mansia. an- termask di dalamna
masalahmasalah riadi ara eserta didik sendiri, dan
ro-ramro-ram eraikan an- ditentkan se/ara
ilmiah.
4. Perennialisme
a. Pen-ertian
Perennialisme merakan -erakan endidikan an-
memertahankan ah
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
43/55
Jadi den-an erikir, maka keenaran it akan daat
dihasilkan. Pen-asaan en-etahan men-enai rinsi
rinsi ertama adalah modal a-i seseoran- ntk
men-eman-kan ikiran dan ke/erdasan.!en-an en-etahan, ahan eneran-an an-
/k, oran- akan mam men-enal dan memahami
>aktor>aktor dan rolema an- erl diselesaikan dan
ersaha men-adakan enelesaian masalahna.. an Pendidikan
!iharakan anak didik mam men-enal dan
men-eman-kan karakara an- menadi landasan
en-eman-an disilin mental. Carakara ini
merakan ah ikiran esar ada masa lama.
Bera-ai ah ikiran mereka an- oleh 9aman telah
di/atat menonol seerti ahasa, sastra, searah, "lsa>at,
olitik, ekonomi, matematika, ilm en-etahan alam,
dan lainlainna, telah anak memerikan sman-an
keada erkeman-an 9aman dl./. Criklm
Criklm ersat ada mata elaaran dan /endern-
menitikeratkan ada sastra, matematika, ahasa dan
searah.
5. dealisme
a. Pen-ertian+liran idealisme adalah sat aliran ilm "lsa>at
an- men-a-n-kan i
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
44/55
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
45/55
+-ar anak didik isa menadi kaa dan memiliki
kehidan an- ermakna, memiliki keriadian an-
harmonis dan enh okskan ada isi
an- oekti>. Pen-alaman harslah leih anak
dariada en-aaran an- teHtook. +-ar saa
en-etahan dan en-alamanna senantiasa aktal.
45
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
46/55
BAB I7
PEMBAHA!AN
A. 8alsafah Pen$i$ikanPemahaman mengenai pendidikan itu berubah dari waktu ke waktu serta dari
pendidik yang satu ke pendidik yang lain. Pendidikan itu pada dasarnya memang bisa
dipahami sebagai proses, di mana pendidik melakukan transfer pengetahuan, keakapan
dan nilai-nilai kepada anak didik dalam suatu proses pembentukan kemampuan fisik
'yang sehat(, kemampuan nalar 'yang erdas( maupun karakter 'yang utama(, melalui
suatu proses yang merupakan upaya sosialisasi dan enkulturasi yang terlembaga, baik
dalam ranah formal, non formal, dan informal.!alam kerangka konsep Ki Hajar !ewantara pendidikan yang humanis
menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang,
menyangkut daya ipta 'kognitif(, daya rasa 'afektif(, dan daya karsa 'konatif(.
Pesan mengenai ekstensi pendidikan yang siap bahkan untuk jangkauan masa
depan sudah diberikan oleh Ki Hajar !ewantara '"#-"#%#(, hampir seabad yang lalu8
6pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan
independen seara fisik, mental dan spiritual pendidikan hendaknya tidak hanya
mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan
pendidikan hendaknya memperkaya setiap indi/idu tetapi perbedaan antara masing-
masing pribadi harus tetap dipertimbangkan pendidikan hendaknya memperkuat rasa
peraya diri, mengembangkan harga diri Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta
didik yang berkepribadian merdeka, sehat fisik, sehat mental, erdas, menjadi anggota
masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan
kesejahteraan orang lain.7 ang dimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang
yang mampu berkembang seara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya
dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang.B. Pen$i$ikan Pesantren $an M"$ernisasi Pen$i$ikan
4*
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
47/55
Institusi pendidikan di Indonesia yang mengenyam sejarah paling panjang di
antaranya adalah pesantren. Institusi ini lahir, tumbuh dan berkembang telah lama.
ahkan, semenjak belum dikenalnya lembaga pendidikan lainnya di Indonesia,
pesantren telah hadir lebih awal. !alam kesejarahannya yang amat panjang itu,
pesantren terus berhadapan dengan banyak rintangan, diantaranya pergulatan dengan
modernisasi. *. !awam 4aharjo, salah seorang pemikir muslim Indonesia, pernah
menuduh bahwa pesantren merupakan lembaga yang kuat dalam mempertahankan
keterbelakangan dan ketertutupan.
!unia pesantren memperlihatkan dirinya bagaikan bangunan luas, yang tak
pernah kunjung berubah. Ia menginginkan masyrakat luar berubah. &leh karena itu,
ketika isu-isu modernisasi dan pembangunan yang dilanarkan oleh re5im negara jelas
orientasinya adalah pesantren. !alam kaitannya dengan peran tradisionalnya, pesantren
kerap diidentifikasi memiliki peranan penting dalam masyarakat Indonesia, antara lain8
sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam tradisional, sebagai penjaga
dan pemelihara keberlangsungan Islam tradisional, dan sebagai pusat reproduksi
ulama@.!alam proses pembelajaran di pesantren, ilmu-ilmu keislaman memang menjadi
prioritas utama, untuk tidak mengatakan satu-satunya. Hal ini antara lain tampak dari
kurikulum yang berlaku. Sebagaimana diketahui, kitab kuning berisi pembahasan
tentang berbagai ilmu keIslaman tradisional, yang dalam banyak aspek tidak memiliki
hubungan langsung dengan ilmu-ilmu modern.Sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat, pesantren mengalami
perubahan dan perkembangan yang berarti. !iantaranya perubahan-perubahan yang
paling penting menyangkut penyelengaraan pendidikan. !ewasa ini tidak sedikit
pesantren di Indonesia telah mengadopsi sistem pendidikan formal seperti yang
diselenggarakan pemerintah. Pada umumnya pilihan pendidikan formal yang didirikan
di pesantren masih berada pada jalur pendidikan Islam. )amun demikian, banyak pula
pesantren yang sudah memiliki lembaga pendidikan sistem sekolah seperti dikelola oleh
4
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
48/55
!epdikbud. eberapa pesantren bahkan sudah membuka perguruan tinggi, baik berupa
Institut +gama Islam maupun Uni/ersitas.!i pesantren-pesantren tersebut, sistem pembelajaran tradisional yang berlaku
pada pesantren tradisional mulai diseimbangkan dengan sistem pembelajaran modern.
!alam aspek kurikulum, misalnya, pesantren tidak lagi hanya memberikan mata
pelajaran ilmu-ilmu Islam, tetapi juga ilmu-ilmu imum modern yang diakomodasi dari
kurikulum pemerintah. !alam hal ini, mata pelajaran umum menjadi mata pelajaran
inti, disamping mata pelajaran agama yang tetap dipertahankan. egitu pula dalam
pesantren yang baru ini, sistem pengajaran yang berpusat pada kyai mulai ditingalkan.
Pihak pesantren umumnya merekrut lulusan-lulusan perguruan tinggi untuk menjadi
pengajar di sekolah-sekolah yang di dirikan oleh pengelola pesantren.Semua perubahan itu sama sekali tida menabut pesantren dari peran
tredisionalnya sebagai lembaga yang banyak bergerak di bidang pendidikan Islam,
terutama dalam pengertiannya sebagai lembaga 7tafa((uh fi al*din7. Sebaliknya, hal
tersebut justru semakin memperkaya sekaligus mendukung upaya transmisi kha5anah
pengetahuan Islam trdisional sebagaimana di muat dalam 6kitab kuning7 dan
melebarkan jangkauan pelayanan pesantren terhadap tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, terutama di bidang pendidikan formal. !engan ungkapan lain, proses
perubahan seperti dijelaskan diatas merupakan salah satu bentuk modernisasi pesantren
sebagai lembaga pendidikan maupun lembaga sosial.)amun, dalam proses perubahan tersebut, pesantren tampaknya dihadapkan
pada keharusan merumuskan kembali sistem pendidikan yang diselenggarakan. !i sini,
pesantren tengah berada dalam proses pergumulan antara 6identitas dan keterbukaan7.
!i satu pihak, pesantren dituntut untuk menemukan identitasnya kembali sebagai
lembaga pendidikan Islam. Sementara di pihak lain, ia juga harus bersedia membuka
diri terhadap sistem pendidikan modern yang bersumber dari luar pesantren. Salah satu
agenda penting pesantren dalam kehidupan dewasa ini adalah memenuhi tantangan
modernisasi yang menuntut tenaga trampil di sektor-sektor kehidupan modern.!alam kaitan dengan modernisasi ini, pesantren diharapkan mampu
menyumbangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam kehidupan modern.
4&
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
49/55
*empertimbangkan proses perubahan di pesantren, tampaknya bahwa hingga dewasa
ini pesantren telah memberi kontribusi penting dalam menyelengarakan pendidikan
formal dan modern. Hal ini berarti pesantren telah berperan dalam perkembangan dunia
pendidikan di Indonesia. *eskipun demikian, dalam konteks peningkatan mutu
pendidikan dan perluasan akses masyarakat dari segala lapisan sosial terhadap
pendidikan, peran pesantren tidak hanya perlu ditegaskan, tetapi mendesak untuk
dilibatkan seara langsung.
C. Pesantren Dan Era M"$ern
Pesantren juga memiliki karakter plural, tidak seragam. Pluralitas pesantren ini
diantaranya ditunjukan oleh tiadanya sebuah aturan apa pun baik menyangkut
manajerial, administrasi, birokrasi, struktur, budaya, kurikulum apalagi pemihakan
politik yang dapat mendifinisikan pesantren menjadi tunggal. +turan hanya datang dari
pemahaman keagamaan yang di personifikasikan melalui berbagai kitab kuning.
+sosiasi pondok pesantren seluruh Indonesia, dan )U sekalipun tidak mempunyai
kekuatan untuk memaksa pesantren. Karena tingkat pluralitas dan independensi yang
kuat inilah, dirasakan sulit untuk memberikan rumusan konseptualisasi yang definitif
tentang pesantren.+tas kemandirian pesantren itu, *artin /an ruinessen, salah seorang peneliti
keIslaman dari elanda, meyakini bahwa di dalam pesantren terkandung potensi yang
ukup kuat dalam mewujudkan masyarakat sipil. *eskipun demikian, menurutnya,
demokratisasi tetap tidak bisa diharapkan melalui instrumen pesantren. Sebab, dalam
pandangan *artin, kyai-ulama di pesantren adalah tokoh yang lebih dominan
didasarkan atas nilai karisma. Sementara, antara karisma dan demokrasi, keduanya
tidak mungkin menyatu. alaupun demikian, menurut *artin, kaum taradisional,
termasuk komunitas pesantren, di banyak negara berkembang tidak dipandang sebagai
kelompok yang resisten dan menganam modernisasi.!alam kaitan ini, penting dikemukakan hasil analisis Snouk Hurgronje yang
mempermasalahkan kaum tradisional. Hurgronje menatat bahwa8 Islam tradisional
Aawa, oleh sebagian kalangan, dianggap sedemikian statis dan demikian kuat
4%
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
50/55
terbelenggu oleh pikiran-pikiran ulama abad pertengahan. Sebenarnya tidak demikian.
*ereka telah mengalami perubahan-perubahan itu dilakukan melalui tahapan-tahapan
yang rumit dan tersimpan. Cantaran itulah para pengamat yang kurang mengenal pola
pikiran Islam tradisional tidak bisa melihat perubahan-perubahan itu, walaupun
sebenarnya hal itu terjadi didepan matanya sendiri, keuali bagi mereka yang
mengamati seara seksama.Karakteristik pesantren yang diidentikkan dengan penolakan terhadap isu
pemusatan merupakan potensi luar biasa bagi pesantren dalam memainkan transformasi
sosial seara efektif. Karena itu, pesantren adalah kekuatan masyarakat dan sangat
diperhitungkan oleh negara. !alam kondisi sosial politik yang serba menegara dan di
hegemoni oleh waana kemodernan, pesantren dengan iri-iri dasariyah mempunyai
potensi yang luas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama pada kaum
tertindas dan terpinggirkan. ahkan, dengan kemampuan fleksibelitasnya, pesantren
dapat mengambil peran seara signifikan, bukan saja dalam waana keagamaan, tetapi
juga dalam setting sosial budaya, bahkan politik dan ideologi negara sekalipun.
D. Rele9ansi Pen$i$ikan Ber:asis ultur Pesantren $engan Pen$i$ikan M"$ernSetelah men-alami masamasa slit akiat an-sa enaah,
esantren selantna memaski era as/akemerdekaan dan kirah
esantren di 9aman eman-nan. erdaat ktikti searah
ah
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
51/55
('entri +-ama $ra Frde #ama), an- diesarkan melali esantren.
J-a C. +drrahman ;ahid an- ahkan erhasil menddki krsi
Presiden 6 ke4A dan masih san-at anak la-i an- lainna.'emaski Frde Bar, t-as okok esantren dalam mendidik
dan memerdaakan masarakat teta dialankan. ndenendensi
an- selama ini diertahankan a-akna menadi >aktor entin- a-i
teta eksisna esantren sea-ai media komnikasi e>ekti> dalam
arin-an masarakat tradisional edesaan. Bahkan, atas
artisiasina sea-ai lema-a emerdaaan masarakat, !a
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
52/55
dan endidikan serta erhasil dalam memina lin-kn-an desa
erdasarkan strktr daa dan sosial. !emikianlah, esantren
ters erkeman- men-ikti lintasan searah kehidan den-an
teta memertahankan indenendensina dan konsistensina dalam
memainkan eran sea-ai lema-a endidikan dan emerdaaan
sosial.idak hana it, dalam tataran an- leih las, esantren -a
ereran sea-ai enten- en-a
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
53/55
asek terset diasilitas dan erlen-kaan, kara
seni (kali-ra"), motto dan ni>ormDsera-am. Cltr esantren an-
kat ditnkkan oleh ketaatan keselrhan
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
54/55
BAB 7
PENUTUP
A. esim#ulanerdasarkan landasan teori dan hasil pembahasan yang telah dipaparkan diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan.". Pendidikan pesantren adalah kumpulan dasar-dasar umum tentang bagaimana
lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka membekali pengetahuan
kepada siswa yang di dasarkan kepada al-Bur@an dan sunah.
0. Pendidikan modern adalah /ara/ara elaar an- sesai
den-an tnttan era kekinian, ntk daat diersiakan
anak didik ada masana. Berkaitan den-an en-ertian
endidikan modern, dikaitkan den-an tan endidikan.
Pendidikan modern erlak a-i hid ntk menmhkan,
memk, men-eman-kan, memelihara dan
memertahankan tan endidikan an- telah di/aai.3. Pesantren telah dianggap sebagai lembaga pendidikan yang mengakar kuat
dari budaya asli bangsa Indonesia, dan perkembangan dunia telah
melahirkan suatu kemajuan 5aman yang modern. +kibatnya ada keharusan
untuk mengadakan upaya kontekstualisasi bangunan-bangunan budaya
masyarakat dengan dinamika modernisasi, tak terkeuali dengan sistem
pendidikan pesantren. Karena itu, sistem pendidikan pesantren harus
melakukan upaya-upaya konstruktif agar tetap rele/an dan mampu bertahan
seiring dengan perkembangan 5aman. Pesantren pada masa sekarang
diharapkan menjadi agen perubahan 'agent of change( sebagai lembaga
perantara yang diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator dan
katalisator pemberdayaan sumber daya manusia, penggerak pembangunan di
segala bidang, serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menyongsong era global.B. !aran4!aran
54
7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De
55/55
". !iharapkan bagi para penulis dan teoritikus pendidikan agar dapat mengkaji
dan member kontribusi pemikiran terhadap pembaharuan sistem pendidikan
pesantren untuk kemajuan sistem pendidikan yang telah ada agar tetap
rele/an dengan modernisasi 5aman.0. agi para praktisi pendidikan dapat mengambil sisi-sisi positif dari pola
pendidikan pesantren baik dalam pembenahan administrasi, metodologi, dan
tujuan sistem pendidikan pesantren yang dapat menunjang dalam
menyelenggarakan sistem pendidikan modern.3. Pemerintah maupun swasta dapat mendirikan sebuah lembaga pendidikan
baik formal maupun nonformal dengan pola perpaduan antara model
pendidikan tradisional dengan modern.