i
PREVALENSI GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMK YPKK 1 SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
SAHMIN 1114118
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Prevalensi Gangguan Menstruasi di SMK YPKK 1 Sleman.” karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (A.md. Keb) pada program studi (D-3) Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Endah Puji Astuti, S.SiT, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan karya tulis ilmiah.
4. Dechoni Rahmawati, SST.,MPH selaku dosen penguji karya tulis ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan, serta saran terhadapkarya tulis ilmiah ini.
5. Seluruh staf pengajar Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah membesarkan penulis sejak dalam buaian hingga saat ini dengan segala rasa cinta dan kasih sayang yang tidak pernah surut dan juga yang telah mendidik, membina, memberikan dorongan dan do’a kepada penulis.
7. Kakak yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
8. Semua responden yang bersedia membantu dalam jalannya penelitian ini. 9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karenanya saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan baik. Semoga karya tulis ilmiah “Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman.” ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Juni 2017
Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ ............ ............ viii INTISARI ......................................................................................................... ix ABSTRAK ......................................................................................................... x BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ................................................................................. 8 B. Kerangka Teori ............................................................................... 13 C. Kerangka Konsep ........................................................................... 14 D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 14
BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 15 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 15 C. Populasi, Sampelan dan Penentuan Besar Sampel ............................ 15 D. Penetapan dan Perhitungan Besar Sampel ....................................... 15 E. Variabel Penelitian ......................................................................... 16 F. Definisi Operasional ....................................................................... 16 G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 17 H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 17 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data .............................................. 18 J. Etika Penelitian ............................................................................... 20 K. Pelaksaanaan Penelitian ................................................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................ 25
1. Gambaran Umum SMK YPKK 1 Sleman .............................. 25 2. Karakteristik SMK YPKK 1 Sleman ....................................... 26
B. Pembahasan ..................................................................................... 29 C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 33
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 34 B. Saran .............................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................... 17
Tabel 3.2 Pertanyaan Angket ..................................................................... 20
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karkateristik responden berdasarkan Umur ..................................................................... 26
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman .............................. 27
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi berdasarkan lama dan banyak darah menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman ............................................................ 27
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi berdasarkan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman .................................................................................... 28
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan Gangguan Lain Menstruasi Pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Seman ................................................................ 28
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 13
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 14
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Time Schedule
Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Pengantar Ijin Penelitian
Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5.Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran6. Angket Penelitian
Lampiran7. Hasil Olah Data
Lampiran8. Lembar Bimbingan Karya Ilmiah
ix
PREVALENSI GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMK YPKK 1 SLEMAN
Sahmin¹, Endah Puji Astuti²
INTISARI
Latar Belakang : Gangguan menstruasi merupakan masalah yang sering di alami oleh remaja. Menurut WHO (2010)terdapat 75% remaja yang mengalami gangguan haid dan ini merupakan alasan terbanyak seorang remaja putri mengunjungi dokter spesialis kandungan. Siklus haid pada remaja sering tidak teratur, terutama pada tahun pertama setelah menarche sekitar 80% remaja putri mengalami terlambat haid 1 sampai 2 minggu dan sekitar 7% remaja putri yang haidnya datang lebih cepat, disebabkan oleh ovulasi yang belum terjadi (Anovulatory cycles). Penelitian tentang gangguan menstruasi pada remaja putri belum banyak dilakukan di indonesia. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara di SMK YPKK 1 Sleman yang dilakukan terhadap 7 siswi, hasilnya yaitu di dapatkan 3 siswi mengalami mual muntah dan nyeri perut bagian bawah hingga tidak bisa masuk sekolah, sedangkan 2 siswi yang mengalami keterlambatan haid dengan siklus menstruasi dalam jangka waktu dua bulan hanya mendapatkan 1 kali haid dan 2 siswi lagi yang mengalami menstruasi dengan jumlah darah yang keluar sedikit. Tujuan Penelitian :Diketahuinya gambaran prevalensi gangguan menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK 1 Sleman. Metode Penelitian :Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel 70 responden. Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat ukur. Hasil Penelitian :Prevalensi gangguan menstruasipadaremaja putri di SMK YPKK 1 Sleman yang mengalami hipominorea 5 responden (7.1%), hiperminorea 11 responden (15.7%), poliminorea 9 responden (12.9%), oligominorea 14 responden (20.0%), aminorea 10 responden (14.3%), disminorea 23 responden (32.9%) Pre Mentrual Syndrome (PMS) yaitu sebanyak 25 responden (35.7%). Kesimpulan : Remaja putri yang di SMK YPKK 1 Sleman sebagian besar tidak mengalami gangguan menstruasi yaitu sebanyak 39 responden (55.7%). Kata Kunci :Prevalensi, gangguan menstruasi, Remaja
¹Mahasiswa program studi kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
²Dosen pembimbing Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Ix
x
PREVALENCE INTERRUPTION MENSTRUAL IN ADOLESCENT TEENS IN SMK YPKK 1 SLEMAN
Sahmin¹, Endah Puji Astuti²
ABSTRACT
Background: Disorders of menstruation is a common problem experienced by adolescents. According to WHO (2010) found 75% of adolescents who experience menstrual disorders and this is the reason most of a young woman visit the gynecologist. Menstrual cycles in adolescents is often irregular, especially in the first year after menarche approximately 80% of young women experienced a late period of 1 to 2 weeks and about 7% of adolescent girls menstrual come sooner, caused by ovulation has not occurred(anovulatorycycles).Research on menstrual disorders in adolescent girls has not been done in Indonesia. Based on a preliminary study conducted by researchers at the interview method in vocational YPKK 1 Sleman committed against 7 students, the results are in get 3 students experienced nausea, vomiting and pain in the lower abdomen up could not go to school, while two students were late menstrual cycles menstruation within two months only get one time period and two more girls who menstruate with a little amount of blood loss. Objective: Knowing the prevalence of menstrual disorders overview on teenage girls in vocational YPKK 1 Sleman. Methods: This study was descriptive quantitative. Sampling technique used is purposive sampling, the sample size of 70 respondents. This study used a questionnaire as a measuring tool. Results: The prevalence of menstrual disordersonyoung women in vocational YPKK 1 Sleman experiencing hipominorea 5 respondents (7.1%), hiperminorea 11 respondents (15.7%), poliminorea 9 respondents (12.9%), oligominorea 14 respondents (20.0%), aminorea 10 respondents (14.3%), disminorea 23 respondents (32.9%) Pre Mentrual Syndrome (PMS) as many as 25 respondents (35.7%). Conclusions: Adolescent girls are at SMK YPKK 1 Sleman mostly do not experience menstrual disorders as many as 39 respondents (55.7%). Keywords: Prevalence, menstrual disorders, Youth
¹Students midwifery study program (D-3) STIKES General Achmad Yani Yogyakarta.
²Supervisor STIKES General Achmad Yani Yogyakarta.
xi
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa Remaja merupakanmasa transisi dari masa anak-anak ke masa
remaja,individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi
lebih berbeda.Remaja mempunyai sifat yang unik,salah satunya yaitu sifat ingin
meniru sesuatu yang di lihat,kepada keadaan,serta lingkungan di
sekitarnya.Remaja mempunyai kebutuhan akan kesehatan seksual,dimana
pemenuhan kebutuhan kesehatan seksual tersebut bervariasi(Kusmiran,2012).
Remaja yang mengalami pubertas khususnya wanita yaitu ditandai dengan
haid pertama kali atau menarchekemudian berlanjut dengan menstruasi( Misaroh,
2009). Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda
bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Kusmiran,2012).Remaja Pada
tahap akhir pubertas,umumnya menarche terjadi dalam dua tahun sejak terjadi
perkembangan payudara dengan rerata usia 12,8 tahun dengan rentang usia 10-16
tahun (Misaroh,2009).Proses menstruasi yang di alami setiap wanita terdapat
ganguan-gangguan yang terjadi baik dari sebelum menstruasi,atau saat
menstruasi. Gangguan tersebut antara lain: jumlah darah haid seperti hiperminorea
yaitu haid lebih dari 7 hari,hipominorea yaitu haid dengan jumlah darah sedikit
dan siklus haid yang lebih pendek dari normalnya, gangguan siklus menstruasi
seperti: poliminorea yaitu siklus menstruasi yang lebih pendek atau kurang dari 21
hari,oligominorea yaitu siklus menstruasi yang lebih lama atau lebih dari 35 hari
dengan jumlah darah yang sedikit,aminorea tidak mendapatkan haid selama 3
bulan berturut-turut ( Sarwono, 2011).Premenstrual Syndrome (PMS) yaitu nyeri
saat menstruasi biasanya terjadi pada perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar
hingga punggung bawah dan paha. Dysminorheaatau nyeri saat menstruasi datang
berupa mual dan muntah dan nyeri kepala ( Haryono, 2016).
Jumlah remaja di dunia lebih dari satu miliar dengan 85% diantaranya berada
dinegara berkembang yaitu sekitar 1 dari 6 manusia dibumi adalah remaja
(UNFPA, 2000). Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk
2
Indonesia sebanyak 237.6 juta jiwa, 63.4 juta diantaranya adalah remaja yang
terdiri dari pria sebanyak 32.164.436 jiwa (5.70%) dan perempuan sebanyak
31.279.012 jiwa (49.30%) yaitu sekitar 27% dari total populasi (UNFPA,
2009). Jumlah penduduk perempuan di Indonesia 127,09 jiwa dengan umur >15
tahun 69.857.406 dan di DIY 3.679.179 jiwa. Penduduk usia 10-14 tahun
berjumlah 16,899 jiwa, umur 15-19 tahun berjumlah 17,092 jiwa.Sedangkan pada
kota Kulonprogo198,175 jiwa, Bantul 457,012 jiwa, Gunung Kidul 348,679 jiwa,
Sleman 545,225 jiwa, Yogyakarta 199,490 jiwa (BKKBN, 2015). Remaja di
indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini sesuai dengan
proporsi remaja di dunia,jumlah remaja di perkirakan 1,2 miliar atau sekitar 1/5
dari jumlah penduduk dunia(Wijaya, 2014).
Menurut data badan kesehatan dunia (World Health Organization, 2010)
terdapat 75% remaja yang mengalami gangguan haid dan ini merupakan
alasan terbanyak seorang remaja putri mengunjungi dokter spesialis
kandungan. Siklus haid pada remaja sering tidak teratur, terutama pada tahun
pertama setelah menarche sekitar 80% remaja putri mengalami terlambat haid 1
sampai 2 minggu dan sekitar 7% remaja putri yang haidnya datang lebih cepat,
disebabkan oleh ovulasi yang belum terjadi (Anovulatory cycles). Demikian
pula di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia melaporkan
terjadi penurunan usia menarche di Indonesia. Di Yogyakarta remaja yang sedang
mengalami pubertas berjumlah sekitar 1,5 juta atau 1,2%. Menurut Ratna (dalam
Rizki, 2015) mengungkapkan bahwa sekitar 70 - 90% remaja putri di Indonesia
mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi, yaitu persentase menstruasi tidak
teratur mencapai 15,8% di wilayah DIYdalam siklus kehidupan masa pubertas
merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasnya. Pada
wanita umumnya masa pubertas dimulai pada saat usia 8-14 tahun. Awal pubertas
berbeda-beda untuk tiap individu tergantung dari bangsa,iklim,gizi dan
kebudayaan. Dengan bertambah baiknya gizi seorang anak,maka masa
pubertasnya dapat terjadi lebih cepat. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah
berfungsi secara mantap dan teratur (Misaroh,2009).
3
Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan badan yang cepat,menstruasi
pertama (menarche),perubahan psikis dan timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder
seperti tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan (pubis),pembesaran
payudara,suara yang mulai berubah. Untuk anak perempuan,tanda-tanda itu
muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki biasanya lebih lambat
yaitu pada usia 11 tahun ke atas(Misaroh, 2009).Pada tahun awal mengalami
menstruasi merupakan masa yang rentan terjadinya gangguan.Wanita pada tahap
remaja akhir 75% mengalami gangguan yang berkaitan dengan menstruasi.
Menstruasi yang tertunda, tidak teratur, nyeri, dan perdarahan yang banyak pada
waktu menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkan remaja wanita
menemui dokter( KaurJ,2009).
Cakir M et al dalam penelitiannya menemukan bahwa disminorea
merupakan gangguan dengan prevalensi yang terbesar (89,5%),diikuti
ketidakteraturan menstruasi (31,2%),serta siklus menstruasi yang panjang (5,3%).
Pada pengkajian yang dilakukan terhadap penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh peneliti lain mendapatkan mendapatkan prevalensi bervariasi antara 15,8-
89,5%, dengan prevalensi gangguan menstruasi tertinggi yang terjadi pada remaja
sedangkan menurut Bieniasz J et al dalam penelitiannya mengenai gangguan
menstruasi lainnya, mendapatkan prevalensi amenorea primer sebanyak 5,3%,
amenorea sekunder 18,4%,oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan
campuran sebanyak 15,8%( Kaur J,2009).Disminorea merupakan salah satu faktor
alasan utama yang menyebabkan remaja wanita absen dari sekolah.Sindrom
pramenstruasi didapatkan pada 40% wanita, dengan gejala yang berat hingga 2-
10% penderita (Maj,2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan pada tanggal 18 januari
2017 di SMK YPKK 1 Sleman terhadap 7 siswi yangsudah mengalami menstruasi
dengan metode wawancara di dapatkan 3 siswi yang mengalami mual muntah dan
nyeri perut bagian bawah hingga tidak bisa masuk sekolah dan bisa membuat
prestasi belajar mereka menurun,sedangkan 2 siswi yang mengalami
keterlambatan haid seperti biasanya haid di awal bulan pada tanggal 4 tapi ketika
4
datang waktu haid lagi pada bulan berikutnya yaitu tanggal 24 dan 2 siswi lagi
mengalami haid yang darahnya sedikit.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian
tentang prevalensi gangguan menstruasi pada siswi kelas XI di SMK YPKK 1
Sleman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di atas perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : “Berapakah prevalensi gangguan menstruasi pada remaja putri di
SMK YPKK 1 Sleman ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran prevalensi gangguan menstruasi pada remaja putri di
SMK YPKK 1 Sleman
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran prevalensi gangguan menstruasi berdasarkan lama
dan banyaknya darah menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK 1
Sleman.
b. Diketahuinya gambaran prevalensi gangguan menstruasiberdasarkan
sikluspada remaja putri di SMK YPKK 1 Sleman.
c. Diketahuinyagambaran prevalensi gangguan lain menstruasi yang
berhubungan dengan haidpada remaja putri di di SMK YPKK 1 Sleman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan dalam
pengembangan ilmu khususnya tentang prevalensi gangguan menstruasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Sekolah
1) Dapat dijadikan sebagai sumber acuan dalam memberikan penyuluhan
pada remaja supaya mudah untuk di pahami dan tahu tentang gangguan
menstruasi pada remaja.
5
2) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang keadaan remaja yang
ada di wilayah setempat, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan
supaya dapat meminimalisir terjadinya gangguan menstruasi pada
remaja.
b. Bagi Remaja
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengetahuan dan wawasan
baru menegenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
dalam hal ini mengenai gangguan menstruasi sehinga dapat mencegah
terjadinya gangguan menstruasi tersebut pada remaja putri.
2) Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru mengenai
pentingnya pola hidup yang sehat terutama untuk mencegah terjadinya
gangguan menstruasi pada remaja putri.
c. Bagi Institusi Stikes Jendral Achmad Yani bagian Perpustakaan
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dokumentasi serta
menambah referensi kepustakaan yang ada khususnya tentang
prevalensi gangguan menstruasi dan dapat digunakan referensi bagi
mahasiswa.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian lanjutan.
E. Keaslian Penelitian
1. Sri Wahyuni (2016).” Hubungan Stress Dengan Gangguan Siklus Menstruasi
Pada Tingkat 2 Prodi DIII Kebidanan”. Metode Penelitian Observasional,
pendekatan dengan cara cross sectional, sample yang digunakan adalah total
sampling,analisa data yang di pakai dengan uji chi square dengan taraf
signifikan0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar resonden
mengalami stress normal dengan siklus menstruasi teratur sebanyak 47
responden (61.8%), dengan siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 3
responden (3,9%), sedangkan responden yang mempunyai tingkat stress ringan
dengn siklus menstruasi teratur sebanyak 22 responden (28,9%), dengan siklus
menstruasi tidak teratur sebanyak 4 responden (5,3%). Dalam penelitian ini
6
tidak ada hubungan antara setress dengan gangguan siklus menstruasi dengan
P=0,180 (P > 0,05).
Perbedaan debgan penelitian yang dilakukan peneliti adalah variable,
penelitian, populasi,sample, waktu, tempat, analisa data.
2. Burhanuddin Bahar.”Hubungan Konsumsi Fitoestrogen Dengan Siklus
Menstruasi Pada Siswi Di SMK Negeri 3 Pare-Pare.’’ Penelitian menggunakan
pendekatan dengan cara cross sectional, sample yang digunakan melalui
propotional sampling,analisa data yang di dilakukan dengan univariat dan
bivariat. Sample yang di pakai sebanyak 126 siswi dari kelas X dan XI. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan
konsumsi fitoestrogen dengan melihat lama siklus menstruasi adalah 0.34 (p
>0.05). Tidak terdapat hubungan konsumsi fitoestrogen dengan volume darah
menstruasi 0.357 (p> 0.005) .
Perbedaan debgan penelitian yang dilakukan peneliti adalah variable,
penelitian, populasi,sample, waktu, tempat, analisa data.
3. Ajeng Novita Sari (2014).” Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI
Tentang Gangguan Menstruasi Di SMA 1 SUKOHARJO.” Jenis penilitian ini
adalah Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sample yang digunakan
adalahSimple Random Sampling. Analisa data yang di pakai adalah data
distribusi frekuensi. Hasil penelitian di dapatkan tingkat pengetahuan remaja
putri kelas XI IPA tentang gangguan menstrusi di SMA yaitu tingkat
pengetahuan kategori cukup 17 remaja putri (56,7%), pengetahuan kategori
baik sebanyak 8 remaja putri (26,7%), tapi sebagian kecil kategori kurang
sebanyak 5 remaja putri (16,6%).
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah variable,
penelitian, populasi,sample, waktu, tempat, analisa data.
4. Natasha Rovenska (2009).” Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-faktor
yang berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta
Timur.” Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Sampel yang
digunakan adalah stratified cluster sampling. Analisa data yang di pakai yaitu
dengan uji chi-Squaresampel yang di pakai 57 siswi SMU kelas X. Dari
7
penelitian ini di dapatkan 63,2% responden mengami gangguan menstruasi
dengan jenis gangguan menstruasi terbanyak (91,7%) adalah hubungan lain
yang berhubungan dengan menstruasi, diikuti gangguan lama menstruasi
(25,0%), dan gangguan siklus (5,0%). Tidak didapatkan responden yang
mengalami gangguan volume menstruasi. Di antara responden dengan
gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi, sindrom menstruasi
merupakan yang paling banyak di alami (75,8%). Terdapat hubungan
bermakna antara usia, kelas, dan aktivitas fisik dengan gangguan menstruasi.
Penelitian ini tidak didapatkan hubungan (p=0,191) antara hubungan IMT
dengan gangguan menstruasi. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti adalah variable, penelitian, populasi, sample, waktu, tempat, analisa
data.
25
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
SMK YPKK 1 Sleman
SMK YPKK 1 Sleman merupakan sekolah yang memiliki potensi cukup
besar. SMK YPKK 1 Sleman berlokasi di Jl. Sayangan No.5, Meijing Wetan,
ambarketawang, Gamping, Sleman. Luas tanah SMK YPKK 1 Sleman sekitar
4.810 m². SMK YPKK 1 Sleman memiliki 360 siswa yang terdiri dari 3
kompetensi keahlian yaitu KK Akutansi, KK RPL dan KK Farmasi.Penelitian ini
akan dilakukan pada saat jam istirahat atau waktu sebelum pulang sekolah di
SMK YPKK 1 Sleman. Penelitian dengan judul Prevalensi Gangguan Menstruasi
pada remaja putri di SMK YPKK 1 Sleman. Jumlah guru yang bekerja di SMK
YPKK 1 Sleman yaitu berjumlah 43 orang dan terdiri 26 perempuan dan 17 laki-
laki. Pelayanan UKS yang ada disekolah hanya menyediakan obat – obatan umum
untuk siswa dan siswi, pelayanan UKS yaitu memberikan pelayanan pada siswi
yang mengalami keluhan sakit dan untuk petugas yang melayani yaitu guru
olahraga lulusan (D-3) dari jenjang pendidikan. Pelayanan UKS masih kurang
lengkap untuk kebutuhan siswi yang terutama untuk siswi perempuan yang
mengalami keluhan gangguan menstruasi karena dalam pelayanan UKS disekolah
apabila ada siswi yang mengalami keluhan nyeri perut saat menstruasi di anjurkan
untuk pulang terlebih dahulu.
Kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian adalah sebagai
berikut:Penelitian menemukan bahwa gangguan menstruasi yang di alami oleh
siswi rata-rata melakukan penanganan terhadap gangguan menstruasi yang
dirasakan dengan cara minum jamu untuk mengatasi nyeri haid yang telah
dirasakan saat menstruasi.
26
Penelitian yang dilakukan pada siswi SMK YPKK 1 Sleman Yogyakarta
ini, telah dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 20 Mei 2017. Penelitian
menggunakan responden sebanyak 70 siswi yang telah memenuhi kriteria. Dari
kegiatan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut :
Batas-batas wilayah kerja di SMK YPKK 1 Sleman yaitu
a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Sidoarum
b. Sebelah Timur berbatasan dengan desa desa Gamping Lor
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Mejing Kidul
d. Sebelah Barat berbatasan dengansungai daerah Gamping
2. Hasil Analisa
a. Karkateristik responden berdasarkan Umur
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMK
YPKK 1 Sleman berdasarkan Karakteristik Umur
Umur Frekuensi (F) Presentase (%) 16 Tahun 9 12.9 17 Tahun 52 74.3 18 Tahun 4 5.7 19 Tahun 5 7.1
Total 70 100.0 Sumber : Data Primer, 2017
Pada tabel 4.1 dapat di lihat bahwa jumlah responden penelitian yang
paling banyak adalah responden yang berusia 17 tahun, yaitu sebanyak 52
orang (74,3%) siswi dan jumlah responden yang paling sedikit adalah
responden yang berusia 19 tahun, yaitu 5 orang (7,1%) siswi dari 70 total
responden.
27
b. Prevalensi Gangguan Menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK 1
Sleman.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi pada remaja putri di SMK
YPKK 1 Sleman.
Gangguan Menstruasi Frekuensi (F) Presentase (%) Ya 31 44.3 Tidak 39 55.7 Total 70 100.0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa remaja putri yang
mengalami gangguan menstruasi sebagian besaryaitu sebanyak 31
responden (44.3%).
c. Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan lama dan banyaknya darah
menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi berdasarkan lama dan
banyaknya darah menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman
Lama Menstruasi Frekuensi (F) Presentase (%) Hipominorea 5 7.1 Normal 54 77.1 Hiperminorea 11 15.7 Total 70 100.0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa Prevalensi Gangguan
Menstruasi Berdasarkan lama menstruasi Pada Remaja Putri di SMK YPKK 1
Sleman yaitu sebagian besar adalah normal sebanyak 54 (77.1%)responden.
28
d. Prevalensi Gangguan Menstruasi Bersdasarkan Gangguan Siklus
Menstruasi.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi berdasarkan Siklus Menstruasi
pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman
Siklus Menstruasi Frekuensi (F) Presentase (%) Poliminorea 9 12.9
Oligominorea 14 20.0 Aminorea 10 14.3 Normal 37 52.9 Total 70 100.0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa prevlensi gangguan
menstruasi berdasarkan siklus haid sebagian besar adalah siklus haid
normal yaitu sebanyak 37 (52.9%) responden.
e. Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan Gangguan Lain Menstruasi.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi Lainnya Pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Seman
Gangguan Lain Frekuensi (F) Presentase (%)
Disminorea 23 32.9 PMS 25 35.7
Normal 22 31.4 Total 70 100.0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa prevalensi gangguan
menstruasi berdasarkan gangguan lain menstruasi sebagian besar
mengalami PMS yaitu sebanyak 25 (35.7%) responden.
29
B. Pembahasan
1. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK
1 Sleman.
a. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMK
YPKK 1 Sleman
Berdasarkan hasil penelitian gambaran prevalensi gangguan
menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK 1 Sleman menunjukkan bahwa
dapat diketahui sebagian besar adalah tidak mengalami gangguan
menstruasi yaitu 39 responden (55.7%). Menurut Sarwono (2011),
gangguan menstruasi adalah perdarahan yang keluar dari uterus yang tidak
normal dan merupakan keluhan yang sering dirasakan perempuan sehingga
perlu untuk dilakukan pengobatan oleh dokter sebagai tempat pertolongan
pertama. Keluhan gangguan haid yang dirasakan sangat bervariasi dari
ringan hingga sampai berat dan tidak jarang apa yang dirasakan bisa
menyebabkan rasa frustasi baik dari pihak penderita maupun dari dokter
yang menanganinya. Gangguan siklus menstruasi antara lainPoliminorea,
Oligominorea,Amenorea, gangguan lain yang berhubungan dengan haid
adalah Disminoreadan Pre Menstruasi Syindrom (Sarwono, 2011).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya yaitu
lucyana (2016) pada siswi SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, yang
menunjukkan bahwa prevalensi gangguan menstruasi pada remaja putri
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam gangguan
menstruasi yaitu setress, status gizi, aktivitas fisik, usia.
Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah
berumur 17 tahun yaitu 52 responden (74,3). Menurut Widyastuti (2011), di
umur yang 17 tahun termasuk remaja tahap akhir, beberapa ciri remaja akhir
antara lain: Perubahan fisik mencakup organ seksual (organ reproduksi)
sehingga mencapai kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan
melaksanakan fungsi reproduksi.
30
b. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi berdasarkan lama dan
banyaknya darah menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK 1 Sleman.
Setelah dilakukan penelitian mendapatkan hasil penelitian tentang
prevalensi gangguan menstruasi yaitu menunjukkan sebagian besar adalah
normal dengan jumlah responden sebanyak 54(77,1%), hal ini disebabkan
bisa juga karena asupan makanan yang baik dan pola makan yang teratur,
aktivitas fisik normal dan yang mengalami hiperminorea sebanyak 11
(15.7%) responden, biasa di pengaruhi oleh faktor setres, aktivitas fisik yang
banyaksedangkan yang mengalami gangguan menstruasi atau
hipominoreasebanyak 5 (7.1%) responden dapat dipengaruhi oleh asupan
makanan atau nutrisi yang kurang, pola istirahat yang tidak teratur dan
aktivitas tubuh yang kurang sesuai dalam teori Menurut Atikah (2009)
faktor penyebab gangguan menstruasi yaitu: Fungsi Hormon Terganggu
yaitu Menstruasi yang berkaitan dengan sistem hormon yang diatur di otak,
tepatnya pada kalenjar hipofisa. Pada sistem hormon ini akan mengirim
sinyal ke indung telur untuk memproduksi. Apabila dalam sistem
pengaturan itu terganggu maka siklus menstruasipun juga akan terganggu,
Kelainan Sistemik yaitu pada remaja dengan bentuk tubuh sangat gemuk
atau kurus, itu bisa mempengaruhi siklus menstruasi karena sistem
metabolisme dalam tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal seperti
menderita penyakit diabetes, Setress jangan dianggap hal yang spele sebab
bisa mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh karena setress bisa
gampang capek, berat badan menurun drastis, sakit-sakitan itu juga bisa
membuat sistem metabolisme terganggu, Kalenjar Gondok Terganggunya
fungsi kalenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi suatu penyebab tidak
teraturnya siklus menstruasi. Apabila terjadi hipertiroid maupun hipotiroid
juga bisa membuat sistem hormonal terganggu.Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang sebelumnya yaitu lucyana (2016) pada siswi SMP
Muhammadiyah 1 Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa jumlah darah
yang keluar rata-rata 30 - 40ml
31
Pada siswi yang haidnya normal rata-rata mengalami haid 3-7 hari dan
ada juga siswi yang haidnya kurang dari 3 hari dan pada siswi yang haidnya
lebih dari 7 hari dengan banyaknya darah yaitu ganti pemalut dalam 24 jam
lebih dari 2 kali sehari dengan pembalut isi penuh. Pada penelitian initelah
di dapatkansebagian siswi yang menggunakan pembalut lebih dari 2 kali
ganti pembalut. Menurut Sarwono (2011), gangguan menstruasi adalah
perdarahan yang keluar dari uterus yang tidak normal dan merupakan
keluhan yang sering dirasakan perempuan sehingga perlu untuk dilakukan
pengobatan oleh dokter sebagai tempat pertolongan pertama. Keluhan
gangguan haid yang dirasakan sangat bervariasi dari ringan hingga sampai
berat dan tidak jarang apa yang dirasakan bisa menyebabkan rasa frustasi
baik dari pihak penderita maupun dari dokter yang menanganinya.
c. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi berdasarkan Siklus Menstruasi
pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman.
Setelah diketahui hasil penelitian gambaran prevalensi gangguan
menstruasi berdasarkan siklus menstruasi pada remaja putri di SMK YPKK
1 Sleman bahwa dapat diketahui sebagian besar adalah normal yaitu
sebanyak 37(52.9%) responden, yang mengalami poliminorea sebanyak 9
(12.9%) responden, yang mengalami ganggguan siklus lainnya seperti
oligominorea yaitu sebanyak 14 (20.0%) responden, yang mengalami
aminoreayaitu sebanyak 10 (14.3%) responden. Menurut Haryono (2016)
siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai haid yang lalu dan mulainya
haid yang baru. Siklus menstruasi normal biasanya berlangsung antara 3
sampai dengan 7 hari, karena adanya pengaruh hormon, seringkali ketebalan
dinding rahim menjadi meningkat apalagi pada wanita dengan siklus tidak
berlangsung sebulan sekali, tetapi 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali.Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya yaitu lucyana
(2016) pada siswi SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta,Adanya
ketidakseimbangan hormonal, alat reproduksi yang belum matur, dan
perkembangan psikis yang masih labil, hal ini lebih rentan terjadi pada
remaja perempuan sehingga gangguan menstruasi lebih umum
32
dialamisekitar 70 - 90% remaja putri di Indonesia mengalami
ketidakteraturan siklus menstruasi, yaitu persentase menstruasi tidak teratur
mencapai 15,8% di wilayah DIY.
d. Gambaran Prevalensi Gngguan Menstruasi berdasarkan Gangguan Lain
pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman.
Setelah diketahui hasil penelitian gambaran prevalensi gangguan
menstruasi berdasarkan gangguan lain pada remaja putri di SMK YPKK 1
Sleman menunjukkan bahwa sebagian besar adalah mengalami PMS yaitu
sebanyak 25 (35.7%) responden dan yang mengalami disminorea yaitu
sebanyak 23 (32.9%) responden.Dalam penelitian yang telah dilakukan
rata-rata responden mengalami ganggguan pada saat menstruasi dan
menangani keluhan nyeri saat menstruasi dengan minum jamu sebagai
obat pereda rasa nyeri yang mereka alami sedangkan yang tidak
mengalami gangguan lain menstruasi yaitu sebanyak 22 (31.4%)
responden.Menurut Wulandari (2011) nyeri haid adalah suatu gejala dan
bukan suatu penyakit. Istilah biasa di pakai untuk nyeri haid yang cukup
berat dan penderita harus mengobati nyeri tersebut dengan analgesik atau
memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan atau
pengobatan yang tepat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
sebelumnya yaitu Bieniasz J (2009) pada siswi SMU di Jakarta Timur,
bahwa disminoreamerupakan alasan utama yang menebabkan reamaja
absen dari sekolah. PMS didapatkan 40% wanita dengan gejala berat pada
2-10% penderita. Dalam penelitian ini sebagian besar responden
mengalami nyeri haid yang hebat sampai menggaggu aktivitas sehari-hari
yaitu pergi kesekolah sehingga membuat mereka absen dari sekolah.
33
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan anatara lain:
a. Pada saat melakukan penelitian di sekolah sedang ujian semester
sehingga penelitian bisa dilakukan setelah menunggu selesai ujian
semester di sekolah
b. Penelitian waktunya di batasi sampe 30 menit karena siswi sekolah
akan melakukan ujian praktik setelah ujian semester.
34
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Gambaran prevalensi gangguan menstruasi pada remaja putri di SMK
YPKK 1 Sleman menunjukkan bahwa dapat diketahui sebagian besar adalah
tidak mengalami gangguan menstruasi yaitu 39 responden (55.7%).
2. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan Lama dan banyak
darah Menstruasi pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman sebagian
besar adalah normal yaitu sebanyak 54 responden (77.1%).
3. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan Siklus Menstruasi
pada Remaja Putri di MK YPKK 1 Sleman sebagian besar adalah normal
yaitu sebanyak 37 responden (52.9%).
4. Gambaran Prevalensi Gangguan Menstruasi Berdasarkan Gangguan Lain
pada Remaja Putri di SMK YPKK 1 Sleman sebagian besar adalah PMS
yaitu 25 responden (35.7%).
B. Saran
Adapun saran yang akan disampaikan berkaitan dengan penelitian ini :
1. Intansi SMK YPKK 1 Sleman
Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya
gangguan menstruasi bagi pengelola UKS dan siswi dengan pengadaan
buku-buku bacaan tentang kesehatan dan pengadaan kegiatan penyeluhan
baik secara individu maupun kelompok yang bekerjasama dengan instansi
tenaga kesehatan setempat.
2. Bagi Remaja
Untuk lebihmeningkatkan pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan di
perbanyak membaca buku yang berkaitan dengan gangguan menstruasi
3. Bagi institusi Stikes Jendral Achmad Yani Prodi Kebidanan (D-3)
Diharapkan menambah kepustakaan yang ada khususnya tentang gangguan
menstruasi sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa dan sebagai bahan
35
acuan atau pengabdian untuk di masyarakat dalam memberikan
penyuluhankan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan atau mengembangkan
penelitian dapat memperluar ruang lingkup penelitian dan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai sumber referensi pada penelitian selanjutnya.
36
Daftar Pustaka
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta
Bkkbn (2015). Profil kependudukan dan pembangunan di indonesia. Jakarta : Badan Kesejahteraan Keluarga Berencana Nasional.
Departemen Kesehatan provinsi DIY. (2015), Profil kesehatan D.I Yogyakarta tahun 2015
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Dinkes DIY, 2015. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta : Dinas kesehatan Yogyakarta. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta
Haryono,2016. Siap Menghadapi Menstruasi dan Menopouse, Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hidayat, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiran, 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba: Medika
Misaroh, 2009. Menstruasi Pertama Penuh Makna. Edisi Pertama, Yogyakarta: Nuha Medika
Natasha Rovenska, Vol 59 No 6 Juli tahun 2009. Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-faktor yang Berhubungan pada Siswi SMU di Pulo Gadung Jakarta Timur
Notatmodjo,S.2012. Metogologi Kesehatan Anak Dalam Kebidanan Jakarta: Trans Info Media.
Sarwono, 2011. Ilmu Kandungan, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Syofian, 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara
Suyanto, 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi, Edisi Kelima. Yogyakarta: Nuha Medika
Widyastuti, 2011. Kesehatan Reproduksi, Edisi Keempat. Yogyakarta: Fitramaya
Wulandari, 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, Edisi Pertama. Yogyakarta: C.V Andi Offset
37
Dinas Kesehatan Yogyakarta. (2016), Profil Kesehatan IndonesiaProvinsi Yogyakarta Tahun 2015. Yogyakarta: Dinkes Yogya.
Burhanuddin, R. (2013), Hubungan Konsumsi Fitoestrogen dengan Siklus Menstruasi pada Siswi SMK Negeri 3 Pare-Pare, Diakses pada tanggal 25 Januari 2017 melalui https://core.ac.uk/download/pdf/25491029
Ajeng, Y (2014), Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas tentang Gangguan Menstruasi Di SMA 1 sukoharjo, Diakses tanggal 22 desember 2016 melalui http://jurnal.akbid-mu.ac.id/index.php/72/78
Lucyana, N (2016), Prevalensi Kejadian Gangguan Menstruasi Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) pada Siswa Kelas VII SMP, Jurnal Kebidanan Vol 1 No 58-64 Diakses tanggal 10 Juni 2017 melalui http://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/1701160201069
Cakir M, (2009), Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta: Jurnal Kedokteran 59, No 7 Juli 2009, Diakses tanggal 15 Desember 2016 melalui http://www3.interscience.wile.com/journal/1185146/abstract
WHO,2014.Health For The World’s Adolescenthttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/112750/1/WHO-FWC-MCA-09.04-eng.pdf.Diakses 3 juni 2017
38
L
A M
P I
R A
N
50
Lampiran 3
ANGKET KEJADIAN PREVALENSI GANGGUAN MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI DI SMK YPKK 1 SLEMAN
Petunjuk Pengisian:
1. Jawablah titik-titik pada pertanyaan isian sesuai dengan kondisi anda dengan
jujur
2. Untuk pertanyaan pilihan, angketsalah satu pada jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda
1. Berapa lama anda menstruasi ?
a. <3 hari
b. 3-7 hari
c. >7 hari
2. Berapa kali anda ganti pembalut dalam sehari (24 jam)?
a. 2x/hari tapi penuh
b. 2x/hari sedikit
c. >2x/hari penuh atau sedikit
3. Apakah anda menstruasi rutin tiap bulan ?
a. Ya
b. Tidak
4. Berapa hari siklus menstruasi anda ?(menstruasi bulan ini ke bulan
berikutnya)
a. <21 hari
b. 21-35 hari
c. >35 hari
d. Tidak teratur
5. Apakah dalam 3 bulan terakhir, anda tidak menagalami menstruasi Jika haid
anda pernah berhenti, berapa lama haid anda berhenti?
a. Ya
b. Tidak
51
6. Apakah anda mengalami nyeri menstruasi yang berlebihan serta mengganggu
aktivittas (disminorea)
a. Ya
b. Tidak
7. Seperti apakah gangguan fisik yang anda alami sebelum dan saat anda
menstruasi ? (dapat di centang lebih dari satu sesuai kondisi anda)
a. Pusing
b. Nyeri pinggang/perut
c. Mual muntah biasa
d. Tidak ada keluhan
e. Jika ada keluhan lain....
8. Apakah anda minum jamu atau obat untuk menghilangkan rasa nyeri haid?
a. Ya
b. Tidak
54
55