DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI BALI | 2017
PERUBAHAN RENCANA
STRATEGIS DINAS KESEHATAN
PROVINSI BALI 2013-2018
ii
KATA PENGANTAR
Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2013-2018 disusun karena adanya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
Perubahan Renstra ini juga mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, Renstra Kemeterian Kesehatan RI, Sistem
Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-
2018 dilakukan dengan mengikutsertakan berbagai unsur di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Bali serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Diharapkan
Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 dapat menjadi
acuan resmi bagi penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Dinas
Kesehatan Provinsi Bali.
Dengan tersusunnya Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2013-2018 kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak atas kontribusinya dalam penyusunan Perubahan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
Kami menyadari bahwa Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Bali Tahun 2013-2018 masih belum sempurna, karenanya masukan yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan sinar suci-Nya
dan kekuatan bagi kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Bali
Denpasar, 3 Juli 2017
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Bali
dr. Ketut Suarjaya, MPPM
Pembina Utama Madya
NIP. 19620115 198710 1 001
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis ....................................................... 5
1.3. Landasan Hukum ............................................................................................................ 5
1.4. Sistematika Penyusunan ................................................................................................. 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ................................................................................ 8
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ............................................................... 8
2.2. Sumber Daya SKPD ..................................................................................................... 25
2.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................................................. 25
2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan ........................................................................................ 27
2.2.3 Sumber Daya Keuangan SKPD .................................................................................... 29
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................................................. 33
2.3.1. Derajat Kesehatan......................................................................................................... 33
2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan .............. 35
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .......................................... 38
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ........................... 40
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ......................... 40
3.2. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota. ...... 44
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. ..... 44
3.5. Penentuan Isu Strategis ................................................................................................ 45
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............ 46
4.1. Review Visi dan Misi SKPD ......................................................................................... 46
4.2. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 47
4.3. Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................................................ 48
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .......................................................... 53
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD ..................................................................................................... 87
BAB VII PENUTUP .................................................................................................................... 90
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Tahun 2012 .............................................................................................................. 26
Tabel 2. 2 Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 2012 ......... 27
Tabel 2. 3 Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2012 .......................................... 28
Tabel 2. 4 Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012 .................... 28
Tabel 2. 5 Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012 ........................... 29
Tabel 2. 6 Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2008-2012 ................................................................................................................ 30
Tabel 2. 7 Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun
2008-2012 ................................................................................................................ 31
Tabel 2. 8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD ............................................................. 32
Tabel 2. 9 Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita
Tahun 2016 .............................................................................................................. 33
Tabel 2. 10 Angka kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016 .......................................... 34
Tabel 2. 11 Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2015 ........ 35
Tabel 2. 12 Pencapaian Pelayanan Kesehatan sesuai SPM Kab/Kota Di Provinsi Bali Tahun
2013-2015 ................................................................................................................ 35
Tabel 4. 1 Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan RENSTRA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali ................................................................................ 49
Tabel 4. 2 Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan
Provinsi Bali ............................................................................................................ 50
Tabel 4. 3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas
Kesehatan Provinsi Bali ........................................................................................... 51
Tabel 5. 1 Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi
Bali............................................... ............................................................................ 58
Tabel 5. 2 Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas
Kesehatan Provinsi Bali ........................................................................................... 66
Tabel 6. 1 Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali ............................................ 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan menjadi
salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya manusia. Untuk itu
diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan
tujuan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya. Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat diperlukan adanya kegiatan yang dapat menyentuh langsung kebutuhan
masyarakat akan kesehatan yang paling mendasar untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik. Disadari bahwa kesehatan masih merupakan prioritas dalam pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya disamping pendidikan. Dalam upaya melindungi dan meningkatkan
derajat kesehatan diperlukan adanya upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan
untuk meningkatkan mutu upaya tersebut diatas perlu dilakukan revitalisasi sistem kesehatan
secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan mulai dari hulu sampai kehilir dapat diatasi
dengan baik.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diorganisir oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia, maka salah satu kewajiban Kepala Daerah/Wakil Kepala sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada
pasal 12 ayat(1) huruf b Kesehatan adalah urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar yaitu
pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.
Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang
“Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun
2
2016, menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana
pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki
tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan
dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas
pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016).
Seiring dinamika perubahan regulasi yang terjadi, evaluasi kebijakan perencanaan
pembangunan di daerah secara paralel terus berproses, Sebagaimana diatur dalam Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta
mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di daerah, telah
mempedomani seluruh rangkaian proses sistem perencanaan di daerah.
Pasca diterbitkannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019, diikuti dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah No.18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, berimplikasi
juga terhadap regulasi dan kebijakan di daerah. Sebagai tindak lanjutnya di Provinsi Bali
telah ditetapkan Perda Provinsi Bali No. 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Provinsi Bali serta ditetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Pada akhirnya juga berimplikasi terhadap kebijakan
pada perangkat daerah (PD) agar segera menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi
terhadap dokumen perencanaan turunannya.
Berpedoman pada Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan Nasional dan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah pada pasal 264 ayat 5 dinyatakan bahwa RPJPD, RPJMN dan RKPD dapat dirubah
apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai lagi dengan dinamika yang
terjadi dan atau tidak sesuai lagi dengan kebijakan pemerintah pusat. Memperhatikan transisi
regulasi dan relevansi ketentuan yang berlaku serta perubahan kebijakan lingkungan yang
3
mendasar menjadikan entry point telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD Provinsi
Bali Tahun 2013-2018 dengan dietetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
Dengan telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD 2013-2018 sesuai
mekanisme yang berlaku, evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis pada perangkat
daerah juga terus berproses sampai ditetapkannnya RPJMD Perubahan. Beberapa tahapan
kegiatan telah diikuti dan dilakukan antara lain: 1) Menyusun Tabel.8.1 Indikasi Rencana
Program Prioritas yang didampingi oleh tim dari Bappeda /Litbang Prov. Bali dengan
melibatkan kelompok ahli pembangunan; 2) Menyusun Rencana awal Renstra secara
simultan penyusunan revisi RPJMD; 3) Menyusun kesepakatan billateral meeting Kepala
Dinas Kesehatan Prov. Bali dengan Jajaran Bappeda /Litbang Prov. Bali; 3) Mengikuti
sosialisasi Perda No. 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
Rekomendasi hasil evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Provinsi Bali periode 2013-2018, terdapat beberapa masukan dari tim
jajaran Bappeda beserta kelompok ahli pembangunan Prov. Bali antara lain : 1) perlu
memperhatikan isu-isu stratagis terkini tekait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi OPD; 2)
perlu dilakukan penyempurnaan indikator kinerja sehingga ada perbedaan yang jelas antara
indikator kinerja utama, indikator kinerja program (out come ) dan indikator kegiatan (out
put); 3) Perlu penyesuaian pencapaian target indikator sampai akhir masa renstra dengan
memperhatikan indikasi pendanaan sesuai yang tertuang dalam RPJMD Perubahan. 4) perlu
dilakukan penyempurnaan dokumen perencanaan strategis ( Renstra ) pada Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, yang disusun berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat yang melibatkan
seluruh pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dimotori oleh tim penyusun
yang diketuai oleh Kepala Dinas.
Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang
merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk
melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Bali merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik. Inpres Nomor 7
4
Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Adapun keterkaitan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan dokumen
perencanaan lainnya seperti terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 1. 1
Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RPJM-Nasional
(5 Tahun)
RPJP-Nasional
(20 Tahun)
RPJP-Daerah Provinsi
(20 Tahun)
RPJP-Daerah Kab. (20 Tahun)
RPJM- Daerah Provinsi/ Renstrada-Provinsi dan
Standar Pelayanan Minimal
RPJM-Daerah Kab. (5 Tahun)
Rancangan Renstra-SKPD
Renstra-SKPD (5 Tahun)
RKPD
(1 Tahun)
Renja-SKPD
(1 Tahun)
RAPBD
(1 Tahun)
RKP
Pedoman
Memperhatikan Acuan
Acuan
Acuan
Pedoman
Pedoman
Input
Pedoman
Memperhatikan
Penjabaran
Acuan
Acuan
Acuan
Input
Pedoman
Pedoman
5
Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Provinsi Bali dengan pembangunan
kesehatan nasional, penyelenggaraan pembangunan kesehatan mengacu pada Sistem
Kesehatan Nasional. Dan untuk menyesuaikan dengan perubahan RPJMD, maka kami
menyusun perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018.
Perubahan Renstra merupakan pedoman, alat kendali dan tolok ukur bagi Dinas Kesehatan
Provinsi Bali dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya serta untuk penilaian
keberhasilan pada setiap tingkat administratif pemerintah daerah selama 2 (dua) tahun yaitu
tahun 2017 – 2018.
1.2. Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018
disusun dengan maksud menyempurnakan Perubahan Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Mengah Daerah (RPJMD) sebagai acuan resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam
menyusun program/kegiatan, rencana kerja (Renja) Tahun 2013 - 2018 yang berlaku efektif
selama 2 (dua) tahun yaitu tahun 2017 - 2018.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah
1. Sebagai Penjabaran Visi, Misi, Program Pembangunan Kesehatan di Provinsi Bali.
2. Sebagai Dokumen Perencanaan dalam penjabaran program dan menentukan arah
kebijakan pembangunan kesehatan, 2 Tahun yaitu Tahun 2017 dan 2018 dan acuan
dalam menetapkan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
3. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan pembangunan Kesehatan Nasional maupun
daerah sesuai dengan Tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.
1.3. Dasar Hukum Penyusunan
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategik Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban Keuangan
Negara;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005–2025;
7. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
8. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:
9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah;
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana
Strategis Departemen Kesehatan;
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457/Menkes/SK/V/ 2008 tentang 17
Sasaran Departemen Kesehatan;
18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/SK/V/ 2008 tentang Juknis
PP 38 Tahun 2007;
19. Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali;
20. Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Bali Tahun 2013-2018;
7
21. Keputusan Gubernur Nomor 1399/04-A/Hk/2017, tanggal 4 Juli 2017 tentang
Pengesahan Perubahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
1.4. Sistematika Penyusunan
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013–2018
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, pengertian, maksud dan tujuan,
landasan hukum dan sistematika penyusunan Renstra.
Bab II : Gambaran Pelayanan Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang memuat Tentang
Gambaran Umum Kondisi Daerah yang Tertuang dalam Perubahan RPJMD Tahun
2013-2018, Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Pemerintah
Daerah, Fungsi dan Struktur, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantang dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi yang berisi Analisis Isu-Isu
Strategis Dinas Kesehatan yang mengacu pada Isu-Isu Strategis RPJMD
Bab IV : Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang berisi Visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada
RPJMD serta Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Provinsi Bali
Bab V : Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif sesuai dengan Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah Serta Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan
Pendanaan sesuai dengan RPJMD
Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada indikator
kinerja Pemerintah Daerah pada RPJMD
Bab VII : Penutup
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang
“Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun
2016, menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana
pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki
tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan
dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas
pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016).
Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada pasal
6 Bab IV Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016, menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
d. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Gubernur terkait dengan bidang kesehatan.
Susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sesuai pasal 3 Bab II Bagian
Kedua Pergub Nomor 103 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. Sekretariat;
b. Bidang;
c. Sub Bagian;
d. Seksi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
f. UPT.
9
Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a) Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian; b) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan;
dan 3) Sub Bagian Keuangan. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
Bidang pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a). Bidang Sumberdaya
Kesehatan; b). Bidang Kesehatan Masyarakat; c). Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit; dan d). Bidang Pelayanan Kesehatan. Bidang dipimpin Kepala Bidang, berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut:
Bagan 1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Sesuai Peraturan Gubernur Bali No. 103 Tahun 2016
10
Selanjutnya berdasarkan Pergub Bali Nomor 103 Tahun 2016, tentang Rincian
Tugas Pokok Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masing-masing pejabat memiliki tugas sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas
a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
e. Menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan, meliputi
bidang kesehatan masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, bidang
pelayanan kesehatan dan bidang sumber daya kesehatan, serta koordinasi dan
pembinaan terhadap UPT Dinas;
f. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang
kesehatan;
g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis serta pelaksanaan urusan
pemerintahan provinsi di bidang kesehatan;
h. Menyelenggarakan pengembangan di bidang kesehatan, serta UPT Dinas;
i. Menyelenggarkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang kesehatan;
j. Menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang
kesehatan;
k. Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian Dinas;
l. Menyelenggarakan perumusan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU),
Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;
m. Menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;
11
n. Menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan terhadap
permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang
kesehatan;
o. Menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang
kesehatansebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;
p. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPT Dinas;
q. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;
r. Menyampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
s. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;
t. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
u. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
2. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian
c. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian.
d. Menilai prestasi kerja bawahan
e. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan
f. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang
kesehatan
g. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan Kepala UPT
h. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang telah disusun
i. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian,
penyusunan program dan keuangan
j. Mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, UPT sebagai bahan
laporan Dinas
k. Melaksanakan sistem pengendalian intern
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
12
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
2.1 Kepala Sub Bagian
2.1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan programkerja Sub Bagian;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk
disampaikan kepada Sekretaris;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Sub
Bagian setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada
Sekretaris;
f. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat;
g. Melaksanakan urusan rumah tangga;
h. Melaksanakan administrasiPegawai ASN;
i. Penatausahaan barang milik daerah;
j. Menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan struktur organisasi,
ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;
k. Menyiapkan dan meneliti bahan penyusunan produk hukum daerah, kehumasan dan
keprotokolan;
l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
2.2.2 Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk
disampaikan kepada Sekretaris;
13
e. Menghimpun penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada sekretariat dan
masing-masing bidang untuk disampaikan kepada Sekretaris;
f. Menghimpun dan memverifikasi hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pada sekretariat dan masing-masing bidang serta UPT
Dinassetiap; bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada
Sekretaris;
g. Menghimpun bahan kebijakan dan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU),
Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
2.2.3. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;
e. Melaksanakan penatausahaan keuangan;
f. Melaksanakan pengawasan keuangan;
g. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
k. Melaksanakan sistem pengendalian intern
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
14
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
3. Bidang
3.1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
e. Menilai prestasi kerja bawahan;
f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk
disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
h. Melaksanakan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
i. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan;
j. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;
k. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pemantauan, penyelidikan, serta
penanggulangan masalah gizi;
l. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan
hidup ibu, bayi, anak, dan remaja;
m. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan
o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas melaluiSekretaris.
3.1.1 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
15
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan
hidup ibu, bayi, anak, dan remaja;
h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar
biasa (KLB) penyakit akibat masalah gizi;
i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.2.2 Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
16
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
pemberdayaan masyarakat;
g. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.1.3 Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai
tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
g. Melaksanakan bimbingan pengendalian penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
akibat pencemaran lingkungan;
h. Melaksanakan bimbingan, pengendalian dan pengawasan di bidang kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
17
3.2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
e. Menilai prestasi kerja bawahan;
f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk
disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, NAPZA dan kesehatan jiwa;
i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi,
penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), pencegahan dan penanggulangan penyakit;
j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan haji serta pengendalian
operasional penanggulangan penyakit akibat bencara dan wabah;
k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
3.2.1 Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
18
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, sertapemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi
penyakit, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), sistem kewaspadaan dini
penyakit, imunisasi, bimbingan teknis pencegahan penyakit dan kesehatan haji;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.3.2 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar
biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
19
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.2.3 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA(narkotika
psikhotropika dan zat adiktif lainnya);
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar
biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
e. Menilai prestasi kerja bawahan;
f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk
disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
20
g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya,
serta pelayanan kesehatan tradisional;
i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan
kesehatan primer, rujukan dan kesehatan tradisional;
j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian wabah dan bencana, meliputi
kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan;
k. Melaksanakan pengelolaan hibah bansos di bidang kesehatan;
l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris.
3.3.1 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempuyai tugas
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di
bidang pelayanan kesehatan primer;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelayanan kesehatan primer dan upaya
kesehatan indera, program kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kelangsungan
hidup lansia;
21
h. Melaksanakan pengelolaan hibah dan bansos di bidang kesehatan;
i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.3.2 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di
bidang pelayanan kesehatan rujukan;
e. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian program pelayanan keehatan
rujukan/spesialistik dan sistem rujukan, pelayanan kesehatan swasta serta
pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, tanggapan darurat
dan pemulihan;
f. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.3.3 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
22
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
tradisional;
g. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan di bidang pelayanan kesehatan tradisional;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
e. Menilai prestasi kerja bawahan;
f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk
disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, alat kesehatan,
sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan, reagensia dan vaksin lainnya;
j. Melakukan penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi sumber daya
manusia kesehatan dan sarana kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
k. Mengkoordinasikan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi
diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
23
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris.
3.4.1 Kepala Seksi Kefarmasian mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknisdan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi,
akreditasi, sertifikasi di bidang kefarmasian;
h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan farmasi
pada sarana kesehatan, produsen dan distributor makanan, kosmetika, obat, obat
tradisional, narkotika, psikotropika, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) milik swasta dan pemerintah;
i. Melakukan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, reagensia dan
vaksin lainnya;
j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima
atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke
Kepala Dinas melalui Sekretaris;
k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
24
3.4.2 Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan dan
PKRT;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi,
akreditasi, sertifikasi sarana pelayanan kesehatan, sertifikasi sarana produksi dan
distribusi alat kesehatan perbekalan rumah tangga (PKRT);
h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan sarana kesehatan,
alat kesehatan dan PKRT;
i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan alat kesehatan dan sarana prasarana
penunjang pelayanan kesehatan;
j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima
atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke
Kepala Dinas melalui Sekretaris;
k. Melaksanakan sisten pengendalian intern pemerintah;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3.4.3 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
25
b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
c. Menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi
setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia
kesehatan;
g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penelitian, pengkajian dan
pengembangan kesehatan;
h. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian perencanaan pendidikan dan
latihan sumber daya manusia kesehatan;
i. Menyusun rencana pendidikan dan latihan fungsional dan teknis tenaga kesehatan;
j. Menyelenggarakan registrasi, sertifikasi dan rekomendasi sumber daya manusia
kesehatan;
k. Melakukan bimbingan teknis, pengendalian dan pengawasan sumber daya manusia
kesehatan;
l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
n. Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan UPT pada th. 2016 dapat
dirinci sebagai berikut :
1. Jumlah Pegawai sebanyak 617 orang terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil : 366 orang
b. Calon Pegawai Negeri Sipil : 0 orang
26
c. Kontrak : 249 orang
d. Tenaga Honorer Harian : 2 orang
2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan struktural :
Tabel 2. 1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan StrukturalDinas Kesehatan Provinsi Bali
Tahun 2016
No Jabatan Formasi
yang ada
Terisi Belum terisi
a. Eselon II/a 1 1 0
b. Eselon III/a 9 9 0
c. Eselon IV/a 21 21 0
Sumber : DUK Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016
3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional : 41 0rang
4. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan : 366 0rang
a. Golongan IV/c : 4 orang
b. Golongan IV/b : 15 orang
c. Golongan IV/a : 35 orang
d. Golongan III/d : 74 orang
e. Golongan III/c : 54 orang
f. Golongan III/b : 78 orang
g. Golongan III/a : 22 orang
h. Golongan II/d : 17 orang
i. Golongan II/c : 24 orang
j. Golongan II/b : 21 orang
k. Golongan II/a : 7 orang
l. Golongan I/d : 7 orang
m. Golongan I/c : 3 orang
m. Golongan I/b : 5 orang
5. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan :
27
a. S.2 : 64 orang
b. S.1 : 138 orang
c. D4 : 13 orang
d. D3 : 36 orang
e. D1 : 3 orang
f. SLTA / sederajat : 95 orang
g. SLTP / sederajat : 9 orang
h. SD : 6 orang
2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan
1. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Jumlah dan persebaran Puskesmas yang mencakup layanan rawat inap dan
layanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. 2
Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2016
Kabupaten/ Kota Jumlah Puskesmas Dgn Fasilitas
Rawat Inap Non Rawat
Inap
Total
1. Buleleng 4 16 20
2. Jembrana 5 5 10
3. Tabanan 4 16 20
4. Badung 3 10 13
5. Denpasar 3 8 11
6. Gianyar 4 9 13
7. Kungkung 3 6 9
8. Bangli 5 7 12
9. Karangasem 6 6 12
Total : 37 83 120
28
Jumlah Puskesmas Pembantu di Provinsi Bali Tahun 2016 adalah 523 unit,
dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 2. 3
Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2016
No. Kab/Kota Pustu Pusling
1 Buleleng 74 20
2 Jembrana 45 6
3 Tabanan 78 33
4 Badung 54 8
5 Denpasar 25 11
6 Gianyar 65 14
7 Klungkung 53 7
8 Bangli 59 9
9 Karangasem 71 17
Jumlah Tahun 2016 523 125
2.Rumah Sakit Sakit
Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi BaliTahun 2016 disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 2. 4
Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2016
No Kab/Kota Jumlah
TT RSU RS ABRI RSK Total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Buleleng
Jembrana
Tabanan
Badung
Denpasar
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
2
1
1
1
5
1
1
2
1
362
125
225
214
1.163
251
163
593
218
Tahun 2016 11 3 2 15 3.339
Tahun 2015 10 3 2 15 3.313
Tahun 2014 10 3 2 15 3.495
29
Tahun 2013 10 3 2 15 3.116
Tahun 2012 10 3 2 15 2.857
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah ada 15 buah yang terdiri dari Rumah Sakit Umum sebanyak
10 buah, Rumah Sakit ABRI ada 3 buah dan Rumah Sakit Khusus ada 2 Buah (RS Indera dan
RSJ Bangli). Jumlah tempat tidur seluruhnya yang ada di semua RS Pemerintah sebanyak
3.339 buah
Sedangkan jumlah Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali tahun 2016 berjumlah 33 buah yg
tersebar di 6 Kabupaten/Kota, seperti disajikan Tabel berikut :
Tabel 2. 5
Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi BaliTahun 2016
No. Kab/Kota Jenis Rumah Sakit
RSU RSK Total TT
1 Buleleng 4 0 4 327
2 Jembrana 1 1 2 58
3 Tabanan 6 0 6 225
4 Badung 6 0 6 329
5 Denpasar 11 3 14 990
6 Gianyar 4 0 4 377
7 Klungkung 1 1 2 92
8 Bangli 1 0 1 57
9 Karangasem 1 0 0 64
Tahun 2016 35 4 39 2519
Tahun 2015 33 7 40 2609
Tahun 2014 33 7 40 2685
Tahun 2013 29 8 37 2349
Tahun 2012 26 9 35 1974
2.2.1 Sumber Daya Keuangan SKPD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun
dengan pendekatan kinerja yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
30
masyarakat secara optimal, dengan memperhatikan keseimbangan antara pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Dengan demikian penyusunan anggaran dilakukan berlandaskan asas efisiensi, efektivitas,
ekonomi dan akuntabel.
Secara keseluruhan target (rencana) dan realisasi anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Bali dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 6
Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Tahun 2013-2016
NO TAHUN
ANGGARAN JUMLAH REALISASI ( % )
1 2 3 4 5
1
2013 28.153.157.203 21.560.309.551 76,58
2
2014 31.566.830.290 26.152.592.890 82,82
3
2015 31.690.073.742 25.853.430.372 81,58
4
2016 91.514.994.400 74.218.607.863 81,10
Sumber: Dispenda Provinsi Bali dan Biro Keuangan Setda
Provinsi Bali
Persentase anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali terhadap APBD Provinsi Bali
tahun 2013-2016 sebagai berikut:
31
Tabel 2. 7
Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun 2013-
2016
NO TAHUN
ANGGARAN
JUMLAH APBD
DINAS KESEHATAN APBD PROV BALI ( % )
1 2 3 4 5
1
2013 28.153.157.203 1,388,534,527,780.00 2,33
2
2014 31.566.830.290 1,661,108,445,333.00 3,33
3
2015 31.690.073.742 1,938,657,385,866.00 2,57
4
2016 91.514.994.400 2,395,242,073,778.00 2,10
32
Tabel 2. 8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2016
NO
TAHUN
ANGGARA
N
PENDAPATAN
BELANJA
JUMLAH
BTL BL
PAGU
REALISASI
PAGU
REALISASI
PAGU
REALISASI
PAGU
REALISASI
1
TH 2013 2.567.078.400 3.171.405.200 33.341.894.852 29.104.121.260 345.733.981.331 347.972.019.577 28.153.157.203 21.560.309.551
2
TH 2014 3.345.567.900 3.605.426.500 37.882.096.041 34.497.065.670 333.095.532.272 316.375.402.128 31.566.830.290 26.142.592.890
3
TH 2015 3.778.600.000 5.121.382.200 41.502.185.765 35.474.070.810 322.994.274.120,36 313.019.749.837,07 31.690.073.742 25.853.430.372
4
TH 2016 5.019.900.000 5.285.628.400 42.783.091.463 34.181.360.833 322.482.374.785,65 291.572.157.937,77 91.514.994.400 74.218.607.863
TOTAL
14.711.146.300 17.183.842.300 155.509.268.121 133.256.618.573 1.324.306.162.509,0
1
1.268.939.329.479,8
4 182.925.055.635 147.774.940.676
33
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1. Derajat Kesehatan
Indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan (indikator Impact)
masyarakat adalah: Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,
Angka Kematian Ibu dan Prevalensi Gizi Buruk.
1. Angka Kematian Bayi dan Balita
Anak-anak terutama bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak
sehat. Oleh karena itu angka kematian bayi dan balita dijadikan salah satu indikator derajat
kesehatan, dan menjadi tujuan ke 4 di dalam Millennium Development Golls (MDG’s). Target
MDG’s untuk kematian Anak (1-5 tahun) adalah 32 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun
2016, sedangkan target MDG’s untuk angka kematian bayi/1000 Kelahiran Hidup pada Tahun
2016 adalah 23 per 1000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian neonatus, angka kematian bayi dan angka kematian balita tahun 2016
seperti tabel berikut:
Tabel 2. 9
Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita Tahun
2016
No. Indikator Satuan Target MDG’s
dan SDKI
Capaian Provinsi
Bali
1. Angka Kematian
Neonatus
Per 1.000 KH 20/1.000 KH
(SDKI 2012)
4,22/1.000 KH
2. Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH 23/1.000 KH
(MDG’s 2016)
6,01/1.000 KH
3. Angka Kematian Balita Per 1.000 KH 32/1.000 KH
(MDG’s 2016)
6,83/1.000 KH
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016
2. Angka Kematian Ibu
Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam
persalinan. Sebenarnya kematian akibat komplikasi dalam persalinan dapat dicegah, karena itu
”mengurangi kematian Ibu” menjadi tujuan kelima dalam MDG’s. Target MDG,s untuk tingkat
34
kematian Ibu pada tahun 2016 adalah 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu
2013-2016 disajikan tabel berikut:
Tabel 2. 10
Angka Kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016
No. Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
Capaian AKI
Bali
Keterangan
1. 2013 72,1 Target Nasional AKI
2016 =102/100.000 KH
(MDG’s)
2. 2014 70,5
3. 2015 83,4
4. 2016 78,7
Melihat Tabel diatas menunjukan Angka Kematian Ibu di Provinsi Bali cenderung
mengalami peningkatan. Maka perlu dilakukan upaya yang lebih optimal untuk Menurunkan
AKI dan AKB, dengan penguatan Puskesmas PONED danRS PONEK termasuk peningkatan
kolaborasinya, penguatan sistem rujukan, pengembangan Sistem Komunikasi -Informasi
Maternal dan Neonatal.
3. Prevalensi Gizi Buruk
Menurunkan angka prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak usia di bawah lima
tahun (balita) adalah Target Pertama MDGs, yaitu secara nasional masing-masing, pada
tahun 2015 menjadi 3,6% untuk balita gizi buruk dan 11,9% untuk gizi kurang (Bappenas,
2010). Acuan yang dipakai oleh Bappenas adalah data Survei Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) pada tahun 2007. Sedangkan target MDGs untuk Provinsi Bali adalah 1,4% untuk
gizi buruk dan 8,9% untuk gizi kurang. Prevalensi balita gizi buruk di Bali pada tahun 2015
adalah 1,6% dan gizi kurang adalah 7,4% (Profil Kesehatan Prov Bali, 2015).
Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali tahun 2013 – 2018, adalah sebagai
berikut :
35
Tabel 2. 11
Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2016
2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, pada pasal 18 menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
memprioritaskan pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal, di Bidang Kesehatan Standar Pelayanan
Minimal meliputi 2 Jenis Layanan Dasar yang dapat dilihat pada tabel 2.12
No.
Indikator
Satuan
TAHUN
2013
2014
2015 2016
1. Angka Harapan
Hidup Tahun 71,11 71,19
71,35
71,41
2. Angka
Kematian Bayi Per 1.000 KH 5,5 5,9 5,7 6,01
3. Angka
Kematian Balita Per 1.000 KH 5,97 6,67 6,4 6,83
4. Angka
Kematian Ibu
Per 100.000
KH 72,1 70,5 83,4 78,7
5. Prevalensi Gizi
Buruk % 5,7 5,7 1,6 1,6
36
Tabel 2. 12
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018
No. No.
Jenis Layanan Dasar
Indikator Kinerja
Target
Rencana
Pencapaian
Batas
Waktu
Pencapaian
Target Pencapaian
2017 2018
1. Pelayanan Kesehatan
Bagi Penduduk
Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat
Bencana Provinsi
Standar jumlah dan
kualitas barang atau
jasa
100 % 2018 100 % 100 %
Standar jumlah dan
kualitas
personel/sumber
daya manusia
kesehatan
100 % 2018
100 % 100 %
Petunjuk teknis atau
tata cara pemenuhan
standar
100 % 2018 100 % 100 %
2 Pelayanan Kesehatan
Bagi Penduduk Pada
Kondisi Kejadian Luar
Biasa Provinsi
Standar jumlah dan
kualitas barang atau
jasa
100 % 2018 100 % 100 %
Standar jumlah dan
kualitas
personel/sumber
daya manusia
kesehatan
100 % 2018
100 % 100 %
Petunjuk teknis atau
tata cara pemenuhan
standar
100 % 2018 100 % 100 %
37
Tabel 2. 13
Capian Program pada Perubahan RPJMD Yang Mengacu Pada Standar Pelayanan Minimal di
Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018
No. No. Jenis Layanan Dasar Program Indikator Kinerja Kondisi
2015
2016
Target Realisasi
1. Pelayanan Kesehatan
Bagi Penduduk
Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat
Bencana Provinsi
Upaya Kesehatan
Masyarakat
Persentase
Pelaksanaan Sistem
Penanggulangan
Gawat Darurat
Terpadu di
Kab/Kota
33,4 % 44 % 33,4 %
2 Pelayanan Kesehatan
Bagi Penduduk Pada
Kondisi Kejadian Luar
Biasa Provinsi
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Persentase KLB
yang tertangani < 18
jam
100 % 100 % 100 %
38
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Adapun tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali antara lain :
1. Agenda global Sustainable Depelovment Goals bidang kesehatan.
2. Beban ganda penyakit yaitu seiring meningknya penyakit menular disertai dengan
meningkatnya menyakit tidak menular.
3. Transisi epidemiologi dimana kematianakibat Penyakit Tidak Menular semakin
meningkat dan akan terus meningkat seiring dengan pola hidup tidak sehat (diet tidak
sehat dan seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dan stress.
4. Beban ganda permasalahan gizi yaitu bukan hanya gizi kurang, gizi buruk saja tetapi juga
gizi lebih, kegemukan dan obesitas
Sedangkan Peluang merupakan faktor pendorong yang berasal dari eksternal SKPD Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, beberapa peluang yang terindentifikasi saat ini dan masih ada
dimasa yang akan datang adalah :
a. Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali Mendukung Program Kesehatan
Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen tinggi dalam mendukung pembangunan
kesehatan, hal ini dibuktikan melalui dukungan kebijakan pembangunan akses, sarana
dan prasarana kesehatan, penganggaran program kesehatan dan dukungan dalam
mendorong partisipasi secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
b. Adanya Dukungan dari Lintas Sektoral, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat, Pihak Swasta dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program
Kesehatan
Seluruh lapiran masyarakat di Provinsi Bali pada umumnya sangat mendukung Program
Pembanguna Kesehatan. Kesadaran akan kesehatan dan partisipasi aktif dalam program
kesehatan telah terwujud pada sebagian besar masyarakat
c. Meningkatnya Kesadaran dan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Menerapkan
Pola Hidup Sehat
39
Masyarkat Bali memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pola hidup sehat. Pola
hidup sehat bahkan sudah menjadi kebutuhan pada sebagian besar masyarakat. Pola hidup
sehat sangat penting dalam mewujudkan kota sehat
d. Tersedianya Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Provinsi Bali (Puskesmas, Rumah Sakit
baik RS Pemerintah maupun Swasta, Klinik, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktek
Mandiri)
Fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Swasta sangat
berkembang pesat di Provinsi Bali. Pembangunan Faskes seperti Rumah Sakit Provinsi
dan Rumah Sakit Pratama Type D diharapkan mampu menunjang pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dan mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional. Selain itu
pada fasilitas pelayanan tingkat primer dikembangkan berbagai macam inovasi
pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat dan juga pelaksanaan akreditasi baik itu di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer
e. Adanya Dukungan dan Bantuan Pembiayaan Pemerintah Pusat dan Luar Negeri Dalam
Upaya Pengembangan Program Kesehatan
Dalam pelaksanaan program dan pengembangan pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi Bali mendapatkan banyak dukungan dan bantuan pembiayaan antara lain :
1) Dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus, Dana Dekonsentrasi, Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Dana Pajak Rokok
2) Dari Bantuan Luar Negeri melalui Dana GF (Global Fund) untuk Program
Penanggulangan HIV-AIDS, TBC dan Malaria
40
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan
yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara yang ingin dicapai dimasa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada
umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang
tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut dapat diindentifikasi berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dapat diidentifikasi permasalahan yang mengacu pada
permasalahan RPJMD untuk urusan wajib pelayanan dasar Pemerintahan Daerah di Bidang
Kesehatan, antara lain :
1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan
nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik dan non obstetrik. Angka Kematian Ibu diukur
melalui Jumlah Kematian Ibu dibagi dengan Jumlah Kelahiran Hidup kemudian hasilnya
dibagi dengan 100.000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2016 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi
Bali mencapai 50 Kematian dengan Jumlah Kelahiran Hidup sebesar 63.513 kelahiran hidup
(78,7/100.000 KH). Bila dibandingkan dengan target, AKI di Provinsi Bali pada Tahun 2016
telah mencapai target, Bahkan Angka Kematian Ibu lebih kecil dari target yang ditentukan
yaitu 95/100.000 KH. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan jumlah kasus
kematian ibu, dimana Tahun 2015 mencapai 55 Kematian sedangkan di Tahun 2016
mencapai 50 Kematian. Upaya yang terus dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian
Ibu antara lain meningkatkan akses untuk kesehatan ibu dan calon ibu.
2. Tingginya Kasus Penyakit Menular dan Tidak Menular
Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk
Provinsi Bali, dimana beberapa penyakit menular ini dapat menyebabkan Kejadian Luar
Biasa (KLB). Penyakit menular yang perlu diwaspadai adalah timbulnya berbagai penyakit
41
menular baru (new emerging diseases) yang berskala internasional seperti AIDS, SARS dan
penyakit Flu Burung, adanya penyakit menular yang muncul kembali (re-emerging
diseases) seperti : leptospirosis, antrax, TBC, DBD, cikungunya, dll. Di Bali penyakit
menular yang perlu diwaspadai antara lain : TB, AIDS, DBD, dan Rabies.
Untuk Kasus DBD di Provinsi Bali di Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10964
Kasus dari Tahun 2015 sebesar 10704 Kasus. Kasus kematian akibat penyakit DBD di
Provinsi Bali Tahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 34 kasus kematian dari Tahun
2015 sebesar 29 kasus kematian. Peningkatan kasus DBD tersebut disebapkan oleh banyak
faktor antara lain pertumbuhan dan mobilisasi penduduk tinggi yang secara tidak langsung
berdampak pada pertumbuhan sarang nyamuk dan juga peran serta dan perilaku masyarakat
kurang dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Untuk kasus rabies di Provinsi Bali terjadi penurunan kasus di Tahun 2016 sebesar 10770
kasus dari Tahun 2015 sebesar 42829 kasus, sedangkan untuk kasus kematian akibat rabies
di Tahun 2016 juga mengalami penurunan sebesar 10 kasus kematian dari Tahun 2015
sebesar 15 kasus kematian. Penurunan jumlah kasus dan kematian disebapkan oleh
kesadaran masyarakat yang mulai mengikat anjing peliharaannya dirumah sehingga
penyebaran rabies bisa ditekan. Selain itu koordinasi yang baik antar lintas sektor terkait
juga menjadi salah satu faktor penurunan kasus rabies ini
Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian penyakit menular tidak
hanya fokus pada penyakit DBD dan Rabies, penyakit menular lainnya juga mendapatkan
perhatian seperti melaksanakan pengobatan terhadap penderita Tuberculosis(TB) baik di
puskesmas maupun RSUD, melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita HIV-
AIDS dengan melakukan konseling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pengobatan pada
klinik CST (Conselling Suport and Treatment) yang sudah disiapkan oleh pemerintah ,
melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD dengan PSN (Pemerantasan Sarang
Nyamuk), mebunuh jentiknya dengan larvasida(abatisasi) dan membunuh nyamuk dewasa
dengan fogging, melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus rabies dengan memberikan
VAR dan SAR apabila terindikasi rabies dan lain sebagainya.
42
Kendala dalam mendukung kegiatan ini seperti pada pengobatan HIV, kurangnya kesadaran
pasien penderita HIV-AIDS (ODHA) yang mau minum obat dikarenakan masih adanya
stigma dan diskriminasi masyarakat, sedangkan pada pengobatan TB penemuan kasus tidak
berjalan secara maksimal, disebabkan karena kemampuan petugas untuk menjangkau
seluruh masyarakat sangat terbatas sehingga ada kasus TB di masyarakat yang tidak
termonitor.
Penyakit-penyakit sebagai akibat perilaku/tidak menular juga akan terus meningkat seperti
misalnya penyakit-penyakit yang muncul karena kecanduan alkohol, narkoba, merokok,
kegemukan dan lain-lainnya. Kejadian penyakit-penyakit degeneratif seperti misalnya
penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker juga akan terus meningkat.
Masalah lain yang juga akan terus meningkat adalah kesakitan dan kematian sebagai akibat
kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Permasalahan kesehatan lainnya kedepan adalah beban
biaya layanan kesehatan bagi masyarakat yang semakin besar. Permasalahan ini akan terus
meningkat karena semakin melebarnya kesenjangan antara peningkatan biaya pelayanan
kesehatan dengan peningkatan penghasilan penduduk. Oleh karena penyakit-penyakit
menahun (khronis) akan semakin dominan dan memerlukan masa perawatan panjang dengan
biaya lebih tinggi, maka beban pembiayaan kesehatan bagi masyarakat akan semakin
meningkat.
3. Masih ditemukan Balita Gizi Kurang dan Stunting
Balita gizi kurang merupakan Balita yang memiliki berat badan kurang -2 SD menggunakan
indeks berat badan menurut umur (BB/U). Kondisi ini diharapkan untuk segera dapat diatasi
dalam rangka mewujudkan pondasi sumber daya manusia yang berkualitas. Persentase balita
yang mengalami gizi kurang berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 lebih
tinggi (0,1 %) dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 9 %.
Adapun permasalahan balita gizi kurang yang dihadapi antara lain :
- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memantau pertumbuhan berat badan balitanya
secara rutin merupakan faktor penghambat dalam penemuan kasus.
43
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan
balita yang berdampak terhadap pertumbuhan balita. Di Tahun 2016 Persentase Bayi Usia
< 6 Bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 70,7 %, mengalami penurunan
sebesar 2,0 % dari Tahun 2015 Sebesar 72,7 %.
Solusi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain :
- Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait.
- Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita
- Melakukan sosialisasi IMD dan ASI eksklusif ke masyarakat, tokoh masyarakat, kader,
petugas kesehatan di 9 Kab/Kota, lintas sektor dan lintas program
- Membuat surat edaran gubernur tentang pemberian ASI eksklusif pada usia 0-6 Bulan
4. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan
Standar pelayanan merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus
dimiliki oleh fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu antara lain : Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut (Rumah Sakit dan Laboratorium Kesehatan) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (Puskesmas). Dalam menentukan standar pelayananan, akreditasi merupakan
mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya tersebut. Setiap faskes yang ada
memiliki sistem standar akreditasi yang berbeda-beda dalam menentukan standar pelayanan.
Pada tahun 2016 persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan melebihi target yang
telah ditentukan. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2015, Capaian Indikator di
Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10,92 % dari capaian 2015 sebesar 26,20 %. Hal
ini dipengaruhi oleh kesadaran tiap-tiap faskes baik itu FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dalam melaksanakan akreditasi
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Jumlah
Puskesmas terakreditasi di tahun 2016 mencapai 33 Puskesmas (27,5 %) dari total 120
Puskesmas yang ada di Provinsi Bali, sedangkan Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi di
Bali pada Tahun 2016 mencapai 38 Rumah Sakit (70,37 %) dari Total 54 Rumah Sakit yang
ada di Bali. Untuk Laboratorium Kesehatan perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan
44
capaian di Tahun 2016 baru 3 laboratorium yang memenuhi standar ISO dan 1 Laboratorium
yang terakreditasi KALK.
Selain FKTP dan FKTL yang memenuhi standar, integrasi sistem jaminan kesehatan dari
JKBM ke Jaminan Kesehatan Nasional juga merupakan upaya dalam meningkatkan mutu
layanan kesehatan
5. Belum terpenuhinya Permenkes Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit sangat diperlukan penyempurnaan
sistem perizinan dan klasifikasi Rumah Sakit baik itu Rumah Sakit Pemerintah maupun
Swasta. Provinsi Bali mempunyai 15 Rumah Sakit Pemerintah, sampai tahun 2016 dari 15
Rumah Sakit Pemerintah yang ada Tipe A sebanyak 3
3.2. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota.
Dalam Renstra Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014 diuraikan 8 sasaran strategis
pembangunan kesehatan, yaitu :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial
ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi
resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk
miskin.
5. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi
70%.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan kepulauan (DTPK).
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
8. Seluruh kabupaten/kota melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM).
Rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah terakomodir dalam Rencana
Strategis Kementrian Kesehatan, demikian pula sebaliknya isu strategis Kementrian Kesehatan
45
sudah terakomodir di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang disinergikan
dengan Visi Misi Pemerintah Provinsi Bali
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Provinsi Bali memiliki letak yang strategis bagi pembangunan di berbagai sektor,
sehingga akan terjadi dinamisasi masyarakat baik dari dalam maupun luar wilayah. Kondisi
demikian merupakan potensi besar terjadinya masalah-masalah kesehatan dimasa sekarang atau
dimasa yang akan datang, sehingga diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
unggul dan mampu mengatasi secara efektif dan efisien terhadap permasalahan kesehatan yang
muncul di masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui Program Pengembangan
Lingkungan Sehat, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat diharapkan
mampu melindungi dan mengembangkan kesehatan masyarakat Provinsi Bali.
3.4. Penentuan Isu Startegis
Berdasarkan analisis pelayanan yang diuraikan diatas dan Isu Strategis pada Perubahan
RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 maka ditetapkan Isu Strategis bidang kesehatan di Provinsi
Bali adalah sebagai berikut:
1. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita
2. Masih Tingginya kasus penyakit menular dan Kecenderungan Peningkatan Penyakit tidak
menular.
3. Integrasi Jaminan Kesehatan Bali Mandara kedalam Jaminan Kesehatan Nasional..
4. Masih ditemukan balita gizi kurang dan stunting serta masih rendahnya Konsumsi Garam
Beryodium
46
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Review Visi dan Misi RPJMD
Dalam perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2013-2018 mengikuti
visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 yaitu
“BALI MANDARA”
Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera
Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak maju menurut dinamika pergerakan dan
perkembangan dunia
- Maju dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma
- Maju harus tetap “metakshu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah
tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius
- Modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau
bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat istiadat Bali
Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur sekala niskala, terhindar dari ancaman intervensi virus-
virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana (seperti terorisme, anarkisme dan virus
non traditional threat lainnya
Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir bathinserta selalu dalam tradisi “tis”
dan kondusif, suasana “briyak-briyuk, pakedek pakenyem”
Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala niskala” sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan
dan kedamaian yang sejati
Perwujudan Misi Pembangunan Provinsi Bali Jangka Menengah ditempuh melalui misi
pembangunan daerah yaitu :
47
1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern
2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman
3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín
Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Perubahan RPJMD 2013-2018 tersebut,
Dinas Kesehatan Provinsi Bali berperan dan berkontribusi dalam tercapainya misi yang pertama
yaitu mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern dan misi yang
ketiga yaitu mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín.
4.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi
RPJMD Provinsi Bali secara lebih detil, terinci, lebih tergambar dengan jelas yang selanjutnya
akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan
Tujuan dan Sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilhan strategi pembangunan dan
sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sesuai dengan Misi pertama (1) dalam Perubahan
RPJMD 2013-2018 adalah “Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan, IPTEK, Peran
Perempuan, Kelestarian Budaya Bali, Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat Dalam
Berpolitik dan Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa. Dengan sasaran “Meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat”.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga berkontribusi dalam mencapai Misi ketiga (3) yang
mempunyai tujuan “Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan
Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan),
Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling
Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik. Dengan sasaran yang akan
dicapai yaitu “Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial”
48
4.3. Strategi dan Arah Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
diperlukan strategi yang juga mengacu kepada strategi Perubahan RPJMD yaitu
A. Mengembangkan Upaya-Upaya Preventif, Promotif, Kuratif yang seimbang dan
berkesinambungan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan arah
kebijakan :
1. Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi
Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan
dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam
Dengue dan Rabies
2. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
3. Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian
Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
4. Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian,
influenza, SARS dan lain-lainnya.
5. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi
dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan
dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif.
6. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan.
7. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan.
B. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran dengan arah kebijakan :
1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan gizi
kurang.
2. Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem Jaminan Kesehatan
49
Tabel 4. 1
Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan
RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Visi RPJPN
2005-2025
Visi RPJPD Provinsi Bali
2005-2025 Visi RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 VISI DINAS KES PROV BALI
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur
Bangsa mandiri: bangsa yang mampu
mewujudkan kehidupan sejajar dan
sederajat dengan bangsa lain yang telah
maju dengan mengandalkan pada
kemampuan dan kekuatan sendiri
Bangsa yang maju:
- Sosial: sumber daya manusianya
memiliki kepribadian bangsa, berakhlak
mulia, dan berkualitas pendidikan yang
tinggi.
- Kependudukan: laju pertumbuhan
penduduk yang lebih kecil; angka
harapan hidup yang lebih tinggi; dan
kualitas pelayanan sosial yang lebih baik
- Ekonomi: tingkat pendapatan yang
tinggi dan pembagiannya merata
- Politik: sistem dan kelembagaan politik,
termasuk hukum yang mantap
Bangsa yang adil: tidak ada diskriminasi
dalam bentuk apapun, baik antarindividu
gender, maupun wilayah
Bangsa yang makmur: bangsa yang sudah
terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya,
sehingga dapat memberikan makna dan
arti penting bagi bangsa-bangsa lain di
dunia
Bali Dwipa Jaya Berlandaskan Tri
Hita Karana
Jayalah Pulau Bali berlandaskan nilai-
nilai, norma, tradisi dan kearifan lokal
Tri Hita Karana mengarah pada
pencapaian terwujudnya Provinsi Bali
dan masyarakat Bali yang lebih
sejahtera lahir dan batin dengan
pelaksanaan pembangunan yang
mampu mengatasi dan mengurangi
berbagai tantangan dan permasalahan
yang ada dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang dimiliki
yang dilandasi oleh nilai-nilai, norma,
tradisi dan kearifan lokal(Tri Hita
Karana) yang bersumber pada budaya
Bali yang dijiwai oleh Agama Hindu
Bali yang Maju, Aman, Damai dan
Sejahtera
Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang
terus bergerak maju menurut dinamika
pergerakan dan perkembangan dunia
- Maju dengan tetap menjunjung kesucian
dan keiklasan demi tegaknya dharma
- Maju harus tetap “metakshu” yang
senantiasa meningkatkan kualitas dirinya
sebagai daerah tujuan wisata yang
handal, berkharisma dan religius
- Modern menurut ukuran dan tuntutan
nilai-nilai universal yang tidak
menyimpang dan atau bertentangan
dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat
istiadat Bali
Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur
sekala niskala, terhindar dari ancaman
intervensi virus-virus ideologi yang
bertentangan dengan Tri Hita Karana
(seperti terorisme, anarkisme dan virus non
traditional threat lainnya
Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer
kesejukan lahir bathinserta selalu dalam
tradisi “tis” dan kondusif, suasana “briyak-
briyuk, pakedek pakenyem”
Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala
niskala” sebagai diperolehnya kemajuan,
keamanan dan kedamaian yang sejati
“Bali Sehat Menuju Bali Mandara”
50
Tabel 4. 2
Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Misi RPJPN
2005-2025
Misi RPJPD Provinsi Bali
2005-2025
Misi RPJMD Provinsi Bali
2013-2018
MISI DINAS KESEHATAN
2013-2018
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak
mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab berdasarkan falsafah
Pancasila
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-
saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis
berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,
dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan
lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi
negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan
penting dalam pergaulan dunia
internasional
1. Mewujudkan masy.Bali yang unggul dengan
mengedepankan pembangunan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan memiliki daya
saing melalui peningkatan pendidikan,
kesehatan, penguasaan Iptek
2. Melestarikan kebudayaan daerah Bali dengan
memperkuat jati diri dan adat istiadat masyarakat
Bali melalui pemberdayaan kelembagaan,
pemantapan aktivitas seni budaya dan penerapan
nilai-nilai agama yang dijiwai oleh Agama Hindu
sesuai dengan tuntutan jaman
3. Mewujudkan keamanan daerah dan masyarakat
Bali yang berkeadilan serta demokratis dengan
memperkuat sistem keamanan, meningkatkan
peran masyakarat sipil, kesetaraan gender,
budaya hukum, politik, dan memantapkan
pelaksanaan otonomi daerah, serta
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
4. Mewujudkan masyarakat Bali sejahtera dengan
meningkatkan pembangunan bidang ekonomi
untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran
serta meningkatkan pendapatan masyarakat
5. Mewujudkan pembangunan Bali yang lestari,
handal dan merata dg meningkatkan
keseimbangan sumberdaya alam dan kelestarian
lingkungan hidup, mengurangi kesenjangan
pembangunan antar wilayah dan antar sektor,
serta meningkatkan pembangunan infrastruktur
termasuk kesiagaan untuk menghadapi
6. bencana alam
1. Mewujudkan Bali yang
berbudaya, metakshu, dinamis,
maju dan moderan
2. Mewujudkan Bali yang aman,
damai, tertib, harmonis, serta
bebas dari berbagai ancaman
3. Mewujudkan Bali yang sejahtera
dan sukerta lahir batín
1. Memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan upaya
kesehatan yang merata, bermutu
dan terjangkau bagi seluruh
masyarakat Bali
2. Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya
Kesehatan.
3. Meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat
51
Tabel 4. 3
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaram, Strategi dan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Visi : Bali Mandara, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera
Misi I : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Mutu Pendidikan,
Kesehatan, IPTEK, Peran
Perempuan, Kelestarian Budaya Bali,
Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat
Dalam Berpolitik dan Pemerintahan
Yang Bersih dan Berwibawa
Meningkatnya Derajat
Kesehatan Masyarakat
Mengembangkan upaya-upaya preventif,
promotif, kuratif yang seimbang dan
berkesinambungan dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
1. Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer
(Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini
dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan
Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan
Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular
Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue
dan Rabies
2. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
3. Meningkatkan intensitas upaya-upaya
pencegahan untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita
(AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
4. Meningkatkan pengamatan (surveilans)
terhadap emerging diseases seperti avian,
influenza, SARS dan lain-lainnya.
5. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer
(edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi dini
dan pengobatan tepat) maupun pencegahan
tersier (pembatasan ketidak mampuan dan
rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif.
6. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan
Kesehatan.
7. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran
tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan.
52
Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Daya Beli dan
Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan
Yang Tangguh, Pengembangan
Industri Kecil dan Rumah Tangga,
Serta Industri Pengolahan Hasil
(Pertanian, Kelautan, Perikanan),
Pembangunan Bidang Pertanian,
Kelautan, Perikanan dan Pariwisata
Yang Saling Mendukung Serta
Pengembangan Prasarana dan Sarana
Publik
Berkurangnya penduduk
miskin dan penyandang
masalah sosial
Penanggulangan Kemiskinan dan
Pengurangan Pengangguran
1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding)
anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang.
2. Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem
Jaminan Kesehatan
53
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali berisi Program-
Program prioritas untuk mencapai visi misi pembangunan jangka menengah daerah urusan
kesehatan dan untuk pemenuhan layanan perangkat daerah. Program-Program prioritas yang
telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan
yang selanjutnya dijadikan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD.
Untuk lebih jelasnya Program-Program prioritas dan kegiatan serta indikator kinerja,
kelompok sasaran dan indikator kegiatan disajikan pada tabel 5.1 dan 5.2. Adapu program-
program prioritas dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut :
1. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kegiatan :
a Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Reproduksi
b Peningkatan Kemampuan Pelayanan PONEK di Rumah Sakit
c Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONEK di Rumah Sakit
d Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B)
e Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan Siswa
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan :
a. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat
kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan :
a. Pembinaan dan evaluasi UKBM
b. Penggalangan Komitmen Kepada Desa, Dunia Usaha, dan Ormas Untuk Mendukung
Program Kesehatan
c. Dukungan Kab/Kota Untuk Mengeluarkan Kebijakan Publik Tentang PHBS
d. Pembinaan dan evaluasi PHBS
54
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatan:
a. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi (usia 0-11 bulan)
b. Pelaksanaan Imunisasi lanjutan
c. Penanganan KLB
d. Monitoring dan Evaluasi Kasus Rabies
e. Penjaringan Kasus TB
f. Pengobatan terhadap Penderita TB
g. Pengendalian terhadap Penyakit DBD
h. Pengendalian terhadap Penyakit Malaria
i. Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Penyakit menular
j. Pelaksanaan Zero Survey pada Populasi Kunci
k. Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui pembinaan, pelatihan, penilaian
dan lomba
l. Penemuan Kasus Pneumonia Pada Balita
m. Penemuan Kasus Diare
n. Penemuan Kasus Kusta
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Kegiatan :
a. Pelaksanaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular di Puskesmas
6. Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatan :
a. Pelaksanaan Sosialisasi, Advokasi, Bintek dan Monev Kab/Kota Sehat
b. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi Pada TPM dan TTU Melaksanakan Inspeksi Sanitasi
pada TPM dan TTU
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Kegiatan :
a. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya .
55
8. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan :
a. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTP
b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONED di Puskesmas
c. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTL
d. Persiapan Pelaksanaan akreditasi FKTL
e. Pelaksanaan Pembinaan Standar Pelayanan Lab Kesehatan
f. Penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
g. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Laboratorium
h. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan di FKTL
9. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Kegiatan :
a. Pengadaan alat-alat Rumah Sakit
b. Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit
c. Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah
d. Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit
e. Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit
f. Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Jaringan
g. Pembangunan Rumah Sakit Kanker
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Kegiatan :
a. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi JKN
b. Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara
11. Pengembangan Obat Asli Indonesia.
Kegiatan :
a. Pembinaan Pengobat Tradisional .
56
12. Program Obat dan Perbekalan kesehatan
Kegiatan :
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.
13. Upaya Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan :
a. Penguatan Jejaring pada Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Selain Program Prioritas, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mempunya Program pendukung
yaitu :
14. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a. Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
b. Pendidikan dan Pelatihan Formal
c. Pelaksanaan Pembentukan Wahana Praktek Lapangan
d. Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan
e. Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan sesuai TNA
f. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (Dinas Kesehatan)
g. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (RSUD Bali Mandara)
15. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan Peralatan Gedung Kantor
i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
j. Penyediaan makanan dan minuman
k. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah
57
l. Upacara Keagamaan
m. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
16. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
g. Pengadaan Alat - Alat Laboratorium Kesehatan
h. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
i. Pengadaan peralatan gedung kantor
58
Tabel 5.1
Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Visi : “Bali Mandara Jilid 2”, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
1 Meningkatnya
derajat Kesehatan
Masyarakat
Mengembangkan
Upaya-upaya
Preventif,
Promotif, Kuratif
yang Seimbang
dan
Berkesinambunga
n dalam
Meningkatkan
Derajat Kesehatan
Masyarakat
Meningkatkan
intensitas upaya-
upaya pencegahan
untuk menurunkan
Angka Kematian
Bayi (AKI), Angka
Kematian Balita
(AKABA) dan
Angka Kematian
Ibu (AKI).
1. Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
a. Angka kematian ibu
(AKI).
/100.000
KH
78,7 90 90 IKU
b. Persentase persalinan
di fasilitas kesehatan
% 97,49 99 -
c. Persentase
Peningkatan
Kemampuan
Pelayanan PONEK
di RS
% 31,25 35,4 -
d. Persentase
Pelaksanaan Monev
Tentang PONEK di
RS
% 31,25 35,4 -
e. Persentase
Penjaringan
Kesehatan Anak
Sekolah
% 99,7 85 -
f. Angka Kematian
Bayi (AKB)
/1000
KH
6,01 10 10 IKU
g. Angka Kematian
Balita (AKABA)
/1000
KH
6,83 12 10 IKU
h. Persentase
Pelaksanaan Gerakan
Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi
% 35,4 37,5 -
59
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
(GRSSI-B)
Meningkatkan
upaya-upaya
pencegahan
primer (edukasi
dan regulasi),
sekunder (deteksi
dini dan
pengobatan tepat)
maupun
pencegahan
tersier
(pembatasan
ketidak mampuan
dan rehabilitasi)
penyakit-penyakit
degeneratif.
2. Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
a. Persentase desa
siaga aktif
% 93 88 -
b. Persentase desa yang
memanfaatkan dana
desa 10 % untuk
dana UKBM
% 18 30 -
c. Jumlah kebijakan
publik yang
berwawasan
kesehatan
Kebijaka
n
3 3 -
d. Persentase Rumah
Tangga Ber-PHBS
(Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat)
% 76 80 81
Meningkatkan
pengamatan
(surveilans)
terhadap
emerging diseases
seperti avian,
influenza, SARS
dan lain-lainnya.
3. Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
a. Angka Kematian
Penyakit Menular
Tertentu
% 0,13 <1 <1 IKU
b. Persentase Bayi
yang mendapat
imunisasi dasar
lengkap
% 92,5 100 100
c. Persentase Batita
yang mendapat
imunisasi lanjutan
% 51,51 86 -
d. Persentase KLB
yang tertangani < 18
jam
% 100 100 -
e. Persentase GHPR
yang Ditangani
% 100 100 -
60
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
Sesuai SOP
f. Case Notification
Rate Kasus TB
/100.000
pendu
duk
69 75 76
g. Angka Keberhasilan
Pengobatan TB
(Success Rate)
% 88 88 -
h. Case Fatality Rate
Penyakit DBD
% 0,29 <1 <1
i. API (Annual
Parasite Incident)
Malaria
/100.000
pendu
duk
0,003 <1 -
j. Persentase sinyal
kewaspadaan yang
direspon
% 51,9 90 -
k. Persentase Kasus
HIV yang Diobati
% 59,57 50 52
l. Persentase
penemuan
pneumonia balita
% 5,32 2,05 -
m. Persentase cakupan
pelayanan penyakit
diare
% 89,20 100 -
n. New case detection
penyakit kusta
% 1,3 <5 -
Meningkatkan
Akses dan Mutu
Layanan
Kesehatan
4. Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
a. Persentase Faskes
yang memenuhi
standar pelayanan
% 37,12 37 41 IKU
b. Persentase FKTP
yang melaksanakan
% 27,5 47,5 85
61
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
Pelayanan sesuai
Standar
c. Persentase FKTL
yang melaksanakan
pelayanan sesuai
standar
% 70,37 90,7 100
d. Persentase FKTL
yang terakreditasi
% 70,37 98 -
e. Persentase
laboratorium
kesehatan yang
terakreditasi
% 3,6 20 -
f. Persentase
pencapaian
sertifikasi ISO
17025, 2008 di UPT.
Balai Labkes
Provinsi Bali
% 0 100 100
g. Persentase tingkat
kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
di FKTL
% 80 80 -
h. Persentase
Ketersediaan data
kesehatan di 9
kab/kota.
% 100 100 -
5. Pengembangan
Lingkungan
Sehat
a. Persentase kab/kota
yang memenuhi
kualitas kesehatan
lingkungan.
% 33,33 66,66 77,77
62
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
Meningkatkan
Jumlah, Mutu dan
Penyebaran Tenaga
Serta Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
6. Pengadaan,
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Rumah
Sakit/Rumah
Sakit
Jiwa/Rumah
Sakit Paru-
Paru/Rumah
Sakit Mata
a. Persentase
ketersediaan sarana
dan prasarana rumah
sakit sesuai standar
% 0 50 100
7. Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
a. Persentase diklat
yang terakreditasi.
% 94 98 100 Program
Pendukung
b. Persentase
tersebarnya tenaga
medis dan paramedis
di Provinsi Bali
% 100 100 -
c. Persentase
pelaksanaan
pendidikan
kebidanan sesuai
kompetensi.
% 100 100 -
d. Jumlah wahana
praktek lapangan
yang terbentuk
sebagai tempat
praktek kegiatan
pelatihan.
Kab/kota - 8 -
e. Persentase
penerapan hasil
pelatihan peserta
diklat yang
dievaluasi.
% 100 100 -
63
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
f. Jumlah pelatihan
formal yang
diselenggarakan
Pelatihan 5 6 -
8. Pengembangan
Obat Asli
Indonesia
a. Persentase
Pengembangan
sistem pelayanan
kesehatan alternatif
dan komplementer
di Puskesmas
% 30 60 75
9. Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
a. Persentase
Penduduk Sakit
yang Mendapat
Layanan Obat
% 100 100 100
b. Persentase
Pengelolaan Alkes
dan PKRT
(Perbekalan
Kesehatan Rumah
Tangga) Memenuhi
Syarat di Fasilitas
Kesehatan
% - - 50 Indikator Baru
Menyesuaikan
Perubahan
Struktur
Organisasi
10. Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Tidak
Menular
a. Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
deteksi dini faktor
resiko penyakit tidak
menular
% 88 92 100 IKU
b. Jumlah Desa yang
memiliki posbindu
PTM aktif
desa 406 219 -
c. Persentase
puskesmas yang
% 88 92 100
64
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
melaksanakan
deteksi dini minimal
4 jenis penyakit
tidak menular
11. Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
a. Persentase
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
% 100 100 100 Program
Pendukung
12. Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
a. Persentase Kualitas
Pemeliharaan
Perlengkapan
Gedung Kantor
% 100 100 100 Program
Pendukung
Meningkatkan
Kualitas SDM
Melalui
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat
13. Upaya Kesehatan
Masyarakat
a. Persentase
Pelaksanaan Sistem
Penanggulangan
Gawat Darurat
Terpadu di
Kab/Kota
% 33,40 56 67
Meningkatkan
Upaya Pencegahan
Primer (Edukasi
dan Regulasi),
Sekunder (Deteksi
Dini dan
Pengobatan Tepat)
Maupun
Pencegahan Tersier
(Pembatasan
Ketidakmampuan
dan Rehabilitasi)
Penyakit-Penyakit
14. Pengawasan Obat
dan Makanan
a. Jumlah Sampel
Makanan yang Diuji
Sampel 600 600 600
65
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
Menular Terutama
HIV/AIDS, TBC,
Demam Dengue
dan Rabies
Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin
Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh,
Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan),
Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana
dan Sarana Publik
No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja
Program Satuan
Kondisi
2016
Target Ket
2017 2018
1 Berkurangnya
Penduduk Miskin
dan Penyandang
Masalah Sosial
Penanggulangan
Kemiskinan dan
Pengurangan
Pengangguran
Memantapkan
Integrasi JKBM
dengan Sistem
Jaminan Kesehatan
15. Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
a. Persentase Fasilitas
Kesehatan yang
bekerjasama dalam
penyelenggaraan
jaminan kesehatan
% 80 90 90
Meningkatkan
Upaya Pencarian
(case finding)
Anak Balita Gizi
Buruk dan Gizi
Kurang
16. Perbaikan Gizi
Masyarakat
a. Persentase Bumil
Kek
% 3,23 9,4 9,2 IKU
b. Persentase Balita
Gizi Kurang dan Gizi
Buruk
% 9,1 12,3 12,1 IKU
66
Tabel 5.2
Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
1 Meningkatnya
derajat Kesehatan
Masyarakat
Mengembangkan
Upaya-upaya
Preventif,
Promotif, Kuratif
yang Seimbang
dan
Berkesinambunga
n dalam
Meningkatkan
Derajat Kesehatan
Masyarakat
Meningkatkan
intensitas upaya-
upaya pencegahan
untuk menurunkan
Angka Kematian
Bayi (AKI), Angka
Kematian Balita
(AKABA) dan
Angka Kematian
Ibu (AKI).
1. Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
a. Pembinaan
Pelayanan Kesehatan
Ibu, Anak, KB dan
Reproduksi.
Jumlah kab/kota
yang
melaksanakan
pembinaan
petugas
kab/puskesmas
529.849.416,00
Ibu Hamil,
Bidan,
Petugas
Kab/Kota,
Anak
Sekolah,
Sekolah,
Pemegang
Program
PONEK di
RSUD dan
RS Swasta
se-Bali, Tim
PONEK di
RSUD dan
Swasta se-
Bali, Pokja
GRSSi-B
RSUD dan
RS Swasta
se-Bali
Persentase ibu
hamil yang
melaksanakan
pemeriksaan
kehamilan
pertama (K1)
Persentase Ibu
Hamil yang
Mendapatkan
Pelayanan
Atenatal Sesuai
Standar 4 Kali
(K4)
Persentase
Deteksi Dini
67
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Resiko Tinggi
oleh Tenaga
Kesehatan
Persentase
Deteksi Dini
Resiko Tinggi
oleh Masyarakat
Persentase
Persalinan yang
ditolong oleh
tenaga kesehatan
Persentase peserta
KB Aktif
Persentase
kunjungan bayi
b. Peningkatan
Kemampuan
Pelayanan PONEK
di Rumah Sakit
Jumlah Tim
PONEK di
Rumah Sakit yang
ditingkatkan
kemampuan
teknisnya
105.200.000,00
c. Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Tentang
Jumlah Rumah
Sakit yang di
34.812.000,00
68
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
PONEK di Rumah
Sakit
Monev PONEK
d. Pelaksanaan Gerakan
Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi
(GRSSI-B)
Jumlah Rumah
Sakit yang
Melaksanakan
GRSSI-B
193.688.300,00
e. Pelaksanaan
Penjaringan
Kesehatan Siswa
Persentase siswa
yang telah
dilakukan
penjaringan
kesehatan (SD
kelas 1, SMP
kelas 7 dan SMA
kelas 10)
500.000.000,00
Persentase siswa
yang menjadi
dokter kecil
Persentase
sekolah yang
melaksanakan
UKS
Meningkatkan
upaya-upaya
pencegahan
primer (edukasi
2. Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
a. Pembinaan dan
evaluasi PHBS
Persentase Rumah
Tangga yang ber-
PHBS
2.105.675.820,00 Pemerintah,
Masyarakat
69
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
dan regulasi),
sekunder (deteksi
dini dan
pengobatan tepat)
maupun
pencegahan
tersier
(pembatasan
ketidak mampuan
dan rehabilitasi)
penyakit-penyakit
degeneratif.
b. Dukungan Kab/Kota
Untuk
Mengeluarkan
Kebijakan Publik
Tentang PHBS
Persentase
Kebijakan Publik
yang Berwawasan
Kesehatan
294.700.000,00
Persentase
Kabupaten/Kota
yang Memiliki
Kebijakan PHBS
c. Pembinaan dan
evaluasi UKBM
Persentase Desa
Siaga Aktif
283.700.000,00
Persentase
Posyandu Aktif
Persentase
Peningkatan
Pendonor Aktif
d. Penggalangan
Komitmen Kepada
Desa, Dunia Usaha,
dan Ormas Untuk
Mendukung
Program Kesehatan
Persentase
Organisasi
Kemasyarakatan
yang
Memanfaatkan
Sumber Dayanya
Untuk
Mendukung
Kesehatan (12
191.344.000,00
70
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Ormas)
Persentase
Dunia Usaha yang
Memanfaatkan
CSR nya
Untuk Program
Kesehatan (8
CSR)
Persentase Desa
yang
Memanfaatkan
Dana
Desa 10 % Untuk
UKBM
Meningkatkan
pengamatan
(surveilans)
terhadap
emerging diseases
seperti avian,
influenza, SARS
dan lain-lainnya.
3. Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
a. Pelaksanaan
imunisasi dasar
lengkap pada bayi
(usia 0-11 bulan)
Persentase anak
usia 0-11 yang
mendapat
imunisasi dasar
lengkap
164.628.784,00 PNS, Siswa,
Masyarakat,
Pemerintah,
Bayi, Ibu
Hamil, Anak
Sekolah
b. Pelaksanaan
Imunisasi lanjutan
Persentase anak
dibawah tiga
tahun yang
mendapat
imunisasi lanjutan
75.000.000,00
71
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
persentase anak
usia sekolah dasar
yang mendapat
imunisasi
c. Penanganan KLB
Persentase KLB
yang ditangani <
18 Jam
30.000.000,00
d. Monitoring dan
Evaluasi Kasus
Rabies
Persentase Kasus
Gigitan Hewan
Penular Rabies
(GHPR) Yang
Ditangani Sesuai
SOP
5.692.190.838,00
e. Penjaringan Kasus
TB
Persentase Kasus
TB yang
Ternotifikasi
429.603.496,00
f. Pengobatan terhadap
Penderita TB
Angka
Keberhasilan
Pengobatan TB
785.750.000,00
g. Pengendalian
terhadap Penyakit
DBD
Persentase desa
dengan Angka
Bebas Jentik > 95
%
881.184.208,00
72
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Angka Kematian
Kasus Penyakit
DBD
h. Pengendalian
terhadap Penyakit
Malaria
Angka Kesakitan
Penyakit Malaria
391.567.000,00
i. Pelaksanaan
Kewaspadaan Dini
Penyakit menular
Persentase sinyal
kewaspadaan
yang direspon
30.000.000,00
j. Pelaksanaan Zero
Survey pada
Populasi Kunci
Persentase IMS
dan HIV pada
populasi kunci
295.952.000,00
k. Pencegahan dan
penanggulangan
HIV-AIDS melalui
pembinaan,
pelatihan, penilaian
dan lomba
Persentase kader
peduli HIV/AIDS
yang telah dilatih
1.841.840.000,00
l. Penemuan Kasus
Pneumonia Pada
Balita
Persentase kasus
pneumonia yang
tertangani
23.242.000,00
m. Penemuan Kasus
Diare
Persentase kasus
diare yang
tertangani
23.652.000,00
n. Penemuan Kasus
Kusta
Prevalensi kasus
kusta
37.800.000,00
73
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Meningkatkan
Akses dan Mutu
Layanan
Kesehatan
4. Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
a. Pembinaan Standar
Pelayanan
Kesehatan di FKTP
Jumlah tenaga
kesehatan teladan
yang dievaluasi
1.059.219.500,00 Aparatur,
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Lanjut
(Rumah
Sakit
Pemerintah
dan Swasta,
Laboratoriu
m
Kesehatan,
Klinik dan
Lainnya),
Dinas
Kesehatan
Kab/Kota,
Lintas
Sektor/Progr
am,
Organisasi
Profesi,
Puskesmas
Jumlah
puskesmas
berprestasi yang
dievaluasi
Persentase
pelayanan
kesehatan di 9
kab/kota
b. Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Tentang
PONED di
Puskesmas
Jumlah
Puskesmas yang
Melaksanakan
Monitoring dan
Evaluasi
Pelayanan
Mampu PONED
42.262.400,00
c. Pembinaan Standar
Pelayanan
Kesehatan di FKTL
Jumlah Fasilitas
Kesehatan tingkat
lanjutan (FKTL)
yang memenuhi
standar pelayanan
724.892.000,00
Jumlah Fasilitas
74
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Kesehatan
Tingkat Lanjutan
(FKTL) yang
memiliki sistem
rujukan sesuai
pedoman
Jumlah RS di
Kab/Kota se Bali
yang terevaluasi
hak dan
kewajibannya
sesuai dengan
tupoksi BPRS
Provinsi Bali
d. Persiapan
Pelaksanaan
akreditasi FKTL
Jumlah FKTL
yang terakreditasi
208.290.000,00
e. Pelaksanaan
Pembinaan Standar
Pelayanan Lab
Kesehatan
Persentase Lab
Kesehatan yang
terakreditasi
25.280.000,00
f. Evaluasi dan
Pengembangan
Standar Pelayanan
Kesehatan
Laboratorium
Persentase
Pencapaian
Standar
Akreditasi ISO
2.463.679.602,00
75
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
g. Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Tingkat
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap Pelayanan
Kesehatan di FKTL
Tersusunnya
instrumen tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan di
FKTL
123.510.000,00
Tersusunnya
Laporan Monev
Tingkat Kepuasan
Masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan di
FKTL
h. Penyusunan laporan
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
Jumlah Buku
Lakip
473.430.156,00
Jumlah Buku
Profil Kesehatan
Jumlah Dokumen
LKPJ
Jumlah Dokumen
LPPD
76
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Jumlah Dokumen
Laporan
Pelaksanaan
Program/Kegiatan
Jumlah Buku
Sarana Kesehatan
5. Pengembangan
Lingkungan
Sehat
a. Pelaksanaan
Inspeksi Sanitasi
Pada TPM dan TTU
Persentase TTU
dan TPM di
Kab/Kota yang
Memenuhi Syarat
Kesehatan
719.657.208,00 Kab/Kota di
Provinsi
Bali,
Tempat-
tempat
umum
(TTU),
Tempat
Pengolahan
Makanan
(TPM)
b. Pelaksanaan
Sosialisasi,
Advokasi, Bintek
dan Monev
Kab/Kota Sehat
Persentase
Kab/Kota yang
Telah Dilakukan
Sosialisasi dan
Advokasi
Kab/Kota sehat
75.930.000,00
Meningkatkan
Jumlah, Mutu dan
Penyebaran Tenaga
Serta Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
6. Pengadaan,
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Rumah
Sakit/Rumah
Sakit
Jiwa/Rumah
Sakit Paru-
a. Pengadaan alat-alat
Rumah Sakit
Persentase
Tersedianya
Sarana dan
Prasarana Alat-
alat Rumah Sakit
Sesuai Standar RS
Kelas B
126.848.266.631,00 Masyarakat
77
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Paru/Rumah
Sakit Mata
b. Pengadaan Obat-
Obatan Rumah Sakit
Persentase
Tersedianya Obat-
Obat Rumah Sakit
Sesuai Kebutuhan
6.725.000.000,00
c. Pengadaan
Ambulance/Mobil
Jenazah
Jumlah Mobil
Ambulance/Jenaz
ah Yang
Memenuhi
Standar
2.500.000.000,00
d. Pengadaan Mebeleur
Rumah Sakit
Persentase
Tersedianya
Mebeleur Rumah
Sakit
8.893.194.000,00
e. Pengadaan Bahan-
Bahan Logistik
Rumah Sakit
Persentase
Tersedianya
Logistik Rumah
Sakit Sesuai
Kebutuhan
771.350.000,00
f. Pengelolaan Sistem
Informasi Rumah
Sakit dan Jaringan
Terpenuhinya
Layanan Rumah
Sakit dengan
Menggunakan
SIM RS
17.062.529.274,00
g. Pembangunan
Rumah Sakit Kanker
Tersedianya tim 500.000.000,00
78
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
konsultan untuk
pembangunan
layanan kanker
terpadu
7. Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
a. Pembinaan dan
Akreditasi
Penyelenggaraan
Pendidikan dan
Pelatihan
Persentase
Institusi Diknakes
dan Pelatihan
Bidang Kesehatan
yang
Dibina/Terakredit
asi
93.923.020,00 Mahasiswi
kebidanan,
tenaga
kesehatan,
aparatur
Persentase
Kab/Kota Yang
Melaksanakan
Pembinaan Dalam
Rangka Sertifikasi
Tenaga Kesehatan
b. Pengembangan dan
Peningkatan
Kualitas SDM
(Dinas Kesehatan) :
Jumlah
Tersebarnya
tenaga medis dan
paramedis di
Provinsi Bali
6.487.664.568,00
c. Pengembangan dan
Peningkatan
Kualitas SDM
(RSUD Bali
Jumlah
Pemenuhan
Kebutuhan SDM
21.548.207.332,00
79
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Mandara) di RSUD Bali
Mandara
d. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Persentase
kelulusan peserta
didik
2.432.383.476,00
e. Pelaksanaan
Pembentukan
Wahana Praktek
Lapangan
Persentase
kab/kota yang
memiliki wahana
praktek lapangan
kegiatan pelatihan
1.255.000,00
f. Pelaksanaan
evaluasi pasca
pelatihan
Persentase
pelatihan yang
sesuai kebutuhan
5.463.600,00
g. Pelaksanaan
pelatihan yang
dilaksanakan sesuai
TNA
Persentase
pelatihan sesuai
hasil TNA
485.131.400,00
8. Pengembangan
Obat Asli
Indonesia
a. Pembinaan Pengobat
Tradisional
Jumlah kab/kota
yang
melaksanakan
pembinaan
terhadap
penyehat/pengoba
t tradisional di
masyarakat
440.320.160,00 Pengobat/Pe
nyehat
tradisional
dan
masyarakat
80
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
9. Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
a. Pengadaan obat dan
perbekalan
kesehatan
Persentase
Ketersediaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
410.266.268,00 Masyarakat
10. Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Tidak
Menular
a. Pelaksanaan deteksi
dini faktor resiko
penyakit tidak
menular di
Puskesmas
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
IVA
817.714.392,00
Masyarakat,
Puskesmas
di 9
Kab/Kota
Jumlah Desa yang
Memiliki Pos
Pembinaan
Terpadu Aktif
11. Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Penyediaan jasa surat
menyurat
Persentase
Pelaksanaan
Kegiatan Surat
Menyurat
55.635.000 Aparatur
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Persentase
Ketersediaan
Telepon, Air dan
Listrik
3.980.230.000
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
Persentase
Terpeliharanya
Kendaraan Dinas
3.510.174.002
81
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
dinas dan Samsat
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
Persentase
Pelaksanaan
Kegiatan
Kebersihan
Gedung dan
Kantor
3.653.796.498
Penyediaan alat tulis
kantor
Persentase
Pelaksanaan
Kegiatan ATK
533.368.150
Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
Persentase
Pelaksanaan
Barang Cetakan
dan Penggandaan
1.070.520.500
Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Persentase
Terpenuhinya
Kebutuhan Alat
Listrik
389.995.500
Penyediaan Peralatan
Gedung Kantor
Persentase
Ketersediaan
Peralatan Gedung
Kantor
276.250.000
Penyediaan bahan Jumlah Bahan 67.988.600
82
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Bacaan dan
Peraturan
Perundang-
Undangan
Penyediaan makanan dan
minuman
Jumlah
Tersedianya
Makanan dan
Minuman Rapat
215.075.000
Rapat-rapat kordinasi
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Persentase
Pelaksanaan
Koordinasi dan
Monitoring dan
Evaluasi
1.795.003.000
Upacara Keagamaan Persentase
Pelaksanaan
Upacara
Keagamaan
200.000.000
Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Persentase
tersedianya
peralatan dan
perlengkapan
kantor
377.938.076
12. Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Pengadaan perlengkapan
gedung kantor
Persentase
Peningkatan
3.247.550.000 Aparatur
83
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
Aparatur
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Persentase
Pemeliharaan
Gedung Kantor
418.325.000
Pemeliharaan
rutin/berkala
perlengkapan gedung
kantor
Jumlah
Pemeliharaan
Perlengkapan
Gedung Kantor
513.055.592
Pemeliharaan
rutin/berkala peralatan
gedung kantor
Jumlah
Pemeliharaan
Almari dan Sofa
312.250.000
Pemeliharaan
rutin/berkala mebeleur
Jumlah
Pemeliharaan
Almari dan Sofa
18.500.000
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor
Persentase
tersedianya sistem
aplikasi SIAKAD
untuk keperluan
kependidikan
75.000.000
Pengadaan Alat - Alat
Laboratorium Kesehatan
Persentase alat-
alat laboratorium
kesehatan yang
1.907.685.700
84
.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
memadai
Rehabilitasi sedang/berat
gedung kantor
Jumlah
Rehabilitasi
Sedang/Berat
Gedung Kantor
221.481.000
Meningkatkan
Kualitas SDM
Melalui
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat
13. Upaya Kesehatan
Masyarakat
a. Penguatan Jejaring
pada
Penanggulangan
Gawat Darurat
Terpadu
Kabupaten/Kota
yang
melaksanakan
SPGDT di Bali
233.200.000,00 Pemegang
program
SPGDT di 9
Kab/Kota
Meningkatkan
Upaya Pencegahan
Primer (Edukasi
dan Regulasi),
Sekunder (Deteksi
Dini dan
Pengobatan Tepat)
Maupun
Pencegahan Tersier
(Pembatasan
Ketidakmampuan
dan Rehabilitasi)
Penyakit-Penyakit
Menular Terutama
HIV/AIDS, TBC,
Demam Dengue
dan Rabies
14. Pengawasan Obat
dan Makanan
a. Pengawasan
keamanan pangan
dan bahan berbahaya
Persentase
Keamanan
Pangan dan
Bahan Berbahaya
209.680.000,00 Sarana
produsen,
distributor,
pedagang
makanan,
puskesmas
85
Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin
Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan
Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang
Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik
No Sasaran Strategi Kebijakan Program
Kegiatan Kelompok
Sasaran Uraian
Indikator
Kegiatan Rp
1 Berkurangnya
Penduduk Miskin
dan Penyandang
Masalah Sosial
Penanggulangan
Kemiskinan dan
Pengurangan
Pengangguran
Memantapkan
Integrasi JKBM
dengan Sistem
Jaminan Kesehatan
15. Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
a. Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi JKN
Persentase
kab/kota yang
memiliki tim
MONEV dan
pertimbangan
klinis aktif
213.384.000,00 Pemerintah
dan
Masyarakat
b. Kemitraan Jaminan
Kesehatan Bali
Mandara
Persentase
Pengelolaan
Keuangan yang
Transparan dan
Akuntabel
Melalui Program
JKBM
91.249.633.724,00 Masyarakat
Meningkatkan
Upaya Pencarian
(case finding)
Anak Balita Gizi
Buruk dan Gizi
Kurang
16. Perbaikan Gizi
Masyarakat
a. Penanggulangan
kurang energi
protein (KEP),
anemia gizi besi,
gangguan akibat
kurang yodium
(GAKY), kurang
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Persentase ibu
hamil kurang
energi kronis
(KEK) yang
mendapat PMT
571.890.000,00 Remaja
Putri,
Pemerintah,
Masyarakat,
Ibu Hamil,
Bayi, Balita
Persentase balita
kurus yang
mendapat PMT
Persentase bayi
86
Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin
Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan
Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang
Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik baru lahir
mendapat Inisiasi
Menyusu Dini
(IMD)
Persentase bayi
usia kurang dari 6
bulan yang
mendapat ASI
Eksklusif
Persentase remaja
putri yang
mendapat Tablet
Tambah Darah
Persentase ibu
hamil yang
mendapatkan
Tablet Tambah
Darah minimal 90
Tablet
87
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KE RPJMD
Penetapan indikator kinerja SKPD bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD yang juga mendukung dalam pencapaian visi dan
misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan dari sisi
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada
aspek kesejahteraan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Indikator kinerja SKPD secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes). Suatu indikator kinerja SKPD
dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian
kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja SKPD berkenaan setelah
program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan
dan sasaran pembangunan daerah periode 2013-2018 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut
adanya berbagai indikator kinerja SKPD terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan suatu SKPD membutuhkan indikator
yang mampu menggambarkan tujuan dan sasaran Pemerintahan Daerah tersebut. Indikator
kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Kerterkaitan indikator
kinerja SKPD yang mengacu pada capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemerintahan
Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 6.1
88
Tabel 6.1
Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG
URUSAN/INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN
DAERAH
Kondisi
Awal
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun
2014 2015 2016 2017* 2018*
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka kematian bayi 29 15 5,9 15 5,7 12 6,01 10 10
2 Angka usia harapan hidup 70,78 70,80 -
70,84
71,19 71,09 -
71,14
71,35 71,51 -
71,58
n/a 71,51 -
71,58
71,51 -
71,58
3 Balita gizi buruk 86 bayi
(1.7%)
1,5% 96 bayi 1,4% 99 bayi 1,3% 102 bayi 1,2% 1,2%
4 Rasio posyandu per satuan balita 14,038 14,038 1,460 14,038 1,470 14,038 1,47 14,038 14,038
a. Rasio puskesmas/1000 pddk 0,030 0,030 0,029 0,030 0,029 0,031 0,029 0,031 0,031
b. Rasio poliklinik/1000 pdk 0,032 0,032 0,011 0,032 0,021 0,032 0,021 0,033 0,033
c. Rasio Pustu/1000 pddk 0,13 0,13 0,125 0,13 0,125 0,13 0,125 0,131 0,131
5 Rasio rumah sakit per satuan
penduduk/1000 pddk
0,013 0,013 0:13 0,013 0,12 0,014 0,012 0,014 0,014
6 Rasio dokter per satuan penduduk
a. Rasio dokter
Spesialis/100.000 pddk
9,32 9,32 18,32 9,321 27,2 9,322 27,2 9,323 9,323
b. Rasio dokter umum/100.000
pddk
23,77 23,77 27,9 23,775 27,2 23,78 27,2 23,79 23,79
c. Rasio dokter gigi/100.000
pddk
7,91 7,91 7,7 7,915 9,1 7,92 9,1 7,925 7,925
7 Rasio tenaga medis/100.000
penduduk
40,99 41,000 146.600 41,050 149.400 41,100 149,4 41,150 41,150
8 Cakupan komplikasi kebidanan
yang tertangani
65,15 80% 76,39% 80% 75,00% 80% 72,4% 80% 80%
89
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG
URUSAN/INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN
DAERAH
Kondisi
Awal
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun
2014 2015 2016 2017* 2018*
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
9 Cakupan pertolongan persalinan
ditolong tenaga kesehatan
95,73 100% 97,54% 100% 95,50% 100% 96,96% 100% 100%
10 Cakupan desa/kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
96,21% 100% 98,50% 100% 98,70% 100% 100% 100% 100%
11 Cakupan balita gizi buruk
tertangani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
12 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita TBC
BTA(%)
78% 78% 60% 78% 56% 70% 59,40% 70% 70%
a. Angka notifikasi kasus (Case
Notification Rate - CNR) per
100.000 pnddk
69% 72% 74% 73% 69,30% 74% 73% 75% 76%
c. Success Rate (Angka
Keberhasilan Pengobatan -
SR) per 100.000 pnddk
88% 85% 88% 86% 88,52% 87% 84,20% 88% 89%
13 Cakupan penemuan dan
penanganan penderitan DBD
100 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Cakupan Pengguna JKBM 58,19 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
15 Cakupan kunjungan puskesmas 62,35% 62,35% 100% 62,40% 100% 62,50% 100% 62,60% 62,60%
*Sedang Berjalan
90
BAB VII
PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang berpedoman pada Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bali dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Bidang Kesehatan.
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018
diharapkan dapat dijadikan sebagai:
1. Acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali
2. Pedoman dalam penyusunan Renstra dan Renja Dinas Kesehatan kabupaten/kota
3. Menciptakan perencanaan pembangunan kesehatan yang menjamin terwujudnya
sinergisitas, keterpaduan dan sinkronisasi dengan arah pembangunan kesehatan
kabupaten/kota se-Bali serta terintegrasi dengan arah pembangunan kesehatan nasional.
4. Acuan dan arahan dalam menentukan kebijakan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan pada tingkat regional.
5. Acuan dan arahan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan kesehatan dan
penyelengaraan pemerintahan di Provinsi Bali.
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
NOMOR 188/10093/ Sunprogevapor.Dikes
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2013 - 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 84
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta
dijadikan instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;
b. bahwa untuk melaksanakan Diktum Keempat Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04- A/HK/2017, tanggal 4
Juli 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provindi Bali Tahun 2013-2018, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perangkat
Daerah tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1649);
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id
Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922
Denpasar – Bali 80233
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;
12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6);
13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);
14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1);
14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2); 15. Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04-A/HK/2017
Tahun 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-
2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KESATU : Menetapkan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Kesehatan Provinsi Bali sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan acuan yang digunakan oleh setiap
unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menyusun rencana kerja dan rencana kinerja tahunan.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal : 7 Juli 20172 8 Maret 2009 KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI BALI
dr.KETUT SUARJAYA,MPPM
Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
KEPALA DINAS KESEHATAN
Menimbang : a. bahwa untuk menyelaraskan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 perlu menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a perlu membentuk
Tim Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan
keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali tentang pembentukan dan susunan keanggotaan tim teknis penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Kesehatan Provinsi Bali;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id
Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922
Denpasar – Bali 80233
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871);
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1);
14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);
15. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun
2016 Nomor 12);
16 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2);
17. Peraturan Gubernur Bali Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penugasan Kepada Pemimpin Perangkat Daerah untuk
Menandatangani Keputusan tentang Pembentukan Tim/Panitia dan Kelompok Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali
Tahun 2009 Nomor 2);
18. Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KESATU : Menetapkan Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim
Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu mempunyai tugas :
a. menghimpun materi-materi yang terkait dengan pelaksanaan dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali;
b. mengolah materi-materi dimaksud diatas dan menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Kesehatan Provinsi Bali; c. menggandakan dan menyampaikan hasil Perubahan
dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) kepada
Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali; dan d. melaporkan hasil kerja Tim Teknis kepada Gubernur
melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal : 20 Pebruari 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI BALI
dr.KETUT SUARJAYA,MPPM
Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes TANGGAL 20 Pebruari 2017
/02-C/HK/2015 TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS
PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
Susunan Keanggotaan Tim Teknis Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Ketua : Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sekretaris : Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan
Anggota : 1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
2. Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit 3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan 4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
5. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi 6. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat 7. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Olah Raga
8. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi 9. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular
10. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
11. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer 12. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 13. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Tradisional 14. Kepala Seksi Kefarmasian
15. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perpekalan Kesehatan Rumah Tangga
16. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan 17. Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
18. Kepala Sub Bagian Keuangan