Transcript

DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI BALI | 2017

PERUBAHAN RENCANA

STRATEGIS DINAS KESEHATAN

PROVINSI BALI 2013-2018

ii

KATA PENGANTAR

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun

2013-2018 disusun karena adanya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun

2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.

Perubahan Renstra ini juga mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, Renstra Kemeterian Kesehatan RI, Sistem

Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-

2018 dilakukan dengan mengikutsertakan berbagai unsur di lingkungan Dinas

Kesehatan Provinsi Bali serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Diharapkan

Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 dapat menjadi

acuan resmi bagi penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Dinas

Kesehatan Provinsi Bali.

Dengan tersusunnya Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun

2013-2018 kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pihak atas kontribusinya dalam penyusunan Perubahan Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018.

Kami menyadari bahwa Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi

Bali Tahun 2013-2018 masih belum sempurna, karenanya masukan yang bersifat

konstruktif sangat diharapkan.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan sinar suci-Nya

dan kekuatan bagi kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Bali

Denpasar, 3 Juli 2017

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

dr. Ketut Suarjaya, MPPM

Pembina Utama Madya

NIP. 19620115 198710 1 001

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis ....................................................... 5

1.3. Landasan Hukum ............................................................................................................ 5

1.4. Sistematika Penyusunan ................................................................................................. 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ................................................................................ 8

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ............................................................... 8

2.2. Sumber Daya SKPD ..................................................................................................... 25

2.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................................................. 25

2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan ........................................................................................ 27

2.2.3 Sumber Daya Keuangan SKPD .................................................................................... 29

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................................................. 33

2.3.1. Derajat Kesehatan......................................................................................................... 33

2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan .............. 35

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .......................................... 38

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ........................... 40

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ......................... 40

3.2. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota. ...... 44

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. ..... 44

3.5. Penentuan Isu Strategis ................................................................................................ 45

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............ 46

4.1. Review Visi dan Misi SKPD ......................................................................................... 46

4.2. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 47

4.3. Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................................................ 48

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .......................................................... 53

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD ..................................................................................................... 87

BAB VII PENUTUP .................................................................................................................... 90

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Tahun 2012 .............................................................................................................. 26

Tabel 2. 2 Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 2012 ......... 27

Tabel 2. 3 Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2012 .......................................... 28

Tabel 2. 4 Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012 .................... 28

Tabel 2. 5 Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012 ........................... 29

Tabel 2. 6 Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun

2008-2012 ................................................................................................................ 30

Tabel 2. 7 Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun

2008-2012 ................................................................................................................ 31

Tabel 2. 8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD ............................................................. 32

Tabel 2. 9 Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita

Tahun 2016 .............................................................................................................. 33

Tabel 2. 10 Angka kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016 .......................................... 34

Tabel 2. 11 Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2015 ........ 35

Tabel 2. 12 Pencapaian Pelayanan Kesehatan sesuai SPM Kab/Kota Di Provinsi Bali Tahun

2013-2015 ................................................................................................................ 35

Tabel 4. 1 Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan RENSTRA

Dinas Kesehatan Provinsi Bali ................................................................................ 49

Tabel 4. 2 Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan

Provinsi Bali ............................................................................................................ 50

Tabel 4. 3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas

Kesehatan Provinsi Bali ........................................................................................... 51

Tabel 5. 1 Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi

Bali............................................... ............................................................................ 58

Tabel 5. 2 Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas

Kesehatan Provinsi Bali ........................................................................................... 66

Tabel 6. 1 Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali ............................................ 88

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan menjadi

salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya manusia. Untuk itu

diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan

tujuan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan

kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi - tingginya. Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat diperlukan adanya kegiatan yang dapat menyentuh langsung kebutuhan

masyarakat akan kesehatan yang paling mendasar untuk mencapai kualitas hidup yang lebih

baik. Disadari bahwa kesehatan masih merupakan prioritas dalam pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya disamping pendidikan. Dalam upaya melindungi dan meningkatkan

derajat kesehatan diperlukan adanya upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan

untuk meningkatkan mutu upaya tersebut diatas perlu dilakukan revitalisasi sistem kesehatan

secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan mulai dari hulu sampai kehilir dapat diatasi

dengan baik.

Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia,

baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diorganisir oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan

peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia, maka salah satu kewajiban Kepala Daerah/Wakil Kepala sebagaimana

diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada

pasal 12 ayat(1) huruf b Kesehatan adalah urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar yaitu

pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.

Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang

“Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun

2

2016, menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana

pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki

tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang

menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016).

Seiring dinamika perubahan regulasi yang terjadi, evaluasi kebijakan perencanaan

pembangunan di daerah secara paralel terus berproses, Sebagaimana diatur dalam Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta

mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di daerah, telah

mempedomani seluruh rangkaian proses sistem perencanaan di daerah.

Pasca diterbitkannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan

Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019, diikuti dengan

terbitnya Peraturan Pemerintah No.18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, berimplikasi

juga terhadap regulasi dan kebijakan di daerah. Sebagai tindak lanjutnya di Provinsi Bali

telah ditetapkan Perda Provinsi Bali No. 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah, yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas

Kesehatan Provinsi Bali serta ditetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan

Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Pada akhirnya juga berimplikasi terhadap kebijakan

pada perangkat daerah (PD) agar segera menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi

terhadap dokumen perencanaan turunannya.

Berpedoman pada Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

pembangunan Nasional dan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah pada pasal 264 ayat 5 dinyatakan bahwa RPJPD, RPJMN dan RKPD dapat dirubah

apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai lagi dengan dinamika yang

terjadi dan atau tidak sesuai lagi dengan kebijakan pemerintah pusat. Memperhatikan transisi

regulasi dan relevansi ketentuan yang berlaku serta perubahan kebijakan lingkungan yang

3

mendasar menjadikan entry point telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD Provinsi

Bali Tahun 2013-2018 dengan dietetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan

Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.

Dengan telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD 2013-2018 sesuai

mekanisme yang berlaku, evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis pada perangkat

daerah juga terus berproses sampai ditetapkannnya RPJMD Perubahan. Beberapa tahapan

kegiatan telah diikuti dan dilakukan antara lain: 1) Menyusun Tabel.8.1 Indikasi Rencana

Program Prioritas yang didampingi oleh tim dari Bappeda /Litbang Prov. Bali dengan

melibatkan kelompok ahli pembangunan; 2) Menyusun Rencana awal Renstra secara

simultan penyusunan revisi RPJMD; 3) Menyusun kesepakatan billateral meeting Kepala

Dinas Kesehatan Prov. Bali dengan Jajaran Bappeda /Litbang Prov. Bali; 3) Mengikuti

sosialisasi Perda No. 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.

Rekomendasi hasil evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis (Renstra)

Dinas Kesehatan Provinsi Bali periode 2013-2018, terdapat beberapa masukan dari tim

jajaran Bappeda beserta kelompok ahli pembangunan Prov. Bali antara lain : 1) perlu

memperhatikan isu-isu stratagis terkini tekait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi OPD; 2)

perlu dilakukan penyempurnaan indikator kinerja sehingga ada perbedaan yang jelas antara

indikator kinerja utama, indikator kinerja program (out come ) dan indikator kegiatan (out

put); 3) Perlu penyesuaian pencapaian target indikator sampai akhir masa renstra dengan

memperhatikan indikasi pendanaan sesuai yang tertuang dalam RPJMD Perubahan. 4) perlu

dilakukan penyempurnaan dokumen perencanaan strategis ( Renstra ) pada Dinas Kesehatan

Provinsi Bali, yang disusun berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat yang melibatkan

seluruh pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dimotori oleh tim penyusun

yang diketuai oleh Kepala Dinas.

Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk

melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan

Provinsi Bali merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik. Inpres Nomor 7

4

Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi

pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun

dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Adapun keterkaitan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan dokumen

perencanaan lainnya seperti terlihat dalam gambar berikut :

Gambar 1. 1

Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RPJM-Nasional

(5 Tahun)

RPJP-Nasional

(20 Tahun)

RPJP-Daerah Provinsi

(20 Tahun)

RPJP-Daerah Kab. (20 Tahun)

RPJM- Daerah Provinsi/ Renstrada-Provinsi dan

Standar Pelayanan Minimal

RPJM-Daerah Kab. (5 Tahun)

Rancangan Renstra-SKPD

Renstra-SKPD (5 Tahun)

RKPD

(1 Tahun)

Renja-SKPD

(1 Tahun)

RAPBD

(1 Tahun)

RKP

Pedoman

Memperhatikan Acuan

Acuan

Acuan

Pedoman

Pedoman

Input

Pedoman

Memperhatikan

Penjabaran

Acuan

Acuan

Acuan

Input

Pedoman

Pedoman

5

Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Provinsi Bali dengan pembangunan

kesehatan nasional, penyelenggaraan pembangunan kesehatan mengacu pada Sistem

Kesehatan Nasional. Dan untuk menyesuaikan dengan perubahan RPJMD, maka kami

menyusun perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018.

Perubahan Renstra merupakan pedoman, alat kendali dan tolok ukur bagi Dinas Kesehatan

Provinsi Bali dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya serta untuk penilaian

keberhasilan pada setiap tingkat administratif pemerintah daerah selama 2 (dua) tahun yaitu

tahun 2017 – 2018.

1.2. Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018

disusun dengan maksud menyempurnakan Perubahan Dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Mengah Daerah (RPJMD) sebagai acuan resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam

menyusun program/kegiatan, rencana kerja (Renja) Tahun 2013 - 2018 yang berlaku efektif

selama 2 (dua) tahun yaitu tahun 2017 - 2018.

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah

1. Sebagai Penjabaran Visi, Misi, Program Pembangunan Kesehatan di Provinsi Bali.

2. Sebagai Dokumen Perencanaan dalam penjabaran program dan menentukan arah

kebijakan pembangunan kesehatan, 2 Tahun yaitu Tahun 2017 dan 2018 dan acuan

dalam menetapkan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

3. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan pembangunan Kesehatan Nasional maupun

daerah sesuai dengan Tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.

1.3. Dasar Hukum Penyusunan

Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategik Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban Keuangan

Negara;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005–2025;

7. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

8. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:

9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem

Kesehatan Nasional;

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

15. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah;

16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana

Strategis Departemen Kesehatan;

17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457/Menkes/SK/V/ 2008 tentang 17

Sasaran Departemen Kesehatan;

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/SK/V/ 2008 tentang Juknis

PP 38 Tahun 2007;

19. Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali;

20. Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Bali Tahun 2013-2018;

7

21. Keputusan Gubernur Nomor 1399/04-A/Hk/2017, tanggal 4 Juli 2017 tentang

Pengesahan Perubahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018.

1.4. Sistematika Penyusunan

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013–2018

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, pengertian, maksud dan tujuan,

landasan hukum dan sistematika penyusunan Renstra.

Bab II : Gambaran Pelayanan Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang memuat Tentang

Gambaran Umum Kondisi Daerah yang Tertuang dalam Perubahan RPJMD Tahun

2013-2018, Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Pemerintah

Daerah, Fungsi dan Struktur, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantang dan

Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi yang berisi Analisis Isu-Isu

Strategis Dinas Kesehatan yang mengacu pada Isu-Isu Strategis RPJMD

Bab IV : Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang berisi Visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada

RPJMD serta Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Provinsi Bali

Bab V : Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif sesuai dengan Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Daerah Serta Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan

Pendanaan sesuai dengan RPJMD

Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada indikator

kinerja Pemerintah Daerah pada RPJMD

Bab VII : Penutup

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang

“Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun

2016, menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana

pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki

tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang

menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016).

Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada pasal

6 Bab IV Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016, menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian

penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan

rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;

b. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;

c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

d. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Gubernur terkait dengan bidang kesehatan.

Susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sesuai pasal 3 Bab II Bagian

Kedua Pergub Nomor 103 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat;

b. Bidang;

c. Sub Bagian;

d. Seksi;

e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

f. UPT.

9

Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a) Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian; b) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan;

dan 3) Sub Bagian Keuangan. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

Bidang pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a). Bidang Sumberdaya

Kesehatan; b). Bidang Kesehatan Masyarakat; c). Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit; dan d). Bidang Pelayanan Kesehatan. Bidang dipimpin Kepala Bidang, berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Struktur Organisasi Dinas

Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut:

Bagan 1

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Sesuai Peraturan Gubernur Bali No. 103 Tahun 2016

10

Selanjutnya berdasarkan Pergub Bali Nomor 103 Tahun 2016, tentang Rincian

Tugas Pokok Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masing-masing pejabat memiliki tugas sebagai

berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

e. Menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan, meliputi

bidang kesehatan masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, bidang

pelayanan kesehatan dan bidang sumber daya kesehatan, serta koordinasi dan

pembinaan terhadap UPT Dinas;

f. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang

kesehatan;

g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis serta pelaksanaan urusan

pemerintahan provinsi di bidang kesehatan;

h. Menyelenggarakan pengembangan di bidang kesehatan, serta UPT Dinas;

i. Menyelenggarkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan

lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang kesehatan;

j. Menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang

kesehatan;

k. Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian Dinas;

l. Menyelenggarakan perumusan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU),

Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan

(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban

(LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;

m. Menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;

11

n. Menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan terhadap

permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang

kesehatan;

o. Menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang

kesehatansebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;

p. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPT Dinas;

q. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;

r. Menyampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

s. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;

t. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

u. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian

c. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian.

d. Menilai prestasi kerja bawahan

e. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan

f. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang

kesehatan

g. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan Kepala UPT

h. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang telah disusun

i. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian,

penyusunan program dan keuangan

j. Mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, UPT sebagai bahan

laporan Dinas

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

12

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

2.1 Kepala Sub Bagian

2.1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan programkerja Sub Bagian;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk

disampaikan kepada Sekretaris;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Sub

Bagian setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada

Sekretaris;

f. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat;

g. Melaksanakan urusan rumah tangga;

h. Melaksanakan administrasiPegawai ASN;

i. Penatausahaan barang milik daerah;

j. Menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan struktur organisasi,

ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;

k. Menyiapkan dan meneliti bahan penyusunan produk hukum daerah, kehumasan dan

keprotokolan;

l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

2.2.2 Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk

disampaikan kepada Sekretaris;

13

e. Menghimpun penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada sekretariat dan

masing-masing bidang untuk disampaikan kepada Sekretaris;

f. Menghimpun dan memverifikasi hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan pada sekretariat dan masing-masing bidang serta UPT

Dinassetiap; bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada

Sekretaris;

g. Menghimpun bahan kebijakan dan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU),

Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan

(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban

(LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

2.2.3. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;

e. Melaksanakan penatausahaan keuangan;

f. Melaksanakan pengawasan keuangan;

g. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

14

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

3. Bidang

3.1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk

disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan

kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan

kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Melaksanakan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan operasional di

bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

i. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan;

j. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan

kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;

k. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pemantauan, penyelidikan, serta

penanggulangan masalah gizi;

l. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan

hidup ibu, bayi, anak, dan remaja;

m. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan

o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas melaluiSekretaris.

3.1.1 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

15

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan

gizi masyarakat;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan

hidup ibu, bayi, anak, dan remaja;

h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar

biasa (KLB) penyakit akibat masalah gizi;

i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.2.2 Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

16

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan

pemberdayaan masyarakat;

g. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan

kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.1.3 Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai

tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olah raga;

g. Melaksanakan bimbingan pengendalian penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)

akibat pencemaran lingkungan;

h. Melaksanakan bimbingan, pengendalian dan pengawasan di bidang kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

17

3.2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk

disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan

kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan

kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans

dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, NAPZA dan kesehatan jiwa;

i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi,

penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), pencegahan dan penanggulangan penyakit;

j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan haji serta pengendalian

operasional penanggulangan penyakit akibat bencara dan wabah;

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

3.2.1 Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

18

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, sertapemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan

imunisasi;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi

penyakit, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), sistem kewaspadaan dini

penyakit, imunisasi, bimbingan teknis pencegahan penyakit dan kesehatan haji;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.3.2 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar

biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

19

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.2.3 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA(narkotika

psikhotropika dan zat adiktif lainnya);

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar

biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk

disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

20

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan

kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan

kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan

kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya,

serta pelayanan kesehatan tradisional;

i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan

kesehatan primer, rujukan dan kesehatan tradisional;

j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian wabah dan bencana, meliputi

kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan;

k. Melaksanakan pengelolaan hibah bansos di bidang kesehatan;

l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris.

3.3.1 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempuyai tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di

bidang pelayanan kesehatan primer;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelayanan kesehatan primer dan upaya

kesehatan indera, program kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kelangsungan

hidup lansia;

21

h. Melaksanakan pengelolaan hibah dan bansos di bidang kesehatan;

i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.3.2 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di

bidang pelayanan kesehatan rujukan;

e. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian program pelayanan keehatan

rujukan/spesialistik dan sistem rujukan, pelayanan kesehatan swasta serta

pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, tanggapan darurat

dan pemulihan;

f. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.3.3 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

22

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan

tradisional;

g. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan di bidang pelayanan kesehatan tradisional;

h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk

disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan

kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan

kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang

kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;

i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, alat kesehatan,

sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan, reagensia dan vaksin lainnya;

j. Melakukan penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi sumber daya

manusia kesehatan dan sarana kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

k. Mengkoordinasikan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi

diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Dinas melalui

Sekretaris;

l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

23

m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris.

3.4.1 Kepala Seksi Kefarmasian mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknisdan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi,

akreditasi, sertifikasi di bidang kefarmasian;

h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan farmasi

pada sarana kesehatan, produsen dan distributor makanan, kosmetika, obat, obat

tradisional, narkotika, psikotropika, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah

tangga (PKRT) milik swasta dan pemerintah;

i. Melakukan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, reagensia dan

vaksin lainnya;

j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima

atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke

Kepala Dinas melalui Sekretaris;

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

24

3.4.2 Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai

tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan dan

PKRT;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi,

akreditasi, sertifikasi sarana pelayanan kesehatan, sertifikasi sarana produksi dan

distribusi alat kesehatan perbekalan rumah tangga (PKRT);

h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan sarana kesehatan,

alat kesehatan dan PKRT;

i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan alat kesehatan dan sarana prasarana

penunjang pelayanan kesehatan;

j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima

atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke

Kepala Dinas melalui Sekretaris;

k. Melaksanakan sisten pengendalian intern pemerintah;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.4.3 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai

tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

25

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan

ketentuan yang berlaku;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi

setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia

kesehatan;

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penelitian, pengkajian dan

pengembangan kesehatan;

h. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian perencanaan pendidikan dan

latihan sumber daya manusia kesehatan;

i. Menyusun rencana pendidikan dan latihan fungsional dan teknis tenaga kesehatan;

j. Menyelenggarakan registrasi, sertifikasi dan rekomendasi sumber daya manusia

kesehatan;

k. Melakukan bimbingan teknis, pengendalian dan pengawasan sumber daya manusia

kesehatan;

l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan

pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

n. Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

2.2. Sumber Daya SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan UPT pada th. 2016 dapat

dirinci sebagai berikut :

1. Jumlah Pegawai sebanyak 617 orang terdiri dari :

a. Pegawai Negeri Sipil : 366 orang

b. Calon Pegawai Negeri Sipil : 0 orang

26

c. Kontrak : 249 orang

d. Tenaga Honorer Harian : 2 orang

2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan struktural :

Tabel 2. 1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan StrukturalDinas Kesehatan Provinsi Bali

Tahun 2016

No Jabatan Formasi

yang ada

Terisi Belum terisi

a. Eselon II/a 1 1 0

b. Eselon III/a 9 9 0

c. Eselon IV/a 21 21 0

Sumber : DUK Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016

3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional : 41 0rang

4. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan : 366 0rang

a. Golongan IV/c : 4 orang

b. Golongan IV/b : 15 orang

c. Golongan IV/a : 35 orang

d. Golongan III/d : 74 orang

e. Golongan III/c : 54 orang

f. Golongan III/b : 78 orang

g. Golongan III/a : 22 orang

h. Golongan II/d : 17 orang

i. Golongan II/c : 24 orang

j. Golongan II/b : 21 orang

k. Golongan II/a : 7 orang

l. Golongan I/d : 7 orang

m. Golongan I/c : 3 orang

m. Golongan I/b : 5 orang

5. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan :

27

a. S.2 : 64 orang

b. S.1 : 138 orang

c. D4 : 13 orang

d. D3 : 36 orang

e. D1 : 3 orang

f. SLTA / sederajat : 95 orang

g. SLTP / sederajat : 9 orang

h. SD : 6 orang

2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan

1. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Jumlah dan persebaran Puskesmas yang mencakup layanan rawat inap dan

layanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. 2

Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2016

Kabupaten/ Kota Jumlah Puskesmas Dgn Fasilitas

Rawat Inap Non Rawat

Inap

Total

1. Buleleng 4 16 20

2. Jembrana 5 5 10

3. Tabanan 4 16 20

4. Badung 3 10 13

5. Denpasar 3 8 11

6. Gianyar 4 9 13

7. Kungkung 3 6 9

8. Bangli 5 7 12

9. Karangasem 6 6 12

Total : 37 83 120

28

Jumlah Puskesmas Pembantu di Provinsi Bali Tahun 2016 adalah 523 unit,

dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 2. 3

Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2016

No. Kab/Kota Pustu Pusling

1 Buleleng 74 20

2 Jembrana 45 6

3 Tabanan 78 33

4 Badung 54 8

5 Denpasar 25 11

6 Gianyar 65 14

7 Klungkung 53 7

8 Bangli 59 9

9 Karangasem 71 17

Jumlah Tahun 2016 523 125

2.Rumah Sakit Sakit

Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi BaliTahun 2016 disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 2. 4

Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2016

No Kab/Kota Jumlah

TT RSU RS ABRI RSK Total

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Buleleng

Jembrana

Tabanan

Badung

Denpasar

Gianyar

Klungkung

Bangli

Karangasem

1

1

1

1

2

1

1

1

2

1

0

0

0

2

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

0

1

0

2

1

1

1

5

1

1

2

1

362

125

225

214

1.163

251

163

593

218

Tahun 2016 11 3 2 15 3.339

Tahun 2015 10 3 2 15 3.313

Tahun 2014 10 3 2 15 3.495

29

Tahun 2013 10 3 2 15 3.116

Tahun 2012 10 3 2 15 2.857

Jumlah Rumah Sakit Pemerintah ada 15 buah yang terdiri dari Rumah Sakit Umum sebanyak

10 buah, Rumah Sakit ABRI ada 3 buah dan Rumah Sakit Khusus ada 2 Buah (RS Indera dan

RSJ Bangli). Jumlah tempat tidur seluruhnya yang ada di semua RS Pemerintah sebanyak

3.339 buah

Sedangkan jumlah Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali tahun 2016 berjumlah 33 buah yg

tersebar di 6 Kabupaten/Kota, seperti disajikan Tabel berikut :

Tabel 2. 5

Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi BaliTahun 2016

No. Kab/Kota Jenis Rumah Sakit

RSU RSK Total TT

1 Buleleng 4 0 4 327

2 Jembrana 1 1 2 58

3 Tabanan 6 0 6 225

4 Badung 6 0 6 329

5 Denpasar 11 3 14 990

6 Gianyar 4 0 4 377

7 Klungkung 1 1 2 92

8 Bangli 1 0 1 57

9 Karangasem 1 0 0 64

Tahun 2016 35 4 39 2519

Tahun 2015 33 7 40 2609

Tahun 2014 33 7 40 2685

Tahun 2013 29 8 37 2349

Tahun 2012 26 9 35 1974

2.2.1 Sumber Daya Keuangan SKPD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun

dengan pendekatan kinerja yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

30

masyarakat secara optimal, dengan memperhatikan keseimbangan antara pembiayaan

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Dengan demikian penyusunan anggaran dilakukan berlandaskan asas efisiensi, efektivitas,

ekonomi dan akuntabel.

Secara keseluruhan target (rencana) dan realisasi anggaran APBD Dinas Kesehatan

Provinsi Bali dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 6

Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Tahun 2013-2016

NO TAHUN

ANGGARAN JUMLAH REALISASI ( % )

1 2 3 4 5

1

2013 28.153.157.203 21.560.309.551 76,58

2

2014 31.566.830.290 26.152.592.890 82,82

3

2015 31.690.073.742 25.853.430.372 81,58

4

2016 91.514.994.400 74.218.607.863 81,10

Sumber: Dispenda Provinsi Bali dan Biro Keuangan Setda

Provinsi Bali

Persentase anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali terhadap APBD Provinsi Bali

tahun 2013-2016 sebagai berikut:

31

Tabel 2. 7

Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun 2013-

2016

NO TAHUN

ANGGARAN

JUMLAH APBD

DINAS KESEHATAN APBD PROV BALI ( % )

1 2 3 4 5

1

2013 28.153.157.203 1,388,534,527,780.00 2,33

2

2014 31.566.830.290 1,661,108,445,333.00 3,33

3

2015 31.690.073.742 1,938,657,385,866.00 2,57

4

2016 91.514.994.400 2,395,242,073,778.00 2,10

32

Tabel 2. 8

Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD

Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2016

NO

TAHUN

ANGGARA

N

PENDAPATAN

BELANJA

JUMLAH

BTL BL

PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

1

TH 2013 2.567.078.400 3.171.405.200 33.341.894.852 29.104.121.260 345.733.981.331 347.972.019.577 28.153.157.203 21.560.309.551

2

TH 2014 3.345.567.900 3.605.426.500 37.882.096.041 34.497.065.670 333.095.532.272 316.375.402.128 31.566.830.290 26.142.592.890

3

TH 2015 3.778.600.000 5.121.382.200 41.502.185.765 35.474.070.810 322.994.274.120,36 313.019.749.837,07 31.690.073.742 25.853.430.372

4

TH 2016 5.019.900.000 5.285.628.400 42.783.091.463 34.181.360.833 322.482.374.785,65 291.572.157.937,77 91.514.994.400 74.218.607.863

TOTAL

14.711.146.300 17.183.842.300 155.509.268.121 133.256.618.573 1.324.306.162.509,0

1

1.268.939.329.479,8

4 182.925.055.635 147.774.940.676

33

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.3.1. Derajat Kesehatan

Indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan (indikator Impact)

masyarakat adalah: Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,

Angka Kematian Ibu dan Prevalensi Gizi Buruk.

1. Angka Kematian Bayi dan Balita

Anak-anak terutama bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak

sehat. Oleh karena itu angka kematian bayi dan balita dijadikan salah satu indikator derajat

kesehatan, dan menjadi tujuan ke 4 di dalam Millennium Development Golls (MDG’s). Target

MDG’s untuk kematian Anak (1-5 tahun) adalah 32 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun

2016, sedangkan target MDG’s untuk angka kematian bayi/1000 Kelahiran Hidup pada Tahun

2016 adalah 23 per 1000 Kelahiran Hidup.

Angka kematian neonatus, angka kematian bayi dan angka kematian balita tahun 2016

seperti tabel berikut:

Tabel 2. 9

Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita Tahun

2016

No. Indikator Satuan Target MDG’s

dan SDKI

Capaian Provinsi

Bali

1. Angka Kematian

Neonatus

Per 1.000 KH 20/1.000 KH

(SDKI 2012)

4,22/1.000 KH

2. Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH 23/1.000 KH

(MDG’s 2016)

6,01/1.000 KH

3. Angka Kematian Balita Per 1.000 KH 32/1.000 KH

(MDG’s 2016)

6,83/1.000 KH

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016

2. Angka Kematian Ibu

Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam

persalinan. Sebenarnya kematian akibat komplikasi dalam persalinan dapat dicegah, karena itu

”mengurangi kematian Ibu” menjadi tujuan kelima dalam MDG’s. Target MDG,s untuk tingkat

34

kematian Ibu pada tahun 2016 adalah 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu

2013-2016 disajikan tabel berikut:

Tabel 2. 10

Angka Kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016

No. Angka Kematian Ibu

/100.000 KH

Capaian AKI

Bali

Keterangan

1. 2013 72,1 Target Nasional AKI

2016 =102/100.000 KH

(MDG’s)

2. 2014 70,5

3. 2015 83,4

4. 2016 78,7

Melihat Tabel diatas menunjukan Angka Kematian Ibu di Provinsi Bali cenderung

mengalami peningkatan. Maka perlu dilakukan upaya yang lebih optimal untuk Menurunkan

AKI dan AKB, dengan penguatan Puskesmas PONED danRS PONEK termasuk peningkatan

kolaborasinya, penguatan sistem rujukan, pengembangan Sistem Komunikasi -Informasi

Maternal dan Neonatal.

3. Prevalensi Gizi Buruk

Menurunkan angka prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak usia di bawah lima

tahun (balita) adalah Target Pertama MDGs, yaitu secara nasional masing-masing, pada

tahun 2015 menjadi 3,6% untuk balita gizi buruk dan 11,9% untuk gizi kurang (Bappenas,

2010). Acuan yang dipakai oleh Bappenas adalah data Survei Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) pada tahun 2007. Sedangkan target MDGs untuk Provinsi Bali adalah 1,4% untuk

gizi buruk dan 8,9% untuk gizi kurang. Prevalensi balita gizi buruk di Bali pada tahun 2015

adalah 1,6% dan gizi kurang adalah 7,4% (Profil Kesehatan Prov Bali, 2015).

Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali tahun 2013 – 2018, adalah sebagai

berikut :

35

Tabel 2. 11

Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2016

2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, pada pasal 18 menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

memprioritaskan pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar. Urusan Wajib Pelayanan Dasar

ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal, di Bidang Kesehatan Standar Pelayanan

Minimal meliputi 2 Jenis Layanan Dasar yang dapat dilihat pada tabel 2.12

No.

Indikator

Satuan

TAHUN

2013

2014

2015 2016

1. Angka Harapan

Hidup Tahun 71,11 71,19

71,35

71,41

2. Angka

Kematian Bayi Per 1.000 KH 5,5 5,9 5,7 6,01

3. Angka

Kematian Balita Per 1.000 KH 5,97 6,67 6,4 6,83

4. Angka

Kematian Ibu

Per 100.000

KH 72,1 70,5 83,4 78,7

5. Prevalensi Gizi

Buruk % 5,7 5,7 1,6 1,6

36

Tabel 2. 12

Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018

No. No.

Jenis Layanan Dasar

Indikator Kinerja

Target

Rencana

Pencapaian

Batas

Waktu

Pencapaian

Target Pencapaian

2017 2018

1. Pelayanan Kesehatan

Bagi Penduduk

Terdampak Krisis

Kesehatan Akibat

Bencana Provinsi

Standar jumlah dan

kualitas barang atau

jasa

100 % 2018 100 % 100 %

Standar jumlah dan

kualitas

personel/sumber

daya manusia

kesehatan

100 % 2018

100 % 100 %

Petunjuk teknis atau

tata cara pemenuhan

standar

100 % 2018 100 % 100 %

2 Pelayanan Kesehatan

Bagi Penduduk Pada

Kondisi Kejadian Luar

Biasa Provinsi

Standar jumlah dan

kualitas barang atau

jasa

100 % 2018 100 % 100 %

Standar jumlah dan

kualitas

personel/sumber

daya manusia

kesehatan

100 % 2018

100 % 100 %

Petunjuk teknis atau

tata cara pemenuhan

standar

100 % 2018 100 % 100 %

37

Tabel 2. 13

Capian Program pada Perubahan RPJMD Yang Mengacu Pada Standar Pelayanan Minimal di

Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018

No. No. Jenis Layanan Dasar Program Indikator Kinerja Kondisi

2015

2016

Target Realisasi

1. Pelayanan Kesehatan

Bagi Penduduk

Terdampak Krisis

Kesehatan Akibat

Bencana Provinsi

Upaya Kesehatan

Masyarakat

Persentase

Pelaksanaan Sistem

Penanggulangan

Gawat Darurat

Terpadu di

Kab/Kota

33,4 % 44 % 33,4 %

2 Pelayanan Kesehatan

Bagi Penduduk Pada

Kondisi Kejadian Luar

Biasa Provinsi

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

Persentase KLB

yang tertangani < 18

jam

100 % 100 % 100 %

38

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Adapun tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali antara lain :

1. Agenda global Sustainable Depelovment Goals bidang kesehatan.

2. Beban ganda penyakit yaitu seiring meningknya penyakit menular disertai dengan

meningkatnya menyakit tidak menular.

3. Transisi epidemiologi dimana kematianakibat Penyakit Tidak Menular semakin

meningkat dan akan terus meningkat seiring dengan pola hidup tidak sehat (diet tidak

sehat dan seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dan stress.

4. Beban ganda permasalahan gizi yaitu bukan hanya gizi kurang, gizi buruk saja tetapi juga

gizi lebih, kegemukan dan obesitas

Sedangkan Peluang merupakan faktor pendorong yang berasal dari eksternal SKPD Dinas

Kesehatan Provinsi Bali, beberapa peluang yang terindentifikasi saat ini dan masih ada

dimasa yang akan datang adalah :

a. Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali Mendukung Program Kesehatan

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen tinggi dalam mendukung pembangunan

kesehatan, hal ini dibuktikan melalui dukungan kebijakan pembangunan akses, sarana

dan prasarana kesehatan, penganggaran program kesehatan dan dukungan dalam

mendorong partisipasi secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan

kesehatan.

b. Adanya Dukungan dari Lintas Sektoral, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh Agama,

Tokoh Masyarakat, Pihak Swasta dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program

Kesehatan

Seluruh lapiran masyarakat di Provinsi Bali pada umumnya sangat mendukung Program

Pembanguna Kesehatan. Kesadaran akan kesehatan dan partisipasi aktif dalam program

kesehatan telah terwujud pada sebagian besar masyarakat

c. Meningkatnya Kesadaran dan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Menerapkan

Pola Hidup Sehat

39

Masyarkat Bali memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pola hidup sehat. Pola

hidup sehat bahkan sudah menjadi kebutuhan pada sebagian besar masyarakat. Pola hidup

sehat sangat penting dalam mewujudkan kota sehat

d. Tersedianya Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Provinsi Bali (Puskesmas, Rumah Sakit

baik RS Pemerintah maupun Swasta, Klinik, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktek

Mandiri)

Fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Swasta sangat

berkembang pesat di Provinsi Bali. Pembangunan Faskes seperti Rumah Sakit Provinsi

dan Rumah Sakit Pratama Type D diharapkan mampu menunjang pelayanan kesehatan

kepada masyarakat dan mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional. Selain itu

pada fasilitas pelayanan tingkat primer dikembangkan berbagai macam inovasi

pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat dan juga pelaksanaan akreditasi baik itu di

Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer

e. Adanya Dukungan dan Bantuan Pembiayaan Pemerintah Pusat dan Luar Negeri Dalam

Upaya Pengembangan Program Kesehatan

Dalam pelaksanaan program dan pengembangan pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan

Provinsi Bali mendapatkan banyak dukungan dan bantuan pembiayaan antara lain :

1) Dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus, Dana Dekonsentrasi, Dana

Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Dana Pajak Rokok

2) Dari Bantuan Luar Negeri melalui Dana GF (Global Fund) untuk Program

Penanggulangan HIV-AIDS, TBC dan Malaria

40

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan

yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara yang ingin dicapai dimasa datang

dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada

umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang

tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut dapat diindentifikasi berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dapat diidentifikasi permasalahan yang mengacu pada

permasalahan RPJMD untuk urusan wajib pelayanan dasar Pemerintahan Daerah di Bidang

Kesehatan, antara lain :

1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan

nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik dan non obstetrik. Angka Kematian Ibu diukur

melalui Jumlah Kematian Ibu dibagi dengan Jumlah Kelahiran Hidup kemudian hasilnya

dibagi dengan 100.000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2016 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi

Bali mencapai 50 Kematian dengan Jumlah Kelahiran Hidup sebesar 63.513 kelahiran hidup

(78,7/100.000 KH). Bila dibandingkan dengan target, AKI di Provinsi Bali pada Tahun 2016

telah mencapai target, Bahkan Angka Kematian Ibu lebih kecil dari target yang ditentukan

yaitu 95/100.000 KH. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan jumlah kasus

kematian ibu, dimana Tahun 2015 mencapai 55 Kematian sedangkan di Tahun 2016

mencapai 50 Kematian. Upaya yang terus dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian

Ibu antara lain meningkatkan akses untuk kesehatan ibu dan calon ibu.

2. Tingginya Kasus Penyakit Menular dan Tidak Menular

Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk

Provinsi Bali, dimana beberapa penyakit menular ini dapat menyebabkan Kejadian Luar

Biasa (KLB). Penyakit menular yang perlu diwaspadai adalah timbulnya berbagai penyakit

41

menular baru (new emerging diseases) yang berskala internasional seperti AIDS, SARS dan

penyakit Flu Burung, adanya penyakit menular yang muncul kembali (re-emerging

diseases) seperti : leptospirosis, antrax, TBC, DBD, cikungunya, dll. Di Bali penyakit

menular yang perlu diwaspadai antara lain : TB, AIDS, DBD, dan Rabies.

Untuk Kasus DBD di Provinsi Bali di Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10964

Kasus dari Tahun 2015 sebesar 10704 Kasus. Kasus kematian akibat penyakit DBD di

Provinsi Bali Tahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 34 kasus kematian dari Tahun

2015 sebesar 29 kasus kematian. Peningkatan kasus DBD tersebut disebapkan oleh banyak

faktor antara lain pertumbuhan dan mobilisasi penduduk tinggi yang secara tidak langsung

berdampak pada pertumbuhan sarang nyamuk dan juga peran serta dan perilaku masyarakat

kurang dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Untuk kasus rabies di Provinsi Bali terjadi penurunan kasus di Tahun 2016 sebesar 10770

kasus dari Tahun 2015 sebesar 42829 kasus, sedangkan untuk kasus kematian akibat rabies

di Tahun 2016 juga mengalami penurunan sebesar 10 kasus kematian dari Tahun 2015

sebesar 15 kasus kematian. Penurunan jumlah kasus dan kematian disebapkan oleh

kesadaran masyarakat yang mulai mengikat anjing peliharaannya dirumah sehingga

penyebaran rabies bisa ditekan. Selain itu koordinasi yang baik antar lintas sektor terkait

juga menjadi salah satu faktor penurunan kasus rabies ini

Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian penyakit menular tidak

hanya fokus pada penyakit DBD dan Rabies, penyakit menular lainnya juga mendapatkan

perhatian seperti melaksanakan pengobatan terhadap penderita Tuberculosis(TB) baik di

puskesmas maupun RSUD, melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita HIV-

AIDS dengan melakukan konseling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pengobatan pada

klinik CST (Conselling Suport and Treatment) yang sudah disiapkan oleh pemerintah ,

melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD dengan PSN (Pemerantasan Sarang

Nyamuk), mebunuh jentiknya dengan larvasida(abatisasi) dan membunuh nyamuk dewasa

dengan fogging, melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus rabies dengan memberikan

VAR dan SAR apabila terindikasi rabies dan lain sebagainya.

42

Kendala dalam mendukung kegiatan ini seperti pada pengobatan HIV, kurangnya kesadaran

pasien penderita HIV-AIDS (ODHA) yang mau minum obat dikarenakan masih adanya

stigma dan diskriminasi masyarakat, sedangkan pada pengobatan TB penemuan kasus tidak

berjalan secara maksimal, disebabkan karena kemampuan petugas untuk menjangkau

seluruh masyarakat sangat terbatas sehingga ada kasus TB di masyarakat yang tidak

termonitor.

Penyakit-penyakit sebagai akibat perilaku/tidak menular juga akan terus meningkat seperti

misalnya penyakit-penyakit yang muncul karena kecanduan alkohol, narkoba, merokok,

kegemukan dan lain-lainnya. Kejadian penyakit-penyakit degeneratif seperti misalnya

penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker juga akan terus meningkat.

Masalah lain yang juga akan terus meningkat adalah kesakitan dan kematian sebagai akibat

kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Permasalahan kesehatan lainnya kedepan adalah beban

biaya layanan kesehatan bagi masyarakat yang semakin besar. Permasalahan ini akan terus

meningkat karena semakin melebarnya kesenjangan antara peningkatan biaya pelayanan

kesehatan dengan peningkatan penghasilan penduduk. Oleh karena penyakit-penyakit

menahun (khronis) akan semakin dominan dan memerlukan masa perawatan panjang dengan

biaya lebih tinggi, maka beban pembiayaan kesehatan bagi masyarakat akan semakin

meningkat.

3. Masih ditemukan Balita Gizi Kurang dan Stunting

Balita gizi kurang merupakan Balita yang memiliki berat badan kurang -2 SD menggunakan

indeks berat badan menurut umur (BB/U). Kondisi ini diharapkan untuk segera dapat diatasi

dalam rangka mewujudkan pondasi sumber daya manusia yang berkualitas. Persentase balita

yang mengalami gizi kurang berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 lebih

tinggi (0,1 %) dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 9 %.

Adapun permasalahan balita gizi kurang yang dihadapi antara lain :

- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memantau pertumbuhan berat badan balitanya

secara rutin merupakan faktor penghambat dalam penemuan kasus.

43

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan

balita yang berdampak terhadap pertumbuhan balita. Di Tahun 2016 Persentase Bayi Usia

< 6 Bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 70,7 %, mengalami penurunan

sebesar 2,0 % dari Tahun 2015 Sebesar 72,7 %.

Solusi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain :

- Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait.

- Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemantauan

pertumbuhan balita

- Melakukan sosialisasi IMD dan ASI eksklusif ke masyarakat, tokoh masyarakat, kader,

petugas kesehatan di 9 Kab/Kota, lintas sektor dan lintas program

- Membuat surat edaran gubernur tentang pemberian ASI eksklusif pada usia 0-6 Bulan

4. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan

Standar pelayanan merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus

dimiliki oleh fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu antara lain : Fasilitas Kesehatan

Tingkat Lanjut (Rumah Sakit dan Laboratorium Kesehatan) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama (Puskesmas). Dalam menentukan standar pelayananan, akreditasi merupakan

mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya tersebut. Setiap faskes yang ada

memiliki sistem standar akreditasi yang berbeda-beda dalam menentukan standar pelayanan.

Pada tahun 2016 persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan melebihi target yang

telah ditentukan. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2015, Capaian Indikator di

Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10,92 % dari capaian 2015 sebesar 26,20 %. Hal

ini dipengaruhi oleh kesadaran tiap-tiap faskes baik itu FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat

Lanjutan) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dalam melaksanakan akreditasi

sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Jumlah

Puskesmas terakreditasi di tahun 2016 mencapai 33 Puskesmas (27,5 %) dari total 120

Puskesmas yang ada di Provinsi Bali, sedangkan Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi di

Bali pada Tahun 2016 mencapai 38 Rumah Sakit (70,37 %) dari Total 54 Rumah Sakit yang

ada di Bali. Untuk Laboratorium Kesehatan perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan

44

capaian di Tahun 2016 baru 3 laboratorium yang memenuhi standar ISO dan 1 Laboratorium

yang terakreditasi KALK.

Selain FKTP dan FKTL yang memenuhi standar, integrasi sistem jaminan kesehatan dari

JKBM ke Jaminan Kesehatan Nasional juga merupakan upaya dalam meningkatkan mutu

layanan kesehatan

5. Belum terpenuhinya Permenkes Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Klasifikasi Rumah

Sakit

Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit sangat diperlukan penyempurnaan

sistem perizinan dan klasifikasi Rumah Sakit baik itu Rumah Sakit Pemerintah maupun

Swasta. Provinsi Bali mempunyai 15 Rumah Sakit Pemerintah, sampai tahun 2016 dari 15

Rumah Sakit Pemerintah yang ada Tipe A sebanyak 3

3.2. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota.

Dalam Renstra Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014 diuraikan 8 sasaran strategis

pembangunan kesehatan, yaitu :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat.

2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.

3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial

ekonomi serta gender.

4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi

resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk

miskin.

5. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi

70%.

6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil,

perbatasan kepulauan (DTPK).

7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

8. Seluruh kabupaten/kota melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM).

Rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah terakomodir dalam Rencana

Strategis Kementrian Kesehatan, demikian pula sebaliknya isu strategis Kementrian Kesehatan

45

sudah terakomodir di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang disinergikan

dengan Visi Misi Pemerintah Provinsi Bali

3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Provinsi Bali memiliki letak yang strategis bagi pembangunan di berbagai sektor,

sehingga akan terjadi dinamisasi masyarakat baik dari dalam maupun luar wilayah. Kondisi

demikian merupakan potensi besar terjadinya masalah-masalah kesehatan dimasa sekarang atau

dimasa yang akan datang, sehingga diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang

unggul dan mampu mengatasi secara efektif dan efisien terhadap permasalahan kesehatan yang

muncul di masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui Program Pengembangan

Lingkungan Sehat, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat diharapkan

mampu melindungi dan mengembangkan kesehatan masyarakat Provinsi Bali.

3.4. Penentuan Isu Startegis

Berdasarkan analisis pelayanan yang diuraikan diatas dan Isu Strategis pada Perubahan

RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 maka ditetapkan Isu Strategis bidang kesehatan di Provinsi

Bali adalah sebagai berikut:

1. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita

2. Masih Tingginya kasus penyakit menular dan Kecenderungan Peningkatan Penyakit tidak

menular.

3. Integrasi Jaminan Kesehatan Bali Mandara kedalam Jaminan Kesehatan Nasional..

4. Masih ditemukan balita gizi kurang dan stunting serta masih rendahnya Konsumsi Garam

Beryodium

46

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Review Visi dan Misi RPJMD

Dalam perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2013-2018 mengikuti

visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 yaitu

“BALI MANDARA”

Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak maju menurut dinamika pergerakan dan

perkembangan dunia

- Maju dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma

- Maju harus tetap “metakshu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah

tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius

- Modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau

bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat istiadat Bali

Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur sekala niskala, terhindar dari ancaman intervensi virus-

virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana (seperti terorisme, anarkisme dan virus

non traditional threat lainnya

Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir bathinserta selalu dalam tradisi “tis”

dan kondusif, suasana “briyak-briyuk, pakedek pakenyem”

Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala niskala” sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan

dan kedamaian yang sejati

Perwujudan Misi Pembangunan Provinsi Bali Jangka Menengah ditempuh melalui misi

pembangunan daerah yaitu :

47

1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern

2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman

3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín

Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Perubahan RPJMD 2013-2018 tersebut,

Dinas Kesehatan Provinsi Bali berperan dan berkontribusi dalam tercapainya misi yang pertama

yaitu mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern dan misi yang

ketiga yaitu mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín.

4.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi

RPJMD Provinsi Bali secara lebih detil, terinci, lebih tergambar dengan jelas yang selanjutnya

akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan

Tujuan dan Sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilhan strategi pembangunan dan

sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sesuai dengan Misi pertama (1) dalam Perubahan

RPJMD 2013-2018 adalah “Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan, IPTEK, Peran

Perempuan, Kelestarian Budaya Bali, Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat Dalam

Berpolitik dan Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa. Dengan sasaran “Meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat”.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga berkontribusi dalam mencapai Misi ketiga (3) yang

mempunyai tujuan “Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui

Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan

Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan),

Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling

Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik. Dengan sasaran yang akan

dicapai yaitu “Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial”

48

4.3. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

diperlukan strategi yang juga mengacu kepada strategi Perubahan RPJMD yaitu

A. Mengembangkan Upaya-Upaya Preventif, Promotif, Kuratif yang seimbang dan

berkesinambungan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan arah

kebijakan :

1. Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi

Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan

dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam

Dengue dan Rabies

2. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

3. Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian

Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

4. Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian,

influenza, SARS dan lain-lainnya.

5. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi

dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan

dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif.

6. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan.

7. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan.

B. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran dengan arah kebijakan :

1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan gizi

kurang.

2. Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem Jaminan Kesehatan

49

Tabel 4. 1

Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan

RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Visi RPJPN

2005-2025

Visi RPJPD Provinsi Bali

2005-2025 Visi RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 VISI DINAS KES PROV BALI

Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan

Makmur

Bangsa mandiri: bangsa yang mampu

mewujudkan kehidupan sejajar dan

sederajat dengan bangsa lain yang telah

maju dengan mengandalkan pada

kemampuan dan kekuatan sendiri

Bangsa yang maju:

- Sosial: sumber daya manusianya

memiliki kepribadian bangsa, berakhlak

mulia, dan berkualitas pendidikan yang

tinggi.

- Kependudukan: laju pertumbuhan

penduduk yang lebih kecil; angka

harapan hidup yang lebih tinggi; dan

kualitas pelayanan sosial yang lebih baik

- Ekonomi: tingkat pendapatan yang

tinggi dan pembagiannya merata

- Politik: sistem dan kelembagaan politik,

termasuk hukum yang mantap

Bangsa yang adil: tidak ada diskriminasi

dalam bentuk apapun, baik antarindividu

gender, maupun wilayah

Bangsa yang makmur: bangsa yang sudah

terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya,

sehingga dapat memberikan makna dan

arti penting bagi bangsa-bangsa lain di

dunia

Bali Dwipa Jaya Berlandaskan Tri

Hita Karana

Jayalah Pulau Bali berlandaskan nilai-

nilai, norma, tradisi dan kearifan lokal

Tri Hita Karana mengarah pada

pencapaian terwujudnya Provinsi Bali

dan masyarakat Bali yang lebih

sejahtera lahir dan batin dengan

pelaksanaan pembangunan yang

mampu mengatasi dan mengurangi

berbagai tantangan dan permasalahan

yang ada dengan memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang dimiliki

yang dilandasi oleh nilai-nilai, norma,

tradisi dan kearifan lokal(Tri Hita

Karana) yang bersumber pada budaya

Bali yang dijiwai oleh Agama Hindu

Bali yang Maju, Aman, Damai dan

Sejahtera

Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang

terus bergerak maju menurut dinamika

pergerakan dan perkembangan dunia

- Maju dengan tetap menjunjung kesucian

dan keiklasan demi tegaknya dharma

- Maju harus tetap “metakshu” yang

senantiasa meningkatkan kualitas dirinya

sebagai daerah tujuan wisata yang

handal, berkharisma dan religius

- Modern menurut ukuran dan tuntutan

nilai-nilai universal yang tidak

menyimpang dan atau bertentangan

dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat

istiadat Bali

Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur

sekala niskala, terhindar dari ancaman

intervensi virus-virus ideologi yang

bertentangan dengan Tri Hita Karana

(seperti terorisme, anarkisme dan virus non

traditional threat lainnya

Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer

kesejukan lahir bathinserta selalu dalam

tradisi “tis” dan kondusif, suasana “briyak-

briyuk, pakedek pakenyem”

Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala

niskala” sebagai diperolehnya kemajuan,

keamanan dan kedamaian yang sejati

“Bali Sehat Menuju Bali Mandara”

50

Tabel 4. 2

Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Misi RPJPN

2005-2025

Misi RPJPD Provinsi Bali

2005-2025

Misi RPJMD Provinsi Bali

2013-2018

MISI DINAS KESEHATAN

2013-2018

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak

mulia, bermoral, beretika, berbudaya,

dan beradab berdasarkan falsafah

Pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-

saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis

berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,

dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan

pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan

lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi

negara kepulauan yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan

kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan

penting dalam pergaulan dunia

internasional

1. Mewujudkan masy.Bali yang unggul dengan

mengedepankan pembangunan sumberdaya

manusia yang berkualitas dan memiliki daya

saing melalui peningkatan pendidikan,

kesehatan, penguasaan Iptek

2. Melestarikan kebudayaan daerah Bali dengan

memperkuat jati diri dan adat istiadat masyarakat

Bali melalui pemberdayaan kelembagaan,

pemantapan aktivitas seni budaya dan penerapan

nilai-nilai agama yang dijiwai oleh Agama Hindu

sesuai dengan tuntutan jaman

3. Mewujudkan keamanan daerah dan masyarakat

Bali yang berkeadilan serta demokratis dengan

memperkuat sistem keamanan, meningkatkan

peran masyakarat sipil, kesetaraan gender,

budaya hukum, politik, dan memantapkan

pelaksanaan otonomi daerah, serta

penyelenggaraan pemerintahan yang baik

4. Mewujudkan masyarakat Bali sejahtera dengan

meningkatkan pembangunan bidang ekonomi

untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran

serta meningkatkan pendapatan masyarakat

5. Mewujudkan pembangunan Bali yang lestari,

handal dan merata dg meningkatkan

keseimbangan sumberdaya alam dan kelestarian

lingkungan hidup, mengurangi kesenjangan

pembangunan antar wilayah dan antar sektor,

serta meningkatkan pembangunan infrastruktur

termasuk kesiagaan untuk menghadapi

6. bencana alam

1. Mewujudkan Bali yang

berbudaya, metakshu, dinamis,

maju dan moderan

2. Mewujudkan Bali yang aman,

damai, tertib, harmonis, serta

bebas dari berbagai ancaman

3. Mewujudkan Bali yang sejahtera

dan sukerta lahir batín

1. Memelihara, meningkatkan dan

mengembangkan upaya

kesehatan yang merata, bermutu

dan terjangkau bagi seluruh

masyarakat Bali

2. Menjamin ketersediaan dan

pemerataan sumber daya

Kesehatan.

3. Meningkatkan kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat

51

Tabel 4. 3

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaram, Strategi dan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Visi : Bali Mandara, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Misi I : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Kesehatan, IPTEK, Peran

Perempuan, Kelestarian Budaya Bali,

Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat

Dalam Berpolitik dan Pemerintahan

Yang Bersih dan Berwibawa

Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

Mengembangkan upaya-upaya preventif,

promotif, kuratif yang seimbang dan

berkesinambungan dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat

1. Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer

(Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini

dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan

Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan

Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular

Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue

dan Rabies

2. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

3. Meningkatkan intensitas upaya-upaya

pencegahan untuk menurunkan Angka

Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita

(AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

4. Meningkatkan pengamatan (surveilans)

terhadap emerging diseases seperti avian,

influenza, SARS dan lain-lainnya.

5. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer

(edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi dini

dan pengobatan tepat) maupun pencegahan

tersier (pembatasan ketidak mampuan dan

rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif.

6. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan

Kesehatan.

7. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran

tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan.

52

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan Daya Beli dan

Kesejahteraan Masyarakat Melalui

Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

Yang Tangguh, Pengembangan

Industri Kecil dan Rumah Tangga,

Serta Industri Pengolahan Hasil

(Pertanian, Kelautan, Perikanan),

Pembangunan Bidang Pertanian,

Kelautan, Perikanan dan Pariwisata

Yang Saling Mendukung Serta

Pengembangan Prasarana dan Sarana

Publik

Berkurangnya penduduk

miskin dan penyandang

masalah sosial

Penanggulangan Kemiskinan dan

Pengurangan Pengangguran

1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding)

anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang.

2. Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem

Jaminan Kesehatan

53

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali berisi Program-

Program prioritas untuk mencapai visi misi pembangunan jangka menengah daerah urusan

kesehatan dan untuk pemenuhan layanan perangkat daerah. Program-Program prioritas yang

telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan

yang selanjutnya dijadikan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD.

Untuk lebih jelasnya Program-Program prioritas dan kegiatan serta indikator kinerja,

kelompok sasaran dan indikator kegiatan disajikan pada tabel 5.1 dan 5.2. Adapu program-

program prioritas dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut :

1. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kegiatan :

a Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Reproduksi

b Peningkatan Kemampuan Pelayanan PONEK di Rumah Sakit

c Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONEK di Rumah Sakit

d Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B)

e Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan Siswa

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan :

a. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat

kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan :

a. Pembinaan dan evaluasi UKBM

b. Penggalangan Komitmen Kepada Desa, Dunia Usaha, dan Ormas Untuk Mendukung

Program Kesehatan

c. Dukungan Kab/Kota Untuk Mengeluarkan Kebijakan Publik Tentang PHBS

d. Pembinaan dan evaluasi PHBS

54

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan:

a. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi (usia 0-11 bulan)

b. Pelaksanaan Imunisasi lanjutan

c. Penanganan KLB

d. Monitoring dan Evaluasi Kasus Rabies

e. Penjaringan Kasus TB

f. Pengobatan terhadap Penderita TB

g. Pengendalian terhadap Penyakit DBD

h. Pengendalian terhadap Penyakit Malaria

i. Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Penyakit menular

j. Pelaksanaan Zero Survey pada Populasi Kunci

k. Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui pembinaan, pelatihan, penilaian

dan lomba

l. Penemuan Kasus Pneumonia Pada Balita

m. Penemuan Kasus Diare

n. Penemuan Kasus Kusta

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Kegiatan :

a. Pelaksanaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular di Puskesmas

6. Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan :

a. Pelaksanaan Sosialisasi, Advokasi, Bintek dan Monev Kab/Kota Sehat

b. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi Pada TPM dan TTU Melaksanakan Inspeksi Sanitasi

pada TPM dan TTU

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Kegiatan :

a. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya .

55

8. Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kegiatan :

a. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTP

b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONED di Puskesmas

c. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTL

d. Persiapan Pelaksanaan akreditasi FKTL

e. Pelaksanaan Pembinaan Standar Pelayanan Lab Kesehatan

f. Penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan kesehatan

g. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Laboratorium

h. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kesehatan di FKTL

9. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Kegiatan :

a. Pengadaan alat-alat Rumah Sakit

b. Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit

c. Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah

d. Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit

e. Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit

f. Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Jaringan

g. Pembangunan Rumah Sakit Kanker

10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Kegiatan :

a. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi JKN

b. Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

11. Pengembangan Obat Asli Indonesia.

Kegiatan :

a. Pembinaan Pengobat Tradisional .

56

12. Program Obat dan Perbekalan kesehatan

Kegiatan :

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

13. Upaya Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan :

a. Penguatan Jejaring pada Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Selain Program Prioritas, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mempunya Program pendukung

yaitu :

14. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan :

a. Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

b. Pendidikan dan Pelatihan Formal

c. Pelaksanaan Pembentukan Wahana Praktek Lapangan

d. Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan

e. Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan sesuai TNA

f. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (Dinas Kesehatan)

g. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (RSUD Bali Mandara)

15. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

h. Penyediaan Peralatan Gedung Kantor

i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

j. Penyediaan makanan dan minuman

k. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah

57

l. Upacara Keagamaan

m. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

16. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

e. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

g. Pengadaan Alat - Alat Laboratorium Kesehatan

h. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

i. Pengadaan peralatan gedung kantor

58

Tabel 5.1

Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Visi : “Bali Mandara Jilid 2”, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

1 Meningkatnya

derajat Kesehatan

Masyarakat

Mengembangkan

Upaya-upaya

Preventif,

Promotif, Kuratif

yang Seimbang

dan

Berkesinambunga

n dalam

Meningkatkan

Derajat Kesehatan

Masyarakat

Meningkatkan

intensitas upaya-

upaya pencegahan

untuk menurunkan

Angka Kematian

Bayi (AKI), Angka

Kematian Balita

(AKABA) dan

Angka Kematian

Ibu (AKI).

1. Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan

Anak

a. Angka kematian ibu

(AKI).

/100.000

KH

78,7 90 90 IKU

b. Persentase persalinan

di fasilitas kesehatan

% 97,49 99 -

c. Persentase

Peningkatan

Kemampuan

Pelayanan PONEK

di RS

% 31,25 35,4 -

d. Persentase

Pelaksanaan Monev

Tentang PONEK di

RS

% 31,25 35,4 -

e. Persentase

Penjaringan

Kesehatan Anak

Sekolah

% 99,7 85 -

f. Angka Kematian

Bayi (AKB)

/1000

KH

6,01 10 10 IKU

g. Angka Kematian

Balita (AKABA)

/1000

KH

6,83 12 10 IKU

h. Persentase

Pelaksanaan Gerakan

Rumah Sakit Sayang

Ibu dan Bayi

% 35,4 37,5 -

59

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

(GRSSI-B)

Meningkatkan

upaya-upaya

pencegahan

primer (edukasi

dan regulasi),

sekunder (deteksi

dini dan

pengobatan tepat)

maupun

pencegahan

tersier

(pembatasan

ketidak mampuan

dan rehabilitasi)

penyakit-penyakit

degeneratif.

2. Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

a. Persentase desa

siaga aktif

% 93 88 -

b. Persentase desa yang

memanfaatkan dana

desa 10 % untuk

dana UKBM

% 18 30 -

c. Jumlah kebijakan

publik yang

berwawasan

kesehatan

Kebijaka

n

3 3 -

d. Persentase Rumah

Tangga Ber-PHBS

(Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat)

% 76 80 81

Meningkatkan

pengamatan

(surveilans)

terhadap

emerging diseases

seperti avian,

influenza, SARS

dan lain-lainnya.

3. Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

a. Angka Kematian

Penyakit Menular

Tertentu

% 0,13 <1 <1 IKU

b. Persentase Bayi

yang mendapat

imunisasi dasar

lengkap

% 92,5 100 100

c. Persentase Batita

yang mendapat

imunisasi lanjutan

% 51,51 86 -

d. Persentase KLB

yang tertangani < 18

jam

% 100 100 -

e. Persentase GHPR

yang Ditangani

% 100 100 -

60

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

Sesuai SOP

f. Case Notification

Rate Kasus TB

/100.000

pendu

duk

69 75 76

g. Angka Keberhasilan

Pengobatan TB

(Success Rate)

% 88 88 -

h. Case Fatality Rate

Penyakit DBD

% 0,29 <1 <1

i. API (Annual

Parasite Incident)

Malaria

/100.000

pendu

duk

0,003 <1 -

j. Persentase sinyal

kewaspadaan yang

direspon

% 51,9 90 -

k. Persentase Kasus

HIV yang Diobati

% 59,57 50 52

l. Persentase

penemuan

pneumonia balita

% 5,32 2,05 -

m. Persentase cakupan

pelayanan penyakit

diare

% 89,20 100 -

n. New case detection

penyakit kusta

% 1,3 <5 -

Meningkatkan

Akses dan Mutu

Layanan

Kesehatan

4. Standarisasi

Pelayanan

Kesehatan

a. Persentase Faskes

yang memenuhi

standar pelayanan

% 37,12 37 41 IKU

b. Persentase FKTP

yang melaksanakan

% 27,5 47,5 85

61

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

Pelayanan sesuai

Standar

c. Persentase FKTL

yang melaksanakan

pelayanan sesuai

standar

% 70,37 90,7 100

d. Persentase FKTL

yang terakreditasi

% 70,37 98 -

e. Persentase

laboratorium

kesehatan yang

terakreditasi

% 3,6 20 -

f. Persentase

pencapaian

sertifikasi ISO

17025, 2008 di UPT.

Balai Labkes

Provinsi Bali

% 0 100 100

g. Persentase tingkat

kepuasan

masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan

di FKTL

% 80 80 -

h. Persentase

Ketersediaan data

kesehatan di 9

kab/kota.

% 100 100 -

5. Pengembangan

Lingkungan

Sehat

a. Persentase kab/kota

yang memenuhi

kualitas kesehatan

lingkungan.

% 33,33 66,66 77,77

62

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

Meningkatkan

Jumlah, Mutu dan

Penyebaran Tenaga

Serta Sarana dan

Prasarana

Kesehatan

6. Pengadaan,

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana Rumah

Sakit/Rumah

Sakit

Jiwa/Rumah

Sakit Paru-

Paru/Rumah

Sakit Mata

a. Persentase

ketersediaan sarana

dan prasarana rumah

sakit sesuai standar

% 0 50 100

7. Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

a. Persentase diklat

yang terakreditasi.

% 94 98 100 Program

Pendukung

b. Persentase

tersebarnya tenaga

medis dan paramedis

di Provinsi Bali

% 100 100 -

c. Persentase

pelaksanaan

pendidikan

kebidanan sesuai

kompetensi.

% 100 100 -

d. Jumlah wahana

praktek lapangan

yang terbentuk

sebagai tempat

praktek kegiatan

pelatihan.

Kab/kota - 8 -

e. Persentase

penerapan hasil

pelatihan peserta

diklat yang

dievaluasi.

% 100 100 -

63

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

f. Jumlah pelatihan

formal yang

diselenggarakan

Pelatihan 5 6 -

8. Pengembangan

Obat Asli

Indonesia

a. Persentase

Pengembangan

sistem pelayanan

kesehatan alternatif

dan komplementer

di Puskesmas

% 30 60 75

9. Obat dan

Perbekalan

Kesehatan

a. Persentase

Penduduk Sakit

yang Mendapat

Layanan Obat

% 100 100 100

b. Persentase

Pengelolaan Alkes

dan PKRT

(Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga) Memenuhi

Syarat di Fasilitas

Kesehatan

% - - 50 Indikator Baru

Menyesuaikan

Perubahan

Struktur

Organisasi

10. Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Tidak

Menular

a. Persentase

puskesmas yang

melaksanakan

deteksi dini faktor

resiko penyakit tidak

menular

% 88 92 100 IKU

b. Jumlah Desa yang

memiliki posbindu

PTM aktif

desa 406 219 -

c. Persentase

puskesmas yang

% 88 92 100

64

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

melaksanakan

deteksi dini minimal

4 jenis penyakit

tidak menular

11. Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

a. Persentase

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

% 100 100 100 Program

Pendukung

12. Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

a. Persentase Kualitas

Pemeliharaan

Perlengkapan

Gedung Kantor

% 100 100 100 Program

Pendukung

Meningkatkan

Kualitas SDM

Melalui

Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan

Masyarakat

13. Upaya Kesehatan

Masyarakat

a. Persentase

Pelaksanaan Sistem

Penanggulangan

Gawat Darurat

Terpadu di

Kab/Kota

% 33,40 56 67

Meningkatkan

Upaya Pencegahan

Primer (Edukasi

dan Regulasi),

Sekunder (Deteksi

Dini dan

Pengobatan Tepat)

Maupun

Pencegahan Tersier

(Pembatasan

Ketidakmampuan

dan Rehabilitasi)

Penyakit-Penyakit

14. Pengawasan Obat

dan Makanan

a. Jumlah Sampel

Makanan yang Diuji

Sampel 600 600 600

65

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

Menular Terutama

HIV/AIDS, TBC,

Demam Dengue

dan Rabies

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin

Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh,

Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan),

Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana

dan Sarana Publik

No Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kinerja

Program Satuan

Kondisi

2016

Target Ket

2017 2018

1 Berkurangnya

Penduduk Miskin

dan Penyandang

Masalah Sosial

Penanggulangan

Kemiskinan dan

Pengurangan

Pengangguran

Memantapkan

Integrasi JKBM

dengan Sistem

Jaminan Kesehatan

15. Kemitraan

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

a. Persentase Fasilitas

Kesehatan yang

bekerjasama dalam

penyelenggaraan

jaminan kesehatan

% 80 90 90

Meningkatkan

Upaya Pencarian

(case finding)

Anak Balita Gizi

Buruk dan Gizi

Kurang

16. Perbaikan Gizi

Masyarakat

a. Persentase Bumil

Kek

% 3,23 9,4 9,2 IKU

b. Persentase Balita

Gizi Kurang dan Gizi

Buruk

% 9,1 12,3 12,1 IKU

66

Tabel 5.2

Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Kesehatan Provinsi Bali

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

1 Meningkatnya

derajat Kesehatan

Masyarakat

Mengembangkan

Upaya-upaya

Preventif,

Promotif, Kuratif

yang Seimbang

dan

Berkesinambunga

n dalam

Meningkatkan

Derajat Kesehatan

Masyarakat

Meningkatkan

intensitas upaya-

upaya pencegahan

untuk menurunkan

Angka Kematian

Bayi (AKI), Angka

Kematian Balita

(AKABA) dan

Angka Kematian

Ibu (AKI).

1. Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan

Anak

a. Pembinaan

Pelayanan Kesehatan

Ibu, Anak, KB dan

Reproduksi.

Jumlah kab/kota

yang

melaksanakan

pembinaan

petugas

kab/puskesmas

529.849.416,00

Ibu Hamil,

Bidan,

Petugas

Kab/Kota,

Anak

Sekolah,

Sekolah,

Pemegang

Program

PONEK di

RSUD dan

RS Swasta

se-Bali, Tim

PONEK di

RSUD dan

Swasta se-

Bali, Pokja

GRSSi-B

RSUD dan

RS Swasta

se-Bali

Persentase ibu

hamil yang

melaksanakan

pemeriksaan

kehamilan

pertama (K1)

Persentase Ibu

Hamil yang

Mendapatkan

Pelayanan

Atenatal Sesuai

Standar 4 Kali

(K4)

Persentase

Deteksi Dini

67

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Resiko Tinggi

oleh Tenaga

Kesehatan

Persentase

Deteksi Dini

Resiko Tinggi

oleh Masyarakat

Persentase

Persalinan yang

ditolong oleh

tenaga kesehatan

Persentase peserta

KB Aktif

Persentase

kunjungan bayi

b. Peningkatan

Kemampuan

Pelayanan PONEK

di Rumah Sakit

Jumlah Tim

PONEK di

Rumah Sakit yang

ditingkatkan

kemampuan

teknisnya

105.200.000,00

c. Pelaksanaan

Monitoring dan

Evaluasi Tentang

Jumlah Rumah

Sakit yang di

34.812.000,00

68

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

PONEK di Rumah

Sakit

Monev PONEK

d. Pelaksanaan Gerakan

Rumah Sakit Sayang

Ibu dan Bayi

(GRSSI-B)

Jumlah Rumah

Sakit yang

Melaksanakan

GRSSI-B

193.688.300,00

e. Pelaksanaan

Penjaringan

Kesehatan Siswa

Persentase siswa

yang telah

dilakukan

penjaringan

kesehatan (SD

kelas 1, SMP

kelas 7 dan SMA

kelas 10)

500.000.000,00

Persentase siswa

yang menjadi

dokter kecil

Persentase

sekolah yang

melaksanakan

UKS

Meningkatkan

upaya-upaya

pencegahan

primer (edukasi

2. Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

a. Pembinaan dan

evaluasi PHBS

Persentase Rumah

Tangga yang ber-

PHBS

2.105.675.820,00 Pemerintah,

Masyarakat

69

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

dan regulasi),

sekunder (deteksi

dini dan

pengobatan tepat)

maupun

pencegahan

tersier

(pembatasan

ketidak mampuan

dan rehabilitasi)

penyakit-penyakit

degeneratif.

b. Dukungan Kab/Kota

Untuk

Mengeluarkan

Kebijakan Publik

Tentang PHBS

Persentase

Kebijakan Publik

yang Berwawasan

Kesehatan

294.700.000,00

Persentase

Kabupaten/Kota

yang Memiliki

Kebijakan PHBS

c. Pembinaan dan

evaluasi UKBM

Persentase Desa

Siaga Aktif

283.700.000,00

Persentase

Posyandu Aktif

Persentase

Peningkatan

Pendonor Aktif

d. Penggalangan

Komitmen Kepada

Desa, Dunia Usaha,

dan Ormas Untuk

Mendukung

Program Kesehatan

Persentase

Organisasi

Kemasyarakatan

yang

Memanfaatkan

Sumber Dayanya

Untuk

Mendukung

Kesehatan (12

191.344.000,00

70

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Ormas)

Persentase

Dunia Usaha yang

Memanfaatkan

CSR nya

Untuk Program

Kesehatan (8

CSR)

Persentase Desa

yang

Memanfaatkan

Dana

Desa 10 % Untuk

UKBM

Meningkatkan

pengamatan

(surveilans)

terhadap

emerging diseases

seperti avian,

influenza, SARS

dan lain-lainnya.

3. Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

a. Pelaksanaan

imunisasi dasar

lengkap pada bayi

(usia 0-11 bulan)

Persentase anak

usia 0-11 yang

mendapat

imunisasi dasar

lengkap

164.628.784,00 PNS, Siswa,

Masyarakat,

Pemerintah,

Bayi, Ibu

Hamil, Anak

Sekolah

b. Pelaksanaan

Imunisasi lanjutan

Persentase anak

dibawah tiga

tahun yang

mendapat

imunisasi lanjutan

75.000.000,00

71

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

persentase anak

usia sekolah dasar

yang mendapat

imunisasi

c. Penanganan KLB

Persentase KLB

yang ditangani <

18 Jam

30.000.000,00

d. Monitoring dan

Evaluasi Kasus

Rabies

Persentase Kasus

Gigitan Hewan

Penular Rabies

(GHPR) Yang

Ditangani Sesuai

SOP

5.692.190.838,00

e. Penjaringan Kasus

TB

Persentase Kasus

TB yang

Ternotifikasi

429.603.496,00

f. Pengobatan terhadap

Penderita TB

Angka

Keberhasilan

Pengobatan TB

785.750.000,00

g. Pengendalian

terhadap Penyakit

DBD

Persentase desa

dengan Angka

Bebas Jentik > 95

%

881.184.208,00

72

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Angka Kematian

Kasus Penyakit

DBD

h. Pengendalian

terhadap Penyakit

Malaria

Angka Kesakitan

Penyakit Malaria

391.567.000,00

i. Pelaksanaan

Kewaspadaan Dini

Penyakit menular

Persentase sinyal

kewaspadaan

yang direspon

30.000.000,00

j. Pelaksanaan Zero

Survey pada

Populasi Kunci

Persentase IMS

dan HIV pada

populasi kunci

295.952.000,00

k. Pencegahan dan

penanggulangan

HIV-AIDS melalui

pembinaan,

pelatihan, penilaian

dan lomba

Persentase kader

peduli HIV/AIDS

yang telah dilatih

1.841.840.000,00

l. Penemuan Kasus

Pneumonia Pada

Balita

Persentase kasus

pneumonia yang

tertangani

23.242.000,00

m. Penemuan Kasus

Diare

Persentase kasus

diare yang

tertangani

23.652.000,00

n. Penemuan Kasus

Kusta

Prevalensi kasus

kusta

37.800.000,00

73

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Meningkatkan

Akses dan Mutu

Layanan

Kesehatan

4. Standarisasi

Pelayanan

Kesehatan

a. Pembinaan Standar

Pelayanan

Kesehatan di FKTP

Jumlah tenaga

kesehatan teladan

yang dievaluasi

1.059.219.500,00 Aparatur,

Fasilitas

Kesehatan

Tingkat

Lanjut

(Rumah

Sakit

Pemerintah

dan Swasta,

Laboratoriu

m

Kesehatan,

Klinik dan

Lainnya),

Dinas

Kesehatan

Kab/Kota,

Lintas

Sektor/Progr

am,

Organisasi

Profesi,

Puskesmas

Jumlah

puskesmas

berprestasi yang

dievaluasi

Persentase

pelayanan

kesehatan di 9

kab/kota

b. Pelaksanaan

Monitoring dan

Evaluasi Tentang

PONED di

Puskesmas

Jumlah

Puskesmas yang

Melaksanakan

Monitoring dan

Evaluasi

Pelayanan

Mampu PONED

42.262.400,00

c. Pembinaan Standar

Pelayanan

Kesehatan di FKTL

Jumlah Fasilitas

Kesehatan tingkat

lanjutan (FKTL)

yang memenuhi

standar pelayanan

724.892.000,00

Jumlah Fasilitas

74

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Kesehatan

Tingkat Lanjutan

(FKTL) yang

memiliki sistem

rujukan sesuai

pedoman

Jumlah RS di

Kab/Kota se Bali

yang terevaluasi

hak dan

kewajibannya

sesuai dengan

tupoksi BPRS

Provinsi Bali

d. Persiapan

Pelaksanaan

akreditasi FKTL

Jumlah FKTL

yang terakreditasi

208.290.000,00

e. Pelaksanaan

Pembinaan Standar

Pelayanan Lab

Kesehatan

Persentase Lab

Kesehatan yang

terakreditasi

25.280.000,00

f. Evaluasi dan

Pengembangan

Standar Pelayanan

Kesehatan

Laboratorium

Persentase

Pencapaian

Standar

Akreditasi ISO

2.463.679.602,00

75

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

g. Pelaksanaan

Monitoring dan

Evaluasi Tingkat

Kepuasan

Masyarakat

Terhadap Pelayanan

Kesehatan di FKTL

Tersusunnya

instrumen tingkat

kepuasan

masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan di

FKTL

123.510.000,00

Tersusunnya

Laporan Monev

Tingkat Kepuasan

Masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan di

FKTL

h. Penyusunan laporan

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan

Jumlah Buku

Lakip

473.430.156,00

Jumlah Buku

Profil Kesehatan

Jumlah Dokumen

LKPJ

Jumlah Dokumen

LPPD

76

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Jumlah Dokumen

Laporan

Pelaksanaan

Program/Kegiatan

Jumlah Buku

Sarana Kesehatan

5. Pengembangan

Lingkungan

Sehat

a. Pelaksanaan

Inspeksi Sanitasi

Pada TPM dan TTU

Persentase TTU

dan TPM di

Kab/Kota yang

Memenuhi Syarat

Kesehatan

719.657.208,00 Kab/Kota di

Provinsi

Bali,

Tempat-

tempat

umum

(TTU),

Tempat

Pengolahan

Makanan

(TPM)

b. Pelaksanaan

Sosialisasi,

Advokasi, Bintek

dan Monev

Kab/Kota Sehat

Persentase

Kab/Kota yang

Telah Dilakukan

Sosialisasi dan

Advokasi

Kab/Kota sehat

75.930.000,00

Meningkatkan

Jumlah, Mutu dan

Penyebaran Tenaga

Serta Sarana dan

Prasarana

Kesehatan

6. Pengadaan,

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana Rumah

Sakit/Rumah

Sakit

Jiwa/Rumah

Sakit Paru-

a. Pengadaan alat-alat

Rumah Sakit

Persentase

Tersedianya

Sarana dan

Prasarana Alat-

alat Rumah Sakit

Sesuai Standar RS

Kelas B

126.848.266.631,00 Masyarakat

77

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Paru/Rumah

Sakit Mata

b. Pengadaan Obat-

Obatan Rumah Sakit

Persentase

Tersedianya Obat-

Obat Rumah Sakit

Sesuai Kebutuhan

6.725.000.000,00

c. Pengadaan

Ambulance/Mobil

Jenazah

Jumlah Mobil

Ambulance/Jenaz

ah Yang

Memenuhi

Standar

2.500.000.000,00

d. Pengadaan Mebeleur

Rumah Sakit

Persentase

Tersedianya

Mebeleur Rumah

Sakit

8.893.194.000,00

e. Pengadaan Bahan-

Bahan Logistik

Rumah Sakit

Persentase

Tersedianya

Logistik Rumah

Sakit Sesuai

Kebutuhan

771.350.000,00

f. Pengelolaan Sistem

Informasi Rumah

Sakit dan Jaringan

Terpenuhinya

Layanan Rumah

Sakit dengan

Menggunakan

SIM RS

17.062.529.274,00

g. Pembangunan

Rumah Sakit Kanker

Tersedianya tim 500.000.000,00

78

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

konsultan untuk

pembangunan

layanan kanker

terpadu

7. Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

a. Pembinaan dan

Akreditasi

Penyelenggaraan

Pendidikan dan

Pelatihan

Persentase

Institusi Diknakes

dan Pelatihan

Bidang Kesehatan

yang

Dibina/Terakredit

asi

93.923.020,00 Mahasiswi

kebidanan,

tenaga

kesehatan,

aparatur

Persentase

Kab/Kota Yang

Melaksanakan

Pembinaan Dalam

Rangka Sertifikasi

Tenaga Kesehatan

b. Pengembangan dan

Peningkatan

Kualitas SDM

(Dinas Kesehatan) :

Jumlah

Tersebarnya

tenaga medis dan

paramedis di

Provinsi Bali

6.487.664.568,00

c. Pengembangan dan

Peningkatan

Kualitas SDM

(RSUD Bali

Jumlah

Pemenuhan

Kebutuhan SDM

21.548.207.332,00

79

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Mandara) di RSUD Bali

Mandara

d. Pendidikan dan

Pelatihan Formal

Persentase

kelulusan peserta

didik

2.432.383.476,00

e. Pelaksanaan

Pembentukan

Wahana Praktek

Lapangan

Persentase

kab/kota yang

memiliki wahana

praktek lapangan

kegiatan pelatihan

1.255.000,00

f. Pelaksanaan

evaluasi pasca

pelatihan

Persentase

pelatihan yang

sesuai kebutuhan

5.463.600,00

g. Pelaksanaan

pelatihan yang

dilaksanakan sesuai

TNA

Persentase

pelatihan sesuai

hasil TNA

485.131.400,00

8. Pengembangan

Obat Asli

Indonesia

a. Pembinaan Pengobat

Tradisional

Jumlah kab/kota

yang

melaksanakan

pembinaan

terhadap

penyehat/pengoba

t tradisional di

masyarakat

440.320.160,00 Pengobat/Pe

nyehat

tradisional

dan

masyarakat

80

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

9. Obat dan

Perbekalan

Kesehatan

a. Pengadaan obat dan

perbekalan

kesehatan

Persentase

Ketersediaan Obat

dan Perbekalan

Kesehatan

410.266.268,00 Masyarakat

10. Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Tidak

Menular

a. Pelaksanaan deteksi

dini faktor resiko

penyakit tidak

menular di

Puskesmas

Persentase

Puskesmas yang

melaksanakan

IVA

817.714.392,00

Masyarakat,

Puskesmas

di 9

Kab/Kota

Jumlah Desa yang

Memiliki Pos

Pembinaan

Terpadu Aktif

11. Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Penyediaan jasa surat

menyurat

Persentase

Pelaksanaan

Kegiatan Surat

Menyurat

55.635.000 Aparatur

Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya

air dan listrik

Persentase

Ketersediaan

Telepon, Air dan

Listrik

3.980.230.000

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan

perizinan kendaraan

Persentase

Terpeliharanya

Kendaraan Dinas

3.510.174.002

81

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

dinas dan Samsat

Penyediaan jasa

kebersihan kantor

Persentase

Pelaksanaan

Kegiatan

Kebersihan

Gedung dan

Kantor

3.653.796.498

Penyediaan alat tulis

kantor

Persentase

Pelaksanaan

Kegiatan ATK

533.368.150

Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

Persentase

Pelaksanaan

Barang Cetakan

dan Penggandaan

1.070.520.500

Penyediaan komponen

instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor

Persentase

Terpenuhinya

Kebutuhan Alat

Listrik

389.995.500

Penyediaan Peralatan

Gedung Kantor

Persentase

Ketersediaan

Peralatan Gedung

Kantor

276.250.000

Penyediaan bahan Jumlah Bahan 67.988.600

82

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

bacaan dan peraturan

perundang-undangan

Bacaan dan

Peraturan

Perundang-

Undangan

Penyediaan makanan dan

minuman

Jumlah

Tersedianya

Makanan dan

Minuman Rapat

215.075.000

Rapat-rapat kordinasi

dan konsultasi ke luar

dan dalam daerah

Persentase

Pelaksanaan

Koordinasi dan

Monitoring dan

Evaluasi

1.795.003.000

Upacara Keagamaan Persentase

Pelaksanaan

Upacara

Keagamaan

200.000.000

Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Persentase

tersedianya

peralatan dan

perlengkapan

kantor

377.938.076

12. Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

Persentase

Peningkatan

3.247.550.000 Aparatur

83

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

Aparatur

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Pemeliharaan

rutin/berkala gedung

kantor

Persentase

Pemeliharaan

Gedung Kantor

418.325.000

Pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan gedung

kantor

Jumlah

Pemeliharaan

Perlengkapan

Gedung Kantor

513.055.592

Pemeliharaan

rutin/berkala peralatan

gedung kantor

Jumlah

Pemeliharaan

Almari dan Sofa

312.250.000

Pemeliharaan

rutin/berkala mebeleur

Jumlah

Pemeliharaan

Almari dan Sofa

18.500.000

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor

Persentase

tersedianya sistem

aplikasi SIAKAD

untuk keperluan

kependidikan

75.000.000

Pengadaan Alat - Alat

Laboratorium Kesehatan

Persentase alat-

alat laboratorium

kesehatan yang

1.907.685.700

84

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat

dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

memadai

Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Jumlah

Rehabilitasi

Sedang/Berat

Gedung Kantor

221.481.000

Meningkatkan

Kualitas SDM

Melalui

Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan

Masyarakat

13. Upaya Kesehatan

Masyarakat

a. Penguatan Jejaring

pada

Penanggulangan

Gawat Darurat

Terpadu

Kabupaten/Kota

yang

melaksanakan

SPGDT di Bali

233.200.000,00 Pemegang

program

SPGDT di 9

Kab/Kota

Meningkatkan

Upaya Pencegahan

Primer (Edukasi

dan Regulasi),

Sekunder (Deteksi

Dini dan

Pengobatan Tepat)

Maupun

Pencegahan Tersier

(Pembatasan

Ketidakmampuan

dan Rehabilitasi)

Penyakit-Penyakit

Menular Terutama

HIV/AIDS, TBC,

Demam Dengue

dan Rabies

14. Pengawasan Obat

dan Makanan

a. Pengawasan

keamanan pangan

dan bahan berbahaya

Persentase

Keamanan

Pangan dan

Bahan Berbahaya

209.680.000,00 Sarana

produsen,

distributor,

pedagang

makanan,

puskesmas

85

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin

Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan

Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang

Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik

No Sasaran Strategi Kebijakan Program

Kegiatan Kelompok

Sasaran Uraian

Indikator

Kegiatan Rp

1 Berkurangnya

Penduduk Miskin

dan Penyandang

Masalah Sosial

Penanggulangan

Kemiskinan dan

Pengurangan

Pengangguran

Memantapkan

Integrasi JKBM

dengan Sistem

Jaminan Kesehatan

15. Kemitraan

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

a. Pelaksanaan

Monitoring dan

Evaluasi JKN

Persentase

kab/kota yang

memiliki tim

MONEV dan

pertimbangan

klinis aktif

213.384.000,00 Pemerintah

dan

Masyarakat

b. Kemitraan Jaminan

Kesehatan Bali

Mandara

Persentase

Pengelolaan

Keuangan yang

Transparan dan

Akuntabel

Melalui Program

JKBM

91.249.633.724,00 Masyarakat

Meningkatkan

Upaya Pencarian

(case finding)

Anak Balita Gizi

Buruk dan Gizi

Kurang

16. Perbaikan Gizi

Masyarakat

a. Penanggulangan

kurang energi

protein (KEP),

anemia gizi besi,

gangguan akibat

kurang yodium

(GAKY), kurang

vitamin A dan

kekurangan zat gizi

mikro lainnya

Persentase ibu

hamil kurang

energi kronis

(KEK) yang

mendapat PMT

571.890.000,00 Remaja

Putri,

Pemerintah,

Masyarakat,

Ibu Hamil,

Bayi, Balita

Persentase balita

kurus yang

mendapat PMT

Persentase bayi

86

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin

Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan

Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang

Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik baru lahir

mendapat Inisiasi

Menyusu Dini

(IMD)

Persentase bayi

usia kurang dari 6

bulan yang

mendapat ASI

Eksklusif

Persentase remaja

putri yang

mendapat Tablet

Tambah Darah

Persentase ibu

hamil yang

mendapatkan

Tablet Tambah

Darah minimal 90

Tablet

87

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KE RPJMD

Penetapan indikator kinerja SKPD bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran

keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD yang juga mendukung dalam pencapaian visi dan

misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan dari sisi

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada

aspek kesejahteraan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program

pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Indikator kinerja SKPD secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil

indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes). Suatu indikator kinerja SKPD

dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian

kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja SKPD berkenaan setelah

program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan

dan sasaran pembangunan daerah periode 2013-2018 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut

adanya berbagai indikator kinerja SKPD terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan

desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan suatu SKPD membutuhkan indikator

yang mampu menggambarkan tujuan dan sasaran Pemerintahan Daerah tersebut. Indikator

kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Kerterkaitan indikator

kinerja SKPD yang mengacu pada capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemerintahan

Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 6.1

88

Tabel 6.1

Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

No

ASPEK/FOKUS/BIDANG

URUSAN/INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi

Awal

Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun

2014 2015 2016 2017* 2018*

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka kematian bayi 29 15 5,9 15 5,7 12 6,01 10 10

2 Angka usia harapan hidup 70,78 70,80 -

70,84

71,19 71,09 -

71,14

71,35 71,51 -

71,58

n/a 71,51 -

71,58

71,51 -

71,58

3 Balita gizi buruk 86 bayi

(1.7%)

1,5% 96 bayi 1,4% 99 bayi 1,3% 102 bayi 1,2% 1,2%

4 Rasio posyandu per satuan balita 14,038 14,038 1,460 14,038 1,470 14,038 1,47 14,038 14,038

a. Rasio puskesmas/1000 pddk 0,030 0,030 0,029 0,030 0,029 0,031 0,029 0,031 0,031

b. Rasio poliklinik/1000 pdk 0,032 0,032 0,011 0,032 0,021 0,032 0,021 0,033 0,033

c. Rasio Pustu/1000 pddk 0,13 0,13 0,125 0,13 0,125 0,13 0,125 0,131 0,131

5 Rasio rumah sakit per satuan

penduduk/1000 pddk

0,013 0,013 0:13 0,013 0,12 0,014 0,012 0,014 0,014

6 Rasio dokter per satuan penduduk

a. Rasio dokter

Spesialis/100.000 pddk

9,32 9,32 18,32 9,321 27,2 9,322 27,2 9,323 9,323

b. Rasio dokter umum/100.000

pddk

23,77 23,77 27,9 23,775 27,2 23,78 27,2 23,79 23,79

c. Rasio dokter gigi/100.000

pddk

7,91 7,91 7,7 7,915 9,1 7,92 9,1 7,925 7,925

7 Rasio tenaga medis/100.000

penduduk

40,99 41,000 146.600 41,050 149.400 41,100 149,4 41,150 41,150

8 Cakupan komplikasi kebidanan

yang tertangani

65,15 80% 76,39% 80% 75,00% 80% 72,4% 80% 80%

89

No

ASPEK/FOKUS/BIDANG

URUSAN/INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi

Awal

Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun

2014 2015 2016 2017* 2018*

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

9 Cakupan pertolongan persalinan

ditolong tenaga kesehatan

95,73 100% 97,54% 100% 95,50% 100% 96,96% 100% 100%

10 Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

96,21% 100% 98,50% 100% 98,70% 100% 100% 100% 100%

11 Cakupan balita gizi buruk

tertangani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

12 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita TBC

BTA(%)

78% 78% 60% 78% 56% 70% 59,40% 70% 70%

a. Angka notifikasi kasus (Case

Notification Rate - CNR) per

100.000 pnddk

69% 72% 74% 73% 69,30% 74% 73% 75% 76%

c. Success Rate (Angka

Keberhasilan Pengobatan -

SR) per 100.000 pnddk

88% 85% 88% 86% 88,52% 87% 84,20% 88% 89%

13 Cakupan penemuan dan

penanganan penderitan DBD

100 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

14 Cakupan Pengguna JKBM 58,19 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

15 Cakupan kunjungan puskesmas 62,35% 62,35% 100% 62,40% 100% 62,50% 100% 62,60% 62,60%

*Sedang Berjalan

90

BAB VII

PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah

dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang berpedoman pada Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bali dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Bidang Kesehatan.

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018

diharapkan dapat dijadikan sebagai:

1. Acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Pedoman dalam penyusunan Renstra dan Renja Dinas Kesehatan kabupaten/kota

3. Menciptakan perencanaan pembangunan kesehatan yang menjamin terwujudnya

sinergisitas, keterpaduan dan sinkronisasi dengan arah pembangunan kesehatan

kabupaten/kota se-Bali serta terintegrasi dengan arah pembangunan kesehatan nasional.

4. Acuan dan arahan dalam menentukan kebijakan program dan kegiatan pembangunan

kesehatan pada tingkat regional.

5. Acuan dan arahan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan kesehatan dan

penyelengaraan pemerintahan di Provinsi Bali.

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

NOMOR 188/10093/ Sunprogevapor.Dikes

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2013 - 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 84

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa RPJMD yang telah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta

dijadikan instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan Diktum Keempat Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04- A/HK/2017, tanggal 4

Juli 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provindi Bali Tahun 2013-2018, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perangkat

Daerah tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

1649);

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id

Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922

Denpasar – Bali 80233

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016

tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;

12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6);

13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);

14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1);

14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018

(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2); 15. Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04-A/HK/2017

Tahun 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-

2018.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KESATU : Menetapkan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Kesehatan Provinsi Bali sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan acuan yang digunakan oleh setiap

unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menyusun rencana kerja dan rencana kinerja tahunan.

KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya

Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Denpasar

pada tanggal : 7 Juli 20172 8 Maret 2009 KEPALA DINAS KESEHATAN

PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM

Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

KEPALA DINAS KESEHATAN

Menimbang : a. bahwa untuk menyelaraskan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 perlu menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)

pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a perlu membentuk

Tim Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan

keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali tentang pembentukan dan susunan keanggotaan tim teknis penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)

Dinas Kesehatan Provinsi Bali;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id

Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922

Denpasar – Bali 80233

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5423); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871);

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018

(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1);

14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);

15. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun

2016 Nomor 12);

16 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2);

17. Peraturan Gubernur Bali Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penugasan Kepada Pemimpin Perangkat Daerah untuk

Menandatangani Keputusan tentang Pembentukan Tim/Panitia dan Kelompok Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali

Tahun 2009 Nomor 2);

18. Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KESATU : Menetapkan Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim

Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan susunan keanggotaan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu mempunyai tugas :

a. menghimpun materi-materi yang terkait dengan pelaksanaan dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali;

b. mengolah materi-materi dimaksud diatas dan menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Kesehatan Provinsi Bali; c. menggandakan dan menyampaikan hasil Perubahan

dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) kepada

Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali; dan d. melaporkan hasil kerja Tim Teknis kepada Gubernur

melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya

Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Denpasar

pada tanggal : 20 Pebruari 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN

PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM

Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes TANGGAL 20 Pebruari 2017

/02-C/HK/2015 TENTANG

PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS

PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

Susunan Keanggotaan Tim Teknis Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Ketua : Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Sekretaris : Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

Anggota : 1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

2. Kepala Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit 3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan 4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

5. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi 6. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan

Masyarakat 7. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan,

Kesehatan Kerja dan Olah Raga

8. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi 9. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular

10. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

11. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer 12. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 13. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan

Tradisional 14. Kepala Seksi Kefarmasian

15. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perpekalan Kesehatan Rumah Tangga

16. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia

Kesehatan 17. Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian

18. Kepala Sub Bagian Keuangan

19. 2 (dua) Orang Staf pada Sub. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan:

1). Ni Luh Putu Lely Karnia Dewi,SKM,MHKes 2). Naning Krisyuli Astuti,S.Kep.Ns,MAP

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM Pembina Utama Madya

NIP.196201151987101001


Recommended