SAHAM
Pengertian
Saham adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual
oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat
tersebut diperjualbelikan.
Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan
berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Bursa Saham
• Bursa saham adalah tempat dimana perusahaan dapat
menawarkan sahamnya untuk dijual. Mereka melakukan
hal ini melalui penawaran perdana (IPO).
• IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran umum
pertama kali saham atau obligasi perusahaan kepada
masyarakat umum.
• Penawaran umum didifinisikan sebagai ”Kegiatan
penawaran efek yang dilaksanakan oleh emiten untuk
menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur oleh undang undang dan peraturan
pelaksanaannya” (UUPM 1995)
IPO merupakan emisi (pengeluaran) saham
yang terjadi saat perusahaan melakukan go
public
A. Alasan Go Public :
1. Meningkatkan modal dasar perusahaan
2. Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi
usaha
3. Mempermudah usaha pembelian
perusahaan lain (ekspansi)
4. Nilai Perusahaan
B. Tujuan Go Public:
1. Memperbaiki struktur modal
2. Meningkatkan kapasitas produksi
3. Memperluas pemasaran
4. Memperluas hubungan bisnis
5. Meningkatkan kualitas manajemen
C. Tahapan go Publik :
1. Rencana go public
2. Persiapan menuju go public
3. Pelaksanaan go public
4. Penawaran umum
5. Kewajiban emiten
Prosedur Penawaran Umum,
Sumber: klinik Go Publik & Investasi, BEJ,
1995
Emisi dan Divestasi
Saham yang ditawarkan ke pasar luas dapat berasal
dari emisi dan divestasi.
– Emisi : penerbitan saham baru
– Divestasi : saham milik pendiri atau pemilik
saham lama.
Setelah perusahaan go publit melalui IPO, masih
ada kebutuhan untuk meningkatkan modal disetor
pada tahun-tahun berikutnya.
Beberapa cara untuk meningkatkan modal disetor
setelah IPO (corporate actions), diantaranya :
1. Mengundang RUPS
2. Right Issue
3. Obligasi konvertibel
4. Waran
RUPS
1. Biasanya dilakukan setelah tutup buku (RUPS
tahunan)
2. RUPS yang dilakukan ketika dibutuhkan
disebut sebagai RUPS Luar Biasa.
3. Peserta RUPS adalah pemegang saham yang
telah tercatat di Daftar pemegang saham pada
suatu saat, pada tanggal yang telah ditetapkan
terlebih dahulu (recording date), yang
diregristrasi melalui broker efek.
Right Issue (Right)Adalah hak pemegang saham (PS) lama untuk membeli terlebih dahulu
(preemptive right) saham baru pada harga tertentu dalam waktu < 6 bulan
1. Harga tertentu adalah harga yang ditetapkan dimuka, yang besarnya
di bawah harga pasar saat diterbitkan.
2. Apabila harga pelaksanaan atau harga tebusan (exercise price atau
strike price) di atas harga pasar, maka tidak akan ada yang
menukarkan right dengan saham, investor lebih murah beli di pasar.
3. PS lama berhak membeli saham baru dalam jumlah yang sebanding
dengan saham yang dimilikinya
4. Apabila PS lama tidak ingin menukarkan RI, maka bukti Right dapat
dijual di bursa efek melalui broker efek.
Ciri- Ciri Right Issue (RI)
1. Penukaran right issue menjadi saham dilakukan
dalam periode kurang dari 6 bulan
2. Masa berlakunya right hanya 6 bulan dan
setelah itu kadaluarsa
3. Exercise price lebih rendah daripada harga
saham saat diterbitkan
Ilustrasi:
Jumlah saham lama = 1.000.000 unit saham @
nominal Rp 100, agio Rp 300.000.000. Jumlah
saham baru yang akan dikeluarkan = 2.000.000
unit (RI = 1:2). Strike price = Rp 500 sementara
harga pasar di bursa efek = Rp 800.
Pertanyaan
1. Berapa harga bukti pasar teoritis setelah pelaksanaan right issue?
2. Berapa harga bukti right di pasar?
3. Berapa jumlah modal disetor setelah RI?
4. Berapa total agio setelah RI?
Jawaban
1. RI = 1:2 ( 1 Saham lama dapat hak membeli 2 saham baru).
a. (1000.000 x 800) + (2000.000 x 500) = 600
1000.000+2.000.000
b. Harga maksimal bukti RI = 600 – 500 = 100
c. Modal disetor baru = 3.000.000 @100 = 300.000.000
d. Total Agio = Agio lama + agio baru
Agio lama = = 300.000.000
Agio baru = 2.000.000 x (500-100) = 800.000.000
Total Agio 1.100.000.000
Jenis Saham
Ada dua jenis saham yang jamak dipasarkan, yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
a. Saham biasa (common stock).
Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di
perusahaan sebesar modal yang ditanamkan. Keuntungan
yang didapatkan oleh pemegang saham ini berupa dividen
yang berasal dari keuntungan perusahaan. Pemegang saham
ini tidak memiliki jaminan pasti atas return yang dihasilkan
perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan,
maka pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar
alokasi yang ditetapkan oleh RUPS. Namun, apabila
perusahaan suatu saat dilikuidasi atau bangkrut, pemegang
saham jenis ini adalah yang paling akhir mendapatkan hak
atas aset perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan
dilunasi
b. Saham preferen (preferred stock).
Saham jenis ini memiliki sifat hybrid yang
artinya selain memiliki karakteristik sebagai
saham, juga memiliki sifat seperti halnya
obligasi.
Pemegang saham mendapatkan
pembayaran secara teratur sebesar harga
saham dikalikan dengan bunga setiap tahun
(sifat obligasi).
Sifat saham Preferen:
1) Saham preferen cumulative, yaitu jika belum menerima
pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan
dengan dividen tahun berjalan.
2) Saham Preferen non cumulative, yaitu tidak akan
menerima dividen yang tidak dibayarkan periode lalu,
jika belum dibayarkan
3) Saham Preferen participating, yaitu akan menerima
peningkatan nilai dividen proporsional mengikuti
peningkatan dividen saham biasa.
Pemilik saham preferen memiliki hak suara untuk memilih
direktur perusahaan, hanya jika dividen tidak dibayarkan
selama setahun atau lebih.
Keuntungan dan Resiko Saham
a. Keuntungan
Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntunganyang diberikan perusahaan dan berasal darikeuntungan yang dihasilkan perusahaan
Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara hargabeli dan harga jual. Capital gain terbentukdengan adanya aktivitas perdagangan sahamdi pasar sekunder
b. Resiko
Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatukondisi dimana investor menjual saham lebih rendahdari harga beli.
Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakanbangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebutdibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegangsaham mendapat
prioritas terakhir setelah seluruh kewajibanperusahaan dapat dilunasi
Teknik Analisis Saham
Dalam melakukan suatu investasi, seorang investor harus
menghitung nilai saham, yaitu:
1. Nilai intrinsik (intrinsic value) merupakan nilai
sebenarnya dari suatu saham, dan merupakan standar
untuk mempertimbangkan apakah saham dinilai terlalu
rendah (undervalued), wajar (fairly priced), atau dinilai
terlalu tinggi (overvalued).
2. Sedangkan harga pasar saham (current market price)
adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham.
Untuk itu, ada dua pendekatan yang digunakan dalam
menganalisis saham suatu perusahaan yaitu sebagai
berikut:
1. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan upaya untukmemperkirakan harga saham dengan mengamatiperubahan harga saham di periode yang lalu, danupaya untuk menentukan kapan investor harusmembeli, menjual atau mempertahankan sahamnyadengan menggunakan indikator-indikator teknis ataumenggunakan analisis grafik. Indikator teknis yangdigunakan adalah
1. Moving average
2. Volume perdagangan
3. dan short-interest ratio.
Sedangkan analisis grafik diharapkan dapatmengidentifikasi berbagai pola Adalah:
1. key reserval
2. head and shoulders,
3. dan sebagainya
Analisis ini menggunakan data pasar darisaham, seperti harga dan volume transaksipenjualan saham untuk menentukan nilaisaham.
2. Analisis Fundamental
Analisis fundamental ini menyatakan bahwa setiap saham
memiliki nilai intrinsik. Analisis ini mencoba untuk
menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan
menggunakan data fundamental yaitu Laporan Keuangan
Perusahaan, seperti laba, dividen, penjualan, struktur
modal, resiko dan sebagainya. Analisis ini akan
membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasarnya
untuk menentukan apakah harga saham pasar sudah
mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam menghitung
nilai intrinsik suatu saham, yaitu:
a. Pendekatan Present Value
b. Pendekatan Price Earning Ratio.