PENGERTIAN
• Adalah tekanan yang diakibatkan cairan
cerebrospinal dalam ventrikel otak. Dalam keadaan
normal Penekanan tekanan intrakarnial harus < 15
mmHg, Beberapa pakar menganggap nilai normal
TIK antara 5 – 15 mmHg. Meninggikan letak kepala
atau berdiri akan menurunkan Penekanan TIK,
sedangkan batuk, bersin, atau mengeden (manuver
Vaisava) akan meningkatkan TIK.
• TIK Ringan : 15 – 25 mmHg, Sedang : 25-40 mmHg,
Berat : > 40 mmHg
ANATOMI FISIOLOGI
• Ruang intrakranial adalah suatu ruangan kaku yang
terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya dengan
unsur yang tidak dapat ditekan: CSS (± 75 ml) 8%,
dan darah (± 75 ml)12%, otak (1400 g) 8%.
ETIOLOGI
• Penekanan intrakarnial secara umum dapat disebabkan
oleh 4 faktor, yaitu :
a. Peningkatan Cerebral Blood Volume.
b. Obstruksi aliran CSS.
c. Edema serebri.
d. Efek massa.
Penyebab yang lainnya adalah :
a. Neurisma pecah dan
pendarahan subarachnoid
b. Tumor otak
c. Pendarahan otak hipertensi
d. Pendarahan
e. Cedera kepala parah
Lanjutan
TANDA DAN GEJALA SPESIFIK TIK
Awal
Penurunan derajat kesadaran(mis : delirium, gelisah, letargi/lemas)
Disfungsi pupil
Kelemahan motorik
Defisit sensorik
Paresis nervus kranial
Kadang-kadang disertai nyeri kepala
Kadang-kadang disertai bangkitan / kejang
Lanjutan
Lanjut
Lebih memburuknya derajat kesadaran
(Mis : Stupor, Soporokomatus, Koma)
Bisa disertai muntah
Nyeri kepala
Pemburukan tanda vital
Pola pernafasan ireguler
Gangguan reflek batang otak(Mis : Gangguan Refleks Kornea, Refleks Muntah)
Metode Monitoring TIK
• Peralatan Ini Meliputi Kateter Intraventrikuler,Subarachnoid Bolt, Epidural Systems Dan PeralatanFiberoptic Intraparenchymal
CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGIK.
• Pemburukan Derajat Kesadaran
Penderita menjadi disorientasi, mula
– mula terhadap waktu, tempat, dan
tidak mengenali seseorang, Dengan
semakin meningginya TIK, derajat
kesadaran semakin rendah, hingga
akhirnya komplikasi.
• Disfungsi Pupil
Akibat peninggian TIK Tidak hanya
ukuran pupil yang berubah, tetapi
dapat juga bentuk dan reaksi terhadap
cahaya. Pada tahap awal ukuran pupil
menjadi berdiameter 3,5 mm atau
disebut sebagai ukuran tengah. Lalu
makin melebar (dilatasi) secara
bertahap. Bentuknya dapat berubah
menjadi melonjong dan reaksi
terhadap cahaya menjadi lamban.
Lanjutan
• Abnormalitas Visual
Devisit visual dapat terjadi
sejak gejala masih awal.
Gangguan tersebut dapat
berupa : ketajaman visus,
kabur dan diplopia.
Sehingga pasien melihat
dobel pada posisi tertentu.
Lanjutan
Nyeri Kepala
• Secara umum, nyeri kepala
sebenarnya tidak terlalu sering
terjadi. nyeri kepala terjadi akibat
pereganggan struktur intrakranial
yang peka nyeri. Nyeri terjadi
akibat penekanan langsung
akibat pelebaran pembuluh
darah saat kompensasi.
Lanjutan
Perubahan Tekanan Darah Dan Denyut Nadi
• Pada tahap awal tekanan darah dan
denyut nadi relatif stabil dan pada tahap
selanjutnya karena penekanan ke batang
otak terjadi perubahan tekanan darah.
Menurunnya denyut nadi terjadi sebagai
upaya jantung untuk memompa akan
ireguler, cepat, “ halus “ dan akhirnya
menghilang.
Lanjutan
Perubahan Pola Pernafasan
• Perubahan pola pernafasan
merupakan pencerminan sampai
tingkat mana TIK. Bila terjadi PTIK
akut sering terjadi Oedema Pulmoner
Akut tanpa Distress Syndrome
(ARDS)
Lanjutan
Perubahan Suhu Badan
• Biasanya berhubungan dengan disfungsi
hipothalamus. Pada fase kompensasi,
suhu badan mungkin masih dalam batas
normal. Pada fase dekompensasi akan
terjadi peningkatan suhu badan sangat
cepat dan sangat tinggi.
Lanjutan
Papiludema (Pembengkakan Saraf Optikus)
• Papiludema dapat terjadi akibat PTIK,
atau memang sudah ada sejak awal.
Papiloedema akibat PTIK tak akan terjadi
seandainya belum menjadi tingkat yang
sangat tinggi. Tetapi perlu diingat bahwa
tidak adanya papiloedema bukan berarti
tidak ada PTIK.
Lanjutan
KOMPLIKASI
1. Herniasi Batang Otak diakibatkan dari
peningkatan TIK yang berlebihan, yaitu bila
tekanan bertambah di dalam ruang cranial dan
penekanan jaringan otak kearah batang otak.
2. Sindrom ketidak tepatan hormone antidiuretik
(SIADH) : akibat dari peningkatan sekresi hormone
antidiuretik. Pasien mengalami volume berlebihan
dan menurunnya jumlah urin yang keluar.
3. Fleksi, ekstensi atau rotasi leher akan
meningkatkan TIK.
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
a. Angiografi Serebral.
b. X-RAY Tengkorak.
c. CT Scan atau MRI.
d. Ekoensefalogram.
DAFTAR PUSTAKA
– Suarez J I, Eccer M, Cerebral Oedem and Intracranial Dynamics : Monitoring and management of intracranial pressure, In :
Critical Care Neurology and Neurosurgery, ed. Suarez J I, New Jersey : 2004, 100-47
– Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Neurophysiology & Anesthesia, in Clinical Anesthesiologi. 4th ed. USA : 2006 ,
– Anne J. Moore, David W. Newell. Neuroanesthesia and Neurosurgical Intensive Care, In : Neurosurgery Principles and
Practise. London : Springer 2005. p 104 – 71.
– Harahap S, Barbiturates and Neuromuscular Blocking Agent ; Still Valueble to Treat Intracranial Hypertension, In : Proceeding
Book 9th National Congress of Indonesian Society of Anesthesiology, ed. Nasution A H, Solihat Y, USU Press Medan : 2010,
57-46
– Seubert C N, Mahla M E, Neurologic Monitoring, In : Miller’s Anesthesia Seventh Edition, ed. Ronald D M, Elsevier : 2010,
– Drummond J C, Patel P M, Neurosurgical Anesthesia, In : Miller’s Anesthesia Seventh Edition, ed. Ronald D M, Elsevier :
2010,
– Drummond J C, Patel P M, Cerebral Physiology and the Effects of Anesthetic Drugs, In : Miller’s Anesthesia, 7th Edition, ed.
Ronald D M, Elsevier : 2010,
– Kincaid MS, Lam AM, General Considerations : Neurophysiologic Monitoring, In : Handbook of Neuroanesthesia, 4th Edition,
ed. Newdield P, Cotrell J E, Lippincott Williams & Wilkins : 2007, P 57-37
– Attaallah AF, Kofke WA, SECTION C: Monitoring Considerations for Trauma and Critical Care ; Neurological Monitoring, In :
Trauma Critical Care, Volume 2, ed. Wilsson CW, Grande MC, Hoyt DB, Informa Healt care, New York : 2007, 204-125
– Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Anesthesia for Neurosurgery, in Clinical Anesthesiologi. 4th ed. USA : 2006 ,
– Kalmar AF, De Ley G, Broecker VD, Aken V, Struys MM, Influence Of An Increased Intracranial Pressure On Cerebral And
Systemic Haemodynamics During Endoscopic Neurosurgery: an animal model, British Journal of Anaesthesia 102 (3): 361–8
(2009)
– Steiner LA, Andrews PJ. Monitoring the injured brain: ICP and CBF. British Journal of Anaesthesia 97 (1): 26–38 (2006)
– http://loyeva.blogspot.com/2013/03/tekanan-intrakranial.html