PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
Motto
“kesempatan adalah waktu karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah
peluang karena kita dapat mengambilnya atau mengabaikannya. Kesempatan adalah
keluasan karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan kita berjajar
pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu
dan tak ada jalan kembali, karenanya putuskanlah yang terbaik bagi kita. Nasib tidak
memihak kepada siapa-siapa melainkan kepada keputusan kita.”
Persembahan
1. Bapakku Muhammad Zudi dan Ibukku Umi Farida Hanum yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan do’anya kepada penulis.
2. Adikku yang tercinta Nur Faizatun Ni’mah saya doakan semoga cita-citamu
terkabulkan.
3. Calon pendamping hidupku.
4. Teman-temanku Ahmad Kafi, Rokha Subhan, Awalina, Dania, istinganatun, dan
bunga.
5. Indah Asfaradina dan Fina Nurul Fitriyani yang telah meluangkan waktu menemani
penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Teman-temanku semua PGMI terima kasih untuk semuanya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW.
yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran2016”
ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana
pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua jurusan PGMI
3. Ibu Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
arahan dan bimbingan sampai skripsi ini selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
vii
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
7. Bapak Ridha Rahman, S.Pd.I. selaku kepala madrasah MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Nurul Tarbiyatun, S.Pd.I. selaku wali kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang turut membantu dalam penelitian.
9. Kepada seluruh siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang yang
telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
10. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama
dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’ jazaan
katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 13 Desember 2016
viii
ABSTRAK
Cholilur Rohman, Muhammad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match Pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar, make a match,
`Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini
adalah apakah strategi pembelajaran Make A Match dapat meningkatakan hasil belajar
Matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak
dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, test,
dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa untuk mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas III tahun
2016. Melalui startegi pembelajaran make a match ada peningkatan hasil belajar, hal ini
dapat dilihat kondisi awal yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa 63 atau 55% siswa
yang tuntas belajar,pada siklus I meningkat menjadi 68 atau 83% dan meningkat lagi
pada siklus II menjadi 73 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas
III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2015/2016.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
ABSTRAK............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
F. Definisi Operasional .................................................................................... 5
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 7
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ............................................................................................. 18
1. Definisi Hasil Belajar .......................................................................... 18
2. Factor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .............. 24
3. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................... 28
x
B. Matematika di SD/MI ................................................................................ 32
1. Pengertian Matematika ........................................................................ 32
2. Fungsi Matematika di SD/MI .............................................................. 32
3. Tujuan Matematika di SD/MI.............................................................. 33
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di SD/MI ....................... 34
C. Materi Sifat-sifat Bangun Datar ................................................................ 35
D. Strategi Pembelajaran Make a Match ........................................................ 38
1. Makna Strategi ..................................................................................... 38
2. Makna Pmbelajaran ............................................................................. 40
3. Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................................... 42
4. Strategi Pembelajaran Make a Match ................................................. 45
E. Kaitan antara Sifat-sifat Bangun Datar dengan Make a Match ................ 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal .......................................................................................... 47
1. Identitas Madrasah ............................................................................... 47
2. Letak Geografis MI Ma’arif Gedangan ............................................... 47
3. Sejarah Berdirinya Madrasah ............................................................. 48
4. Keadaan Guru MI Ma’arif Gedangan ................................................. 49
5. Data Siswa MI Ma’arif Gedangan ....................................................... 49
6. Karakteristik Siswa Kelas III MI Ma’arrif Gedangan ......................... 49
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 51
1. Perencanaan ......................................................................................... 52
2. Tindakan .............................................................................................. 52
3. Observasi ............................................................................................. 53
4. Refleksi ................................................................................................ 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................ 55
1. Perencanaan ......................................................................................... 56
2. Tindakan .............................................................................................. 56
3. Observasi ............................................................................................. 57
4. Refleksi ................................................................................................ 58
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ...................................................... 59
1. Pra –Siklus .......................................................................................... 59
2. Siklus I ................................................................................................ 60
3. Siklus II ............................................................................................... 65
B. Pembahasan .............................................................................................. 70
1. Hasil Sebelum PTK ............................................................................. 71
2. Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 71
3. Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................... 72
4. Performa Guru Saat pembelajaran ...................................................... 76
5. Rekapitulasi ketuntasan gabungan ...................................................... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 79
B. Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 9
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa Kelas III ................................................................ 10
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ...................................................... 51
Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Ma’arrif Gedangan .................................................... 51
Tabel 3.3 Daftar Keadaan Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan ....................... 52
Tabel 4.1 Nilai Pre Test Hasil Belajar Siswa ....................................................... 62
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 64
Tabel 4.3 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I .................... 66
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I ............................................ 68
Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 72
Tabel 4.6 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................... 74
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II .......................................... 76
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Pre Test ...................................................... 80
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ 81
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivtas Belajar Siswa Siklus I ................. 82
Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siklus II ......................................... 82
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............. 83
Tabel 4.13 Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar Siswa ...................................... 84
Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Akttivitas Belajar Siswa ....................................... 86
Tabel 4.15 Rekapitulasi Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus ........... 87
Tabel 4.16 Rekapitulasi Ketuntsasan Belajar Siswa Gabungan ........................... 89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK ............................................................ 8
Gambar 2.1 Bagan Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............... 25
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .......................................... 85
Diagram 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar .................................................... 86
Diagram 4.3 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................... 87
Diagram 4.4 Performa Guru Saat Pembelajaran ..................................................... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di
sekolah, matematika merupakan mata pelajaran yang ditemui oleh murid dari
SD, SMP, SMA. Matematika juga menjadi mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional. Hakikat matematika artinya menguraikan apa
sebenarnya matematika itu, baik ditinjau dari arti kata matematika,
karakteristik matematika sebagai suatu ilmu, maupun peran dan kedudukan
matematika di antara cabang ilmu pengetahuan serta manfaatnya
(Titikusumawati, 2014:10).
Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya
dimulai dan penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara
lansung tanpa mengenalkan awal mulanya, dilanjutkan dengan pengoprasian
terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian
pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam pembelajaran
matematika yang banyak siswa menganggap bahwa matematika itu sulit,
penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu
menguasai materi pelajaran yang disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa
menjadi tidak bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang lebih
maksimal.
2
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
(Wena, 2011:5). Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam
proses pembelajaran yang terkait dengan penggelolahan siswa, penggelolahan
guru, penggelolahan kegiatan pembelajaran, penggelolahan sumber belajar
dan penilaian agar pembelajaran lebih efektif dan efisien (Samani, 2014).
Strategi pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan
secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam pembelajaran
(Majid, 2014). Menurut Sanjaya, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbaga i sumber daya/kekuatan didalam pembelajaran.
Dalam kasus pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
sederhana di Sekolah Dasar, proses pembelajaran berlangsung monoton.
Siswa cenderung malas, kurang aktif, dan bosan dalam pembelajaran. Tidak
ada sesuatu yang menarik perhatian siswa. Keingintahuan siswa terhadap
pelajaran juga sangat kurang. Guru masih belum memiliki inovasi dalam
membelajarkan matematika.
Terkadang, dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat
diterima oleh siswa dengan optimal, tidak seluruh materi pelajaran dapat
dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima
pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Hal ini berdampak pada
hasil belajar siswa rendah, karena pembelajaran kurang maksimal. Untuk
3
menghindari itu semua itu, maka guru dapat memanfaatkan strategi
pembelajaran.
Menurut pengamatan yang dilakukan di lapangan, rendahnya nilai
siswa pada materi bangun datar sederhana yang dilihat dari nilai ulangan
harian yaitu 64 sedangkangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60. Jika
dipresentasikan, diperoleh hasil sebanyak 55% siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan sedangkan 45% belum, dan pandangan siswa saat ini terhadap
matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran
matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini
disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika
yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik
oleh para siswa.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran seorang guru perlu
mengoptimalisasi penggunaan strategi pembelajaran untuk menciptakan
matematika itu mudah dan menyenangkan. Dimana strategi pembelajaran
matematika harus sesuai dengan kebutuhan siswa dilihat dari materi atau
bahan pelajaran yang akan dibelajarkan. Juga melihat dari perkembangan
zaman yang ada sekarang.
Pada era sekarang ini, adalah tantangan bagi guru untuk aktif, kreatif,
dan inovatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan agar mendorong peserta didik untuk belajar dan tertarik
terhadap pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai secara optimal.
4
Maka, dari latar belakang di atas, penulis memilih judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Melalui Strategi Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini apakah strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada
siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran
2015/2016?
C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang, Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Penelitian
Strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
5
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai daftar pengembangan kajian ilmu matematika khususnya
dalam materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III Madrasah
Ibtidaiyah.
b. Sebagai masukan bagi Madrasah Ibtidaiyah, Mapenda, dan jajaran
terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam inovasi dan
implementasi strategi pembelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar sederhana.
2. Manfaat Praktik
1. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III
Madrasah Ibtidaiyah.
2. Sebagai masukan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah dalam melakukan
inovasi dan implementasi strategi pembelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun datar sederhana.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan
definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2011:7 ).
6
Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari
proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah
pembelajaran.
2. Matematika materi sifat-sifat bangun datar
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: 1) bilangan, 2) geometri, 3) pengolahan data
Depdiknas, 2006. Sifat-sifat bangun datar merupakan sebuah bangun berupa
bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas
garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun
tersebut.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan matematika adalah mata
pelajaran kelas III MI.
3. Strategi pembelajaran make a match
Menurut rusman strategi make a match (membuat pasangan) merupakan
salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
dikembangkan oleh Lorna Curran dalam buku (huda, 2013). Salah satu cara
keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu teknik mencari
7
pasangan soal dan jawaban sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam pembelajaran matematika.
Yang dimaksud dengan strategi pembelajaran make a match dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran mencari pasanagan soal dan
jawaban matematika materi sifat-sifat bangun datar.
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yakni menggunakan hasil belajar matematika materi Sifat-
sifat Bangun Datar Sederhana Melalui Strategi Pembelajaran make a
match pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan.
Menurut Arikunto dalam Suyadi dalam buku (2010:18) yang
menjelaskan PTK secara lebih sistematis.
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal–hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal dengan siklus–
siklus kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang
dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
8
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan. Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada
temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah dan adanya keinginan
guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian.
Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK Kolaboratif, karena
secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Peneliti
mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan
observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di kelas tersebut.
(Arikunto, 2007:13)
Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan
Kelas:
9
Gambar 1.1
Skema Pelaksanaan Siklus PTK
(Suyadi, 2010:50)
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun 2016.
3. Waktu Penelitian
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No Deskripsi
Februari Maret April Mei Juni
III-IV I-IV I-IV I-IV I-IV
1
Penyusunan Proposal
Penelitian √ √
2 Penyusunan Landasan Teori
√ √
3 Persiapan Penelitian
√ √
4 Pelaksanaan Penelitian
√ √
5 Input Data
√ √
6 Analisis Data
√
7 Penyusunan Skripsi
√ √ √
Perencanaa
n Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
10
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan tahun 2016 yang berjumlah 24 siswa.
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa kelas III
MI Ma’arif Gedangan
No NAMA SISWA Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. M K A √
2. A S P √
3. A S √
4. A F √
5. D W √
6. F A √
7. F A √
8. F A K √
9. F B H √
10. F R E √
11. F W √
12. H N H √
13. M M √
14. M A A √
15. M A H √
16. M F √
17. M F √
18. N L N √
19. Q A √
20. Z A S √
21. A P P √
22. F A U √
23. M F A √
24. M R A √
11
5. Langkah-langkah penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin
dimana konsep pokok action reset terdiri dari 4 komponen yaitu: Planning
(Perencanaan), Action (Pelaksanaan tindakan), Observation (Pengamatan)
dan Reflection (Refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu perencanaan
umum dan perencanaan khusus. Perencaan umum di maksudkan untuk
menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait
PTK. Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk
menyusun rancangan dari siklus per siklus.
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
menggunakan strategi pembelajaran make a match.
2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan soal mengenai materi bangun datar sederhana.
b. Tindakan (action)
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dalam
melakukan PTK seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya
sebagai pengajar.
12
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapakan media
pembelajaran visual dalam proses pembelajaran dilakukan sesuai
dengan jadwal pelajaran matematika kelas III. Materi yang akan
diberikan adalah sifat-sifat sederhana bangun datar sederhana.
1) Meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi)
dan penutup.
2) Memberikan motivasi
3) Menyajikan materi pelajaran melalui strategi pembelajaran make
a match.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5) Memberikan penguatan dan kesimpulan
6) Melakukan pengamatan
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observing dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolabolator, yang memang diberikan tugas untuk hal itu. Pada
ssat pengamatan, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau
hal yang terjadi dikelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru,
situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan
materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan dan lain
sebagainya.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi
terhadap berbagai masalah yang terjadi dikelas penelitian. Dengan
13
demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi
tindakan dan hasil observasi.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi
dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak
berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui
sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi
rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.
Kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah meliputi
observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, observasi kegiatan
siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang
berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar Matematika dengan
strategi pembelajaran make a match. Peneliti dapat mencatat hasil
observasi pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk membuat
kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus tersebut yang kemudian akan
direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Metode Test
Tes digunakan berupa pre test dan post test yang fungsinya untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari materi
14
sifat-sifat bangun datar dengan menerapkan strategi make a match.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai
siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan catatan lapangan yang
dianggap penting.
7. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah.
a. Lembar observasi
Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi, yakni lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make
a match dan lembar observasi keaktifan siswa. Lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make a match
digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan lembar observasi keaktifan siswa
digunakan pada setiap pembelajaran, sehingga kegiatan observasi tidak
terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan peneliti.
b. Soal Tes
Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan strategi make a
match sifat-sifat bangun datar digunakan pre test dan post test. Dalam
15
test ini terdapat soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa sebelum
dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian
membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-
rata.
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
X= ∑
∑
Dengan :
∑ = jumlah nilai keseluruhan siswa
∑ = jumlah siswa
= Nilai rata-rata
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan
kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis
dengan rumus berikut:
P = ∑
∑
Dengan:
P = Jumlah nilai dalam persen
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam laporan penelitian yang akan di susun adalah
BAB I Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, kajian pustaka, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II Pembahasan Teoritik. Pada bab ini lebih banyak
menyajikan landasan teoritis dalam menunjang permasalahan.
BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian. Pada bab ini
dikemukakan tentang bentuk gambaran umum atau suasana/kondisi MI
Ma’arif Gedangan Kec Tuntang, Kab.Semarang
BAB IV Pembahasan. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil
penelitian.
BAB V Penutup. Dalam bab terakhir ini adalah membahas tentang
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan pendidikan
dan penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian ini.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Definisi Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar adalah hal terpenting dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan
makna yang terkandung dalam belajar. Seseorang belajar pada
dasarnya didorong keinginan untuk mengembangkan potensinya dalam
mencapai tujuan. Dalam prespektif agama islam, belajar merupakan
kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu
pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
... يز فع هللا الذ ين امنو منكم والذ ين أوتوا العلم د رجا ت
“ ...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-
orang beriman dan berilmu”.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap
dan mengkokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau
proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains
konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan
18
pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan (knowledge). Definisi ini merupakan definisi
umum dalam pembelajaran sains secara konvensional dan beranggapan
bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa
atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian
memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.
Berikut definisi belajar menurut beberapa pakar pendidikan; (Suprijono,
2011: 2)
1) Gagne mengatakan belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
3) Morgan
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman.
4) Harold Spears
Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu.
Dari uraian diatas belajar secara umum dapat dipahami sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai hasil
19
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor.
Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt antara lain:
(Djamarah, 2011: 20-21)
1) Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran
yang lain. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi
merupakan satu kesatuan.
2) Belajar adalah suatu proses perkembangan
Anak-anak bisa dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah
matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai
organisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari sesuatu
tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, tapi juga
perkembangan sebab lingkungan dan pengalaman.
3) Anak didik sebagai organisme keseluruhan
Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga
emosional dan jasmaniahnya.
4) Terjadi transfer
Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai, maka dapat
dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. Kemampuan
tersebut dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya
belajar matematika bila telah menguasai dapat dipergunakan dalam
masalah jual-beli bahan tertentu.
20
5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar timbul bila seseorang menemui situasi baru dalam
kehidupannya. Dalam menghadapi hal itu ia akan menggunakan
semua pengalaman yang telah dimilikinya. Anak akan mengadakan
reorganisasi pengalamannya. Misalnya seorang anak kulitnya
mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar dari
pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit
manusia. Karena pengalaman itu anak didik tidak akan mengulangi
untuk bermain-main dengan api.
6) Belajar harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang
melihat (insight) hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung
suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang dihubungkan
dengan faktor-faktor lain.
7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan
dan tujuan.
8) Belajar berlangsung terus-menerus.
Belajar tidak hanya disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Anak
didik dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari
dirumah atau dimasyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar dari
individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan
21
keterampilan, sikap-sikap, nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas
tingkah lakuya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sam’s, 2010: 33).
Mulyasa (2009: 212) menambahkan hasil belajar adalah prestasi
belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.
Proses belajar dan hasil belajar merupakan satu kesatuan yang
saling terkait. Belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu guru dan
siswa. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan
dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar
tentang sesuatu hal.
Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil
belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan
behavioral. Untuk memudahkan sistematikanya dapat kita gunakan
penggolongan perilaku menurut bloom dalam kawasan-kawasan
kognitif, afektif dan psikomotor dengan menyadari sepenuhnya bahwa
mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu yang sukar
untuk dimasukkan secara tegas kepada salah satu diantaranya.
22
Suprijono (2011:6) menambahkan bahwa hasil belajar adalah
pola perbuatan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan, merujuk
pemikiran Gagne hasil belajar berupa:
1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Ketrampilan Intelektual merupakan kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi , sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai –nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik (Suprijono, 2011: 6).
1) Kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, menerapkan,
analisis (menguraikan), synthesis (merencanakan) dan menilai.
2) Ranah Afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon, nilai,
organisasi, karakterisasi.
23
3) Ranah psikomotor meliputi fisik.
Sebagaimana menurut Reigeluth hasil belajar merupakan semua
akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode. Snalbeker mengatakan bahwa
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah
melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar (Rusmono, 2012: 8).
Dari uraian definisi mengenai hasil belajar diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara
keseluruhan yang merupakan timbal balik dari proses belajar yang telah
dilakukan, perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada salah satu aspek
potensi kemanusiaan.
2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Proses pembelajaran dan hasil belajar siswa disekolah tidak
terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut
bisa dari diri siswa atau bahkan dari lingkungan siswa itu sendiri.
Djamarah (2011: 176) mengemukakan berbagai faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yang digambarkan dalam bentuk
bagan 2.1 sebagai berikut:
24
Bagan 2.1
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar
Alami
Lingkungan Sosial Budaya
Luar Kurikulum
Program
Instrumental Sarana dan Fasilitas
Guru
Unsur
Kondisi Fisiologis
Fisiologis Kondisi Panca Indera
Dalam Minat
Kecerdasan
Psikologis Bakat
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Bagan diatas menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor dari luar diri peserta didik
dan faktor dari dalam diri peserta didik.
a. Faktor lingkungan, merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai
25
kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara
lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.
1) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik.
seperti udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat
mengganggu pernapasan. Oleh karena itu kesejukan udara dan
ketenangan suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas
yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan.
2) Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah mahluk yang cenderung hidup bersama satu sama
lain. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan
melahirkan interaksi sosial. Saling memberi dan saling menerima
merupakan kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan sosial.
Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak dapat lepas dari ikatan
sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk
padanorma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur
dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan
belajar disekolah.
b. Faktor Instrumental
Sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu kelembagaan.
1) Kurikulum merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum kegiatan mengajar tidak akan berlangsung. Sebab materi
26
yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas belum guru
programkan sebelumnya. Kurikulum diakui dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar anak didik disekolah.
2) Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Dalam program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia. Baik
tenaga finansial dan sarana prasarana. Program pengajaran yang
guru buat akan mempengaruhi kemana proses belajar itu
berlangsung.
3) Sarana dan Fasilitas.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah
sebagai tempat yang strategis berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar disekolah. Buku pegangan anak didik harus lengkap
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas mengajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh
sekolah.
4) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran
guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. Kompetensi yang harus
ditingkatkan menyangkut tiga kemampuan guru, yaitu kompetensi
pedagogik, profesional dan sosial.
c. Kondisi Fisiologis
27
Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran
dengan pola klasikal perlu memperhatikan postur tubuh anak didik.
Anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang anak didik
yang bertubuh pendek.
d. Kondisi Psikologis
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti minat,
minat, motivasi, kemampuan kognitif.
3. Pengertian Evaluasi Belajar
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan
siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah (2010: 99) antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar.
Selain itu, berdasarkan Undang- Undang Sisdiknas No.20 tahun
2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan (Syah, 2010: 199).
Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan
28
untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta
didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan
kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan
bahwa “penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan
hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas (Mulyasa, 2009:
209-210).
a. Penilaian Harian
Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian
dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi
dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang
harus dijawab para peserta didik dan tugas–tugas terstruktur yang
berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang
dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan
program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan nilai bagi para peserta didik.
b. Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester sering disebut ujian tengah
semester (UTS). UTS merupakan penilaian subsumatif ditujukan
untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang diwujudkan
dalam pemberian nilai termasuk untuk pertimbangan bahan
kenaikan kelas.
29
c. Penilaian Akhir Semester
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersama-
sama untuk kelas–kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu
provinsi. Hal ini dilakukan terutama untuk meningkatkan
pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soal-
soal yang diujikan.
d. Penilaian Kenaikan Kelas
Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas
dilakukan pada akhir semester genap. Penilaian ini sering disebut
dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan
pendidikan.
Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan
berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil
belajar menurut Syah (2010: 202) antara lain.
1) Pre-Test dan Post-Test
Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan
memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang
akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang
telah diajarkan. Evaluasi ini berlangsung singkat dan cukup dengan
30
menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang
jumlahnya sangat terbatas.
2) Evaluaasi Prasyarat
Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan
siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena
penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu
yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada
bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa
mendapatkan kesulitan.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya
untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai
bahan pertimbangan pengajaran remidial/perbaikan.
5) Evaluasi Sumatif
Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum,
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada akhir
periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan
pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya dijadikann
31
laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu
naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
B. Matematika di SD/MI
1. Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri,
aljabar dan kalkulus. Dalam penyelenggaraannya di sekolah digunakan
berbagai istilah cabang matematika seperti ilmu ukur, aljabar,
trigonometri, geometri dan ilmu ukur lukis (Depdiknas: 2000: 12).
Matematika adalah suatu cara berpikir, suatu cara menyusun
kerangka dasar pembuktian menggunakan logika. Sebagai cara berpikir,
matematika dapat digunakan menguji apakah suatu pemikiran itu benar
atau sekurang-kurangnya benar dengan peluang yang besar. Sebagai
suatu cara berpikir matematika digunakan dalam sains, industri, dan
kegiatan pembangunan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
(Titikusumawati, 2014: 12).
2. Fungsi pelajaran matematika di SD/MI
Sebagaimana yang disebutkan dalam dokumen Standar
Kompetensi mata pelajaran matematika memilik fungsi yaitu,
matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyeledikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
pemeahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta
sebagai alat komunikasi mealaui simbol, tabel, grafik, dan diagram dalam
menjelaskan gagasan.
32
Dalam buku standar kompetensi matematika Depdiknas, secara
khusus disebutkan bahwa fungsi matematika adalah mengembangkan
kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan rumus dan menggunakan
rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan
trigonometri. Metamatika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika, diagram,
grafik, atau tabel. (http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-
tujuan-dan-karakteristik-matematika-sekolah/).
3. Tujuan pelajaran matematika di SD/MI
Tujuan pelajatran matematika di MI adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kemampuan, yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika.
b) Memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk
melanjutkan ke pendidikan menengah.
c) Mempunyai keterampilan matematika sebagai peningkatan dan
perluasan dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
d) Mempunyai pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap
logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin serta menhargai
kegunaan matematika.
33
Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan
pada buku standar kompetensi mata pelajaran matematika sebagai
berikut:
1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,
menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan
inkonsistensi.
2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran
divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan,
serta mencoba-coba.
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan
lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan
(http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan
karakteristik-matematika-sekolah/).
4. Ruang lingkup mata pelajaran matematika di SD/MI
Adapun ruang lingkup pelajaran matematika yaitu bilangan,
geometri dan pengukuran, serta penggolahan data. Kompetensi dalam
bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah dan menaksir hasil
operasi hitung.
34
Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan
mengidentifikasi penggolongan data dan bangun ruang serta menentukan
keliling, luas, volume, dalam pemecahan masalah.
C. Materi sifat-sifat bangun datar sederhana
1. Segitiga
a) Segita siku-siku
(1) Mempunyai 3 sisi
(2) Mempunyai 3 sudut
(3) Salah satu sudutnya siku-siku
b) Segitiga sama kaki
(1) Mempunyai 3 sisi
(2) Mempunyai 3 sudut
(3) Semua sisinya sama panjang
(4) Semua sudutnya sama besar
c) Segitiga sama kaki
35
(1) Mempunyai 3 sisi
(2) Mempunyai 3 sudut
(3) Dua buah sisinya sama panjang
2. Segi empat
a) Persegi
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Keempat sisinya sama panjang
(4) Keempat sudutnya siku-siku
(5) Diagonalnya sama panjang
b) Persegi panjang
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
(4) Keempat sudutnya siku-siku
(5) Diagonalnya sama panjang
c) Layang-layang
36
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang
(4) Mempunyai sepasang sudut yang sama besar
d) Trapesium
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Mempunyai sisi yang sejajar
e) Belah ketupat
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Keempat sisinya sama panjang
(4) Mempunyai 2 sudut lancip dan 2 sudut siku-siku
(5) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
f) jajar genjang
(1) Mempunyai 4 sisi
(2) Mempunyai 4 sudut
(3) Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
(4) Mempunyai 2 pasang sudut yang sama besar
37
3. Lingkaran
a). lingkaran
(1) Mempunyai 1 titik pusat
(2) Jarak titik pusat ke sekeliling lingkaran sama, dinamakan
jari-jari
(3) Garis tengah lingkaran disebut diameter
D. Strategi Pembelajaran Make a Match
1. Makna Strategi
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak
digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan untuk
memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Misalnya seorang meneger atau pemimpin perusahaan yang
menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan
suatu strategi dalam mencapai tujuannya, seorang pelatih tim basket akan
menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan
suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hassil
baik dalam proses pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar
hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.
38
Istilah strategi (stategy) berassal dari “kata benda” dan “kata kerja”
dalam bahasa yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan
kata stratus (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja,
stratego berarti merencanakan (to plan). Dalam kamus The amirican
heritage Dictionary (1976: 1273) dikemukakan bahwa strategi adalah
ilmu atau seni yang digunakan sebagai aplikasi dalam perencanaan dan
pengoprasian/pemecahan masalah dalam sekala besar.
Semakin luasnya penerapan strategi, Mintzberg dan Waters (1983)
mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau
tindakan. Hardy, Langley, dan Rose dalam sudjana mengemukakan
strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan
mengendalikan kegiatan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa
strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup
tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Majid, 2014: 3).
2. Makna Pembalajaran
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna
sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang
melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan
pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”.
Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara
39
terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar
secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengetian pembelajaran,
diantaranya:
a) Pemebelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu pemebelajaran merupakan subyek khusus dari
pendidikan (Corey, 1986);
b) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SPN No.20
tahun 2003);
c) Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Mohammad Surya);
d) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang
saling memperngaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran (Oemar
Hamalik);
e) Pembelajaran adalah rangkaian peristiwa (event) yang
memepengaruhi pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan mudah (Gagne dan Brigga, 1979).
40
Pada prinsipnya, pembelajaran tidak hanya sebatas pada event-
event yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua events yang
mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar yang meliputi
kejadian-kejadian yang diturunkan dari bahan-bahan cetak, gambar,
program radio, telivisi, film, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan
tersebut (Majid, 2014:4).
3. Strategi Pembelajaran
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar-mengajar, strategi juga bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan belajar-mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan
penyusunan straategi adalah pencapaian tujuan sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan
sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
41
Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat
diukur keberhasilannya.
Menurut Djamarah, ada empat strategi dasar dalam belajar
mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana
yang diiharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetaapkan prosedur, metode dan teknik belajar-
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menuai kegiatan
mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh
guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar-mengajar
yang selanjutnya akan dijadikan umpan baik buat penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari batasan tersebut, dapat digambarkan bahwa ada empat pokok
masalah yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar agar dapat
berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
42
Pertama, dapat dilihat bahwa apa yang dijadikan sebagai sasaran
dari kegiatan belajar-mengajar. sasaran yang dituju harus jelas dan
terarah. Oleh karena itu, tujuan dari pengajaran yang dirumuskan harus
jelas dan konkret sehingga mudah dipahami oleh anak didik.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Disini dapata dilihat
bahwa bagaimana cara seorang guru memandang suatu persoalan,
konsep, pengertian dan teori apa yang harus digunakan oleh seorang
guru dalam memecahkan masalah suatu kasus, akan mempengaruhi
hasilnnya.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode dan
teknik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menrapkan
pengetahuan dan pengalaman untuk memecaahkan masalaah.
Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan
sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan sebagai
ukuran unuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang
telah dilakukannya. Jadi, suatu program baru bisa diketahui
keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam
kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak bisa
dipisahkan dengan strategi dasar lain (Ambarjaya, 2012: 84-86).
43
4. Strategi pembelajaran make a match
Dikembangkan pertama kali oleh Lorna Curran pada tahun 1994.
Strategi pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan mempunyai
keunggulan yaitu salah satunya adalah siswa mencari pasangan sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.
Tujuan daari strategi ini antara lain: pendalaman materi, penggalian
materi dan edutainment.
Menurut (Kesuma, 2013) langkah-langkah pembelajaran strategi
Make a Match yaitu:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang mungkin cocok untuk semua sesi review (persiapan
menjelanag tes atau ujian).
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
c. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya.
d. Siswa juga bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang
memegang kartu yang cocok.
Adapun persiapan dan langkah-langkah dalam penerapan strategi
make a match menurut (Huda, 2013: 251) sebagai berikut:
a. Membuat beberapa pertayaan yang sesuai dengan materi yang
dipelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian
menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.
44
b. Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertayaan yang telah
dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik
jika kartu pertayaan dan jawaban berbeda warna.
c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil
dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat membuat
aturan ini bersama-sama dengan siswa).
d. Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan yang
berhasil sekaligus untuk penskoran presentasi.
Langkah-langkah dalam penerapan strategi pembelajaran make a
match antara lain:
a. Guru menyampaikan materi atau memeberi tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi dirumah.
b. Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan
kelompok B. kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B.
d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok
lain.
e. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang
diberikan kepada mereka.
f. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari
pasangan di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan
45
pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan
diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah
dipersiapkan.
g. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu
sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta
untuk berkumpul tersendiri.
h. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan
siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
i. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan
kecocokaan pertanyaan dan jawaban.
Adapun kelebihan dari strategi ini antara lain:
a. Dapat meningkatkan antusias belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik.
b. Karena ada unsure permainan, metode ini mmenyenangkan
c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipeajari
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
presentasi
e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar
Adapun kelemahan dari strategi ini antara lain:
a. Membutuhkan waktu yang lama.
b. Banyak siswa yang malu berpasangan berlawanan jenis.
46
c. Siswa kurang memberikan perhatian kepada teman yang lain.
d. Guru harus memilih hukuman yang cocok bagi siswa.
5. Kaitan antara Sifat-sifat Bangun Datar dengan Make a Match
Dalam pembelajaran matematika banyak siswa menganggap bahwa
matematika itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka,
sehingga sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa sudah
menyerah dan merasa tidak akan mampu menguasai materi pelajaran
yang disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa menjadi tidak bisa
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan strategi make
a match yang termasuk ke dalam strategi aktif learning dimana
pembelajarannya melatih siswa aktif, menyenangkan dan menghibur
karena berisi permainan. Dengan demikian diharapkan adanya
perubahan peemahaman siswa tentang matematika.
Strategi make a match dapat digunakan dalam menjelaskan sifat-
sifat bangun datar dengan memberikan soal dengan nyata seperti
memberikan bentuk bangun datar yang nyata terhadap siswa sebagai
soal dalam mencari pasangan. Sedangkan jawaban yang berupa sifat-
sifat bangun datarnya diberikan kepada siswa yang lain sebagai
pasangannya. Dalam proses pencarian didalam strategi make a match
ini siswa dapat belajar tentang bangun yang lain atau suatu konsep yang
membangun siswa supaya dapat berkembang dalam mencari informasi
dari teman-temannya.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis ingin paparkan lokasi
dilaksanakan penelitian ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk
menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga
sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar
lokasi peneltian dapat penulis sampaikan sebagai berikut :
1. Identitas
Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan
NSM : 111233220077
Alamat : Jl. Nusantara No. 1 Gedangan Tuntang
Status Madrasah : Swasta
Tahun berdiri : 1956
Bangunan : Milik Yayasan
Luas Bangunan : 1.645 m2
2. Letak geografis
MI Ma’arif Gedangan terletak di Dusun Gedangan, Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
48
3. Sejarah berdirinya MI Ma’arif Gedangan
MI Ma’arif Gedangan berdiri pada tahun 1956 yang didirikan oleh
suatu yayasan di bawah naungan Kementrian Agama. MI Ma’arif
Gedangan didirikan masyarakat sekitar dengan tujuan agar peserta didik
dapat melaksanakan syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik. MI Ma’arif Gedangan didirikan di atas tanah wakaf seluas
315.
Adapun Visi dan Misi dari MI Ma’arif Gedangan adalah berikut :
a. Visi
Terwujudnya generasi muslim yang bertaqwa, cerdas, terampil dan
berakhlakul karimah.
b. Misi
1) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama.
2) Melaksanakan pembelajaran yang efektif serta bimbingan belajar
secara aktif, sehingga siswa dapat meraih prestasi secara optimal.
3) Menumbuhkan semangat kegiatan belajar mengajar kepada seluruh
warga sekolah.
4) Aktif mengikuti perlombaan.
5) Menanamkan dasar-dasar perilaku, budi pekerrti dan akhlaq mulia.
6) Menanamkan dasar-dasar ajaran Ahlul As-Sunah Waljama’ah.
49
4. Keadaan Guru MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Tabel: 3.1
Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
1 Ridha Rahman, S.PdI Kepala Sekolah S1
2 M Masruhin, S.PdI Guru S1
3 Siti Nur Fatimah, S.PdI Guru S1
4 Hartati, S.HI Guru S1
5 Diah Rufaidhah, S.PdI Guru S1
6 Nurul Tarbiyatun, S.PdI Guru S1
7 Nur Hidayah, S.Pd.SD Guru S1
8 Sirojul Munir, S.PdI Guru S1
9 Azis Dwi Saputra, S.PdI Guru S1
5. Data Siswa Tahun Pelajaran 2015/2016
Tabel: 3.2
Daftar Siswa MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah
ROMBEL L P
1 I 11 14 25 1
2 II 16 21 37 1
3 III 14 10 24 1
4 IV 7 12 19 1
5 V 11 12 23 1
6 VI 11 12 23 1
JUMLAH 70 81 151 6
6. Karakteristik Siswa
Siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan tahun 2016 berjumlah 24
siswa terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 110 orang siswa perempuan.
Data keadaan peserta didik di Ma’arif Gedangan adalah sebagai berikut:
50
Tabel: 3.3
Data Keadaan Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang
No NAMA SISWA Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. M K A √
2. A S P √
3. A S √
4. A F √
5. D W √
6. F A √
7. F A √
8. F A K √
9. F B H √
10. F R E √
11. F W √
12. H N H √
13. M M √
14. M A A √
15. M A H √
16. M F √
17. M F √
18. N L N √
19. Q A √
20. Z A S √
21. A P P √
22. F A U √
23. M F A √
24. M R A √
51
7. Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika materi
sifat-sifat bangun datar sederhana semester genap tahun 2016. Penelitian
menggunakan strategi make a match, dilaksanakan dalam 2 siklus.
Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran Matematika sesuai
dengan jadwal pelajaran Matematika kelas III MI Ma’arif Gedangan.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanaan pada bulan Maret 2016.
b. Kegiatan pre test dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2016.
c. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2016.
d. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2016.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester II, pada tanggal
12 Mei 2016. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata
pelajaran Matematika kelas III Semester II. Standar kompetensi memahami
unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya. Dengan pokok bahasan sifat-sifat bangun datar sederhana.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan
refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan
sebagai berikut:
52
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi make a
match. Adapun materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar
sederhana.
b. Menyiapkan seperangkat pertanyaan dan jawaban yang digunakan
dalam strategi make a match, yang berhubungan dengan materi sifat-
sifat bangun datar sederhana.
c. Menyiapkan bahan ajar serta Menyiapkan lembar pengamatan untuk
melihat kondisi belajar mengajar melalui strategi make a match.
d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
c. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
53
f. Siswa diberi kesempatan untuk memperlihatkan bentuk-bentuk benda
yang ada disekitarnya.
g. Siswa dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.
h. Kelompok A menerima pertanyaan dan kelompok B menerima
jawabannya.
i. Guru menjelaskan peraturan didalam mencari pasangan.
j. Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari pertanyaan dan
jawaban yang sudah dibagi.
k. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil
mendapatkan pasangannya.
l. Guru memberikan umpan balik kepada siswa.
m. Guru mengomentari hal–hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
n. Siswa mengerjakan Post-test siklus I.
o. Guru menutup pembelajaran mengucapkan dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi
untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan strategi
make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
54
a. Guru
1) Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama proses
pembelajaran berlangsung sehingga siswa masih ada yang tidak
memperhatikan.
2) Guru kurang mampu menghidupkan susasana kelas.
3) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu.
b. Siswa
1) Siswa senang dengan strategi baru.
2) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.
3) Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengan teman ketika
guru menerangkan.
4) Siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru.
4. Refleksi
Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran strategi make a match. Guru berperan
sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada
pada siswa. Strategi pembelajaran make a match ini membuat semua siswa
aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerjasama dengan siswa
lain, saling berinteraksi dengan teman sekelas mereka tidak hanya dengan
satu orang saja tapi mereka aktif mencari pasangan mereka dengan
mecocokan isi pertanyaan dan jawaban.
55
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu;
1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat penggunaan strategi make
a match.
2) Beberapa siswa belum paham tentang aturan strategi make a match.
Siswa masih mengalami kebingungan untuk menentukan apakah
pertanyaan dan jawabannya benar.
3) Pertanyaan dan jawaban yang mudah dipahami oleh siswa sangat
tergantung oleh guru.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada
siklus I.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester II, pada tanggal
26 Mei 2016. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran
Matematika kelas III Semester II. Standar kompetensi memahami unsur dan
sifat-sifat bangun datar sederhana, dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
berbagai jenis dan besar sudut. Pokok bahasan sifat-sifat bangun datar.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)
dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan
sebagai berikut :
56
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Menyiapkan seperangkat pertanyaan dan jawaban yang digunakan
dalam strategi make a match, yang berhubungan dengan materi sifat-
sifat bangun datar sederhana .
c. Menyiapkan bahan ajar.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar melalui strategi pembelajaran make a match.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
c. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
f. Siswa diberi kesempatan untuk memperlihatkan bentuk-bentuk benda
yang ada disekitarnya.
57
g. Siswa dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.
h. Kelompok A menerima pertanyaan dan kelompok B menerima
jawabannya.
i. Guru menjelaskan peraturan didalam mencari pasangan.
j. Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari pertanyaan dan
jawaban yang sudah dibagi.
k. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil
mendapatkan pasangannya.
l. Guru memberikan umpan balik kepada siswa.
m. Guru mengomentari hal–hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
n. Siswa mengerjakan Post-test siklus II.
o. Guru menutup pembelajaran mengucapkan dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran
menggunakan strategi make a match dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
Dari pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Tanggapan untuk guru
1) Guru sudah optimal dalam memotivasi siswa.
58
2) Guru sudah bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang telah direncanakan.
3) Guru sudah mulai mampu dalam menghidupkan susasana kelas.
4) Adanya peningkatan nilai pada siklus II.
5) Optimalnya hasil belajar siswa
b. Tanggapan untuk siswa
1) Siswa sudah aktif dengan motivasi yang diberikan oleh guru dalam
proses belajar, sehingga siswa sibuk melaksanakan tugas yang
diberikan guru.
2) Siswa antusias mengikuti proses pembelajaran.
4. Refleksi
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat
antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan strategi
make a match. Siswa mulai mandiri melakukan proses pembelajaran
dengan strategi make a match. Guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa.
Strategi make a match ini membuat siswa aktif karena permainan terpusat
pada individu. Siswa-siswi terlihat aktif dalam mencari pasangan mereka.
Selama pengamatan berlangsung, kebingungan siswa dalam
menentukan apakah pertanyaan dan jawabannya benar mulai menurun dan
hampir semua siswa menemukan pasangannya.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus
1. Pra Siklus
Peneliti melakukan pra siklus mata pelajaran Matematika materi
bangun datar sederhana untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
sebelum dilakukan tindakan menggunakan strategi make a match
kemudian melakukan pra siklus setiap berakhirnya siklus. Adapun hasil
pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: 4.1
Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
No NAMA SISWA L/P KKM NILAI KETERANGAN
1. M K A P 60 50 Tidak Tuntas
2. A S P L 60 50 Tidak Tuntas
3. A S L 60 40 Tidak Tuntas
4. A F L 60 70 Tuntas
5. D W P 60 50 Tidak Tuntas
6. F A L 60 50 Tidak Tuntas
7. F A L 60 70 Tuntas
8. F A K L 60 40 Tidak Tuntas
9. F B H P 60 80 Tuntas
10. F R E L 60 50 Tidak Tuntas
11. F W P 60 70 Tuntas
12. H N H P 60 40 Tidak Tuntas
13. M M P 60 70 Tuntas
14. M A A L 60 70 Tuntas
15. M A H L 60 50 Tidak Tuntas
16. M F L 60 70 Tuntas
17. M F L 60 40 Tidak Tuntas
18. N L N P 60 70 Tuntas
19. Q A P 60 50 Tidak Tuntas
20. Z A S P 60 60 Tuntas
21. A P P L 60 40 Tidak Tuntas
Bersambung . . .
60
Data diatas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 60
sebanyak 11 siswa atau 46% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24
siswa. Dan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa atau 54% dari jumlah
siswa yang ada di kelas III MI Ma’arif Gedangan. Nilai rata-rata kelasnya
adalah 57.
2. Siklus 1
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan
post-test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data
tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Dari post-test yang dilakukan pada akhir pembalajaran siklus I
menggunakan strategi pembelajaran make a match mata pelajaran
matematika materi bangun datar diperoleh nilai hasil belajar siswa
sebagai berikut:
22. F A U P 60 80 Tuntas
23. M F A L 60 50 Tidak Tuntas
24. M R A L 60 60 Tuntas
Jumlah 1370
Nilai Rata-Rata 57
Sambungan . . .
61
Tabel: 4.2
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No NAMA SISWA L/P KKM NILAI KETERANGAN
1. M K A P 60 60 Tuntas
2. A S P L 60 60 Tuntas
3. A S L 60 50 Tidak Tuntas
4. A F L 60 80 Tuntas
5. D W P 60 80 Tuntas
6. F A L 60 60 Tuntas
7. F A L 60 90 Tuntas
8. F A K L 60 70 Tuntas
9. F B H P 60 80 Tuntas
10. F R E L 60 80 Tuntas
11. F W P 60 90 Tuntas
12. H N H P 60 50 Tidak Tuntas
13. M M P 60 80 Tuntas
14. M A A L 60 70 Tuntas
15. M A H L 60 70 Tuntas
16. M F L 60 80 Tuntas
17. M F L 60 50 Tidak Tuntas
18. N L N P 60 60 Tuntas
19. Q A P 60 60 Tuntas
20. Z A S P 60 70 Tuntas
21. A P P L 60 60 Tuntas
22. F A U P 60 80 Tuntas
23. M F A L 60 50 Tidak Tuntas
24. M R A L 60 60 Tuntas
Jumlah 1640
Nilai Rata-Rata 68,33
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa hasil siklus I dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM
60 sebanyak 20 siswa atau 83% dari keseluruhan siswa yang
berjumlah 24 siswa. Dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau
17% dari jumlah siswa yang ada di kelas III MI Ma’arif Gedangan.
Nilai rata-rata kelasnya adalah 68. Dalam menentukan besarnya
prosentase peneliti menggunakan rumus;
62
P = ∑
∑ . Sedangkan untuk menentukan
nilai rata-rata kelas dengan rumus; Rata-rata=
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel: 4.3
Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No NAMA SISWA
SKORE TOTAL
NILAI NILAI PREDIKAT
A B C D E
1. M K A 2 2 2 2 1 9 60 Cukup
2. A S P 2 2 3 2 2 11 73 Baik
3. A S 3 2 1 2 2 10 67 Baik
4. A F 2 2 3 2 2 11 73 Baik
5. D W 2 3 1 3 2 11 73 Baik
6. F A 1 1 2 2 2 8 53 Cukup
7. F A 2 1 3 2 2 10 67 Baik
8. F A K 1 2 3 3 2 11 73 Baik
9. F B H 3 3 3 2 2 13 87 Sangat baik
10. F R E 2 3 2 2 2 11 73 Baik
11. F W 3 2 3 1 2 11 73 Baik
12. H N H 2 2 1 2 2 9 60 Cukup
13. M M 2 3 1 2 2 10 67 Baik
14. M A A 2 1 3 3 1 10 67 Baik
15. M A H 1 2 2 1 2 8 53 Cukup
16. M F 2 3 1 3 2 11 73 Baik
17. M F 2 2 2 2 2 10 67 Baik
18. N L N 1 2 2 1 2 8 53 Cukup
19. Q A 1 3 2 2 2 10 67 Cukup
20. Z A S 2 3 1 3 2 11 73 Baik
21. A P P 2 3 2 1 2 10 67 Baik
22. F A U 3 2 2 3 3 13 86 Sangat baik
23. M F A 2 1 2 2 3 10 67 Baik
24. M R A 2 2 2 2 3 11 73 Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Keterangan Tabel :
A = kerjasama
B = kreatifitas
C = ketepatan
D = sikap sosial
D = keaktifan siswa
63
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus I
dapat disimpulkan siswa yang mendapat predikat A sebanyak 2 siswa,
mendapat predikat B sebanyak 17 siswa dan predikat C sebanyak 5
siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa yang ada di
kelas III MI Ma’arif Gedangan. Adapun untuk menentukan nilai
peneliti menggunakan rumus :
Nilai =
x 100
3) Performa Guru Dalam Pembelajaran
Berikut disajikan pengamatan aktivitas guru selama
melaksanakan pembelajaran menggunakan make a mapada III MI
Ma’arif Gedangan mata pelajaran Matematika materi bangun datar:
Tabel: 4.4
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
A B C D
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan Siswa √
2 Melakukan Kegiatan Apersepsi √
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
3 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
4 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
√
5 Menyampaikan materi dengan jelas √
6 Mengkaitkan materi dengan realita
kehidupan
√
B Pendekatan /straategi pembelajaran
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi( tujuan ) yang akan dicapai
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
√
Bersambung . . .
64
11 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang
bersifat positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
√
C Pemanfaatan Sumber belajar / Media pembelajaran
13 Menggunakan media secara efektif dan
efisien
√
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
√
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam pembelajaran
√
E Penilaian proses dan hasil Belajar
19 Memantau kemajuan belajar selama proses
pembelajaran
√
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
F Penggunaan Bahasa
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik dan benar.
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
III PENUTUP
23 Melakukan refleksi / memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
24 Mengadakan tes formatif. √
Jumlah 12 57 4 -
Total 73
Kategori Baik
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat baik
b. Refleksi
Dari hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I,
peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut :
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 – 49
Sambungan . . .
65
1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat penggunaan strategi
make a match.
2) Beberapa siswa belum paham tentang aturan strategi make a
match. Siswa masih mengalami kebingungan untuk menentukan
apakah pertanyaan dan jawabannya benar.
3) Pertanyaan dan jawaban yang mudah dipahami oleh siswa sangat
tergantung oleh guru.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I. Aspek yang lebih diperhatikan untuk perbaikan pada
siklus II diantaranya:
1) Dalam pembagian kelompok pada siklus II dilakukan pada awal
pembelajaran yang bertujuan untuk mengefesienkan waktu.
2) Guru menyiapkan lembar petunjuk teknis peraturan strategi
make a mach, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalah
pahaman aturan dalam permainan.
3) Penekanan materi yang dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa
dengan latihan soal saat melakukan pembelajaran make a match.
3. Siklus 2
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Nilai yang didapatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
66
Tabel: 4.5
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No NAMA SISWA L/P KKM NILAI KETERANGAN
1. M K A P 60 70 Tuntas
2. A S P L 60 60 Tuntas
3. A S L 60 60 Tuntas
4. A F L 60 100 Tuntas
5. D W P 60 80 Tuntas
6. F A L 60 60 Tuntas
7. F A L 60 90 Tuntas
8. F A K L 60 80 Tuntas
9. F B H P 60 80 Tuntas
10. F R E L 60 80 Tuntas
11. F W P 60 90 Tuntas
12. H N H P 60 60 Tuntas
13. M M P 60 80 Tuntas
14. M A A L 60 80 Tuntas
15. M A H L 60 70 Tuntas
16. M F L 60 80 Tuntas
17. M F L 60 80 Tuntas
18. N L N P 60 60 Tuntas
19. Q A P 60 60 Tuntas
20. Z A S P 60 70 Tuntas
21. A P P L 60 60 Tuntas
22. F A U P 60 80 Tuntas
23. M F A L 60 60 Tuntas
24. M R A L 60 70 Tuntas
Jumlah 1760
Nilai Rata-Rata 73,33
67
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: 4.6
Perolehan Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II
No NAMA SISWA SKORE
TOTAL
NILAI
NIL
AI PREDIKAT
A B C D E
1. M K A 2 2 2 2 2 10 67 Baik
2. A S P 2 2 3 2 2 11 73 Baik
3. A S 2 2 2 2 3 11 73 Baik
4. A F 2 2 3 2 3 12 80 Baik
5. D W 2 3 1 3 2 11 73 Baik
6. F A 2 2 2 2 2 10 67 Baik
7. F A 2 2 3 2 3 12 80 Baik
8. F A K 1 2 3 3 2 11 73 Baik
9. F B H 3 3 3 2 2 13 87 Sangat baik
10. F R E 2 3 3 2 3 13 87 Sangat baik
11. F W 3 2 3 1 2 11 73 Baik
12. H N H 2 2 2 2 3 11 73 Baik
13. M M 2 3 3 2 3 13 87 Sangat baik
14. M A A 2 2 3 3 2 12 80 Baik
15. M A H 2 2 2 2 2 10 67 Baik
16. M F 2 3 2 3 2 12 80 Baik
17. M F 2 2 2 2 2 10 67 Baik
18. N L N 1 2 2 1 2 11 73 Baik
19. Q A 1 3 2 2 2 10 67 Baik
20. Z A S 2 3 1 3 2 11 73 Baik
21. A P P 2 3 2 1 2 10 67 Baik
22. F A U 3 2 2 3 3 13 86 Sangat baik
23. M F A 2 1 2 2 3 10 67 Baik
24. M R A 2 2 2 2 3 11 73 Baik
Keterangan Tabel :
A = Kerjasama
B = Kreatifitas
C = Ketepatan
D = Sikap Sosial
E = keaktifan siswa
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
68
Performa Guru Dalam Pembelajaran Berikut disajikan pengamatan
aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi make a
macth pada kelas III MI Ma’arif Gedangan pada mata pelajaran Matematika
materi bangun datar.
Tabel: 4.7
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Sikus II
No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
A B C D
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan Siswa √
2 Melakukan Kegiatan Apersepsi √
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
3 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
4 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
√
5 Menyampaikan materi dengan jelas √
6 Mengkaitkan materi dengan realita
kehidupan
√
B Pendekatan /straategi pembelajaran
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi( tujuan ) yang akan dicapai
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
√
11 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang
bersifat positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
√
C Pemanfaatan Sumber belajar / Media
pembelajaran
13 Menggunakan media secara efektif dan
efisien
√
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
√
D Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
Bersambungan . . .
69
Keterangan Tabel
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat baik
Perbaikan yang telah dilakukan pada siklus II, sebagaimana
ditampilkan pada table 4.5, menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas
III MI Ma’arif Gedangan telah mencapai ketuntasan 100%. Pembelajaran
menggunakan strategi make a match seluruh siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan, sebanyak 24 siswa, telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar
73. Dalam menentukan besarnya presentase peneliti menggunakan rumus;
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam pembelajaran
√
E Penilaian proses dan hasil Belajar
19 Memantau kemajuan belajar selama proses
pembelajaran
√
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
F Penggunaan Bahasa
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik dan benar.
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
III PENUTUP
23 Melakukan refleksi / memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
24 Mengadakan tes formatif. √
Jumlah 24 51 2 -
Total 77
Kategori Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 – 49
Sambungan . . .
70
P= ∑
∑ . Sedangkan untuk menentukan nilai
rata-rata kelas dengan rumus; Rata-rata= ∑
∑
b. Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan
dengan siklus I. Pada siklus I masih ada 4 siswa yang belum tuntas,
namun pada siklus II ketuntasan hasil belajar mencapai 100% dengan
kriteria ketuntasan minimal 60.
Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar
Matematika materi sifat-sifat bangun datar sederhana dengan
menggunakan strategi make a match pada siswa kelas III MI Ma’arif
Kecamatan Tuntang.
B. Pembahasan
Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum
dilaksanakannya tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil
perolehan nilai pada post-test dan hasil pengamatan peneliti untuk menilai
aktivitas belajar siswa. Hal ini diperoleh setelah pelaksanaan tindakan
menggunakan strategi make a match dengan pendekatan pembelajaran
berpusat pada siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan sebelum PTK, siklus I, dan siklus II
adalah sebagai berikut:
71
Sebelum pelaksanaan PTK, hasil pre-test siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 12 siswa belum
mencapai batas KKM. Batas KKM MI ma’arif gdangan untuk mata
pelajaran Matematika kelas III adalah 60. Siswa yang telah mencapai
KKM sebanyak 46%. Adapun data rekapitulasi niai ketuntasan siswa dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: 4.8
Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test
TUNTAS TIDAK TUNTAS
11 13
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa guru jarang
menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga
pembelajaran monoton dengan metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini
menjadi salah satu faktor kurangnya keaktifan siswa. Maka dari itu perlu
didesain strategi pembelajaran yang bisa meningkatkan keaktifan siswa
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba
melakukan tindakan dalam siklus I menggunakan strategi pembelajaran
make a match.
2. Hasil penelitian Siklus I
Rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa adalah 68. Ketuntasan
siswa mencapai 83% atau 20 siswa tuntas, tapi masih ada 4 siswa yang
nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat predikat A
1. Hasil sebelum PTK
72
sebanyak 2, mendapat predikat B sebanyak 17 siswa dan predikat C
sebanyak 5 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa yang
ada di kelas III MI Ma’arif Gedangan. Adapun rekapitulasi nilai dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel: 4.9
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus 1
No Skore Nilai Jumlah Siswa
1 40 0
2 50 4
3 60 7
4 70 4
5 80 7
6 90 2
7 100 0
Total 24
Tabel: 4.10
Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I
No Predikat Jumlah Siswa
1. Sangat baik 2
2. Baik 17
3. Cukup 5
Total 24
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa 73, dengan
ketuntasan mencapai 100%. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat predikat A
mengalami peningkatan sebanyak 4, mendapat predikat B sebanyak 20
siswa dan tidak ada siswa yang mendapat predikat C dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas III MI Mi’arif Gedangan.
Adapun rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel berikut:
73
Tabel: 4.11
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II
No Skore Nilai Jumlah
Siswa
1 40 0
2 50 0
3 60 8
4 70 4
5 80 9
6 90 2
7 100 1
Total 24
Tabel: 4.12
Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II
No Predikat Jumlah Siswa
1. Sangat baik 20
2. Baik 4
3. Cukup 0
Total 24
Peningkatan nilai hasil belajar siswa dan peningkatan nilai sikap
saat aktifitas belajar siswa berlangsung pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 4.13
Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar
No NAMA SISWA PRE-TEST SIKLUS 1 SIKLUS II
1. M K A 50 60 70
2. A S P 50 60 60
3. A S 40 50 60
4. A F 70 80 100
5. D W 50 80 80
6. F A 50 60 60
7. F A 70 90 90
8. F A K 40 70 80
9. F B K 80 80 80
10. F R E 50 80 80
11. F W 70 90 90
Bersambung . . .
74
12. H N H 40 50 60
13. M M 70 80 80
14. M A A 70 80 80
15. M A H 50 70 70
16. M F 70 80 80
17. M F 40 50 80
18. N L L 70 60 60
19. Q A 50 60 60
20. Z A S 60 70 70
21. A P P 40 60 60
22. F A U 80 80 80
23. M F A 50 60 60
24. M R A 60 60 70
Nilai Rata-rata 57 68 73
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan
rata-rata nilai pada siklus I meningkat menjadi 68, jika dibandingkan
dengan nilai pra-siklus yang hanya 57. Pada siklus II meningkat lagi
menjadi 73. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan PTK dengan menggunakan strategi make a match berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil pre-test, post-test
siklus I dan post-test siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut.
Diagram: 4.1
Diagram Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
0
20
40
60
80
100
120
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Nil
ai
sisw
a
Siswa
Pre-test
Siklus I
siklus II
Sambungan . . .
75
Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I
dan siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
Diagram: 4.2
Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar
Peningkatan nilai sikap dalam aktifitas belajar siswa dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel: 4.14
Rekapitulasi Nilai Aktifitas Belajar Siswa
No Predikat Siklus I Siklus II
1 Sangat baik 2 4
2 Baik 17 20
3 Cukup 5 0
Total 24 24
Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana
diagram berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Diagram Rata-rata Pretest, siklus I, siklusII
Pretest
Siklus I
Siklus II
76
Diagram: 4.3
Rekapitulasi Nilai Aktifitas Belajar Siswa
4. Performa Guru Saat Pembelajaran
Berikut disajikan rekapitulasi data pengamatan aktivitas guru
selama melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II
menggunakan strategi make a match kelas III MI Ma’arif Gedangan mata
pelajaran Matematika materi bangun datar sederhana.
Tabel: 4.15
Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus
No Predikat Siklus I Siklus II
1 Sangat baik 12 24
2 Baik 57 51
3 Cukup 4 2
4 Kurang 0 0
Total 73 77
Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana
diagram berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Sangat baik
Ju
mla
h s
isw
a
Siklus I
Siklus II
Baik Cukup
77
Diagram: 4.4
Performa Guru Saat Pembelajaran
Dari hasil pengamatan yang terlihat pada diagram diatas
membuktikan bahwa performa guru dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan strategi make a match siklus II semakin baik dibandingkan
dengan siklus I.
5. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
Tabel: 4.16
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
46%
83% 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan
siswa kelas III meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan,
siswa yang mencapai ketuntasan hanya 46% dari keseluruhan jumlah
70
72
74
76
78
Siklus I Siklus II
Performa Guru Saat Pembelajaran
Siklus I
Siklus II
78
siswa. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan strategi make a match
ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 83% dan pada siklus II
mencapai 100%.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Mi’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2016, dapat disimpulkan
bahwa penerapan strategi make a match dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika materi bangun datar sederhana kelas III. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar Matematika pada tiap
siklusnya. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang
mencapai ketuntasan hanya 46% dari keseluruhan jumlah siswa.
Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan strategi make a match siswa
yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 20 siswa atau 83% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 24 siswa dengan nlai rata-rata kelasnya adalah 68.
Pada siklus II pembelajaran menggunakan strategi make a match sebanyak
24 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 73.
Pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar melalui
penggunaan strategi make a match dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas III di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kota Semarang tahun 2016.
B. Rekomendasi
Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu, telah dilakukan 1 tahun yang lalu,
tepatnya pada bulan Mei 2016. Sehingga kurang tepat dijadikan rujukan untuk
tahun selanjutnya.
80
Peneliti ini mengalami kendala dalam perkuliahan khususnya pada nilai
bahasa arab yang belum tuntas sehingga peneliti harus mengulangi mata
kuliah tersebut agar nilai mata kuliah bahasa arab memenuhi kriteria
ketuntasan yang ditetapkan. Dengan demikian pengajuan persidangan skripsi
menjadi tertunda dan menjadikan skripsi ini memiliki kekurangan sebagai
pedoman penulisan skripsi pada tahun berikutnya.
C. Saran
1. Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan guru dalam mengajar
dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik
media pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan
ketrampilan mengajar guru.
2. Guru/ Walikelas
Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan metode,
strategi maupun media dalam melaksanakan pembelajaran, terutama dalam
hal penyampaian materi agar siswa tidak merasa jenuh dengan
pembelajaran yang berlangsung.
3. Siswa
Diharapkan siswa lebih menghargai guru dan teman, serta tidak malu dan
ragu saat berpendapat dan bertanya.
81
4. Orang Tua
Adanya kerjasama antara orangtua dan pihak sekolah dalam memantau
aktivitas anak di rumah mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang
sangat berpengaruh pada karakter siswa.
5. Peneliti
Terdapat kekurangan didalam skripsi ini, yaitu penelitian ini telah
dilakukan 1 tahun yang lalu. Tepatnya pada bulan mei tahun 2016.
1
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supatmo.2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. RinekaCipta
Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktek.
Bandung:PT Buku Seru
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung:
Yama Widya
Arikunto,Suharsimi.2007.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara
Dimiyanti. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Asdi Mahatsya
Djamarah, Syaiful bahri.2011. Psikologi Belajar: Edisi II. Jakarta:PTRineka
Fajariyah, nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3.
Jakarta:CV Putra Nugraha.
Hasbullah, 2009. Dasar- dasar Ilmu Pendidikan :Umum dan Agama Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:PustakaBelajar
Kesuma. Ameliasari T. 2013. Menyusun PTK itu Gampang. Jakarta: Erlangga
Mulyasa,E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Titikusumawati, Eni. 2014. Modul Pembelajaran Matematika. Kementerian Agama Republik
Indonesia. Program Dual Mode System (Dms) Non Pgmi
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning itu
Perlu Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia
Samami, Muchlas. 2014. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sam’s, Rosma Hartiny.2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2
Yogyakarta: Teras
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: PustakaPelajar
Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wena, Made. 2011. Strategi Peembelajaran Inovatif Kontemporer.
Jakarta: Bumi Aksara.
(http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-matematika-sekolah/).
(http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan karakteristik-matematika-sekolah/).
3
4
5
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru menjelaskan materi yang dipelajari
Guru menjelaskan aturan dalam strategi make a match
6
Guru membagi kelompok
Siswa mendapatkan soal dan jawaban
7
Siswa mencari pasangan soal dan jawaban
Siswa berpasang-pasangan sesui dengan soal dan jawaban
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP siklus II)
Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Materi pokok : Sifat-Sifat Bangun Datar Sederhana
Waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
4.2 mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
C. Indikator
1. Menentukan sudut dari bangun datar
2. Membuat jenis-jenis sudut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siwa dapat menyebutkan jenis-jenis sudut yang terdapat dibangun datar dengan tepat.
2. Siswa dapat menggambar jenis sudut dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan pada suatu
tittik. Besar sudut dapat diukur dengan busur derajat.
9
Berdasarkan besar sudutnya, sudut dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 00 sampai 89
0.
b.
Sudut siku-siku adalah yang besarnya adalah 900.
c.
Sudut tumpul adalah sudut yang besarannya antara 910 sampai 180
0.
F. Strategi pembelajaran
1. Strategi make a match
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : kertas soal dan jawaban
2. Sumber belajar : buku pegangan guru kelas 3
10
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam
Guru menanyakan kabar siswa
Guru menayakan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menyampaikan materi secara umum.
- Guru menanyakan bentuk-bentuk benda yang ada di ruangan kelas.
- Siswa menyebutkan bentuk benda yang ada diruangan kelas.
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang bentuk bangun datar.
Elaborasi
- Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam bentuk bangun datar.
- Guru menunjukkan macam-macam sudut yang ada di bangun datar.
- Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjalasannya.
- Guru membagi kelas dalam 2 kelompok, kelompok A dan B.
- Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B.
- Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokan
soal pertanyaan dan jawaban.
- Guru meminta semua anggota A mencari pasangannya dikelompok B. jika
mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka
melaporkan diri kepada guru.
- Guru memanggil salah satu pasangan untuk membacakan soal dan jawabannya.
- Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan
dan jawaban dari presentasi siswa.
- Guru memanggil pasangan yg berikutnya, begitu seterusnya. Sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.
Konfirmasi
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman dan
memberikan penguatan dari apa yang dipelajari hari ini.
- Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang berkaitan
dengan materi secara individu.
3. Penutup
Guru mengkonfirmasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucap salam.
11
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Essay
Instrument penilaian :
Soal
1.
Sebutkan nama bangun dan sudut yang terdapat dibangun diatas . . . .
2.
Sebutkan nama bangun dan sudut yang terdapat dibangun diatas . . . .
3.
Sebutkan nama bangun dan sudut yang tedapat di bangun diatas . . . .
4. Gambarkanlah sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul . . .
5. Gambarkanlah sudut 1200 . . . .
Jawaban
1. Nama bangun adalah persegi
Jenis sudutnya adalah 4 sudut siku-siku
2. Nama bangun adalah segitiga sama kaki
Jenis sudutnya adalah 3 sudut lancip
3. Nama bangun adalah belah ketupat
Jenis sudutnya adalah memiliki 2 sudut lancip dan 2 sudut tumpul
12
4.
Sudut lancip
Sudut siku-siku
Sudut tumpul
5.
13
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP siklus I)
Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Materi pokok : Sifat-Sifat Bangun Datar Sederhana
Waktu : 2 X 35 menit
J. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
K. Kompetensi Dasar
4.1 mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya
L. Indikator
3. Mengenal sifat-sifat bangun datar
4. Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya
M. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar dengan tepat dan benar.
4. Siwa dapat menggambarkan bangun datar sederhana melalui sifat-sifat bangun datar
dengan tepat dan benar
15
N. Materi Pembelajaran
No. Gambar bangun Nama bangun Sifat-sifatnya
1.
Segitiga siku-siku
a. Mempunyai 3 sisi
b. Mempunyai 3 sudut
c. Salah satu sudutnya siku-siku
2.
Segitiga sama sisi
a. Mempunyai 3 sisi
b. Mempunyai 3 sudut
c. Semua sisinya sama panjang
d. Semuan sudutnya sama besar
3.
Segitiga sama
kaki
a. Mempunyai 3 sisi
b. Mempunyai 3 sudut
c. Dua buah sisinya sama
panjang
4.
Persegi
a. Mempunyai 4 sisi
b. Mempunyai 4 sudut
c. Keempat sisinya sama
panjang
d. Keempat sudutnya siku-siku
5.
Persegi panjang
a. Mempunyai 4 sisi
b. Mempunyai 4 sudut
c. Mempunyai 2 pasang sisi
yang sejajar dan sama
panjang
d. Keempat sudutnya siku-siku
6.
Layang-layang
a. Mempunyai 4 sisi
b. Mempunyai 4 sudut
c. Mempunyai 2 pasang sisi
yang sama panjang
7.
Trapesium sama
kaki
a. Mempunyai 4 sisi
b. Mempunyai 4 sudut
c. mempunyai sepasang sisi
yang sejajar
16
8.
Belah ketupat
a. Mempunyai 4 sisi b. Mempunyai 4 sudut
c. Keempat sisinya sama
panjang
d. Mempunyai 2 sudut lancip
dan 2 sudut tumpul
e. Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar
9.
Jajar genjang
a. Mempunyai 4 sisi
b. Mempunyai 4 sudut
c. Mempunyai 2 pasang sisi
yang sejajar dan sama
panjang
d. Mempunyai 2 pasang sudut
yang sama besar
10.
Lingkaran
a. Mempunyai titik pusat
b. Jarak titik pusat ke sekeliling
lingkaran sama, dinamakan
jari-jari
c. Garis tengah lingkaran
disebut diameter
O. Strategi pembelajaran
2. Strategi make a match
P. Media, Alat, dan Sumber Belajar
3. Media : kertas soal dan jawaban
4. Sumber belajar : buku pegangan guru kelas 3
Q. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam
Guru menanyakan kabar siswa
Guru menayakan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
5. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menyampaikan materi secara umum.
- Guru menanyakan bentuk-bentuk benda yang ada diruangan kelas.
- Siswa menyebutkan bentuk benda yang ada diruangan kelas.
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar.
17
Elaborasi
- Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam bentuk bangun datar.
- Guru menunjukkan sifat-sifat bangun datar.
- Guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh macam-macam sudut.
- Guru meminta siswa untuk menyebutkan besaaran macam-macam sudut.
- Guru membagi kelas dalam 2 kelompok, kelompok A dan B.
- Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B.
- Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mecocokan
soal pertanyaan dan jawaban.
- Guru meminta semua anggota A mencari pasangannya dikelompok B. jika
mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka
melaporkan diri kepada guru.
- Guru memanggil salah satu pasangan untuk membacakan soal dan jawabannya.
- Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan
dan jawaban dari presentasi siswa.
- Guru memanggil pasangan yg berikutnya, begitu seterusnya. Sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.
Konfirmasi
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman dan
memberikan penguatan dari apa yang dipelajari hari ini.
- Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang berkaitan
dengan materi secara individu.
6. Penutup
Guru mengkonfirmasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucap salam.
R. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Essay
Instrument penilaian :
Soal.
1. Sebutkan sifat-sifat bangun di bawah ini!
a. Persegi panjang
b. Segitiga sama sisi
c. Layang-layang
d. Trapesium
2. Gambarkanlah bangun datar di bawah ini sesuai dengan sifat-sifatnya!
18
a. Mempunyai titik pusat dan jarak titik pusat ke sekeliling lingkaran sama,
dinamakan jari-jari.
b. Mempunyai 4 sisi, mempunyai 4 sudut, keempat sisinya sama panjang dan
keempat sudutnya sama siku-siku.
c. Mempunyai 3 sisi, mempunyai 3 sudut dan Salah satu sudutnya siku-siku.
Jawaban
1. a. mempunyai 4 sisi
mempunyai 4 sudut
mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
keempat sudutnya siku-siku
b. mempunyai 3 sisi
mempunyai 3 sudut
dua buah sisinya sama panjang
c. mempunyai 4 sisi
mempunyai 4 sudut
mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang
d. mempunyai 4 sisi
mempunyai 4 sudut
mempunyai sepasang sisi yang sejajar
2. a. B.
c.
19
20
BIOGRAFI PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Cholilur Rohman
NIM : 125-11-001
Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 14 April 1994
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Kaliaman (01/02) Kec. Kembang Kab. Jepara
PENDIDIKAN
SD : SD Negeri 1 Kaliaman Tahun 2005
SMP : SMP Negeri 3 Kembang Tahun 2008
SMA :SMA Negeri 1 Mlonggo Tahun 2011
Melanjutkan : Masuk IAIN Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup singkat ini dibuat dengan sesungguhnya, dan agar dapat
dipergunakan seperlunya.
Salatiga, 20 Maret 2017
Yang Menyatakan,
M Cholilur Rohman
21
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Muhammad Cholilur Rohman
Fakultas/ Jurusan : FTIK / PGMI
NIM : 12511001
Dosen Pembimbing : Dra. Hj.Lilik Sriyanti,M.Si
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor
1. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) STAIN
Salatiga.
20-22 Agustus 2011
Peserta 3
2. Achievement Motivation Training
(AMT) “Membangun Mahasiswa
cerdas Emosi, Spiritual dan Intelektual
melalui AMT ”.
23 Agustus 2011
Peserta
2
3. Orientasi Dasar Islam (ODK) STAIN
Salatiga “Menemukan Muara Sebagai
Mahasisa Rahmatan Lil Alamin”
24 Agustus 2011 Peserta
2
4. Seminar Entrepreneurship dan
Koperasi STAIN Salatiga.
25 Agustus 2011 Peserta
2
5. UPT Perpustakaan STAIN Salatiga
“Library User Education (Pendidikan
Pemakain Perpustakaan)”
19 September 2011 Peserta
2
22
6. Seminar Nasional “Meneguhkan Nilai-
nilai Pancasila Demi Mewujudkan
Masyarakat Adil Makmur” HMI
Cabang Salatiga
13 Juni 2012
Peserta 8
7. Tablig Akbar “Tafsir Tematik dalam
Upaya Menjawab Persoalan Israel dan
Palestina” JQH STAIN SALATIGA
1 Desember 2012
Peserta 2
8. Bedah buku “24 Cara Mendongkrak
IPK” UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
5 Desember 2012 Peserta
2
9. KSEI STAIN SALATIGA “Peringatan
Maulud Nabi Muhammad SAW tahun
1434 H”
27 Januari 2013 Peserta
2
10. Agenda Nasional “Gerakan Islam
Menuju Dakwah Rahmatan Lil
Alamin” LDMI Cabang Salatiga
29 Januari 2013 Peserta
8
11. Seminar Nasional “How to Develop the
Best Generation” CEC STAIN Salatiga
1 Juni 2013 Peserta
8
12. Seminar Nasional & Dialog Publik
“Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi”
STAIN SALATIGA
27 Juni 2013
Peserta 8
13. Diklat Microtheaching oleh HMPS PAI
Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
8 November 2014 Peserta
1
23
14. Seminar Nasional Entrepreneurship
STAIN SALATIGA
16 November 2014 Peserta
8
15. Seminar “Mempertegas Peran
Pendidikan dalam Mencerahkan Masa
Depan Anak Bangsa” HMI Cabang
Salatiga
19 November 2014 Peserta
2
16. Bedah novel “Gus Dur & Sinta” UPT
Perpustakaan Pondok Pesantren Adi
Mancoro
17 Mei 2015 Peserta
2
17. Training Kepemimpinan Tingkat
Nasional “Membumikan
Kepemimpinan Profetik; Transformasi
Spirit Kenabian” HMI Cabang Salatiga
7-9 Sepetember 2015 Peserta
8
18. IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan “ Menyemai Nilai-nilai
Islam Indonesia untuk Memperkokoh
NKRI dalam Mewugudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun Ghofur”
6 November 2015 Peserta
2
19. Seminar Nasional “ Pendidikan
Karakter Untuk Melahirkan Pimpinan
Masa Depan” HMJ IAIN Salatiga
17 November 2015 Peserta
8
24