i
Karya Tulis Ilmiah
JUDUL PROGRAM :
Pengembangan Kombinasi Ekstrak Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit Buah Manggis dalam Pengobatan Penderita Penyakit Leptospirosis (Air Kencing Tikus)
yang Mematikan
Bidang Kegiatan :
Karya Tulis Ilmah
Diusulkan oleh :
Yoga Asmara 21030111060053 2011 (Ketua Anggota)
Aji Bayu Kurniawan 21030111060052 2011 (Anggota Kelompok)
Septian Adi Gita Prastiyo 21030111060057 2011 (Anggota Kelompok)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Usulan Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan judul “
Pengembangan Kombinasi Ekstrak Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit Buah
Manggis dalam Pengobatan Penderita Penyakit Leptospirosis (Air Kencing Tikus) yang
Mematikan ”.
Usulan Lomba Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan studi pustaka, dimana usulan
Lomba karya tuis ini bertujuan untuk menambah informasi tentang Pengembangan Kombinasi
Ekstrak Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit Buah Manggis dalam Pengobatan
Penderita Penyakit Leptospirosis (Air Kencing Tikus) yang Mematikan. Dalam menyusun karya
tulis ilmiah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
• Ibu Ir. Isti Pudjihastuti, MT selaku Dosen Pembimbing Lomba Karya Tulis Ilmiah.
• Teman – teman dan partner yang telah banyak menumpahkan daya pikirnya.
• Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan dalam usulan lomba karya tulis ilmiah ini.
Besar harapan penyusun akan adanya saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaan
usulan lomba karya tulis ini. Penyusun berharap agar usulan program kreativitas ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa.
Semarang, Oktober 2012
Penyusun
iv
Daftar Isi
Halaman Judul............................................................................................................ i
Halaman Pengesahan. ............................................................................................... ii
Kata Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
Abstrak………………………………………………………………………………. v
Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 1
1. Judul Penelitian.............................................................................................. 1
2. Latar Belakang............................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
4. Manfaat Penulisan.......................................................................................... 3
Bab II Tinjauan Pustaka.......................................................................................... 4
2.1 Leptospirosis............................................................................................ 4
2.2 Leptospira................................................................................................ 4
2.3 Sambiloto................................................................................................ 5
2.3.1 Kandungan Sambiloto.............................................................. 6
2.4 Manggis………………………………….………………………………. 7
2.5 Pengkapsulan……………………………………………………………. 8
2.5.1 Teknik Pengkapsulan………………………………………….. 10
Bab III Metode Penelitian....................................................................................... 11
3.1 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 11
3.2 Perancangan Percobaan......................................................................... 11
Bab IV Pembahasan................................................................................................ 13
Bab V Kesimpulan................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 14
5.2 Saran......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka......................................................................................................... vi
Lampiran..................................................................................................... ………. 15
v
ABSTRAK
Akhir-akhir ini masyarakat kurang memperhatikan kebersihan dalam kehidupannya.
Penyakitpun mulai berjangkit salah satunya adalah leptospirosis. Leptospirosis merupakan
penyakit yang diakibatkan oleh kencing dari tikus yang terinfeksi bakteri Leptospyra. Bakteri
akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian tubuh yang terbuka misalnya kulit dan
selaput lendir. Bahkan hingga saat ini, banyak masyarakat yang masih belum mengetahui tentang
penyakit tersebut dan cara mengobatinya, oleh sebab itu kami akan memberikan sebuah alternatif
pengobatan terhadap penyakit tersebut yaitu dengan pengobatan secara herbal yaitu dengan daun
Sambiloto yang dikombinasikan dengan senyawa Xanthone yang terkandung dalam kulit buah
manggis. Dalam daun Sambiloto terkandung sebuah senyawa yang bernama andrografolida yaitu
senyawa yang memiliki khasiat untuk untuk mengurangi risiko penuaan kulit dan menjaga fungsi
organ tubuh dari efek radikal bebas dan dalam Xanthone itu terdapat antioksidan yang sangat
tinggi sehingga bisa menjaga sekaligus memerangi bakteri yang menyerang hati, untuk itu disini
kami mengombinasikan kandungan senyawa dari kedua bahan tersebut yaitu dengan cara
diekstrak pada ke dua bahan tersebut dengan menggunakan frezze dryer sehingga didapat sebuah
serbuk dari kandungannya, setelah didapat hasil ekstrak kedua bahan tersebut berikutnya
dilakukan proses pengkapsulan agar tidak mudah terkontaminasi oleh udar luar dan agar dapat
dikonsumsi dengan mudah oleh berbagai kalangan. Dan telah terbukti Kombinasi ekstrak
Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit Buah Manggis dapat mengobati penderita
peyakit Leptospirosis. Bakteri Leptospirosis ketika masuk kedalam ketubuh akan masuk ke
dalam tubuh dan menyerang hati dan ginjal. Dengan khasiat Andrografolid dan Xanthone yang
mengandung antioksidan tinggi maka akan menjaga hati dari sel-sel perusak sekaligus
menghambat pertumbuhan Leptospyra. Sehingga dengan mengkomsumsi kapsul herbal berisi
kombinasi Andrografolid dan Xanthone maka akan mengobati penderita sehingga dapat sembuh
kembali.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Judul Penelitian
Pengembangan Kombinasi Ekstrak Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit
Buah Manggis dalam Pengobatan Penderita Penyakit Leptospirosis (Air Kencing Tikus)
yang Mematikan
2. Latar belakang
Akhir-akhir masyarakat kurang memperhatikan kebersihan dalam
kehidupannya. Penyakitpun mulai berjangkit salah satunya adalah leptospirosis.
Leptospirosis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kencing dari tikus terinfeksi
bakteri Leptospyra. Bakteri akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian tubuh
yang terbuka misalnya kulit dan selaput lendir.
Angka kejadian leptospirosis didunia dapat mencapai lebih dari 100/100.000
per tahunnya pada daerah subtropis angka kejadian berkisar antara 0,1-1 per 100.000 per
tahun Di daerah tropis dengan kelembaban tinggi angka kejadian leptospirosis berkisar
antara 10-100 per 100.000 sedangkan angka kematian Leptospirosis di Indonesia termasuk
tinggi, mencapai 2,5-16,45 %. Pada usia lebih dari 50 tahun kematian mencapai 56 % . Di
beberapa publikasi angka kematian dilaporkan antara 3 % – 54 % tergantung sistem organ
yang terinfeksi (Widarso.2002). Saat ini musim hujan seperti saat ini , dimana banyak air
menggenang. Terdapat banyak kasus didaerah – daerah yang lingkungan yang kumuh dan
tergenang air
Bahkan hingga saat ini, banyak masyarakat yang masih belum mengetahui
tentang penyakit tersebut dan cara mengobatinya. Obat yang selama ini digunakan untuk
mengobati leptospirosis adalah antibiotik , padahal selain harganya yang terbilang mahal,
pemakaian antibiotik juga menimbulkan beberapa efek samping diantaranya gangguan
pencernaan, gangguan fungsi jantung, resistensi hingga alergi yang dapat menyebabkan
kematian.(Wahyuningsih.2010). Melihat dampak dari maka perlu dilakukan pengembangan
pengobatan yang telah ada, yaitu beralih ke pengobatan secara herbal. Sambiloto
merupakan tanaman perdu yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia.
Berbagai penelitian yang dilakukan menemukan bahwa di balik rasa pahit
sambiloto, terkandung zat aktif androgapholid yang sangat bermanfaat untuk pengobatan.
2
India juga sudah lama mengenal tanaman obat ini, bahkan sambiloto digunakan untuk
memerangi epidemi flu di India pada tahun 1919 dan terbukti efektif sehingga sambiloto
mendapat julukan the “Indian Echinacea”. Di Cina, sambiloto sudah di uji klinis dan
terbukti berkhasiat sebagai anti hepapatoksik (anti penyakit hati) dan di Skandinavia,
sambiloto di gunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit infeksi. Sedangkan di Indonesia,
banyak orang mengenal sambiloto dari mbok jamu gendong, yang biasa disebut dengan
nama jamu paitan. (Anonim.2007)
Khasiat berupa sifat hepatoprotektor ini akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan
bahan baku lain yaitu senyawa Xanthone dari Kuliit Buah Manggis. Karena dalam
manggis terkandung antioksidan yang sangat tingi sehingga bisa menjaga sekaligus
memerangi bakteri yang menyerang hati, apalagi selama ini kulit manggis dikomsumsi
kebanyakan hanya buahnya saja sedangkan kulitnya (¾ bagian buah) dibuang sebagai
limbah (Paramawati.2009) sehingga alangkah lebih baik jika dilakukan pemanfaatan
limbah tersebut untuk dikombinasikan dengan Andrografolid daun Sambiloto untuk
pengobatan penyakit Leptospirosis.
Selama ini pengobatan tradisional dilakukan dengan mengeringkan daun
sambiloto kemudian merebusnya dan diambil airnya untuk diminum. Padahal selain sulit
ditentukan komposisi perebusan yang pas , rasanya menjadi sangat pahit sehingga tidak
semua orang mau mengkomsumsinya. Maka dari itu perlu dilakukan teknik
pengembangan bentuk produk berupa kapsul siap komsumsi. Karena bentuk kapsul
memiliki kelebihan diantaranya menghindari rasa pahit /tidak enak dari bahan obat-obat,
membagi obat dalam dosis yang tepat, melindungi obat dari pengaruh luar (oksidasi).
(Eka.20007) . Kapsul dibuat dari bahan gelatin mengingat memiliki beberapa kelebihan
diantaranya tidak berbau, tidak berasa dan mudah digunakan karena saat terbasahinya oleh
air liur akan segera diikuti daya bengkak dan daya larut airnya.(Anonim.2011). Berangkat
dari permasalahan tersebut, maka penuli bermaksud mengangkatnya dalam karya tulis ini.
3. Tujuan Penulisan
3.1 Memberikan pengetahuan baru tentang cara penyembuhan dengan kombinasi daun
sambiloto dan kulit manggis bagi penderita Leptospirosis.
3.2 Memberikan perspektif nilai tambah dari daun sambiloto dan kulit manggis.
3.3 Memberikan inovasi dalam penyembuhan dengan kombinasi daun sambiloto dan
kulit manggis bagi masyarakat yang menderita Leptospirosis.
3
3.4 Memberikan Pemikiran (mind set) kepada masyarakat untuk sadar bahwa berbagai
penyakit di lingkungan sekitar termasuk penyakit Leptospirosis harus diperhatikan.
4. Manfaat Penulisan
4.1 Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan Bio Farmasi kepada masyarakat.
4.2 Penulis dapat memberikan Inovasi sebuah Bio Farmasi untuk masyrakat yang terkena penyakit Leptospirosis Air Kencing Tikus.
4.3 Penulis dapat mengembangkan Home Industri sebuah Bio Farmasi untuk memproduksi suatu obat untuk mencegah penyakit Leptospirosis Air Kencing Tikus Di Negara Indonesia.
4.4 Penulis bisa memaksimalkan Program Pemerintah dalam Pencegahan Berbagai Penyakit yang ada di Negara Indonesia.
4.5 Penulis dapat memberikan Bantuan Dana dalam Home Industri Bio Farmasi agar Pemerintah bisa mendukung Program Inovasi dalam mencegah Penyakit Leptospirosis Air Kencing Tikus Di Negarah Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit zoonosa yang disebabkan oleh infeksi bakteri
yang berbentuk spiral dari genus Leptospira yang pathogen, yang menyerang hewan
dan manusia. Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang
terinfeksi kuman leptospira yang biasanya masuk melalui conjunctiva atau kulit yang
terluka. Pada kulit yang utuh infeksi dapat pula terjadi apabila seseorang kontan
dengan air, tanah, dan tanaman yang terkontaminasi urin tikus atau hewan lain yang
sakit leptospirosis dalam waktu yang lama.
Gejala dini Leptospirosis umumnya adalah demam, sakit kepala parah, nyeri
otot, gerah, muntah dan mata merah. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain
seperti selesma, jadi menyulitkan diagnosa. Malah ada penderita yang tidak mendapat
semua gejala itu. Ada penderita Leptospirosis yang lebih lanjut mendapat penyakit
parah, termasuk penyakit Weil yakni kegagalan ginjal, sakit kuning (menguningnya
kulit yang menandakan penyakit hati) dan perdarahan masuk ke kulit dan selaput
lendir. Pembengkakan selaput otak atau Meningitis dan perdarahan di paru-paru pun
dapat terjadi. Kebanyakan penderita yang sakit parah memerlukan rawat inap dan
Leptospirosis yang parah malah ada kalanya merenggut nyawa.
Pada umumnya binatang menyusui bisa mengidap kuman Leptospira, biasanya
adalah jenis tikus, anjing, binatang kandang dan asli, babi kandang maupun hutan,
kuda, kucing dan domba. Binatang yang terkena mungkin sama sekali tak mendapat
gejalanya atau sehat walafiat. (Mari Okatini at all. 2005)
2.2. Leptospira
Leptospira adalah bakteri gram begatif, berbentuk pegas, langsing, lentur,
tumbuh lambat pada kondisi aerob, tumbuh optimum pada suhu 28oC-30oC, dengan
ukuran panjang 5-25 x 10-6, diameter 0,1-0,3 x 10-6, dan panjang gelombang 0,5 x 10-
6. Dia memiliki flagella internal yang khas, sehingga dapat menembus masuk kedalam
jaringan. Leptospira memiliki struktur dua membran yang terdiri dari membran
sitoplasma dan dinding sel peptidoglycan yang menempel satu sama lain, dan dilapisi
oleh lapisan bagian luar. Lipopolisakarida Leptospira mempunyai kompisi yang sama
5
dengan bakteri gram negatif yang lain, tetapi mempunyai aktivitas endotoksik yang
lebih rendah. Leptospira dapat diwarnai dengan counterstain carbolfuchsin.
Leptospira Interrogans terdapat diseluruh dunia, tetapi lebih banyak di negeri
yang beriklim tropis dan bersuhu panas. Cara penularan bakteri liptospira terhadap
binatang biasanya melalui kulit yang terluka dari binatang tersebut sehingga
leptospira dapat masuk melalui sel sel tubuh yang terbuka dan menjadi inang didalam
tubuh hewan tersebut sehingga binatang tersebut terjangkit penyakit leptospirosis
yang disebabkan oleh bakteri leptospira sehingga menjadi wabah bagi manusia.
(media litbang kesehatan. 2008)
2.3. Sambiloto
Sambiloto merupakan tumbuhan liar yang berada ditempat terbuka seperti
kebun, tepi sungai tanah kosong yang agak lembap atau dipekarangan, dan biasanya
tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut (dpl). Terna
semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat
(kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek,
letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi
rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3
cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung
batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung kecil-kecil, warnanya putih
bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm,
pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji
gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda.
Gambar 1. Bakteri Leptospira
6
Bukan hanya sekedar daun, Sambiloto juga memiliki manfaat antara lain dapat
mengatasi hepatitis, infeksi saluran empedu,disentri basiler, tifoid, diare, influenza,
radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran
napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah
(OMA), radang usus buntu, sakit gigi,demam, malaria,kencing nanah (gonore),
kencing manis (DM), TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas
(asma), darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen = lepra), leptospirosis,
keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, kanker: penyakit
trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas
(tumor trofoblas), serta tumor paru. (Salman.2011)
2.3.1 Kandungan Sambiloto
Komponen utama obat Andrographis adalah andrografolida. Ia
memiliki rasa pahit yang sangat, adalah kristal tak berwarna dalam
penampilan, dan disebut sebagai diterpen lakton. Bahan kimia obat lain juga
prinsip-prinsip pahit: yaitu diterpenoids. deoxyandrographolide,-19ß-D-
glukosida, dan neo-andrografolida, semua yang telah diisolasi dari daun.
Selain pahit terkait disebutkan, komponen aktif lainnya termasuk 14-deoxy-11,
12 – didehydroandrographolide (andrographlide D), homoandrographolide,
andrographan, andrographon, andrographosterin, dan stigmasterol – yang
terakhir yang diisolasi dari persiapan Astrographis. Daun mengandung jumlah
Klasifikasi Sambiloto
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Andrographis
Spesies: Andrographis paniculata Nees
Gambar 2. Sambiloto
7
tertinggi andrografolida (2,39%), aktif fitokimia medicinally paling di pabrik,
sedangkan biji mengandung terendah.
Kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin
dalam sambiloto merupakan antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari
dalam untuk mengurangi risiko penuaan kulit dan menjaga fungsi organ tubuh
dari efek radikal bebas. Ekstrak sambiloto mampu meningkatkan pertahanan
tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam tubuh, termasuk
jaringan kulit.
Sambiloto mengandung andrograpolid, deoksiandrograpolid,
dan neograpolid pada seluruh bagian tanaman. Namun, bagian tanaman yang
paling banyak mengandung andrograpolid adalah daun (sekitar 1%).
Andrograpolid merupakan diterpenelaktode yang digunakan dalam membuat
obat. Kandungan komponen aktif pada sambiloto dipengaruhi oleh mutu
simplisia, karakter genetik (varietas), cara budi daya (kondisi lahan, tinggi
tempat), dan penanganan pascapanen.(Asyhar.2010)
2.4. Manggis
Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman buah berupa pohon yang
berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara
Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara tanaman ini menyebar ke Amerika
Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai dan
Australia Utara. Di Indonesia Manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal
seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara) dan
Manggista (Sumatera Barat). Manggis (Garcinia mangostana) sangat bermanfaat
untuk kesehatan tubuh karena diketahui mengandung Xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, antiinflamasi dan antimikrobial.
Manggis termasuk tanaman tahunan yang masa hidupnya dapat mencapai
puluhan tahun. Susunan tubuh tanaman manggis terdiri atas organ vegetatif dan
generatif. Organ vegetatif tanaman manggis meliputi akar, batang, dan daun yang
berfungsi sebagai alat pengambil, pengangkut, pengolah, pengedar, dan penyimpanan
makanan. Batang tanaman manggis berbentuk pohon berkayu, tumbuh tegak ke atas
hingga mencapai 25 meter atau lebih. Kulit batangnya tidak rata dan berwarna
kecoklat-coklatan. Percabangan tanaman umumnya simetris membentuk tajuk yang
rimbun dan rindang. Daun manggis berbentuk bulattelur sampai bulat-panjang,
tumbuhnya tunggal dan bertangkai pendek sekali 9 tanpa daun penumpu. Struktur
8
helai daun tebal dengan permukaan sebelah atas berwarna hijau-mengkilap,
sedangkan permukaan bawah warnanya kekuning kuningan.
Manggis dengan kadar yang tinggi ini memiliki sifat yang baik dan bermanfaat
bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-
jamur, anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam kulit buah manggis terdapat senyawa yang sangat bermanfaat seperti
xanthone, Tanin, dan Antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung air
sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak
35,61%. (Anonim, 2012)
2.5. Pengkapsulan
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Theales
Famili: Clusiaceae
Genus: Garcinia
Spesies: Garcinia mangostana L.
Gambar 3. Manggis
Gambar 4. Mesin Pengkapsulan
9
Encapsulation atau pengkapsulan adalah suatu kemampuan dalam
pemrograman berorientasi objek untuk menyembunyikan atribut dan method suatu
objek dari objek lain. Pengkapsulan membuat orang lain tidak mengetahui bagaimana
detail implementasi (listing program) dari modul tersebut. Mereka hanya perlu
mengetahui variabel-variabel apa saja yang menjadi input dan output, serta bagaimana
interaksi modul tersebut dengan variabel, method, kelas, interface atau package lain
dengan modul tersebut. Dalam pemrograman, menyembunyikan detail ini dengan
istilah information hiding.
Prinsip pengapsulan adalah penyembunyian informasi (information hiding).
Prinsip ini digunakan ketika pengembangan seluruh struktur program yang masing
masing komponen program mengapsulkan atau menyembunyikan satu keputusan
rancangan tunggal. Antarmuka masing-masing modul didefinisikan dengan suatu cara
sehingga sekecil mungkin menyatakan cara kerja di dalamnya. Pengkapsulan juga
memisahkan aspek-aspek eksternal objek yang dapat diakses dari rincian-rincian
implementasi internal
Gambar 5. Proses Pengkapsulan
10
2.5.1 Teknik Pengkapsulan
Siapkan bahan serbuk obat yang sudah di
racik.
Lalu, Siapkan Kapsul yang sudah siap kemas.
Timbang serbuk obat yang sudah
diperhitungkan dan sudah di racik.
Letakkan Kapsul dengan posisi berdiri dalam 1 katub saja ( yang besar ) di Mesin Pengkapsulan
Lalu tuangkan sesuai dengan takaran perhitungan yang sudah di racik.
Tutup dengan penutup kapsul ( katub yang lebih kecil )
Lalu Kapsul siap dikemas dan diproduksi
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penulisan dilakukan dengan menyadur berbagai teori dari telaah pustaka dan literatur
jurnal
3.2 Perancangan Percobaan
\
\
Ekstraksi Xanthone
Ekstraksi Andrografolid
Daun Sambiloto Daun Kering
Pengeringan
Bahan : Etanol 70% = 1: 6
Penghancuran
Penyortiran Solventextraction Pendiaman Ekstrak
Penyaringan Ampas
Filtrat
Pencampuran Amylum
Pengeringan oleh frezze dryer Ekstrak Andrografolid
Serbuk
Pencucuian
Kulit Manggis
Pengerokan bagian dalam buah
Ekstraksi
(Air : Etanol) = 1:2
Penghancuran oleh Blender
Penyaringan Filtrat
Ampas
Pengeringan Serbuk Xanthone
12
BAB IV
Siapkan bahan serbuk obat yang sudah di
racik.
Lalu, Siapkan Kapsul yang sudah siap kemas.
Timbang serbuk obat yang sudah
diperhitungkan dan sudah di racik.
Letakkan Kapsul dengan posisi berdiri dalam 1 katub saja ( yang besar ) di Mesin Pengkapsulan
Lalu tuangkan sesuai dengan takaran perhitungan yang sudah di racik.
Tutup dengan penutup kapsul ( katub yang lebih kecil )
Lalu Kapsul siap dikemas dan diproduksi
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosa yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang
berbentuk spiral dari genus Leptospira yang pathogen, yang menyerang hewan dan manusia.
Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman leptospira
yang biasanya masuk melalui conjunctiva atau kulit yang terluka. Saat masuk ketubuh, maka
bakteri ini akan masuk ke jaringan tubuh dan menyerang hati dan ginjal. Sambiloto
mengandung Andrografoid yang bersifat hepatoprotektor Dimana mula-mula Andrografoid
akan meningkatkan kadar sel fagosit dalam tubuh melalui darah, sudah tentu saat fagosit sel
darah putih meningkat, maka bakteri / kuman yang masuk akan langsung di fagositosiskan
(dimakan dan dihancurkan) oleh sel fagosit. Sehingga bakteri Leptospyra yang masuk akan
langsung dapat diminimalkan.
Selian itu, manggis juuga mengandung senyawa antioksidan super yaitu Xanthone
dimana mengandung antioksidan yang sangat kuat dan melebihi beberapa kali lipat dari
kekuatan vitamin C dan E sehingga akan menyehatkan hati dengan cara mempercepat
regenerasi sel dari kerusakan yang ada. Sehingga saat kedua zat ini dikombinasikan maka
akan merusak bakteri Leptospyra sekaligus menjaga dan meregenerasi sel hati agar tetap
sehat sehingga akan membuat penderita Leptospirosis mengalami penyembuhan yang cepat.
Pengembangan dalam bentuk kapsul ditujukan untuk lebih mudah mengkonsumsi obat
tersebut bagi penderita penyakit khususnya penderita Leptospirosis. Dan juga rasa serbuk dari
obat Sambiloto memiliki rasa pahit, sehingga bagi penderita khususnya anak – anak banyak
yang tidak menyukai rasa pahit dari obat tersebut.
Dari Limbah kulit Buah Manggis juga jarang dimanfaatkan, hanya dibuang saja.
Dengan Kombinasi dari Daun Sambiloto dan Kulit Buah Manggis ini, penulis memiliki
inovasi dengan meracik suatu obat yang berbentuk kapsul yang memiliki manfaat untuk
mencegah bagi penderita penyakit Leptospirosis.
14
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kombinasi ekstrak Andrografolid Daun Sambiloto dan Xanthone Kulit Buah Manggis
terbukti dapat mengobati penderita peyakit Leptospirosis. Bakteri Leptospirosis saat masuk
ketubuh akan masuk ke dalam tubuh dan menyerang hati dan ginjal. Dengan khasiat
Andrografolid dan Xanthone yang mengandung antioksidan tinggi maka akan menjaga hati
dari sel-sel perusak sekaligus menghambat pertumbuhan Leptospyra. Sehingga dengan
mengkomsumsi kapsul herbal berisi kombinasi Andrografolid dan Xanthone maka akan
mengobati penderita sehingga kesembuhan.
5.2 Saran
Penulis menyarankan agar dilakukan pengembangan dalam proses pembuatan dengan
bahan yang efisien namun tidak mengurangi manfaat dari produk. Selain itu bentuk akhirnya
produk akan dikomsumsi sehingga harus menarik, mudah dan ekonomis untuk dikomsumsi.
15
Daftar Pustaka
Anonim.2011.Bentuk Obat (Tablet, Kapsul, Kaplet Dan Cair) Bahan pengawet di gunakan
madu murni sehingga terbebas dari bahan kimia.
Anonim.2007.http://jamuherbacureartikel.blogspot.com/2007/04/sambiloto-si-pahit-berkhasiat-
selangit.html
Anonim.2011.Kandungan Kulit Buah Manggis.
Anonim. 2012.Manfaat dan Khasiat Tanaman Obat Sambiloto. http : // obat herbal
nusantara.wordpress.com/2012/02/24/manfaat-dan-khasiat-tanaman-obatsambiloto/
disadur pada 10 November 2012 pukul 17.40.
Anonim. 2012.Obat Tradisional Penyakit Liver.
http://obattradisionalkankerpayudara.com/tag/obat-untuk-kerusakan-hati.
Asyhar.2010.http://asyharstf08.wordpress.com/2010/05/04/sambiloto-andrographis paniculata-
burm-f-nees/ Sambiloto (Andrographis paniculata Burm. f. Nees).
Dr.ir Raffi Paramawati,Msi.2009.Dahsyatnya Manggis Untuk Menumpas Penyakit.
EkaSaputra.2007.Bentuk sediaan oba.. http://www.slideshare.net/4nakmans4/bentuk-sediaan-
obat.
Mari Okatini at all. 2005.Hubungan Faktor Lingkungan dan Krasteristik Individu Terhadap
Kejadian Penyakit Leptospirosis Di Jakarta.
Media Litbang Kesehatan.2008. Morfologi Bakteri Leptospira.
Merry wahyuningsih.2010.Efek Samping Mengejutkan dari Antibiotik.http://health.detik
.com/read/2010/09/17/075559/1442128/763/efek-samping-mengejutkan-dari-
antibiotik/ dikutip 10 noember 2012.
Salman.2011.Kang Salman.11 Khasiat Daun Sambiloto untuk Kesehatan.
Widarso H, Wilfried P. Kebijaksanaan departemen kesehatan dalam penanggulangan
leptospirosis di Indonesia. Dalam: Riyanto B, Gasem MH, Sofro MA, penyunting.
Simposium Leptospirosis 2002. Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2002; hlm.1-16.
vi
16
Lampiran
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Ir. Isti Pudjihastuti,MT
NIDN : 0009095605
NIP : 19560909 198703 2 001
Tempat dan Tgl Lahir : Semarang, 9 September 1956
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status Perkawinan : Kawin Belum kawin Duda/Janda
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina /IV A
Jabatan Akademik : Lektor Kepala
Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
Alamat Kantor : Jl. Prof. Sudarto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang.
Alamat Rumah : Jl. Tlogomukti II/1162 Perum Grahamukti Semarang
Telp : 024-6701383/08122547487
Alamat e-mail : [email protected]
Jurnal yang telah diterbitkan :
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2011 Pengaruh surfaktan kationik pada karakteristik
adsorbsi surfaktan anionik dipermukaan sellulosa
Politeknik Negeri Semarang
Jurusan Teknik Mesin/Jurnal
Rekayasa Mesin Vol 6 No1
ISSN 1411-6863
2011 Pemberdayaan Industri kecil keripik pisang dalam
upaya menuju Industri Mandiri
PSD 3 Fakultas Teknik UNDIP/
GEMA TEKNOLOGI Vol 16 no
2 ISSN: 0852-0232
2010 Alat pengering berinsulasi untuk meningkatkan nilai
gizi, hygiene dan keamanan pangan pada ikan asin
teri (Stolephorus heterolobus) kaya omega 3
Politeknik Negeri Semarang
Jurusan Teknik Mesin/ Jurnal
Rekayasa Mesin Vol 5 No 6
v
v
17
ISSN 1411-6863
2009 Teknologi pengawetan buah tomat dengan metode
Freeze drying
PSD 3 Teknik Kimia F T
UNDIP/ METANA Vol 16 No:1
ISSN 1858-2907
2005 Eliminasi sianida dalam buangan industri pestisida PSD 3 Fakultas Teknik UNDIP/
GEMA TEKNOLOGI Vol 14 No
3 ISSN: 0852-0232
2005 Penurunan kadar besi dalam air dengan
menggunakan pasir aktif
Fakultas Teknik UNDIP/
Majalah TEKNIK Edisi 2 Tahun
ke XXV - 2005 ISSN: 0852 -
1697
2005 Pembuatan garam chromat dari limbah industri
berat.
Teknik Kimia PSD 3 Fakultas
Teknik UNDIP/ Majalah
METANA 1 jUni 2001
2004 Optimasi kondisi operasi proses produksi pigmen
angkak pada fermentasi beras oleh Monacus
Purpureus
Fakultas Teknik UNDIP/
Majalah Teknik Edisi 3-2004
No ISSN: 0852-1816
2004 Perbaikan proses dan rancang bangun peralatan
perebusan serta tungku pemasak pada proses
pemindangan ikan pada industri kecil
LPM UNDIP/ Majalah INFO
Edisi VII No 2 Juni 2004 ISSN:
0852-1816
2004 Studi awal pembuatan asam lemak secara enzimatik
dari buah segar kelapa sawit
PSD 3 Teknik Kimia Fakultas
Teknik UNDIP/ Majalah
METANA Vo 1 No 2 Desember
2004 ISSN: 1858-2907
2003 Perbaikan proses produksi pupuk phospat alam dan
modifikasi peralatan molding untuk membentuk
granular
LPM UNDIP/ Majalah INFO
Edisi VI No 2 Juni 2003 ISSN:
0852-1816
2000 Perbaikan kondisi operasi dan penerapan teknologi
tepat guna pada penyulingan minyak sereh
PSD 3 Fakultas Teknik UNDIP/
Majalah GEMA TEKNOLOGI
Vol2 No 1 April 2000 ISSN:
0852-0232
2010 Pembuatan model indikator temperatur-waktu untuk
monitoring kualitas produk udang dan daging sapi
beku
Teknik Kimia UNDIP/Majalah
METANA Volume 6 No 02
Desember 2010
2011 Asidolisis enzimatik minyak ikan tuna (Thunnus
Thynnus) menjadi produk asam lemak kaya omega-
3 dengan pemanfaatan lipase getah pepaya (carica
papaya latex)
Teknik Kimia UNDIP/Majalah
METANA Volume 7 No 01 Juli
2011
18
Curiculum Vitae