Transcript
Page 1: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PROPOSAL

Disusun Oleh :

Triana Zahrotul M

2008-12-071

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2011

Page 2: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Dzat yang melimpahkan kebahagiaan pada sanubari yang bersih,

menjadikan kemudahan setelah kesulitan.Sholawat salam terlantunkan untuk Rasulullah, pribadi

yang diberi petunjuk dan menunjukkan jalan yang terang benderang, dan untuk sanak kerabat serta

sahabat beliau. Merekalah lentera dikegelapan dan kesusahan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada ibu dosen , Lie Lieana yang

sabar dalam membimbing saya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kehadiran proposal ini tidak terlepas dari kekurangan-

kekurangannya. Masih terdapat banyak sekali teori-teori yang relevan dengan pokok bahasan

proposal ini, yang pada kenyataanya tidak bias dimuat semuanya.Hal ini semata-mata dikarenakan

keterbatasan kemampuan dan waktu penulis.Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati dan sikap

terbuka siap menerima masukan-masukan berharga demi kesempurnaannya.

Page 3: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….........................

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..........................

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………..

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………

2.1 Teori yang Mendasari Penelitian……………………………………………..

2.2 Penelitian Terdahulu………………………………………………………….

2.3 Pengembangan Hipotesis……………………………………………………..

BAB 111 METODE PENELITIAN………………………………………………………

3.1 Obyek Penelitian………………………………………………………………

3.2 Populasi dan Pengambilan Sampel………………………………………….....

3.3 Jenis dan Teknik Pengambilan Data…………………………………………...

3.4 Definisi Konsep, Operasional, dan Pengukuran Variabel……………………….

3.5 Rencana Transformasi Data dan Uji Normalitas Data………………………….

3.6 Pengujian Asumsi Klasik dan Uji Instrumen………………………………........

3.7 Model Penelitian dan Rencana Analisis Data.....................................................

3.8 Rencana Pengujian Model dan Pengujian Hipótesis…………………………….

Page 4: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Keberadaan perusahaan sangat penting bagi perkembangan perekonomian pada suatu negara

sebagai salah satu sarana bagi kehidupan masyarakatnya.Adapun di dalam aktivitas perusahaan

terdapat suatu kumpulan atau dapat dikatakan kerja sama antara faktor - faktor produksi untuk

menciptakan barang dan jasa yang dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai tingkat maksimal.Keuntungan itu bisa

diperoleh salah satunya jika perusahaan tersebut ditangani oleh suatu manajemen yang

bagus.Disamping itu, kualitas sumber manusianya juga sangat memerlukan suatu keberhasilan

perusahaan.Apabila didalam perusahaan tersebut terdapat sumber daya manusia yang handal maka

kinerja karyawannya akan tinggi dan hasil outputnya juga akan maksimal.

Adapun faktor – faktor produksi yang sangat menentukan kinerja karyawan salah satunya adalah

sumber daya manusia didalam suatu perusahaan harus tersedia karyawan atau tenaga kerja yang

berkualitas.Untuk meningkatkan kerja karyawan, perlu adanya motivasi kerja dan penilaian prestasi

kerja bagi para karyawan, selain itu juga harus didukung oleh kepuasan kerja karyawan yang

penting untuk diperhatikan.

Denga adanya motivasi kerja, akan sangat berpengaruh terhadap psikologis seorang

karyawan, karena dengan adanya motivasi kerja, maka dalam diri karyawan akan termotivasi dan

timbul rasa percaya diri yang mana akan menimbulkan suatu semangat dalam bekerja.Motivasi

kerja dapat timbul dari diri sendiri atau dari orang lain.Motivasi kerja yang tumbuh dari dalam diri

karyawan yang tinggi akan meningkatkan kinerja serta kepuasan kerja dalam menyelesaikan suatu

pekerjaannya.Selain itu motivasi kerja dapat timbul dari orang lain,motivasi dapat timbul dari rekan

kerja, atau basa juga timbul dari atasanya bahkan bisa juga dari bawahannya.Dan semakin tinggi

motivasi kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya maka akan meningkatkan kinerja dan

kepuasan karyawan.

Penilaian prestasi ( performance appraisal) dapat didefinisikan sebagai proses melalui mana

organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.Yang mana proses

penilaian prestasi kerja tersebut dapat menghasilkan suatu evaluasi atas prestasi kerja karyawan

yang lalu dan atau prediksi prestasi kerja diwaktu yang akan datang.Ketepatan penilaian prestasi

kerja terutama tergantung pada berbagai standar, ukuran dan tekhnik evaluasi yang

dipilih.Bagaimanapun juga, proses penilaian ini kurang mempunyai nilai apabila para karyawan

Page 5: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

tidak menerima umpan balik mengenai orestasi kerja mereka.Tanpa umpan balik, perilaku

karyawan tidak akan dapat diperbaiki.Oleh karena itu, bagian kritis proses penilaian adalah

wawancara kerja.

Kepuasan kerja karyawan dapat diartikan sebagai suatu keadaan emosional individu,

dimana pekerjaan tersebut menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut persepsi dan

pandangan karyawan itu sendiri.Ketidakpuasan kerja karyawan akan menimbulkan keinginan untuk

keluar dari organisasi, tetapi kesempatan kerja juga akan mempengaruhi tingkat kepuasan atau

keinginan untuk keluar.Penilaian individu terhadap posisi sekarang dan merasa tidak puas dapat

memicu seseorang untuk mencari pekerjaan lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil sebuah judul ” PENGARUH PEMBERIAN

MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN ”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan dalam masalh ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pemberian motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan ?

2. Bagaimana pengaruh penilaian prestasi terhadap kepuasan kerja karyawan ?

3. Apa hubungan antara pemberian motivasi dan penilaian prestasi terhadap kepuasan kerja

karyawan ?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup

permasalahan pada pengaruh pemberian motivasi dan penilaian prestasi terhadap kepuasan kerja

karyawan.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian motivasi terhadap kepuasan kerja

karyawan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penilaian prestasi terhadap kepuasan kerja

karyawan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terutama yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia.

Page 6: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini penulis dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku

kuliah dengan praktik yang diterapkan.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan menambah perbendaharaan perpustakaan

Universitas Stikubank Semarang.

3. Bagi Objek Penelitian atau Lembaga Usaha

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi pemilik usaha

dalam mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kepuasan

kerja karyawan.

Page 7: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI YANG MENDASARI PENELITIAN

2.1.1. Pemberian Motivasi

Motivasi yaitu suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai atau karyawan yang perlu

dipenuhi agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya untuk mencapai

tujuan yang hendak dicapai seorang karyawan dalam bekerja (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:

93).

2.1.2 Teori – teori Motivasi

1. Teori Kebutuhan

Teori kebutuhan ini menjelaskan bahwa perilaku manusia didorong oleh stimuli internal

(kebutuhan - kebutuhan) tertentu.Oleh karena itu teori ini lebih memperhatikan sebab-sebab

internal dan eksternal perilaku (needs dan incentives).Ada tiga variabel utama dalam

menjelaskan perilaku pekerja, yaitu:

a. Employee Needs, Seseoarang pekerja mempunyai sejumlah kebutuhan yang hendak dipenuhi,

yang berkisar pada : (a) eksistence(biological and safety), (b) relatedness(affection,

companionship, and influence), dan (c) growth (achievement and self - actualization). Ini

semua merupakan stimula internal yang menyebabkan perilaku.

b. Organization Incentives, Organisasi mempunyai sejumlah rewards untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pekerja.Rewards ini mencakup : (a) substantive rewards (coworkers,

supervision, praises, and recognition), dan (c) instrinsic rewards (accomplishment, challenge,

and responsibility).Faktor-faktor organisasi ini berpengaruwards terhadap arah dari perilaku

pekerja.

c. Perceptual Outcomes, Pekerja biasanya mempunyai sejumlah persepsi mengenai : (a) nilai dari

reward organisai, (b) hubungan antara performansi dengan rewards, dan (c) kemungkinan

yang biasa dihasilkan melalui usaha-usaha mereka dalam performansi kerjanya.

2. Teori Proses

Sedangkan teori proses lebih mengarahkan perhatiannya pada proses melalui para pekerja yang

melakukan pilihan-pilihan motivasinya.Teori proses menyatakan bahwa perilaku seorang pekerja

dapat dikendalikan dengan rewards dan hukuman.Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seorang

pekerja dapat dihasilkan dan diperhatikan melalui menyokong luar atau rewards.Pendekatanya

adalah carrot and stick, yang menggabungkan rewards dengan punishments (Gomes, 1997 :181-

182).

Page 8: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Pemberian Motivasi

Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian motivasi (Gomes, 1995:181)adalah sebagai berikut :

1. Faktor individual meliputi kebutuhan – kebutuhan, tujuan – tujuan, sikap, dan kemampuan –

kemampuan.

2. Faktor – faktor yang berasal dari organisasi meliputi pembayaran atau gaji, keamanan

pekerjaan, sesama pekerja, pengawasan, pujian, dan pekerjaan itu sendiri.

2.2 Penilaian Prestasi Kerja

2.2.1 Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi adalah proses keseimbangan dalam memberikan kepada bawahan umpan

balik tentang seberapa baik mereka melakukan kerja untuk organisasi (Kadarman, 1994 :

103)

Penilaian prestasi kerja ( performance appraisal) yaitu proses melelui mana organisasi –

organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan (Hani Handoko,1996 :135).

2.2.2 Faktor – Faktor Pendorong Penilaian Prestasi Kerja

Faktor – faktor prestasi kerja yang perlu dinilai adalah sebagai berikut (Heidrahman dan Husnan,

1990:126) :

1. Kuantitas Kerja

Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan

hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan.

2. Kualitas Kerja

Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.Biasanya diukur melalui

ketepatan, ketelitian, ketrampilan, dan kebersihan hasil kerja.

3. Keandalan

Dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan memenuhi atau mengikuti

instruksi, inisiatif, hati – hati, kerajinan dan kerjasama.

4. Inisiatif

Kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif, memberikan saran –

saran untuk peningkatan dan penerimaan tanggung jawab menyelesaikan.

5. Kerajinan

Kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang bersifat rutin.

6. Sikap

Perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan atau bahkan teman kerja.

Page 9: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

7. Kehadiran

Kehadiran karyawan ditempat kerja untukbekerja sesuai dengan waktu atau jam keja yang

telah ditentukan.

2.2.3Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan seperti :

1. Mendorong Peningkatan Prestasi Kerja

Dengan mengetahui hasil prestasi kerja, ketiga pihak yang terlibat dapat mengambil

berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para karyawan lebih meningkat

lagi dimasa – masa yang akan datang.

2. Sebagai Bahan Pengambilan Keputusan Dalam Pemberian Imbalan

Keputusan tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat

didasarkan antara lain pada hasil penilaian atas prestasi kerja karyawan yang

bersangkutan.

3. Untuk Kepentingan Mutasi Pegawai

Prestasi kerja seseorang dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan

mutasi baginya dimasa depan, apapun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih

tugas, alih wilayah maupun demosi.

4. Guna Menyusun Program Pendidikan dan Pelatihan

Baik yang dimaksut untuk mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan maupun

untuk mengembangkan potensi karyawan yang ternyata belum sepenuhnya digali dan

yang terungkap melalui penilaian prestasi kerja.

5. Membantu Para Pegawai

Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya dan dengan bantuan bagian

kepegawaian menyusutkan program pengembangan karir yang paling tepat, dalam arti

sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.

2.3 Kepuasan kerja karyawan

2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja karyawan adalah suatu keadaan emosional individu, dimana pekerjaan

tersebut menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut persepsi dan pandangan karyawan itu

sendiri (Handoko, 1995 :159).

Masing-masing karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda tergantung dari

sudut mana melihatnya.Perbedaan tersebut dalam hal sejauh mana (1) pekerjaan merupakan pusat

perhatian hidup, (2) partisipasi dalam pekerjaan, (3) memandang pekerjaan sesuai sebagai pusat

harga diri, (4) memandang pekerjaan sesuai dengan konsep pribadi (Gibson, 1994: 48).

Page 10: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Kepuasan Kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenagkan atau tidak

menyenangkan pekerjaan mereka.Namun kepuasan bukan merupakan motivator yang kuat, karena

banyak karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi, namun produktivitasnya rata-rata (Davis

dan Newstrom, 1990: 48).

Terdapat beberapa faktor penting yang terlibat dalam kepuasan kerja, yaitu kemajuan,

pengakuan, tanggung jawab, perkembangan karir dan pekerjaan itu sendiri.Faktor tersebut

dinamakan pemuas.Bila dioptimalkan akan membantu perbaikan prestasi, menurunkan mutasi

karyawan, menunjang sikap lebih toleran terhadap manajemen dan membuahkan kesehatan mental.

Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang terhadap kepuasan

suatu pekerjaan.Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut (Robbins,

2001 : 149) :

a. Menarik ada tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja.Dalam hal ini, karyawan

cenderung menyukai pekerjaan yang memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat

menunjukkan ketrampilan dan kemampuan mereka, serta menawarkan beragam

tugas.Dengan demikian mereka akan menunjukkan begitu baiknya mereka mengerjakan

suatu pekerjaan.Akan tetapi kebanyakan karyawan akan merasakan puas dan kesengan

apabila berada pada kondisi tantangan yang kurang akan menimbulkan

kebosanan.Sebaliknya tantangan yang berlebihan akan menimbulkan frustasi atau stres.

b. Ganjaran yang pantas yang meliputi jumlah komoensasi yang diterima dan kesempatan

untuk promosi jabatan. Dalam melakukan pekerjaanya, para karyawan menginginkan

imbalan yang sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.Imbalan yang dimaksutkan

disini adalah imbalan yang berupa kompensasi atas gaji atau upah yang seharusnya

diterima.Sedangkan promosi merupakan bentuk lain dari imbalan yang diberikan

perusahaan kepada karyawan.Aspek ini diberikan kepada karyawan berdasarkan kualitas

pekerjaan yang telah mereka lakukan, pengalaman kerja mereka atau lamanya mereka

bekerja diperusahaan. Hal tersebut berbeda untuk tiap-tiap perusahaan. Kebijakan promosi

ini akan mendorong karyawan untuk mengembangkan diri, memberikan tanggung jawab

yang lebih banyak sehingga mereka bekerja lebih baik dan meningkatkan status sosial juga

akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi mereka yang bekerja secara optimal.

c. Dukungan rekan sekerja dan kemampuan atasan dalam memberikan bantuan teknis dan

bantuan perilaku.Dalam bekerja seorang pekerja tidak hanya sekedar cari materi (nafkah),

tetapi mereka juga mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi sosial dengan pekerja yang

lain.Interaksi ini akan menimbulkan kepuasan kerja apabila anatara pekerja yang satu

dengan pekerja yang lain terdapat hubungan yang baik, misalnya rekan kerja yang ramah,

memiliki toleransi dan kompak.Sikap-sikap yang menyenangkan dari rekan kerja tersebut

Page 11: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik dan juga berperan dalam menimbulkan

rasa kepuasan kerja.Umumnya kepuasan kerja akan diperoleh karyawan apabila atasan

bersikap ramah, dapat memahami, mau mendengarkan pendapat karyawan, dan memberikan

penghargaan atas pekerjaan mereka, seperti pujian untuk kinerja yang baik (Robbins,

2001:150).

d. Kondisi kerja yang mendukung kebanyakan karyawan yang bekerja secara optimal apabila

lingkungan kerja mereka sangat mendukung, dalam artian bahwa fasilitas dilingkungan

tempat mereka bekerja memadai dan nyaman.

2.4 PENELITIAN TERDAHULU

Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yang akan dilakukan. Di bawah ini peneliti

akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan : Penelitian yang dilakukan

oleh Sukmawati S. dan Djoko Susanto (2001), dengan judul “ Pengaruh Motivasi Kerja dan

Kepuasan Kerja terhadap Peningkatan Kerja Karyawan BKKBN Kabupaten Semarang ”. Hasil

penelitian menunjukkan hasil pengujian diperoleh hasil t hitung antara motivasi terhadap kepuasan

kinerja pegawai sebesar -1,903 lebih keci.dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,0032 sehingga

dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Angka t hitung antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 5,090 lebih besar

dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,0030 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasn kerja

berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai, dengan angka determinasi sebesar

43,80%.

Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yang akan dilakukan. Di bawah ini peneliti

akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan : Penelitian yang dilakukan

oleh Darwin Azhar (2002), dengan judul “ Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja pada PT.

Putra Darma Cemerlang Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh

nyata terhadap kepuasan kerja pegawai. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Regresi

Linear berupa Adjusted R2 sebesar 0,970.

2.5 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Keputusan dalam memotivasi dan melakukan penilaian prestasi keja terhadap karyawan

pada dasarnya adalah untuk memberikan semangat pada karyawan tersebut dalam melakukan suatu

pekerjaan didalam suatu perusahaan tertentu.Karena dengan adanya hal tersebut karyawan akan

lebih giat dan dapat bekerja secara optimal.

Page 12: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Keputusan dalam memotivasi dan memberikan penilaian prestasi kerja sangat

mempengaruhi kerja karyawan, sehingga dalam suatu perusahaan wajib memberikan motivasi dan

penilaian prestasi kerja karyawan.

Pada dasarnya karyawan sangat senang dengan adanya pemberian motivasi dan penilaian

prestasi kerja tersebut karena dengan adanya hal tersebut mereka dapat mengukur seberapa besar

kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya didalam perusahaan.

Gambar

Pengaruh Pemberian Motivasi dan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan

Hipotesis adalah pengambilan kesimpulan sementara untuk kemudian dibuktikan

kebenarannya. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut:

1 : Diduga ada pengaruh antara variabel pemberian motivasi (X1) terhadap variabel kepuasan kerja

karyawan (Y)

2 : Diduga ada pengaruh antara variabel penilaian prestasi (X2) terhadap variabel kepuasan kerja

karyawan (Y).

Motivasi(X1)

Penilaian Prestasi(X2)

Kepuasan Kerja Karyawan

(Y)

Page 13: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB 111

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer.Data primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya sebagai obyek penelitian.Dalam hal ini langsung dari

kuesioner.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain,

perbedaan tersebut disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan (Supranto, 1995 : 15).

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan

dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih sedikit dari populasinya.

(Djarwanto dan subagyo, 2000:108).

c. Teknik Pengambilan Sampel

Penarikan sampel menggunakan metode rancangan sampel non-random yaitu rancangan

sampel pengambilan sampel non-random, karena itu tidak didasarkan atas hukum probabilitas.

(Faisal, 1989:67). Salah satu teknik sampling yang termasuk non-random yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel eksidental (accidental sampling) atau juga

disebut metode sampling asal ambil atau asal pilih.

3.3 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data

3.3.1 Jenis Data

a. Data kualitatif

Penelitiaan kualitatif lebih berdasarkan pada data untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif

yang kokoh (Supomo, 1999 : 12 ).

b. Data kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan pengujiaan teori–teori melalui pengukuran variabel–variabel

penelitian dengan angka dan melakukan analisa dengan prosedur statistik (Supomo, 1999 : 12 ).

Page 14: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

3.3.2 Sumber data dan prosedur pengumpulan data

a. Sumber data

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diawali dan dicatat untuk pertama

kalinya ( Marzuki, 1995 : 55 ).

2. Data Sekunder

Yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya biro

statistik, studi pustaka atau dengan membaca buku–buku yang relevan denagan tujuan

penelitian (Marzuki, 1995 : 55).

b. Prosedur pengumpulan data

1. Wawancara

Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab langsung secara sistematis

berdasarkan pada tujuan penelitian.

2. Kuesioner

Adalah metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara membuat daftar

pertanyaan yang selanjutnya diserahkan kepada responden untuk di jawab.

3. Studi Pustaka

Adalah studi yang dihasilkan dalam usaha mengumpulkan data yang diperlukan dengan

membaca buku–buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Definisi konsep, operasional, dan pengukuran variabel

a. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel dependen. Dalam hal ini variabel independen adalah pemberian motivasi (X1) dan

penilaian prestasi kerja (X2).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau dipengaruhi variabel

independen. Variabel independen adalah variabel kepuasan kerja karyawan (Y).

b. Definisi operasional variabel

Untuk mengukur suatu variabel didalam suatu penelitian perlu adanya definisi operasional .

Yang dimaksud definisi operasional adalah mengoperasionalkan variabel – variabel untuk dapat

diukur, maka ditentukan definisi operasionalnya sebagai berikut :

Page 15: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

1. Motivasi kerja (X1), indikatornya adalah sebagai berikut :

- Pengakuan diri

- Penghargaan yang diparoleh

- Promosi jabatan

- Kedudukan (status)

- Pekerjaan yang menantang

- Bonus

2. Penilaian Prestasi (X2), indikatornya adalah sebagai berikut :

- Mendorong peningkatan prestasi kerja.

- Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan.

- Untuk kepentingan mutasi pegawai.

- Guna menyusun progam pendidikan dan pelatihan.

- Membantu para pegawai.

3. Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

Kepuasan kerja karyawan adalah suatu keadaan emosional individu, dimana

pekerjaan tersebut menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut persepsi dan

pandangan karyawan itu sendiri, indikator - indikatornya antara lain :

- Adanya pengembangan karir

- Penghargaan yang sepadan

- Kondisi kerja yang mendukung

- Rekan kerja yang supportif (mendukung)

- Kesesuaian pekerjaan dan kepribadian individu

- Masukan dari pimpinan yang memuaskan.

3.5 Rencana Transformasi dan Uji Normalitas Data

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner untuk menguji

validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of

freedom(df) = n-k dan alpha = 0,05, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Uji ini memakai

program SPSS dengan menggunakan korelasi bivariate, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilai positif maka butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid (Gozali, 2003:45).

Page 16: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

2. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji

normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan

digunakan dalam penelitian. Normalitas data dapat dilihat dengan cara:

* Nilai Skewness

Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam

variabel dengan menilai kemiringan kurva (Nugroho 2005:18).

3.6 PENGUJIAN ASUMSI KLASIK DAN UJI INSTRUMEN

Pengujian asumsi klasik pertama yaitu dengan menggunakan rasio skewness variabel yang

terdistribusi variabel tidak normal yaitu pemberian motivasi dan penilaian prestasi kerja

karyawan, ketidak normalan pendistribusian pemberian motivasi danpenilaian prestasi kerja

karyawan merupakan hal yang wajar.

Pengujian asumsi klasik yang kedua adalah dengan menggunakan multikolinieritas yang

memberikan hasil bahwa korelasi antar variabel bebas mempunyai korelasi lemah.

Pengujian asumsi yang ketiga yaitu mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

menggunakan gleser tes, yang menunjukkan hasil variabel bebas tidak signifikan, sehingga

variabel bebas tidak terjadi kesalahan.

3.7 METODE PENELITIAN DAN RENCANA ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan

kuantitatif, yaitu sebagai berikut:

3.7.1 Analisis Kualitatif

Analisa kualitatif lebih berdasarkan pada data untuk menghasilkan penaksiran

kuantitatif yang kokoh (Soepomo, 1992 : 12).

3.7.2 Analisa kuantitatif

Analisa kuantitatif merupakan pengujian teori–teori melalui pengukuran variabel–

variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik

(Soepomo, 1992 : 12).

Pengukuran seluruh instrumen kuesioner menggunakan skala Lickert

1. Untuk jawaban STS diberikan nilai 1

2. Untuk jawaban TS diberikan nilai 2

3. Untuk jawaban N diberikan nilai 3

4. Untuk jawaban S diberikan nilai 4

5. Untuk jawaban SS diberikan nilai 5

Page 17: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

3.7.3 Alat Analisis yang digunakan

3.7.3.1 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji

normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan

digunakan dalam penelitian. Normalitas data dapat dilihat dengan cara:

* Nilai Skewness

Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam

variabel dengan menilai kemiringan kurva (Nugroho 2005:18).

3.7.3.2 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya koreksi

antar variabel bebas atau independen (Ghozali, 2002:57). Multikolinieritas dalam penelitian

diukur berdasarkan tingkat variasi inflation factor (VIF) dan nilai Toleransi kedua ukuran

ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan deregrasi

terhadap variabel lainnya. Toleransi mengukur variabilitas yang terpilih yang tidak dapat

dijelaskan oleh variabel lainnya. Variabel bebas dalam model regresi tidak ada

multikolineritas jika.

* Nilai tolerance >0,10 (10%)

* Nilai VIF (variance inflation factor) <10.

2. Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat penyebaran data dimana dalam uji ini

bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Jika variace dari residual satu pengamat ke pengamat lainnya tetap,

maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi heterokesdatisitas. Model regresi yang

baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini dapat dilakukan

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel berikut (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang tidak

teratur maka identifikasi tidak terdapat heterokedastisitas (Ghozali, 2002:69).

3. Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

penggunaan pada periode t dengan kesalahan pada priode t-1 (sebelumnya).

Dalam penelitian ini digunakan uji Durbin Watson ( Dw test ) yang pengambilan keputusan

ada tak adanya korelasi autokorelasi kriteria sebagai berikut :

Page 18: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

1. Bila nilai Dw terletak antara batas atas atau upper bount (du) dan (4- du), maka

koefisien korelasi sama dengan 0 berarti tidak ada autokorelatif.

2. Bila Dw lebih rendah dari batasan bawah atau lower bount (dl) maka koefisien korelasi

lebih besar dari pada 0 berarti adalah autokorelasi positif.

3. Bila Dw lebih besar dari pada (4 – l) maka koefisien autokorelatif lebih kecil dari pada

0, berarti autokorelasi negatif.

4. Bila Dw terletak bebas antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau Dw antara (4–

du) dan (4–dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. (Ghozali, 2001 : 62)

3.7.3.3 Analisis Regresi berganda.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Rumus yang digunakan adlah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Kepuasan kerja karyawan

X1= Motivasi

X2= Penilaian Prestasi

a = Konstanta

b = Koefiseien

e = Variabel error

5. Koefisien determinasi ( R2 )

Bertujuan untuk seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Untuk regresi berganda menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau

tertulis Adjusted R square, karena disesuaikan denagn jumlah variabel independen yang

diguankan dalam penelitian.

Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R square berkisar antar 0

sampai 1. pada umumnya sampel dengan deret waktu memiliki R square maupun Adjusted

R square cukup tinggi (diatas 0,5), sedangkan sampel dengan data item tertentu yang

disebut data silang pada umumnya memilki R square maupun Adjusted R square agak

rendah (dibawah 0,5), namun juga tidak memungkanikan memilki R square maupun

Adjusted R square yang tinggi (Nugroho 2005: 51 ).

C. Uji Hipotesis.

1. Pengujian hipotesis 1, 2, 3.

Page 19: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Untuk menguji apakah hipotesis 1, 2, 3. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independent (X) yaitu, kualitas produk, varian produk dan pelayanan

konsumensecara individual mempengaruhi variabel dependent (Y) yaitu kepuasan

konsumen.

Langkah-langkah pengujiannya :

a. Penetuan nilai kritis

Tingkat signifukan α = 0,05.

Degree of freedom (df) = n- k- 1

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel

b. Kriteria pengujian

* Bila t hitung > t tabel, berarti terdapat pengaruh secara persial antara variabel

independent (kualitas produk, varian produk dan pelayanan konsumen) terhadap

variabel dependent (kepuasan konsumen) atau dengan kata lain Ha diterima dan,

Ho ditolak

* Bila t hitung < t tabel, berarti tidak terdapat pengaruh secara persial antara variabel

independent (kualitas produk, varian produk dan pelayanan konsumen) terhadap

variabel dependent (kepuasan konsumen) atau dengan kata lain Ha ditolak, Ho

diterima.

3.8 RENCANA PENGUJIAN MODEL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 20: PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani, 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, penerbit BPFE,

Yogyakarta, cetakan kedua.

Handoko, Hani, 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Liberty

Gomes, Faustino, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : penerbit Andi Off Set.

Handoko, Hani, 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, penerbit BPFE,

Yogyakarta, cetakan kedua.

Prabu, Anwar Mangkunegara, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung :

penerbit Remaja Rosdakarya.

Retnaning, Purwa W, (2003). Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Karyawan,(tidak diterbitkan)

Prabu, Anwar (2005), Jurnal. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim.

Fatma, Indrianti, S,. (2007). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan, (tidak diterbitkan).


Recommended