PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN
(POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII
PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
ADE INDAH LESTARI
NPM : 1111060061
Jurusan: Pendidikan Biologi
Pembimbing Pertama : Busmayaril, S.Ag., M.Ed.
Pembimbing Kedua : Laila Puspita, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
2017 M/1438 H
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN
(POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA
MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VII di SMP N 5 Pesawaran
Tahun Pejaran 2015/2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan
Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar
Sarjana S1 dalam Ilmu Biologi
Oleh :
ADE INDAH LESTARI
NPM 1111060061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Busmayaril, S. Ag., M.Ed.
Pembimbing II : Laila Puspita, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H / 2017 M
ii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN
(POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA
MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
DI SMP NEGERI 5 PESAWARAN
Oleh
Ade Indah Lestari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada
materi pencemaran lingkungan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Predict Observe Explain (POE). Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP N 5
Pesawaran, adapun populasinya yaitu seluruh kelas VII di SMP N 5 Pesawaran dan
sampel penelitiannya adalah kelas VII.C sebagai kelas kontrol dan kelas VII.D
sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest-posttest
berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif. Setelah data
dikumpulkan kemudian pengolahannya dilakukan dengan analisis statistik dengan
menggunakan uji t. tetapi sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat dengan
menggunakan uji normalitas dan homogenitas.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta didik untuk kelas
eksperimen dengan menggunakan model POE diperoleh nilai uji-t pada pretest dan
posttest diperoleh thitung = 2,631 dengan ttabel(0,05) = 1,664. Dengan demikian apabila
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan di
SMP Negeri 5 Pesawaran.
Kata kunci: model pembelajaran POE (Predict Observe Explain), Hasil Belajar,
Pencemaran Lingkungan
iii
iv
v
1
1 Departemen RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya Mushaf. 2007. Solo: Qomari Prima
Publisher.
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan” (Qs Al-Qashash: 77).
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, pencipta semesta alam yang telah
memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dengan rasa syukur yang dalam, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain
(POE) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 7 Pada Materi Pencemaran
Lingkungan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Biologi.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Chairul Anwar, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku ketua Jurusan Biologi IAIN
Raden Intan Lampung.
3. Bapak Busmayaril, S.Ag.,M.Ed selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Laila Puspita, M.Pd selaku pembimbing II yang juga telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ayah, Ibu, kakak dan Adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan
moril dan materil yang tak ternilai selama proses penyusunan skripsi ini.
vii
6. Ibu Suhermiati, S.Pd selaku Kepala SMP N 5 Pesawaran yang telah
mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
7. Bapak Suyoto selaku guru Mata Pelajaran IPA yang telah membantu selama
penulis mengadakan penelitian.
8. Sahabat-sahabatku Nurul Khotimah, Afriyana Wiranti, Yuniar Risa, Sya’banah dan
teman-teman seperjuangan program study Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Raden Intan Lampung Angkatan 2011 yang telah mendorong dan
memotivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Almamater IAIN Raden Intan Lampung kebanggaanku yang telah mendewasakanku
dalam berpikir dan bertindak.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas dicatat sebagai
amal ibadah di sisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangsi bagi dunia pendidikan.
Bandar Lampung, 11 Mei 2016
Penulis
Ade Indah Lestari
NPM.1111060061
viii
PERSEMBAHAN
Dengan mengharap ridho ilahi dibawah naungan rahmat dan hidayah-Nya serta dengan
curahan cinta
Ku Persembahkan karya kecil ku ini untuk
1. Kedua orang tuaku, yang sangat saya banggakan dan saya cintai Ayahanda
(Bahtoni Haiyun Pani) dan Ibunda (Hermiyati) tercinta atas segala
pengorbanan, kasih sayang dan cinta serta do’a yang tak pernah terhenti
tercurah disetiap waktu.
2. Kakak ku Meidya Pratama dan Adik-adik ku tersayang Amita Putriani dan
Yogi Okta Pranata terima kasih atas do’a, kasih sayang dan motivasi serta
perhatian kalian.
3. Bapak dan Ibu dosen IAIN Raden Intan Lampung wakil khusus Bapak
Busmayaril, S.Ag.,M.Ed dan Ibu Laila Puspita, M.Pd yang telah banyak
memberikan bimbingan serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
RIWAYAT HIDUP
Ade Indah Lestari dilahirkan pada hari rabu tanggal 05 Januari 1994, di Desa
Banjar Negeri Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung. Puteri
ke dua dari empat bersaudara oleh pasangan Bahtoni Haiyun Pani dan Hermiati, S.Pd.
Penulis memulai pendidikan di SDN 2 Desa Banjar Negeri Kecamatan
Waylima Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung yang diselesaikan pada tahun
2005, dan melanjutkan pendidikn di MTs.N 1 Kedondong dan pada tahun 2008
penulis menyelesaikan pendidikan di MTs.N Kedondong dan melanjutkan pendidikan
di MAN 1 Kedondong mengambil jurusan IPA dan diselesaikan pada tahun 2011.
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, setelah lulus dari MAN 1
Kedondong penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan
tinggi IAIN Raden Intan Lampung memilih jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan. Penulis memilih jurusan Biologi di IAIN Raden Intan
Lampung karena penulis ingin lebih mengetahui dan memperdalam ilmu pengetahuan
sains dan ilmu agama sebagai pedoman hidup.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 10
D. Pembatasan Masalah ................................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ............................................. 12
1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12
2. Kegunaan Penelitian.............................................................................. 12
F. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 13
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 14
1. Model Pembelajaran POE .................................................................... 14
xi
a. Pengertian Model Pembelajaran POE .............................................. 14
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran POE .................................. 16
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran POE ..................... 17
2. Hakikat Pembelajaran Biologi .............................................................. 17
3. Hasil Belajar .......................................................................................... 18
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 18
b. Macam-Macam Pengukuran Hasil Belajar ....................................... 22
B. Materi Sistem Pencernaan ........................................................................ 24
C. Penelitian Relevan. ................................................................................... 33
D. Kerangka Pikir.......................................................................................... 35
E. Hipotesis ................................................................................................... 37
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 38
B. Metode Penelitian .................................................................................... 38
C. Variabel Penelitian ................................................................................. 39
D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 40
1. Populasi ................................................................................................ 40
2. Sampel .................................................................................................. 41
E. Tehnik Pengambilan Sampel .................................................................... 41
F. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................ 42
G. Uji Coba Intrumen .................................................................................... 42
a. Validitas Instrumen .............................................................................. 43
b. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 44
c. Uji Daya Pembeda ................................................................................ 45
d. Uji Tingkat Ksukaran ........................................................................... 46
H. Tehnik Analisis Data ................................................................................ 47
1. Uji Normalitas ...................................................................................... 48
2. Uji Homogenitas .................................................................................. 49
xii
3. Uji Hipotesis dengan Menggunakan Uji t ............................................ 49
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................. 51
B. Pembahasan ...................................................................................... 55
BAB V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Nilai Kognitif Peserta Didik Kelas 7 ............................................ 6
Tabel 2 Daftar Nilai Afektif Peserta Didik Kelas 7 .............................................. 7
Tabel 3 Daftar Nilai Psikomotorik Peserta Didik Kelas 7 .................................... 8
Tabel 4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran POE.......................................... 16
Tabel 5 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Untuk Validitas Butir Soal… ............ 44
Tabel 6 Hasil Validasi Uji Instrumen……………………………………............ 44
Tabel 7 Daya Pembeda.......................................................................................... 46
Tabel 8 Tingkat Kesukaran ................................................................................... 47
Tabel 9 Rekaputilasi Nilai Preetest……………………….. ................................. 51
Tabel 10 Rekapitulasi Nilai Posstest ..................................................................... 51
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Preetest……………................ 53
Tabel 12 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas posttest……………… ............ 53
Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis…………………………………………….. ........... 54
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Kerangka Pikir ....................................................................................... 36
Diagram Nilai Pretest dan Postest ......................................................................... 52
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
Lampiran 1. Profil Sekolah ................................................................................... 70
Lampiran 2. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 73
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba SMP 4 Pesawaran ................... 74
Lampiran 4. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 75
Lampiran 5. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ................................................... 76
Lampiran 6. Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen ..................................... 77
Lampiran 7. Daftar Nama Kelompok Kelas Kontrol ............................................ 78
Lampiran 8. Silabus .............................................................................................. 79
Lampiran 9. RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 84
Lampiran 10. RPP Kelas Kontrol.......................................................................... 105
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 125
Lampiran 12. Lembar Kerja Praktikum ................................................................ 130
Lampiran 13. Lembar Kerja Kelompok ................................................................ 136
Lampiran 14. Persentase Penentuan Indikator ...................................................... 137
Lampiran 15. Instrument Pretest dan Posttest ....................................................... 138
Lampiran 16. Soal Pretest dan Posttest ................................................................. 148
Lampiran 17. Pengujian Prasyarat Analisis Data .................................................. 151
Lampiran 18. Analisis Uji Validitas Pretest dan Posttest ..................................... 152
Lampiran 19. Analisis Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest .................................. 153
Lampiran 20. Indeks Daya Pembeda .................................................................... 154
Lampiran 21. Korelasi ........................................................................................... 155
Lampiran 22. Tingkat Kesukaran .......................................................................... 156
Lampiran 23. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..... 157
Lampiran 24. Uji Normalitas ................................................................................ 159
Lampiran 25. Uji Homogenitas ............................................................................. 163
Lampiran 26. Uji Hipotesis ................................................................................... 165
xvi
Lampiran 27. Uji Homogenitas Manual ............................................................... 167
Lampiran 28. Uji Hipotesis Kelas Eksperimen ..................................................... 168
Lampiran 29. Uji Hipotesis Kelas Kontrol ........................................................... 170
Lampiran 30. Dokumentasi ................................................................................... 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu
berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya
masyarakat.”Di Indonesia Lembaga pendidikan perlahan-perlahan mengalami
kemajuan yaitu dengan perubahan kurikulum maupun diterimanya suatu model-
model pembelajaran”.2
”Pada dasarnya belajar merupakan suatu aktifitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap”.3
Proses pembelajaran itu meliputi mengajar dan belajar. Kegiatan pembelajaran
dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan peserta didik.Perilaku guru
adalah mengajar dan perilaku peserta didik adalah belajar.
Harapan pemerintah dalam pembangunan di bidang pendidikan sebagai
salah satu bagian dari pembangunan Nasional, perlu diwujudkan guna
peningkatan dan kemajuan sektor pendidikan. Oleh karena itu pemerintah
berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di
bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak
2Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2009), h.5 3Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian,(Jakarta :Bumi Aksara, 2006), h. 4
2
diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan pemilihan metode dan
strategi belajar secara tepat.
“Pendidikan adalah setiap pergaulan atau hubungan mendidik yang terjadi
antara orang dewasa dengan anak-anak. Di dalam Undang-undang ( UU ) No. 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa,
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.4
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prisip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah, yang bertujuan
mengajak peserta didik mengenal dan memahami konsep-konsep tentang alam
untuk membangun keahlian dan kemampuan berfikir agar dapat berperan aktif
menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi. Untuk merealisasikan hal tersebut
maka harus terjadi peningkatan mutu pendidikan dalam pembelajaran biologi.IPA
merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji
4Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.4
3
kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri; objektif, metodik, sistematis,
universal, dan tentatif. Ilmi Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok
bahasannya adalah alam dan segala isinya.5
Islam mengajarkan kepada umatnya agar menuntut ilmu dan
menekankan pentingnya arti belajar dalam kehidupan umat manusia sebagai mana
yang telah diperintahkan oleh Allah sejak wahyu pertama diturunkan kepada
rosulullah SAW. yaitu surah al’alaq ayat 1-5:
1).Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2).Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. 3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, 4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-„Alaq/96:1-5).
“Secara umum sains atau IPA khususnya biologi dipahami sebagai ilmu
yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarik
kesimpulan serta penemuan teori dan konsep”. Dapat pula dikatakan bahwa
hakikat Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui
serangkai proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar
5 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori Dan Praktek. (Surabaya: Prestasi
Pustaka, 2007), h. 99-100
4
sikap ilmiah.6“Pembelajaran IPA pada hakikatnya terdiri atas produk, proses, dan
sikap yang menuntut peserta didik melakukan penemuan dan pemecahan
masalah”.7
Mata pelajaran biologi umumnya sangat menuntut adanya praktikum
langsung agar pemahan peserta didik tidak bias, tetapi ini sangat jarang sekali
diadakan oleh guru, karena guru lebih sering menggunakan metode diskusi
kelompok dalam menambah pemahaman peserta didik.
Sejauh ini, pendidikan di Indonesia didominasi oleh pandangan bahwa
pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal. Proses
pembelajaran masih berfokus pada guru yang dijadikan sebagai sumber
pengetahuan. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas diarahkan
kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, otak peserta didik
hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya agar dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. “Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Akibatnya, ketika peserta didik lulus dari
sekolah, mereka pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi”.8
6Trianto, M.Pd, model pembelajaran terpadu konsep, strategi, dan implementasikan dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),Cet.4,(Jakarta:Bumi Aksara,2012),h.141. 7Ratna Widyaningrum dkk, “Pengembangan Modul Berorientasi POE (Predict Observe
Explain) Berwawasan Lingkungan Pada Materi Pencemaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa,”(Jurnal penelitian program studi pendidikan sains Universitas Sebelas Maret
Surakarta,2013),h.1. 8Yulianti, “Penerapan model poe ( predict-observe-explain ) untuk peningkatan penguasaan
konsep dan keterampilan berfikir kritis siswa pada subkonsep pencemaran air”, ( Skripsi jurusan
5
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 5
Pesawaran diketahui bahwa pencapaian hasil belajar selama ini masih relatif
rendah, di karenakan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran,
sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti laboraturium yang tidak
memiliki kelengkapan alat praktikum, dan kurangnya penggunaan media
pembelajaran seperti LCD, peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran
yaitu masih berpusat pada guru, misalnya cenderung hanya guru saja yang
dominan menerangkan dari awalsampai akhir materi tanpa ada interaksi dengan
peserta didik, walaupun ada interaksi dengan peserta didik itu sangat kecil sekali
dan juga pembelajarannya tidak disertai dengan praktikum, sehingga pembelajaran
kurang efektif dan penggunaan laboraturium kurang maksimal.
Selain itu buku–buku yang digunakan sebagai referensi sangat terbatas
sehingga pengetahuan peserta didik kurang berkembang. Hal ini menyebabkan
peserta didik kurang mengetahui dan memahami manfaat ilmu biologi dalam
kehidupan sehari–hari, serta rendahnya hasil belajar peserta didik terutama pada
ranah kognitif. Namun nilai psikomotorik dan afektif peserta didik sudah banyak
yang diatas KKM, hal inilah yang mendasari penulis hanya meneliti pada ranah
kognitif.“Aspek kognitif terdiri dari enam aspek yakni mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan”.9
pendidikan biologi Universitas Pendidikan Upi.Repository.Upi, Bandung,2012), h. 2.di akses 18 Mei
2015. 9M.Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta:Bumi Aksara, 2011),
h.75.
6
Adapun daftar nilai kognitif peserta didik kelas 7 di SMP Negeri 5
Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Dafar Nilai KognitifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Tahun Pelajaran 2015/2016
Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA
kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran
Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukan bahwa nilai kognitif peserta didik
kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas
sebanyak 40%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 60%. Nilai ini belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar
70.Ini menggambarkan bahwa selama ini pembelajaran IPA khususnya sains
biasa menggunakan metode ceramah.
Adapun daftar nilai afektif peserta didik kelas VII di SMP Negeri
5Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 2 berikut ini :
No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.
7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)
1 81-90 5 3 4 4 3 4 23 9,6 % Tuntas
2 71-80 6 4 5 4 5 4 28 11,7 % Tuntas
3 61-70 7 9 8 8 6 7 45 18,7 % Tuntas
4 51-60 12 10 12 11 15 14 74 30,8 % Tidak tuntas
5 0-50 10 14 11 13 11 11 70 29,2 % Tidak tuntas
Jumlah 40 40 40 40 40 40 240 100 %
7
Tabel 2
Dafar Nilai AfektifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Tahun Pelajaran 2015/2016
Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA
kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran
Keterangan :
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
E : Sangat Kurang
Berdasarkan tabel 2 diatas, menunjukan bahwa nilai afektif peserta didik
kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas
sebanyak 88,8%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 11,2%. Nilai ini sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar 70.
Adapun daftar nilai psikomotorik peserta didik kelas VII di SMP Negeri
5Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 3 berikut ini :
No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.
7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)
1 A 15 12 12 14 12 12 77 32,1 % Tuntas
2 B 13 14 15 9 13 11 75 31,3 % Tuntas
3 C 9 11 8 11 10 12 61 25,4 % Tuntas
4 D 2 2 3 5 4 3 19 7,9 % Tidak tuntas
5 E 1 1 2 1 1 2 8 3,3 % Tidak tuntas
Jumlah 40 40 40 40 40 40 240 100 %
8
Tabel 3
Dafar Nilai PsikomotorikPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Tahun Pelajaran 2015/2016
Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA
kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran
Berdasarkan tabel 3 diatas, menunjukan bahwa nilai psikomotorik peserta
didik kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas
sebanyak 85%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 15%. Nilai ini sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar 70.
Berdasarkan masalah yang ada disekolah, peneliti berharap guru bisa lebih
kreatif lagi dalam menggunakan strategi, model dan pendekatan pembelajaran,
seperti yang digunakan pada saat ini yaitu dengan menggunakan metode ceramah,
sehingga membuat peserta didik mudah jenuh atau bosan.Penggunaan strategi dan
model pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran serta materi yang
hendak disampaikan. Dalam pembelajaran sains, peserta didik akan lebih mengusai
No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.
7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)
1 71-90 15 9 13 14 10 12 73 30,4 % Tuntas
2 71-70 11 13 10 10 10 13 67 27,9 % Tuntas
3 61-70 7 11 9 11 15 11 64 26,7 % Tuntas
4 51-60 5 4 5 3 2 2 21 8,7 % Tidak tuntas
5 0-50 2 3 3 2 3 2 15 6,3 % Tidak tuntas
Jumlah 40 40 40 40 40 40 240 100 %
9
pelajaran apabila peserta didik memperoleh serta mencari tahu sendiri tentang
konsep tersebut. Adapun model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran sains, salah satunya adalah model pembelajaran Predict Observe
Explain (POE).
Model pembelajaran POE adalah model pembelajaran dengan urutan
proses membangun pengetahuan terlebih dahulu atau meramalkan solusi terlebih
dahulu dari suatu permasalahan, lalu melakukan observasi untuk membuktikan
ramalan, lalu menjelaskan hasil observasi. Model pembelajaran POE memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri,
melakukan pengetahuan terhadap fenomena yang terjadi, serta
mengkomunikasikan pemikiran dan hasil diskusinya, serta melatih peserta didik
menemukan konsep-konsep sendiri melalui proses yang melatih peserta didik
berkembang baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik.10
Hal inilah yang
mendasari peneliti memilih model pembelajaran POE, selain itu model
pembelajaran ini bisa dijadikan sebagai refrensi guru dalam proses pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasi masalah
pada penelitian ini adalah :
10
Herni Budiati, Sugiyarto, dan Sarwanto, Pengaruh Model Pembelajaran POE (Prediction,
Obsevation, and explanation) Menggunakan Eksperimen Sederhana dan Eksperimen Terkontrol
Ditinjau dari Keterampilan Metakognitif dan Gaya Belejar Terhadap Keterampilan Proses Sains
(Jurnal Penelitian Program Study Pendidikan Sains Program Pascasarjana UNS : Surakarta) h.150.
diakses pada 08 agustus 2015.
10
1. Proses pembelajaran IPA di SMP Negeri 5 Pesawaran masih menggunakan
metode diskusi dan ceramah.
2. Pembelajaran IPA dikelas kurang begitu efektif, peserta didik kurang aktif
dalam proses pembelajaran karena jarang mengajukan pertanyaan atau
mengutarakan pendapatnya pada sesi diskusi kelas.
3. Hasil belajarkognitif peserta didik masih rendah dapat di lihat dari hasil
belajar masih relatif rendah di bawah KKM yaitu ≤ 50.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat
merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan ?”
D. Pembatasan Masalah
Agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model POE terhadap hasil
belajar peserta didik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengemukakan pengetahuan mereka terkait materi yang diberikan.11
Adapun
11
Amri Amal, Achmad Rifa’i, Nathan Hindarto, Pengembangan Model Pembelajaran Predict,
Observe, Discuss, dan Explain (PODE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar
11
sintaks yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Tsai, Chin
Chung dan Ying Tien Wu yang dikutip dari jurnal Wahyu Bekti Lestari dengan
sintaks (1) predict (meramalkan) pada tahap ini peserta didik akan
meramalkan atau memberikan hipotesis mengenai dari apa yang akan terjadi
dari suatu permasalahan yang diberikan oleh guru yang ditemukan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi yang sedang dibahas,
(2) observe(mengamati) pada tahap ini guru memberikan waktu kepada
peserta didik untuk melakukan eksperimen dan demonstrasi terkait
permasalahan yang sedang dibahas, untuk membuktikan kebenaran dari
ramalan peserta didik, dan mencatat hasil pengamatan. (3) explain
(menjelaskan) pada tahap ini peserta didik melakukan diskusi bersama
kelompoknya , kemudian memberikan penjelasan terhadap hasil observasinya.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar tes kognitif
saja.Kemampuan kognitif yang akan diukur yaitu menggunakan Taksonomi
Bloom Revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
menganalisis (C4).12
Negeri Kompleks Ikip Makasar, (Program Study Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, UNS,
Indonesia), (Journal of Primary Educational, Semarang : 2013), h.86 (diakses pada 26 agustus 2015) 12
Lorin W. Anderson, dkk, Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen,(Cileban Timur : Pustaka
Pelajar, 2001), h. 100-102
12
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar
peserta didik pada materi pencemaran lingkungan.
b. Kegunaan Penelitian
1. Peserta Didik :
a) Memberikan peserta didik pengalaman belajar yang berbeda dalam
mata belajaran IPA.
b) Memberikan kesempatan pada peserta didik umtuk berperan aktif
dalam mencari informasi sendiri.
c) Sebagai wahana untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi pencemaran lingkungan.
2. Pendidik :
a) Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, penegetahuan dan
keterampilan peneliti serta menjadi acuan untuk meningkatkan potensi
guru dalam mengajar,terutama untuk guru IPA.sehingga suasana
belajar mengajar menjadi bermakna dan hasil belajar peserta didik
dapat meningkat.
3. Peneliti :
a) Memberikan pengalaman meneliti sebagai calon pendidik dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
13
F. Ruang Lingkup
Agar Penelitian ini lebih terarah, guna menghindari pembiasan dalam
memahami pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Pesawaran dan yang menjadi sampel
penelitian adalah peserta didik kelas VII, pada kelas 7.C sebagai kelas kontrol
dan 7.D sebagai kelas eksperimen pada materi pencemaran lingkungan.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah
Model Predict Observe Explain(POE) untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran PredictObserve Explain(POE)
a. Pengertian Model Pembelajaran POE
Model PredictObserve Explain (POE) pertama kali diperkenalkan oleh
White dan Gunstone pada tahun 1992 dalam bukunya probing
understanding. Menurut Joyce yang dikutip oleh Cipta Suhud Wiguna
menyatakan bahwa model POE termasuk dalam kelompok model pengajaran
memproses informasi model berfikir induktif.13
POE dapat menjadi salah satu
model alternatif dalam pembelajaran IPA.Menurut pendapat Indrawati dan
Setiawan “model pembelajaran POE didasarkan atas teori pembelajaran
kontruktivisme”14
.Dimana pembelajaran kontruktivisme yaitu memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pengetahuan awal
mereka.
Model POE ini berasal dari teori kontruktivisme. Teori kontruktivisme
dalam pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa setiap individu memiliki
kemampuan untuk mengkonstruksikan kembali pengalaman atau
pengetahuan yang dimiliki. Ini berarti Peserta didik sendiri harus
menemukan pengetahuan atau konsep, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya. Hubungan Model POE dengan teori kontruktivisme yaitu
menganggap bahwa peserta didik dengan pengetahuan yang telah mereka
miliki akan dapat mengembangkan kemampuan atau pengetahuan itu.15
“Menurut Tsai, Chin Chung dan Ying Tien Wu model POE merupakan
rangkaian proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik
13
Cipta Suhud Wiguna, “Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)
Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berfikir Kreatif Peserta didik (Studi Experimen Mata
pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang),Universitas Pendidikan
Indonesia”,( Repository.Upi.Edu, Bandung),h.7. di akses pada tanggal 06 September 2015. 14
Nila Ayu Yulinar Firdos, Ely Rudyatmi, Lina Herlina, “Pengaruh Model Pembelajaran
Predict Observe Explain dengan Bantuan Media Foto Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan”, FMIPA Universitas Negeri Semaarang, Indonesia. 15
Liew, C. W. & Treagust, D.”The Effectiveness Predict-Observe-Explain (POE) Technique
in Diagnosing Studen’s Understanding of Science and Identifying Their Level of Achievement”.
Tersedia pada
http://www.curtin.edu.autheses/available/adt/WCU20050228.145638/unrestricted/01Front.pdf.,h.4. di
akses pada tanggal 18 Juli 2015
15
melalui tahap prediksi atau membuat dugaan awal (Predict), pengamatan
atau pembuktian dugaan (Observe), serta penjelasan terhadap hasil
pengamatan (Explain)”.16
”POE merupakan singkatan dari Predict Observe Explain. Pendidik
menggali pemahaman peserta didik dengan cara meminta mereka untuk
melaksanakan tiga tugas yaitu memprediksi, mengobservasi dan menjelaskan
hasil observasi”.17
Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa model pembelajaran POE
berasal dari teori kontruktivisme yaitu memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka. Karena POE adalah
model pembelajarn yang menggabungkan 3 tahapan dalam proses
pembelajarannya yaitu memprediksi, mengobservasi, dan menjelaskan hasil
dari observasi tersebut.
Model POEjuga memberikan kesempatan padapeserta didik dengan
membuat prediksi atas suatu kejadian berdasarkan konsepsi mereka sendiri,
kemudian mengobservasi kejadian tersebut secara nyata, kemudian
menjelaskan hasil pengamatan mereka serta menjelaskan ketidaksesuaian
prediksi mereka dengan keadaan yang sebenarnya.Dengan demikian peserta
didik dapat menggali pemahaman dari suatu pelajaran dengan menggunakan
model POE tersebut.
16
Wahyu Bekti Lestari,“Pendekatan Acitive Learning Melalui Model Pembelajaran Predict
Observe Explain (POE) di sertai media teka teki silang untuk meningkatkan partisipasi belajar sain
siswa kelas VII C SMP N 7 Purworejo”, (Skripsi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas
Sebelas Maret, Semarang). h.2 17
Indrawati, Wanwan Setiawan, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
Untuk Guru SD, ( Jakarta : PPPTK IPA, 2009), h.45
16
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran POE
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran POE ini adalah :
Tabel.4
Langkah-langkah Model Pembelajaran POE
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Tahap 1
Meramalkan
(Predict)
Memberikan apersepsi
terkait materi yang
akan dibahas.
- Memberikan hipotesis berdasarkan
permasalahan yang diambil dari
pengalaman peserta didik, atau
buku panduan yang memuat suatu
fenomena terkait materi yang akan
dibahas.
Tahap 2
Mengamati
(Observe)
Sebagai fasilitator
dan mediator apabila
Peserta didik
mengalami kesulitan
dalam melakukan
pembuktian.
- Mengobservasi dengan melakukan
eksperimen atau demonstrasi
berdasarkan permasalahan yang
dikaji dan mencatat hasil
pengamatan untuk direfleksikan
satu sama lain.
Tahap 3
Menjelaskan
(Explain)
Memfasilitasi
jalannya diskusi
apabila Peserta didik
mengalami
kesulitan.
- Mendiskusikan fenomena yang
telah diamati secara konseptual-
matematis, serta membandingkan
hasil observasi dengan hipotesis
sebelumnya bersama kelompok
masing-masing.
- Mempresentasikan hasil observasi
di kelas, serta kelompok lain
memberikan tanggapan, sehingga
diperoleh kesimpulan dari
permasalahan yang sedang
dibahas.
(diadaptasi dari Wah Liew, 2004)18
18
Wah liew.(2004). “The effectiveness of predict, observe, explain technique in diagnosing
studens’understanding of science and identifying their level of
achievement”.[online].Tersedia:http://adt.curtin.edu.au/.(diakses pada tanggal 20 Juli 2015).
17
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran POE
1. Kelebihan
Adapun kelebihan dari model pembelajaran POEmenurut Wah
Liewadalah sebagai berikut :
a) Model Pembelajaran POE dapat digunakan untuk menggali gagasan awal
yang dimiliki oleh peserta didik.
b) Membangkitkan diskusi baik antara peserta didik dengan peserta didik
maupun antara peserta didik dengan pendidik.
c) Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menyelidiki konsep
yang belum dipahami.
d) Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu
permasalahan.19
Sedangkan menurut Joyce yang dikutip dari buku Trianto kelebihan
dari model pembelajaranPOE yaitu merangsang peserta didik untuk lebih
kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi, proses pembelajaran menjadi
lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga
mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen maupun observasi,
peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori
(dugaan) dengan kenyataan.20
2. Kelemahan
Menurut Joyce kelemahan dari model pembelajaran
PredictObserveExplain(POE) adalah memerlukan persiapan yang lebih
matang terutama berkaitan penyajian persoalan Biologi dan kegiatan yang
akan dilakukan untuk membuktikan prediksi yang akan diajukan peserta
didik, memerlukan alat, bahan dan tempat yang memadai, memerlukan
kemampuan dan keterampilan yang khusus bagi pendidik. Sehingga pendidik
dituntut untuk bekerja lebih professional, memerlukan kemauan dan motivasi
guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.21
2. Hakikat Pembelajaran Biologi
Pengajaran pada hakekatnya merupakan penyampaian pesan, pesan yang
akan dikomunikasikan yaitu melalui media tertentu ke penerima. Pesan yang
19
Wah liew. Ibid. 20
Joyce,”Predict Observe Explain (POE)”.[online].Tersedia (http://arb.nzcer.org.nz/strategies/
poe.php.) di akses pada tanggal 20 Juli 2015. 21
Joyce, Ibid.
18
akan dikomunikasikan adalah materi pelajaran yang ada pada kurikulum.
Prosespembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.22
Suatu proses pembelajaran yang dikatakan efektif apabila dapat
memberikan prestasi yang lebih baik. Pembelajaran merupakan pertama yaitu
dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara
maksimal bukan hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mencatat,
mendengarkan, akan tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses
berfikir.23
Hakekatnya, dalam pendidikan biologi menekankan adanya interaksi
antara peserta didik dengan obyek yang dipelajari. Interaksi ini memberi
peluang kepada peserta didik untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana
belajar, mengembangkan potensi rasional pikir, keterampilan, dan kepribadian
serta mengenal permasalahan biologi dan pengkajiannya”.24
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai berikut :
22
Anonim, Hakikat pembelajaran Biologi, 2010, Tersedia di : http://www.sarjanaku.com
/2010/ 12/hakikat-pembelajaran-biologi.html (diakses tanggal 20 agustus 2015). 23
Anonim, Ibid. 24
Anonim, Ibid.
19
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”25
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu
faktor ekstern dan intern.
Secara etimologi (bahasa) kata hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu
“hasil dan belajar”. Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,dijadikan
dsb)26
sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapatkan
suatu kepandaian.27
jadi berdasarkan uraian pengertian diatas yang dimaksud
dengan hasil belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku,
dimana peubahan itu dapat mengarah kepada tingkahlaku yang lebuh baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkahlaku yang lebih buruk
sesuai dengan hasil belajar yang ia peroleh.
Secara terminology (istilah) yang dimaksud dengan Hasil Belajar adalah
hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar.28
Secara umum
belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil
belajar merupakan setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur
dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai peserta didik. Hasil belajar
berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan
sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil belajar dapat
dilihat setelah evaluasi atau ujian akhir, berhasilkah para pendidik
menggunakan pembelajaran inkuiri.Keberhasilan pembelajaran adalah
keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai
25
Slameto, Op. Cit. h.2 26
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 2003), h. 408 27
Poerwadarminta, Ibid., h. 121 28
Enco Mulyasa, Menjadi guru professional. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), h. 41
20
tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing peserta didik dalam
pembelajaran.29
a. Indikator hasil belajar
Indikator hasil belajar yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar
mengajar dianggap berhasil apabila telah memenuhi beberapa indikator
keberhasilan belajar. Adapun indikator keberhasilan belajar adalah:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
2. Prilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran (instruksional) khusus
(TIK) telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individu maupun
kelompok.30
Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur
keberhasilan adalah daya serap. Setiap proses belajar mengajar selalu
mengahasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditngkat
mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai.
b. Cara mengevaluasi hasil belajar.
Untuk mengetahui hasil dari proses kegiatan belajar mengajar maka
seorang guru harus maelakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil belajar
peserta didik. Berdasarkan tujan dan ruang lingkupnya, penilaian hasil belajar
dapat digolongkan dalam beberapa jenis penilaian yaitu:
29
Enco Mulyasa, Ibid., h. 121 30
Syaiful Bahri Djamarah. , Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Renika Cipta, 2006), h. 91
21
1. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya
serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu
dalam waktu tertentu.
2. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan
dalam waktu tertentu.Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya
serap peserta didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar peserta
didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
3. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap bahan
pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu smester, satu atau
dua tahun pelajaran.Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf
keberhasilan belajar peserta didik dalam suatu priode belajar tertentu.Hasil
dari tes sumatif ini ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun
peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.31
31
Syaiful Bachri, Ibid., h. 106-107
22
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Dalam proses belajar mengajar akan berhasil atau tidaknya proses
belajar mengajar, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto, faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam belajar terdapat
dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal adalah faktor yang ada didalam individu yang sedang
belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah :
1) Faktor jasmani, meliputi; Faktor Kesehatan dan Faktor Cacat Tubuh.
2) Faktor Psikologis, meliputi; Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat,
Motif, Kematangan, Kesiapan.
3) Faktor Kelelahan.
2. Faktor ekternal adalah; faktor yang ada diluar individu. Adapun faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
1) Faktor keluarga, yang meliputi; cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah, yang meliputi; pembelajaran mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta
didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
diatas ukuran, keadaan gedung, pembelajaran belajar, tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, yang meliputi; kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.32
b. Macam-macam Pengukuran Hasil Belajar
1) Hasil Belajar Kognitif
Kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran yang
berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat
32
Slameto, Op.Cit. h. 54-71
23
pengetahuansampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.33
Kemampuan yang termasuk ranah kognitif ini terdiri dari 6 tingkatan
menurut jenjang kognitif Taksonomi Bloom, yaitu :
a. Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
b. Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, apa
yang diucapkan, ditulis dan digambarkan oleh guru.
c. Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu.
d. Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antara bagian itu
dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau
tujuan.
e. Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria standar.
f. Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.34
Adapun penelitian ini hanya C1 sampai C4 yaitu mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4).Karena dilihat
dari kompetensi dasar dan kata kerja oprasionalnya.Kemudian kata kerja
oprasionalnya dicocokan dengan Taksonomi Bloom Revisi.
2) Hasil Belajar Afektif
Afekif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, apresiasi
(penghargaan). Tingkatan afektif ini yaitu :
a) Kemauan menerima, yakni keinginan memperhatikan suatu gejala atau
rancangan tertentu.
33
Hamzah, Perencanaan Pembelajaran (Jakarata : Bumi Aksara, 2010), h. 35 34
Lorin W. Anderson, dkk, Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, (Cileban Timur :
Pustaka Pelajar, 2001), h. 100-102.
24
b) Kemauan menaggapi, yakni keinginan yang menunjuk pada partisipasi
aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas dan manaati
peraturan.
c) Penerapan karya, yakni penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang
berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi.
d) Ketekunan dan ketelitian, pada paraf ini individu yang telah memiliki
sistem nilai selalu menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai
yang dipegangnya. 35
3) Hasil Belajar Psikomotor
Psikimotor adalah tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
yang bersifat manual atau motorik. Adapun tingkatan-tingkatannya yaitu :
a) Persepsi, yakni penggunaan indra dalam melakukan kegiatan.
b) Mekanisme, yakni penampilan respons yang sudah dipelajari dan menjadi
kebiasaan.
c) Respon terbimbing, yakni meniru atau mengikuti dan mengulangi
perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukan oleh orang lain.
d) Adaptasi, yakni keterampilan yang sudah berkembang pada diri individu
sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pada pola gerakan
sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.36
Dari macam-macam hasil belajar peneliti hanya akan meneliti pada ranah
kognitif saja, karena nilai afektif dan psikomotrik sudah diatas KKM.
B. Materi Sistem Pencernaan
Kajian materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pada materi
pencemaran lingkungan, kelas 7 di SMP Negeri 5 Pesawaran. Berikut ini adalah
indikator kurikulum IPA KTSP materi Pencemaran Lingkungan :
35
Hamzah, Op. Cit., h. 37 36
Hamzah, Ibid, h. 38.
25
SK KD Indikator Materi
1. Menganalisis
hubungan antara
komponen
ekosistem,
perubahan
materi dan
energi serta
peranan
manusia dalam
keseimbangan
ekosistem
1.4 Menjelaskan
keterkaitan antara
kegiatan manusia
dengan masalah
perusakan/
pencemaran dan
pelestarian
lingkungan.
- Menjeaskan
keterkaitan antara
kegiatan manusia
dengan masalah
pencemaran
lingkungan dan
pelestarian
lingkungan.
- Menjelaskan bahan
penyebab
pencemaran
lingkungan.
- Menjelaskan upaya
manusia dalam
usaha
menanggulangi
pencemaran
lingkungan.
- Menjelaskan akibat
dari pencemaran
lingkungan.
- Pengertian
pencemaran
lingkungan
- Bahan penyebab
pencemaran
lingkungan.
- Dampak
pencemaran
lingkungan.
- Upaya
menanggulangi
pencemaran
lingkungan.
1. Pengertian Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.37
2. Macam-macam pencemaran lingkungan
a. Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
37
Sumarwan dkk, Sains Biologi 1B untuk SMP kelas VII. (Jakarta : Erlangga ,2004),h.105.
26
1) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah
domestik, misalnyasisa detergen mencemari air. Buangan industri
seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2) Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
3) Fosfathasil pembusukan dan pupuk pertanian terakumulasi dan
menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineralyang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Bloomingalga). Akibatnya, tanaman
di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari
terhalang.38
b. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk
hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena
proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang.
Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat disebabkan limbah padat
yang mencemari tanah.Limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga
(domestik), industri dan alam (tumbuhan).Sampah dapat dibedakan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organik berasal dari sisa-sisa
makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas.Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
38
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Ilmu Pengetahuan Alam, ,(Jakarta:Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,2013), h.196.
27
dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah.Adapun sampah anorganik
tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.39
c. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara.Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk
ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.Pencemar
udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2
dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).Kadar CO2
yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan
bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO
lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel
air dan menyebabkan hujan asam.Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.Sementara itu, CFC
dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
39
Ibid, h.198.
28
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat.Partikel
dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut.Kabut dapat menyebabkan
sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.Partikel dalam bentuk padat dapat
berupa debu atau abu vulkanik.Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk
hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang
telah mati.Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.40
d. Pencemaran Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup disekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara – suara
bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan.Sumber Polusi suara adalah suara bising dari pabrik, radio,
tape recorder, kendaraan, pesawat terbang, pasar dan sebagainya. Polusi suara
dapat menimbulkan perubahan-perubahan seperti meningkatnya tekanan
darah, meningkatnya denyut nadi, kontraksi otot perut dan stress.
40
Ibid, h.200
29
e. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan Batubara pada kendaraan bermotor
dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga
dihasilkan dari kebakaran hutan. Gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer
Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan
panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan
kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas.Keadaan ini
disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang
menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas
metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara
global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global.Akibat pemanasan global
ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai
akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam.
Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan
membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang
ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai
menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan
mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya
akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
30
f. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1) Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya
terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah
yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi
tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi
sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya
menjadi pupuk kompos.
Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan
anorganik.Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga
menjadi kompos.Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas
dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2) Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia,
sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan
mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari
limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat
dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik
31
atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini
dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3) Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan
asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi
pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti
alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi
listrik.Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah
kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan kenalpot kendaraan bermotor.
4) Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya
jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau
bisa mengurangi pencemaran udara.Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan
O2 ke atmosfer.
5) Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut
32
masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan
penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis
yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari
lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang
dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu
penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan
salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan
ekosistem pertanian.
6) Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar
seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi
penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan
penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer
sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang pencemaran/kerusakan
lingkungan adalah QS. Ar-rum ayat 41 yang berbunyi :
33
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)” (Qs. Ar-Ruum:41).41
C. Penelitian Relevan
Dalam penelitian kali ini peneliti mengacu pada penelitian terdahulu,
diantaranya penelitian dengan judul :
1. Skripsi Shanti. NPM : 1011060196. 2014. Judul Penelitian “Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)Terhadap Kemampuan Berfikir
Kritis PesertaDidik Materi Pokok PencemaranLingkungan(Study Quasi
Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Katibung Lampung
Selatan Tahun Ajaran 2013/2014)”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, serta sesuai dengan pembahasan yang telah diutarakan di atas
tentang pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE)
terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik kelas X1 SMA Negeri 1
Katibung Lampung Selatan, menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran POE yang telah dilakukan berpengaruh positif dalam
meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik dapat dilihat dari nilai
presentese rata-rata nilai pada setiap sub indikator yaitu tes awal 64,3%
sedangkan tes akhir 83,1%, mengalami peningkatan 19%, dapat disimpulkan
41
Departemen RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, PT Karya Agung, Surabaya, 2006, h. 594
34
bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE)
terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik materi pokok pencemaran
lingkungan kelas X SMA Negeri 1 Katibung Lampung Selatan.
2. Jurnal Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin Achmad. 2014. Judul
Penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Predict Observe
Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep”. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran POE membuat peserta
didik aktif dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat serta dapat
meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep pada materi keanekaragaman
ciri makhluk hidup. Dengan demikian model pembelajaran terebut dapat
meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep.
3. Skripsi Hafrizdha Chandra Yuvita. NIM : 080210193034. 2014. Judul
Penelitian “Pengaruh Model POE (Predict-Observe-Explain) dengan
Performance Assessment terhadap hasil Belajar Biologi Peserta didik Kelas
VII SMP Negeri 1 Arjasa Jember”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar biologi
peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Arjasa Jember.
Berdasarkan dari penelitian diatas, terdapat persamaan yaitu dari
penggunaan model POE ini adalah sama-sama meningkatkan baik dalam hasil
belajar, aktivitas dan pemahaman konsep dan kemampuan berfikir kritis.
Sedangkan perbedaannya adalah materi yang digunakan dan pada aspek apa
yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan
35
penelitian dengan menggunakan model yang sama yaitu Model Pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) dengan pokok bahasan yang berbeda yaitu
tentang pencemaran lingkungan. Dari itu pendidik menggunakan model
pembelajaran POE dengan materi pokok pencemaran lingkungan apakah akan
menghasilkan peningkatan pada hasil belajar peserta didik kelas VII di SMP
Negeri 5 Pesawaran.
D. Kerangka Pikir
Pendidik di SMP Negeri5 Pesawaran dalam meningkatkan mutu
pendidikan telah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan pencapaian
hasil belajar diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran, dengan
berbagai sumber pembelajaran serta mengaplikasikan berbagai model
pembelajaran pada proses belajar mengajar. Namun, tetap saja hasil belajar
peserta didiknya masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan oleh
sekolah.
Metode pembelajaran yang sudah dan sering di terapkan diantaranya :
metode diskusi, ceramah dan tanya jawab, namun untuk penggunaan model
pembelajaran POE belum pernah dilakukan dalam proses pembelajaran. Hal
inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
menggunakan model POE, harapannya dengan menerapkan model
pembelajaranini peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar dan mencapai
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.
36
Adapun kelebihan dari model pembelajaran POE ini adalah dapat
digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh peserta didik,
membangkitkan diskusi baik antara peserta didik dengan peserta didik maupun
antara peserta didik dengan pendidik, memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami, serta membangkitkan rasa ingin
tahu peserta didik terhadap suatu permasalahan.
Untuk mengetahui lebih jelasnya pengaruh model pembelajaran POE
terhadap hasil belajarpeserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan
dapat digambarkan melalui diagram kerangka berpikir sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram kerangka berpikir
Pembelajaran Ideal :
1. Student center
2. Aktif
3. Menggunakan strategi
pembelajaran
4. Menggunakan strategi
pembelajaran yang bervariasi.
Pembelajaran dilapangan :
1. Teacher center
2. Pasif
3. Tidak menggunakan strategi
pembelajaran
4. Menggunakan strategi
pembelajaran yang bervariasi.
Pembelajaran menggunakan
strategi atau metode yang
monoton.Contohnya metode
ceramah.
Pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran active yaitu Predict
observe explain (POE).
Hasil belajar
(kognitif, afektif dan
psokomotorik)
37
E. Hipotesis
Sudjana menyebutkan bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekkannya.42
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumus penelitian dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan.Hipotesis dikatakan sementara jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.Berdasarkan deskripsi teoritis tersebut maka hipotesis
yang bisa diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pada bab I maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model
pembelajaran POE terhadap hasil belajar peserta didik.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran
POE terhadap hasil belajar peserta didik
2. Hipotesis statistik
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
42
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 219.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di SMP Negeri 5
Pesawaran kelas VII semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Tempat Penelitian
Tempat dilaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 5 Pesawaran kelas VII
semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.43
Metode penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan quasy experiment
yaitu untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang
tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel
yang relevan. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan memberikan perlakuan
pada dua kelompok eksperimen dengan tingkat kemampuan yang sama dalam
bentuk strategi dan model pembelajaran.44
Karena untuk mengetahui pengaruh
43
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RDD, (Bandung : Alfabeta, 2012),
h.2 44
Budiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Surakarta : UNS PRESS, 2003), h.99
39
variabel bebas terhadap variabel lain (terikat) dilakukan manipulasi dalam artian
bahwa data yang terambil merupakan hasil perlakuan yang dilakukan pada sampel
penelitian.
Model rangcangan penelitian yang akan digunakan adalah randomized
control group pretest-posttest desigent. Rancangan ini sekelompok subjek yang
diambil dari populasi tertentu dikelompokan secara rambang menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen
dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, lalu kedua
kelompok itu dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap
bersumber pada variabel perlakuan.45
Bagan rancangan dapat dilukiskan sebagai
berikut :
Group Pretest Treatment Posttest
Exp. Group (R)* T1 X T2
Control Group (R) T1 T2
Keterangan :
X :Perlakuan yang akan diberikan kepada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran POE.
T1: Tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
T2 : Tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
45
Sumadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), h.105
40
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.46
Dalam penelitian
ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
“Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas yang merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya, sedangkan
variabel dependen sering disebut variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.47
Berikut ini
adalah variabel-variabel dari penelitian ini.
1. Variabel independen dinyatakan dengan X (vairabel bebas) yaitu variabel
yang cenderung mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran POE.
2. Variabel dependen dinyatakan dengan Y (variabel terikat) yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik .
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 5
Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016 yang tersebar pada 6 kelas, yaitu dari
kelas VII.A, VII.B, VII.C, VII.D, VII.E, danVII.F dan Jumlah keseluruhan
peserta didik ada 240. Dimana setiap kelas berisi 40 peserta didik,
46
Sugiyono, Op.Cit, h. 60 47
Sugiono, Ibid.h. 61
41
2. Sampel
Pada penelitian ini, dari populasi diambil 2 kelas, yaitu kelas VII.C sebagai
kelas kontrol dan kelas VII.D sebagai kelas eksperimen.
E. Tehnik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.48
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah probability
sampling yaitu:teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.49
Teknik sampling probabilitas yang digunakan adalah sampel acak kelas
(cluster random sampling ). Cluster random sampling merupakan pengambilan
sampel secara bertahap.Populasi di SMP Negeri 5 Pesawaran Kabupaten
Pesawaran yang diambil adalah kelas 7, yang terdiri dari 6 kelas. Pada penelitian
ini kelas yang digunakan hanya dua kelas sebagai sampel, untuk menentukan dua
kelas tersebut, penulis mengadakan undian. Hasil undian yang didapat adalah
kelas 7.C dan kelas 7.D. Cara untuk mengambil kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan mengundi seluruh kelas VII SMP N 5 Pesawaran yang terdiri dari
6 kelas, pada kertas kecil-kecil dituliskan nomor untuk setiap kelas kemudian
kertas digulung kecil-kecil.Untuk kelas yang petama keluar adalah kelas
eksperimen.Dengan demikian terambil secara acak dua kelas yang ada.
48
Sugiyono,Ibid., h. 118 49
Sugiyono, Ibid., h. 122
42
F. Tehnik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik, yaitu
melalui tes formatif yang diberikan pada akhir materi pokok. Dalam bentuk
tes obyektif sebanyak 20 soal.
2. Observasi yaitu cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.50
3. Dokumentasi adalah alat pengumpulan data tertulis atau tercetak tentang
fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti fisik penelitian dan hasil
penelitian dokumentasi ini akan menjadi sangat kuat kedudukannya51
. Metode
ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan keterampilan
proses serta pengaruh model pembelajaran berbasis masalah peserta didik dan
data-data yang berkaitan dengan penelitian.
G. Uji Coba Instrumen
Data yang digunakan dalam penganalisaan diperoleh melalui instrumen
yang diberikan kepada subyek penelitian dalam bentuk test pada materi
pencemaran lingkungan.
50
Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, h. 76 51
Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek, (Jakarta : Rineka Cipta,
2006), h. 159
43
a. Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument”.52
“Instrumen dikatakan valid jika memiliki
validitas yang tinggi, yaitu bila instrumen tersebut telah dapat mengukur apa
yang diukur”.53
Untuk mengetahui indeks validitas dari tes bentuk objektif,
dapat dicari dengan mengunakan rumus :
rpbi
Keterangan :
rpbi : Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan antara
variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai
koefisien validitas item.
Mp : Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir
item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul.
Mt : Skor rata-rata dari skor total.
SDt : Deviasi standar dari skor total.
P : Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya.
Q : Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya.
Dengan interpretasi sebagai berikut :
Jika rpbi> r1 (Valid)
Jika rpbi< r1 (Invalid)
52
Suharsimi Arikunto, Ibid. h. 168. 53
Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 168
44
Tabel 5.
Adapun Kriteria Harga Koefisien Korelasi Untuk Validitas Butir Soal
Nilai Kategori
0,80 – 1,00 Sangat timggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Sedang
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
Uji validitas instrumen tes dilakukan di SMP N 4 Pesawaran kelas
VIII.A terdiri dari 30 orang responden dengan memberikan 25 butir soal
dengan 4 alternatif jawaban. Instrumen soal tes objektif yang dianggap valid
apabila koefisien biserial. Keseluruhan 20 butir soal yang valid dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.
Hasil Validasi Uji Coba Instrumen
Soal Nomor Butir Soal
Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,12, 13, 15,16,17,18, 19, 20, 22, 23 dan 25
Invalid 3, 10, 14, 21 dan 24
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrument
mewakili karakteristik yang diukur.Sedangkan untuk menguji reliabilitas soal
tes dengan menggunakan metode Kuder. Richardson yaitu dengan
menggunakan rumus KR-20:
45
R11 = ))(1
(2
2
S
pqS
n
n
Keterangan :
R11 : Reliabilitas instrument secara keseluruhan
p : Populasi subyek yang menjawab item dengan benar
q : Populasi subyek yang menjawab salah (1-p)
∑pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi dari tes54
c. Uji daya pembeda
Pengujian ini dimaksudkanuntuk memperoleh data tentang kemampuan soal
dalam membedakan peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang
kurang pandai. Dapat diukur dengan menggunakan rumusan seperti dibawah
ini:
N
BBBAIDP
2
1
Keterangan:
IDP : Indeks daya pembeda
BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N : banyaknya siswa yang mengikuti tes
54
Suharsimi Arikunto,Ibid, h. 100
46
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Keputusan
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
d. Uji Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar.Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena
diluar jangkauannya. Untuk menguji tarap kesukaran digunakan rumus
berikut:
JS
BP
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Jumlah peserta didik yang menjawab soal tes dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Besar tingkat kesukaran soal berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Soal
denagn indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu mudah.55
Indeks
55
Anas Sudijono, Op.Cit., h.372
47
tingkat kesukaran dapat diklasifikasikan kedalam tiga katagori sebagai berikut
ini :
Tabel 8. Tingkat kesukaran
Proportion Correct (p)/ nilai (p) Kategori Soal
P<0,3 Sukar
0,3≤ P ≤0,7 Sedang
P>0,7 Mudah
Sumber :Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas,dan Interpretasi
Hasil Tes56
H. Tehnik Analisis Data
Data yang diperoleh data kuantitatif dengan cara melihat hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran, yaitu dengan berpedoman pada hasil test tiap
siklus. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif yang
diguanakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang
diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis secara deskriptif, yaitu
hasilnya diperoleh dari hal sebenarnya dari penelitian dalam bentuk persentase,
dengan tehnik analisis sebagai berikut :
56
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas,dan Interpretasi Hasil Tes, (Bandung,
Remaja Rosdakarya, ,2004), h. 12
48
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak.Uji kenormalan yang dilakukan adalah
ujiLiliefors”.57
Dengan langkah sebagai berikut :
Hipotesis :
H0 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
1) Urutkan data sampel dari kecil ke besar
2) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus :
S
XXZi i
Keterangan :
S : simpangan baku data tunggal
Xi: data tunggal
X : rata-rata data tunggal
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabelZi
sebut dengan f(Zi)
4) Hitung frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Zi sebut dengan
S(Zi)
5) Tentukan nilai L0 dengan rumusF(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan nilai
mutlaknya. Ambil yang paling besar dan bandingkan dengan Lt dari tabel
lilifors.
57
Nana Sudjana, MetodeStatistik, (Bandung : Tarsito, 2001), h. 446
49
6) Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Tolak H0 jika L0 > Lt
Terima H0 jika L0 ≤ Lt
2. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, dilakukan juga uji homogenitas.Uji ini untuk
mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi.“Uji homogenitas
yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher”.58
Yaitu :
2
2
2
1
S
SF , dimana
22
2
1nn
XXnS
Keterangan :
F : Homogenitas
S12
: Varians terbesar
S22
: Varians terkecil
Adapun kriteria untuk uji homogenitas ini adalah :
H0 diterima jika Fh ≤ Ft H0 = data memiliki varians homogen
H0 ditolak jika Fh> Ft H0 = data tidak memiliki varians homogeny
3. Uji Hipotesis dengan Menggunakan Uji t
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan persamaan :59
.
58
Nana Sudjana, Ibid h. 249 59
Subana, dkk, StatistikPendidikan, ( Bandung : Pustaka, 2005), h. 171.
50
Keterangan :
M = Nilai rata-rata hasil per kelompok
N = banyaknya subjek
X = devasi setiap nilai X2 dan X1
Y = deviasi setiap nilai Y2 dari mean Y1
Dengan :
H0= Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran POE terhadap hasil
belajarpeserta didik.
H1= Terdapat pengaruh model pembelajaran POE terhadap hasil
belajarpeserta didik.
Adapun kriteria pengujiannya adalah60
:
H0 ditolak, jika thitung > ttabel,dalam hal lain H1 diterima.
H0 diterima, jika thitung < ttabel, dengan α = 0,05 (5 %).
60
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 311
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan data hasil belajar kognitif pada materi Pencemaran
Lingkungan maka dapat dilihat pada hasil belajar peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel. 9
Rekapitulasi Hasil Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kriteria Pretest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai tertinggi 70 65
Nilai terendah 20 20
Jumlah 1850 1910
Rata-rata 46,25 47,75
BerdasarkanTabel. 9 dapat dilihat bahwa nilai pretest pada kelas
eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan. Pada pretest kelas kontrol nilai
rata-ratanya lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, yaitu 46,25 untuk
kelas eksperimen dan 47,75 untuk kelas kontrol.
Tabel. 10
Rekapitulasi Hasil Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kriteria Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai tertinggi 100 95
Nilai terendah 70 60
Jumlah 3420 3320
Rata-rata 85,5 83
52
BerdasarkanTabel. 10 dapat dilihat bahwa posttest yang diperoleh kelas
eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan.Nilai posttest kelas eksperimen
yang menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain nilai rata-
ratanya lebih tinggi dari kelas kontrol. Untuk nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen yaitu 85,5 dan untuk kelas kontrol nilanya 83.
Peningkatan nilai rata-rata setiap kelas dapat disajikan pada diagram di
bawah ini :
Diagram 2. Perbedaan Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0
20
40
60
80
100
120
Kelas eksperimen Kelas kontrol
Nilai pretest
Nilai postest
Column1
53
2. Uji Normalitas
Tabel. 11
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pretest
Karakteristik
Hasil Pretest
Hasil Interpretasi Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Lhitung 0,13867 0,09701 Lhitung < Ltabel
Berdistribusi
Normal Ltabel 0,14009 0,14009
Fhitung 1,02 Fhitung < Ftabel Homogen
Ftabel 1,84
Db 78
Taraf Signifikasi 5 % (0,05)
Tabel 12.
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Posttest
Karakteristik
Hasil Posttest
Hasil Interpretasi Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Lhitung 0,12002 0,12442 Lhitung < Ltabel
Berdistribusi
Normal Ltabel 0,14009 0,14009
Fhitung 1,28 Fhitung < Ftabel Homogen
Ftabel 1,84
Db 78
Taraf Signifikasi 5 % (0,05)
Berdasarkan Tabel. 11 dan Tabel.12 diperoleh hasil uji normalitas
untuk Lhitung pretes kelas kontrol = 0,13867 dan Lhitung kelas eksperimen =
0,09701 sedangkan Ltabel = 0,14009, dengan demikian kelas kontrol dan kelas
eksperimen berdistribusi normal karena Lhitung < Ltabel yaitu 0,13867<0,14009
dan 0,09701 >0,14009. Pada posttest kelas kontrol diperoleh Lhitung =
0,12002dan pada kelas eksperimen Lhitung = 0,12442 dengan Ltabel = 0,14009.
54
Hal ini juga menunjukkan bahwa berdasarkan hasil posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen masih berdistribusi normal karena 0,12002<0,14009 dan
0,12442<0,14009.
Hasil uji homogenitas untuk Fhitung pretest = 1,02 dan Fhitung posttest =
1,28 dengan Ftabel = 1,84 pada taraf nyata 5 % (0,05) dan derajat kebebasan
sebesar 78, maka Fhitung < Ftabel yaitu 1,02 <1,84 dan 1,28 <1,84.61
Hal ini
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan berarti data tersebut
homogen atau sama, sehingga dapat dilakukan sebagai objek penelitian
selanjutnya.
Data yang berdistribusi normal dan homogen kemudian di uji hipotesis
dengan menggunakan rumus Independent T-Test (Polled Varians). Hasil uji
hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 13
Hasil Uji Hipotesis Polled Varians
Karakteristik Hi diterima
Ttabel Thitung Db Interpretasi
1,664 2,631 78 Thitung 2,631 > Ttabel 1,664
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Independent T-Test
(Polled Varians) didapatkan bahwa Thitung 2,631 > Ttabel 1,664 dengan db = 78.
Maka dalam hal ini Hi diterima, artinya ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta
didik di SMP N 5 Pesawaran.
61
Lampiran 36. Perhitungan Homogenitas.
55
Setelah dilakukan uji normalitas didapatkan sampel berdistribusi
normal dan uji homogenitas menunjukkan sampel berasal dari varians
homogen maka dilanjutkan dengan uji hipotesis preetest dan posttest yang
menggunakan rumus uji-t. Dari perhitungan uji-t tersebut, didapatkan hasil
thitung = 2,631 sedangkan ttabel(0,05) = 1,664 dengan db 78. Dengan demikian
kriteria uji H0 ditolak apabila thitung > ttabel dalam hal ini H1 diterima.62
Jadi
dapat disimpulkan bahwa H1 diterima pada taraf signifikasi 5%, Artinya
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran POE
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik
kelas VII pada materi pencemaran lingkungan di SMPN 5 Pesawaran.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil belajar yang diperoleh dari
lembar kerja peserta didik berupa LKS, LKK, Preetest dan posttest menunjukan
bahwa penggunaan model pembelajaran POE berpengaruh nyata terhadap hasil
belajar peserta didik (mengobservasi, mengklasifikasi, mengkomunikasikan,
berhipotesis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor akhir peserta
didik baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol meningkat.Hal ini dapat
terlihat pada nilai LKS, dan pretest-posttest peserta didik.Pada penelitian ini kelas
eksperimen meningkat lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Ini menunjukan
bahwa penggunaan model pembelajaran POE dapat berpengaruh terhadap hasil
62
Lampiran 4. Perhitungan Uji-t.
56
belajar peserta didik karena model pembelajaran POE lebih memberikan
kesempatan peserta didik untuk lebih aktif.
Penggunaan model pembelajaran POE memberikan kesempatan yang lebih
luas bagi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga
diharapkan dapat menyelesaikan masalah, misalnya masalah lingkungan yang
terjadi dikehidupan sehari-hari sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang
didapat disekolah. Hal demikian terjadi pada kelas eksperimen yakni kelas VII D
di SMP N 5 Pesawaran, pada pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat
bersemangat dalam belajar dan memiliki ketertarikan dalam meningkatkan
pengetahuan dan mengikuti pembelajaran secara penuh.
Penyebab dari meningkatnya nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu
peserta didik terlihat lebih aktif dibandingkan kelas kontrol.Keadaan ini terlihat
pada saat peserta didik melakukan praktikum dan mengerjakan lembar kerja
kelompok. Dalam melakukan praktikum para peserta didik yang sudah dibagi
beberapa kelompok terlihat kompak dan memiliki kerja sama yang kuat sehingga
kegiatan praktikum begitu kondusif. Dan ketika mengisi lembar kerja kelompok
pada kegiatan diskusi peserta didik kelas eksperimen sangat baik dalam
menjawab pertanyaan, peserta didik dapat menjawab dengan tepat, dan dalam
memperesentasikan hasil lembar kerja kelompok didepan kelas, peserta didik
terlihat sangat aktif.
Pada kelas kontrol dengan menggunakan model diskusi dan tanya jawab
nilai rata-rata hasilnya juga meningkat. Akan tetapi nilai rata-rata kelas kelas
57
kontrol lebih rendah dari kelas eksperimen walaupun keduanya sama-sama
meningkat.Ketika dilakukan praktikum banyak peserta didik yang tidak serius dan
tidak fokus sehingga tingkat kerja samanya kurang serta kurang efektif.Dan saat
mengisi lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi hanya sebagian peserta
didik yang aktif mengisi lembar kerja dalam kelompok, mempresentasikan lembar
kerja dengan cara yang sistematis namun jawabannya masih bersifat biasa. Dari
hasil analisis juga diketahui bahwa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model diskusi dan tanya jawabpeserta didik sedikit kurang dapat
menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik mereka banyak yang tidak
memperhatikan penjelasan guru karena tahapan dari proses pembelajaran dikelas
kurang menarik.
Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar karena peserta
didik dapat memiliki kreativitas yang tinggi melalui pengalaman belajar dikelas
yang nantinya diharapkan peserta didik memiliki kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungannya.63
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rustaman dalam
bukunya yang menuliskan tentang keberhasilan belajar dan pembentukan makna
berdasarkan paham konstruktivisme yaitu : keberhasilan belajar bukan bergantung
hanya pada lingkungan atau kondisi belajar tetapi juga pada pengetahuan awal
peserta didik. Belajar melibatkan pembentukan makna oleh peserta didik dari
63
Djumadi, Erfan Budi Santoso, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And
Share dan Predict Observe Explain Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1
Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014” (Jurnal Pendidikan Program Study Pendidikan
Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta).
58
apayang mereka lakukan, lihat, dan dengar. Dimana peserta didik dapat merapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran POE tidak hanya mengembangkan aspek kognitif
melalui keterampilan intelektual tetapi juga mengembangkan keterampilan
spiritual dan emosional.Hal ini diperkuat oleh jurnal penelitian Wahyuni,
dkk.Yang berjudul “Penerapan Pendekatan Problem Posing dengan Model
Predict Observe Explain (POE) Pada Materi Fotosintesis dan Gerak
Tumbuhan”.Yang menyatakan bahwa ketertarikan peserta didik menyatakan rasa
ingin tahu dan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran sehingga
dapat mempengaruhi hasil belajar.64
Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto yang
menyatakan bahwa berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh
faktor internal dan faktor eksternal.Hal demikian merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta didik dikelas VII D SMP N
5 Pesawaran.
Menggunakan model pembelajaran POE, peserta didik memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep
sains yang diperoleh dalam proses pembelajaran dikelas dan kegiatan
praktikum.65
64
Rizqia Eka Wahyuni, Y. Ulung Anggraito, Eling Purwantoyo “Penerapan Pendekatan
Problem Posing dengan Model Predict Observe Explain (POE) Pada Materi Fotosintesis dan Gerak
Tumbuhan”, (Jurnal Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang) 65
Desi Nur Anisa, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah, “Pengaruh Model Pembelajaran
POE (Predict Observe Explain) dan Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam
Basa dan Garam Kelas VII Semester 1 SMP N 1 Jaten Tahun Ajaran 2012/2013”, (Jurnal Mahasiswa
Pendidikan Program Studi Kimia, FKIP UNS), Surakarta.
59
Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran POE yaitu pada materi Pencemaran
Lingkungan. Adapun langkah-langkah dari POE yang pertama yaitu Predict
dimana guru memberikan apersepsi kemudian peserta didikmenanggapinya
dengan memberikan hipotesis atau gambaran berdasarkan permasalahan yang
diambil dari pengalaman peserta didik, atau buku panduan yang memuat suatu
fenomena terkait materi yang akan dibahas. Kedua Observedimana peserta didik
mengobservasi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi berdasarkan
permasalahan yang dikaji dan mencatat hasil pengamatan untuk direfleksikan satu
sama lain. Ketiga Explain dimana peserta didik mendiskusikan fenomena yang
telah diamati secara konseptual-matematis, serta membandingkan hasil observasi
dengan hipotesis sebelumnya bersama kelompok masing-masing, dan
mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain memberikan
tanggapan, sehingga diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang sedang
dibahas.
Proses pembelajaran yang pertama peneliti memberikan rangsangan
pertanyaan atau apersepsi, dimana ini merupakan langkah pertama dalam POE
yaitu Predict “Pernahkan kalian berfikir apa yang akan terjadi jika setiap orang
membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai” ?kemudian beberapa
peserta didik dengan antusias mengungkapkan jawaban dan peneliti menuliskan
di white board sampai akhirnya peneliti dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan pengertian dari Pencemaran Lingkungan.
60
Kemudian peneliti membagi peseta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri
dari 6-7 peserta didik, setiap kelompoknya dan setiap kelompok mempunyai
ketua kelompok yang berperan dalam keberhasilan anggota kelompoknya dan
bertindak sebagai pemateri dalam kelompoknya dan tugas peneliti hanya sebagai
motivator dan membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan, pada proses
pembagian kelompok peneliti mengalami kesulitan dalam pembagian kelompok
itu di karenakan sebagian peserta didik tidak mau menerima salah satu dari
anggota kelompok akhirnya peneliti memutuskan untuk berhitung mulai dari satu
sampai tujuh.
Kemudian peneliti membagiakan soal pretest kepada peserta didik yang
bertujuan untuk melihat rata-rata nilai harian peserta didik.Setelah semua peserta
didik selesai mengerjakan soal pretest dengan tenang peneliti membagikan
lembaran materi ke setiap kelompok dan membagikan LKS dari lembaran materi
tersebut tugas ketua kelompok adalah menjelaskan materi kepada anggota
kelompoknya, di mana peserta didik melaksakan tugas dalam suatu kelompok
dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Ada beberapa peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas kelompoknya oleh sebab itu
peran ketua kelompok atau peneliti memberikan bantuan secara individual kepada
peserta didik yang membutuhkan maka proses.
Setelah peseta didik menyelesaikan tugas kelompoknya dan
mempersentasikan di depan kelas maka peneliti menilai dan memberikan
61
penghargaan kepada kelompok yang terbaik dan memberikan nasehat kepada
kelompok yang belum berhasil. Kemudian peneliti melanjutkan dengan
memberian materi pelajaran kepada peserta didik, setelah proses pembelajaran
selesai peneliti memberikan tes-tes kecil kepada peserta didik untuk mengetahui
pemahaman peserta didik ini.Sebelum proses pembelajaran selesai peneliti
memberikan tugas, nasehat serta materi berikutnya yang harus dipelajari peserta
didik pada pertemuan selanjutnya.
Pemberian teori yang disampaikan cukup maka di lanjutkan pada kegiatan
Observe yaitu pengamatan atau praktikum yang merupakan tahapan kedua dari
model POE, dimana peserta didik melaksanakan percobaan berkelompok. Pada
proses ini peserta didik sangat antusias dan semangat karena belajar diikuti
dengan proses praktikum, melalui kegiatan ini dapat memberikan stimulus-
response-reiforcement peserta didik dan ini sesuai dengan teori belajar kognitif.
Praktikum yang dilakukan beriringan dengan teori membuat peserta didik
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.Setelah selesai melakukan pengamatan,
masuk ketahap yang ketiga yaitu Explain dimana peserta didik menjelaskan
laporan hasil pengamatan secara tertulis dan menjelaskan kedepan kelas.Setelah
peserta didik dapat mengaitkan teori dengan praktikum selanjutnya peserta didik
diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan pada situasi baru, yaitu peserta
didik diminta untuk menjelaskan tentang hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya tanpa melihat buku.
62
Akhir pembelajaran pada kelas eksperimen peneliti menyimpulkan bahwa
respon peserta didik dari fase awal sampai akhir lebih aktif dan semangat
sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Hasil penelitian ini
kemudian diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya bahwa peserta didik pada
model pembelajaran POE hasil belajarnya mengalami peningkatan (Shanti
“Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Materi Pokok Pencemaran
Lingkungan (Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1
Katibung Lampung Selatan Tahun Ajaran 2013/2014)66
. Penelitian ini
menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan dan perbedaan hasil pada kelas X1
(Kelas Kontrol) menggunakan model konvensional dan X3
(Kelas Eksperimen)
menggunakan model POE, berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan
berfikir kritis peserta didik. Jurnal Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin
Achmad. 2014. Judul Penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Predict Observe Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep”67
.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran POE
membuat peserta didik aktif dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat serta
dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep pada materi pencemaran
66
Shanti,“Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Materi Pokok Pencemaran Lingkungan (Study Quasi
Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Tahun Ajaran
2013/2014”. IAIN Raden Intan Lampung. 67
Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin Achmad.“Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Predict Observe Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep”. Universitas
Gajah Mada.
63
lingkungan.Dengan demikian model pembelajaran terebut dapat meningkatkan
aktivitas dan pemahaman konsep.
Kemudian pada proses pembelajaran kelas kontrol dimana peneliti
menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dari awal peneliti
memberikan materi Pencemaran Lingkungan melalui kegiatan tanya jawab,
diskusi dan ceramah dengan bantuan bahan ajar saja, peserta didik kelas kontrol
terlihat bosan dan kurang aktif karena hanya sebatas mendengar dan bertanya.
Respon peserta didik pada pelaksanaan praktikum kelas kontrol sangat tidak
bersemangat dan banyak yang tidak mempedulikan terutama peserta didik laki-
laki mereka hanya banyak bermain dari pada mengikuti kegiatan praktikum.Hal
ini berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas eksperimen mereka lebih
cenderung melakukan praktikum dengan serius dan lebih mengikuti intruksi dari
peneliti.
Berdasarkan perbedaan proses pembelajaran yang ditulis di atas antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa model pembelajaran
POE pada kelas eksperimen peserta didik lebih terarah dan lebih aktif, selain itu
peserta didik menjadi lebih memahami konsep Pencemaran Lingkungan dan
pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari sehingga belajar menjadi lebih
bermakna.
Ini membuktikan bahwa model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan sesuai materi sangat berpengaruh terhadap kegiatan
64
belajar mengajar di dalam kelas yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik.
Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasan penelitian di atas penulis
memiliki kendala dan keterbatasan dalam melaksanakan penelitian tesebut adalah
sebagai berikut :
a. Pada saat mengajar pada jam pelajaran pertama di kelas VII C banyak dari
peserta didik yang di panggil oleh guru BK dan penjaga karena ada beberapa
masalah dan ketahuan tidak piket pas hari sebelumnya dan menyita waktu
belajar.
b. Kurang fokusnya peserta didik secara keseluruhan dikarenakan waktu
penelitian bersamaan dengan kegiatan sekolah sehingga banyak peserta didik
yang tidak mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal.
c. Waktu penelitian yang mendapatkan jadwal siang hari banyak peserta didik
yang sudah mulai lelah dan mengantuk sehingga mengakibatkan peserta didik
tidak konsentrasi dan kehilangan energi untuk menangkap konsep-konsep dari
peneliti.
65
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta sesuai dengan
pembahasan yang telah diutarakan di atas tentang pengaruh model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII di
SMP Negeri 5 Pesawaran, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
POE yang telah dilakukan berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Dengan taraf signifikan α = 0,05% didapat nilai rata-rata untuk
kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran POE yaitu sebesar 85,5
dan untuk kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memperoleh nilai
rata-ratanya sebesar 83 dengan selisih untuk kedua nilai tersebut adalah sebesar
2,5.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran POE terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok
pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 5 Pesawaran.
B. Saran
Setelah memperhatikan data lapangan serta analisis data dan kesimpulan,
maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, hendaknya seorang
pendidik bidang studi dapat menerapkan model-model pembelajaran yang
66
sesuai dengan materi pembelajaran salah satunya dengan penggunaan model
pembelajaran POE.
2. Pendidik hendaknya dalam proses pembelajaran memacu keaktifan peserta
didik, agar pola berfikir peserta didik berjalan, sehingga peserta didik mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan kehidupan dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengingat penelitian ini sangat sederhana dan apa yang dihasilkan dari
penelitian ini bukan akhir, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut
terhadap konsep lain pada mata pelajaran IPA khususnya menggunakan model
pembelajaran POE.
67
DAFTAR PUSTAKA
Amal, Amri, Achmad Rifa’i, Nathan Hindarto, Pengembangan Model Pembelajaran
Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA di Sekolah Dasar Negeri Kompleks Ikip Makasar, Program Study
Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, UNS, Indonesia,(Journal of
Primary Educational, Semarang : 2013)
Anderson, Lorin, W., dkk. 2001.Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Cileban
Timur : Pustaka Pelajar.
Anonim. 2010. HakikatpembelajaranBiologi.
Tersedia:http://www.sarjanaku.com/2010/12/hakikat-pembelajaran-
biologi.html
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian. Jakarta :Bumi Aksara.
________________ 2006.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Budiati, Herni, Sugiyarto, dan Sarwanto, Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Prediction, Obsevation, and explanation) Menggunakan Eksperimen
Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan
Metakognitif dan Gaya Belejar Terhadap Keterampilan Proses Sains. Jurnal
Penelitian Program Study Pendidikan Sains Program Pascasarjana UNS :
Surakarta.
Budiyono. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surakarta : UNS PRESS.
Danim, Sudarwan. 2011.Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bachri. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Renika Cipta.
Hamzah. 2010.Perencanaan Pembelajaran. Jakarata : Bumi Aksara.
Indrawati, Wanwan Setiawan. 2009.Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan Untuk Guru SD. Jakarta : PPPTK IPA.
Joyce,”Predict Observe Explain (POE)”.[online].Tersedia
(http://arb.nzcer.org.nz/strategies/poe.php.)
68
Lestari, Wahyu, Bekti. “Pendekatan Acitive Learning Melalui Model Pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) di sertai media teka teki silang untuk
meningkatkan partisipasi belajar sain siswa kelas VII C SMP N 7
Purworejo”. Skripsi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Sebelas
Maret, Semarang.
Mulyasa, Enco. 2009.Menjadi guru professional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta.2003.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Subana, dkk. 2005.StatistikPendidikan. Bandung : Pustaka Pelajar
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2001.MetodeStatistik. Bandung : Tarsito.
Sugiono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RDD, Bandung :
Alfabeta.
Sukardi, M. 2011.Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta:Bumi
Aksara
Surapranata, Sumarna. 2004.Analisis, Validitas, Reliabilitas,dan Interpretasi Hasil
Tes. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi. Metodelogi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Syaifuddin. 2006.Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta : EGC.
Trianto. 2007.Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori Dan Praktek. Surabaya:
Prestasi Pustaka.
_______ 2012.Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasikan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Bumi Aksara.
W.Liew, C.& Treagust, D.”The Effectiveness Predict-Observe-Explain (POE)
Technique in Diagnosing Studen’s Understanding of Science and Identifying
Their Level of Achievement”. Tersedia pada
http://www.curtin.edu.autheses/available/adt/WCU20050228.145638/unrestri
cted/01Front.pdf.
69
Widyaningrum, Ratna. dkk, “Pengembangan Modul Berorientasi POE (Predict
Observe Explain) Berwawasan Lingkungan Pada Materi Pencemaran Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal penelitian program studi
pendidikan sains Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wiguna, Cipta Suhud “Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe
Explain) Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berfikir Kreatif
Peserta didik (Studi Experimen Mata pelajaran Geografi Kelas X di SMA
Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang),Universitas Pendidikan Indonesia”.
Repository.Upi.Edu. Bandung.
Yamin, Martinis. 2009.Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta: Gaung Persada Press.
Yulianti.“Penerapan model poe (predict-observe-explain) untuk peningkatan
penguasaan konsep dan keterampilan berfikir kritis siswa pada subkonsep
pencemaran air”. Skripsi jurusan pendidikan biologi Universitas Pendidikan
Upi.Repository.Upi, Bandung.
70
LAMPIRAN
71
PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP N 5 Pesawaran
b. Status : Negeri
2. Alamat Sekolah
a. Jalan : Kramat Raya
b. Kelurahan : Kuta Dalam
c. Kecamatan : Waylima
d. Kota/kabupaten : Pesawaran
e. Provinsi : Lampung
f. Telepon : -
g. Kode Pos : 35381
3. NSS / NSM / ND : -
4. Nama Kepala Sekolah : Suhermiati, S.Pd
5. Nama Ketua Komite Sekolah : Edy Waluyo, S.Pd
6. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 10810947
7. Nomor Indentitas Sekolah Daerah : -
8. E-mail / Website : [email protected]
72
B. Data Sekolah
1. SK Pendirian Sekolah : 251/DIKNAS/IIK-LS/2007
2. Tanggal SK Pendirian : 11-06-2007
3. Status Kepemilikan : PEMERINTAH PUSAT
4. Oprasional Tanggal SK : 420/5/III.01/SMP/XII/2015
C. VISI DAN MISI
VISI : Terwujudnya SMP Negeri 5 Pesawaran sebagai Lembaga Pendidikan
yang berprestasi berdasarkan imtaq, dengan lingkungan yang sehat
berbudi pekerti luhur dan menjadi pilihan masyarakat.
MISI : Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar secara effektif,
meningkatkan kemampuan dan profesional guru, memanfaatkan
sumber belajar secara optimal, meningkatkan kegiatan
Ekstrakurikuler Olah Raga dan Seni sesuai dengan potensi yang ada,
peningkatan Kemampuan siswa dalam Berbahasa Inggris Aktif,
melaksanakan tata tertib siswa secara efektip, meningkatkan
penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut dan
diyakini.
TUJUAN :Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan Formal yang berwawasan
lingkungan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang unggul, berbudaya dan berahlak mulia dalam rangka
73
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional, harapan ini dapat tercapai
apabila sekolah mampu mengimplementasikan Visi dan Misi. Tujuan
Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi Warga Negara yang Demokratis dan bertanggung jawab.
Tabel.Data Guru dan Pegawai Sesuai Jabatan
No Jabatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kepala Sekolah - 1 1
2. Wakil Kepala Sekolah 2 1 3
3. Guru PNS 6 20 26
4. Guru Non PNS 4 3 7
5. Staf Tata Usaha PNS 3 3 6
6. Tenaga Administrasi Non PNS 1 2 3
7. Perpustakaan - 1 1
8. Laboran - 1 1
9. Klinik Sekolah - 1 1
10. Tehnisi Komputer - - -
11. Pesuruh 2 - 2
12. Penjaga Sekolah 1 - 1
Jumlah 19 33 52
74
SARANA DAN PRASARANA
NO Ruang / Bangunan Jumlah
1. Ruang Kelas 20
2. Laboratorium IPA 1
3. Laboratorium Komputer 1
4. Ruang Kepala Sekolah 1
5. Ruang Perpustakaan/BK/UKS 1
6. Musholla 1
7. Kantin 1
8. Gudang 1
9. Warung Koperasi Sekolah 1
10. WC. Guru 2
11. WC. Siswa 3
12. Penjaga Sekolah 1
13. Lap. Bola Volley / Basket / Futsal 1
14. Lapangan Lompat Jauh 1
15. Tempat Parkir 1
16. Ruang TU 1
17. Ruang BK 1
18. Ruang UKS 1
19. Ruang OSIS 1
75
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA SMP N 4
PESAWARAN
Kelas : VIII B
Mata Pelajaran : IPA
KELAS UJI COBA
No Nama Siswa
1 Aditia Pratama
2 Alba Delpan Romadhan
3 Andi Kurniawan
4 Ani Tamara
5 Arfan Maulana
6 Arya Ajie Permana
7 Bevi Ariyani
8 Brani Pandika
9 Caesar Armando
10 Dewi Suryani
11 Dimas Dwi Prasteyo
12 Dwi Ariyansyah
13 Ema Tri Andani
14 Fadjar Rudi Winarko
15 Febri Triyadi
16 Fitri Indriyani
17 Heni Mustika
18 Ilham Wahid Saputra
19 Ira Zulfifah Mutiara Rengganis
20 Jumenah
21 Laela Meilania
22 Muddawin Alfarabi
23 Naila Aulia Rahma
24 Ninda Septiyani
25 Nurhidayanti
26 Prayogi
27 Reki Heryandoni
28 Rio Febriyansyah
29 Riyan Maryadi
30 Rizal Wahyudi
76
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kelas : VII D
Mata Pelajaran : IPA
KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa No Nama Siswa
1 Agung Setiawan 21 Ira Aprilia
2 Agus Wijaya Pratama 22 Julius Bagas
3 Agnes Yuliana 23 M. Ali Hartono
4 Alya Dewi Kurniawan 24 M. Anggun Anugrah
5 Anisa Nabila S. 25 M. Anshor Karala
6 Aslia Andini 26 Muhammad Alvadi
7 Assyifa 27 Muhammad Pandu B.
8 Athira Ajrina Gustya 28 Muhammad Renaldi S.
9 Danan Setiawan 29 Nabila Nur Aisa
10 Daniel Pratama 30 Nada Ayu Sartika
11 Dea Ayu Putri Regina 31 Putra Pujangga
12 Dewi Tantri Anjani 32 Rinda Septianda
13 Diah Lestri P. 33 Ririn Puji Astuti
14 Erwin 34 Rivaldo Aziz
15 Fajar Septiawan 35 Siska Anggraini
16 Gerry Donika 36 Sopi Yanda
17 Gilang Saputra 37 Surya Alma’arif M.
18 Halimah Tusa’diah 38 Syahroni
19 Helen Junita 39 Widhi
20 Intan Rahmadiah 40 Zaky Fernando
77
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
Kelas : VII C
Mata Pelajaran : IPA
KELAS KONTROL
NO Nama Siswa NO Nama Siswa
1 Ade Riyansyah 21 Heri Setiawan
2 Adi Prastiawan 22 Hindun Nia Silfa
3 Adinda Nisa Juninandi 23 Husnul Cholifah
4 Aldila Ghani Aufar 24 Ida Priyanti
5 Aldila Putri 25 Ismi Bela Pertiwi
6 Agus Triyanto 26 Lili Amanda
7 Andre Wijayanto 27 Lis Setiawati
8 Bagas Sutiono 28 Muhammad Ariyan
9 Bagus Adi Putra 29 Muhammad Hudi Prayugo
10 Cahaya Putri Dewi 30 Nayu Lenia
11 Catur Purwati 31 Okky Harry Abryan
12 Dewa Pamungkas 32 Pandi Kurniawan
13 Elma Amelia 33 Rendi Kurniawan
14 Elsa Ayu Zuhelmi 34 Rendi Saputra
15 Fajar Prayuda 35 Riski Dwi Pernando
16 Fajar Saputra 36 Rizki Irwansyah
17 Fajrein Cantika 37 Rita Septiani
18 Fatonah Dwi Agustina 38 Romi Yansyah
19 Gilang Edy Saputra 39 Wahyu Prasetio
20 Handi Alfian 40 Yuni Setiawati
78
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN
Kelompok 1 Kelompok 4
1. Agung Setiawan 1. Julius Bagas
2. Agus Wijaya Pratama 2. M. Ali Hartono
3. Agnes Yuliana 3. M. Anshor Karala
4. Anisa Nabila 4. M. Alvadi
5. Aslia Andini 5. M. Pandu B.
6. Assyifa 6. M. Renaldi S.
7. Athira Ajrina Gustya 7. Nabila Nur Aisa
Kelompok 2 Kelompok 5
1. Danan Setiawan 1. Nada Ayu Sartika
2. Daniel Pratama 2. Putra Pujangga
3. Dea Ayu Putri Regina 3. Rinda Septianda
4. Dewi Tantri Anjani 4. Ririn puji Astuti
5. Diah Lestari P. 5. Rivaldo Aziz
6. Erwin 6. M. Anggun Anugrah
7. Siska Anggraini
Kelompok 3 Kelompok 6
1. Fajar Septiawan 1. Alya Dewi Kurniawan
2. Gerry Donika 2. Sopi Yanda
3. Gilang Saputra 3. Surya Al Ma’rif M.
4. Halimah Tusa’diah 4. Syahroni
5. Helen Junita 5. Widhi
6. Intan Rahmadiah 6. Zaky Fernando
7. Ira Aprilia
79
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS KONTROL
Kelompok 1 Kelompok 4
8. Ade Riyansyah 1. Ida Priyanti
9. Adi Prastiawan 2. Lili Amanda
10. Adinda Nisa Juninandi 3. Lis Setiawati
11. Aldila Ghani Aufar 4. M. Ariyan
12. Aldila Putri 5. M. Hudi Prayugo
13. Andre Wijayanto 6. Nayu Lenia
14. Bagas Sutiono 7. Okky Harry Abryan
Kelompok 2 Kelompok 5
7. Bagus Adi Putra 1. Pandi Kurniawan
8. Cahaya Putri Dewi 2. Rendi Kurniawan
9. Catur Purwati 3. Rendi Saputra
10. Dewa Pamungkas 4. Riski Dwi Pernando
11. Elma Amelia 5. Rizki Irwansyah
12. Elsa Ayu Zuhelmi 6. Rita Septiani
13. Fajar Prayuda
Kelompok 3 Kelompok 6
8. Fajar Saputra 1. Romi Yansah
9. Fajrein Cantika 2. Wahyu Prasetio
10. Fatonah Dwi Agustina 3. Yuni Setiawati
11. Gilang Edy Saputra 4. Ismi Bella Pertiwi
12. Handi Alfian 5. Heri Setiawan
13. Hindun Nia Silfa 6. Agus Tri Yanto
14. Husnul Cholifah
80
SILABUS
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VII
Semester : Genap Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi
dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
4.2 Menjelaskan
keterkaitan
antara kegiatan
manusia dengan
masalah
perusakan/
pencemaran
lingkungan dan
pelestarian
lingkungan
1. Pencemaran
Lingkungan
2. Dampak
pencemaran
lingkungan
3. Bahan
pencemaran
lingkungan
Guru
memberika
n apersepsi
terkait
materi yang
akan
dibahas.
Peserta
didik
mempredik
si masalah-
masalah
tentang
pencemara
n
lingkungan.
Peserta
didik
mengobser
vasi dan
mengamati
gambar-
gambar
tentang
Menjelask
an
keterkaitan
antara
kegiatan
manusiade
ngan
masalahpe
ncemaran
lingkungan
.
Menjelask
an bahan
penyebab
pencemara
n
lingkungan
.
Jenis
Tagihan :
Tes
Bentuk
instrumen:
Tes
Tertulis
Soal
Pilihan
Ganda
6x40
Sumber:
Buku
acuan
yang
relevan.
Lingkun
gan
sekitar.
LKS
81
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
4. Solusi
pencemaran
lingkungan
pencemara
n
lingkungan.
Peserta
didik
mencari
informasi
melalui
praktikum
lain tentang
konsep
pencemara
n
lingkungan.
Peserta
didik
menjelaska
n hasil
prediksi
dengan
hasil
observasi.
Guru
memfasilita
si jalannya
diskusi
apabila
peserta
didik
mengalami
kesulitan.
Menjelask
an upaya
manusia
dalam
usaha
pelestarian
lingkungan
.
Menjelask
an akibat
dari
pencemara
n
lingkungan
yang terus
meningkat
dimasa
yang akan
datang
82
SILABUS
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VII
Semester : Genap Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Indikator
Pencapaian
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Pembelajaran
4.2
Menjelaskan
keterkaitan
antara
kegiatan
manusia
dengan
masalah
perusakan/
pencemaran
lingkungan
dan
pelestarian
lingkungan
1. Pencemaran
Lingkungan
2. Dampak
pencemaran
lingkungan
3. Bahan
pencemaran
lingkungan
Guru
membagi
peserta
didik
menjadi 6
kelompok.
Peserta
didik
mendiskusi
kan
masalah-
masalah
tentang
pencemara
n
lingkungan.
Peserta
didik
menjelaska
n hasil
diskusi
tentang
Mendeskri
psikan
macam
pencemara
n
lingkungan
.
Mengident
ifikasi
kegiatan
manusia
yang
berpengaru
h terhadap
pencemara
n
lingkungan
.
Jenis
tagihan:
Tes
Bentuk
instrumen:
Tes Tulis
Pilihan
Ganda
6x40
Sumber:
Buku
acuan
yang
relevan.
Lingkun
gan
sekitar.
LKS
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
4. Solusi pencemaran Mengident
83
pencemaran
lingkungan
lingkungan. ifi-kasi
dampak
pencemara
n
lingkungan
terhadap
makhluk
hidup.
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A.Standar Kompetensi :4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
a. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
b. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
c. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
d. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
85
3. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
5. Peserta didik mampu menjelaskan cara pencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
1. Pencemaran
air
1. Pengertian : Pencemaran air dapat
diketahui perubahan warna, bau,
serta adanya kematian biota air
baik sebagian atau seluruhnya.
2. Penyebab : Kegiatan manusia yang
menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
3. Dampak : Air menjadi tercemar,
warna air mulai berubah, dan
berbau busuk.
4. Upaya :Menggunakan pestisida
menurut aturan yang ada dan bekas
air pabrik dinetralkan terlebih
dahulu sebelum dibuang disungai.
2. Pencemaran
tanah
1. Pengertian :pencemaran tanah
adalah keadaan dimana bahan
kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami.
2. Penyebab :sampah-sampah plastik
yang sukar hancur, botol,karet
sintesis, pecahan kaca, dan kaleng.
Detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit
diuraikan). Zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
3. Dampak : Tanah menjadi tidak
subur serta berkurangnya unsure
86
Materi Uraian Gambar
hara didalam tanah.
4. Solusi : Menggunakan insektisida
menurut aturan yang ada dan tidak
berlebihan.
3. Pencemaran
suara dan
udara
1. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
2. Penyebab : Suara mesin pabrik,
kendaraan seperti mobil, pesawat
dan sepeda motor. Sedangkan
udara penyebabnya adalah gas CO
dan CO2.
3. Dampak : Pendengaran menjadi
terganggu akibat suara yang
ditimbulkan oleh mesin pabrik
maupun kendaraan. Gas CO bila
melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu, gas CO yang terlalu berlebihan
di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi
panas.
4. Solusi :Tidak membangun pabrik
dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
F. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
87
G. Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)
H. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Motivasi
1) Memprlihatkan gambar-gambar tentang pencemaran lingkungan.
b. Prasyarat pengetahuan
1) Apakah ciri-ciri lingkungan yang tercemar?
2) Sebutkan sumber-sumber pencemaran air?
2. Kegiatan inti (65 menit)
Ekspolarasi
Predict (Prediksi)
a. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
“Mengapa sungai di perkotaan airnya berubah warna, berbau busuk dan
penuh dengan sampah?”
b. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 6-7peserta didik.
c. Guru memberikan pertanyaan tentang permasalahan dari apersepsi dan
menghubungkannya dengan tema pencemaran lingkungan, mengapa
sungai di perkotaan airnya berubah warna, berbau busuk dan penuh
dengan sampah?Mengapa udara pedesaan lebih segar dibanding udara
perkotaan?
d. Peserta didik mencari informasi yang luas tentang materi yang akan
dipelajari, belajar dari aneka sumber.
e. Setiap kelompok memprediksi masalah-masalah mengenai pencemaran
lingkungan dan menuliskan hasil prediksinya.
88
Elaborasi
Observe (Observasi)
a. Guru membagi tugas kelompok:
1) 3 kelompok diberi tugas untuk mengamati pencemaran air dengan
melakukan percobaan.
a) Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan.
b) Kemudian setiap kelompok melakukan percobaan dengan
menyiapkan ikan dan air lalu dimasukan kedalam gelas aqua
kemudian tambahkan dengan larutan pestisida.
c) Setiap kelompok mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada
ikan setelah 5 menit pertama, 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
2) 3 kelompok diberi tugas untuk mengamati pencemaran tanah dengan
melakukan percobaan.
a) Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan.
b) Kemudian melakukan percobaan dengan memasukan cacing
kedalam gelas aqua yang telah berisi tanah kemudian ditambahkan
dengan air yang telah tercampur dengan deterjen.
c) Setiap kelompok, mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada
cacing tersebut setelah 5 menit pertama, 5 menit kedua dan 5 menit
ketiga.
b. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa untuk panduan dalam observasi.
c. Hasil Observasi akan di diskusikan pada pertemuan selanjutnya.
Konfirmasi
a. Memberikan umpan balik positif dan penguat.
b. Guru memfasilitasi peserta didiki melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar dari kegiatan yang telah dilakukan.
89
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk mengobservasi
pencemaran lingkungan dengan melampirkan poto hasil observasi.
I. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan
a. Ikan e. Deterjen
b. Cacing f. Pestisida
c. Air g. Tanah
d. Aqua gelas
2. Sumber Belajar
a. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
b. LKS (Lembar kerja Siswa)
c. Lingkungan Sekitar
J. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Bentuk Penilaian : Tes Tertulisberupa soal PG
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 1. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
1. Karbon dioksida
1
90
No. Butir Soal Penyelesaian Skor
a. Karbon dioksida
b. Parfum
c. Asap rokok
d. Asap kendaraan
2. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
a. Menurunnya jumlah air
b. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
c. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
d. Menurunnya berat jenis
air
2. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
Total skor sementara
Nilai
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A.Standar Kompetensi :4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
e. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
f. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
g. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
h. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
6. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
7. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
92
8. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
9. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
10. Peserta didik mampu menjelaskan cara pencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
K. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
4. Pencemaran
air
5. Pengertian : Pencemaran air dapat
diketahui perubahan warna, bau,
serta adanya kematian biota air
baik sebagian atau seluruhnya.
6. Penyebab : Kegiatan manusia yang
menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
7. Dampak : Air menjadi tercemar,
warna air mulai berubah, dan
berbau busuk.
8. Upaya :Menggunakan pestisida
menurut aturan yang ada dan bekas
air pabrik dinetralkan terlebih
dahulu sebelum dibuang disungai.
5. Pencemaran
tanah
5. Pengertian :pencemaran tanah
adalah keadaan dimana bahan
kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami.
6. Penyebab :sampah-sampah plastik
yang sukar hancur, botol,karet
sintesis, pecahan kaca, dan kaleng.
Detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit
diuraikan). Zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
7. Dampak : Tanah menjadi tidak
subur serta berkurangnya unsure
93
Materi Uraian Gambar
hara didalam tanah.
8. Solusi : Menggunakan insektisida
menurut aturan yang ada dan tidak
berlebihan.
6. Pencemaran
suara dan
udara
5. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
6. Penyebab : Suara mesin pabrik,
kendaraan seperti mobil, pesawat
dan sepeda motor. Sedangkan
udara penyebabnya adalah gas CO
dan CO2.
7. Dampak : Pendengaran menjadi
terganggu akibat suara yang
ditimbulkan oleh mesin pabrik
maupun kendaraan. Gas CO bila
melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu, gas CO yang terlalu berlebihan
di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi
panas.
8. Solusi :Tidak membangun pabrik
dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
L. Metode Pembelajaran
2. Diskusi
94
M. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)
N. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Motivasi dan apersepsi
1) Mengapa sungai di perkotaan airnya berubah warna, berbau busuk
dan penuh dengan sampah?
2. Kegiatan inti (65 menit)
Explain (Penjelasan)
a. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hasil observasi
dengan prediksi sebelumnya tentang pencemaran air, tanah, udara.
b. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
observasi dan hipotesis sebelumnya.
c. Setiap kelompok lain memberi tanggapan, sehingga memperoleh
kesimpulan dari permasalahan yang sedang dibahas.
d. Guru meluruskan pernyataan peserta didik apa bila hasil observasi tidak
sesuai dengan hipotesis sebelumnya.
e. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
f. Guru memberikan umpan balik positif dan penguat.
g. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar dari kegiatan yang telah dilakukan.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru memberikan tugas untuk kelompok yang mendapatkan pencemaran
suara membawa botol dan besi, untuk percobaan dipertemuan berikutnya.
95
O. Sumber Belajar
3. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
4. LKS (Lembar kerja Siswa)
5. Lingkungan Sekitar
P. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
3. Teknik Penilaian : Tes
4. Bentuk Penilaian : Tes Tertulisberupa soal PG
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 3. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
e. Karbon dioksida
f. Parfum
g. Asap rokok
h. Asap kendaraan
4. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
e. Menurunnya jumlah air
f. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
g. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
h. Menurunnya berat jenis
air
3. Karbon dioksida
4. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
1
Total skor sementara
Nilai
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Waylima Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A.Standar Kompetensi :4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
i. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
j. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
k. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
l. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
11. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
12. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
97
13. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
14. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
15. Peserta didik mampu menjelaskan cara pencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
Q. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
7. Pencemaran
air
9. Pengertian : Pencemaran air dapat
diketahui perubahan warna, bau,
serta adanya kematian biota air
baik sebagian atau seluruhnya.
10. Penyebab : Kegiatan manusia
yang menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
11. Dampak : Air menjadi
tercemar, warna air mulai berubah,
dan berbau busuk.
12. Upaya :Menggunakan
pestisida menurut aturan yang ada
dan bekas air pabrik dinetralkan
terlebih dahulu sebelum dibuang
disungai.
8. Pencemaran
tanah
9. Pengertian :pencemaran tanah
adalah keadaan dimana bahan
kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami.
10. Penyebab :sampah-sampah
plastik yang sukar hancur,
botol,karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng. Detergen yang bersifat
non bio degradable (secara alami
sulit diuraikan). Zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya
insektisida.
98
11. Dampak : Tanah menjadi
tidak subur serta berkurangnya
unsure
Materi Uraian Gambar
hara didalam tanah.
12. Solusi : Menggunakan
insektisida menurut aturan yang
ada dan tidak berlebihan.
9. Pencemaran
suara dan
udara
9. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
10. Penyebab : Suara mesin
pabrik, kendaraan seperti mobil,
pesawat dan sepeda motor.
Sedangkan udara penyebabnya
adalah gas CO dan CO2.
11. Dampak : Pendengaran
menjadi terganggu akibat suara
yang ditimbulkan oleh mesin
pabrik maupun kendaraan. Gas CO
bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu, gas CO yang terlalu berlebihan
di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi
panas.
12. Solusi :Tidak membangun
pabrik dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
R. Metode Pembelajaran
3. Diskusi
99
S. Model Pembelajaran
3. Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)
T. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Motivasi dan apersepsi
1) Memperlihatkan sebuah gambar akibat dari pencemaran suara?
2. Kegiatan inti (65 menit)
Explain (Penjelasan)
a. Peserta didik dibimbing oleh guru melakukan percobaan tentang
pencemaran udara/suara.
b. Setiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
percobaan.
c. Setiap kelompok melakukan percobaan yaitu dengan memasukan belalang
kedalam botol aqua dan ditambah dengan asap rokok.
d. Kemudian setiap kelompok mengamati dan mencatat apa yang terjadi
pada belalang setelah 5 menit pertama, dan 5 menit kedua dan 5 menit
ketiga.
e. Setiap kelompok mempersentasikan hasil percobaannya, dan kelompok
yang lain memberi tanggapan, sehingga memperoleh kesimpulan dari
percobaan tersebut.
f. Guru meluruskan pernyataan peserta didik apa bila diskusi yang dibahas
terlalu jauh atau tidak sesuai.
g. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya serta memberikan umpan balik positif dan penguat.
100
h. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar dari kegiatan yang telah dilakukan.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
U. Alat dan Sumber Belajar
6. Alat / Media :
a. Belalang
b. Botol aqua
c. Rokok
d. Korek api
7. Sumber Belajar :
a. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
b. LKS (Lembar kerja Siswa)
c. Lingkungan Sekitar
V. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
5. Teknik Penilaian : Tes
6. Bentuk Penilaian : Tes Tertulisberupa soal PG
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 5. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
5. Karbon dioksida
1
101
i. Karbon dioksida
j. Parfum
k. Asap rokok
l. Asap kendaraan
No. Butir Soal Penyelesaian Skor
6. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
i. Menurunnya jumlah air
j. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
k. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
l. Menurunnya berat jenis
air
6. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
Total skor sementara
Nilai
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
m. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
n. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
o. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
p. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
16. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
17. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
103
18. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
19. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
20. Peserta didik mampu menjelaskan cara pencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
W. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
10. Pencemaran
air
13. Pengertian : Pencemaran air
dapat diketahui perubahan warna,
bau, serta adanya kematian biota
air baik sebagian atau seluruhnya.
14. Penyebab : Kegiatan manusia
yang menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
15. Dampak : Air menjadi
tercemar, warna air mulai berubah,
dan berbau busuk.
16. Upaya :Menggunakan
pestisida menurut aturan yang ada
dan bekas air pabrik dinetralkan
terlebih dahulu sebelum dibuang
disungai.
11. Pencemaran
tanah
13. Pengertian :pencemaran tanah
adalah keadaan dimana bahan
kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami.
14. Penyebab :Sampah-sampah
plastik yang sukar hancur,
botol,karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng. Detergen yang bersifat
non bio degradable (secara alami
sulit diuraikan). Zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya
insektisida.
104
Materi Uraian Gambar
15. Dampak : Tanah menjadi
tidak subur serta berkurangnya
unsur hara didalam tanah.
16. Solusi : Menggunakan
insektisida menurut aturan yang
ada dan tidak berlebihan.
12. Pencemaran
suara dan
udara
13. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
14. Penyebab : Suara mesin
pabrik, kendaraan seperti mobil,
pesawat dan sepeda motor.
Sedangkan udara penyebabnya
adalah gas CO dan CO2.
15. Dampak : Pendengaran
menjadi terganggu akibat suara
yang ditimbulkan oleh mesin
pabrik maupun kendaraan. Gas CO
bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu, gas CO yang terlalu berlebihan
di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi
panas.
16. Solusi :Tidak membangun
pabrik dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
105
X. Metode Pembelajaran
4. Ceramah
5. Tanya jawab
6. Diskusi
Y. Model Pembelajaran
1. Model Konvensional
Z. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Guru memasuki ruangan dan memberi salam
b. Guru menanyakan kabar Peserta didik
c. Guru mengabsen
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
e. Guru memberikan motivasi kepada Peserta didik dengan memberikan
pertanyaan dasar tentang materi yang akan di pelajari.
1) Mengapa limbah industri tidak boleh langsung dibuang ke sungai ?
a) Prasyarat pengetahuan
i. Apakah ciri-ciri lingkungan yang tercemar?
ii. Sebutkan sumber-sumber pencemaran air
2. Kegiatan inti (65 menit)
Ekspolarasi
f. Guru menyajikan materi pencemaran lingkungan
g. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
h. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5-6 Peserta didik.
106
i. Peserta didik mencari informasi yang luas tentang materi yang akan
dipelajari, belajar dari aneka sumber.
j. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan macam-macam
pencemaran lingkungan.
k. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
l. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
Elaborasi
a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik berfikir, serta
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan dari hasil
diskusi.
b. Guru memfasilitasi peserta didik dalam menyajikan hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
d. Guru memberikan tugas setiap kelompok untuk mencari sebuah artikel
mengenai pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia dan
bagaimana cara penanggulangannya untuk dipresentasikan minggu depan.
Å. Sumber Belajar
1. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
2. Artikel tentang pencemaran lingkungan
BB. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
7. Teknik Penilaian : Tes
8. Bentuk Penilaian : Tes tertulis berupa soal PG
107
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 7. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
m. Karbon dioksida
n. Parfum
o. Asap rokok
p. Asap kendaraan
8. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
m. Menurunnya jumlah air
n. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
o. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
p. Menurunnya berat jenis
air
1. Karbon dioksida
2. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
1
Total skor sementara
Nilai
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
108
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
q. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
r. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
s. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
t. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
21. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
22. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
23. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
109
24. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
25. Peserta didik mampu menjelaskan carapencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
CC. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
13. Pencemaran
air
17. Pengertian : Pencemaran air
dapat diketahui perubahan warna,
bau, serta adanya kematian biota
air baik sebagian atau seluruhnya.
18. Penyebab : Kegiatan manusia
yang menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
19. Dampak : Air menjadi
tercemar, warna air mulai berubah,
dan berbau busuk.
20. Upaya :Menggunakan
pestisida menurut aturan yang ada
dan bekas air pabrik dinetralkan
terlebih dahulu sebelum dibuang
disungai.
14. Pencemaran
tanah
17. Pengertian : pencemaran
tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan
tanah alami.
18. Penyebab :sampah-sampah
plastik yang sukar hancur, botol,
karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng. Detergen yang bersifat non
bio degradable (secara alami sulit
diuraikan). Zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
Materi Uraian Gambar
110
15. Dampak : Tanah menjadi
tidak subur serta berkurangnya
unsur hara didalam tanah.
16. Solusi : Menggunakan
insektisida menurut aturan yang
ada dan tidak berlebihan.
17. Pencemaran
suara dan
udara
17. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
18. Penyebab : Suara mesin
pabrik, kendaraan seperti mobil,
pesawat dan sepeda motor.
Sedangkan udara penyebabnya
adalah gas CO dan CO2.
19. Dampak : Pendengaran
menjadi terganggu akibat suara
yang ditimbulkan oleh mesin
pabrik maupun kendaraan. Gas CO
yang berlebihan dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu jika gas CO berlebihan di bumi
dapat mengikat panas matahari
sehingga suhu bumi menjadi
panas.
20. Solusi :Tidak membangun
pabrik dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
111
DD. Metode Pembelajaran
7. Ceramah
8. Tanya jawab
9. Diskusi
EE. Model Pembelajaran
2. Model Konvensional
FF. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Guru memasuki ruangan dan memberi salam
b. Guru menanyakan kabar Peserta didik
c. Guru mengabsen
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
e. Guru memberikan motivasi kepada Peserta didik dengan memberikan
pertanyaan dasar tentang materi yang akan di pelajari.
1) Sebutkan dampak-dampak dari pencemaran lingkungan.
2) Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan.
3. Kegiatan inti (65 menit)
a. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tugas setiap kelompok
mencari sebuah artikel mengenai pencemaran lingkungan yang terjadi di
indonesia dan cara penanggulanginya.
b. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
c. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
112
4. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
DD. Sumber Belajar
3. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
4. Artikel tentang pencemaran lingkungan
HH. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
9. Teknik Penilaian : Tes
10. Bentuk Penilaian : Tes tertulis berupa soal PG
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 9. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
q. Karbon dioksida
r. Parfum
s. Asap rokok
t. Asap kendaraan
10. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
q. Menurunnya jumlah air
r. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
3. Karbon dioksida
4. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
1
113
No. Butir Soal Penyelesaian Skor
s. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
t. Menurunnya berat jenis
air
Total skor sementara
Nilai
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
114
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Pesawaran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 X Pertemuan )
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
u. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
v. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
w. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
x. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai Peserta didik diharapkan dapat :
26. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan
benar.
27. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran
lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
115
28. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udara melalui pengamatan dengan benar.
29. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC,
dan asap-asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan
benar.
30. Peserta didik mampu menjelaskan carapencegahan atau menanggulangi
terhadap pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
II. Materi Pembelajaran
Materi Uraian Gambar
18. Pencemaran
air
21. Pengertian : Pencemaran air
dapat diketahui perubahan warna,
bau, serta adanya kematian biota
air baik sebagian atau seluruhnya.
22. Penyebab : Kegiatan manusia
yang menyebabkan pencemaran air
berasal dari limbah industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO.
23. Dampak : Air menjadi
tercemar, warna air mulai berubah,
dan berbau busuk.
24. Upaya :Menggunakan
pestisida menurut aturan yang ada
dan bekas air pabrik dinetralkan
terlebih dahulu sebelum dibuang
disungai.
19. Pencemaran
tanah
19. Pengertian : pencemaran
tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan
tanah alami.
Penyebab :Sampah-sampah plastik
yang sukar hancur, botol,
mengubah lingkungan tanah alami.
20. Penyebab :sampah-sampah
plastik yang sukar hancur,
botol,karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng.
116
Materi Uraian Gambar
Detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit
diuraikan). Zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
21. Dampak : Tanah menjadi
tidak subur serta berkurangnya
unsur hara didalam tanah.
22. Solusi : Menggunakan
insektisida menurut aturan yang
ada dan tidak berlebihan.
20. Pencemaran
suara dan
udara
21. Pengertian :Pencemaran suara
adalah masuknya suara atau bunyi
yang tidak diinginkan
kepemukiman penduduk.
Pencemaran udara adalah gas CO
dan CO2 yang berlebihan akibat
pembakaran mesin kendaraan yang
tidak sempurna.
22. Penyebab : Suara mesin
pabrik, kendaraan seperti mobil,
pesawat dan sepeda motor.
Sedangkan udara penyebabnya
adalah gas CO dan CO2.
23. Dampak : Pendengaran
menjadi terganggu akibat suara
yang ditimbulkan oleh mesin
pabrik maupun kendaraan. Gas CO
bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain
itu, gas CO yang terlalu berlebihan
di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi
panas.
24. Solusi :Tidak membangun
pabrik dan bandara dipemukiman
penduduk. Tidak membunyikan
radio dan televisi, yang terlalu
keras. Serta menggunakan
peredam suara untuk tenaga kerja
pabrik.
117
JJ. Metode Pembelajaran
10. Ceramah
11. Tanya jawab
12. Diskusi
KK. Model Pembelajaran
5. Model Konvensional
LL. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan awal (15 menit)
a. Guru memberikan motivasi kepada Peserta didik dengan memberikan
pertanyaan dasar tentang materi yang akan di pelajari.
1) Sebutkan dampak-dampak dari pencemaran lingkungan.
2) Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan.
2. Kegiatan inti (65 menit)
a. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tugas setiap kelompok
mencari sebuah artikel mengenai pencemaran lingkungan yang terjadi di
indonesia dan cara penanggulanginya.
b. Perwakilan dari kelompok yang belum maju dipertemuan sebelumnya
diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
c. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
JJ. Sumber Belajar
5. Buku IPA untuk SMP Kelas VII
6. Artikel tentang pencemaran lingkungan
118
NN. Penilaian Hasil Belajar
Evaluasi dilakukan setelah guru menyimpulkan materi pembelajaran :
11. Teknik Penilaian : Tes
12. Bentuk Penilaian : Tes tertulis berupa soal PG
Contoh Instrumen
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1 11. Salah satu bahan pencemar
lingkungan yang sering
digunakan oleh manusia
yaitu CFC
(chlorofluorocarbon), contoh
dari CFC adalah….
u. Karbon dioksida
v. Parfum
w. Asap rokok
x. Asap kendaraan
12. Pencemaran air merupakan
suatu perubahan keadaan air
yang mengakibatkan
menurunnya….
u. Menurunnya jumlah air
v. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
w. Meningkatnya jumlah
oksigen terlarut
x. Menurunnya berat jenis
air
5. Karbon dioksida
6. Menurunnya jumlah
oksigen terlarut
1
1
Total skor sementara
Nilai
119
Lembar Kerja Siswa
Pencemaran Udara dan Suara
1. Berikut ini merupakan gambar kegitan manusia yang menyebabkan
pencemaran udara.
A.Penggunaan parfum dengan gas CFC B. Asap Pabrik
Kegiatan seperti gambar di atas sering kita jumpai dalam kehidupan
seharihari.Jelaskan mengapa kedua jenis kegiatan tersebut dapat
berpengaruh buruk bagi lingkungan !
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
a. Kondisi Perkotaan b. Kondisi pedesaan
Nama :
Kelompok :
120
Coba kamu deskripsikan kedua gambar tersebut! Apa yang dapat kamu
simpulkan dari kedua gambar tersebut!
3. Pencemaran lingkungan tidak pernah lepas dari kegiatan manusia, sebutkan
kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan ?
4. Setelah memperhatikan presentasi dari teman kalian didepan kelas,
buatlah kesimpulan tentang pencemaran udara dan suara ?
5. Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang pengertian dari
pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara dan suara ?
121
Lembar Kerja Siswa
Pencemaran Air
1. Perhatikan Gambar di bawah ini ?
Jelakan apa yang akan terjadi, jika hal tersebut tidak ditanggulangi ?
2. Pencemaran lingkungan terbagi menjadi 3 bagian, salah satunya
adalah pencemaran air. Menurut kamu apa saja yang dapat
menyebabkan pencemaran air ?
3. Amati Gambar Di Atas
Nama :
Kelompok :
122
Sumb Kegiatan apakah yang dilakukan siswa-siswa tersebut? Apa tujuan dari
kegiatan pada gambar tersebut? Jelaskan!
4. Setelah memperhatikan presentasi dari teman kalian didepan kelas,
buatlah kesimpulan tentang pencemaran air ?
5. Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang pengertian dari
pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air ?
123
Lembar Kerja Siswa
Pencemaran Tanah
1. Pencemaran tanah erat kaitannya dengan pencemaran udara dan
pencemaran air karena pencemaran tanah dapat terjadi disebabkan
pencemaran udara dan juga pencemaran air. Setujukah kamu dengan
pernyataan di atas? Kemukakan alasanmu ?
2. Permasalahan Permasalahan sampah semakin serius akhir-akhir ini.
Sampah terus bertambah dengan cepat setiap harinya, sementara
usaha/upaya penanggulangan sampah sangat minim, sehingga
menyebabkan penumpukan sampah dimana-mana. Untuk dapat
meminimalisir permasalahan tersebut, upaya apa yang bisa kamu lakukan?
3. Jelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi limbah
yang berbahanya ?
4. Setelah memperhatikan presentasi dari teman kalian didepan kelas,
buatlah kesimpulan tentang pencemaran tanah ?
5. Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang pengertian dari
pencemaran lingkungan khususnya pencemaran tanah ?
Nama :
Kelompok :
124
LEMBAR KERJA SISWA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(PENCEMARAN AIR)
Nama Kelompok: 1.
2.
3.
4.
5.
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
1. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
2. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
4. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran lingkungan
melalui pengamatan dengan benar.
125
3. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udaramelalui pengamatan dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC, dan asap-
asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan benar.
5. Peserta didik mampu menjelaskan carapencegahan atau menanggulangi terhadap
pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
E. Alat dan Bahan
1. Ikan 3. Pestisida
2. Air 4. Gelas Aqua
F. Langkah Kerja
1. Pencemaran Air
a. Siapkan alat dan bahan berupa air, ikan, gelas aqua dan pestisida.
b. Ambillah 2 buah aqua gelas kemudian masukan air dan ikan kedalam aqua gelas
tersebut.
c. Gelas pertama tambahkan sedikit larutan pestisida. Sedangkan yang kedua
hanya air saja.
d. Kemudian amati dan catatlah apa yang terjadi pada ikan tersebut setelah 5
menit pertama, 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
G. Hasil Pengamatan
No. Percobaan Hasil
5 menit ke-1 5 menit ke-2 5 menit ke-3
1 Gelas A
126
2 Gelas B
H. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada ikan yang diberi larutan pestisida ?berikan alasannya ?
2. Sebutkan komponen apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air ?
3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran air ?
I. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(PENCEMARAN TANAH)
Nama Kelompok: 1.
2.
3.
127
4.
5.
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
1. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
2. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
4. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan bahan-bahan penyebab pencemaran lingkungan
melalui pengamatan dengan benar.
3. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udaramelalui pengamatan dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC, dan asap-
asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan benar.
5. Peserta didik mampu menjelaskan carapencegahan atau menanggulangi terhadap
pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
E. Alat dan Bahan
1. Cacing 5. Deterjen
3. Air 6. Gelas Aqua
128
F. Langkah Kerja
1. Pencemaran Tanah
a. Siapkan alat dan bahan berupa tanah, cacing, dan deterjen.
b. Ambilah 2 buah gelas aqua kemudian masukkan tanah dan cacing kedalamnya.
c. Gelas A tambahkan dengan sedikit deterjen, sedangkan yang B tidak perlu.
d. Kemudian amati dan catatlah apa yang terjadi pada cacing tersebut setelah 5
menit pertama, 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
G. Hasil Pengamatan
No. Percobaan Hasil
5 menit ke-1 5 menit ke-2 5 menit ke-3
1 Gelas A
2 Gelas B
H. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada cacing yang diberi deterjen ?berikan alasannya ?
2. Sebutkan komponen apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
tanah ?
3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah ?
II. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
129
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(PENCEMARAN UDARA)
Nama Kelompok: 1.
2.
3.
4.
5.
A. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem
B. Kompetensi Dasar : 4.2Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
C. Indikator
1. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
2. Menjelaskan bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Mengemukakan akibat/dampak dari pencemaran lingkungan.
4. Menjelaskan upaya manusia dalam usaha pelestarian lingkungan.
130
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah kerusakan lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah pencemaran lingkungan melalui pengamatan dengan benar.
3. Peserta didik mampu menjelaskan cara menanggulangi Pencemaran lingkungan
melalui pengamatan dengan benar.
4. Peserta didik mampu mengkaitkan antara pencemaran air, tanah dengan
udaramelalui pengamatan dengan benar.
5. Peserta didik mampu menjelaskan akibat penggunaan zat-zat seperti CFC, dan asap-
asap kendaraan beserta dampaknya melalui pengamatan dengan benar.
6. Peserta didik mampu menjelaskan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan
melalui pengamatan dengan benar.
E. Alat dan Bahan
1. Botol Aqua 3. Korek api
2. Belalang 4. Kertas HVS
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan berupa air, ikan, gelas aqua dan pestisida.
2. Ambillah 2 buah botol aqua kemudian masukan belalang kedalam botol aqua
tersebut.
3. Kemudian botol aqua pertama tambahkan asap dari pembakaran kertas. Sedangkan
yang kedua tidak perlu.
4. Kemudian amati dan catatlah apa yang terjadi pada belalang tersebut setelah 5
menit pertama, 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
G. Hasil Pengamatan
No. Percobaan Hasil
131
5 menit ke-1 5 menit ke-2 5 menit ke-3
1 Botol Aqua A
2 Botol Aqua B
H. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada belalang yang diberi asap dari pembakaran kertas HVS
?berikan alasannya ?
2. Sebutkan komponen apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara ?
3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran udara ?
I. Kesimpulan
........................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
132
Lembar Kerja Kelompok (LKK)
Kelas :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
Anggota :
:
:
:
:
Tugas Kelompok !
1. Perhatikan dan amatilah lingkungan sekolahmu !
2. Tuliskan pencemaran lingkungan apa saja yang terdapat di dalam lingkungan
sekolahmu ?
3. Berilah penjelasan terhadap pencemaran yang kalian temukan dan bagaimana
cara menanggulanginya ?
4. Diskusikanlah hasil penemuan tersebut kepada teman kelompok kalian !
5. Berikan kesimpulan dari pengamatan yang kalian lakukan !
133
Presentase Penentuan Indikator
No. Indikator Presentase No. Soal / Dimensi Kognitif Jumlah Ket.
C1 C2 C3 C4
1 Menjelaskan keterkaitan
antara kegiatan manusia
dengan masalah
pencemaran lingkungan
28% 1
3
4
2
5
6
7
7
2 Menjelaskan bahan
penyebab pencemaran
lingkungan
20%
9
10
8
11
12
5
3 Mengemukakan akibat
dari
pencemaran lingkungan
yang terus meningkat
36%
13
14
15
16
17
18
19
20
21
9
4 Menjelaskan upaya
manusia dalam usaha
pelestarian lingkungan.
16% 22
23
24
25
4
Jumlah 25
134
Instrument Pretest dan Posttest Pencemaran Lingkungan
Tingkat Satuan Pendidikan : SMP / MTs
Kelas/Semester : VII / I
Jenis Tes : Multiple Choice
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan
manusia dengan masalah perusakan/
pencemaran lingkungan dan pelestarian
lingkungan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Tingkatan
Dimensi
Proses
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
Menjelaskan
keterkaitan
antara
kegiatan
manusia
C1 13. Pengertian pencemaran lingkungan adalah….
a. Zat yang dapat mencemari lingkungan
dan mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup
b. Masuknya polutan ke dalam air sehingga
menyebabkan kerusakan
C
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Tingkatan
Dimensi
Proses
Kognitif
Butir soal Kunci
Jawaban
135
Bloom
dengan
masalah
pencemaran
lingkungan
C1
C1
C1
ekosistem air
c. Masuknya bahan-bahan yang dapat
mengganggu kehidupan makhluk hidup
yang ada di dalamnya
d. Masuknya zat yang dapat mengurangi
kualitas udara
14. Berikut merupakan beberapa jenis kebisingan
dari pencemaran suara, kecuali.…
a. Kebisingan terus menerus c.
Kebisingan yang terputus-putus
b. Kebisingan impulsif d.
Kebisingan non-impulsif
15. Zat yang dapat mencemari lingkungan dan
dapat mengganggu kelangsungan makhluk
hidup disebut….
a. Polusi c. Limbah
b. Polutan d.
Pencemaran lingkungan
16. Sumber daya dan sektor lingkungan,
pencemaran dapat dibedakan menjadi
pencemaran.…
a. Air c. Udara
D
B
D
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
C2
b. Tanah d. Semua
benar
B
136
C2
C2
17. Limbah rumah tangga seperti plastik dapat
mencemari tanah sebab….
a. Tidak mudah terbakar
b. Tidak terurai oleh mikroorganisme
c. Tidak dapat berkarat
d. Tidak dapat dilenturkan oleh tanah
18. Berikut merupakan contoh kerusakan
yang dilakukan oleh manusia yang
mengakibatkan pencemaran lingkungan,
kecuali….
a. Membuang limbah industri di aliran
sungai
b. Membuang sampah sembarangan
c. Terbentuknya danau baru akibat letusan
gunung berapi
d. Melakukan penebangan pohon secara
berlebihan
19. Berikut ini penyebab pencemaran suara,
kecuali….
a. Mesin kendaraan c.
Pesawat
b. Telepon genggam d.
Mesin cuci
B
D
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
Menjelaska C3 20. Perhatikan data dibawah ini : A
137
n bahan
penyebab
pencemaran
lingkungan
C2
C2
1) Deterjen
2) Sisa insektisida
3) Asap
4) Bakteri
Bahan yang biasanya mencemari lingkungan
air sehingga menyebabkan matinya
organisme yang hidup di air adalah….
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
21. Zat pencemar udara dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu partikel dan gas, yang
termasuk zat pencemar gas adalah….
a. Asap dan carbon monoksida
b. Kabut dan asap
c. Hidrokarobon dan uap air
d. Hidrokarbok dan carbon dioksida
22. Salah satu bahan pencemar lingkungan yang
sering digunakan oleh manusia
D
B
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
Mengemuka
kan akibat
dari
pencemaran
lingkungan
yang terus
meningkat
C3
yaitu CFC (chlorofluorocarbon), contoh dari
CFC adalah….
a. Karbon dioksida c.
Asap rokok
b. Parfum d.
Asap kendaraan
23. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh
B
138
C4
C3
sampah organik dan anorganik. Salah satu
pencemar tanah tersebut adalah….
a. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi
b. Anorganik yaitu kaca, kertas dan besi
c. Organik yaitu daun, kaca dan sisa
makanan
d. Organik yaitu kaca, kertas dan besi
24. Pencemaran air oleh limbah pemukiman
sepertinya menjadi salah satu sumber utama
dan penyebab pencemaran air yang
memberikan dampak pada masyarakatdi
Indonesia. Limbah rumah tangga yang
menjadi salah satu penyebab pencemaran air
yang diakibatkan oleh….
a. Aktifitas manusia c.
Aktifitas air laut
b. Aktifitas gunung merapi d.
Aktifitas tanah longsor
25. Sulfur oksigen (SO) bila bereaksi dengan air
akan terjadi hujan asam, efek
A
A
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
dari hujan asam adalah….
a. Dapat menyebabkan kerusakan atau
kematian hewan dan tumbuhan
b. Dapat merusak lapisan ozon
c. Dapat merusak ekosistem laut
139
C3
C3
d. Dapat menyebabkan penyakit kanker
26. Contoh akibat dari pencemaran udara
adalah….
a. Terjadinya peristiwa efek rumah kaca
b. Terganggunya aktivitas perkembangan
tumbuhan
c. Terjadinya penghijauan
d. Terjadinya banjir
27. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab
dari pencemaran lingkungan adalah….
a. Pemberantasan hama dengan pestisida
b. Banyaknya pabrik di tempat pemukiman
c. Banyaknya keendaraan bermotor
d. Penghijauan di daerah perkotaan
A
D
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
C3
C3
28. Pencemaran air merupakan suatu perubahan
keadaan air yang mengakibatkan
menurunnya….
y. Menurunnya jumlah air
z. Menurunnya jumlah oksigen terlarut
aa. Meningkatnya jumlah oksigen terlarut
bb. Menurunnya berat jenis air
29. Berdasarkan kebisingannya suara arus lalu
lintas kendaraan dan pesawatterbang
termasuk dalam jenis kebisingan….
a. Kebisingan terus menerus
B
C
140
C3
b. Kebisingan impulsive
c. Kebisingan yang terputus-putus
d. Kebisingan non impulsive
30. Peristiwa dimana panas matahari
terperangkap dilapisan bumi, sehingga
menyebabkan suhu bumi meningkat dikenal
dengan istilah….
a. Rusaknya ozon c.
Pencemaran udara
b. Hujan asam d. Efek
rumah kaca
D
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
C4
C4
C4
31. Zat radio aktif jika dibawa ke lingkungan
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
dan memiliki dampak negatif pada organisme
disekitanya, salah satu organismenya adalah
manusia. Contoh dari efek zat radioaktif pada
manusia adalah….
a. Dapat menimbulkan kerusakan pada
sistem hati manusia
b. Dapat menimbulkan kerusakan pada
kromosom tubuh manusia
c. Dapat menimbulkan kerusakan pada
saluran pencernaan
d. Dapat menimbulkan kerusakan pada
saluran pernafasan
B
D
B
141
32. Salah satu contoh pencemaran udara adalah
gas buang kendaraan bermotor dapat
menyebabkan kondisi dimana kandungan gas
polutan diudara meningkat. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan….
a. Hujan asam c.
Efek rumah kaca
Pemanasan global d. Semua
benar
33. Energi panas dapat mengakibatkan
menurunnya kadar kualitas air hal ini
dikarenakan….
a. Pembuangan air limbah yang
mengandung kadar CO2 terlalu tinggi
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
Menjelaskan
upaya
manusia
dalam usaha
pelestarian
lingkungan
C1
mengakibatkan kenaikan temperature
b. Pembuangan air limbah yang
mengandung panas mengakibatkan
kenaikan temperatur dan menurunnya
kadar oksigen
c. Pembuangan air limbah yang berlebihan
menyebabkan pencemaran air
d. Pembuangan air limbah mengandung
kadar oksigen berlebihan mengakibatkan
kenaikan temperatur air
34. Salah satu usaha untuk mencegah terjadi
C
142
C2
pencemaran lingkungan yaitu reboisasi,
pernyataan yang tepat untuk reboisasi
yaitu….
a. Penataan hutan kembali
b. Penanaman pohon disekitar tempat
tinggal
c. Penanaman hutan kembali
d. Penanaman pohon buah kembali
35. Usaha yang dapat dilakukan untuk
meminimalisasikan kerusakan ozon
adalah….
a. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
b. Membakar sampah dipekarangan
D
Indikator
Pencapaian
Tingkatan
Kognitif
Bloom
Butir Soal Kunci
Jawaban
C2
C2
c. Menggunakan bahan bakar alternatif
d. Tidak menggunakan AC dan lemari es
yang menggunakan CFC
36. Salah satu penyebab dari pencemaran udara
adalah asap dari pabrik, upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi pencemaran
tersebut adalah….
a. Menempatkan pabrik dihutan
b. Meninggikan cerobong asap pembuangan
c. Memasang filter pada cerobong gas
pembuangan
d. Memndekkan cerobong asap
C
D
143
pembuangan
37. Usaha pencegahan pencemaran lingkungan
dapat dilakukan seperti, kucuali….
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik
jauh dari daerah pemukiman penduduk
b. Menindak tegas prilaku pencemaran
lingkungan
c. Memperluas gerakan daerah penghijauan
d. Penggunaan bahan-bahan CFC hanya
untuk melayang diudara karena tiupan
angin
144
PRETEST DAN POSTTEST
Nama :
Kelas :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar!
1. Pengertian pencemaran lingkungan adalah….
a. Zat yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kelangsungan hidup makhluk
hidup
b. Masuknya polutan ke dalam air sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem air
c. Masuknya bahan-bahan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup yang ada
di dalamnya
d. Masuknya zat yang dapat mengurangi kualitas udara
2. Berikut merupakan beberapa jenis kebisingan dari pencemaran suara, kecuali.…
a. Kebisingan terus menerus c. Kebisingan yang terputus-putus
b. Kebisingan impulsif d. Kebisingan non-impulsif
3. Sumber daya dan sektor lingkungan, pencemaran dapat dibedakan menjadi
pencemaran.…
a. Air c. Udara
b. Tanah d. Semua benar
4. Limbah rumah tangga seperti plastik dapat mencemari tanah sebab….
a. Tidak mudah terbakar c. Tidak dapat berkarat
b. Tidak terurai oleh mikroorganisme d. Tidak dapat dilenturkan oleh
tanah
5. Berikut merupakan contoh kerusakan yang dilakukan oleh manusia yang mengakibatkan
pencemaran lingkungan, kecuali….
a. Membuang limbah industri di aliran sungai
b. Membuang sampah sembarangan
c. Terbentuknya danau baru akibat letusan gunung berapi
d. Melakukan penebangan pohon secara berlebihan
6. Berikut ini penyebab pencemaran suara, kecuali….
a. Mesin kendaraan c. Pesawat
b. Telepon genggam d. Mesin cuci
7. Perhatikan data dibawah ini :
1) Deterjen
145
2) Sisa insektisida
3) Asap
4) Bakteri
Bahan yang biasanya mencemari lingkungan air sehingga menyebabkan matinya
organisme yang hidup di air adalah….
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
8. Zat pencemar udara dapat digolongkan menjadi 2 yaitu partikel dan gas, yang termasuk
zat pencemar gas adalah….
a. Asap dan carbon monoksida c. Hidrokarbon dan uap air
b. Kabut dan asap d. Hidrokarbon dan Karbon dioksida
9. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu
pencemar tanah tersebut adalah….
a. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi
b. Anorganik yaitu kaca, kertas dan besi
c. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan
d. Organik yaitu kaca, kertas dan besi
10. Pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama
dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak pada masyarakat di Indonesia.
Limbah rumah tangga yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air yang
diakibatkan oleh….
a. Aktifitas manusia c. Aktifitas air laut
b. Aktifitas gunung merapi d. Aktifitas tanah longsor
11. Sulfur oksigen (SO) bila bereaksi dengan air akan terjadi hujan asam, efek dari hujan
asam adalah….
a. Dapat menyebabkan kerusakan atau kematian hewan dan tumbuhanb.
b. Dapat merusak lapisan ozon
c. Dapat merusak ekosistem laut
d. Dapat menyebabkan penyakit kanker
12. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab dari pencemaran lingkungan adalah….
a. Pemberantasan hama dengan pestisida c. Banyaknya kendaraan bermotor
b. Banyaknya pabrik di tempat pemukiman d. Penghijauan di daerah perkotaan
13. Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan air yang mengakibatkan
menurunnya….
a. Menurunnya jumlah air c. Meningkatnya jumlah oksigen terlarut
b. Menurunnya jumlah oksigen terlarut d. Menurunnya berat jenis air
146
14. Berdasarkan kebisingannya suara arus lalu lintas kendaraan dan pesawat terbang
termasuk dalam jenis kebisingan….
a. Kebisingan terus menerus c. Kebisingan yang terputus-putus
b. Kebisingan impulsive d. Kebisingan non impulsive
15. Peristiwa dimana panas matahari terperangkap dilapisan bumi, sehingga menyebabkan
suhu bumi meningkat dikenal dengan istilah….
a. Rusaknya ozon c. Pencemaran udara
b. Hujan asam d. Efek rumah kaca
16. Zat radio aktif jika dibawa ke lingkungan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
dan memiliki dampak negatif pada organisme disekitanya, salah satu organismenya
adalah manusia. Contoh dari efek zat radioaktif pada manusia adalah….
a. Dapat menimbulkan kerusakan pada sistem hati manusia
b. Dapat menimbulkan kerusakan pada kromosom tubuh manusia
c. Dapat menimbulkan kerusakan pada saluran pencernaan
d. Dapat menimbulkan kerusakan pada saluran pernafasan
17. Salah satu contoh pencemaran udara adalah gas buang kendaraan bermotor dapat
menyebabkan kondisi dimana kandungan gas polutan diudara meningkat. Kondisi
tersebut dapat menyebabkan….
a. Hujan asam c. Efek rumah kaca
b. Pemanasan global d. Semua benar
18. Salah satu usaha untuk mencegah terjadi pencemaran lingkungan yaitu reboisasi,
pernyataan yang tepat untuk reboisasi yaitu….
a. Penataan hutan kembali
b. Penanaman pohon disekitar tempat tinggal
c. Penanaman hutan kembali
d. Penanaman pohon buah kembali
19. Usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisasikan kerusakan ozon adalah….
a. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
b. Membakar sampah dipekarangan
c. Menggunakan bahan bakar alternative
d. Tidak menggunakan AC dan lemari es yang menggunakan CFC
20. Usaha pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan seperti, kucuali….
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman penduduk
b. Menindak tegas prilaku pencemaran lingkungan
c. Memperluas gerakan daerah penghijauan
d. Penggunaan bahan-bahan CFC hanya untuk melayang diudara karena tiupan angina
147
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Sebelum soal digunakan untuk memperoleh data tentang nilai dan
nilai akhir peserta didik sebelum diterapkan metodePredict Observe
Explain (POE) dan metode ceramah, terlebih dahulu soal diuji cobakan
pada 30 peserta didik di kelas VIII A SMP N 3 Pesawaran, ini bertujuan
untuk mengetahui validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran.
Berdasarkan hasil perhitungan dari 25 butir soal yang telah diuji
cobakan, ternyata 3 diantaranya memiliki validitas yang rendah yaitu
butir soal nomor 3 dengan nilai validitas -0.18, butir soal nomor 14
dengan nilai validitas -0.11, butir soal nomor 21 dengan nilai validitas -
0,07.
Pada pengujian reliabilitas butir soal, diperoleh hasil 0,73, maka
soal tersebut memiliki tingkat reabilitas yang sedang. Sedangkan untuk
pengujian daya pembeda dari 17 butir soal diterima, 8 butir soal direvisi
yaitu pada butir soal nomor 3, 5, 10, 14, 19, 21, 23 dan 24 dan pada
tingkat kesukaran dari 25 butir soal memiliki kriteria sedang. Untuk
analisis perhitungan secara keseluruhan tercantum dalam lampiran.Dari
25 butir soal yang diujikan validitasnya ada 3 butir soal yang tidak valid
yaitu butir soal nomor 3, 14, dan 21.Sehingga soal pretest dan posttest
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 butir soal dalam
bentuk pilihan ganda.
148
DATA NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS KONTROL DAN KELAS
EKSPERIMEN
No Kelas Kontrol (VII C) Kelas Eksperimen (VII D)
Subyek Pre
Test
Post
Test
Pre
Test
Post
Test
1 Ade Riyansyah 65 80 Agung Setiawan 40 70
2 Adi Prastiawan 50 60 Agus Wijaya P. 50 80
3 Adinda Nisa J. 50 80 Agnes Yuliana 30 90
4 Aldila Ghani Aufar 60 80 Alya Dewi K. 60 80
5 Aldila Putri 50 95 Anisa Nabila S. 40 70
6 Agus Triyanto 60 95 Aslia Andini 40 90
7 Andre Wijayanto 50 80 Assyifa 30 70
8 Bagas Sutiono 50 85 Athira Ajrina Gustya 40 100
9 Bagus Adi Putra 40 70 Danan Setiawan 40 80
10 Cahaya Putri Dewi 30 95 Daniel Pratama 60 80
11 Catur Purwati 50 85 Dea Ayu Putri 60 95
12 Dewa Pamungkas 65 90 Dewi Tantri Anjani 40 95
13 Elma Amelia 60 80 Diah Lestri P. 40 85
14 Elsa Ayu Zuhelmi 65 80 Erwin 60 85
15 Fajar Prayuda 60 85 Fajar Septiawan 20 70
16 Fajar Saputra 65 70 Gerry Donika 40 85
17 Fajrein Cantika 40 85 Gilang Saputra 60 95
18 Fatonah Dwi A. 60 70 Halimah Tusa’diah 40 85
19 Gilang Edy Saputra 50 95 Helen Junita 60 80
20 Handi Alfian 30 85 Intan Rahmadiah 50 80
21 Heri Setiawan 30 80 Ira Aprilia 30 100
22 Hindun Nia Sifa 20 75 Julius Bagas 20 70
23 Husnul Cholifah 65 90 M. Ali Hartono 60 75
24 Ida Priyanti 60 80 M. Anggun Anugrah 30 100
25 Ismi Bela Pertiwi 40 80 M. Anshor Karala 20 95
26 Lili Amanda 45 90 Muhammad Alvadi 50 75
27 Lis Setiawati 40 75 M.Pandu B. 70 80
28 Muhammad Ariyan 65 90 M. Renaldi S. 70 80
29 M. Hudi Prayugo 50 85 Nabila Nur Aisa 20 95
30 Nayu Lenia 40 75 Nada Ayu Sartika 50 80
31 Okky Harry A. 65 90 Putra Pujangga 50 100
32 Pandi Kurniawan 20 75 Rinda Septianda 70 90
33 Rendi Kurniawan 50 80 Ririn Puji Astuti 70 90
34 Rendi Saputra 30 75 Rivaldo Aziz 70 95
35 Riski Dwi P. 20 75 Siska Anggraini 30 75
149
36 Rizki Irwansyah 20 95 Sopi Yanda 40 90
37 Rita Septiani 65 95 Surya Alma’arif M. 70 100
38 Romi Yansyah 45 95 Syahroni 50 90
39 Wahyu Prasetio 45 85 Widhi 50 90
40 Yuni Setiawati 45 90 Zaky Fernando 30 85
Jumlah 1910 3320 Jumlah 1850 3420
Nilai rata-rata 47,75 83 Nilai rata-rata 46,25 85,5
150
NORMALITAS POSTTEST KONTROL
No
Nama
Responden xi X²
xi-x Bar (xi-x)² Zi F (Zi) s(Zi)
F(Zi)-
s(Zi)
1 Fajar
Prayuda
60
3600 -22.5 506.25 -2.6377 0.00417 0.025 -0.02083
2 Pandi
Kurniawan
70
4900 -12.5 156.25 -1.4654 0.0714 0.05 0.021404
3 Rita
Septiani
70
4900 -12.5 156.25 -1.4654 0.0714 0.075 -0.0036
4 Hindun Nia
Silfa
70
4900 -12.5 156.25 -1.4654 0.0714 0.1 -0.0286
5 Adi
Prastiawan
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.125 0.064633
6 Bagas
Sutiono
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.15 0.039633
7 Bagus Adi
Putra
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.175 0.014633
8 Fajar
Saputra
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.2 -0.01037
9 Fatonah
Dwi
Agustina
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.225 -0.03537
10 Handi
Alfian
75
5625 -7.5 56.25 -0.8792 0.18963 0.25 -0.06037
11 Lis
Setiawati
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.275 0.109729
12 Muhammad
Ariyan
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.3 0.084729
13 Nayu Lenia 80 6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.325 0.059729
14 Riski Dwi
Pernando
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.35 0.034729
15 Ade
Riyansyah
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.375 0.009729
16 Aldila
Ghani
Aufar
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.4 -0.01527
Lampiran 24
151
17 Aldila Putri 80 6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.425 -0.04027
18 Andre
Wijayanto
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.45 -0.06527
19 Cahaya
Putri Dewi
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.475 -0.09027
20 Catur
Purwati
80
6400 -2.5 6.25 -0.2931 0.38473 0.5 -0.11527
21 Elsa Ayu
Zuhelmi
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.525 0.090271
22 Fajrein
Cantika
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.55 0.065271
23 Heri
Setiawan
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.575 0.040271
24 Ismi Bela
Pertiwi
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.6 0.015271
25 Rendi
Kurniawan
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.625 -0.00973
26 Rendi
Saputra
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.65 -0.03473
27 Rizki
Irwansyah
85
7225 2.5 6.25 0.29308 0.61527 0.675 -0.05973
28 Wahyu
Prasetio
90
8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.7 0.110367
29 Adinda
Nisa
Juninandi
90
8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.725 0.085367
30 Agus
Triyanto
90
8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.75 0.060367
31 Elma
Amelia
90
8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.775 0.035367
32 Gilang Edy
Saputra
90
8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.8 0.010367
33 Ida Priyanti 90 8100 7.5 56.25 0.87925 0.81037 0.825 -0.01463
34 Lili
Amanda
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.85 0.078596
35 M. Hudi
Prayugo
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.875 0.053596
36 Okky Harry
Abryan
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.9 0.028596
37 Romi
Yansyah
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.925 0.003596
152
38 Yuni
Setiawati
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.95 -0.0214
39 Dewa
Pamungkas
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 0.975 -0.0464
40 Husnul
Cholifah
95
9025 12.5 156.25 1.46542 0.9286 1 -0.0714
∑xi 3320
rata-rata (x
Bar) 83
Standar
Deviasi
8.53349
L tabel 0.14009
L. Hitung 0.11037
Varians 72.8205
153
UJI HIPOTESIS
tindependent =
Keterangan :
M : Nilai rata-rata perkelompok ∑x : Beda hipotesis kelas eksperimen
N : Banyaknya subjek ∑y : Beda hipotesis kelas kontrol
X : Deviasi setiap nilai X1 dan X2
Y : Deviasi setiap nilai Y2 dari mean Y1
Dimana :
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
=35,5 = 39,25
∑y2
= ∑y2
− ∑x2
= ∑x2
−
= 52050 - = 63450 –
= 52050 – = 63450 -
= 52050 – 50410 = 63450 – 61622,5
= 1640 = 1827,5
154
Kemudian :
T independent =
=
=
=
=
=
t independent = 2, 517
DB = N + N – 2
= 40 +40 – 2
= 78
DB = 78 → t tabel 1.664)
Jadi thitung 2,517 dan ttabel 1,664 sehingga thitung >ttabel yaitu 2,517>1,664.Jadi dalam hal
ini H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif model pembelajaran Predict Observe Explain terhadap hasil belajar
peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 5
Pesawaaran.
155
UJI HOMOGENITAS
Pada penelitian ini uji homogenitas yang digunakan adalah homogenitas dua varian
atau disebut juga dengan uji Fisher. Yaitu dengan rumus :
F =
Keterangan :
F : Homogenitas
S12
: Varian Terbesar
S22 : Varian Terkecil
a. Analisis uji homogenitas tes awal (pretest) b. Analisis uji homogenitas tes akhir (postest)
F = F =
F = F =
= 1, 19 = 1, 25
Menentukan F tabel :
F(0.05) = 1,89
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai F(0.05)tes awal = 1,19 dan F(0.05) tes akhir= 1,25
sedangkan nilai Ft= 1.89 sehingga Fh < Ft maka data yang dimiliki varian homogen.
156
UJI HIPOTESIS KELAS EKSPERIMEN
No Pretest Postest
Beda
(X) X2
1 20 70 50 2500
2 20 70 50 2500
3 20 70 50 2500
4 20 70 50 2500
5 30 70 40 1600
6 30 75 45 2025
7 30 75 45 2025
8 30 75 45 2025
9 30 80 50 2500
10 30 80 50 2500
11 40 80 40 1600
12 40 80 40 1600
13 40 80 40 1600
14 40 80 40 1600
15 40 80 40 1600
16 40 80 40 1600
17 40 80 40 1600
18 40 85 45 2025
19 40 85 45 2025
157
20 40 85 45 2025
21 50 85 35 1225
22 50 85 35 1225
23 50 90 40 1600
24 50 90 40 1600
25 50 90 40 1600
26 50 90 40 1600
27 50 90 40 1600
28 60 90 30 900
29 60 90 30 900
30 60 95 35 1225
31 60 95 35 1225
32 60 95 35 1225
33 60 95 35 1225
34 60 95 35 1225
35 70 95 25 625
35 70 100 30 900
37 70 100 30 900
38 70 100 30 900
39 70 100 30 900
40 70 100 30 900
Jumlah 1850 3420
1570
63450
158
UJI HIPOTESIS KELAS KONTROL
No Pretest Postest
Beda
(X) X2
1 20 60 40 1600
2 20 70 50 2500
3 20 70 50 2500
4 20 70 50 2500
5 30 75 45 2025
6 30 75 45 2025
7 30 75 45 2025
8 30 75 45 2025
9 40 75 35 1225
10 40 75 35 1225
11 40 80 40 1600
12 40 80 40 1600
13 40 80 40 1600
14 45 80 35 1225
15 45 80 35 1225
16 45 80 35 1225
17 45 80 35 1225
18 50 80 30 900
19 50 80 30 900
20 50 80 30 900
159
21 50 85 35 1225
22 50 85 35 1225
23 50 85 35 1225
24 50 85 35 1225
25 50 85 35 1225
26 50 85 35 1225
27 60 85 25 625
28 60 90 30 900
29 60 90 30 900
30 60 90 30 900
31 60 90 30 900
32 60 90 30 900
33 65 90 35 1225
34 65 95 30 900
35 65 95 30 900
35 65 95 30 900
37 65 95 30 900
38 65 95 30 900
39 65 95 30 900
40 65 95 30 900
Jumlah 1910 3320
1420
52050
160
DOKUMENTASI
a. KELAS EKSPERIMEN
a.
1. Proses Pelaksanaan Preetest 2. Proses Pelaksanaan Posttest
161
3. Proses Pelaksanaan Praktikum
b. KELAS KONTROL
1. Proses Penyampaian Materi 2. Proses Diskusi
162
3. Proses Pembelajaran Diskusi dan Tanya Jawab