125
LAPORAN PENELITIAN ANALISA SITUASI TB DI KABUPATEN PESAWARAN PENELITI Ketua : Ns. Fitra Pringgayuda,M.Kep Anggota I : Nur Fadhilah,M.Kes Anggota II : Ns. Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes Anggota III : Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp, Kep, Jiwa KERJA SAMA COMMUNITY TB CARE AISYIYAH, MAJELIS DIKTI DIKTI PP MUHAMMADIYAH/AISYIYAH DAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG 2014

Laporan Akhir Ansit Pesawaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RINGKASAN (EXECUTIVE SUMMARY)ANALISA SITUASI TUBERKULOSIS (TB) KABUPATENPESAWARAN “ Dalam Rangka Meningkatkan Peran Seluruh Pemangku Kepentingan Daerah untuk Penanggulangan TB”Analisa Situasi TB ini dilaksanakan oleh Community TB-Care `Aisyiyah bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah dan dalam pelaksanaan di lapangan dikerjakan oleh Sekolah Tinggi Ilmun Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Pringsewu. Proses pelaksanaan Analisa Situasi TB Kabupaten Pesawaran selama kurun waktu 5 bulan, sejak bulan Juli sampai dengan Oktober 2014.Dalam pelaksanaan Analisa Situasi TB, STIKes Muhammadiyah Pringsewu melibatkan berbagai instansi/elemen yang terkait dalam rangka mendapatkan sumber data yang relevan sehingga memenuhi keabsahan data, diantaranya : 1. Wasor TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran 2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesawaran 3. Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Pesawaran 4. BAPPEDA Kabupaten Pesawaran5. Puskesmas di Wiayah Kabupaten Pesawaran 6. Kader TB (`Aisyiyah)7. SSR Kabupaten Pesawaran 8. Pasien/penderita TB.Adapun keterbatasan yang dihadapi selama proses pelaksanaan Analisa Situasi ini terkait dengan beberapa hal, yaitu : program Analisa Situasi yang bersentuhan langsung dengan pengambilan kebijakan baru pertama kali dilakukan oleh STIKes Muhammadiyah (sehingga belum diperolehnya gambaran pelaksanaan), akses terhadap informasi sangat minim sekali terutama yang berhubungan dengan aspek pembiayaan, sulitnya melakukan koordinasi dengan orang-orang yang dipandang sebagai informan, aspek topografi (jarak dan kondisi jalan) yang sangat mempengaruhi peneliti dalam melakukan kunjungan ke lapangan. Tujuan Analisa Situasi (Objektive)Analisa Situasi ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kondisi penanggulangan penyakit Tuberculosa (TB) , mendapatkan Data Situasi Tuberkulosis, termasuk kebijakan, anggaran, dan layanan kesehatan TB, TB Anak, TB HIV dan TB MDR, menyusun rekomendasi aksi kunci/ tindakan dari hasil beberapa metode analisa masalah program penanggulangan TB, mendukung strategi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) dalam pengendalian TB, dalam rangka mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik, perilaku dan pemberdayaan masyarakat agar mampu mempraktikkan perilaku pencegahan dan pengobatan TB.Metode dan Pendekatan yang digunakan dalam Analisa SituasiMetode yang kami gunakan dalam Analisa Situasi ini adalah metode kombinasi yaitu : analisis profil dan Root Cause Analysis (RCA)/Analisis Akar Masalah (AAM), DALY (Dissability Adjusted Life Year) dan Analisa Peran. Kemudian untuk memaksimalkan hasil analisa situasi ini, dilakukan survey lapangan denganwawancara dan Fokus Group Discussion (FGD) serta seminar hasil analisa situasi. Temuan Analisa Situasi Prevalensi Kabupaten Pesawaran,Provinsi,NasionalBerdasarkan data angka prevalensi TB pada 3 tahun terakhir ( 2010-2012 ) mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 26,76 %, tahun 2011 sebesar 30,79 dan tahun 2012 sebesar 32,17 persen, namun demikian masih dibawah standar nasional. Untuk tahun 2013 sampai dengan triwulan ketiga turun kembali yaitu pada angka 32.02 .Hal ini berarti cakupan penemuan kasus di Pesawaran masih rendah. jumlah penderita TB dengan BTA + mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah BTA + sebanyak 205, meningkat menjadi 234 pada tahun 2012 dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi 247. Hal ini membuktikan bahwa jumlah penderita Tb semakin meningkat padahal program pengendalian TB telah lama diimplementasikan namun belum mampu menekan jumlah penderita setiap tahunya.Demografi dan TBPenduduk Kabupaten Pesawaran menurut hasil proyeksi penduduk pada tahun 2012 berjumlah 407.475 jiwa yang tercatat pada 102.391 rumah tangga yang terdiri dari 210.683 penduduk laki laki dan 196.792 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk rata rata 350 jiwa/KM2. Kepadatan penduduk tidak merata pada setiap kecamatan . Daerah dengan kepadatan p

Citation preview

  • LAPORAN

    PENELITIAN ANALISA SITUASI TB

    DI KABUPATEN PESAWARAN

    PENELITI

    Ketua : Ns. Fitra Pringgayuda,M.Kep

    Anggota I : Nur Fadhilah,M.Kes

    Anggota II : Ns. Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes

    Anggota III : Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp, Kep, Jiwa

    KERJA SAMA COMMUNITY TB CARE AISYIYAH,

    MAJELIS DIKTI DIKTI PP MUHAMMADIYAH/AISYIYAH DAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes) MUHAMMADIYAH

    PRINGSEWU LAMPUNG

    2014

  • ii

    ANALISA SITUASI

    TUBERKULOSIS (TB) Di Daerah Kabupaten Pesawaran

    SR TB Aisyiyah Propinsi Lampung

    Jl. Tulang Bawang No 33 Enggal

    Bandar Lampung

    2014

    Dalam Rangka Mempercepat Peningkatan Peran Seluruh Pemangku Kepentingan Daerah

    untuk Penanggulangan TB

  • iii

    Tim Peneliti Analisa Situasi Tuberkulosis (TB)

    Kabupaten Pesawaran

    1. Ns. Fitra Pringgayuda,M.Kep ..

    Jabatan: Ketua Tim Peneliti

    Program Studi Profesi Ners

    2. Nur Fadhilah,M.Kes ..

    Jabatan: Anggota 1

    Program Studi D III Keperawatan

    3. Ns. Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes ..

    Jabatan: Anggota 2

    Program Studi S1 Keperawatan

    4. Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp, Kep, Jiwa ..

    Jabatan: Anggota 3

    Program studi Profesi Ners

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Bissmillahirohmanirrohim..

    Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji hanya kami panjatkan kepada Allah SWT

    yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga kami dapat

    menyelesaikan laporan kegiatan Analisa Situasi di Kabupaten Pesawaran. Berbagai

    kendala yang kami temui selama proses pengumpulan data sangat mempengaruhi

    kualitas dari laporan kami, sehingga dalam kesempatan ini sesungguhnya kami telah

    berupaya untuk melaporkan segala hal semaksimal mungkin, oleh karena itu kepada

    pihak - pihak terkait agar hal ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian selanjutnya.

    Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Community TB Care Aisyiyah dan Majelis Dikti DIKTI PP

    Muhammadiyah/Aisyiyah beserta staf yang telah memberi kesempatan kepada

    kami melakukan penelitian ini.

    2. Bupati Kabupaten Pesawaran

    3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Pesawaran

    4. Dinas Kesehatan Kab. Pesawaran

    5. SR Propinsi Lampung dan SSR Kabupaten Pesawaran

    6. Kader Communitas TB Care Aisyiyah Kab. Pesawaran

    7. Para Pasien Penderita TB yang telah meluangkan waktunya untuk dilakukan

    wawancara tentang TB.

  • v

    8. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang membantu kelancaran

    Analisa Situasi ini.

    Semoga segala hal yang telah disumbangsihkan menjadi catatan amal kebaikan disisi

    Allah SWT. Kami menyadari bahwa hasil laporan analisa situasi ini masih jauh dari

    sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

    harapkan. Semoga laporan analisa ini bermanfaat bagi pengambilan kebijakan

    (sebagai bahan kajian) untuk menjadikan Program TB sebagai kondisi darurat bidang

    kesehatan sehingga seluruh elemen dapat bersama-sama turut peduli dalam

    menanggulangi TB tentunya sesuai dengan tugas pokok dan aksinya.

    Akhirnya semoga segala amal baik kita mendapat ridho dan barokah dari Allah Azza

    Wa Jalla

    Pringsewu, Juli 2014

    Peneliti

  • vi

    LEMBAR PENEGASAN

    Dilaksanakannya Analisa Stuasi terkait dengan data dan kondisi atau keadaan

    kesehatan khususnya Tuberculosa (TB) dari aspek prevalensi, demografi, kebijakan

    dan anggaran penanggulangan TB, termasuk diantaranya TB anak, TB-HIV dan TB

    MDR serta Kondisi pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesawaran guna menampilkan

    rekomendasi untuk langkah-langkah advokasi yang akan dilakukan. Hasil Analisa

    situasi dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan dan

    penganggaran oleh pemkab Pesawaran dan oleh community TB care Aisyiyah dalam

    Advokasi penanggulangan TB di Indonesia.

    Pesawaran, Agustus 2014

    DPRD Kabupaten Pesawaran Dinas Kesehatan Kab. Pesawaran

    .. .

  • vii

    RINGKASAN (EXECUTIVE SUMMARY)

    Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesawaran bertujuan Meningkatkan

    kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

    derjat kesehatan masyarakat yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan

    kesehatan kabupaten Pesawaran telah menunjukan peningkatan. Laporan capaian

    kinerja SPM bidang kesehatan tahun 2013 menginformasikan bahwa rata rata

    pencapaian indikator sesuai dengan target. Namun dibeberapa Indikator SPM terdapat

    indikator yang capainnya di bawah target seperti: penemuan penderita Pneumonia

    balita hanya mencapai 8,64% dari 100% target dan penemuan penderita TB baru

    BTA Positif baru mencapai 42,07% dari 85%. Sementara bila dilihat dari data angka

    kesembuhan sampai dengan tahun 2012 baru mencapai 83,84% dari 100% target. Dan

    angka keberhasilan pengobatan selama 5 tahun sampai dengan tahun 2012 baru

    mencapai 93%. Studi ini dilakukan untuk menganalisis situasi perkembangan kasus

    TB paru, TB HIV, TB MDR, TB pada anak

    Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah analisis profil dan

    Root Cause Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah (AAM). Analisis profil

    digunakan untuk menganalisa data dengan lebih dari dua variabel secara bersama-

    sama, penggunaan analisis profil bertujuan untuk mengetahui ciri sebuah populasi.

    Root Cause Analysis (RCA) adalah metode analisa terstruktur yang digunakan untuk

    menemukan dan mengkoreksi penyebab akar masalah yang mendasar, prinsipnya

    ialah bukan hanya analisa situasi ansich, namun juga menemukan solusinya.

    Dari penelitian kami disimpulkan Komitmen pemerintah daerah terhadap

    pengendalian penyakit TB belum maksimal, tidak terealisasinya anggaran

    menyebabkan program pengendalian tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, secara

    umum jumlah fasilitas telah memenuhi kebutuhan masyarakat namun secara kualitas

    belum memadai, Pemegang TB dalam menjalankan programnya hanya bersifat pasif

    (menunggu pasien datang ke UPK) sehingga angka capaian suspek rendah.

    Masyarakat tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit TB serta kurang keterlibatan

    sektor swasta dalam penanggulangan TB

    Kata Kunci : Analisis, Tuberculosis, Pemerintah Kabupaten

  • viii

    DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

    AIDS = Acquired Immune Deficiency Syndrome

    AKMS = Advokasi Komunikasi dan Mobilisasi Sosial

    APBN/D = Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara/Daerah

    AP = Akhir Pengobatan

    ARTI = Annual Risk of TB Infection

    Bapelkes = Balai Pelatihan Kesehatan

    BCG = Bacillus Calmette et Guerin

    BLK = Balai Laboratorium Kesehatan

    BTA = Basil Tahan Asam

    BP4 = Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru

    BUMN = Badan Usaha Milik Negara

    CDR = Case Detection Rate\

    CNR = Case Notification Rate

    Cs = Cycloserine

    Ditjen PP& PL = Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkngn

    DOTS = Directly Observed Treatment, Shorcourse chemotherapy

    DPRD = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    DPS = Dokter Prakter Swasta

    DST = Drug Sensitivity Testing

    E = Etambutol

    EQAS = External Quality Assurance System

    Eto = Ethionamide

    FDC = Fixed Dose Combination

    FEFO = First Expired First Out

    GFK = Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota

    HH = Isoniasid (INH = Iso Niacid Hydrazide)

    IV = Human Immunodeficiency Virus

    IAKMI = Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

    IBI = Ikatan Bidan Indonesia

    IDAI = Ikatan Dokter Anak Indonesia

    IDI = Ikatan Dokter Indonesia

    IUATLD = International Union Against TB and Lung Diseases

    KBNP = Kesalahan besar negatif palsu

    KBPP = Kesalahan besar positif palsu

    KDT = Kombinasi Dosis Tetap

    KG = Kesalahan Gradasi

    KKNP = Kesalahan kecil negatif palsu

    KKPP = Kesalahan kecil positif palsu

    Km = Kanamycin

    KPP = Kelompok Puskesmas Pelaksana

  • ix

    Lfx = Levofloxacin

    LP = Lapang Pandang

    LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat

    LPLPO = Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

    MDG = Millenium Development Goals

    MDR / XDR = Multi Drugs Resistance / extensively Drugs Resistance

    Mfx = Moxifloxacin

    MOTT = Mycobactrium Other Than Tuberculosis

    OAT = Obat Anti Tuberkulosis

    PCR = Poly Chain Reaction

    PME = Pemantapan Mutu Eksternal

    PMI = Pemantapan Mutu Internal

    PMO = Pengawasan Minum Obat

    POA = Plan of Action

    POM = Pengawasan Obat dan Makanan

    PPM = Puskesmas Pelaksana Mandiri

    PPTI = Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia

    PRM = Puskesmas Rujukan Mikroskopis

    PS = Puskesmas Satelit

    PSDM = Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Pto = Prothionamide

    Puskesmas = Pusat Kesehatan Masyarakat

    Pustu = Puskesmas Pembantu

    R = Rifampisin

    RSP = Rumah Sakit Paru

    RTL = Rencana Tindak Lanjut

    SDM = Sumber Daya Manusia

    SGOT = Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

    SGPT = Serum Pyruric Oxaloacetic Transaminase

    SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga

    SPS = Sewaktu-Pagi-Sewaktu

    TB = Tuberkulosis

    TNA = Training Need Assessment

    UPK = Unit Pelayanan Kesehatan

    WHO = World Health Organization

    Z = Pirazinamid

    ZN = Ziehl Neelsen

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul ....................................................................................................... ii

    Tim Penyusun ...........................................................................................................iii

    Kata Pengantar .iv

    Lembar Penegasan ...vi

    Ringkasan ................................................................................................................. vii

    Daftar Singkatan dan Istilah .....................................................................................viii

    Daftar Isi .......................................................................................... ...x

    Daftar Tabel ..............................................................................................................xii

    Daftar Gambar .........................................................................................................xiii

    Gambar Peta Daerah ................................................................................................xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

    B. Tujuan ........................................................................................................ 6

    C. Proses Penyusunan ..................................................................................... 6

    D. Manfaat ...................................................................................................... 7

    BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH A. Wilayah ...................................................................................................... 9

    B. Kependudukan dan Ketenagakerjaan......................................................... 15

    C. Sumber Daya Daerah .................................................................................23

    D. Arah Kebijakan Kabupaten Pesaaran......................................................... 27

    E. Keuangan Daerah .. ............................................................................... 32

    F. Kebijakan dan Peran Daerah ............................................. 47

    G. Prevalensi TB/TB-HIV/TB-MDR. ........................................................... 50

    H. Hasil Analisis Kesenjangan................................................................... 56

    BAB III METODOLOGI A. Tinjauan Situasi ........................................................................................ 60

    B. Analisis ...62

    C. Analisis Kesenjangan................................................................................. 63

    D. Rekomendasi aksi advokasi....................................................................... 64

    BAB IV HASIL ANALISA SITUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TB

    A. Tinjauan Situasi ....................................................................................... 66

    B. Hasil Analisa ............................................................................................ 73

  • xi

    BAB V REKOMENDASI RENCANA ADVOKASI

    A. Rencana Aksi dan Advokasi........................................... 86

    B. Rekomendasi Aksi Utama ... 87

    C. Rekomendasi potensi Kemitraan . 87

    BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 88

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Nama, Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah

    Dusun/RW Tiap Kecamatan Kab.

    Pesawaran...

    10

    Tabel 2 Nama dan Luas Pulau.......... 11

    Tabel 3 Potensi Pergerakan Tanah 13

    Tabel 4 Sungai-sungai di kabupaten .. . 14

    Tabel 5 Luas wilayah dan jumlah penduduk . ......................... 15

    Tabel 6 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran 16

    Tabel 7 Banyaknya rumah tangga penduduk menurut jenis kelamin 17

    Tabel 8 Penduduk berumur 15 tahun menurut jenis kelamin.... 18

    Tabel 9 Banyaknya Perusahaan tenaga kerja......................................... 19

    Tabel 10 Banyaknya keluarga menurut pentahapan keluarga.. 21

    Tabel 11 Garis Kemiskinan. ........................................ 22

    Tabel 12 Banyaknya fasilitas kesehatan.................................................. 24

    Tabel 13 Banyaknya tenaga kesehatan menurut unit kerja...................... 25

    Tabel 14 Ketenagaan Medis/non medis yang mengelola program TB.... 26

    Tabel 15 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.............................. 33

    Tabel 16 Realisasi pengeluaran Daerah. ................................................ 34

    Tabel 17 Perencanaan Anggaran Kesehatan............................................ 35

    Tabel 18 CDR 5 tahun terakhir.... ....................................................... 50

    Tabel 19 CDR perpuskesmas.. ................................................... 51

    Tabel 20 Jumlah dan presentasi suspek disbanding target. 51

    Tabel 21 Angka konversi 52

    Tabel 22 Angka konversi perpuskesmas . 53

    Tabel 23 Angka Kesembuhan . 53

    Tabel 24 Angka Kesembuhan perpuskesmas . 54

    Tabel 25 Succes Rate (angka keberhasilan pengobatan).. 54

    Tabel 26 Succes rate (angka keberhasilan pengobatan perpuskesmas) 55

    Tabel 27 Proporsi puskesmas yang melakukan cross check .. 55

    Tabel 28 Matrik Prioritas Masalah Penanggulangan TB . 70

    Tabel 29 Kerugian Ekonomi karena TB tahun 2013 .. 82

    Tabel 30 Peran antara stake holder terhadap hak sehat penderita TB . 84

    Tabel 31 Rekomendasi rencana advokasi . 86

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Peta Pesawaran ....................................................................... xiv

    Gambar 2 Analisa Akar Masalah .. 77

    Gambar 3 Analisa Akar MAsalah . 78

    Gambar 4 Foto Kunjungan ke rumah penderita TB

  • xiv

    GAMBAR PETA DAERAH

    Peta Wilayah Kabupaten Pesawaran

    Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Pesawaran

  • xv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit Tuberkulosis Paru termasuk penyakit menular kronis. Waktu

    pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan

    penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan

    berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya

    adalah pola pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan

    menjadi lebih besar serta menghabiskan waktu berobat yang lebih lama. Alasan

    ini menyebabkan situasi Tuberkulosis Paru di dunia semakin memburuk dengan

    jumlah kasus yang terus meningkat serta banyak yang tidak berhasil

    disembuhkan, terutama negara-negara yang dikelompokkan dalam 22 negara

    dengan masalah Tuberkulosis Paru besar (high burden countries), sehingga

    pada tahun 1993 WHO/Organisasi Kesehatan Dunia mencanangkan

    Tuberkulosis Paru sebagai salah satu kedaruratan dunia (global emergency).

    (Riskesdas, 2010)

    Tuberkulosis Paru juga merupakan salah satu emerging diseases.

    Indonesia termasuk kedalam kelompok high burden countries, menempati

    urutan ketiga setelah India dan China berdasarkan laporan WHO tahun 2009.

    Indonesia menduduki peringkat ke-empat dengan beban Tuberkulosis (TB)

    terbesar di dunia. Padahal TB merupakan salah satu indikator keberhasilan

    program Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai oleh

    Indonesia dengan menurunkan angka kejadian dan kematian terkait TB.

    Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014, angka kejadian

    TB di Indonesia setiap tahunnya mencapai 730 ribu kasus. Bahkan setiap jam, 8

    orang meninggal dunia akibat penyakit TB. Angka kejadian TB di Indonesia ini

    menyumbang sekitar 5,8% dari total jumlah TB di dunia. Pada Riskesdas 2007

  • 2

    kasus Tuberkulosis Paru ditemukan merata di seluruh provinsi di Indonesia.

    Riskesdas 2010 dikhususkan untuk mengumpulkan indikator MDGs terutama

    yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk Prevalensi Tuberkulosis Paru.

    Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 Kesakitan Tuberkulosis Paru

    menyebar diseluruh Indonesia. Periode Prevalence Tuberkulosis Paru pada

    tahun 2009/2010 (725 per 100.000 penduduk). Sedangkan Point Prevalence

    Tuberkulosis Indonesia berdasarkan 2 slide BTA positif (289 per100.000

    penduduk) sedikit lebih tinggi dari estimasi Prevalensi 2010 menurut WHO

    (244 per100.000 penduduk).

    Penyebab utaman meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :

    Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat seperti pada Negara Negara

    yang sedang berkembang, kegagalan program TB selama ini, hal ini

    diakibatkan oleh : tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan, tidak

    memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,

    penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin

    penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang

    standard dan sebagainya. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan

    paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah

    didiagnosis), salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG serta

    infrastruktur kesehatan yang buruk pada Negara Negara yang mengalami

    krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.

    Pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfesi

    dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada

    saat yang sama resistensi ganda kuman TB terhad obat anti TB (Multidrug

    resisten = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil

    disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya

    epidemic TB yang sulit ditangani.

  • 3

    Untuk menanggulangi masalah TB di Indonesia, strategi Direcly

    Observed Treatmen Chorcouce Chemotherapy (DOTS) yang

    direkomendasikan oleh WHO dan Bank Dunia, harus diekspansi dan

    diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi

    terkait. Sampai tahun 2009, keterlibatan dalam program Pengendalian TB

    dengan Strategi DOTS meliputi 98% Puskesmas, sementara rumah sakit umum,

    Balai Kesehatan Paru Masyarakat mencapai sekitar 50%. (Depkes, 2006)

    Strategi Nasional pengendalian TB Paru di Indonesia Tahun 2010

    2014 terdiri dari 7 strategi: 1). Memperluas dan meningkatkan pelayanan

    DOTS yang bermutu , 2). Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB anak

    dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya , 3). Melibatkan seluruh

    penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat (sukarela), perusahaan dan swasta

    melalui pendekatan Public-Private Mix dan menjamin kepatuhan terhadap

    International Standards for TB Care ,4). Memberdayakan masyarakat dan

    pasien TB. 5). Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan

    manajemen program pengendalian TB, 6). Mendorong komitmen pemerintah

    pusat dan daerah terhadap program TB, 7). Mendorong penelitian,

    pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis.

    Strategi Nasional pengendalian TB Paru tersebut apabila dapat

    dilaksanakan dengan semaksimal mungkin maka akan memberikan daya ungkit

    terhadap keberhasilan pengendalian TB. Namun demikian masih perlu

    dilakukan analisis lebih mendalam mengenai pelaksanaan strategi Nasional baik

    di tingkat kabupaten/kota, kecamatan sampai di pelosok desa, apakah seluruh

    elemen sudah dapat melaksanakan strategi tersebut.

    Arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) kabupaten

    pesawaran Tahun 20052025 disusun dengan pendekatan perencanaan politik,

    teknokratik, partisipatif dan dengan arah dari atas ke bawah (top down) serta

    dari bawah ke atas (bottom up), dengan mengedepankan proses evaluasi,

    prediksi dan analisis terhadap faktor faktor internal dan eksternal yang

  • 4

    berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan

    daerah. Acuan utama penyusunan RPJPD adalah rumusan visi, misi, dan arah

    pembangunan jangka panjang daerah dengan mendasarkan kepada: 1) Data

    yang berkaitan dengan indikator kesejahteraan masyarakat; 2) Statistik fungsi-

    fungsi pemerintahan di bidang sosial budaya; Statistik fungsi-fungsi

    pemerintahan di bidang sosial budaya; 3) Statistik bidang pemerintahan umum;

    4) Data bidang fisik prasarana; dan 5) Kondisi ekonomi makro daerah. (ref.

    2011. RPJP Kabupaten Pesawaran 2005-2025)

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pesawaran

    2005-2025 dijabarkan lebih lanjut pada Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesawaran 2010-2015, merupakan

    penjabaran visi, misi dan program dari kepala daerah terpilih selama 5 (lima)

    tahun mendatang. Dimana Misi yang berhubungan dengan pelayanan

    kesehatan tertuang dalam Misi pertama yaitu : Meningkatkan kualitas SDM,

    kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan Indikator pembangunan

    kesehatan meliputi : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat :

    1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil : 95%

    2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani : 80%

    3 Cakupan Persalinan Nakes : 90%

    4 Cakupan Pelayanan Nifas : 90%

    5 Cakupan Neunatus Komplikasi Ditangani : 80%

    6 Cakupan Kunjungan Bayi : 90%

    7 Cakupan Kelompok UCI : 100%

    8 Cakupan Anak Balita : 100%

    9 Cakupan MP ASI : 90%

    10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan : 100%

    11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD : 100 %

    12 Cakupan KB Aktif : 100%

  • 5

    13 Cakupan Penemuan & Penanganan

    Penderita Penyakit :

    - AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun : < 5 %

    - Penemuan Penderita Pnemonia Balita : 100%

    - Penemuan Pasien Baru TB. BTA Positif : 85%

    - Penderita TBC yang Ditangani : 100%

    - Penemuan Penderita Diare : 100%

    14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin : 100%

    15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin : 100%

    16 Cakupan Kel. KLB yang dilakukan PE 24 Jam : 100%

    17 Cakupan Desa Siaga Aktif : 80%

    18 Tersedianya asuransi jiwa bagi masyarakat

    19 Berkurangnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

    20 Tertanganinya korban bencana

    21 Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan korban bencana

    (RPJMDKabupaten Pesawaran 2010-2013)

    Berdasarkan tabel indikator pembangunan kesehatan yang berkaitan

    dengan penemuan dan penangan penderita penyakit, khususnya penemuan

    Pasien baru TB BTA positif dengan target 85% dan penderita TB yang

    ditangani dengan target 100%, sampai dengan tahun 2013 pencapaian

    penemuan pasien baru TB BTA positif baru mencapai 47,07%. Permasalahan

    pencegahan dan penanggulangan penyakit menular khusus Tuberculosa pada

    umumnya berkaitan dengan Kunjungan puskesmas yang rendah sehingga belum

    terkafernya seluruh suspek TB untuk diperiksa, Masyarakat tidak mengetahui

    tanda dan gejala penyakit TB (Pengetahuan masyarakt yang kurang) ,tidak

    terlibatnya pihak swasta untuk peduli terhadap penyakit TB, Pemegang

    program hanya bersifat pasif (menunggu pasien datang), Masih adanya stigma

    di masyarakat bahwa TB adalah penyakit sosial sehingga penderita malu untuk

  • 6

    memeriksa dahak. Belum dilakukannya promosi kesehatan terkait dengan

    penyakit TB.

    B. Tujuan Analisa Situasi

    Analisa Situasi TB Kabupaten Pesawaran bertujuan untuk :

    1. Melakukan kajian terhadap kondisi penanggulangan penyakit Tuberculosa

    (TB) di Kabupaten Pesawaran tahun 2014.

    2. Mendapatkan Data Situasi Tuberkulosis, termasuk kebijakan, anggaran,

    dan layanan kesehatan TB, TB Anak, TB HIV dan TB MDR dan dilakukan

    analisa atas situasi dengan Analisa akar masalah/ Root Cause Analysis

    (RCA), Analisa sebab akibat, Analisa profil, Analisa Disabilty Adjusted

    Live Years (DALY), analisa Peran stakeholder

    3. Menyusun rekomendasi aksi kunci/ tindakan dari hasil beberapa metode

    analisa masalah program penanggulangan TB dan perancangan program

    advokasi TB masa program 2 tahun untuk capaian rencana jangka pendek

    dan rencana jangka menengah

    4. Mendukung strategi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS)

    dalam pengendalian TB, dalam rangka mempengaruhi dan mengubah

    kebijakan publik, perilaku dan pemberdayaan masyarakat agar mampu

    mempraktikkan perilaku pencegahan dan pengobatan TB.

    5. Menggunakan sumberdaya dan jaringan kerja potensial untuk mencari dan

    mendapatkan dukungan dari masyarakat, dunia usaha dan pemerintah

    sebagai dasar Advokasi untuk mendukung program TB, dalam rangka

    Dawah Bil-hal:.Barang siapa memelihara kehidupan seseorang, maka dia

    telah memelihara kehidupan manusia semuanya QS : Al Maidah ayat 32 .

    C. Proses penyusunan

    Pelaksana Analisa Situasi Kebijakan untuk Tuberkulosis adalah Tim dari

    Perguruan Tinggi yang sudah diseleksi oleh Tim Quality Control dari Majelis

  • 7

    DIKTI PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah. Kajian dan penelitian Analisa

    Situasi Kebijakan Tuberkulosis di Kabupaten Pesawaran yang dihasilkan

    berupa dokumen Analisa-Situasi yang berisi :

    Data Situasi tuberkulosis, termasuk Kebijakan, Anggaran, dan layanan

    kesehatan TB, TB Anak, TB HIV dan TB MDR di Kabupaten Pesawaran.

    Hasil Kajian dan telaah atas situasi ini mencakup Analisa akar masalah/ Root

    Cause Analysis (RCA), Analisa sebab akibat, Analisa profil, Penyusunan

    Analisa Situasi TB terdiri dari Tiga Tahap

    1. Assesment,

    Merupakan proses pengumpulan data (sekunder dan primer) dengan

    melakukan tinjauan/ Penilaian Situasi awal terhadap data, fakta, fenomena

    dan kesenjangan data.

    2. Analisa

    Proses Analisa terhadap sebab akibat dan korelasi serta kesimpulan dari

    data yang didapatkan dari tahap sebelumnya.

    3. Aksi

    Merupakan proses merekomendasikan tindakan/action dan perancangan

    program lebih lanjut.

    Proses pelaksanaan Analisa Situasi TB Kabupaten Pesawaran ini melibatkan

    SKPD yang terkait situasi TB antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten

    Pesawaran, BPS Kabupaten Pesawaran, Bappeda Kabupaten Pesawaran,

    STIKes Muhammadiyah Pringsewu, Pemegang Program TB Care Aisyiyah

    PPA Kabupaten Pesawaran, Sub Recipient (SR) dan Kader TB Care Aisyiyah

    Kabupaten Pesawaran serta pasien/penderita TB.

    D. Manfaat

    Hasil analisa situasi di Kabupaten Pesawaran ini diharapkan dapat digunakan

    untuk :

  • 8

    1. Sarana penyamaan persepsi dalam pengambilan tindakan/keputusan dan

    menentukan skala prioritas penanggulangan TB

    2. Memberi peluang untuk dapat digunakan sebagai masukan dan kajian bagi

    penyusunan perencanaan jangka pendek berbagai stakeholder

    Penanggulangan TB

    3. Community TB Care 'Aisyiyah dalam Advokasi Penanggulangan TB di

    Kabupaten Pesawaran berupa:

    a) Bahan dasar Policy Paper untuk kebijakan dan penganggaran di tingkat

    daerah

    b) Materi Audiensi dan Lobby

    c) Materi Konferensi Pers

    d) Materi/ bahan KIE (Komunikasi-Informasi-Edukasi)

    4. Rekomendasi dalam mencapai tujuan pokok penanggulangan TB berupa

    Menurunkan Angka Kematian dan Kesakitan akibat TB serta Memutus

    Rantai Penularan TB

  • 9

    BAB II

    GAMBARAN UMUM DAERAH

    A. Letak Geografi dan Batas Administrasi

    Kabupaten Pesawaran secara geografis terletak diantara 104,92 -

    105,34 Bujur Timur (BT) dan 5,12 - 5,84 Lintang Selatan (LS), dengan Luas

    Kabupaten Pesawaran secara keseluruhan adalah 117.381 Ha dengan batas

    administratif adalah :

    - Sebelah Barat: Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Ambarawa,

    Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan Adiluwih (Kabupaten Pringsewu).

    - Sebelah Utara: Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo,

    Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo ( Kabupaten

    Pesawaran).

    - Sebelah Timur: Kecamatan Natar (Kabupaten Lampung Selatan)

    Kecamatan Kemiling, Kecamatan Teluk Betung Barat (Kota Bandar

    Lampung).

    - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Lampung Kecamatan

    Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus;

    Keberadaan administratif Kabupaten Pesawaran ini dikukuhkan

    berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No. 33 tahun 2007 tentang

    Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Propinsi Lampung tanggal 10 Agustus

    2007. Secara administratif, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2007 terbagi

    dalam tujuh kecamatan, dengan Kecamatan Padang Cermin sebagai kecamatan

    terluas, yaitu 31.767 Ha. Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut,

    14.689 Ha digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 102.688 Ha

    merupakan lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian.

  • 10

    Kabupaten Pesawaran terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang

    terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian.

    Kabupaten Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung, yang tertinggi

    adalah Gunung Pesawaran di Kecamatan Padang Cermin dengan ketinggian

    1.604 m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah,

    dengan panjang 54 Km

    Tujuh kecamatan baru hasil pemekaran tahun 2007 adalah Kecamatan

    Padang Cermin, Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedongtataan,

    Negeri Katon, Tegineneng. Tujuh kecamatan ini sebelum terjadi pemekaran,

    termasuk kedalam kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten

    Pesawaran terdiri atas beberapa pulau dengan jumlah luasan keseluruhan

    pulau 3.721 Ha. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau

    Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten Pesawaran juga mempunyai

    beberapa gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai

    di Kecamatan Padang Cermin, dengan ketinggian 1.681m.

    Tabel 1. Nama, Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Dusun/RW

    Tiap Kecamatan Kabupaten Pesawaran

    No. Kecamatan Luas Wilayah

    Jumlah Desa Km

    2 Ha

    1. Padang Cermin 317,63 31.763 31

    2. Punduh Pidada 114,49 11,449 11

    3. Marga Punduh 109,70 10,970 10

    4. Kedondong 67,00 6,700 12

    5. Way Khilau 64,11 6,411 10

    6. Way Lima 99,83 9.983 16

    7. Gedongtataan 97,06 9.706 19

  • 11

    8. Negeri Katon 152,69 15.269 19

    9. Tegineneng 151,26 15.126 16

    Jumlah 1.173,77 117.377 144

    Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2012

    Tabel 2. Nama Dan Luas Pulau-Pulau di Kabupaten Pesawaran

    No

    . Nama Pulau Luas (Ha) Kecamatan

    Fungsi dan

    Manfaat

    1. Pulau Kelagian 435 Padang Cermin Hankam

    2. Pulau Kelagian

    Unik - Padang Cermin

    -

    3. Pulau Lahu

    Lunik 6 Padang Cermin

    Pertanian

    4. Pulau Maitem 39 Padang Cermin Pertanian

    5. Pulau Tangkil 11 Padang Cermin

    Pertanian,

    Budidaya

    Mutiara

    6. Pulau Tegal 97,95 Padang Cermin Pertanian

    7. Pulau Tembikil - Padang Cermin -

    8. Pulau Legundi 1.742 Punduh Pidada Permukiman

    9. Pulau Legundi

    Tua 49,50 Punduh Pidada

    Permukiman

    10. Pulau Lelangga

    Balak 4 Punduh Pidada

    Pertanian

    11. Pulau Lelangga

    Lunik 4 Punduh Pidada

    Pariwisata/Peri

    stirahatan

    12. Pulau Lok 11 Punduh Pidada Pertanian

    13. Pulau Lunik 2 Punduh Pidada Wisata Pantai

    14. Pulau Pahawang 694,25 Punduh Pidada Pertanian

    15. Pulau Pahawang

    Lunik - Punduh Pidada

    -

    16. Pulau Pertapaan 0,5 Punduh Pidada -

    17. Pulau Serdang 8 Punduh Pidada Permukiman

    18. Pulau Seserot 33 Punduh Pidada -

    19. Pulau Sijebi 83,50 Punduh Pidada Permukiman

    20. Pulau Siuncal 330 Punduh Pidada Permukiman

  • 12

    No

    . Nama Pulau Luas (Ha) Kecamatan

    Fungsi dan

    Manfaat

    21. Pulau Tanjung

    Putus 73,75 Punduh Pidada

    Budidaya

    Mutiara

    22. Pulau Umang-

    umang 7,75 Punduh Pidada

    Pertanian/Pena

    ngkaran Kera

    23. Pulau Balak 32 Punduh Pidada Pertanian,

    Perikanan

    24. Pulau Batu

    Kerbau - Punduh Pidada

    -

    25. Pulau Batu

    Legundi - Punduh Pidada

    -

    26. Pulau Batu

    Legundi Balak - Punduh Pidada

    -

    27. Pulau Batu Putih - Punduh Pidada -

    28. Pulau Batu

    Siuncal - Punduh Pidada

    -

    29. Pulau Batu

    Suluh Balak - Punduh Pidada

    -

    30. Pulau Batu

    Suluh Lunik - Punduh Pidada

    -

    31. Pulau Batu

    Bolong - Punduh Pidada

    -

    32. Pulau Dua Balak - Punduh Pidada -

    33. Pulau Dua

    Lunik - Punduh Pidada

    -

    34. Pulau Gaitan - Punduh Pidada -

    35. Pulau Kepala

    Siuncal - Punduh Pidada

    -

    36. Pulau

    Legongkae - Punduh Pidada

    -

    37.

    Pulau

    Legongkae

    Selatan

    - Punduh Pidada

    -

    Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2008 dan Dinas PU

    Kab. Pesawaran, 2008.

  • 13

    1. Kawasan Rawan Bencana

    Tabel 3. Potensi Pergerakan Tanah Di Kabupaten Pesawaran

    No. Kecamatan

    Jenis Potensi

    Pergerakan (Ha) Total %

    Potensi

    Rendah

    Potensi

    Menengah

    1. Padang Cermin 4.568,72 7.090,04 11.658,75 9,93

    2. Punduh Pidada 8.686,78 5.896,63 14.583,41 12,42

    3. Kedondong 15.758,35 0,00 15.758,35 13,43

    4. Way Lima 9.660,08 6.635,02 16.295,11 13,88

    5. Gedongtataan 8.657,35 3.096,56 11.753,91 10,01

    6. Negeri Katon 16.696,11 18.726,33 35.422,44 30,18

    7. Tegineneng 8.670,13 3.234,90 11.905,02 10,14

    Jumlah 117.377,00

    Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Agustus 2009

    Dari Tabel 3. diketahui bahwa sebagian besar wilayah

    Kabupaten Pesawaran termasuk dalam klasifikasi jenis pergerakan

    potensi tanah rendah sebesar 16.696,11 Ha yang tersebar di Kecamatan

    Padang Cermin dan jenis potensi menengah sebesar 18.726,33 Ha yang

    tersebar di Kecamatan Padang Cermin.

    Karena sebagian wilayah Kabupaten Pesawaran merupakan

    kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia,

    maka sepanjang pesisir tersebut merupakan kawasan rawan bencana

    tsunami. Sedangkan kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan

    Punduh Pidada dan Padang Cermin yang diakibatkan meluapnya Sungai

    Padang Cermin dan Sungai Punduh.

    2. Hidrologi

    Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Kandis

    dengan panjang 50 km dan daerah aliran seluas 336 km2. Bentukan

    morfologi, jenis batuan, proses-proses geomorfik serta keadaan tata air

    y\ang ada di Kabupaten Pesawaran sangat menentukan pola drainasenya.

    Daerah pegunungan dan perbukitan yang pada umumnya mempunyai

  • 14

    gradient yang cukup besar membentuk pola drainase dendritik, sedang di

    daerah dimana proses tektonik nyata mempunyai pola drainase

    rectangular. Daerah volkan dengan bentukan-bentukan kerucut yang

    masih utuh membentuk pola radial di daerah puncak dan lereng atas,

    sedang di lereng tengah dan bawah paralel dan sub-paralel.

    Tabel 4. Sungai-Sungai Di Kabupaten Pesawaran

    No. Nama Sungai Panjang (Km) Luas DAS (Km2)

    1. Way Ratai 32,0 192,6

    2. Way Sabu 19,0 76,0

    3. Way Kahuripan 14,0 56,5

    4. Way Kuala 18,0 56,0

    5. Way Padang Ratu 25,0 89,8

    6. Way Bulok 35,0 463,6

    7. Way Awi 9,0 87,0

    8. Way Semah 32,0 149,7

    9.. Way Negara Ratu 22,0 65,5

    10. Way Tabak 25,0 92,0

    11. Way Baturaja 28,0 120,0

    12. Way Rilau 30,0 95,0

    13. Way Kubu Batu 20,0 75,0

    14. Way Lunik Penengahan 35,0 145,0

    15. Wau Lunik Hulu 24,0 92,0

    16. Way Mada 19,0 76,0

    17. Way Kedondong 15,0 65,0

    18. Way Lipang 25,0 89,0

    19. Way Kandis 50,0 336,0

    20. Way Galih 36,0 217,0

    21. Way Sulan / Bekerang 30,0 156,5

    22. Way Ketibung 35,0 406,5

    23. Way Pisang 33,0 187,0

    24. Way Melatak / Durian 20,0 51,6

    25. Way Serdang 11,0 25,0

    26. Way Sekampung Anak 30,0 41,8

    27. Way Kenali 15,0 87,5

    28. Way Ngison 7,0 44,0

    29. Way Sekampung Ruas I 18,0 172,0

    30. Way Sekampung Ruas II 8,0 21,0

    31. Way Sekampung Ruas III 21,0 48,2

    32. Way Sekampung Ruas IV 15,0 56,0

  • 15

    No. Nama Sungai Panjang (Km) Luas DAS (Km2)

    33. Way Sekampung Ruas V 25,0 45,0

    34. Way Sekampung Ruas VI 14,0 33,4

    35. Way Sekampung Ruas VII 19,0 33,2

    36. Way Sekampung Ruas VIII 11,0 53,0

    37. Way Sekampung Ruas IX 9,0 35,0

    38. Way Sekampung Ruas X 3,0 28,3

    39. Way Sekampung Ruas XI 10,0 15,0

    40. Way Sekampung Ruas XII 25,0 167,0

    41. Way Sekampung Ruas XIII 12,0 47,0

    42. Way Sekampung Ruas XIV 25,0 302,0

    43. Way Sekampung Ruas XV 24,0 148,0

    Jumlah 933,0 4.842,7

    Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2010

    B. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

    Penduduk Kabupaten Pesawaran menurut hasil proyeksi penduduk pada

    tahun 2012 berjumlah 407.475 jiwa yang tercatat pada 102.391 rumah tangga

    yang terdiri dari 210.683 penduduk laki laki dan 196.792 penduduk perempuan.

    1. Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut kecamatan di kabupaten

    pesawaran

    Km2 %Jumlah

    Total%

    (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Punduh Pidada 113,19 9,64 12 721 3,12 112,39

    2. Marga Punduh 111,00 9,46 12 837 3,15 115,65

    3. Padang Cermin 317,67 27,06 90 503 22,21 284,90

    4. Kedondong 67,00 5,71 32 399 7,95 483,57

    5. Way Khilau 64,11 5,46 25 724 6,31 401,25

    6. Way Lima 99,83 8,50 29 495 7,24 295,45

    7. Gedung Tataan 97,06 8,27 90 294 22,16 930,29

    8. Negeri Katon 152,69 13,01 62 626 15,37 410,15

    9. Tegineneng 151,26 12,89 50 876 12,49 336,35

    Jumlah/Total 1 173,81 100,00 407 475 100,00 347,14

    Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Pesawaran dan Badan Pusat Statistik Kabupaten PesawaranSource Regional Government of Pesawaran Regency and BPS - Statistics of Pesawaran Regency

    Luas

    Area

    Penduduk (orang)

    Population (people)

    Kepadatan

    Penduduk

    (orang/Km2)

    Population Density

    (people/Km 2 )

    Kecamatan

    District

    (1)

    TabelTable

    3.1.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Area and Population by District of Pesawaran Regency, 2012Tabel 5

  • 16

    Berdasarkan table di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah Penduduk

    mencapai 407.475 jiwa. Kepadatan penduduk rata rata 350 jiwa/KM2.

    Kepadatan penduduk tidak merata pada setiap kecamatan . Daerah dengan

    kepadatan penduduk yang paling padat yaitu Padang cermin 282,59, jiwa/KM 2,

    dikuti dengan kecamatan gedung tataan

    yaitu 930,29 jiwa/KM2

    Sedangkan

    kepadatan paling rendah yaitu Punduh Pidada sebesar 116,98 jiwa/KM2. (Dinas

    Kependudukan Kab. Pesawaran; BPS Kab. Pesawaran).

    2. Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran menurut kelompok umur, jenis

    kelamin dan sex ratio

    Kelompok Umur

    Age Group

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female

    Jumlah

    Total

    Sex Ratio

    Sex Ratio

    (1) (2) (3) (4) (5)

    0 - 4 20 004 18 784 38 788 106,49

    5 - 9 20 262 18 946 39 208 106,95

    10 - 14 21 360 20 183 41 543 105,83

    15 - 19 17 867 16 214 34 081 110,19

    20 - 24 16 946 15 239 32 185 111,20

    25 - 29 18 578 17 197 35 775 108,03

    30 - 34 18 424 16 791 35 215 109,73

    35 - 39 15 665 14 520 30 185 107,89

    40 - 44 13 948 13 195 27 143 105,71

    45 - 49 12 571 12 272 24 843 102,44

    50 - 54 10 592 9 547 20 139 110,95

    55 - 59 7 863 6 627 14 490 118,65

    60 - 64 5 246 5 443 10 689 96,38

    65 - 69 4 242 4 222 8 464 100,47

    70 - 74 3 128 3 344 6 472 93,54

    75 + 3 987 4 268 8 255 93,42

    Jumlah/Total 210 683 196 792 407 475 107,06

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran

    Source BPS - Statistics of Pesawaran Regency

    TabelTable

    3.1.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran Dirinci MenurutKelompok Umur, Jenis Kelamin dan Sex Ratio, 2012Population of Pesawaran Regency Classified by Age Group, Sex, and Sex Ratio, 2012

    Tabel 6

  • 17

    Berdasarkan golongan umur pada penduduk kabupaten pesawaran tidak ada

    perbedaan yang signifikan tiap tiap kelompok umur,dimana jumlah terbesar

    ada pada usia sekolah (10 14 tahun) mencapai 41543 (9,95%) diikuti oleh

    golongan umur 5 9 tahun yaitu 39208 (9,39%) dan golongan umur 55 59

    tahun adalah jumlah terendah yaitu 6627 (1,59%). Sementara berdasarkan

    jenis kelamin jumlah laki laki lebih banyak dibandingkan perempun dengan

    sex ratio 107,06.

    3. Banyaknya RT per kecamatan

    Kecamatan

    District

    Rumah

    Tangga

    Household

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female

    Jumlah

    Total

    Sex Ratio

    Sex Ratio

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Punduh Pidada 3 426 6 727 5 994 12 721 112,23

    2. Marga Punduh 3 325 6 784 6 053 12 837 112,08

    3. Padang Cermin 22 212 47 406 43 097 90 503 110,00

    4. Kedondong 8 387 16 771 15 628 32 399 107,31

    5. Way Khilau 6 007 13 521 12 203 25 724 110,80

    6. Way Lima 7 572 15 320 14 175 29 495 108,08

    7. Gedung Tataan 21 457 45 847 44 447 90 294 103,15

    8. Negeri Katon 16 668 32 199 30 427 62 626 105,82

    9. Tegineneng 13 337 26 108 24 768 50 876 105,41

    Jumlah/Total 102 391 210 683 196 792 407 475 107,06

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran

    Source BPS - Statistics of Pesawaran Regency

    TabelTable

    3.1.2 Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Household and Population of Pesawaran Regency by Sex and Sex Ratio, 2012

    Tabel 7

  • 18

    4. Penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan utama

    Bila dilihat dari jumlah penduduk pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012

    adalah 422 laki laki dan 514 perempuan. Sedangkan yang belum ditempatkan

    sampai dengan tahun ini sebesar 422 laki laki dan 202 perempuan . sementara

    dilihat dari jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut kegiatan

    utamanya dikabupaten Pesawaran tahun 2010 2012 tingkat partisipasi

    tertinggi pada tahun 2011 mencapai 95,78% dan terendah pada tahun 2012

    mencapai 93,21%. Tingkat pengangguran tertinggi ada pada tahun 2012

    mencapai 6,78% dan tingkat pengangguran terrendah pada tahun 2011

    mencapai 4,22%.

    2010 2011 2012

    (2) (3) (4)

    I. Angkatan Kerja/Economically Active 194 147 193 268 175 291

    1. Bekerja/Working 182 685 185 113 163 393

    2. Penganguran/Unemployment 11 462 8 155 11 898

    II. Bukan Angkatan Kerja/Uneconomically Active 109 327 89 623 110 588

    1. Sekolah/Attending School 22 623 16 507 27 726

    2. Mengurus Rmtg/Housekeeping 73 474 61 850 68 462

    3. Lainnya/Others 13 230 11 266 14 400

    Jumlah/Total 303 474 282 891 285 879

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 63,97 68,32 61,32

    Tingkat Pengangguran 5,90 4,22 6,79

    Sumber : BPS Provinsi Lampung

    Source BPS-Statistics of Lampung Province

    Jenis Kegiatan Utama

    Main Type of Activity

    (1)

    TabelTable

    3.2.6 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utamadi Kabupaten Pesawaran, 2010-2012Population Aged 15 Years Old and Over by Main Type of Activityin Pesawaran Regency, 2010-2012

    Tabel 8

  • 19

    5. Banyaknya perusahan tenaga kerja menurut klasifikasi baku lapangan usaha

    Indonesia (KBLI) dan jenis kelamin

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 75 1 747 179 3 0 1 929

    2. Pertambangan dan Penggalian 4 134 20 0 0 154

    3. Industri Pengolahan - - - - - -

    4.Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas

    dan Udara Dingin 2 63 27 0 0 90

    5.

    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

    dan Daur Ulang,

    Pembuangan dan Pembersihan

    Limbah dan Sampah

    1 5 0 0 0 5

    6. Konstruksi - - - - - -

    7.Perdagangan Besar dan Eceran;

    Reparasi dan Perawatan Mobil

    dan Sepeda Motor

    46 255 185 0 0 440

    8. Transportasi dan Pergudangan - - - - - -

    9.Penyediaan Akomodasi dan

    Penyediaan Makan Minum- - - - - -

    10. Informasi dan Komunikasi 1 6 1 0 0 7

    Bersambung / Continued..

    No.Lapangan Usaha

    Field of Business

    Jumlah

    Perusahaan

    Number of

    Company

    Jumlah Tenaga Kerja/Buruh

    Number of WorkersJumlah

    TotalW N I/Domestic W N A/Foreign

    TabelTable

    3.2.1 Banyaknya Perusahaan, Tenaga Kerja MenurutKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Company and Workers by Effort Classification and Sex in Pesawaran Regency, 2012

    Tabel 9

  • 20

    Lanjutan Tabel 3.2.1/Continued Table 3.2.1

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female

    Laki-laki

    Male

    Perempuan

    Female(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    11. Jasa Keuangan dan Asuransi - - - - - -

    12. Real Estat - - - - - -

    13. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis - - - - - -

    14.Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan,

    Agen Perjalanan dan Penunjang

    Usaha Lainnya

    - - - - - -

    15.

    Administrasi Pemerintahan,

    Pertahanan dan Jaminan Sosial

    Wajib

    - - - - - -

    16. Jasa Pendidikan 2 10 9 0 0 21

    17. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2 15 20 0 0 37

    18. Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi - - - - - -

    19. Kegiatan Jasa Lainnya - - - - - -

    20.

    Jasa Perorangan yang Melayani

    Rumah Tangga; Kegiatan

    yang Menghasilkan Barang dan Jasa

    Oleh Rumah Tangga

    yang Digunakan Sendiri Untuk

    Memenuhi Kebutuhan

    - - - - - -

    21.Kegiatan Badan Internasional dan

    Badan Ektra Internasional

    Lainnya

    - - - - - -

    133 2 235 441 3 0 2 683

    Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Pesawaran

    Source Social, Manpower and Transmigration Service of Pesawaran Regency

    Jumlah/Total

    No.Lapangan Usaha

    Field of Business

    Jumlah

    Perusahaan

    Number of

    Company

    Jumlah Tenaga Kerja/Buruh

    Number of WorkersJumlah

    TotalW N I/Domestic W N A/Foreign

    Tabel 9

  • 21

    Sementara bila dilihat dari banyaknya perusahaan, tenaga kerja menurut

    klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan jenis kelamin

    dikabupaten Pesawaran yang tercatat sampai dengan tahun 2012 ada pada

    sektor peranian, kehutanan dan perikanan mencapai 1929, diikuti dengan

    sektor reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Dan sektor kesehatan

    hanya mencapai angka 37.

    6. Keluarga Sejahtera

    Jumlah keluarga pra sejahtera pada tahun 2012 sebesar 45.702 kepala

    keluarga (KK), sejahtera I sebesar 24.284 KK, sejahtera II sebesar 24.576

    KK, sejahtera III sebesar 14.285 KK, dan sejahtera III plus sebesar 1.395

    KK.

    Tabel 10. Banyaknya Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga per

    Kecamatandi Kabupaten Pesawaran, 2012

    NO KECAMATAN Keluarga

    Prasejahtra

    Keluarga

    Seahtera I

    Keluarga

    Seahtera

    II

    Keluarga

    Seahtera

    III

    Keluarga

    Seahtera

    III Plus

    1 Punduh Pidada 4.139 1.479 1.524 502 141

    2 Marga Punduh - - - - - -

    3 Padang Cermin 8 604 5 500 688 2 002 219

    4 Kedondong

    6 922 4 042 485 1 117 211

    5 Way Khilau - - - - -

    6 Way Lima 5 354 1 852 1 601 710 244 7 Gedung Tataan 7 953 4 511 5 543 5 269 474 8 Negeri Katon 6 687 4 435 4 499 1 123 30 9 Tegineneng

    6 043 2 465 2 236 3 562 76

    Pesawaran 45 702 24 284 24 576 14 285 1 395

    Sumber : Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.

    Pesawaran

  • 22

    7. Kemiskinan

    Pada tahun 2011, 19,06 persen dari total penduduk miskin di Provinsi

    Lampung adalah penduduk miskin Kabupaten Pesawaran. Atau dengan kata

    lain terdapat sebanyak 77,05 ribu penduduk miskin di Kabupaten Pesawaran.

    Nilai ini mengalami pengurangan sebesar 5,46 persen dibandingkan tahun

    2010

    Tabel 11. Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Pesawaran,

    tahun 2009-2011

    TAHUN Garis Kemiskinan Penduduk Miskin

    Jumlah /Total Presentase

    2009 201 750 100, 90 22, 73

    2010 226 631 81,50 20, 49

    2011 251 723 77, 05 19,06

    Sumber : BPS Provinsi Lampung

    Berdasarkan table 10 diketahui bahwa Garis Kemiskinan dan Penduduk

    Miskin di Kabupaten Pesawaran tahun 2009-2011, posentase tertinggi pada

    tahun 2009 yaitu mencapai 22,73% dan menurun berturut turut sampai tahun

    2011 mencapai 19,06%.

    8. Pendidikan

    Jumlah Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Pesawaran tahun

    2012 sebesar sekolah dimana 6 sekolah negeri dan sekolah swasta. Jumlah

    murid TK sebanyak 160 orang dengan jumlah guru sebanyak 256 orang.

    Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2012 sebesar 308 sekolah, dimana 302

    sekolah negeri dan 6 sekolah swasta.

    Jumlah murid SD sebanyak 47.765 orang, dengan jumlah guru

    sebanyak 3.710 orang. Jumlah SLTP di Kabupaten Pesawaran sebanyak 61

    (36 SLTP negeri, 25 SLTP swasta), dengan jumlah murid 15.237 orang dan

    jumlah guru 1.237 orang. Jumlah SMU sebanyak 20 sekolah (13 SMU negeri

    dan 7 SMU swasta), dengan jumlah murid 4.947 orang dan jumlah guru 427

  • 23

    orang. Sedangkan jumlah SMK sebanyak 14 (4 SMK negeri, 10 SMK swasta).

    Jumlah murid sebanyak 2.523 orang, dengan jumlah guru sebanyak 336

    orang. Banyaknya lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Pesawaran pada

    tahun 2012 terinci menjadi 47 RA, 76 Ibtidaiyah, 50 Tsanawiyah, dan 13

    Aliyah.

    C. Sumber Daya Daerah

    Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten pemekaran, yang sampai

    dengan saat ini masih melakukan berbagai pembangunan atau perbaikan fisik.

    Beberapa fasilitas pemerintahan maupun swasta yang dapat diakses oleh

    masyarakat diantaranaya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang

    baru diresmikan pada akhir tahun 2013 dan sampai saat ini belum semua kasus

    penyakit dapat ditangani. Kemudian telah ada fasilitas kesehatan lain berupa

    puskesmas Induk 12 unit. Puskesmas Pembantu 34 unit. Jumlah pelayanan

    kesehatan swasta terdiri dari 12 unit praktik dokter perorangan, 8 unit balai

    pengobatan/klinik, 2 unit klinik bersalin ( RB ).

    Untuk menunjang kegiatan pelayanan oleh petugas maka terdapat

    beberapa tenaga kesehatan menurut unit kerja dan sarana pelayanan kesehatan.

    Dimana tenaga kesehatan terbesar didominasi oleh tenaga bidan yaitu 304

    orang disusul kemudian tenaga perawat mencapai 121 orang dan tenaga teknisi

    medis hanya mencapai 4 orang. Serta tenaga kesehatan masyarakat hanya

    mencapai 29 orang. Tentunya kenyataan ini sangat berpengaruh terhadap

    aktivitas pelayanan kesehatan. (Dinkes Kab. Pesawaran; BPS Kab.

    Pesawaran).

  • 24

    1. Banyaknya fasilitas kesehatan menurut kecamatan

    Berdasarkan table 11 diketahui bahwa fasilitas kesehatan untuk masing

    masing kecamatan belum terdistribusi secara merata, hal ini dapat dilihat

    dari dua kecamatan yaitu kecamatan Marga Punduh dan kecamatan Way

    Khilau, dimana di kecamatan tersebut tidak terdapat sama sekali fasilitas

    kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat baik berupa Puskesmas,

    puskesmas pembantu, Balai Pengobatan, Posyandu maupun Poskesdes.

    Sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi secara umum derajat kesehatan

    masyarakat.

    Kecamatan

    District

    Rumah

    Sakit

    Hospital

    Rumah

    Bersalin

    Maternity

    Hospital

    Puskesmas

    Induk

    Main Public

    Health

    Center

    Puskesmas

    Pembantu

    Sub Public

    Health

    Center

    Apotek

    Dispensar

    y

    Klinik/B

    alai

    Pengob

    atan

    Clinic

    PosyanduPoskesde

    s

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

    1. Punduh Pidada 0 0 1 4 0 0 40 21

    2. Marga Punduh

    3. Padang Cermin 0 0 3 6 2 0 77 22

    4. Kedondong 0 0 1 4 1 0 54 21

    5. Way Khilau

    6. Way Lima 0 0 1 4 0 0 35 16

    7. Gedung Tataan 0 0 2 6 6 0 93 19

    8. Negeri Katon 0 0 2 5 0 0 70 19

    9. Tegineneng 0 0 2 5 0 0 53 15

    Pesawaran 0 0 12 34 9 0 422 133

    Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran

    Source Health Service of Pesawaran Regency

    TabelTable

    4.2.1 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Health Facilities by District in Pesawaran Regency, 2012Tabel 12

  • 25

    2. Banyaknya tenaga kesehatan menurut unit kerja dan sarana

    pelayanankesehatan

    Berdasarkan table 12 diinformasikan bahwa jenis tenaga kesehatan untuk

    masing masing unit kerja/sarana bervariasai. Untuk Unit kerja Puskesmas

    didominasi oleh tenaga Bidan (340 orang ) disusul oleh tenaga perawat (112

    orang) dan jenis tenaga dengan jumlah paling sedikit (2 orang) adalah teknisi

    medis sementara dengan jumlah 12 puskesmas ketersediaan tenaga sanitasi

    hanya 7 orang. Sedangkan unit RS sampai dengan laporan ini dibuat belum

    ada tenaga kesehatan yang membantu melakukan pelayanana operasional.

    Dokter

    Doctor

    Perawat

    Nurse

    Bidan

    Midwife

    Farmasi

    Pharmacy

    Ahli Gizi

    Nutrient

    Expert

    Teknisi

    Medis*)

    Medical

    Technician

    Sanitasi

    Sanitation

    Kesehatan

    Masyarakat

    Community

    Health

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

    1.

    Puskesmas

    Public Health

    Center

    29 112 304 18 7 2 7 14

    2.Instalasi Farmasi

    Pharmacy

    Instalation

    0 0 0 0 0 0 0 0

    3.

    Labkesda

    Region Health

    Laboratory

    0 0 0 0 0 0 0 0

    4.Dinkes

    Health Service 15 9 3 5 2 2 2 15

    5.Rumah Sakit

    Hospital 0 0 0 0 0 0 0 0

    Jumlah/Total 44 121 307 23 9 4 9 29

    Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran

    Source Health Service of Pesawaran Regency

    *) Termasuk Ahli Radiologi, Fisioterapi, Penata Anastesi

    Unit Kerja

    Working Unit

    Tenaga Medis / Medical Personel Tenaga Non-medis / Non-medical Personel

    TabelTable

    4.2.2 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Health Personnels by Working Unit and Health Attendence Toolsin Pesawaran Regency, 2012

    Tabel 13

  • 26

    3. Ketenagaan Medis/non medis yang mengelola program TB

    Tabel 14 Ketenagaan medis maupun non medis yang mengelola pelayanan

    program TB di puskesmas

    NAMA UPK

    (PUSKESMAS)

    JENIS TENAGA TERLATIH

    DOKTER MIKROSKOPIS PARAMEDIS

    TIGENENENG Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    TRIMULYO Terlatih Terlatih Terlatih

    GD. TATAAN Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    BERENUNG Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    ROWOREJO Terlatih Terlatih Terlatih

    KALIREJO Terlatih Belum Dilatih Terlatih

    PADANG CERMIN Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    BUNUT Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    HANURA Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    PEDADA Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    KEDONDONG Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    KOTA DALAM Belum Dilatih Terlatih Terlatih

    Berdasarkan table di atas dapat dijelaskan bahwa dari 12

    puskesmas yang ada di kabupaten Pesawaran rata rata memiliki tenaga

    pengelolan program TB yang terlatih, namun untuk jenis tenaga dokter

    hanya 3 puskesmas dengan dokter terlatih yaitu puskesmas Trimulyo.

    Roworejo dan Kalirejo selebihnya dokter belum terlatih. Sementara satu

    satunya tenaga Mikroskopis yang belum terlatih terdapat di puskesmas

    Kalirejo. Data ini memberikan petunjuk bahwa tenaga yang berkompeten

    dalam program TB masih memerlukan peningkatan pengetahuan dan

    ketrampilan dalam pemberantasan dan pengendalian penyakit TB.

    Sampai dengan saat ini kegiatan pemberantasan TB dikabupaten

    pesawaran masih menitikberatkan kepada pemerintah daerah, belum

    tampak adanya keterlibatan pihak swasta atau masyarakat umum untuk

    bersama sama mengatasi masalah TB, namun di tahun 2014 ini telah

    terbentuk kader TB Aisyiyah yang diprakarsai oleh SR dan SSR

    bekerjasama dengan Pimpinan Aisyiyah Daerah persawaran. Pada

  • 27

    perjalanannya telah banyak kegiatan yang dilakukan dan sedikit banyak

    membantu pihak pemerintah setempat tertutama dalam penemuan

    susupek TB.

    Pada tahun 2012 pernah terbentuk KMP TB di kecamatan Padang

    Cermin yang pada awalnya diprakarsai oleh seorang mantan penderita TB

    dengan biaya swadaya, kegiatan tersebut tidak berjalan lama karena

    kerterbatasan dana operasional, sehingga kegiatan yang sudah pernah

    berjalan berhenti.

    D. Arah Kebijakan Kabupaten Pesawaran

    Arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

    Kabupaten pesawaran tahun 2015 2025 adalah Meningkatnya pelayanan

    kesehatan masyarakat,dimana Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya

    pelayanan kesehatan masyarakat sebagai berikut : (1) Meningkatnya kualitas

    kesehatan masyarakat, (2) Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan

    ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.

    Untuk mencapai sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan

    masyarakat dirumuskan arah kebijakan pembangunan sebagai berikut : (1)

    Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan. (2) Meningkatkan

    akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (3) Meningkatkan

    kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga kesehatan kearah skala regional dan

    nasional sesuai dengan perkembangan global.(4) Mengembangkan ilmu

    pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing tinggi di bidang kesehatan.

    Kemudian untuk Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat,

    Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kesejahteraan sosial

    masyarakat sebagai berikut : (1) Meningkatnya kualitas pelayanan

    kesejahteraan sosial masyarakat.(2) Meningkatnya indeks pembangunan

    gender, kualitas hidup perempuan dan anak dan menurunnya tindak kekerasan

  • 28

    eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak.(3) Terciptanya

    keseimbangan laju pertumbuhan penduduk. (4) Meningkatnya kualitas dan

    partisipasi pemuda diberbagai bidang. (5) Meningkatnya budaya dan prestasi

    masyarakat di bidang olahraga. (6) Meningkatnya kualitas gizi dan jaminan

    pangan untuk setiap rumah tangga..

    Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran

    pokok meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat adalah : (1)

    Meningkatkan pembangunan keluarga berencana yang ditopang dengan

    kemajuan pendidikan, peningkatan mobilitas penduduk, bertambahnya jumlah

    perempuan dalam angkatan kerja serta mewujudkan keluarga sejahtera melalui

    penyediaan pelayanan keluarga berencana dan alat kontrasepsi, kesehatan

    reproduksi remaja, penanganan dan penanggulangan narkoba, penyakit

    menular seksual (PMS) serta pengembangan peran serta masyarakat guna

    mewujudkan KB Mandiri. (2) Pembangunan kelembagaan pengarustamaan

    gender, perlindungan anak dan perempuan. (3) Pengembangan dan penataan

    system administrasi kependudukan dan catatan sipil secara terpadu.(4)

    Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang

    pembangunan.(6) Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga dikalangan

    masyarakat. Dan (7) Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan dan hasil

    olahannya.

    Konsep umum arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran,

    cukup jelas dengan tersusunnya Rencana strategis bidang kesehatan dari

    Rencana pembangunan jangka menengah dan Rencana kerja dan ketetapan

    kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahunan. Dengan

    memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015. Arah Kebijakan Umum bidang

    kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas kesehatan penduduk melalui

    penekanan pada penurunan rasio Angka Kematian Bayi dan Ibu melahirkan

    serta peningkatan usia harapan hidup. Kebijakan tersebut dipandang sebagai

  • 29

    suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju

    Indonesia Sehat 2010.

    Visi dan Misi Bupati Pesawaran Periode 2011 2015, adalah Visi

    :Terwujudnya Pesawaran yang Maju, Berbudaya, Berdaya Saing dan

    Sejahtera dan terdapat 5 misi untuk mewujudkan visi tersebut. Misi yang

    berkaitan erat dengan pembangunan bidang kesehatan adalah Misi 1 dan 2.

    Dimana visi pertama yaitu : meningkatkan SDM, Kesehatan dan Kesejahteraan

    sosial Masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

    derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Dengan Program

    strategis diantaranya : (1) meningkatkan gizi masyarakat (2) menekan angka

    kematian ibu dan balita (3) peningkatan pelayanan kesehatan (4) penanganan

    kesehatan khusus dan kedaruratan (5) pengawasan dan ketersediaan obat (6)

    pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan (7) pendidikan dan pelatihan

    bagi nakes (8) pendataan nakes dan perizinan (9) pemberdayaan masyarakat.

    Kemudian misi kedua adalah: Meningkatkan bidang kesehatan

    masyarakat melalui peningkatan sarana pelayanan kesehatan, Peningkatan

    tenaga medis dan dokter yang professional serta meningkatkan kesejahteraan

    sosial, dengan program prioritas diantaranya adalah: (1) Perbaikan Gizi

    masyarakat dan pemberdayaan keluarga balita (2) Peningkatan mutu pelayanan

    Kesehatan Keluarga. Ibu Hamil, bayi dan batita (3) Revitalisasi sistem

    kesehatan; Pelayanan Kesehatan daerah terpencil perbatasan, kepulauanan; dan

    Peningkatan kesehatan masyarakat (4) Penyediaan dana operasional (5)

    Meningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan (6)

    Meningkatan pelayanan kesehatan perkotaan (7) Kesehatan Khusus dan Matra

    (8) Kefarmasian (9) Pencegahan Penyakit & Peny. Lingkungan (10)

    Pengendaian Sumber Daya Kesehatan Pengendaian Sumber Daya Kesehatan

    (11) Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan (12)

    Pemberdayaan Masyarakat.

  • 30

    Adapun Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Misi : Meningkatkan

    kualitas sumberdaya manusia, kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat

    adalah sebagaiberikut:

    1. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia

    Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kualitas sumberdaya

    manusia sebagai berikut :

    a. Meningkatnya kualitas pendidikan sumberdaya manusia.

    b. Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan ilmu pengetahuan

    dan teknologi.

    Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran

    pokok meningkatnya kualitas sumberdaya manusia adalah :

    a. Meningkatkan kesadaran terhadap fungsi pendidikan

    b. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan melalui

    peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan diseluruh wilayah

    pemerintah daerah.

    c. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga pendidikan

    kearah skala regional dan nasional sesuai dengan perkembangan global.

    d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing

    tinggi.

    2. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat

    Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan

    masyarakat sebagai berikut :

    a. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

    b. Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan ilmu pengetahuan

    dan teknologi di bidang kesehatan.

    Untuk mencapai sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan

    masyarakat dirumuskan arah kebijakan pembangunan sebagai berikut :

  • 31

    a. Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan.

    b. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

    kesehatan

    c. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga kesehatan

    kearah skala regional dan nasional sesuai dengan perkembangan global.

    d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing

    tinggi di bidang kesehatan.

    3. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat

    Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kesejahteraan sosial

    masyarakat sebagai berikut :

    a. Meningkatnya kualitas pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat.

    b. Meningkatnya indeks pembangunan gender, kualitas hidup perempuan

    dan anak dan menurunnya tindak kekerasan eksploitasi dan

    diskriminasi terhadap perempuan dan anak.

    c. Terciptanya keseimbangan laju pertumbuhan penduduk.

    d. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda diberbagai bidang.

    e. Meningkatnya budaya dan prestasi masyarakat di bidang olahraga.

    f. Meningkatnya kualitas gizi dan jaminan pangan untuk setiap rumah

    tangga.

    Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran

    pokok meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat adalah :

    a. Meningkatkan pembangunan KB, ditopang dengan kemajuan

    pendidikan, peningkatan mobilitas penduduk, bertambahnya jumlah

    perempuan dalam angkatan kerja serta mewujudkan keluarga sejahtera

    melalui penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi, kesehatan

    reproduksi remaja, penanganan dan penanggulangan narkoba,

  • 32

    penyakit menular seksual (PMS) serta pengembangan peran serta

    masyarakat guna mewujudkan KB Mandiri.

    b. Pembangunan kelembagaan pengutamaan gender, perlindungan anak

    dan perempuan.

    c. Pengembangan dan penataan system administrasi kependudukan dan

    catatan sipil.

    d. Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang

    pembangunan.

    e. Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga dikalangan masyarakat.

    f. Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan dan hasil olahannya.

    E. Keuangan Daerah

    Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pesawaran tahun 2012

    sebesar Rp. 676.345.193.403,- dengan pos terbesar pada dana alokasi umum

    (DAU) dalam bagian dana perimbangan. Sedangkan sisa lebih pembiayaan

    anggaran tahun 2012 sebesar Rp 142.869.615.646,- dengan pengeluaran

    terbanyak pada belanja pegawai tidak langsung. Target penerimaan pajak

    bumi dan bangunan tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.863.820.725,-. Target

    tersebut telah dicapai sebanyak 59,71 persen.

  • 33

    Tabel 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

    Pesawaran

    URAIAN

    APBD (Milyar Rupiah)

    2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    A. PENDAPATAN 56,524 323,540 436,723 581,400 651,684 769,894 902,003

    I. PENERIMAAN ASLI DAERAH 2,894 4,080 5,577 8,486 14,715 21,198 30,325

    II. DANA PERIMBANGA

    N 19,088 294,184 411,521 529,925 560,576 646,398 742,151

    III. LAIN-LAIN PENDAPATAN

    DAERAH

    YANG SAH 34,541 25,275 19,625 42,988 76,392 82,295 129,526

    B. BELANJA DAERAH 62,324 325,898 456,195 606,312 785,194 902,354 1.016,517

    I. BELANJA TIDAK

    LANGSUNG 8,985 229,244 321,159 330,289 424,948 428,637 453,802

    II. BELANJA LANGSUNG 53,338 96,654 135,036 276,022 360,246 398,531 562,715

    C. PEMBIAYAAN

    DAERAH 5,800 2,357 19,472 24,912 133,510 132,459 114,514

    I. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

    DAERAH 7,068 6,108 36,951 35,532 74,106 152,869 139,981

    II. PENGELUARAN

    PEMBIAYAAN

    DAERAH 1,268 3,750 5,062 10,619 10,619 20,409 25,467

    Berdasarkan table 15 diketahui bahwa pendapatan terbesar diperoleh pada

    tahun 2014 yaitu : 902,003 milyar Rupiah, dan pendapat terrendah tahun 2008 yaitu

    56,524 milyar Rupiah diman pendapatan ini diperoleh dari PAD, Dana Perimbangan

    dan lain lain pendapatan daerha yang sah. Sementara belanja daerah pada tahun

    2014 mencapai angka 1.016,517 Milyar Rupiah masing masing untuk belanja tidak

    langsung mencapai 453,802 Milyar Rupiah dan belanja langsung mencapai 562,715

    Milyar Rupiah.

  • 34

    Tabel 16

  • 35

    Tabel 17 Perencanaan Anggaran Kesehatan

    PROGRAM PRIORITAS

    PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR

    KINERJA KEGIATAN

    PENDANAAN ( Rp/Juta ) SATKER PENANGGUN

    G JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014

    Perbaikan Gizi masyarakat dan pemberdayaan keluarga balita

    Program Perbaikan Gizi

    - Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi

    18,000,000

    DINAS KESEHATAN

    - Pemantauan Status Gizi Balita dan Kadarzi

    4,000,000

    4,000,000 4,000,000

    4,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS)

    8,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pelacakan Gizi

    Buruk

    19,200,000

    19,200,000

    19,200,000

    19,200,000 19,200,000 DINAS

    KESEHATAN

    - Rujukan Kasus Gizi Buruk

    6,400,000

    5,600,000

    5,600,000 4,800,000

    4,800,000 DINAS KESEHATAN

    - Biaya Perawatan Gizi Buruk di RS

    30,000,000

    30,000,000

    25,000,000

    25,000,000

    22,500,000 DINAS KESEHATAN

    - Bantuan Pendamping Balita Gizi Buruk di RS

    10,000,000

    10,000,000

    7,500,000 7,500,000

    7,500,000 DINAS KESEHATAN

    - PMT Balita

    25,000,000

    20,000,000

    20,000,000

    22,000,000 20,000,000 DINAS

    KESEHATAN

    - PMT Ibu Hamil

    KEK

    15,000,000

    15,000,000

    15,000,000

    10,000,000 15,000,000 DINAS

    KESEHATAN

  • 36

    - Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

    DINAS KESEHATAN

    - Pemberdayaan Keluarga Balita Mempunyai Masalah Gizi

    10,252,200

    10,252,200

    10,252,200 DINAS KESEHATAN

    - Pembentukan Tim Pangan dan Gizi

    DINAS KESEHATAN

    - Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Gizi

    6,000,000

    6,000,000

    6,000,000 6,000,000

    6,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Gizi

    3,000,000

    3,000,000

    3,000,000 3,000,000

    3,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Konsultasi Program Gizi

    3,740,000

    3,740,000

    3,740,000 3,740,000

    3,740,000 DINAS KESEHATAN

    - Bimbingan Teknis Program Gizi

    3,840,000

    3,840,000

    3,840,000 3,840,000

    3,840,000 DINAS KESEHATAN

    - Pengadaan KMS

    Peningkatan mutu

    Penurunan Kasus

    - Audit Maternal Perinatal (AMP)

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000

    65,000,000

    70,000,000 DINAS KESEHATAN

  • 37

    pelayanan Kesehatan Keluarga. Ibu Hamil, bayi dan batita

    Kematian Ibu Bayi dan Balita

    - Sosialisasi Pencatatan Dalam Pelaporan KB (R/R KB)

    30,000,000

    35,000,000

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Aplikasi Pencatatan dalam pelaporan PWS KIA (Siftwear)

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000

    65,000,000

    70,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Standar Operasional Pelayanan Kebidanan (SOP)

    35,000,000

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Kemitraan Bidan dan Dukun

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam rangka peningkatan keterampilan Bidan di Desa

    60,000,000

    65,000,000

    70,000,000

    75,000,000

    80,000,000 DINAS KESEHATAN

    Peningkatan Mutu Pelayanan Pada Ibu Hamil

    - Antenatal Care Terpadu

    35,000,000

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000 DINAS KESEHATAN

    Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

    - Update MTBS 40,000,000

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pelatihan Asfiksia

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000

    65,000,000

    70,000,000 DINAS KESEHATAN

  • 38

    Bayi dan Balita

    - Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000

    65,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pelatihan BBLR dalam Penanganan Kegawatdaruratan Bayi Baru Lahir

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000

    55,000,000

    60,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pertemuan Renval

    30,000,000

    35,000,000

    40,000,000

    45,000,000

    50,000,000 DINAS KESEHATAN

    Revitalisasi sistem kesehatan; Pelayanan Kesehatan daerah terpencil perbatasan, kepulauanan; dan Peningkatan kesehatan masyarakat

    Pelayanan Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan

    - Sosialisasi Pelayanan DTPK ke Tenaga Kesehatan

    50,000,000

    80,000,000

    100,000,000 150,000,000

    200,000,000 DINAS KESEHATAN

    Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

    - Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan terpadu secara berkala ke daerah DTPK

    DINAS KESEHATAN

    - Bantuan bahan kontak kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat DTPK

    DINAS KESEHATAN

  • 39

    - Pemberian Insentif kepada tenaga kesehatan yang berada di daerah DTPK

    DINAS KESEHATAN

    Revialisasi sistem kesehatan

    - Pelatihan manajemen puskesmas

    66,757,000

    80,000,000

    100,000,000 125,000,000

    150,000,000 DINAS KESEHATAN

    Peningkatan kesehatan masyarakat

    - Study banding ke daerah lain yang berstandar ISO

    DINAS KESEHATAN

    - Penilaian kinerja dan manajemen puskesmas tiap tahunnya

    DINAS KESEHATAN

    - Pelaksanaan Lokakayra mini Puskesmas tiap triwulan dengan lintas sektor

    DINAS KESEHATAN

    - Pembuatan Perencanaan Tingkat Puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas

    DINAS KESEHATAN

    - Merencanakan adanya Puskesmas Percontohan

    DINAS KESEHATAN

  • 40

    Penyediaan dana operasional

    Penyediaan dana untuk kelancaran operasional Puskesmas

    - Manajemen operasional Puskesmas secara efektif dan efisien

    330,000,000

    500,000,000

    700,000,000 850,000,000

    1,000,000,000 DINAS KESEHATAN

    Meningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

    Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

    - Pendataan masyarakat rawan Kesehatan (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)

    18,553,000

    30,000,000

    50,000,000

    75,000,000

    100,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Pelayanan kesehatan kepada rawan kesehatan

    DINAS KESEHATAN

    Meningkatan pelayanan kesehatan perkotaan

    Peningkatan pelayanan kesehatan perkotaan

    - Forum komunikasi LP/LS

    20,000,000

    35,000,000

    50,000,000

    75,000,000

    100,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Sosialisasi dan Advokasi program upaya kesehatan perkotaan

    DINAS KESEHATAN

    - Perencanaan dan evaluasi

    DINAS KESEHATAN

    - Bimbingan teknis

    DINAS KESEHATAN

    - Pelatihan dan Seminar

    DINAS KESEHATAN

    Peningkatan Kesehatan Masyarakat

    - Sosialisasi Pelayanan kesehatan dasar di Sarana

    20,000,000

    40,000,000

    60,000,000

    75,000,000

    100,000,000 DINAS KESEHATAN

  • 41

    Kesehatan Swasta

    - Pendataan dan peningkatan Keterampilan yang dimiliki oleh sarana kesehatan swasta

    DINAS KESEHATAN

    - Pembinaan sarana Kesehatan Swasta

    DINAS KESEHATAN

    Kesehatan Khusus dan Matra

    Pembentukan Pos UKK

    - Sosialisasi dan Pelatihan

    75,000,000

    DINAS KESEHATAN

    Pelatihan P3K bagi Petugas

    - Pengobatan Penyuluh Pembentukan POSKO Penambahan Lokasi POSKOTIS

    100,000,000

    DINAS KESEHATAN

    Penggalangan dengan UKBM

    - Bhakti Sosial dan Olahraga

    75,000,000

    DINAS KESEHATAN

    Pembinaan kepada Puskesmas yang telah ditunjuk dalam menangani pemeriksaan

    - Pemeriksaan II calon jemaah haji Penyuluhan

    25,000,000

    DINAS KESEHATAN

  • 42

    I calon jemaah haji

    Koordinasi dengan lintas sector

    - Pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada atlit Penyuluhan

    25,000,000

    DINAS KESEHATAN

    Kefarmasian Program Obat dan Pembekalan Kesehatan

    - Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

    4,000,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan RS

    40,000,000 DINAS KESEHATAN

    Program Obat dan Pembekalan Kesehatan

    - Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

    70,000,000 DINAS KESEHATAN

    - Peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan

    50,000,000 DINAS KESEHATAN

  • 43

    - Monitoring penggunaan obat yang rasional di PKM, Apotek, RS, dan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta

    50,000,000 DINAS KESEHATAN

    Program Pengawasan Obat dan Makanan

    - Peningkatan pengawasan keamanan dan bahan berbahaya

    100,000,000 DINAS KESEHATAN

    Pencegahan Penyakit & Peny. Lingkungan

    Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

    - Imunisasi rutin bayi umur 0-11 bln (Imunisasai Dasar Lengkap)

    102,000,000

    112,200,000

    123,420,000 135,762,000

    149,338,200 DINAS KESEHATAN

    - Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS DT dan TT)

    20,000,000

    22,000,000

    24,200,000

    26,620,000 DINAS KESEHATAN

    - Penyelidikan Epidemiologi< 24 jam pada Desa/Kelurahan yang mengalami KLB

    27,000,000

    29,700,000

    32,670,000

    35,937,000

    39,530,700 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 Tuberculosis

    35,000,000

    38,500,000

    42,350,000

    46,585,000

    51,243,500 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 Diare

    20,000,000

    22,000,000

    24,200,000

    26,620,000 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 ISPA 20,000,000

    22,000,000

    24,200,000

    26,620,000 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 26,620,000 DINAS

  • 44

    Kusta 20,000,000 22,000,000 24,200,000 KESEHATAN

    - Program Pengendalian HIV dan AIDS

    6,000,000

    6,600,000

    7,260,000 7,986,000

    8,784,600 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 DBD 78,000,000

    85,800,000

    94,380,000

    103,818,000

    114,199,800 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 Malaria

    30,000,000

    33,000,000

    36,300,000

    39,930,000

    43,923,000 DINAS KESEHATAN

    - Program Penanggulan Flu Burung

    20,000,000

    22,000,000

    24,200,000

    26,620,000 DINAS KESEHATAN

    - Program P2 Rabies

    20,000,000

    22,000,000

    24,200,000

    26,620,000 DINAS KESEHATAN

    Program Peningkatan Kesehatan Lingkungan

    - Program Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan

    84,000,000

    92,400,000

    101,640,000 111,804,000

    122,984,400 DINAS KESEHATAN

    Pengendaian Sumber Daya Kesehatan

    Sumber Daya Kesehatan

    - Penilaian Jabatan Fungsional dan Orientasi Pegawai

    51,734,800

    59,495,020

    68,419,273

    78,682,164

    90,484,489 DINAS KESEHATAN

    - Pelatihan Pembuatan DUPAK

    50,000,000

    57,500,000

    66,125,000

    76,043,750 DINAS KESEHATAN

    Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan

    Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan

    - Pelatihan Tenaga Kesehatan

    86,796,000

    99,815,400

    114,787,710 132,005,867

    151,806,746 DINAS KESEHATAN

  • 45

    - Penilaian Kualitas Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan

    10,000,000

    11,500,000

    13,225,000

    15,208,750

    17,490,063 DINAS KESEHATAN

    - Penilaian Laik Higiene ITU dan TPM

    10,000,000

    11,500,000

    13,225,000

    15,208,750

    17,490,063 DINAS KESEHATAN

    Pemberdayaan Masyarakat

    Promosi Kesehatan dan Pem