Wednesday, April 4, 2012 defriano 0
PEMASARAN SOSIAL DALAM PROMOSI KESEHATAN
A. PENGERTIA PEMASARAN DAN PEMASARAN SOSIAL
1. PEMASARAN
Konsep pemasaran pada mulanya di terapkan di perusahaan-perusahaan besar di
Negara industri yang telah maju, dan berkembang sedemikain rupa sehingga
menjadi penentu setiap usaha. Penerapan konsep tersebut saat ini sudah meluas
sampai ke luar bidan, yaitu bidang politik dan social. Di bidang kesehatan, konsep
pemasaran telah di terapkan di berbagai negara untuk berbagai program. Indonesia
telah menggunakan pendekataan ini dalam penanggulangan diare melalui rehidraksi
oral, imunisasi, penanggulan kekurangan vitamin A, keluarga berencana dan
lainnya.
Pengertian pemasaran seringkali dikacaukan dengan penjualan. Padahal kedua
konsep hal tersebut sangat berbeda. Penjualan bertolak dari produk yang telah di
buat, kemudian diupayakan untuk dijual pada konsumen. Sedangkan pemasaran
bertolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian baru dibuat atau di
kembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu.
Pemasaran di definisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuaru yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan konsep inti pemasaran, yaitu; kebutuhan, keingina, dan
permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan;
pasar serta pemasar dan calon pembeli.
Konsep – konsep tersebut diilustrasikan dalam gambar sebagai;
1a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan.
Keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat
dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak
terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada periode tertentu
1b. Produk ( Barang, Jasa, dan Gagasan )
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan.
Barang yaitu sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan
pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke
pelanggan.
Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke
pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun.
gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita.
1c. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna
bagi manusia.
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi
organisasi
Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan.
1d. Pertukran, Transaksi, dan Hubungan
Pertukaran adalah proses yang mengarah kepada sesuatu persetujuan
Transaksi adalah laporan yang didesign untuk menampilkan detail setiap
transaksi yang terjadi pada periode tertentu, mulai dari Dokumen Bukti Transaksi ,
Order, Surat Jalan, Pajak, Pembayaran dan status Transaksi pada saat dilaporkan.
Hubungan adalah kegiatan-kegiatan pengerahan tenaga / jasa seseorang
secara teratur demi kepentingan dirinya atau dengan orang lain.
1e. Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan
jasa. Ddan pasar tergantung dari orang yang memiliki kebutuhan dan sumber yang
dimiliki orang lain mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukarkan supaya dapat
memenuhi inginana mereka.
1f. Pemasar dan Calon Pembeli
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang
akan terlebit dalam pertukaran nilai.
Calon Pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai
orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai.
Pemasaran adalah kegiatan tukar menukar yang saling memuaskan. Agar kegiatan
tukar menukar yang dimiliki itu dapat terjadi, terlebih dahulu perlu dipelajari;
a. Apa kebutuhan dan keinginan konsumen
b. Berapa konsumen mau membayar untuk itu
c. Bagaimna cara agar produk tersebut dapat diperoleh pada waktu dan tempat yang
tepat
d. Bagaimana mengkonfirmasikan produk tersebut kepada konsumen.
2. PEMASARAN SOSIAL
Pemasaran Sosial adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan
diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan
dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang
tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran
dapat tercapai.
B. BAURAN PEMASARAN
1. Konsume
Adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dan konsumen atau pengguna
bukan hanya merupakan sasaran pokok, tetapi juga sebagai pengukur apakah
kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati dan berhasil.
2. Produk
Adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Dan produk dibuat atau dikembangkan berdasarkan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Harga
Adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayarkan seseorang, saat
mendapatkan produk yang memiliki manfaat untuknya. Dan harga bukan hanya
meliputi uang yang harus dibayarkan, tetapi juga hal – hal lain seperti waktu yang
dikorban, gerakan fisik yang diperlukan, gaya hidup yang barangkali harus berubah,
dan batik atau ketentraman.
4. Tempat
Yang dimaksud dengan tempat ialah lokasi dimana produk yang dapat
diperoleh. Tempat atau jalur distribusi perlu diperhitungkan dengan baik.
5. Promosi
Adalah mengkomonikasikan keunggulan dan membujuk konsumen atau
kelompok sasaran untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Produk yang
menarik harus berjumlah cukup, dan harus disertai komunikasi yang
berkesinambungan dan terarah untuk memberikan informasi, motivasi kepada
konsumen. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada efektivitas komunikasi,
karena pada dasarnya promosi adalah komunikasi.
C. LANGKAH – LANGKAH DALAM MENGEMBANGKAN KEGIATAN
PEMASARAN SOSIAL
Pemasaran Sosial adalah suatu bentuk disiplin untuk mengembangkan
kegiatan komunikasi kesehatan. Tujuannya adalah mendapat kata yang tepat dipakai
untuk meyakinkan para ibu berbuat seperti yang dianjurkan, tokoh yang dipakai
untuk menyampaikan pesan, saluran komunikasi ( langsung dan tidak langsung ),
dan bagaimana memanfaatkan saluran komunikasi tersebut sebaik – baiknya.
Ada 14 langkah dalam mengembangkan kegiatan pemasaran sosial itu, yaitu;
1. Riset Formatif dilakukan untuk menentukan format strategi kegiatan.
2. Penyusunan Strategi
Strategi akan mencakup;
a. Berbagai kelompok sasaran yang diperoleh dari penelitian formarif dapat dibagi
dalam 3 kelompok besar;
Sasaran Primer, yaitu sasaran pokok yang benar-benar kita harapkan berubah
kebiasaannya.
Sasaran Sekunder, yaitu sasaran antara yang terlibat didalam penyampaian produk
atau pelayana atau terlibat didalam penyampaian pesan-pesan secara langsung.
Sasaran Tersier, yaitu sasaran penunjang yang terlibat secara tidak langsung, namun
dukungannya sangat diperlukan.
b. Berbagai perilaku yang diharapkan dari tiap kelompok sasaran.
c. Sikapa negatif terhadap perilaku yang diharapkan secar rinci.
d. Pemecahan yang disarankan untuk mengatasi hambatan tersebut.
e. Kata – kata yang disarankan untuk dipakai guna meyakinkan kelompok sasaran
untuk melakukan apa yang diharapkan
f. Berbagai saluran komunikasi yang ada untuk analisah selanjutnya
3. Menguji Cobaan Strategi
Setelah strategi disusun, kita kembali mengunjungi kelompok sasaran primer untuk
menguji coba strategi tersebut pada mereka.
4. Menulis Arahan Kreatif dan Media
Kita menuliskan ini walaupun kita akan melaksanakan kegiatan kretifitas atau
kegiatan media kita sendiri. Arahan tertulis ini penting walaupun pelaksanaannya di
lakukan di instansi lain atau biro iklan. Arahan ini menyimpulkan tujuan dan
maksud kegiatan, gambaran rinci data ekonomi,sosial dan geografis daerahkegiatan
serta daftar nama kelompok sasaran primer, sekunde, dan tersier dan gambaran
keadaan meraka.
5. Menentukan Konsultan Kreatif dan Konsultan media
Sangat disarankan untuk menggunakan ahli kreatif ahli media, apakah itu orang
yang berpengalama dibidangnya,lembaga konsultan atau biro iklan untuk membuat
bahan – bahan media.
6. Menyusun Peran dan Bahan serta Rencana Media
Peran perencanaan kreatif dan perencanaan media kini dapat semua bahan cetak,
naskah atau spot radio dan bagaimana cerita untuk TV dan Film
7. Menguji Bahan dan Pesan
Jadi semua bahan yang sudah dipersiapkan harus diuji coba untuk memastikan
bahwa pesanan jelas, tidak membingunkan, bisa dimengerti, dipercaya, sejalan
dengan budaya, secara emosional merangsang dan bebas dari hal – hal yang negatif.
8. Memperbaiki bahan
Kelompok kreatif sekarang diberi penjelasan tentang hasil uji coba. Uji coba ulang
secar informal dibutuhkan untuk memastikan bahan perbaikan yang telah dibuat
dapat diterima kelompok sasaran.
9. Penyempurnaan program
Program pada akhinya bisa disempurnakan.
10. Memproduksi Bahan
Semua bahan sudah diperbanyak dalam bentuk akhir
11. Pengumpulan Data Dasar dan Evaluasi
Pengumpulan data dasar dilaksanakan didaerah uji coba dan daerah kontrol. Masa
proyek sudah ditentukan dan kegiatan evaluasi dijadwalkan.
12. Orientasi dan Pelatiha
Masyarakat yang terlibat juga dilatih atau diberi orientasi tentang peran mereka
13. Melaksanakan Kegiatan
Contoh penyuluhan atau pancanangan oleh kepala daerah yang dihadiri para
pelaksana daninstansi serta media yang terlibat
14. Memantau dan Menperbaiki
Setelah dicanangkan, semua kegiatan komunikasi harus dipantau untuk memastikan
bahwa pelaksanaannya seperti yang diharapkan.
D. FAKTOR PENENTU DALAM PEMASARAN SOSIAL
Ada beberapa faktor yang menetukan keberhasilan pemasaran sosial, yaitu;
1. Manajemen
Sangat diperlukan dalam pemasaran sosial
2. Konsumen
Adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan. Dan orientasi sepenuhnya pada konsumen
3. Kelompok Sasaran.
Semua program komunikasi yang berhasil menunjukan bahwa pesan – pesan
ditujukan langsung kepada kelompok sasaran teretentu
4. Identitas
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang jelas dan
tegas
5. Manfaat
Produk atau pelayanan yang dipromosikan sebagai sesuatu yang memberikan
manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata
6. Biaya
Pemasaran yang baik harus mempertimbangkan agar produk pelayanan yang
dipasarkan bisa dijangkau konsumen.
7. Ketersediaan
sudah tentu tidak satu promosi punk akan berhasil bila produk atau pelayanan yang
dipromosikan tidak bisa diperbolehkan.
8. Saluran Komunikasi
Manajer pemasaran harus berusaha agar pesan disampaikan kepada kelompok
sasaran melalui komunikasi yang dapat dipercaya.
9. Pemantauan dan Perbaikan
Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Dan
pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perbaikan kiranya diperlukan.
10. Evaluasi
Komponen evaluasi diperlukan bagi semua kegiatan agar dampak dan hasil yang
dicapai bisa diketahui. Dan penilitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil
kuantitatif.
Oleh DeFRiaNo NaQH
http://defrianonaqhsoe.blogspot.com/2012/04/pemasaran-sosial-dalam-promosi.html
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
Posted on 30 Juni 2008 by Abdul Majid
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,
pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan
adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi
pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep
produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk
tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi
barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk
yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami
semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan
dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi
dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang
melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan
yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan
perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling
berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling
berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam
sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio
stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan
manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan,
ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat
menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi
pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi
dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia
perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk,
dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,
berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat
dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi
massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh
konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi,
dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa
individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran
lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang
akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman
dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling
mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih
kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan
meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur
kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang
relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai
nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini
keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku
konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang
meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru
oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama
ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima /
mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang,
mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi
mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut
masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk
meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan
produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya,
harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku
konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan
keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga
melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit
perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat
untuk mencari yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada
perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai
pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang
dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa
seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada
konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan
kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual
kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan
mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen,
yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan
yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
Rabu, 03 November 2010
Pemasaran sosial BAB II1. PENGERTIANPemasaran sosial merupakan suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Oleh karena itu proses pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan agar dapat terlaksana dengan baik, perlu diadopsi pemasaran secara umum kemudian di aplikasikan secara intern sesuai dengan kebutuhan bidan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. philip kotler ( marketing )pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip kotler dan amstrongpemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Menurut W.Stantonpemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
2. TUJUAN PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN
1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik ketrampilan yang manta( dalam memberikan pelayanan kepada klien )
3. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:
a. AnalisisAnalisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur,
wanita usia menopause, dan lanjut usia.
b. Melakukan riset.Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan yang akan diberikan.
c. Menyusun strategi pemasaran.Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat.2. Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum, teknologi/fisik dan sosial/ budaya.
• Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :1. Tempat yang strategis.2. Produk yang bermutu.3. Harga yang kompetitif.4. Promosi yang gencar.• Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/ pelanggan :1. Kebutuhan dan keinginan pelanggan...2. Biaya.3. Kenyamanan.4. Komunikasi.
d. Monitoring dan evaluasi.Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan dari strategi pemasaran telah tercapai atau belum.
e. Pelaksanaan proses pemasaran.Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesa- pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas atau konsumen.
4. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN
a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan dasar yang diperlukan misalnya pada persalinan dari segi :• Kebutuhan dasar bidan.Kelengkapan alat pertolongan persalinan, bahan- bahan dan obat- obatan.• Kebutuhan dasar pasien.Mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman.
Keinginan adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Asuhan sayang ibu adalah keinginan sang ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
1. Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.2. Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.3. Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan ketakutan ataupun kekhawatirannya.4. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.5. Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati ibu dan anggota keluarganya.6. Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama persalinan.7. Lakukan praktek- praktek pencegahan infeksi yang baik.8. Hargai privasi ibu.9. Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi selama persalinan.10. Anjurkan ibu minum cairan atau makan makanan ringan bila ia mau.11. Anjurkan ibu menyusui bayinya segera setelah lahir.12. Membantu memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir.13. Siapkan rencana rujukan.
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung kemampuan serta kesediaan membelinya, misalnya :• Permintaan bidan.Pasien senantiasa mengikuti nasehat dan saran bidan.• Permintaan pasien.Mendapatkan asuhan yang baik, aman dan nyaman bagi ibu dan bayinya selama proses persalinan.
b. ProdukProduk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan masyarakat, misalnya: keselamatan ibu dan bayinya.
c. TransaksiTransaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun pertukaran.
d. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu imbalan. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat petukaran dan masing- masing mendapat keuntungan dari pertukaran tersebut. Misalnya : seorang pasien yang datang ke bidan untuk melakukan persalinan dan bidan membantu dalam proses persalinan dan pasien mendapat pelayanan yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayinya kemudian bidan menerima imbalan dari pasien berupa materi.
e. PasarPasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
BAB IIISISTEM PEMASARAN
A. Pengertian sistem pemasaran
Sistem adalah sekelompok item atau bagian- bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk suatu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga- lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, dan faktor- faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :1. Tempat melaksanakan kerja pemasaran.2. Produk, jasa, gagasan yang dipasarkan.3. Target klien.4. Perantara ( kader )5. Kendala lingkungan ( environmental constrains ).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu tempat pemasaran dan target klien.
B. Promosi jasa jasa asuhan kebidananPromosi jasa asuhan kebidanan adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan kesehatan.
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanan kesehatan antara lain :
1. Bersifat sukarela
Tidak memaksa klien menggunakan layanan yang ditawarkan, klien bebas menentukan pilihan layanan.
2. Kontak secara personalDalam pelayanan kesehatan tenaga kesehatan harus melakukan kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktuPelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif ( terutama kesehatan reproduksi )Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat pribadi dan sensitif, sikap yang menghormati privasi klien akan membuat klien bersikap positif terhadap layanan kesehatan yang kita berikan.
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk :
1. Menciptakan diferensiasiBidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang beragam ( tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan )
2. Manajemen kualitas pelayananBidan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien.
3. Meningkatkan produktivitasTenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya.
Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama, yaitu:
1. Klien/ pelangganKlien atau pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang memiliki kedudukan penting.2. KompetisiApabila kompetisi dikelola dengan baik maka akan memtivasi bidan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri.3. JaringanJaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang akan membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat membentuk klinik pelayanan dirumah, rujukan, dan perusahaan.
4. KlinikDalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan merk, prose pelayanan, keunggulan kompetitif dan tarif pelayanan.
BAB IVPENUTUP
1. KESIMPULANDari pembahasan ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran sosial merupakan suatu kegiatan menjual prduk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide, atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Sasaran khusus dalam pemasaran asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia. Tujuan pemasaran asuhan kebidanan yaitu untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat dan memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, ketrampilan yang mantap.
2. SARAN1. Berikan asuhan kebidanan yang aman dan nyaman bagi pasien.2. Dalam memberikan pelayanan tetap jaga privasi pasien.3. Ciptakan rasa saling percaya antara klien dan bidan.
Diposkan oleh Insani Miftachul Janah di 06.05
http://insanimj.blogspot.com/2010/11/pemasaran-sosial.html
Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli | Definisi Konsep Manajemen Pemasaran
Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli - Pemasaran merupakan konsep menyeluruh yang menyangkut berbagai kegiatan pemasaran yang tercakup dalam satu sistem pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berekembang dan mendapatkan laba. | Definisi Konsep Manajemen Pemasaran
Konsep Manajemen Pemasaran - Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran telah dipandang sebagai unsur penting didalam mendirikan dan membina perusahaan-perusahaan. Dengan lingkungan dunia usaha yang semakin kompetitif dan sifat pasar berubah dari sales market menjadi buyer market atau kekuatan pasar ditangan konsumen. Sehingga kegiatan perusahaan mengalami penyesuaian dari orientasi produksi menjadi orientasi konsumen.
Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, karena sebenarnya setiap hubungan antar individu dan antar organisasi yang melibatkan proses pertukaran adalah kegiatan pemasaran.
Banyak sekali definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli, meskipun berbeda-beda tetapi pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Perbedaan tersebut karena perbedaan sudut pandang saja. Untuk memperjelas pengertian pemasaran, maka berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli.
1 Philip Kotler“Pemasaran adalah proses sosial dan managerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. (Kotler, 1986 : 5)”
2. William J. Staton “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.” (Stanton, 1986 : 7)
Dari definisi-definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pemasaran mempunyai arti sebagai berikut:
1. Pemasaran merupakan suatu proses yang dilakukan individu maupun kelompok.2. Adanya proses pertukaran arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 3. Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang harus dipuaskan oleh kegiatan
manusia lain yang menghasilkan alat pemuas tersebut yang berupa produk barang dan jasa.
4. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi secara dinamis, dalam arti bahwa pemasaran merupakan hasil dari berbagai macam kegiatan.
Memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta beradaptasi dengan lingkungan adalah merupakan tujuan seorang manajer pemasaran. Manajemen pemasaran mempunyai proses untuk mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu dan komposisi permintaan dengan cara hingga membantu perusahaan mencapai sasarannya.
Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Parah Ahli - Philip Kotler sebagai berikut:“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengawasan terhadap program yang telah dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Kotler, 1986;20)”
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa fungsi manajemen pemasaran mencakup proses yang melibatkan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut kebutuhan psikologi, sosial dan kebudayaan yang dapat disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen.
Bagi perusahaan untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan memperoleh keuntungan pemasaran menjadi salah satu kegiatan yang terpenting. Perusahaan yang menitik beratkan usahanya untuk mencapai sukses dalam jangka panjang. Falsafah tersebut disebut konsep pemasaran.
Semua kegiatan perusahaan harus dicurahkan untuk mengetahui apa yang menjadi kegiatan konsumen dan kemudian memuaskan keinginan-keinginan tersebut.
Di dalam konsep pemasaran diajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Kemudian perusahaan menyesuaikan kegiatannya agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara efektif dan efisien. Maksud dari efektif dan efisien disini
adalah dalam pemenuhan kebutuhan konsumen harus tepat sasaran dan tepat waktu, yaitu apa yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.
Definisi konsep pemasaran menurut Philip Kotler :
“Konsep pemasaran adalah sebuah upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan memberikan kepuasan pada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi. (Kotler, 1997, 17)”
Dari definisi konsep di atas diperoleh empat komponen utama yang melandasi konsep pemasaran, yaitu:
1. Fokus pasarPerusahaan harus dapat membatasi dan menentukan pasarnya yang akan menjadikan sasarannya karena kenyataannya tidak ada perusahaan yang sanggup melaksanakan semua kegiatannya disemua pasar dengan memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Orientasi pada pelangganPerusahaan harus berorientasi pada pelanggan bukan berorientasi pada perusahaan, hal ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen dapat menimbulkan rasa loyalitas konsumen terhadap pelanggan.
3. Pemasaran terpaduKegiatan perusahaan harus dikoordinasi dengan baik dengan bagian-bagian lain dari perusahaan untuk berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen.
4. KemampulabaanMelalui konsep pemasaran perusahaan harus berusaha membina hubungan baik dengan konsumen, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang menguntungkan. Perusahaan tidak dituntut untuk dapat menjual barang dan jasa yang diproduksi melainkan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat dijual.
Jadi dengan konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen kemudian mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba, namun dengan perkembangan teknologi dan masyarakat telah menyebabkan perkembangan konsep pemasaran pula.
Sekarang perusahaan dituntut untuk dapat menanggapi tekanan-tekanan dari luar, ketidakpuasan konsumen, perhatian pada masalah-masalah lingkungan dan kekuatan-kekuatan politik yang legal. Perusahaan tidak lagi berorientasi pada konsumen saja, tetapi juga harus berorientasi pada tanggung jawab sosial. Konsep pemasaran dan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan yang berjalan dengan selaras ini disebut konsep pemasaran masyarakat (Social marketing concept).
Agar konsep pemasaran dan tanggung jawab sosial dapat berjalan dengan selaras, pihak manajemen harus berupaya keras dalam program jangka panjangnya membuat keseimbangan untuk:
1. Memuaskan keinginan konsumen pembeli produk2. Memuaskan keinginan masyarakat yang terpengaruhi oleh kegiatan perusahaan3. Mencapai tujuan mendapat laba perusahaan.
Perubahan situasi dan kondisi yang terus menerus terjadi dalam masyarakat membawa konsekwensi pada perubahan konsep pemikiran dari waktu ke waktu. Orientasi perusahaan mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap perubahan situasi dan kondisi tersebut
Adapun tahap-tahap perkembangan konsep pemasaran sebagai berikut: (Swastha, 1997; 17)
1. Konsep ProduksiKonsep ini mengemukakan bahwa pelanggan akan memahami produk-produk yang tersedia secara luas dan harganya murah, maka manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep ProdukKonsep ini berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk-produk berkualitas, penampilan, ciri-ciri terbaik, maka organisasi harus mencurahkan upaya terus menerus dalam perbaikan produk.
3. Konsep PenjualanKonsep ini berpendapat bahwa konsumen jika dibiarkan sendiri, biasanya tidak akan membeli produk-produk dari organisasi perusahaan tersebut, maka perusahaan harus melakukan kegiatan penjualan yang agresif dan usaha promosi yang gencar.
4. Konsep PemasaranKonsep pemasaran ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing.
5. Konsep Pemasaran SosialKonsep ini berpegang pada anggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sasaran serta memberi kepuasan dengan cara yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing, sehingga dapat menjamin atau mendorong kesejahteraan dan masyarakat.
Daftar Pustaka - Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli - Definisi Konsep Manajemen Pemasaran
William J, Stanton, Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh,Jilid Kedua, Erlangga, Jakarta, 1986
Philip Kotler, (1986) Manajemen Pemasaran , Jakarta : Erlangga.
Philip Kotler, (1997) Konsep Pemasaran, Jakarta : Erlangga.
Basu Swasta, dan Handoko, T Hani., 1997, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perilakuk Konsumen , Liberty, Yogyakarta.
Posted by Sanjaya Yasin on - Rating: 4.5
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli.html
Pengertian Pemasaran
Pengertian Pemasaran Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan share artikel mengenai pengertian Pemasaran. Ada beberapa definisi mengenai pemasaran menurut para ahli, diantaranya adalah :
Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
Dari Definisi Pemasaran menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan
yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
Temukan keinginan pasar dan penuhilah. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat. Cintailah pelanggan, bukan produk anda. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) Andalah yang menentukan (United Airlines) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Konsep produksi. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
Konsep produk. Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
Konsep penjualan. Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep pemasaran. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran sosial. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang
lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep Pemasaran Global. Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.[ps]
http://www.pustakasekolah.com/pengertian-pemasaran.html
PERBEDAAN MARKETING SOSIAL DAN KOMERSIL
PEMASARAN SOSIAL
“ PERBEDAAN MARKETING SOSIAL DAN KOMERSIL”
OLEH
HERLINA
F1D2 10 130
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
PERBEDAAN MARKETING SOSIAL DAN KOMERSIL
A. Definisi
Philip Kottler, ahli pemasaran asal Amerika Serikat, mendefinisikan istilah “Pemasaran” adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Banyak definisi pemasaran telah ada di berbagai macam buku. Menurut American Marketing Association (AMA), definisi pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan sebuah konsep, penetapan tarif, promosi dan distribusi dari ide, barang dan jasa yang bisa ‘mempertukarkan’ kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan organisasi. Pertukaran kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan organisasi ini yang disebut dengan konsep pemasaran. Di dalam konsep pemasaran, tujuan utama sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan dapat dicapai dengan identifikasi dan riset tentang kebutuhan konsumen. Hal ini yang disebut dengan teknik pemasaran yang berorientasi pelanggan (consumer orientation). Teknik ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu loyalitas, dan tujuan jangka pendek yaitu keuntungan akibat penjualan meningkat. Sebaliknya dengan teknik diatas adalah pemasaran berorientasi produk (product orientation).
Pemasaran sosial adalah aplikasi dari teknik pemasaran bisnis ke dalam analisis, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program untuk menjual gagasan dalam rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manejemen yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
Pemasaran sosial didefinisikan sebagai penerapan prinsip – prinsip (mulai dari perencanaan hingga implementasi) dan alat pemasaran untuk mencapai kebutuhan serta keinginan sosial.
Pemasaran komersil adalah Penjualan suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan keuntungan.
B. Perbedaan Marketing Sosial Dan Komersil
Perbedaan mendasar antara pemasaran komersil dan pemasaran sosial menurut Andreason, adalah pada prinsip “4P” yang dikenal sebagai “marketing mix”. Bauran pemasaran (marketing mix) diperlukan oleh sebuah organisasi untuk memperkuat kesan manfaat sebuah produk, jasa, atau ide bagi pelanggan. Bauran pemasaran ini mempunyai 4 elemen yang harus diperhatikan, yang sering disebut dengan 4 P, yaitu produk (product), tempat (place), harga (price), dan promosi (promotion. Saat ini, ada satu elemen lagi yang tidak bisa dipungkiri bahwa itu penting yaitu orang (people).
1. ProdukProduk sosial berupa Gagasan dan Praktik Perubahan gagasan atau perilaku yang sifatnya merugikan masyarakat kepada gagasan atau perilaku baru yang lebih baik adalah tujuan dari adalah tujuan dari pemasaran sosial. Gagasan dan perilaku adalah produk yang dipasarkan.
Produk Sosial terdapat 3 tipe :
1. Social Idea
Tipe produk social pertama adalah Gagasan Sosial berupa suatu kepercayaan (belief), sikap (attitude), atau nilai (value).
2. Social Practice
Tipe produk social kedua adalah Praktik Sosial berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan, seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan (partisipasi politik) dalam pemilihan umum. Juga bisa berupa pola perilaku yang sukar dirubah.
3. Social Difference
Tipe produk social ketiga adalah suatu tujuan perubahan social yang melibatkan produk kasat mata (tangible product) Produk tangible menunjuk pada produk fisik yang menyertai suatu kampanye social. Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik social, dalam konteks praktik keluarga berencana.
Produk ini didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk bisa berupa barang, jasa, orang, tempat, organisasi, ide.
Membuat sebuah produk di pemasaran sosial lebih sulit dibandingkan dengan komersial, oleh karena:
Inflexibility. Pemasar komersial lebih mudah mendesain ulang produknya dibandingkan pemasar sosial. Mereka bisa dengan mudah merubah warna, bentuk, desain, atau fitur yang lain. Pemasar sosial lebih sulit dalam merubah produknya.
Intangibility. Produk di pemasaran komersial bentuknya lebih jelas dan mudah diamati. Produk di pemasaran sosial lebih sulit diamati keluarannya (output) karena sering memberikan pemahaman di dalam kesadaran manusia.
Complexity. Produk sosial lebih kompleks dibandingan produk komersial oleh karena produk komersial dapat fokus pada satu manfaat. Produk sosial mempunyai manfaat lebih banyak, tetapi tidak nampak jelas dan harus tetap dijelaskan efek negatifnya pada masyarakat.
Controversial. Produk sosial sering kontradiksi dengan nilai atau norma yang ada di masyarakat.
Weak personal benefit. Pada produk sosial, manfaat yang didapatkan seringkali untuk masyarakat, dan jarang untuk pribadi.
Negative frame. Produk sosial, terutama yang merubah perilaku, sering terdengar negatif dan tidak nyaman dilakukan. 2. TempatTempat adalah proses yang membuat sebuah produk dapat terdistribusi dan terjangkau oleh pelanggan dengan baik. Untuk mendistribusikan sebuah produk dengan baik, juga diperlukan bantuan orang yang sering disebut perantara atau kader (intermediaries). Perantara ini bisa berasal dari guru, karyawan, orang tua, dokter umum, apoteker, dll. Permasalahan terjadi jika pemasaran sosial menggunakan perantara ini, yaitu mereka sulit dikontrol oleh karena (1) sering memasukkan idenya sendiri ke dalam pesan yang seharusnya disampaikan, (2) tidak mengikuti pelatihan sebelum memberikan pelayanan.
3. HargaHarga adalah total yang harus dibayarkan oleh pelanggan baik finansial maupun non finansial sebagai alat tukar dengan barang, jasa, pelayanan, maupun ide yang ditawarkan. Harga non finansial yang dikeluarkan antara lain waktu, usaha, ketidaknyamanan fisik, dan psikologis. Alasan dibutuhkannya biaya pada pemasaran sosial adalah:
Ekuitas Keuntungan produksi Efisiensi Penghasilan untuk distribusi
4. PromosiPromosi adalah kegiatan yang diciptakan untuk merangsang kesadaran pelanggan tentang produk yang ditawarkan. Metode yang digunakan bisa berbagai cara, antara lain iklan, promosi penjualan, pemberian sponsor, publisitas, pemberian cindera mata, dan penjualan pribadi.
5. Orang
Yang dimaksud dengan orang disini adalah orang yang bertugas memberikan pelayanan dan berinteraksi dengan pelanggan. Orang ini harus mempunyai kemampuan interpersonal dan pengetahuan tentang produk yang baik.
Pemasaran sosial dan komersial
Pada prinsipnya, pemasaran sosial adalah penerapan teknik dan langkah pemasaran komersial untuk tujuan sosial. Tetapi ada beberapa hal yang berbeda pada keduanya, yaitu:
P e r b e d a a n Komersial Sosial
a. Mendefinisikan & mengkomunikasikan Mudah Sulit
b. Bentuk produk Barang atau jasa Ide, konsep
c. Manfaat yang diperoleh Langsung Jangka lama
d. Proses pertukaran Mudah Sulit
e. Perubahan perilaku Menyenangkan Membuat tidak nyaman
f. Kontradiksi dengan norma Jarang ada Seringkali
g. Pertimbangan politis Jarang terjadi Sering terjadi
h. Keterlibatan struktur sosial Jarang Seringkali
Orientasi pelanggan
Perbedaan mendasar antara pemasaran sosial dan komersial adalah bahwa pemasaran sosial tidak berdasarkan pada keinginan pelanggan, tapi dibuat oleh para ahli. Masyarakat biasanya akan lebih memilih pergi ke rumah sakit dibandingkan mencegah penyakit. Sebaliknya, setelah melihat data epidemiologi tentang angka kesakitan dan kematian yang ada, pemerintah akan segera melakukan penyuluhan tentang hidup sehat. Keadaan yang tidak tepat satu dengan yang lain ini membuat pemasaran sosial lebih sulit dilakukan dibandingkan komersial. Tetapi bagaimanapun, baik pemasaran komersial maupun sosial, program pemasaran tetap harus dibuat berdasarkan keinginan pelanggan. Contohnya program imunisasi. Jika ingin membuat program ini berhasil, sebaiknya konsep yang dijual adalah anak sehat. Pemasaran konsep anak sehat ini sebaiknya dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat dan dengan alat yang paling sering diakses oleh masyarakat, misalnya televisi.
Konsep pertukaran
Menurut Alderson, pemasaran adalah pertukaran antara kelompok konsumen dengan kelompok penyedia. Bentuk pertukaran ini harus memuaskan kedua belah pihak. Kotler membuat daftar kondisi yang dipersyaratkan untuk pertukaran ini, antara lain:
Minimal ada 2 kelompok
Satu kelompok menawarkan sesuatu yang bernilai kepada kelompok lain
Masing-masing kelompok dapat berkomunikasi untuk proses ini
Setiap kelompok dapat menerima atau menolak tawaran yang diberikan
Setiap kelompok menghendaki untuk bekerja sama
Konsep pertukaran ini lebih jelas pada pemasaran komersial, misalnya barang atau jasa dipertukarkan dengan uang. Pada pemasaran sosial, yang dipertukarkan tidak jelas. Misalnya imunisasi. Konsep hidup sehat dipertukarkan dengan biaya untuk angka kesakitan yang tinggi kurang dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat. Jadi tugas untuk para pemasar di bidang pemasaran sosial adalah membuat masyarakat yakin bahwa manfaat yang diterima jauh lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan jika perilakunya tidak berubah.
Sumber:
Prinsip pemasaran sosial . (https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:GOVoc84TZiYJ:doctorhilarious.weebly.com/uploads/1/1/7/0/11709970/pemasaran_sosial.docx).8/12/2012
Wikipedia. 2012. pemasaran sosial. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_sosial)8/12/2012
Diposkan oleh Herlina lina di 18.05
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
http://herlinachelon.blogspot.com/2012/12/perbedaan-marketing-sosial-dan-komersil.html
PERBEDAAN PEMASARAN SOSIAL DAN KOMERSIL
A. Pemasaran Sosial
Di dunia bisnis, marketing diartikan sebagai “kegiatan bisnis-fenomena perdagangan “. Sedangkan, pemasaran sosial atau social marketing adalah aplikasi dari teknik pemasaran bisnis ke dalam analisis, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program organisasi nirlaba yang telah didisain berdasarkan target individual dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personal, serta memenuhi kebutuhan manusia secara sensitif dan memuaskan.
Pada dasarnya social marketing adalah strategi “menjual” gagasan untuk mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Berdasarkan pengalaman, penerapan strategi pemasaran dalam dunia sosial terbukti dapat memberdayakan organisasi dalam memperoleh dukungan untuk melanjutkan hidupnya, antara lain dalam memperoleh sumber dana potensial yang berasal dari masyarakat secara luas (fund raising). Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan). Pada prinsipnya, praktik pemasaran sosial tak ada artinya apabila kemitraan tidak dijadikan tujuan organisasi. Demikian pula tak ada artinya upaya mengubah perilaku melalui pemasaran sosial apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya mendorong tersusunnya sebuah kebijakan. Yang jelas penerapan social marketing, tujuannya bukan semata-mata fund raising (memperoleh dana) karena dalam kenyataan social marketing juga berarti menyampaikan gagasan secara efisien dan tepat.
B. Pemasaran Komersial
Konsep penting dalam pemasaran komersial yaitu marketing mix yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion), tidak dapat ditinggalkan dalam SM ( social Marketing ). Secara prinsip konsep ini sama penerapannya dan adanya perbedaan di sana-sini adalah merupakan konsekuensi logis dari perbedaan konteks antara kegiatan komersial dan sosial. Secara prinsip konsep ini sama penerapannya dan adanya perbedaan di sana-sini adalah merupakan konsekuensi logis dari perbedaan konteks antara kegiatan komersial dan sosial. Berikut ini kosep marketing mix dalam SM :
Produk (Product). Istilah produk digunakan untuk mendefinisikan benda fisik, layanan, orang-orang, tempat, organisasi dan ide-ide. Pendefinisian produk secara kongkrit dan spesifik sangat diperlukan karena hal ini akan mempengaruhi ukuran dan komposisi pasar. Seperti yang secara jelas diungkapkan oleh Kotler (Kotler & Andreasen, 1995) sebagai berikut :
Jika produk didefinisikan sebagai layanan kesehatan, maka pasar terdiri dari setiap orang di dunia. Jika produk didefinisikan sebagai sebuah klinik untuk perokok, maka pasarnya terdiri dari semua orang yang merokok. Jika produk didefinisikan sebagai sebuah klinik untuk perokok yang mengadakan pertemuan tiap minggu sekali di hari Rabu sore di RS Pasavant di Chicago, maka pasarnya terdiri semua perokok mampu mengakses layanan ini. Jika produk didefinisikan sebagai klinik yang sama yang menarik biaya seribu USD untuk perawatan, maka pasarnya terdiri dari semua perokok yang mampu mengakses layanan ini serta mampu membayar biaya yang ditentukan. Oleh karena itu semakin spesifik produk didefinisikan semakin kecil ukuran pasarnya.
Solomon (Frederiksen, Solomon, & Brehony,1984) telah mengamati bahwa produk atau layanan bisa didefinisikan sebagai fokus sebuah transaksi yang ada dalam pemasaran antara pemasar dan publik sasaran. Produk yang ditawarkan dalam program Sosial Marketing seringkali lebih sulit didefinisikan dibanding yang ditawarkan oleh sektor komersial. Sebagai contoh, kampanye SIAGA, sebuah program yang ditujukan pada para suami untuk selalu Siap, Antar dan Jaga, untuk berwaspada pada semua kemungkinan yang terjadi pada si istri yang sedang hamil. Pada program ini, produk yang ditawarkan adalah informasi. Pada dasarnya, semua suami akan siaga ketika istrinya hamil, namun apa yang perlu dilakukan dan diwaspadai, itulah yang diinformasikan dalam kampanye ini. Selain informasi tentang hal apa saja yang perlu diwaspadai, tidak ada produk lain yang ditawarkan oleh program ini (misalnya pusat pelatihan Siaga, toll free telepon untuk konsultasi dan lain-lain). Walaupun informasi tersebut dilayangkan lewat televisi, radio dan media cetak serta pamphlet. Sehingga jelas bahwa produk yang ditawarkan hanyalah informasi. Produk ini bersifat intangible.
Untuk mendekati konsep produk Kotler (1997) menunjuk pada lima dimensi utama yang bisa digunakan untuk mengkonseptualisasikan semua produk, yaitu 1) durability atau sampai dimana ketahanan produk itu, 2) complexity atau serumit apa produk tersebut, 3) visibility atau sejelas apa produk itu terlihat, 4) risk atau sebesar apa resiko penggunaan produk tersebut dan 5) familiarity atau sedekat apa produk dengan publik sasaran. Sebagai contoh program mengatasi obesitas, para ilmuwan behavioral memandang bahwa dengan mengatasi obesitas maka resiko terserang beberapa penyakit berat akan menurun. Untuk program ini ada dua kemungkinan produk yang bisa ditawarkan, pertama, program perubahan perilaku yang bertujuan untuk menghentikan pola makan yang kurang sehat dengan mendorong konsumsi makanan rendah kalori pada waktu dan tempat tertentu. Termasuk juga mengatur rangsangan nafsu makan dengan menentukan jenis makanan apa saja yang diperbolehkan ada di dalam rumah, perubahan cara makan sehari-hari dengan menambah frekuensi mengunyah atau memperlambat cara mengunyah serta memperbanyak olah raga. Kedua, operasi bypass intestinal.
Berkaitan dengan dua produk di atas, bisa kita bayangkan unsur-unsur durability, complexity, visibility, risk dan familiarity yang dimiliki oleh masing-masing produk akan berbeda. Strategi perubahan perilaku tidak terlalu tahan lama dibanding dengan hasil yang diperoleh dari operasi, namun tidak terlalu kompleks dan beresiko, sekaligus lebih
kelihatan dan familiar. Kedua produk ini, seperti produk dalam bisnis komersial, harus selalu siap untuk diperbandingkan dengan produk lain. Dalam mendefinisikan produk atau merancang produk baru, perlu juga ditentukan atribut-atribut yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar sasaran. Dalam kasus ini, operasi bypass intestinal yang tadi dinilai sebagai terlalu mahal, pelaksanaannya kompleks, tidak terlalu nampak, beresiko tinggi serta tidak familiar, bisa menjadi pilihan terbaik bagi sedikit kalangan yaitu mereka yang kesehatannya sudah sangat terganggu oleh obesitas. Oleh karena itu bentuk produk sangat tergantung pada publik sasaran.
Harga (Price). Adam Smith (Rice& Atkin, 1989) mengatakan bahwa harga yang nyata dari sesuatu hal adalah sekeras apa usaha atau sebesar apa kesulitan yang harus dihadapi untuk mendapatkannya. Pertimbangan tentang harga sebagian sesuai dengan masalah-masalah di bidang sosial karena banyak biaya yang bukan bersifat finansial. Harga, dalam hal ini, bisa disamakan dengan biaya yang muncul dalam merespon ide-ide baru dalam berperilaku, yang termasuk juga biaya keuangan, biaya psikologis, biaya sosial serta biaya dalam bentuk waktu dan usaha. Ditambah lagi kampanye SM bergerak di bidang sosial dimana kewajiban-kewajibannya sangat berbeda dengan sektor swasta. Sektor swasta bisa dengan mudah meninggalkan segmen pasar yang tidak menguntungkan, sementara sektor sosial tidak mungkin melakukan itu. Bahkan justru segmen-segmen seperti itulah sasaran dari SM.
Distribusi (Place). Komponen ini mengarah pada bagaimana perencanaan organisasi supaya produk (atau layanan) yang ditawarkan tersedia di tempat tertentu dan bisa jangkau oleh publik sasaran. Sebagai contoh Program KB, titik-titik distribusi yang dipilih adalah rumah sakit, puskesmas, dokter-dokter serta bidan yang berpraktek di rumah yang bertanda lingkaran biru. Di tempat-tempat itulah publik sasaran bisa mendapatkan produk yang ditawarkan dalam program KB. Jika produk yang ditawarkan semata-mata berbentuk informasi, jaringan distribusi
Promosi. (Komunikasi Pemasaran). Promosi adalah bentuk komunikasi yang mencakup semua alat-alat dalam marketing mix, dimana yang berperan sangat penting adalah komunikasi persuasi. Perangkat promosi meliputi advertising, publisitas, personal selling, insentif dan atmospheric (usaha untuk merancang tempat pembelian untuk menghasilkan efek kognitif dan emosional dalam bentak konsumen). Banyak orang sering merasa bingung antara promosi (yang merupakan salah satu dari komponen pemasaran) dengan pemasaran itu sendiri. Mereka mengira pemasaran sama dengan iklan. Padahal iklan adalah salah satu dari promosi atau komunikasi pemasaran, sedangkan promosi atau komunikasi pemasaran itu adalah salah satu elemen dari bauran pemasaran.
Keputusan yang berkaitan dengan produk, place dan komunikasi pemasaran tidak saling asing, justru semuanya saling terkait. Definisi atas produk di beberapa hal, menjadi penentu dalam pemikiran tentang harga, dimana produk itu akan disampaikan dan bagaimana cara mengkomunikasikan. Perancang kegiatan SM harus mempertimbangkan hubungan antar konsep tersebut. Seorang perancang SM memahami dasar-dasar dari semua unsur tersebut dan meramunya dalam bentuk sebuah social marketing plan.
Pemaparan prinsip-prinsip dasar pemasaran menunjukkan dengan jelas berapa perbedaan dan persamaan antara dunia marketing dan ilmu sosial. Beberapa hal terlihat asing, namun sebagaian lainnya sudah sangat akrab dengan konsep-konsep ilmu sosial. Sebagai contoh, consumer benefit sama dengan reinforcement dan pertimbangan biaya (kerugian) respon, sedang istilah segmentasi sama dengan populasi sasaran.
Weinreich (www.social–marketing.com/whatis.html) menambahkan 4 P yang berikutnya sebagai berikut :
Public. Pemasar sosial seringkali harus mengarahkan programnya ke banyak publik (segmen pasar) yang berbeda demi keberhasilan program tersebut. Publik merujuk pada pengertian publik internal dan eksternal yang terlibat dalam program. Eksternal publik terdiri dari audiens sasaran, audiens sekunder, pembuat keputusan dan gatekeeper, sedangkan publik internal adalah mereka yang terlibat dalam berbagai urusan dengan program mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Partnership. Masalah-masalah sosial dan kesehatan seringkali sangat kompleks sehingga tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dengan organisasi lain dalam masyarakat sehingga meningkatkan efektifitas program. Akan sangat baik bila terdapat organisasi yang mempunyai tujuan sama dengan pihak pelaksana program, sehingga akan bisa terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi organisasi-organisasi yang bertujuan searah meski tidak sama benar.
Policy. Program SM mampu memberi motivasi seseorang untuk melakukan perubahan perilaku, namun sangat sulit untuk mempertahankan perilaku baru itu jika lingkungan tidak mendukung. Seringkali, perubahan kebijakan sangat dibutuhkan, dan program advokasi media bisa menjadi pelengkap yang efektif bagi program SM.
Purse Strings. (Pendanaan) Kebanyakan organisasi yang merancang program SM melaksanakan semua tahapan, dari penggalangan dana dari yayasan, bantuan pemerintah dan donasi.
Adapun Perbedaan Antara Pemasar Sosial dan Komersial antara lain :
Pemasar Sosial Pemasar Komersial
Bertujuan menganjurkan perilaku baik Bertujuan mencari uang
Didanai oleh pajak dan donasi Didanai oleh investasi
Mengutamakan akuntabilitas Publik Mengutamakan akuntabilitas swasta
Kinerja sulit diukur Kinerja diukur dengan profit dan pangsa pasar
Bertujuan pada perilaku jangka panjang Bertujuan pada perilaku jangka pendek
Sering menawarkan perilaku yang kontroversial Menghindari produk/jasa yg kontroversial
Sering memilih sasaran yang beresiko tinggi Hanya memilih sasaran yang aksesible
Pembuatan keputusan partisipatif Pembuatan keputusan hirarkis
Hubungan berdasar kepada kepercayaan Hubungan berdasar persaingan
Pemasaran social berorienasi pada konsumen berbeda denga pemasaran komersial yang orientasinya pada perusahaan, sehingga keberhasilan pemasaran social ditentukan oleh ukuran konsumen atau masyarakat. Konsumen sebagai tolok ukur proses mempunyai empat unsure yaitu produk, harga, tempat dan promosi, peranan konsumen tidak hanya sebagi sasaran namun juga sebagai pengukur kegiatan sehingga berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran.
Referensi :Bensley, Robert J. 2008. Community health education methods : a practical guide, 2nd ed; alih bahasa Apriningsih, Nova S. Indah Hippy ; editor edisi bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Heri D, J. Maulana. 2007. Promosi Kesehatan ; editor, Egi Komara Yudha. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. (diakses dari google books 16 Mei 2012).Pemasaran dan Pemasaran bidang Kesehatan _ Septi Diah Sukmawati.htmPEMASARAN SOSIAL.htm
Diposkan oleh indarwati ramadhan di 02.56
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
http://indarindrianty.blogspot.com/2012/12/perbedaan-pemasaran-sosial-dan-komersil.html
Home Materi Skripsi
Pengertian / Definisi Pemasaran
Pengertian /Definisi Pemasaran - Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Konsep PemasaranPemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran
pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
Daftar Pustaka- Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.- Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.- Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Skripsi Manajemen
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html
Kotler (2002) menawarkan definisi dari social marketing (Kotler, 2002: 5) :
Social marketing merupakan penggunaan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pemasaran
dalam mempengaruhi target audience agar secara suka rela menerima (accept), menolak
(reject), merubah (modify) dan meninggalkan (abandon) sebuah perilaku demi keuntungan
individu, kelompok serta masyarakat sebagai sebuah kesatuan.
Poin penting dari social marketing adalah (Kotler, 2002: 5).
1. Suka rela (tidak ada hegemoni/kapitalis yang memaksakan). Salah satu tantangan terbesar
dari pelaksanaan social marketing adalah perubahan perilaku secara suka rela.
2. penerimaan, penolakan, perubahan dan meninggalkan perilaku
Agen perubahan (social marketer) berharap target audience melakukan satu dari empat
hal:
a. menerima perilaku yang baru
b. menolak perilaku lain yang potensial
c. merubah perilaku sebelumnya
d. meninggalkan perilaku yang lama dilakukan.
3. keuntungan berada pada individu, kelompok atau masyarakat
Tidak seperti sektor pemasaran komersil, dimana keuntungan utama diraih oleh korporasi
atau pemegang kuasa (stake holder). Keuntungan dalam konsep social marketing ditujukan
pada individu, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan.
4. Berbeda dengan pemasaran sektor komersil yang menjual barang dan jasa, social marketer
menjual perubahan perilaku.
Perbedaan dengan sektor pemasaran komersil (2002: 10):
a. Produk
Produk yang dijual pada sosial marketing berupaya menjual perubahan perilaku sedangkan
commericial marketing produk utamanya menjual barang dan jasa secara.
b. Tujuan
Dalam sektor commercial marketing, tujuan utamanya ialah peningkatan finansial bagi
marketer. Pada sosial marketing bertujuan peningkatan individu atau sosial.
c. Kompetitor
Secara teknis keduanya memiliki kompetitor. Hanya pada commercial marketing
kompetitornya ialah organisasi lain yang menawarkan barang dan jasa yang sama sedang
social marketing lebih kepada perilaku sebelumnya (yang ingin diubah) ataupun perilaku
lain yang lebih disukai. Kemudian adanya perasaan "senang" dan keuntungan melakukan
"perilaku" sebelumnya.
d. Segmentasi
Segementasi pada commercial marketing lebih terarah pada Kelompok/individu yang
mampu meningkatkan penjualan produk. Sosial marketing berfokus pada
Kelompok/individu yang dipandang memiliki permasalahan secara sosial.
Persamaan dari kedua konsep pemasaran tersebut ialah
(1) berorientasi pada konsumen,
(2) berpondasi pada teori pertukaran (exchange theory),
(3) penggunaan riset pemasaran,
(4) segmentasi audience,
(5) terfokus pada integrasi marketing mix (4P).
Social marketing menggunakan 4 alat utama dalam marketing (4P) untuk
mempengaruhi target pasar yaitu:
1. Product,
2. Place,
3. Promotion dan
4. Price atau lebih dikenal dengan Marketing Mix. (Kotler, 2002: 7).
Garis besar pelaksanaan social marketing berada pada 4 lingkup.
1. Peningkatan kesehatan,
Ex: penggunaan tembako (1 diantara 4 orang dewasa diatas 18 merokok), kanker payudara
(lebih dari 20% wanita usia 50 tahun keatas terinfeksi kanker payudara), kesehatan mulut
(anak sekolah diatas usia 9 tahun bermasalah dengan gigi)
2. Keselamatan (injury prevention),
Ex: mabuk dan mengemudi (16.068 kematian diakibatkan pengemudi yang mabuk),
Pelecehan seksual (8% gadis SMA berkata ya ketika ditanyakan apakah pacar pernah
memaksakan hubungan seksual diluar kemauan),
3. Perlindungan lingkungan
Ex: hujan asam (di Asia, emisi sulfur dioksida meningkat tiga kali lipat pada tahun 2010),
pengurangan sampah (tahun 1999 dari 374.631.000 ton samapah hanya 31% yang didaur
ulang).
4. Keterlibatan Komunitas/masyarakat,
Ex: Donasi organ (tahun 2001, lebih dari 75.000 pasien menunggu untuk donor organ),
donor darah (kurang dari 5% masyarakat Amerika yang sehat besedia mendonorkan darah
tiap tahun), Pelanggaran hak cipta (masyarakat indonesia masih banyak yang
menggunakan sistem operasi illegal/bajakan)
Marketing tidak hanya satu-satunya jalan dalam mempengaruhi atau merubah
perilaku publik. Selain konsepsi marketing hal lain yang mampu melaksanakan proses
tersebut adalah (Kotler 2002: 17-19):
1.Teknologi,
Terkadang inovasi teknologi ataupun peralatan tambahan lain mampu mendukung
perubahan perilaku ataupun memberikan kontribusi signifikan terhadap isu sosial. Ex:
beberapa mobil memiliki sabuk pengaman otomatis yang dipakai penumpang ketika pintu
ditutup, beberapa sistem opearasi yang menolak (mencegah) adanya fungsi copy disk
(sistem pada bluray)
2.Ekonomi,
Perilaku seringkali berubah akibat adanya tekanan ekonomi yang intensif. Ex: peningkatan
pajak rokok, penggunaan sistem operasi open source dalam berbagai perusahaan.
3.Legalisasi/Politis/Pembuatan Kebijakan,
Terkadang jika semuanya gagal, hukum harus berfungsi lebih ketat. Ex: pada beberapa
negara rooler coster hanya diperuntukkan pada anak diatas 8 tahun dan berat 80 pounds,
pengesahan undang-undang hak cipta serta pemberian hukuman yang tegas terhadap
pelanggaran hak cipta.
4.Pendidikan,
Walaupun garis antara social marketing dengan pendidikan sejalan, sirngkali dilihat bahwa
pendidikan merupaan alat utama bagi sosial marketer tapi tidak dapat bekerja sendiri.
Sering kali pendidikan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi dan menciptakan
kemampuan, tapi tidak memberikan atansi yang sama dalam perubahan perilaku. Biasanya
hanya bergerak pada 1 alat marketing yaitu promosi. Ex : Informasi penyebaran AIDS,
Informasi terhadap penggunaan sistem operasi berbasis open source.
Perbedaan Antara Sosial Marketing dan Komersial
Sosial Marketing Komersial Marketing
Bertujuan menganjurkan perilaku baik Bertujuan mencari uang
Didanai oleh pajak dan donasi Didanai oleh investasi
Mengutamakan akuntabilitas publik Mengutamakan akuntabilitas swasta
Kinerja sulit diukur Kinerja diukur dengan profit dan pangsa pasar
Bertujuan pada perilaku jangka panjang Bertujuan pada perilaku jangka pendek
Sering menawarkan perilaku yang kontroversial
Menghindari produk atau jasa yang aksesible
Sering memilih sasaran yang berisiko tinggi Hanya memilih sasaran yang aksesible
Pembuatan keputusan partisipatf Pembuatan keputusan hirarkis
Hubungan berdasarkan kepada kepercaaan Hubungan berdasarkan persaingan
Sumber: Kotler, Philip. Ned Roberto. Nancy Lee. 2002. Social Marketing: Improving The
Quality of Life Second Edition. Sage Publications, Inc.
Posted by djoko setyabudi at 3/07/2009 06:31:00 PM
Diposkan oleh nur wayuni di 16.06 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat Email
http://marketingkomersial.blogspot.com/
Recommended