Transcript
Page 1: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

PEDOMAN PENYUSUNAN

LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU)

BANK INDONESIA

74

ppsk
TextBox
LAMPIRAN 1
THI_ristia
Rectangle
THI_ristia
TextBox
Lampiran 1
ristia.i
Rectangle
Page 2: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xi

Informasi Pokok Bank Pelapor

INFORMASI POKOK BANK PELAPOR

1. Sandi bank :

2. Kurs Laporan : Rp. ................../USD

3. Nama bank :

4. Alamat Bank :

5. Nama kota :

6. Dati II :

7. Kantor pelapor

a. Kantor Pusat (KP) 1

b. Kantor Cabang (KC) 2

8. Status kantor pelapor :

a. Devisa 1

b. Non Devisa 2

9. Status kantor pusat :

a. Devisa 1

b. Non Devisa 2

10. Status Kepemilikan :

a. Bank Persero 1

b. Bank Swasta Nasional 2

c. Bank Asing 3

d. Bank Eks Campuran 4

e. Bank Pemerintah Daerah 5

11. Wilayah BI :

12. Nama pimpinan :

13. Jumlah karyawan :

14. No. telephone :

15. No. fax :

16. No. telex :

17. Penanggung jawab penyusun laporan :

a. Nama :

b. Bagian/Divisi :

c. No. telephone :

d. No. fax :

75

Dtiadm
Rectangle
Page 3: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xii

18. Petugas penyusun laporan :

a. Nama :

b. Bagian/Divisi :

c. No. telephone :

d. No. fax :

19. Jumlah/banyak layanan

a. Kantor Cabang Pembantu (KCP) :

b. Jumlah Anak Perusahaan :

c. Kantor Kas :

d. Kas Mobil :

e. Payment Point :

f. ATM :

g. Kantor Perwakilan Luar Negeri :

h. Offshore Banking Unit (OBU) :

i. Agency :

j. Deposit Taking Company (DTC) :

20. Modal yang dinyatakan (Declared Capital) :

Informasi Pokok Bank Pelapor

76

Dtiadm
Rectangle
Page 4: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xiii

Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR

Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama

kali menyusun Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan

penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi :

1. Sandi Bank

Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 9 digit.

2. Kurs Laporan

Diisi dengan Kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul

16.00 WIB akhir bulan laporan.

3. Nama Bank

Diisi dengan nama bank pelapor.

4. Alamat

Diisi dengan alamat kantor bank pelapor.

5. Nama kota

Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi.

6. Dati II

Diisi sandi Lokasi Kabupaten/Kota tempat kedudukan bank pelapor. Sandi Kabupaten/Kota dapat dilihat pada

Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.

7. Kantor pelapor

Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki

kantor cabang) dan bank asing/campuran.

8. Status kantor pelapor

Diisi dengan status kegiatan operasional bank pelapor sebagai bank devisa atau non devisa, sesuai izin operasi

dari Bank Indonesia.

9. Status kantor pusat

Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non

devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia.

10. Status Kepemilikan

Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank

Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah.

11. Wilayah BI

Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia tempat kedudukan bank pelapor. Sandi wilayah BI

dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia.

77

Dtiadm
Rectangle
Page 5: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xiv

12. Nama Pimpinan

Diisi dengan nama pimpinan yang bertanggung jawab atas operasional Bank Pelapor. Bagi Bank pelapor yang

ber status kantor pusat diisi dengan nama Direktur yang membawahi divisi pelaporan. Bagi bank pelapor

yang berstatus kantor cabang bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia,

maka nama pimpinan diisi dengan nama pemimpin/kepala cabang yang bersangkutan.

13 Jumlah karyawan

Diisi dengan jumlah karyawan yang berstatus karyawan tetap, honorer, maupun tenaga kontrak yang bertugas

pada bank pelapor, termasuk jumlah karyawan dari kantor-kantor dibawah kantor cabang, atau dibawah

kantor cabang pembantu bagi bank asing, yang menjadi wewenang kantor bank pelapor.

14. No. telepon

Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor.

15. No. fax

16. No. telex

17. Penanggung jawab penyusun laporan

Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBU.

a. Nama

Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBU.

b. Bagian/Divisi

Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.

c. No. telepon

Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.

d. No. fax

18. Petugas penyusun laporan

Diisi dengan data petugas penyusun LBU.

a. Nama

Diisi dengan nama yang menyusun LBU.

b. Bagian/Divisi

Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.

c. No. telepon

Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.

d. No. fax

19. Jumlah/Banyak Karyawan

a. Kantor Cabang Pembantu (KCP)

Bagi bank nasional diisi dengan jumlah KCP, bagi bank asing diisi dengan jumlah kantor di bawah KCP,

yang berinduk kepada bank pelapor dalam penyusunan LBU.

Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

78

Dtiadm
Rectangle
Page 6: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xv

b. Kantor kas

Diisi jumlah kantor kas dibawah bank pelapor.

c. Kas mobil

Diisi jumlah kas mobil di bawah bank pelapor.

d. Payment point

Diisi jumlah payment point di bawah bank pelapor.

e. ATM

Diisi dengan jumlah ATM yang menjadi tanggung jawab bank pelapor.

f. Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)

Yaitu kantor bank yang berkedudukan diluar negeri dan bertindak semata-mata sebagai penghubung

antara Kantor Pusat atau Kantor Cabang di dalam negeri dengan nasabahnya di luar negeri.

g. Offshore Banking Unit (OBU)

Disi dengan jumlah unit suatu usaha perbankan atau trust yang berada diluar wilayah hukum negara

host-nya.

h. Agency

Diisi dengan jumlah agency

i. Deposit Taking Company (DTC)

Diisi dengan jumlah unit usaha bank pelapor yang kegiatannya hanya menghimpun dana.

20. Modal Yang Dinyatakan (Declared Capital)

Diisi khusus untuk bank asing besarnya Modal Yang Dinyatakan

Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

79

Dtiadm
Rectangle
Page 7: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xvii

Informasi Pokok Perusahaan Anak

INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK

1. Sandi Bank :

2. Sandi Perusahaan Anak :

3. Jenis Perusahaan Anak :

a. Milik Negara 01

b. Swasta Nasional 02

c. Patungan 03

4. Nama Lengkap Perusahaan :

5. NPWP :

6. Status Perusahaan :

a. Perusahaan Subsidiari (subsidiart company) 1

b. Perusahaan Partisipasi (participation company) 2

c. Lainnya 9

7. Tahun Pendirian :

8. Izin Usaha :

a. Nomor :

b. Tanggal :

9. Izin Go Public

a. Nomor :

b. Tanggal :

10. Alamat Perusahaan

a. Alamat Lengkap :

b. Kota :

c. Dati II :

11. Bidang Usaha

a. Dana Pensiun 01

b. Modal Ventura 02

c. Perusahaan Pembiayaan 03

d. Perusahaan Sekuritas yang tidak melakukan

kegiatan usaha reksadana 04

e. Perusahaan Sekuritas yang melakukan kegiatan

reksadana 05

f. Reksadana 06

g. Manajer Investasi 07

h. Lainnya 09

80

Dtiadm
Rectangle
Page 8: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xviii

12. Perusahaan Terbuka

a. Modal Dasar :

b. Modal Ditempatkan :

c. Modal Disetor :

13. Koperasi :

a. Simpanan Pokok :

b. Simpanan Wajib :

14. Jumlah Pemegang Saham :

15. Jumlah Komisaris/Pengawas :

16. Jumlah Direksi :

17. Jumlah Kantor Cabang :

Informasi Pokok Perusahaan Anak

81

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 9: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xix

Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak

PENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK

Formulir ini berisi informasi mengenai profil Perusahaan Pembiayaan.

1. Sandi Bank

Diisi dengan sandi bank yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan anak, sebanyak 9 digit.

2. Sandi Perusahaan Anak

Diisi dengan sandi perusahaan anak sebanyak 6 digit.

3. Jenis Perusahaan Anak

Diisi dengan salah satu jenis Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Milik Negara, Perusahaan Patungan (Joint

Venture) atau Perusahaan Swasta nasional.

4. Nama Perusahaan Anak

Diisi dengan nama lengkap perusahaan anak

5. NPWP

Cukup jelas

6. Status Perusahaan

Diisi dengan salah satu status Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Subsidiari, Perusahaan Partisipasi (Joint Ventura)

atau Perusahaan lainnya. Definisi status perusahan anak terdapat di Bab II Penjelasan Umum Kolom Daftar

Rincian

7. Tahun Pendirian

Cukup jelas

8. Izin Usaha

a. Nomor

Cukup jelas

b. Tanggal

Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat surat izin usaha.

9. Izin Go Publik

a. Nomor

Cukup jelas

b. Tanggal

Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat izin go publik.

10. Alamat Perusahaan

a. Alamat Lengkap

Cukup jelas

b. Nama Kota

Diisi dengan nama kota dimana perusahaan anak beroperasi.

82

Dtiadm
Rectangle
Page 10: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

xx

c. Dati II

Lihat daftar sandi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia

11. Bidang Usaha

Diisi dengan salah satu jenis kegiatan usaha sesuai dengan izin usaha yang diberikan, yaitu Dana Pensiun,

Modal Ventura, Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Sekuritas, Reksadana, Manajer Investasi dan lainnya.

12. Perusahaan Terbuka

- Modal dasar

- Modal Ditempatkan

- Modal Disetor

13. Koperasi

- Simpanan Pokok

- Simpanan Wajib

Cukup jelas.

14. Jumlah Pemegang Saham

Diisi dengan jumlah pemegang saham

Bagi Perusahaan Anak yang telah go public, penyebutan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di pasar modal.

Apabila badan hukum berbentuk koperasi diisi dengan banyaknya jumlah anggota.

15. Jumlah Anggota Dewan Komisaris/Pengawas

16. Jumlah Direksi

Untuk Perusahaan Anak yang berbadan hukum Perseroan Terbatas diisi dengan banyaknya jumlah anggota

dewan komisaris dan jumlah direksi. Bagi yang berbadan hukum koperasi jumlah anggota dewan komisaris diisi

dengan banyaknya jumlah anggota dewan pengawas dan jumlah direksi diisi dengan banyaknya anggota dewan

pengurus.

17. Jumlah Kantor Cabang

Diisi dengan jumlah kantor cabang Perusahaan Anak pelapor.

Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak

83

Dtiadm
Rectangle
Page 11: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-1

BAB I

PENJELASAN UMUM

I.1 Tujuan Pelaporan

Dalam melakukan fungsi kebansentralan yang diamanatkan dalam Undang-undang, khususnya fungsi  di

bidang moneter, sistem pembayaran, dan pengawasan perbankan, maka Bank Indonesia memerlukan

informasi yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dimaksud, yang antara lain mencakup informasi

mengenai kondisi dan kinerja keuangan serta kegiatan usaha perbankan.

Sejalan dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan

penyempurnaan sistem dan format laporan yang selama ini digunakan untuk pelaporan kepada Bank Indonesia

melalui Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan

informasi yang lebih utuh, komprehensif dan berkualitas.

Di bidang pengawasan perbankan, dengan semakin kompleksnya perkembangan produk dan usaha bank

maka tuntutan kebutuhan informasi untuk mendukung fungsi pengawasan perbankan dalam rangka menjaga

stabilitas dan kesehatan sistem perbankan semakin meningkat sebagai konsekuensi dari penyempurnaan

sistem pengawasan berbasis risiko secara konsolidasi, penyempurnaan berbagai ketentuan kehati-hatian

dan standar akuntansi keuangan serta penerapan Basel II.

Terkait dengan pelaksanaan fungsi di bidang moneter, penyempurnaan LBU ditujukan agar dapat memberikan

tambahan informasi, antara lain melalui:

1. Pengkayaan sandi sektor ekonomi secara lebih detail, misalnya disektor konsumsi yaitu kredit mobil,

motor, elektronik, dan lain-lain.

2. Penambahan informasi data pelimpahan kredit pada bulan laporan.  

3. Penambahan informasi mutasi transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk (Non Resident). Hal ini

untuk menampung kepentingan pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD).      

Dalam penyampaian laporan keuangan kepada Bank Indonesia, bentuk LBU yang disusun oleh bank tetap

disajikan menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman ini, yaitu menggunakan definisi yang

seragam serta sandi-sandi dan angka-angka yang ditetapkan. Penyusunan dan penyampaian LBU secara

seragam ini dimaksudkan  agar laporan keuangan bank dapat diolah oleh Bank Indonesia secara gabungan

sebagai industri perbankan.

I.2 Kantor Bank Pelapor

1. Kantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asing

Kantor pusat bank yang memiliki kantor cabang wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari

kantor cabangnya baik kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di

luar Indonesia. Bagi kantor cabang bank asing laporan gabungan dimaksud adalah gabungan dari kantor

cabang pembantunya yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, Kantor pusat

bank yang memiliki anak perusahaan, wajib menyampaikan laporan perusahaan anak dan laporan

secara konsolidasi dari bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan anaknya.

2. Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)

Setiap kantor bank yang melakukan kegiatan operasional diwajibkan membuat dan menyampaikan

LBU adalah :

84

Dtiadm
Rectangle
Page 12: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-2

a. Bank yang berkantor pusat di Indonesia

i. Kantor pusat dan kantor-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia

Kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang dan setiap kantor cabang bank wajib

menyusun LBU secara individu. Dalam kaitan ini, kantor cabang pembantu dan kantor kas atau

kantor-kantor dibawah kantor pusat atau cabang lainnya yang melakukan kegiatan operasional

di Indonesia pelaporannya digabungkan dengan kantor pusat atau kantor cabang yang menjadi

induknya. Kantor pusat bank atau kantor wilayah yang tidak menjalankan kegiatan operasional,

laporan perkantornya digabungkan dengan kantor operasional yang ditunjuk oleh kantor pusat

atau kantor wilayah bank yang bersangkutan.

ii. Kantor-kantor operasional bank di luar Indonesia

Laporan kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dilakukan oleh

kantor pusat bank yang bersangkutan secara tersendiri untuk masing-masing kantor tersebut.

b. Bank yang berkantor pusat di luar Indonesia

Kantor pelapor adalah kantor cabang dan kantor cabang pembantu bank asing yang melakukan

kegiatan operasional di Indonesia.

I.3 Perlakuan Akuntansi

Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha bank wajib

mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan

Indonesia (PAPI).

I.4 Metode Penyajian Laporan

Dalam laporan ini dianut metode penyajian berdasarkan karakteristik produk perbankan. Sebagai contoh :

1. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Indonesia

Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank Indonesia,

dilaporkan pada pos Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Indonesia.

2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain

Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain baik bank

yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia, dilaporkan pada pos

Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Lain. Penempatan bank pelapor kepada bank lain dalam

bentuk surat berharga dan spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Surat Berharga dan pos Tagihan Spot

dan Derivatif.

3. Tagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatif

Tagihan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga

bukan bank dalam bentuk spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Tagihan dan kewajiban Spot dan

Derivatif.

4. Surat Berharga

Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam

bentuk surat berharga, dilaporkan pada pos Surat Berharga. Termasuk dilaporkan dalam pos ini adalah

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

5. Kredit Yang Diberikan

Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam

bentuk kredit, dilaporkan pada pos Kredit Yang Diberikan.

85

Dtiadm
Rectangle
Page 13: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-3

I.5 Pengukuran Dalam Mata Uang

LBU wajib disajikan dalam mata uang rupiah kecuali untuk daftar rincian yang diatur secara tersendiri. Aset,

kewajiban dan komitmen serta kontinjensi yang dimiliki bank pelapor dalam valuta rupiah dilaporkan pada

kolom Rupiah dan apabila dalam valuta asing dilaporkan pada kolom Valas setelah dijabarkan ke dalam

mata uang rupiah.

Dalam menjabarkan valuta asing ke dalam rupiah, berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

I.6 Jenis Laporan

Setiap kantor bank pelapor sebagaimana tersebut pada butir I.2, setiap akhir bulan wajib menyampaikan

laporan sebagai berikut :

1. Laporan gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asing

Kantor pusat yang memiliki kantor cabang atau kantor cabang bank asing yang memiliki kantor cabang

pembantu, termasuk kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang beroperasi secara syariah

sebagaimana tersebut pada butir I.2.1, wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari seluruh kantornya,

yang meliputi :

1. Neraca dan Rekening Administratif Gabungan (Form-01)

2. Laporan Laba/Rugi Gabungan (Form-02)

3. Daftar Rincian Aset Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Indonesia

(Gabungan) (Form-03)

4. Daftar Rincian Aset Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia

(Gabungan) (Form-04)

5. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Gabungan (Form-05)

6. Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Indonesia

(Gabungan) (Form-06)

7. Daftar Rincian kewajibab Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar

Indonesia (Gabungan) (Form-07)

8. Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Gabungan (Form-08)

Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk

Rekening Antar Kantor dilaporkan secara netto.

2. Laporan per Kantor Bank Pelapor

Setiap kantor bank atau kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang (bank tunggal) atau bank

asing yang tidak memiliki kantor cabang pembantu sebagaimana tersebut pada butir I.2.2 hanya wajib

menyampaikan laporan sebagai berikut :

A. Neraca dan Daftar Rincian Pos Neraca

1. Neraca Bulanan Bank Umum dan Rekening Administratif (Form-01)

2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)

3. Daftar Rincian Kas (Form-03)

4. Daftar Rincian Penempatan pada Bank Indonesia (Form-04)

5. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank lain (Form-05)

6. Daftar Rincian Tagihan Spot dan Derivatif (Form-06)

7. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07)

8. Daftar Rincian Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) (Form-08)

86

Dtiadm
Rectangle
Page 14: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-4

9. Daftar Rincian Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse

Repo) (Form-09)

10. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10)

11. Daftar Rincian Kredit yang diberikan (Form-11)

12. Daftar Rincian Penyertaan (Form-12)

13. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13)

14. Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14)

15. Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15)

16. Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16)

17. Daftar Rincian Aset yang diambil alih (Form-17)

18. Daftar Rincian Rekening Tunda (Form-18)

19. Daftar Rincian Aset Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia (Form-19)

20. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

(Form-20)

21. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan PPA Non Produktif (form-

21)

22. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22)

23. Daftar Rincian Giro (Form-23)

24. Daftar Rincian Tabungan (Form-24)

25. Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25)

26. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26)

27. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank lain (Form-27)

28. Daftar Rincian Kewajiban Spot dan Derivatif (form-28)

29. Daftar Rincian Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) (Form-

29)

30. Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30)

31. Daftar Rincian Surat Berharga yang diterbitkan (Form-31)

32. Daftar Rincian Pinjaman yang diterima (Form-32)

33. Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33)

34. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

(Form-34)

35. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

(Form-35)

36. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban (Form-36)

37. Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37)

38. Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)

39. Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39)

40. Daftar Rincian Pendapatan komprehensif lainnya (Form-40)

41. Daftar Rincian Dana setoran modal (Form-41)

B. Daftar Rincian Pos Rekening Administratif dan Informasi Lainnya

1. Daftar Rincian Posisi Pembelian dan Penjualan Spot dan Derivatif (Form-42)

2. Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Form-43)

3. Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44)

4. Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45)

5. Daftar Rincian Kredit yang dihapusbuku (Form-46)

87

Dtiadm
Rectangle
Page 15: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-5

6. Daftar Rincian Persetujuan dan Realisasi Kredit Baru pada Bulan Laporan (Form-47)

7. Daftar Rincian Pelimpahan Kredit pada Bulan Laporan (Form-48)

C. Lain-Lain

1. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Lainnya (Form-49). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila

jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset melebihi 25% jumlah Daftar

Rincian Rupa-Rupa Aset.

2. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban Lainnya (Form-50). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila

jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban melebihi 25% jumlah

Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban.

3. Daftar Rincian Pendapatan Non-operasional Lainnya (Form-51). Daftar rincian ini wajib dilaporkan

apabila jumlah Pendapatan Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4300) melebihi 25% jumlah

Pendapatan Non-operasional.

4. Daftar Rincian Beban Non-operasional Lainnya (Form-52). Daftar rincian ini wajib dilaporkan

apabila jumlah Beban Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4400) melebihi 25% jumlah Beban

Non-operasional.

Dalam hal bank pelapor tidak memiliki salah satu daftar rincian A, B, dan C di atas, maka tidak perlu

mengisi daftar rincian dimaksud.

3. Laporan Perusahaan Anak

Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan

laporan Perusahaan Anak, yang meliputi :

1. Neraca dan Rekening Administratif (Form-01)

2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)

3. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank (Form-03)

4. Daftar Rincian Tagihan Spot dan Derivatif (Form-04)

5. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-05)

6. Daftar Rincian Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-06)

7. Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual kembali (Reverse Repo)

(Form-07)

8. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-08)

9. Daftar Rincian Kredit yang Diberikan (Form-09)

10. Daftar Rincian Penyertaan (Form-10)

Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk Rekening

Antar Kantor dilaporkan secara netto.

4. Laporan Konsolidasi

Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan

laporan Keuangan Konsolidasi Bank sebagai perusahaan Induk dengan Perusahaan Anaknya,yang meliputi:

1. Neraca dan Rekening Administratif Konsolidasi (Form-01)

2. Laporan Laba/Rugi Konsolidasi (Form-02)

Adapun cakupan pelaporan konsolidasi adalah berdasarkan hubungan kepemilikan langsung antara

perusahaan induk dan perusahan anak dan/atau kriteria pengendalian lain sebagaimana diatur dalam

88

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 16: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-6

ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Yang dimaksud dengan hubungan kepemilikan langsung dan

tidak langsung dalam pengertian Perusahaan Anak dapat diilustrasikan dalam Bagan I.1.sebagai berikut :

Bagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak Langsung

a. Bank II tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.

b. Bank III tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.

c. Bank IV, V dan VI dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%.

d. Bank VII  tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 7,5% (15% x 50%)

e. Bank VIII  tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 18% (60% x 30%)

f. Bank IX  dikonsolidasi karena meskipun kepemilikan < 50% (70% x 70%) namun terdapat

pengendalian dari Bank I terhadap Bank IX, yaitu melalui kepemilikan Bank I di Bank V sebesar

70% dan kepemilikan Bank V di Bank IX sebesar 70%.

g. Perusahaan Asuransi tidak dikonsolidasi sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Transparansi

Kondisi Keuangan Bank.

h. Perusahaan Pembiayaan I dan II dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%, yaitu sebesar 100%

untuk perusahaan pembiyaan I dan 51% untuk perusahaan pembiayaan II.

Sementara itu, untuk tata cara penyampaian laporan perusahaan induk dan perusahaan anak adalah

sebagai berikut :

1.1.Bank sebagai perusahaan induk  dan tidak memiliki perusahaan anak berupa bank, maka laporan

yang disampaikan adalah:

1. Laporan Gabungan Kantor Pusat (butir I.6.1) dan Laporan Per Kantor Bank Pelapor secara individual

(butir I.6.2) yang mencakup Neraca, Rekening Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta

seluruh rinciannya (Laporan Keuangan Per Kantor Bank Pelapor).

Bank II Bank III Bank

IV

Bank V Bank

VI

Bank VII

Bank VIII

Bank

IX

Perusahaan

Pembiayaan I

Perusahaan

Pembiayaan

II

Asuransi

100%

100%

51%

30%

70%

100%70%60%15%5%

50%

Bank I

Dikonsolidasi

Tidak

Dikonsolidasi

89

Dtiadm
Rectangle
Page 17: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-7

2. Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual yang mencakup Neraca, Rekening

Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta seluruh rinciannya (butir I.6.3).

3. Laporan Keuangan Konsolidasi yang mencakup Neraca Konsolidasi, Rekening Administratif

Konsolidasi dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi (butir I.6.4).

1.2.Bank sebagai perusahaan induk (Bank Perusahaan Induk I) dan memiliki perusahaan anak berupa

bank (Bank Perusahaan Anak), dan Perusahaan Pembiayaan maka:

1. Bank Perusahaan Induk menyampaikan laporan:

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan I dan

Perusahaan Pembiayaan II. Perusahaan anak berupa bank tidak perlu dilaporkan oleh Bank

Perusahaan Induk I.

3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:

Bank I akan melaporkan:

1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.

2) Laporan Perusahaan Anak Secara Individual (Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan

Pembiayaan II)

3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan seluruh perusahaan anak yaitu Bank IV,

Bank V, Bank VI, Bank IX, Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan Pembiayaan II).

2. Bank Perusahaan Anak menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

Ilustrasi:

Bank IV dan Bank IX hanya akan melaporkan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

Dalam hal Bank Perusahaan Anak juga memiliki perusahaan anak maka laporan yang

disampaikan adalah:

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual

2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual.

3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:

a. Bank VI akan melaporkan:

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual

2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan

I dan Perusahaan Pembiayaan II.

3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank VI dengan Perusahaan Pembiayaan I dan

Perusahaan Pembiayaan II).

b. Bank V akan melaporkan:

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual

2) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank V dan Bank IX).

Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.

90

Dtiadm
Rectangle
Page 18: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-8

          Bagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan Bersama

(Dalam bagan ini diasumsikan terdapat pengendalian untuk kepemilikan < 50%).

1.3.Bank I dan Bank II bersama-sama memiliki perusahaan anak (joint venture) berupa Perusahaan

Pembiayaan A berdasarkan suatu perjanjian kontraktual untuk melakukan pengendalian bersama

(joint control) (Bagan I.2). Sesuai PSAK yang berlaku, Bank I dan Bank II dapat menerapkan metode

proportionate consolidation atau metode ekuitas (equity method) dalam penyajian laporan keuangan.

Jika menggunakan metode proportionate consolidation, untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II

melaporkan perusahaan anaknya yaitu Perusahaan Pembiayaan A secara proporsional  berdasarkan

bagian partisipasi masing-masing Bank pada Perusahaan Pembiayaan A dengan jenis laporan sebagai

berikut:

1. Bank Perusahaan Induk I menyampaikan laporan :

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian

partisipasi Bank I

3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:

Bank I akan melaporkan:

1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.

2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank I

3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara

proporsional).

2. Bank Perusahaan Induk II menyampaikan laporan :

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian

partisipasi Bank II

3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:

Bank II akan melaporkan:

1) Laporan Keuangan Bank II Secara Individual.

2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank II

Bank I Bank II

Perusahaan

Pembiayaan A

45% 40%

91

Dtiadm
Rectangle
Page 19: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-9

3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara

proporsional).

Jika menggunakan metode ekuitas, maka untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II hanya

akan menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

I.7 Cara Pengisian Laporan

Cara memasukkan data LBU dilakukan secara otomasi sebagaimana diatur dalam buku petunjuk

pengoperasian otomasi sistem penyampaian LBU.

I.8 Waktu Penyampaian Laporan

Waktu Penyampaian Laporan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank

Umum.

I.9 Penyampaian Laporan

1. Laporan wajib disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.

Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat

Teknologi Informasi (DTI) Bank Indonesia

2. Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk

CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi

dalam buku pedoman LBU ini.

3. Laporan kantor-kantor bank pelapor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, disampaikan/

dilakukan oleh kantor pusat bank yang bersangkutan dengan cara penyampaian berpedoman

sebagaimana pada butir 1 tersebut di atas.

4. Bagi bank yang telah mampu menyusun LBU secara terpusat (sentralisasi) untuk sebagian atau seluruh

kantor pelapornya, dapat menyampaikan secara laporan langsung kepada Bank Indonesia setempat

dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Bank Indonesia. LBU yang disampaikan

tersebut, harus dapat diidentifikasikan untuk LBU masing-masing kantor.

5. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada program data entry maupun sistem transmisi laporan, bank

pelapor menyampaikan laporannya dengan mengirimkan disket langsung kepada :

a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di

luar Indonesia) yang berkantor di wilayah DKI Jakarta Raya, Kabupaten/Kotamadya Serang,

Pandeglang, Lebak, Tangerang, Bogor, Karawang dan Bekasi, laporan dengan disket dimaksud

disampaikan kepada Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia,

Jakarta.

b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir a sebagaimana

tersebut di atas, laporan dengan disket dimaksud disampaikan kepada kepada Kantor Bank

Indonesia setempat.

Tanggal penyampaian laporan adalah tanggal penerimaan di Tim Statistik Moneter, Keuangan

dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta atau Kantor Cabang Bank Indonesia. Atas

pengiriman laporan dengan disket tersebut, bank pelapor wajib memberitahukan secara tertulis

kepada Bank Indonesia setempat mengenai sebab-sebab gangguan yang terjadi.

I.10. Penyampaian Data Koreksi

Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBU dalam periode penyampaian laporan

sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan.

92

Dtiadm
Rectangle
Page 20: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

I-10

I.11. Sanksi

Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).

I.12 Penyampaian Pertanyaan

Pertanyaan berkenaan dengan pelaporan diajukan kepada Bank Indonesia sebagai berikut :

1. Untuk hal yang berkaitan dengan teknis/sistem cara pelaporan, program data entry dan sistem transmisi

laporan dari bank pelapor kepada Bank Indonesia.

a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di

luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada Tim Statistik

Moneter, Keuangan dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.

b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut

di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

2. Untuk hal yang berkaitan dengan materi pelaporan dan PSAK dan atau PAPI.

a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di

luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada Direktorat

Penelitian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yang

membawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasan

Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.

b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut

di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

93

Dtiadm
Rectangle
Page 21: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-1

BAB II

PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN

Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada LBU Gabungan, LBU Per

Kantor, LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak dihampir seluruh daftar rincian dan untuk pengertian yang lebih

khusus, diuraikan pada penjelasan masing-masing daftar rincian.

II.1 Jumlah Rekening

Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harus

dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan diperkenankan menggabungkan

rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing daftar rincian.

II.2 Lembaga Pemeringkat

Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia, sesuai ketentuan Bank Indonesia

mengenai daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia, yang menerbitkan peringkat

atas suatu surat berharga atau perusahaan (corporate rating).

Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih lembaga pemeringkat maka pelaporannya mengacu pada ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

II.3 Peringkat Perusahaan

Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui Bank Indonesia terhadap

suatu perusahaan (corporate rating). Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat

maka peringkat yang digunakan adalah peringkat berdasarkan review terakhir.

Kolom ini diisi angka 00 untuk perusahaan yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang

diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui oleh Bank Indonesia.

Dalam hal terdapat 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan Bank Indone-

sia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan

pendekatan standar.

II.4 Peringkat Surat Berharga

Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia atas

surat berharga. Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka peringkat

yang dipergunakan adalah peringkat berdasarkan review terakhir.

Kolom ini diisi 00 untuk surat berharga yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang diterbitkan

oleh Lembaga Pemeringkat yang tidak diakui oleh Bank Indonesia.

Dalam hal surat berharga memiliki 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

II.5 Tanggal Pemeringkatan

Adalah tanggal, bulan, dan tahun penerbitan peringkat terkini (termasuk review) oleh Lembaga Pemeringkat.

Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka tanggal pemeringkatan

yang digunakan adalah tanggal review terakhir.

II.6 Jenis

Adalah jenis transaksi yang dilakukan antara bank pelapor dengan Bank Indonesia, bank lain, pihak ketiga

bukan bank serta kantor cabang bank pelapor yang sama.

94

Dtiadm
Rectangle
Page 22: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-2

II.7 Jenis Valuta

Adalah jenis valuta yang digunakan dalam melakukan transaksi antara bank pelapor dengan pihak lain.

Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

Sandi valuta, dalam hal ini dilaporkan sesuai dengan jenis valuta yang tercantum dalam perjanjian. Dalam

hal transaksi yang diperjanjikan menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum dalam akad perjanjian)

namun dicairkan dalam rupiah, transaksi tersebut diperlakukan sebagai transaksi dalam valuta asing.

Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat

dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai kredit dalam valuta asing, dan kolom

Jenis Valuta diisi dengan sandi USD.

II.8 Suku Bunga/Diskonto

Adalah tingkat harga dari suatu penanaman atau penghimpunan dana bank pelapor.

Jenis suku Bunga dibedakan menjadi :

1. Fixed

Yaitu suku bunga yang bersifat tetap sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh

tempo.

2. Variable

Yaitu suku bunga yang dapat berubah sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh

tempo.

Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa tingkat suku bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan

suku bunga tertinggi. Selain itu, untuk jenis transaksi baik penanaman maupun penghimpunan dana

yang tidak diberikan bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan 00,00 dan kolom Jenis Suku Bunga diisi

dengan 0.

Kolom suku bunga diisi dengan persentase suku bunga per tahun dengan contoh sebagai berikut:

Suku bunga Diisi Suku bunga Diisi

per tahun per tahun

0% 00,00 75% 75,00

5% 05,00 90% 90,00

8 ¾ % 08,75 99 ½ % 99,50

49 ¼% 49,25 100% 99,99

50% 50,00 130% 99,99

Catatan : Suku bunga 100 % atau lebih diisi dengan 99,99.

II.9 Negara

Adalah negara domisili dari pihak-pihak yang mempunyai tagihan atau kewajiban kepada bank pelapor.

II.10 Kualitas

Adalah kualitas aset produktif, aset non produktif, dan transaksi rekening administratif sesuai ketentuan

Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum, dengan penggolongan kualitas sebagai berikut:

Kualitas Sandi

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

95

Dtiadm
Rectangle
Page 23: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-3

II.11 Sandi Bank

Adalah sandi pihak lawan baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun yang melakukan

kegiatan operasional di luar Indonesia. Termasuk pula dalam sandi bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat

(BPR).

Kolom ini diisi dengan sandi bank lain di mana bank pelapor memiliki simpanan /tagihan atau kewajiban kepada

bank yang bersangkutan. Sandi Bank dapat dilihat pada Daftar Sandi Bank. Apabila bank pelapor memiliki

simpanan/tagihan atau kewajiban kepada :

1. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, termasuk kantor cabang (bukan kantor

perwakilan) bank asing di Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi bank yang terdapat pada Daftar Sandi

Bank sub Sandi Bank di Indonesia.

Contoh :

Bank Permata-Jakarta (sandi bank 013) menempatkan dana di Citibank-Jakarta (sandi bank 031) :

a. Oleh Bank Permata-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi

Bank diisi dengan sandi 031.

b. Oleh Citibank-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom Sandi Bank

diisi dengan sandi 013.

2. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia, kolom

ini diisi dengan sandi bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Melakukan

Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.

Contoh :

BCA-Jakarta (sandi bank 014) menempatkan dana di Bank BNI 46-New York (sandi bank 729):

a. Oleh BCA-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi Bank diisi

dengan sandi 729.

b. Oleh Bank BNI 46-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom

Sandi Bank diisi dengan sandi 014.

3. Bank-bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi

bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia.

Contoh :

a. BCA Jakarta menempatkan dana di Citibank Singapura. Oleh BCA Jakarta dilaporkan pada Daftar

Rincian Penempatan pada Bank lain, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.

b. Bank Negara Indonesia Cayman Island menempatkan dana di Bank of New York, New York. Oleh

Lippobank Cayman Island dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank lain (Prime Bank),

kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.

Dalam hal bank pelapor menerbitkan surat berharga atas unjuk dan untuk pertama kalinya dibeli oleh bank

lain, pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank yang

membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan.

Contoh :

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan oleh BCA sebagai bank pelapor dan dibeli pertama kali oleh

Bank Danamon Indonesia, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi Bank Danamon Indonesia (011).

96

Dtiadm
Rectangle
Page 24: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-4

II.12 Golongan Penerbit/Tertarik

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menerbitkan dan atau bertanggungjawab terhadap pelunasan

surat-surat berharga yang dimiliki bank pelapor. Sandi Golongan Penerbit/Tertarik terdapat pada Daftar Sandi

Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.13 Golongan Pembeli

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang membeli surat berharga yang diterbitkan oleh bank pelapor.

Dalam hal surat berharga yang diterbitkan oleh bank pelapor adalah atas unjuk, Golongan Pembeli adalah pihak

yang pertama kali membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan. Sandi Golongan Pembeli terdapat

pada Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.14 Golongan Pihak Lawan

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

II.15 Golongan Debitur

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memiliki kewajiban kepada bank pelapor baik dengan perjanjian

maupun tanpa perjanjian. Sandi Golongan Debitur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga

Bukan Bank.

II.16 Golongan Status

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memiliki tagihan dan atau kewajiban kepada bank pelapor.

II.17 Golongan Nasabah

Adalah pihak ketiga bukan bank yang memiliki simpanan dan atau setoran jaminan pada bank pelapor. Sandi

Golongan Nasabah terdapat pada Daftar Pihak Ketiga Bukan Bank. Sandi Golongan Nasabah terdapat pada

daftar rincian mengenai simpanan dan atau setoran jaminan pada bank pelapor.

Khusus untuk jenis simpanan berupa sertifikat deposito pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka, kolom

Golongan Nasabah diisi dengan sandi pihak ketiga bukan bank yang pertama kali membeli sertifikat deposito

pada saat diterbitkan.

II.18 Golongan Kreditur

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memberikan pinjaman atau fasilitas pembiayaan kepada bank

pelapor. Sandi Golongan Kreditur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.19 Golongan Pihak Tertagih

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menjamin pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar

L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)

II.20 Golongan Penagih

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menagih pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas

dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)

II.21 Golongan Pemohon

Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang meminta pembukaan L/C atau fasilitas jaminan/garansi

(Applicant) kepada bank pelapor.

97

Dtiadm
Rectangle
Page 25: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-5

II.22 Golongan Perusahaan Emiten/Perusahaan

Adalah bank dan perusahaan bukan bank di mana bank pelapor melakukan penyertaan, baik dalam rangka

penyelamatan kredit, pendirian anak perusahaan, maupun pembelian saham di pasar modal. Pada kolom

ini diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.23 Kategori Portofolio

Adalah kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman

perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia

Yaitu tagihan kepada Pemerintah Pusat Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan Badan-badan atau

lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang seluruh pendanaan operasionalnya berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pemerintah Republik Indonesia.

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain

Yaitu tagihan kepada pemerintah pusat dan bank sentral negara lain.

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Yaitu tagihan kepada:

(1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai BUMN

kecuali BUMN berupa Bank;

(2) Pemerintah Daerah (provinsi, kota dan kabupaten) di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-

undang mengenai pemerintahan daerah; dan

(3) Badan-badan atau lembaga-lembaga Pemerintah Republik Indonesia yang tidak memenuhi kriteria

sebagai Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia.

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Yaitu tagihan Kepada :

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional, yang mencakup:

- Bank Pembangunan Multilateral tertentu yang telah ditetapkan oleh Basel Committee on Banking

Supervision, yaitu World Bank Group yang terdiri dari International Bank for Reconstruction and

Development (IBRD) dan International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB),

African Development Bank (AfDB), European Bank for Reconstruction and Development (EBRD),

Inter-American Development Bank (IADB), European Investment Bank (EIB), European Investment

Fund (EIF), Nordic Investment Bank (NIB), Caribbean Development Bank (CDB), Islamic Develop-

ment Bank (IDB), dan Council of Europe Development Bank (CEDB);

- Lembaga Internasional yaitu Bank for International Settlements, International Monetary Fund (IMF),

dan European Central Bank;

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya, yang mencakup Bank Pembangunan Multilateral selain

dari Bank Pembangunan Multilateral tertentu sebagaimana dalam huruf a

98

Dtiadm
Rectangle
Page 26: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-6

4. Tagihan Kepada Bank

Yaitu tagihan kepada :

(1) bank yang beroperasi di Indonesia, yang terdiri dari bank umum, bank perkreditan rakyat, termasuk

kantor cabang bank asing;

(2) bank yang beroperasi di luar Indonesia, yang terdiri dari bank yang berbadan hukum asing dan kantor

cabang dari bank yang berkantor pusat di Indonesia; dan

(3) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai lembaga pembiayaan ekspor Indonesia;

Tagihan kepada Bank dibedakan menjadi:

a. Tagihan Jangka Pendek

yaitu tagihan dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan, termasuk tagihan yang

tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo namun dapat ditarik sewaktu-waktu

b. Tagihan Jangka Panjang

yaitu tagihan dengan dengan jangka waktu perjanjian lebih dari 3 (tiga) bulan.

Tagihan Kepada Bank dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan namun dapat

dipastikan akan diperpanjang (roll-over) sehingga keseluruhan jangka waktu menjadi lebih dari 3

(tiga) bulan, wajib digolongkan sebagai Tagihan Jangka Panjang.

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal

Yang mencakup:

a. kredit konsumsi untuk kepemilikan rumah tinggal/apartemen atau kredit konsumsi yang dijamin

dengan agunan berupa rumah tinggal/apartemen (tidak termasuk rumah toko dan rumah kantor),

serta memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

i. diberikan kepada debitur perorangan;

ii. agunan diikat dengan hak tanggungan atau fiducia sehingga memberikan kedudukan yang

diutamakan (hak preferensi) kepada Bank;

iii. Bank memiliki sistem dan prosedur yang memadai untuk menilai dan memantau nilai agunan

secara berkala; dan

iv. rasio nilai kredit terhadap nilai agunan (loan-to-value) paling tinggi sebesar 80% (delapan puluh

persen);

b. kredit konsumsi untuk kepemilikan rumah tinggal dalam rangka program Pemerintah Indonesia sesuai

peraturan perundangan yang berlaku dan rasio nilai kredit terhadap nilai agunan (loan-to-value)

paling tinggi sebesar 95% (sembilan puluh lima persen).

6. Kredit Beragun Properti Komersial

Yaitu kredit yang memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

a. diberikan kepada perorangan atau badan usaha;

b. tujuan penggunaan dana untuk pembiayaan konstruksi atau pembangunan properti.

Contoh: pembangunan perumahan, apartemen, rumah susun, ruang perkantoran, ruang komersial

multifungsi, ruang komersial yang disewa banyak pihak, atau pergudangan; dan

99

Dtiadm
Rectangle
Page 27: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-7

c. sumber utama pembayaran kredit berasal dari arus kas dari penyewaan atau penjualan properti

dimaksud.

7. Kredit Pegawai/Pensiunan

Yaitu kredit yang memenuhi seluruh kriteria berikut:

a. diberikan kepada pegawai atau pensiunan dari pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai

lembaga negara atau pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD);

b. total plafon pembiayaan adalah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk setiap pegawai atau

pensiunan;

c. pegawai atau pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang berstatus sebagai

BUMN,atau perusahaan asuransi swasta yang memiliki peringkat paling rendah peringkat investasi

dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia;

d. pembayaran angsuran/pelunasan kredit bersumber dari gaji/pensiun berdasarkan Surat Kuasa

Memotong Gaji/Pensiun kepada Bank pemberi kredit. Dalam hal pembayaran gaji/pensiun dilakukan

Bank lain atau BUMN lain maka Bank pemberi kredit harus memiliki perjanjian kerja sama dengan

Bank lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan pemotongan gaji/pensiun dalam

rangka pembayaran angsuran/pelunasan kredit; dan

e. Bank pemberi kredit menyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat keputusan jabatan/

pangkat yang terakhir atau surat keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan

polis pertanggungan asuransi jiwa debitur.

8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Yaitu tagihan yang memenuhi seluruh kriteria berikut:

a. diberikan kepada debitur yang merupakan :

(i) badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah; atau

(ii) perorangan;

b. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar 0,2% (nol koma dua persen) dari hasil

penjumlahan plafon pembiayaan untuk seluruh debitur yang merupakan (i) badan usaha dan perorangan

yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-

undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah dan (ii) perorangan;

c. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);

d. debitur tidak tergolong sebagai 50 (lima puluh) debitur terbesar Bank;

e. tagihan tidak dalam bentuk surat berharga;

f. tagihan tidak memenuhi kriteria sebagai Kredit Beragun Rumah Tinggal, Kredit Beragun Properti

Komersial, atau Kredit Pegawai atau Pensiunan

9. Tagihan Kepada Korporasi

Yaitu tagihan yang tidak memenuhi kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai

dengan angka 8 di atas.

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

100

Dtiadm
Rectangle
Page 28: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-8

Yaitu seluruh tagihan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 9, yang telah jatuh

tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.

a. Kredit Beragun Rumah Tinggal

Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya tergolong sebagai Kredit Beragun Rumah

Tinggal

b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal

Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya bukan tergolong sebagai Kredit Beragun

Rumah Tinggal

11. Eksposur Sekuritisasi

Yaitu eksposur sekuritisasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum dan ketentuan Bank

Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

II.24 Hubungan Dengan Bank

Adalah status keterkaitan antara bank pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

1. Terkait Dengan Bank

Adalah pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum

pemberian kredit (BMPK).

Apabila transaksi dilakukan dengan pihak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 1.

2. Tidak Terkait Dengan Bank

Adalah pihak yang tidak termasuk sebagai pihak terkait dengan bank sebagaimana tersebut di atas.

Apabila transaksi dilakukan dengan pihak tidak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 2.

II.25 Status Dengan Bank

1. Perusahaan Induk atau Perusahaan Induk di Bidang Keuangan

Perusahaan Induk adalah badan hukum yang memiliki saham Bank Pelapor baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari 50% (lima puluh perseratus) atau melakukan Pengendalian

terhadap Bank Pelapor. Sedangkan perusahaan induk di bidang keuangan adalah badan hukum yang

dibentuk oleh perusahaan induk untuk mengkonsolidasi seluruh aktivitas perusahaan induk atau kelompok

usaha yang bergerak di bidang keuangan atau yang melakukan pengendalian terhadap seluruh aktivitas

perusahaan induk atau kelompok usaha yang bergerak di bidang keuangan.

2. Perusahaan Anak

Adalah badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Pelapor, baik secara langsung maupun

tidak langsung, yang terdiri dari :

a. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank Pelapor

lebih dari 50% (lima puluh perseratus);

b. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank

Pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun Bank Pelapor memiliki Pengendalian

terhadap perusahaan;

3. Lainnya

101

Dtiadm
Rectangle
Page 29: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-9

Adalah badan hukum yang terkait atau tidak terkait dengan bank selain Perusahan Induk dan Perusahaan

Anak, yang antara lain mencakup:

a. Perusahaan Asosiasi

Yaitu perusahaan dimana bank pelapor memiliki pengaruh signifikan sesuai PSAK mengenai investasi

pada entitas asosiasi.

b. Sister company

Yaitu perusahaan lain yang dimiliki oleh Perusahaan Induk dari bank pelapor.

II.26 Sandi Kantor

Adalah sandi kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor

pusatnya di Indonesia.

Pada kolom ini diisi dengan sandi kantor cabang bank yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi

Bank Nasional Yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.

Contoh :

1. BII-Semarang, menempatkan dana pada BII-Cayman Island (sandi 758), cara pelaporannya adalah

sebagai berikut :

a. Oleh BII-Semarang, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan

Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 758.

b. Oleh BII-Cayman Island, dilaporkan Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan

Kegiatan Operasional di Indonesia.

2. BNI-New York (sandi 729) menempatkan dana pada BNI-London (sandi 731), cara pelaporannya adalah

sebagai berikut :

a. Oleh BNI-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan

Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 731.

b. Oleh BNI-London, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan

Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 729.

II.27 Lokasi KC/KCP

Adalah lokasi kegiatan operasional bank pelapor dan kantor cabang pembantu (KCP) atau yang setingkat KCP

bagi bank asing yang laporannya digabung dengan kantor bank pelapor. Kolom ini diisi dengan sandi Dati II yang

ada pada Daftar Sandi Lokasi DATI II Seluruh Indonesia.

Contoh :

Bank pelapor berlokasi di Jakarta Barat (sandi 0393) dan memiliki 2 kantor cabang pembantu yang

pelaporannya digabung dengan bank pelapor, masing-masing berlokasi di Tangerang (sandi 0204) dan

Pandeglang (sandi 0202). Apabila terdapat dana (Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka) milik pihak

ketiga bukan bank yang dibukukan pada masing-masing kantor, maka pada Daftar Rincian Giro, Tabungan,

dan Simpanan Berjangka setiap recordnya harus diisi dengan sandi lokasi masing-masing kantor yang

bersangkutan, yaitu 0393 untuk dana yang dibukukan pada bank pelapor di Jakarta Barat, 0204 untuk dana

yang dibukukan pada KCP Tangerang, dan 0202 untuk dana yang dibukukan pada KCP Pandeglang.

II.28 Jangka Waktu

102

Dtiadm
Rectangle
Page 30: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-10

Yaitu jangka waktu dari aset keuangan, kewajiban keuangan, atau instrumen keuangan lainnya yang dimiliki

bank pelapor sebagaimana tercantum dalam perjanjian atau kontrak.

1. Mulai

Yaitu tanggal, bulan, dan tahun penerbitan awal yang tercantum dalam perjanjian atau kontrak.

2. Jatuh Tempo

Yaitu tanggal, bulan dan tahun berakhirnya perjanjian atau kontrak.

Untuk aset keuangan, kewajiban keuangan atau instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki jatuh

tempo,maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai. Untuk instrumen keuangan yang dimiliki

bank sebelum implementasi LBU 2008 sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank

Umum maka apabila bank mengalami kesulitan untuk mengetahui dokumentasi tanggal mulai kepemilikan

instrumen keuangan dimaksud, bank dapat menggunakan tanggal tertentu yang mewakili (mis. Tanggal

merger, tanggal pengambilalihan, dst).

Untuk pengisian kolom Jangka Waktu Simpanan Berjangka yang diperpanjang, maka Kolom Mulai dan

Jatuh Tempo dilaporkan sesuai dengan perpanjangan terakhir.

II.29 Nominal

Yaitu nilai nominal yang tercantum dalam surat berharga atau kontrak yang diperjanjikan.

II.30 Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Diisi untuk pengakuan awal atau pengakuan selanjutnya dari aset keuangan atau kewajiban keuangan

yaitu berdasarkan:

– Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan (diterima) atau nilai wajar dari

imbalan lain yang diserahkan (diterima) untuk memperoleh suatu aset (menerbitkan suatu kewajiban)

pada saat perolehan.

– Biaya Perolehan Diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada

saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif

menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh

temponya. Penurunan nilai diakui dengan menggunakan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

– Nilai Wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan

antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length

transaction).

1. Bulan Lalu

Yang dimaksud dengan Jumlah Bulan Lalu adalah posisi nilai transaksi yang tercatat bulan laporan

sebelumnya.

2. Debet

Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Debet adalah penambahan nilai posisi Aset Keuangan atau

pengurangan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.

3. Kredit

Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Kredit adalah pengurangan nilai posisi Aset Keuangan atau

penambahan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.

4. Lainnya

103

Dtiadm
Rectangle
Page 31: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-11

Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi lainnya adalah mutasi debet/kredit bersih (neto) posisi Aset

Keuangan Kewajiban Keuangan, yang bukan disebabkan oleh transaksi, seperti penyesuaian nilai/harga,

perubahan kurs, penghapusan utang piutang, termasuk koreksi atas laporan posisi periode laporan

sebelumnya.

5. Jumlah Bulan Laporan

Yang dimaksud dengan Jumlah Bulan Laporan adalah posisi nilai transaksi yang tercatat pada bulan

laporan. Untuk jenis surat berharga yang dimiliki atau diterbitkan dengan sistem diskonto, kolom ini diisi

secara netto (carrying value).

Nilai mutasi debet, kredit dan lainnya hanya dilaporkan untuk transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk

(non resident). Untuk pos Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pos Rincian Kas dalam valuta Asing, mutasi

ini dilaporkan baik untuk transaksi bank pelapor dengan penduduk (resident) maupun bukan penduduk

(non resident). Pelaporan data mutasi tersebut dimulai sejak bulan data Oktober 2009.

Adapun cara pelaporan Nilai Mutasi sebagaimana pada Box II.1

II.31 Kategori Pengukuran Aset Keuangan

Kriteria penetapan kategori aset keuangan mengacu pada PSAK mengenai instrumen keuangan.

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan atau ditetapkan untuk diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi.

a. Diperdagangkan

Aset keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan untuk

diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek. Pengertian

jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila pada saat pengakuan awal telah ditetapkan

oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam PSAK yang berlaku dan PAPI.

2. Tersedia untuk dijual

Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif yang

ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang Diberikan

atau Piutang, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo atau aset keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui

Laporan Laba Rugi.

3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi

positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

104

Dtiadm
Rectangle
Page 32: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-12

II.32 Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan

Kriteria penetapan kategori kewajiban keuangan mengacu pada PSAK mengenai instrumen keuangan.

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan atau ditetapkan untuk diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

a. Diperdagangkan

Kewajiban keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan

untuk diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek.

Pengertian jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

Kewajiban keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila pada saat pengakuan awal telah

ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam PSAK yang berlaku dan PAPI.

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan

Seluruh Kewajiban keuangan lainnya yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

II.33 Agunan/Jaminan

Agunan dan/atau jaminan yang dilaporkan pada kolom ini adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui:

a. dalam Teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) – Agunan, Teknik MRK – Garansi dan Teknik MRK – Asuransi

atau Penjaminan Kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman

perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar;

atau

b. sebagai pengurang kewajiban pembentukan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aset bank umum.

Agunan dan/atau jaminan yang tidak memenuhi salah satu kriteria diatas, maka tidak perlu dilaporkan

dalam kolom ini.

Dalam hal debitur atau pihak lawan memberikan agunan dan/atau jaminan lebih dari satu, maka pelaporan

agunan dilakukan lebih dari satu baris (record) dengan urutan berdasarkan bobot risiko terendah sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko

untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro

Adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana

perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan

b. Tabungan

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, atau alat yang dipersamakan dengan itu.

c. Simpanan Berjangka

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

105

Dtiadm
Rectangle
Page 33: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-13

d. Setoran Jaminan

e. Emas

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Adalah surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

sebagai pengakuan utang, termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.

iii. Obligasi Negara (ON)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan

atau dengan pembayaran bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip

syariah.

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia

melalui agen penjual, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.

v. Saham

vi. Reksadana

Suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang

selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang

pasar modal.

vii. Resi Gudang

Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang

Sistem Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

viii. Surat Berharga lainnya

Adalah agunan berbentuk surat berharga diluar bentuk agunan no.f.i s.d f.vii yang diakui sebagai

pengurang dalam perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas

aset bank umum dan/atau diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank

Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

g. Properti Komersial

Adalah agunan dalam bentuk properti yang meliputi ruang perkantoran dan atau usaha komersial multi

fungsi dan atau lokasi usaha yang disewa banyak pihak.

i. Gedung

ii. Gudang

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios

iv. Hotel

v. Lainnya

h. Properti Residensial

Adalah agunan dalam bentuk properti residential berupa rumah tinggal dan atau apartemen/rumah

susun.

i. Rumah tinggal

106

Dtiadm
Rectangle
Page 34: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-14

ii. Apartemen/Rumah Susun

i. Tanah

j. Kendaraan Bermotor

k. Mesin

Adalah mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan dapat diakui sebagai pengurang

perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

l. Pesawat Udara

m. Kapal Laut

n. Persediaan

o. Agunan/Jaminan Lainnya

p. Standby SB/ LC

Adalah garansi bank berbentuk Irrevocable Letter of Credit yang memberi hak kepada pihak penerima

jaminan untuk mencairkan dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima

jaminan menyatakan tidak menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.

q. Garansi

Adalah garansi yang dapat diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia

mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

r. Penjaminan/Asuransi Kredit

Adalah penjaminan/asuransi kredit yang diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

s. Tidak ada agunan/jaminan

Diisi sandi 300 sehingga bank tidak perlu mengisi kolom-kolom yang terkait dengan agunan/jaminan.

Sistem aplikasi secara otomatis akan menutup kolom-kolom data yang terkait dengan kolom agunan/

jaminan tersebut (terisi kosong/tidak terisi).

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible

Adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam Teknik

MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

b. Non Eligible

Adalah agunan dan/atau jaminan yang tidak diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam

Teknik MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai

ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk

risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

107

Dtiadm
Rectangle
Page 35: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-15

3. Jenis Valuta

Adalah jenis valuta agunan dan atau jaminan. Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

4. Jangka Waktu

a. Mulai

Adalah tanggal awal dilakukan pengikatan agunan/jaminan oleh bank.

b. Jatuh Tempo

Adalah tanggal akhir pengikatan agunan/jaminan. Dalam hal pengikatan agunan mengikuti jangka

waktu penyediaan dana maka diisi dengan tanggal jatuh tempo penyediaan dana.

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai

eligible dan diisi dengan nilai yang lebih rendah antara nilai perikatan agunan dengan nilai wajar

atau nilai pasar agunan, setelah memperhitungkan haircut nilai tukar (Hfx) dan haircut agunan (Hc)

sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko

untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

Untuk agunan/jaminan dengan sifat agunan/jaminan tergolong sebagai non eligible, kolom ini diisi 0.

b Tanggal Penilaian Terakhir Agunan

Adalah tanggal, bulan dan tahun penilaian terakhir atas agunan sesuai ketentuan Bank Indonesia

mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

6. Penerbit Agunan/Jaminan

Adalah pihak penerbit agunan dan/atau pihak pemberi jaminan sesuai kategori portofolio, yaitu:

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia

3) Lainnya

ii. Pemerintah Negara Lain

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya

c. Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN

ii. Pemerintah Daerah

iii. Lainnya

e. Korporasi

108

Dtiadm
Rectangle
Page 36: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-16

f. Tidak ada

Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai

Eligible. Sandi 00 hanya diisi apabila Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai Non Eligible.

Khusus untuk agunan dalam bentuk setoran jaminan dan emas, maka diisi dengan sandi bank pelapor

7. Lembaga Pemeringkat

Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia, yang menerbitkan peringkat

atas:

a. suatu surat berharga yang menjadi agunan; atau

b. suatu perusahaan yang menjadi pihak penjamin;

dari suatu tagihan.

Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai

eligible.

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui Bank Indonesia terhadap

suatu surat berharga yang menjadi agunan atau suatu perusahaan yang menjadi pihak penjamin dari

suatu tagihan.

Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka peringkat yang digunakan

adalah peringkat berdasarkan review terakhir.

Dalam hal terdapat 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan

menggunakan pendekatan standar.

Kolom ini diisi angka 00 apabila agunan atau penerbit jaminan tidak memiliki peringkat, atau memiliki

peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui Bank Indonesia.

Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai

eligible.

9. Tanggal Pemeringkatan

Adalah tanggal, bulan, dan tahun penerbitan peringkat oleh Lembaga Pemeringkat. Dalam hal Lembaga

Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka tanggal pemeringkatan yang digunakan adalah

tanggal review terakhir.

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

Adalah nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPA setelah

memperhitungkan jenis agunan dan jangka waktu penilaian terakhir, sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

Bank wajib melaporkan pada kolom ini keberadaan agunan yang dapat diakui sebagai pengurang dalam

pembentukan PPA sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas

aset bank umum, meskipun secara internal bank pelapor tidak memperhitungkan agunan tersebut sebagai

pengurang PPA.

Untuk kredit, agunan dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

109

Dtiadm
Rectangle
Page 37: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Penjelasan Umum LBU

II-17

a. Kredit

b. Kelonggaran Tarik

Adapun ketentuan mengenai tata cara pelaporan agunan/jaminan adalah sebagai berikut :

1. Untuk Debitur atau Pihak Lawan Bank Pelapor, yang memberikan agunan/jaminan kepada Bank Pelapor

lebih dari satu agunan/jaminan, maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara

pelaporannya disebutkan lebih dari satu baris (record). Contoh pelaporan agunan/jaminan lihat pada Box

II.2.

2. Untuk penyediaan dana dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet,

jenis-jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA adalah jenis agunan

sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

II.34 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya

Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset

keuangan atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah

pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak

pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi

secara handal. Jumlah cadangan kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan

nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset

keuangan, sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan dan PAPI.

a. Secara Individual

Adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara

individual.

b. Secara Kolektif

Adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,

yaitu aset keuangan yang penurunan nilainya tidak dievaluasi secara individual atau dievaluasi secara

individual namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.

Cadangan kerugian penurunan nilai baik secara individual maupun kolektif dilaporkan untuk setiap fasilitas.

Dalam pelaporan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk setiap fasilitas tersebut, Bank hanya perlu

mengisi salah satu kolom yaitu Secara Individual atau Secara Kolektif.

II.35 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya

Adalah penyisihan yang dibentuk dalam hal terjadi penurunan nilai aset lainnya (misalnya, aset tetap dan

inventaris) yaitu apabila nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, sesuai PSAK mengenai

penurunan nilai aset.

110

Dtiadm
Rectangle
Page 38: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Pen

jela

san

Um

um

LBU

II-18

Contoh Kasus : Bank A membeli Surat-Surat Berharga (SSB) yang diterbitkan oleh bank di luar negeri (bukan penduduk) pada bulan Juli 2011 sebesar $10.500 (Kurs Rp.9500). Pada

bulan Agustus 2011 terjadi 2 kali transaksi pembelian SSB sebesar $5.000 dan $7.500 (kurs Rp.10.000,-) dan penjualan sebesar $2.500 (kurs Rp.10.000,-) . Pada akhir bulan Agustus

nilai wajar SSB menurun sebesar 10%. Bagaimana cara pelaporan LBU di bulan Agustus 2011 ?

Jawab :

A. Rincian Transaksi

Tanggal Bulan Lalu Debet Kredit Lainnya Bulan Laporan Keterangan

(Juli 2011) (Agustus 2011)

(dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas)

30-Jul-11 99,75jt $10500 BD bulan Juli 2011

5-Agst-11 50jt $5000 Pembelian

25-Agst-11 25jt $2500 Pelunasan pokok

27-Agst-11 75jt $7500 Penempatan

5,25jt selisih kurs

31-Agst-11 99,75jt $10500 125jt $12500 25jt $2500 5,25jt 205jt $205001) Perhitungan Nominal SSB

-20,5jt -$ 2050jt2) Mark to market (turun 10%)

31-Agst-11-A 99,75jt $10500 125jt $12500 25jt $2500 -15,25jt 184,5jt $184503) Perhitungan Nilai Tercatat atau Wajar

Catatan :

1) ($10.500+$12.500-$2500)

2) (10% * $20500)

3) ($20500 - $1525)

B. Cara Pelaporan di LBU

Agustus 2011

Kol.XXII. Nominal SSB Rp.205 jt

Kol.XXIV Nilai Tercatat atau Wajar

BD Bulan Lalu Rp.99,75jt

Debet Rp.125jt

Kredit Rp.25jt

Lainnya - Rp.15,25jt

BD Bulan Laporan Rp.184,5jt

Box II.1

111

Dtiadm
Rectangle
Page 39: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

Pen

jela

san

Um

um

LBU

II-19

Box II.2

Contoh Pelaporan Agunan/Jaminan :

Bank A memberikan kredit kepada nasabah X sebesar Rp.15 M. Bank menerima pendapatan provisi sebesar Rp 150 juta. Selanjutnya Nasabah X

memberikan 4 jenis agunan/jaminan kepada Bank A, yaitu :

1. Simpanan Berjangka = Rp.1 M

2. SBI = Rp. 1 M

3. Garansi = Rp. 2 M. Garansi diberikan oleh Bank B yang tidak memiliki peringkat, non prime bank dan berbadan hukum indonesia. (Tidak

diperhitungkan sebagai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPA, namun dapat memenuhi kriteria

Eligible sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan

pendekatan standar)

4. Gedung = Rp.12 M. Dalam kasus ini, gedung tidak dilaporkan karena tidak memenuhi kriteria eligible sesuai ketentuan Bank Indonesia

mengenai pedoman perhitungan ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar dan tidak diakui sebagai pengurang

dalam perhitungan PPA karena kredit memiliki kualitas lancar. Dalam hal kualitas kredit menurun menjadi Kualitas 2,3,4, atau 5 maka

agunan berupa gedung dilaporkan dan Kolom NIlai Agunan yang dapat diperhitungkan diisi sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

penilaian kualitas aset bank umum.

Di LBU form-11 (Kredit yang diberikan) dilaporkan dalam 4 baris record)

a. Pada baris 1, kolom agunan dan kolom lainnya diisi sesuai dengan jenis transaksinya, dan seterusnya.

b. Pada baris ke-2 dan seterusnya

- Kolom Jenis Kredit (kolom X) Huruf diisi Sandi 98

- Seluruh kolom lainnya di blok

- Kolom Agunan/Jaminan di baris kedua dan seterusnya diisi sesuai dengan informasi agunan/Jaminan yang kedua dan seterusnya.

No. Akad(Kol.I)

xxxxxx

JenisKredit

(Kol.X.)

Kredit(sandi 05)

98

98

Kualitas Kredit(Kol.XVII.)

Lancar(sandi 1)

NominalKredit

(Kol.XXII.)

Rp.15 M

NilaiTercatat

(Kol.XXIV.)

Rp.14,85 M

Jenis

SimpananBerjangka

(041)

SBI(042)

Garansi(252)

Sifat

Eligible(sandi 1)

Eligible(sandi 1)

Eligible(sandi 1)

Penerbit

Bank A

001

Bank B

Agunan YgDiperhitung

kan

Rp.1 M

Rp. 1 M

Rp.0,-

CadanganKerugian

PenurunanNilai-

Individual(Kol.XXVIII.)

0

Nilai

Rp.1 M

Rp. 1 M

Rp.2 M

Baris

1

2

3

112

Dtiadm
Rectangle
Page 40: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-1

FORM - 01

01

ASET

III.1.1

NERACA PERKANTOR

1. Kas 3) 100

2. Penempatan pada Bank Indonesia 4) 120

3. Penempatan Pada Bank lain 5) 130

4. Tagihan Spot dan Derivatif 6) 135

5. Surat Berharga 7)

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

i. Diperdagangkan 138

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139

b. Tersedia untuk dijual 143

c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145

6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 8) 160

7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual

kembali (Reverse Repo) 9) 164

8. Tagihan Akseptasi 10) 166

9. Kredit yang diberikan 11)

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

i. Diperdagangkan 168

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169

b. Tersedia untuk dijual 172

c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175

10. Penyertaan 12) 200

11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- 13)

a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201

b. Kredit Yang Diberikan 202

c. Lainnya 206

12. Aset Tidak Berwujud 14) 212

Akumulasi Amortisasi -/- 213

13. Aset Tetap dan Inventaris 15) 214

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215

14. Properti Terbengkalai 16) 217

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

113

Dtiadm
Rectangle
Page 41: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-2

15. Aset yang diambil alih 17) 218

16. Rekening Tunda 18) 219

17. Aset Antar Kantor

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 19) 223

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 20) 224

18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 21) 225

19. Aset Pajak Tangguhan 228

20. Rupa-Rupa Aset 22) 230

JUMLAH 290

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

114

Dtiadm
Rectangle
Page 42: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-3

KEWAJIBAN

1. Giro 23) 300

2. Tabungan 24) 320

3. Simpanan Berjangka 25) 330

4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 26) 340

5. Kewajiban Kepada Bank lain 27) 350

6. Kewajiban Spot dan Derivatif 28) 351

7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji

dibeli kembali (repo) 29) 352

8. Kewajiban Akseptasi 30) 353

9. Surat Berharga yang diterbitkan 31) 355

10. Pinjaman yang diterima 32) 360

11. Setoran Jaminan 33) 370

12. Kewajiban Antar Kantor

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 34) 393

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 35) 394

13. Kewajiban Pajak Tangguhan 396

14. Rupa-rupa Kewajiban 36) 400

15. Modal Pinjaman 37) 410

16. Modal Disetor 38)

a. Modal dasar 421

b. Modal yang belum disetor -/- 422

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423

17. Tambahan modal disetor

a. Agio 431

b. Disagio -/- 432

c. Modal Sumbangan 39) 433

d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan

i Faktor Penambah 436

ii. Faktor Pengurang -/- 437

e. Pendapatan komprehensif lainnya 40)

i. Keuntungan 440

ii. Kerugian -/- 445

f. Lainnya

i. Faktor Penambah 453

ii. Faktor Pengurang -/- 454

g. Dana setoran modal 41) 455

18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456

19. Cadangan

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

115

Dtiadm
Rectangle
Page 43: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-4

a. Cadangan Umum 451

b. Cadangan Tujuan 452

20. Laba/rugi

a. Tahun-tahun lalu

i. Laba 461

ii. Rugi -/- 462

b. Tahun berjalan 02)

i. Laba 465

ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

116

Dtiadm
Rectangle
Page 44: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-5

III.1.2

PENJELASAN POS-POS NERACA BULANAN

Neraca bank disajikan dalam mata uang rupiah. Aset dan kewajiban dalam valuta rupiah dilaporkan pada kolom rupiah,

sedangkan aset dan kewajiban dalam valuta asing dilaporkan pada kolom valuta asing. Penjelasan neraca dan pos-pos

rinciannya ini berlaku untuk LBU Gabungan, LBU Perkantor, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi

A. ASET

1. Kas

Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian kas adalah

uang kertas dan uang logam asing yang masih berlaku milik bank pelapor. Commemorative coin dan

commemorative note yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dilaporkan pada pos Rupa-rupa Aset.

Pos untuk kas dalam valuta asing harus dirinci pada Rincian Kas dan Valuta Asing (Form-03)

2. Penempatan Pada Bank Indonesia

Adalah penempatan/tagihan bank pelapor baik dalam rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia, misalnya

giro, FTO (Fine Tuning Operation),dan Fasbi (Fasilitas Bank Indonesia).

Penempatan dana bank pelapor pada BI tersebut dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan diskonto yang

belum diamortisasi (carrying value).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia (Form-04).

3. Penempatan Pada Bank Lain.

Adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing pada bank lain

baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya, Bank A (sebagai

bank pelapor) menempatkan dananya pada Bank B-Jakarta, Bank C-London atau Bank D-Tokyo. Saldo rekening

penempatan pada bank lain tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening kewajiban kepada bank lain,

meskipun terhadap bank yang sama. Dalam pos ini dimasukkan pula penempatan dana bank pelapor pada Bank

Perkreditan Rakyat (BPR).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain (Form-05)

Untuk Giro bersaldo kredit, dilaporkan pada pos Pinjaman Yang Diterima (Form 32).

4. Tagihan Spot dan Derivatif

Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan

nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan. Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian

Tagihan Spot dan Derivatif (Form-06)

5. Surat Berharga

Adalah semua surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang baik dalam rupiah maupun valuta

asing yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank pelapor. Pada

pos ini dimasukkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi yang dimiliki oleh bank pelapor yang berasal dari

program rekapitalisasi bank umum, wesel ekspor, dan wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).

117

Dtiadm
Rectangle
Page 45: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-6

Penyajian Surat Berharga dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat Penjelasan

Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan)

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

i. Diperdagangkan

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

b. Tersedia untuk dijual

c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

d. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07).

6. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)

Adalah Surat Berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji untuk dibeli kembali sesuai dengan harga

yang telah disepakati. Pos ini merupakan reklasifikasi dari pos Surat Berharga. Pos ini harus dirinci pada

Daftar Rincian Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-08).

7. Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)

Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian

surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

(Reverse Repo) (Form-09).

8. Tagihan Akseptasi

Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel atas

dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10).

9. Kredit Yang Diberikan

Adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta

asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pelapor dengan Bank dan

Pihak Ketiga Bukan Bank. Dilaporkan pula pada pos ini pembelian surat berharga yang disertai dengan Note

Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan tagihan dalam rangka anjak piutang, cerukan simpanan (giro bersaldo

debet/overdraft), tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah jatuh waktu belum diselesaikan

oleh nasabah yang bersangkutan, dan uang muka/kredit kepada pegawai bank pelapor yang harus dibayar

kembali oleh pegawai yang bersangkutan.

Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama/konsorsium/sindikasi, baik bank pelapor

bertindak sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant), dilaporkan pada pos ini sebesar

tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor.

Rekening Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit tidak boleh dilaporkan pada pos ini, melainkan dilaporkan

pada pos Giro, kewajiban neraca. Di samping itu, apabila rekening Kredit Yang Diberikan bersaldo nihil dan

belum jatuh waktu, tetap dilaporkan dalam pos ini dengan baki debet diisi nol.

Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut bank pelapor

menanggung risiko tidak tertagihnya Kredit (executing) maka penerusan Kredit dimaksud tetap dilaporkan dalam

pos ini. Sedangkan Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut

bank pelapor tidak menanggung risiko (channelling), tidak dilaporkan pada pos ini, melainkandilaporkan pada

118

Dtiadm
Rectangle
Page 46: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-7

Rekening Administratif, pos Penerusan Kredit (Form-45).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11).

Penyajian Kredit Yang Diberikan dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat

Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan).

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

i. Diperdagangkan

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

b. Tersedia untuk dijual

c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

d. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

10. Penyertaan

Adalah penanaman dana bank pelapor dalam bentuk saham atau akte notarial (recipes) baik dalam rupiah

maupun valuta asing pada bank, perusahaan lembaga keuangan bukan bank dan perusahaan selain lembaga

keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit. Saham yang dimiliki dalam rangka penyertaan tidak untuk

diperjualbelikan.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penyertaan (Form-12).

11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan

atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal

aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus

kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Jumlah

cadangan kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas

masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan, sesuai PSAK mengenai

instrumen keuangan dan PAPI.

a. Surat Berharga

Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas surat berharga dalam kategori Tersedia Untuk

Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo.

b. Kredit Yang Diberikan

Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas kredit yang diberikan dalam kategori Tersedia

Untuk Dijual, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dan Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang.

c. Lainnya

Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas aset keuangan lainnya, antara lain penempatan

pada bank lain, tagihan akseptasi, penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya (cost

method) yang tidak memiliki nilai wajar dan penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya

(cost method) yang memiliki nilai wajar.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13).

12. Aset Tidak Berwujud

Adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan

dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan

administratif.

119

Dtiadm
Rectangle
Page 47: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-8

Akumulasi Amortisasi -/-

Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud

yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aset.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14).

13. Aset Tetap dan Inventaris

Adalah aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk

yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease).

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/-

Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari

suatu aset selama umur manfaatnya

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15).

14. Properti Terbengkalai

Adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha

bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aktiva bank umum.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16).

15. Aset Yang Diambilalih

Adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan

penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik

agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Yang Diambilalih (Form-17).

16. Rekening Tunda (Suspense Account)

Adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi

pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Suspense Account (Form-18).

17. Aset Antar Kantor

Adalah tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau

kantor cabang bank yang sama baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Dalam pos ini dimasukkan pula tagihan atau penempatan bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dalam sub pos dana usaha.

Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Kewajiban Antar Kantor.

Pos ini dirinci :

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

Adalah semua tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing pada kantor pusat

dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan

Operasional di Indonesia (Form-19).

120

Dtiadm
Rectangle
Page 48: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-9

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

Adalah semua tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat

dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.

Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menempatkan dananya pada Bank A-New York, Bank A-

Hongkong dan Bank A-London. Pos ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan

Operasional di Luar Indonesia (Form-20).

18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya adalah cadangan yang wajib dibentuk bank pelapor

dalam hal terjadi penurunan nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai,

dan rekening tunda. Pos ini harus dirinci pada masing-masing Daftar Rincian aset lainnya (Form-14, Form-

15, Form-16, dan Form-18).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya (Form-21)

19. Sewa Pembiayaan (dilaporkan pada LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak)

Adalah piutang atau tagihan yang timbul dari sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial

seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada pihak penyewa (lessee), sesuai

PSAK mengenai sewa.

20. Aset Pajak Tangguhan

Adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (revocable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.

21. Rupa-Rupa Aset

Adalah aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 20 di atas. Dalam pos

ini dimasukkan pula commemorative coin/note yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22).

B. KEWAJIBAN

1. Giro

Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Dilaporkan pula pada pos ini adalah kredit yang diberikan bank pelapor yang bersaldo kredit dan giro yang

diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya giro yang diblokir dalam rangka escrow account dan setoran jaminan.

Giro yang bersaldo debet dilaporkan ke dalam pos Kredit Yang Diberikan, aset neraca.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Giro (Form-23).

2. Tabungan

Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada bank pelapor yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Tabungan berjangka yang telah jatuh

waktu namun belum ditarik oleh pemiliknya, tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan

sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Tabungan.

121

Dtiadm
Rectangle
Page 49: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-10

Dalam hal bank pelapor memiliki kewajiban dalam bentuk simpanan sejenis tabungan dalam valuta asing,

simpanan tersebut dilaporkan pada pos ini.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tabungan (Form-24).

3. Simpanan Berjangka

Adalah deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito dalam rupiah dan valuta asing milik pihak

ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan

perjanjian. Simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan

sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25).

4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia

Adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank pelapor dari Bank Indonesia. Pada pos ini, dimasukkan antara

lain, pelimpahan KLBI dalam rangka penerusan kredit yang belum disalurkan kepada nasabah, dan penarikan

kembali KLBI tersebut dari nasabah namun belum ditarik oleh Bank Indonesia.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26).

5. Kewajiban Kepada Bank Lain

Adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain, baik yang melakukan

kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor

menerima simpanan dari Bank B-Jakarta, Bank C-New York, atau Bank D-London.

Pos ini mencukup pula kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah.

Saldo rekening-rekening dalam pos ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan bank

pelapor pada bank lain.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27).

6. Kewajiban Spot dan Derivatif

Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan

nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian

Kewajiban Spot dan Derivatif (Form-28).

7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)

Adalah jumlah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank

yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Pada pos ini, dimasukkan

pula SBI yang dijual kepada Bank Indonesia dengan syarat dibeli kembali (repo)

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

(Repo) (Form-29).

8. Kewajiban Akseptasi

Adalah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul sebagai akibat akseptasi

wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang

diaksep.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30).

122

Dtiadm
Rectangle
Page 50: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-11

9. Surat Berharga Yang Diterbitkan

Adalah surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam rupiah dan valuta asing baik atas

nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau dimiliki oleh bank dan pihak ketiga

bukan bank.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan (Form-31).

10. Pinjaman Yang Diterima

Adalah pinjaman dalam rupiah dan valuta asing yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank.

Pada pos ini dimasukkan pula pinjaman yang diterima bank pelapor dalam rangka penerusan kredit tetapi belum

disalurkan kepada nasabah dan penempatan bank pelapor pada bank lain dalam bentuk giro yang bersaldo kredit.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima (Form-32).

11. Setoran Jaminan

Adalah setoran yang diterima bank pelapor dari pihak ketiga bukan bank secara tunai dalam rupiah dan valuta

asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau pembukaan L/C.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33).

12. Kewajiban Antar Kantor

Adalah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor cabang

bank yang sama baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pos ini

dimasukkan pula kewajiban bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Aset Antar Kantor.

Pos ini dirinci :

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

Adalah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor

cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan

Operasional di Indonesia (Form-34).

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

Adalah semua kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor

cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Pos ini dilaporkan secara

bruto sesuai dengan jenis transaksinya.

Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menerima dana dari Bank A-Bahama; Bank B-New York

menerima dana dari Bank B-Jakarta; Bank C-Jakarta menerima dana dari Bank C-New York.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan

Operasional di Luar Indonesia (Form-35).

13. Kewajiban Pajak Tangguhan

Adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan

temporer kena pajak.

123

Dtiadm
Rectangle
Page 51: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-12

14. Rupa-Rupa Kewajiban

Adalah kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1

sampai dengan 13, Neraca Kewajiban.Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban (Form-

36).

15. Kepentingan Minoritas (Minority Interest) (dilaporkan pada LBU Konsolidasi)

Adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung

maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.

16. Modal Pinjaman

Adalah penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi

seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Bank

Indonesia. Sebelum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, penerbitan surat berharga dilaporkan dalam daftar

rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan dan Pinjaman Yang Diterima dilaporkan dalam daftar rincian Pinjaman

Yang Diterima.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37).

17. Modal Disetor

Adalah selisih antara Modal Dasar dengan Modal Yang Belum Disetor dan Saham Yang Dibeli Kembali. Pos ini

harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38).

a. Modal Dasar

Adalah jumlah yang tercantum dalam anggaran dasar bank pelapor.

Bagi bank yang berbentuk koperasi, modal dasar merupakan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan

lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib. Bagi bank yang

sepenuhnya merupakan cabang dari bank yang berkantor pusat di luar Indonesia (kantor cabang bank

asing, misalnya Bank C-Jakarta) maka yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah nilai lawan modal dasar

menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal tersebut diterima.

b. Modal yang belum disetor -/-

Adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetorkan.

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-

Adalah saham yang telah dikeluarkan dan diperoleh kembali oleh bank pelapor. Saham yang dibeli kembali

dilaporkan sebesar nilai nominal saham yang bersangkutan, dalam hal bank menggunakan metode nilai

nominal (par value method) sesuai PSAK mengenai akuntansi ekuitas.

17. Tambahan Modal Disetor

a. Agio

Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain selisih lebih setoran modal yang diterima bank pelapor

sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor penambah

atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai PSAK

mengenai akuntansi ekuitas. Saham yang dibeli kembali dilaporkan sebesar nilai niminal saham yang

124

Dtiadm
Rectangle
Page 52: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-13

bersangkutan.

b. Disagio

Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah selisih kurang setoran modal yang diterima bank pelapor

sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor

penambah atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai

PSAK mengenai akuntansi ekuitas.

c. Modal sumbangan

Adalah modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari sumbangan.

Modal Sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam valuta asing,

dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39).

d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan

Adalah selisih kurs sebagai akibat adanya penjabaran laporan keuangan kantor cabang bank di luar negeri.

Untuk Neraca Konsolidasi, penyesuaian atas penjabaran laporan keuangan juga mencakup selisih kurs sebagai

akibat adanya penjabaran laporan keuangan perusahaan anak bank pelapor di luar negeri.

Pos ini diisi secara netto, yaitu merupakan kompensasi antara subpos faktor penambah dengan faktor pengurang.

i. Faktor Penambah

Adalah selisih lebih sebagai akibat penjabaran valuta asing ke dalam rupiah.

ii. Faktor Pengurang

Adalah selisih kurang sebagai akibat penjabaran valuta asing ke dalam rupiah.

e. Pendapatan Komprehensif lainnya

1. Keuntungan

Adalah potensi keuntungan yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok

tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas

investasi neto (net investment hedge), dan lainnya.

2. Kerugian

Adalah potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia

untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas investasi

neto (net investment hedge) dan lainnya.

f. Lainnya

Tambahan modal disetor selain a s.d e.

i. Faktor Penambah

Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain penerbitan waran dan opsi saham (swap option),

termasuk opsi saham yang diterbitkan melalui program kompensasi manajemen/pegawai berbasis

saham (ESOP/MSOP).

ii. Faktor Pengurang

Penyajian untuk Faktor Penambah dan Faktor Pengurang tidak dilakukan secara offsetting.

g. Dana Setoran Modal

125

Dtiadm
Rectangle
Page 53: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-14

Adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang saham untuk

tujuan penambahan modal namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat

digolongkan sebagai modal disetor seperti pelaksanaan rapat umum pemegang saham maupun

pengesahan anggaran dasar dari instransi yang berwenang.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Dana Setoran Modal (Form-40).

18. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap

Adalah selisih penilaian kembali (revaluasi) atas aset tetap milik bank pelapor, sesuai PSAK mengenai aset tetap

dan PSAK mengenai properti investasi.

19. Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali (dilaporkan pada LBU Konsolidasi)

Adalah selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali,

sesuai PSAK mengenai akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali.

20. Cadangan

Adalah cadangan yang dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan pemilik atas dasar

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai Undang Undang tentang Perseroan Terbatas.

Pos ini dirinci :

a. Cadangan umum

Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih.

b. Cadangan tujuan

Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih untuk tujuan tertentu.

21. Laba/Rugi

Adalah laba atau rugi baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan, sebelum dibagikan kepada pemegang

saham dalam bentuk deviden.

Pos ini dirinci :

a. Tahun-tahun lalu

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah laba atau rugi bank pelapor pada periode tahun buku sebelumnya.

i. Laba

ii. Rugi

b. Tahun berjalan

Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah laba atau rugi bank pelapor pada periode tahun buku berjalan.

i. Laba

ii. Rugi

126

Dtiadm
Rectangle
Page 54: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-15

I. Tagihan Komitmen

1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495

2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 42) 521

3. Lainnya

a. Terkait dengan bank 525

b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik

a. BUMN

i. Committed 533

ii. Uncommitted 535

b. Lainnya

i. Committed 536

ii. Uncommitted 538

2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik

a. Committed 542

b. Uncommitted 544

3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 43)

a. L/C luar negeri 561

b. L/C dalam negeri 562

4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 42) 570

5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi

1. Garansi yang diterima 591

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian

a. Bunga kredit yang diberikan 592

b. Bunga lainnya 597

3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi

1. Garansi yang diberikan 44) 599

2. Lainnya 609

V. Lainnya

1. Penerusan kredit 45) 621

2. Aset produktif yang dihapusbuku

a. Aset Produktif

i. Kredit yang diberikan 46 ) 624

ii. Lainnya 631

III.1.3

REKENING ADMINISTRATIF

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

127

Dtiadm
Rectangle
Page 55: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-16

b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau

Berhasil ditagih

i. Kredit yang diberikan 638

ii. Lainnya 639

3 Aset produktif yang dihapustagih

i. Kredit yang diberikan

i.1 Dialihkan kepada Badan Khusus 630

i.2 Lainnya 632

ii. Lainnya 634

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

128

Dtiadm
Rectangle
Page 56: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-17

III.1.4

PENJELASAN REKENING ADMINISTRATIF

Yang dimaksud dengan rekening administratif adalah transaksi-transaksi rupiah dan valuta asing yang pada tanggal

laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan harta dan utang serta beberapa catatan penting.

Penjabaran rekening administratif dalam valuta asing ke dalam rupiah dilakukan dengan cara yang sama dengan

penjabaran aset dan kewajiban valuta asing ke dalam rupiah sebagaimana tertuang dalam penjelasan umum.

Rekening administratif ini dirinci atas :

I. Tagihan Komitmen

1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas pinjaman yang diperoleh bank pelapor dan belum

ditarik yang berasal dari bank maupun pihak ketiga bukan bank.

2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah jumlah nilai transaksi pembelian spot dan derivatif dengan

bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan.

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Transaksi Spot dan Derivatif (Form-42).

Untuk transaksi derivatif dalam Valas-Rupiah, pelaporan pada Form Rekening Administratif hanya dilakukan

untuk posisi valas.

Sedangkan untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Form Rekening Administratif dilakukan

untuk kedua posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen.

3. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini seluruh tagihan komitmen yang tidak dapat digolongkan ke dalam

rekening-rekening di atas.

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Definisi pihak terkait mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian

kredit.

II. Kewajiban Komitmen

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank pelapor bagi

nasabah dan belum ditarik.

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

129

Dtiadm
Rectangle
Page 57: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-18

i. Committed

Kelonggaran tarik yang tidak memenuhi kriteria sebagai uncommitted sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

ii. Uncommitted

Pengertian uncommitted mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas

aset bank umum.

b. Lainnya

i. Committed

Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.

ii. Uncommitted

Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.

Jumlah pada rekening ini harus sama dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada

Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11) dengan sandi golongan debitur pihak ketiga

bukan bank.

2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik

i. Committed

Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.

ii. Uncommitted

Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank

pelapor kepada bank lain termasuk BPR dan belum ditarik. Jumlah pada rekening ini harus sama

dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-

11) dengan sandi golongan debitur bank.

3. Irrevocable L/C yang masih berjalan

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh irrevocable L/C yang telah diterbitkan/dibuka

oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah, namun belum direalisasikan.

a. L/C luar negeri

b. L/C dalam negeri

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Form-43).

4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah jumlah nilai transaksi penjualan spot dan derivatif

dengan bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan.

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Transaksi Spot dan Derivatif (Form-42).

Untuk transaksi derivatif dalam Valas-Rupiah, pelaporan pada Form Rekening Administratif hanya dilakukan

untuk posisi valas.

Sedangkan untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Form Rekening Administratif dilakukan

untuk kedua posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen.

5. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban komitmen bank pelapor yang tidak dapat

digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.

130

Dtiadm
Rectangle
Page 58: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-19

III. Tagihan Kontinjensi

1. Garansi yang diterima

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah nilai jaminan/garansi baik dalam rupiah maupun valuta

asing yang diterima oleh bank pelapor untuk suatu transaksi yang pada tanggal laporan masih berjalan

(outstanding).

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah tagihan bunga atas penyediaan dana yang telah

mengalami penurunan nilai yang dihitung berdasarkan kontrak.Tagihan bunga yang telah diakui (accrue)

dalam periode berjalan dan belum melampaui tenggat waktu pembayaran bunga dilaporkan pada

Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22).

a. Bunga kredit yang diberikan

b. Bunga lainnya

3. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh tagihan kontinjensi bank pelapor yang tidak dapat

digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.

IV. Kewajiban Kontinjensi

1. Garansi yang diberikan

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah nilai jaminan/garansi baik dalam rupiah maupun valuta asing

yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah yang pada tanggal laporan masih berjalan

(outstanding).

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44).

2. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban kontinjensi bank pelapor yang tidak

dapat digolongkan ke dalam rekening di atas.

V. Lainnya

1. Penerusan kredit

Dalam rekening ini dimasukkan baki debet (outstanding) kredit baik dalam rupiah maupun valuta asing

yang disalurkan oleh bank pelapor yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit

tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45).

2. Aset produktif yang dihapusbuku

Dalam rekening ini dimasukkan seluruh aset produktif yang telah dihapusbuku dari pembukuan bank

pelapor tanpa menghapus hak tagih bank kepada debitur.

Laporan aset produktif yang dihapusbuku dan aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan atau berhasil

ditagih, mencakup seluruh data aset produktif yang telah dihapusbuku oleh bank pelapor.

131

Dtiadm
Rectangle
Page 59: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-20

a. Aset Produktif

i. Kredit yang diberikan

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit yang Dihapusbuku (Form-46).

ii. Lainnya

b. Aset Produktif dihapusbuku yang dipulihkan atau berhasil ditagih

i. Kredit yang diberikan

ii. Lainnya

3. Aset produktif yang dihapustagih

Dalam rekening ini dimasukkan seluruh aset produktif yang telah dihapustagih oleh bank pelapor.

Dalam pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih bank wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Laporan aset produktif yang telah dihapustagih dimulai dari data kredit yang dihapustagih data bulan Januari

2009.

132

Dtiadm
Rectangle
Page 60: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-21

Laporan L/R

A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 1000

a. Dari Bank Indonesia 1020

b. Dari Penempatan pada Bank Lain

i. Giro 1060

ii. Interbank call money 1070

iii. Tabungan 1080

iv. Simpanan berjangka 1090

v. Lainnya 1150

c. Dari Surat Berharga 2.1.A)

i. Dari Bank Indonesia 1160

ii. Dari Bank lain 1170

iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180

d. Dari Kredit yang diberikan 2.1.B)

i. Dari Bank-bank lain 1210

ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220

e. Lainnya

i. Dari Bank Indonesia 1250

ii. Dari Bank lain 1260

iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270

iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280

v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290

2 Beban Bunga 1300

a. Kepada Bank Indonesia 1310

b. Kewajiban pada Bank Lain

i. Giro 1350

ii. Interbank call money 1360

iii. Tabungan 1370

iv. Simpanan Berjangka 1380

v. Lainnya 1440

c. Kepada pihak ketiga bukan bank

i. Giro 1450

ii. Simpanan berjangka 1460

iii. Tabungan 1470

III.2.1

LAPORAN LABA/RUGI PER KANTOR 1)

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

133

Dtiadm
Rectangle
Page 61: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-22

d. Surat Berharga

i. Kepada Bank Indonesia 1530

ii. Kepada Bank lain 1540

iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550

e. Pinjaman yang diterima

i. Kepada Bank lain 1590

ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600

f. Lainnya

i. Kepada Bank Indonesia 1630

ii. Kepada Bank lain 1640

iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650

iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660

v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670

g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750

2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800

a. Surat Berharga

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810

ii. Keuntungan penjualan surat berharga

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 1830

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada

nilai wajar 1840

ii.2. Tersedia untuk dijual 1850

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870

b. Kredit yang diberikan

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang

diberikan 1900

ii. Keuntungan penjualan kredit

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 1930

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

134

Dtiadm
Rectangle
Page 62: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-23

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada

nilai wajar 1940

ii.2. Tersedia untuk dijual 1950

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000

ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a.Diperdagangkan 2030

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2040

ii.2. Tersedia untuk dijual 2050

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070

d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075

e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

i.1. Forward 2080

i.2. Futures 2085

i.3. Swap 2090

i.4. Option 2095

i.5. Spot 2100

i.6. Lainnya 2120

ii. Keuntungan transaksi

ii.1. Forward 2125

ii.2. Futures 2130

ii.3. Swap 2135

ii.4. Option 2140

ii.5. Spot 2145

ii.6. Lainnya 2160

f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity

method, komisi/provisi/fee dan administrasi

i. Deviden 2170

ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180

iii. Komisi/provisi kredit 2190

iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

135

Dtiadm
Rectangle
Page 63: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-24

v. Fee atas kredit kelolaan 2210

vi. Lainnya 2260

g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

i. Aset keuangan 2270

ii. Aset lainnya 2280

iii. Rupa-rupa aset 2290

h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi

Rekening Administratif 2330

i. Pendapatan Lainnya 2430

2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500

a. Surat Berharga

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530

ii. Kerugian penjualan surat berharga

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a.Diperdagangkan 2560

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570

ii.2. Tersedia untuk dijual 2580

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600

b. Kredit yang diberikan

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit 2640

ii. Kerugian penjualan kredit

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a Diperdagangkan 2670

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2680

ii.2. Tersedia untuk dijual 2690

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740

ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a Diperdagangkan 2770

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2780

ii.2. Tersedia untuk dijual 2790

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

136

Dtiadm
Rectangle
Page 64: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-25

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810

d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820

e. Kerugian transaksi spot dan derivatif

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

i.1. Forward 2920

i.2. Futures 2925

i.3. Swap 2930

i.4. Option 2935

i.5. Spot 2940

i.6. Lainnya 2960

ii. Kerugian transaksi

ii.1. Forward 2965

ii.2. Futures 2970

ii.3. Swap 2975

ii.4. Option 2980

ii.5. Spot 2985

ii.6. Lainnya 3000

f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,

komisi/provisi/fee dan administrasi

i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010

ii. Komisi/provisi kredit 3020

iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030

iv. Fee atas kredit kelolaan 3040

v. Lainnya 3100

g. Premi asuransi

i. Kredit 3110

ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120

iii. Kerugian operasional 3130

iv. Lainnya 3160

h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

i. Penempatan dana antarbank 3170

ii. Tagihan derivatif 3180

iii. Surat berharga 3190

iv. Tagihan reverse repo 3200

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

137

Dtiadm
Rectangle
Page 65: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-26

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

v. Tagihan akseptasi 3210

vi. Kredit yang diberikan 3220

vii. Penyertaan 3230

viii. Lainnya 3300

i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening

Administratif 3310

j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320

k. Penyusutan/amortisasi

i. Aset tetap dan inventaris 3340

ii. Beban yang ditangguhkan 3350

iii. Aset Tidak Berwujud 3360

iv. Lainnya 3400

l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410

m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya

i. Aset tidak berwujud 3420

ii. Aset tetap dan inventaris 3430

iii. Properti terbengkalai 3440

iv. Aset yang diambil alih 3450

v. Rekening Tunda 3460

vii. Lainnya 3550

n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa aset 3555

o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian

karena kehilangan aset tetap dan inventaris)

i. Kecurangan internal 3560

ii. Kejahatan eksternal 3561

iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562

iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563

v. Kerusakan aset fisik 3564

vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565

vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570

p. Tenaga kerja

i. Gaji dan upah 3640

ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650

iii. Lainnya 3690

q. Pendidikan dan pelatihan 3700

138

Dtiadm
Rectangle
Page 66: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-27

Laporan L/R

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah Rupiah Valas Jumlah

r. Penelitian dan pengembangan 3750

s. Sewa 3800

t. Promosi 3850

u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900

v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950

w. Barang dan jasa

i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI) 4000

ii. Lainnya 4010

x. Lainnya 4050

D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150

2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200

E. Pendapatan non-operasional 4205

1. Sewa 4210

2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar

Aset Tetap dan Inventaris 4220

3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240

4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional 4250

5. Lainnya 4300

F. Beban non-operasional 4305

1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar

Aset Tetap dan Inventaris 4310

2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330

3. Lainnya 4400

G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450

2. Rugi non-operasional (F - E) 4500

H. 1. Laba tahun berjalan 4550

2. Rugi tahun berjalan 4600

I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi

1. Penerimaan transfer laba

a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4650

b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4700

2. Penerimaan transfer rugi

a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4750

b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4800

139

Dtiadm
Rectangle
Page 67: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-28

Laporan L/R

J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat

1. Transfer laba ke kantor pusat 4850

2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900

K. Pajak penghasilan

1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935

2. Pajak Tangguhan :

a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940

b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945

L. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950

2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah

Rupiah Valas Jumlah

140

Dtiadm
Rectangle
Page 68: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-29

III.2.1.A

DAFTAR RINCIAN

PENDAPATAN BUNGA DARI SURAT BERHARGA

Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara(SPN) 043

c. Promes/aksep 051

d. Wesel

i. Wesel ekspor 055

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057

iii. Lainnya 059

e. Commercial Papers (CP) 060

f. Medium Term Notes (MTN) 061

g. Floating Rate Notes (FRN) 062

h. Credit Linked Notes 063

i. Lainnya 069

2. Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 081

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082

ii. Obligasi Negara (ON) 086

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

iv. Subordinasi 088

v. Lainnya 083

c. Efek beragun aset 084

d. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

JUMLAH 100

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

I II III IV V

141

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 69: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-30

Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a.Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b.Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

a.Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan 12

Lembaga Internasional

b.Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a.Tagihan Jangka Pendek 14

b.Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 36

Portofolio Ritel

7. Kredit Beragun Rumah Tinggal

a.LTV < 70% 37

b.70% < LTV < 80% 38

c.80% < LTV < 95% 39

8. Kredit Beragun Properti Komersial 42

9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40

10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

a.Kredit Beragun Rumah Tinggal 60

b.Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62

11.Eksposur Sekuritisasi 70

JUMLAH 90

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

III.2.1.B

DAFTAR RINCIAN

PENDAPATAN BUNGA DARI KREDIT YANG DIBERIKAN

I II III IV v

142

Dtiadm
Rectangle
Page 70: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-31

III.2.2

PENJELASAN LAPORAN LABA RUGI

Yang dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban bank pelapor

dalam rupiah dan valuta asing sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan. Pendapatan dan beban

dalam valuta rupiah dimasukkan dalam kolom Rupiah, sedangkan pendapatan dan beban dalam valuta asing

dimasukkan dalam kolom Valas.

Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi, maka penyesuaian nilai wajar

dilaporkan secara neto untuk aset keuangan yang sama. Hal ini berlaku juga untuk kewajiban keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi.

Sebagai contoh :

­ Pada tanggal 15 Juni 2011 bank membeli surat berharga A yang digolongkan dalam kelompok Diperdagangkan

dengan nilai wajar sebesar Rp.100 juta.

- Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar surat berharga A tersebut naik menjadi Rp.110juta.

- Maka pada pelaporan LBU posisi akhir bulan Juni 2011, bank melaporkan peningkatan nilar wajar surat

berharga A sebesar Rp.10juta.

- Apabila pada akhir Juli 2011 nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.107juta, maka pada pelaporan LBU posisi

akhir bulan Juli 2011, bank melaporkan pada pos peningkatan nilar wajar surat berharga A sebesar Rp.7 juta.

- Selanjutnya, jika pada bulan Agustus 2011, nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.90 juta, maka pada pelaporan

LBU posisi akhir bulan Agustus 2011, bank melaporkan pada pos penurunan nilai wajar surat berharga A

sebesar Rp.10 juta, dan pos peningkatan nilai wajar dilaporkan 0.

Laporan Laba Rugi dirinci sebagai berikut :

A. Pendapatan dan Beban Bunga

Adalah semua pendapatan maupun beban bunga dalam rupiah dan atau valuta asing baik dari penduduk maupun

bukan penduduk yang merupakan pendapatan maupun beban dari kegiatan yang lazim sebagai usaha bank

dalam bentuk bunga.

1. Pendapatan Bunga

Adalah pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman yang dilakukan oleh bank pelapor

baik pada penduduk maupun bukan penduduk, misalnya penempatan pada bank lain, surat berharga, dan

kredit yang diberikan atau pada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan

kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia.

Pendapatan bunga dirinci atas :

a. Dari Bank Indonesia

Adalah seluruh pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing atas penanaman pada Bank Indonesia.

b. Dari Penempatan Bank Lain

Adalah seluruh pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari bank pelapor lain. Pengertian/

definisi mengenai jenis-jenis penempatan di bawah ini terdapat pada Daftar Istilah.

143

Dtiadm
Rectangle
Page 71: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-32

Pendapatan bunga atas penempatan pada bank lain dirinci :

i. Giro

ii. Interbank call money

iii. Tabungan

iv. Simpanan berjangka

v. Lainnya

c. Dari Surat-Surat Berharga

Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas penempatan surat-

surat berharga. Dalam pos ini termasuk pendapatan bunga yang diterima oleh bank repo dari surat

berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo).

Pendapatan bunga atas penempatan surat-surat berharga dirinci menurut penerbit surat berharga:

i. Dari Bank Indonesia

ii. Dari Bank Lain

iii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

d. Dari Kredit yang diberikan

Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas kredit yang diberikan.

Pendapatan bunga atas penanaman pada kredit dirinci menurut debitur, yaitu :

i. Dari Bank Lain

ii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

e. Lainnya

Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas penanaman dana

diluar butir a s.d. d. Dalam pos ini termasuk pendapatan bunga/diskonto yang diterima bank pelapor

yang timbul dari pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

i. Dari Bank Indonesia

ii. Dari Bank Lain

iii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

iv. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di luar Indonesia

v. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di Indonesia

2. Beban Bunga

Adalah beban bunga dalam rupiah dan valuta asing dari kewajiban bank pelapor baik kepada penduduk maupun

bukan penduduk, seperti beban bunga yang timbul dari kewajiban pada bank lain, kewajiban kepada pihak

ketiga bukan bank, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada kantor

pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di

luar Indonesia.

Beban bunga dirinci atas :

a. Kepada Bank Indonesia

Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing atas pinjaman dari Bank Indonesia.

b. Kepada Bank lain

Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing kepada bank pelapor lain. Pengertian/definisi

mengenai jenis-jenis kewajiban di bawah ini terdapat pada Daftar Istilah.

144

Dtiadm
Rectangle
Page 72: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-33

Beban bunga atas kewajiban kepada bank lain dirinci :

i. Giro

ii. Interbank call money

iii. Tabungan

iv. Simpanan berjangka

v. Lainnya

c. Kepada pihak ketiga bukan bank

Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing atas kewajiban bank pelapor kepada pihak

ketiga bukan bank.

Beban bunga atas kewajiban kepada pihak ketiga bukan bank dirinci :

i. Giro

ii. Simpanan berjangka

iii. Tabungan

d. Surat-Surat Berharga

Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing atas penerbitan surat­surat berharga.

Dalam pos ini tidak termasuk beban bunga yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli

kembali (repo).

Beban bunga atas kewajiban penerbitan surat-surat berharga dirinci menurut pihak lawan:

i. Kepada Bank Indonesia

ii. Kepada Bank Lain

iii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank

e. Pinjaman Yang Diterima

Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing atas pinjaman yang diterima bank

pelapor.

Beban bunga atas pinjaman yang diterima dirinci menurut pihak lawan:

i. Kepada Bank Lain

ii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank

f. Lainnya

Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing karena kewajiban bank pelapor

selain butir a sampai dengan e. Dalam pos ini termasuk beban bunga/diskonto yang dibayarkan bank pelapor

yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).

i. Kepada Bank Indonesia

ii. Kepada Bank Lain

iii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank

iv. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di luar Indonesia

v. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di Indonesia

h. Koreksi Atas Pendapatan Bunga

Adalah koreksi pendapatan bunga yang sudah diakui namun belum diterima (accrual) atas asetproduktif

yang mengalami penurunan kualitas atau penurunan nilai (impairment).

145

Dtiadm
Rectangle
Page 73: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-34

Pos ini dilaporkan sebesar nilai yang dikoreksi, apabila koreksi atas bunga tersebut menyebabkan

pendapatan bunga menjadi negatif. Apabila koreksi atas pendapatan bunga yang sudah diakui namun

belum diterima (accrual) tersebut tidak menyebabkan pendapatan bunga menjadi negatif, pos ini tidak

perlu diisi.

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih

Adalah selisih positif dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga.

2. Beban Bunga Bersih

Adalah selisih negatif dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga.

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga

Adalah semua pendapatan dalam rupiah dan valuta asing yang diperoleh dari kegiatan yang lazim sebagai

usaha bank diluar bunga.

a. Surat Berharga

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) Surat Berharga

Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi

keuntungan yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar surat berharga

pada tanggal laporan dan nilai wajar surat berharga pada pada saat pengakuan awal.

ii. Keuntungan Penjualan Surat Berharga

Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan surat berharga.

Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga

pada saat pengakuan awal.

Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan selisih

positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah keuntungan yang

telah diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan ini merupakan

selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang

b. Kredit yang diberikan

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan

Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi keuntungan

yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar kredit pada tanggal laporan

dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan awal.

146

Dtiadm
Rectangle
Page 74: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-35

ii. Keuntungan Penjualan Kredit

Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan kredit.

Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, keuntungan ini

merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan

awal.

Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan selisih positif

antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi, ditambah keuntungan yang telah

diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk kredit dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman Yang Diberikan

Dan Piutang, keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan

diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu :

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) Aset Keuangan Lainnya

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

potensi keuntungan yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar aset

keuangan lainnya pada tanggal laporan dan nilai wajar aset keuangan lainnya pada saat pengakuan

awal.

ii. Keuntungan Penjualan Aset Keuangan Lainnya

Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan aset keuangan lainnya.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar aset keuangan

lainnya pada saat pengakuan awal.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan

selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah keuntungan yang

telah diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman

Yang Diberikan Dan Piutang, keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan

biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk dinilai diukur pada wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

147

Dtiadm
Rectangle
Page 75: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-36

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

d. Kewajiban Keuangan - Penurunan Nilai Wajar (MTM)

Adalah potensi keuntungan yang belum terealisasi yang timbul dari selisih negatif antara nilai wajar

kewajiban keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar kewajiban keuangan tersebut pada saat

pengakuan awal.

e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif

Adalah keuntungan yang diperoleh bank pelapor dari transaksi spot dan derivatif.

Pos ini dirinci atas penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut:

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

Potensi keuntungan yang belum terealisasi yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan

nilai wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

i.1. Forward

i.2. Futures

i.3. Swap

i.4. Option

i.5. Spot

i.6. Lainnya

ii. Keuntungan Transaksi

Keuntungan yang telah direalisasi yang diperoleh dari penyelesaian transaksi spot dan derivatif pada

tanggal laporan, yang merupakan selisih positif antara nilai kontrak dan nilai wajar transaksi spot dan

derivatif pada tanggal penyelesaian (settlement date).

i.1. Forward

i.2. Futures

i.3. Swap

i.4. Option

i.5. Spot

i.6. Lainnya

f. Dividen, Keuntungan dari penyertaan dengan equity method, komisi/provisi/fee dan administrasi

Pos ini dirinci berdasarkan penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut:

i. Dividen

Adalah pendapatan berupa dividen dari penyertaan.

ii. Keuntungan dari penyertaan dengan Equity Method

iii. Komisi/provisi kredit

Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena pemberian kredit.

iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif

Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena kegiatan transaksi valuta asing.

v. Fee atas kredit kelolaan

Adalah fee atau jasa yang diterima bank pelapor karena penyaluran kredit kelolaan/penerusan kredit.

vi. Lainnya

148

Dtiadm
Rectangle
Page 76: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-37

Adalah provisi dan komisi yang diterima selain butir i sampai dengan v di atas, misalnya komisi

transfer, fee pengelolaan rekening dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian.

g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

dalam hal terdapat peristiwa tertentu yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, seperti meningkatnya

peringkat kredit debitur. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan

melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal

pemulihan dilakukan.

Pengelompokan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

i. Aset Keuangan

Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan.

ii. Aset Lainnya

Dalam pos ini dilaporkan koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset lainnya.

iii. Rupa-rupa Aset

Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas rupa-rupa aset.

Perlakuan akuntasi untuk koreksi cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan sesuai PSAK dan PAPI

yang berlaku.

h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif

Adalah koreksi atas penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif yang telah dibentuk karena

terdapat peningkatan kualitas transaksi rekening administratif, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

penilaian kualitas aset bank umum.

Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

i. Pendapatan Lainnya

Adalah pendapatan operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a s.d. h di atas.

2. Beban Operasional Selain Bunga

Adalah semua beban dalam rupiah dan valuta asing yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha

bank diluar bunga.

a. Surat Berharga

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) Surat Berharga

Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi

kerugian yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar surat berharga

pada tanggal laporan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan awal.

Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi

ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.

ii. Kerugian Penjualan Surat Berharga

Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan surat berharga.

Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini

merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan

awal.

149

Dtiadm
Rectangle
Page 77: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-38

Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatifantara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara

langsung di ekuitas.

Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, kerugian ini merupakan selisih

negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

b. Kredit yang diberikan

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan

Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi kerugian

yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar kredit pada tanggal

laporan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan awal.

Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi

ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.

ii. Kerugian Penjualan Kredit

Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan kredit.

Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini

merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan

awal.

Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatif antara

harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara

langsung di ekuitas.

Untuk kredit dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman Yang Diberikan

Dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan

diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

150

Dtiadm
Rectangle
Page 78: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-39

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) Aset Keuangan Lainnya

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

potensi kerugian yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar aset

keuangan lainnya pada tanggal laporan dan nilai wajar aset keuangan lainnya pada saat pengakuan

awal.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian

yang direalisasi ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.

ii. Kerugian Penjualan Aset Keuangan Lainnya

Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan aset keuangan lainnya.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar aset keuangan lainnya

pada saat pengakuan awal.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih

negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah

diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman

Yang Diberikan dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan

biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

d. Kewajiban keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM)

Adalah potensi kerugian yang belum terealisasi yang timbul dari selisih positif antara nilai wajar kewajiban

keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan

awal.

e. Kerugian Transaksi spot dan derivatif

Adalah kerugian yang dialami bank pelapor dari transaksi spot dan derivatif.

Pos ini dirinci atas penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut :

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

Potensi kerugian yang belum terealisasi yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai

wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

i.1. Forward

i.2. Futures

151

Dtiadm
Rectangle
Page 79: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-40

i.3. Swap

i.4. Option

i.5. Spot

i.6. Lainnya

ii. Kerugian Transaksi

Kerugian yang telah direalisasi yang diperoleh dari penyelesaian transaksi spot dan derivatif pada

tanggal laporan, yang merupakan selisih negatif antara nilai kontrak dan nilai wajar transaksi spot

dan derivatif pada tanggal penyelesaian (settlement date).

i.1. Forward

i.2. Futures

i.3. Swap

i.4. Option

i.5. Spot

i.6. Lainnya

f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method, komisi/provisi/fee dan administrasi

Pos ini dirinci berdasarkan penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut :

i. Kerugian dari penyertaan dengan Equity Method

ii. Komisi/provisi kredit

Adalah komisi dan provisi yang dibayar bank pelapor karena penerimaan kredit.

iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif

Adalah komisi dan provisi yang dibayar bank pelapor karena kegiatan transaksi valuta asing.

iv. Fee atas kredit kelolaan

Adalah fee atau jasa yang dibayar bank pelapor karena penerimaan kredit kelolaan/penerusan kredit.

v. Lainnya

Adalah provisi dan komisi yang dibayar selain butir i sampai dengan iv di atas, misalnya komisi transfer

dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian yang nasabahnya berstatus Penduduk.

g. Premi asuransi

Adalah biaya atau premi yang dikeluarkan oleh bank pelapor dalam rangka pertanggungan.

Pos ini dirinci atas :

i. Kredit

Adalah premi asuransi yang dibayarkan untuk keperluan pertanggungan atas pemberian kredit.

ii. Penjaminan dana pihak ketiga

Adalah premi asuransi yang dibayarkan oleh bank pelapor dalam rangka keikutsertaan program

penjaminan dana pihak ketiga.

iii. Kerugian Operasional

Adalah premi asuransi yang dibayarkan untuk keperluan pertanggungan selain atas pemberian kredit

dan program penjaminan dana pihak ketiga, misalnya pembayaran premi asuransi kerugian atas aset

tetap dan inventaris milik bank pelapor, dan asuransi kecelakaan.

152

Dtiadm
Rectangle
Page 80: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-41

iv. Lainnya

h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

i. Penempatan Dana Antarbank

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penanaman dana pada bank lain.

ii. Tagihan Derivatif

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas keuntungan dari transaksi

derivatif yang belum direalisasikan.

iii. Surat Berharga

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penanaman dalam surat berharga.

iv. Tagihan Reverse Repo

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas surat berharga dengan sistem

repo.

v. Tagihan Akseptasi

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi wesel berjangka.

vi. Kredit Yang Diberikan

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan.

vii. Penyertaan

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penyertaan pada pihak ketiga

bank dan pihak ketiga bukan bank.

viii. Lainnya

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan lainnya.

Lihat juga penjelasan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif

Adalah beban pembentukan penyisihan penghapusan atas transaksi rekening administratif, sesuai ketentuan

Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum.

Lihat juga penjelasan pos Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif.

Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional

Adalah beban pembentukan penyisihan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang mungkin timbul dari

risiko operasional, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko.

k. Penyusutan/Amortisasi

i. Aset tetap dan inventaris

Adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris.

ii. Biaya yang ditangguhkan

Adalah amortisasi biaya-biaya yang ditangguhkan, misalnya biaya pendirian kantor cabang dan biaya-

biaya emisi surat-surat berharga.

iii. Aset tidak Berwujud

153

Dtiadm
Rectangle
Page 81: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-42

Adalah beban amortisasi atas aset tidak berwujud.

iv. Lainnya

Adalah beban penyusutan/amortisasi yang tidak dapat dimasukkan dalam subpos k.i sampai dengan

k.iii tersebut di atas.

l. Kerugian restrukturisasi kredit

Adalah kerugian yang timbul dari pelaksanaan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia yang

berlaku mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum.

m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya

i. Aset Tidak Berwujud

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset tidak berwujud yaitu jika

terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai

tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

ii. Aset Tetap dan Inventaris

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap dan inventaris yaitu jika

terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai

tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

iii. Properti Terbengkalai

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai properti terbengkalai yaitu jika

terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai

tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

iv. Aset Yang Diambil Alih

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset yang diambil alih yaitu jika

terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai

tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

v. Rekening Tunda (Suspense Account)

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai rekening tunda yaitu jika terdapat

indikasi penurunan nilai aset, sehingga nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

vi. Antar Kantor (dalam LBU Gabungan)

Adalah beban pembentukan PPA non produktif berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aktiva bank umum. Kewajiban pembentukan PPA non produktif atas rekening antar kantor

dilakukan berdasarkan LBU Gabungan.

Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

vii. Lainnya

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya selain aset huruf i s.d

huruf vi di atas.

n. Kerugian Penurunan Nilai Rupa-rupa Aset

Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya.

o. Kerugian Terkait Risiko Operasional (Termasuk Kerugian Karena Kehilangan Aset Tetap dan

154

Dtiadm
Rectangle
Page 82: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-43

Inventaris)

Pos ini diisi dengan kerugian terkait risiko operasional yang telah terjadi dan diidentifikasi berdasarkan

jenis kejadian kerugian (loss event). Pengakuan kerugian dapat dilakukan dengan pembebanan langsung

dan/atau reklasifikasi pos penyisihan kerugian risiko operasional.

i. Kecurangan Internal

Yaitu kerugian akibat tindakan seperti penggelapan, ketidaksesuaian penyalahgunaan properti,

pelanggaran peraturan, hukum atau kebijakan perusahaan. Yang termasuk ke dalam pos ini antara

lain: penipuan kredit, penyalahgunaan aset, kerusakan aset, dan pemalsuan cek.

ii. Kejahatan Eksternal

Yaitu kerugian akibat penipuan, penyalahgunaan properti atau pelanggaran hukum oleh pihak

ketiga. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain: pencurian, pemalsuan, kerusakan akibat hacking.

iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja

Yaitu kerugian yang timbul dari tindakan yang tidak konsisten dengan ketenagakerjaan, dari pembayaran

klaim, kecelakaan pegawai atau kejadian perbedaan/diskriminasi. Yang termasuk ke dalam pos ini antara

lain: aktivitas buruh yang terorganisasi, masalah pemberhentian pegawai, kesehatan pegawai.

iv. Klien, produk dan praktek bisnis

Yaitu kerugian yang timbul akibat kegagalan yang tidak sengaja atau lalai untuk memenuhi kewajiban

profesional terhadap klien. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain: pelanggaran kerahasiaan,

masalah kesesuaian/pengungkapan (KYC, dsb).

v. Kerusakan aset fisik

Yaitu kerugian yang timbul dari kerugian atau kerusakan atas fisik akibat bencana alam atau kejadian

lain. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain adalah : kerugian akibat bencana alam, kerugian manusia

dari sumber luar (terorisme, vandalisme)

vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem

Yaitu kerugian yang timbul akibat gangguan bisnis atau kegagalan sistem. Yang termasuk ke dalam pos

ini antara lain adalah : perangkat keras, perangkat lunak telekomunikasi, kerusakan/gangguan utilitas.

vii. Menajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan

Yaitu kerugian akibat kegagalan proses transaksi atau manajemen proses akibat hubungan dengan Pihak

lawan/vendor. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain adalah : kesalahan komunikasi, kesalahan

pengoperasian sistem, akses ilegal terhadap rekening, perselisihan dengan vendor.

Penjelasan pos kerugian terkait risiko operasional sebagaimana pada Box III.2.2.1

p. Tenaga kerja

i. Gaji dan upah

Adalah gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/ pengurus harian

dan karyawan-karyawan bank pelapor, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum

dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain.

Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank pelapor, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam

subpos ini.

155

Dtiadm
Rectangle
Page 83: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-44

ii. Honorarium komisaris/dewan pengawas

Adalah biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank pelapor.

iii. Lainnya

Adalah seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan

perawatan kesehatan.

q. Pendidikan dan pelatihan

Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai bank pelapor,

termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk pula dilaporkan sumbangan­sumbangan yang

diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan.

r. Penelitian dan pengembangan

Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan kegiatan usaha bank pelapor.

s. Sewa

Adalah sewa yang dibayar oleh bank pelapor kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah,

sewa alat-alat dan sewa perabot.

t. Promosi

Adalah seluruh biaya untuk promosi produk/jasa bank pelapor.

u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan)

Adalah pajak-pajak yang dibayar oleh bank pelapor selain pajak penghasilan, misalnya pajak bumi dan

bangunan, dan pajak kendaraan.

v. Pemeliharaan dan perbaikan

Adalah seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh bank pelapor untuk pemeliharaan/

perbaikan atas gedung-gedung/rumah-rumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik

bank pelapor.

w. Barang dan jasa

i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI)

Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian

jasa-jasa pihak ketiga yang terkait dengan pengolahan TSI.

ii. Lainnya

Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian

barang-barang/jasa-jasa pihak ketiga, seperti biaya penerangan, air, telepon, telegram, alat-alat tulis

menulis, biaya percetakan, biaya perjalanan, penginapan, koran, dan majalah.

x. Lainnya

Adalah beban operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a sampai dengan w di atas.

D. 1. Laba Operasional

Adalah selisih positif dari pendapatan operasional dikurangi beban operasional.

2. Rugi Operasional

Adalah selisih negatif dari pendapatan operasional dikurangi dengan beban operasional.

E. Pendapatan Non-operasional

Pendapatan non-operasional dirinci sebagai berikut :

156

Dtiadm
Rectangle
Page 84: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-45

1. Sewa

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan sewa yang diterima dari/dibebankan kepada

pihak ketiga, misalnya ruangan kantor dan sewa kendaraan bermotor yang dipergunakan oleh pihak

lain.

Pendapatan sewa yang diterima dari nasabah sehubungan dengan pemakaian tromol-tromol

penyimpanan,tidak dimasukkan ke dalam pos ini. Penyewaan yang demikian ini merupakan kegiatan

yang biasa/lazim dari Bank. Pendapatan sewa dimaksud, dimasukkan ke dalam pos Pendapatan

operasional, subpos Lainnya.

2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset tetap dan

inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi keuntungan karena peningkatan nilai wajar aset tetap

sesuai PSAK mengenai aset tetap.

Hasil suatu eksekusi/penjualan atau barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada bank

pelapor tidak dilaporkan dalam pos ini.

3. Penjabaran Transaksi Valuta Asing (Selisih kurs)

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah keuntungan akibat dari selisih penjabaran aset dan kewajiban

dalam mata uang asing ke dalam mata uang rupiah.

4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional

5. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan non-operasional yang tidak termasuk dalam salah

satu dari pos pendapatan non-operasional 1 sampai dengan 4 di atas. Apabila jumlah pos pendapatan

lainnya melebihi 25% dari total jumlah pendapatan non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada

Daftar Rincian Pendapatan Non-Operasional Lainnya (Form-51).

F. Beban Non-operasional

Beban non-operasional dirinci sebagai berikut :

1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kerugian-kerugian yang timbul sebagai akibat dijual/hilangnya

aset tetap dan inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi kerugian karena penurunan nilai wajar

aset tetap sesuai PSAK mengenai aset tetap.

2. Penjabaran Transaksi Valuta Asing

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kerugian akibat dari selisih penjabaran aset dan kewajiban dalam

mata uang asing ke dalam mata uang rupiah.

3. Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah beban non-operasional yang tidak dapat dimasukkan ke dalam

salah satu pos beban non-opersional 1 sampai dengan 2 di atas. Apabila jumlah pos beban lainnya melebihi

25% dari total jumlah beban non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada Daftar Rincian Beban

Non-Operasional Lainnya (Form-52).

G. 1. Laba non-operasional

Adalah selisih positif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.

157

Dtiadm
Rectangle
Page 85: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-46

2. Rugi non-operasional

Adalah selisih negatif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.

H. 1. Laba tahun berjalan

Adalah selisih positif dari seluruh pendapatan operasional dan non-operasional dikurangi beban operasional

dan non-operasional.

2. Rugi tahun berjalan

Adalah selisih positif dari seluruh beban operasional dan non-operasional dikurangi pendapatan operasional dan

non-operasional.

I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi

1. Penerimaan transfer laba

Penerimaan transfer laba adalah penerimaan sebagian atau seluruh laba oleh bank pelapor sebagai

kantor pusat :

a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri

b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri

Transfer laba ini menambah laba tahun berjalan dan/atau mengurangi rugi tahun berjalan.

2. Penerimaan transfer rugi

Penerimaan transfer rugi adalah penerimaan sebagian atau seluruh rugi oleh bank pelapor sebagai kantor

pusat :

a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri

b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri

Transfer rugi ini menambah rugi tahun berjalan dan atau mengurangi laba tahun berjalan.

J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat

1. Transfer laba ke kantor pusat

Transfer laba ke kantor pusat adalah transfer sebagian atau seluruh laba bank pelapor sebagai kantor

cabang ke kantor pusat.

Transfer laba ini merupakan faktor pengurang dari laba tahun berjalan.

2. Transfer rugi ke kantor pusat

Transfer rugi ke kantor pusat adalah transfer sebagian atau seluruh rugi bank pelapor sebagai kantor cabang

ke kantor pusat.

Transfer rugi ini merupakan faktor pengurang dari rugi tahun berjalan.

Untuk LBU Gabungan, pos ini hanya diisi untuk Kantor Cabang Bank Asing.

K. Pajak penghasilan

1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah taksiran pajak penghasilan atas laba tahun berjalan sesuai ketentuan

perpajakan.

158

Dtiadm
Rectangle
Page 86: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-47

2. Pajak Tangguhan

a. Pendapatan Pajak Tangguhan

Pada pos ini dilaporkan pendapatan yang berasal dari koreksi fiskal sebagaimana diatur dalam

PSAK mengenai akuntansi pajak penghasilan.

b. Beban Pajak Tangguhan

Pada pos ini dilaporkan beban yang berasal dari koreksi fiskal sebagaimana diatur dalam PSAK mengenai

akuntansi pajak penghasilan.

L. Laba/Rugi Bersih

1. Laba Bersih

Adalah laba bersih tahun berjalan dikurangi taksiran pajak tahun berjalan, dikurangi beban pajak tangguhan

atau ditambah pendapatan pajak tangguhan.

2. Rugi Bersih

Adalah rugi bersih tahun berjalan.

M. Laba/Rugi untuk Kepentingan Minoritas (khusus LBU Konsolidasi)

1. Laba

Adalah bagian keuntungan hasil usaha dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun

tidak langsung oleh induk perusahaan.

2. Rugi

Adalah bagian kerugian hasil usaha dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun

tidak langsung oleh induk perusahaan.

159

Dtiadm
Rectangle
Page 87: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-48

Penjelasan Pos Kerugian terkait Risiko Operasional pada Laporan L/R

Klasifikasi untuk Jenis Kejadian yang Menimbulkan Kerugian secara Terinci (Risiko Operasional)

Kategori (Level 2)

Aktivitas yang tidak diotorisasi

Pencurian dan penipuan

Pencurian dan penipuan

Sistem Pengamanan

Hubungan karyawan

Lingkungan kerja yang aman

Pembedaan dan diskriminasi

Contoh Aktivasi (Level 3)

Transaksi tidak dilaporkan (disengaja)

Tipe transaksi yang tidak diotoriasasi (disertai kerugian moneter)

Mismarking posisi (disengaja)

Penipuan/penipuan kredit, simpanan yang tidak berharga

Pencurian/Perampokan

Penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak berwenang

Kerusakan aset

Pemalsuan

Pemalsuan cek

Penyelundupan

Pengambilalihan rekening/peniruan/dll

Ketidakpatuhan/pengelakan pajak (disengaja)

Penyuapan/komisi ilegal (kickbacks)

Insider trading (menggunakan informasi internal untuk

kepentingan pribadi dan bukan untuk rekening perusahaan)

Pencurian

Pemalsuan

Pemalsuan cek

Kerusakan akibat hacking

Pencurian informasi (disertai kerugian dalam bentuk uang)

Kompensasi, benefit, masalah pemberhentian

Aktivitas buruh yang terorganisasi

Kewajiban umum

Kesehatan pegawai dan kejadian peraturan keamanan

Kompensasi pegawai

Seluruh bentuk diskriminasi

Kategori Tipe Kejadian

(Level 1)

Kecurangan secara Internal

Kejahatan Eksternal

Praktek Ketenagakerjaan dan

Keselamatan Tempat Kerja

Definisi

Kerugian akibat tindakan dari tipe yang

dimaksudkan untuk penggelapan,

ketidaksesuaian properti atau pelanggaran

peraturan, hukum atau kebijakan

perusahaan, tidak termasuk pembedaan/

diskriminasi, yang melibatkan paling tidak

satu pihak internal

Kerugian akibat kegiatan yang termasuk

penipuan, penyalahgunaan properti atau

pelanggaran hukum oleh pihak ketiga

Kerugian yang timbul dari tindakan yang

tidak konsisten dengan ketenagakerjaan,

dari pembayaran klaim kecelakan pegawai,

atau dari kejadian pembedaan/diskriminasi

Box III.2.2.1

160

Dtiadm
Rectangle
Page 88: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-49

Kategori (Level 2)

Praktek bisnis atau pasar yang tidak

sehat

Cacat produk

Pemilihan, sponsor dan eksposur

Aktivitas penasihat

Bencana dan kejadian lain

Sistem

Pengambilan transaksi, eksekusi dan

pemeliharaan

Contoh Aktivasi (Level 3)

Penyalahgunaan informasi rahasia

Kewajiban peminjam

Antitrust

Praktek perdagangn/pasar yang tidak sehat

Manipulasi pasar lnsider trading (atas rekening perusahaan)

Aktivitas yang tidak memiliki izin

Pencucian uang

Kerusakan produk (tidak diotorisasi, dll)

Kesalahan model

Kegagalan untuk menyelidiki klien sesuai pedoman

Kelebihan batas eksposur klien

Perselisihan atas kinerja aktivitas penasihat

Kerugian akibat bencana alam

Kerugian manusia dari sumber luar (terorisme, vandalisme)

Perangkat keras

Perangkat Iunak

Telekomunikasi

Kerusakan/gangguan utilitas

Kesalahan komunikasi

Kesalahan dalam input data, pemeliharaan dan pemuatan

program/file/data

Kesalahan pengoperasian model/sistem

Kesalahan akuntasi/kesalahan pemasukan entitas

Kesalahan kinerja

Kegagalan pengiriman

Kegagalan manajemen agunan

Kategori Tipe Kejadian

(Level 1)

Kerusakan Aset Fisik

Gangguan Bisnis dan

Kegagalan Sistem

Eksekusi, Pengiriman dan

Manajemen Proses

Kesesuaian, ungkapan dan

penjaminan

Pelanggaran penjaminan/pedoman

Masalah kesesuaian/pengungkapan (KYC, dsb)

Pelanggaran pengungkapan kepada nasabah ritel

Pelanggaran kerahasiaan

Penjualan yang agresif

Account churning

Klien, Produk dan Praktek

Bisnis

Kerugian yang timbul akibat kegagalan

yang tidak sengaja atau lalai untuk

memenuhi kewajiban profesional terhadap

klien tertentu (termasuk penjaminan clan

persyaratan kesesuaian), atau akibat sifat

atau rancangan suatu produk

161

Dtiadm
Rectangle
Page 89: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-50

Kategori (Level 2)

Pemantauan dan pelaporan

Penerimaan nasabah dan

dokumentasi

Manajemen rekening nasabah/klien

Trade counterparties

Vendor dan pemasok

Contoh Aktivasi (Level 3)

Pemeliharaan data referensi

Kegagalan kewajiban pelaporan yang mandatori

Pelaporan eksternal yang tidak akurat (kejadian kerugian)

Kehilangan ijin ldisclaimer klien

Kehilangan/ketidaklengkapan dokumen hukum

Akses ilegal terhadap rekening

Catatan klien yang tidak sesuai (terjadi kerugian)

Kerugian atau kerusakan akibat kelalaian atas aset klien

Kinerja buruk dari Non-client counterparty

Perselisihan dengan non-client counterparty

Outsourcing/penggunaan pihak ketiga penyedia jasa

Perselisihan dengan vendor

Kategori Tipe Kejadian

(Level 1)

Definisi

162

Dtiadm
Rectangle
Page 90: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-51

III.3.1

RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING

No. Jenis Mata Uang DebetPosisiAwal

I II III

FORM - 03

03

J U M L A H

Kredit Lainnya PosisiAkhir

IV V VI VII

163

Dtiadm
Rectangle
Page 91: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-52

III.3.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam

asing yang masih berlaku milik bank pelapor.

KOLOM

I. Jenis Mata Uang

Adalah jenis uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam dalam valuta asing yang masih

berlaku milik bank pelapor.

II. Posisi Awal

Adalah saldo uang kertas (bank notes) dan uang logam asing pada bank baik yang disimpan di counter maupun di

brankas (vault)

III. Debet

Adalah jumlah setoran yang mengakibatkan bertambahnya uang kertas dan uang logam asing

IV. Kredit

Adalah jumlah penarikan yang mengakibatkan berkurangnya uang kertas dan uang logam asing.

V. Lainnya

Adalah jumlah perubahan dalam saldo uang kertas dan uang logam asing pada bank yang disebabkan bukan

karena adanya suatu transaksi. Misalnya penyesuaian kurs.

VI. Posisi Akhir

Adalah saldo uang kertas (bank notes) dan uang logam asing pada bank baik yang disimpan di counter maupun di

brankas (vault)

164

Dtiadm
Rectangle
Page 92: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-53

III.4.1

SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis

1. Giro 10

2. Term Deposit 22

3. Deposit Facility 24

4. Lainnya 90

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

IV. Suku Bunga/Diskonto

V. Jumlah

165

Dtiadm
Rectangle
Page 93: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-54

III.4.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh tagihan atau penempatan dana bank pelapor dalam rupiah dan valuta

asing pada Bank Indonesia. Termasuk dalam tagihan tersebut adalah penempatan giro pada Bank Indonesia dalam

rangka memenuhi ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM).

KOLOM

I. Jenis

Yaitu bentuk tagihan atau penempatan bank pelapor pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing.

1. Giro

2. Term Deposit

Fasilitas penempatan dana rupiah bank peserta Operasi Pasar Terbuka (OPT) secara berjangka di Bank

Indonesia.

3. Deposit Facility

Penempatan dana rupiah oleh bank di Bank Indonesia dalam rangka operasi moneter dengan jangka

waktu 1 (satu) hari kerja.

4. Lainnya

Semua jenis tagihan atau penempatan bank pelapor kepada Bank Indonesia selain jenis-jenis tersebut di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

IV. Suku Bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila atas jenis penempatan tersebut

tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

V. Jumlah

166

Dtiadm
Rectangle
Page 94: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-55

FORM - 04

04

J U M L A H

Jenis

Jangka WaktuJumlah

III.4.3

DAFTAR RINCIAN

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

I II III V

Mulai Jatuh Tempo

Jenis Valuta

IV

Suku Bunga /Diskonto

167

Dtiadm
Rectangle
Page 95: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-56

I. Bank

1. Sandi Bank

Lihat Daftar Sandi Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

3. Status

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

III. Peringkat Perusahaan

IV. Tanggal Pemeringkatan

V. Negara Pihak Lawan

VI. Jenis

1. Giro 010

2. Interbank call money 015

3. Tabungan 020

4. Deposit on call 025

5. Deposito berjangka 030

6. Sertifikat Deposito 035

7. Margin deposit 040

8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 045

9. Dana pelunasan obligasi 079

10. Lain-lain 099

Khusus untuk agunan atau jaminan kedua dan seterusnya 098

VII. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

KOLOM SANDI

III.5.1

SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

168

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 96: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-57

KOLOM SANDI

VIII. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

IX. Kategori Pengukuran

1 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2 Tersedia untuk dijual 3

3 Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4 Pinjaman yang diberikan dan piutang 6

X. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam perhatian khusus 2

3. Kurang lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XI. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variable 2

c. Tidak ada 0

XII. Nominal

XIII. Jumlah

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XV. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

169

Dtiadm
Rectangle
Page 97: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-58

KOLOM SANDI

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

170

Dtiadm
Rectangle
Page 98: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-59

KOLOM SANDI

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

171

Dtiadm
Rectangle
Page 99: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-60

III.5.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyediaan dana bank pelapor kepada bank lain, dimana bank pelapor akan

menerima imbal hasil tertentu. Termasuk dalam pengertian ini adalah penempatan bank pelapor kepada Bank Perkreditan

Rakyat (BPR). Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening penempatan pada bank lain harus dilaporkan secara individual.

Guna penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.

Dengan demikian pengisian Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor.

b. Kolom II sampai dengan kolom XI dan kolom XV diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

c. Kolom XII, XIII, XIV, XV.5.a, XV.10, dan XVI diisi dengan jumlah rupiah dari penempatan pada bank yang

digabungkan.

KOLOM

I. Bank

1. Sandi Bank

Yaitu sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan

operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Sandi bank dimaksud adalah:

1. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.

Misalnya, Bank Permata (sandi 013); Citibank (sandi 031); dan BPR (sandi 600).

2. Bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank

Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, BII-Bombay ( sandi 760) ; BRI-New York (sandi 700).

3. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi

Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnya (Prime Bank) di luar Indonesia terkait

dengan bank (sandi 794). Dalam hal bank pelapor mempunyai lebih dari satu jenis rekening penempatan

pada bank yang sama, maka kolom Sandi Bank untuk setiap rekening tetap diisi sesuai dengan jenis

transaksinya.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.

II. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

172

Dtiadm
Rectangle
Page 100: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-61

III. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

IV. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

V. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jenis

Yaitu bentuk penempatan bank pelapor pada bank lain dalam rupiah dan valuta asing.

1. Giro

2. Interbank call money

3. Tabungan

4. Deposit on call

5. Deposito berjangka

6. Sertifikat Deposito

7. Margin deposit

8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan

Penempatan dana pada bank lain yang diperhitungkan sebagai uang muka pembayaran atas transaksi

perdagangan (dalam maupun luar negeri) dan dapat diperlakukan sebagai setoran jaminan.

9. Dana pelunasan obligasi

Dana yang secara khusus disisihkan sesuai keputusan manajemen dan disimpan pada bank lain dalam rangka

pelunasan pinjaman/obligasi yang diterbitkan bank pelapor.

10. Lain-lain

Penempatan atau tagihan bank pelapor kepada bank lain selain jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

VII. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

VIII. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Untuk penempatan yang tidak memiliki jatuh tempo, maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai,

termasuk pula Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito yang sudah jatuh tempo. Khusus untuk Deposit on Call

yang tidak mempunyai jangka waktu, kolom Jangka Tempo diisi dengan jangka waktu syarat callnya.

IX. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

173

Dtiadm
Rectangle
Page 101: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-62

XI. Suku Bunga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila penempatan dana pada bank

lain tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

XII. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIII. Jumlah

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada bank pelapor.

XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

Yaitu pendapatan bunga yang akan diterima baik dalam rupiah atau valuta asing oleh bank yang hingga saat

pelaporan belum diterima pembayarannya.

XV. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

174

Dtiadm
Rectangle
Page 102: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-63

I

Suku Bunga

II III IV VI VII VIII IX X XI

JenisJenis

ValutaLembaga

Pemeringkat

NegaraPihakLawan

KualitasTanggal

PemeringkatanSandi

Bank

Jumlah

Hub.dgnBank

Jangka Waktu

MulaiJatuhTempo

TingkatSuku

Bunga

JenisSuku

Bunga

BulanLalu

Jumlah

Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

V

PeringkatPerusahaan

KategoriPengukuran

XII

Bank

Status

Nominal

XIII

III.5.3

DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

175

Dtiadm
Rectangle
Page 103: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-64

JenisAgunan/Jaminan

Agunan/Jaminan

XVI

LembagaPemeringkat

TanggalPemeringkatan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

NilaiAgunan

yangdapat

diperhitungkan

JatuhTempo

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

PenerbitAgunan /Jaminan

PeringkatAgunan/PenerbitJaminan

Agunan/JaminanJangka WaktuPendapatan BungaYang Akan Diterima

Mulai

XIV XV

FORM - 05

05

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

Secara Individual SecaraKolektif

176

Dtiadm
Rectangle
Page 104: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-65

III.6.1

SANDI RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF

I. Nomor Referensi Transaksi (deal number)

II. Jenis

1. Forward 01

2. Future 03

3. Swap 04

4. Option

a. Call 05

b. Put 06

c. Lainnya 07

5. Spot 08

6. Lainnya 20

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid - ask spread adjustment) 21

Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 98

III. Kontrak

1. Jual 1

2. Beli 2

3. Kontrak Swap 0

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel Yang Mendasari

1. Nilai tukar (currency) 1

2. Suku bunga (interest rate) 2

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3

4. Lainnya 9

VI. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

KOLOM SANDI

177

Dtiadm
Rectangle
Page 105: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-66

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

IX. Peringkat Perusahaan

X. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XI. Negara Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Negara

XII. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam perhatian khusus 2

3. Kurang lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XIII. Jumlah Tagihan Spot dan Derivatif

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

XIV. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Deposito 041

KOLOM SANDI

178

Dtiadm
Rectangle
Page 106: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-67

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

KOLOM SANDI

179

Dtiadm
Rectangle
Page 107: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-68

KOLOM SANDI

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

180

Dtiadm
Rectangle
Page 108: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-69

III.6.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh tagihan dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan

bank yang merupakan potensi keuntungan berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang mencerminkan

selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

KOLOM

I. Nomor Referensi Transaksi (Deal Number)

II. Jenis

1. Forward

Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan

lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada

masa yang akan datang.

Khusus untuk LBU Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.

2. Future

Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau

instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,

jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap

Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar

pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran

bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati

tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati

dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option

Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan

pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

181

Dtiadm
Rectangle
Page 109: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-70

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

b. Put

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot

Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2

(dua) hari kerja.

6. Lainnya

Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid ask spread adjustment)

Merupakan penyesuaian yang harus dilakukan jika bank tidak menggunakan harga penawaran (bid price)

atau harga permintaan (ask price) dalam mengukur nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan

dan PAPI, melainkan menggunakan nilai tengah (mid price), kecuali untuk kondisi dimana penggunaan mid

price diperbolehkan.

III. Kontrak

Untuk transaksi swap, kolom Kontrak diisi 0.

1. Jual

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

IV. Jenis Valuta

Valuta yang digunakan dalam transaksi derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel yang mendasari

1. Nilai tukar (currency)

2. Suku Bunga (interest rate)

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga

4. Komoditas

5. Ekuitas

6. Lainnya

Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

VI. Pihak Lawan

Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

182

Dtiadm
Rectangle
Page 110: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-71

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan Dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio

Adalah kategorisasi portofolio terhadap Pihak Lawan dalam transaksi spot dan derivatif.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

IX. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

X. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

XI. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

XII. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIII. Jumlah Tagihan Spot dan Derivatif

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan tentang Tagihan Spot dan Derivatif.

XIV Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

183

Dtiadm
Rectangle
Page 111: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-72

III.6.3

DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIIVATIF

I II III IV VIII IX XXI

Jenis

JenisValuta Kualitas

NomorReferensiTransaksi

(DealNumber)

Jumlah

VariabelYg

Mendasari BulanLalu

Jumlah Tagihan Spotdan Derivatif

BulanLaporan

V

Pihak Lawan

KontrakLembaga

PemeringkatPeringkat

Perusahaan

TanggalPemeringkatan

NegaraPihak Lawan

VI VII

KategoriPortofolio

XIIIXII

Gol.PihakLawan

Hub.dengan

bank

StatusPihakLawan

184

Dtiadm
Rectangle
Page 112: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-73

JenisAgunan/Jaminan

Agunan/Jaminan

LembagaPemeringkat

TanggalPemeringkatan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

Nilai Agunanyang dapat

diperhitungkan JatuhTempo

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

PenerbitAgunan / Jaminan

PeringkatAgunan /PenerbitJaminan

Agunan/Jaminan Jangka Waktu

Mulai

XIV

FORM - 06

06

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

SecaraKolektif

SecaraIndividual

XV

185

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 113: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-74

I. Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

c. Promes 051

d. Wesel

i. Wesel ekspor 055

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057

iii. Lainnya 059

e. Commercial Papers (CP) 060

f. Medium Term Notes (MTN) 061

g. Floating Rate Notes (FRN) 062

h. Credit Linked Notes 063

i. Lainnya 069

2 Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 081

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082

ii. Obligasi Negara (ON) 086

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

iv. Subordinasi 088

v. Lainnya 083

c. Efek beragun aset 084

d. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098

II. Sifat

1. Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 1

b. Opsi Jual (Put Option) 2

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

i. Mandatory 3

ii. Tidak Mandatory 4

d. Lainnya 8

2. Tidak ada fitur tambahan 9

KOLOM SANDI

III.7.1

SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA

186

Dtiadm
Rectangle
Page 114: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-75

III. Status

1. Junior 1

2. Senior 2

3. Lainnya 9

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Penerbit/Tertarik

1. Golongan Penerbit/Tertarik

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Penerbit/Tertarik

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VI. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

VII. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

KOLOM SANDI

187

Dtiadm
Rectangle
Page 115: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-76

7. Tidak ada 00

VIII. Peringkat Surat Berharga

IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

X. Negara Penerbit

Lihat Daftar Sandi Negara

XI. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XII. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XIII. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam perhatian khusus 2

3. Kurang lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XIV. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a Fixed 1

b Variabel 2

c. Tidak Ada 0

XV. Nominal

XVI. Harga Perolehan

XVII. Premium/Diskonto

XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

KOLOM SANDI

188

Dtiadm
Rectangle
Page 116: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-77

5. Bulan laporan

XIX. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

XX. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

KOLOM SANDI

189

Dtiadm
Rectangle
Page 117: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-78

KOLOM SANDI

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XXI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

190

Dtiadm
Rectangle
Page 118: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-79

III.7.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas

surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan

laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian

Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan VIII, sampai dengan XIV, dan XX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang

bersangkutan.

b. Kolom XV sampai dengan XIX, XX.5.a, XX.10 dan XXI diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang

digabungkan.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor.

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto.

c. Promes

Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang

telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan

dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen

dalam negeri.

iii. Lainnya

Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai

tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

191

Dtiadm
Rectangle
Page 119: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-80

e. Commercial Papers (CP)

f. Medium Term Notes (MTN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau

secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes

Salah satu jenis instrumen Kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli

surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi

tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana

Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.

Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari

pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau

dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui

agen penjual.

iv. Subordinasi

Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya

Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset

Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur

asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas

sekuritisasi aset.

192

Dtiadm
Rectangle
Page 120: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-81

d. Lainnya

Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain

Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada penerbit surat berharga untuk

melunasi atau membeli kembali surat berharga sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk

meminta pelunasan atau menjual kembali surat berharga kepada penerbit sebelum jatuh tempo pada

harga yang telah disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk

mengkonversi surat berharga ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan

harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III. Status

1. Junior

Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat

berharga yang bersifat senior.

2. Senior

Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.

3. Lainnya

Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Penerbit/Tertarik

1. Golongan Penerbit/Tertarik

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.

193

Dtiadm
Rectangle
Page 121: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-82

Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik diisi

dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penerbit/Tertarik

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Kategori Portofolio

Adalah kategorisasi portofolio terhadap Penerbit/Tertarik.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VII. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VIII. Peringkat Surat Berharga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Surat Berharga.

IX. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

X. Negara Penerbit

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

XI. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XII. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

XIII. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIV. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

Apabila penempatan dalam surat berharga tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan

00,00. dan jenis suku bunga diisi 0.

194

Dtiadm
Rectangle
Page 122: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-83

XV. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XVI. Harga Perolehan

Yaitu jumlah dana yang dikeluarkan bank untuk membeli surat berharga.

XVII. Premium/Diskonto

Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

XIX. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

Yaitu pendapatan bunga dalam rupiah atau valuta asing yang akan diterima bank pelapor yang hingga saat

pelaporan belum diterima pembayarannya.

XX. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XXI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

195

Dtiadm
Rectangle
Page 123: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-84

IV.7.3

DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

Jenis

Jangka Waktu

Sifat StatusJenis

Valuta Golongan

Penerbit/Tertarik

Hubungan

denganBank

NegaraPenerbit

JatuhTempo

Kategori Pengukur

anMulai

Kualitas

Penerbit / Tertarik

Tingkat SukuBunga

Lembaga Pemering

kat

NominalTanggal

Pemeringkatan

I

Peringkat Surat

Berharga

Suku Bunga / Diskonto

JenisSuku

Bunga

HargaPerolehan

Premium / Diskonto

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PerolehanDiamortisasi atau Nilai Wajar)

BulanLalu

II III IV V VII VIII IX X XI XII XV XVI XVIIXIII XIV

Kredit LainnyaDebetBulan

Laporan

J U M L A H

StatusPenerbit

/Tertarik

VI

KategoriPortofolio

XVIII

196

Dtiadm
Rectangle
Page 124: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-85

JenisAgunan/Jaminan

Agunan/Jaminan

XXI

LembagaPemeringkat

TanggalPemeringkatan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

Nilai Agunanyang dapat

diperhitungkanJatuhTempo

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

PenerbitAgunan /Jaminan

PeringkatAgunan /PenerbitJaminan

Agunan/JaminanJangka Waktu

Mulai

FORM - 07

07

XX

Secara Individual

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Secara Kolektif

XIX

PendapatanBunga Yg

AkanDiterima

197

Dtiadm
Rectangle
Page 125: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-86

III.8.1

SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIJUAL

DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

I. Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

c. Promes 051

d. Wesel

i. Wesel ekspor 055

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057

iii. Lainnya 059

e. Commercial Papers (CP) 060

f. Medium Term Notes (MTN) 061

g. Floating Rate Notes (FRN) 062

h. Credit Linked Notes 063

i. Lainnya 069

2 Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 081

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082

ii. Obligasi Negara (ON) 086

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

iv. Subordinasi 088

v. Lainnya 083

c. Efek beragun aset 084

d. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

Khusus untuk Agunan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Penerbit/Tertarik

1. Golongan Penerbit/Tertarik

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

KOLOM SANDI

198

Dtiadm
Rectangle
Page 126: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-87

KOLOM SANDI

3. Status Penerbit/Tertarik

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

IV. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

VI. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

VII. Peringkat Surat Berharga

VIII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

199

Dtiadm
Rectangle
Page 127: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-88

IX. Negara Pihak Penerbit

Lihat Daftar Sandi Negara

X. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XI. Jangka Waktu Surat Berharga

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XII. Jangka Waktu Repo

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XIII. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam perhatian khusus 2

3. Kurang lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XIV. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

XV. Nominal

XVI. Premium/Diskonto

XVII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan laporan

XVIII. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

KOLOM SANDI

200

Dtiadm
Rectangle
Page 128: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-89

XIX. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

KOLOM SANDI

201

Dtiadm
Rectangle
Page 129: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-90

KOLOM SANDI

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XX. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

202

Dtiadm
Rectangle
Page 130: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-91

III.8.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas

surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank, yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan

laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian

Daftar Rincian Surat Berharga Yang dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan XIV, dan XIX iisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

b. Kolom XV sampai dengan XVIII, XIX.5.a, XIX.10 dan XX diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang

digabungkan.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor yang dijual dengan janji dibeli kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto.

c. Promes

Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang

telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan

dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen

dalam negeri.

iii. Lainnya

Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai

tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Commercial Papers (CP)

203

Dtiadm
Rectangle
Page 131: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-92

f. Medium Term Notes (MTN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau

secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes

Salah satu jenis instrumen derivatif kredit dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli

surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi

tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana

Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.

Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari

pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau

dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui

agen penjual.

iv. Subordinasi

Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya

Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset

Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur

asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas

sekuritisasi aset.

204

Dtiadm
Rectangle
Page 132: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-93

d. Lainnya

Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan

bank selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain

Surat berharga yang dimiliki bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Penerbit/Tertarik

Adalah bank atau pihak ketiga bukan bank yang menerbitkan surat berharga yang dijual oleh bank pelapor

dengan janji dibeli kembali.

1. Golongan Penerbit/Tertarik

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.

Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik

diisi dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penerbit/Tertarik

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Pihak Lawan

Adalah bank atau pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

205

Dtiadm
Rectangle
Page 133: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-94

V. Kategori Portofolio

Adalah kategorisasi portofolio terhadap Penerbit surat berharga.Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian

tentang Kategori Portofolio.

VI. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VII. Peringkat Surat Berharga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Surat Berharga.

VIII. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

IX. Negara Penerbit

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

X. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XI. Jangka Waktu Surat Berharga

Adalah jangka waktu surat berharga.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XII. Jangka Waktu Repo

Adalah jangka waktu transaksi repo sesuai perjanjian.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XIII. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIV. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila penempatan dalam

surat berharga tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi dengan 00,00 dan

Jenis suku Bunga diisi 0

XV. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XVI. Premium/Diskonto

Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

206

Dtiadm
Rectangle
Page 134: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-95

XVII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PerolehanDiamortisasi

atau Nilai Wajar).

Surat berharga yang dibeli dengan diskonto atau premium disajikan secara netto (carrying value).

XVIII. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

Yaitu pendapatan bunga dalam rupiah atau valuta asing yang akan diterima bank pelapor yang hingga saat

pelaporan belum diterima pembayarannya.

XIX. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan..

XX. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

207

Dtiadm
Rectangle
Page 135: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-96

III.8.3

DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REPO

I

Jenis

II III IV VI VII VIII IX XI XII

JenisValuta

GolonganPenerbit/Tertarik

LembagaPemering

kat

PeringkatSurat

Berharga

KatagoriPengukur

an Kualitas

TanggalPemering

katan

NegaraPihak

Penerbit

Jumlah

NominalHubungan

denganBank

Penerbit/Tertarik

XIII XIV

Pihak Lawan

GolonganPihakLawan

Hubungandengan

Bank

Jangka WaktuRepo

MulaiJatuh

Tempo

Suku Bunga /Diskonto

Tingkat SukuBunga

JenisSuku

Bunga

XVI

Premium/Diskonto

StatusPihakLawan

StatusPenerbit/Tertarik

X

Jangka WaktuSSB

MulaiJatuh

Tempo

V

KategoriPortofolio

XV

208

Dtiadm
Rectangle
Page 136: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-97

XVII

BulanLalu

Kredit LainnyaDebet BulanLaporan

JenisAgunan/Jaminan

Agunan/JaminanPendapatan

Bunga Yg AkanDiterima

Jumlah (Biaya Perolehan atau BiayaPerolehan Diamortisasi atau Nilai

Wajar)

JangkaWaktu

JatuhTempo

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

Mulai

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

Agunan/Jaminan

PenerbitAgunan/Jaminan

LembagaPemering

kat

XVIII

PeringkatPenerbitAgunan/Jaminan

TanggalPemering

katan

XIX

Nilai AgunanYg Dpt

diperhitungkan

FORM - 08

08

XX

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

Secara Individual Secara Kolektif

209

Dtiadm
Rectangle
Page 137: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-98

III.9.1

SANDI RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI

DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

I. Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

c. Promes 051

d. Wesel

i. Wesel ekspor 055

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057

iii. Lainnya 059

e. Commercial Papers (CP) 060

f. Medium Term Notes (MTN) 061

g. Floating Rate Notes (FRN) 062

h. Credit Linked Notes 063

i. Lainnya 069

2 Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 081

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082

ii. Obligasi Negara (ON) 086

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

iv. Subordinasi 088

v. Lainnya 083

c. Efek beragun aset 084

d. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

Khusus untuk Agunan/Jaminan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

KOLOM SANDI

210

Dtiadm
Rectangle
Page 138: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-99

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

IV. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan

VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

X. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam perhatian khusus 2

3. Kurang lancar 3

4. Diragukan 4

KOLOM SANDI

211

Dtiadm
Rectangle
Page 139: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-100

5. Macet 5

XI. Suku Bunga/Diskonto

XII. Nominal

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan laporan

XIV. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XV. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

KOLOM SANDI

212

Dtiadm
Rectangle
Page 140: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-101

KOLOM SANDI

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

213

Dtiadm
Rectangle
Page 141: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-102

KOLOM SANDI

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Status Reverse Repo

1. Dilakukan Repo Kembali 1

2. Tidak Dilakukan Repo Kembali 2

XVII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

214

Dtiadm
Rectangle
Page 142: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-103

III.9.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA

YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan tagihan atas surat berharga dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak

ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan

laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian

Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan XI , Kolom XIV sampai dengan XVI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang

bersangkutan.

b. Kolom XII, XIII, XV.5.a, XV.10, dan XVII diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu bentuk surat berharga yang dibeli oleh bank pelapor dengan janji dijual kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto.

c. Promes

Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang

telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan

dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen

dalam negeri.

iii. Lainnya

Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak

tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Commercial Papers (CP)

215

Dtiadm
Rectangle
Page 143: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-104

f. Medium Term Notes (MTN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau

secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes

Salah satu jenis instrumen kredit derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli

surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi

tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana

Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.

Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari

pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau

dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui

agen penjual.

iv. Subordinasi

Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya

Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset

Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur

asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas

sekuritisasi aset.

216

Dtiadm
Rectangle
Page 144: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-105

d. Lainnya

Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain

Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pihak Lawan

Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi reverse repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio

Adalah kategorisasi portofolio terhadap Pihak Lawan dalam transaksi reverse repo.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

VII. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Jangka Waktu

Adalah jangka waktu transaksi reverse repo sesuai perjanjian.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

217

Dtiadm
Rectangle
Page 145: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-106

X. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XI. Suku bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XII. Nominal

Yaitu nilai tunai yang akan diterima pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian pembelian surat berharga dengan

janji dijual kembali.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Wajar).

XIV. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XV. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Status Reverse Repo

1. Dilakukan Repo Kembali

Diisi apabila bank melakukan kontrak repo dengan pihak lain atas surat berharga yang dibeli bank pelapor

dengan janji dijual kembali (reverse repo)

2. Tidak Dilakukan Repo Kembali

Diisi apabila bank tidak melakukan kontrak repo dengan pihak lain atas surat berharga yang dibeli bank

pelapor dengan janji dijual kembali (reverse repo)

XVII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

218

Dtiadm
Rectangle
Page 146: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-107

III.9.3

DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REVERSE REPO

I

Suku Bunga /Diskonto

II III IV VI VII VIII IX X XI

JenisJenis

ValutaGolonganPihakLawan

LembagaPemering

kat

PeringkatPerusaha

an

KualitasTanggal

Pemeringkatan

NegaraPihakLawan

Jumlah

NominalHubungan

denganBank

Pihak Lawan Jangka Waktu

MulaiJatuhTempo

XIIV

StatusPihakLawan

BulanLalu

XIII

Jumlah (Biaya Perolehan atau BiayaPerolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Debet Kredit Lainnya BulanLaporan

KategoriPortofolio

219

Dtiadm
Rectangle
Page 147: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-108

JenisAgunan/Jaminan

XVII

Mulai

Lembaga Pemeringkat

Tanggal Pemering

katan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

Nilai Agunanyang dapatdiperhitung

kanJatuh

Tempo

Nilai Agunan/Jaminan

Tanggal PenilaianTerakhir

PenerbitAgunan/Jaminan

Peringkat Agunan/PenerbitJaminan

Status Reverse

Repo

XVIXV

Agunan/JaminanJangka Waktu

KategoriPengukuran

FORM - 09

09

Cadangan Kerugian PenurunanNilai

SecaraIndvidual

SecaraKolektif

XIV

220

Dtiadm
Rectangle
Page 148: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-109

III.10.1

SANDI RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri 055

2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057

3. Lainnya 099

Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pihak Tertagih

1. Golongan Pihak Tertagih

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pihak Tertagih

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

IV. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

KOLOM SANDI

221

Dtiadm
Rectangle
Page 149: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-110

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan

VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Pihak Tertagih

IX. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

X. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XI. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XII. Suku Bunga/Diskonto

XIII. Nominal

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

XV. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

KOLOM SANDI

222

Dtiadm
Rectangle
Page 150: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-111

KOLOM SANDI

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

223

Dtiadm
Rectangle
Page 151: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-112

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

KOLOM SANDI

224

Dtiadm
Rectangle
Page 152: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-113

III.10.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul

karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C

berjangka yang diaksep.

KOLOM

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri

Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar L/C luar negeri.

2. Wesel a/d L/C dalam negeri (SKBDN)

Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar Surat Kredit Berdokumen Dalam

Negeri (SKBDN).

3. Lainnya

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pihak Tertagih

Adalah pihak yang menjamin pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C).

1. Golongan Pihak Tertagih

Sandi golongan pihak tertagih, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pihak Tertagih

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio

Adalah kategorisasi portofolio dari Pihak Tertagih.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

225

Dtiadm
Rectangle
Page 153: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-114

VII. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Pihak Tertagih

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Jangka Waktu

Yaitu jangka waktu akseptasi sesuai perjanjian.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XI. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XII. Suku Bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila tagihan akseptasi tersebut

tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

XIII. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

XV. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

226

Dtiadm
Rectangle
Page 154: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-115

I

Jenis

Jumlah

SukuBunga /Diskonto

II III IV VI VII VIII IX X XIII

JenisValuta Golongan

Tertagih

LembagaPemering

kat

PeringkatPerusaha

an

KualitasTanggal

Pemeringkatan

NegaraPihak

Tertagih

Hubungandengan

Bank

TertagihJangka Waktu

Mulai JatuhTempo

Bulan Lalu

Jumlah (Biaya Perolehan atau BiayaPerolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

Debet

V

Kredit LainnyaBulan

Laporan

StatusTertagih

KategoriPortofolio

KategoriPengukur

an

XI XII

Nominal

XIV

III.10.3III.10.3III.10.3III.10.3III.10.3

TTTTTAGIHAN AKSEPTAGIHAN AKSEPTAGIHAN AKSEPTAGIHAN AKSEPTAGIHAN AKSEPTASIASIASIASIASI

227

Dtiadm
Rectangle
Page 155: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-116

Agunan/Jaminan

XVI

Awal

LembagaPemeringkat

TanggalPemering-

katan

Jenis Valuta

Nilai Agunan yang dapat

diperhitungkanJatuhWaktu

Nilai Agunan/Jaminan

TanggalPenilaian Terakhir

Penerbit Agunan/Jaminan

Peringkat PenerbitAgunan/Jaminan

XV

Agunan/JaminanJangka Waktu

FORM - 10

10

JenisAgunan/ Jaminan

SifatAgunan/ Jaminan

Cadangan Kerugian PenurunanNilai

SecaraIndvidual

SecaraKolektif

228

Dtiadm
Rectangle
Page 156: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-117

I. Nomor Akad

Diisi dengan nomor akad fasilitas kredit

II. Nomor Rekening

III. Jumlah Rekening

Diisi jumlah rekening penggabungan

IV. Debitur

1. Golongan Debitur

Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Debitur

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Kategori Debitur

1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Debitur Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/

Asuransi Kredit

i. Penjamin Tertentu

i.1 Mikro 10

i.2 Kecil 20

i.3 Menengah 30

ii. Penjamin Lainnya

ii.1 Mikro 40

ii.2 Kecil 50

ii.3 Menengah 60

b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya

i. Mikro 70

ii. Kecil 80

iii. Menengah 90

2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99

VI. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

III.11.1

SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

KOLOM SANDI

229

Dtiadm
Rectangle
Page 157: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-118

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Kredit Beragunan Rumah Tinggal

a. LTV < 70% 37

b. 70% < LTV < 80% 38

c. 80% < LTV < 95% 39

8. Kredit Beragun Properti Komersial 42

9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40

10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 60

b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62

11.Eksposur Sekuritisasi 70

VII. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

VIII. Peringkat Perusahaan

IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

X. Jenis Kredit

1. Dengan perjanjian kredit

a. Kredit yang diberikan 05

b. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (Sindikasi) 10

c. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara channeling 20

d. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara executing 25

e. Kartu Kredit 30

f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45

2. Tanpa perjanjian kredit

a. Giro bersaldo debet 80

KOLOM SANDI

230

Dtiadm
Rectangle
Page 158: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-119

b. Tagihan atas transaksi perdagangan 85

c. Lainnya 99

Khusus agunan/jaminan baris kedua dan seterusnya 98

XI. Sifat Kredit

1. Kredit yang direstrukturisasi 1

2. Pengambilalihan kredit 2

3. Kredit Subordinasi 3

4. lainnya 9

XII. Jenis Penggunaan

1. Modal kerja 1

2. Investasi 2

3. Konsumsi 3

XIII. Orientasi Penggunaan

1. Ekspor 1

2. Impor 2

3. Lainnya 9

XIV. Jenis Valuta

1. Jenis valuta induk

2. Jenis valuta per fasilitas

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

XV. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang diberikan dan Piutang 6

XVI. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XVII. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XVIII. Suku Bunga

KOLOM SANDI

231

Dtiadm
Rectangle
Page 159: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-120

1. Tingkat Suku Bunga

a. Induk

b. Per fasilitas

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

XIX. Sektor Ekonomi

Lihat Daftar Sandi Sektor Ekonomi

XX. Lokasi Proyek

Lihat Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

XXI. Plafon

1. Plafon Induk

2. Plafon

XXII. Nominal

XXIII. Kelonggaran Tarik

1. Dengan Komitmen (Committed)

2. Tanpa Komitmen (Uncommitted)

XXIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

XXV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XXVI. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii.Surat Berharga lainnya 099

KOLOM SANDI

232

Dtiadm
Rectangle
Page 160: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-121

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat daftar sandi jenis valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6 Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

KOLOM SANDI

233

Dtiadm
Rectangle
Page 161: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-122

KOLOM SANDI

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7 Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan

9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan

a. Kredit

b. Kelonggaran Tarik

XXVII. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi

XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit

a. Secara Individual

b. Secara Kolektif

2. PPA Kelonggaran Tarik yang Telah Dibentuk

a. Cadangan Umum

b. Cadangan Khusus

234

Dtiadm
Rectangle
Page 162: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-123

III.11.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua realisasi pemberian kredit dalam rupiah dan valuta asing kepada bank

dan pihak ketiga bukan bank termasuk kepada pegawai bank sendiri. Dimasukkan pula ke dalam pos ini adalah

pembelian surat-surat berharga yang disertai dengan Note Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan kredit

dalam rangka anjak piutang, tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor) yang telah

Jatuh Tempo dan setelah 15 hari belum diselesaikan oleh nasabah, dan giro yang bersaldo debet.

Penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) nasabah yang diendos bank pelapor dalam rangka pemberian kredit,

dalam LBU ini tidak mengurangi kredit yang diberikan. Selain itu, kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan

bersama/konsorsium/sindikasi baik sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant) dilaporkan sebesar

tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor. Rekening kredit yang

bersaldo kredit dilaporkan pada pos Daftar Rincian Giro.

Pengertian Kredit Yang Diberikan secara lengkap, lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan, pos Kredit Yang Diberikan.

Adapun tata cara pelaporan kredit adalah sebagai berikut :

1. Untuk debitur yang memperoleh beberapa fasilitas kredit/rekening dalam satu akad, maka tata carapelaporannya adalah sebagai berikut :

i. kredit tersebut harus dilaporkan dengan cara dikelompokkan dalam satu grup baris (record), tidak boleh

dilaporkan secara terpisah-pisah dalam baris (record) yang berbeda-beda. Adapun pelaporannya untuk

fasilitas kredit pertama yang dilaporkan pada baris pertama, seluruh kolom I sampai dengan kolom

XXVIII diisi dengan sandi yang sesuai dengan transaksi yang bersangkutan. Selanjutnya untuk fasilitas

kredit berikutnya yang dilaporkan pada baris kedua dan seterusnya, maka kolom I (akad) diisi dengan

sandi 98 sedangkan kolom lainnya diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan (lihat Box III.II.2.1).

ii. Jika fasilitas kredit berikutnya yang dilaporkan pada baris kedua dan seterusnya sebagaimana dimaksud

pada butir i diatas memiliki pula beberapa sub fasilitas, maka pelaporan sub fasilitas tersebut disamakan

dengan fasilitas sebagaimana butir i, yaitu kolom I (akad) diisi dengan sandi 98 sedangkan kolom lainnya

diisi dengan sandi yang sesuai dengan transaksi yang bersangkutan.

iii. Jika fasilitas dalam 1 akad diberikan oleh lebih dari 1 bank pelapor, maka masing-masing bank pelapor

melaporkan sebesar fasilitas yang diberikan oleh bank pelapor tersebut dengan tata cara pelaporan

sebagaimana butir i dan ii diatas

iv. Khusus untuk debitur (kartu kredit utama) yang memperoleh beberapa fasilitas kartu kredit dalam satu

akad, maka beberapa fasilitas kartu kredit tersebut dapat dilaporkan dalam satu baris dengan ketentuan:

− Pengisian Kolom Tingkat Suku Bunga

o Tingkat Suku Bunga Induk diisi 0

o Tingkat Suku Bunga Per fasilitas diisi dengan tingkat suku bunga kartu kredit utama

− Pengisian Kolom Plafon :

o Plafon Induk diisi 0

o Plafon diisi dengan total plafon seluruh fasilitas kartu kredit

− Jangka waktu mulai dan Jatuh Tempo dilaporkan dengan jangka waktu kartu kredit utama

− Kolom XXII, XXIII, XXIV, XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari seluruh fasilitas kartu

kredit

− Kolom lainnya diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

235

Dtiadm
Rectangle
Page 163: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-124

2. Untuk debitur yang memberikan agunan/jaminan kredit kepada bank pelapor lebih dari satu agunan/jaminan,

maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara pelaporannya dilakukan lebih dari satu

baris (record).

3. Kredit yang telah disetujui akadnya namun belum ditarik oleh nasabah sehingga baki debetnya masih 0 (nol)

tetapi nasabah telah memiliki hak untuk menarik kreditnya (memiliki kelonggaran tarik), maka kredit tersebut

tetap harus dilaporkan di Form-11.

4. Kredit yang telah dilunasi oleh nasabah tidak dilaporkan dalam LBU. Selanjutnya terhadap kredit yang telah

dilunasi oleh nasabah mengingat sudah di hapus dari laporan kredit, maka baki debet bulan lalu tidak perlu

dilaporkan dalam Form-11.

5. Kredit yang pada tanggal laporan bersaldo nihil namun akadnya masih berlaku sehingga nasabah masih

memiliki hak untuk menarik kreditnya sesuai dengan kelonggaran tarik yang ada, tetap dilaporkan dalam

Form-11 dengan baki debet 0 (nol).

KOLOM

I. Nomor Akad

Nomor yang tercantum dalam perjanjian kredit.

II. Nomor Rekening

Dalam pelaporan ini, setiap rekening/fasilitas kredit harus diisi dengan nomor rekening fasilitas kredit yang

diberikan kepada nasabah, kecuali untuk kredit yang dilaporkan secara gabungan/penjumlahan sesuai dengan

ketentuan pelaporan penggabungan.

Prinsip yang dipakai dalam laporan ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak

boleh sama). Dengan demikian, maka nomor rekening di LBU harus sama dengan nomor rekening di Sistem

Informasi Debitur (SID).

Dalam hal kredit Tanpa Perjanjian, Kolom Nomor Rekening harus diisi dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kredit yang berasal dari giro yang bersaldo debet (overdraft), kolom ini diisi dengan Nomor Rekening Giro

nasabah yang bersangkutan.

b. Kredit yang berasal dari tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah Jatuh Tempo

namun belum diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan, kolom Nomor Rekening diisi dengan nomor L/C

atau nomor lain yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan.

III. Jumlah Rekening

Diisi jumlah rekening penggabungan. Untuk rekening kredit secara individual, jumlah rekening diisi angka 1 (satu).

Dalam hal fasilitas kredit diberikan kepada kelompok dan penandatanganan akad kredit dilakukan oleh seorang

yang mewakili atas nama kelompok tersebut, jumlah rekening diisi dengan banyaknya anggota kelompok yang

menerima fasilitas kredit (end user). Misalnya, penyaluran Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA),

jumlah rekening adalah banyaknya anggota koperasi yang menerima fasilitas kredit.

Dalam pelaporan ini setiap rekening kredit harus dilaporkan secara individual. Namun demikian, untuk

menyederhanakan pelaporan, kepada bank pelapor diperkenankan menggabungkan/menjumlahkan :

1. Untuk LBU Per Kantor dan LBU Perusahaan Anak, Rekening-rekening kredit yang plafon, nominal, dan

jumlah pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan Rp 5.000.000,-(lima juta rupiah) untuk kredit

yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 500,-atau equivalennya untuk mata uang asing lain

236

Dtiadm
Rectangle
Page 164: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-125

untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, sepanjang Golongan Debitur, Kategori Debitur, Kategori

Portofolio, Jenis Penggunaan, Jenis Valuta per fasilitas, Kategori Pengukuran, dan Kualitas sama.

Pelaporan rekening yang digabungkan, dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom I, II, IV.3, VII, VIII, X, XIII, XIV.1, XVIII cukup diisi dengan angka 0, sedangkan kolom XX cukup

diisi angka 0.

c. Kolom XXVI.1 cukup diisi sandi 300 sehingga kolom XXVI.2 s.d XXVI.10 akan di blok (Kosong)

d. Kolom IX, dan XVI, cukup dikosongkan (NULL)

e. Kolom XIV.2 cukup diisi dengan sandi IDR dan USD untuk kredit selain valuta rupiah.

f. Kolom XIX untuk kredit dengan jenis penggunaan konsumsi, dapat diisi dengan Perumahan (sandi

001110, 001120 atau 001130), atau Lainnya (sandi 009000) sesuai dengan sektor ekonomi dari

rekening-rekening yang digabungkan.Sementara itu, untuk kredit dengan jenis penggunaan modal

kerja dan investasi, dapat diisi sektor ekonomi kegiatan yang belum jelas batasannya (sandi 000001

atau 000002) sesuai dengan sektor ekonomi dari rekening-rekening yang digabungkan.

g. Kolom IV.1, IV.2, V, VI, XI, XII, XV, dan XVII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

h. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening

yang digabungkan.

2.a.Untuk LBU Per Kantor, rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah pada tanggal laporan

masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) untuk kredit yang

diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 5000,- atau equivalennya untuk mata uang asing lain untuk

kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama, pengisian data rincian kredit yang diberikan

dilakukan sebagai berikut :

i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0

ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XIV, XVII, XVIII, XIX dan XX ,

XXVI diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

III. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening

yang digabungkan.

2.b.Untuk LBU Perusahaan Anak (Form-09), rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah

pada tanggal laporan masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 1.000.000.000,-(satu milyar

rupiah) untuk kredit yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 100.000,-atau equivalennya

untuk mata uang asing lain untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama,

pengisian data rincian kredit yang diberikan dilakukan sebagai berikut :

i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0

ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX dan XX

diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

iv. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVI.5.a,XXVI.10, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah

dari rekening-rekening yang digabungkan.

237

Dtiadm
Rectangle
Page 165: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-126

v. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang plafond yang

sama, dengan rentang plafond sebagai berikut :

v.1. Plafond s.d. Rp. 200 juta atau s.d ekuivalen USD 20.000

v.2. Plafond diatas Rp. 200 juta s.d. 500 juta atau diatas ekuivalen USD 20.000 s.d. 50.000

v.3. Plafond diatas Rp. 500 juta s.d. 1 miliar atau diatas ekuivalen USD 50.000 s.d. USD 100.000

IV. Debitur

1. Golongan Debitur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Debitur

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

V. Kategori Debitur

1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit

Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi

persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai

pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan

pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu

pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.

i. Penjamin Tertentu

Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga

penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud

serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

i.1. Mikro

i.2. Kecil

i.3. Menengah

ii. Penjamin Lainnya

Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga

penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit

dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

238

Dtiadm
Rectangle
Page 166: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-127

ii.1. Mikro

ii.2. Kecil

ii.3. Menengah

b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lainnya

Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi persyaratan

sebagaimana huruf a diatas.

i. Mikro

ii. Kecil

iii. Menengah

2. Bukan Debitur usaha mikro, kecil, dan menengah

Debitur yang tidak memenuhi kriteria sebagai usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sesuai

undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah. Untuk kredit dengan jenis

penggunaan konsumsi, maka kategori debiturnya adalah kategori bukan debitur UMKM.

Adapun kriteria UMKM adalah sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah yang berlaku sebagaimana Tabel III.11.2.1.

Tabel III.11.2.1

Kriteria Debitur Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengahsesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

USAHA MIKRO

USAHA KECIL

USAHA MENENGAH

a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang peroranganatau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabangperusahaan yang dimiliki , dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau maupuntidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria UsahaKecil

b. - memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah) sampaidengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha; atau

- memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus jutarupiah).

a. Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

b. - memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah)tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

- memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratusjuta rupiah).

a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang peroranganatau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaanyang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsungdengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.

b. - Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah)sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar limaratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000. 000.000,00 (lima puluhmilyar rupiah).

1

2

3

JENISNO. KRITERIA

239

Dtiadm
Rectangle
Page 167: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-128

VI. Kategori Portofolio

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VII. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VIII. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

IX. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

X. Jenis Kredit

1. Dengan perjanjian kredit

Kredit yang disertai suatu perjanjian tertulis dan atau NPA, yang antara lain mengatur besarnya Plafon

kredit, suku bunga, jangka waktu, agunan, dan cara-cara pelunasan. Termasuk pula dalam pengertian

ini adalah cerukan (overdraft) yang berasal dari kredit dengan perjanjian dan kredit yang telah jatuh

tempo.

a. Kredit Yang Diberikan

b. Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi)

Kredit yang diberikan bersama-sama oleh dua bank atau lebih, atau perusahaan pembiayaan lainnya

dengan pembagian dana, risiko, dan pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai dengan porsi kepesertaan

masing-masing anggota sindikasi. Kredit sindikasi disebut juga kredit dalam rangka pembiayaan

bersama.

c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain secara channelling

Pemberian kredit kepada debitur yang dananya disalurkan melalui bank lain, perusahaan pembiayaan

atau pihak lain. Atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko.

d. Penyaluran kredit melalui lembaga lain secara executing

Pemberian kredit kepada debitur yang dananya disalurkan melalui bank lain, perusahaan pembiayaan

atau pihak lain dimana bank lain atau pihak penyalur dimaksud menanggung risiko apabila debitur

wanprestasi.

e. Kartu Kredit

f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA)

Pemberian kredit yang berasal dari pembelian surat berharga yang disertai dengan NPA.

2. Tanpa perjanjian kredit

Kredit yang tidak disertai suatu perjanjian kredit tertulis.

a. Giro bersaldo debet

b. Tagihan atas transaksi perdagangan

Tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor) yang telah jatuh tempo dan sampai

dengan 14 hari belum diselesaikan oleh nasabah.

c. Lainnya

Kredit yang diberikan tanpa perjanjian selain jenis a dan b di atas.

240

Dtiadm
Rectangle
Page 168: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-129

XI. Sifat Kredit

a. Kredit yang direstrukturisasi

Kredit yang berada dalam status restrukturisasi kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aktiva.

b. Pengambilalihan kredit

Kredit yang diambil alih (seluruh hak dan resiko) dari bank lain, BPR, atau lembaga pembiayaan kepada

bank pelapor, yang tidak dalam status restrukturisasi kredit, termasuk yang disertai dengan penambahan

plafon baru. Termasuk pula dalam jenis ini adalah anjak piutang (factoring). Sifat kredit ini dilaporkan

sampai dengan kredit tersebut jatuh tempo.

c. Kredit Subordinasi

Kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria subordinasi (antara lain bersifat yunior).

d. Lainnya

Sifat kredit selain a s.d c di atas.

XII. Jenis Penggunaan

Yaitu tujuan penggunaan kredit yang dapat dibedakan atas:

1. Modal kerja

Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur

2. Investasi

Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara

lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.

3. Konsumsi

Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.

XIII. Orientasi Penggunaan

1. Ekspor

Kredit yang diberikan kepada eksportir dan pemasok untuk pembiayaan produksi, pengumpulan dan penyiapan

barang dalam rangka ekspor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi ekspor, pasokan barang untuk

diekspor dan produksi barang untuk diekspor.

2. Impor

Kredit yang diberikan kepada importir untuk pembiayaan pengadaan dan pengumpulan barang-barang

impor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi impor dan pasokan barang yang akan diimpor.

3. Lainnya

XIV. Jenis Valuta

1. Jenis Valuta Induk

Yaitu jenis valuta yang digunakan dalam pemberian fasilitas kredit sebagaimana tercantum dalam surat

perjanjian/akad. Hanya diisi untuk debitur yang memperoleh beberapa fasilitas kredit/rekening atau debitur

yang memiliki satu fasilitas kredit/rekening yang penarikan kreditnya dapat dilakukan dalam berbagai jenis

valuta yang berbeda dengan jenis valuta (Induk) yang ditetapkan dalam perjanjian atau akad. Kolom ini diisi 0

apabila fasilitas kredit tidak memiliki jenis valuta induk.

241

Dtiadm
Rectangle
Page 169: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-130

2. Jenis Valuta per fasilitas

Yaitu jenis valuta dari fasilitas kredit yang direalisasikan/ditarik oleh debitur sebagaimana tercantum

dalam surat perjanjian/akad.

Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing namun dalam penarikannya bank

memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai

dengan akad kredit yang bersangkutan.

XV. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XVI. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Dalam hal suatu kredit pernah diperpanjang jangka waktunya, cara pelaporan Jangka Waktu dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

1. Untuk kredit modal kerja, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu perpanjangan terakhir.

2. Untuk kredit investasi, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu keseluruhan, yaitu kolom

Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal kredit diberikan, dan kolom jatuh tempo diisi dengan

tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo setelah perjanjangan.

3. Untuk kartu kredit, kolom Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal perpanjangan terakhir kartu

kredit dan kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo perpanjangan terakhir

kartu kredit.

4. Untuk kredit yang telah jatuh tempo namun belum dihapus buku dan masih terkait dalam proses

perpanjangan dan atau restrukturisasi kredit, jangka waktu yang dilaporkan diisi kosong/tidak ada

isinya. Selanjutnya jika sudah ditetapkan adanya perpanjangan jangka waktu atas kredit tersebut,

maka pada kolom jangka waktu tersebut diisi dengan jangka waktu perpanjangan kredit yang baru.

XVII. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas

XVIII.Suku bunga

1. Tingkat suku bunga

a. Induk

Kolom ini diisi 0 apabila fasilitas kredit tidak memiliki tingkat suku bunga induk

b. Per fasilitas

2. Jenis suku bunga

a. Tetap (Fixed)

Suku bunga yang tetap selama jangka waktu tertentu.

b. Variabel

Suku bunga yang berubah-ubah selama jangka waktu tertentu.

c. Tidak ada

242

Dtiadm
Rectangle
Page 170: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-131

Dalam hal bank menggunakan kombinasi 2 jenis suku bunga tersebut, maka pengisian jenis suku bunga

mengikuti kondisi pada periode laporan. Jenis suku bunga hanya diisi untuk tingkat suku bunga per fasilitas.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XIX. Sektor Ekonomi

Rincian sektor ekonomi didasarkan atas Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005

Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-

pisahkan, cara penggolongannya dititik-beratkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang

paling besar memperoleh fasilitas pembiayaan).

XX. Lokasi Proyek

Yaitu daerah tempat penggunaan kredit dari masing-masing sektor ekonomi. Khusus kartu kredit diisi dengan

lokasi penagihan debitur.

Sandi lokasi, lihat Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.

XXI. Plafon

1. Plafon Induk

Yaitu jumlah plafon dari seluruh fasilitas kredit yang tercantum dalam 1 (satu) akad.

Kolom ini diisi 0 apabila dalam 1 (satu) akad hanya memiliki 1 (satu) fasilitas kredit.

2. Plafon

Yaitu jumlah maksimum kredit yang diterima oleh debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/

kredit. Untuk jenis-jenis kredit di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

Kredit Investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap, dilaporkan jumlah plafon yang telah

ditetapkan untuk masing-masing tahapan secara kumulatif. Dalam hal terjadi penarikan melampaui

plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut

adalah jumlah plafon secara kumulatif sampai dengan tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya

tidak terjadi cerukan.

1. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun dilaporkan jumlah plafon yang terakhir sesuai

dengan jadwal angsuran.

2. Kredit dengan aksep dan atau surat berharga lainnya yang disertai NPA, plafon diisi dengan nilai

nominal aksep dan/atau surat berharga yang bersangkutan.

3. Kredit dalam rangka anjak piutang, plafon diisi dengan nilai nominal surat berharga atau plafon

kredit yang diambil alih.

4. Kredit kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir

5. Kredit yang tanpa perjanjian, plafon diisi dengan angka 0.

6. Kredit yang Jatuh Tempo tetapi belum dilakukan perpanjangan kredit atau kredit yang non-performing,

plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit yang terakhir.

XXII. Nominal

Yaitu saldo baki debet pada tanggal laporan.

Untuk kredit sindikasi, nominal kredit adalah sebesar pangsa bank pelapor.

243

Dtiadm
Rectangle
Page 171: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-132

XXIII.Kelonggaran Tarik

a. Dengan Komitmen (Committed)

Kelonggaran tarik yang tidak dapat dibatalkan oleh bank dimana Bank memiliki komitmen untuk mencairkan

fasilitas dimaksud kepada nasabah.

b. Tanpa Komitmen (Uncommitted)

Pengertian uncommitted mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank

umum.

XXIV.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan lalu

2. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

Apabila terjadi cerukan karena penarikan atau karena pembebanan biaya, dilaporkan dalam satu baris

dengan rekening kredit yang bersangkutan. Dengan demikian, pada baris tersebut baki debet lebih besar

daripada Plafon.

XXV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

Tagihan bunga yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya.

XXVI.Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XXVII. Pendapatan Yang Ditangguhkan Dalam Rangka Restrukturisasi

Merupakan pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan kapitalisasi

tunggakan bunga ke dalam pokok kredit.

XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit

a. Secara Individual

b. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

2. PPA Kelonggaran Tarik Yang Telah Dibentuk

Adalah PPA yang telah dibentuk untuk kelonggaran tarik sesuai PBI mengenai Penilaian Kualitas Aset

Bank Umum.

a. Cadangan Umum

b. Cadangan Khusus

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

244

Dtiadm
Rectangle
Page 172: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-133

EUR

Sublimit = Eq USD 10 Jt

O/S = 0

Bunga = 1%

IDR

Sublimit = Eq USD 10 Jt

O/S = 0

Bunga = 9%

KE

Plafond = USD 10 Jt

Bunga = 2,5%

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000

BOX III.II.2.1

CONTOH 1

Debitur memiliki fasilitas :

Kredit Ekspor (KE) plafond USD 10 Juta, bisa digunakan dalam mata uang (USD, EUR & IDR). Tanpa

(sub-limit) untuk masing masing mata uang.

Maka :

1. Saat belum ada Penarikan Kredit (outstanding),

Strukturnya sebagai berikut :

Pelaporan di LBU :

Keterangan :

1) - kelonggaran tarik dihitung dari nominal,bukan dari baki debet

- Kelonggaran tarik dapat diisi secara prorata didistribusikan kemasing2 record (baris) atau sesuai kebijakan management bank

(Jumlah dalam Rp)

Induk fasilitas Induk Fasilitas Induk Fasilitas

1. 1234XXX USD USD 2,5% 2,5% 90M 90M 30 M 0

2. 98 0 EUR 0 1% 0 90M 30 M 0

3. 98 0 IDR 0 9% 0 90M 30 M 0

Baris

ke

Nomor

AkadJenis Valuta Suku Bunga Plafond Kelonggaran

Tarik1)

Nominal/Baki

Debet

245

Dtiadm
Rectangle
Page 173: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-134

2. Ada penarikan kredit (Outstanding) dalam EUR = 2 Juta, IDR = Rp 50 Miliar diasumsikan nilai nominal

dan baki debet sama

Strukturnya sebagai berikut :

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

Keterangan:

2) Karena tidak ada sub limit maka plafon per fasilitas diisi maksimal sama dengan total plafon. Sementara itu sisa

kelonggaraan tarik dihitung berdasarkan prorata atau sesuai dengankebijakan management bank.

(Jumlah dalam Rp)

Induk fasilitas Induk Fasilitas Induk Fasilitas

1. 1235XXX USD USD 2,5% 2,5% 90M 90M 6.7 M 0

2. 98 0 EUR 0 1% 0 90M 6.7 M 20M

3. 98 0 IDR 0 9% 0 90M 6.7 M 50M

Baris

ke

Nomor

AkadJenis Valuta Suku Bunga Plafond Kelonggaran

Tarik2)

Nominal/Baki

Debet

USD

Sublimit = Eq USD 10 Jt

Plafond = USD 2.2 Jt*

O/S = 0

Bunga = 2,5%

IDR

Sublimit = Eq USD 10 Jt

Plafond = Rp 50 M

O/S = Rp 50 M

Bunga = 9%

KE

Plafond = USD 10 Jt

Bunga = 5%

EUR

Sublimit = Eq USD 10 Jt

Plafond = EUR 2 Jt

O/S = EUR 2 Jt

Bunga = 1%

246

Dtiadm
Rectangle
Page 174: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-135

CONTOH 2 : KASUS MULTI CURRENCY & MULTI FACILITY

(CASH FACILITY)

CONTOH 2

Debitur memiliki fasilitas :

Kredit Multi Fasilitas (KMF) Rp 500 Miliar untuk produk dan sublimit (SL) :

Time Loan (TL) sublimit Rp 200 Miliar,

Kredit Ekspor (USD, EUR & IDR) sublimit USD 10 Juta

Trust Receive (TR) sublimit Rp 400 Miliar Maka:

1. Saat belum ada Penarikan Kredit (outstanding),

Strukturnya sebagai berikut :

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

Keterangan:

3) Jumlah maksimal plafond (sub limit) per masing-masing fasilitas dimana total kelonggaran tarik/outstanding <= Total Plafond induk.

4) Kelonggaran tarik diisi berdasarkan prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal besarnya kelonggaran tarik ditentukanoleh

kebijakan bank terkait produk risk.

(Jumlah dalam Rp)

Induk fasilitas Induk fasilitas Induk Fasilitas3)

1. 1236XX IDR IDR 9% 9% 500 M 200 M 100 M 0 TL

2. 98 0 USD 0 2,5% 0 90 M 100 M 0 KE

3. 98 0 EUR 0 1% 0 100 M 100 M 0 KE

4. 98 0 IDR 0 9% 0 100 M 100 M 0 KE

5. 98 0 IDR 0 9% 0 400 M 100 M 0 TR

Baris

ke

Nomor

AkadJenis Valuta Suku Bunga Plafond

Kelonggaran

Tarik4)

Nominal/Baki

Debet* Ket

TL

SL = Rp 200 M

Unused = Rp 200 M

O/S = 0

TL

SL = Rp 400 M

Unused = Rp 400 M

O/S = 0

KMF (IDR)

Plafond = Rp 500 M

KE EUR

SL = USD Eq 10 Jt

O/S = 0

KE IDR

SL = USD Eq 10 Jt

O/S = 0

KE USD

SL = USD 10 Jt

O/S = 0

247

Dtiadm
Rectangle
Page 175: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-136

2. Ada penarikan kredit (outstanding) dan diasumsikan nilai Nominal dan baki debet sama

TL = Rp 200 Miliar,

KE = EUR 2 Juta

KE = Rp 50 Miliar

TR = 100 Miliar

Strukturnya sebagai berikut :

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

Keterangan:

5) Kelonggaran tarik diisi prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal kebijakan bank terkait produk risk.

TL

SL =Rp 200M

PLF = Rp 200 M

Unused = 0

O/S = Rp 200 M

Bunga = 9%

TR

SL =Rp 400M

PLF = Rp 210 M

Unused = Rp 110 M

O/S = Rp 100 M

Bunga = 9%

KMF

Plafond = RP 500 M

KE EUR

SL = USD Eq 10 Jt

PLF = EUR 2 Jt

O/S = EUR 2 Jt

Bunga = 1%

KE IDR

SL = USD Eq 10 Jt

PLF = Rp 50 M

O/S = Rp 50 M

Bunga = 9%

KE USD

SL = USD 10 Jt

PLF = USD 2.22 Jt *

O/S = 0

Bunga = 2,5%

(Jumlah dalam Rp)

Induk fasilitas Induk fasilitas Induk Fasilitas

1. 1236XX IDR IDR 9% 9% 500 M 200 M 0 200 M TL

2. 98 0 USD 0 2,5% 0 90 M 33 0 KE

3. 98 0 EUR 0 1% 0 100M 33 20 M KE

4. 98 0 IDR 0 9% 0 100M 33 50 M KE

5. 98 0 IDR 0 9% 0 400M 33 100 M TR

Baris

ke

Nomor

AkadJenis Valuta Suku Bunga Plafond

Kelonggaran

Tarik5)

Nominal/Baki

Debet* Ket

248

Dtiadm
Rectangle
Page 176: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-137

III.11.3

DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

I

NomorAkad

Jumlah

NomorRekening Golong

anDebitur

II III IV V VI VII VIII IX X XI XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI

Debitur

Hubungan

denganBank

Kategori

Portofolio

Lembaga

Pemeringkat

Peringkat

Perusahaan

TanggalPeme

ringkatan

JenisKredit

SifatKredit

JenisPenggu

naan

Orientasi

Penggunaan

JenisValuta

KategoriPengukuran

Mulai JatuhTempo

JangkaWaktu

Kualitas

Suku Bunga

Tingkat SukuBunga

JenisSuku

Bunga

SektorEkono

mi

LokasiProyek

Plafon

PlafonInduk

Plafon

JumlahRekening

Nominal

XII

IndukPe rfasi

litas

StatusDebitur

KategoriDebitur

XXII

JenisValuta

PerFasilitas

JenisValutaInduk

249

Dtiadm
Rectangle
Page 177: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-138

BulanLalu

Agunan/Jaminan

XXVIIIXXV

FORM - 11

11

BulanLaporan

Pendapatan BungaYg AkanDiterima

JenisAgunan/Jaminan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

JangkaWaktu

MulaiJatuhTempo

Agunan/Jaminan

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

Jumlah (Biaya Perolehanatau Biaya Perolehan

diamortisasi atauNilai Wajar)

PenerbitAgunan/Jaminan

LembagaPemering

kat

PeringkatPenerbitAgunan/Jaminan

TanggalPemering

katan

Pendapatanyang

ditangguhkandalam rangkarestrukturisasi

Nilai Agunanyangdapat

XXVI XXVIIXXIV XXIII

KelonggaranTarik

DenganKomitmen

(Committed)

TanpaKomitmen

(UnCommitted)

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

PPA KelonggaranTarik

CadanganKerugian

Penurunan

SecaraKolektif

SecaraIndividual

CadanganKhusus

CadanganUmum

250

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 178: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-139

III.12.1

SANDI RINCIAN PENYERTAAN

I. Perusahaan Emiten

1. Golongan Perusahaan Emiten

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Status Perusahaan Emiten

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Metode Penyertaan

1. Metode Biaya 1

2. Metode Ekuitas 2

3. Diukur pada Nilai Wajar melalui Ekuitas 5

III. Negara Tujuan

Lihat Daftar Sandi Negara

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

VI. Tujuan Penyertaan

1. Dalam rangka investasi

a Penyertaan pada perusahaan anak 1

b Penyertaan pada perusahaan asosiasi 2

2. Dalam rangka restrukturisasi kredit 3

3. Lainnya 9

VII. Waktu Penyertaan TTBBTTTT

Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun saat penyertaan dilakukan

VIII. Bagian Penyertaan

IX. Nominal

KOLOM SANDI

251

Dtiadm
Rectangle
Page 179: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-140

KOLOM SANDI

X. Jumlah (Biaya Perolehan, Nilai Tercatat, atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

252

Dtiadm
Rectangle
Page 180: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-141

III.12.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyertaan bank pelapor pada bank atau lembaga keuangan bukan bank,

termasuk pula penyertaan pada bukan lembaga keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit.

KOLOM

I. Perusahaan Emiten

1. Golongan Perusahan Emiten

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Perusahaan Emiten/Perusahaan.

2. Status Perusahaan Emiten

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

II. Metode Penyertaan

1. Metode Biaya (Cost Method)

Metode akuntansi yang mencatat investasi sebesar biaya perolehan. Penghasilan baru diakui oleh investor bila

investee mendistribusikan laba bersih (kecuali deviden saham) yang berasal dari laba setelah tanggal perolehan.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)

Metode akuntansi yang pada awalnya mencatat investasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya ditambahkan

atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Distribusi

laba (kecuali deviden saham) yang diterima dari investee akan mengurangi nilai tercatat penyertaan.

3. Diukur Pada Nilai Wajar melalui Ekuitas

Penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya namun penyertaan tersebut memiliki kuotasi

harga di pasar aktif.

III. Negara Tujuan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

VI. Tujuan Penyertaan

Tujuan penyertaan dibedakan :

253

Dtiadm
Rectangle
Page 181: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-142

1. Dalam Rangka Investasi

a. Penyertaan pada Perusahaan Anak

Adalah badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh bank pelapor, baik secara langsung maupun

tidak langsung, yang terdiri dari :

i. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank pelapor

lebih dari 50% (lima puluh perseratus);

ii. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank

pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun bank pelapor memiliki Pengendalian terhadap

perusahaan;

b. Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi

Adalah perusahaan dimana bank pelapor memiliki pengaruh signifikan sesuai PSAK mengenai investasi

pada entitas asosiasi.

2. Dalam rangka restrukturisasi kredit

Yaitu penyertaan modal oleh Bank pada perusahaan debitur untuk mengatasi kegagalan kredit (debt to equity

swap), sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Lainnya

VII. Waktu Penyertaan

Yaitu tanggal, bulan dan tahun efektif dimulainya penyertaan pada perusahaan emiten.

VIII. Bagian Penyertaan

Yaitu persentase penyertaan pada perusahaan emiten.

Cara pengisian kolom ini, lihat contoh pengisian suku bunga pada Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang

Suku Bunga/Deposito.

IX. Nominal

Yaitu nilai yang tercantum pada instrumen saham.

X. Jumlah (Biaya Perolehan, Nilai Tercatat atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Biaya Perolehan digunakan untuk penyertaan yang dicatat menggunakan Metode Biaya.Nilai Tercatat digunakan

untuk penyertaan yang dicatat menggunakan Metode Ekuitas. Nilai Wajar digunakan untuk penyertaan yang

dicatat dalam kategori Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Ekuitas.

XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan - Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan.

XII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

254

Dtiadm
Rectangle
Page 182: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-143

VIII

BagianPenyertaan

MetodePenyertaan

JenisValuta

Kualitas

BulanLaporan

BulanLalu

NegaraTujuan

TujuanPenyertaan

WaktuPenyertaan

Debet Kredit Lainnya

IXII III IV V VI VII

FORM - 12

12

I

PerusahaanEmitmen /

StatusPerusahaan

NilaiAgunan

yang dapatdiperhitung

kan

X

Jumlah (Biaya Perolehan NilaiTercatat atau Nilai Wajar)

JUMLAH

III.12.3

DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN

Gol.Perusahaan

Emitmen/StatusPrsh

StatusEmiten/Perusahaan

CadanganKerugian

Penurunan Nilai

SecaraIndividual

SecaraKolektif

XI

Nominal

XII

255

Dtiadm
Rectangle
Page 183: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-144

KOLOM SANDI

III.13.1

SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

I. Jenis Penyediaan Dana

1. Penempatan pada bank lain 10

2. Tagihan Derivatif 37

3. Surat Berharga 20

4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 25

5. Tagihan atas surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) 28

6. Tagihan Akseptasi 39

7. Kredit yang diberikan

a. Kredit yang tidak direstrukturisasi 30

b. Kredit yang direstrukturisasi 35

8. Penyertaan 40

9. Lainnya 90

II. Jenis Valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

III. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

IV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

256

Dtiadm
Rectangle
Page 184: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-145

III.13.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

Pada daftar ini dilaporkan akumulasi penyisihan yang dibentuk dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan bank, yaitu apabila nilai kini estimasi arus kas masa datang dari aset

keuangan lebih kecil dari nilai tercatat aset keuangan, sesuai PSAK dan PAPI.

KOLOM

I. Jenis Penyediaan Dana

1. Penempatan pada bank lain

2. Tagihan Derivatif

3. Surat Berharga

4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)

5. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

6. Tagihan Akseptasi

7. Kredit yang diberikan

Jenis Penyediaan dana ini dirinci atas :

a. Kredit yang tidak direstrukturisasi

b. Kredit yang direstrukturisasi

8. Penyertaan

9. Lainnya

Termasuk tagihan lainnya di Rupa-rupa Aset.

II. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta penyediaan dana.

1. Rupiah

2. Valuta Asing

III. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan.

Jumlah Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan dari masing-masing Jenis Penyediaan Dana harus sama dengan

Nilai Agunan Yang Dapat diperhitungkan di masing-masing pelaporan rincian.

IV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari masing-masing Jenis Penyediaan Dana harus sama cadangan

kerugian penurunan nilai di masing-masing pelaporan rincian.

257

Dtiadm
Rectangle
Page 185: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-146

Jenis Penyediaan Dana

III

FORM - 13

13

I

JUMLAH

III.13.3

DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

JenisValuta

Nilai AgunanYang Dapat

Diperhitungkan

CadanganKerugian

Penurunan Nilai

II IV

SecaraIndividual

SecaraKolektif

258

Dtiadm
Rectangle
Page 186: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-147

III.14.1

SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

KOLOM SANDI

I. Jenis Aset

1. Perangkat lunak (Computer Software) 150

2. Hak Paten 151

3. Goodwill 152

4. Lainnya 160

II. Tanggal Perolehan TTBBTTTT

III. Jenis valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

IV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VI. Akumulasi Amortisasi

VII. Nilai Tercatat

VIII. Jangka waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

259

Dtiadm
Rectangle
Page 187: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-148

III.14.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tidak berwujud yaitu aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak

memiliki wujud fisik serta memiliki manfaat ekonomis masa depan. Perlakuan akuntansi untuk aset tidak berwujud

mengacu pada PSAK mengenai Aset Tidak Berwujud dan PSAK mengenai Penurunan Nilai Aset.

KOLOM

I. Jenis Aset

Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis aset tidak berwujud yang dibedakan atas :

1. Perangkat lunak (Computer software)

Contoh : pembelian software oleh bank pelapor dalam bentuk lisensi program. Untuk software yang sudah

merupakan bagian dari Hardware tidak dilaporkan dalam kategori ini.

2. Hak Paten

3. Goodwill

Yaitu jika biaya perolehan (acquisition cost) yang dikeluarkan oleh bank pelapor sebagai bank pengakuisisi

lebih dari bagian (interest) bank pelapor atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang

diakuisisi pada tanggal transaksi.

4. Lainnya

II. Tanggal Perolehan

Yaitu tanggal, bulan dan tahun perolehan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh bank pelapor.

III. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset tidak berwujud yaitu :

1. Rupiah

2. Valuta Asing

IV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar).

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 212.

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VI. Akumulasi Amortisasi

Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang

dapat didepresiasi selama masa manfaat aset.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 213.

VII. Nilai Tercatat

Adalah Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Akumulasi

Amortisasi.

260

Dtiadm
Rectangle
Page 188: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-149

VIII. Jangka Waktu

Jangka waktu pengakuan aset tidak berwujud berdasarkan estimasi manfaat ekonomis masa depan.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

261

Dtiadm
Rectangle
Page 189: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-150

VIII

JenisAset

II III IV V VI VII

FORM - 14

14

I

Jangka Waktu

JUMLAH

IV.14.3

SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

TanggalPerolehan

JenisValuta

Jumlah(Biaya

Perolehanatau Nilai

Wajar)

CadanganKerugian

PenurunanNilai

AkumulasiAmortisasi

Nilai Tercatat

MulaiJatuh

Tempo

262

Dtiadm
Rectangle
Page 190: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-151

III.15.1

SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

I. Jenis Aset Tetap dan Inventaris

1. Aset Tetap

a. Tanah 187

b. Bangunan Kantor 186

c. Bangunan Lainnya 200

d. Lainnya 210

2. Inventaris

a. Hardware Komputer 194

b. Mesin-mesin Kantor 196

c. Kendaraan Dinas 197

d. Perlengkapan Kantor 198

e. Lainnya 220

II. Jenis valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

III. Sumber perolehan

1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease)

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

2. Bukan Sewa Pembiayaan

a. Terkait dengan Bank 3

b. Tidak terkait dengan Bank 4

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya 1

2. Model Revaluasi 2

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VII. Akumulasi penyusutan

VIII. Nilai Tercatat

IX. Status Aset Tetap dan Inventaris

1. Dijaminkan 1

2. Tidak dijaminkan 2

KOLOM SANDI

263

Dtiadm
Rectangle
Page 191: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-152

III.15.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan

operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease). Perlakuan akuntansi untuk aset tetap dan

inventaris mengacu pada PSAK mengenai aset tetap, PSAK mengenai sewa dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening aset tetap dan inventaris harus dilaporkan secara individual. Guna

penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan

demikian pengisian Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan IV dan Kolom IX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

b. Kolom V sampai dengan Kolom VIII diisi dengan jumlah rupiah dari aset tetap dan inventaris yang digabungkan

KOLOM

I. Jenis Aset Tetap dan Inventaris

A. Aset Tetap

a. Tanah

b. Bangunan Kantor

c. Bangunan Lainnya

d. Lainnya

B. Inventaris

a. Hardware Komputer

b. Mesin-mesin Kantor

c. Kendaraan Dinas

d. Perlengkapan Kantor

e. Lainnya

II. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset tetap dan inventaris yaitu :

1. Rupiah

2. Valuta Asing

III. Sumber Perolehan

1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease)

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau dapat juga tidak dialihkan.

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

2. Bukan Sewa Pembiayaan

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

264

Dtiadm
Rectangle
Page 192: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-153

Seluruh pengadaan aset tetap dan inventaris sebelum penerapan LBU (Revisi 2008) hanya diisi pada kolom

Bukan Sewa Pembiayaan. Pengadaan aset tetap dan investaris setelah penerapan LBU (Revisi 2008) harus

dibedakan berdasarkan sumber perolehannya.

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya

Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan

dan cadangan kerugian penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai aset tetap.

2. Model Revaluasi

Model pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal yaitu

nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian penurunan nilai

yang terjadi setelah tanggal revaluasi sesuai PSAK mengenai aset tetap.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 214.

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Akumulasi Penyusutan

Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tetap dan inventaris

yang dapat disusutkan selama umur manfaat aset.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 215.

VIII. Nilai Tercatat

Adalah Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Akumulasi

Penyusutan.

IX. Status Aset Tetap dan Inventaris

Yaitu status hukum dari aset tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank sesuai dengan pembukuan bank.

1. Dijaminkan

2. Tidak dijaminkan

265

Dtiadm
Rectangle
Page 193: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-154

VIII

Jenis AsetTetap danInventaris

II III IV V VI VII

FORM - 15

15

I

JUMLAH

III.15.3

SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

JenisValuta

SumberPerolehan

Jumlah(Biaya

PerolehanAtau Nilai

Wajar)

AkumulasiPenyusutan

NilaiTercatat

Status Aset Tetapdan Inventaris

CadanganKerugian

PenurunanNilai

MetodePengukuran

IX

266

Dtiadm
Rectangle
Page 194: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-155

III.16.1

SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

KOLOM SANDI

I. Jenis

1. Gedung/Ruang kantor 161

2. Gudang 162

3. Rumah Toko/Rumah Kantor 163

4. Rumah 176

5. Apartemen/Rumah Susun 177

6. Tanah 187

7. Lain-lain 205

II. Tanggal Penetapan Properti Terbengkalai TTBBTTTT

III. Jenis valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya 1

2. Model Nilai Wajar 2

V. Biaya perolehan atau Nilai Wajar

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VII. Akumulasi Penyusutan

VIII. Jumlah

IX. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

X. PPANP Yang Telah Dibentuk

267

Dtiadm
Rectangle
Page 195: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-156

III.16.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

Pada daftar ini dilaporkan seluruh Aset tetap milik bank pelapor dalam bentuk properti (tanah dan atau bangunan)

tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Perlakuan akuntansi untuk properti terbengkalai mengacu

pada PSAK mengenai properti investasi dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.

KOLOM

I. Jenis

Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis properti terbengkalai yang dibedakan atas :

1. Gedung/Ruang Kantor

2. Gudang

3. Rumah Toko/Rumah Kantor

4. Rumah

5. Apartemen

6. Tanah

7. Lain-Lain

II. Tanggal Penetapan Properti Terbengkalai

Yaitu tanggal, bulan dan tahun aset tetap yang dimiliki Bank ditetapkan sebagai properti terbengkalai.

III. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset, yaitu :

1. Rupiah

2. Valuta Asing

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya

Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan

dan cadangan kerugian penurunan nilai aset.

2. Model Nilai Wajar

Model pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal yaitu

harga dimana properti dapat dipertukarkan antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan yang memadai

dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar.

V. Biaya Perolehan atau Nilai Wajar

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Akumulasi Penyusutan

Adalah akumulasi penyusutan sampai dengan aset tetap ditetapkan sebagai properti terbengkalai.

268

Dtiadm
Rectangle
Page 196: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-157

VIII. Jumlah

Adalah Biaya Perolehan atau Nilai Wajar dikurangi dengan Akumulasi Penyusutan.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 217.

IX. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

X. PPANP yang telah dibentuk

Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk properti terbengkalai sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

penilaian kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

269

Dtiadm
Rectangle
Page 197: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-158

VIII

Jenis

II III IV V VI VII

FORM - 16

16

I

JUMLAH

III.16.3

SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

TanggalPenetapan

PropertiTerbengkalai

JenisValuta

BiayaPerolehanAtau Nilai

Wajar

CadanganKerugian

PenurunanNilai

AkumulasiPenyusutan

JumlahKualitas

MetodePengukuran

IX

PPANPYang TelahDibentuk

X

270

Dtiadm
Rectangle
Page 198: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-159

III.17.1

SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH

I. Jenis

1. Emas 046

2. Surat Berharga

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

c. Obligasi Negara (ON) 086

d. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

e. Saham 091

f. Reksadana 081

g. Resi Gudang 092

h. Surat Berharga lainnya 099

3. Properti Komersial

a. Gedung 161

b. Gudang 162

c. Rumah Toko/Rumah Kantor 163

d. Hotel 164

e. Lainnya 175

4. Properti Residensial

a. Rumah Tinggal 176

b. Apartemen/Rumah Susun 177

5. Tanah 187

6. Kendaraan Bermotor 189

7. Mesin 190

8. Pesawat Udara 191

9. Kapal Laut 192

10.Persediaan 193

11.Lain-lain 250

II. Tanggal Pengambilalihan TTBBTTTT

III. Jenis Valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

IV. Harga Pengambilalihan

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VI. Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan (net realizable value)

VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan)

KOLOM SANDI

271

Dtiadm
Rectangle
Page 199: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-160

KOLOM SANDI

VIII. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

IX. PPANP Yang Telah Dibentuk

272

Dtiadm
Rectangle
Page 200: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-161

III.17.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET YANG DIAMBILALIH (AYDA)

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan

berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari

pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor.

KOLOM

I. Jenis

Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis agunan yang diambilalih :

1. Emas

2. Surat Berharga

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto

c. Obligasi Negara (ON)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau dengan

pembayaran bunga secara diskonto

d. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui

agen penjual.

e. Saham

f. Reksadana

Adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang

selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

g. Resi Gudang

Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang Sistem

Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

h. Surat Berharga Lainnya

Adalah agunan berbentuk surat berharga diluar bentuk agunan butir a sampai dengan g, termasuk Efek

Beragun Aset (EBA).

273

Dtiadm
Rectangle
Page 201: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-162

3. Properti Komersial

a. Gedung

b. Gudang

c. Rumah Toko/Rumah Kantor

d. Hotel

e. Lainnya

4. Properti Residential

a. Rumah Tinggal

b. Apartemen/Rumah Susun

5. Tanah

6. Kendaraan Bermotor

7. Mesin

Seluruh bentuk mesin yang digunakan untuk proses produksi, misalnya mesin cetak, mesin pintal, dan lain-

lain.

8. Pesawat Udara

9. Kapal Laut

10. Persediaan

11. Lain-lain

II. Tanggal Pengambilalihan

Yaitu tanggal, bulan dan tahun pengambilalihan aset oleh bank pelapor.

III. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta aset yang diambil alih yaitu :

1. Rupiah

2. Valuta Asing

IV. Harga Pengambilalihan

Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengambilalihan aset.

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VI. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan (net realizable value)

Yaitu nilai wajar aset yang diambil alih setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.

VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan)

Yaitu nilai terendah diantara Nilai Tercatat dengan Nilai Bersih yang Dapat Direaliasasikan (Kol.VI).

Nilai tercatat adalah Harga Pengambilalihan (Kol.IV) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Kol.V).

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 218.

VIII. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

274

Dtiadm
Rectangle
Page 202: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-163

IX. PPANP yang telah dibentuk

Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset yang diambil alih sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

penilaian kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

275

Dtiadm
Rectangle
Page 203: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-164

Jenis

II III IV V VI VII

FORM - 17

17

I

III.17.3

SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH

TanggalPengambil

alihan

JenisValuta

HargaPengambil

alihan

Nilai Bersihyangdapat

direalisasikan

Kualitas

CadanganKerugian

PenurunanNilai

Jumlah (NilaiTercatat atau NilaiBersih yang dapat

Direalisasikan)

VIII

PPANPyangtelah

Dibentuk

IX

276

Dtiadm
Rectangle
Page 204: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-165

III.18.1

SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

I. Uraian

II. Jenis valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

III. Jangka Waktu

1. <= 180 Hari 1

2. > 180 Hari 2

IV. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

V. Jumlah

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VII. Nilai Tercatat

VIII. PPANP Yang Telah Dibentuk

KOLOM SANDI

277

Dtiadm
Rectangle
Page 205: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-166

III.18.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

Pada daftar ini dilaporkan seluruh transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan

dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

KOLOM

I. Uraian

Diisi dengan penjelasan mengenai akun-akun yang termasuk kedalam kelompok suspense account.

II. Jenis Valuta

Yaitu jenis valuta dari suspense account yaitu :

1. Rupiah

2. Valuta Asing

III. Jangka Waktu

Yaitu jumlah hari sejak suspense account tercatat di pembukuan Bank sampai dengan bulan laporan, yang

dikelompokkan menjadi:

1. <= 180 hari

2. > 180 hari

IV. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jumlah

Adalah posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 219.

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Nilai Tercatat

Adalah Jumlah dikurangi dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

VIII. PPANP yang telah dibentuk

Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk rekening tunda sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

278

Dtiadm
Rectangle
Page 206: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-167

Uraian

II III IV VIIVI

FORM - 18

18

I

JUMLAH

III.18.3

SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

JenisValuta

JangkaWaktu Kualitas

NilaiTercatat

V

Jumlah

CadanganKerugian

PenurunanNilai

VIII

PPANPyang telahDibentuk

279

Dtiadm
Rectangle
Page 207: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-168

III.19.1

SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR

YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis

1. Giro 010

2. Deposito berjangka 020

3. Transfer 030

4. Inkaso 040

5. Dana Usaha 045

6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050

7. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

280

Dtiadm
Rectangle
Page 208: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-169

III.19.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTAR KANTOR

PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing

kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia,

termasuk tagihan atau penempatan bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah. Misalnya, tagihan Bank A-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank A-Surabaya;

atau tagihan Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.

Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Per Kantor, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara bruto

(tidak dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor).

Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Gabungan, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara neto

(dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor atas transaksi yang berpasangan).

Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu,

dan PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU

Gabungan akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan

kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar

Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro

2. Deposito berjangka

3. Transfer

4. Inkaso

5. Dana Usaha

Dana yang diberikan kepada unit usaha syariah sebagai dana usaha

6. Pendapatan Bunga yang akan diterima

7. Lain-lain

Bentuk transaksi aset antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di Indonesia yang tidak dapat

dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 6 di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jangka Waktu (dilaporkan pada LBU Gabungan)

Yaitu jumlah hari sejak rekening antar kantor tidak dapat saling hapus/ offset yang dikelompokkan menjadi :.

1. <= 180 hari

2 . > 180 hari

IV. Kualitas (dilaporkan pada LBU Gabungan)

1. Lancar

281

Dtiadm
Rectangle
Page 209: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-170

2. Macet

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Dalam perhitungan pos-pos pada aset antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban

antar kantor.

VI. PPANP Yang Telah Dibentuk (dilaporkan pada LBU Gabungan)

Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset antar kantor sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenaipenilaian kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

282

Dtiadm
Rectangle
Page 210: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-171

Jenis

II III

FORM - 19

19

I

JUMLAH

III.19.3

DAFTAR RINCIAN

ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN

KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

JenisValuta

Jumlah (Biaya Perolehan atau BiayaPerolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

283

Dtiadm
Rectangle
Page 211: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-172

III.20.1

SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR

YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :

a. Kantor pusat 000

b. Kantor lainnya 999

II. Jenis

1. Giro 010

2. Call money 015

3. Deposit on call 025

4. Deposito berjangka 030

5. Sertifikat deposito 035

6. Surat berharga 050

7. Kredit yang diberikan 060

8. Dana Usaha 065

9. Pendapatan Bunga yang akan diterima

a. Giro 088

b. Surat berharga 089

c. Kredit yang diberikan 090

d. Lainnya 095

10.Lain-lain 099

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku Bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

284

Dtiadm
Rectangle
Page 212: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-173

III.20.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTARKANTOR

PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor bank yang

sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, tagihan Bank C-Jakarta (sebagai bank pelapor)

kepada Bank C-London; atau tagihan Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.

Tagihan kepada kantor bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia tidak dilaporkan pada

daftar rincian ini, namun dilaporkan pada daftar rincian Aset Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan

Operasional di Indonesia.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank

pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian

sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi

di luar Indonesia.

Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), tagihan kepada kantor pusat

diisi dengan sandi 000 dan tagihan kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.

b. Kolom II sampai dengan IV diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom V diisi dengan jumlah rupiah dari rekening yang digabungkan.

Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu, dan

PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU Gabungan

akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.

KOLOM

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia

Yaitu sandi kantor bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor pusatnya

di Indonesia. Misalnya, BRI-New York (sandi 700). Kolom ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada

Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi di Luar Indonesia.

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia

Tagihan bank pelapor kepada bank yang sama yang memiliki hubungan kepemilikan dengan bank pelapor

dan kantor pusatnya di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan :

a. Sandi 000 untuk tagihan kepada kantor pusat

b. Sandi 999 untuk tagihan kepada kantor cabang lainnya.

II. Jenis

Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan

kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar

Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

285

Dtiadm
Rectangle
Page 213: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-174

1. Giro

2. Call money

3. Deposit on call

4. Deposito berjangka

5. Sertifikat deposito

6. Surat berharga

7. Kredit yang diberikan

8. Dana Usaha

Yaitu dana yang diberikan kepada unit usaha syariahnya diluar Indonesia sebagai modal usaha

9. Pendapatan Bunga yang akan diterima

a. Giro

b. Surat Berharga

c. Kredit yang diberikan

d. Lainnya

10. Lain-lain

Yaitu bentuk transaksi aset antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia yang tidak

dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Suku Bunga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincan tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila tagihan kepada kantor yang

melakukan operasi di luar Indonesia tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi 00,00.

V. Jangka Waktu (dilaporkan pada LBU Gabungan)

Diisi berdasarkan jumlah hari sejak rekening antar kantor tidak dapat saling hapus/offset.

1. <= 180 hari

2 . > 180 hari

VI. Kualitas (dilaporkan pada LBU Gabungan)

1. Lancar

2. Macet

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank pelapor pada kantorpusat/cabang

bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.Dalam perhitungan pos-pos pada aset

antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban antar kantor.

286

Dtiadm
Rectangle
Page 214: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-175

VIII. PPANP Yang Telah Dibentuk (dilaporkan pada LBU Gabungan)

Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset antar kantor sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai

penilaian kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

287

Dtiadm
Rectangle
Page 215: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-176

Jenis

II III IVI

JUMLAH

III.20.3

DAFTAR RINCIAN

ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN

KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

JenisValuta

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atauNilai Wajar)

SukuBunga

SandiKantor Bulan

Lalu Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

V

FORM - 20

20

288

Dtiadm
Rectangle
Page 216: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-177

III.21.1

SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

I. Jenis

1. Aset tidak berwujud 50

2. Aset tetap dan Inventaris 55

3. Properti Terbengkalai 65

4. Rekening Tunda 75

5. Aset Antar Kantor 80

6. Lainnya 85

II. Jenis Valuta

1. Rupiah 1

2. Valuta Asing 2

III. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

2. PPANP yang telah dibentuk

KOLOM SANDI

289

Dtiadm
Rectangle
Page 217: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-178

III.21.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

Pada daftar ini dilaporkan posisi akumulasi penyisihan yang wajib dibentuk bank pelapor dalam hal terjadi penurunan

nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai, rekening tunda dan aset antar

kantor dan lainnya, yaitu apabila nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, sesuai PSAK dan PAPI

KOLOM

I. Jenis

1. Aset tidak berwujud

2. Aset tetap dan inventaris

3. Properti terbengkalai

4. Rekening tunda (Suspense Account)

5. Aset Antar Kantor

6. Lain-lain

II. Jenis Valuta

1. Rupiah

2. Valuta Asing

III. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari masing-masing jenis aset lainnya harus sama cadangan

kerugian penurunan nilai di masing-masing pelaporan rincian.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk Aset Yang Diambil Alih tidak dilaporkan dalam kolom ini.

2. PPANP Yang Telah Dibentuk

Pembentukan PPA Non Produktif dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas

aset bank umum.

Untuk Aset Tetap dan Investaris tidak perlu mengisi kolom ini sehingga diisi angka 0.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

290

Dtiadm
Rectangle
Page 218: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-179

Jenis

FORM - 21

21

I

JUMLAH

III.21.3

DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

JenisValuta

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

II III

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

PPA Non Produktifyang telah Dibentuk

291

Dtiadm
Rectangle
Page 219: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-180

III.22.1

SANDI RINCIAN RUPA-RUPA ASET

I. Jenis

1. Emas dan mata uang emas 05

2. Commemorative coins dan notes 08

3. Cek perjalanan (Travellers’ Cheque) yang dibeli/diambil alih 16

4. Uang muka kepada nasabah 20

5. Tagihan inkaso 25

6. Tagihan Lainnya 26

7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit -/- 27

8. Pendapatan bunga yang akan diterima

a. Kredit yang diberikan 31

b. Lainnya 34

9. Uang muka pajak 40

10.Biaya dibayar dimuka 50

11.Biaya yang ditangguhkan 55

12.Talangan dalam rangka program pemerintah 65

13.Lainnya 99

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Debitur/Pihak Lainnya

1. Golongan Debitur/Pihak Lainnya

a. Untuk Jenis Aset Tagihan Lainnya

Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank

b. Untuk Jenis Aset Selain Tagihan Lainnya

i. Penduduk

i.1. Bank Indonesia 01

i.2. Bank 05

i.3. Pemerintah Pusat 10

i.4. Lainnya 49

ii. Bukan Penduduk

ii.1. Bank 20

ii.2. Lainnya 50

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Debitur/Pihak Lainnya

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

KOLOM SANDI

292

Dtiadm
Rectangle
Page 220: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-181

c. Lainnya 9

IV. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan

VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Debitur

Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

X Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XI. Kualitas

KOLOM SANDI

293

Dtiadm
Rectangle
Page 221: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-182

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

XII. Suku Bunga

XIII. Nominal

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

XV. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii.Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

KOLOM SANDI

294

Dtiadm
Rectangle
Page 222: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-183

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat daftar sandi jenis valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6 Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7 Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

KOLOM SANDI

295

Dtiadm
Rectangle
Page 223: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-184

KOLOM SANDI

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan

9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

296

Dtiadm
Rectangle
Page 224: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-185

III.22.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis aset dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam pos 1 sampai dengan 19 aset neraca.

KOLOM

I. Jenis

1. Emas dan mata uang emas

Emas batangan (monetary gold) dan mata uang emas. Emas dalam titipan tidak termasuk dalam jenis ini.

Selain dari pada itu emas dalam bentuk perhiasan milik bank pelapor tidak termasuk dalam jenis ini namun

dilaporkan pada jenis Lainnya.

2. Commemorative coins & notes

3. Cek Perjalanan (Travellers Cheque) yang dibeli/diambil alih

Termasuk pula dilaporkan pada jenis ini adalah cek yang diterbitkan oleh bank lain dan telah dibeli/diambilalih

oleh bank pelapor/dan lembaga keuangan bukan bank.

4. Uang Muka Kepada Nasabah

Uang muka yang diberikan kepada nasabah untuk dana talangan nasabah yang merupakan bagian dari fasilitas

kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

5. Tagihan Inkaso

Tagihan inkaso bank pelapor kepada bank lain atas nama nasabah bank pelapor namun telah dilakukan

pembayaran di muka kepada nasabah yang bersangkutan.

6. Tagihan Lainnya

Termasuk pula dilaporkan tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor), yaitu tagihan

yang timbul dari negosiasi dokumen ekspor impor dalam transaksi sight L/C dan negosiasi wesel ekspor dalam

transaksi usance L/C yang belum diakseptasi.

7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit -/-

Merupakan pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan kapitalisasi

tunggakan bunga ke dalam pokok kredit.

8. Pendapatan bunga yang akan diterima

a. Kredit yang diberikan

b. Lainnya

Adalah pendapatan bunga yang diakui namun belum diterima hingga pelaporan yang diukur berdasarkan

suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit. Dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kredit mengalami

penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarkan harus dibatalkan

dengan melakukan jurnal balik. Selanjutnya pendapatan bunga yang baru akan dihitung dengan menggunakan

suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai. Pendapatan

bunga yang dibatalkan dilaporkan dalam Rekening Administratif.

297

Dtiadm
Rectangle
Page 225: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-186

Koreksi pendapatan bunga dalam Laporan Laba Rugi dilakukan sebagai berikut:

a. Jika penurunan nilai kredit diketahui setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian

laporan keuangan, dimana peristiwa tersebut terjadi sebelum atau pada tanggal neraca merupakan

adjusting subsequent event dan diakui sebagai koreksi saldo laba (Laporan Neraca, sandi 461) atau

saldo rugi. (Laporan Neraca sandi 462)

b. Jika penurunan nilai kredit terjadi pada periode berjalan, maka pembatalan bunga tersebut dianggap

sebagai koreksi dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan yaitu dengan mengurangi pos Pendapatan Bunga.

Dalam hal pembatalan bunga tersebut mengakibatkan pos Pendapatan Bunga menjadi negatif, maka

pembatalan tersebut dilaporkan dalam pos Beban Bunga-Koreksi Atas Pendapatan Bunga. (Laporan Laba

Rugi sandi 1680).

9. Uang muka pajak

Jumlah pajak penghasilan yang telah dibayarkan oleh bank pelapor tetapi belum menjadi beban periode

akuntansi yang bersangkutan.

10. Biaya dibayar dimuka

Biaya yang telah dibayarkan tetapi belum menjadi beban periode yang bersangkutan, misalnya premi asuransi

dan sewa dibayar di muka.

11. Biaya yang ditangguhkan

Biaya yang telah dibayarkan tetapi belum menjadi biaya bagi bank pelapor pada periode akuntansi yang

bersangkutan karena dianggap memberi manfaat pada periode-periode akuntansi selanjutnya, misalnya biaya

pendirian dan biaya yang dikeluarkan untuk emisi.

12. Talangan dalam rangka program pemerintah

Dana yang dikeluarkan dalam rangka talangan program pemerintah.

13. Lainnya

Semua jenis yang terdapat pada rupa-rupa aset bank pelapor yang tidak dapat digolongkan ke dalam butir 1

sampai dengan 12 di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Golongan status

1. Golongan Status

a. Untuk Jenis Aset Tagihan Lainnya

Untuk jenis aset Tagihan Lainnya, diisi dengan Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga

Bukan Bank.

b. Untuk Jenis Aset selain Tagihan Lainnya

Untuk jenis aset selain Tagihan Lainnya, kolom ini diisi dengan :

i. Penduduk

i.1. Bank Indonesia

i.2. Bank

i.3. Pemerintah Pusat

i.4. Lainnya

298

Dtiadm
Rectangle
Page 226: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-187

ii. Bukan Penduduk

ii.1.Bank

ii.2. Lainnya

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Debitur

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

VII. Tanggal Pemeringkatan

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Debitur

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Kategori Pengukuran

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Disisi hanya untuk Rupa-rupa Aset yang memiliki jangka waktu. Apabila tidak memiliki jangka waktu maka jangka

waktu diisi kosong.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

299

Dtiadm
Rectangle
Page 227: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-188

XI. Kualitas

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XII. Suku Bunga

Diisi hanya untuk Rupa-rupa Aset yang memiliki suku bunga.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

XV. Agunan/Jaminan

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Secara Individual

2. Secara Kolektif

Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

300

Dtiadm
Rectangle
Page 228: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-189

Jenis

II III IV V XI

JUMLAH

III.22.3

DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET

JenisValuta

GolonganDebitur/

PihakLainnya

Hubungan

denganBank

Debitur/Pihak Lainnya

NegaraDebitur

Mulai

PeringkatPerusaha

an

KategoriPengukur

an JatuhTempo

JangkaWaktu

SukuBunga

VI

StatusDebitur/

PihakLainnya

TanggalPemeringkatan

VII

Nominal

VIII IX XI

KategoriPortofolio

LembagaPemeringkat Kualitas

XII XIII

301

Dtiadm
Rectangle
Page 229: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-190

Agunan/Jaminan

XV

Mulai

LembagaPemeringkat

TanggalPemering-

katan

Jenis Valuta

NilaiAgunan

yang dapatdiperhitung

kanJatuh

Tempo

Nilai Agunan/Jaminan

TanggalPenilaian Terakhir

Penerbit Agunan/Jaminan

Peringkat PenerbitAgunan/Jaminan

XIV

Agunan/JaminanJangka Waktu

FORM - 22

22

JenisAgunan/ Jaminan

SifatAgunan/ Jaminan

Cadangan KerugianPenurunan Nilai

SecaraIndvidual

SecaraKolektif

BulanLalu

Jumlah (Biaya Perolehan atau BiayaPerolehan Diamortisasi atau Nilai

Wajar)

Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

XVI

302

Dtiadm
Rectangle
Page 230: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-191

III.23.1

SANDI RINCIAN GIRO

I. Jumlah Rekening

II. Jenis

1. Giro yang dapat ditarik sewaktu-waktu 001

2. Giro dalam rangka kustodian 002

3. Giro yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account 004

b. Dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan garansi 006

ii. Penerbitan LC 007

iii. Transaksi Derivatif 008

iv. Lainnya 010

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 012

d. Lainnya 009

4. Giro Lainnya 099

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

V. Nasabah

1. Golongan Nasabah

Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Nasabah

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VI. Negara Nasabah

Lihat Daftar Sandi Negara

VII. Lokasi KC/KCP

Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

KOLOM SANDI

303

Dtiadm
Rectangle
Page 231: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-192

KOLOM SANDI

VIII. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

IX. Nominal

X. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

304

Dtiadm
Rectangle
Page 232: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-193

III.23.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GIRO

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi giro dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada tanggal

laporan. Dalam rincian ini termasuk Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit. Dilaporkan pula pada daftar rincian ini,

giro milik nasabah dalam rangka kustodian dan giro yang diblokir dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan

lainnya.

Saldo giro milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan pada

Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Giro (sandi 010).

Dalam hal saldo giro milik nasabah bersaldo debet (terjadi overdraft), harus dilaporkan pada Daftar Rincian Kredit Yang

Diberikan (Form-11) dengan cara pengisian sebagai berikut :

1. Kolom Jenis Kredit diisi dengan Tanpa Perjanjian sub Giro Bersaldo Debet (sandi 80).

2. Kolom Plafon diisi dengan 0.

3. Kolom Nominal diisi dengan jumlah saldo debet giro yang bersangkutan.

KOLOM

I. Jumlah rekening

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.Dalam sistem pelaporan ini setiap

rekening giro harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan, diperkenankan

menggabungkan rekening-rekening dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya masing-masing sampai dengan Rp 5.000.000,-atau sampai dengan

USD 500 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lainnya, dan Jenis, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran,

Nasabah, Negara Nasabah, dan Lokasi KC/KCP sama, dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom II sampai dengan VII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom VIII diisi 0.

d. Kolom IX dan X diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom II sampai dengan VIII diisi dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom IX dan X diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang Nominal yang sama,

dengan rentang nominal sebagai berikut :

i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya

untuk mata uang asing lain.

iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk uang asing lain.

II. Jenis

1. Giro yang dapat ditarik sewaktu-waktu

305

Dtiadm
Rectangle
Page 233: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-194

2. Giro dalam rangka kustodian

Rekening giro milik nasabah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan pasar modal melalui bank

pelapor

3. Giro yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account

Rekening giro nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya hanya

dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan

Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan Garansi

ii. Penerbitan LC

iii. Transaksi Derivatif

iv. Lainnya

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral)

Rekening giro yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya

Rekening giro milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening giro memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis diperlakukan

sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 rekening giro yang sebagian saldonya

diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris yang berbeda sesuai dengan

jenisnya. Untuk rekening giro yang saldonya sebagian tersebut diblokir, maka jumlah rekeningnya

diisi 0

4. Lainnya

Antara lain berupa Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit.

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

V. Nasabah

1. Golongan Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Nasabah

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

306

Dtiadm
Rectangle
Page 234: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-195

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Negara Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VII. Lokasi KC/KCP

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

VIII. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

IX. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

307

Dtiadm
Rectangle
Page 235: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-196

III.23.3

DAFTAR RINCIAN GIRO

FORM - 23

23

Jenis

II III IV V VIIII

JUMLAH

JenisValuta

Golongan

Nasabah

Hubungan

denganBank

Nasabah

LokasiKC/KCP*) Tingkat

SukuBunga

BulanLalu

JenisSuku

Bunga

Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Debet Kredit Lainnya Bulan

Laporan

VI

Negaranasabah

JumlahRekening

VII

StatusNasabah

KategoriPengukur

an

Nominal

XIX

308

Dtiadm
Rectangle
Page 236: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-197

III.24.1

SANDI RINCIAN TABUNGAN

I. Jumlah Rekening

II. Jenis

1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu 021

2. Tabungan berjangka 022

3. Tabungan yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account 023

b. Dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan garansi 024

ii. Penerbitan LC 026

iii. Transaksi Derivatif 027

iv. Lainnya 028

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 031

d. Lainnya 032

4. Lainnya 029

III. Sifat

1 Ada fitur tambahan

a. Asuransi 1

b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2

c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3

b. Lainnya 4

2 Tidak ada fitur tambahan 9

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Nasabah

1. Golongan Nasabah

Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Nasabah

a. Perusahaan Induk 1

KOLOM SANDI

309

Dtiadm
Rectangle
Page 237: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-198

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Negara Nasabah

Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Lokasi KC/KCP

Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

IX. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

X. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

XI. Nominal

XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

310

Dtiadm
Rectangle
Page 238: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-199

III.24.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TABUNGAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tabungan milik pihak ketiga bukan bank, termasuk pula tabungan yang diblokir.

Posisi tabungan milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan

pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Tabungan (sandi 020).

KOLOM

I. Jumlah rekening

Yaitu jumlah dari individual rekening tabungan. Pada prinsipnya dalam kolom ini, rekening tabungan harus dilaporkan

secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp

5.000.000,-atau sampai dengan sebesar USD 500 atau equivalen untuk mata uang asing lainnya. dan

Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Nasabah, Negara Nasabah, serta Lokasi KC/KCP-nya

sama, dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom II sampai dengan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom IX dikosongkan (NULL)

d. Kolom X diisi 0.

e. Kolom XI dan XII diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom II sampai dengan X diisi dengan ciri-ciri rincian yang bersangkutan.

c. Kolom XI dan XII diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang nominal yang sama,

dengan rentang nominal sebagai berikut :

i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya

untuk mata uang asing lain.

iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

II. Jenis

1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu

Tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan

mesin ATM maupun buku tabungan.

2. Tabungan berjangka

Tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk

pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH).

Tabungan berjangka yang sudah Jatuh Tempo tetap dilaporkan ke dalam jenis ini.

311

Dtiadm
Rectangle
Page 239: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-200

3. Tabungan yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account

Rekening tabungan nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya

hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan

Rekening tabungan yang diblokir dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan Garansi

ii. Penerbitan LC

iii. Transaksi Derivatif

iv. Lainnya

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral)

Rekening tabungan yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya

Rekening tabungan milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

4. Lainnya

Tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1, 2 dan 3 di atas.

Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening tabungan memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis

diperlakukan sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 Rekening Tabungan

yang sebagian saldonya diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris

yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Untuk rekening tabungan yang saldonya sebagian tersebut di

blokir, maka jumlah rekeningnya diisi 0

III. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. Asuransi

Tabungan yang didalamnya mengandung fitur asuransi

b. Derivatif melekat/Embedded Derivative

Tabungan yang didalamnya mengandung unsur derivatif melekat sehingga tingkat pengembalian tabungan

akan dikaitkan juga dengan underlying dari derivatif melekat tersebut.

c. Asuransi dan Derivatif melekat.

d. Lainnya

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Nasabah

1. Golongan Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.

312

Dtiadm
Rectangle
Page 240: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-201

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan dengan Bank.

3. Status Pemilik

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara Debitur/Pihak Lawan/Penerbit/Tujuan/Pemilik/

Pemegang Saham/Pemberi Modal Sumbangan/Pihak Penyetor.

VIII. Lokasi KC/KCP

Lihat Penjelasan Umum Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

IX. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Untuk jenis tabungan yang tidak memiliki jangka waktu, kolom ini dikosongkan (NULL).

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Apabila pada tanggal laporan, terdapat Tabungan Berjangka yang sudah Jatuh Tempo dan belum diambil

oleh pemiliknya atau dipindahkan ke rekening lain, tabungan tersebut tetap dilaporkan sebagai jenis Tabungan

Berjangka, dengan kolom jangka waktu kosongkan (Null).

X. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

Dalam hal dalam satu rekening diberikan suku bunga yang berbeda, suku bunga yang dilaporkan adalah

suku bunga per tahun tertinggi yang diberikan kepada rekening tabungan yang bersangkutan.

XI. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

313

Dtiadm
Rectangle
Page 241: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-202

I

JUMLAH

III.24.3

DAFTAR RINCIAN TABUNGAN

IX

Jenis JenisValuta Golongan

Nasabah

Hubungandengan

Bank

Nasabah

LokasiKC/

KCP*) Tingkat

SukuBunga

BulanLalu

JenisSuku

Bunga

Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atauNilai Wajar)

Debet

NegaraJumlahRekening

Sifat

II III IV V VI VII VIII

StatusNasabah

Kredit Lainnya

FORM - 24

24

BulanLaporan

Nominal

KategoriPengukur

an Mulai Jatuh

Tempo

Jangka Waktu

X XI XII

314

Dtiadm
Rectangle
Page 242: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-203

III.25.1

SANDI RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

I. Jumlah Rekening

II. Jenis

1. Deposit on call 025

2. Deposito berjangka 030

3. Sertifikat deposito 035

4. Deposito berjangka/Sertifikat Deposito yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account 036

b. Dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan garansi 038

ii. Penerbitan LC 032

iii. Transaksi Derivatif 033

iv. Lainnya 034

c. Dalam rangka cash collateral 048

d. Lainnya 049

5. Lainnya 039

III. Sifat

1. Ada fitur tambahan

a. Asuransi 1

b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2

c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3

d. Lainnya 4

2. Tidak ada fitur tambahan 9

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Nasabah

1. Golongan Nasabah

Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Nasabah

KOLOM SANDI

315

Dtiadm
Rectangle
Page 243: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-204

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Negara Nasabah

Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Lokasi KC/KCP

Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

IX. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTTT

X. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

XI. Nominal

XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

316

Dtiadm
Rectangle
Page 244: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-205

III.25.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi simpanan berjangka dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan

bank pada tanggal laporan. Simpanan berjangka milik nasabah yang diblokir untuk tujuan apapun, tetap dilaporkan

pada daftar rincian ini.

KOLOM

I. Jumlah Rekening

Yaitu jumlah dari bilyet simpanan berjangka. Pada prisipnya dalam kolom ini simpanan berjangka harus dilaporkan

secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp 5.000.000,-

atau sampai dengan ekuivalen USD 500 dan Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Pemilik, Negara

Pemilik serta Lokasi KC/KCP-nya sama, dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom IV cukup diisi sandi IDR untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta rupiah dan sandi USD

untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta asing.

c. Kolom II, III, V, VI, VII, dan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

d. Kolom IX dikosongkan (NULL)

e. Kolom X diisi dengan angka 0.

f. Kolom XI dan XII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama, dilaporkan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom II sampai dengan X diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom XI dan XII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang nominal yang sama,

dengan rentang nominal sebagai berikut :

i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya

untuk mata uang asing lain.

iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

II. Jenis

Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Deposit on call

2. Deposito berjangka

3. Sertifikat deposito

4. Deposito Berjangka/Sertifikat Deposito yang diblokir

317

Dtiadm
Rectangle
Page 245: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-206

a. Dalam rangka escrow account

Rekening deposito berjangka nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan

penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan

Rekening deposito berjangka yang diblokir dalam rangka setoran jaminan

i. Penerbitan Garansi

ii. Penerbitan LC

iii. Transaksi Derivatif

iv. Lainnya

c. Dalam rangka cash collateral

Rekening deposito berjangka yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya

Rekening deposito berjangka milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

5. Lainnya

III. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. AsuransiSimpanan berjangka yang didalamnya mengandung fitur asuransi.

b. Derivatif melekat/Embedded Derivative

Simpanan berjangka yang didalamnya mengandung unsur derivatif melekat sehingga tingkat pengembalian

simpanan berjangka akan dikaitkan juga dengan underlying dari derivatif melekat tersebut.

c. Asuransi dan Derivatif melekat

d. Lainnya

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Pemilik

1. Golongan Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Golongan Nasabah diisi dengan nasabah pertama pada

saat sertifikat deposito diterbitkan. Dalam hal sertifikat deposito yang diterbitkan oleh bank pelapor dan

Nasabah yang pertama kali adalah bank lain, dilaporkan dalam Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank

Lain.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

318

Dtiadm
Rectangle
Page 246: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-207

3. Status Nasabah

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Nasabah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara nasabah diisi dengan negara pembeli/nasabahpertama

pada saat sertifikat deposito diterbitkan.

VIII. Lokasi KC/KCP

Lihat Penjelasan Umum Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

IX. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Untuk jenis deposit on call diisi dengan syarat jangka waktu call-nya.

Apabila pada tanggal laporan, terdapat simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu namun belum di rollover

atau belum diambil, oleh pemiliknya atau dipindahkan kerekening lain, kolom mulai dan jatuh tempo

dikosongkan (Null)

X. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XI. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

319

Dtiadm
Rectangle
Page 247: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-208

I

JUMLAH

III.25.3

DAFTAR RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

IX

Jenis JenisValuta Golongan

Nasabah

Hubungandengan

Bank

Nasabah

LokasiKC/KCP

TingkatSuku

Bunga

BulanLalu

JenisSuku

Bunga

Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atauNilai Wajar)

Debet Kredit

NegaraNasabah

JumlahRekening

Sifat

Lainnya

II III IV V VI VII VIII

Jangka Waktu

MulaiJatuhTempo

X

StatusNasabah

FORM - 25

25

BulanLaporan

XI

NominalKategoriPengukur

an

XII

320

Dtiadm
Rectangle
Page 248: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-209

III.26.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

I. Jenis

1. Overdraft giro pada Bank Indonesia 10

2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)

a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)

i. Pelimpahan penerusan KLBI 15

ii. Penarikan kembali penerusan KLBI 16

iii. Lainnya 19

b. Bukan dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK) 25

3. Pinjaman Two Step Loan (TSL) 40

4. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek 45

5. Dalam rangka talangan utang dan perdagangan luar negeri 60

6. Dalam rangka operasi moneter 80

7. Lainnya 99

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Suku Bunga/Diskonto

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Nominal

VII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

KOLOM SANDI

321

Dtiadm
Rectangle
Page 249: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-210

III.26.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank

Indonesia. Termasuk dalam kewajiban ini adalah sisa fasilitas yang diterima bank pelapor dari Bank Indonesia melalui

penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

KOLOM

I. Jenis

Jenis ini dirinci atas :

1. Overdraft giro pada Bank Indonesia

2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)

Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia berupa kredit likuiditas atau kredit langsung dan atas kredit

tersebut bank pelapor menanggung resiko. Termasuk pula dalam jenis ini adalah pinjaman yang diterima dari

Bank Indonesia dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah, dan atas pemberian kredit tersebut bank

pelapor tidak menanggung risiko tetapi dananya belum disalurkan kepada debitur.

a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)

i. Pelimpahan penerusan KLBI

Dana yang diterima dari Bank Indonesia namun belum disalurkan kepada nasabah dan atas dana

yang telah disalurkan tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

ii. Penarikan kembali penerusan KLBI

Penerimaan angsuran/pelunasan dari nasabah atas penyaluran KLBI dimana bank pelapor tidak

menanggung risiko, namun dana tersebut belum ditarik oleh Bank Indonesia.

iii. Lainnya

Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada nasabah KUK dan atas penyaluran

tersebut bank pelapor menanggung risiko.

b. Bukan dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)

Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada nasabah bukan KUK dan atas

penyaluran tersebut bank pelapor menanggung risiko. Dalam jenis ini termasuk kredit langsung dari Bank

Indonesia.

3. Pinjaman Two Step Loan (TSL)

Pinjaman yang diterima melalui Bank Indonesia yang sumber dananya berasal dari luar negeri untuk

disalurkan kepada nasabah bank pelapor. Atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor menanggung

risiko. Pinjaman two step loan yang disalurkan kepada nasabah atas proyek yang telah ditentukan oleh

pemerintah dan atas penyaluran tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko tidak termasuk dalam

jenis ini, namun dilaporkan pada Daftar Rincian Penerusan Kredit.

322

Dtiadm
Rectangle
Page 250: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-211

4. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Pinjaman atau fasilitas pendanaan jangka pendek dari Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Ketentuan

Bank Indonesia tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum.

5. Dalam rangka talangan utang dan perdagangan luar negeri

Fasilitas dana talangan yang diterima dari Bank Indonesia dalam rangka pembayaran kewajiban bank

pelapor kepada luar negeri.

6. Dalam rangka operasi moneter

Transaksi dalam rangka Operasi Pasar Terbuka (OPT) untuk menambah likuiditas perbankan yang dilakukan

sewaktu-waktu oleh Bank Indonesia apabila diperlukan untuk mempengaruhi likuiditas perbankan secara

jangka pendek pada waktu, jumlah, dan harga transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

7. Lainnya

Semua jenis kewajiban bank pelapor kepada Bank Indonesia yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

jenis 1 sampai dengan 6 di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Suku Bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

V. Jangka Waktu

Yaitu batas waktu yang diperjanjikan.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

VII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

323

Dtiadm
Rectangle
Page 251: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-212

Jenis

II III IV V

FORM - 26

26

I

JUMLAH

III.26.3

DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

MulaiJatuh

Tempo

Suku Bunga /Diskonto

Jangka Waktu

JenisValuta

Jumlah (Biaya

Perolehan

Diamortisasi atauNilai Wajar)

KategoriPengukuran

VI

Nominal

VII

324

Dtiadm
Rectangle
Page 252: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-213

III.27.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

I. Bank

1. Sandi Bank

Lihat Daftar Sandi Bank

2. Hubungan Dengan Bank

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

3. Status

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Jenis

1. Giro 010

2. Interbank call money 015

3. Tabungan 020

4. Deposit on call 025

5. Deposito berjangka 030

6. Sertifikat Deposito 035

7. Margin Deposit 040

8. Setoran jaminan 045

9. Lain-lain 099

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Suku bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a Fixed 1

b Variabel 2

KOLOM SANDI

325

Dtiadm
Rectangle
Page 253: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-214

KOLOM SANDI

c Tidak ada 0

VII. Negara Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Nominal

IX. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

326

Dtiadm
Rectangle
Page 254: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-215

III.27.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor kepada bank lain dalam rupiah dan valuta asing baik

kepada bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian

ini adalah kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dalam sistem pelaporan ini, rekening kewajiban kepada bank lain harus dilaporkan secara individual. Untuk

penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan rekening secara gabungan dengan syarat semua rincian rekeningnya

sama dan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang melakukan penanaman atau memiliki tagihan pada bank pelapor

b. Kolom II sampai dengan VII diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

c. Kolom VIII dan IX diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan

KOLOM

I. Bank

1. Sandi Bank

Yaitu sandi bank lain yang mempunyai tagihan kepada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan

operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Sandi bank dimaksud adalah:

a. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.

Misalnya, Standard Chartered Bank (sandi 050), BCA (sandi 014) dan BPR (sandi 600).

b. Bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi

Bank Nasional Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, Bank Niaga-Cayman Island (sandi 770), Bank

Mandiri Tokyo (sandi 706).

c. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi

Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnnya-Prime Bank terkait dengan bank di

Luar Indonesia (sandi 794).

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank lain yang merupakan pembeli/

pemilik pertama pada saat sertifikat deposito diterbitkan.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

327

Dtiadm
Rectangle
Page 255: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-216

II. Jenis

Yaitu bentuk kewajiban bank pelapor, terdiri dari:

i. Giro

ii. Interbank call money

iii. Tabungan

iv. Deposit on call

v. Deposito berjangka

vi. Sertifikat deposito

vii. Margin Deposit

viii.Setoran jaminan

Dana yang diterima dari bank lain sebagai setoran jaminan, antara lain dalam rangka transaksi perdagangan

ix. Lain-lain

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

V. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila kewajiban kepada

bank lain ini tidak diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi 00,00, sedangkan jenis suku bunga

diisi 0.

VII. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Negara Pemilik tentang Negara.

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara Pihak Lawan diisi dengan negara pembeli/pemilik

pertama pada saat Sertifikat Deposito diterbitkan.

VIII. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Nominal tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

Saldo ini tidak dapat saling hapus atau offset dengan penempatan dana bank pelapor pada bank yang sama.

328

Dtiadm
Rectangle
Page 256: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-217

Jenis

II III IV V VII

JUMLAH

III.27.3

DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

JenisVaaluta

NegaraPihak

Lawan

Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atauNilai Wajar)

BulanLalu

Debet Kredit Lainnya BulanLaporan

VII

FORM - 27

27

JenisSuku Bunga

TingkatSuku Bunga

Suku BungaJangkaWaktu

Mulai JatuhTempo

Bank

Hub.Dgn.Bank

Status

KategoriPengukur

an

Nominal

VIII IX

Sandi

329

Dtiadm
Rectangle
Page 257: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-218

III.28.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

I. Nomor Referensi Transaksi

II. Jenis

1. Forward 01

2. Future 03

3. Swap 04

4. Option

a. Call 05

b. Put 06

c. Lainnya 07

5. Spot 08

6. Lainnya 20

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid - ask spread adjustment) 21

III. Kontrak

1. Jual 1

2. Beli 2

3. Kontrak Swap 0

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel Yang Mendasari (Underlying Variable)

1. Nilai tukar (currency) 1

2. Suku bunga (interest rate) 2

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3

4. Lainnya 9

VI. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan Bank 1

b. Tidak terkait dengan Bank 2

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Negara Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Negara

KOLOM SANDI

330

Dtiadm
Rectangle
Page 258: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-219

VIII. Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

331

Dtiadm
Rectangle
Page 259: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-220

III.28.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN

KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga

bukan bank yang merupakan potensi kerugian berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang

mencerminkan selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada

tanggal laporan.

KOLOM

I. Nomor Referensi Transaksi

II. Jenis

1. Forward

Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan

lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada

masa yang akan datang.

2. Future

Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau

instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,

jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap

Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar

pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran

bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati

tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati

dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option

Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan

pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

332

Dtiadm
Rectangle
Page 260: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-221

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

b. Put

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot

Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2

(dua) hari kerja.

6. Lainnya

Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid ask spread adjustment)

Merupakan penyesuaian yang harus dilakukan jika bank tidak menggunakan harga penawaran (bid price)

atau harga permintaan (ask price) dalam mengukur nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan

dan PAPI, melainkan menggunakan nilai tengah (mid price), kecuali untuk kondisi dimana penggunaan mid

price diperbolehkan.

III. Kontrak

Untuk transaksi swap, kolom Kontrak di isi 0.

1. Jual

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

IV. Jenis Valuta

Valuta yang digunakan dalam transaksi derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel yang mendasari

1. Nilai tukar (currency)

2. Suku Bunga (interest rate)

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga

4. Komoditas

5. Ekuitas

6. Lainnya

Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

VI. Pihak Lawan

Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

333

Dtiadm
Rectangle
Page 261: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-222

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VIII. Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif

Lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan tentang Kewajiban Spot dan Derivatif.

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

334

Dtiadm
Rectangle
Page 262: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-223

Jenis

II III IV V VII

JUMLAH

I I I . 28 .3

DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

JenisValuta

NegaraPihak Lawan

Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif

NomorReferensiTransaksi Bulan Lalu

VIII

Pihak LawanVariabel Yang

Mendasari

(Underlying

Variable)

Kontrak

VII

GolonganPihak Lawan

Hubungandengan

Bank

StatusPihak Lawan Bulan Laporan

FORM - 28

28

335

Dtiadm
Rectangle
Page 263: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-224

III.29.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT

BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

I. Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

c. Promes 051

d. Wesel

i. Wesel ekspor 055

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057

iii. Lainnya 059

e. Commercial Papers (CP) 060

f. Medium Term Notes (MTN) 061

g. Floating Rate Notes (FRN) 062

h. Credit Linked Notes 063

i. Lainnya 069

2 Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 081

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082

ii. Obligasi Negara (ON) 086

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

iv. Subordinasi 088

v. Lainnya 083

c. Efek beragun aset 084

d. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

KOLOM SANDI

336

Dtiadm
Rectangle
Page 264: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-225

KOLOM SANDI

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Negara Pihak Lawan

VI. Negara Penerbit

VII. Jangka Waktu Repo

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VIII. Suku Bunga/Diskonto

IX. Nominal

X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Posisi bulan lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Posisi bulan laporan

XI. Status

1. Transaksi Short Sale 1

2. Transaksi Non Short Sale 2

337

Dtiadm
Rectangle
Page 265: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-226

III.29.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT BERHARGA

YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga

bukan bank yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan

laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama, dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Kolom I sampai dengan VIII, dan XI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

b. Kolom IX dan X dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu bentuk surat berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji dibeli kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran

bunga secara diskonto.

c. Promes

Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang

telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan

dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen

dalam negeri.

iii. Lainnya

Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak

tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Surat Berharga Komersial (CP)

f. Medium Term Notes (MTN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

338

Dtiadm
Rectangle
Page 266: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-227

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu

yang telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon ratenya dapat diubah/direview/

ditinjau secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah

ditentukan.

h. Credit Linked Notes

Salah satu jenis instrumen kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli

surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi

tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana

Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.

Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari

pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)

Surat utang negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau

dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui

agen penjual.

iv. Subordinasi

Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya

Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di

atas.

c. Efek Beragun Aset

Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur

asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas

sekuritisasi aset

339

Dtiadm
Rectangle
Page 267: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-228

d. Lainnya

Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain

Surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta

Adalah jenis valuta kewajiban repo.Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Pihak Lawan

Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

V. Negara Pihak Lawan

Adalah negara Pihak Lawan dalam transaksi repo.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Negara Penerbit

Adalah negara Penerbit dari Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VII. Jangka Waktu Repo

Yaitu jangka waktu kontrak repo sesuai perjanjian dengan Pihak Lawan.

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VIII. Suku Bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga. Apabila surat berharga tersebut tidak diberikan

suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00

IX. Nominal

Yaitu nilai tunai yang akan dibayarkan pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian penjualan surat berharga

dengan janji dibeli kembali.

340

Dtiadm
Rectangle
Page 268: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-229

X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar)

XI. Status

1. Transaksi Short Sale

Kewajiban yang timbul dari penjualan surat berharga repo dengan syarat dibeli kembali oleh bank yang

memiliki tagihan reverse repo kepada pihak ketiga lainnya.

2. Transaksi Non Short Sale

341

Dtiadm
Rectangle
Page 269: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-230

III.29.3

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT

BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBLI (REPO)

III IV VI VII VIII IX X

GolonganPihakLawan

NegaraPenerbit

Jumlah

NominalHubungandengan

Bank

Pihak LawanJangka Waktu

Repo

MulaiJatuhTempo

BulanLalu

Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi)

Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

V

Status

FORM - 29

29

I II

JenisJenis

ValutaStatusPihakLawan

SukuBunga/

Diskonto

NegaraPihakLawan

KategoriPengukuran

XI

342

Dtiadm
Rectangle
Page 270: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-231

III.30.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri 055

2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057

3. Lainnya 099

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Pihak Penagih

1. Golongan Pihak Penagih

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pihak Penagih

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Negara Pihak Penagih

Lihat Daftar Sandi Negara

VI. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

VII. Suku Bunga/Diskonto

VIII. Nominal

IX. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

343

Dtiadm
Rectangle
Page 271: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-232

III.30.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang

timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar

L/C berjangka yang diaksep.

KOLOM

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri

Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar L/C luar negeri.

2. Wesel a/d L/C dalam negeri (SKBDN)

Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar Surat Kredit Berdokumen Dalam

Negeri (SKBDN).

3. Lainnya

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Pihak Penagih

Adalah pihak yang menagih pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance

L/C).

1. Golongan Pihak Penagih

Sandi golongan penagih, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pihak Penagih

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

V. Negara Pihak Penagih

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jangka Waktu

Yaitu jangka waktu akseptasi.

344

Dtiadm
Rectangle
Page 272: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-233

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VII. Suku Bunga/Diskonto

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila tagihan akseptasi tidak

diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

VIII. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

345

Dtiadm
Rectangle
Page 273: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-234

III.30.3

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

SukuBunga /Diskonto

III IV VI VII

GolonganPenagih

NegaraPenagih

Jumlah

Hubungandengan

Bank

Penagih Jangka Waktu

MulaiJatuh

Tempo

BulanLalu

Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

V

FORM - 30

30

StatusPihak

Penagih

I II

JenisJenis

ValutaNominal

KategoriPengukur

an

VIII IX

346

Dtiadm
Rectangle
Page 274: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-235

III.31.1

SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

I. Jenis

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Promes 051

b. Medium Term Notes (MTN) 061

c. Floating Rate Notes (FRN) 062

d. Credit Linked Notes 063

e. Lainnya 069

2. Surat Berharga Pasar Modal

a. Obligasi 071

b. Obligasi Subordinasi

i. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i.1 Kumulatif 072

i.2 Non Kumulatif 073

ii. Dengan Jangka Waktu (Dated)

ii.1 Kumulatif 074

ii.2 Non Kumulatif 075

c. Lainnya 089

3. Lain-lain 099

II. Sifat

1. Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 1

b. Opsi Jual (Put Option) 2

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

i. Mandatory 3

ii. Tidak Mandatory 4

d. Lainnya 8

2. Tidak ada fitur tambahan 9

III. Status

1. Junior 1

2. Senior 2

3. Lainnya 9

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

KOLOM SANDI

347

Dtiadm
Rectangle
Page 275: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-236

V. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Pembeli

1. Golongan Pembeli

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pembeli

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Negara Pihak Pembeli

Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

IX. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

X. Nominal

XI. Premium/Diskonto

XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Posisi bulan lalu

2. Debet

a. Pelunasan

b. Pembelian Kembali

3. Kredit

4. Lainnya

5. Posisi bulan laporan

KOLOM SANDI

348

Dtiadm
Rectangle
Page 276: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-237

III.31.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam

rupiah maupun valuta asing baik atas nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau

dimiliki oleh bank dan pihak ketiga bukan bank. Untuk surat berharga yang diterbitkan atas unjuk, kolom Golongan

Pemilik diisi dengan pembeli (investor) pertama pada saat surat berharga diterbitkan.

Surat berharga yang telah diterbitkan dan kemudian dibeli kembali oleh bank pelapor di pasar sekunder, tidak boleh

dilaporkan pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07), melainkan harus mengurangi outstanding surat berharga

yang diterbitkan tersebut.

KOLOM

I. Jenis

1. Surat berharga pasar uang

a. Promes

Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang

telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

b. Medium Term Notes (MTN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan.

c. Floating Rate Note (FRN)

Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang

telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau

secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

d. Credit Linked Notes

Salah satu jenis instrumen kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli

surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi

tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

e. Lainnya

Surat berharga pasar uang lainnya yang diterbitkan oleh bank pelapor yang tidak dapat digolongkan

dalam jenis surat berharga di atas.

2. Surat berharga pasar modal

a. Obligasi

b. Obligasi Subordinasi

Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

349

Dtiadm
Rectangle
Page 277: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-238

i. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i.1. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam

keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga

tersebut.

i.2. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode

jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan

pembayaran bunga tersebut.

ii. Dengan Jangka Waktu (Dated)

ii.1.Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam

keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga

tersebut.

ii.2.Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode

jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan

pembayaran bunga tersebut.

c. Lainnya

3. Lain-lain

II. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada penerbit surat berharga untuk

melunasi atau membeli kembali surat berharga sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat beharga untuk

meminta pelunasan atau menjual kembali surat berharga kepada penerbit sebelum jatuh tempo pada

harga yang telah disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk

mengkonversi surat berharga ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan

harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

350

Dtiadm
Rectangle
Page 278: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-239

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III. Status

1. Junior

Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat

berharga yang bersifat senior.

2. Senior

Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.

3. Lainnya

Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Pembeli

1. Golongan Pembeli

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pembeli.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pembeli

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

VII. Negara Pihak Pembeli

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VIII. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

IX. Suku Bunga/Diskonto

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

351

Dtiadm
Rectangle
Page 279: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-240

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila surat berharga tidak

diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi dengan 00,00, sedangkan jenis suku bunga diisi 0.

X. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XI. Premium/Diskonto

Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Posisi Bulan Lalu

2. Debet

a. Pelunasan

b. Pembelian Kembali

3. Kredit

4. Lainnya

5. Posisi Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar).

352

Dtiadm
Rectangle
Page 280: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-241

I

JUMLAH

III.31.3

DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

IX

Jenis JenisValuta Golongan

Pembeli

Hubungan

denganBank

Pembeli

TingkatSuku

Bunga

BulanLalu

JenisSuku

Bunga

Suku Bunga/Diskonto

Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar)

Kredit

NegaraPihak

Pembeli

Sifat

II III IV V VI VII VIII

Jangka Waktu

MulaiJatuhTempo

X

StatusNominal

Premium/Diskonto

PelunasanPembelianKembali

Debet

XI

StatusPembeli Lainnya

BulanLaporan

FORM - 31

31

KategoriPengukur

an

XII

353

Dtiadm
Rectangle
Page 281: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-242

III.32.1

SANDI RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

I. Jenis

1. Subordinasi

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 101

b. Opsi Jual (Put Option) 102

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 103

2. Tidak Mandatory 104

d. Lainnya 110

i.2 Tidak ada fitur tambahan 111

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 112

b. Opsi Jual (Put Option) 113

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 114

2. Tidak Mandatory 115

d. Lainnya 119

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 120

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 121

b. Opsi Jual (Put Option) 122

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 123

2. Tidak Mandatory 124

d. Lainnya 129

i.2 Tidak ada fitur tambahan 130

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 131

b. Opsi Jual (Put Option) 132

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 133

KOLOM SANDI

354

Dtiadm
Rectangle
Page 282: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-243

2. Tidak Mandatory 134

d. Lainnya 139

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 140

2. Kewajiban Sewa Pembiayaan (Finance Lease) 064

3. Dana kelolaan 065

4. Giro bersaldo kredit 069

5. Lainnya

a. Bilateral 067

b. Sindikasi 068

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran

1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Kreditur

1. Golongan Kreditur

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Kreditur

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Negara Pihak Kreditur

VI. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VII. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed 1

b. Variabel 2

c. Tidak ada 0

KOLOM SANDI

355

Dtiadm
Rectangle
Page 283: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-244

KOLOM SANDI

VIII. Nominal

IX. Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi, atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

356

Dtiadm
Rectangle
Page 284: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-245

III.32.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi pinjaman maupun kewajiban dalam rupiah dan valuta asing yang

diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah pinjaman

yang diterima bank pelapor dalam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah.

KOLOM

I. Jenis

1. Subordinasi

Pinjaman yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan yang hampir

sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

357

Dtiadm
Rectangle
Page 285: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-246

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

358

Dtiadm
Rectangle
Page 286: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-247

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan

harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

2. Kewajiban Sewa Pembiayaan (Finance Lease)

Adalah kewajiban yang timbul dari transaksi sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial

seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan

atau dapat juga tidak dialihkan. Perlakuan akuntansi untuk sewa pembiayaan mengacu pada PSAK mengenai

sewa.

359

Dtiadm
Rectangle
Page 287: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-248

3. Dana kelolaan

Adalah kewajiban yang timbul karena adanya sisa dana yang belum disalurkan kepada nasabah sehubungan

dengan penerusan kredit (chanelling).

4. Giro Bersaldo Kredit

Adalah penempatan dana bank pelapor pada bank lain dalam bentuk giro yang bersaldo kredit.

5. Lainnya

Pinjaman selain 1 s.d 4.

a. Bilateral

b. Sindikasi

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Kreditur

1. Golongan Kreditur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Kreditur

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.

V. Negara Pihak Kreditur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VII. Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga

2. Jenis Suku Bunga

a. Fixed

b. Variabel

c. Tidak ada

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

360

Dtiadm
Rectangle
Page 288: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-249

VIII. Nominal

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi atau

Nilai Wajar).

Khusus untuk pinjaman dalam bentuk kewajiban sewa pembiayaan, Jumlah diisi dengan nilai kini dari pembayaran

sewa minimum terutang selama masa sewa yang harus dibayar oleh lessee ditambah jumlah yang dijamin oleh

lessee atau oleh pihak yang terkait dengan lessee. Jika lessee memiliki hak opsi pembelian aset sewaan dan

diperkirakan opsi dapat dieksekusi, maka pembayaran sewa minimum meliputi pembayaran minimum terutang

selama masa sewa hingga tanggal pelaksanaan opsi pembelian dan pembayaran yang dipersyaratkan untuk

mengeksekusi hak opsi

361

Dtiadm
Rectangle
Page 289: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-250

Jenis

II III IV V VII

FORM - 32

32

I

JUMLAH

III.32.3

DAFTAR RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

JenisValuta Golongan

Kreditur

Hubungan

denganBank

Kreditur

NegaraPihak

Kreditur MulaiJenisSuku

Bunga

BulanLalu

JatuhTempo

Jangka WaktuJumlah (Biaya Perolehan,Biaya Perolehan

Amortisasi atau Nilai Wajar)

Debet Kredit LainnyaBulan

Laporan

VI

TingkatSuku

Bunga

Suku Bunga

StatusKreditur

NominalKategoriPengukur

an

IXVIII

362

Dtiadm
Rectangle
Page 290: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-251

III.33.1

SANDI RINCIAN SETORAN JAMINAN

I. Tujuan

1. Penerbitan garansi 1

2. Penerbitan L/C 2

3. Akseptasi wesel impor 3

4. Penerbitan SKBDN 4

5. Akseptasi wesel SKBDN 5

6. Transaksi Derivatif 6

7. Lainnya 9

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pemilik

1. Golongan Pemilik

Lihat daftar sandi pihak ketiga bukan bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pemilik

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

IV. Jumlah

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

363

Dtiadm
Rectangle
Page 291: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-252

III.33.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi setoran yang diterima bank pelapor dari pihak ketiga bukan bank secara tunai

dalam rupiah dan valuta asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau

pembukaan L/C.

Setoran jaminan yang tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini adalah:

1. Setoran jaminan dalam bentuk simpanan milik nasabah misalnya Giro, Tabungan, Deposito yang diblokir di Bank

Pelapor, yang dilaporkan pada masing-masing daftar rincian yang bersangkutan; dan

2. Setoran jaminan yang berasal dari bank lain, yang dilaporkan pada daftar rincian Kewajiban Kepada Bank Lain.

KOLOM

I. Tujuan

1. Penerbitan Garansi

2. Penerbitan L/C

3. Akseptasi wesel impor

4. Penerbitan SKBDN

5. Akseptasi wesel SKBDN

6. Transaksi Derivatif

7. Lainnya

Setoran jaminan dalam rangka selain kegiatan transaksi perdagangan, misalnya setoran jaminan dalam rangka

penerbitan bank garansi seperti bid bonds, performance bonds, advance payment bonds dan lain-lain.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pemilik

1. Golongan Pemilik

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pemilik.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemilik

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

364

Dtiadm
Rectangle
Page 292: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-253

IV. Jumlah

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Adalah nilai tunai yang diterima bank pelapor sebagai setoran jaminan.

365

Dtiadm
Rectangle
Page 293: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-254

Tujuan

II III IV

FORM - 33

33

I

JUMLAH

III.33.3

DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN

JenisValuta Hubungan

denganBank

BulanLalu

Debet Kredit

Pemilik

GolonganPemilik

Jumlah

Lainnya BulanLaporan

StatusPemilik

366

Dtiadm
Rectangle
Page 294: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-255

III.34.1

SANDI RINCIAN

KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN

KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

I. Jenis

1. Giro 010

2. Deposito berjangka 020

3. Transfer 030

4. Inkaso 040

5. Beban bunga yang masih harus dibayar 050

6. Lainnya 099

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

KOLOM SANDI

367

Dtiadm
Rectangle
Page 295: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-256

III.34.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR

PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan

atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank C-

Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-Surabaya; atau kewajiban Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.

Dalam sistem pelaporan ini dilaporkan secara bruto, namun apabila transaksi antar kantor dipelihara/dibukukan dalam

satu rekening rincian ini dilaporkan secara neto sesuai posisi terakhir.

KOLOM

I. Jenis

Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan

kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar

Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro

2. Deposito berjangka

3. Transfer

4. Inkaso

5. Beban bunga yang masih harus dibayar

6. Lainnya

Bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di Indonesia yang tidak dapat

dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 5 di atas.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi atau

Nilai Wajar).

Dalam perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-

pos pada aset antar kantor.

368

Dtiadm
Rectangle
Page 296: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-257

Jenis

II III

FORM - 34

34

I

JUMLAH

III.34.3

DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR

YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

Jenis ValutaJumlah (Biaya Perolehan atau Biaya

Perolehan Diamortisasi atau nilaiWajar)

369

Dtiadm
Rectangle
Page 297: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-258

III.35.1

SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR

YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia

Lihat Daftar Sandi Bank

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :

a. Kantor pusat 000

b. Kantor lainnya 999

II. Jenis

1. Giro 010

2. Call money 015

3. Deposit on call 020

4. Deposito berjangka 025

5. Sertifikat deposito 030

6. Surat berharga 050

7. Pinjaman yang diterima 060

8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar

a. Giro 088

b. Surat Berharga 089

c. Pinjaman yang diterima 090

d. Lainnya 095

9. Lainnya 099

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

370

Dtiadm
Rectangle
Page 298: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-259

III.35.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTARKANTOR

PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL

DI LUAR INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan

atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank

C-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-London; atau kewajiban Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank

pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian

sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi

di luar Indonesia.

Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), kewajiban kepada kantor pusat

diisi dengan sandi 000 dan kewajiban kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.

b. Kolom II sampai dengan IV diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom V diisi dengan jumlah rupiah dari rekening yang digabungkan.

KOLOM

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia

Sandi kantor bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor pusatnya di

Indonesia. Misalnya, BRI-New York (sandi 700). Kolom ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada

Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi di Luar Indonesia.

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia

Kewajiban bank pelapor kepada bank yang sama yang memiliki hubungan kepemilikan dengan bank pelapor

dan kantor pusatnya di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan :

a. Sandi 000 untuk kewajiban kepada kantor pusat

b. Sandi 999 untuk kewajiban kepada kantor cabang lainnya.

II. Jenis

Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan

kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar

Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro

2. Call money

3. Deposit on call

4. Deposito berjangka

5. Sertifikat deposito

371

Dtiadm
Rectangle
Page 299: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-260

6. Surat berharga

7. Pinjaman yang diterima

8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar

a. Giro

b. Surat Berharga

c. Pinjaman yang diterima

d. Lainnya

9. Lainnya

Yaitu bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia

yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Suku Bunga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincan tentang Suku Bunga/Diskonto.

Apabila kewajiban kepada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia tidak diberikan suku bunga, kolom ini

diisi 00,00.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat saling hapus atau offset dengan penanaman/ tagihan bank pelapor

pada kantor pusat/cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Dalam

perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dapat dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-pos

pada aset antar kantor.

372

Dtiadm
Rectangle
Page 300: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-261

Jenis

III V

FORM - 35

35

I

JUMLAH

III.35.3

DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR

YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

JenisValuta Bulan

LaluDebet Kredit

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya perolehanDiamartisasi atau Nilai Wajar)

Lainnya BulanLaporan

SandiKantor

SukuBunga

IVII

373

Dtiadm
Rectangle
Page 301: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-262

III.36.1

SANDI RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

I. Jenis

1. Kewajiban kepada pemerintah yang belum dipindahbukukan 10

2. Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo 12

3. Transfer 14

4. Cek perjalanan (Traveller’s Cheques) yang telah dijual 16

5. Beban bunga yang masih harus dibayar 20

6. Deviden yang belum dibayar 25

7. Taksiran pajak penghasilan 30

8. Pendapatan yang ditangguhkan 70

9. Penyisihan kerugian untuk risiko operasional 82

10. Rekening Tunda (Suspense Account) 83

11. Kewajiban pajak penghasilan 86

12. Kewajiban imbalan kerja 87

13. E-Money 88

14. Goodwill Negatif 89

15. Kewajiban diestimasi 90

16. Lainnya 99

II. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kreditur/Pihak Lainnya

1. Golongan Kreditur/Pihak Lainnya

a. Untuk Jenis Kewajiban : Kewajiban kepada pemerintah yang belum

dipindahbukukan, Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo, Tansfer,

E-Money dan Kewajiban Segera.

Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank

b. Untuk Jenis Kewajiban selain butir a

i. Penduduk

i.1. Bank Indonesia 01

i.2. Bank 05

i.3. Pemerintah Pusat 10

i.4. Lainnya 49

ii. Bukan Penduduk

ii.1. Bank 20

ii.2. Lainnya 50

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

KOLOM SANDI

374

Dtiadm
Rectangle
Page 302: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-263

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Kreditur/Pihak Lainnya

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

IV. Suku Bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

375

Dtiadm
Rectangle
Page 303: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-264

III.36.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis kewajiban lainnya dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat

dimasukkan ke dalam pos 1 sampai dengan 13, Neraca Kewajiban.

KOLOM

I. Jenis

1. Kewajiban Kepada Pemerintah yang belum dipindahbukukan

Setoran-setoran pajak oleh subjek pajak melalui bank pelapor yang belum dipindahbukukan ke rekening

KPKN. Termasuk pula dilaporkan pada jenis ini pajak yang dipungut/dipotong secara langsung oleh bank

pelapor atas simpanan nasabah/pegawai, gaji/pendapatan pegawai bank pelapor maupun atas pembayaran

barang dan jasa kepada pihak lain.

2. Bunga Simpanan Berjangka yang Sudah Jatuh Tempo

Bunga simpanan berjangka pihak ketiga bukan bank yang sudah jatuh tempo dan secara efektif telah menjadi

beban bank, tetapi belum diambil atau dipindahbukukan ke rekening lain.

3. Transfer

Kewajiban yang timbul karena adanya transfer masuk atau keluar untuk pihak ketiga bukan bank yang

belum dibayarkan atau dipindahbukukan ke rekening nasabah yang bersangkutan.

4. Cek Perjalanan (Travellers Cheques) yang telah dijual

5. Beban bunga yang masih harus dibayar

Jumlah beban bunga yang telah menjadi beban pada periode akutansi yang bersangkutan, tetapi belum wajib

dibayarkan oleh bank pelapor.

6. Deviden yang belum dibayar

Pembagian deviden kepada para pemegang saham berdasarkan rapat umum pemegang saham namun belum

dibayarkan. Termasuk dalam jenis ini adalah kewajiban pembagian deviden interim atas laba tahun buku

berjalan.

7. Taksiran pajak penghasilan

Perkiraan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh bank pelapor atas laba tahun berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

8. Pendapatan yang ditangguhkan

Pendapatan yang telah diperoleh bank pelapor tetapi belum diakui sebagai pendapatan pada periode

akuntansi yang bersangkutan.

9. Penyisihan Kerugian untuk Risiko Operasional

Akumulasi penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian risiko operasional sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko.

376

Dtiadm
Rectangle
Page 304: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-265

10. Rekening Tunda (Suspense Account)

Seluruh transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung oleh dokumentasi

yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

11. Kewajiban Pajak Penghasilan

Jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.

12. Kewajiban Imbalan Kerja

Kewajiban bank pelapor untuk memberikan imbalan atas jasa yang diberikan oleh pekerjanya yang dapat

mencakup imbalan kerja jangka pendek serta imbalan paska kerja (baik program iuran pasti maupun program

imbalan pasti) sesuai PSAK mengenai Imbalan Kerja.

13. E-Money

Kewajiban bank yang timbul dari penerbitan suatu media (technical device) yang dibeli oleh nasabah

atau pihak ketiga yang dapat menyimpan nilai uang secara elektronis dan dapat digunakan secara luas

sebagai instrumen pembayaran.

14. Goodwill Negatif

Jika biaya perolehan (acquisition cost) yang dikeluarkan oleh bank pelapor sebagai bank pengakuisisi lebih

rendah dari bagian (interest) bank pelapor atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang

diakuisisi pada tanggal transaksi.

15. Kewajiban Diestimasi

Kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti dan dapat diakui sepanjang memenuhi kondisi :

a. Bank memiliki kewajiban kini (antara lain bersifat hukum) sebagai akibat peristiwa masa lalu;

b. Besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya;

dan

c. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Contoh : Perkara pengadilan yang kemungkinan besar bank akan divonis bersalah sehingga menimbulkan

kewajiban masa kini yang mengakibatkan arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban dapat diestimasi

secara andal.

16. Lainnya

Kewajiban bank pelapor yang tidak dapat dimasukkan ke dalam nomor 1 sampai dengan 15 di atas

termasuk kewajiban segera. Yang dimaksud kewajiban segera adalah kewajiban bank pelapor yang

apabila ditagih oleh pemiliknya harus segera dibayar. Termasuk pula dalam jenis ini adalah pinjaman dari

bank dan pihak ketiga bukan bank dengan jangka waktu sampai dengan 15 hari.

II. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kreditur/Pihak Lainnya

1. Golongan Kreditur/Pihak Lainnya

a. Untuk Jenis Kewajiban kepada Pemerintah Yang Belum Dipindah Bukukan, Bunga Simpanan Berjangka

yang sudah jatuh tempo, Tansfer, E-Money dan Kewajiban Segera, diisi dengan Daftar Sandi Bank dan

Pihak Ketiga Bukan Bank.

377

Dtiadm
Rectangle
Page 305: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-266

b. Untuk Jenis Kewajiban selain butir a, diisi dengan

a. Penduduk

i. Bank Indonesia

ii. Bank

iii. Pemerintah Pusat

iv. Lainnya

b. Bukan Penduduk

i. Bank

ii. Lainnya

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Kreditur/Pihak Lainnya

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Suku Bunga

Diisi hanya untuk Rupa-rupa Kewajiban yang memiliki suku bunga.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar).

378

Dtiadm
Rectangle
Page 306: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-267

Jenis

II III

FORM - 36

36

I

JUMLAH

III.36.3

DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

JenisValuta

SukuBunga Bulan

LaluDebet Kredit

Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau NilaiWajar)

Lainnya BulanLaporan

GolonganKreditur/

P ihaklainnya

IV V

Hubungan Dengan

Bank

Kreditur/Pihak Lainnya

StatusKreditur/Pihak

Lainnya

379

Dtiadm
Rectangle
Page 307: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-268

III.37.1

SANDI RINCIAN MODAL PINJAMAN

I. Jenis

1. Surat Berharga Subordinasi

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 011

b. Opsi Jual (Put Option) 012

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 013

2. Tidak Mandatory 014

d. Lainnya 019

i.2 Tidak ada fitur tambahan 020

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 021

b. Opsi Jual (Put Option) 022

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 023

2. Tidak Mandatory 024

d. Lainnya 029

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 030

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 031

b. Opsi Jual (Put Option) 032

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 033

2. Tidak Mandatory 034

d. Lainnya 039

i.2 Tidak ada fitur tambahan 040

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 041

b. Opsi Jual (Put Option) 042

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 043

KOLOM SANDI

380

Dtiadm
Rectangle
Page 308: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-269

2. Tidak Mandatory 044

d. Lainnya 049

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 050

2. Pinjaman Subordinasi

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 051

b. Opsi Jual (Put Option) 052

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 053

2. Tidak Mandatory 054

d. Lainnya 059

i.2 Tidak ada fitur tambahan 060

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 061

b. Opsi Jual (Put Option) 062

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 063

2. Tidak Mandatory 064

d. Lainnya 069

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 070

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

i. Kumulatif

i.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 071

b. Opsi Jual (Put Option) 072

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 073

2. Tidak Mandatory 074

d. Lainnya 079

i.2 Tidak ada fitur tambahan 080

ii. Non Kumulatif

ii.1 Ada fitur tambahan

a. Opsi Beli (Call Option) 081

b. Opsi Jual (Put Option) 082

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

1. Mandatory 083

2. Tidak Mandatory 084

KOLOM SANDI

381

Dtiadm
Rectangle
Page 309: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-270

d. Lainnya 089

ii.2 Tidak ada fitur tambahan 090

3. Saham Preferen

a. Kumulatif

i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 091

ii. Lainnya 094

b. Non Kumulatif

i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 095

ii. Lainnya 098

4. Surat Berharga atau Pinjaman Lainnya 110

II. Kreditur

1. Golongan Kreditur

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Kreditur

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

III. Negara Kreditur

Lihat Daftar Sandi Negara

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Suku Bunga

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

KOLOM SANDI

382

Dtiadm
Rectangle
Page 310: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-271

III.37.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan modal pinjaman berupa penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima

dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen

modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan

telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Sebelum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, penerbitan

surat berharga dilaporkan dalam daftar rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pinjaman yang diterima dilaporkan

dalam daftar rincian Pinjaman Yang Diterima.

Termasuk dilaporkan dalam rincian ini adalah instrumen keuangan yang memenuhi definisi kewajiban keuangan namun

dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban

penyediaan modal minimum, misalnya saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu.

KOLOM

I. Jenis

1. Surat Berharga Subordinasi

Surat berharga yang diterbitkan yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki

kedudukan yang hampir sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

383

Dtiadm
Rectangle
Page 311: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-272

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

384

Dtiadm
Rectangle
Page 312: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-273

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

385

Dtiadm
Rectangle
Page 313: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-274

2. Pinjaman Subordinasi

Pinjaman yang diterima yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan

yang hampir sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

386

Dtiadm
Rectangle
Page 314: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-275

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif

Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan

rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika

Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran

bunga tersebut.

387

Dtiadm
Rectangle
Page 315: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-276

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi

pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta

pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah

disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga

konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory

Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory

Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

3. Saham Preferen

a. Kumulatif

Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan

diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan

melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat Ditarik Kembali (Redeemable)

Saham Preferen Kumulatif yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu

ii. Lainnya

b. Non Kumulatif

Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan dan

tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak

memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat Ditarik Kembali (Redeemable)

Saham Preferen Non Kumulatif yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu.

ii. Lainnya

388

Dtiadm
Rectangle
Page 316: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-277

4. Surat Berharga atau Pinjaman lainnnya

Surat Berharga atau Pinjaman lainnya selain jenis 1 dan 2 yang memenuhi seluruh persyaratan untuk

dapat diperhitungkan sebagai komponen modal. Termasuk dalam jenis ini adalah Surat Berharga atau

Pinjaman yang wajib dikonversi menjadi saham (Mandatory Convertible Bond/Debt)

II. Kreditur

1. Golongan kreditur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

III. Negara Kreditur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Untuk setiap jenis Modal Pinjaman yang memiliki fitur tambahan berupa opsi beli atau opsi jual, maka kolom Jatuh

Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun opsi tersebut dapat dieksekusi.

Untuk jenis Modal Pinjaman berupa saham preferen maka kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan

tahun saham preferen tersebut dapat ditarik kembali.

VI. Suku Bunga

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Debet

3. Kredit

4. Lainnya

5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi

atau Nilai Wajar)

389

Dtiadm
Rectangle
Page 317: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-278

II III

FORM - 37

37

I

JUMLAH

IV.37.2

DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN

JenisValuta

Mulai BulanLalu

Debet Kredit

Jumlah (Biaya Perolehan atau biayaperolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

LainnyaBulan

Laporan

Golongan

Kreditur

IV VI

HubunganDengan

Bank

Kreditur

NegaraKreditur

JangkaWaktu

JatuhTempo

SukuBunga

V

StatusKrediturJenis

VII

390

Dtiadm
Rectangle
Page 318: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-279

III.38.1

SANDI RINCIAN MODAL DISETOR

I. Pemegang Saham

1. Golongan Pemegang Saham

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pemegang Saham

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Negara Pemegang Saham

Lihat Daftar Sandi Negara

III. Jenis Modal Disetor

1 Saham Biasa 1

2 Saham Preferen

a Kumulatif

i. Dapat dikonversi (Convertible) 3

ii. Lainnya 4

b Non Kumulatif

i. Dapat dikonversi (Convertible) 6

ii. Lainnya 7

3 Lainnya 9

IV. Jumlah

KOLOM SANDI

391

Dtiadm
Rectangle
Page 319: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-280

III.38.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR

Pada daftar rincian ini memuat status pemegang saham (pemilik) dan posisi modal yang telah disetorkan pada bank

pelapor sampai dengan tanggal laporan. Dalam hal saham bank pelapor sudah diperdagangkan (listing) di pasar modal,

status pemegang saham yang dilaporkan adalah pemegang saham terakhir yang terdaftar pada penutupan perdagangan

saham bank pelapor di pasar modal pada tanggal laporan.

Modal yang Dinyatakan (declared capital) yang terdapat pada footnote Tabel Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)

hanya dilaporkan oleh kantor cabang bank asing dan dinyatakan dalam jutaan rupiah.

KOLOM

I. Pemegang Saham

1. Golongan Pemegang saham

Sandi golongan pemegang saham lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemegang Saham

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pemegang Saham

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Modal Disetor

1. Saham Biasa

2. Saham Preferen

a. Kumulatif.

Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan

diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan

melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat dikonversi (Convertible)

Saham Preferen Kumulatif yang dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain.

ii. Lainnya

392

Dtiadm
Rectangle
Page 320: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-281

b. Non Kumulatif

Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan

dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas

tidak memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat dikonversi (Convertible)

Saham Preferen Non Kumulatif yang dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain.

ii. Lainnya

3. Lainnya

IV. Jumlah

Adalah sebesar nilai nominal saham.

393

Dtiadm
Rectangle
Page 321: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-282

II III

FORM - 38

38

I

JUMLAH

III.38.3

DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR

Jumlah

IV

Pemegang SahamNegara

PemegangSaham

Jenis ModalDisetor

GolonganPemegang

Saham

StatusPemegang

Saham

HubunganDgn Bank

394

Dtiadm
Rectangle
Page 322: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-283

III.39.1

SANDI RINCIAN MODAL SUMBANGAN

I. Pemberi Modal Sumbangan

1. Golongan Pemberi Modal Sumbangan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pemberi Modal Sumbangan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Negara Pemberi Modal Sumbangan

Lihat Daftar Sandi Negara

III. Jenis Modal Sumbangan

1. Saham Bank Sendiri 1

2. Saham Perusahaan Lain 3

3. Tunai 5

4. Lainnya 9

IV. Jumlah

KOLOM SANDI

395

Dtiadm
Rectangle
Page 323: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-284

III.39.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang

berasal dari sumbangan. Modal sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam

valuta asing, dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.

KOLOM

I. Pemberi Modal Sumbangan

1. Golongan Pemberi Modal Sumbangan

Sandi golongan pemberi modal sumbangan lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemberi Modal Sumbangan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pemberi Modal Sumbangan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Modal Sumbangan

1. Saham Bank Sendiri

2. Saham Perusahaan Lain

3. Tunai

4. Lainnya

IV. Jumlah

Adalah jumlah yang diterima pada saat pengeluaran saham (untuk modal sumbangan berupa saham bank pelapor),

atau nilai wajar (untuk modal sumbangan berupa saham perusahaan lain), atau jumlah penerimaan tunai, atau

nilai wajar aset non kas yang diterima (untuk modal sumbangan berupa barang /inbreng).

396

Dtiadm
Rectangle
Page 324: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-285

II

FORM - 39

39

I

JUMLAH

III.39.3

DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN

Jumlah

III

Golongan Pemberi Modal Sumbangan

IV

NegaraPemberi Modal

Sumbangan

Jenis ModalSumbanganGolongan

Pemberi ModalSumbangan

Hubungandengan Bank

StatusPemberi Modal

Sumbangan

397

Dtiadm
Rectangle
Page 325: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-286

III.40.1

SANDI RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Keuntungan

a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan

dalam kelompok tersedia untuk dijual

i. Kredit yang diberikan 05

ii. Surat Berharga (Efek Utang) 06

iii. Penyertaan 07

iv. Tagihan lainnya 15

b. Berasal dari transaksi lindung nilai 16

atas arus kas (cash flow hedge)

c. Berasal dari transaksi lindung nilai 20

atas investasi neto (net investment hedge)

d. Lainnya 50

Kerugian

a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan

dalam kelompok tersedia untuk dijual

i. Kredit yang diberikan 52

ii. Surat Berharga (Efek Utang) 53

iii. Penyertaan 54

iv. Tagihan lainnya 65

b. Berasal dari transaksi lindung nilai 66

atas arus kas (cash flow hedge)

c. Berasal dari transaksi lindung nilai 70

atas investasi neto (net investment hedge)

d. Lainnya 89

JUMLAH 99

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

I II III IV V

398

Dtiadm
Rectangle
Page 326: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-287

III.40.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh potensi keuntungan atau kerugian yang berasal dari peningkatan nilai wajar

aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi

lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge), dan lainnya, yang berdasarkan standar akuntansi harus diakui

sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah.

KOLOM

1. Keuntungan

a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kategori tersedia untuk dijual

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan dari peningkatan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan

dalam kategori tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

i. Kredit Yang Diberikan

ii. Surat Berharga (Efek Utang)

iii. Penyertaan

iv. Tagihan Lainnya

b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan

sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan

sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

d. Lainnya

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus

diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.

2. Kerugian

a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian dari penurunan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan

dalam kelompok tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

i. Kredit Yang Diberikan

ii. Surat Berharga (Efek Utang)

iii. Penyertaan

iv. Tagihan Lainnya

b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan

sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

399

Dtiadm
Rectangle
Page 327: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-288

c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan

sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

d. Lainnya

Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus

diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.

400

Dtiadm
Rectangle
Page 328: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-289

III.41.1

SANDI RINCIAN DANA SETORAN MODAL

I. Penyetor

1. Golongan Penyetor

Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2 Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Penyetor

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

II. Negara Pihak Penyetor

Lihat Daftar Sandi Negara

III. Jenis Valuta

Lihat daftar sandi jenis valuta

IV. Jumlah

KOLOM SANDI

401

Dtiadm
Rectangle
Page 329: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-290

III.41.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang

saham dalam rangka penambahan modal, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat

digolongkan sebagai modal disetor. Termasuk dalam subpos ini adalah kelebihan modal disetor atas modal yang tercatat

dalam anggaran dasar.

KOLOM

I. Penyetor

1. Golongan Penyetor

Sandi golongan penyetor lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penyetor

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pihak Penyetor

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Valuta

Diisi dengan Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Jumlah

Adalah jumlah yang telah disetorkan oleh pemilik dana.

402

Dtiadm
Rectangle
Page 330: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-291

II III

FORM - 41

41

I

JUMLAH

III.41.3

DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL

Jumlah

IV

GolonganPenyetor

HubunganDengan Bank

Penyetor

Jenis ValutaNegara Pihak PenyetorStatus

Penyetor

403

Dtiadm
Rectangle
Page 331: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-292

I. Nomor Referensi Transaksi

II. Jenis

1. Forward 01

2. Future 03

3. Swap 04

4. Option

a. Call 05

b. Put 06

c. Lainnya 07

5. Spot 08

6. Lainnya 09

III. Status

1. Derivatif Yang Berdiri Sendiri (Free Standing Derivative) 1

2. Derivatif Melekat (Embedded Derivative) 2

IV. Kontrak

1. Jual 1

2. Beli 2

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Jenis Valuta

1. Valuta dasar

2. Valuta lawan

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

VII. Tujuan

1. Hedging

a. Dengan netting agreement

i. Posisi Trading Book 1

ii. Posisi Banking Book 2

b. Lainnya

i. Posisi Trading Book 4

ii. Posisi Banking Book 5

2. Trading

a. Dengan netting agreement 6

b. Lainnya 7

III.42.1

SANDI RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

KOLOM SANDI

404

Dtiadm
Rectangle
Page 332: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-293

KOLOM SANDI

3. Lainnya 9

VIII. Jenis Hedging

a. Jenis Hedging

1. Lindung Nilai atas Nilai Wajar (Fair Value Hedge) 1

2. Lindung Nilai atas Arus Kas (Cash Flow Hedge) 2

3. Lindung Nilai atas Investasi Bersih dalam Operasi Luar Negeri

(Hedges of Net Investment in Foreign Operation) 3

b. Bukan jenis Hedging 9

IX. Variabel Yang mendasari (Underlying Variable)

1. Nilai tukar (currency) 1

2. Suku bunga (interest rate) 2

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3

4. Lainnya 9

X. Pihak Lawan

1. Golongan Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

XI. Negara Pihak Lawan

Lihat Daftar Sandi Negara

XII. Nilai Nominal/Notional

XIII. Tagihan Spot dan Derivatif

XIV. Kewajiban Spot dan Derivatif

405

Dtiadm
Rectangle
Page 333: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-294

III.42.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh transaksi spot dan derivatif dalam rupiah dan valuta asing dengan bank atau

pihak ketiga bukan bank.

KOLOM

I. Nomor Referensi Transaksi

II. Jenis

1. Forward

Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan

lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada

masa yang akan datang.

Untuk Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.

2. Future

Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk LBU Perusahaan Anak)

atau instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk,

kualitas, jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap

Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar

pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran

bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati

tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)

Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang

lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati

dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option

Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan

pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

406

Dtiadm
Rectangle
Page 334: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-295

b. Put

Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode

tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot

Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2

(dua) hari kerja.

6. Lainnya

Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

III. Status

Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.

1. Derivatif yang berdiri sendiri (Free-standing Derivative)

Instrumen derivatif yang tidak melekat pada instrumen keuangan lain.

2. Derivatif melekat (Embedded Derivative)

Instrumen derivatif yang melekat pada instrumen keuangan non derivatif yang dapat menyebabkan sebagian

arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan (combined/hybrid instrument)bervariasi seperti derivatif

yang berdiri sendiri. Pelaporan instrumen derivatif melekat dalam kolom ini hanya untuk instrumen derivatif

melekat yang pelaporannya dilakukan secara terpisah dari instrumen utama (host instrument) sesuai PSAK

mengenai instrumen keuangan dan PAPI yang berlaku.

IV. Kontrak

Untuk transaksi swap, kolom Kontrak diisi 0.

1. Jual

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli

Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan

kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

V. Jangka Waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Jenis Valuta

Yaitu valuta yang digunakan dalam transaksi spot dan derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar

Sandi Jenis Valuta.

1. Valuta Dasar

Yaitu valuta yang harus diserahkan.

2. Valuta Lawan

Yaitu valuta yang akan diterima.

407

Dtiadm
Rectangle
Page 335: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-296

VII. Tujuan

Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.

1. Hedging

Adalah transaksi derivatif yang dilakukan untuk tujuan lindung nilai.

a. Dengan netting agreement

Dalam hal terdapat perjanjian antara pihak yang bertransaksi untuk melakukan penyelesaian secara neto

sesuai standar internasional yang berlaku.

i. Posisi Trading Book

Adalah transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai atas posisi dalam trading book. Yang dimaksud

dengan trading book adalah seluruh posisi instrumen keuangan dalam neraca dan rekening administratif

termasuk transaksi derivatif yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan dan dipindahtangankan dengan

bebas, atau dapat dilindung nilai secara keseluruhan, baik dari transaksi untuk kepentingan sendiri,

proprietary, atas permintaan nasabah maupun kegiatan perantaraan (brokering), dan dalam rangka

pembentukan pasar (market making), yang meliputi :

i. posisi yang dimiliki untuk dijual kembali dalam jangka pendek;

ii. posisi yang dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek secara aktual dan/atau

potensial dari pergerakan harga (price movement); atau

iii. posisi yang dimiliki untuk tujuan mempertahankan keuntungan arbitrase (locking in arbitrage

profit);

ii. Posisi Banking Book

Adalah transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai atas posisi di luar trading book.

b. Lainnya

i. Posisi Trading Book

ii. Posisi Banking Book

2. Trading

Transaksi derivatif yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari adanya perubahan faktor pasar.

a. Dengan netting agreement

b. Lainnya

3. Lainnya

VIII. Jenis Hedging

A. Jenis Hedging

1. Lindung nilai atas nilai wajar (Fair Value Hedge)

Lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan dan

PAPI yang berlaku.

2. Lindung nilai atas arus kas (Cash Flow Hedge)

Lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas sesuai PSAK mengenai intrumen keuangan dan PAPI

yang berlaku.

408

Dtiadm
Rectangle
Dtiadm
Rectangle
Page 336: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-297

3. Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (Hedges of net investment in foreign

operation)

B. Bukan Jenis Hedging

IX. Variabel yang mendasari (Underlying Variable)

1. Nilai tukar (currency)

2. Suku Bunga (interest rate)

3. Nilai Tukar dan Suku Bunga

4. Komoditas

5. Ekuitas

6. Lainnya

Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

X. Pihak Lawan

Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan

Sandi golongan pihak lawan lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Status Pihak Lawan

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

XI. Negara Pihak Lawan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara Pihak Lawan.

XII. Nilai Nominal/Notional

Yaitu nilai sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak.

XIII. Tagihan Spot dan Derivatif

Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan

nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

XIV. Kewajiban Spot dan Derivatif

Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak

dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

Tata Cara Pelaporan transaksi spot dan derivatif sebagaimana pada Box 42.2.1

409

Dtiadm
Rectangle
Page 337: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-298

III.42.3

SANDI RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

I II III IV VI VII VIII IX X

Jenis Kontrak TujuanNomor

ReferensiTransaksi

Jumlah

NilaiNominal/Notional

TagihanSpot danDerivatif

Kewajiban Spot danDerivatif

VariabelYang

mendasari(Underlying

Variable)

V

PihakLawan

XI XII

StatusValuta Dasar

JenisHedging

NegaraPihakLawanMulai

JatuhTempo

Jangka Waktu Jenis Valuta

ValutaLawan

XIII XIV

FORM - 42

42

410

Dtiadm
Rectangle
Page 338: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-299

Box III.42.2.1

Tata Cara Pelaporan Transaksi Spot dan Derivatif

Contoh 1 :

Pada tanggal 1 Januari 2009, Bank “A” melakukan transaksi forward beli USD/Rp. sebesar USD 1.000, 3 bulan, dan

forward rate beli USD1 = Rp. 9.000. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.

Pada tanggal 31 Januari 2009, forward rate beli 2 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi

merugikan Bank “A” karena harus menyerahkan Rupiah lebih banyak untuk memperoleh 1 USD dibandingkan membeli

USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward beli harus dicatat sebagai kewajiban derivatif di sisi kewajiban neraca

sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:

Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.000 =

(Rp. 9.000 – Rp. 8.900) x USD 1.000 = Rp.98.354.

[1+10%/12]2

Pada LBU bulan Januari 2009, transaksi forward beli di Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dilaporkan sebagai berikut :

Transaksi forward beli pada tanggal kontrak dilaporkan pada rekening administratif (memorandum) sebesar notional

amount yaitu Rp. 9.000.000 ( USD 1.000 x Rp. 9.000) . Kurs pada tanggal 31 Januari 2009 adalah USD1 = Rp. 8.800.

Untuk transaksi derivatif Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan untuk posisi valas,

sebagai berikut:

Rekening Administratif

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Tagihan Komitmen

Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif 521 8.800.000 8.800.000

yang masih berjalan

Jenis

(Kol.II)

Forward

(sandi 01)

Kontrak

(Kol.IV)

Beli

(sandi 2)

Variabel...

(Kol.IX)

Nilai Tukar

(sandi 1)

Nilai

Nominal/Notional

(Kol.XII)

8.800.000

Tagihan

Derivatif

(Kol.XIII)

Kewajiban

Derivatif

(Kol.XIV)

98.354

Formulir-42 (Transaksi Spot dan Derivatif)

Formulir-28 (Kewajiban Spot dan Derivatif)

Jenis

(Kol.II)

Forward (sandi 01)

Kontrak

(Kol.III)

Beli (sandi 2)

Jenis

Valuta(Kol.IV)

IDR

Variabel...

(Kol.V)

Kewajiban

Derivatif(Kol.VIII)

98.354Nilai Tukar(sandi 1)

411

Dtiadm
Rectangle
Page 339: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-300

Formulir-02 (Laporan Laba/Rugi)

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Kerugian transaksi spot dan derivatif – 2920 98.354 98.354

Perubahan nilai wajar

Contoh 2 :

Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank “B” melakukan transaksi forward jual USD/Rp. sebesar USD 5.000, 4 bulan, dan

forward rate jual USD1 = Rp. 9.200. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.

Pada tanggal 30 Januari 2009, forward rate jual 3 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi

menguntungkan Bank “B” karena dengan menjual USD5.000 akan memperoleh Rupiah lebih banyak dibandingkan

dengan menjual USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward jual harus dicatat sebagai tagihan derivatif di sisi aset

neraca sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:

Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.5.000 =

(Rp. 9.200 – Rp. 8.900) x USD 5.000 = Rp.1.463.116

[1+10%/12]3

Pada LBU bulan Januari 2009, transaksi forward jual di Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dilaporkan sbb:

Transaksi forward jual pada tanggal kontrak dilaporkan pada rekening administratif (memorandum) sebesar notional

amount yaitu Rp. 46.000.000 ( USD 5.000 x Rp. 9.200). Kurs pada tanggal 31 Januari 2009 adalah USD1 = Rp.

8.800.

Karena transaksi derivatif dilakukan dalam Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan

untuk posisi valas, sebagai berikut:

Rekening Administratif

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Kewajiban Komitmen

Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif

yang masih berjalan 570 44.000.000 44.000.000

Formulir-42 (Transaksi Spot dan Derivatif)

Formulir-6 (Tagihan Spot dan Derivatif)

Jenis

(Kol.II)

Forward (sandi 01)

Kontrak

(Kol.III)

Jual (sandi 1)

Jenis Valuta

(Kol.IV)

IDR

Variabel...

(Kol.V)

Nilai Tukar (sandi 1)

Tagihan Derivatif

(Kol.XIII)

1.463.116

Jenis

(Kol.II)

Forward

(sandi 01)

Kontrak

(Kol.IV)

Jual

(sandi 1)

Variabel...

(Kol.IX)

Nilai Tukar

(sandi 1)

Nilai

Nominal/Notional

(Kol.XII)

44.000.000

Tagihan

Derivatif

(Kol.XIII)

1.463.116

Kewajiban

Derivatif

(Kol.XIV)

412

Dtiadm
Rectangle
Page 340: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-301

Formulir-02 (Laporan Laba/Rugi)

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Keuntungan transaksi spot dan derivatif – 2080 1.463.116 1.463.116

Perubahan nilai wajar

Untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Formulir-01 (Rekening Administratif) dilakukan untuk kedua

posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen. Sedangkan pelaporan dalam

Form-06 dan Form-28, kolom jenis valuta diisi dengan sandi jenis valuta asing.

413

Dtiadm
Rectangle
Page 341: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-302

III.43.1

SANDI RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

I. Jenis

1. Sight L/C 1

2. Usance L/C 2

3. Acceptance L/C 3

4. Negotiation L/C 4

5. Lainnya 9

II. Tujuan

1. L/C luar negeri 11

2. L/C dalam negeri (SKBDN) 15

Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Pemohon

1. Golongan pemohon

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Pemohon

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

KOLOM SANDI

414

Dtiadm
Rectangle
Page 342: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-303

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Negara Pihak Pemohon

Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

X. Peringkat Perusahaan

XI. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XII. Jumlah

XIII. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan 045

e. Emas 046

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

KOLOM SANDI

415

Dtiadm
Rectangle
Page 343: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-304

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

KOLOM SANDI

416

Dtiadm
Rectangle
Page 344: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-305

KOLOM SANDI

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

7. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XIV. PPA yang Telah Dibentuk

1. Cadangan Umum

2. Cadangan Khusus

417

Dtiadm
Rectangle
Page 345: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-306

III.43.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah irrevocable L/C yang telah diterbitkan/dibuka dalam rupiah dan valuta asing,

namun belum direalisasikan. Dalam sistem pelaporan ini rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, untuk

penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan secara gabungan rekening-rekening yang semua ciri-cirinya sama.

KOLOM

I. Jenis

1. Sight L/C

Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen L/C diajukan kepada bank.

2. Usance L/C

Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan berdasarkan waktu yang ditentukan setelah

tanggal pengajuan dokumen yang disyaratkan L/C.

3. Acceptance L/C

Yaitu L/C yang mengharuskan wesel yang ditarik oleh beneficiary diaksep oleh accepting bank yang

akseptasinya dilakukan sepanjang dokumen yang diajukan telah memenuhi syarat L/C.

4. Negotiation L/C

Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat pengajuan dokumen yang disyaratkan

L/C dan pembayaran tersebut terlebih dahulu atas beban dana negotiating bank.

5. Lainnya

II. Tujuan

1. L/C Luar Negeri

2. L/C Dalam Negeri (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN)

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jangka waktu

1. Mulai

2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

VI. Pemohon

1. Golongan Pihak Pemohon

Sandi golongan pihak pemohon lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

418

Dtiadm
Rectangle
Page 346: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-307

b. Tidak terkait dengan bank.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemohon

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Negara Pihak Pemohon

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

X. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

XI. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan..

XII. Jumlah

Adalah nilai kontrak L/C.

XIII. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XIV. PPA Yang Telah Dibentuk

Adalah PPA yang telah dibentuk untuk irrevocable L/C sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas

aktiva bank umum.

1. Cadangan Umum

2. Cadangan Khusus

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

419

Dtiadm
Rectangle
Page 347: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-308

III.43.3

DAFTAR RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

FORM - 43

43

Tujuan

JangkaWaktu

JenisValuta

NegaraPemohonJatuh

Tempo

Peringkat

Perusahaan

Mulai

Jumlah

Golongan

Pemohon

LembagaPemering

kat

I

Agunan/Jaminan

JenisAgunan/ Jaminan

II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

J U M L A H

JenisKualitas

Pemohon

Hubungan dgnBank

Tanggal Pemering

katanSifat

Agunan/Jaminan

JenisValuta

JangkaWaktu

MulaiJatuhTempo

Agunan/Jaminan

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

PenerbitAgunan

/ Jaminan

Lembaga Pemeringka

tan

Peringkat

PenerbitAgunan/Jaminan

Tanggal Pemeringka

tan

NilaiAgunanYg DptDiper

hitungkan

Status Pemohon

KategoriPortofolio

XIII

Cadangan

Umum

Cadangan

Khusus

PPA

XIV

420

Dtiadm
Rectangle
Page 348: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-309

III.44.1

SANDI RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

I. Jenis

1. Bid Bonds 12

2. Performance Bonds 14

3. Advanced Payment Bonds 18

4. Shipping guarantee 20

5. Standby L/C 40

6. Endosemen atas surat berharga 50

7. Lainnya 90

Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98

II. Tujuan

1. Pinjaman

a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri 1

b. Dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri 2

2. Transaksi perdagangan

a. Luar negeri 4

b. Dalam negeri 5

3. Kontra Garansi (Counter Guarantee) 7

4. Lainnya 9

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

V. Jangka Waktu

1. Mulai TTBBTTTT

2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Pemohon

1. Golongan Pemohon

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

KOLOM SANDI

421

Dtiadm
Rectangle
Page 349: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-310

3. Status Pemohon

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VII. Kategori Portofolio

1. Tagihan Kepada Pemerintah

a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

3. Tagihan Kepada Bank

a. Tagihan Jangka Pendek 14

b. Tagihan Jangka Panjang 15

4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16

5. Tagihan Kepada Korporasi 35

6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36

7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62

8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Negara Pihak Pemohon

Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Lembaga Pemeringkat

1. Moody’s 10

2. Standard and Poor’s 11

3. Fitch Rating 12

4. Pefindo 13

5. ICRA Indonesia 14

6. Fitch Indonesia 15

7. Tidak ada 00

X. Peringkat Perusahaan

XI. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XII. Jumlah

XIII. Agunan/Jaminan

1. Jenis Agunan/Jaminan

a. Giro 010

b. Tabungan 020

c. Simpanan Berjangka 041

d. Setoran Jaminan

KOLOM SANDI

422

Dtiadm
Rectangle
Page 350: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-311

KOLOM SANDI

e. Emas

f. Surat Berharga

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042

ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043

iii. Obligasi Negara (ON) 086

iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087

v. Saham 091

vi. Reksadana 081

vii. Resi Gudang 092

viii. Surat Berharga lainnya 099

g. Properti Komersial

i. Gedung 161

ii. Gudang 162

iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

iv. Hotel 164

v. Lainnya 175

h. Properti Residensial

i. Rumah Tinggal 176

ii. Apartemen/Rumah Susun 177

i. Tanah 187

j. Kendaraan Bermotor 189

k. Mesin 190

l. Pesawat Udara 191

m. Kapal Laut 192

n. Persediaan 193

o. Agunan/Jaminan Lainnya 250

p. SB/LC 251

q. Garansi 252

r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254

s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300

2. Sifat Agunan/Jaminan

a. Eligible 1

b. Non Eligible 2

3. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

4. Jangka Waktu

a. Mulai TTBBTTTT

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

5. Agunan/Jaminan

423

Dtiadm
Rectangle
Page 351: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-312

KOLOM SANDI

a. Nilai Agunan/Jaminan

b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

6. Penerbit Agunan/Jaminan

a. Pemerintah

i. Pemerintah Indonesia

1) Bank Indonesia 01

2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10

3) Lainnya 09

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11

b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

c. Bank

Lihat Sandi Bank

d. Entitas Sektor Publik

i. BUMN 16

ii. Pemerintah Daerah 17

iii. Lainnya 25

e. Korporasi 35

f. Tidak ada 00

8. Lembaga Pemeringkat

a. Moody’s 10

b. Standard and Poor’s 11

c. Fitch Rating 12

d. Pefindo 13

e. ICRA Indonesia 14

f. Fitch Indonesia 15

g. Tidak ada 00

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan

9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XIV. PPA yang Telah Dibentuk

1. Cadangan Umum

2. Cadangan Khusus

424

Dtiadm
Rectangle
Page 352: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-313

III.44.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

Pada daftar rincian ini, dilaporkan seluruh posisi fasilitas penerbitan jaminan/ garansi dalam rupiah dan valuta asing

yang belum jatuh tempo baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dilaporkan

pada daftar rincian ini jaminan/garansi yang pada tanggal laporan telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim.

Untuk penyederhanaan laporan pada daftar rincian ini, bank dapat melaporkan penerbitan jaminan secara gabungan,

dengan syarat semua ciri-cirinya sama.

KOLOM

I. Jenis

1. Bid Bonds

2. Performance Bonds

3. Advanced Payment Bonds

4. Shipping guarantee

Jaminan kepada perusaha pelayaran yang diterbitkan untuk kepentingan nasabah dalam rangka pengeluaran

barang-barangnya tanpa menunjukkan B/L (Bill of Ladding).

5. Standby L/C

Garansi bank berbentuk Irrevocable L/C yang memberi hak kepada pihak penerima jaminan untuk mencairkan

dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima jaminan menyatakan tidak

menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.

6. Endosemen atas surat berharga

7. Lainnya

Fasilitas jaminan yang diterbitkan bank pelapor untuk kepentingan nasabah yang tidak dapat diklasifikasikan

pada jenis 1 sampai 6 di atas.

II. Tujuan

1. Pinjaman

a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri

Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka penerimaan

pinjaman dari luar negeri.

b. Dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri

Jaminan yang diberikan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman

dari dalam negeri, termasuk risk sharing.

2. Transaksi Perdagangan

Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka transaksi pedagangan.

a. Luar Negeri

b. Dalam Negeri

425

Dtiadm
Rectangle
Page 353: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-314

3. Kontra Garansi (Counter Guarantee)

4. Lainnya

Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah untuk tujuan lain yang tidak dapat

digolongkan pada tujuan nomor 1 dan 3 di atas.

III. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jangka Waktu

a. Mulai

b. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Pemohon

1. Golongan Pemohon

Yaitu pihak yang meminta fasilitas jaminan/garansi (applicant) kepada bank pelapor. Sandi golongan pihak

pemohon lihat Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemohon

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Negara Pihak Pemohon

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Lembaga Pemeringkat

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

X. Peringkat Perusahaan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

XI. Tanggal Pemeringkatan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan..

XII. Jumlah

Adalah nilai kontrak garansi.

426

Dtiadm
Rectangle
Page 354: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-315

XIII. Agunan/Jaminan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XIV. PPA Yang Telah Dibentuk

Adalah PPA yang telah dibentuk untuk garansi yang diberikan sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian

kualitas aktiva bank umum.

1. Cadangan Umum

2. Cadangan Khusus

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

427

Dtiadm
Rectangle
Page 355: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-316

Tujuan

Jangka Waktu

JenisValuta

Negara Pihak

PemohonJatuhTempo

PeringkatPerusaha

anMulai

JumlahGolongan Pemohon

Lembaga Pemering

kat

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

J U M L A H

Jenis Kualitas

Pemohon

Hubungan

dgnBank

Tanggal Pemering

katanStatusPemohon

KategoriPortofolio

III.44.3

DAFTAR RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

428

Dtiadm
Rectangle
Page 356: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU

PER K

AN

TO

R

III-317

Agunan/Jaminan

JenisAgunan/Jaminan

SifatAgunan/Jaminan

JenisValuta

Jangka Waktu

MulaiJatuhTempo

Agunan/Jaminan

NilaiAgunan/Jaminan

TanggalPenilaianTerakhir

PenerbitAgunan

/Jaminan

XIII

Lembaga Pemeringkat

PeringkatAgunan/PenerbitJaminan

Tanggal Peme

ringkatan

Nilai AgunanYg Dpt Diper

hitungkan

FORM - 44

44

Cadangan

Umum

Cadangan

Khusus

PPA

XIV

429

Dtiadm
Rectangle
Page 357: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-318

III.45.1

SANDI RINCIAN PENERUSAN KREDIT

I. Jumlah Rekening

II. Jenis Kredit

1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10

b. Lainnya 20

2. Bukan Kredit UMKM

a. Kredit kelolaan 40

b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 50

c. Bantuan proyek 60

d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek 90

e. Lainnya 99

III. Jenis Penggunaan

1. Modal kerja 1

2. Investasi 4

IV. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. 1. Sumber Dana Penerusan Kredit

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak ketiga Bukan Bank

2. Status Sumber Dana Penerusan Kredit

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

VI. Kualitas

1. Lancar 1

2. Dalam Perhatian Khusus 2

3. Kurang Lancar 3

4. Diragukan 4

5. Macet 5

VII. Golongan Penyalur

1. Koperasi 44

2. Lembaga Swadaya Masyarakat 45

3. Swasta lainnya 49

KOLOM SANDI

430

Dtiadm
Rectangle
Page 358: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-319

VIII. Lokasi Proyek

Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

IX. Sektor Ekonomi

1. Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 050000

2. Perikanan 100000

3. Pertambangan dan Penggalian 150000

4. Industri Pengolahan 200000

5. Listrik, Gas, dan Air 250000

6. Konstruksi 300000

7. Perdagangan Besar dan Eceran 350000

8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 400000

9. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 450000

10. Perantara Keuangan 500000

11. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan 550000

12. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 600000

13. Jasa Pendidikan 650000

14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 700000

15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 750000

16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 800000

17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 850000

18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya. 900000

X. Jumlah

KOLOM SANDI

431

Dtiadm
Rectangle
Page 359: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-320

III.45.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT

Pada daftar rincian ini dilaporkan saldo rekening kredit dalam rupiah dan valuta asing yang disalurkan oleh bank pelapor

yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

KOLOM

I. Jumlah rekening

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.

II. Jenis kredit

1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia

Kredit yang diberikan kepada debitur UMKM melalui bank pelapor yang sumber dananya dari Bank

Indonesia dan atas penyaluran kredit ini bank pelapor tidak menanggung risiko.

b. Lainnya

2. Bukan kredit UMKM

a. Kredit kelolaan

Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM melalui bank pelapor dan atas pemberian kredit

tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah bank tidak memungut

dan membayar bunga, tetapi hanya memperoleh fee. Penyaluran kredit yang dananya berasal dari bank

pelapor lain, tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia

Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM melalui bank pelapor yang sumber dananya dari

Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini bank pelapor tidak menanggung risiko.

c. Bantuan proyek

Penyaluran kredit oleh bank pelapor kepada debitur bukan UMKM yang dananya berasal dari pinjaman

luar negeri yang penggunaannya ditujukan untuk pembiayaan investasi atau pembangunan proyek milik

pemerintah atau swasta, berupa barang modal atau kebutuhan devisa lainnya (project aid).

d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek

Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM di mana dana yang disalurkan oleh bank pelapor

tidak berupa nilai lawan valuta asing bantuan proyek. Seperti halnya kredit kelolaan, bank tidak

menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut. Termasuk pula dalam kredit ini adalah kredit

investasi yang dananya berasal dari Rekening Dana Investasi (RDI).

e. Lainnya

III. Jenis penggunaan

Yaitu tujuan daripada penggunaan kredit oleh debitur.

a. Modal kerja

b. Investasi

432

Dtiadm
Rectangle
Page 360: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-321

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. 1. Sumber Dana Penerusan Kredit

Golongan sumber dana penerusan kredit, lihat Daftar sandi Bank dan daftar sandi pihak ketiga bukan bank.

2. Status Sumber Dana Penerusan Kredit

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

VII. Golongan Penyalur

Yaitu pihak yang menerima dana dari bank pelapor untuk diteruskan kepada debitur akhir dalam rangka penerusan

kredit.

1. Koperasi

2. Lembaga Swadaya Masyarakat

3. Swasta lainnya

VIII. Lokasi Proyek

Sandi lokasi proyek, lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia.

IX. Sektor Ekonomi

Yaitu jenis bidang usaha debitur.

1. Pertanian, perburuan, dan Kehutanan

2. Perikanan

3. Pertambangan dan Penggalian

4. Industri Pengolahan

5. Listrik, gas, dan air

6. Konstruksi

7. Perdagangan Besar dan Eceran

8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

9. Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10. Perantara Keuangan

11. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan

12. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

13. Jasa Pendidikan

14. Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial

15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya

16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga

17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya

18. Kegiatan yang belum jelas batasannya

X. Jumlah

Adalah jumlah kredit yang diteruskan.

433

Dtiadm
Rectangle
Page 361: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-322

II III

FORM - 45

45

I

JUMLAH

III.45.3

DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT

Jumlah

IV

JumlahRekening

V

JenisPenggunaan

JenisKredit

JenisValuta

SumberDana

PenerusanKredit

KualitasGolonganPenyalur

LokasiProyek

SektorEkonomi

VI VII VIII IX X

StatusSumber

DanaPenerusan

Kredit

434

Dtiadm
Rectangle
Page 362: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-323

III.46.1

SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

I. Nomor Rekening

II. Jumlah Rekening

III. Jenis Valuta

Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Debitur

1. Golongan Debitur

Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

2. Hubungan dengan Bank

a. Terkait dengan bank 1

b. Tidak terkait dengan bank 2

3. Status Debitur

a. Perusahaan Induk 1

b. Perusahaan Anak 2

c. Lainnya 9

V. Tanggal Hapusbuku TTBBTTTT

VI. Baki Debet yang dihapusbuku

KOLOM SANDI

435

Dtiadm
Rectangle
Page 363: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-324

III.46.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

Dalam daftar rincian ini dilaporkan jumlah kredit yang telah dihapusbuku. Tidak termasuk dilaporkan dalam daftar

rincian ini adalah kredit yang dihapus buku namun telah lunas atau telah dihapus tagih. Laporan daftar rincian

kredit yang dihapus buku mencakup seluruh data kredit yang dihapus buku oleh bank pelapor.

KOLOM

I. Nomor Rekening

Dalam pelaporan ini, setiap rekening kredit yang pada saat dihapusbuku dengan baki debet lebih besar dari Rp

500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih besar dari USD 50.000 atau equivalennya untuk mata uang lainnya

harus dilaporkan secara individual (tidak boleh digabungkan), dan kolom ini diisi dengan nomor rekening fasilitas

kredit yang dihapusbuku. Dalam hal fasilitas kredit tidak memiliki nomor rekening, maka kolom ini harus diisi

dengan nomor akad kredit sebelum dihapusbuku.

II. Jumlah Rekening

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.

Untuk menyederhanakan pelaporan, bank pelapor diperkenankan menggabungkan/menjumlahkan rekening-

rekening aktiva produktif yang dihapusbuku dimaksud, dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing sampai dengan Rp

10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) atau sampai dengan USD 1,000 atau ekuivalennya untuk mata uang

lain , sepanjang Jenis Valuta dan Golongan Debitur sama.

Pelaporan rekening yang digabungkan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Kolom II diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom I, IV.2, IV. 3 cukup diisi dengan angka 0.

c. Kolom V dikosongkan (NULL).

d. Kolom III dan IV.1 diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

e. Kolom VI diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing lebih besar dari Rp

10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih

besar dari ekuivalen USD 1,000 sampai dengan USD 50,000, sepanjang seluruh ciri dan karakteristiknya

sama.

a. Kolom I diisi 0.

b. Kolom II diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

c. Kolom III s.d. V diisi sesuai dengan sandi rincian yang bersangkutan.

d. Kolom-kolom VI diisi dengan jumlah dari rekening-rekening yang digabungkan.

III. Jenis Valuta

Kolom ini diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

436

Dtiadm
Rectangle
Page 364: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-325

IV. Debitur

1. Golongan Debitur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.

2. Hubungan dengan bank

a. Terkait dengan bank

b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Debitur

a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank..

V. Tanggal Hapusbuku

Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun kredit tersebut di hapusbuku.

VI. Baki Debet yang dihapusbuku

Yaitu saldo baki debet yang dihapusbuku.

437

Dtiadm
Rectangle
Page 365: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-326

II III

FORM - 46

46

I

JUMLAH

III.46.3

DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

IV

NomorRekening

V

JumlahRekening

JenisValuta

TanggalHapusbukuGolongan

Debitur

VI

Hubungandengan Bank

DebiturBaki Debet

Yang DihapusbukuStatusDebitur

438

Dtiadm
Rectangle
Page 366: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-327

FORM - 47

47

A. Plafond Kredit Baru Yang Disetujui

Pada Bulan Laporan

1. Modal kerja 10

2. Investasi 20

3. Konsumsi

i. Kartu Kredit 31

ii. Lainnya 39

JUMLAH 40

B. Realisasi Kredit Baru Pada Bulan Laporan

1. Modal kerja 70

2. Investasi 75

3. Konsumsi

i. Kartu Kredit 81

ii. Lainnya 87

JUMLAH 89

Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

III.47.1

DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU

PADA BULAN LAPORAN

I II III IV V

439

Dtiadm
Rectangle
Page 367: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-328

III.47.2

PENJELASAN DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU

KREDIT BARU PADA BULAN LAPORAN

Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya plafond dan realisasi kredit baru dalam rupiah dan valuta asing. Yang

dimaksud dengan kredit baru adalah pemberian fasilitas kredit baru dalam bulan laporan baik untuk kredit dengan akad

kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan). Persetujuan atas perpanjangan kredit yang

direstrukturisasi dan pengambilalihan kredit dari pihak lain, yang tidak disertai dengan penambahan plafond, tidak

dilaporkan dalam daftar rincian ini.

KOLOM

I. Jenis

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jenis.

1. Plafond Kredit Baru Yang Disetujui Pada Bulan Laporan

Yaitu total fasilitas kredit yang disetujui pada bulan laporan, termasuk penambahan fasilitas/plafond atas

kredit yang telah disetujui pada bulan-bulan sebelumnya, perpanjangan kredit yang disertai dengan penambahan

plafond, dan penambahan pemberian overdraft/cerukan dalam bulan laporan. Plafond kredit yang telah disetujui

pada bulan-bulan sebelumnya tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

a. Modal kerja

b. Investasi

c. Konsumsi

i. Kartu kredit

ii. Lainnya

2. Realisasi Kredit Baru pada Bulan Laporan

Yaitu baki debet pada akhir bulan laporan dari fasilitas kredit baru yang disetujui pada bulan laporan.

a. Modal kerja

b. Investasi

c. Konsumsi

i. Kartu kredit

ii. Lainnya

II. Sandi

Kolom ini merupakan sandi dari masing-masing transaksi pada kolom Jenis. Kolom ini tidak perlu diisi.

III. Rupiah

Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam rupiah selama bulan laporan.

IV. Valas

Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam valuta asing setelah dijabarkan ke dalam valuta

rupiah. Penjabaran ke dalam rupiah untuk seluruh transaksi pada daftar rincian ini, menggunakan kurs konversi

Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan.

V. Jumlah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.

440

Dtiadm
Rectangle
Page 368: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-329

III.48.1

SANDI RINCIAN PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN

I. Kategori Debitur

1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi

Kredit

i. Penjamin Tertentu

i.1 Mikro 10

i.2 Kecil 20

i.3 Menengah 30

ii. Penjamin Lainnya

ii.1 Mikro 40

ii.2 Kecil 50

ii.3 Menengah 60

b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya

i. Mikro 70

ii. Kecil 80

iii. Menengah 90

2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99

II. Jenis Penggunaan

1. Modal kerja 1

2. Investasi 2

3. Konsumsi 3

III. Lokasi Proyek

Lihat Daftar Sandi Jenis Lokasi Proyek

IV. Jumlah

1. Rupiah

2. Valas

3. Jumlah

V. Golongan Debitur

Lihat Daftar Sandi Bank dan PIhak Ketiga Bukan Bank

VI. Sektor ekonomi

Lihat Daftar Sandi Sektor Ekonomi

KOLOM SANDI

441

Dtiadm
Rectangle
Page 369: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-330

III.48.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN

PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN

Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya pelimpahan kredit dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan. Yang

dimaksud dengan pelimpahan kredit adalah seluruh pemberian fasilitas kredit dalam bulan laporan (posisi debet) baik

untuk kredit dengan akad kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan,

pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.

Laporan data pelimpahan kredit ini dimulai untuk pelaporan LBU bulan data Oktober 2009.

KOLOM

I. Kategori Debitur

1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit

Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi

persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai

pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan

pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu

pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.

i. Penjamin Tertentu

Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga

penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud

serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

i.1 Mikro

i.2 Kecil

i.3 Menengah

Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.

ii. Penjamin Lainnya

Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga

penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit

dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko

kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

ii.1 Mikro

ii.2 Kecil

ii.3 Menengah

b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya

Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi

persyaratan sebagaimana huruf a diatas.

i. Mikro

ii. Kecil

442

Dtiadm
Rectangle
Page 370: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-331

iii. Menengah

Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.

2. Bukan Debitur usaha mikro, kecil, dan menengah

Debitur yang tidak memenuhi kriteria debitur usaha mikro, kecil, dan menengah.

II. Jenis Penggunaan

Yaitu tujuan penggunaan kredit yang dapat dibedakan atas:

1. Modal kerja

Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur

2. Investasi

Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara

lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.

3. Konsumsi

Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.

III. Lokasi Proyek

Yaitu daerah tempat penggunaan kredit.

Sandi lokasi, lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia.

IV. Jumlah

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.

V. Golongan Debitur

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.

VI. Sektor Ekonomi

Rincian sektor ekonomi didasarkan atas Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005.

Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-

pisahkan, cara penggolongannya dititikberatkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang paling

besar memperoleh fasilitas pembiayaan)

Pelaporan Kolom V dan VI mulai berlaku sejak pelaporan data bulan April 2011

Contoh :

Bank memberikan kredit UMKM berupa kredit modal kerja kepada nasabah A sebesar Rp.500 juta dengan jangka

waktu 3 tahun. Pada bulan Januari 2008 telah ditarik sebesar Rp.150 juta. Pada bulan Februari 2008 terjadi 2 kali

transaksi penarikan sebesar Rp.100 juta dan Rp.400 juta, pembayaran sebesar Rp.150 juta dan terjadi overdraft

sebesar Rp.50 juta dan cerukan Rp.5 juta. Berdasarkan nilai wajar sesuai PSAK, misalkan outstanding kredit menurun

sebesar 10%. Berapakah pelimpahan kredit UMKM pada bulan Februari 2008.

Jawab : Sesuai posisi mutasi debet laporan kredit tersebut pada Tabel III.48.2.1 dibawah ini, maka jumlah pelimpahan

kredit pada bulan Februari 2008 adalah sebesar Rp. 555 juta.

31-Jan-08 150 jt BD bulan Januari 2008

5-Feb-08 100jt Penarikan

25-Feb-08 150 jt Pembayaran

27-Feb-08 400 jt Penarikan

28-Feb-08 50 jt overdraft

28-Feb-08 5 jt cerukan karena pembebanan

biaya selisih kurs

29-Feb-08 150 jt 555 jt 150 jt 555 jt Perhitungan Nominal Kredit

- 55.5 jt Mark to market/amortisasi (turun 10%)

KeteranganTanggal Bulan LaluLainnyaDebet Kredit

Bulan

443

Dtiadm
Rectangle
Page 371: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-332

II III

FORM - 48

48

I

JUMLAH

III.48.3

DAFTAR RINCIAN PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN

IV

KategoriDebitur

JenisPenggunaan

Lokasi Proyek

Rupiah Valas

Jumlah

Jumlah

V

GolonganDebitur

VI

Sektor Ekonomi

444

Dtiadm
Rectangle
Page 372: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-333

BOX III.48.2.1

CONTOH PENGISIAN FORM-47 dan 48

UNTUK PELAPORAN DATA SEPTEMBER 2008

1. Plafon awal Rp100 juta (Agustus 2008), mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50

juta, plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150 juta dan pembayaran kredit sebesar

Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan September 2008 Rp140 juta. Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

2. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50 juta. Terjadi

Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet

akhir bulan Rp90 juta. Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp 0 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

3. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat

tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp 250

juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga Posisi baki debet akhir bulan Rp240 juta. Yang

dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp150 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp250 juta

4. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat

tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150

juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp140 juta. Yang

dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

445

Dtiadm
Rectangle
Page 373: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-334

5. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat

tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp275

juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi posisi baki debet akhir bulan 265juta (terjadi

overdraft). Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp175 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp175 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp275 juta

6. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada

tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp100juta plafon akhir Rp50juta. Terjadi Penarikan

kredit sebesar Rp50 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan

Rp40juta. Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp50 juta

7. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada

tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi

Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp.10 juta sehingga posisi baki debet

akhir bulan Rp90juta. Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

8. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada

tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100juta. Terjadi Penarikan

kredit sebesar Rp110 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan

Rp100juta. Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta

9. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September

2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar

Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 90juta. Yang

dilaporkan di LBU :

446

Dtiadm
Rectangle
Page 374: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-335

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

10. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50 juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September

2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp100juta plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp

150 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 140 juta. Yang

dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

11. Debitor X pada akhir bulan September 2008 terjadi overdraft, dengan posisi baki debet per akhir bulan September

2008 sebesar Rp110 juta dengan plafon Rp100 juta (debitor tidak mendapat fasilitas kredit baru maupun tambahan).

Yang dilaporkan di LBU :

Form-47

- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta

Form-48

- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta

447

Dtiadm
Rectangle
Page 375: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-336

III.49

RINCIAN RUPA-RUPA ASET LAINNYA

FORM - 49

49

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

I II III

JUMLAH

448

Dtiadm
Rectangle
Page 376: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-337

III.50

RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN LAINNYA

FORM - 50

50

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

I II III

JUMLAH

449

Dtiadm
Rectangle
Page 377: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-338

III.51

RINCIAN PENDAPATAN NON-OPERASIONAL LAINNYA

FORM - 51

51

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

I II III

JUMLAH

450

Dtiadm
Rectangle
Page 378: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

LBU PER KANTOR

III-339

III.52

RINCIAN BEBAN NON-OPERASIONAL LAINNYA

FORM - 52

52

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

I II III

JUMLAH

451

Dtiadm
Rectangle
Page 379: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-1

LBU GABUNGAN

FORM - 01

01

IV.1.1

NERACA GABUNGAN

ASET

1. Kas 100

2. Penempatan pada Bank Indonesia 120

3. Penempatan Pada Bank lain 130

4. Tagihan Spot dan Derivatif 135

5. Surat Berharga

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

i. Diperdagangkan 138

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139

b. Tersedia untuk dijual 143

c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145

6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160

7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual

kembali (Reverse Repo) 164

8. Tagihan Akseptasi 166

9. Kredit yang diberikan

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

i. Diperdagangkan 168

ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169

b. Tersedia untuk dijual 172

c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175

10. Penyertaan 200

11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201

b. Kredit Yang Diberikan 202

c. Lainnya 206

12. Aset Tidak Berwujud 212

Akumulasi Amortisasi -/- 213

13. Aset Tetap dan Inventaris 214

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215

14. Properti Terbengkalai 217

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

452

Dtiadm
Rectangle
Page 380: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-2

LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

15. Aset yang diambil alih 218

16. Rekening Tunda 219

17. Aset Antar Kantor

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 04) 224

18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225

19. Aset Pajak Tangguhan 228

20. Rupa-Rupa Aset 05) 230

JUMLAH 290

453

Dtiadm
Rectangle
Page 381: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-3

LBU GABUNGAN

KEWAJIBAN

1. Giro 300

2. Tabungan 320

3. Simpanan Berjangka 330

4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 340

5. Kewajiban Kepada Bank lain 350

6. Kewajiban Spot dan Derivatif 351

7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli

kembali (repo) 352

8. Kewajiban Akseptasi 353

9. Surat Berharga yang diterbitkan 355

10. Pinjaman yang diterima 360

11. Setoran Jaminan 370

12. Kewajiban Antar Kantor

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 06) 393

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 07) 394

13. Kewajiban Pajak Tangguhan 396

14. Rupa-rupa Kewajiban 08) 400

15. Modal Pinjaman 410

16. Modal Disetor

a. Modal dasar 421

b. Modal yang belum disetor -/- 422

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423

17. Tambahan modal disetor

a. Agio 431

b. Disagio -/- 432

c. Modal Sumbangan 433

d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan

i Faktor Penambah 436

ii. Faktor Pengurang -/- 437

e. Pendapatan komprehensif lainnya

i. Keuntungan 440

ii. Kerugian -/- 445

f. Lainnya

i. Faktor Penambah 453

ii. Faktor Pengurang -/- 454

g. Dana setoran modal 455

18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456

19. Cadangan

a. Cadangan Umum 451

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

454

Dtiadm
Rectangle
Page 382: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-4

LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Cadangan Tujuan 452

20. Laba/rugi

a. Tahun-tahun lalu

i. Laba 461

ii. Rugi -/- 462

b. Tahun berjalan 02)

i. Laba 465

ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

455

Dtiadm
Rectangle
Page 383: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-5

LBU GABUNGAN

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

IV.1.2

REKENING ADMINISTRATIF GABUNGAN

I. Tagihan Komitmen

1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495

2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521

3. Lainnya

a. Terkait dengan bank 525

b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik

a. BUMN

i. Committed 533

ii. Uncommitted 535

b. Lainnya

i. Committed 536

ii. Uncommitted 538

2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik

a. Committed 542

b. Uncommitted 544

3. Irrevocable L/C yang masih berjalan

a. L/C luar negeri 561

b. L/C dalam negeri 562

4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 570

5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi

1. Garansi yang diterima 591

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian

a. Bunga kredit yang diberikan 592

b. Bunga lainnya 597

3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi

1. Garansi yang diberikan 599

2. Lainnya 609

V. Lainnya

1. Penerusan kredit 621

2. Aset produktif yang dihapusbuku

a. Aset Produktif

i. Kredit yang diberikan 624

456

Dtiadm
Rectangle
Page 384: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-6

LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

ii. Lainnya 631

b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau

Berhasil ditagih

i. Kredit yang diberikan 638

ii. Lainnya 639

3 Aset produktif yang dihapustagih

i. Kredit yang diberikan

i.1 Dialihkan kepada Badan Khusus 630

i.2 Lainnya 632

ii. Lainnya 634

457

Dtiadm
Rectangle
Page 385: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-7

LBU GABUNGAN

A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 1000

a. Dari Bank Indonesia 1020

b. Dari Penempatan pada Bank Lain

i. Giro 1060

ii. Interbank call money 1070

iii. Tabungan 1080

iv. Simpanan berjangka 1090

v. Lainnya 1150

c. Dari Surat Berharga

i. Dari Bank Indonesia 1160

ii. Dari Bank lain 1170

iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180

d. Dari Kredit yang diberikan

i. Dari Bank-bank lain 1210

ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220

e. Lainnya

i. Dari Bank Indonesia 1250

ii. Dari Bank lain 1260

iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270

iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280

v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290

2 Beban Bunga 1300

a. Kepada Bank Indonesia 1310

b. Kewajiban pada Bank Lain

i. Giro 1350

ii. Interbank call money 1360

iii. Tabungan 1370

iv. Simpanan Berjangka 1380

v. Lainnya 1440

c. Kepada pihak ketiga bukan bank

i. Giro 1450

ii. Simpanan berjangka 1460

iii. Tabungan 1470

Laporan L/R

IV.2

LAPORAN LABA/RUGI GABUNGAN

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah

Rupiah Valas Jumlah

458

Dtiadm
Rectangle
Page 386: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-8

LBU GABUNGAN

Laporan L/R

d. Surat Berharga

i. Kepada Bank Indonesia 1530

ii. Kepada Bank lain 1540

iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550

e. Pinjaman yang diterima

i. Kepada Bank lain 1590

ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600

f. Lainnya

i. Kepada Bank Indonesia 1630

ii. Kepada Bank lain 1640

iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650

iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660

v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670

g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750

2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800

a. Surat Berharga

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810

ii. Keuntungan penjualan surat berharga

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 1830

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1840

ii.2. Tersedia untuk dijual 1850

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870

b. Kredit yang diberikan

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan 1900

ii. Keuntungan penjualan kredit

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 1930

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1940

ii.2. Tersedia untuk dijual 1950

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah

Rupiah Valas Jumlah

459

Dtiadm
Rectangle
Page 387: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-9

LBU GABUNGAN

Laporan L/R

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000

ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 2030

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2040

ii.2. Tersedia untuk dijual 2050

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070

d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075

e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

i.1. Forward 2080

i.2. Futures 2085

i.3. Swap 2090

i.4. Option 2095

i.5. Spot 2100

i.6. Lainnya 2120

ii. Keuntungan transaksi

ii.1. Forward 2125

ii.2. Futures 2130

ii.3. Swap 2135

ii.4. Option 2140

ii.5. Spot 2145

ii.6. Lainnya 2160

f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity

method, komisi/provisi/fee dan administrasi

i. Deviden 2170

ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180

iii. Komisi/provisi kredit 2190

iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200

v. Fee atas kredit kelolaan 2210

vi. Lainnya 2260

g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

i. Aset keuangan 2270

ii. Aset lainnya 2280

iii. Rupa-rupa aset 2290

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah

Rupiah Valas Jumlah

460

Dtiadm
Rectangle
Page 388: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-10

LBU GABUNGAN

Laporan L/R

h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi

Rekening Administratif 2330

i. Pendapatan Lainnya 2430

2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500

a. Surat Berharga

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530

ii. Kerugian penjualan surat berharga

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a. Diperdagangkan 2560

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570

ii.2. Tersedia untuk dijual 2580

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600

b. Kredit yang diberikan

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga kredit 2640

ii. Kerugian penjualan kredit

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a Diperdagangkan 2670

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2680

ii.2. Tersedia untuk dijual 2690

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740

ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii.1.a Diperdagangkan 2770

ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2780

ii.2. Tersedia untuk dijual 2790

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800

ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810

d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820

e. Kerugian transaksi spot dan derivatif

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

i.1. Forward 2920

Rekening-rekening Sandi

Rupiah Valas Jumlah

Penduduk Bukan Penduduk

Jumlah

Rupiah Valas Jumlah

461

Dtiadm
Rectangle
Page 389: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK … · xiii. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor. PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR. Informasi yang mencakup beberapa data …

IV-11

LBU GABUNGAN

Laporan L/R

i.2. Futures 2925

i.3. Swap 2930

i.4. Option 2935

i.5. Spot 2940

i.6. Lainnya 2960

ii. Kerugian transaksi

ii.1. Forward 2965

ii.2. Futures 2970

ii.3. Swap 2975

ii.4. Option 2980

ii.5. Spot 2985

ii.6. Lainnya 3000

f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,

komisi/provisi/fee dan administrasi

i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010

ii. Komisi/provisi kredit 3020

iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030

iv. Fee atas kredit kelolaan 3040

v. Lainnya 3100

g. Premi asuransi

i. Kredit 3110

ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120

iii. Kerugian operasional 3130

iv. Lainnya 3160

h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

i. Penempatan dana antarbank 3170

ii. Tagihan derivatif 3180

iii. Surat berharga 3190

iv. Tagihan reverse repo 3200

v. Tagihan akseptasi 3210

vi. Kredit yang diberikan 3220

vii. Penyertaan 3230

viii.Lainnya 3300

i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif 3310

j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320

Rekening-re