8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangBelajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat tejadi kapan saja
dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah
sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untk mengarahkan perubahan pada diri siswa
secara terenacana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
!nteraksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh
lingkungannya, yang antara lain terdiri dari murid, guru, petugas perpustakaan,
dan pusat sumber belajar dan lainlain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upayaupaya pembaruandalam pemanfaatan hasilhasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru ditutut agar mampu menggunakan alatalat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkian bahwa alatalat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntunan "aman. #uru sekurangkurangnya
dapat menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran
yang diharapkan. $isamping mampu menggunakan alatalat yang tersedia, guru
juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media
pembelajaran yang akan di gunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
B. %umusan &asalah'. Apa Pengertian &edia(
). Bagaimana Perkembangan &edia Pendidikan(
*. Apa saja +iriciri &edia Pendidikan(
. Bagaimana &anajemen &edia Pembelajaran(
-. Bagaimana Proses komunikasi dan kegunaan &edia pendidikan(
+. ujuan &asalah
'. /ntuk memahami Pengertian &edia.
). /ntuk memahami Perkembangan &edia Pendidikan.
*. /ntuk mengetahui +iriciri &edia Pendidikan
. /ntuk memahami &anajemen &edia Pembelajaran
-. /ntuk mengetahui Proses komunikasi dan kegunaan &edia pendidikan
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
2/25
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
0ata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. $alam bahasa arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. #erlach dan ely
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampumemperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap. $alam pengertian ini guru, buku
teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat, garfis,
photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi 1isual atau 1erbal.'
1 Prof. $r. A"har Arsyad, &.A. Media Pembelajaran. 23akarta 4 P.%A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )88)9,*
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
3/25
3
$itinjau dari prosesnya pendidikan adalah komunikasi karena dalam
proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan 2massage9, yakni
sebagai komponenkomponen komunikasi. !stilah komunikasi atau dalam bahasa
inggris adalah communication, yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian
2 dalam sesuatu9, pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan
atau jawaban dari pendengarnya, ikut mengambil bagian. 0ata yang sifatnya
komunis artinya bersifat umum atau bersamasama. 0ata kerjanya communicare,
artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah. 3adi secara konseptual arti
komunikasi itu sendiri sudah mengundang pengertian memberitahukan 2dan
menyebarkan9 berita, pengetahuan, pikiranpikiran, nilainilai dengan maksud
untuk mengunggah partisipasi agar halhal yang diberitahukan itu menjadi milik
bersama.)
$itinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat umum.
$alam hal inilah maka dalam proses komunikasi melahirkan istilahistilah seperti
penerangan , propaganda, indoktrinasi, pendidikan dan lainlain. !nti dari itu
semua adalah untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu pokok ataupun
masalah yang merupakn kepentingan bersama. *
$idalam teknis inilah secara spesifik disebut proses pembelajaran. 0ata
pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata instruktion2bahasa inggris9.
0ata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada pengajaran. 3ika
kata pengajaran ada dalam konteks gurumurid dikelas 2ruang9 formal,
pembelajaran mencangkup pula kegiatan mengajar yang tidak dihadiri guru secara
fisik. Oleh karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar,
maka usahausaha yang terencana dalam manipulasi sumbersumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran.
2 :udhi &unadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung
Persada 2#P9 Press, )8')9, )
3 !bid, *
4 !bid,
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
4/25
4
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantarannya
akan di berikan berikut ini. A7+ 2 Association of Education and Communication
Technology9 memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. $i samping itu
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator menurut 5leming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya. $engan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
pihak utama dalam proses belajarsiswa dan isi pelajaran. $isamping itu, mediator
dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
canggih, dapat disebut media. %ingkasnya media adalah alat menyampaikan atau
mengantarkan pesanpesan pembelajaran.-
;einich, dan kawankawan mengemukakan istilah medium sebagai perantara
yang mengantar informasi formasi anatara sumber dan penerima. 3adi tele1isi,
film, foto, radio,rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahanbahan
cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa
pesanpesan atau mengandung maksudmaksud pengajaran maka media itu
disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, ;amidjojo dalam
Latuheru memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan
oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju.<
Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat
bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh ;amalik di mana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu, #agne= dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
5 !bid,
6 !bid,
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
5/25
5
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recoreder,tele1isi dan
komputer. $engan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa dapat merangsang
siswa untuk belajar .>
Ada tiga prinsip yang layak diperhatikan 4
'. Proses pembelajaran menghasilkan perubahan perilaku anak didik
yang relatif permanen. entunya, dalam proses ini terdapat peran
penggiat pembelajaran, yakni guru atau dosen sebagai pelaku
perubahan 2agent of change9). Anak didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang
merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan tanpa henti.
Oleh karena itu, proses pembelajaran seyogianya menyirami benih
kodrati ini hingga tumbuh subur dan berbuah. Proses belajar mengajar,
dengan demikian, adalah optimalisasi potensi diri sehingga dicapailah
kualitas yang ideal.
*. Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh linear
sejalan proses kehidupan. Artinya, proses belajar mengajar memang
merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri, tetapi ia didesain secara
khusus, dan diniati demi tercapainya kondisi atau kualitas ideal seperti
diatas. ?
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media diatas, dapat dikemukan
bahwa terkandung pada setiap batasan.
a. &edia pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardare 2perangkat keras9, yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
b. &edia pendidikan memiliki penegrtian nonfisisk yang dikenal sebagai
softare 2perangkat lunak9, yaitu kandungan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
7 !bid,-
8 !bid, -
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
6/25
6
c. Penekanan media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses
balajar baik didalam maupun diluar kelas.
d. &edia pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
didalam maupun diluar kelas.
e. &edia pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.
f. &edia pendidikan dapat digunakan secara masal 2misalnya 4 radio,
tele1isi9
g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang dengan
penerapan suatu ilmu.@
B. perkembangan &edia Pendidikan
0alau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap
sebagai alat bantu mengajar guru 2teaching aids9. Alat bantu yang dipakai adalah
alat batu 1isual, misalnya gambar, model, objek dan alatalat lain yang dapat
memberikan pengalaman kongkret, moti1asi belajar serta mempertinggi daya
serap dan retensi belajar siswa. 6amn sayang, karna terlalu memusatkan perhatian
pada alat bantu 1isual yang dipakai orang kurang memperhatikan aspek disain,
pengembangan belajar 2instruction9 produksi dan e1aluasinya. $engan masuknya
pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke)8, alat 1isual untuk
mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal
adanya alat audio 1isual atau audio !isual aids 2AA9.'8
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pesan ajaran kepada siswa melelui pengllihatan dan pendengaran untuk
menghindari 1erbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat
bantu 1isual semata. $alam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini
7dgar $ale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling
konkret ke yang paling abstrak. 0lasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan
9 !bid,<
10 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, >
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
7/25
verbal
simbolvisual
visual
radio
flm
tv
wisata
demonstrasi
partisipasi
observasi
pengalaman langsung
7
nama kerucut pengalaman 2cone of e#perience9 dari 7dgar $ale dan pada saat itu
dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk
pengalaman belajar tertentu.''
#ambar '.' $erucut Pengalaman E. %ale
Pada akhir tahun '@-8 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan
alat bantu audio 1isual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi
sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak itu, alat audio 1isual bukan
hanya dipandang sebagai alat pesan atau media.teori ini sangat penting dalam
penggunaan media untuk kegiatan programprogram pembelajaran. Sayang
sampaisaat itu pengaruhnya masih terbatas pada pemilihan media saja. 5aktor
siswa yang menjadi komponen utama dalam proses belajar belum mendapat
perhatian.
')
11 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, ?
12 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, @
Abstra
Abstrak
onkre
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
8/25
8
Baru pada tahun '@8, pendekatan sistem 2 system approach9 mulai
menampakan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan belajar.
Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral
dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakansecara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program
pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. $alam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara
menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.'
Pada dasarnya guru dan ahli audio 1isual menyambut baik perubahan ini.
#uruguru merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa.
/ntuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format
13Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, @
14 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, @
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
9/25
9
media. $ari pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu
berbedabeda, sebagian lebih cepat belajar melalui media 1isual, sebagian melalui
media audio, sebagian lebih senang melalui media cetak, yang lain melalui media
audio 1isual, dan sebagainya. $ari sini lahirlah konsep penggunaan multi media
dalam kegiatan pembelajaran.'-
0ita dapat melihat dari uraian di muka bahwa sudah selayaknya kalau
media tidak lagi hanya kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk
mengajar, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberian pesan 2guru,
penulis buku, produser, dan sebagainya9 ke penerima pesan 2siswapelajar9.
Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih
penting lagi dapat pula digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat
pula digunakan oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji dan dan penyalur
pesan dalam halhal tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi
secara lebih teliti, jelas dan menarik. 5ungsi tersebut dapat dilaksanakannya
dengan baik walau tanpa kehadiran guru secara fisik. Peran media yang semakin
meningkat ini seringkali menimbulkan kekhawatiran di pihak guru. #uru takutapabila kedua fungsinya akan bergeser oleh media pendidikan. 0ekhawatiran
semacam ini pernah pula terjadi pada saat masuknya buku teks sebagai hasil
ditemukana mesin cetak ke sekolah. Seperti telah dikatakan didepan, guru pada
mulanya merupakan satusatunya sumber belajar. untutan perkembangan "aman
mengharuskan direkamnya pesanpesan pendidikan dan pembelajaran secara
tertulis dalm bentuk buku. Pada saat itu guru juga merasa tersaingi oleh media
cetak ini.'<
0hawatirankhawatiran semacam itu sebenarnya tak perlu ada kalu kita
betul tugas dan peran guru yang sebenarnya. &emberikan perhatian dan
15!bid, '8
16 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, '8
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
10/25
10
bimbingan secara indi1idual kepadasiswasiswanya adalah tugas penting yang
selama ini belum dilaksanakan oleh guru sepenuhnya. #uru dan mediapendidikan
hendaknya bahu membahu dalam memberi kemudahan belajar bagi siswa.
Perhatian dan bimbingan secara indi1idual dapat dilaksanakan oleh guru dengan
baik sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, menarik dan teliti oleh
media pendidikan.'>
C. Ciri-ciri Media Pendidikan
#erlach dan 7ly mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunkan dan apaapa saja dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu 2 kurang efesien 9 melakukannya.'?
a. Ciri (iksatif ) (i#atif Property*
+iri ini mampu menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekrontruksi suatu peristiwa atau objek.
Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fortografi, 1idio tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu
objek yang telah diambil gambarnya 2direkam9 dengan kamera atau 1idio
kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan sajadiperlukan. $engan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekama
kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan
tanpa mengenal waktu.ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian
kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format
media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya
hanya sekali 2dalam satu dekade atau satu abad9 dapat diabadikan dan
disusun kembali untuk diperlukan pembelajaran. Prosedur laboratorium
yang rumit dapat direkam dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa
kali pun pada saat diperlukan. $emikian pula kegiatan siswa dapat
direkam untuk kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat baik
secara perorangan maupun secara sekelompok.
b. Ciri Manipulatif ) Manipulati!e Property*
17!bid, ''
18 !bid,')
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
11/25
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
12/25
12
hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolahsekolah
didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman
1ideo, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat
yang diinginkan kapan saja.
Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat
direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan
diberbagai tempat atau digunakan secara berulangulang di suatu tempat.
0onsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir
sama dengan aslinya'@
D. Manajemen Media PembelajaranSemakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu
pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah
sangat dibutuhkan. Agar dapat dimanfaatkan dengan optimal maka media
pembelajaran harus di manajemen sehingga media yang belum ada dapat
diusahakan pengadaannya, media yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan dengan
optimal, dan dipelihara serta dilakukan perawatan dan memiliki petugas khusus
yang mengelola media sehingga jika sewaktuwaktu media tersebut dibutuhkan,
media siap untuk digunakan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.)8
Proses manajemen media pembelajaran meliputi4
a. Pengadaan
Sebelum mengadakanmengembangkan media maka langkah yang pertama
adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik. Selanjutnya dari identifikasi
yang dilaksanakan disusun urutan prioritas pengadaan media yang dibutuhkan
mulai dari yang sangat mendesak untuk diadakan dan seterusnya. Pengadaan
media juga harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki sekolah menyangkut
pendanaan, selanjutnya dapat diusahakan dengan cara mengajukan permohonan
bantuan pengadaan media dari pihak terkait dan institusi lain yag tidak mengikat.
3ika media yang diperlukan tersebut dapat terbuat dari bahanbahan yang
19!bid, ')'
20http4maskabul.blogspot.com)8''8)mengembangkanmenejemenmediadalam.html(mC'
http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
13/25
13
sederhana dan terdapat di lingkungan sekolah serta dapat diusahakan sendiri maka
guru dapat membuat sendiri media tersebut. Selanjutnya secara berkala selalu
dilakukan pengontrolan untuk menge1aluasi apakah media yang ada sudah cukup
atau masih perlu pengadaan.
b. Pemanfaatan
Pemanfaatan media oleh guru adalah dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan media oleh guru harus selalu dimulai dari perencaanaan dengan
mengidentifikasi karakteristik media, karakteristik siswa dan karakteristik materi
yang akan diajarkan. Selanjutnya dipilih media yang sesuai untuk mencapai
tujuan pembelajaran. 0eterampilan guru dalam menggunakan media sangatlah
dibutuhkan. Perlu pula diantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul saat
menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga andaipun terdapat gangguan,
kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan tidak mempengaruhi
pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah pembelajaran dilaksanakan perlu die1aluasi apakah pemilihan
medianya sudah tepat dan apakah media tersebut efektif dan pemanfaatannya
sudah benar dan apakah dengan menggunakan media tersebut pembelajaran
menjadi lebih efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran dan seterusnya.
Sekolah agar memfasilitasi agar guru dapat menggunakan media dengan baik dan
benar, upaya yang dapat dilakukan sekolah antara lain dengan mengadakan
pelatihan dan menyediak sumber bacaan yang berhubungan dengan media
pembelajaran yang dimiliki sekolah.
$alam menggunakan media pembelajaran agar tujuan berhasil dengan baik
ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan4 '9 menentukan jenis media yang
tepat, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai tujuan
pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan diajarkan, )9 &enetapkan atau
memperhitungkan subjek, artinya apakah penggunaan media itu sudah sesuai
dengan tingkat perkembangan atau tingkat kematangan peserta didik, *9
menyajikan media dengan tepat artinya teknik dan metode penggunaan media
dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, sarana atau
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
14/25
14
waktu dan sarana yang ada., *9 &enempatkan atau memperlihatkan media pada
waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
c. Pemeliharaan
&edia pembelajaran yang berupa peralatan perlu mendapatkan perwatan
secara berkala untuk menjamin agar media tersebut siap digunakan sewaktu
waktu jika dibutuhkan dan agar tahan lebih lama. /ntuk itu diperlukan petugas
yang bertanggung jawab atas perawatan media yang dimiliki sekolah. #uru mata
pelajaran dapat ditunjuk untuk keperluan tersebut dengan demikian guru mata
pelajaran akan bertanggung jawab terhadap media yang berhubungan dengan mata
pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. /ntuk keperluan perawatan sekolah
hendaklah menyediakan dana, agar perbaikan dan perawatan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.)'
E. Proe !om"nikai dan !eg"naan Media Pendidikan
'. Proses 0omunikasi
Prose belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke penerima
pesan. Pesan, sumber pesan, saluranmedia dan penerima pesan adalah komponen
komponen proses komunikasi. Pesan yang akan digunakan adalah isi ajaran atau
didikan yang ada dalam kurikulum. Suber pesannya bisa guru, siswa, orang lain
ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah mediaa pendidikan
dan penerima pesanannya adalah siswa atau juga guru.))
Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru
atau sumber lain kedalam simbolsimbolkomunikasi baik simbol 1erbal 2kata kata
lisan ataupun tertulis 9 maupun simbol non 1erbal atau 1isual. Proses penuangan
pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi itu disebut encoding. Selanjutnya
penerima pesan 2bisa siwa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri9
21 !bid,
22 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, ''
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
15/25
15
menafsirkan simbolsimbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses
penafsiran simbolsimbol komunikasi yang mengandung pesanpesan tersebut
disebut decoding.,'
Adalakanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak. Penafsiran yang gagal
atau kurang berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami
apaapa yang didengar, dibaca, atau dilihat dan diamatinya.)
erlepas dari siapa yang bodoh dan siapa yang pintar, keadaan seperti inilah yang
terjadi pada kasus guru A. Siswasiswanya tidak atau kurang berhasil &egecode
pesanpesan yang disampaikan olehnya. Pada gambar '.) akan kita lihat
kegagalan proses komunikasi tersebut. #uru menyampaikan pesan A, dari kelima
siswa hanya siswa ' yang tepat dalam menafsirkannya. iga diantaranya kurang
tepat 2A', A), A*9 sedang satu lainya salah sama sekali.
#ambar '.) Proses $omunikasi yang -agal
23 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, ')
24!bid,
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
16/25
16
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses
komunikasi. Penghambat tesebut bisa dikenal dengan istilah barriers,atau noises.
0ita kenal adanya hambatan psikologis, seperti minat, sikap, sikap, pendapat,
inteligensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan
dayaindera dan cacat tubuh. Siswa yang sering terhadap mata pelajaran, topik
serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang dibenci atau
tak menyukai semua itu.)-
Anda jangan banyak berharap dari siswa yang lagi sakit karena pesanpesan yang
anda sampaikan padanya akan terhambat karenanya. Anda juga jngan berharap
pada siswa yang sehat sekalipun untuk mengamati kehidupan binatang satu sel
dengan mata telanjang.)<
$ua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat
istiadat, normanorma sosial, kepercayaan dan nilainilai panutan, dan hambatan
lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.
Proses belajarmengajar ditempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan
berbedadengan proses yang dilakukan dikelas yang bising, panas dan berjubel.
Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang kadang bisa
menjadi sumber salah paham. 0arena adanya berbagaijenis hambatan tersebut
baik dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mengencode pesan maupun
mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar sering kali berlangsung
secara tidak efektif dan efesien.)>
&edia pendidikan sebagai satusatu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan
sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaaan gaya belajar, minat,
25!bid, '*
26 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, '
27!bid,
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
17/25
17
inteligensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis,
jarak wktu dan lainlain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media
pendidikan.)?
#ambar '.*. memperlihatkan proses komunikasi yang berhasil berkat ikut
sertanya media dengan proses belajar mengajar. Sumber pesan bisa penulis buku,
pelukis, fotografer, dan guru sendiri. &ediaya bisa berupa buku, poster, foto,
program kaset audio, film, kaset 1ideo. Pesan A yang disampaikan oleh guru
mmaupun media dan sumber pesan ditafsirkan sebagai A pula oleh para siswa.
#uru dan media bekerja sama, bahu membahu dalam menyajikan pesan.)@
#ambar '.*. Proses $omunikasi yang Berhasil
&ungkin saja guru tak banyak berperan karena proses belajar mengajar terjadi
dalam jarak jauh. Pada situasi seperti ini penulis buku, modul atau prosedur
programprogram audio, 1ideo maupun film merupakan sumber pesan. Siswa
28!bid,
29!bid,
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
18/25
18
berinteraksi dengannya secara tak langsung lewat mediamedia yang mereka
buat.*8
#ambar '. Proses $omunikasi arak jauh
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yakni secara primer dan secarasekunder4
'. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunkan lambang atau
simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lailain
sebagainya secara langsung mampu/ menerjemahkan00 pikiran dan atau
perasaan komikator kepada komunikan.
). Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama........surat,
30 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"
Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O
P7%SA$A, )8'89, '
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
19/25
19
telepon,teleteks,surat kabar,majalah,radio,tele1isi, film dan banyak lahi
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.*'
Pada umumnya kalau kita berbicara dikalangan masyarakat, yang dinamakan
media komunikasi adalah media kedua sebagaimana yang dijelaskan diatas.
3arang sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. ;al ini
disebabkan bahwa bahasa sebagai lambang )symbol* beserta isi 2content* yakni
pikiran dan perasaan yang tampak tak dapat dipisahkan. idak seerti media
da*)lam bentuk tele1isi,film, radio, dan lainnya yang jelas tidak selalu
dipergunakan.
&edia dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru.Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara 1erbal maupun non
1erbal. Bahasa 1erbal, adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu
kata lebih dan bahsa non 1erbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata
kata yang kita gunakan. $engan demikian, proses penyampaian pikiran atau
perasaan dapat dilakukan secara tatap muka 2proses komunikasi primer9 dan bisa
dilakukan melalui saluran lain 2proses komunikasi sekunder9.
$ilihat dari konteksnya, komunikasi pembelajaran termasuk dalam
komunikasi publik atau komunikasi kelo mpok atau grup commincation. Ada
beberapa ciri yang dimiliki oleh konteks ini. Pertama, komunikasi
publikkelompok lebih sering muncul di tempat umum daripada ditempat pribadi,
misalnya, auditorium, ruang kelas, ruang pertemuan, dan sebagainnya. $edua1
komunikasi publikkelompok relatif lebih formal dan biasanya ada perencanaan
terlebih dahulu. 0etiga, ada sejumblah norma yang cukup jelas yang harus
dipatuhi.**
Proses pembelajaran tatap muka antara guru dengan siswa biasanya dilakukandidalam kelas 2ruang9, guru dalam proses itu lebih berfungsi sebagai sumber
pesan dan siswa penerimanya. &eskipun komunikasi antara guru dan siswa dalam
31 :udhi &unadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung
Persada 2#P9 Press, )8')9, ?
32 !bid,?
33 !bid,@'8
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
20/25
!
"
2
"
3
"
1
!
"
2
"
3
"
1
!
"3
"2
"1
20
proses pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu
waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antar personal hal ini bisa
dilakukan karena proses komunikasi tatap muka dikelas mempunyai kelompok
yang relatif kecil. erjadilah komunikasi dua arah atau dialog dimana siswa
menjadi komunikan sekaligus sebagai komunikator, demikian pula guru.
erjadinya komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar bersikap responsif,
mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan pertanyaan, diminta
atau tidak diminta. Sikap rensponsif siswa tentunya tidak hanya merespon guru
saja tetapi dapat juga merespon siswa tentunya tidak hanya merespon guru saja
tetapi dapat juga merespon siswa lain yang telah lebih dahulu memberikan
stimulus 2pendapat, tanggapan atau pertanyaan9 dalam kondisi seperti ini maka
telah terjadi komunikasi multiarah. 3ika siswa pasif saja, dalam arti kata hanya
mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan suatu pernyataan atau
pertanyaan, maka meskipun komunikasi bersifat tatap muka, tetap saja
berlangsung komunikasi satu arah.*
0omunikasi satu Arah0omunikasi $ua Arah 0omunikasi &ulti Arah
#ambar '.) enis+enis Proses $omunikasi
Pesan yang akan dikomunikasikan dalm komunikasi pembelajaran adalah
isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum. Pesan berupa isi ajaran dan
didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam
simbolsimbol komunikasi baik simbol 1erbal2katakata lisan ataupun tertulis9
maupun simbol non1erbal, yakni sebagai bahasanya guru. $alam hubungan ini,
untuk memperoleh kejelasan tentang proses tersebut, ada baiknya kita kaji model
proses komunikasi berikut ini4*-
34 !bid,'8
35 !bid,''
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
21/25
en#oding
message
re#eve
r
de#odin
g
sender
21
#ambar Model $omunikasi Philip $otler
#ambar diatas berdasarkan pada definisidefinisi seperti pikiran dan atau perasaan
diteruskan dari syaraf otak yang satu kesaraf otak lainnya. Proses penuangan
pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi oleh pengirim pesan itu disebut
econding. Selanjutnya penerima pesan menafsirkan simbolsimbol komunikasi
tersebut sehingga diperoleh pesan baru. Proses penafsiran simbolsimbol
komunikasi yang mengandung pesanpesan tersebut di sebut decoding. 0ita
memperlakukan pesan 2massage9, sebagai sesuatu yang terlepas dari makna yang
dimiliki masingmasing peserta komunikasi. Baik pesan maupun umpan balik,
keduanyaduanya merupakan seperangkat lambang bermakna yang tersampaikan
oleh masingmasing peserta komunikasi, media adalah saluran komunikasi tempat
tempat berlalunya pesan dan response adalah tanggapan, seperangkat reaksi pada
recei1er setelah diterpa pesan. Sementara noise adalah gangguan tak terencana
yang terjadi dalam proses komunikasi.*<
&odel komunikasi diatas menegaskan faktorfaktor kunci dalam komunikasi
efektif. 0omunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya sasaran an
tanggapan apa yang diinginkannya. !a harus terampil dalam mengencode
2menyusun sandi9 pesan dengan memperhitungkan bagaiman komunikasi sasaran
biasanya mengecode 2menafsirkan pesan9. 0omunikator harus mengirim pesan
melalui media yang efesien dalam mencapai khalayak sasaran.*>
0omunikator akan dapat menyusun sandi dan komunikan akan dapat menafsirkan
sandi. ;al ini hanya dalam istilahistilah pengalaman yang dimiliki masing
masing. &emang ini merupakan beban bagi komunikator dari strata sosial yang
36 !bid,''')
37 !bid,')
$espon%eedba#
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
22/25
22
satu 2seperti guru9 yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan komunikan
dari strata sosial yang lainnya seperti siswa. 0ennyataannya seringkali terjadi
kegagalan dalam berkomunikasi. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil
berarti kegagalan atau kekurangan berhasil dalam memahami apaapa yang
didengar, dilihat, dibaca dan diamatinya. *?
$iatas telah kita singgung bahwa semakin tumpang tindih bidang pengalaman
komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan
yang dikomunikasikan. Artinya untuk mengefektifkan proses pembelajaran , para
siswa hendakya memiliki banyak pengalaman sehingga dapat mengimbangi
pengalaman gurunya. Salah satu cara agar para siswa memiliki banyak
pengalaman dan sekaligus untuk mengantisipasi adanya hambatanhambatan
diatas, hendaknya guru pandapandai menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, yakni dengan menyediakan atau mengadakan media pembelajaran
sebagai sumbersumber belajar selain dirinya. Sumbersumber belajar ini menurut
perspektif psikologis dalam komunikasi manusia merupak stimulusstimulus yang
selalu siap untuk direspon oleh para siswa. Semakin banyak stimulus
dilingkungannya maka semakin banyak pula yang direspon olehnya, dan
kemudian dengan sendirinya pengalamannya pun bertambah.*@
). 0egunaan &edia Pendidikan
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaankegunaan sebagai berikut.
a. &emperjelas penyajian pesan agar tidak terlelu bersifat 1erbalitis 2dalam
bentuk katakata tertulis atau lisan belaka9.
b. &engatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya4
'9 Objek yang terlalu besarbisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau modelD
)9 Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar
*9 #erak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelaps atau high+speed photography.
38 !bid, '*
39 !bid,'
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
23/25
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
24/25
24
BAB III
PENU#UP
$ari berbagai penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan. $engan menggunakan media dalam pembelajaran akan
membantu guru dalam menciptakan pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis. 0eberhasilan pembelajaran akan bergantung pada
keahlian seorang guru dalam menyampaikan materi tersebut. /saha itu dapat
dibantu dengan penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu untuk
penanaman konsep pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
diajarkan. &anfaat yang diperoleh dengan ,menggunakan media dalam
pembelajaran 4 2'9 mediaalat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif
dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa, 2)9 mediaalat peraga
memungkinkan lebih merata, 2*9 mediaalat peraga memungkinkan mengajar
lebih sistematis, teratur, dan dipersiapkan secara sistematis dan teratur pula.
$alam Prosedur Pengembangan Sistem !nstruksional Pembelajaran
merpakan sebuah sistem terdiri dari berbagai komponen, seperti bahan atau
materi, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran dan alat e1aluasi, merupakan
beberapa komponen yang saling berpengaruh untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Proses manajemen media tidak terlepas dari
fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
e1aluasi. Baik dalam hal pengadaan, pemanfaatan dan perawatan media
pembelajaran. 0ebijakan sekolah merupakan salah satu penentu untuk
terlaksananya pembelajaran yang bermedia dengan memfasilitasi pengadaan
8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan
25/25
25
media, meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media dan proses
peawatan media baik dengan mengalokasikan anggaran dana yang cukup maupun
dengan membuat kebijakankebijakan sehubungan dengan pengadaan,
pemanfaatan dan pemeliharaan media pembelajaran dengan senantiasa
menerapkan fungsi manajemen.
Da$tar P"taka
&unadi, :udhi Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung Persada
2#P9 Press, )8')9,
Arsyad, A"har. Media Pembelajaran. 23akarta 4 P.%A3A#%A5!6$O P7%SA$A, )88)9,
Sadiman, %ahardjo, ;aryono, Anung dan %ahadjito. Media Pendidikan" Pengertian
Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O P7%SA$A,
)8'89,
http4maskabul.blogspot.com)8''8)mengembangkanmenejemenmediadalam.html(mC'
http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1