BAB II
PROFIL INDUSTRI
1.1 Sejarah Singkat dan Profil Tempat Industri
PT. Indosentosa Trada pertama kali berdiri pada tahun 1995, perusahaan
ini didirikan oleh seorang direktur yang bernama Bapak Iyon. Latar belakang
dibangunnya perusahaan ini karena perusahaan yang sebelumnya Istana Motor
hanya bertahan beberapa tahun, yaitu dari tahun 1991 sampai dengan tahun
1995 dan akhirnya dijual kepada PT. Indosentosa Trada hingga saat ini.
PT. Indosentosa Trada adalah perusahaan swasta yang didukung oleh
tenaga-tenaga profesiona, terampil, dan terorganisir, menspesialisasikan diri
dalam bidang layanan jasa servis kendaraan bermotor, penjualan produk Nissan,
Hino, dan Datsun, serta pelayanan ERA 24 Hours.
Perusahaan ini memiliki beberapa produk yang dikeluarkan diantaranya
yaitu: Nissan, Hino, dan Datsun. Selain mengeluarkan produk kendaraan
bermotor, PT. Indosentosa Trada juga membuka beberapa kantor cabang di
seluruh indonesia, diantaranya dipulau jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan
kota-kota besar lainnya. Selain itu disetiap kantor cabang terdapat seorang direktur
yang tentunya berbeda-beda dan mempunyai tugas sebagai pemimpin dan
pengawas agar kantor serta perusahaannya dapat maju dan berjalan lancar.
Visi dan misi PT. Indosentosa Trada Nissan Bandung Soekarno Hatta
sendiri adalah:
1. Visi Indomobil Nissan
Menjadi perusahaan retail otomotif yang handal dan kompeten dalam hal
kualitas pelayanan dan kepedulian terhadap pelanggan di Indonesia
2. Misi Indomobil Nissan
1) Menjual produk Nissan di Indonesia melalui seluruh cabang dengan
tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi
2) Meningkatkan kualitas karyawan, Organisasi dan Teknologi Informasi
c. Menumbuhkembangkan Falsafah, Profit, dan Harmoni.
3. Value Indomobil Nissan
a. Integrity
Melakukan berbagai kegiatan yang baik dan benar secara konsisten,
sehingga dapat diandalkan dan dipercaya. Tindakan-tindakan itu
berdasarkan pada pemahaman atas situasi yang dihadapi, tujuan dan
kepentingan serta mempertimbangkan kebijakan-kebijakan dan
ketentuan perusahaan.
b. Responsible
Melakukan berbagai tindakan dengan memahami dan sadar sejak
awal secara mandiri tentang tujuan, proses, batasan, hal-hal yang
diperbolehkan dan bertanggung jawab secara pribadi.
c. Cooperative
Menjalankan interaksi berbagai kegiatan yang saling terkait di dalam
perusahaan dengan sikap saling membantu demi penyelesaian tugas
dan pencapaian tujuan perusahaan.
d. Business Harmony
Melakukan kegiatan-kegiatan usaha menguntungkan yang berorientasi
pada harmonisasi (keselarasan) ketika melayani kepentingan para
stakeholder.
e. Continues Learning and Improvement
Menemukan dan mengambil inisaiatif yang bersifat praktis dan mudah
diterapkan dalam menyelesaikan masalah dan melakukan berbagai
perbaikan dan pengembangan berbagai usaha.
4. Lokasi dan Lay Out Industri
PT. Indosentosa Trada Nissan Puri Indah Jakarta Barat, Indonesia.
memilki lokasi yang sangat strategis karena terletak di wilayah
perindustrian tidak jauh dari pusat kota Jakarta, sehingga sangat mudah
dijangkau oleh costumer. Di bawah ini merupakan peta singkat letak
bengkel Nissan Puri Indah.
Gambar 1. Lokasi Bengkel Nissan Puri Indah
Sumber: www.nissan-datsun.net 26 juni 2015 Pukul 19:00 WIB
Bengkel Nissan Puri Indah berlokasi di sebelah selatan jalan toll
jorr Jakarta-Tanggerang, sebelah timur Walikota Jakarta Barat, Bengkel
ini berdampingan Pusat Pembelajaan mall Puri Indah.
Pelayanan terhadap pelanggan menjadi perhatian penting terutama
terhadap kenyamanan pelanggan. Untuk mendukung pelayanan terhadap
pelanggan bengkel Nissan Puri Indah memiliki berbagai ruang pelayanan
seperti pelayanan penjualan, ruangan pendaftaran servis dan consulting,
ruangan pelayanan perbaikan kendaraan, ruangan penjualan sparepart,
kamar mandi yang bersih, serta pelayanan claim asuransi dan bersebelahan
dengan bengkel dan showroom Volsk Wagen.
Bengkel Nissan Puri Indah ini terdiri atas dua lantai. Lantai
pertama merupakan pelayanan di bidang workshop sedangkan lantai dua
merupakan pelayanan di bidang administratif dan keuangan. Gambar 2
merupakan layout bengkel Nissan Puri Indah lantai 1 yang digunakan
untuk melakukan pelayanan kepada pelanggan.
Gambar 2. Layout Bengkel
Sumber: data dokumentasi Nissan puri indah 21 juni 2015 Pukul 14:00 WIB
Tabel 1. Keterangan Layout bengkel
No Keterangan No Keterangan1 Ruang Security 18 Ruang Sparepart dan Part
Administrator2 Parkir mobil tamu dan karyawan 19 Ruang OB
3 Showroom 20 Ruang Sales
4 Pendaftaran Servis Nissan 21 Parkir sepeda motorKaryawan
5 Ruang Kasir 22 Spooring Balancing6 Ruang Workshop Head 23 Final Inspection7 Workshop Administator dan
Consulting24 Bengkel VolskWagen
8 Ruang Ganti Mekanik 25 Ruang ganti teknis Volsk wagen
9 Kamar Mandi Mekanik 26 Tempat cuci mobil setelahService
10 Gudang Umum 27 Ruang Overhaul
11 Ruang Overhaul 28 Ruang check list kendaraan
12 Ruang Tools 29 Ruang teknisi VolskWagen
13 Gudang WA 30 Parkir kendaraan servis
14 Ruang Nissan Tecnical Advisor 31 Tempat Pembuangan Sampah
15
15
Pendaftaran Service VolskWagen dan
32 Stall servis Nissan16 Ruang Rapat 33 Kamar mandi costumer
17 Ruang HRD 34 Parkir kendaraan baru
Sumber : keterangan data lay out Nissan puri indah 21 juni 2015 Pukul 14:00 WIB
PT Indosentosa Trada Nissan Puri Indah memiliki struktur
organisasi sebagai berikut :
Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Indosentosa Trada Nissan Puri Indah
Sumber: Data dokumentasi Nissan Puri Indah 21 juni pukul 14:00 WIB
Gambar Struktur organisasi tidak dilengkapi dengan nama karyawan
dikarenakan kebijakan PT yang tidak menghendaki nama karyawan untuk
dicantumkan. Setiap jabatan pada struktur organisasi tersebut memiliki wewenang
dan tugas masing-masing (job desk). Akan tetapi karena fokus dan tempat Praktik
Industri hanya pada bidang bengkel, maka jabatan Finance Adninistrator dan
HRGA tidak dibahas dalam laporan ini.
2.B Job Desk Karyawan Nissan Puri Indah
1. Workshop Head (Kepala Bengkel)
Kepala bengkel merupakan pemimpin tertinggi bagian workshop. Kepala
bengkel memiliki wewenang mengendalikan seluruh aktivitas operasional
workshop untuk mencapai profit workshop sesuai yang ditargetkan dengan
tetap menjaga kepuasan pelanggan baik dalam hal kualitas maupun pelayanan.
a. Menyusun dan memastikan target yang disusun dalam RKA Workshop
tercapai.
b. Memastikan proses operasional bengkel berjalan sesuai dengan SOP yang
berlaku.
c. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Workshop terhadap pelanggan.
d. Mengadakan pertemuan informal (harian/mingguan/bula-nan) dengan seluruh
karyawan Workshop
e. Membina dan mengembangkan potensi karyawan Workshop.
f. Memonitor penyimpanan dan penjagaan kualitas tools dan parts.
g. Mengontrol stock gudang.
2. Service Advisor
Service Advisor (SA) memiliki tugas mewakili bengkel yang
berhubungan dengan costumer saat melakukan servis sehingga costumer puas
dengan pelayanan bengkel. Selain itu SA bertanggung jawab membantu
costumer dalam mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan dari
keluhan yang disampaikan dan dari diagnosis yang dilakukan SA. SA juga
bertanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yag
dilakukan bengkel agar tetap terjaga.
a. Membuat pendaftaran servis, menyambut kedatangan costumer, menerima
keluhan/ permintaan costumer.
b. Melakukan diagnosa kendaraan (menggali info dari costumer)
c. Memberikan estimasi biaya perbaikan dan perkiraan waktu penyelesaian
kendaraan.
a. Memonitor kemajuan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi
b. Melakukan pengecekan terhadap hasil perbaikan teknisi
(kondisi kendaraan kepada customer minimal sama dengan saat
masuk ke workshop).
c. Penyerahan kendaraan yang selesai diperbaiki, memberikan
penjelasan terhadap perbaikan yang dilakukan serta biaya
perbaikan.
d. Memberikan saran/nasehat yang
profesional dalam hal perbaikan/ perawatan
kendaraan kepada customer.
e. Menjelaskan promosi servis yang ada
2. Foreman
a. Mempersiapkan kendaraan yang akan diperbaiki
b. Mendistribusikan pekerjaan kepada teknisi.
c. Mengawasi pekerjaan teknisi dan progress control
d. Melakukan test drive bersama teknisi atau costumer jika perlu.
e. Mengawasi keselamatan kerja.
f. Memelihara dan menjaga peralatan.
g. Membuat data efisiensi dan produktivitas.
h. Mendiskusikan kendala operasional workshop dengan WH.
i. Memantau kebersihan stall.
j. Mengajukan permintaan training untuk teknisi ke NMI.
3. Teknisi
a. Melakukan perbaikan kendaraan costumer.
b. Mendiagnosa problem kendaraan.
c. Memberikan informasi pekerjaan tambahan.
d. Melengkapi history card.
e. Mengawasi teknisi magang.
f. Menjaga kebersihan kendaraan.
g. Menjaga tool teknisi.
h. Mengikuti training.
i. Melakukan Stooring.
j. Menjaga kebersihan stall.
4. Final Checker
a. Memeriksa kendaraan yang telah selesai diperbaiki atau
diservice sebelum diserahkan ke konsumen.
b. Pemeriksaan meliputi:
a) Kualitas dan kuantitas air radiator.
b) Kualitas dan kuantitas minyak pelumas atau oli mesin
maupun transmisi
c) Keadaan baterai secara visual maupun pengukuran.
d) Kebersihan ruang penumpang dan pengemudi kendaraan.
e) Sistem penerangan bodi dan klakson.
f) Tekanan ban dan momen pengencangan pada baut roda.
5. Workshop dan Warranty Administrator
Workshop Admininstrator (WA) merupakan staff yang mempunyai
tugas mengatur administrasi workshop terutama dalam pelayanan after
service
a. Mengatur appointment customer.
b. Queueing (mengurutkan) number management.
c. Input dan monitor NSWS.
d. Melakukan billing dan pengembalian History Card.
e. Mencatat jasa perbaikan dan biaya-biaya nya tiap akhir bulan.
f. Monthly Report (melakukan laporan tiap bulan, menggunakan
arsip Work Order, Purchase order, dan Good receive)
g. Bertanggung jawab terhadap warranty (part to part atau part to
money).
h.
6. Nissan Technical Advisor (NTA)
a. Membantu teknisi dan SA memecahkan masalah teknis di
bengkel.
b. Menghandle keluhan costumer dan keluhan teknik.
c. Memberikan training untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan personil bengkel.
d. Technical information (menerima, menganalisa,
mensosialisasikan informasi).
e. Meningkatkan improvement perbaikan dan kualitas perbaikan.
7. Part Administrator
Parts Administrator merupakan staff workshop yang berada di
bawah koordinasi pekerjaan kepala bengkel. Parts Administrator memiliki
tugas mendistribusikan dan menjaga persediaan part yang dibutuhkan oleh
personil workshop khususnya teknisi ataupun pelanggan sehingga jumlah
persediaan parts berada pada tingkat yang optimal.
Selain memiliki tugas menjaga dan mendistribusikan parts, Parts
Administrator memiliki tanggung jawab yaitu : memastikan ketepatan
nomor, jumlah stok, kondisi dan mencegah kerusakan sparepart,
menjaga harga sparepart, menjamin kualitas barang, menjaga genuine
part, menjaga data- data part yang bersifat rahasia.
Parts Adminidtrator juga memiliki wewenang diantaranya
menandatangani supply slip, menjaga keakuratan harga parts, menerima
dan menolak dan mengeluarkan parts dari mekanik ke pelanggan.
Tugas Part Administrator antara lain sebagai berikut :
1) Mendistribusikan part ke teknisi atau foreman atau pelanggan
dengan cepat dan tepat
2) Memonitor stok dan pengadaan part.
3) Penataan gudang part yang efisien dan bersih.
4) Melakukan proses administrasi/laporan
8. Workshop tool dan Equipment keeper.
a. Memelihara dan menjaga tools (SST).
b. Mengendalikan peminjaman SST ke teknisi.
c. Melakukan pengecekan caddy set teknisi.
d. Melakukan pemeriksaan rutin equipment bengkel yang ada
seperti car lift, brake lathes, air compressor, gas analyzer dsb.
e. Menyiapkan kebutuhan bahan bantu service seperti majun (kain
lap).
f. Mengatur waktu pembersihan oli bekas dan material sisa spesifik
bengkel.
9. Sales Head
1) Morning Briefing.
2) Memeriksa dokumen penjualan (Surat Pesanan Mobil, Permintaan
Kendaraan, Delivery Order, dll).
3) Mengontrol Stock Unit dilokasi showroom.
4) Monitoring stock unit kendaraan.
5) Melakukan Joint Call.
6) Monitoring keuangan tim yang bersangkutan (Sales)
7) Memberikan pelaporan secara mingguan kepada Branch Head
8) Bersama Branch Head memelakukan Evaluasi prestasi untuk
Sales Executive/Counter.
9) Koordinasi dengan HRD Pusat dalam proses perekrutan karyawan
baru.
10) Pembinaan Sales person
10. Sales Counter
a. Prospecting, greeting, consulting with costumer (melalui tele-
selling, di dalam showroom/counter).
b. Mempresentasikan produk dan melakukan demonstrasi
pengemudian.
c. Negotiation (tawar menawar), closing (kesepakatan),
delivery order (pemeriksaan unit), dan follow up
d. Administrasi penjualan
e. SSI (Kepuasan Pelanggan).
11. Sales Executive
a. Prospecting, greeting (menyapa), consulting (mengkonsultasi-
kan) dengan costumer (di luar showroom/ counter)
b. Mempresentasikan produk dan melakukan demonstrasi
pengemudian
c. Negotiation (tawar menawar), closing (kesepakatan),
delivery order (pemeriksaan unit), dan follow up.
d. Administrasi penjualan
e. SSI (Kepuasan Pelanggan)
2.3 Ketenagakerjaaan dan Tata Tertib Karyawan
PT. Indosentosa Trada Nissan merupakan perusahaan besar yang
memiliki banyak karyawan
1. Prosedur Penerimaan Karyawan
a. Kerjasama dengan Dunia Pendidikan
Perekrutan karyawan workshop PT. Indosentosa Trada
Nissan diantaranya berasal dari perekrutan melalui dunia pendidikan,
karena lebih terpercaya dan berkualitas. Teknisi sebagaian besar
merupakan saringan dari sekolah yang telah disortir dengan kriteria
tertentu, sedangkan karyawan seperti Kepala Bengkel dan Service
Advisor direkrut dari perguruan tinggi.
b. Sumber Umum
Perekrutan karyawan workshop secara sumber umum adalah
dengan memasang iklan penerimaan karyawan ke media massa
maupun kepada yayasan yang telah dipercaya
2. Tata Tertib Personalia
PT. Indosentosa Trada Nissan Puri Indah memiliki tata tertib
yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap karyawan agar tercipta
disiplin kerja yang baik dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
perusahaan
a. Jam Kerja
Jam Kerja yang diberlakukan oleh PT. Indosentosa Trada
Nissan seperti yang terlihat pada tabel 2
Tabel 2. Jam Kerja Karyawan
No Hari Masuk Jam
IstirahatPulang
1 Senin-Kamis 08.30 12.00-13.00 16.30
2 Jum’at 08.30 11.30-13.00 16.30
3 Sabtu 08.30 12.00-13.00 15.00
Gambar 5. jam kerja karyawan
Sumber: Data jadual kerja workshop 19 juni 2015 pukul 14:00
Pada jam kerja yang diberlakukan pada karyawan diatas, setiap
karyawan wajib melakukan presensi setiap masuk jam kerja dan
pulang. Hal ini dimaksudkan agar menjaga kedisplinan karyawan
dan memonitoring keaktifan karyawan dalam bekerja.
b. Ijin
1) Atasan dapat memeberikan ijin terhadap karyawan yang
terlambat datang atau meningalkan pekerjaan pada waktu jam
kerja untuk suatu urusan atau kepentingan pribadi dengan
mengisi formulir surat ijin.
2) Semua ijin yang diberikan akan memotong hak cuti.
3) Ijin Karena Sakit
4) Karyawan yang ijin karena mendapatkan tugas dari kantor
diwajibkan mengisi formulir surat tugas.
c. Hak Cuti
Seluruh karyawan memiliki hak cuti sebanyak 12 hari setiap tahun
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Jumlah cuti dipotong cuti hari masal
b) Jumlah hak cuti dipotong ijin-ijin tidak masuk kerja
c) Bagi karyawan yanga kan mengambil cuti/ cuti hamil
diwajibkan memeberitahukan kepada manajer personalia 2
minggu sebelum cuti diambil.
d) Perpanjangan hak cuti selama 6 bulan , selebihnya bila hak
cuti tidak diambil maka dianggap gugur
d. Sanksi
a) Apabila terlambat atau meninggalkan tempat kerja pada jam
kerja atau pulang lebih awal atau tidak masuk kerja tanpa
ijin, maka dianggap tidak hadir
b) Apabila karyawan yang ketahuan mengabsenkan karyawan
yang lain maka keduanya mendapatkan surat peringatan
c) Apabila karyawan tidak hadir selama 3 kali selama satu
bulan maka akan mendapatkan surat peringatan
d) Apabila sakit dan tidak membuat surat keterangan sakit lebih
dari satu hari dan tidak membawa surat keterangan dokter
maka dianggap tidak hadir
e) Apabila karyawan hadir dan tidak presensi, maka
dianggap tidak hadir.
2.4 Alur Pelayanan Servis
Alur Pelayanan Servis di bengkel Nissan Puri Indah adalah sebagi
berikut:
A) Appoitment yaitu pelayanan yang dilakukan untuk menerima
pelanggan melakukan booking service sebelum melakukan servis
b) Greeting yaitu penyambutan pelanggan oleh security, kemudian security
menanyakan keperluan dan melayani sesuai keperluan. Bila akan
melakukan servis maka security akan mengarahkan pelanggan untuk
melakukan pendaftaran servis.
c) Consulting yaitu proses konsultasi pelanggan kepada Service Advisor
mengenai keluhan kendaraan pelanggan dan meminta solusi kepada
Service Advisor. Kemudian Service Advisor akan membuatkan Work
order yang merupakan perintah perbaikan secara tertulis kepada
mekanik.
d) Job Allocation yaitu proses pengalokasian pekerjaan yang telah
tertulis di Work order dari Service Advisor kepada Foreman yang
kemudian akan dialokasikan kapada teknisi.
e) Diagnosis yaitu proses pemeriksaan kondisi kendaraan oleh foreman
sehingga dapat memberikan saran perbaikan dari hasil diagnosis.
f) Costumer approval yaitu proses yang harus dilakukan ketika teknisi
menemukan sparepart yang harus diganti tetapi belum tertulis di
dalam Work order, maka teknisi harus mengkomuniaksikannya
kepada Service Advisor kemudian Service Advisor akan meminta
persetujuan dari costumer terkait sparepart yang akan diganti.
g) Vehicle Service yaitu proses pengerjaan perbaikan kendaraan yang
dilakukan teknisi sesuai dengan Work order yang dibuat oleh Service
Advisor.
h) Quality Control yaitu pemeriksaan kembali kendaraan untuk memastikan
kendaraan yang telah selesai dilakukan perbaikan. Quality control
ini dilakukan oleh foreman dengan teknisi.
i) Vehicle Delivery yaitu proses penyerahan kendaraan yang dilakukan
oleh Service Advisor kepada pelanggan.
j) Follow Up yaitu proses atau tindakan yang dilkukan untuk mengetahui
seberapa besar kepuasan pelanggan dengan pelayanan di Nissan
Soekarno Hatta, follow up juga merupakan suatu tindakan
mengingatkan kepada pelanggan terhadap proses servis selanjutnya
yang harus dilakukan.
2.5 Alat dan Teknologi
Selain sebagai suatu bengkel yang mempunyai manajemen yang
bagus workshop Nissan Soekarno Puri Indah merupakan bengkel yang
memiliki peralatan dan teknologi yang modern untuk menunjang
perbaikan. Secara garis besar , peralatan dan perlengkapan yang terdapat
di workshop Nissan Puri Indah adalah sebagai berikut:
a. Peralatan tetap
Peraltan tetap yang berada di workshop Nissan Puri Indah antara lain
adalah Car Lift, Hydrolic Pressure Machine, Wheel balancer, Satu set
peralatan Spooring, Lubrication, Equipment, Mesin Gerinda,
Kompresor, AC (Air Counditioning) Tester.
b. Peralatan tidak tetap
Antara lain : Dongkrak Jack Stand, Rigid Jack, SST (Special Service
Tool), Engine Consult II dan III, alat – alat ukur, dan Caddy ( untuk
setiap stall terdapat 1 Caddy ), Pompa Oli, Timing Light.
c.Inventaris
Untuk mendukung kelancaran proses kerja reparasi dan servis, maka
Tool keeper bertugas menyediakan bahan – bahan yang diperlukan.
Adapun bahan – bahan yang diperlukan antara lain : Grease, Oli
pelumas, Kabel, selotip, amplas, coumpound, sabun cuci, dan anti karat
(STP-75).
d. Peralatan keamanan
Perlengkapan keamanan bagi mekanik juga sangat diperlukan dalam
menunjang kerja yang dilakukan agar sesuai dengan K3 . Adapun
perlengkapan kerja tersebut antara lain : sarung tangan, masker,
pakaian kerja, helm, kacamata untuk proses gerinda. Untuk standarisasi
K3, di Workshop Nissan Soekarno Hatta juga terdapat kotak P3K.
2.6 Manajemen Industri
Manajemen industri Bengkel Nissan Puri Indah dapat dijelaskan
melalui POACE management system. POACE adalah langkah-langkah atau
sistem manajerial yang harus dilakukan untuk menjalankan sebuah kegiatan
termasuk kegiatan usaha. POACE sendiri merupakan kependekan dari
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating
(pelaksanaan), Controlling (pengawasan), dan Evaluating (evaluasi).
1. Planning
Perencenaan pada bagian produksi jasa mengacu pada jobdesk masing-
masing karyawan. Dimana perencanaan ini di utarakan dengan
dibuatnya bagan alur penerimaan yang terdapat di bengkel. Sedangkan
untuk perencanaan ketika proses produksi sendiri telah ditetapkan untuk
estimasi waktu dan biaya. Besar biaya dan lamanya waktu pengerjaan
menjadi planning utama dalam ranah proses produksi ini. Untuk
planning bengkel sendiri setiap tahunnya akan di berikan fasilitas yang
bernama score board dimana dalam score board tertuang rencana-
rencana yang akan dicapai dalam setiap tahunnya. Sedangkan untuk
planning secara garis besar adalah mengacu pada visi dan misi bengkel
yang senantiasa dibacakan sebelum memulai pekerjaan setiap harinya
Gambar 6. Score Board
Sumber: foto dokumentasi workshop Nissan puri 16 mei 2015 Pukul
10:00 WIB
2. Organizing
Bagian organizing ini merupakan fase pengorganisasian untuk mencapai
target-target yang telah ditentulan dan disepakati dalam fase planning.
Dalam fase ini dilakukan pengelompokkan sesuai dengan job desk
masing-masing karyawan. Sehingga jelas ranah kerja yang akan
dilakukan dan tujuan tiap kelompok yang akan dicapai.
3. Actuating
Pada fase ini adalah fase pelaksanaan rencana – rencana yang telah
disepakati, dimana para karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan
jobdesk masing-masing. Dan setiap karyawan harus mematuhi alur yang
telah disepakati oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya
4. Controlling
Pada fase pengawasan ini, yang bertanggung jawab secara penuh mulai
dari bawah adalah foreman, dimana foreman bertanggung jawab
terhadap apa yang dikerjakan oleh mekanik, sedangkan Service advisor
bertanggung jawab teradap konsumen atau pelanggan. Dan pengawasan
tertinggi berada pada bagian Workshop head atau kepala bengkel yang
bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berada di bengkel.
Sehingga pengawasan mulai dari foreman sampai ke kepala bengkel
memiliki porsi dan cakupan masing-masing
5. Evaluating
Evaluasi ini terjadi secara langsung dari foreman ke mekanik apabila
terjadi kekurangan dalam hak pengerjaan. Sedangkan evaluasi yang
dilakukan workshop head atau kepala bengkel adalah evaluasi rutin
terhadap seluruh kinerja karyawan berdasarkan grafik pendapatan
bengkel.