1
MEMBANGUN GAME “ARENA OF TIMES” DENGAN MENGGABUNGKAN
GENRE ARTS DAN SURVIVAL
Edwin Ruska Wiganda 1401116990
Yoga Adya Pratama 1401117072
Gregorius Ongo 1401119563
Program Studi Teknik Informatika
School of Computer Science
BINUS University, JL. K.H. Syahdan 9 Jakarta 11480, Indonesia
Edwin Ruska Wiganda
Yoga Adya Pratama
Gregorius Ongo
Albertus Agung, S.Kom., M.T.I.
Abstrak
Tujuan penilitian adalah membuat sebuah game multiplayer pada platform PC dengan menggabungkan genre ARTS (Action Real Time Strategy) dan survival yang dapat dimainkan hingga 4 pemain dalam waktu yang bersamaan. Metode yang digunakan dalam penilitian ini meliputi metode analisis, dan metode perancangan. Hasil yang diperoleh adalah sebuah game multiplayer bergenre paduan ARTS dan survival yang memerlukan kerjasama antar pemain dalam mencapai tujuan dari game, yaitu bertahan. Simpulan yang dapat diperoleh dari penilitian ini adalah game Arena of Times dapat memenuhi unsur-unsur utama ARTS dan survival, memberikan nuansa game ARTS yang baru.
Kata kunci : ARTS, Game, Multiplayer, Survival, Arena of Times
I. PENDAHULUAN
Pengembangan game mempunyai prospek yang sangat bagus di era sekarang maupun masa yang akan datang, peluang yang ditawarkan industri pun semakin terbuka lebar. Game merupakan permainan komputer yang dibuat dengan teknik dan metode animasi. Jika ingin mendalami pengunaan animasi haruslah memahami
2
pembuatan game, atau jika ingin membuat game, maka haruslah memahami teknik dan metode animasi, sebab keduanya saling berkaitan (Nilwan, 2009:1-3).
Salah satu genre game yang sedang berkembang adalah survival dan ARTS(Action Real Time Strategy) atau biasanya dikenal dengan MOBA(Multiplayer Online Battle Arena). Bagi para pecinta game dengan genre survival atau ARTS, gameplay menjadi sesuatu yang sangat penting. Saat ini game yang memiliki gameplay unik dengan genre ARTS atau survival mulai berkurang, kebanyakan mengikuti gameplay-gameplay sebelumnya saja.
MOBA atau ARTS adalah sub-genre dari RTS(Real Time Strategy), dimana ada dua kubu yang saling beradu dengan tujuan tertentu dengan setiap pemain mempunyai tampilan yang mirip seperti RTS. ARTS atau MOBA mempunyai beberapa hal yang berbeda dari RTS pada umumnya, dimana pada ARTS hanya mengendalikan 1 karakter yang sangat kuat. Tujuan dari ARTS berbeda-beda, ada yang kedua kubu harus menghancurkan markas musuh, ada yang kubu pertama mengendalikan karakter khusus, dan kubu kedua membuat musuh yang banyak untuk mengalahkan kubu pertama, game MOBA atau ARTS yang pertama kali adalah DotA (Defend of the Ancients) dengan map buatan yang bernama AoS (Aeon of Strife) (Nuangjumnonga & Mitomo, 2012:3).
Survival adalah sub-genre dari action adventure dimana bertarung menjadi hal yang utama untuk bertahan hidup. Tetapi pada game survival pemain dibuat lemah dengan mempunyai kapasitas nyawa yang terbatas, uang yang terbatas, peluru yang terbatas, kecepatan serang, dan lain lain. Dulu game-game survival lekat dengan horor, namun sekarang game survival lekat dengan konsep sandbox, dimana permainan tidak mempunyai batasan tertentu seperti Minecraft, Terraria, Don’t Starve, dan lain lain (Brathwaite & Schreiber, 2009:7).
Sandbox pada dasarnya adalah game yang tidak mempunyai akhir atau kondisi tamat, pada umumnya pada game sandbox pemain diperbolehkan bermain tidak teratur atau dapat mencoba berbagai hal yang ada di dalam game itu sendiri, pada umumnya juga game sandbox tidak mempunyai cerita tertentu juga game sandbox dimainkan secara survival, seperti contohnya Minecraft yang tidak mempunyai cerita tertentu, dan harus bertahan hidup dimana saat siang hari pemain harus mencari makanan, mencari bahan, atau alat tambang untuk membuat sesuatu, dan di malam hari pemain harus bertahan hidup dari serangan musuh (Edery & Mollick, 2009:10-12).
Membuat game Survival digabungkan dengan ARTS dan memasukan sedikit elemen sandbox pada game, menawarkan kemungkinan baru bagi pecinta game dengan konsep yang tepat game ARTS digabungkan dengan survival dapat memikat pemain game dengan genre ARTS maupun survival secara bersamaan, juga memungkinkan untuk terciptanya genre ARTS dengan gameplay yang baru dan masih sedikit, karena banyaknya game dengan genre ARTS yang mempunyai gameplay yang sangat serupa hanya membedakan karakter, dan perlengkapan yang akan digunakan saja, dengan klasifikasi monster yang berbeda, variasi monster pada setiap gelombang yang akan datang, dan cara revive yang menegangkan.
3
Didukung dengan jurnal yang ada yaitu perkembangan AI (Artificial Intelligence) pada game MOBA atau ARTS beserta perkembangan game itu sendiri (Kolwankar, 2013:29-31), jurnal tentang bagaimana mengerti kerjasama yang terbentuk dalam sebuah game multiplayer (Drachen & Smith, 2008:2), dan jurnal yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah genre survival membuat game semakin menarik (Carr, 2009:1-6).
Dengan melihat permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat game dengan genre ARTS dan Survival. Maka dari itu penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Membangun Game “Arena of Times” dengan Menggabungkan Genre ARTS dan Survival”.
Tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut : - Membuat game sebagai aplikasi hiburan untuk pengguna PC.
- Membuat game dengan menggabungkan genre ARTS dengan survival
dengan gameplay yang menarik.
- Membuat pemain mencoba berbagai cara untuk bertahan hidup di dalam
game.
Manfaat pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut : - Komunitas – komunitas game mendapatkan tantangan baru.
- Komunitas game dapat memainkan variasi game yang ada dengan genre
ARTS dan Survival.
- Menarik minat para pengembang game PC untuk mengembangkan game
yang sejenis.
Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan untuk melengkapi dan
membantu penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: A. Metode Analisis
a. Studi Pustaka
Mencari informasi yang berasal dari berbagai media cetak, buku, dan dokumen online sebagai dasar dari pengembangan penulisan skripsi ini.
b. Kuesioner
Melakukan survei melalui kuesioner digital yang ditujukan kepada responden yang memainkan game PC.
c. Game sejenis
Melakukan survei pada game – game sejenis sebagai sumber referensi bagi perancangan game untuk skripsi ini.
B. Metode Perancangan
Dalam skripsi ini digunakan metode perancangan terstruktur, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
4
a. Waterfall Model
b. Perancangan Gameplay (Game Design Document)
c. Perancangan Sistem (Unified Modelling Language)
a) Use Case Diagram
b) Use Case Description
c) Class Diagram
d) Activity Diagram
d. Perancangan Layar (Storyboard)
Sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji masalah secara garis besar, maka kami membagi sistematika penulisan skripsi menjadi lima bab. Berikut ini adalah uraian mengenai bab-per-bab nya:
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang dan alasan memilih judul dan topik tersebut, ruang lingkup dan batasan pembahasan hal yang diteliti, tujuan yang ingin dicapai dan manfaat yang diperoleh, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan dalam menulis skripsi ini.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai penjelasan peraturan dan fitur-fitur baru, pemecahan masalah dan juga perancangan sistem untuk game ular tangga yang akan dibuat.
BAB 3. ANALISIS dan PERANCANGAN
Bab ini berisi langkah-langkah perancangan game ular tangga yang mewakili sistem yang akan dibuat rancangan layar untuk input dan output.
BAB 4. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
Bab ini berisi tentang penerapan dan pemecahan permasalahan yang dihadapi melalui game ular tangga yang telah dibuat. Penjelasan juga berisi mengenai spesifikasi, tampilan mengenai game, dan penggunaannya.
BAB 5. SIMPULAN dan SARAN
Bab ini berisi mengenai penutup dari skripsi yang berisi simpulan dari hasil perancangan game ular tangga yang telah dibuat serta saran kepada pihak-pihak yang mengambil manfaat dari skripsi ini.
II. METODE PENELITIAN
Proses pengembangan game Arena Of Times ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi masalah dan mencari apa saja yang dibutuhkan oleh game yang akan dikembangkan ini. Dimulai
5
dari apa yang dibutuhkan oleh pemain, bagaimana game ini akan dimainkan, apa saja yang dibutuhkan, dll. Untuk menganalisa kebutuhan, kami menggunakan kuisoner untuk menganalisa dan mencari tahu apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang dalam permainan yang akan diangkat didalam pengembangan game ini.
Setelah mendapatkan hasil kuesioner dan dengan studi pustaka yang telahdilakukan desain program yang akan digunakan. Dimulai dari perancangan character, desain map, desain suara, yang sesuai dengan game tersebut. Dilanjutkan dengan mengimplementasikan game ini, dengan membuat prototype, melalui coding dan testing untuk mencari bug dan error yang ada, apabila ditemukannya bug dan error maka akan dilakukan kembali coding untuk membenarkan bug yang ada.Dan tidak lupa digunakan beta testing untuk mengetes apakah game siap untuk diluncurkan. Bagian terakhir adalah dengan mengevaluasi apa saja yang kurang dan pengecekan terakhir sebelum game diluncurkan ke masyarakat.
Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan semua action yang dapat dilakukan oleh player dalam game Arena Of Times.
Gambar 2.1 Use Case Diagram Arena Of Times
7
Activity diagram berisi tentang penjelasan lebih detail mengenai
urutan suatu proses yang terjadi antara pelaku dan sistem. Aktivitas pertama
dapat dimulai dari pemain ataupun sistem, tergantung dengan jenis proses
yang terjadi.
Berikut adalah activity diagram dari game Arena of Times:
a. Activity Diagram Mengubah Setting
Proses ini terjadi ketika pemain memilih menu setting, sistem akan
merespon dengan menampilkan tampilan setting. Pemain dapat memilih
untuk mematikan atau menyalakan suara, kemudian sistem akan mematikan
atau menyalakan suara berdasarkan pilihan pemain.
Gambar 2.3 Activity Diagram Mengubah Setting
8
b. Activity Diagram membuat Room
Proses ini terjadi ketika pemain memasukkan nama room dan menekan
tombol create room, kemudian sistem akan langsung connect ke server dan
membuat room dengan nama yang pemain masukkan. Setelah berhasil
membuat room, sistem akan menampilkan tampilan yang sudah berada di
dalam room.
Gambar 2.4 Activity Diagram membuat Room
9
c. Activity Diagram Bergabung ke dalam Room
Proses ini terjadi ketika pemain memasukkan nama room dan menekan
tombol join room, kemudian sistem akan connect ke server dan mencari
room dengan nama yang telah dimasukkan sebelumnya oleh pemain. Setelah
menemukan room, sistem akan menampilkan tampilan yang sudah berada di
dalam room.
Gambar 2.5 Activity Diagram bergabung ke dalam Room
10
d. Activity Diagram melakukan Chatting
Proses ini terjadi ketika pemain memasukkan message ke dalam text
input dan menekan tombol enter, kemudian sistem akan mem-broadcast
message tersebut ke semua pemain di dalam room, dan langsung
menampilkan message pada masing-masing pemain.
Gambar 2.6 Activity Diagram melakukan Chatting
11
e. Activity Diagram memilih Hero
Proses ini terjadi ketika pemain memilih hero dan menekan tombol lock,
kemudian sistem menandai hero yang dipilih pemain, dan menampilkan hero
yang sudah dipilih.
Gambar 2.7 Activity Diagram memilih Hero
12
f. Activity Diagram Menekan Tombol Aksi (W, A, S, D, Spasi, 1, 2, 3)
Proses ini terjadi ketika pemain menekan tombol aksi, seperti W untuk
jalan keatas, A untuk jalan ke kiri, S untuk jalan ke bawah, D untuk jalan ke
kanan, Spasi untuk menyerang ataupun menghidupkan teman, dan angka 1,
2, 3 untuk mengaktifkan skill hero, sistem akan merespon dengan mem-
broadcast animasi hero, menjalankan animasi, dan menampilkan animasi
disetiap pemain.
Gambar 2.8 Activity Diagram menekan tombol aksi (W, A, S, D, Spasi, 1, 2, 3)
13
g. Activity Diagram Membunuh monster
Proses ini terjadi ketika pemain membunuh monster, kemudian sistem
akan menambah progress wave, menambah gold kepada pemain yang
membunuh monster, dan menambah experience kepada seluruh pemain
yang berada di dalam permainan.
Gambar 2.9 Activity Diagram Killing Logic
14
h. Activity Diagram Membeli Waktu
Proses ini terjadi ketika pemain membeli waktu dengan cara menekan
tombol T, kemudian sistem akan langsung mengurangi gold pemain yang
menekan tombol T tersebut dan akan me-reset waktu menjadi 60 detik.
Gambar 2.10 Activity Diagram membeli waktu
15
i. Activity Diagram Membeli di Toko
Proses ini terjadi ketika wave mencapai angka 5 dan kelipatannya,
sistem akan memunculkan tampilan shop, kemudian pemain dapat memilih
barang yang akan dibeli, dan menekan tombol buy. Sistem akan merespon
dengan mengurangi gold pemain, menambahkan item yang dibeli pemain di
slot equip pemain, kemudian menambah attribute pemain sesuai dengan
barang yang dibeli.
Gambar 2.11 Activity Diagram membeli di toko
16
j. Activity Diagram Menjual di toko
Proses ini terjadi ketika wave mencapai angka 5 dan kelipatannya,
sistem akan memunculkan tampilan shop, kemudian pemain dapat memilih
barang yang akan dijual, dan menekan tombol sell. Sistem akan merespon
dengan menambah gold pemain, menghapus item di slot pemain, dan
mengurangi attribute pemain.
Gambar 2.11 Activity Diagram menjual di toko
17
k. Activity Diagram Menghidupkan Teman
Proses ini terjadi ketika ada pemain yang mati, sistem akan
memberitahu pemain lain jika ada pemain yang mati, kemudian pemain lain
menekan tombol spasi, sistem akan merespon dengan menambah progress
bar revive, dan pemain akan hidup kembali saat progress bar revive mencapai
angka 100 atau penuh.
Gambar 2.13 Activity Diagram Revive
18
III. HASIL DAN BAHASAN
Agar aplikasi game Arena of Times dapat beroperasi dengan baik maka dibutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut :
Hardware :
• 1024MB RAM
• NVIDIA GeForce 310M 512 MB
• Intel Pentium 4 2,34 Ghz
• Keyboard
• Mouse
• Hard disk 1GB
• Monitor
Software :
• Arena of Times
• Windows 7
Berikut adalah screeenshoot game Arena of Times yang telah dibuat : 1. Halaman Utama
Ketika game dijalankan, maka game akan langsung menampilkan layar
sebagai berikut.
Gambar 3.1 Tampilan awal game Arena of Times
19
2. Masukan nama Game Room
Setelah halaman utama, dan tombol play ditekan, maka akan muncul
layar untuk memasukan nama room, berguna untuk masuk ke room
dengan teman tim yang lainnya dengan nama room yang sama.
Gambar 3.2 Tampilan menu room
3. Create Room
Ketika tombol create room ditekan, maka user akan menjadi host dalam
game, dan game hanya bisa dimulai ketika host menekan tombol play,
player menandakan jumlah pemain.
Gambar 3.3 Tampilan user menjadi host
20
4. Join Room
Ketika tombol join room ditekan, maka user akan menjadi guest dalam
permainan, guest hanya dapat menunggu permainan ketika host sudah
menekan tombol play.
Gambar 3.4 Tampilan user menjadi guest
5. Hero Selection
Ketika room sudah mencapai 4 orang, maka akan berpindah ke
halaman hero selection, dimana setiap pemain menentukan karakter
yang akan digunakan dalam permainan, yang berwarna redup
menandakan karakter belum dipilih pemain lain, sedangkan yang
terang menandakan karakter sudah dipilih pemain lain.
Gambar 3.5 Tampilan pemilihan hero
21
6. Play Screen
Ketika ke 4 pemain sudah menentukan karakter yang akan digunakan,
host dan guest akan masuk ke halaman bermain seperti berikut.
Gambar 3.6 Tampilan user berada di dalam permainan
7. Shop Screen
Setiap 5 wave, pemain akan diberikan waktu 10 detik untuk berbelanja,
seperti gambar berikut, pemain dapat menjual dan membeli barang saat
shop screen muncul
Gambar 3.7 Tampilan shop screen saat membeli
22
Gambar 3.8 Tampilan shop screen saat menjual
8. Revive
Ketika pemain mati, maka pemain dapat hidup kembali dengan menahan
tombol spasi seperti gambar berikut.
Gambar 3.9 Tampilan saat menghidupkan teman
23
9. Finished Screen
Jika waktu yang diberikan habis, dan pemain tidak mempunyai cukup
uang untuk membeli waktu maka permainan akan selesai, dan pemain
dapat kembali ke halaman memasukan nama game room.
Gambar 3.10 Tampilan saat game selesai
24
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan berdasarkan hasil analisis, perancangan, dan implementasi game ular tangga Arena of Time adalah sebagai berikut :
1. Game Arena Of Time dikembangkan dengan memenuhi unsur-unsur utama
dari ARTS dan Survival sehingga dapat menarik minat pasar.
2. Game Arena Of Time membuat user merasakan game dengan genre ARTS
dengan konsep dan nuansa baru.
3. Game Arena Of Time membuat user berminat untuk merekomendasikan game
ini.
4. Game Arena Of Time dengan menggabungkan ARTS dan Survival, menambah
variasi game dengan konsep yang sejenis.
5. Game Arena Of Times sesuai jika dimainkan pada PC.
Berdasarkan penyusunan skripsi yang telah dilakukan, maka dapat diberikan
beberapa saran untuk pengembangan terhadap game Arena of Time lebih lanjut yaitu: 1. Menambah Hero yang lebih banyak :
Sesuai dengan hasil kuisioner nomor 5, mayoritas responden ingin
adanya penambahan hero yang lebih banyak dalam game Arena Of Times agar
user dapat menggabungkan lebih banyak kombinasi hero dalam Arena Of
Times.
2. Menambah item yang lebih bervariasi :
Sesuai dengan hasil kuisioner nomor 6, mayoritas responden ingin
variasi item yang lebih banyak, seperti item yang bisa di gunakan, atau
memberikan suatu efek tertentu.
25
3. Menambah monster yang lebih bervariasi dan dengan efek tertentu :
Sesuai dengan hasil kuisioner nomor 8, mayoritas responden ingin
adanya variasi monter yang lebih banyak dan monster yang mempunyai atau
memberikan efek-efek tertentu.
4. Memperkaya sistem multiplayer :
Sesuai dengan hasil kuisioner nomor 8, user tertarik dengan
penambahan sistem multiplayer yang lebih baik seperti menambahkan sistem
voice chat atau game room yang lebih banyak.
REFERENSI
Brathwaite, B., & Schreiber, I. (2009). Challenges for game designers. Boston, MA: Course Technology/Cengage Learning.
Drachen, A., & Smith, J. H. (2008). Player talk—the functions of communication in multiplayer role-playing games. Computers in Entertainment (CIE), 6(4): 56.
Edery, D., & Mollick, E. (2009). Changing the game: how video games are transforming the future of business. New Jersey: Ft Press.
Nilwan, A. (2009). Pemrograman Animasi dan Game Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nuangjumnonga, T., & Mitomo, H. (2012). Leadership development through online gaming. The 19th ITS Biennial Conference 2012. Bangkok.
RIWAYAT HIDUP
Edwin Ruska Wiganda lahir di kota Indramayu pada 22 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada Tahun 2014.
Yoga Adya Pratama lahir di kota Jakarta pada 23 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada Tahun 2014.
Gregorius Ongo lahir di kota Surabaya pada 01 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada Tahun 2014.