Penatalaksanaan Nefropati Diabetikum Pada Usia Lanjut
dr. Khoirul Anwar
Pembimbing :dr. Heru P, Sp. PD KGH
REFRAT
Pendahuluan• Diabetes Mellitus (DM) umum pada lansia• Usia di atas 65 tahun• Lansia resiko jatuh, polifarmasi, gangguan kognitif dan depresi• Nefropati diabetikum merupakan penyebab gagal ginjal terminal pada pasien
berusia lebih dari 65 tahun
• Nefropati diabetikum persisten albuminuria (>300 mg pada pemeriksaan urin tampung 24 jam) dan
didapatkan abnormalitas fungsi ginjal yang diukur dengan Glomerular Filtration Rate (GFR).
• terjadi setelah 5 hingga 10 tahun pasien menderita DM
5 tahap ND1. Stadium I (Hyperfiltration-Hypertropy Stage)
Hiperfiltrasi hipertropi ginjal glukosuria dan poliuria mikroalbuminuria 20 ug/min
2. Stadium II (Silent Stage) Mikroalbuminuria ringan 20 -200 ug/min setara 30-300mg/24jam mulai
terjadi penurunan GFR
3. Stadium III (Incipient Nephropathy Stage) Mikroalbuminuria memberat 20 -200 ug/min setara 30-300mg/24jam
hipertensi awal
4. Stadium IV (Overt Nephroathy Stage) proteinuria menetap (>0,5gr/24j), hipertensi dan penurunan laju filtrasi
glomerulus
5. Stadium V (End Stage Renal Failure) GFR sudah mendekati nol dan dijumpai fibrosis ginjal
Strategi Terkini Terapi ND Pada Lansia
Tujuan terapi ND pada lansia adalah memperlambat progresifitas ND.
Beberapa strategi yang digunakan adalah • modifikasi gaya hidup• kontrol gula darah• kontrol tekanan darah
menghambat sistem RAAS dengan Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (Acei) dan/atau Angiotensin Type-1 (AT1) Receptor Blockers (ARBs)
• obat anti kolesterol
Modifikasi Gaya Hidup
• banyak dilupakan. • mencakup olahraga jika mampu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi
alkohol dan penurunan berat badan pada pasien yang gemuk• Pada lansia, modifikasi gaya hidup ini memiliki tantangan tersendiri. • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol masih bermanfaat pada
lansia• modifikasi gaya hidup yang lain sulit dikerjakan karena masalah anoreksia dan
resiko jatuh pada lansia
Kontrol Gula darahTarget ACCORD, ADVANCE, VADT HbA1c yang lebih rendah (<6,0%) justru memiliki resiko kematian lebih tinggi dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kejadian kardiovaskuler dibandingkan target standar HbA1c (7,0 – 7,9%)
ADA menyarankan target HbA1c yang lebih longgar pada pasien lansia yaitu kurang
dari 7.0% Target secara individual
Kontrol tekanan darah
The American Diabetes and Aging Guidelines (ADAG) dan European Diabetes and Aging Guidelines (EDAG) 140/80-90 mmHg harus dimulai terapi antihipertensi Target 140/80-90 mmhg
KDIGO Albuminura <30mg/24jam dan TD > 140/90 mulai terapi dengan target kurang
atau sama dengan 140/90 mmHg
Albuminura >30mg/24jam dan TD > 130/80 mulai terapi dengan target kurang atau sama dengan 130/80 mmHg
Kontrol tekanan darahKDIGO ACEi atau ARB untuk CKD dewasa karena ND dengan urin albumin 30-300 mg/24
jam atau > 300mg/24 jam Lansia : hati hati, perhatikan komorbid, usia, terapi lain, efek samping 9elektrolit,
AKI, hipotensi)
LANSIA• penghambat sistem RAAS resiko gagal ginjal akut, hiperkalemia dan hipotensi
• (Dccbs), seperti diltiazem, verapamil bisa digunkan pada lansia dengan ND dan albuminuria yang tidak dapat mentoleransi penggunaaan ARB atau ACE inhibitor.
• Diuretik dan beta blocker dapat membantu tatalaksana ND pada lansia jika dikombinasikan dengan ACEi atau ARB
DislipidemiaSHARP simvastatin dan ezetimibe menurunkan kejadian atherosklerotik mayor, tapi sayangnya tidak ada efek pada survival atau progresifitas GGK
KDIGO Dewasa >= 50 thn, eGFR < 60 tanpa dialisis/transplant = statin/ezetimibe Dewasa >= 50 thn, eGFR >= 60 = statin/ezetimibe Pasien dialisis = statin/ezetimibe tdk perlu dimulai Jika sudah mendapatkan statin/ezetimibe sebelumnya = lanjutkan
Kesimpulan
MATUR NUWUN