KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum,Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sahya dapat menyelesaikan makalah “PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA TERHADAP KEPENDUDUK DI INDONESIA”
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri
dan umunya bagi seluruh pihak yang mau membacanya.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa
penulis harapkan demi langkah penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih…
Raha,05 Maret 2015
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 1
DAFTAR ISI
KOVER/JUDUL……………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………
C. TUJUAN……………………………………………………………..
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………….
A. KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA………………..
B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA……………..
C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA……………………….
BAB III. PENUTUPAN……………………………………………………
A. KESIMPULAN…………………………………………………….
B. SARAN…………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada
waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama
perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent
operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi
di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya
sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
Negara pada waktu tertentu. Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai
penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824
dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798
Sehubung dengan bertambahnya jumlah penduduk tiap tanunnya, maka
diadakanlah program Kb diIndonesia dengan salah satu tujuan mengurangi
kepepadatan penduduk.
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur
organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun
1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya
diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu
kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan
perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25
tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan
lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 3
tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagamana uraian kependudukan diIndonesia
2. Apa Masalah Kependudukan diIndonesia
3. Jelaskan Perkembangan Kb DiIndonesia
C. Tujuan
1. Menjelaskan uraian kependudukan diindonesia
2. Menjelaskan masalah kependudukan diindonesia
3. Mengientifikasikan perkembanggan kb diindonesia
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 4
BAB II
PEMBAHASAN
A .KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
1. Pengertian Penduduk
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya
sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu
waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,
fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi
pendukung.
Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari
suatu proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan
mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi secara terus menerus dan menentukan
besar, komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan. Perubahan-
perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dipelajari
dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari
sejarah penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.
2. Dinamika Kependudukan
a. Pengertian
Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus
menerus yang mempengaruhi jumlah.
Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu
daerah tertentu dari waktu ke waktu.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 5
b. Penyebab perubahan penduduk
Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian,
perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang
di masyarakat. Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2
yaitu :
1). Penyebab langsung
Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa
melalui variabel antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.
Hubungan kelahiran, kematian dan migrasi dengan jumlah penduduk
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana
terbagi menjadi :
Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya
selisih antara kelahiran dan kematian.
Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan
selisih antara kelahiran kematian dan migrasi.
2) Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung
melalui variabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut King
Sley Davis dan Judith Blake, variabel antara yang dapat mempertinggi / menekan
fertilitas suatu masyarakat yaitu :
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 6
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter
couse variable)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception
variable)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation
variable)
Usia perkawinan
Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak
berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu
masyarakat.
3. Fakator Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia yaitu ;
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan
tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam
bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
penduduk.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
1). Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun
tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan
adalah :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran
hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 7
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran
hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) )
pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) Adalah
perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan
tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility
Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi
bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata
anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia
suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg
catatan :
tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode
waktu tertentu.
b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi
perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya
dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr)
oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan
memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu
sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 8
o Struktur umur
o Struktur perkawinan
o Umur kawin pertama
o Paritas
o Disrupsi perkawinan
o Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain :
o Keadaan ekonomi penduduk
o Tingkat pendidikan
o Perbaikan status perempuan
o Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu,
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd
tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu
daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya
proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 9
tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
Faktor individu
Faktor yang terdapat di daerah asal
Faktor yang terdapat di daerah tujuan
Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
3. Transisi Demografi
A. Definisi Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas
yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah
Demografi. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World
Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 10
Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.
Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.
a). Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya
masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang
rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya
kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi
(kondisi pra intervensi/pembangunan).
b). Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan
teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain.
Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk
meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap
tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-
lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami,
seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c).Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian
penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak
sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran
sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut
dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990
yang turun menjadi 1,85%.
d. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus,
maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah
indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk
bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 11
transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan
terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Kb.
A.Tahap-tahap Transisi Demografi
Menurut blacker (1947) ada 5 tahap dalam teori transisi demografi,dimana
khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi. Tahap-tahap dalam transisi
demografi yaitu :
1). Tahap stasioner tinggi
- Tingkat kelahiran: tinggi
- Tingkat kematian: tinggi
- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Eropa abad 14.
2). Tahap awal perkembangan
- Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
- Tingkat kematian: lambat menurun
- Pertumbuhan alami: lambat Contoh: India
3) Tahap akhir perkembangan
- Tingkat kelahiran: menurun
- Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
- Pertumbuhan alami:cepat Contoh: Australia, selandia baru tahun ‘30an.
4). Tahap stasioner rendah
- Tingkat kelahiran: rendah
- Tingkat kematian: rendah
- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Perancis
5). Tahap menurun
- Tingkat kelahiran: rendah
- Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 12
- Pertumbuhan alami: negatif Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi
bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih
dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan
fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain
seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah,
modernisasi, pembangunan, tingkat kesehatan, keadaan geografis, kebijakan
politis, kemajuan iptek, perubahan pola pikir masyarakat dan lainnya.
B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA
1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah
Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi
pertamanya Essay on population tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok
pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi
kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan dan tidak terbatas atas
dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk
jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Dalil yang dikemukakan
Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis (deret ukur)
sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung),
akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah
penduduk dan kebutuhan hidup.
Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15%
pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan
komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 13
mengurangi jumlah penduduk di suatu daera yaitu penyebab langsung seperti
kelahiran, kematian dan migrasi dan penyebab tidak langsung seperti keadaan
social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb..
2. Persebaran dan kepadatan penduduk.
a. Stuktur umur penduduk
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama,
pengelompokan penduduk berdasarkan dua karakteristik tersebut selalu
diperlukan dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk
berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara dapat dihitung
berbagi perbandingan atau rasio antara lain rasio jenis kelamin waktu lahir atau
sex rasio birth, rasio ibu dan anak (wild women ratio) dan rasio beban
ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia termasuk
dalam model ekposive atau umur muda mengandung masalah penyediaan
lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok produktif.
b. Kelahiran dan kematian
Kelahiran adalah ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam
perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR)
dan angka kelahiran menurut umur atau Age Specificity Fertility Rate (ASFR) .
Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan
proyeksi adalah angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR), Karena
IMR merupakan salah satu indikator yang penting yang mencerminkan derajat
kesehatan masyarakat dan sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang
dani alat untuk mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang
mempunyai resiko kematian tinggi.
C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
1. Sejarah KB di Indonesia
Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan
dan tulisan-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 14
India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada
waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif.
Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan
adalah dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan
berharap supaya wanita itu jangan hamil.
Kemudian disangka bahwa wanita menjadi hamil karena kemasukan roh
halus kedalam tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti
hamil, atau jamu-jamuan untuk mengusir roh dan badan halus tersebut.
Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan
ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan
semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada
pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma ke dalam
rahim, umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan, atau sepotong
kain perca ke dalam vagina.
Menurut beberapa ahli, pada zaman mesir kuno, dari relief dan
manuskrip berhuruf hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno
menjarangkan kelahiran. Menurut ahli sejarah Avicena (Ibnu Sina), seorang tabib
dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan cara-cara menjarangkan
kelahiran.
Pada Zaman Tiongkok kuno dan India kuno telah ada obat dan jamu
yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.
Sebenarnya pikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah
timbul sejak lama diantaranya Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya
pranata sosial dan pemerintahan sebaiknya direncanakan keseimbangan antara
kebutuhan dan jumlah penduduk itu. Ibnu Khaldun (1332-1407), telah membahas
tentang kesuburan wanita, kematian ibu dan anak, masalah migrasi yang berkaitan
dengan masalah sosial. Malthus (1766-1834) setelah jaman industri di eropa
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 15
mengeluarkan sebuah buku an Easy on the principle of population (1798) yang
prinsipnya menyatakan bahwa manusia jangan terlalu banyak menghayal dengan
kemampuan ilmu dan teknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia
yang pertumbuhannya sangat cepat.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan
dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat
hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin suatu
cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur kelahiran
anaknya sampai empat.
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953.
Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama
perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent
operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi
di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.
Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan, berdasarkan hasil
penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala
Negara Indonesia, maka dibentuklah suatu lembaga program keluarga Berencana
dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak pelita 1 (1969) berdasar
instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN ) sebagai lembaga semi pemerintah.
Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui
Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN ) yang bertanggung jawab kepada presiden dan
bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan
program keluarga Berencana.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 16
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur
organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun
1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya
diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu
kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan
perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25
tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan
lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan
tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB Di Indonesia
Perluasan dan pengembangan program keluarga berencana nasional
secara bertahap dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Serta
dengan meningkatnya daya guna dan hasil guna dari unsur-unsur penunjang
program dengan memberikan kontribusi yang saling mengisi sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Kebijakan, hukum dan program pemerintah sangat mempengaruhi
methode-methode yang telah tersedia dan cara pelayanannya. Program yang
menyediakan kontrasepsi modern yang didukung oleh kebijakan dan persetujuan
pemerintah, serta pendidikan yang dikombinasi dengan keadaan social yang
kondusif, merupakan program yang paling efektif untuk menurunkan fertilitas
(maudlin dan ross,1991 ) dalam dasa warsa terakhir, sedikitnya lima puluh Negara
telah secara resmi pengumuman kebijakan atau hukum yang mendukung keluarga
Berencana untuk mengurangi pertambahan penduduk, mencapai tujuan pem-
bangunan nasional, mendukung hak setiap orang untuk menentukan ukuran
keluarga dan / atau untuk menjamin pemerataan penyediaan pelayanan (Popilation
report, 1984).
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 17
3. Organisasi-Organisasi KB Di Indonesia
1) PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia)
PKBI merupakan salah satu LSM yang menjadi pelopor keluarga
Berencana dan berkomitmen meningkatkan status kesehatan reproduksi rakyat
Indonesia.
a. Sejarah
PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 bertempat di gedung IDI
A Dr. Sam Ratulangi 29 Jakarta, yang melibatkan tokoh-tokoh pendiri antara lain
seperti DR R.Soeharto, Ny. Dr. Hurustiati Soebandrio, Ny Nani Soewondo SH,
Ny Untung, Ny H.RABS Samsuridjal, Prof DR. Sarwono, Prawirohardjo , Ny
Pojotomo, Dr. M. Judono, Dr.R.Hanifa Winyosastro, Ny Roem, Dr. Koen S
Martiono. Tokoh seperti Dr Abraham Stone (telah meninggal) dan Mrs Dorathy
Brush (juga telah wafat) bersama Dr. R Soeharto (juga telah wafat) pernah
menghadap Presiden Soekarno yang saat itu tetap tidak membenarkan usaha
keluarga berencana secara luas terbuka atau sebagai unsur politik kependudukan,
meskipun demikian beliau dapat menyetujui keluarga berencana dengan cara
tubektomi sekalipun demi kesehatan dan keselamatan sang ibu.
Pada tahu 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang
dikoordiner oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pada tahun 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional
yang dikoordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
b. Filosofi
Perkumpulan percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga
bertanggung jawab, yaitu keluarga yang menunaikan tanggung jawab dalam
dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 18
c. Misi
Memperjuangkan penerimaan dan praktek keluarga bertanggung jawab
dalam keluarga Indonesia melalui pengembangan program, pengembangan
jaringan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kependudukan secara umum
dan secara khusus di bidang kesehatan reproduksi.
d. Nilai
Tidak membedakan ras, agama, warna kulit, aliran politik, umur, jenis
kelamin, status ekonomi dan fisik. Melakukan pendekatan pelayanan yang
manusiawi, holistic dan berkelanjutan. Berpegang teguh pada semangat
profesionalisme, kemandirian, kepeloporan, dan kerelawanan, dan tidak semata-
mata untuk mencari keuntungan (not merely to profit) Menjunjung tinggi nilai-
nilai kesetaraan, demokratisasi, dan keadilan social.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PKBI berbentuk vertical dari tingkat pusat,
daerah/propinsi dan cabang/kabupaten. Terdiri dari 2 kelompok pelaku organisasi
yaitu Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan
kebijakan umum (Governing Body) dan kelompok staf pelaksana (Executive
Team), Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan
kebijakan perkumpulan, dibentuk pula Panitia Ahli yang terdiri dari para pakar
dibidangnya dan sudah memahami PKBI dan dunia LSM.
f. Pengembangan sumber dan organisasi PKBI
Tujuan
Memperkuat kemampuan organisasi, membangun komunikasi internal
dan eksternal di semua tingkatan, meningkatkan profesionalisme dan memperluas
akses ke sumber-sumber dana dan pendukung lainnya.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 19
2) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
Keputusan Presiden no. 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya
disingkat BKKBN, adalah lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BKKBN dipimpin oleh
seorang Kepala yang dijabat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Tugas BKKBN adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan
keluarga sejahtera, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat,
meningkatkan kualitas program keluarga berencana nasional dan pembangunan
keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan secara terpadu bersama instansi
terkait.
Fungsi BKKBN :
(a) Penetapan kebijakan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera secara menyeluruh dan terpadu, sesuai dengan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Presiden
(b) Koordinasi dan penyelenggaraan management dan administrasi umum
program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan Keluarga sejahtera
(c) Koordinasi dan penyelenggaraan perencanaan program dan bantuan Luar negri
serta mengumpulkan data dan informasi Keluarga
(d) Koordinasi dan penyelenggaraan, peningkatan peran serta, masyarakat dalam
program Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga sejahtera
(e) Koordinasi dan penyelenggaraan pembinaan program pembangunan keluarga
sejahtera;
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 20
(f) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana
Nasional dan kesehatan Reproduksi,
(g) Koordinasi dan penyelenggaraan pelatihan Nasional dan Internasional,
Pengembangan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga
sejahtera,
(h) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pengawasan fungsional administrasi
umum dan keuangan, ketenagaan dan materiel, serta pengelolaan program
keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Susunan Organisasi BKKBN
a) Kepala
b) Sekretariat Utama,
c) Deputi bidang perencanaan dan Informasi Keluarga
d) Deputi bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan masyarakat,
e) Deputi bidang keluarga berencana dan kesehatan Reproduksi,
f) Deputi bidang pelatihan dan pengembangan program
g) Inpektorat utama.
Dalam penyelenggaraan program keluarga Berencana Nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera, Koordinasi pelaksanaan kegiatankegiatan
dilakukan oleh BKKBN, sedangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan
oleh uni-unit pelaksana, dan pelaksana yaitu :
a) Departemen/instansi Pemerintah pusat maupun Daerah yang atas dasar
fungsional mengadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dalam
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 21
penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan keluarga
sejahtera
b) Perkumpulan/Organisasi Masyarakat formal maupun informal dan pelaksana-
pelaksana lainnya yang atas dasar sukarela dan kemampuan sendiri menggadakan
usaha-usaha dan mengambil bagian dan penyelenggaraan program keluarga
berencana nasional dan pembagunan keluarga sejahtera.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu
waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,
fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi
pendukung.
Perkembangan kb, Di Indonesia kb modern mulai dikenal pada tahun 1953.
Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan
wadah PKBI secara sukarela. Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan
pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ). Melalui Keppres no. 33 tahun 1972
dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja
BKKBN.
Organisasi Kb di Indonesia yaitu: BKBI dan BKKBN yang mana memiliki
Filisofi, misi, nilai, struktur, tujuan dan fungsi.
B. SARAN
Diharapkan Setelah mempelajari tentang pelayanan Kb, diharapkan agar para
calon bidan jika di lapangan nanti mampu meyakinkan para ibu2 untuk ber Kb,
sesuai program pemerintah,
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 23
DAFTAR PUSTAKA
Israwati.2013.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta : IU
Handayani, Sri, S.Si.T.2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarga
Berencana.Yogyakarta : Pustaka Rihama
http://www.medikastore.com/med/peritonitis_pyk.php?dktg=7&UID 200705.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 24
Recommended