BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera. Mikroorganisme
prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung
inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti
berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam
sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan
prokariotik tidak berinti.
Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel
tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota
ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria.
Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak
berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil
sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis
misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen.
1.2 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari monera beserta peranan positif
dan negatif monera bagi kehidupan.
1.3 Identifikasi Masalah
Bagaimana struktur dan fungsi dari bakteri serta peranan positif dan negatif
monera dalam kehidupan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
KINGDOM MONERA DAN PERANANAN DALAM KEHIDUPAN
Gambar 1. Organisme dalam kingdom monera
2.1 Ciri – ciri dan Struktur Tubuh Monera
Monera bersifat Prokariotik (tidak mempunyai organel yang diselubungi membran).Nukleos
atau inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul DNA tanpa membrane sehingga disebut
nukleolid.
Bagian-bagian tubuh Monera :
A. Lapisan Lendir
Bersifat menyebar dan mudah lepas, serta berfungsi melicinkan dinding sel.
B. Dinding Sel
tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, dengan atau tanpa peptidoglikan.
Berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh Monera.
C. Membran Plasma
terdapat di daerah dinding sel dan bersifat permeable.
D. Sitoplasma
di dalamnya terdapat lipid, ion anorganik, dan kromatofora (pigmen warna)
E. Kromosom
terdiri dari satu molekul DNA tanpa diselubungi membrane sehingga disebut
nuklelolid.
2
F. Ribosom
terdiri atas protein RNA yang berfungsi untuk proses sintesis protein.
Selain ciri struktur tubuh di atas, beberapa anggota monera juga mempunyai flagella dan pilli.
Flagella tersebut mengandung protein globular yang disebut flagelin dan berfungsi sebagai
alat gerak.
Beberapa anggota monera memiliki pili yang strukturnya lebih pendek dan lebih tipis dari
flagella. Yang berfungsi membantu perlekatan pada organisme lain dan permukaan batuan
atau dalam usus manusia. Beberapa pili yang ukurannya lebih panjang dan berguna sebagai
alat konjugasi yang disebut sexpili.
2.1.1 Perkembangbiakan dan pemindahan bahan genetik pada monera
a. Pembelahan Biner
Terjadi jika satu individu Monera membelah menjadi dua individu. Biasanya terjadi
setiap 20 menit. Pada kondisi kurang menguntungkan, beberapa jenis monera akan
mati dan beberapa tetap hidup. Jenis jenis yang tetap hidup karena mampu
membentuk endospora. Endospora berguna untukmelindungi diri dari perubahan
lingkungan yang tidak menguntungkan.
b. Pembentukan Tunas
c. Fragmentasi
terjadi bila sel vegetatif dari beberapa anggota monera patah. Patahan tersebut akan
membentuk individu baru
2.1.2 Cara pemindahan bahan genetika pada monera :
a. Transformasi
adalah pengambilan DNA bebas oleh salah satu anggota monera dari lingkungan
sekitarnya yang dilepas oleh anggota monera lainnya.
b. Transduksi
adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui perantara virus
(bakteriofage).
3
c. Konjugasi
adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui suatu jembatan konjugasi.
2.2 Klasifikasi monera
Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular
terbagi menjadi dua filum, yaitu Archaebacteria (Archae) dan Eubacteria (Bacteria). Pada
klasifiksi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdomtersendiri.
Tabel 2.1 Perbedaan Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik
Karakter Organisme Prokariotik (Monera) Organisme EukariotikEubacteria Archaebacteria
Membran inti Tidak ada Tidak ada Ada
Organel sel Bermembran
Tidak ada Tidak ada Ada
Peptidoglikan pada dinding sel
Ada Tidak ada Tidak ada
Sensitivitas antibiotik
Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol
Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut
Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut
Membran lemak Rantai karbonTunggal Rantai karbonBercabang
Rantai karbon tunggal
RNA Polimerase Satu macam Beberapa macam Beberapa macam
Asam amino inisiator untuk awal sintesis protein
Formylmethionine Methionin Methionin
4
Tabel 2.2 Beberapa karakteristik pada Sel Arcahebakteria dan Eukariota yang Ada/Tidak Ada
pada Eubakteria
Karakteristik Eubakteria Archaebakteria
Elongated factor-2 (EF-2) mengandung asam amino
diphtamide sehingga ada ADP dapat diribosilasi oleh toksin
diptheri
Tidak Ya
Pencetus methionyl tRNA tidak diformulasikan Tidak Ya
Beberapa gen tRNA mengandung intron Tidak Ya
Sintesis protein dihambat oleh anisomycin tetapi tidak oleh
chloraphenicol
Tidak Ya
DNA-tergantung polimerase RNA merupakan enzim multi
komponen dan tidak sensitif terhadap antibiotik rifampin
dan streptolidigin
Tidak Ya
Archaebacteria (Archae)
Ciri-ciri :
- Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
- Ribosomnya lebih mirip dengan ribosom eukariotik (mengandung beberapa jenis
RNA-polimerase)
- Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan eter
Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi tiga.
- Methanogen
Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan
methane (CH4). Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap
dan hewan lain.
- Halofil ekstrem(suka garam)
Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa
di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa
bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi.
5
- Thermoasidosil (suka panas dan asam)
Merupakan mikroorganisme kemoautotrof yang menggunakan H2S sebagai sumber
energi. Hidup di lingkungan panas (60-80)0C dan asam pH (2-4). Sulfolobos
ditemukan dalam sumber air panas.
Eubacteria
Ciri-ciri :
- Dinding selnya mengandung peptidoglikan.
- Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.
- Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan ester.
- Dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan.
- Cara memetabolisme sumber-sumber makanan
o Organisme yang autorof (fotoautotrof atau kemoautotrof)
o Organisme heterotrof (ada yang bersifat parasit atau saprofit)
- Kemampuan menghasilkan endospora (tubuh resistan ysng mengandung materi
genetik dan sedikit sitoplasma, serta dikelilingi oleh dinding yang tahan lama).
- Kemampuan mempertahankan diri dalam keadaan ada atau tidaknya oksigen
o Obligat aerob
o Obligat anaerob
o Fakultatif anaerob
- Motilitas (cara gerak)
o Dengan flagella
o Tanpa flagella (gerakan meluncur)
o Fagella dalam sel (gerakan seperti sebuah pembuka tutup botol)
- Bentuknya
o Bacillus (bentuk batang)
o Coccus (bentuk spiral)
o Spirillum (bentuk spiral)
- Berdasarkan teknik pewarnaan/pengecatan gram
o Bakteri gram positif (dinding sel peptidoglikan tebal)
6
o Gram negatif (dinding sel peptidoglikan tipis dan tertutup oleh sebuah
lapisan lipoposakarida)
Eubacteria dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.
1) Cyanobacteria
Bersifat fotoautotrof ; menggunakan klorofil untuk menangkap energi cahaya matahari
yang kemudian digunakan dalam proses fotosintesis. Juga mempunyai pigmen aksesori
yang disebut fikobilin.
Beberapa Cynobacteria mempunyai sel-sel khusus yang disebut heterokista yang
menghasilkan enzim untuk fiksasi atau penambatan nitrogen di udara.
2) Bakteri kemoautotrof
Bersifat kemosintesis dan terdiri dari bakteri nitrir (berperan dalam siklus nitrogen yaitu
mengubah nitrit), bakteri sulfur (berperan mengoksidasi komponen sulfur), dan bakteri
metan (berperan mengoksidasi metana atau methanol.
3) Bakteri penambat nitrogen
Bersifat heterotrof dan mampu mengikat nitrogen dari udara. Ada yang hidup bebas dan
ada yang bersimbiosis mutualisme.
4) Spirocheta atau Spirochaeta
Berbentuk spiral seperti kumparan, bergerak dengan meliukkan tubuhnya seperti gerakan
sebuah pembuka tutup botol. Flagelanya terdapat dalam lapisan dinding sel. Bakteri ini
yang berperan sebagai decomposer dan ada yang bersifat pathogen (menyebabkan sakit).
Mikroorganisme prokariotik yang digolongkan ke dalam monera adalah bakteri dan
ganggang hijau biru.
7
Tabel 2.3 Pengelompokan Kingdom Monera
No Kelompok Habitat Contoh Spesies
1 Archaebacteria
a. MetanogenikSedimen danau, rawa, dan usus hewan
Methanobacterium
b. HalofilikPerairan dengan salinitas (kadar garam) tinggi
Halobacterium
c. Termofilik Tanah asam dan sumber air panas Sulfobolus danThermoplasma
2 Eubacteria
a. Proteobacteria
1) Bakteri ungu (purple bacteria)
Sedimen danau, danau, dan lumpur
Chromatium
2) Kemoautotrof Simbiosis pada akar Tanaman Rhizobium
3) Kemoheterotrof Di dalam organ Salmonella
b. Bakteri gram positif Parasit pada organ Bacillus
c. Cyanobacteria Danau, laut, sungai Anabaena
d. Spirochetes PerairanTreponema pallidum dan Leptospiru
e. Chlamydias Parasit pada organisme Lain Chlamydia
2.3 BAKTERI
Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu, tidak berklorofil (tetapi beberapa jenis mempunyai
pigmen bakterioklorofil), dan umumnya berkembang biak dengan membelah diri.
2.3.1 Sifat dan ciri-ciri Bakteri
Sifat-sifat bakteri
- Bentuk sel bakteri tetap dengan dinding sel yang terdiri atas selulos dan kadang-
kadang terselubung lendir
- Inti sel tidak berdinding yang disebut prokarion.
- Berkembang biak dengan membelah diri.
8
- Beberapa jenis bakteri, terutama yang berbentuk batang dapat membentuk endospora.
Yang berguna untuk melindungi diri terhadap lingkungan yang buruk.
- Bakteri hidup pada suhu yang bervariasi dan pH tertentu sesuai dengan jenisnya.
Ciri- ciri Bakteri
Gambar 2. Bakteria
1. Tubuh : uniseluler, renik (dapat dilihat dengan mikroskop biasa) dan prokariotik
2. Ukuran : 0,15 – 15 mikron.
3. Ada yang berbentuk batang (bacillus), seperti bola (kokus), seperti koma (vibrio),
dan seperti spiral (spirillum).
4. Cara hidup : ada yang soliter (sendiri-sendiri) dan berkoloni.
5. Hidup autotrof : foto autotrof dan kemo autotrof.
6. Hidup heterotrof : Parasit dan Saprofit.
7. Alat bergerak pindah.
8. tidak dapat bergerak pindah tempat secara aktif.
9. Bergerak pindah secara aktif dengan flagel, dengan lender untuk meluncur.
10. Habitat : di segala tempat, di tanah, air, udara, dan organisme.
11. Reproduksi Secara aseksual dan seksual. Umumnya reproduksi aseksual dengan
membelah biner. Ada pula yang membentuk spora di dalam (endospora) apabila
lingkungannya menjadi buruk. Secara seksual, Konjugasi.
9
2.3.2 Rekombinasi DNA Bakteri
Rekombinasi DNA Bakteri terjadi melalui :
- Konjugasi; DNA bakteri jantan bersatu dengan DNA bakteri betina.
- Transformasi; plasmid bakteri pindah ke bakteri lain.
- Transduksi; DNA virus menyisip ke DNA bakteri.
2.3.3 Struktur Tubuh Bakteri
1. Kapsul utuk pertahanan diri .
2. Flagela untuk bergerak.
3. Dinding sel untuk perlindungan ; tersusun dari peptidoglikan
4. Membran sel untuk mengatur keluar masuknya zat .
5. Mesosom untuk pabrik enenrgi .
6. Lembar foto Sintetik untuk berfotosintesis .
7. Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .
8. DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .
9. Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
10. Ribosom untuk tempat sintesis protein .
11. Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi butuk .
2.3.4 Bentuk-Bentuk Bakteri
1. Basilus
Gambar 3. Bentuk sel tunggal bakteri basilus (batang)
Berbantuk seperti batang atau tongkat, dan dibedakan atas.
a. monobasilus, tunggal (satu-satu)
b. diplobasilus, bergandeng dua-dua.
c. Streptobasilus, (bergandeng panjang seperti rantai.
10
2. Kokus
Gambar 4. Bentuk sel tunggal bakteri kokus
Berbentuk seperti bola (bulat), dan dibadakan atas.
a. diplokokus, bergandeng dua-dua.
b. Streptokokus, bergandeng panjang seperti bentuk rantai.
c. Tetrakokus, berkelompok empat-empat.
d. Stapilokokus, bergerombol seperti buah anggur
e. Sarkina, mengelompok seperti kubus.
3. Spirilum
Gambar 5. Bentuk sel tunggal bakteri sprilium (spiral)
Berbentuk bengkok atau seperti spiral. Dibedakan atas.
a. monotrik, flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung sel.
b. Lopotrik, flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung sel.
c. Amfitrik, flagel banyak dan melekat pada kedua ujung sel.
d. Peritrik, flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan sel.
e. Atrik, tidak mempunyai flagel.
2.3.5 Cara Bakteri Mendapatkan Makanan
11
1. Bakteri autotrof
Hidupnya tidak bergantung terhadap Organisme lain karena dapat mensintesis
makanannya sendiri .
a. Fotoautotrof
Dapat mensintesis senyawa organic dari zat-zat organic dengan menggunakan
energi matahari, karena mempunyai pigmen-pigmen bakterioklorofil atau
bakteriopurpurin sehingga mampu berfotosintesis . Contoh Bakteri hijau dan
bakteri ungu .
b. Kemoautotrof
Dapat mensintesis senyawa organik dari zat – zat anorganik dengan senyawa-
senyawa tertentu, dan energi yang timbul digunakan untuk fotosintesis .
Contoh : Bakteri Nitrit, Bakteri Nitrat dan bakteri belerang .
2. Bakteri Heterotrof
Kelompok bakteri ini tidak dapat mensinsesis makanannya sendiri sehingga hidupnya
tergantung pada organisme lain. Bakteri ini ada yang bersifat parasitdan ada yang
bersifat saprofit.
Bersifat parasit jika hidup langsung tergantung pada organisme lain yang masih
hidup sehingga sangat merugikan. Bersifat saprofit jika hidup pada sisa-sisa
organisme lain yang telah mati.
2.4 Peranan positif dan negatif Bakteri bagi Kehidupan Manusia
Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang biasanya
tidak menyebabkan penyakit, tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan
inang untuk tetap bertahan, tumbuh, dan berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang
menyebabkan penyakit pada perbenihan bisanya tumbuh bersama dengan flora normal (misal
Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas
patogen (misal Salmonella typhi). Ada pula bakteri yang menguntungkan dalam perannya di
kehidupan manusia (misal Lactobasillus) yang berguna dalam ferfemtasi bahan pangan.
12
Bakteri dan mikroorganisme lain menyesuaikan diri dengan lingkungan. Termasuk manusia
dan binatang, dimana mereka secara normal bertempat tinggal dan hidup. Dalam bekerja,
bakteri meningkatkan kemampuannya untuk bertahan dan meningkatkankemungkinan
penyebaran. Dengan menghasilkan infeksi asimptomatik atau penyakit ringan, dan tanpa
menyebabkan kematian inang, mikroorganisme yang secara normal hidup dalam tubuh
manusia kemungkinan myebar dari satu orang ke orang lain.
Beberapa bakteria yang secara umum menyebabkan penyakit apada manusia terutama hidup
pada binatang dan secara tidak sengaja menginfeksi manusia. Misalnya, jenis Salmonella dan
Campylobacter secara khas menginfeksi binatang dan disebarkan melalui makanan kepada
manusia. Bakteri lain menginfeksi manusia karena adanya kesalahn dalam siklus hidup
normal organisme. Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks) hidup dalam lingkungan
sekitar, kadang-kadang menginfeksi binatang dan disebarkan ke manusia melalui bulu dari
binatang terinfeksi. Jenis Clostridium ada dimana-mana dan diseberkan ke manusia melalui
pencernaan misal, C. Perfringens gastroenteritis dan C. Botulinum (botulism) atau ketika luka
terkontaminasi oleh tanah misal C. Perfringas (gas gangrena) dan C. Tetani (tetanus).
Proses infeksi suatu bagian didalam tubuh, dimana bakteria harus menempel atau melekat
pada sel inang biasanya adalah sel epitel. Setelah bakteri mempunyai kedudukan yang tetap
untuk menginfeksi, mereka mulai memperbanyak diri dan menyebar secara langsung melalui
jaringan atau lewat sistem limfatik kealiran darah. Infeksi ini (bakterimia) dapat sememtara
atau menetap. Bakterimia memberi kesempatan bakteri untuk menyebar kedalam tubuh serta
mencapi jaringan yang cocok untuk memperbanyak diri. Beberapa faktor menentukan
virulensi bakteri, atau kemampuan untuk meyebabkan infeksi dan penyakit, yaitu faktor
perlekatan ( invasi dalam sel dan jaringan inang, toksin, enzim), faktor antifagosik
(patogenesitas intraseluler, heterogenetik antigenik, kebutuhan Fe).
Tabel 2.4 Kategori Utama dan Kelompok Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia
Digunakan Identifikasi Skema Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, Edisi 9.
I. Eubakteria Gram Negatif yang memiliki Dinding Sel
13
Kelompok 1 SpirochetasTreponemaBorreliaLeptospira
Kelompok 2Aerobik/mikroaerofilik, bakteri gram negatif heliks/vibrio motil
CampylobacterHelicobacterSpirilum
Kelompok 3 Bakteri nonmotil (atau jarang bergerak) Tidak ada
Kelompok 4Aerobik/mikroaerofilik kokkus dan batang gram negatif
AlcallgenesBordetellaBrucellaFrancissellaLegionnellaMoraxellaNeisseriaPseudomonasRochalimeaBacteroides(beberapa spesies)
Kelompok 5 Batang gram negatif anaerobik fakultatif
Escherichia (dan bakteri coliform yang berkaitan)KlebsiellaProteusProvidenciaSalmonellaShigellaYersiniaVibrioHaemphilusPasteurelia
Kelompok 6 Gram negarif, anaerobik, straight, batang helikBacteroidesFusobacteriumPrevotella
Kelompok 7Dissimilatory sulfate- atau bakteri pereduksi sulfur
Tidak ada
Kelompok 8 Kokkus gram negatif anaerobik Tidak ada
Kelompok 9 Rickettsiae dan ChlamydiaeRikettsiaCoxiellaChlamydia
Kelompok 10 Bakteri fototrof anoksigenik Tidak adaKelompok 11 Bakteri fototrof oksigenik Tidak ada
Kelompok 12Bakteri aerobik dan organisme yang berhubungan
Tidak ada
Kelompok 13 Bakteri yang bertunas atau bercabang Tidak adaKelompok 14 Sheathed bacteria Tidak adaKelompok 15 Nonphotosynthetic, nonfruiting gliding bacteria CapnocytophagaKelompok 16 Fruiting gliding bacteria, myxobacteria Tidak ada
II. Bakteri Gram Positif yang memiliki Dinding Sel
Kelompok 17 Kokkus gram-positifEnterococcusPeptostrepococcusstaphylococcus
14
Kelompok 18Kokkus dan batang gram-positif pembentuk endospora
BacillusClostridium
Kelompok 19 Batang gram-positif tidak berspora, teraturErysepelothrixListeria
Kelompok 20 Batang gram-positif tidak berspora, tidak teraturActinomycesCorynebactriumMobiluncus
Kelompok 21 Mikobakteria NocardiaKelompok 22-29
AktinomisetesStreptomycesRhodococcus
III. Eubakteria yang Tidak Memiliki Dinding Sel ; Mikoplasma atau Mollikuta
Kelompok 30 MikoplasmaMycoplasmaUreaplasma
IV. ArchaebacteriaKelompok 31 Methanogens Tidak adaKelompok 32 Archaeal sulfate reducers Tidak adaKelompok 33 Extremely halophilic archaebacteria Tidak adaKelompok 34 Cell wall-less archaebacteria Tidak ada
Kelompok 35 Extremely themophilic and hyperthemophilic sulfur metabolizers
Tidak ada
Manusia telah menganggap bahwa sebagian besar bakteri bersifat merugikan. Hal tersebut
tidaklah sepenuhnya benar karena sebenarnya banyak bakteri yang menguntungkan.
Beberapa jenis bakteri ada yang berperan sebagai penghasil antibiotik, vitamin, bahan-bahan
kimia, sampai penghasil biosida. Sementara itu, bakteri yang merugikan umumnya
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Agar Anda mengetahui lebih jelas
mengenai peranan bakteri, pelajarilah uraian berikut.
Bakteri yang Menguntungkan
1. Rhizobium leguminosarum, yaitu bakteri yang bersimsiosis dengan akar polong-
polongan. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga menyuburkan
tanah.
2. Nitrosomonas, Nitrosococcos (bakteri nitrit), serta Nitrobacter merupakan bakteri yang
membantu proses pembuatan senyawa nitratdalam tanah.
3. Streptococcus lactis yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan keju.
4. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermhophillus yaitu bakteri yang berperan
dalam pembuatan yoghurt.
15
5. Acetobacter xylinum, yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco.
6. Streptomyces griceus, yaitu bakteri yang menghasilkan antibiotic kloramfenicol
/streptomisin (untuk mengatasi penyakit TBC)
7. Streptomyces aureofaciens, yaitu bakteri yang menghasilkan antibitik aureomisin.
8. Acetobacter aceti, yaitu bakteri yang mengubah etanol menjadi asam asetat (asam cuka)
melalui proses oksidasi.
9. Escheria coli yaitu bakteri yang membantu pembusukan di usus besar manusia dan
pembentukan vitamin K yang penting pada proses pembekuan darah.
10. Streptomyces venezuele, yaitu bakteri yang dapat menghasilkan antibiotik seperti
kloromisin.
11. Bacillus thuringiensis , yaitu jenis bakteri yang menghasilkan biosida. Biosida adalah
pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik).
Bakteri yang Merugikan
1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
3. 3.Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada
tempe bongkrek.
9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan
kaleng yang telah rusak.
10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.
11. Leuconostoc mesenteroides, yaitu bakteri yang menghasilkan lendir pada makanan
yang basi.
16
12. Salmonella enteris yaitu bakteri yang menghasilkan toksin penyebab diare yang terdapat
pada ikan, daging dan telur yang terkontaminasi.
13. Chlamidia pneumoniae yaitu penyebab infeksi saluran pernafasan.
14. Treponema cuniculi , yaitu penyebab infeksi sifilis kelinci.
15. Mycobacterium bovis, yaitu penyebab TBC pada sapi.
16. Leptospira pomona, yaitu penyebab leptospirosis pada sapi, babi, domba, kuda, dan
manusia.
17. Mycobacterium avium, yaitu penyebab penyakit avian tuberculosis pada unggas.
18. Mycobacterium kansasii, yaitu penyebab infeksi paru-paru pada ternak.
19. Leptospira mitis, yaitu penyebab leptospirosis pada babi.
20. Coxiella burnetii, yaitu penyebab demam Q pada domba, sapi, dan kambing.
2.4.1 Cara Pencegahan Bakteri yang Merugikan
Bakteri pathogen sangat merugikan bagi makhluk hidup terutama manusia, ternak, dan
tanaman budidaya. Untuk mencegah atau mengurangi bahayayang ditimbulkan bakteri
pathogen, manusia menempuh cara-cara berikut.
a. Vaksinasi
adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin, yaitu bakteri yang
telah dilemahkan. Vaksin yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau hewan
mendorong terbentuknya antibodi dalam darah. Yang akan mengahambat masuknya
bakteri aktif ke dalam tubuh.
Beberapa vaksin yang telah ditemukan.
1. Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) untuk mencegah penyakit TBC
2. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) untuk mencegah penyakit
difteri, batuk rejan, dan tetanus.
3. Vaksin TCD, untuk mencegah penyakit tifus, kolera dan disentri.Vaksin kotipa untuk
mencegah penyakit kolera, tifus, dan paratifus.
17
b. Strelisasi
yaitu pemusnahan semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dilakukan dengan pemanasan pada
suhu 121oC selama 15 menit disertai tekanan. Sterilisasi akan mematikan bakteria, spora,
dan organisme lain. Pada penelitian menggunakan mikrobia, strelisasi juga diperlukan
untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya tersiri satu
spesies mikrobia atau hasil perbanyakan dari suatu sel mikrobia yang ditumbuhkan pada
medium buatan.
Selain itu perangkat penelitian mikrobia juga harus disterilkan. Perangkat yang steril
sangat mendukung keberhasilan penelitian. Sterilisasi alat-alat atau medium dapat
dikerjakan secara fisik (misalnya dengan pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X), secara
mekanik (dengan penyaringan), dan secara kimia (dengan desinfektan).
Pemanasan merupakan cara umum dalam proses sterilisasi. Beberapa cara pemanasan yang
bisa digunakan untuk sterilisasi sebagai berikut.
1. Strerilisasi dengan pemijaran
Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi jarum platina, ose, dan sebagainya yang
terbuat dari platina atau nikrom. Caranya dengan membakar alat-alat tersebut di atas
lampu spiritus sampai berpijar.
2. Strerilisasi dengan udara kering
Peralatan yang digunakan untuk cara ini berupa Hot Air Sterilizer (alat oven). Cara
ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas (gelas kimia, cawan petri, labu
elenmeyer), serta bahan seperti kain dan kapas. Temperature yang digunakan 170oC-
180oC dengan waktu minimal 2 jam.
3. Sterilisasi dengan uap panas
18
Cara ini digunakan sterilisasi bahan yang mengandung cairan, misalnya medium
kultur. Alat yang digunakan yaitu amolb steam sterilizer. Kebanyakna mikrobia mati
pada suhu 100oC.
4. Streilisasi dengan uap panas bertekanan
Teknik ini mengandung autoklaf (autocalave) dengan tekanan 2 atm dan suhu 121oC
selama 30 menit.
c. Pasteurisasi
Pasteurisasi di lakukan untuk mesterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi dengan
tujuan membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Pasterisasi akan mematikan bakteri
patogen,tetapi bakteri nopatogen tetap hidup sehingga makanan belum streril.
d. Pengawetan makanan
Makanan perlu di awetkan untuk mengawasi mengatasi aktifitas baktri yang dapat merusak
makanan serta menimbulkan racun. Pengawetan makanan dapat di lakukan secara
tradisional,misalnya dengan pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan, dan
pemanisan. Pengawetan makanan dapat juga di lakukan secara konvesional, antara lain
dengan sterilisasi,pasteurisasi, pembekuan, pendingina, penggunaan bahan kimia,serta
radiasi.lingkungan yang dingin menyebabkan bakteri tidak aktif. Oleh karena itu,bila
makanan dari pendinginan di keluarkan akan segera menunjukkan adanya aktifitas bakteri.
2.5 Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria)
19
Disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh
warna klorofil dan pigmen biru.
2.5.1 Ciri-ciri Ganggang hijau biru
1) Ciri-ciri Ganggang hijau biru
a. Prokariotik
Ganggang tidak memiliki membrane inti. Bahan inti terdapat pada suatu
daerah di dalam sitoplasmanya.
b. Klorofil Tidak Dalam Kloroplas dan Memiliki Fikosianin
Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membrane tilakoid.
Karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka ganggang ini dapat
menghasilkan gula dan oksigen. Pigmen fikosianin warna hijau kebiruan.
Pada umumnya ganggang hijau biru memiliki kemampuan menambat
nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel
khusus yang disebut herosista. Heterosista dihasilkan oleh ganggang biru
berbentukbenang. Ukuran heterosista lebih besar dibandinkan sel di dekatnya
serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Karena kemampuan menambat
nitrogen ini, ganggan hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau
menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya.
2) Struktur Sel ganggang Hijau Biru
a. Dinding sel
Mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel
terdapat selubung lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan.
b. Membran sel
berfungsi mengatur mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel.
c. Sitoplasma
Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemk, gula, mineral-
mineral, enzim, ribosom dan DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung
proses metabolisme sel.
d. Asam Inti/Asam Nukleat (DNA)
20
DNA terdapat pada suatu lokasi dalam sitoplasma, namun tidak memiliki
membrane inti. Karen itulah ganggang hijau biru digolongkan dalam
prokariotik.
e. Mesosom dan Ribosom
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom
merupakan penonjolan membrane sel kea rah dalam yang berpera sebagai
penghasil energi.
3) Pigmen (zat warna)
Zat warna atau pigemn tersebr dalam protoplasma karena tidak mempunyai butir-
butir zat warna (kloroplas). Zat warna dominant yaitu fikosianin (zat warna biru).
Selain fikosianin, terdapat pula zat warna lain yaitu :
a. Zat warna hijau (klorofil)
b. Zat warna merah (fikoeritrin)
c. Zat warna karetenoid, yaitu gabungan pigmen orange, merah, dan kuning.
Fikosianin dan fikoeritrin tergolong pigmen fikobilin.
4) Alat Gerak
Umumnya ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak pindah, tetapi beberapa jenis
ganggang hijau biru yang berbentuk benang dapat bergerak maju mundur.
5) Habitat
Dapat hidup di segala macam habitat.
6) Perikehidupan
a. Hidup bebas.
b. Hidup membentuk koloni.
21
c. Hidup bersimbiosis mutualisme.
d. Ada pula yang hidup sebagai parasit.
7) Reproduksi Ganggang Hijau Biru
a. Pembelahan Sel
Sebagai organisme prokariotik, ganggang hijau biru membelah dengan
pembelahan biner, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel
penyusun filament (benang) akan bertambah banyak.
b. Fragmentasi
Fragmentasi dilakukan oleh ganggang hijau biru berbentu benang dengan
fragmentasi (pemenggalan) filamen yang panjang akan terputus menja di dua
atau lebih benang pendek yang disebut yang disebut hormogonium. Setiap
hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filament
adalah sel mati yang terdapat di antara sel penyusun filamen.
c. Pembentukan Spora
Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, di antara sel-sel ganggang hijau biru
ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya
menebal, dan ukuran sel membesar. Bentukan ini disebut sebagai akinet,
misalnya pada Nostoc.
2.6 Peranan Ganggang Hijau Biru dalam Kehidupan Manusia
A. Menguntungkan
Dalam ekosistem perairan, terutama perairan tawar ganggang hijau biru adalah
komponen fitoplankton yang merupakan makanan utama bagi ikan sehingga berperan
penting dalam perikanan.
Dalam bidang pertanian, beberapa jenis ganggang hijau biru yang hidup bersimbiosis
dengan tumbuhan lain mampu mengikat N2 bebas dari udara sehingga membantu
menyuburkan tanah pertanian. Contohnya anaebaena cycadae hidup bersimsiosis
dengn pakis haji. Namun, ganggang Nostoc communae mampu mengikat N2 walau
22
tidak bersimbiosis dengan tumbuhan tertentu. Ganggang hijau biru ada pula yang
berguna sebagai makanan yang bergizi tinggi, contohnya spirulina.
B. Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun
yang terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak
biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia. Ini merupakan sifat merugikan
ganggang hijau biru.
Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di tembok dan batu,
sehingga tembok akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang
banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena ganggang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
23
Demikianlah makalah monera yang telah kami susun. Yang berisi tentang seluk beluk dunia
Monera dan peranannya bagi kehidupan. Banyak Monera yang membawa keuntungan, tapi
banyak juga yang membawa kerugian bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme
lainnya.
Bakteri yang bermanfaat kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan bakteri yang merugikan
semoga dapat kita hindari.
DAFTAR PUSTAKA
24
Biology-edukasi.blogspot.com/2013/01/kingdom-monera-eubacteria-dan_12.html
18.56
Budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/pengelompokan-kingdom-monera/ 18.49
Holt JG et al (editors): Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th ed.
Wiliam & Wilkins, 1984.
Pelczar and Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Universitas Indonesia (UI-Press),
1986.
25