7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 1/34
LAPORAN INDIVIDU
DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. SOETOMO
“PJK Post PCI”
Oleh :
Lungguhan Siregar
kelompok II
MAHASISWA PENDIDIKAN PROAM PRO!ESI APOTEKER
!AKULTAS !ARMASI
TAHUN "#$%
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 2/34
&A& I
PENDAHULUAN
$. L't'r &el'(')*
Penyakit Ichemic Heart Disease biasa dikenal dengan istilah Penyakit
Jantung Koroner (PJK). Penyakit kardioaskular saat ini merupakan salah satu
penyebab utama dan pertama kematian di negara ma!u dan berkembang"
termasuk Indonesia. Pada tahun #$%$" secara global penyakit ini akan men!adi
penyebab kematian pertama di negara berkembang" menggantikan kematian
akibat in&eksi. Diperkirakan bah'a diseluruh dunia" PJK pada tahun #$#$
men!adi pembunuh pertama tersering yakni sebesar * dari seluruh kematian"
angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker. Di Indonesia
dilaporkan PJK (yang dikelompokkan men!adi penyakit sistem sirkulasi)
merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian" yakni sebesar
#"+*" angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan
oleh kanker (*). Dengan kata lain" lebih kurang satu diantara empat orang
yang meninggal di Indonesia adalah akibat PJK. ,erbagai &aktor risiko
mempunyai peran penting timbulnya PJK mulai dari aspek metabolik"
hemostasis" imunologi" in&eksi" dan banyak &aktor lain yang saling terkait.
-rganisasi Kesehatan Dunia (H-) melaporkan satu dari tiga orang di
seluruh dunia pada tahun #$$%" meninggal karena penyakit kardioaskular.
Sementara" sepertiga dari seluruh populasi dunia saat ini berisiko tinggi untuk
mengalami ma!or cardioascular eents.Pada tahun yang sama" H- mencatat
sekitar %/ !uta orang meninggal karena penyakit ini dan melaporkan bah'a
sekitar # !uta orang mengalami serangan !antung dan stroke setiap tahunnya.
Diperkirakan pada tahun #$$% di seluruh dunia ter!adi satu serangan !antung
setiap + detik dan satu stroke setiap 0 detik. Dilaporkan !uga" pada tahun #$$%
tercatat penyakit kardioaskular lebih banyak menyerang 'anita dibanding pria"
yang sebelumnya penyakit kardioaskular lebih banyak menyerang para pria.
Perkembangan terkini memperlihatkan" penyakit kardioaskular telah men!adi
suatu epidemi global yang tidak membedakan pria maupun 'anita" serta tidak
mengenal batas geogra&is dan sosio1ekonomis. Sindrom Koroner 2kut (SK2)
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 3/34
adalah salah satu mani&estasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama
dan paling sering mengakibatkan kematian. SK2 menyebabkan angka pera'atan
rumah sakit yang sangat besar dalam tahun #$$ di Pusat Jantung 3asional dan
merupakan masalah utama saat ini. SK2" merupakan PJK yang progresi& dan
pada per!alanan penyakitnya" sering ter!adi perubahan secara tiba1tiba dari
keadaan stabil men!adi keadaan tidak stabil atau akut.
4ekanisme ter!adinya SK2 adalah disebabkan oleh karena proses
pengurangan pasokan oksigen akut atau subakut dari miokard" yang dipicu oleh
adanya robekan plak aterosklerotik dan berkaitan dengan adanya proses
in&lamasi" trombosis" asokonstriksi dan mikroembolisasi. 4ani&estasi klinis
SK2 dapat berupa angina pektoris tidak stabil52P6S" 3on1S6 eleation
myocardial in&arction 5 3S674I" atau S6 eleation myocardial in&arction 5
S674I. SK2 merupakan suatu keadaan ga'at darurat !antung dengan
mani&estasi klinis berupa keluhan perasaan tidak enak atau nyeri di dada atau
ge!ala1ge!ala lain sebagai akibat iskemia miokard. Pasien 2P6S dan 3S674I
harus istirahat di I889 dengan pemantauan 7K: kontinu untuk mendeteksi
iskemia dan aritmia. Paradigma pengobatan atau strategi terapi medis penderita
SK2 berubah dan mengalami kema!uan pesat dengan adanya hasil1hasil
penelitian mengenai patogenesis SK2 dan petun!uk1petun!uk penatalaksanaan
baru. Kema!uan pesat dalam terapi medis tersebut mencakup terapi untuk
mengendalikan &aktor risiko (terpenting statin untuk dislipidemia" obat
antihipertensi terutama obat 2871I" obat penghambat reseptor 21II)" obat1obat
baru antitrombotik" gagal !antung" dan aritmia. ,erbagai pedoman dan standar
terapi telah dibuat untuk penatalaksanaan penderita SK2. 2gar standar dan
strategi pengobatan serta penatalaksanaan pasien SK2 berlangsung secara
optimal" e&ekti& dan e&isien sesuai dengan pedoman atau standar terapi yang
telah ditetapkan" maka perlu adanya suatu sistem dan5atau mekanisme yang
secara terus menerus memonitor dan memantau terapi obat yang diterima pasien.
Hal tersebut di atas menun!ukkan" penatalaksanaan PJK memerlukan suatu
pendekatan yang holistik" baik dalam upaya pencegahan maupun pengobatan.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 4/34
". De+,),s, SKA
Sindrom Koroner 2kut (SK2) adalah suatu istilah atau terminologi yang
digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses
penyakit yang meliputi angina pektoris tidak stabil52P6S (unstable angina592)"
in&ark miokard gelombang non1; atau in&ark miokard tanpa eleasi segmen S6
(3on1S6 eleation myocardial in&arction5 3S674I)" dan in&ark miokard
gelombang ; atau in&ark miokard dengan eleasi segmen S6 (S6 eleation
myocardial in&arction5S674I). 2P6S dan 3S674I mempunyai patogenesis dan
presentasi klinik yang sama" hanya berbeda dalam dera!atnya.
,ila ditemui petanda biokimia nekrosis miokard (peningkatan troponin I"
troponin 6" atau 8K14,) maka diagnosis adalah 3S674I< sedangkan bila
petanda biokimia ini tidak meninggi" maka diagnosis adalah 2P6S. Pada 2P6S
dan 3S674I pembuluh darah terlibat tidak mengalami oklusi total5oklusi tidak
total (patency)" sehingga dibutuhkan stabilisasi plak untuk mencegah progresi"
trombosis dan asokonstriksi. Penentuan troponin I56 ciri paling sensiti& dan
spesi&ik untuk nekrose miosit dan penentuan patogenesis dan alur
pengobatannya. Sedang kebutuhan miokard tetap dipengaruhi obat1obat yang
beker!a terhadap ker!a !antung" beban akhir" status inotropik" beban a'al untuk
mengurangi konsumsi -# miokard. 2P6S dan 3S674I merupakan SK2 yang
ditandai oleh ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen miokard.
Penyebab utama adalah stenosis koroner akibat trombus non1oklusi& yang ter!adi
pada plak aterosklerosis yang mengalami erosi" &isur" dan5atau ruptur. Ketiga
!enis ke!adian koroner itu sesungguhnya merupakan suatu proses ber!en!ang=
dari &enomena yang ringan sampai yang terberat. Dan !en!ang itu terutama
dipengaruhi oleh kolateralisasi" tingkat oklusinya" akut tidaknya dan lamanya
iskemia miokard berlangsung.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 5/34
-. P'to+,s,olo*,
Sebagian besar SK2 adalah mani&estasi akut dari plak ateroma pembuluh
darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung &ibrus yang menutupi plak tersebut.
Ke!adian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan aktiasi !alur
koagulasi. 6erbentuklah trombus yang kaya trombosit ('hite thrombus).
6rombus ini akan menyumbat liang pembuluh darah koroner" baik secara total
maupun parsial< atau men!adi mikroemboli yang menyumbat pembuluh koroner
yang lebih distal. Selain itu ter!adi pelepasan >at asoakti& yang menyebabkan
asokonstriksi sehingga memperberat gangguan aliran darah koroner.
,erkurangnya aliran darah koroner menyebabkan iskemia miokardium. Pasokan
oksigen yang berhenti selama kurang1lebih #$ menit menyebabkan miokardium
mengalami nekrosis (in&ark miokard).
In&ark miokard tidak selalu disebabkan oleh oklusi total pembuluh darah
koroner. -bstruksi subtotal yang disertai asokonstriksi yang dinamis dapat
menyebabkan ter!adinya iskemia dan nekrosis !aringan otot !antung (miokard).
2kibat dari iskemia" selain nekrosis" adalah gangguan kontraktilitas miokardium
karena proses hibernating dan stunning (setelah iskemia hilang)" distritmia dan
remodeling entrikel (perubahan bentuk" ukuran dan &ungsi entrikel). Sebagian
pasien SK2 tidak mengalami koyak plak seperti diterangkan di atas. 4ereka
mengalami SK2 karena obstruksi dinamis akibat spasme lokal dari arteri
koronaria epikardial (2ngina Prin>metal). Penyempitan arteri koronaria" tanpa
spasme maupun trombus" dapat diakibatkan oleh progresi plak atau restenosis
setelah Interensi Koroner Perkutan (IKP). ,eberapa &aktor ekstrinsik" seperti
demam" anemia" tirotoksikosis" hipotensi" takikardia" dapat men!adi pencetus
ter!adinya SK2 pada pasien yang telah mempunyai plak aterosklerosis.
. Kl's,+,('s, S,)/ro0 Koro)er A(1t
,erdasarkan anamnesis" pemeriksaan &isik" pemeriksaan
elektrokardiogram (7K:)" dan pemeriksaan marka !antung" Sindrom Koroner
2kut dibagi men!adi=
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 6/34
%. In&ark miokard dengan eleasi segmen S6 (S674I= S6 segment eleation
myocardial in&arction)
#. In&ark miokard dengan non eleasi segmen S6 (3S674I= non S6 segment
eleation myocardial in&arction)
. 2ngina Pektoris tidak stabil (92P= unstable angina pectoris)
In&ark miokard dengan eleasi segmen S6 akut (S674I) merupakan
indikator ke!adian oklusi total pembuluh darah arteri koroner. Keadaan ini
memerlukan tindakan reaskularisasi untuk mengembalikan aliran darah dan
reper&usi miokard secepatnya< secara medikamentosa menggunakan agen
&ibrinolitik atau secara mekanis" interensi koroner perkutan primer. Diagnosis
S674I ditegakkan !ika terdapat keluhan angina pektoris akut disertai eleasi
segmen S6 yang persisten di dua sadapan yang bersebelahan. Inisiasi tatalaksana
reaskularisasi tidak memerlukan menunggu hasil peningkatan marka !antung.
%. Pe)'t'l'(s')'') SKA
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 7/34
%.$. Ter'2, !'r0'(olo*,
?armakoterapi SK2 didasarkan pada pengetahuan tentang mekanisme"
mani&estasi klinis" per!alanan alamiah dan patologis baik dari sisi selular"
anatomis dan &isiologis dari kasus SK2 yang hendak diobati dan pengertian
yang mendalam" luas serta pro&esional tentang &armakologi obat yang akan
digunakan.
Pada prinsipnya terapi pada kasus SK2" ditu!ukan untuk mengatasi nyeri
angina dengan cepat" intensi& dan mencegah berlan!utnya iskemia serta
ter!adinya in&ark miokard akut atau kematian mendadak. -leh karena setiap
kasus berbeda dera!at keparahan atau ri'ayat penyakitnya" maka cara terapi
terbaik adalah indiidualisasi dan bertahap" dimulai dengan masuk rumah sakit
(I889) dan istirahat total (bed rest ).
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 8/34
%. 4engatasi nyeri angina dengan cepat dan intensi&
#. 4encegah berlan!utnya iskemia serta ter!adinya in&ark miokard
. 4encegah kematian mendadak
The American Heart Association in Collaboration With the International
Liaison Committe on Resuscitation (IL8-@)" dalam pedomannya tentang SK2
men!elaskan" tu!uan utama5primer terapi pada pasien SK2 adalah mengurangi
nekrosis myokardial pada pasien dengan berlan!utnya in&ark" mencegah
ke!adian1ke!adian penting dari e&ek yang merugikan penyakit !antung (kematian"
non&atal in&ark miokardial" dan kebutuhan untuk reaskularisasi)" dan segera
de&ibrilisasi bila terdapat ventricular fibrillattion (A?).
2dapun kelompok obat yang sering digunakan pada pengobatan kasus
SK2" secara optimal adalah< anti1iskemik" antitrombin5antikoagulan"
antiplatelet" trombolitik5&ibrinolitik serta obat tambahan yakni 2871Inhibitor
dan obat1obat penekan lemak.
28852H2 dalam pedoman merekomendasikan" terapi a'al untuk SK2
ialah pemberian aspirin" klopidogrel" dan heparin atau low molecular weight
heparin" penyekat beta dan nitrat. Lalu dilakukan penilaian risiko dengan
melihat keadaan klinis" 7K: dan laboratorium. 9ntuk pasien dengan risiko
tinggi seperti
perhubungan segmen S6" troponin positi&" 6I4I risk score lebih dari "
perlu diberikan obat :P IIb5IIIa inhibitor. Dian!urkan strategi inasi& untuk
pasien yang mempunyai risiko tinggi dan strategi konserati& untuk pasien
dengan risiko rendah. 9ntuk penderita I42 direkomendasikan penggunaan
&ibrinolitik5trombolitik disamping pemakaian obat1obat sebagaimana pada
penderita 2P6S5 3674I. Sedangkan penggunaan !angka pan!ang digunakan
&ormula terapi berupa aspirin" penyekat beta" 2871Inhibitor" dan Statin.
%.$.$. Ter'2, A)t,3Is(e0,(
6u!uan terapi adalah untuk mengurangi iskemia dan mencegah ter!adinya
kemungkinan yang lebih buruk" seperti in&ark miokard atau kematian. Pada
keadaan ini" obat1obat anti iskemik mulai diberikan bersamaan sambil
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 9/34
merencanakan strategi pengobatan di&initi&. 6erapi anti iskemik termasuk<
penderita dira'at dengan tirah baring dengan monitoring 7K: kontinu untuk
iskemik yang masih berlan!ut dan direksi aritmia bagi pasien1pasien dengan
risiko tinggi. -ksigen harus diberikan pada semua pasien untuk
mempertahankan saturasi -# B C$*.
%.$.$.$. N,tr't
3itrat mengurangi kebutuhan oksigen dan menigkatkan suplai oksigen.
3itrat I.A harus diberikan pada pasien = yang masih mengalami nyeri dada
setelah pemberian tablet nitrat sublingual (bila tidak ada kontraindikasi seperti
penggunaan sildena&il dalam #+ !am terakhir) 7K: menun!ukan iskemia
miokard (menderita gagal !antung).
Pada pasien dengan normotensi" tekanan darah sisitolik tidak boleh turun
diba'ah %%$ mmHg" sedangkan pada pasien hipertensi" tekanan darah rerata
tidak boleh turun B #0*. 3itrat oral dapat diberikan setelah %#1#+ !am periode
bebas nyeri. @ebound angina dapat ter!adi bila nitrat dihentikan secara
mendadak.
3itrat umumnya dipakai pada SK2" 'alaupun tidak terdapat cukup data
yang membuktikan bah'a obat ini mencegah in&ark !antung atau menurunkan
mortalitas. 3itrat mempunyai e&ek anti1iskemik melalui berbagai mekanisme =
%. 4enurut kebutuhan oksigen miokard karena penurunan preload dan a&terload"
#. 7&ek asodilatasi sedang"
. 4eningkatkan aliran darah kolateral"
+. 4enurunkan kecendrungan asospasme" serta
0. Potensial dapat menghambat agregasi trombosit.
Pada 2P6S" preparat intraena disarankan dipakai lebih dulu karena
penggunaannya dan titrasi dosisnya mudah serta bila diinginkan e&eknya segera
hilang bila in&us dihentikan. Pemberian intraena dilaksanakan dengan titrasi ke
atas (dosis lebih besar) sampai keluhan terkendali atau sampai timbul e&ek
samping (terutama nyeri kepala atau hipotensi). Preparat oral kurang disarankan
pada terapi pemula karena pengaturan dosisnya lebih sulit. Keberatan terapi
intraena adalah karena penggunaan terus menerus mudah menyebabkan
toleransi setelah #+ !am. ,elum !elas mengapa toleransi mudah timbul" tatapi hal
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 10/34
ini diperkirakan disebabkan karena produksi superoksida dan endotelin dari
pembuluh darah yang berlebihan. ,ila taki&ilaksis ter!adi" hal ini dapat diatasi
dengan menaikkan dosis" atau mengubah cara pemberiannya men!adi oral dan
mengadakan masa bebas nitrat sampai !am. Penambahan obat antioksidan"
khususnya itamin 8" dilaporkan !uga mencegah toleransi nitrat. 2lternati& lain
nitrat adalah nitrate like drugs" seperti sydnonimines atau channel agonists.
%.$.$.". Pe)4e('t3E
Penyekat1E !elas sudah terbukti menurunkan angka kematian pasien
in&ark !antung dan hal ini terutama karena penyekat1E menurunkan kebutuhanoksigen miokard. Data yang mendukung penggunaan Penyekat1E pada 2P6S
tidak banyak. Pada metanalisis +/$$ pasien 2P6S oleh Fusu& dkk" Penyekat1E
menurunkan risiko in&ark miokard sebesar %* (pG$.$+). Karena pathogenesis
2P6S dan in&ark miokard amat mirip" penyekat1E disarankan untuk digunakan
pula pada 2P6S.
Penyekat1E secara kompetiti& menghambat e&ek katekolamin pada
reseptor beta. Penyekat beta mengurangi konsumsi oksigen miokard melalui
pengurangan kontraktilitas miokard" denyut !antung (la!u sinus)" konduksi 2A
dan tekanan darah sistolik. ,ila tidak ada kontraindikasi" pemberian penyekat
beta harus dimulai segera. Penyekat beta tanpa aktiitas simpatomimetik lebih
disukai" seperti metoprolol" atenolol" esmolol atau bisoprolol. Kontraindikasi
penyekat beta adalah blok 2A dera!at # atau " asma" gagal !antung yang dalam
keadaan dekompensasi dan penyakit arteri peri&er yang berat.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 11/34
6idak ada perbedaan bermakna dalam meman&aatkan klinis dari berbagai
!enis Penyekat1E (oral atau intraena" beker!a !angka pendek atau !angka
pan!ang). Penggunaan penyekat1E harus berhati1hati terhadap kemungkinan
adanya kontraindikasi dan bila ada kemungkinan ini maka harus dipilih obat
penyekat1E dengan masa ker!a pendek. 6erapi oral ditu!ukan untuk mencapai
target denyut !antung 0$1$5 menit.
%.$.$.-. A)t'*o),s K'ls,10
2ntagonis kalsium mengurangi in&luks kalsium yang melalui membrane
sel. -bat ini menghambat kontraksi miokard dan otot polos pembuluh darah"
melambatkan konduksi 2A dan depresi nodus S2. 7&ek asodilatasi" inotoropik"
blok 2A dan depresi nodus S2. 7&ek asodilatasi" inotoropik" blok 2A dan
depresiasi nodus S2 berariasi pada antagonis kalsium yang berbeda.
Penggunaan dihidropiridin yang lepas cepat dan ker!a singkat (seperti
ni&edipine) berkaitan dengan peningkatan risiko pada pasien tanpa
penghambatan beta yang adekuat dan harus dihindari.
I)/,('s, :
Pada pasien1pasien dengan agina berulang atau berkelan!utan 'alaupun telah
mendapatkan nitrat penghambat beta dengan dosis adekuat" atau pasien1pasien
yang tidak dapat bertoleransi terhadap nitrat dan penghambat beta dengan dosis
yang adekuat.
2ngina prin>metal (angina arian).
%.$.". Ter'2, A)t,tro05ot,(
6erapi antitrombotik sangat penting dalam memperbaiki hasil dan
menurunkan risiko kematian" I42 atau I42 berulang. Saat ini kombinasi dari
2S2" klopidogrel" unfractionated heparin (9?H) atau Low !olecular Weight
Heparin (L4H) dan antagonis reseptor :P IIb5IIIa merupakan terapi yang
paling e&ekti&. Intensitas pengobatan tergantung dari risiko pengobatan seperti
terangkum pada gambar diba'ah ini
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 12/34
%.$.".$. O5't A)t,tro05ot,( Or'l
6erapi antitrombotik merupakan terapi yang penting untuk memodi&ikasi
proses dan progresi&itas dari penyakit.
%.$.".$.$. O5't Pe)*h'05't S,(lo3O(s,*e)'se 6CO78
As2,r,)9As'0 Aset,l S'l,s,l't 6ASA8
2spirin beker!a dengan cara menekan pembentukan tromboksan 2#
dengan cara menghambat siklooksigenase di dalam platelet (trombosit) melalui
asetilasi yang ireersibel. Ke!adian ini menghambat agregasi trombosit melalui
!alur tersebut dan bukan yang lainnya. Sebagian dari keuntungan 2S2 dapat
ter!adi karena kemampuan anti in&lamasinya" yang dapat mengurangi ruptur
plak. Dosis a'al %$ mg" lalu dilan!utkan dengan dosis $ mg sampai #0 mg
untuk seterusnya. Dosis yang lebih tinggi lebih sering menyebabkan e&ek
samping gastrointestinal. 2spirin tidak menyebabkan hambatan total agregasi
trombosit karena aspirin tidak sempurna menghambat aktiitas trombosit yangdirangsang oleh 2DP" kolagen" serta trombin dalam konsentrasi rendah dan
aspirin tidak menghambat adhesi trombosit.
Dari studi ISIS1#" dosis %$ mg 2S2 digunakan dimana secara !elas
menun!ukkan e&ikasi 2S2 pada pasien dengan dugaan I42. Karenanya dosis
minimum 2S2 sebesar %$ mg direkomendasikan pada pasien 2P6S53S674I.
Dari percobaan lain yang sama dan terandomisasi dari terapi antitrombotik"
didapatkan penurunan yang bermakna dari kematian" I42 dan stroke dengan
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 13/34
penggunaan !angka pan!ang anti trombotik pada pasien yang berbeda1beda
kategori.
Pada penelitian dengan dosis yang berbeda dari 2S2 dengan penggunaan
!angka pan!ang pada pasien dengan PJK menun!ukkan hasil yang sama
e&ikasinya untuk dosis perhari antara /0 #0 mg. Pada pasien yang dating
dengan dugaan SK2 dan belum menggunakan 2S2" dosis pertama yang
digunakan atau diberikan adalah 2S2 yang sudah dihancurkan5dikunyah untuk
mencapai kadar yang cukup di darah. Penyelidikan "eterans Administrarion
Cooperative #tudy$ Canadian !ulticenter Trial " dan !ontreal Heart Institute
#tudy membuktikan bah'a aspirin menekan risiko kematian kardial serta
menekan ke!adian in&ark miokard &atal dan non &atal sebanyak 0% 1 /#* pada
pasien 2P6S. Kontraindikasi aspirin sangat sedikit" termasuk alergi (biasanya
timbul ge!ala asma)" ulkus peptikum akti&" dan diatesis perdarahan. 2spirin
disarankan untuk semua pasien dengan dugaan SK2" bila tidak ditemui
kontraindikasi pemberiannya.
%.$.".$.". A)t'*o),s Rese2tor A/e)os,) D,2hos2't
-bat ini beker!a berbeda dari !alur 2S21tromboksan 2# dengan
menghambat adenosin diphospat (2DP)" menghasilkan penghambatan agregasi
trombosit. 6iclopidin dan Klopidogrel dua obat dari !enis Thienopyridines telah
diakui dan disetu!ui sebagai antitrombotik oral.
'. T,(lo2,/,)
6iklopidin merupakan deriat tienopiridin merupakan obat pilihan lain
dalam pengobatan SK2 selain aspirin. -bat ini beker!a dengan menghambat
2DP sehingga karenanya agregasi trombosit dan perubahan reseptor &ibrinogen
trombosit men!adi bentuk yang mempunyai a&initas kuat !uga dihambat.
6iklopidin dapat dipakai pada pasien yang mempunyai hipersensitiitas atau
gangguan gastrointestinal akibat aspirin. 7&ek samping terpenting adalah
trombositopenia dan granulositopenia sebesar #.+* umumnya reersibel setelah
pemberian obat dihentikan.
Pada penelitian secara samar terbuka" pasien dengan 2P6S dilakukan
randomisasi dengan menerima #0$ mg tiklopidin dua kali per hari dibandingkan
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 14/34
dengan terapi standar. Pada pengamatan bulan" tiklopidin menun!ukkan
pengurangan ke!adian I42 &atal dan non &atal sebesar +*. Karenanya
tiklopidin dapat dipertimbangkan sebagai pengobatan alternati& untuk !angka
'aktu pan!ang apabila pasien tidak toleran terhadap 2S2. Pemakaian tiklopidin
berhubungan dengan netropenia pada #.+* pasien. Sangat dian!urkan pemakaian
obat ini harus hati1hati. Pengamatan terhadap nilai lekosit dan !umlah trombosit
harus dilakukan saat a'al pengobatan" setiap # minggu selama bulan pertama
pengobatan dan dalam %0 hari saat pengobatan berhenti !ika ter!adi selama masa
pengobatan bulan pertama. Jika ter!adi netropenia (G%0$$ netrophil5mm) atau
trombositopenia (G%$$.$$$ trombosit5mm)" tiklopidin harus dihentikan dan
pemeriksaan darah harus dimonitor sampai kembali ke nilai normal. Pasien
harus dilaporkan segera !ika ter!adi demam" tenggorokan gatal atau luka di mulut
(yang berkaitan dengan netropenia).
5. Klo2,/o*rel
-bat ini !uga merupakan deriat tienopiridin yang lebih baru beker!a
dengan menekan aktiitas kompleks glikoprotein IIb5IIIa oleh 2DP dan
menghambat agregasi trombosit secara e&ekti&. Klopidogrel mempunyai e&ek
samping lebih sedikit dari tiklopidin. Dari studi 82P@I7" pasien secara acak
dipilih untuk menerima #0 mg5hari 2S2 atau /0 mg5 klopidogrel. Ditemukan
penurunan risiko relati& dan ke!adian iskemia" I42 atau kematian akibat
askular sebanyak "/* untuk yang menggunakan klopidogrel. Pada studi
89@7" pasien yang datang #+ !am setelah SK2 secara acak menerima
klopidogrel (segera $$ mg" diikuti /0 mg tiap hari) atau plasebo ditambahkan
selain 2S2 selama periode sampai %# bulan. Hasilnya menun!ukkan
penurunan yang bermakna dari angka kematian akibat penyebab kardioaskular"
I42 non &atal atau stroke pada kelompok yang mendapatkan pengobatan (C.*
dibandingkan %%.+* kelompok plasebo). Klopidogrel dapat dipakai pada pasien
yang tidak tahan dengan aspirin dan dalam !angka pendek dapat dikombinasi
dengan aspirin untuk pasien yang men!alani pemasangan stent.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 15/34
%.$.-. A)t,tro05,) D,re(
,erbeda dengan obat antitrombin indirek (seperti 9?H atau L4H)
yang beker!a dengan cara menghambat &aktor IIa dan &aktor a" antitrombin
direk langsung menghambat pembentukan trombin tanpa berpengaruh terhadap
aktiitas antitrombin III dan terutama menekan aktiitas trombin.6ermasuk
dalam golongan ini misalnya hirudin" hirulog" argatroban" e&egatran daninogatran. Pada saat ini belum ada keseragaman pendapat apakah obat
antitrombin langsung aman dan berman&aat untuk dipakai pada SK2. Pada
penyelidikan
%rgani&ation To Assess #trategies 'or Ischemic #yndromes" tetapi
hirudin pada SK2 tanpa eleasi S6 memberikan hasil lebih baik daripada 9?H
dalam menekan kematian" in&ark !antung" dan angina re&rakter" tetapi hal ini
disertai risiko pendarahan besar. 2nalisis gabungan -2SIS1% pilot studies"
-2SIS1# dan :9S6- IIb menun!ukkan bah'a hirudin menurunkan risiko
kematian kardioaskuler dan in&ark !antung ##* pada /# !am" %/* pada / hari"
dan %$* pada 0 hari. Dera!at penurunan ini mencapai kemaknaan statistik pada
/# !am dan / hari" serta berada dalam batas kemaknaan statistik (p $.$0/) pada
0 hari. 6erapi inogatran tidak secara bermakna menekan end point gabungan
kematian" in&ark !antung" atau angina re&rakter dibandingkan dengan 9?H.
Hirudin dapat dipakai pada pasien dengan trombositopenia akibat heparin
%.$.. A)t,(o'*1l') Or'l
6erapi antikoagulan oral monoterapi (misalnya 'ar&arin) pasca1in&ark
!antung paling tidak sama e&ekti&nya dengan aspirin dalam mencegah serangan
in&ark !antung berulang dan kematian. 2kan tetapi apakah kombinasi 'ar&arin
dan aspirin dapat memperbaiki prognosis pada SK2 masih belum !elas.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 16/34
Pada penyelidikan Antithrombotic Therapy In Acute Coronary
#yndromes terapi kombinasi aspirin dan antikoagulan (heparin diikuti oleh
'ar&arin" dengan target I3@ #.$1.$ selama %# minggu) di!umpai penurunan
primary end points angina berulang dengan perubahan 7K:" in&ark !antung"
kematian atau ketiganya dalam %+ hari" dibandingkan dengan terapi aspirin sa!a.
Setelah bulan ke!adian iskemik turun 0$* dan kecenderungan pendarahan
hanya sedikit lebih tinggi pada terapi kombinasi dibandingkan dengan terapi
aspirin tunggal. alaupun demikian pada penyelidikan coumadin aspirin
reinfarction study tidak di!umpai man&aat lebih besar terapi kombinasi aspirin
dan 'ar&arin dengan dosis tetap (% atau mg" tanpa disesuaikan dengan I3@)
dibandingkan dengan aspirin sa!a.
Pada penyelidikan lain" terapi kombinasi dengan target I3@ #.$1#.0
selama %$ minggu setelah ter!adinya 2P6S memberikan hasil baik secara klinik
dan angiogra&ik dibandingkan monoterapi aspirin tanpa disertai kecenderungan
pendarahan yang meningkat. Penyelidikan %rgani&ation To Assess #trategies
'or Ischemeic #yndromes (ilot #tudy menun!ukkan bah'a terapi aspirin dan
'ar&arin dosis sedang untuk mencapai target I3@ #.$1#.0 dalam bulan
merendahkan angka kematian in&ark !antung" dan strok dibandingkan aspirin
tunggal< akan tetapi hasil baik ini dicapai dengan risiko pendarahan yang
meningkat pada pasien yang mendapat terapi kombinasi.
Pada semua pedoman baru terapi antikoagulan oral" baik sebagai
monoterapi atau dalam kombinasi dengan aspirin tidak disebut atau disarankan
untuk dipakai pada SK2.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 17/34
%.$.%. Pe)*h'05't E),0 Ko);ers, A)*,ote)s,) 6ACE3I8
2ngiotensin beker!a sebagai hormon sistemik" hormon lokal !aringan"
dan sebagai neurohormonal susunan sara& pusat. Penghambat 287 (2871I)
beker!a dengan cara menghambat en>ym 287 secara kompetiti& melalui ikatan
pada active catalytic en&ym tersebut" dengan demikian akan ter!adi hambatan
perubahan angiotensin I men!adi angiotensin II. Hambatan tersebut selain ter!adi
pada sirkulasi sistemik !uga ter!adi pada 287 !aringan yang dihasilkan oleh
selsel endotel !antung" gin!al" otak dan kelen!ar adrenal. Penghambat 287 !uga
berperan dalam menghambat degradasi bradikinin" yang merupakan asodilator.
Secara garis besar obat penghambat 287 mempunyai e&ek kardioprotekti& dan
askuloprotekti& terhadap Jantung dan Aaskular. Pada !antung 2871I e&eknya
dapat menurunkan a&terload dan preload" menurunkan massa entrikel kiri"
menurunkan stimulasi simpatis" serta menyeimbangkan kebutuhan dan suplai
oksigen. Pada askular 2871I dapat bere&ek antihipertensi" memperbaiki dan
kelenturan arterial" memperbaiki &ungsi endotel" antitrombogenik langsung"
antimigrasi dan antiproli&erati& terhadap sel otot polos" neutrophil dan sel
mononuclear" antitrombosit" dan meningkatkan &ibrinolisis endogen.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 18/34
Perkembangan terkini melaporkan bah'a 2871I mempunyai e&ek
mengurangi cardiac event 1nya sangat bermakna. Selama ini ada angapan 2871I
tidak mempunyai peran pada SK2" karena tertutupi oleh peran L4H yang
memang sangat terbukti keampuhannya pada SK2. Pada saat ini pandangan atau
pendapat tersebut telah berubah" karena dari suatu penelitian dibuktikan" pada
lesi1lesi aterisklerotik yang vulnerable atau unstable atherosclerotic pla)ue yang
mudah rupture atau disruption yang dikenal sebagai culprit lessions yang
menyebabkan ter!adinya SK2 ditemukan aktiitas 287. Dengan menghambat
aksi 287 pada cuprit lesions" 2871I mampu atau dapat mengurangi dan
mencegah ter!adinya cardiac events pada SK2" secara lebih bermakna. Studi
H-P7 ( Heart %utcomes (revention *valuation) melaporkan penurunan angka
kematian dan ke!adian askuler !angka pan!ang setelah penggunaan
2871I pada pasien1pasien PJK risiko sedang" dan kebanyakan dari
mereka mempunyai &ungsi entrikel kiri yang baik. Studi 79@-P2 !uga
membuktikan man&aat 287I pada penderita PJK dengan &ungsi entrikel kiri
normal. Pada pasien pasien dengan dis&ungsi entrikel kiri yang tidak dapat
bertoleransi dengan 287I" maka dapat dipertimbangkan pemberian 2@,.
@ekomendasi di atas dibuat berdasarkan potensi mereka terhadap man&aat
!angka pan!ang. 9ntuk mengontrol ge!ala iskemia" dapat digunakan preparat
nitrat" penyekat beta dan antagonis kalsium.
%.$.<. St't,)
Statin telah menu!ukkan e&ek yang menguntungkan pada pasien1pasien
dengan 2P6S53S674I" terutama terhadap kadar lipid serum. Sebaiknya statin
diberikan segera setelah onset 2P6S53S674I. Saat ini obat golongan ini
mengalami kema!uan yang sangat menak!ubkan dalam terapi hipolipidemia
dalam mengurangi ke!adian kardioaskular" karena relati& e&ekti& dan sedikit
e&ek samping serta merupakan obat pilihan pertama. -bat golongan ini dikenal
!uga dengan obat penghambat H4:8o2 reduktase. H4:8o2 reduktase adalah
suatu en>ym yang dapat mengontrol biosintesis kolesterol. Dengan dihambatnya
sintesis kolesterol di hati dan hal ini akan menurunkan kadar LDL dan kolesterol
total serta meningkatkan HDL plasma.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 19/34
Penelitian1penelitian yang telah dipublikasikan mengkon&irmasikan"
adanya hubungan antara dislipidemia atau tingginya kolesterol darah dan
penyakit !antung koroner. 6erdapat banyak bukti bah'a terapi penurunan
kolesterol pada pasien1pasien dengan kadar kolesterol rata1rata atau tinggi
setelah I42 atau 2P6S akan menurunkan ke!adian1ke!adian askular dan
kematian. Dan penelitian !uga membuktikan penurunan kadar lemak atau
kolesterol secara agresi& oleh obat golongan statin sangat berman&aat dalam
menekan atau mengurangi ke!adian1ke!adian koroner akut. Dilaporkan !uga"
pemberian statin sesudah serangan SK2 ternyata dapat mengurangi lesi
aterosklerosis telah diteliti secara )uantitative coronary angiography" disamping
perbaikan ge!ala klinisnya. Diperkirakan dengan pemberian statin secara dini
sesudah serangan !antung dapat mengurangi kemungkinan pembentukan lesi
baru" mengurangi kemungkinan progresi men!adi oklusi. Studi 4I@28L !uga
membuktikan man&aat
pemberian dini atorastatin $ mg pada pasien SK2" dapat mencegah
rekurensi serangan iskemik. Statin !uga ternyata dapat memperbaiki &ungsi
endotel ( RICI'* trial )" menstabilkan plak" mengurangi pembentukan trombus"
bersi&at anti1in&lamasi" dan mengurangi oksidasi lipid ( pleotrophic effect ).
Sekarang ini pemberian obat hipolipidemik atau golongan statin merupakan
salah satu strategi yang sedang berkembang pada pengobatan SK2 secara
optimal.
Pemberian statin sebaiknya dimulai lebih a'al sebelum pulang dari
rumah sakit. Pasien dengan kadar LDL normal (kolesterol LDL %$$ mg5dl)
tetapi kadar HDL rendah" lebih baik diterapi dengan &ibrat. Statin sebaiknya
diteruskan untuk mendapatkan keuntungan terhadap kelangsungan hidup !angka
pan!ang.
%.". Ter'2, No)3!'r0'(olo*,
%.".$. T,)/'(') Re;'s(1l'r,s's,
6ermasuk di sini yaitu operasi pintas koroner (coronary artery bypass
grafting " 82,:) dan P8I (angioplasti koroner atau percutaneous transluminal
coronary angioplasty 5 P682) dan tindakan terkait seperti misalnya pemasangan
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 20/34
stent" aterektomi rotablasi" dan aterektomi direksional) Pada era sebelum
diperkenalkan penggunaan stent dan antagonis glikoprotein IIb5IIIa" 82,:
disarankan pada pasien dengan anatomi koroner berisiko tinggi" seperti obstruksi
M 0$* pembuluh kiri atau penyakit 1pembuluh ( triple vessel disease) terutama
bila &raksi e!eksi rendah (G 0$*) atau ditemui diabetes mellitus. Pada pasien
dengan penyakit #1pembuluh (double vessel disease) atau penyakit 1 pembuluh
di mana kelainannya masih baik untuk P8I maka tindakan
82,: atau P8I harus dipertimbangkan secara indiidual. 4eta1analisis
82,: dibandingkan P682 konensional (sebelum era stent) menu!ukan tidak
adanya perbedaan antara kedua !enis strategi pengobatan ini" tetapi pasien yang
men!alani P682 lebih sering harus men!alani tindakan ulang dan lebih sering
mengalami angina berulang. Dengan adanya stent. maka angina berulang dan
kebutuhan tindakan reaskularisasi ulangan !uga menurun. Stent !uga
menurunkan risiko tindakan pada pasien dengan 2P6S" termasuk menurunkan
risiko oklusi akut" in&ark !antung" kebutuhan 82,: darurat dan mengurangi
restenosis !angka pan!ang. Dengan adanya obat anti1trombosit baru seperti
tiklopidin dan klopidogrel" maka trombosis akut dan sub akut dapat ditekan
sekitar G% *. Hasil !angka pendek dan !angka pan!ang !uga men!adi lebih baik
secara bermakna dengan adanya inhibitor glikoprotein IIb5IIIa.
Kadang1kadang ditemui pasien dengan penyakit banyak pembuluh
(multivessel disease) dimana tindakan reaskularissi total tidak memungkinkan
dengan P8I" akan tetapi 82,: mengandung risiko tinggi. Pada keadaan ini
dapat diterapkan strategi hanya memperbaiki lesi yang menyebabkan SK2
(culprit lesion). Demikian pula pasien yang mempunyai komorbiditas berat yang
menyebabkan risiko 82,: men!adi tinggi dapat dipertimbangkan untuk
men!alani tindakan P8I bertahap. Pasien left main disease disertai komorbiditas
berat dapat dipertimbangkan men!alani P8I dengan pemasangan stent. Indikasi
tindakan reaskularisasi spesi&ik (82,:" P8I konensional" stent" aterektomi)
banyak tergantung kepada anatomi koroner" &aal entrikel kiri" pengalaman
dokter (kardiolog interensional atau dokter bedah)" adanya penyakit penyerta
dan pilihan pasien sendiri.
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 21/34
%.".". Reh'5,l,t's, 0e/,(
,agi penderita yang sedang mengalami serangan !antung tindakan yang
dilakukan memang bersi&at darurat dan diker!akan dengan cepat. Seperti
melakukan rangsangan menggunakan listrik bertegangan tinggi ketika !antung
berhenti berdenyut. Pada kondisi penanganan !antung seperti ini" tindakan yang
cepat merupakan prioritas utama.
Pasien yang mengalami serangan !antung dan pasca operasi pada
umumnya mengalami gangguan pada &ungsi1&ungsi organ tubuhnya. Karena itu
untuk meningkatkan kemampuan organ itu paling tidak mendekati kondisi
semula dilakukan rehabilitasi medik dengan maksud untuk mengoptimalkan
&isik" &isiologi dan sosial pada pasien1pasien yang sebelumnya menderita
ke!adian kardioaskular.
Di @umah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
dilaksanakan rehabilitasi medis dengan konsep terpadu. Jenis pelayanan
rehabilitasi mencakup=
%. 6es ealuasi" dengan treadmill atau 7srocycle test
#. Pelaksanaan &isioterapi
. Pelaksanaan monitoring telemetri
+. Program @ehabilitasi ?ase II dan III
0. @ehabilitasi Pasca 48I atau Pasca -perasi di ruang ra'at
. 6readmill analyser57rgocycle analy>er
/. Holter
. Lead Potensial
C. Aektor
%.".-. Mo/,+,('s, +'(tor r,s,(o
,erhenti merokok Pasien yang berhenti merokok akan menurunkan angka
kematian dan in&ark dalam % tahun pertama.
,erat badan 9ntuk mencapai dan 5atau mempertahankan berat badan optimal.
Latihan melakukan aktiitas sedang selama $1$ menit 1+N5minggu (!alan"
bersepeda" berenang atau aktiitas aerobic yang sesuai)
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 22/34
Diet mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol rendah atau lemak
dengan saturasi rendah
Kolesterol mengkonsumsi obat1obatan penurun kolesterol. 6arget primer
kolesterol LDL G %$$mg5dl.
Hipertensi target tekanan darah G%$5$ mmHg.
D4 kontrol optimal hiperglikemia pada D4
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 23/34
&A& II
KASUS
Rese2 /') St't1s P's,e)
RESEP
3ama Pasien = 6n. 7&&endi
3o @4 = %#.+.0./
6anggal @esep = %1$1#$%0
3o 2ntrian @esep = //#
Jenis 2suransi
Dokter
Diagnosa
= Jamkesmas
= dr. Luh -liia Saras'ati
= PJK post P8I
R9 2spilet %$$ mg 3o.
% dd % pc
R9 8lopidogrel /0 mg 3o.
% dd %
R9 8ardace #.0 mg 3o. % dd % ac
R9 8oncor #.0 mg 3o.
% dd %
R9 2cetosal %$$ mg 3o.
% dd %
R9 8lopidogrel /0 mg 3o.
% dd %
R9 Simarc # mg 3o. LA
% dd % %5#
R9 Simastatin #$ mg 3o. A
% dd % (diminum pada malam hari)
R9 ?asorbid 0 mg 3o. A
s.p.r.n. !ika nyeri dada
Pe)*('=,') Rese2
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 24/34
Pe)*('=,') A/0,),str't,+
N
o
Pers4'r't') A/0,),str's, A/'9 T,/'( Keter')*')
%. 3ama 2da 6n. 7&&endi#. Jenis Kelamin 2da L
. ,erat ,adan 6idak 2da 1
+. 9mur 6idak 2da 1
0. 2lamat 2da onokuyuman Jaya ,aru
5#
. 3ama dan Para& Dokter 2da dr. Luh -liia Saras'ati
/. 6anggal @esep 2da % 2gustus #$%0
. @uangan5poli dan stempel 2da Poli !antung dan stempel
ada
C. Persyaratan resep sesuai status pasien
2da Lengkap (S7P" K6P"kartu berobat" kartu
Jamkesmas" resep
rangkap #)
Pe)*('=,') !'r0'set,s
A. As2,let
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
2S2
1
%$$mg
$ tablet
Signa 5 2turan Pakai 2da %dd% (pemakaian $ hari)
Stabilitas -bat 6idak ada 2S2 stabil dalam suhu
ruang" terlindung dari cahaya
matahari langsung.
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)
Dosis Dosis @5 %$$ mg5hari
Dosis Literatur /01
%$$mg5hari
Sesuai (4edscape"#$%+)
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 25/34
&. Clo2,/o*rel
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
8lopidogrel
6ablet
/0 mg
$ tablet
Signa 5 2turan Pakai 2da % dd %
Stabilitas -bat 6idak ada Stabil pada suhu ruangan dan
terlindung cahaya (2H?S"
#$%%)
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)
Dosis /0 mg 4edscape" #$%0
C. C'r/'>e 6R'0,2r,l8
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
8ardace
6ablet
#"0 mg
$ tablet
Signa 5 2turan Pakai 2da % dd %
Stabilitas -bat 6idak ada Stabil pada suhu ruangan dan
terlindung cahaya (2H?S"
#$%%)
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)Dosis #"0 mg 4edscape" #$%0
D. Co)>or 6&,so2rolol8
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
,isoprolol
tablet
#"0 mg
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 26/34
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
$ tablet
Signa 5 2turan Pakai 2da % dd %
Stabilitas -bat 6idak ada Stabil pada suhu ruangan danterlindung cahaya (DIH" #%th
edition)
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)
Dosis #"0 mg Sesuai (4edscape"#$%+)
E. SIMARC (WARFARIN)Pengkajian
Farmasetis
Ada / Tidak Keterangan
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 2da
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
Simarc
6ablet
# mg
$ tablet
Signa 5 2turan Pakai 2da % dd %%5#
pemakaian $ hari
Stabilitas obat 6idak ada disimpan pada suhu ruang
($ 8)" terlindung dari
cahaya dan lembab (DIH"#$$)
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 27/34
Dosis Dosis @5 # mg
%dd% %5# pagi hari
Dalam literatur
rentang dosis #1%$
mg5hari.
Sesuai (4edscape.com)
!. SIMVASTATIN
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
Simastatin
1
#$ mg
$
Signa 5 2turan Pakai 2da S $1$1% (untuk $ hari)
Stabilitas -bat 6idak ada Stabil pada suhu ruangan dan
terlindung cahaya (DIH" #%th
edition)
Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat dibuat dalam bentuk
kapsul
Dosis Dosis @5 #$
Dosis Litelatur=
initial%$1#$ mg
9sual = 01+$ mg
Sesuai (4edscape"#$%+)
. ISDN
Pe)*('=,')
!'r0'set,s
A/' 9 T,/'( Keter')*')
3ama" bentuk" kekuatan"
!umlah obat
3ama = 2da
,entuk = 6idak
ada
Kekuatan = 2da
Jumlah obat = 2da
Isosorbide Dinitrate
6ablet
0 mg
$ tablet
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 28/34
Signa 5 2turan Pakai 2da % dd %
Stabilitas -bat 6idak ada Disimpan pada suhu +1$$8
dan terlindung dari sinar
matahari. (DIH ed ##" #$%)Ketersediaan 2da 4asuk dalam ?-@32S
2turan atau cara
dispensing
2da -bat tidak diracik (tetap
dalam bentuk tablet)
Dosis Dosis literatur 0 mg 4edscape" #$%0
Pe)*('=,') !'r0's, Kl,),(
A. ASPILET
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- Kardiak 2ritmia" 7dema" 6akikardi"
gangguan lambung" 2sma
&. CLOPIDOREL
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- 6idak ada
C. C'r/'>e 6R'0,2r,l8
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- 6idak ada
D. Co)>or 6&,so2rolol8
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 29/34
7&ek aditi& 6idak ada
7S- Pusing
E. S,0'r> 6W'r+'r,)8
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- 6idak ada
!. SIMVASTATIN
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium. Pasien yang mendapat
simastatin menurut ?ornas adalah pasien
dengan LDL B %$" pasien D4 dengan
LDLB %$" dan pasien PJK dengan
LDLB%$$.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- @habdomylisis
. ISDN
Pers4'r't') !'r0's, Kl,),( Keter')*')
Kesesuaian resep dengan &ormularium -bat yang diberikan sesuai dengan
&ormularium.
@i'ayat alergi 6idak ada
7&ek aditi& 6idak ada
7S- 6idak ada
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 30/34
D!P ? " LEM&AR PENKAJIAN O&AT
3ama = 6n. 7&&endi
9mur = 0C tahun ,, = 1 kg 6, = 1 cm
3o. @4 = %#.+.NN.NN
@uangan5poli = !antung
Dokter = dr. Luh -liia Saras'ati
?armasis = Lungguhan Siregar S.?arm
No.H'r, /')
T')**'l
Ko/e
M's'l'hUr',') M's'l'h Re(o0e)/'s,9 S'r') T,)/'( L')=1t
%. % 2gustus
#$%0
a 2spirin O ,isoprolol
1 2spirin dan bisoprolol
keduanya dapat meningkatkankadar potassium
1 2spirin dapat menurunkan
e&ek bisoprolol secara
&armakodinamik
(4edscape" #$%0)
- 6etap diberikan dengan dilakukan
monitoring dan pemberian edukasi
kepada pasien.
-4onitoring dilakukan terhadapkadar potassium.
4emberikan KI7 saat penyerahan
obat
#. % 2gustus
#$%0
a 2spirin O @amipril
2spirin dapat menurunkan e&ek
ramipril secara &armakodinamik.
nsaids menurunkan sintesis
prostaglandin untuk asodilatasi
gin!al" sehingga mempengaruhi
homeostasis cairan dan mungkin
mengurangi e&ek antihipertensi. (4edscape" #$%0)
- 4onitoring tekanan darah pasien
secara berkala
,eritahu dokter tentang interaksi ini
dan berikan edukasi kepada pasien.
. % 2gustus
#$%0
a 2spirin O 8lopidogrel
Keduanya dapt meingkatkan e&ek
- Lakukan monitoring selama
penggunaan obat ini untuk
mencegah ter!adinya perdarahan
1beritahu dokter tentang interaksi ini
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 31/34
toksik" sehingga selama terapi harus
benar1benar dilakukan monitoring.
Penggunaan obat ini !uga berpotensi
menimbulkan perdarahan.
+. % 2gustus#$%0
a 2spirin O ar&arinPenggunaan aspirin dan 'ar&arin dapat
meningkatkan resiko pendarahan
(4edscape" #$%0)
- Lakukan monitoring selama
penggunaan obat ini untuk
mencegah ter!adinya perdarahan
- 4onitor I3@
1beritahu dokter potensi interaksi ini
0. % 2gustus#$%0 a 8lopidogrel O ar&arin
Penggunaan 8lopidogrel dan 'ar&arin
dapat meningkatkan resiko pendarahan
(4edscape" #$%0)
-
Lakukan monitoring selama penggunaan obat ini untuk
mencegah ter!adinya perdarahan.
- 4onitor I3@
1beritahu dokter
% 2gustus
#$%0
a ar&arin O Simastatin
Penggunaan 'ar&arin dan simastatin
dapat meningkatkan e&ek antikoagulan'ar&arin
(4edscape" #$%0)
- Lakukan pen!arakan konsumsi
obat" 'ar&arin pada pagi hari
sedangkan simastatin pada malam
hari
- ,eritahukan hal ini kepada
dokter
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 32/34
&A& III
PEN@ERAHAN O&AT
-.$ Pe)4er'h') Rese2
Periksa kesesuaian antara resep" obat dan etiket = 3ama obat" Jumlah" aturan pakai"
nama pasien.
3ama pasien = 6n. 7&&endi
3o. resep atau 3o D4K = %#.+.NN.NN
Periksa ketepatan pasien dengan obat yang akan diserahkan tanyakan nama pasien"
alamat" nomor reg dan nomor resep.
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat 2S2 %$$mg 2setosal %$$mg
Jumlah $ tablet $ tablet
2turan Pakai % kali sehari % tablet
(pagi hari) sesudah
makan
% kali sehari % tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat 8lopidogrel /0 mg 8lopidogrel /0 mg
Jumlah $ tablet $ tablet2turan Pakai % kali sehari % tablet % kali sehari % tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat 8ardace #"0 mg @amipril #"0 mg
Jumlah $ tablet $ tablet
2turan Pakai % kali sehari % tablet
(sebelum makan)
% kali sehari % tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat 8oncor #"0 mg ,isoprolol #"0 mg
Jumlah $ tablet $ tablet
2turan Pakai % kali sehari % tablet % kali sehari % tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 33/34
3ama -bat Simarc # mg ar&arin # mg
Jumlah +0 tablet +0 tablet
2turan Pakai % kali sehari %"0
tablet
% kali sehari %"0
tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat Simastatin #$ mg Simastatin #$ mg
Jumlah $ tablet $ tablet
2turan Pakai % kali sehari % tablet
(malam)
% kali sehari % tablet
7tiket arna putih
Fang diperiksa @esep -bat
3ama -bat ISD3 0 mg ISD3 0 mg
Jumlah $ tablet $ tablet
2turan Pakai % kali sehari % tablet % kali sehari % tablet
7tiket arna putih
DA!TAR PUSTAKA
,ertrand 47 Simoons 4L ?oN K22 allentin L8 et al . 4anagement -& 2cute 8oronary
Syndrome In Patiens Presenting ithout Persistent St Segmen 7leation. 7uropean
Heart Journal #$$#< #= %+$ %+#" %$C1%+$
,raun'ald 7 2ntman 74 Heasky J et al. 28852H2 :uidelline 9pdate ?or 6he
4anagement -& Patiens ith 9nstable 2ngina 2nd 3on St Segmen 7leation
4yocardial In&arction#$$#" Summary 2rticle = 2 @eport -& 6he 2merican Heart
2ssociation 6ask ?orce -n Practice :uidelines (8ommittee -n 6he 4anagement -&
Patiens ith 9nstable 2ngina ). 8irculation #$$#< %$= %C1%C$$" %%C %#$C
7/23/2019 MAKALAH IRJ-Lungguhan Siregar
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-irj-lungguhan-siregar 34/34
8ipolle @J" Strand L4" and 4ooorley P8. Pharmaceutical 8are Practice" 4c:ra'1Hill"
%CC" p. #1
8irculation= '''.circulationaha.org
Departemen Kesehatan @I. Pro&il Kesehatan Indonesia #$$%= 4enu!u Indonesia Sehat #$%$.Jakarta" #$$#.
Direktorat ,ina ?armasi Komunitas Dan Klinik. #$$. (harmaceutical Care +ntuk (asien
(enyakit ,antung oroner - 'okus #indrom oroner Akut. Jakarta= Departemen
Kesehatan @I.
?alk 7" Shah PK" ?uster A. 8oronary Plaue Disruption. 8irculation %CC0<C#= 0/1/%
?reek 2 Aerheugt. 2cute 8oronary Syndromes= Drug 6reatments. Lancet %CCC<0 (suppl
II)= #$1#
H-P7(6he -utcomes Preention 7aluation) Study Inestigator17&&ects -& 2n 2ngiotensin1
8onerting17n>yme Inhibitor" @amipril -n 8ardioascular 7ent In High1@isk
Patien. 3 7ngl J 4ed #$$$< +#= %+01%0
ISIS1# (Second International Study o& In&arct Surial) 8ollaboratie :roup. @andomi>ed
6rial -& Intraenous Streptokinase" -ral 2spirin" ,oth" -r 3either 2mong %/.%/
8ase -& Suspected 2cute 4yocardial In&arction=ISSI1#. Lancet %CC< #= +C1$
John P. @oer" Jay D. 8urrie" et al. 2 Practical :uide to Pharmaceutical 8are. 2ph2
ashinton" D.8. %CC.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardioaskular Indonesia. #$%0. (edoman Tatalaksana
#indrom oroner Akut . Jakarta= 8entra 8ommunications.
6he @oyal ?lying Doctor Serice ;ueensland. #$%#$ /uidelines for Warfarin !anagement
in the Communit. Published by the State o& ;ueensland (;ueensland Health).