MAKALAH FARMAKOGNOSI
MINYAK ATSIRI
OLEH :
NAMA-NAMA KELOMPOK :
1. AISYAH SHALIHA ANTO (F1F1 12 027)
2. CHICHI FAUZIYAH (F1F1 12 028)
3. JAMILA (F1F1 12 029)
4. NILA ASTUTI (F1F1 12 030)
KELOMPOK : 8 (VIII)
KELAS : A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya
sehingga Makalah Farmakognosi yang berjudul “Minyak Atsiri” dapat selesai
dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam
tentang minyak atsiri, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu
minyak atsiri berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari
Dosen Pengampu yakni Irnawati, S.Pd, M.Sc. Penulis juga tahu dan sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih
baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Kendari, September 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4
A. Definisi Minyak Atsiri ....................................................................................4
B. Sifat Minyak Atsiri .........................................................................................5
C. Penggolongan Minyak Atsiri ..........................................................................6
D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon ......................8
E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol ...........................12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................14
A. Kesimpulan ...................................................................................................16
B. Saran .............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu orang telah mengenal berbagai jenis tanaman yang
memiliki bau spesifik. Bau tersebut ditimbulkan oleh tanaman, baik dari
batang, daun, rimpang atau keseluruhan bagian tanaman. Bau khas tsb,
ternyata ditimbulkan secara biokimia sejalan dengan perkembangan proses
hidupnya sebagai suatu produk metabolit sekunder yang disebut minyak
atsiri. Minyak ini dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari
tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang
berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Minyak ini bukan
merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun oleh gabungan dari berbagai
senyawa pencetus bau lainnya yang jenis, sifat dan khasiatnya berbeda.
Minyak atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essential dipakai
karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Minyak atsiri yang
disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak atsiri
maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya
dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut
digunakan sebagai bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun,
pasta gigi, wangi-wangian dan obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu,
sebagian besar minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil
minyak atsiri.
2
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme
dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan
kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada
jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin,
misalnya minyak terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan
oleh tanaman dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim
atau dapat dibuat secara sintesis.
Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran pada
bahan baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk
makanan dan minuman dan masih banyak produk lainnya. Minyak atsiri
digunakan sebagai pengikat aroma pada industri kosmetik dan farmasi serta
sebagai pemberi rasa pada industri makanan.
Walaupun minyak atsiri mengandung banyak bahan kimia yang
berbeda, akan tetapi rasa atau aroma intinya masih dapat ditambahkan oleh
satu sampai lima bahan campuran lain yang berbeda. Untuk alasan inilah
bahan sintetik atau nature-identical dapat mengancam keberlanjutan produksi
dari beberapa jenis minyak atsiri. Meskipun demikian, karena alasan
kontribusi minyak atsiri pada setiap produk hanya sedikit, banyak perusahaan
produk makanan yang memerlukan jenis minyak atsiri sebagai salah satu
bagian kecil dalam kebutuhan bahan bakunya berusaha terus mendapatkan
suplai yang kontinu dengan keseragaman mutu yang baik untuk menjaga
tidak terjadinya perubahan rasa pada produk yang dihasilkan.
3
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan minyak atsiri ?
2. Bagaimanakah sifat minyak atsiri ?
3. Bagaimana penggolongan minyak atsiri ?
4. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon !
5. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol !
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri.
2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia minyak atsiri.
3. Menjelaskan penggolongan minyak atsiri.
4. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon.
5. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Minyak Atsiri
Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan
uap dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung
puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan
bahan campuran yang tidak mudah menguap (non-volatile), yang merupakan
penyebab karakteristik aroma dan rasanya. Kata essential oil diambil dari kata
quintessence, yang berarti bagian penting atau perwujudan murni dari suatu
material, dan pada konteks ini ditujukan pada aroma atau essence yang
dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya rempah-rempah, daun-daunan
dan bunga).
Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas
sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh
sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus
sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman
satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri
merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat
pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen
untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan
kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan
atau minuman, serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak
5
atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan
analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik, serta sebagai sedativa dan
stimulans untuk obat sakit perut.
B. Sifat Minyak Atsiri
1. Sifat Fisik
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf
manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek
tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.
2. Sifat Kimia
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit
berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung
jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk
dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut
dalam minyak/lipofil.
Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal,
tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar
terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana.
3. Sifat Biologi
Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak
berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat
teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam
6
bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta
disimpan di tempat yang kering dan sejuk
C. Penggolongan Minyak Atsiri
Berdasarkan komponen kimia, minyak atsiri dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Minyak Atsiri Hidrokarbon
Minyak atsiri ini tidak mengandung komponen yang mempunyai
gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua minyak
atsiri yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen,
seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak hidrokarbon, terutama
ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeks bias atau dengan rotasi
optisnya. Komponen-komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak
atsiri yaitu hidrokarbon alifatik (asiklik) dan hidrokarbon aromatik.
2. Minyak Atsiri Alkohol
Alkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap
dapat digolongkan dalam alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol
seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari oleum
(menthae pipirites) dan bornaol (suatu terpen alkohol disiklik dari borneo
camphor) sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah santalol (minyak
sandalwood dan gingerol).
3. Minyak Atsiri Aldehid
Aldehid yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari aldehida
asiklik dan siklik. Simplisia minyak atsiri yang mengandung Aldehid,
7
misalnya: Citri fructus cortex, Auranti amari cortex, dan Cinnamomi
cortex.
4. Minyak Atsiri Keton
Senyawa-senyawa keton yang terdapat di dalam minyak atsiri yaitu
terdiri dari (1) Keton terpen monosiklik seperti menton, karvo, piperito,
pulegon dan diosfenol, (2) Keton bisiklik seperti kamfenon dan thuion, (3)
Keton non terpen seperti iron.
5. Minyak Atsiri Fenol
Minyak atsiri fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol yaitu
terdapat dialam dan yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destkruktif
dari bagian tanaman.
6. Minyak Atsiri Eter-Fenolik
Di alam minyak atsiri eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa seperti
anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak atsiri
seperti miristisin dan apiol.
7. Minyak Atsiri Oksida
Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga
disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih.
Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari
semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii.
8. Minyak Atsiri Ester
Minyak atsiri ester yang terdapat dalam minyak atsiri sangat
banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari
8
terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak
atsiri adalah senyawa alil-isotiosianat didalam minyak mosterd metil
salisilat didalam oleum gaultheriae.
D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon
Secara umum, biosintesis dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi
dasar yaitu :
1. Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam
mevalonat
2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-,
sesqui, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid.
Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam
asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen
menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil
koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon
bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat. Reaksi-reaksi
berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi
menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi
menjadi Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP sebagai
unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan
penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren
untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan
9
elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang
kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang
menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua
senyawa monoterpenoid.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan
mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang
merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. senyawa
diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang berasal
dari kondensasi antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.
Mekanisme biosintesis senyawa terpenoid adalah sebagai berikut :
10
Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan
hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah α-pinena yang
bervariasi dari 70-85 %. Pemerian minyak terpentin berupa cairan tak
berwarna, bau dan rasa khas, keduanya makin kuat yang tidak diinginkan
sebagai minyak bila dibiarkan diudara.
Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah terpentin yang terdiri
dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan aktif secara biosintetik
adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat serta senyawa yang
terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil
piropsfat adalah prekursor C10 dari terpen dan berperan penting dalam
pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari
masing-masing satuan isopentenil.
Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid dalam minyak
atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi sinamatyang juga dikenal
11
sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari asam
amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur
asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan
asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya
akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat
jalur asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat mengalami dehidrasi
dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor
fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dab dekarboksilasi
menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin).
Pinus merupakan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon.
Klasifikasi pinus dapat dilihat sebagai berikut:
Klasifikasi Ilmiah
Regnum : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii
Minyak terpentin pada pinus dapat digunakan dalam berbagai macam
bidang industri. Kegunaan minyak terpentin adalah sebagai berikut :
12
1. Dalam industri kimia dan farmasi seperti dalam sintesis kamfer, terpineol
dan terpinil asetat.
2. Dapat digunakan sebagai thiner (pengencer) dalam industri cat dan pernis.
3. Dalam industri perekat dan pelarut lilin.
E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol
Mentol merupakan salah satu senyawa minyak atsiri yang banyak
digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan produk-
produk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi isopulegol
menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan hasil dari
proses siklisasi minyak sitornelal.
Lebih khusus, biosintesis (-)-mentol berlangsung di sel-sel sekretori
kelenjar tanaman peppermint. Geranyl difosfat sintase (GPPS), pertama
mengkatalisis reaksi IPP dan DMAPP ke difosfat geranyl. Selanjutnya (-)-
limonene sintase (LS) mengkatalisis siklisasi difosfat geranyl untuk (-)-
limonene. (-)-Limonene-3-hidroksilase (L3OH), menggunakan O2 dan
NADPH, kemudian mengkatalisis hidroksilasi alilik dari (-)-limonene pada
posisi 3 sampai (-)-trans-isopiperitenol. (-)-Trans-isopiperitenol
dehidrogenase (IPD) lebih mengoksidasi gugus hidroksi pada posisi 3
menggunakan NAD + untuk membuat (-)-isopiperitenone. (-)-Isopiperitenone
reduktase (iPR) kemudian mengurangi ikatan ganda antara karbon 1 dan 2
menggunakan NADPH untuk membentuk (+)-cis-isopulegone. (+)-Cis-
isopulegone isomerase (IPI) kemudian isomerizes ikatan rangkap tersisa
untuk membentuk (+)-pulegone. (+)-Pulegone reduktase (PR) kemudian
13
mengurangi ikatan ganda ini menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-
menton. (-)-Menthone reduktase (MR) kemudian mengurangi gugus karbonil
menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-mentol.
14
Daun mint (Mentha cordifolia) merupakan contoh simplisia minyak
atsiri alkohol.
Klasifikasi ilmiah
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mentha
Spesies :Mentha arvensis
Daun mint yang selama ini kita kenal, tak hanya memiliki khasiat untuk
menyegarkan napas. Ternyata lebih dari itu, daun mint yang beraroma wangi dan
bercita rasa dingin menyegarkan ini juga memiliki banyak kegunaan dan mampu
mengatasi beberapa masalah kesehatan, berikut beberapa di antaranya:
1. Sistem pencernaan
Daun mint merupakan makanan pembuka yang menyehatkan. Karena
mint mampu menenangkan kondisi dalam perut kita. Aroma mint akan
mengaktifkan kelenjar air liur dan kelenjar yang menghasilkan enzim
pencernaan. Alhasil percernaan kita pun lancar.
15
2. Mual dan sakit kepala
Aroma mint yang menyegarkan merupakan obat ampuh untuk
mengatasi mual. Hiruplah aroma minyak mint atau daun mint segar supaya
mual berkurang. Bila dioleskan, sakit kepala juga akan berkurang.
3. Gangguan pernapasan
Aroma mint yang segar sangat efektif melegakan saluran pernapasan
dengan membuka kongesti hidung, tenggorok, dan paru-paru. Rasa mint juga
bisa membantu mengatasi batuk.
4. Asma
Penggunaan mint secara teratur bisa membantu penderita asma karena
mampu memberikan relaksasi dan membantu melegakan pernapasan.
5. Perawatan kulit
Jus mint sangat bagus bila dijadikan masker wajah. Selain
menghaluskan kulit, infeksi, gatal-gatal, dan jerawat juga bisa teratasi. Mint
juga bisa mengatasi gigitan nyamuk.
6. Kesehatan mulut
Ini tentunya manfaat yang diketahui banyak orang dari daun mint.
Karena kemampuannya dalam mengatsi kuman dan menghambat
pertumbuhan bakteri berbahaya dalam mulut, tak heran mulut serta napas kita
akan senantiasa segar apabila rutin menggunakannya.
7. Kanker
Menurut penelitian terkini, beberapa enzim yang terkandung dalam
daun mint bisa membantu melawan sel
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu :
1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai
perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel
tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga
dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu
dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri
merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat
pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen
untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
2. Secara umum sifat-sifat minyak atsiri sebagai berikut:
a. Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya
b. Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat
sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis
komponen penyusunnya.
c. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi
bau tengik, ini berbeda dengan minyak lemak.
d. Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada
air walaupun kelarutannya sangat kecil.
e. Sangat mudah larut dalam pelarut organik.
3. Minyak atsiri digolongkan sebagai berikut yaitu :
17
a. Minyak atsiri hidrokarbon
b. Minyak atsiri alkohol
c. Minyak atsiri aldehid
d. Minyak atsiri keton
e. Minyak atsiri fenol
f. Minyak atsiri eter-fenolik
g. Minyak atsiri oksida
h. Minyak atsiri ester
4. Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan
hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah α-pinena yang
bervariasi dari 70-85 %.
5. Mentol merupakan salah satu minyak atsiri golongan alkohol. Mentol
banyak digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan
produk-produk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi
isopulegol menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan
hasil dari proses siklisasi minyak sitornelal.
B. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mempelajari
satu persatu tentang tanaman dan khasiatnya. Karena masih banyak tanaman
yang ada di Indonesia yang perlu penelitian untuk menambah pengetahuan
kita.
18
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Muh., 2011, Minyak Menguap, http://
daushalogen.blogspot.com/2011/03/minyak_menguap.html, diakses tanggal 12
September 2013.
Mujahidah, 2012, Minyak Menguap,
http://crybabyzz06.blogspot.com/2012/02/minyak-menguap-tugas-farmakognosi-
arsip.html, diakses tanggal 12 September 2013.
Zuhail, Ummu, 2012, Minyak Cengkeh,
http://ummuzuhail.wordpress.com/dunia/atsiri/minyak-cengkeh/, diakses tanggal
12 September 2013.
.
Recommended