BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan
berkembang. Sebagian ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan penangkapan, pemiaraan, dan pembudidayaan ikan, ilmu
perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni
masyarakat maritim. Sebagaimana ilmu – ilmu terapan yang lain,
pengembangan ilmu dan teknologi perikanan sangat ditentukan oleh
pengetahuan dasar yang memadai, antara lain fisiologi. Fisiologi sebagai salah
satu cabang biologi perikanan yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan
kehidupan dapat lebih mudah dipahami, jika organisasi dan fungsi sel
diketahui.
Fisologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel – sel organisme.
Fisiologi mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang
mempengaruhi seluruh proses kehidupan. Tiap – tiap jenis kehidupan, mulai
dari mahluk hidup sederhana seperti virus yang bersel satu sampai manusia
yang mempunyai susunan sel yang lebih rumit, mempunyai sifat – sifat
fungsional tersendiri. Salah satu ilmu yang dipelajari dalam fisiologi adalah
ilmu mengenai sel.
Unit dasar tubuh, mulai virus sampai manusia adalah sel, dan tiap – tiap
organ sebenarnya merupakan kumpulan banyak sel yang tidak sama, yang
bersama – sama digabungkan oleh struktur penyokong interasel. Tiap – tiap
jenis sel secara khusus beradaptasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu,
misalnya sel – sel yang menyusun lamela insang di satu pihak, bertugas dalam
1
pertukran gas dan di pihak lain bertugas pula sebagai tempat pertukaran ion –
ion dan air. Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari insang ke
jaringan, sel hati berperan sebagai mesin pembaru bagi bahan – bahan yang
sudah rusak sehingga dapat dipergunakan kembali bagi tubuh dan lain – lain.
Sel mampu untuk hidup, tumbuh, dan melakukan fungsi – fungsi
khususnya selama tersedia oksigen, glukosa, berbagai ion, asam amino, dan
asam lemak yang sesuai dalam lingkungan internal sel. Selanjutnya semua
kehidupan sel pada hakikatnya mempunyai lingkungan yang sama, yaitu cairan
ekstrasel mengandung ion natrium, klorida dan bikarbonat dalam jumlah besar,
serta nutrien untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino, juga
karbondioksida yang selanjutnya diangkut ke insang untuk dieksresi.
Dalam tulisan ini akan dikaji lebih lanjut lagi mengenai pengertian,
fungsi dan beberapa hal yang terkait dengan sel.
1.2. Rumusan Masalah
a. Mengetahui pengertian Biologi Sel
b. Mengetahui sejarah perkembangan Sel
c. Mengetahui Bagaimana sel sebagai unit terkecil MH
d. Mengetahui berbagai bentuk dan ukuran sel
e. Mengetahui bagian, struktur, dan fungsi sel
f. Mengetahui proses difusi dan osmosis
g. Mengetahui pembelahan sel
1.3. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian Biologi Sel
b. Menjelaskan sejarah perkembangan Sel
c. Menjelaskan Bagaimana sel sebagai unit terkecil MH
2
d. Menjelaskan berbagai bentuk dan ukuran sel
e. Menjelaskan bagian, struktur, dan fungsi sel
f. Menjelaskan proses difusi dan osmosis
g. Menjelaskan bagaimana pembelahan sel
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sel
Pengertian Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun
Mahluk Hidup. Definisi tentang pengertian sel tersebut mungkin sedikit sukar
untuk dipahami, oleh karena itu definisi Sel dapat kita sederhanakan. Sel
adalah satuan terkecil penyusun Mahluk Hidup. Tubuh kita (manusia) terdiri
dari beribu-ribu atau bahkan berjuta sel-sel, begitu pula dengan Tumbuhan dan
Hewan.
Menurut Campbell (Campbell, 2010) Sel berasal dari kata “cella ”
yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka sel merupakan unit ( kesatuan zahra
) terkecil organisasi yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, karena itulah sel dapat
berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel adalah satuan terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. ukuran sel sangat
kecil sehingga untuk melihatnya harus digunakan mikroskop. Sel penyusun
makhluk hidup dibedakan menjadi sel uniseluler dan sel multiseluler. Sel
mempunyai tiga bagian utama, yaitu selaput plasma, sitoplasma, dan nukleus.
Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi
Sel dibagi menjadi dua, yaitu
1. Sel Prokariotik
2. Sel Eukariotik
Pengertian Sel prokariotik. Sel prokariotik adalah sel primitif yang
tidak memiliki nukleus. Definisi yang lebih jelasnya, sel prokariotik adalah sel
yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi
4
inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang
dibatasi oleh sistem membran.
Contoh organisme yang memiliki Sel prokariotik adalah pada bakteri
dan ganggang biru.
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. Definisi yang
lebih lengkapnya, sel eukriotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem
endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem
membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara
lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada
tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
Contoh organisme yang memiliki Sel eukariotik adalah sel tumbuhan
dan sel hewan
2.2. Sejarah Perkembangan Teori-Teori Sel.
Apa yang anda bayangkan ketika pertama kali anda mendengar kata
sel? Tentunya pemahaman anda akan sangat tergantung terhadap pengalaman
anda. Banyak sekali pengertian yang bisa kita jelaskan tentang sel. Istilah sel
pertama kali digunakan oleh ahli biologi untuk menggambarkan “ruang-ruang
kecil” yang ditemukan pada sayatan gabus oleh Robert Hooke.
Bagaimana para ahli tertarik untuk mengungkap rahasia makhluk
hidup? Khususnya tentang susunan dari makhluk hidup. Siapa dan apa yang
pertama kali mendorong rasa ingin tahu Robert Hooke, Schleiden dan
Schawann sehingga mengajukan sebuah teori sel. Mari kita telusuri orang-orang
yang memiliki sumbangan besar dalam terbentuknya teori sel.
1. Zacharias Jansen
Diawali oleh penemuan Zacharias Jansen, seorang
berkewarganegaraan Belanda sekitar tahun 1580-an, yang dibantu ayahnya
ketika membuat sebuah mikroskop sederhana dengan cara meletakkan dua
buah lensa cembung pada dua ujung tabung (gambar 1). Temuan Zacharian
5
Jansen telah mendorong para ahli lainnya untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
(a) (b)
Gambar 1. (a)Zacharias Jansen. (b) mikroskop buatannya.,Sumber:http://micro.magnet.fsu.edu/primer/museum/janssen.html
2. Robert Hooke
Seorang ilmuwan dari Inggris, Robert Hooke (1635 - 1703),
menemukan “ruang-ruang kecil” dari sayatan gabus yang diamati di bawah
mikroskop. Hooke menemukan ruang-ruang kosong (gambar 2) pada sayatan
gabus. Ruang-ruang kecil ini oleh Hooke sebut sebagai sel. Sel-sel yang
diamati oleh Hooke merupakan sel-sel gabus yang sudah mati. Akan tetapi,
Hooke tidak mengetahui dengan pasti apa struktur dan fungsi dari ruang-
ruang ini. Penemuan Hooke dipublikasikan dalam Micrographia dan
observasi sel-selnya tidak memberikan indikasi ditemukannya inti dan
organel lainnya yang ada pada sel hidup.
6
(a)(b)
Gambar 2. (a) Robert Hooke. (b) Mikroskop yang digunakannya untuk mengamati sayatan gabus.
(a) (b)
Gambar 3. Sayatan gabus (kiri) yang diamati oleh Hooke dengan pembesaran lemah, (kanan) sayatan gabus dengan pembesaran 1000x.
3. Antonio von Leuwenhoek
Anton van Leeuwenhoek (1632-1683) seorang berkebangsaan Belanda
dan orang yang pertama kali mengamati dan menggambarkan makhluk
hidup renik dengan mikroskop sederhana. Diyakini pertama kali
Leeuwenhoek melihat bakteri dari kotoran gigi dan protista mirip hewan dari
setetes air.
7
Beberapa temuan penting dari Antonio van Leewenhoek diantaranya
adalah:
a) Infusoria, sejenis protista pada tahun 1674,
b) Bakteri yang berasal dari mulut manusia,
c) Vakuola,
d) Spermatozoa dan
e) Serat-serat otot.
(a) (b) (c)
Gambar 3. (a) Antonio von Leeuwenhoek (b) mikroskop sederhana yangdigunakannya (c) cara penggunaannya (http://www.vanleeuwenhoek.com/)
4. Robert Brown (1773 – 1858)
Seorang ahli botani dan ahli palaebotan yang telah memberikan
banyak kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu botani. Brown juga
merupakan seorang pioneer dalam menggunakan mikroskop serta telah
member banyak kontribusi pengetahuan tentang inti sel dan gerakan
sitoplasma. Gerak Brown yang terjadi pada molekul-mokeul yang terlarut
dalam sitoplasma pertama kali ditemukan oleh Robert Brown.
Pada tahun 1833 Robert Brown telah melaporkan penemuan tentang
inti sel, ketika dia sedang mengamati epidermis anggrek dengan
mikroskopnya dia menemukan dalam sel-selnya “titik agak buram (gelap)”
yang dia namakan nukleus atau inti sel. Perbedaan-perbedaan dasar antara
gymnospermae dan angiospermae pertama kali ditemukan oleh Robert
8
Brown. Masih banyak temuan dia yang banyak membantu para ahli biologi
diantaranya dalam taksonomi tumbuhan yang masih diterima sampai saat
ini.
(a) (b) (c)
Gambar 4. (a) Robert Brown. (b) mikroskop yang digunakannya ketika menemukan inti sel dalam sayatan epidermis anggrek. (c) contoh sayatan anggrek
5. Dr. Matthias Jacob Schleiden (1804 - 1881)
Seorang Profesor Botani berkebangsaan Jerman dari Universitas Jena,
sebagai salah seorang pencetus teori sel bersama-sama dengan Theodor
Schwann dan Rudolf Virchow. Schwann menyatakan bahwa bagian-bagian
yang berbeda dari tumbuhan disusun oleh sel-sel. Schleiden dan Schwann
menjadi orang pertama yang memformulasikan apa yang kemudian oleh
orang diyakini bahwa sel sebagai prinsip dasar biologi yang sama pentingnya
dengan teori atom bagi kimia dan fisika. Schleiden juga mengetahui
pentingnya inti sel dalam proses pembelahan sel yang ditemukan oleh
Robert Brown.
9
(a) (b)
Gambar 5: (a) Hasil penemuannya ,(b) Dr. Matthias Jacob Schleiden
6. Dr. Theodor Schwann (1839)
Berbeda dengan rekannya dari Jerman Schleiden yang menggunakan
tumbuhan sebagai objek pengamatannya, Dr Theodor Schwann bekerja
sebagai ahli zoologi. Schwann berhasil menunjukkan jaringan hewan secara
mikroskopik dan menemukan partikel-partikel yang manarik dalam jaringan
syaraf dan otot. Schwann pun telah mengobservasi sel-sel yang berhubungan
dengan selubung serabut syaraf yang disebut sel-sel Schwann. Bersama-sama
dengan Schleiden Dia menyimpulkan dari hasil observasinya tentang sel
sebagai berikut:
a) Sel merupakan kesatuan struktural, fisiologis, dan organisasi dari
makhluk hidup.
b) Sel memiliki eksistensi ganda yaitu sebagai entitas yang berbeda dan
sebagai bagian yang membangun organism.
c) Sel terbentuk secara bebas, mirip dengan pembentukan
Kristal(spontaneous generation).
10
(a) (b)
Gambar 6: (a) hasil penemuannya, (b) Dr. Theodor Schwann
7. Rudolf Ludwig Karl Virchow (1821 –1902)
Rudolf Ludwig Karl Virchow seorang dokter
Jerman, yang menyatakan sebuah slogan “Omnis cellula e cellula” artinya
semua sel hanya berasal dari sel sebelumnya. Pernyataannya ini sekaligus
menentang pendapat dari penjelasan Schwann yang ketiga bahwa sel muncul
begitu saja seperti kristal (generatio spontanea).
Dari penemuan-penemuan para ahli di atas, teori sel modern saat ini
menyimpulan bahwa :
a) Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel.
b) Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup.
Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses pembelahan,
(Generasi spontan tidak terjadi).
c) Sel berisi informasi genetik yang diturunkan dari sel ke sel selama
pembelahan sel. (Sel pertama adalah pengecualian karena tidak mungkin
berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).
d) Semua sel pada dasarnya memiliki komposisi kimia yang sama.
e) Semua aliran energi (metabolisme & biokimia) kehidupan terjadi dalam
sel.
11
f) Sel mengandung informasi genetika yang diteruskan dari sel ke sel
melalui proses pembelahan.
2.3. Macam-Macam Bentuk dan ukuran sel
Pada umunya makhluk hidup bebas dan bersel tungal (mikroba)
bentuk dasar sel ialah bundar. Oleh pengaruh gerakan dan cara hidup bentuk
asli ini berubah menjadi lonjong atau menggepeng, sedang pada Amoeba
bentuk itu jadi tak tetap. Pada makhluk bersel banyak bentuk dasar itu kubus.
Faktor yang mempengaruhi perubahan suatu sel adalah :
1. Letak
2. Sifat
No. Bentuk-bentuk Sel Gambar dan Contoh
1. Tabung
sel epitel usus
2. Bola
Sel telur
12
3. Laba-laba
Sel saraf
4. amoeboid(nentuknya
selalu berubah-ubah)
sel pada jaringan ikat (Mesenkin)5. gelendong(cakram)
Sel Otot Polos
13
6 segi empat
Bawang merah7. silinder
Sel Epitel lambung
8. bulat pipih,
bikonkaf(cekung dua
sisi
Sel Darah Merah
14
9. Bintang
Jringan Ikat10. pipih
Sel alveolus
15
Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi, tergantung pada tipe sel. Pada
umumnya, sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan sedikit
pengecualian seperti sel telur pada burung unta yang memiliki diameter hingga
beberapa cm. Pada umumnya, mata manusia tidak mampu memisahkan dua titik yang
dipisahkan kurang dari 0,1 mm atau 100 mm. Sementara itu, umumnya sel memiliki
ukuran yang lebih kecil dari 0,1 mm. Kisaran ukuran sel ditunjukkan pada gambar
berikut
Gambar 7: ukuran sel
(http://dankbioma.blogspot.com/2013/03/uk 1)
2.4. Struktur dan Fungsi Sel
Terdapat dua kelompok utama sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Pada sel
prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Sel eukariotik, sebaiknya, memiliki inti sel yang
sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
Perbedaan antar kedua golongan sel ini dapat dilihat pada tabel 1.3 (D.A
Pratiwi, 2006)
16
Struktur Prokariotik Eukariotik
Membran Nukleus - +
Membran Plastida - +
Nukleus - +
Plastida - +/-
Mitokondria - +
Badan golgi - +
DNA + +
RNA + +
Histon - +
Pigmen + +
Keterangan : (+) Memiliki (-) Tidak memiliki
1. Struktur Sel tumbuhan dan Sel hewan
Matthias Schleiden, seorang ahli anatomi tumbuhan dan Theodor
Schwann, ahli anatomi hewan berpendapt bahwa setiap mahluk hidup tersusun
oleh sel. Pendapat mereka di rumuskan dalam teori yang berbunyi “Sel
merupakan kesatuan struktural kehidupan”. (D.A Pratiwi, 2006)
2. Bagian Sel dan Organel Sel
Sel memiliki bagian utama, yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma.
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki dinding sel di sebelah luar
membran sel. Lihat gambar (gambar selhewan dan tumbuhan)
Bagian utama sel dan organel sel diuraikan sebagai berikut
No Organ Utama Komponen Sel Uraian Fungsi
A. Membran Sel Membran sel atau
membran plasma
Melindungi Organel di
dalamnya
17
merupakan bagian sel
yang paling luar yang
membatasi isi sel dan
sekitarnya.
B. Nukleus (Inti Sel)
- Membran Inti (
- Nukleolus
- Nukleoplasma
Tersusun oleh lipoprotein
- Mewadahi Kromosom
- Tempat nukleplus
berada.
C. Sitoplasma
- Retikulum Endoplasma
- Badan Golgi
- Ribosom
- Lisosom
- Mitokondria
- Plastida (Tumbuhan)
- Vakuola
- Sentriol
- Sitoskeleton
Adalah cairan inti yang
ada di dalam sel (kec. Inti
dan organel sel)
A. Membran Sel
Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi oleh
membrane yang terutama terdiri atas lipid dan protein. Semua
membrane, baik membrane sel, inti, reticulum endoplasma, mitokondria,
lisosom, maupun kompeks golgi mempunyai struktur yang sama, yakni
terdiri atas lipid, lapisan protein dan lapisan tipis mukplolisakarida,.
Protein dan mukopolisakarida yang terdapat pada permukaan membrane
membuatnya hidrofilix, yakni air dengan mudah melekat pada
membrane. Adanya lapisan mukoplolisakarida pada permukaan luar
membrane menyebabkan tegangan permukaan luar berbeda dengan
18
permukaan dalam, sehingga reaktivitas kimia permukaan dalam sel
berbeda dengan permukaan luarnya. Sedangkan lipid yang terletak
ditengah membrane menyebabkan membrane tidak dapat ditembus oleh
zat-zat yang tidak larut dalam lipid.
Membran sel dilengkapi pori-pori agar zat yang tidak larut
dalam lipid seperti air dan urea dapat melewati membran sel. Pori-pori
pada membrane disebabkan oleh adanya molekul protein besar yang
merusak struktur lipid membrane dan membentuk jalan dari satu sisi
membrane ke sisi lainnya. Karenanya, membrane sel tidak hanya semi
perrmiabel terhadap substansi yang mengelilinginya, tetapi juga kadang
bersifat permeabel atau impermeable.
Berfungsi untuk:
a. Mengontrol pertukaran zat antara isi sel dengan lingkungan sekitar
b. Melindungi isi sel
c. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
d. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
B. Nukleus
Letak inti pada sitoplasma biasanya ditengah. Umumnya sel
MH mengandung 1 inti, tetapi ada juga yang berinti lebih dari 1
misalnya pada sel otot lurik.
Bagian-bagian inti sel :
a. membrane inti ; membrane inti memisahkan inti sel dari sitoplasma.
Membrane inti terdiri dari 2 lapisan membrane dan pada daerah-
daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar
masuknya bahan kimia. Lapisan membrane yang sebelah luar
berhubungan dengan membrane
19
b. Nukleoplasma dan kromosom ; inti sel mengandung nukleoplasma.
Bahan kimia pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribose
protein, nukleotida dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat
benang-benang kromathin yang tampak jelas pada saat terjadi
pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom adalah
mengandung material genetic yang berguna untuk mengontrol
aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.
c. Nukleolus ; setiap nucleolus mengandung nucleoli yang berbentuk
bulat. Secara kimia nucleolus mengandung RNA dan protein.
Nucleolus berfungsi untuk sintesa RNA ribosom.
C. Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan
besar. Bagian cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar,
dinamakan hialoplasma; hialoplasma terutama mengandung protein
yang terlarut, elektolit, glukosa, dan dalam jumlah sedikit fospolipid,
kolesterol dan asam lemak teresterifikasi.
Bagian sitoplasma yang tepat dibawah membrane sel sering
mengalami gelatinasi menjadi setengah padat yang dinamakan korteks
atau ektoplasma. Sedangkan sitoplasma yang terdapat antara korteks dan
membrane inti berbentuk encer dan dinamakan endoplasma. Partikel-
partikel besar yang terbesar dalam sitoplasma adalah butir-butir lemak
netral, granula glikogen, ribosom, granula sekresi dan dua organel yang
penting, mitokondria dan lisosom. Sedangkan organel penting lainnya
yang melekat pada membrane inti sel adalah reticulum endoplasma dan
kompleks golgi. Sitoplasma mengngandung organel-organel sel berikut
ini.
i. Retiulum Endoplasma
20
Merupakan membrane lipoprotein dan sitoplasma yang terletak
antara membrane inti dengan membrane sitoplasma. Dengan adanya
system endomembran ini, maka terbentuklah lumen yang menyerupai
“terowongan” yang menghubungkan nucleus dengan bagian luar sel.
Ada 2 macam RE, yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini
ditempeli ribosom sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar
merupakan penampung protein yang dihasilkan ribosom. Protein
yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom
sehingga tampak halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak
RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar
Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-zat yang
diperlukan inti sel dari luar inti sel.
ii. Badan Golgi
Berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih yang sangat
komplek dan pada bagian dalam kantong-kantong tersebut terdapat
ruang-ruang kecil atau vakuola. Membrane badan golgi terbentuk
dari lipoprotein. Badan golgi banyak terdapat pada sel-sel kelenjar
seperti kelenjar ludah, hati, pancreas, dan hormone.
Fungsi badan golgi :
a. sebagai organ sekresi, karena mengeluarkan zat yang masih
dibutuhkan yaitu berupa sekret dalam bentuk butiran getah
b. membentuk enzim yang belum aktif (zimogent/proenzym)
c. membentuk glikoprotein (musin/mucus/lendir)
iii. Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi
dalam sintesis protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom
21
kemudian disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke
sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila ribosom melekat
pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granular.
iv. Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang
memungkinkan sel mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur
yang tidak diinginkan, khususnya struktur yang rusak atau asing,
seperti bakteri. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolik, yang berfungsi
memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan
mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa
organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH)
molekul air dengan bagian lain dri senyawa tersebut. Misalnya,
protein dihidrolisis menjadi asam-asam amino, dan glikogen
dihidrolisis membentuk glukosa. Proses ini disebut hidrolisis adalah
sebagai berikut :
R” – R’ + H2O R” OH + R’H
Lisosom bekerja dengan cara melekat pada vesikel vinositik
atau fagositik, kemudian melepaskan hidrolasenya kedalam vesikel
sehingga terbentuk esikel vigestis, yang bertugas menghidrolisis
protein, glikogen, asam nukleat, mukopolisakarida, dan zat-zat lain
dalam vesikel. Hasil-hasil pencernaan ini berupa molekul-molekul
kecil asam amino, glukosa, fosfat, dan sebagainya yang kemudian
dapat berdifusi melalui membrane vesikel kedalam sitoplasma.
Badan residual yang tersisa dalam vesikel digestif dieksresi atau
mengalami pelarutan dalam sitoplasma. Jadi lisosom dapat
dianamakan organ digestif sel.
22
Retikulum indoplasma tampak seperti jala-jala yang disusun
oleh struktur tubular dan vesicular. Ruang di dalam tubulus dan
vesicular terisi oleh matrix endoplasmic, suatu medium cair yang
berbeda dengan cairan diluar reticulum endoplasma. Ruang reticulum
endoplasma dihubungkan dengan antara membran inti.ruang ini juga
berhubungan dengan ruang dalam kompleks golgi. Dalam beberapa
hal reticulum endoplasma langsung berhubungan dengan bagian luar
sel melalui celah yang sempit. Zat-zat yang dibentuk pada berbagai
bagian sel masuk ke dalam ruang system vesicular ini dan kemudia
diteruskan ke bagian-bagian sel lainnya. Dari struktur tersebut,
jelaslah bahwa reticulum endoplasma terutama berfungsi dalam
sintesis zat dan teransfor zat-zat tersebut ke luar selatau untuk ke
bagian dalam sel.
Kompleks golgi mungikn merupakan bagian khusus reticulum
endoplasma karena mempunyai membrane yang sama seperti
membrane reticulum endoplasma agranular dan biasanya terdiri atas
emapat atau lebih lapisan vesikula yang tipis. Fungsi kompleks golgi
diduga merupakan gudang sementara dan kondensasi zat-zat sekresi
serta menyiapkan zat-zat ini untuk akhirnya disekresi. Kompleks
golgi jug mensintesis karbohidrat dan menggabungkannya dengan
protein membentuk gikoprotein. Salah satu hasil sintesinya yang
terpenting adalah mukoplosakarida karena merupakan unur utama
dari (1) mucus, (2) Zat dasar ruang interstitial, (3) zat dasar tulang
rawan dan tulang. Selain itu, kompleks golgi juga berperan dalam
pembentukan lisosom.
23
v. Mitokondria
Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang
selanjutnya digunakan untuk melakukan fungsi sel. Jumlah
mitokondria pada setiap sel berbeda-beda, tergantung pada jumlah
energi yang diperlukan oleh setiap sel. Ukuran dan bentuknyapun
berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada pula yang
berbentuk filament.
Mitokondria terdiri atas dari dua lapisan unit membrane yaitu:
membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam banyak
membentuk lapisan yang didalamnya melekat enim-enzim oksidatif
sel. Rongga dalam mitokondria juga banyak mengandung enzim-
enzim terlarut yang penting untuk menyaring energy dari nutrian.
Enzim-enzim ini bekerja bersama-sama dengan enzim oksidatif untuk
oksidasi nutrient membentuk karbondioksida dan air. Energy yang
dilepas digunakan untuk sintesis zat-zat berenergi tinggi yang
dinamakan adenosine trifosfat (ATP). ATP kemudian kemdian
ditransfor keluar mitokondria, dan berdifusi keseluruh sel untuk
melepaskan energinya bila mana diperlukan untuk melakukan fungsi
sel.
Mitokondria dapat mengadakan repliksi sendiri , berarti satu
mitokondria mungkin dapat membentuk mitokondria ke dua. , ketiga
dan seterusnya, bilamana dibutuhkan dalam sel untuk menambah
jumlah ATP. Sebagaimana pada inti mitokondria juga mengandung
asam dioksiribonukleat tetapi berbeda dengan yang terdapat pada inti.
vi. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel
tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
24
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari :
klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
Plastida merupakan organel utama yang hanya ditemukan pada
tumbuhan dan alga.plastid berfungsi untuk fotosintesis, dan juga
untuk sintesis asam lemak dan terpen yang diperlukan untuk
pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan
morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas,
leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas. Plastid
merupakan derivat dari proplastid, yang dibentuk pada bagian
meristematik tumbuhan.
vii. Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang
dibatasi oleh h membran atau selaput tonoplas
Vakuola terbentuk oleh pelipatan kedalam yang dilakukan oleh
membran sel. Protista mirip hewan (Protozoa) memilki vakuola
kontraktil atau vakuola berdenyut yang menetap. Vakuola kontraktil
berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur nilai osmotik sel
atau ekresi. Vakuola non kontraktil atau vakuola makanan berfungsi
mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.
viii. Sentrosom
Umumnya sel hewan mengendung sentrosom yang letaknya
pada sitoplasma dekat membrane inti. Pada saat pembelahan
mengandung 2 sentriol. Sebuah sentrosom terbentuk dari 9 set tabung
masing-masing set terdiri dari 3 buah microtubule yang berfungsi
menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel. Sentriol sendiri
merupakan organel sel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.
25
ix. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu
mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara
a. Mikrofilamen
Berfungsi sebagai:
Sebagai sitoskleton dalam sel
Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam
pembentukan Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella
b. Mikrotubul.
Berfungsi sebagai:
Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub
masing-masing pada anaphase
Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam
pergerakan sel
2.1. Mekanisme Difusi dan Osmosis
a. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui
membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana
(simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi
(fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -
molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti
26
hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut
dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil
khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino,
glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus
membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembus membrane.
b. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan
yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif
permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh
selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang
berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan
glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi,
pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi
menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan
hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di
dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel,
27
konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan
sebagai larutan hipotonis.
2.2. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau
membagi dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak. Pembelahan sel merupakan
bagian dalam tubuh kita. Kita bertumbuh karena sel-sel di dalam tubuh kita
membelah diri. Pembelahan terjadi atas dua kejadian, yaitu pembelahan
langsung dan tidak langsung.
1) Pembelahan Langsung, yang berarti sel membelah tanpa bisa dikenali
adanya tahapan-tahapan tertentu. Ada yang menyebutnya dengan
istilah amitosis. Definisi amitosis adalah penggabungan dari kata a =
tidak, mitos = benang jadi amitosis adalah proses pembelahan sel secara
langsung dan dan sederhana, yang didahului dengan pembelahan inti
tanpa pembentukan benang-benang kumparan sperma (kromosom).
Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak melalui
urutan tahap-tahap tertentu. Pada amitosis, inti terpecah menjadi dua
bagian dan biasanya tidak diikuti oleh pembagian sitosom. Amitosis
jarang terjadi, dan hanya ditentukan pada sel-sel khusus yang
berspesialisasi atau sel yang sedang berdegenerasi. Sel yang
berspesialisasi itu contohnya pada sel yang sedang mengalami proses
subdivision nuclear, menghasilkan anak inti pada permukaan inti yang
asli. Proses itu berlangsung pada proses pembagian inti dan
menghasilkan sel yang berinti banyak, sehingga prose situ jarang
tersangkut dengan reproduksi sel. Pada pembelahan ini nukleus langsung
membelah menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak tanpa didahului
oleh pembentukan benang spindel, peleburan membran inti, penampakan
28
kromosom, atau ciri lain.Amitosis juga terjadi pada makhluk-makhluk
bersel satu seperti misalnya amoeba, paramecium, atau alga biru.
2) Pembelahan tak langsung, yang berarti sel membelah melewati tahapan-
tahapan tertentu
a) Pembelahan mitosis
Gaambar 8: pembelahan mitosis (http://3.bp.blogspot.com)
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan sel
anak yang dapat membelah lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi
pada sel tubuh (somatis) dengan tujuan pertumb uhan, pertambahan
sel, dan regenerasi sel. Pada sel-sel meristematik hewan dan
tumbuhan, pembelahan yang terjadi adalah pembelahan mitosis yang
berguna untuk pertumbuhan. Pembelahan mitosis menghasilkan dua
sel anak yang identic dengan induknya. Hal ini berarti sel haploid akan
menghasilkan 2 sel haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2 sel
diploid.
Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya
berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase.
29
ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase,
metafase, anafase, dan telofase.
A. Interfase
Gambar 9: interfase (http://1.bp.blogspot.com/)
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA
ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang
berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-
benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat
secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein
yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak
muncul.
B. Profase
Gambar 10: Profase (http://2.bp.blogspot.com/)
Pada tahap ini sentriosol bergerak ke ujung sel yang berlawanan
dan disebut sebagai kutub. Sentriosol mempunyai 2 sentriol dan
akan dikelilingin strands(helai) yang menyala dan disebut sebagai
aster. Selain itu, Kromosom membentuk menjadi sinlinder dan
berduplikat menjadi 2 kromatid. Setiap kromatid mengandung
DNA dan protein serta melekat berpasangan pada sentromer. Pada
30
tumbuhan, aster tidak ada, membrane nukleus hancur, seta
kromosom memendek sehingga terlihat seperti batang.
C. Metafase
Gambar 11: Metafase (http://3.bp.blogspot.com/)
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang
disebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang
disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom.
Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang
berlawanan.
D. Anafase
Gambar 12: Anafase (http://4.bp.blogspot.com/)
Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang
berbeda. Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel.
Kromatid pada fase ini tidak disebut sebagai kromatid, tetapi
kromosom tunggal.
31
E. Telofase
Gambar 13: Telofase (http://5.bp.blogspot.com/)
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus
yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage
Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan
membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan
terjadi dengan cell platedaripada cleavage burrow. Pembelahan
sitoplasma ini biasa disebut sitokinesis.
Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase interfase dan
sentriosol menjadi empat (2 di setiap sel) serta aster hilang.
Kromosom akan berubah kembali menjadi benang-benang.
Beberapa jenis kromosom yang mengalami pembelahan adalah
kromosom parental dan maternal dapat dilihat pada gambar.
b) Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi)
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan yang menghasilkan
gamet. Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai tahap pembuahan
(fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan
tumbuhan. Tujuan pembelahan ini adalah mengurangi jumlah
kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi kromosom
anak dan induk.
32
Gambar 14: Pembelahan meiosis (http://2.bp.blogspot.com)
Tabel perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
No Mitosis Meiosis
1 Terjadi satu kali pembelahan Terjadi dua kali pembelahan2 Menghasilkan dua sel anak Menghasilkan 4 sel anak
3 Sel anak sama secara genetik Sel anak tidak sama secara genetik
4
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel
induk. Rumus { 2n}Bersifat diploid
Jumlah kromosom sel anak sama dengan setengah kromosom sel
induk. Rumus{ 1n }
Bersifat haploid
5 Terjadi di sel tubuhTerjadi di organ reproduksi{tempat pembentukan sel kelamin}
6
Berfunsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan,
perbaikan/regenerasi , dan reproduksi aseksual.
Berfungsi untuk membentuk sel kelamin.
33
7Terdiri dari tahap : Profase
>Metafase >Anafase >Telofase >Interfase
Terdiri dari tahap :1. Meiosis I : Profase l >Metafese l
>Anafase l> telofase l
2. Meiosis ll : Profase ll> Metafase ll > Anaase ll
> Telofase llTanpa Interfase
2.3. Kajian mengenai sel hewan dan tumbuhan.
34
(a) (b)
Gambar 14: (a) sel hewan, (b) sel tumbuhan
35
36
BAB IIIPENUTUP
3.1. Ringkasan
Pengertian Sel
Pengertian Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun
Mahluk Hidup.
Sejarah Perkembangan Teori-Teori Sel.Sejarah Perkembangan teori sel, dikembangkan oleh beberapa ahli, yaitu :- Zacharias Jansen
- Robert Hooke
- Antonio von Leuwenhoek
- Robert Brown (1773 – 1858)
- Dr. Matthias Jacob Schleiden- Dr. Theodor Schwann - Rudolf Ludwig Karl Virchow
Macam-Macam Bentuk dan ukuran sel
Sel memiliki bentuk bermacam-macam menyesuaikan fungsi dan letaknya
di bagian tubuh makhluk hidup. Berbagai bentuk-bentuk sel seperti:
- Berbentuk tabung, contoh sel epitel usus;
- Berbentuk bola,contoh sel telur;
- Berbentuk bintang, contoh sel yang membentuk jaringan ikat;
- Berbentuk seperti labah-labah, contoh sel saraf;
- Berbentuk amoeboid(nentuknya selalu berubah-ubah), contoh sel
daraah putih dan sel padajaringan ikat;
- Berbentukgelendong(cakram), contohselotot polos
- Berbentuk segi empat, contoh sel bawang merah
- Berbentuk silinder, contoh sel epitel penyusun dinding lambung
37
- Berbentuk bulat pipih, bikonkaf(cekung dua sisi), contoh sel darah
merah (eritrosit);
- Berbentuk pipih,contoh sel epitel penyusun alveolus(gelembung
paru-paru);
Struktur dan Fungsi Sel
Terdapat dua kelompok utama sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Bagian utama sel dan organel sel diuraikan sebagai berikut
- Membran Sel- Nukleus (Inti Sel)
- Sitoplasma
Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau
membagi dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak.
Pembelahan terjadi atas dua kejadian, yait pembelahan langsung dan tidak langsung.
3.2. Tes Formatif
Pilihan Ganda !
1. Peristiwa perpindahan zat dari larutan berkonsentrasi rendah ke dalam
larutan berkonsentrasi tinggi disebut . . .
a. Isotonis d. Difusi
b. Hipertonis e. Osmosis
c. Hipotonis
1. Struktur mana yang sama-sama dimiliki sel tumbuhan dan sel hewan?
a. Kloroplas d. Mitokondria
b. Dinding yg terbuat dr selulosa e. Sentriol
c. Vakuola sentral
3. Manakah pasangan struktur fungsi yang salah?
a. Nukleolus, menghasilkan intraselular
38
b. Lisosom, pencernaan intraseluler
c. Ribososm, sintesa protein
d. Golgi, lalulintas protein
e. Mikrotubulus, kontraksi otot
4. Manakah di antara ini yang tidak terjadi di mitosis?
a. Kondensasi kromosom
b. Replikasi DNA
c. Pemisahan kromatid-kromatid bersaudara
d. Pembentukan gelendong\
e. Pemisahan kutub-kutub gelendong
5. Unit struktural dan fungsional terkecil penyusun Mahluk Hidup. Adalah
pengertian dari
a. Jaringan
b. Organ
c. Sel
d. Sistem Organ
e. Makhluk Hidup
Isian Singkat!
1. Ada berapa tahap pembelahan sel meiosis . . .
2. Proses sintesa protein terjadi di . . .
3. Pembelahan sel biner di sebut juga pembelahan sel . . .
4. Dimana tempat terjadinya pembelahan sel Mitosis
5. Organel apakah yang menempel pada reticulum endoplasma kasar . . .
Essai!
1. Sebutkan organel-organel yang terdapat pada sel! (min.5)
2. Sebutkan 3 perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
3. Sebutkan beberapa temuan penting dari Antonio van Leewenhoenk!
39
4. Sebutkan salah satu simpulan dari hasil observasi dr. Theodor Schwan!
5. Sebutkan 3 Bentuk Sel.
Jawaban!
Pilihan Ganda
1. D. 5. C
2. D.
3. C.
4. B.
Isian Singkat
1. 8
2. Ribosom
3. Sel Prokariotik
4. Sel Tubuh
5. Ribosom
Essai
Badn mikro
Mikrofilamen
Mikrotubule
Sitoplasma
Ribosom
Mitokondria
Retikulum Endoplasma
Lisosom
Membran Sel
Badan Golgi
Flagel dan Silia
40
Sentrosom
2.
2.
Beberapa temuan penting dari Antonio van Leewenhoek diantaranya adalah:
a) Infusoria, sejenis protista pada tahun 1674,
b) Bakteri yang berasal dari mulut manusia,
c) Vakuola,
d) Spermatozoa dan
e) Serat-serat otot.
3.
a) Sel merupakan kesatuan struktural, fisiologis, dan organisasi dari
makhluk hidup.
b) Sel memiliki eksistensi ganda yaitu sebagai entitas yang berbeda dan
sebagai bagian yang membangun organism.
c) Sel terbentuk secara bebas, mirip dengan pembentukan Kristal
(spontaneous generation).
4.
Berbentuk tabung, cintih sel epiter usus;
Berbentuk bola,contoh sel telur;
Berbentuk bintang, contoh sel yang membentuk jaringan ikat;
Berbentuk seperti labah-labah, contoh sel saraf;
41
Berbentuk amoeboid(nentuknya selalu berubah-ubah), contoh sel
daraah putih dan sel padajaringan ikat;
Berbentukgelendong(cakram), contohselotot polos
Berbentuk segi empat, contoh sel bawang merah
Berbentuk silinder, contoh sel epitel penyusun dinding lambung
42
3.3. Kegiatan Praktek
MENGAMATI SEL HIDUP PADA TUMBUHAN DAN SEL MATI
I. JUDUL PRATIKUMa. Judul kegiatan : Mengamati sel hidup pada tumbuhan dan sel mati
II. TUJUAN PERCOBAANa. Mengamati perbedaan sel mati dan sel hidup.
III. DASAR TEORI
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir
serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi
sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah
ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi
sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para
ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah
mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang
dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya
mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
43
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden
mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh
tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh
tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan
adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh
hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan
bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman
anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang
kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya
diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel
itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan
Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu
diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa
teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
44
d. sel merupakan unit hereditas.
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat
Ø Microskop
Ø Kaca objek
Ø Kaca penutup (the glass)
Ø Pipet tetes
Ø Pinset
Ø Silet tajam
Ø Tusuk gigi
b. b. Bahan-bahan
Ø Air
Ø Bawang merah
Ø Bawang putih
Ø Styrofoam
Ø Gabus
Ø Rhoe discolor
V. CARA KERJA
• BAWANG MERAH
1. Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
2. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa
lembaran tipis pada permukaan bawang.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di
tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif.
Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
• BAWANG PUTIH
1. Siapkan bawang putih dan kupas kulit terluarnya.
2. Irislah bagian bawang putih tersebut secara membujur dengan silet setipis
mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
45
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di
tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif.
Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
• STYROFOAM
1. Siapkan stryrofoam bersih.
2. Irislah bagian styrofoam tersebut secara membujur dengan silet setipis
mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian styrofoam yang akan diamati pada kaca objek yang telah
di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek styrofoam tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif.
Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
• GABUS
1.Siapkan gabus.
2.Irislah bagian gabus tersebut secara membujur dengan silet setipismungkin
agar mudah diamati.
3.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan
tutup dengan kaca penutup.
6.Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.
46
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensaobjektif.
Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensaobjektif.
•RHOE DISCOLOR
1.Siapkan rhoe discolor.
2.Irislah bagian rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis
mungkin agar mudah diamati.
3.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan irisan rhoe discolor di atas kaca objek yang telah
ditetesiair dan tutup dengan kaca penutup.
6.Letakkan objek rhoe discolor tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif.
Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.
VI. HASIL
NO.
SEL GAMBAR GAMBAR
1. Bawang merah
47
2. Bawang putih
3. Styrofoam
4. Gabus
5. Rhoe discolor
VII. PEMBAHASAN
1) Pada sel hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel
epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah
mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi
di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel
epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma
adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh
48
lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna
merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai
tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan
hidup.
2) Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya
seperti segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel
gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang
terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain
kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
3) Pada sel hidup (Rhoe discolor)
Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama
dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini
sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua
yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu
jaringan meristem dan jaringan yang permanen. ada beberapa organel sel
bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu : Dinding Sel,
Epidermis, Stomata,sel penjaga
VIII. KESIMPULAN
1. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan
antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
2. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-
organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu
dengan sel yang lainnya.
49
Daftar Pustakawww.biologi-sel.com/.../pengertian-sel.html
www.biologi-sel.com/.../pengertian-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html
www.biologi.blogsome.com/2007/07/31/sel-prokariotik/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29#Perkembangan_biologi_sel
http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Konten%20Materi/
61%20Fasilitator%20IPA%207/diklat%20107/modul%20255/Teks/Sejarah%20Teori
%20Sel_Rumah%20Belajar.docx.
http://blueskynyanaila.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-sel-
mengamati.html
Campbell, Neil A.2010.Biology. Jakarta:Erlangga.
Yatim, Wildan. 1974. Biologi. Bandung:Tarsito.
Pratiwi, D.A.2007. Biologi untuk SMA. Jakarta:Erlangga.
50
Recommended