27
MAKALAH BIOLOGI KIMIA KWASHIORKOR DAN MARASMUS Di susun oleh : Reny Nugrahaeni A.101.16.021 Riris Arum Dari A.101.16.022 Rivani Prisca Audina A.101.16.023 Rosit Wahyu Nugroho A.101.16.024 Silvia Santoso A.101.16.025 Silvana Aprilia A.101.16.026 Siti nurhilla A.H. A.101.16.027

MAKALAH BIOLOGI KIMIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh.

Citation preview

Page 1: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

MAKALAH BIOLOGI KIMIA

KWASHIORKOR DAN MARASMUS

Di susun oleh :

Reny Nugrahaeni A.101.16.021

Riris Arum Dari A.101.16.022

Rivani Prisca Audina A.101.16.023

Rosit Wahyu Nugroho A.101.16.024

Silvia Santoso A.101.16.025

Silvana Aprilia A.101.16.026

Siti nurhilla A.H. A.101.16.027

A K A D E M I A N A L I S K E S E H A T A N N A S I O N A L

S U R K A R T A

2013/2014

Page 2: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I – PENDAHULUAN ..................................................................................

BAB II – PEMBAHASAN ....................................................................................

1. Dvinisi Kwshiorkor dan Marasmus............................................................

2. Mettabolisme Protein Pada Kwashiokor dan Marasmus............................

3. Patologi ........................... ..........................................................................

4. Manifestasi Klinis.......................................................................................

5. Case File......................................................................................................

BAB III – KESIMPULAN ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

1

2

5

5

6

8

9

14

16

17

1

Page 3: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama

atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda,

Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat

yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar

tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada

didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam

kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Protein adalah

molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa

juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama

lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang membentuk protein bertindak

sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-

molekul yang esensial untuk kehidupan. Beberapa asam amino disamping itu

mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodiom, dan kobalt. Unsur nitrogen

adalah unsur utama protein, karena terdapat didalam semua protein akan tetapi

tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16%

dari berat protein.

Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam

hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang

2

Page 4: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

membentuknya. Berat molekul protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan

berat glukosa yang besarnya 180. Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui

sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amino esensial ( asam amino

yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan ) dan sebelas

asam amino nonesensial.

Manusia maupun hewan tidak dapat mensintesis sepuluh dari dua puluh

asam L-α amino umum dalam jumlah yang memadai untuk menunjang

pertumbuhan pada masa bayi atau mempertahankan kesehatan saat dewasa.

( Robert K. Murray 2009 : 14 ) Protein mengalami perubahan fisik dan fungsional

yang mencerminkan siklus hidup organisme tempat protein itu berada. ( Robert K.

Murray 2009 – 22 )

Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein

transport, Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis, Pertahanan

tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai media perambatan impuls saraf, Sebagai

pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari mulut, lambung,

dan usus halus. Metabolisme protein terdiri dari absorpsi dan transportasi protein,

katabolisme protein, dan anabolisme protein.

Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri

dari 97-100% dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan

pertumbuhan, hati lemak, marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan protein

menyebabkan ; akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan

mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis,

3

Page 5: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan

demam.

Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin),

yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan

protein. Biasanya pada anak-anak kecil penderitanya, dapat dilihat dari yang

namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah

sehingga menimbulkan odema terutama pada perut, kaki dan tangan. Gejalanya

adalah pertumbuhan terhambat otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka

bulat seperti bulan dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak ada nafsu makan

tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalami depigmentasi, kering,

bersisik, pecah-pecah, dan dermatosis. Luka sukar sembuh, rambut mengalami

depigmentasi menjadi lurus , kusam, halus, dan mudah rontok, hati membesar dan

berlemak dan sering disertai anemia. Kekurangan yang terus menerus

menyebabkan marasmus dan berakibat kematian. Meramus pada umumnya

merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama). Meramus adalah

penyakit kelaparan, gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, lemak dibawah

kulit berkurang, serta otot-otot berkurang dan melemah. Tidak ada edema tetapi,

kadang-kadang terjadi perubahan pada kulit, rambut dan pembesaran hati. Sering

terjadi gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernapasan,

tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering mengalami

defisiensi vitamin D dan vitamin A.

4

Page 6: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kwashiorkor dan Marasmus

Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi energi protein yang

ditimbulkan oleh defisiensi protein yang berat; masukan kalori mungkin adekuat,

tetapi biasanya juga defisiensi. Walaupun sebab utama penyakit ini adalah

defisiensi protein, tetapi karena bahan makanan yang dimakan kurang

mengandung nutrisi lainnya ditambah dengan konsumsi setempat yang berlainan,

maka akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein berat

dan asupan kalori yang tidak adekuat. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah

inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis.

Marasmus

Marasmus dalam bahasa aslinya berarti menuju kematian. Bentuk

malnutrisi energi protein terutama disebabkan oleh kekurangan kalori berat dalam

jangka waktu lama, terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan, yang

ditandai dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak bawah kulit dan

otot secara progresif, tetapi biasanya masih ada nafsu makan dan kesadaran

mental.

Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain :

1. Pola makan

Protein (asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak

untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung

kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein / asam

amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan

protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak

memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu

5

Page 7: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

dll) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai

keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi

kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti

ASI.

2. Faktor infeksi dan penyakit lain

Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP

dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan

sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan

imunitas tubuh terhadap infeksi. Seperti gejala malnutrisi protein

disebabkan oleh gangguan penyerapan protein, misalnya yang dijumpai

pada keadaan diare kronis, kehilangan protein secara tidak normal pada

proteinuria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan, serta kegagalan

mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronis.

B. Mettabolisme Protein Pada Kwashiokor dan Marasmus

Pencernaan protein menghasilkan asam amino.sebagian besar asam amino

digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila tidak

tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian asam

amino dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk menghasilkan

energi. Asam amino lain langsung memasuki siklus TCA untuk menghasilkan

energi.

Dalam keadaan Normal Dua puluh sampai tiga puluh gram protein

dipecahkan dan digunakan untuk menhasilakan zat kimia tubuh lainnya setiap

hari. Oleh sebab itu, semua sel harus terus menerus membentuk protein baru

untuk menggantikan protein yang telah dihancurkan, dan suplai protein dalam

makanan dibutuhkan untuk memenuhi tujuan ini. Seorang manusia dapat

mempertahankan cadangan protein normal asalkan asupan hariannya di atas 30

sampai 55 gram.

Sebagian protein tidak mempunyai jumlah asam amino esensial yang

cukup dan oleh karena itu tidak dapat dipergunakan untuk membentuk protein

6

Page 8: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

tubuh. Protein seperti itu disebut protein parsial, dan bila jumlahnya banyak dalam

diet, maka kebutuhan harian protein akan lebih besar dari normal. Contoh khusus

defisiensi diet yang disebabkan oleh protein parsial terdapat dalam diet sebagian

besar penduduk asli Afrika yang makanannya terutama dari jagung. Protein

jagung hampir tidak mengandung triptofan; salah satu asam amino esensial; oleh

sebab itu, secara sederhana, seluruh diet penduduk asli Afrika ini hampir sama

sekali kekurangan protein. Akibatnya, pada penduduk asli ini khususnya pada

anak-anak, mengalami sindron defisiensi protein yang disebut kwashiorkor, yang

meliputi kegagalan pertumbuhan, letargi, depresi mental dan edema lipoprotein.

Protein dalam

makanan

Asam Amino

A. A dalam darah

A.A. dl HATI (ektrasel)

A.A. Dalam darah A. A. dl Hati (intra sel)

PROTEIN

Senyawa N lain A. A. ektra sel

A. A. intra sel

PROTEIN

A. Keto Asam lemak S

urea

Sik. A. Sitrat A. Keto NH3

pencernaan

absorbsi

Pada penderita Kwashiorkor, asupan protein dari makanan kurang

sehingga menyebabkan neraca protein negatif (keluaran>masukan) sehingga asam

amino dalam darah, hati dan intrasel mengalami defisiensi yang menyebabkan

proses metabolisme selanjutnya terganggu.

7

Page 9: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

C. Patologi

Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang

sangat berlebihan, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori

dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan

perubahan sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan

protein dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam

serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme. Bila diet cukup

mengandung karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian

asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan

kejaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan

menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar, yang kemudian berakibat

timbulnya edema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta-

lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu, dengan akibat adanya

penimbunan lemak dalam hati.

Gejala Kwashiorkor

- Pertumbuhan terganggu, BB dan TB kurang dibandingkan dengan

yang sehat.

- Pada sebagian penderita terdapat edema baik ringan dan berat

- Gejala gastrointestinal seperti anoreksia dan diare

- Rambut mudah dicabut, tampak kusam kering, halus jarang dan

berubah warna

8

Page 10: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

- Kulit kering dengan menunjukan garis – garis kulit yang mendalam

dan lebar, terjadi persisikan dan hiperpigmentasi

- Terjadi pembesaran hati, hati yang teraba umumya kenyal,

permukaannya licin dan tajam.

- Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita.

- Kelainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin

serum yang rendah, disamping kadar globulin yang normal atau

sedikit meninggi.

Hampir semua kasus kwashiorkor memperlihatkan penurunan kadar

albumin, kolestrol dan glukosa dalam serum. Kemudian pada umumnya kadar

imunoglobulin serum normal, bahkan dapat meningkat. Meskipun kadar IgA

sekretori merendah.Gangguan imunitas seluler khususnya jumlah populasi sel T

merupakan kelainan imunologik yang paling sering dijumpai pada malnutrisi

berat.

D. MANIFESTASI KLINIS

Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi energi

protein kwashiorkor, antara lain 5,6:

1. Wujud Umum

Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada

ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita ada

tanda moon face dari akibat terjadinya edema. Penampilan anak kwashiorkor

seperti anak gemuk (sugar baby).

2. Retardasi Pertumbuhan

Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain berat badan,

tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.

9

Page 11: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

3. Perubahan Mental

Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium

lanjut bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak menjadi

pasif. Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami dehidrasi. Gizi buruk

dapat mempengaruhi perkembangan mental anak. Terdapat dua hipotesis yang

menjelaskan hal tersebut: karakteristik perilaku anak yang gizinya kurang

menyebabkan penurunan interaksi dengan lingkungannya dan keadaan ini

selanjutnya akan menimbulkan outcome perkembangan yang buruk, hipotesis lain

mengatakan bahwa keadaan gizi buruk mengakibatkan perubahan struktural dan

fungsional pada otak.

4. Edema

Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun

berat. Edemanya bersifat pitting. Edema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia,

gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.

Gambar 1. Edema pada kwashiokor

5. Kelainan Rambut

Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture),

maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala

yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut

10

Page 12: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih.

Sering bulu mata menjadi panjang. Rambut yang mudah dicabut di daerah

temporal (Signo de la bandera) terjadi karena kurangnya protein menyebabkan

degenerasi pada rambut dan kutikula rambut yang rusak. Rambut terdiri dari

keratin (senyawa protein) sehingga kurangnya protein akan menyebabkan

kelainan pada rambut. Warna rambut yang merah (seperti jagung) dapat

diakibatkan karena kekurangan vitamin A, C, E.

Gambar 2. Kelainan rambut pada kwashiorkor

6. Kelainan Kulit

Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit

yang lebih mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan

kulit karena habisnya cadangan energi maupun protein. Pada sebagian besar

penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor, yaitu

crazy pavement dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merah

muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat

tekanan. Terutama bila tekanan itu terus-menerus dan disertai kelembapan oleh

keringat atau ekskreta, seperti pada bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha,

lipat paha, dan sebagainya. Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-

bercak kecil merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk

menjadi hitam. Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian

yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh

11

Page 13: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

hiperpigmentasi. Kurangnya nicotinamide dan tryptophan menyebabkan gampang

terjadi radang pada kulit

Gambar 3. Crazy pavement dermatosis

7. Kelainan Gigi dan Tulang

Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis,

dan hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita.

8. Kelainan Hati

Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati

yang hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga

ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus. Perlemakan

hati terjadi akibat defisiensi faktor lipotropik.

9. Kelainan Darah dan Sumsum Tulang

Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai

penyakit lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapat

dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang

penting untuk pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat,

B6). Kelainan dari pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang

disebabkan defisiensi protein dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga

menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi

defek umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen.

12

Page 14: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

10. Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain

Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva

dan usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel asinus

sehingga menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase.

11. Kelainan Jantung

Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung

disebabkan hipokalemi dan hipomagnesemia.

12. Kelainan Gastrointestinal

Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-

kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan

makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat pada

sebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa

infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. Intoleransi

laktosa disebabkan defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi

garam empedu, konjugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa

usus halus. Pada anak dengan gizi buruk dapat terjadi defisiensi enzim

disakaridase.

13. Atrofi Otot

Massa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein juga dibakar

untuk dijadikan kalori demi penyelamatan hidup.

14. Kelainan Ginjal

Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi glomerulus

sehingga GFR menurun.

13

Page 15: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

Gambar 3. Manifestasi klinis kwashiorkor pada anak

E. CASE FILE

Di poliklinik anak rumah sakit Dr. Moewardi berdasarkan anamnesis dari ibunya

dikeluhkan badan anaknya kurus sejak 3 bulan. Anak sulit makan, kalau disisir

rambut mudah rontok, tangan dan kaki sering kram, diwaktu senja di dalam rumah

kalau berjalan sering menabrak. Pada pemeriksaan didapati seorang anak umur 4

tahun dengan berat badan 10 kg, tinggi badan 95 cm, nampak kurus, lemah, lemak

subkutan menghilang, sehingga tulang terlihat jelas, kulit berkeriput, otot nampak

atrofi, tugor jelek,wajah lebih nampak tua dari umurnya, dan rambut tipis mudah

dicabut. Pada pemeriksaan mata didapatkan bintik bitot. Abdomen sejajar thorak,

gambaran usus jelas terlihat pada dinding abdomen, hepar teraba membesar,

badan teraba dingin. Pada ekstremitas bawah nampak edema (pitting edema),

edema tidak terlihat di scrotum, tidak terdapat crazy pavement dermatosis dan

reflek patella negatif

14

Page 16: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

PEMBAHASAN

Anak sulit makan atau anorexia bisa terjadi karena penyakit akibat

defisiensi gizi, psikologik sperti suasana makan, pengaturan makanan dan

lingkungan. Rambut mudah rontok dikarenakan kekurangan protein, vitamin A,

vitamin C dan vitamin E. Karena keempat elemen ini meurpakan nutrisi yang

penting bagi rambut. Pasien juga mengalami rabun senja. Rabun senja terjadi

karena defisiensi vitamin A dan protein. Pada retina ada sel batang dan sel

kerucut. Sel batang lebih hanya bida membedakan cahaya terang dan gelap. Sel

batang atau rodopsin ini terbentuk dari vitamin A dan suatu protein. Jika cahaya

terang mengenai sel rodopsin, maka sel tersebut akan terurai. Sel tersebut akan

mengumpul lagi pada cahaya yang gelap. Inilah yang disebut adaptasi rodopsin.

Adaptasi ini butuh waktu. Jadi, rabun senja terjadi karena kegagalan atau

kemunduran adaptasi rodopsin.

Tugor atau elastisitas kulit jelek karena sel kekurangan air (dehidrasi).

Reflek patella negatif terjadi karena kekurangan aktin myosin pada tendo patella

dan degenerasi saraf motorik akibat dari kekurangn protein, Cu dan Mg seperti

gangguan neurotransmitter. Sedangkan, hepatomegali terjadi karena kekurangan

protein. Jika terjadi kekurangan protein, maka terjadi penurunan pembentukan

lipoprotein. Hal ini membuat penurunan VLDL dan LDL. Karena penurunan

VLDL dan LDL, maka lemak yang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan-

jaringan, pada akhirnya penumpukan lemak di hepar.

Yang khas pada penderita kwashiorkor adalah pitting edema. Pitting

edema adalah edema yang jika ditekan, sulit kembali seperti semula. Pitting

edema disebabkan oleh kurangnya protein, sehingga tekanan onkotik intravaskular

menurun. Jika hal ini terjadi, maka terjadi ekstravasasi plasma ke intertisial.

Plasma masuk ke intertisial, tidak ke intrasel, karena pada penderita kwashiorkor

tidak ada kompensansi dari ginjal untuk reabsorpsi natrium. Padahal natrium

berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh. Pada penderita kwashiorkor,

selain defisiensi protein juga defisiensi multinutrien. Ketika ditekan, maka plasma

pada intertisial lari ke daerah sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh membran sel.

Untuk kembalinya membutuhkan waktu yang lama karena posisi sel yang rapat.

15

Page 17: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

Edema biasanya terjadi pada ekstremitas bawah karena pengaruh gaya gravitasi,

tekanan hidrostatik dan onkotik.

Bintik bitot khas pada defisiensi vitamin A. Bintik bitot merupakan gejala

awal bahwa penderita mengalami avitaminosis A. Jika terjadi defisiensi vitamin

A, maka ada gangguan epitel penghasil mucus. Setelah itu, debris keratin

menumpuk dalam plak-plak kecil. Inilah bintik bitot. Crazy pavement dermatosis

terjadi jika ada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan dan kelembapan,

misalnya keringat, seperti pada bagian pantat. Pada skenario tidak terjadi itu

berarti penyakit ini belum terlalu parah. Untuk gejala yang lain, seperti tangan dan

kaki kram, kurus, lemah, lemak subkutan hilang, kulit keriput, atrofi otot,

abdomen sejajar thorak, gambaran usus terlihat jelas pada abdomen dan badan

teraba dingin disebabkan defisiensi energi dan protein, maka dari itu adanya

penurunan metabolisme tubuh dan tidak mempunyai bahan baku untuk membuat

zat yang dibutuhkan tubuh (misal : aktin myosin dari protein untuk pengaturan

kontraksi otot, kekurangan protein juga berarti kekurangan bahan baku pemuatan

enzim dan hormon), ditambah pembongkaran cadangan lemak dan protein tubuh.

KESIMPULAN

Pasien didiagnosis menderita marasmik kwashiorkor karena pasien

mempunyai gejala klinis pada penyakit marasmus dan penyakit kwashiorkor. Pada

penyakit marasmik kwashiorkor tidak hanya terjadi defisiensi kalori dan protein,

tetapi juga terjadi defisiensi multivitamin dan multinutrien. Ini terbukti adanya

penyakit rabun senja dan bintik bitot. Kedua penyakit ini khas pada penyakit

defisinsi vitamin A. Sebenarnya pasien tidak perlu melakukan pemeriksaaan

laboratorium. Dengan anamnesis sudah dapat ditegakkan diagnosis karena

evidence based medicine. Maksudnya, jika anak mempunyai gejala-gejala seperti

itu, sudah pasti dia menderita protein calorie malnutrition karena fakta yang

membuktikannya. Jika dibutuhkan pemeriksaan laboratorium, cukup dengan tes

glukosa darah dan protein total.

16

Page 18: MAKALAH BIOLOGI KIMIA

SUMBER PUSTAKA

Sanger, F 1918: Determination of nucleotide sequence in DNA, Science 214 :

1205,.

Crick, F : Split genes and RNA Splicing Science 204 : 264, 1979.

http://hastutibastiandangga.files.wordpress.com/2012/10/makalah-protein-mata-

kuliah-biokimia4.docx

Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran (EGC)

Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper

Edisi 27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)

17