8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 1/27
MAKALAH ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI
Oleh :
DEWI SYARIFAHNPM. 07310063
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
2014
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 2/27
1
ANATOMI GIGI
A. Anatomi Gigi
Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan struktur gigi, bentuk dan
konfigurasinya, hubungan gigi satau dengan gigi lainya dan hubungan gigi dengan
jaringan disekitarnya.
B. Fungsi Gigi
Fungsi gigi secara umum dirancang untuk mencerna makan saat berada
dalam mulut, fungsi tersebut yaitu :
1. Gigi anterior digunakan untuk memotong makanan.
2.
Gigi posterior bekerja mengiling makanan.
Fungsi tersebut dengan kerja otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama
mengatupkan gigi dengan kekuatan 55 pound pada gigi insisivus dan 200
pound pada gigi molar.
3.
4.
5.
C. Struktur Jaringan Gigi
Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk.Secara garis besar, jaringan
pembentuk gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.
1.
Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal dari
epitel (ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh manusia dan
paling banyak mengandung kalsium. Secara kimia, email merupakan Kristal yang
terkalsifikasi dengan persentase bahan anorganik 95-99 %, terutama sebagai
kalsium fosfat, dalam bentuk Kristal apatit, dan bahan matriks organic 1 %, dan
sisanya adalah air.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 3/27
2
Matriks organic email tidak terdiri atas serabut-serabut kolageb tetapi
terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut
amelogenin dan enamelin.Enamelin terdiri atas asam aspartat, serin, glisin, prolin,
dan asam glutamate.Hidroksi apatit merupakan unsure mineral yang paling
banyak.
Email merupakan jaringan semitranslusen, sehingga warna gigi bergantung
kepada warna dentin di bawah email, ketebaan email, dan banyaknya stain pada
email. Ketebalan email tidak sama, paling tebal di daerah oklusal atau insisal dan
makin menipis mendekati pertautannya dengan sementum.
Unit structural email adalah prisma (batang) email, dengan substansi
interprismatik di antara prisma-prisma tersebut.Setiap batang terbentang pada
keseluruhan tebal lapisan email.Setiap prisma letaknya tegak lurus terhadap
permukaan dentin, dari batas email-dentin ke permukaan gigi.Tetapi di bagian
tengah tersusun dalam bentuk sedikit spiral. Tiap prisma dibentuk oleh satu
ameloblas dan pada potongan melintang tampak seperti sisik serta dasar prisma-
prisma email tersebut berbentuk heksagonal.
Matriks email dihasilkan oleh sel-sel yang disebut ameloblas. Selsilindris
tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di bawah inti reticulum endoplasma
kasar dan kompleks golgi yang berkembang baik. Setiap ameloblas memiliki
juluran apical, dikenal sebagai prosesus Tomes.Mengandung banyak granul
sekresi. Granul ini mengandung protein yang menyusun matriks email.
Adapun sifat fisik email, sebagai berikut :
1. Warna putih keabu-abuan transparan
2. Kekuatan tarikan kurang lebih 100 kg/cm2
3. Kekuatan kompressinya 2100 – 3500 kg/cm2
4. Bersifat getas
5. Ketebalan pada cusp kurang lebih 2,5 mm
Sifat termal email :
1. Meneruskan panas dengan konduksi
2. Tidak menghantarkan listrik tetapi mentransmisi listrik
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 4/27
3
Permeabilitas email :
Bersifat permiabel terhadap sejumlah material baik invivo/ invitro
Dapat dipenetrasi oleh molekul yang cukup besar pada suhu kamar/ suhu
tubuh.
2. Dentin
Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah
mahkota ditutupi oleh email, sedangkan di daerah akar ditutupi oleh sementum.
Secara internal, dentin membentuk dinding rongga pulpa.
Dentin membentuk bagian terbesar dari gigi dan merupakan jaringan yang
telah mengalami kalsifikasi sama seperti tulang, tetapi sifatnya lebih keras karena
kadar garam kalsiumnya lebih besar (80%) dalam bentuk hidroksi apatit. Zat antar
sel organic (20%) terutama terdiri atas serat-serat kolagen dan
glikosaminoglikans, yang disintesis oleh sel yang disebut odontoblas.
Odontoblas membentuk selapis sel-sel yang terletak di pinggir pulpa
menghadap permukaan dalam dentin.Odontoblas berasal dari mesenkim,
berbentuk silindris dan inti di bagian basal. Sitoplasmanya basofilik dengan
banyak RE bergranula, dan seluruh aparat golgi yang letaknya supra nuclear.
Sel pada puncaknya yang menghadap dentin membentuk tonjolan
sitoplasma panjang dan halus yang disebut serat dentin dari Tomes.Serat-serat ini
menembus seluruh tebal dentin dan terletak dalam saluran-saluran kecil pada
dentin dan disebut sebagai tubulus dentin.Dentin yang berada tepat di sekitar tiap
tubulus sifatnya lebih refringen dan disebut sebagai selubung Neumann.Dentin
muda yang baru terbentuk disebut sebagai predentin.Lapisan ini pada dasarnyatidak mengandung mineral dan warnanya berbeda dari dentin.Predentin terdiri
atas substansi dasar dan serat-serat kolagen dibentuk oleh odontoblas. Di dalam
dentin terdapat daerah-daerah kecil, disebut ruang interglobular, yang hanya
sebagian atau sama sekali tidak mengalami pengapuran.
Pembentukan dentin bersifat siklis dan tidak teratur, dan pada gigi yang
telah lengkap pertumbuhannya terdapat garis pertumbuhan incremental dari
Owen, yang tampak sebagai lingkaran pertumbuhan pada potongan melintang.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 5/27
4
Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion
hydrogen.Diperkirakan bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin dan
diteruskan olehnya ke serat saraf di dalam pulpa.
Odontoblas bertahan selama hidup dan bila dirangsang secara berlebihan
atau oleh adanya penyakit periodontal, sel odontoblas ini dapat meletakkan dentin
baru, disebut sebagai dentin „reparatif‟.Bila odontoblas dirusak, dentin tetap ada
untuk waktu lama, tidak seperti tulang.
Adapun sifat fisik dari dentin, ialah :
Keras, warna putih kekuningan
Tahanan tarik 250 kg/cm2
Elastisitas cukup tinggi
Permeabilitas dentin :
Tubuli dentin merupakan saluran utama untuk berdifusinya cairan melalui
dentin
Sebanding dengan diameter dan jumlah tubuli
Tinggi pada pulpa
Lebih rendah pada dentin akar daripada dentin mahkota dan bagian luar sangat
tidak permeable
Pada infeksi gigi reaksi radang berkembang di dalam pulpa jauh sebelum
terkena infeksi
Sklerorik dentin mengurangi permeabilitas karena menyubat tubuli
Pengeboran dentin pada pada preparasi kavitas menghasilkan debris mikro
kristalin yang menutupi tubuli dentin yang disebut smear layer dan berfungsi
mencegah kuman menembus dentin.
3. Pulpa
Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah
gigi.Jaringan ini adalah jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian
integral dari dentin yang mengelilinginya.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 6/27
5
Ukuran serta bentuk pulpa ini dipengaruhi oleh tahap perkembangan
giginya, yang terkait dengan umur pasien.Tahap perkembangan gigi juga
berpengaruh pada macam terapi pulpa yang diperlukan jika misalnya pulpa
terkena cedera.
Umumnya, garis luar jaringan pulpa mengikuti garis luar bentuk
gigi.Bentuk garis luar ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota gigi dan bentuk
garis luar saluran pulpa mengikuti bentuk akar gigi.Pulpa gigi dalam rngga pulpa
berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai
pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan, mengandung sel-sel
saraf/sensori.
Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
tengah korona gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi
mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin sekunder, pengendapan
ini mengurangi ukuran dari rongga pulpa.
2.
Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.
3.
Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah
akar, tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari sebuah saluran.
4. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar
berupa suatu lubang kecil.
5.
Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu
foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat
apikalnya yang disebut multiple foramina / supplementary canal .
6. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan
dengan ruang pulpa.Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari
satu saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial
dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah
foramen apikal.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 7/27
6
Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu :
1. Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan
tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi
dan menjadi dentin.Odontoblas adalah sel akhir yakni tidak mengalami lagi
pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen structural dan
fungsional utama yakni badan sel dan prosesus sel.
2. Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama
hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi
jika pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah
sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas.
Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan
melanjutkan diferensiasinya pada tempat tersebut.
3.
Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling
besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen
serta zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit.Akan
tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan
diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi.
4. Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel
precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali
dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama
kali membelah ketika terjadi cedera.
5.
Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan
penghuni seluler yang normal dari pulpa.Sel dendritik dan prosesusnya
ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat
dengan elemen vaskuler dan elemen saraf.Sel-sel ini merupakan bagian dari
sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan
memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag.
Jaringan pulpa memiliki lima fungsi yakni bersifat formatif dan bersifat
suportif. Adapun fungsi pulpa, yaitu :
1. Induktif. Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan
dentin, yang bila terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 8/27
7
Kejadian-kejadian ini merupakan kejadian yang saling bergantung dalam arti
bahwa epitel email akan menginduksi diferensiasi odontoblas, dan odontoblas
serta dentin menginduksi pembentukan email. Interaksi epitel-mesenkim
seperti itu adalah esensi dari pembentukan gigi.
2. Formatif. Odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini
berpartisipasi dalam pembentukan dentin dalam tiga cara :
Melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik.
Melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru
terbentuk di saat-saat awalnya.
Melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi
matriks.
3. Nutritif. Jaringan pulpa memasak nutrient yang sangat penting bagi
pembentukan dentin (misalnya dentin pretubuler) dan hidrasi melalui tubulus
dentin.
4. Defensif. Jaringan pulpa juga memiliki kemampuan memroses dan
mengindentifikasi zat asing serta menimbulkan respons imun terhadap
keberadaan zat asing itu.hal ini adalah cirri khas respons pulpa terhadap
karies dentin.
5.
Sensatif. Jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan melalui
email atau dentin ke pusat saraf yang lebih tinggi. Sensasi pulpa yang berjalan
melalui dentin dan email biasanya cepat, tajam, parah, dan ditransmisikan
oleh serabut bermielin. Sensasi yang dialami diawali di dalam inti pulpa dan
ditransmisikan oleh serabut C yang lebih kecil, biasanya lambat, lebih
tumpul, dan lebih menyebar (difus).
D. Jaringan Penyangga Gigi
1. Sementum
Sementum bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari jaringan
periodontium karena menghubungkan gig dengan tulang rahang dengan jaringan
yang terdapat di selaput periodontal.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 9/27
8
Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena rangsangan dan pada
sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum baru. Pembentukan sementum
yang baru kearah luar.
Jaringan sementum tidak mengadakan resorpsi atau pembentukan kembali
tetapi mengalami aposisi- makin tua umur makin tebal lapisan semen. Adapun
macam-macam sementum ialah :
Semen primer ialah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi.
Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya
usia.
Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obat-obatan pada
perawatan endodontia, karena penyakit dan sebagainya, misalnya
hipersementosis.
2. Gingiva
Gingiva adalah bagian mukosa mulut yg mengelilingi gigi dan menutupi
ridge alveolar. Secara anatomi, gingiva dibagi atas tiga daerah :
Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva yang
mengelilingi gigi seperti kerah baju dan tidak melekat langsung pada gigi,
biasa juga disebut juga dengan free gingiva
Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan disebut juga
mukosa fungsional.
Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi ruang
interproksimal antara dua gigi yang bersebelahan.
3. Ligamentum Periodontal
Ligamnetum periodontal merupakan struktur jaringan konektif yang
mengelilingi akar gigi dan mengikatnya ke tulang.Ligamen periodontal
merupakan lanjutan jaringan gingiva yang berhubungan dengan ruang sumsum
tulang melalui saluran vaskuler.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 10/27
9
Adapun fungsi ligamnetum periodontal adalah :
Memelihata aktivitas biologik sementum dan tulang alveolar.(Fungsi
Formatif)
Menyuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa mll aliran darah dan
limfe.(Fungsi Nutritif)
Memelihara relasi gigi thdp jar.keras dan lunak. (Fungsi Fisik)
Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri melalui jalur trigeminal.
(Fungsi Sensorik)
Serat utama ligamnetum periodontal terbagi atas enam kelompok, yaitu :
Kelompok transeptal
Kelompok crest alveolar
Kelompok horizontal
Kelompok oblique
Kelompok apikal
Kelompok interadikular
4. Tulang alveolar
Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup tulang
rahang secara keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg membentuk dan
mendukung soket (alveoli) gigi.Terbentuk ketika gigi erupsi dan secara perlahan
hilang ketika gigi sudah dicabut. Adapun struktur tulang alveolar ialah :
Tulang trabekular/ medular/ cancellous/ spongiosa, merupakan simpanan
kalsium untuk memenuhi kebutuhan metabolism (bagian metabolic).
Tulang kortikal/ osteid/ callus/ kompakta. Struktur dasar tulang kompak
terdiri atas sistem harvian (osteon)
E. Kelainan-Kelainan Jaringan Penyangga
Kelainan berupa inflamasi yaitu gingiviti dan periodontitis, sehingga
dikellompikkan menjadi:
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 11/27
10
Inflamasi
1. Gingivitis: gingivitis akut dan kronok
2. Periodontitis: Periodontitis akut, kronik dan juvenil.
Kelainan periodontal: Hepeplasi gingiva dan atropi gingiva
a. Gingivitis
Suatu inflamasi pada jaringan gingiva, merupakan penyakit jaringan
penyanggga yang paling ringan. Faktor penyebab yaitu faktor lokal dan sistemik.
Faktor Lokal yaitu: Plak, kalkulus, impaksi makanan, karies, dan tambalan
yang berlebihan. Adanya faktor sistemik menurunkan daya tahan tubuah sehingga
memperparah penyakit.
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis
Faktor lain yang juga memperberat peradangan pada gingiva yaitu:
1. Kehamilan
2.
Pubertas
3.
Pil KB
Pembagian Gingivitis
1. Lokal : Mengenai satu gigi/ satu regio
2.
General : Mengenai seluruh gigi
3. Marginanal : Mengenai tepi-tepi gusi
Penatalaksanaan:
1. Hilangkan plak dan faktor yang memperberat
2. Intruksi oral hygene
3. Intruksi kontrol priodik
b. Periodontitis
Akibat infeksi plak persisten bakteri di colom gigi bersam dengan
rusaknya periodontal dan tulang alveolar
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 12/27
11
Manifetasi klinis:
Dimulai dengan peradangan gisi dangan perubahan warna gusi kehitaman
dan terdapat plak, penekanan akan menimbulkan perdarahan.
Penatalaksaaan:
Sama dengan penatalaksanaan gingivitis.
c. Necrotizing periodontal Desease
Yang juga disebut Tranch Mouth adalah suatu keadan gingiva dan jaringan
sekitar gigi yang nekrotik, yang biasanya pada individu yang oral heygene jelek,
jaga pada dengan tekan fisik dan emisional.
Suatu infeksi bakteri yang khas mengenai papila dan tepi gingiva, yang
sering terjadi pada orang dewasa dekade ke dua.
Faktor presdiposisi kebersihan mulut yang buruk sehingga penimbunan
makanan dan karnag gigi, merokok, steres fisik-emosional dan penyakit kelainan
darah.
Manifestasi yang ditimbulakan bisa berupa rasa nyari pada gingiva,
perdarahan gingiva, hilang pengecap dan bau mulaut, disetai tanda-tanda nekrosis
menyeluruh atau fokal, terdapat pseudomembran, hilang interdental papil,
berlanjut terbentuk ukul datar, multipel, teratur sebagai abkatch ulcera.
F. Morfologi Gigi
Secara Makroskopis
1. Corona
Bagian gigi yang tumbuh di atas gingiva dan dilapisi oleh enamel
2. Collum
Bagian antara corona dan radiks gigi yang membatasi enamel dan cementum,
yang juga disebut cemento enamel junction.
3. Radix
Bagian gigi yang tumbuh kedalam tulang alveolar os mandibula dan maksila
dan dilapisi oleh cementum
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 13/27
12
4. Apeks
Bagian berbentuk runcing pada radiks gigi
5. Tepi incisal
Tonjolan kecil pada gigi insisivus yang berfungsi memotong makanan.
6. Cups
Tonjolan pada bagain gigi caninus, premolar dan molar yang berfungsi
mengunya makan dan merupakan bagian dari permukaaan oklusal.
G. Morfologi Gigi Anterior
a. Insisivus Sentralis Atas
Labial : Trapesium
Bentuk corona
Mesial/distal : Triangularis
Panjang gigi : 23,5 mm
Corona : 10,5
Radix : 13
• Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus
tajam ketepi insisal.
• Sudut distoinsisal membulat.
• Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior
terbesar.
• Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang
baik.
• Mahkota berinklinasi kelingual , akar berinklinasi sedikit
kedistal.
• Permukaan labial cembung dan halus.
• Garis servikal paling miring ke distal.
• Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus lateral/
kedua.
• Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk
segitiga.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 14/27
13
b. Insisivus Lateralis Atas
Bentuk :
= I1 RA
Corona lebih kecil dan lebih bulat.
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
• Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek.
• Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat.
• Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi mesiodistal
dibanding insisivus pertama.
• Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum insisivus.
• Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama.
• Akar tunggal, runcing, apek inklinasi ke distal.
• Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial.
c. Caninus Atas
Bentuk
Labial : Pentagonal
M/D : Triangularis
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 10 mm
Radix : 17 mm
• Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari
proksimal.
• Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar.
• Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas.
• Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk segitiga
membulat.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 15/27
14
4. Insisivus Sentralis Bawah
• Gigi paling kecil
• Panjang gigi : 22 mm
Mahkota : 9,5 mm
Radix : 12,5 mm
• Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen.
• Lebih kecil dari Insisivus kedua bawah.
• Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama.
• Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal.
5. Insisivus Lateralis Bawah
• Gigi kedua dari garis median
• Ukuran lebih besar dari I1RB
• Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
• Lebih besar dari insisivus pertama bawah.
• Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi
inisisal sedikit miring.
6. Caninus Bawah
• Coronanya lebih panjang cervico-incisal dan lebih sempit mesio-distal
dibanding C RA
• Panjang gigi : 27 mm
Corona : 11 mm
Radix : 16 mm
• Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas.
• Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas.
• Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus
akar) hampir sama dengan caninus atas.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 16/27
15
• Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga
insisal.
• Distal mahkota lebih membulat dari mesial.
Lereng mesial lebih pendek dari distal.
H. Morfologi Gigi Posterior
1. Premolar Pertama Atas
Aspek buccal: Pentagonal
Mesial/distal: Trapesium
Occlusal : Hexagonal
2 Cusp :Buccal& Palatinal
Akar : hampir semua punya 2 akar
• Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari
palatal.
• Lereng mesial cusp bucal lebih panjang dari distal.
• Cusp palatal sedikit miring ke mesial.
• Bagian oklusal lebih angular dari Premolar kedua.
2. Premolar Kedua Atas
Bentuk
Corona mirip P1 RA
Dimensi corona P2 lebih kecil
Mahkota kurang bersudut (lebih bulat).
Cuspis buccalis dan cuspis palatinalis hampir sama tinggi
Akar hanya satu
Sulcus centralis lebih pendek dgn bbrp fiss.tambahan.
Tdk punya fiss.Pertumbuhan marginalis.
Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari
premolar pertama atas.
Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari
premolar pertama atas.
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 17/27
16
Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal.
Bagian oklusal oval.
3. Molar Pertama Atas
Bentuk
Aspek occlusal : Paralelogram/rhomboid=belah ketupat
Aspek mesial/distal : trapesium
Mempunyai 3 akar : Mesiobuccal & Distobuccal dan palatinal
Aspek buccal/palatinal: trapesium
Gigi molar paling besar.
Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar dan distopalatal
paling kecil.
Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal.
Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal.
Akar tiga, dan terpisah , akar palatal paling panjang dan mengembang,
akar bukal berinklinasi ke distal.
Bagian oklusal berbentuk jajaran genjang.
4. Molar Kedua Atas
Bentuk Mirip M1 RA, dgn perbedaan :
Ukuran lebih kecil terutama di bgn disto-palatinal mahkota.
Ukuran cervico occlusal lebih pendek 0.5 mm
Tidak terdapat cusp carabelli
Letak akar saling berdekatan
5. Molar Ketiga Atas
Bentuk
Bervariasi
Sifat-sifat umum
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 18/27
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 19/27
18
Aspek buccal/lingual : trapesium
Gigi terbesar pada rahang bawah.
Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual.
Permukaan bukal berinklinasi ke lingual.
Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual.
Bagian oklusal berbentuk segi empat.
Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat.
9. Molar Kedua Bawah
Bentuk
Aspek occlusal : empat persegi panjang
Aspek mesial/distal : Rhomboidal
Radix 2 : mesial&distal
Terdapat fisura pertumbuhan buccalis, memisahkan:Cusp
mesiobuccalis&Cusp distobuccalis
Terdapat fisura pertumbuhan lingualis
Ukuran M2 < M1
Fisura pertumbuhan mesialis Dangkal & pendek
10. Molar Ketiga Bawah
Bentuk
Bervariasi
Sifat-sifat umum
Tidak mempunyi titik kontak distal
Sering mengalami “impaksi”
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 20/27
19
Mempunyai 2 tipe umum:
Tipe I
Terdapat 4 cusp
Ukuran : besar/kecil dari M2 RB
Tipe II
Terdapat 5 cusp
Ukuran, jumlah akar
Mempunyai 2 akar
Mempunyai > 2 akar
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 21/27
20
NOMENKLATUR GIGI
Menurut masa pertumbuhan gigi manusia terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Gigi susu
Gigi susu berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan
lengkap pada umur 2 – 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap
daerah rahang masing – masing adalah : 2 gigi seri (incicivus),1 gigi taring
2. Gigi permanen
Gigi permanen berjumlah 28 – 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi
premolar, dan 3 gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen
menggantikan gigi susu. Antara umur 6 – 14 tahun 20 gigi susu diganti gigi
permanen. Gigi molar 1 dan 2 mulai erupsi pada umur 6 – 12 tahun
sedangkan gigi molar 3 mulai erupsi pada umur 17 – 21 tahun.
Untuk mempermuda penamaan gigi, yang dibagi dalam emapat region yaitu
1.
Regio I : Gigi pada rahang atas kanan.
2. Regio II : Gigi pada Rahang atas kiri.
3.
Regio III: Gigi pada rahang bawah kiri.
4. Regio IV: Gigi pada rahang bawah kanan.
Nomenklatur adalah cara menulis gigi geligi ada beberapa cara nomenklatur yaitu:
1.Cara Zsigmondy :
1.
Gigi permanent :
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh : P2 atas kanan = 5 |
I 1 bawah kiri = | 1
1. Gigi decidui :
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 22/27
21
Contoh : c bawah kanan = III |
m2 atas kiri = | V
1. Cara FDI
System 2 angka dari federation dental international (FDI)
i. Angka pertama menunjukan kuadran gigi
ii. Angka kedua menunjukan elemen gigi
1. Gigi Permanent
1-4 untuk gigi permanent
1 = rahang atas kanan 1 2
2 = rahang atas kiri 4 3
3 = rahang bawah kiri
4 = rahang bawah kanan
1817161514131211 2122232425262728
4847464544434241 3132333435363738
1. Gigi decidui
5 – 8 untuk gigi susu
5 = rahang atas kanan 5 6
6 = rahang atas kiri 8 7
7 = rahang bawah kiri
8 = rahang bawah kanan
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh :
43 = permanen, caninus bawah kanan
25 = permanen, premolar dua atas kiri
73 = decidui, caninus bawah kiri
65 = decidui, molar dua atas kiri
3. Cara Palmers
cara yang paling mudah dan universal untuk dental record
1. Gigi tetap
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 23/27
22
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Gigi yang dilihat dari lateral
Contoh :
P2 atas kanan = 5 |
I1 bawah kiri = | 1
1. Gigi Decidui
E D C B A A B C D E
E D C B A A B C D E
Contoh :c bawah kanan = C |
m2 atas kiri = | E
4. Cara Amerika
dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, kebawah kanan lalu bawah kiri.
1.
Gigi tetap
16 15 . . . . . 9 8 . . . . . 2 1
17 18 . . . . .24 25 . . . . .31 32
Contoh :
P2 atas kanan = 13
I1 bawah kiri = 25
1. Gigi Decidui
X IX . . VI V IV . . I
XI XII . . XV XVI XVIII . . … XX
Contoh :
m2 bawah kanan = XI
c atas kiri = III
5. Cara Haderup
+ +
- -
Contoh :
P2 atas kanan = 5 +
I1 bawah kiri = – 1
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 24/27
23
c bawah kanan decidui = 03 +
m2 atas kiri decidui = +05
6.Cara applegate
Kebalikan dari cara amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, kebawah
kiri, lalu kebawah kanan
1. Gigi Permanent
1 2 . . . . . 8 9 . . . . . 15 16
32 31 . . . . …25 24 . . . . . . 18 17
1. Gigi Decidui
I II . . . V VI . . . . X
XX . . .XVI XV . . . X I
7. System Scandinavian
Jarang digunakan dalam praktek dokter gigi
+ = untuk gigi atas
- = untuk gigi bawah
8 Cara G. B. Denton
1.
Gigi tetap : 2 1
3 4
P2ataskanan=2.5
1. Gigi susu : b a
c d
m2 atas kiri = a.5
9. Cara Utrecht / Belanda
Dengan menggunakan tanda-tanda :
S = superior / atas
I = inferior / bawah
d = dexter / kanan
s = sinister / kiri
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 25/27
24
1.
Gigi permanent (penulisan dengan huruf besar)
Contoh : P2 atas kanan = P2 Sd
I1 bawah kiri = I1 Is
1.
Gigi Decidui (penulisan dengan huruf kecil)
Contoh : c bawah kanan = c Id
m2 atas kiri = m2 S
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 26/27
25
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, April 2014
Penulis
ii
8/11/2019 MAKALAH ANATOMI DAN NOMENKLATUR GIGI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anatomi-dan-nomenklatur-gigidocx 27/27
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
ANATOMI GIGI ..................................................................................................... 1
A.
Anatomi Gigi ........................................................................................................ 1B. Fungsi Gigi .......................................................................................................... 1
C. Struktur Jaringan Gigi ......................................................................................... 1
D. Jaringan Penyangga Gigi .................................................................................. 7
E. Kelainan-Kelainan Jaringan Penyangga ............................................................. 9
F.
Morfologi Gigi .................................................................................................... 11
G. Morfologi Gigi Anterior .................................................................................... 12
H. Morfologi Gigi Posterior ..................................................................................... 15
NOMENKLATUR GIGI ........................................................................................ 20