LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN PIPA AIR BERSIH
Disusun oleh: Kelompok 1
Aditya Koko U (6813040004)
Yayan Lutfi S (6813040012)
Fahmi Haqqi (6813040017)
Yanu Isma W (6813040018)
Mada Subangkit (6813040010)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERPIPAAN
JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2015
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung,
oleh karena itu perencanaan sistem plumbing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai
dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih
baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air
kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian
lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah
pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini
mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plumbing adalah seni dan
teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas,
kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari
tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi
higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plumbing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air
bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase),
sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran
mengalami gangguan.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air
panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
lingkungan sekitarnya.
Perencanaan perletakan alat plambing fasilitas sanitasi terdapat pada gambar denah
umum pada lampiran. Perletakan peralatan plambing tersebut direncanakan sedemikian rupa
dengan pertimbangan :
1. Menghemat ruangan yang dibutuhkan.
2. Memberikan keleluasan gerak bagi pemakai peralatan tersebut.
3. Meminimalkan adanya gangguan suara dari pemakaian peralatan plambing terhadap
ruang kerja.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara instalasai plambing air bersih.
2. Bagaimana cara me-list material-material yang akan dibutuhkan dalam instalasi
sistem.
3. Mengetahui apa saja yang biasanya dibutuhkan dalam perancangan plumbing air
bersih.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mengerti cara instalasai plambing air bersih yang benar.
2. Mahasiswa mengertii cara me-list material-material yang akan dibutuhkan dalam
instalasi sistem.
3. Mahasiswa mengerti apa saja yang biasanya dibutuhkan dalam perancangan
plambing air bersih.
2. DASAR TEORI
2.1 Air
Air adalah unsur penting yang sangat,berperan dalam semua kehidupan, termasuk
kehidupan manusia. Tidak- saja karena sekitar (65-80) % dari tubuh manusia, terdiri dari
cairan, tetapi juga karena di dalam air itu terdapat berbagai mineral dan unsur kimia seperti
Ca, Fe, F, J, dan lain-lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan
manusia.
Selain dari pada itu air juga merupakan tempat hidup binatang–binatang air, mulai
dari ikan sampai mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme yang hidup di dalam air
sangat bermacam–macam, ada yang pathogen (membahayakan bagi kesehatan manusia dan
ada yang tidak pathogen. Oleh karem itu, air disamping sebagai kebutuhan hidup juga
sebagai media/sarana penularan penyakit Sejumlah penyakit menular, terutama penyakit
penyakit perut yang tergolong dalam " Water borne deseases" , seperti typos, cholera, :
gastrolenteritis (common diarrhea) adalah penyakit-penyakit yang dapat berkembang dan
ditularkan melalui air.. Hal ini .dapat dijelaskan sebagai berikut : "Bila sumur tidak hygenis
dan letaknya dekat sekali dengan kakus, dimana pada kakus itu ada faeses yang mengandung
kuman-kuman cholera, maka kuman-kuman cholera tadi akan ikut dengan air. yang
merembes masukkedalam sumur. Bila air sumur yang telah terkontaminasi oleh kuman-
kurnan cholera digunakan oleh manusia tanpa pengolahan terlebih dahulu, rmaka kuman-
kuman cholera itu akan masuk kedalarn perut manusia dan akan berkembang biak, maka
manusianya akan sakit".
Disamping air sebagai media penularan penyakit perut, air pun merupakan pelarut
yang sangat baik. Oleh karena itu di dalam air banyak dijurnpai zai-zat kimia atau mineral-
mineral. Zat kirma dan mineral-mineral itu kadar di dalam air tergantung dari daerah yang di
laluinya.
. Dengan kata lain air tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat ini
dinamakan syarat kualitas air minum,
Air minum bisa didefinisikan sebagai berikut : "Air minum adalah air yang telah
memenuhii syarat kualitas air minum (syarat fisik, kimiawi dan bakteriologi)", yang
dikeluarkan olch Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Syarat-syarat kualitas air minum adalah :
Syarat fisik: Jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan sejuk (temperatur
dibawah suhu kamar).
Syarat kimiawi: air mengandung zat-zat kimia atau mineral-mineral dalam kadar tertentu.
Syarat bakteriologi : Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri pathogen.
Didalam bangunan gedung air minum digunakan untuk berbagai keperluan yang
menunjang kegiatan penghuninya, diantaranya adalah : keperluan untuk memasak, mandi,
minum, mencuci, penggelontor kakus, menyiram tanaman, kolam renang, dan lain Agar air
itu bisa digunakan manusia secara aman dan tidak menggangu kesehatan maka,organisme-
organisme serta kandungan mineral-mineral tadi keberadaannya harus pada batas-batas
tertentu sebagainya.
2.2 Pipa Air
Pipa air adalah pipa yang kebanyakan terbuat dari polivinil klorida (PVC), saluran besi,
polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih yang diberi tekanan udara dan
dibersihkan ke bangunan-bangunan (sebagai bagian sistem air perkotaan), juga dalam
bangunan.
Selama berabad-abad, timah menjadi bahan pilihan untuk pipa air, khususnya karena
kelunakannya. Pateri logam campuran berlapis timah umum digunakan untuk
menggabungkan pipa tembaga, namun sekarang lebih banyak digunakan pateri campuran
berlapis logam putih untuk menggabungkan pateri agar mengurangi dampak buruk timah.
Pipa dari bahan besi adalah alternatif tembaga, sebelum penemuan bahan plastik namun
pengepas non-konduktif khusus harus digunakan di mana peralihan bisa dibuat untuk pipa
logam lain, kecuali untuk pengepas akhir, agar menghindari karatan akibat reaksi
elektrokimia antara logam-logam yang tak cocok (lihat sel Galvano).
Selain itu, perunggu juga umum digabungkan dengan bahan lain untuk membuat pipa
besi.
2.3 Instalasi Pipa Air Bersih
Instalasi air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah
berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik (berkelok kelok dan
bercabang banyak), distribusi air bersih akan terganggu. Pemipaan atau dalam bahasa Inggris
disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu fungsinya untuk menyediakan
kebutuhan air bersih. Namun kadang – kadang, sistem ini tidak berjalan semestinya sehingga
penyediaan air yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah tangga menjadi terganggu. Oleh
karenanya, sistem instalasi air bersih harus direncanakan sejak awal dan dituangkan dalam
bentuk gambar perencanaan instalasi.
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih dari
sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak – bak penampungan air
maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-
hari.
Faktor-Faktor Penting dalam Instalasi Saluran Air Bersih :
1. Sumber Air
Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut instalasi pipa
sekunder, umumnya menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Namun ukuran instalasi pipa primer
(dari sumber air ke instalasi dalam rumah) berbeda – beda bergantung pada sumber airnya.
Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka pipa primernya
menggunakan pipa berukuran sama dengan instalasi pipa sekunder,yaitu ukuran 0,5
inchi.
Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak penampung (tower
air), maka pipa dari meteran PAM ke tower air menggunakan pipa ukuran 0,5 inci.
Sedangkan dari tower air ke instalasi di rumah menggunakan pipa ukuran ¾ ,1 inci.
Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan di
rumah. Instalasi pipa dari pompa ke instalasi di rumah menggunakan pipa yang
berukuran sama dengan besar penampang pipa keluaran (outtake) di pompa.
Air tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air, maka
pipa dari pompa ke tower air menggunakan ukuran yang sama dengan pipa keluar
(outtake) dari pompa. Sedangkan dari tower air ke instalasi pipa di rumah
menggunakan pipa ¾ inci,1 inci.
3. DATA
3.1 Dimensi Bilik
Bilik berbentuk balok terbuka dan mempunyai dimensi yaitu :
Panjang : 205 cm
Lebar : 133 cm
Tinggi : 194cm
3.2 Peralatan yang Digunakan
No. Alat Fungsi Gambar
1 Palu Untuk
memasang
hanger
2 Obeng ( - ), ( + ) Untuk
memasang
baut pada
hanger
3 PVC Cutter Untuk
memotong
pipa PVC
4 Meteran Untuk
mengukur
panjang pipa
yang
dibutuhkan
5 Pensil Sebagai
penanda
3.3 Pemilihan ukuran pipa
Alat Plumbing Debit (L/s) Beban unit alat plumbing
Wastafel 0.1 1
Urinor 0.1 1
Kran 0.1 1
Total 3
Karena beban unit alat plumbing kurang dari 8 maka menggunakan 0.5 inch dan
menggunakan pipa PVC.
Sumber : Handbuch. VSSH. Otto, Fux, uws. 1993
3.4 Material yang Digunakan
No. Material Ukuran Jumlah
1 Pipa PVC 1/2” 2.05 m -
2 Elbow 9001/2” - 8
3 Tee 1/2” - 2
4 Flexibel house - 2
5 Klem - 4
6 Kran 1/2 - 1
4. Kesimpulan
1. Pemilihan ukuran pipa ditentukan oleh total beban unit plumbing.
2. Pemilihan material harus efisien dan ekonomis.
3. Design kamar mandi memperhatikan luas area yang tersedia
5. Daftar Pustaka1. Handbuch. VSSH. Otto, Fux, uws. 1993
2. 2009 National Standard Plumbing Code.pdf
Lampiran
4.1 Isometri
Gambar 4.1 isometri
4.2 Foto Dokumentasi